STANDAR
Muhammad Akbar 1912000141
Anis Atikah 1912000147
Zulaiha Nur Putri 1912000181
Rayyan Ranaa Tasya 1912000191
BIAYA
STANDAR
(STANDARD
COST)
Biaya Standar (Standard Cost) adalah biaya yang ditentukan
dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya untuk
membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan
tertentu, dengan asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-
faktor lain dalam keadaan normal.
1 STANDARD OVERHEAD PABRIKASI
Standar Biaya Overhead Pabrik adalah biaya overhead pabrik yang seharusnya terjadi
didalam mengolah satu-satuan produk. Standar biaya overhead pabrik ditentukan dengan
langkah langkah sebagai berikut:
Untuk menentukan tarif standar biaya overhead pabrik dihitung dengan cara membagi
jumlah biaya overhead pabrik yang dianggarkan dengan tingkat kapasitas yang dipakai
sebagai dasar penentuan anggaran sedangkan untuk kepentingan tarif biaya overhead
pabrik tetap dan tarif biaya overhead pabrik variabel .
1. Pembebanan BOP Berdasarkan Satuan Produk
Jadi misalnya suatu pesanan sebanyak 200 unit akan dibebani biaya overhead pabrik
sebesar:
= Rp 500 X 200
= Rp 100.000
2, Pembebanan BOP Berdasarkan Biaya Bahan Baku
Jadi, misalnya suatu pesanan menggunakan biaya tenaga kerja lagsung sebesar Rp
20.000, maka pesanan ini akan dibebani biaya overhead pabrik sebesar:
= 40% x Rp 20.000
= Rp 8.000
4, Pembebanan BOP Berdasarkan Jam Tenaga Kerja Langsung
Jadi, misalnya suatu pesanan menggunakan jam tenaga kerja langsung sebanyak 200
jam, maka pesanan ini akan dibebankan biaya overhead pabrik sebesar:
= Rp 1.000 x 200
= Rp 200.000
,
5, Pembebanan BOP Berdasarkan Jam Mesin
Jadi, misalnya suatu pesanan menggunakan jam mesin sebanyak 300 jam mesin
(dapat dilihat dari laporan produksi), maka pesanan ini akan dibebani
by overhead pabrik adalah sebesar sebagai berikut:
= 300 x Rp 200
= Rp 60.000
2 ANALISIS SELISIH BIAYA BAHAN BAKU
2 LANGSUNG
1. Penyimpangan Harga Bahan Baku (Material Price Variance)
Penyimpangan harga bahan baku merupakan selisih yang terjadi antara harga bahan baku
yang sebenarnya dengan harha bahan baku yang distandarkan yang dapat lebih besar dan
dapat lebih kecil.
Keterangan:
SHB = Selisih harga bahan baku
HS = Harga beli sesungguhnya setiap unit bahan baku
KS = Kuantitas sesungguhnya yang dibeli
HSt = Harga beli standar setiap unit bahan baku HS > HSt maka SHB tidak menguntungkan
(Unfavorable)
Merupakan penyimpangan kuantitas bahan baku yang terjadi karena adanya perbedaan
antara pemakaian yang sesungguhnya dengan standar pemakaian bahan baku.
Keterangan
SKB = Selisih Kuantitas Bahan Baku
KS = Kuantitas Sesungguhnya yang digunakan
HSt = Harga Beli Standar untuk setiap Bahan Baku
KSt = Kuantitas Standar Bahan Baku
KS > KSt maka SKB tidak menguntungkan
(Unfavorable)
Keterangan:
JK std = Jam Kerja Standar
JK ss = Jam Kerja Sesungguhnya
T std = Tarif Upah Standar
T ss = Traif Upah Sesungguhnya
2. Model Dua Selisih (The Two-Way Model)
Selisih Tarif/ Efisiensi Upah = (JK std – JK ss) x (Tarif std – Tarif ss)
ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD
4
2 LANGSUNG
Selisih overhead pabrik ini dapat dianalisa menjadi tiga metode selisih
yaitu:
Dalam metode analisis tiga selisih, selisih biaya overhead pabrik digolongkan menjadi tiga macam selisih
yaitu :
Selisih Anggaran = BOPS – (KN X TT) – (KS X TV) Selisih Kapasitas = AFKSt – (KS X T)
KN = Kapasitas Normal
BOPS > AFKS maka SA tidak menguntungkan
TT = Tarif Tetap per unit Kapasitas
BOPS < AKKS maka SA menguntungkan
TV = Tarif Variabel per unit Kapasitas
T = Tarif Total BOP
KS > KSt maka SEBOP tidak menguntungkan
SEBOP = Selsih Efisiensi BOP
KS < KSt maka SEBOP menguntungkan
KS = Kapasitas Sesungguhnya
C. Metode Empat Selisih
Dalam mtode empat selisih, selisih biaya overhead pabrik digolongkan menjadi empat macam
selisih, yaitu :
1. Selisih anggaran
2. Selisih kapasitas
3. Selisih Efisiensi BOP variabel
4. Selisih efisiensi BOP tetap
SEBOPV = (KS X TV) – (KSt X TV) SEBOPT = (KS X TT) – (KSt X TT)
(KS – KSt) TV (KS – KSt) TT
Keterangan:
STU = Selisih Tarif Upah
AH = Actual Hours/ Jam Aktual AR > SR maka STU tidak menguntungkan
AR = Actual Rate/ Tarif Aktual (Unfavorable)
SR = Standard Rate/ Tarif Standar
AR < SR maka STU menguntungkan
(Favorable)
b. Penyimpangan Efisiensi Tenaga Kerja (Labour Efficiency
Variance)
Penyimpangan efisiensi tenaga kerja dihitung dengan membandingkan jam kerja yang
sesungguhnya terpakai dengan jam kerja standar yang ditetapkan. Selisih efisiensi upah
langsung dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan:
SEUL = Selisih Efisiensi Upah Langsung AH > SH maka SEUL tidak menguntungkan
AH = Actual Hours/ Jam Aktual (Unfavorable)
SH = Standard Hours/ Jam Standar
SR = Standard Rate/ Tarif Standar AH < SH maka SEUL menguntungkan
(Favorable)
Contoh Soal
PT. ABC menggunakan sistem biaya standar. Perusahaan mengolah satu jenis produk melalui
satu tahap. Kapasitas normal yang dimiliki perusahaan sebanyak 10.000 jam kerja langsung atau
sebesar 2.500 unit produk. Besarnya biaya standar untuk mengolah satu unit produk dalam
tahun 2000 adalah sebagai berikut:
Biaya Bahan Baku :2 kg @ Rp. 20 = Rp. 40
Biaya Tenaga Kerja Langsung : 4 jam @ Rp. 12,5 = Rp. 50
Biaya overhead pabrik:
Varibel = 4 jam @ Rp. 10 = Rp. 40
Tetap = 4 jam @ Rp. 5 = Rp. 20 = Rp 60
Jumlah Rp. 150
Data biaya produksi dan penjualan dalam bulan Januari tahun 2000 adalah sebagai berikut:
a) Perusahaan tidak memiliki persediaan produk dalam proses dan persediaan produk selesai
pada awal bulan Januari. Selama bulan Januari produk yang dapat diselesaikan sebanyak
2.400 unit. Pada akhir bulan Januari perusahaan tidak memiliki produk dalam proses.
b) Bahan baku yang dibeli dengan kredit dan dipakai selama bulan Januari sebanyak 4.900 kg
@ Rp. 19 = Rp 93.100
c) Biaya tenaga kerja langsung yang terjadi dalam bulan Januari 9.550 jam @ Rp 12 = Rp
114.600.
d) Total Biaya Overhead Pabrik sesungguhnya Rp. 145.000
e) Penjualan produk selesai sebesar 2000 unit @ Rp. 250 = Rp. 500.000
f) Biaya pemasaran yang terjadi Rp. 50.000 dan biaya administrasi Rp. 30.000
Berdasarkan informasi di atas dapat ditentukan:
Selisih Biaya Bahan Baku
1. Selisih Harga Bahan Baku
SHB = (HS – HSt) KS
= (Rp. 19 – Rp. 20) 4900 = Rp. 4.900 menguntungkan
2. Selisih Kuantitas Bahan Baku
SKB = (KS – Kst) Hst
= {4900 – (2400 x 2) x Rp. 20} = {4900 – 4800} Rp. 20
= Rp. 2.000 merugikan
Keterangan:
SVOR = Standar Overhead Variabel
AH = Jam Kerja Aktual
SH = Jam Kerja Standar
2. Varians Pengeluaran Overhead Variabel (Variable overhead spending
variance)
mengukur efek rata-rata perbedaan antara tarif overhead variabel aktual (AVOR – actual
variable overhead rate) dan tarif overhead variabel standar (SVOR – standard variable
overhead rate).
Keterangan:
AVOR = Tarif Overhead Variabel aktual
AH = Jam Kerja Aktual
SVOR = Standar Overhead Variabel
SH = Jam Kerja Standar
Contoh Soal :
Pakuan Manufacturing memiliki biaya standar sebagai berikut untuk salah satu produknya ;
– Tenaga kerja langsung (0,5 jam @ Rp.10) Rp. 5
– Overhead tetap (0,5 jam @ Rp.2) Rp. 1
– Overhead variabel (0,5 jam @ Rp.4) Rp. 2
– Jam standar pada aktivitas aktual (0,5 jam × 6.000 unit) 3.000 jam
* Tarif berdasarkan pada aktivitas yang diperkirakan, yaitu 2.500 jam. Selama beberapa tahun
belakangan ini, hasil sesungguhnya berikut tercatat :
- Produksi 6.000 unit
- Tenaga kerja langsung (2.900 jam) 29.580
- Overhead tetap 6.000
- Overhead variabel 10.500
Jawaban: