Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NI KADEK ROSA DWIYANTI PARWATA

No/NIM : 16/2002612010909

KELAS : SDM K MALAM

MATA KULIAH : AKUNTANSI MANAJEMEN

KONSEP PENGANGGARAN

1.1 PENGANGGARAN

Penganggaran perusahaan merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian


kegiatan operasi perusahaan yang dinyatakan dalam suatu kegiatan dan suatu uang, yang
bertujuan untuk memproyeksikan operasi perusahaan tersebut dalam proyeksi laporan
keuangan (laporan laba-rugi, neraca, perubahan modal dan arus kas).
Penganggaran perusahaan (perencanaan dan pengendalian laba) tersebut mencakup
pengembangan dan aplikasi dari tujuan perusahaan, spesifikasi tujuan perusahaan,
pengembangan strategis perencanaan laba jangka Panjang, spesifikasi strategi
perencanaan laba jangka pendek, pembuatan suatu pelaporan kinerja periodic dan
pengembangan prosedur tindak lanjut.

Anggaran adalah hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan fungi perencanaan,


sedangkan penganggaran (budgeting) adalaha suatu proses, yakni mulai dari tahap
persiapan penyusunan rencan, pengumpulan data informasi yang diperlukan, pembagian
tugas perencanaan, penyusunan rencana itu sendiri, implementasi rencana sampai pada
tahap pengendalian, dan evaluasi hasil pelaksanaan rencana.

Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam penyusunan dalam menyusun anggaran,


yakni:
1. Realistis, tidak terlalu optimis dan tidak terlalu pesimis.
2. Luwes, tidak terlalu kaku dan mempunyai peluang untuk disesuaikan dengan keadaan
yang mungkin berubah
3. Kontinu, membutuhkan perhatian yang terus menerus, dan merupakan usaha
4. Insidental

1.2 FUNGSI PENGANGGARAN

Dalam upaya untuk mencapai tujuan didirikannya perusahaan organisasi perusahaan


memiliki berbagai fungi yang berkaitan dengan pencapaian tujuan tersebut. Secara umum
seluruh fungsi di dalam suatu organisasi dapat dikelompokkan ke dalam 4 (empat) fungsi,
yaitu:
1. Perencanaan (Planning)
Didalam fungi ini ditetapkan tujuan jangka panjang, tujuan jangka pendek, sasaran
yang ingin dicapai, strategi yang akan digunakan dan sebaginya.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Setelah segala sesuatu yang ingin dihasilkan dan dicapai perusahaan di masa depan
telah ditetapkan, maka perusahaan harus mencari sumber daya yang dibutuhkan untuk
merealisasikan rencana yang telah ditetapkan tersebut.
3. Menggerakkan (Actuating)
Setelah sumber daya yang dibutuhkan diperoleh, maka tugas manajemen selanjutnya
adalah mengarahkan dan mengelola setiap sumberdaya yang telah dimilik perusahaan
tersebut agar dapat digunakan sesuai dengan fungsinya masing-masing.
4. Pengawasan (Controlling)
Setelah sumberdaya yang dibutuhkan perusahaan diperoleh dan diarahkan untuk
bekerja sesuai dengan fungsi masing-masing, maka langkah berikutnya adalah
memastikan bahwa setiap sumber daya tersebut telah bekerja sesuai dengan rencana
yang telah di tentukan Anggaran memiliki fungi yang erat dengan keempat fungsi
manajemen tersebut. Anggaran dengan keempat fungsi tersebut merupakan suatu
fungsi yang terintegrasi satu dengan lainnya. Berkaitan dengan keempat fungsi utama
manajemen tersebut, anggaran memilik 2 (dua) fungsi utama, yaitu:
1. Sebagai alat perencanaan
2. Sebagai alat pengawasan

1.3 MANFAAT PENYUSUNAN ANGGARAN

1. Sebagai Perencanaan Terpadu


2. Sebagai Pedoman Pelaksanaan Perusahaan
3. Sebagai Alat Pengkoordinasian
4. Sebagai Alat Pengawasan Kerja
5. Sebagai Alat Evaluasi Perusahaan

1.4 SISTEM PENGANGGARAN UNTUK OPERASI BISNIS

1. Penganggaran Inkremental (Incremental Budgeting)


Penganggaran inkremental adalah metode anggaran yang hanya mempertimbangkan
Perubahan sumber daya dari anggaran tahun sebelumnya. Penganggaran inkremental
biasanya digunakan pada perusahaan pemerintah dan nirlaba.
2. Penganggaran Basis Nol (Zero-Based-Budgeting)
Penganggaran basis nol adalah metode anggaran yang mengharuskan semua jajaran
manajemen memulai dari nol dan mengestimasi kebutuhan sumber daya yang
diperlukan untuk mendanaiaktivitas tahun yang dianggarkan. Penganggaran basis nol
paling tepat digunakan di dalamperusahaan dimana berlangsung putaran tinggi dalam
jajaran manajemen menengah dan senior.
3. Penganggaran Statik (Static Budgeting)
Penganggaran statik adalah metode anggaran yang sifatnya tetap setelah anggaran
tersebut sudah disusun untuk aktivitas. Penganggaran statik umumnya digunakan pada
perusahaan jasa atau fungsi jasa pendukung seperti bagian pembelian, akuntansi dan
hukum.
4. Penganggaran Fleksibel (Flexible Budgeting)
Penganggaran fleksibel merupakan serangkaian anggaran untuk bermacam-macam
tingkataktivitas. Penganggaran fleksibel umumnya digunakan pada perusahaan
manufaktur dalam menaksir dan mengendalikan biaya pabrik serta beban operasi.

1.5 KARAKTERISTIK ANGGARAN


Tidak setiap rencana kerja dapat disebut sebagai anggaran, karena itu anggaran memiliki
ciri khusus yang membedakannya dengan sekedar rencana, antara lain:
1. Dinyatakan Dalam Satuan Moneter
Penulisan dalam satuan moneter dapat didukung oleh satuan kuantitatif lain, misalnya
unit.Hal ini bertujuan untuk mempermudah memahami rencana tersebut.
2. Umumnya Mencakup Kurun Waktu Satu Tahunan : Batasan waktu di dalam
penyusunan angaran akan berfungsi untuk membeikan batasan rancana kerja tersebut.
3. Mengandung Komitmen Manajemen : Disertai upaya oleh berbagai pihak anggota
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4. Usulan Anggaran Disetujui Oleh Pejabat Yang Lebih Tinggi : Harus disetujui oleh
pihak atasan/dewan direksi, tidak dapat susun sendiri-sendiri tapa persetujuan dari
atasan pihak penyusun.
5. Perubahan Anggaran (hanya dilakukan apabila ada keadaan khusus) : Hanya boleh
diubah jika situasi eksternal dan internal tidak memungkinkan lagi untuk
mempertahankan anggaran, tidak setiap sat boleh dirubah.
6. Harus Dianalisis Penyebabnya : Jika terjadi penyimpangan didalam pelaksanaannya

1.6 SYARAT PENYUSUNAN ANGGARAN


 Realistis, anggaran diharapkan dapat dicapai sesuai dengan keadaan saat in, tidak
terlalu optimis dan juga tidak terlalu pesimis.
 Luwes, tidak kaku dan berpeluang untuk disesuaikan dengan keadaan yang berubah.
 Berkesinambungan, membutuhkan perhatian yang terus menerus.
 Partisipatif, membutuhkan partisipasi dari keseluruhan perusahaan untuk mencapai
tujuan perusahaan yang telah tercermin dalam anggaran.
 Edukatif, dapat mendidik karyawan dan manajemen untuk berkerja sesuai dengan
komitmennya.
 Komunikatif, anggaran digunakan sebagai alat komunikasi antar departemen.
 Integratif, anggaran harus dapat menyatukan pelaksanaan kegiatan semua bagian
dalam suatu laporan anggaran.
1.7 JENIS-JENIS ANGGARAN
Budgeting atau anggaran yang dibagi berdasarkan aktivitasnya, antara lain:
1. Master budget merupakan anggaran secara keseluruhan sebuah organisasi atau
perusahaan. Master budget terdiri dari keseluruhan aktivitas perusahaan mulai dari
penjualan, operasional, perencanaan, aset, hingga sumber daya manusia. Master
budget berfungsi sebagai alat ukur atau evaluasi kinerja bisnis secara keseluruhan.
Dimana akan terlihat apakah perusahaan tersebut shat atau tidak dari segi keuangan.
2. Operating budget berfungsi sebagai alat peramal dan analisis pemasukan dan
pengeluaran operasional organisasi atau perusahaan pada periode tertentu. Operating
budget terdiri dari anggaran tenaga kerja langsung, anggaran biaya overhead,
anggaran biaya bahan baku, anggaran produksi, anggaran penjualan, anggaran
persediaan, dan anggaran program.
3. Anggaran arus kas atau cash flow budget berguna untuk mengalokasikan atau
mengetahui bagaimana arus kas bekerja dalam periode tertentu. Cash flow budget
sangat bergantung pada utang-piutang perusahaan. Cash flow budget juga berfungsi
sebagai pedoman perusahaan untuk memberikan keputusan untuk langkah
kedepannya. Contoh, perusahaan konstruksi biasanya akan menggunakan anggaran
arus kas untuk menentukan kapan mereka akan memulai membangun sebelum
dibayar oleh pemilik proyek.
4. Financial budget biasanya dilakukan perusahaan untuk mengatur aset, kewajiban, dan
juga modal yang dimilikinya. Financial budget meliputi anggaran laba-rugi, anggaran
neraca, anggaran perubahan modal, dan juga anggaran perubahan posisi keuangan.

1.8 MENYUSUN MASTER BUDGET

Ada beberapa tips yang bisa kamu gunakan untuk menyusun master budget, terutama
untuk kamu yang akan memulai suatu bisnis. Di antaranya sebagai berikut:
 Menetapkan goals yang ingin dicapar Sejatinya, budgeting atau anggaran merupakan
petunjuk untuk mencapai suatu tujuan tanpa adanya tujuan tersebut, tentu tak ada
gunanya kamu menyusun anggaran perusahaan. Pun sebaliknya, tujuan tapa ada
perencanaan anggaran tentu akan sulit diwujudkan.
Misalnya, dalam periode sat in1 kamu membutunkan serumlah marketing tools gunz
meningkatkan cakupan brand yang kamu miliki. Adapun outline yang bias kamu
terapkan seperti berikut ini:
Tujuan: meningkatkan brand awareness melalui bantuan marketing tools.
Caranya:
Menguraikan jenis tools apa saja yang hendak digunakan, mengetahui secara pasti
berapa jumlah tools yang efektif dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut,
mengetahui jangka waktu penggunaan tools beserta biaya yang harus dikeluarkan, dan
mengetahui target pelanggan yang hendak dibangun awareness-nya. Tentu saja, poin-
point tersebut harus sesual dengan kemampuan dan ketersediaan sumber daya yang
kamu miliki. Ketahui pula secara pasti, jumlah modal yang dimiliki untuk memenuhi
semua kegiatan tersebut. rasalnya, kesesualan revenue atau sumber daya turut
memengaruhi keputusan kamu dalam menentukan aktivitas ketika penganggaran
dilakukan.
 Memperhatikan fixed cost dan variable cost
Sebelum membuat master budget, pastikan kamu telah memperhatikan fixed cost dan
variable cost supaya kamu bisa menahan diri untuk mengeluarkan hal-hal yang tidak
perlu. Ketika kamu mengetahui kedua cost tersebut, dipastikan kamu akan mampu
menentukan prioritas anggaran. Jadi sebaiknya, perhatikan apa saja yang menjadi
fixed cost dan jadikan biaya tetap tersebut sebagai prioritas perhitungan.
 Menyediakan informasi secara lengkap
Ketahuilah, master budget yang baik akan memuat sejumlah informasi detail
sekaligus komprehensif. Misalnya, produk A, berapa jumlah ketersediaannya? Kapan
durasi pemakaian produk tersebut? Bagaimana mendapatkannya, harganya, dan kapan
mulai digunakan? Percayalah, informasi yang lengkap justru membuat kamu bisa
melakukan trade off atau mengurangi biaya yang tidak terlalu diperlukan dalam suatu
anggaran. Bukan hanya itu saja, informas1 yang lengkap dalam suatu anggaran bisa
dijadikan alat ukur Kinerja di setiap alokasi dana yang ditulis

Anda mungkin juga menyukai