Anda di halaman 1dari 26

J A

ER
K
G A
AN A
D TEN
A N N
NA IA
A L A
NC DA
RE EN
PE NG
PE
Farida dwi anggraini
Sendy setiawan
Roimatul Hamidah
PERENCANAAN DAN PENGENDALAIAN TENAGA
KERJA LANGSUNG

 Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental


yang di keluarkan karyawan untuk mengolah produk

 Biaya tenaga kerja adalah harga yang di bebanan


untuk penggunaan tenaga kerjamanusia tersebut
PENGGOLONGAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG

1. Berdasar fungsi pokok organisasi

a. Biaya Tenaga Kerja Produksi, seperti gaji karyawan pabrik,


biaya kesejahteraan karyawan pabrik, upah lembur karyawan
pabrik, upah mandor pabrik, dan gaji manajer pabrik.

b. Biaya Tenaga Kerja Pemasaran, seperti upah karyawan


pemasaran, biaya kesejahteraan karyawan pemasaran, Biaya
komisi pramuniaga, clan gaji manajer pemasaran.

c. Biaya Tenaga Kerja Administrasi dan Umum, seperti gaji


karyawan bagian akuntansi, personalia dan sekretariat, biaya
kesejahteraan karyawan bagian akuntansi, personalia dan
sekretariat.
2. Berdasar kegiatan departemen·departemen dalam
perusahaan
Contoh: dalam perusahaan percetakan, biaya produksi terdiri
dari biaya t.k. bagian setting, biaya t.k. bagian cetak dan biaya
t.k. bagian finishing. Penggolongan sejenis juga dilakukan
pada departemen-departemen non produksi seperti bagian
akuntansi, pemasaran dan personalia.
3. Berdasar jenis pekerjaan
Penggolongan ini dilakukan dengan mengklasifikasikan
tenaga kerja dalam sebuah departemen berdasarkan sifat
pekerjaannya. Contoh; upah operator, mandor, dan penyelia
(superintendant).
4. Berdasar hubungannya dengan Produk
a. tenaga kerja langsung
b. tenaga kerja tidak langsung.

T.K langsung merupakan t.k yang secara langsung


ikut serta menangani proses produksi seperti tenaga
pabrik dimana jasanya dapat ditelusuri pada produk
jadi dan upahnya merupakan bahagian dari biaya
produk.

T.K tidak langsung merupakan t.k yang tidak secara


langsung terlibat dalam proses produksi dan jasanya
tidak dapat secara langsung ditelusuri pada produk.
Upah t.k ini dibebankan kepada produk melalui tarif
biaya overhead pabrik yang ditentukan dimuka.
Tenaga kerja langsung mempunyai sifat
1. Biaya t.k langsung berbanding lurus dengan jumlah produksi.
2. Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini
merupakan biaya variabel
3. Biaya t.k langsung merupakan tenaga kerja yang kegiatannya
langsung dapat dihubungkan dengan produk akhir (terutama
dalam penentuan harga pokok)

Tenaga kerja tidak langsung memiliki sifat


1. Biaya t.k tdk langsung tidak berhubungan secara langsung
dengan kegiatan produksi
2. Biaya yang dikeluarkan untuk t.k tdk langsung merupakan
biaya semi variabel.
3. Tempat bekerja untuk t.k tdk langsung tidak selalu di dalam
pabrik, tetapi bisa di luar pabrik
Perencanaan dan pengendalian biaya tenaga kerja
mencakup :

1. kebutuhan personel,
2. penerimaan tenaga kerja,
3. pelatihan,
4. pengukuran kinerja,
5. uraian tugas dan penilaian,
6. negosiasi dengan serikat kerja, dan
7. administrasi upah dan gaji.
PERSIAPAN·PERSIAPAN DALAM PENYUSUNAN
ANGGARAN TENAGA KERJA LANGSUNG

Anggaran tkl mencakup kebutuhan atas tkl yang


direncanakan untuk memproduksi berbagai jenis dan
kuantitas produk yang direncanakan dalam anggaran
produksi.

Sebelum menyusun anggaran tkl perlu telebih dahulu


dilakukan
1. Menentukan jam TKL (direct labor hour) dan biaya
TKL (direct labor cost).
2. Membuat Manning table (daftar kebutuhan tenaga
kerja) yang menjelaskan:
- Jenis atau kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan
- Jumlah masing-masing jenis tenaga kerja tersebut
pada berbagai tingkat kegiatan
- Bagian-bagian yang membutuhkannya.
3. Menghitung jam TKL untuk masing-masing jenis
barang yang dihasilkan atau masing-masing bagian
tempat mereka bekerja.
4. Menghitung standar kerja
5. Memperkirakan tingkat upah rata-rata (average
wage rate)
Tehnik penentuan standar kerja

Untuk menentukan standar kerja ada beberapa tehnik yaitu


(1) Analisa Gerak
Dalam analisis gerak diteliti gerak-gerak yang ada dalam
pekerjaan dan diambil gambarnya untuk dianalisis gerak
mana yang tidak perlu.
(2) Analisa Waktu
Menghitung waktu yang dibutuhkan untuk setiap gerakan
yang dilakukan dalam rangka proses produksi. Sehingga
diperoleh "waktu standar" yang diperlukan untuk
menyelesaikan satu unit barang tertentu yand disebut
Direct Labour Hour (DLH).
(3) Sampling Kerja
Meneliti sample yang diambil secara acak untuk
menentukan waktu yang digunakan seorang karyawan
untuk berbagai jenis kegiatan. Teknik ini bermanfaat
terutama untuk menganalisis kegiatan kelompok dan
kegiatan yang bersiklus lama. Yang dihitung adalah
waktu bekerja dan waktu menganggur.
Contoh:
Pada Tahun 2015 dalam sebuah perusahaan. tenaga kerja
langsung pada pabrik digolongkan menjadi 3 tingkatan
yakni golongan I, II dan III.
Upah per jam buruh langsung masing-masing golongan
adalah:
Golongan I = Rp450-/orang/DLH
Golongan II = Rp600,-/orang/DLH
Golongan III = Rp750,-/orang/DLH
Jumlah masing-masing golongan adalah:
Golongan I = 50 orang
Golongan II = 20 orang
Golongan III = 5 orang
Tingkat upah rata-rata tenaga kerja langsung adalah:
  Tingkat upah JumlahTK Jumlah Jumlah
 Golongan par jam
(orang) DLH (Rp)
(Rp/orang/DLH)
I 450 50 100 2.250.000
II 600 20 100 1.200.000
III 750 5 100 375.000
75 100 3.825.000

Upah rata-rata/DLH adalah 3.825.000/(75 x 100 )= Rp


510/DLH
Catatan:
Perlu diperhatikan bahwa tingkat upah rata-rata dapat
berubah apabila terjadi perubahan rasio dalam
penggunaan tenaga kerja, seperti:
Rasio kuantitas masing-masing golongan tenaga kerja
Rasio tingkat upah masing-masing golongan tenaga
kerja

Contoh:
Jika pada tahun 2016 akan diadakan kenaikan pangkat
10 orang golongan I ke golongan II, dan 5 orang
golongan II ke golongan III. Sehingga pada tahun 2016
terjadi perubahan rasio kuantitas masing-masing
golongan, yakni:
Janis TK 2015 2016
Golongan I 50 40
Golongan II 20 25
Golongan III 5 10
75 75
Akibatnya pada Tahun 2016 akan terjadi perubahan
tingkat upah, menjadi Rp540 per orang per DLH. Dengan
perhitungan sebagai berikut:
Tingkat upah JumlahTK Jumlah Jumlah
Golongan par jam
(orang) DLH (Rp)
(Rp/orang/DLH)
I 450 40 100 1.800.000
II 600 25 100 1.500.000
III 750 10 100 750.000
75 100 4.050.000
Upah rata-rata/DLH adalah 4.050.000/(75 x 100 )
= Rp 540/DLH
1. Anggaran Jam Tenaga Kerja Langsung

Untuk menyusun anggaran jam tenaga kerja langsung


diperlukan data tentang anggaran produksi dan
standar jam tenaga kerja langsung.

Rumus yang digunakan:

Jumlah Jam Unit Standar Jam


Kerja Langsung = Produksi X Tenaga Kerja
Langsung
Dalam Jam Kerja TKL harus dicantumkan :
1. Jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan
2. Departemen (bagian) yang turut dalam proses
produksi
3. Jumlah DLH yang diperlukan untuk tiap jenis
barang
4. Periode waktu produksi (bulan, triwukan, kuartal,
dll)
2. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Rumus
Jumlah Biaya Jumlah Jam Tarif
TKL = Kerja Langsung X Upah TKL
Per Jam

Secara terinci hal-hal yang tercantum dalam anggaran ini


adalah:
Jumlah barang yang diproduksi
Jam tenaga kerja langsung (DLH) yang diperlukan
untuk mengerjakan 1 unit barang
Tingkat upah rata-rata per jam buruh langsung
Jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan
Periode waktu produksi (bulan, triwulan, kuartal, dll)
Kasus 1: Anggaran Tenaga Kerja Langsung
PT BADI KARYA mempunyai rencana produksi tahun
2016 sebagai berikut:
a. Rencana produksi
Periode Jumlah Produksi
(unit)
Triwulan 1 35.000
Triwulan 2 40.000
Triwulan 3 42.000
Triwulan 4 45.000
b. Penggunaan jam tenaga kerja langsung per unit
produksi dan tarif upah per jam

SUR (DLH/unit) Tarif upah/DLH


Departemen
ProdukA Produk B ProdukA Produk B
Proses I 0,1 0,2 2.000 2.500
Proses II 0,2 0,15 3.000 3.000

Berdasarkan data-data di atas, diminta:


1. Menyusun Anggaran Jam Kerja Langsung Tahun
2016 secara terperinci.
2. Menyusun Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Tahun 2016 secara terperinci.
Penyelesaian Kasus
1: Anggaran Tenaga Kerja Langsung
2. Menyusun Anggaran Jam Kerja Langsung Tahun
2016 secara terperinci
Anggaran Jam Kerja Langsung
Perusahaan ABADI KARYA Tahun 2016
Departemen Unit Produksi Produ., A Produk B
(unit) SUR JKL Unit JKL
IDLH/unit) (DLH) DLH/unit) (DLH)
Proses I
Triwulan 1 35.000 0,1 3.500 0,2 7.000
Triwulan 2 40.000 0,1 4.000 0,2 8.000
Triwulan 3 42.000 0,1 4.200 0,2 8.400
Triwulan 4 45.000 0,1 4.500 0,2 9.000
Jumlah 162.000 16.200 32.400
Proses II
Triwulan 1 35.000 0,2 7.000 0,15 5.250
Triwulan 2 40.000 0,2 8.000 0,15 6.000
Triwulan 3 42.000 0,2 8.400 0,15 6.300
Triwulan 4 45.000 0,2 9.000 0,15 6.750
Jumlah 162.000 - 32.400 24.300
Anggaran Biaya Tenaga Kerja
Langsung Perusahaan ABADI KARYA
Tahun 2016
ProdukA Produk B
Departemen JKL Upah/Jam Biaya TKL JKL 'Upah/Jam Biaya TKL
(DLH) (RpIDLH) (Rp) (DLH) (Rp/DLH) (RP)
Proses I
-
Triwulan 1 3.500 2.000 7.000.000 7.000 2.500 17.500.000
Triwulan 2 4.000 2.000 8.000.000 8.000 2.500 20.000.000
Triwulan 3 4.200 2.000 8.400.000 8.400 2.500 21.000.000
Triwulan 4 4.500 2.000 9.000.000 9.000 2.500 22.500.000..
Jumlah 16.200 32.400.000 32.400 81.000.000

Proses II
Triwulan 1 7.000 3.000 21.000.000 5.250 3.500 18.375.000
Triwulan 2 8.000 3.000 24.000.000 6.000 3.500 21.000.000
Triwulan 3 8.400 3.000 25.200.000 6.300 3.500 22.050.000
Triwulan4 9.000 3.000 27.000.000 6.750 3.500 23.625.000
Jumlah 32.400 97.200.000 24.300 85.050.000
PENGENDALIAN JAM DAN BIAYA T.K.
LANGSUNG
Laporan Pelaksanaan Pemakaian Tenaga Kerja
Langsung
Pada dasarnya laporan ini berisi:
oJam kerja riil
oJam standar untuk output riil
oVariasi waktu, yang merupakan selisih antara jam
kerja dengan jam standar
Analisis Varians
Rumus Analisis Varians :
Varians Efisiensi = (JK Rencana - JK Riil) x Tarif Upah
Rencana

Varians Tarif Upah = (Tarif Upah Rencana - Tarif Upah Riil) x


JK Riil
Kasus 2: Pengendalian Tenaga Kerja
Data rencana bulan Juni 2016:
Rencana produksi 22.000 UNIT
Standar pemakaian jkl per unit 0,25 DLH
Tingkat upah rata-rata per jam (DLH) Rp 10.000

Realisasi bulan Juni 2016:


Unit produksi 20.000 unit
Jam TKL selama bulan Juni 2016 6.000 DLH
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 57.000.000

Buatlah Laporan Pelaksanaan Pemakaian Jam dan Biaya


TKL bulan Juni 2016
Rencana Rencana yang Penyimpangan
Keterangan Realisasi
Disesuaikan Jumlah %
Rencana Produksi
22.000 20.000 20.000 . .
(unit)
SUR (DLH/unit) 0,25 0,25 0,30 0,05 20
Jumlah JKL (DLH) 5.500 5.000 6.000 1.000 20
Tarif Upah (Rp/DLH) 10.000 10.000 9.500 -500 -5
Biava TKL (Rp) 55.000.000 50.000.000 57.000.000 7.000.000 14

Catatan : Realisasi SUR = 6.000/20.000 = 0,3


Realisasi Tarif Upah = 57.000.000/6.000
•Varians Efisiensi = (JK Rencana - JK Riil) x Tarif Upah Rencana
= (5.000 DLH - 6.000 DLH) x Rp10.000/DLH
= -Rp10.000.000,· (Merugikan)
•Varians Tarif Upah = (Tarif Upah Rencana- Tarif Upah Riil) x JK Riil
= (Rp10.000/DLH - Rp9.500/DLH) x 6.000 DLH
= Rp3.000.000,· (Menguntungkan)
•Total Varians = Varians Efisiensi + Varians Tarif Upah
= -Rp10.000.000,- + Rp3.000.000,- = -Rp7.000.000,­(Merugikan)
(Merugikan) (Menguntungkan)

Anda mungkin juga menyukai