Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH:

MANAJEMEN KEUANGAN PERENCANAAN KEUANGAN JANGKA PANJANG DAN JANGKA PENDEK

OLEH : KELOMPOK I NENENG WULANDARI ANDI ISMA DESIANDANI B1C1 10 001 B1C1 10 023

UNIVERSITAS HALUOLEO FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI KENDARI 2013

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Salah satu fungsi Manajemen adalah fungsi perencanaan.Dalam kegiatan perencanaan harus didahului dengan kegiatan melakukan perkiraan(forecasting) tentang apa yang diharapkan akan terjadi dimasa yang akan datang.perencanaan keuangan dimaksudkan untuk memperkirakan bagaimana posisi keuangan perusahaan dimasa yang akan datang(bisa bulan depan,triwulan depan,tahun depan,dsb) termasuk didalamnya perkiraan tentang berapa banyak pendanaan ekstern yang harus dicari. Perencanaan adalah suatu proses penetapan tujuan-tujuan dan mengembangkan cara-cara untuk mencapainya. Dengan kata lain, perencanaan menunjukkan usaha-usaha perusahaan untuk memperkirakan kejadian-kejadian sekaligus penanganannya. Perencanaan keuangan adalah salah satu tugas manajer keuangan yang penting. Output dari suatu perencanaan keuangan disebut sebagai anggaran (budget), yaitu suatu rencana kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam angka-angka. Anggaran yang dihasilkan adalah merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dan sekaligus berfungsi sebagai alat koordinasi dan pengendali kegiatan perusahaan. Ada dua perencanaan keuangan yang penting diperhatikan dalam penyusunan anggaran, yaitu Perencanaan kas (cash budget) dan Perencanaan keuntungan (profit planning). 1.2 Rumusan Masalah Penulis merumuskan beberapa masalah yaitu sebagai berikut : Apakah suatu prakiraan dan perencanaan keuangan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan / organisasi? Bagaimana proses perencanaan yang baik dalam perusahaan agar rancana-rencana dapat disetujui oleh semua pihak? 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah : Menjelaskan tentang perencanaan keuangan dari suatu organisasi Menjelaskan perencanaan keuangan jangka panjang dan pendek 1.4 Tinjauan Teori Membahas tentang proses perencanaan keuangan Keuntungan-keuntungan adanya perencanaan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perencanaan keuangan Perencanaan keuangan adalah kegiatan untuk memprakirakan pendapatan dan pengeluaran perusahaan yang akan datang. Untuk memprakirakan pendapatan, pertama, anda perlu memprakirakan volume penjualan. Prakiraan volume penjualan harus mencakup permintaan. Aspek teknis proses pasokan perlu dipikirkan, termasuk tenaga kerja, kebutuhan alat, dan waktu serta transportasi selama tahapan-tahapan pemasokan. Suatu perencanaan keuangan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan / organisasi karena, memuat misi dan tujuan usaha, cara kerja dan rincian keuangan, susunan menajemen dan bagaimana cara mencapai tujuan usahanya sehingga hal tersebut mempengaruhi kinerja perusahaan. 2.2 Model Perencanaan Keuangan Sebagian perencanaan akan meminta pengguna menggunakan ekspektasi masa depan untuk nilai nilai yang diramalkan untuk banyak variabel lainnya.unsur unsur model diantaranya: Ramalan penjualan : ramalan penjualan akan menjadi penggerak yang artinya pengguna model perencanaan akan memberikan nilai ini, dan kebanyakan nilai lainnya akan dihitung berdasarkan atas nilai tersebut. Perencanaan akan berfokus pada proyeksi penjualan di masa akan datang dan syarat pendanaan yang dibutuhkan untuk mendukung penjualan tersebut.Sering kali ramalan penjualan akan diberikan dalam bentuk tingkat pertumbuhan dalam penjualan dan bukannya dalam satu angka penjualan yang eksplisit. Ramalan yang sempurna tentu tidak mungkin sebab penjualan bergantung pada kondisi ekonomi di masa depan yang tidak pasti. Peramalan Laporan Keuangan : Laporan pro forma : sebuah rencana keuangan yang memiliki ramalan neraca, laporan laba rugi, dan laporan kas disebut laporan keuangan pro forma, atau disingkat pro forma saja. Pro forma secara harfiah berarti dalam bentuk. Dalam hal ini laporan keuangan adalah bentuk yang kita gunakan untuk membuat laporan ini berdasarkan proyeksi dari hal hal penting, seperti penjualan. Pro forma adalah out put dari model perencanaan keuangan. Pendekatan Persentase Penjualan Jumlah pinjaman jangka panjang adalah sesuatu yang ditentukan oleh manajemen, dan ini tidak harus berhubungan langsung dengan tingkat penjualan.Jika diberikan

suatu ramalan penjualan, kita akan dapat menghitung berapa banyak pendanaan yang akan dibutuhkan oleh perusahaan untuk meramalkan tingkat penjualan yang diramalkan.Model perencanaan yang diuraikan didasarkan atas pendekatan persentase penjualan (percentage of sales approach). Sasaran kita disini adalah mengembangkan suatu cara yang praktisa dan cepat dalam membuat laporan pro forma. 2.3 Hal hal yang harus diwaspadai perencanaan Jangka waktu Jangka waktu dapat dibedakan antara keputusan jangka pendek dan jangka waktu yang lebih panjang Agregasi Yaitu mengkombinasikan keputusan-keputusan penganggaran modal menjadi suatu proyek besar Asumsi dan skenario

2.4 Tingkat Pertumbuhan dan Pendanaan Eksternal Pada tingkat pertumbuhan rendah, jumlah dana yang tersedia dari sumber internal (yakni dengan menggunakan laba ditahan) mungkin melampaui jumlah investasi dalam aset yang dibutuhkan. Namun saat tingkat pertumbuhan meningkat, sumber dana dari dalam perusahaan tidak akan cukup dan perusahaan harus mencari dana dari pasar uang dan modal. Mengamati hubungan antara tingkat pertumbuhan dengan pendanaan eksternal yang diperlukan merupakan alat yang berguna dalam perencanaan jangka panjang. Terdapat 2 tingkat pertumbuhan yang berguna dalam perencanaan keuangan yakni : 1. Tingkat Pertumbuhan Internal (Internal growth rate) Merupakan tingkat pertumbuhan dimana perusahaan dapat membiayai kenaikan asetnya dengan menggunakan laba ditahan sebagai satu-satunya sumber dana alias perusahaan sama sekali tidak menggunakan dana dari luar. Rumusnya : b x ROA Internal Growth Rate = -----------------1 b x ROA ROA = return on assets (tingkat pengembalian aset) = laba bersih / total aset b = retention ratio = plowback ratio = 1- d = laba yang ditahan / laba bersih

2. Tingkat Pertumbuhan Berkelanjutan (Sustainable growth rate) Merupakan tingkat pertumbuhan dimana perusahaan dapat membiayai kenaikan asetnya dengan menggunakan laba ditahan sebagai satu-satunya sumber dana alias perusahaan sama sekali tidak menggunakan dana dari luar. Rumusnya : b x ROA Internal Growth Rate = -----------------1 b x ROA ROA = return on assets (tingkat pengembalian aset) = laba bersih / total aset b = retention ratio = plowback ratio = 1- d = laba yang ditahan / laba bersih Faktor-Faktor yang Menentukan Tingkat Pertumbuhan 1. Margin laba yang menunjukkan efisiensi dalam operasi perusahaan 2. Perputaran aset yang menunjukkan efisiensi penggunaan aset 3. Penggunaan dana pinjaman (financial leverage) yang menunjukkan rasio utang yang optimal 4. Kebijakan dividen yakni seberapa besar laba yang diberikan kepada pemegang saham dibanding dengan yang ditahan / diinvestasikan kembali dalam perusahaan 2.5 Hubungan Antara Jangka Panjang dan Jangka Pendek Perencanaan Keuangan Jangka Panjang Perencanaan jangka panjang pada umumnya menggunakan model keuangan tertentu, salah satu yang sering digunakan adalah model persentase penjualan. Dasar pemikiran dari model ini adalah bahwa perusahaan tentunya memerlukan dana yang makin besar kalau yang aktivitasnya meningkat, ukuran aktivitas ini adalah penjualan. Asumsi penting dari model ini adalah bahwa rekening-rekening yang berubah sesuai dengan penjualan, diasumsikan proporsinya tetap tidak berubah. Umumnya diakui bahwa kalau penjualan meningkat, suatu aktiva tentunya meningkat. Karena itu, untuk menggunakan model tersebut diperlukan : Identifikasi rekening-rekening yang berubah apabila penjualan berubah Kebijakan keuangan yang dianut oleh perusahaan

Perencanaan Keuangan Jangka Pendek Perencanaan keuangan jangka pendek umumnya, berdimensi waktu kurang dari 1 (satu) tahun yang bertujuan untuk menjaga likuiditas perusahaan, karena dengan perencanaan ini dapat diprakirakan berapa, kapan, dan apakah kebutuhan kas tersebut dapat dibiayai oleh perusahaan atau harus mencari sumber dari luar. Alat yang dipergunakan adalah dengan menyusun anggaran kas yaitu taksiran tentang kas masuk dan kas keluar pada periode waktu tertentu. 2.7 Penggangaran Kas Kas dapat dipandang sebagai darah kehidupan bagi perusahaan, tanpa kas yang cukup maka perusahaan akan mengalami kesulitan dan kegagalan. Cash Budget (anggaran kas) memberikan gambaran pada manajer keuangan tentang total kebutuhan kas untuk satu periode tertentu, kapan perusahaan akan mengalami kekurangan atau kelebihan kas dan berapa besarnya pinjaman yang harus dilakukan. Perencanaan profit disajikan dalam bentuk proyeksi laba-rugi yang menggambarkan antisipasi laba yang akan dicapai perusahaan. Tingkat laba tersebut dinyatakan dalam ukuran-ukuran tertentu, seperti : profit margin, return on investment (ROI), dan return on equity (ROE). Proyeksi laba yang tinggi belum tentu dapat memberikan proyeksi kas yang tinggi pula. Dalam perencanaan keuangan ini akan dibahas berbagai faktor yang mempengaruni perencanaan kas dan perencanaan laba tersebut. Selanjutnya akan dibahas terlebih dahulu mengenai pengertian dan jenis-jenis dari anggaran. Pengertian anggaran (business budget) menurut Drs. M. Munandar (Budgeting, Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan kerja) ialah :suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang Dari pengertian tersebut di atas, maka dapat terlihat bahwa anggaran memiliki 4 unsur yaitu : 1. Rencana, yaitu suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang. Anggaran merupakan suatu rencana yang mempunyai spesifikasi-spesifikasi khusus, seperti misalnya

disusun secara sistematis, mencakup seluruh kegiatan perusahaan, dinyatakan dalam unit moneter. 2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yaitu mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada dalam perusahaan. Secara garis besar kegiatan (fungsi) perusahaan dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok, (producing), yaitu kegiatan pemasaran (marketing), kegiatan produksi kegiatan pembelanjaan (financing), kegiatan administrasi

(administrating) serta kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masalah personalia (personnel). Anggaran nantinya akan dijadikan sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja dan alat pengawasan kerja, maka anggaran harus mencakup seluruh kegiatan perusahaan. 3. Dinyatakan dalam unit moneter, yaitu unit (kesatuan) yang dapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam. Adapun unit moneter yang berlaku di Indonesia ialah unit rupiah. Unit moneter ini sangat diperlukan mengingat bahwa masing-masing kegiatan perusahaan yang beraneka ragam tersebut sering mempunyai kesatuan unit yang berbeda- beda, seperti misalnya bahan mentah menggunakan kesatuan berat (kilogram dan sebagainya), kesatuan panjang (meter dan sebagainya), kesatuan luas (meter persegi dan sebagainya); kesatuan luas (meter persegi dan sebagainya), kesatuan isi (liter dan sebagainya); tenaga kerja menggunakan kesatuan jam kerja atau kesatuan waktu (harian, mingguan, bulanan dan sebagainya). 4. Jangka waktu tertentu yang akan datang, yang menunjukkan bahwa anggaran berlakunya untuk masa yang akan datang. Ini berarti bahwa apa yang dimuat di dalam anggaran adalah taksiran (forecast) tentang apa yang akan terjadi serta apa yang akan dilakukan di waktu yang akan datang. Jika dikaitkan dengan masalah waktu anggaran, dikenal dua macam anggaran : a. Anggaran strategis (strategic budget) Anggaran yang berlaku untuk jangka panjang yaitu jangka waktu yang melebihi satu periode akuntansi (melebihi satu tahun) b. Anggaran taktis (tactical budget) Anggaran yang berlaku untuk jangka pendek yaitu satu periode akuntansi atau kurang. Anggaran yang disusun untuk satu periode akuntansi (setahun penuh) dinamakan budget periodical (periodical budget), sedangkan anggaran

yang disusun untuk jangka waktu yang kurang dari satu periode akuntansi (misalnya hanya untuk jangka tiga bulan dan sebagainya) dinamakan anggaran bertahap (continunous budget).

2.8 Perencanaan dan Sumber Jangka Panjang Perencanaan kebutuhan jangka panjang dinyatakan didalam suatu rencana kebutuhan tambahan capital. Tambahan capital akan meliputi jumlah-jumlah uang besar maka keputusan terhadap tindakan itu akan berpengaruh dalam jangka panjang serta pengaruh-pengaruh ekonomis yang kuat terhadap perusahaan.
Pada umumnya perusahaan membutuhkan dana jangka panjang untuk memenuhi pengeluaran jangka panjangnya, seperti pembelian aktiva tetap. Agar bias memulai usahanya perusahaan harus mengeluarkan dana untuk bangunan dan peralatan. Pencarian dana jangka panjang diperoleh dari :

Pembiayaan Melalui Utang : 1. Utang jangka panjang 2. Obligasi perusahaan Pembiayaan Dengan Modal Sendiri (Equity Financing) : 1. Saham biasa 2. Laba ditahan 2.9 Biaya pinjaman bank Biaya pinjaman Bank adalah bunga dan biaya lainnya yang harus ditaggung oleh suatu perusahaan sehubungan dengan peminjaman dana. Biaya pinjaman meliputi antara lain: Bunga atas penggunaan dana pinjaman baik pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang Amortisasi diskonto atau premium yang terkait pada oleh pinjaman Selisih kurs atau pinjaman dalam valuta asing yang dipinjam

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Suatu perencanaan keuangan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan / organisasi karena, memuat misi dan tujuan usaha, cara kerja dan rincian keuangan, susunan menajemen dan bagaimana cara mencapai tujuan usahanya sehingga hal tersebut mempengaruhi kinerja perusahaan, meningkatkan profitabilitas yang ingin di capai dan untuk mempermudah manejer dalam mengambil keputusan-keputusan keuangan. 3.2 Saran Penulis menyarankan kepada pembaca,agar dapat memahami isi makalah yang telah disajikan dan dapat menerapkan nya sehingga bermanfaat bagi pembaca.

Anda mungkin juga menyukai