PERAMALAN KEUANGAN
1. Perencanaan dan Peramalan Keuangan
Perencanaan (planning) dan peramalan (forecasting) merupakan dua hal yang selalu
diperbandingkan. Perencanaan mengindikasikan apa yang seharusnya terjadi di masa yang akan
datang (normatif), sedangkan peramalan merupakan suatu bagian yang terintegrasi dari proses
perencanaan keuangan dan terkait dengan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang
(positif). Perencanaan dihubungkan dengan pengelolaan (how to manage) yakni Planning,
Implementation, and Evaluation. Planning adalah suatu uraian tugas atau kegiatan usaha yang
disusun secara logis, sistematik, terukur dan dapat dicapai. Tugas atau kegiatan tersebut
dilaksanakan, diorganisasikan, dipantau atau diawasi, dan dilakukan perbaikan seperlunya agar
tidak menyimpang dari yang direncanakan. Setiap tugas atau kegiatan yang dilakukan dilaporkan
dan dievaluasi dengan membandingkannya dengan yang direncanakan apakah sesuai atau tidak.
Dalam perencanaan keuangan, berbagai aspek perlu dipertimbangkan sehingga keputusan
keuangan akan memberikan struktur keuangan yang optimal bagi perusahaan baik yang
berkaitan dengan sumber maupun penggunaan keuangan perusahaan. Untuk itu arus dana
merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam perusahaan. Peramalan kerap diartikan
dengan estimasi, prakiraan, proyeksi, ekspektasi dan lain sebagainya (how to analyze). Jika how
to manage bersifat manajerial maka how to analyze bersifat akademis (scientific). Bantuan
akademik terhadap kebutuhan manajerial tidak bisa diabaikan. Karena perencanaan yang baik
sangat ditentukan oleh hasil peramalan yang baik dan peramalan yang baik sangat mengandalkan
basis data/informasi (empirik) yang baik.
2. Perencanaan Keuangan
2.1.Definisi Perencanaan Keuangan
Perencanaan keuangan merupakan salah satu bagian dari proses perencanaan organisasi
(corporate planning). Dari perencanaan diharapkan perusahaan dapat menghindari kesalahan-
kesalahan, menghasilkan keputusan yang terbaik yang pada akhirnya mampu meningkatkan
kinerja dari suatu perusahaan. Perencanaan keuangan dimaksudkan untuk memperkirakan posisi
dan kondisi keuangan di masa yang akan datang. Dengan demikian dapat diperkirakan apakah
kondisi perusahaan perlu menambah dana dari luar, bagaimana profitabilitas perusahaan di masa
yang akan datang, dan sebagainya. Perencanaan keuangan memberikan panduan bagi perubahan
dan pertumbuhan yang terjadi di dalam perusahaan. Karena tujuan utama dari perencanaan
keuangan adalah untuk memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan pada perusahaan
secara berkelanjutan.
1.Neraca
Neraca merupakan laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu
perusahaan pada suatu saat tertentu. Menurut Fress danWarren (1992:25), Neraca merupakan
suatu daftar aktiva, kewajiban dan modal pemilik perusahaan pada tanggal tertentu yang
biasanya pada tanggal terakhir suatu bulan atau tahun. Jadi tujuan neraca adalah untuk
menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada
waktu tutup buku dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun, sehingga neraca sering disebut
balance sheet.
Laporan rugi laba merupakan suatu laporan sistematis tentang pendapatan/hasil usaha, beban,
laba perusahaan atau rugi yang diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Menurut
Keiso dan Waygandt (1995:177), laba rugi adalah Laporan yang mengukur keberhasilan operasi
perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu dilihat dari apakah perusahaan mendapat laba
atau malah mengalami kerugian.
4. Menetapkan dan menjaga suatu sistem pengendalian yang mengatur alokasi dan
penggunaan dana di dalam perusahaan.
1.Persentase Penjualan
Populasi dan tingkat inflasi menentukan tingkat pertumbuhan penjualan jangka panjang bagi
kebanyakan perusahaan. Perusahaan seringkali memiliki apa yang disebut dengan periode
keunggulan kompetitif, dimana perusahaan tersebut dapat bertumbuh pada tingkat yang tinggi.
Untuk perusahaan dengan teknologi sendiri atau identitas merk yang kuat, periode keunggulan
kompetitif bisa mencapai kurun waktu 20 tahun. Berikut ini adalah langkah-langkah cara
menentukan persentase penjualan:
Ramalan laporan laba rugi untuk tahun berikutnya. Laporan ini dibutuhkan untuk
mengestimasikan laba dan tambahan ke laba ditahan. Metode mengasumsikan di awal bahwa
seluruh biaya kecuali depresiasi adalah persentase yang telah ditentukan dari penjualan.
Arus kas bebas mencerminkan jumlah kas yang dihasilkan dalam suatu tahun tertentu dikurangi
dengan jumlah kas yang dibutuhkan untuk mendanai tambahan pengeluaran modal dan modal
kerja operasi yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan.
Aktiva yang ditampilkan dalam neraca harus meningkat jika penjualan akan meningkat.
Perusahaan menulis dan menyetor cek setiap hari. Karena perusahaan tidak mengetahui secara
pasti kapan semua cek akan di uangkan, maka mereka tidak dapat memprediksikan secara tepat
berapa saldo di rekening cek mereka pada suatu hari tertentu. Oleh karena itu, mereka harus
menjaga saldo kas dan sekuritas guna menghindari penarikan yang berlebihan dari rekeningnya.
Adalah wajar untuk mengasumsikan bahwa kas, piutang usaha, dan persediaan tumbuh secara
proporsional terhadap penjualan. Ketika perusahaan mengakuisisi pabrik dan peralatan,
perusahaan sering memasang kapasitas yang lebih besar dari yang dibutuhkan saat ini, karena
skala ekonomi. Dalam jangka panjang, terdapat hubungan yang relatif dekat antara penjualan
dengan aktiva tetap bagi semua perusahaan. Tidak ada satu perusahaan pun yang dapat terus
meningkatkan penjualan kecuali jika perusahaan itu pada akhirnya meningkatkan kapasitas. Oleh
karena itu, sebagai estimasi pertama, mengasumsikan bahwa rasio jangka panjang dari nilai buku
bersih pabrik, dan peralatan terhadap penjualan akan konstan adalah hal yang wajar.Jika aktiva
akan meningkat, maka kewajiban dan ekuitasnya juga harus meningkat-tambahan aktiva tersebut
harus didanai. Beberapa pos di sisi kewajiban dapat diperkirakan akan meningkat secara spontan
dengan penjualan, sehingga menghasilkan apa yang disebut dengan dana yang dihasilkan secara
spontan (spontaneously generated funds). Tambahan dana yang dibutuhkan yaitu dana yang
harus diperoleh secara eksternal oleh suatu perusahaan melalui pinjaman atau penjualan saham
biasa atau saham preferen baru.
Staf keuangan akan menggalang dana yang dibutuhkan berdasarkan beberapa faktor, termasuk
struktur modal sasaran perusahaan, dampak pinjaman jangka pendek terhadap rasio lancar,
kondisi di pasar utang dan modal, serta pembatasan yang dikenakan oleh perjanjian utang yang
sudah ada.
Perencanaan keuangan bisa disusun dengan menggunakan Laporan Keuangan Pro Forma
(proyeksi). Laporan Keuangan Pro Forma adalah laporan keuangan yang meramalkan posisi
keuangan perusahaan serta kinerjanya selama periode tertentu. Tujuan disusunnya Laporan
Keuangan Pro Forma adalah sebagai berikut:
1. Dengan mengacu pada laporan keuangan proyeksi, mereka dapat menilai apakah
kinerja perusahaan yang diantisipasi sesuai dengan target umum perusahaan itu sendiri
dan dengan harapan para investor.
2. Laporan keuangan pro forma dapat digunakan untuk mengestimasikan dampak dari
perubahan-perubahan operasi yang diusulkan.
3.Para manajer menggunakan laporan keuangan pro forma untuk mengantisipasi
kebutuhan pendanaan perusahaan dimasa depan.
4. Laporan keuangan pro forma digunakan untuk mengestimasikan arus kas bebas masa
depan, dalam rencana operasi yang berbeda, meramalkan kebutuhan modal perusahaan,
dan kemudian memilih rencana yang memaksimalkan nilai pemegang saham.
3.Peramalan Keuangan
Peramalan diartikan bagaimana memperkirakan kondisi yang akan terjadi dimasa yang
akan datang. Memperkirakan artinya menetapkan hal-hal apa yang akan terjadi dimasa yang
akan datang. Dasar untukmemperkirakan kondisi kedepan dapat kita gunakan data masa lalu,
makin banyak data masa lalu akan makin baik dan faktor yang mempengaruhi di masa yang akan
datang. Peramalan dalam manajemen keuangan digunakan untuk memperkirakan kebutuhan
keuangan perusahaan dimasa yang akan datang.
2.Memperkirakan tingkat investasi pada aktiva lancar serta aktiva tetap yang dibutuhkan untuk
mendukung penjualan yang diramalkan.
Dalam melakukan peramalan kondisi ini dapat dijadikan alat untuk melakukan
peramalan, apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang dengan asumsi-asumsi tertentu.
Hal ini perlu dilakukan mengingat dimasa yang akan datang penuh dengan berbagai
ketidakpastian. Ketidakpastian ini perlu diperhitungkan secara matang.
1.Ketidakpastian ekonomi, terutama yang berkaitan dengan perubahan harga (inflasi), kekuatan
daya beli masyarakat, ketersediaan bahan baku,tenaga kerja, atau faktor lainnya.
2.Ketidakpastian politik, terutama yang berkaitan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah yang berkuasa, terutama yang memiliki hubungan langsung dengan produk yang
ditawarkan.
3.Ketidakpastian sosial dan budaya, yang berkaitan dengan pergeseran selera, gaya hidup, dan
kebiasaan masyarakat yang terus berkembang.
4.Ketidakpastian lingkungan alam, baik pergeseran penduduk, kelangkaan bahan baku, maupun
faktor bencana alam.
5.Ketidakpastian persaingan baik dalam negeri maupun masuknya produk dari kelanjutan
kepemimpinan perusahaan ke depan akibat pergantian atau pengunduran diri akibt berbagai
sebab, dan lainnya.
Dalam praktiknya hampir dipastikan tidak ada hasil ramalan yang tepat 100% atau berhasil,
namun paling tidak dengan melakukan peramalan yang dengan mengidentifikasikan hal-hal yang
akan terjadi ke depan, faktor risiko kegagalan dapat diminimalkan.
Terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan jenis peramalan, hal ini tergantung dari
sudut mana kita memandangnya. Jenis-jenis peramalan dimaksud antara lain:
a. Peramalan subjektif, merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar perasaan atau feeling
dari yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan dan pengalaman masa lalu dari orang yang
menyusunnya sangat menentukan hasil ramalan.
b.Peramalan objektif, merupakan peramalan yang didasarkan atas data dan informasi yang ada,
kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik atau metode tertentu. Data yang digunakan
biasanya data masa lalu untuk beberapa metode.
a.Peramalan kualitatif, merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar data kualitatif dan
biasanya peramalan ini didasarkan kepada hasil penyelidikan sebelumnya.
b.Peramalan kuantitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar data kuantitatif masa
lalu (dalam bentuk angka-angka).
a. Peramalan jangka pendek merupakan peramalan yang didasarkan pada waktu kurang 1 tahun.
b. Peramalan jangka menengah merupakan peramalan yang didasarkan pada waktu rentang dari
1 tahun sampai 3 tahun.
c. Peramalan jangka panjang merupakan peramalan yang didasarkan pada kurun waktu lebih dari
3 tahun.
Metode rasio konstan (constant ratio method) merupakan suatu metode untuk meramalkan
laporan keuangan dan kebutuhan keuangan di masa mendatang, dengan asumsi-asumsi rasio-
rasio keuangan tertentu akan tetap konstan (Brigham dan Houston, 1999:120).
Jika rasio-rasio diperkirakan akan tetap konstan, maka rumus berikut ini dapat digunakan untuk
meramalkan tambahan dana:
Ket:
A* = aktiva yang terkait langsung dengan penjualan, sehingga harus meningkat jika penjualan
meningkat
RR = rasio retensi, yang adalah persentase dari laba bersih yang ditahan.
Jika rasio A*/S0 tidak konstan, maka metode peramalan untuk pertumbuhan konstan
sebagaimana dibahas sebaiknya tidak digunakan. Lebih baik digunakan teknik lain untuk
meramalkan tingkat aktiva dan kebutuhan pendanaan tambahan. Jika diasumsikan hubungan
antara jenis aktiva tertentu dengan penjualan adalah linear, maka teknik regresi linear sederhana
dapat digunakan untuk mengestimasikan kebutuhan akan jenis aktiva tersebut untuk peningkatan
penjualan tertentu. Metode ini mencari hubungan regresi dari variabel dependen (semua pos
aktiva dan pasiva yang terkait dengan penjualan) dengan variable independen (tingkat penjualan)
dan menyatakan hubungan tersebut dalam persamaan regresi (Husnan, 1992).