Anda di halaman 1dari 32

PENGANGGARAN

PERUSAHAAN

M. Emil Salim Nugraha, SE, MM


1. Anggaran sebagai system perencanaan terpadu
2. Anggaran pendekatan sistem
3. Anggaran & penganggaran
4. Anggaran komprehensif & anggaran parsiil
5. Anggaran & fungsi manajer
6. Anggaran fixed & anggaran continuous
7. Anggaran dalam dimensi waktu
8. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijaksanaan
manajer dalam perencanaan
9. Tahap-tahap perkembangan anggaran
10. Pemilihan manfaat anggaran yang cocok bagi
suatu perusahaan
11. Illustrasi cara pemilihan manfaat anggaran
2
1. Gunawan Adi Saputro & Marwan Asri, Anggaran
Perusahaan Buku 1, BPFE, Yogyakarta, 2007
2. Gunawan Adi Saputro & Marwan Asri, Anggaran
Perusahaan Buku 2, BPFE, Yogyakarta, 2007
3. Danang Sunyoto, Budgeting Perusahaan, ISBN,
2012

3
• Anggaran termasuk dalam salah satu jenis (bentuk)
dari Planning.
• Anggaran (Budget), Penganggaran (Budgeting)

Anggaran (Budget) : Merupakan rencana tertulis


mengenai kegiatan suatu organisasi yang
dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya
dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu
tertentu.

Budgeting (Penganggaran) : adalah proses


penyusunan anggaran yang dibuat untuk mencapai
tujuan perusahaan dalam memperoleh laba
4
 Rencana tentang kegiatan perusahaan ini mencakup berbagai
kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling
mempengaruhi satu sama lain.
 Dengan adanya anggaran perusahaan ini diharapkan
tercapainya tingkat efisiensi tertentu dan menghasilkan
keuntungan yang diharapkan perusahaan, untuk itu perusahaan
melaksanakan kegiatan-kegiatan fungsional bidang pemasaran,
produksi, tertib keuangan dan tertib administrasi.
 Masing-masing bidang ini merupakan kegiatan yang menuntut
spesialisasi tersendiri dengan programnya masing-masing.
Bilamana masing-masing bidang membuat dan menentukan
programnya sendiri terlepas dari program dan kegiatan yang
lain, maka besar sekali kemungkinannya program-program ini
bukannya saling membantu dalam mencapai sasaran bersama
yakni keuntungan, melainkan malah saling bertentangan atau
tidak saling mendukung satu sama lain.

5
Anggaran atau Business Budget adalah : Salah
satu bentuk dari berbagai rencana yang susun,
meskipun tidak setiap rencana disebut
anggaran

Ex : Hasil dari Perencanaan.


Ketika akan mengadakan wisata /perjalanan
jauh agar perjalanan itu murah, aman, dan
menyenangkan. Membutuhkan perencanaan
tentang alat transpot, route perjalanan, kartu-
kartu pengenal, pemesanan hotel untuk
bermalam, dana untuk pembiayaan
perjalanan.

6
 Anggaran dapat dianggap sebagai suatu sistem yang memiliki
kekhususan tersendiri atau sebagai suatu sub-sistem yang
memerlukan hubungan dengan subsistem yang lain yang ada dalam
perusahaan itu.
 Anggaran dapat dianggap sebagai sistem yang otonom karena
mempunyai sasaran serta cara-cara kerja tersendiri yang merupakan
satu kebulatan dan berbeda dengan sasaran serta cara kerja sistem
lain yang ada dalam perusahaan , tetapi sekaligus juga dapat
dianggap sebagai suatu subsistem, yakni bagian dari sistem lain yang
lebih besar.
 Anggaran bukan satu-satunya alat perencanaan dan pengendali yang
diperlukan perusahaan untuk dapat berfungsi secara mantap.
 Sistem adalah : Kumpulan komponen yang saling berinteraksi atau
saling bergantung, yang dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga
membentuk suatu kebulatan, dan diorganisir untuk mencapai tujuan
tertentu.
 Subsistem adalah : Bagian dari sistem yang melaksanakan satu atau
lebih fungsi yang diperlukan dalam sistem itu.
7
 I. INTI SISTEM

Perencanaan dan Pengawasan Keuntungan


Pemasaran Produksi Keuangan Administrasi

 
 II. SUBSISTEM PENUNJANG
Struktur Tertib Analisis data Data & Angka -
Organisasi Administrasi Statistik Analisis angka
Internal Akuntansi standar

 III. SUBSISTEM LINGKUNGAN

Data & Analisa Data & Analisa Struktur Harga &


Ekonomi Industri Analisa Produk Persaingan

8
Sebagai satu sistem anggaran terdiri dari tiga
lapisan, yakni inti dari sistem, subsistem
penunjang, dan subsistem lingkungan.

1.Inti Sistem Mencerminkan baik sasaran,


dalam hal ini adalah keuntungan yang menjadi
obyek penyusunan anggaran, maupun
komponen-komponennya dalam hal ini fungsi-
fungsi pemasaran, produksi, keuangan,
administrasi yang mencerminkan pihak-pihak
yang paling berkepentingan di dalam upaya
merealisasikan sasaran yang ditentukan.

9
2. Sub Sistem Penunjang :
Mencerminkan berbagai hal sebagai subsistem yang
fungsinya diperlukan untuk membantu kelancaran
bekerjanya inti sistem. (merupakan variabel tentang
perusahaan itu sendiri, sehingga sedikit banyak
terkendali)
3. Sub Sistem Lingkungan :
Merupakan variabel yang terletak di luar perusahaan,
oleh karenanya tidak dapat dikendalikan, namun
perusahaan tidak mungkin menghindar daripadanya.
Oleh karenanya perusahaan perlu membuat forecast
tentang variabel ini dan melakukan penyesuaian-
penyesuaian yang diperlukan. Dengan demikian
perusahaan dapat memanfaatkan sebaik mungkin
kesempatan yang diciptakan oleh lingkungannya.

10
Definisi Business budget adalah Suatu pendekatan
yang formal dan sistematis daripada pelaksanaan
tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan,
koordinasi, dan pengawasan
Dari definisi diatas dapat diambil intinya :
Bahwa Business budget harus bersifat formal
Bahwa Business budget harus bersifat sistematis

Business budget merupakan suatu hasil pengambilan


keputusan yang berdasar beberapa asumsi tertentu,
dimana keputusan yang diambil merupakan
pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan,
koordinasi, dan pengawasan

11
Perbedaan Anggaran dengan Penganggaran :
Anggaran merupakan hasil yang diperoleh setelah
menyelesaikan tugas perencanaan
Penganggaran menunjukkan proses, sejak dari tahap
persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya
penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan
informasi yang perlu, pembagian tugas perencanaan,
penyusunan rencana itu sendiri, implementasi dari
rencana tersebut, sampai pada akhirnya tahap
pengawasan dan evaluasi dari hasil melaksanakan
rencana itu

12
 Syarat dalam menyusun suatu anggaran :
1. Realistis, tidak terlalu optimis dan tidak terlalu pesimis
2. Luwes, tidak terlalu kaku, mempunyai peluang untuk
disesuaikan dengan keadaan yang mungkin berubah
3. Kontinyu, artinya membutuhkan perhatian secara terus
menerus dan tidak merupakan usaha yang isidentiil,
4. Ketika perusahaan menyusun anggaran harus yakin bahwa
dirinya mempunyai kemampuan untuk mengendalikan relevant
variables dalam mencapai tujuan, mempunyai kemampuan
untuk melaksanakan sistem manajemen lmiah, mempunyai
kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif, mempunyai
kemampuan untuk memberi motivasi kepada anggota-
anggotanya, dan mempunyai kemampuan untuk mendorong
adanya partisipasi.

13
 Anggaran Komprehensif, ruang lingkupnya
menyeluruh, karena jenis kegiatan yang
dicakupnya meliputi seluruh aktivitas
perusahaan bidang marketing, produksi,
keuangan, personalia, dan tertib administrasi.
 Anggaran Parsiil, ruang lingkupnya terbatas,
perusahaan memilih alternatif ini karena
berbagai pertimbangan praktis,

Ex : Perusahaan hanya menyusun perencanaan


produksi saja, karena tidak ada masalah baik di
dalam memasarkan hasil produksi maupun
didalam pembiayaannya.

14
 Harold Koonzt dan Cyriil O’Donnel, membagi peranan business
manajer yang bersifat manajerial menjadi fungsi-fungsi planning,
organizing, staffing, directing, dan control

1. Planning, Perusahaan hendaknya selalu mencari sumber potensial


yang menghasilkan keuntungan dan merencanakan cara bagaimana
untuk merealisirnya.
2. Organizing, bahwa manajer harus menyusun suatu struktur organisasi
yang tepat, sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dan menunjuk
orang-orang yang tepat untuk mengisi masing-masing jabatan dengan
mengadakan pembagian kerja.
3. Staffing, bahwa manajer hendaknya menunjuk orang-orang yang
tepat, yang qualified dengan memberikan motivasi berupa intensive
yang sesuai
4. Directing, bahwa manajer hendaknya dapat memperlihatkan
kepemimpinan yang mantap dan dinamis secara tegas dan terbuka
5. Control, Manajer harus selalu mengadakan pengawasan yang bersifat
dinamis dan selalu mengusahakan adanya feedback dari bawahan

15
 Berdasarkan fleksibilitasnya, budget dapat dikelompokkan menjadi 2
macam :
1. Fixed Budget (Anggaran fixed) adalah Anggaran yang disusun untuk
periode waktu tertentu dimana volumenya sudah tertentu dan
berdasarkan volume tersebut direncanakan revenue, cost, dan
expenses. Di dalam anggaran fixed tidak diadakan revisi secara
periodik
2. Continous Budget ( Anggaran kontinyu) Penyusunan anggaran dengan
cara ini mempunyai karakteristik :
a) Disusun untuk periode tertentu, volume tertentu, dan berdasarkan
volume tersebut diperkirakan besarnya Revenue, Cost, dan Expenses
b) Untuk mengetahui apakah asumsi-asumsi dasar masih dapat dipakai
atau tidak , maka secara periodik dilakukan penilaian kembali.
Penilaian kembali dalam pelaksanaannya dapat dilakukan secara
kuartal (triwulan
c) Ditambahkan anggaran untuk satu triwulan pada periode anggaran
berikutnya dengan menggunakan data-data yang paling akhir dimiliki.

16
 Pada dasarnya dimensi waktu dalam anggaran dapat
dibagi menjadi tiga :
1. Menyangkut masa lalu
2. Menyangkut masa sekarang
3. Menyangkut masa yang akan datang

 Ketiga dimensi waktu ini saling berhubungan dan


saling mempengaruhi. Biasanya pada suatu waktu
dalam perusahaan tidak hanya dilaksanakan satu
macam kegiatan, melainkan beberapa kegiatan.
Masing-masing kegiatan tersebut mulai dan
berakhirnya tidak bersamaan

17
 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijaksanaan Manajer Dalam
Pelaksanaan, Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Produk
Kebijaksanaan manajemen dalam perencanaan, harus memperhatikan
hal-hal yang dihasilkan seperti :
1. Trend penjualan
2. Harga produk
3. Diversifikasi produk
4. Kualitas produk
5. Desain produk
6. Style produk
7. Identitas produk seperti : brand name, trade mark, bungkus, dan lain-
lain

18
2. Pasar
Berhasil suatu produk dipasarkan tergantung pada sifat produk itu
sendiri, harga produk, dan kebijaksanaan dalam pemilihan metode
penjualan dan distribusi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :
a) Data tentang konsumen (siapa pembeli, lokasi, dan lain-lain)
b) Potensi pasar
c) Kebiasaan membeli dari konsumen
d) Sifat persaingan yang dihadapi

3. Program Distribusi
Setelah memperhitungkan faktor produk dan pasar, business manager
juga perlu memperhitungkan pasar tersebut seperti :
a) Memilih dan melatih para salesman
b) Memilih saluran distribusi yang paling tepat dan metode Penjualannya
c) Memilih media promosi dan advertensi
d) menentukan kebijaksanaan harga dan lain-lain

19
4. Program Produksi
 Faktor yang berhubungan dengan produksi seperti
a. Bahan mentah dan bahan pembantu
b. Buruh
c. lokasi pabrik
d. Layout pabrik
e. Kapasitas pabrik
f. Proses produksi
g. dll

5. Program Penelitian dan Pengembangan


Program penelitian dan pengembangan suatu perusahaan ikut
mempengaruhi rencana yang disusun oleh business manager seperti :
a) Besarnya biaya yang diperlukan untuk program penelitian dan
pengembangan
b) Ada tidaknya korelasi antara kegiatan penelitian dengan tingkat
penjualan
c) Manfaat yang akan dipengaruhi dari program tersebut dan sebagainya
20
6. Organisasi
Hal-hal yang berhubungan dengan organisasi yang perlu diperhatikan
antara lain :
a. Organisasi chart ( struktur organisasi)
b. Penempatan individu-individu yang tepat pada masing-masing jabatan
c. Koordinasi antara masing-masing fungsi dalam organisasi

7. Financial
Faktor ini dapat dikatakan sebagai faktor yang paling dominan
pengaruhnya terhadap perencanaan yang disusun oleh business
manager, seperti :
a) Sumber modal kerja
b) Return yang dikehendaki dari investasi
c) Tingkat perputaran yang dikehendaki

21
 Perkembangan anggaran dipandang dari segi manfaat yang
ingin diperoleh pada dasarnya dapat dibagi dalam tiga
tahapan, yaitu :

1. Anggaran sebagai alat penaksir


Dari segi manfaat yang dapat diperoleh ini merupakan
perkembangan yang paling awal dari anggaran sebagai alat
perncanaan. Bila tejadi perubahan dalam kondisi, maka
realisasi seperti berjalan terpisah dari anggarannya. Anggaran
dengan manfaat yang minimal itu ternyata cukup banyak
dijumpai dalam kenyataannya karena alasan berikut :
a. Keadaan data yang minimal dan kurang akurat menyebabkan
sulit dilakukannya proyeksi dengan tepat.
b. Tingginya kadar ketidakpastian yang dihadapi perusahaan.

Dengan demikian anggaran hanya berungsi sebagai alat penentu


arah (alat perencanaan).

22
2. Anggaran sebagai plafond dan sekaligus alat
pengatur otorisasi
 Tahapan ini sudah setingkat lebih maju. Dengan
demikian fungsi anggaran sebagai alat pengendali
dirasakan lebih menonjol dibanding aspek
perencanaannya. Anggaran sebagai plafond biaya
lebih dikaitkan dengan jumlah biaya
keseluruhannya, oleh karena itu dimungkinkan
adanya pengalihan pos – pos biaya selama plafond
biaya keseluruhan nya belum terlampaui. Tahapan
ini terutama dipakai mengingat :
a. Data cukup tersedia sehingga memungkinkan
dilakukan estimasi dengan cukup akurat.
b. Manajemen tidak menghedaki diubahnya anggaran
yang sudah disahkan.

23
3. Anggaran sebagai alat penilai efisiensi
 Tahapan ini merupakan tingakat perkembangan yang paling
akhir. Baik fungsi perencanaan maupun fungsi pengendalian
sama menonjolnya, sehingga anggaran dapat dengan mudah
dapat disesuaikan dengan tingkat kegiatan yang sebenarnya.
Dari segi perencanaan, angka standar berfungsi sebagai
multiplier yang akurat sedangkan dari segi pengendalian,
jumlah anggaran yang didasarkan pada angka standar
berfungsi sebagai alat penilai efisiensi. Anggaran pada tahap
perkembangan terakhir ini membutuhkan persyaratan yang
paling lengkap, seperti :
a) Sudah tersedianya perhitungan standar untuk semua jenis
biaya yang bersifat variabel.
b) Perlunya frekuensi pelaporan rugi/laba yang lebih sering,
sehingga penyimpangan yang terjadi dapat segera diketahui
akibatnya terhadap keuntungan  dan dicegah terulangnya
kembali bila tidak diinginkan.

24
4. Anggaran sebagai alat motivator
 Maksudnya setelah anggaran direncanakan maka
akan diketahui besarnya anggaran yang disusun dan
untuk mencapai tujuan itu diperlukan peran serta
para manajer / karyawan dan nantinya para
manajer / karyawan termotivasi untuk mencapai
tujuan itu. Sebagai balas jasa atas kinerja yang
dilakukan, perusahaan dapat memberi
penghargaan pemberian komisi atau bonus
terhadap kinerja masing-masing manajer /
karyawan perusahaan.

25
 Pemilihan manfaat anggaran harus mempertimbangkan ciri-ciri
industri dan persaingan yang dihadapi perusahaan serta pengaruh
ciri-ciri tersebut terhadap sifat anggarannya, ciri-ciri yang
dimaksud antara lain :
1. Sifat persaingan
2. Sifat penjualan produk perusahaan
3. Sifat proses produksinya
4. Tingkat pemanfaatan kapasitas yang ada
 Ciri-ciri industri serta persaingan di atas akan sangat berpengaruh
terhadap
1. Pemilihan segmen pasar dan jenis pembeli yang menjadi sasaran
pemasaran hasil produksi
2. Kebijaksanaan terhadap mutu produk, harga serta pelayanan pada
pembeli
3. Pilihan kebijaksanaan product mix
4. Pemeliharaan kondisi mesin sehingga selalu siap berproduksi
sepanjang tahun
5. Program-program penelitian dan pengembangan yang diperlukan
untuk memelihara kemampuan bersaing.

26
Contoh1: Perusahaan Tegel “Diamond” (Produsen tegel berbagai jenis)
Faktor relevan yang perlu dipertimbangkan :
1.Perusahaan ini menghasilkan beberapa jenis tegel dengan warna abu-
abu, tegel berwarna dan tegel teraso, dengan ukuran 20 x 20 cm, 30 x
30 cm, dan 40 x 40 cm.
2.Produksinya 50 % atas dasar pesanan dan 50 % untuk pasar (dalam
bentuk persediaan siap jual)
3.Memiliki data pemakaian standar untuk bahan baku dan bahan
penolong masing-masing jenis tegel yang dibuat.
4. Harga jual tertentu untuk setiap jenis produk dengan kemungkinan
pemberian potongan karena perbedaan jumlah pembelian ataupun cara
pembayaran.
5.Tingkat penjualan terpengaruh oleh musim dari termin anggaran
proyek-poyek pemerintah
6.Jumlah modal kerja yang terbatas
7.Persaingan cukup kuat, terutama karena perbedaan mutu produksi dan
kecepatan pelayanan
8.Sistem akuntansi masih sangat sederhana, mencatat dan apa adanya.

27
 Pilihan manfaat anggaran : anggaran sebagai plafon biaya
dengan prosedur anggaran fleksibel / continous.

 Anggaran ini disusun dengan mekanisme sebagai berikut :


1. Ditentukan sasaran penjualan untuk setahun neraca garis besar
saja
2. Anggaran tahunan diperinci dalam anggaran bulanan.
3. Dipilh prosedur kontinues yang direvisi setiap bulan untuk
disesuaikan dengan pesanan yang masuk dan minat pembeli
yang dimonitor dari waktu ke waktu.
4. Anggaran penjualan yang disusun oleh bagian penjualan
diserahkan kepada bagian produksi untuk dihitung biaya-
biayanya.
5. Ditentukan plafon biaya untuk setiap bulan sesuai dengan
rencana produksinya.

28
Contoh 2 : Perusahaan Bumper Mega Steel (Produsen bumper mobil)
Faktor relevan yang perlu dipertimbangkan :
Penjualan 100 % berdasarkan pesanan yang datang dari beberapa perusahaan
karoseri langganannya. Setiap bulan disusun rencana penjualan berdasarkan
pesanan yang masuk.
Penjualan dilakukan secara kredit dengan jangka waktu satu bulan.
Bahan baku lempengan besi dibeli dari luar kota, sehingga pembelian harus
dilakukan secara cermat agar kelancaran proses produksi tidak terganggu.
Pembelian bahan secara kredit untuk jangka waktu tiga bulan.
Mengingat jumlah mesin (mesin press dan mesin roil) masing-masing hanya
sebuah, maka bagian maintenance harus selalu menjaga agar mesin dalam
kondisi baik dan siap dipergunakan.
Salah satu faktor penentu untuk hasil produksi adalah untuk verchrome yang
belum mampu dikerjakan sendiri. Oleh karena itu pemilihan perusahaan
verchrome yang diserahi tugas ini harus dilakukan secara cermat dan diawasi
dari waktu ke waktu.
Sistem akuntansinya bersifat ekstra konstabel, sudah menggunakan rekening
dan sudah ada pengelompokan biaya .
Besarnya persediaan komponen-komponen bumper ditentukan untuk jangka
kebutuhan satu bulan
Penentuan harga jual didasarkan atas metode cost-plus
29
 Manfaat anggaran yang dipilih : anggaran sebagai
plafon biaya yang sifatnya fixed dan alat pengukur
otoritas uang keluar.

 Dengan ciri-ciri anggaran sebagai berikut :


1. Bagian pemasaran memberikan informasi tentang
order penjualan yang masuk setiap bulan kepada
bagian produksi
2. Bagian produksi menyusun anggaran secara fisik.
3. Anggaran secara fisik diserahkan pada bagian
akuntansi dan keuangan untuk dihitung biaya-
biayanya dan keuntungan yang dapat diharpkan.
4. Anggaran ini kemudian diserahkan pada pimpinan
untuk disyahkan.

30
Contoh 3 : Perusahaan Kopi Bubuk Loji Rejo (Produsen kopi bubuk)
Faktor Relevan yang perlu dipertimbangkan :
1.Pembelian biji kopi berasal dari luar daerah yang hanya tersedia pada saat
panen kopi. Karena perusahaan kopi biji harus memadai agar proses produksi
tidak terganggu
2.Harga jual ditentukan atas dasar metode cost plus, dalam hal ini
perusahaan lebih mengutamakan ongkos hasil produksinya, dan tidak terlalu
tergantung pada harga jual produk pesaing.
3.Cara penjualan yang dilakukan sebagian tunai, sebagian lagi kredit,
tergantung pada besar kecilnya pembelian serta langganan dan bukan
langganan. Harga penjualan sam untuk setiap
4.Saluran distribusi yang digunakan :
a)Untuk luar kota : produsen – agen – pengecer – konsumen
b)Untuk dalam kota : produsen – pengecer- konsumen
Strategi pemasaran menekankan pada mutu kopi yang baik, harga wajar,
pelayanan yang cepat.
Melakukan promosi penjualan secara teratur, lewat iklan bioskop dan surat
kabar, kalender ,stiker, spanduk, pemberian macam-macam hadiah.
Untuk menjamin kontinuitas produksi serta mutu produksi perusahaan
menjaga persediaan biji kopi dalam jumlah yang memadai.
Perusahaan menjual kopi dengan berbagai merek untuk membedakan mutu
masing-masing. Setiap merek mempunyai komposisi kopi yang berbeda
sesuai mutu yang telah ditentukan sebelumnya
31
 Manfaat anggaran yang dipilih : anggaran hanya
sebagai alat penaksir besarnya penghasilan, biaya
dan keuntungan.
 Anggaran yang disusun mempunyai ciri-ciri

1. Anggaran tahunan yang diperinci ke dalam kegiatan


triwulan dan bulanan untuk triwulan yang berjalan.
2. Anggaran ini merupakan anggaran fixed, yang tidak
akan diubah selama setahun
3. Penyimpangan-penyimpangan hanya akan dianalisa
pada akhir tahun dengan membandingkan antara
data akuntansi dengan data anggaran.

32

Anda mungkin juga menyukai