Anda di halaman 1dari 16

TENAGA KERJA: PENGENDALIAN DAN AKUNTANSI

BIAYA
Biaya Tenaga Kerja (Labour cost): semua balas jasa
yang diberikan perusahaan kepada semua karyawan.
Penggolongan Biaya Tenaga Kerja.
Biaya Tenaga kerja Langsung (Direct Labour) WIP-DLC
Biaya Tenaga kerja tidak langsung (Indirect labour)FOHILC

Program Gaji & Upah Insentif


Tujuan:meningkatkan produktivitas karyawan, sehingga dapat
menekan biaya produksi per satuan.

Rencana Pemberian insentif perlu memenuhi persyaratan


sebagai berikut:
1.Dapat diterapkan dalam situasi di mana pekerja dapat
meningkatkan output
2.Menyediakan lebih banyak upah yang besarnya proporsional
terhadap output yang melebihi standar,
3.Menetapkan standar yang adil, sehingga usaha tambahan akan
menghasilkan pembayaran bonus.
4.Rencana harus sederhana dan dapat dimengerti.
2

Beberapa Sistem Program insentif gaji & Upah


A.Sistem Premi Bonus Berdasarkan jam kerja
1) Premi Sistem Halsey
G T ( JS

1
JH )
2

G=Jumlah gaji (upah)


T= Tarif upah per jam
JS= Jam sesungguhnya
JH= Jam dihemat= JSt-Js
JSt=Jam Standar
Contoh:
Untuk menyelesaikan 10 buah produk diperlukan waktu 24
jam.Tarif upah/jam Rp 500.
Seorang karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut
dengan waktu 20 jam , Berapa Besar upah untuk karyawan
tersebut?

Jawab:
G= Rp 500 {20+1/2(24-20)}=Rp 11.000
Jadi upah rata-rata perjam yang diterima karyawan tersebut:
Rp 11.000:20 jam=Rp 550, lebih tinggi dari tarif upah standar
2) Premi Sistem Rowan
G (1

JH
)( JSxT )
JSt

4
G (1 )(20 xRp500) 1,1667 xRp10.000 Rp11.667
24

Rata-rata per jam yang diterima karyawanRp 11.667:20 jam=


Rp 583,35

Perbandingan Sistem Premi Rowan denganSistem Premi


Halsey
Jika jam hemat < 50% dari jam standar; maka upah menurut
sistem premi rowan >Sistem premi Halsey.
Jika waktu yang dihemat 50% dari jam standar; maka upah
kedua sistem tersebut tidak berbeda
Jika jam hemat > 50% dari jam standar; maka upah menurut
sistem premi rowan <Sistem premi Halsey.
Bagi karyawan lebih menguntungkan dengan sistem Rowan,
karena menghemat waktu > 50% sangat sulit
Bagi perusahaan lebih menguntungkan dengan sistem Halsey

3) Premi Sistem Bart


Disebut juga Bart Variable Sharing Plan. Tidak ada jaminan
upah minimum. Bonus diberikan sesuai dengan tingkat
produktivitas.
G

( JSTxJS )

xT

24 x 20 xRp500 21,909 xRp500 Rp10.954,5

Upah rata-rata(perjam yang diterima)=Rp 10.954,5:20jam=


Rp 548,725
4) Sistem Efisiensi Emerson
Memberikan jaminan upah minimum sebesar 2/3 (66,67) dari
upah jam standar.

Rumus Bonus Efisiensi:


% Efisiensi
(A)

% Bonus
(B)

% Upah dr
Tarif/jam
(C)

67

100

80

10

110

100

20

120

125

45

145

Persentase efisiensi=JSt/JSx 100%


G=JSxT(100%+%bonus)
Efisiensi (E)=24/20x100%=120% (% efisiensi)
120 100
20
45 20 ]% [ 20
25]% 40%
125

100
25

Bonus [ 20

G=20xRp 500 (100%+40%)=Rp 14.000


Rata-rata upah/jam=Rp14.000:20=Rp700
Upah/unit produk: Rp14.000:10=Rp 1.400

Conoth soal:
Jika jam Sesungguhnya (a)15 Jam & (b) 25 jam berapa besar gaji yang diperoleh
Jawab:
(a) Efisiensi (E)=24/15x100%=160% (% efisiensi), tetapi %se
efisiensi
maksimum 125

160 100
Bonus [45
45 45 ]% [45 0]% 45%
125 100
G=15xRp 500 (100%+45%)=Rp 10.875
Rata-rata upah/jam=Rp10.875:15jam=Rp725
Upah /unit=Rp 10.875:10unit=Rp 1.087,5
(b) Efisiensi (E)=24/25x100%=96% (% efisiensi), berada diantara %Efisensi 80 S/d 100

96 80
16
Bonus [10
20 10 ]% [10
10]% 18%
100 80
20
G=25xRp 500 (100%+18%)=Rp 14.750
Rata-rata upah perjam=Rp14.750:25=Rp590
Per unit=Rp 14.750/10=Rp 1.475
8

B. Sistem Premi Bonus Berdasarkan Satuan Hasil (Payment


by Result Schemes/PBR)
G=JPxT
G =gaji/upah
JP= jumlah produk yang dihasilkan
T = tarif upah/satuan produk
1) Straight Piece Work
Jika produk yang dihasilkan>standar memperoleh premi
dalam %se yang jumlahnya sama.
Jika produk yang dihasilkan standar tidak memperoleh
premi

Contoh:
Standar jumlah produk yang dihasilkan PT XYZ 40 jam kerja
sebanyak 400 unit produk dengan upah standar Rp
20.000/minggu. Upah standar /unit produk=Rp 20.000:400= Rp 50
Jika kelebihan jumlah produksi dari standar per minggu, akan
memperoleh bonus 20%. Upah yang diterima masing-masing
karyawan/minggu:
Nama
Karyawan

JML
Produk
SES dlm
1 Minggu

500

400

Upah yg dibayarkan/minggu

Rp 20.000+(500-400)x120%xRp50=Rp
26.000
=Rp20.000

360
=Rp20.000
10

Upah rata-rata per jam:


A= Rp 26.000:40
=Rp 650/jam
B&C= Rp 20.000:40=Rp 500/jam
Upah rata-rata per produk:
A= Rp 26.000:500 unit= Rp 52/unit
B= Rp 20.000:400 unit =Rp 50/unit
C= Rp 20.000:360 unit= Rp 55,56/unit
2) Sistem Taylor
Jika dalam Waktu standar karyawan dapat menghasilkan
produk melebihi hasil standar, diberikan upah di atas tarip standar.
Karyawan yang menghasilkan produk=hasil standar diberikan
upah standar
Karyawan yang menghasilkan produk<hasil standar diberikan
upah kurang dari standar
11

Contoh:
Tarif upah yang diterapkan bagi perusahaan XYZ sbb:
Produksi> standar; tarif upah 120%
Produksi=standar; tarif upah 100%
Produksi<Standar; tarif upah 80%
Besarnya upah standar/minggu 40 jam kerja Rp 20.000 dengan
hasil produksi 400 unit.
Standar upah/unit=Rp20.000/400=Rp 50/unit
Upah untuk ketiga karyawan sbb:
A=500x(Rp 50x120%)=Rp 30.000 atau Rp60/unit atau Rp750/jam
B=400x(Rp50x 100%)=Rp20.000 atau Rp50/unit atau Rp500/jam
C=360x (Rp50x 80%) =Rp14.400 atau Rp40/unit atau Rp360/jam

12

C. Bonus Kelompok
Jika sulit mengidentifikasi produktivitas atau efisiensi setiap
karyawan, maka dapat digunakan sistem bonus kelompok.
Cara tersebut dapat dilakukan dengan menentukan :
Standar jam kerja
Standar hasil kerja
Standar bonus kelompok
Standar bonus kelompok akan dibagikan kepada anggota
kelompok dengan cara:
Dibagi rata atau
Sistem nilai (Point system)

13

Premi lembur
Dibayarkan kepada karyawan yang bekerja melebihi jam
maksimal dalam suatu periode tertentu sesuai dengan peraturan
ketenagakerjaan.
Jika karyawan bekerja melebihi waktu maksimal (40 jam/minggu),
misal: 48 jam/minggu, maka kelebihan waktu 8jam, harus dibayar
tarif standar + premi lembur sesuai ketentuan yang ada.
Contoh:
Premi 50% tarif upah standar sebesar Rp 200/jam
Jam maksimal
=40 jam x Rp 200
=Rp 8.000
Jam lembur
=(48-40)xRp200
=Rp 1.600
Premi lembur 50%=(48-40)xRp200 x50%
=Rp 800
Jumlah upah...=Rp10.400

14

Atau
(48xRp200)+(48-40)xRp200x50%=Rp 10.400
Labour cost Accounting
Tugas Bagian akuntansi keu :
Mencatat terjadinya
1.Biaya gaji dan upah
2.Pembayaran atas hutang yang berhub dengan gaji & upah
Tugas Bagian akuntansi Biaya:
1.Pembuatan jurnal distribusi biaya gajih & upah
2.Memasukan perincian biaya gaji & upah pada setiap pesanan,
proses, kegiatan atau departemen

15

Mencatat terjadinya Biaya Gaji & Upah


Wages & salaries Expense Rp xxx
Wages &Salaries payable Rp xxx
Mencatat Distribusi Gaji & Upah
WIP- DLC
Rp xxx
Overhead Factory Cost
Rp xxx
Advertising Expenses
Rp xxx
Administrative Expenses Rp xxx
Wages & salaries Expenses Rp xxxx

16

Anda mungkin juga menyukai