Anda di halaman 1dari 7

Financial Planning (Perencanaan Keuangan)

Pendahuluan
Proses perencanaan merupakan bagian yang utama dari pekerjaan manajer keuangan. Oleh karena
liabilitas - liabilitas jangka panjang dan dana modal saham ditarik hanya sewaktu - waktu saja dan
dalam jumlah besar, maka penting bagi perusahaan mempunyai taksiran kebutuhan seluruh dana untuk
tahun - tahun yang akan datang. Jadi berguna sekali untuk menyelidiki prediksi seluruh kebutuhan dana
dari perusahaan.

Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen, berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan bergantung pada perencanaan. Perencanaan keuangan yang dibuat dengan baik dan
selaras dengan strategi yang telah ditetapkan akan dapat mengarahkan perusahaan dalam pencapaian
tujuannya secara efektif dan efisien. Perencanaan keuangan mencakup kegiatan prediksi keuangan dan
pengendalian keuangan. Prediksi keuangan dibuat untuk memprediksikan kebutuhan dana tambahan
yang diperlukan perusahaan. Dengan mengetahui berapa jumlah dana yang akan diperlukan perusahaan
untuk operasi periode mendatang, manajemen keuangan dapat memikirkan cara yang terbaik untuk
mendanai kebutuhan tersebut dan pada akhirnya menjadi dasar pengendalian efektif keuangan.

Langkah awal dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan perencanaan keuangan adalah peramalan
penjualan, yaitu merupakan ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu perusahaan. Penyusunan
perencanaan keuangan apabila disajikan dengan benar, maka informasi tersebut akan berguna bagi
pihak manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan usaha yang dilakukan. Apabila perencanaan
keuangan dilakukan secara tepat maka pihak manajemen perusahaan mampu untuk berusaha secara
maksimal dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

NB : Liabilitas (bahasa Inggris: liability) adalah hutang yang harus dilunasi atau pelayanan yang harus
dilakukan pada masa datang pada pihak lain. Liabilitas adalah kebalikan dari aset yang merupakan
sesuatu yang dimiliki. Contoh liabilitas adalah uang yang dipinjam dari pihak lain, giro atau cek yang
belum dibayarkan, dan pajak penjualan yang belum dibayarkan ke negara.
Pembahasan
Perencanaan keuangan merupakan seni pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh individu atau
keluarga untuk mencapai tujuan yang efektif, efsien, dan bermanfaat, sehingga perusahaan tersebut
menjadi perusahaan yang sukses. Secara umum, aktivitas yang dilakukan adalah proses pengelolaan
penghasilan untuk mencapai tujuan finansial.

Analisis rasio keuangan dapat digunakan oleh manajer keuangan sebagai dasar untuk menyusun
perencanaan dan pengendalian keuangan. Adapun tujuan perencanaan dan pengendalian
keuangan ialah memperbaiki profitabilitas, menghindari situasi terjaminnya keadaan untuk kas, serta
meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.

Jadi sebelum perusahaan membuat rencana keuangan perusahaan akan membuat analisis rasio
keuangan sebagai pedoman untuk membuat perencanaan keuangan perusahaan tersebut agar lebih
efektif dan efiesien. Karena dengan membuat analisis rasio keuangan perusahaan akan lebih mudah
mengetahui apa saja yang dibutuhkan yang berkaitan dengan keuangan perusahaan tersebut di masa
yang akan datang.

Perusahaan selalu ingin tumbuh dan berkembang yang ditandai naiknya penjualan setiap tahun. Untuk
meningkatkan penjualan tersebut, perusahaan harus menambah aset. Karena dengan bertambahnya
aset sumber dana pun juga akan meningkat. Kekurangan sumber dana untuk membiayai bertambahnya
aset dipenuhi dari laba yang ditahan.

Terdapat 5 tahap perhitungan dan penentuan komposisi dana eksternal melalui pendeketan laporan
posisi keuangan, antara lain sebagai berikut:

1. Menghitung rasio aset terhadap penjualan lama dan rasio dana spontan terhadap penjualan
lama.
2. Menghitung aset, dana spontan dan laba ditahan setelah kenaikan penjualan.
3. Menyusun proyeksi laporan posisi keuangan.
4. Menghitung dana eksternal.
5. Menentukan komposisi dana eksternal.

Dalam praktik langsung sebelum perencanaan disusun, maka para manajer harus meramalkan
bagaimana situasi dan kondisi kedepan. Kondisi yang dimaksud merupakan peluang yang ada serta
ancaman yang akan muncul. Maka jelas hubungan prediksi dengan perencanaan keuangan sangat
mendukung satu sama lain. Defisini prediksi sendiri pun ialah memprediksikan kondisi yang akan datang
di masa depan. Dan yang akan digunakan data dimasa lalu, semakin banyak data di masa lalu akan
mempengaruhi di masa yang akan datang.Dalam melakukan prediksi manajer harus mempertimbangkan
bermacam strategi yang akan digunakan contohnya strategi harga, karena harga memainkan peranan
penting untuk meningkatkan penjualan. Lalu strategi promosi juga tak kalah penting dari strategi harga.

Jenis-jenis Prediksi

1. Jika dilihat dari segi penyusunnya :


a) Prediksi Subjektif yaitu peramalan didasarkan atas dasar perasaan atau feeling dari
sesorang yang menyusunnya.
b) Prediksi Objektif yaitu yang didasarkan atas data dan informasi yang ada lalu dianalisis
dengan teknik dan metode tertentu.
2. Dilihat dari segi sifat ramalan :
a) Prediksi Kualitatif yaitu didasarkan atas data kualitatif dan didasarkan kepada hasil
penyelidikan sebelumnnya.
b) Prediksi Kuantitatif yaitu didasarkan atas data kuantitatif masa lalu (dalam bentuk
angka-angka).
3. Dilihat dari segi jangka waktu :
a) Prediksi jangka pendek yaitu pada waktu kurang dari 1 tahun.
b) Prediksi jangka menengah yaitu rentang waktu 1-3 tahun.
c) Prediksi jangka panjang yaitu pada kurun waktu lebih dari 3 tahun.

 
Adapun langkah - langkah yang harus dilakukan saat prediksi di dalam perencenaan keuangan adalah
sebagai berikut :

a) Mengumpulkan data
b) Mengelola data
c) Menentukan metode peramalan
d) Memproyeksi data
e) Mengambil keputusan
Laporan Keuangan Performa
Dan laporan keuangan keuangan performa ialah proyeksi neraca dan laporan laba rugi suatu perusahaan
pada akhir periode peramalan. Untuk membuatnya perusahaan dapat dilakukan dengan

1. Metode Presentase Penjualan, dengan mencari semua pos dalam laporan laba rugi danneraca
yang berubah sesuai dengan perubahan penjualan.

Pendekatan pertimbangan, terhadap kemungkinan yang terjadi

2. Metode diatas di atas dilakukan atas dasar beberapa anggapan bahwa tingkat penjualan sangat
mempengaruhi perubahan pos-pos dalam neraca, seperti :
Kas, Piutang, Persediaan, Utang Dagang, Laba ditahan

Tipe-tipe Perencanaan

1. Perencanaan berdasarkan jangkauan


 Rencana

Strategis rencana yang diterapkan pada organisasi secara keseluruhan dan menetap tujuan
keseluruhan organisasi. Rencana strategis dapat dipandang sebagai rencana umum yang
menggambarkan pengalokasian sumber daya, prioritas, dan langkah-langkah yang diperlukan untuk
mencapai tujuan strategis.

 Rencana operasional

Rencana yang meliputi area operasional tertentu dari sebuah organisasi.

2. Perencanaan berdasarkan kerangka waktu

 Rencana jangka panjang Rencana yang mempunyai jangka waktu lebih dari 3 tahun


 Rencana jangka pendek  Rencana yang berjangka waktu kurang dari 1 tahun

3. Perencanaan berdasarkan spesifisitas
 Rencana spesifik Rencana yang didefinisikan secara jelas dan tidak memberikan ruang bagi
interpretasi.
 Rencana fleksibel Rencana yang menentukan panduan umum, memberikan fokus tetapi
tidak membatasi manajer pada tujuan spesifikasi atau serangkaian tindakan.
4. Perencanaan berdasarkan frekuensi penggunaan
 Rencana sekali pakaiSecara spesifik didesain untuk memenuhi kebutuhan dalam situasi yang
unik 
 Rencana siagaRencana berkelanjutan yang memberikan panduan untuk aktivitas yang
dilakukan
Proses Penyusunan Perencanaan

Perencanaan sebagai suatu proses merupakan suatu cara yang sistematis untuk menjalankan suatu
pekerjaan. Proses penyusunan perencanaan terdiri dari

1. Merumuskan misi dan tujuan
2. Memahami keadaan saat ini
3. Mempertimbangkan faktor pendukung dan penghambat tercapainya tujuan
4. Menyusun rencana kegiatan untuk mencapai tujuan
5. Pendekatan Dalam Perencanaan

Pendeketan Dalam Perencanaan

Terdapat berbagai macam pendekatan-pendekatan yang dapat dipergunakan dalam


proses penyusunan perencanaan. Pendekatan tersebut diantaranya :

1. Pendekatan perencanaan Inside – Out dan Outside – In


2. Pendekatan perencanaan Top – Down dan perencanaan Bottom – Up
3. Pendekatan perencanaan congtingency

Teknik Perencanaan Keuangan

1. Anggaran Kas

Anggaran kas (cash budget) merupakan peramalan detail mengenai aliran kas masuk dan
keluar untuk periode tertentu di masa mendatang. Penyusunan cash budget bagi suatu perusahaan
sangat perting artinya bagi pengendalian tingkat likuiditas.

Komponen dalam anggaran kas terdiri dari:

1. Saldo awal kas
2. Penerimaan kas
3. Pengeluaran kas
4. Surplus atau defisit kas sebelumnya
5. Safety cash
6. Saldo kas akhir 

Bila diringkas hanya terdiri dari :

a) Perencanaan penerimaan kas (aliran kas masuk)


b) Perencanaan pengeluaran kas (aliran kas keluar)
Dalam menyusun anggaran kas tahapannya adalah sebagai berikut :

 Membuat proyeksi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasional perusahaan,


sehingga pada tahap ini akan diketahui adanya defisit atau surplus karena operasi perusahaan
 Membuat proyeksi kebutuhan dana dari bank atau dari sumber dana lainnya yang palingrendah
biaya untuk menutup defisit kas karena operasi perusahaan juga disusun proyeksi pembayaran
pokok pinjaman beserta bunganya
 Menyusun proyeksi penerimaan dan pengeluaran secara keseluruhan atau gabungan dari point
“a” dan poin “b”

2. Peramalan Penjualan

Ramalan Penjualan (sales forecash) pada umumnya dimulai dengan suatu tinjauan mengenai


penjualan selama lima sampai sepuluh tahun ke belakang, yang dinyatakan dalam grafik. Bagian
pertama dari grafik tersebut dapat saja membuat data penjualan dari lima tahun terakhir karena
studi perusahaan telah menunjukkan bahwa pertumbuhan masa depan perusahaan lebih erat
hubungan dengan kejadian - kejadian terkini dibandingkan dengan masa silam yang jauh dibelakang.

Perbedaan Tujuan dan Rencana

Perencanaan sering disebut fungsi manajemen yang utama karena menentukan dasar
untuk semua hal lainnya yang dilakukan para manajer ketika mengelola, memimpin, dan
mengendalikan. Perencanaan melibatkan dua aspek penting yaitu, tujuan dan rencana.

Tujuan adalah hasil yang diinginkan atau target hal itu memandu keputusan manajemen
danmembentuk kriteria terhadap hasil kerja yang diukur karena itulah tujuan sering disebut dasar
perencanaan. Sedangkan, rencana adalah dokumen yang menenukan kerangka bagaimana tujuan
ituakan terpenuhi, sebagai berikut :

1. Tujuan yang dinyatakan adalah pernyataan resmi tentang apa yang dikatakan
organisasi yang ingin diyakini para pemangku kepentingan tentang tujuannya.
2. Tujuan riil adalah tujuan yang secara aktual dikejar oleh organisasi, seperti yang di
definisikan oleh tindakan para anggotanya.

ANALISIS IMPAS (Break Even Poin / BEP)

Analisis impas adalah suatu teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya
variable, keuntungan dengan volume kegiatan. Oleh karena itu sering disebut

cost profit volumeanalysis.

 Untuk analisis break even suatu perusahaan harus mempunyai biaya variable dan biaya tetap.
 Termasuk VC- bahan mentah, upah buruh lansung komisi penjualan, dan lain sebagainya.
Contribution Margin merupakan jumlah tersisa untuk menutup biaya tetap yaitu penjualan dikurangi
total variable cost, sehingga ada tiga kemungkinan yaitu:

 Contribution margin > FC => laba (profit)


 Contribution margin < FC => rugi (loss)
 Contribution margin = FC => BEP (tidak laba ataupun rugi)

Analisis BEP sering dikatakan salah satu alat untuk mempelajari operating leverage. Analisis BEP
menggunakan asumsi-asumsi dasar sebagai berikut :

1. Biaya dibagi :
 Biaya variabl
 Biaya tetap
2. Biaya variable
 Berubah sesuai dengan volume produksi
 Per unit tetap
3. Biaya tetap 
 Secara total tidak berubah
 Per unit berubah
4. Harga jual per unit tidak berubah selama periode yang dianalisi
5. Perusahaan yang memproduksi satu macam produk. Bila produk lebih dari
satu perusahaan penghasilan penjualan antara masing masing penjualan antara masing-masing
produk adalah tetap konstan.

Anda mungkin juga menyukai