Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN

Zulfatia Zhalzabilla Umairoh Putri


1
School of Business Kusuma Negara, Jakarta, Indonesia
zulfatia64@gmail.com

A. Pendahuluan

Pihak Manajemen mengharapkan bahwa perusahaan yang dipimpinnya akan terus mengalami
pertumbuhan seperti yang apa mereka inginkan dalam kegiatan usahanya. Pertumbuhan yang
diinginkan terutama pertumbuhan penjualan diikuti dengan pertumbuhan laba yang sesuai atau
melebihi target yang ditetapkan. Dampak dari kedua pertumbuhan ini akan pula memberikan
pertumbuhan bagi aktiva atau harta perusahaan. Kedua dampak ini memang saling membutuhkan dan
saling mendukung, karena untuk memperoleh pertumbuhan seperti yang diinginkan haruslah
didukung dengan aktiva yang memadai, teutama aktiva lancar dan aktiva tetap.
Bagi perusahan yang terus bertumbuh, tentu saja diikuti dengan tambahan investasi di
berbagai bidang. Investasi memerlukan modal untuk tambahan kas untuk investasi dalam piutang,
sediaan, ataupun aktiva tetap. Tambahan modal ini akan mengakibatkan adanya kewajiban untuk
membayar kembali dengan disertai imbalan jasa yang harus disediakan bagi pemilik modal.
Setiap keinginan untuk meingkatkan pertumbuhan perusahaan, maka haruslah diikuti dan
dimulai dengan perencaan yang matang serta kerja keras untuk merealisasinya. Dalam perencanaan
akan disusun hal-hal apa saja yang akan dilakukan ke depan. Perencanaan yang menghasilkan
rencana, yang merupakan pedoman bagi manajemen untuk melaksanakan kegiatannya.
Oleh karena itu, setiap periode manajemen akan menyusun berbagai rencana yang berkaitan
dengan akativitas perusahaan ke depan. Penyusunan rencana didasarkan pertimbangan berbagai
faktor yang akan mempengaruhinya, seperti hal-hal yang sudah dilakukan sebelumnya, baik kendala
atau hambatan yang dihadapi sekarang dan di masa yang akan datang.

B. Pembahasan

Proses Perencanaan Dan Pengendalian Keuangan

Perencanaan dan pengendalian keuangan melibatkan pemakaian proyeksi-proyeksi


berdasarkan standar dan perkembangan dari umpan balik dan proses penyesuaian untuk memperbaiki
prestasi kerja.
Proses perencanaan dan pengendalian keuangan menyangkut prakiraan dan penggunaan
beberapa jenis anggaran. Sistem anggaran dikembangkan untuk setiap bidang yang menentukan dari
kegiatan perusahaan.
Perencanaan keuangan bersangkut paut dengan penyusunan proyeksi penjualan, laba, dan
aktiva yang didasarkan pada berbagai strategi produksi dan pemasaran, kemudian memutuskan cara
memenuhi kebutuhan keuangan yang diramalkan. Dalam proses perencanaan keuangan, manajer juga
mengevaluasi rencana dan mengidentifikais perubahan-perubahan operasi yang mungkin dapat
meningkatkan hasil yang dicapai.
Pengendalian keuangan berlangsung pada tahap implementasi yaitu menyangkut umpan
balik dan proses penyesuaian yang diperlukan untuk menjamin bahwa rencana terlaksana atau untuk
mengubah rencana yang ada sebagai tanggapan terhadap berbagai perubahan dalam lingkungan
operasi.

Pengendalian Kas Jangka Pendek

Kebanyakan perusahaan memisahkan pengendalian kas dari pengendalian kiprah


(performance) laba. Pemusatan hampir selalu pada yang disebut terakhir itu sampai timbul masalah
kas. Laporan bahwa suatu perusahaan harus “mencetak uang” sering terdengar namun uang di sini
adalah laba dan bukan uang tunai semata.
Pelaporan kas kepada manajemen pusat harus sedikitnya sama seringnya seperti pelaporan
laba. Terdapat dua tipe varian yang berkaitan dengan kiprah laba, yaitu volume atau biaya atas
produksi; penjualan atau overheads, dan yang berkaitan dengan manajemen kas. Termasuk didalam
hal seperti :
1) Perbaikan dalam penagihan piutang
2) Kelambatan dalam pembayaran piutang
3) Pelunasan dini atas pinjaman
4) Perubahan dalam pembayaran pajak atau dividen.
Tujuan utama dari suatu pengendalian kas jangka pendek adalah untuk melihat bagaimana
uang tunai itu bergerak, jika perusahaan bekerja sebagaimana direncanakan.pengendalian harus
menyoroti, pada suatu dasar bertahap, keperluan suatu pinjaman jangka pendek. Hal itu sangat
relevan untuk suatu bisnis musiman, bahlan jika diperoleh laba yang tinggi.

Pengendalian Kas Jangka Panjang

Prinsip dasar pengendalian jangka waktu lebih dari dua tahun secara esensial adalah sama
seperti jangka pendek namun proses dan bentuk pendekatannya berbeda. Angka-angka itu cenderung
kurang cermat, sudah tentu, dan perhatiannya terletak lebih dalam kecenderungan jangka panjang
ketimbang fluktuasi jangka pendek.
Tujuan dari suatu pengendalian kas jangka panjang adalah untuk melihat arus kas yang
ditimbulkan oleh rencana laba perusahaan jangka panjang dan untuk menaksir investasi modal yang
diperlukan untuk mempertahankan rencana itu. Persyaratan pinjaman perusahaan dapat dilihat dari
arus kas dan suatu keputusan dapat diambil tentang bagaimana dana dapat diperoleh. Sebaliknya,
surplus kas bertambah, keputusan bisa diambil untuk meningkatkan dividen, menanamkan uang di
luar perusahaan, atau menginvestasikan ke dalam lebih banyak aset dalam perusahaan.
Suatu kebutuhan kas jangka panjang harus didahului suatu studi tentang bagaimana uang
dapat diperoleh – dengan meningkatkan modal saham, penerbitan pengakuan utang atau hipotek atas
harta milik. Ini tergantung pada banyak faktor tetapi beberapa diantaranya dapat diketemukan dalam
angka pengendalian jangka pendek.

Analisis Impas (Break Even Point/BEP)

Analisis impas adalah suatu teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap,
biaya variabel, keuntungan dengan volume kegiatan. Oleh karena itu, seringpula disebut cost profit
volume anaylis. Analis merupakan alat perencanaan laba. Analisis pulang pokok merupakan sarana
untuk mengetahui pada titik berapa hasil penjualan sama dengan jumlah biaya.
 Untuk analisis break event suatu perusahaan harus mempunyai biaya variabel dan biaya tetap.
 Termasuk VC- bahan mentah, upah buruh langsung, komisi penjualan, dan lain sebagainya.
Contribution Margin merupakan jumlah tersisa untuk menutup biaya tetap yaitu penjualan
dikurangi total variabel cost, sehingga ada tiga kemungkinan yaitu :
1. Contribution margin > FC => Laba (profit)
2. Contribution Margin < FC => Rugi (loss)
3. Contribution = FC => BEP
Oleh karena itu, analisis BEP mempelajari perimbangan antara revenue minus VC
(contribution margin to fixed cost) disatu pihak dengan FC dipihak lain, maka sering dikatakan
analisis BEP merupakan salah satu alat untuk mempelajarai operating leverage.
Dalam analisis BEP digunakan asumsi-asumsi dasar sebagai berikut :
1. Biaya dibagi
2. Biaya variabel
3. Biaya tetap
4. Harga jual per unit tidak berubah selama periode yang dianalisis
5. Perusahaan yang memproduksi satu macam produk. Bila produk lebih dari satu perubahan
penghasilan penjualan antara masing-masing produk adalah tetap konstan.

Tujuan Analisis Titik Impas (BEP)

Dalam praktiknya, penggunaan analisis titik impas memiliki beberapa tujuan yang ingin
dicapai yaitu :
1. Mendesain spesifikasi produk (berkaitan dengan biaya)
Berkaitan dengan biaya-biaya yang akan dikeluarkan termasuk harga yang akan dibebankan.
2. Penentuan harga jual persatuan
Jika penentuan harga jual yang tidak realistis, maka perusahaan tidak akan mampu menutupi
semua atau sebagian dari biaya-biaya yang dikeluarkan.
3. Produksi atau penjualan minimal agar tidak mengalami kerugian
Maksudnya adalah agar perusahaan mampu menentukan batas jumlah produksi dalam kondisi
tidak rugi dan tidak laba dari kapasitas produksi yang dimilikinya.
4. Memaksimalkan jumlah produksi
5. Perencanaan laba yang diinginkan
Artinya manajemen mampu merencanakan laba yang diinginkan dengan kapasitas produksi yang
dimiliki tentunya.
6. Dan tujuan lainya
Analisis BEP dapat menjelaskan beberapa keputusan penting dalam bisnis. Umumnya analisis
BEP dapat dimanfaatkan perusahaan antara lain untuk :
1. Dalam keputusan tentang pembuatan produk baru, analisis BEP dapat membantu menentukan
beberapa tingkat penjualan agar perusahaan mendapat laba.
2. Analisis BEP dapat juga digunakan sebagai kerangka dasara penelitian pengaruh ekspansi
terhadap tingkat operasional.
3. Analisis BEP dapat membantu pengendalian melalui anggaran.
4. Analisis BEP dapat membantu untuk mengetahui Margin Of Safety (MOS)

Klasifikasi Biaya

1. Biaya tetap (Fixed Cost) yaitu biaya yang efektif tetap dalam kapasitas tertentu. Secara total
tetap, per unit berubah. Contohnya yaitu penyusutan peralatan dan mesin, sewa (rentals), gaji staf
riset, gaji staf eksekutif, beban kantor umum.
2. Biaya variabel (Variable Cost) yaitu biaya yang berubah secara proporsional terhadap
peningkatan aktivitas atau penjualan secara total berubah sedangkan per unit tetap. Contohnya
yaitu upah tenaga kerja pabrik, bahan baku, komisi penjualan.

Analisis Sumber Dan Penggunaan Dana

Analisis sumber dan penggunaan dana sering disebut juga analisis aliran dana. Alat ini penting
bagi manajer keuangan untuk mengetahui dari mana asalnya dana yang dipergunakan perusahaan dan
kemana dana tersebut digunakan.
Jadi maksud utama dari analisis sumber dan penggunaan dana adalah untuk mengetahui
bagaimana dana digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut dibelanjai. Alat yang paling
banyak dipakai untuk menganalisis arus kas sebelum FASB 95 adalah laporan sumber dan
penggunaan dana (Statement of sources and application of fund).
Dalam prinsipnya, laporan sumber dan penggunaan dana ini relatif sederhana. Laporan
tentang sumber dan penggunaan dana akan memungkinkan seorang manajer keuangan untuk
menganalisa sumber-sumber dan penggunaan dana secara historis yang terdapat di dalam perusahaan.
Selain istilah lain untuk laporan ini, misalnya “laporan sumber dan aplikasi dana”.
Di dalam pembuatan laporan sumber-sumber dan penggunaan dana tidak akan diadakan
pemisahan di antara operating flows dengan financial dan legal flows, tetapi diharapkan agar
pembaca menyadari akan adanya perbedaan di antara kedua hal tersebut.
Laporan sumber dan penggunaan dana sangat penting artinya bagi bank untuk menilai
permintaan kredit. Analisis ini dimulai dari penyusunan neraca yang disusun atas dasar dua neraca
dalam periode yang berbeda.
Pengertian dana yang digunakan dalam analisis laporan sumber dana penggunaan dana adalah
dalam arti sempit “Kas” dan dalam arti luas yaitu “Modal Kerja”.

Dana Dalam Artian Kas

Langkah-langkah dalam menyusun analisis sumber dan penggunaan dana dalam artian kas
adalah :
1. Membandingkan kedua neraca yang periodenya berbeda unutk menyusun perubahan pada
masing-masing elemennya.
2. Menyusun penggolongan unsur-unsur yang memperbesar kas dan unsur-unsur yang memperkecil
kas.
3. Mengelompokkan unsur-unsur dalam laporan laba rugi ke dalam golongan yang memperbesar
kas dan golongan yang memperkecil kas.
4. Mengadakan konsolidasi dari semua informasi tersebut ke dalam laporan sumber-sumber dan
penggunaan dana.
Sumber-sumber dana dalam artian kas :
- Berkurangnya aktiva lancar selain kas
- Berkurangnya aktiva tetap
- Bertambahnya setiap jenis utang
- Bertambahnya modal
- Keuntungan perusahaan yang berdasal dari operasi
Penggunaan dana yang efeknya memperkecil kas :
- Bertambahnya aktiva lancar selain kas
- Bertambah aktiva tetap
- Berkurangnya modal
- Berkurangnya utang
- Pembayaran cash dividen
- Adanya kerugian dalam operasi perusahaan

Dana Dalam Artian Modal Kerja

Selain menyusun laporan sumber-sumber dan penggunaan dana atas dsaar kas, biasanya
perusahaan membuat juga laporan sumber-sumber dan penggunaan dana dalam artian modal kerja
(Statement Of Sources and Use Of Working Capital). Yang dimaksud disini adalah modal kerja
dalam artian nettto yaitu kelebihan aktiva lancar diatas utang lancar (TCA-TCL).
Langkah-langkah dalam menyusun laporan sumber-sumber dana dan penggunaan modal kerja
yaitu :
1. Menyusun laporan perubahan modal kerja antara dua titik waktu
2. Mengelompokkan perubahan Non-Current Account ke dalam golongan yang memperbesar dan
memperkecil modal kerja
3. Mengelompokkan unsur laba ditahan ke dalam golongan yang menambah dan memperkecil
modal kerja
Sumber-sumber dana dalam artian modal kerja :
- Bertambahnya aktiva tetap
- Bertambahnya utang jangka panjang
- Bertambahnya modal
- Adanya keuntungan dari operasi perusahaan
Penggunaan modal kerja :
- Bertambahnya aktiva tetap
- Berkurangnya utang jangka panjang
- Pembayaran kas dividen
- Adanya kerugian dari operasi perusahaan

Anggaran Kas

Anggaran kas merupakan alat penting dalam proses perencanaan perusahaan, anggaran kas
(Cash Budget) merupakan proyeksi penerimaan dan pengeluaran kas di masa mendatang.
Penyusunan cash budget bagi suatu perusahaan sangat penting artinya bagi pengendalian tingkat
likuiditas. Dengan menyusun cash budget perusahaan akan mengetahui kapan defisit kas dan kapan
terjadi surplus kas. Dengan mengetahui defisit di masa mendatang perusahaan akan dapat
merencanakan untuk menutupnya dari alternatif sumber dana, terutama yang dipilih adalah yang
biayanya terendah, demikian pula dengan mengetahui surplus kas akan dapat direncanakan
pengunaannya secara efisien..
Bagi manager keuangan, anggaran kas memberikan kerangka untuk menilai dan
mengendalikan penerimaan dan pengeluaran kas di masa mendatang.
Komponen dalam anggaran kas terdiri dari :
1. Saldo kas awal
2. Penerimaan kas
3. Pengeluaran kas
4. Surplus atau defisit kas sebelumnya
5. Safety cash
6. Saldo kas akhir
Bila diringkas hanya terdiri dari dua bagian, yaitu :
1. Perencanaan penerimaan kas (aliran kas masuk)
2. Perencanaan pengeluaran kas (aliran kas keluar)

Arus Kas

Perusahaan yang tumbuh memerlukan investasi baru, baik investasi segera dalam aktiva
lancar maupun investasi dalam bentuk aktiva tetap, jika kapasitas penuh sudah tercapai. Investasi
baru harus dibiayai dan pembiayaan baru melibatkan komitmen dan kewajiban untuk membayar
kembali modal yang diperoleh. Perusahaan yang menguntungkan dan sedang tumbuh biasanya
memerlukan tambahan kas untuk investasi pada piutang dagang, persediaan dan aktiva tetap. Oleh
karena itu, perusahaan bisa saja menghadapi masalah arus kas.
Perusahaan dapat dianggap mempunyai dua dasar nilai yang terpisah tetapi saling berkaitan;
aktiva yang ada yaitu yang menghasilkan laba dan arus kas, dan peluang pertumbuhan yang
merupakan kesempatan untuk mengadakan investasi baru guna memperbesar laba dan arus kas di
masa mendatang. Kemampuan untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan sering kali tergantung
pada ketersediaan kas untuk membeli aktiva baru dan arus kas dari aktiva yang ada merupakan
sumber utama bagi dana yang akan digunakan untuk investasi baru yang menguntungkan. Inilah
alasan lain mengapa baik investor maupun manajer berkepentingan terhadap arus kas sebagaimana
halnya laba.

Macam-Macam Arus Kas

Arus kas terbagi ke dalam dua kelompok yaitu arus kas operasi dan arus kas lainnya. Arus
kas operasi adalah arus kas yang berasal dari operasi normal perusahaan yang pada dasarnya
merupakan selisih antara hasil penjualan dan beban tunai, termasuk pajak yang dibayarkan. Arus kas
lainnya berasal dari penerbitan saham, pinjaman, atau dari penjualan aktiva tetap (seperti penjualan
Dryden Press).
Arus Kas Operasi mempunyai tiga metode, yaitu sebagai berikut :
1) Metode : Dolar yang Masuk Dikurangi Dolar yang Keluar
Contohnya dari laporan keuangan yang mewakili kas aktual. Dimulai dengan penerimaan kas dan
mengurangkan biaya kas dan pajak yang dibayar. Namun, tidak mengurangkan tagihan
penyusutan karena hanyalah entri akuntansi, bukan beban kas. Maka :

Arus kas dari operasi = laba setelah pajak + penyusutan


2) Metode : Laba Akuntansi yang Disesuaikan
Contohnya dimulai dengan laba akuntansi setelah pajak dan menambahkan kembali segala
pengurangan yang dibuat untuk biaya non-kas seperti penyusutan. Meskipun biaya non-kas ini
mengurangi laba akuntansi pada periode sekarang, biaya ini tidak mengurangi arus kas. Maka :

Arus kas dari operasi = laba setelah pajak + penyusutan


3) Metode : Pengurang Pajak
Contohnya jika golongan pajak perusahaan adalah 35 persen, setiap dolar penyusutan
mengurangi laba kena pajak sebesar $1. Pembayaran pajak dengan begitu turun sebesar $0,35
dan arus kas naik sebesar jumlah yang sama. Total pengurang pajak dari penyusutan
(depreciation tax shield) sama dengan perkalian penyusutan dan tingkat pajak :

Pengurang pajak dari penyusutan = penyusutan x tingkat pajak


Metode ini menunjukkan cara ketiga untuk menghitung arus kas dari operasi. Pertama, hitung
laba bersih dengan mengasumsikan penyusutan nol. Butir ini akan menjadi (pendapatan – beban
kas) x (1-tingkat pajak). Lalu tambahkan kembali pengurang pajak yang disebabkan oleh
penyusutan. Dan menghitung aarus kas operasi sebagai berikut :

Arus kas dari operasi = (pendapatan – beban kas) x (1 – tingkat pajak)


+ (penyusutan x tingkat pajak)
Menghitung Arus Kas

Arus kas total = arus kas dari investasi aset tetap


+ arus kas dari investasi modal kerja
+ arus kas dari operasi

Investasi dalam aset tetap maupun modal kerja menghasilkan arus kas negatif. Perusahaan
menggunakan kas untuk mendapatkan aset-aset ini. Sebaliknya, ketika perusahaan melakukan
disinvestasi, atau menjual aset-aset ini, perusahaan merealisasikan arus kas positif.

C. Kesimpulan

Proses Perencanaan Keuangan bersangkut paut dengan penyusuan proyeksi penjualan , laba, dan
aktiva yang kemudian memutuskan cara memenuhi kebutuhan keuangan. Sedangkan Pengendalian
Keuangan menyangkut umpan nalik proses penyesuaian yang diperlukan untuk menjamin bahwa
rencana terlaksana atau mengubah rencana yang ada.
Pengendalian kas terdiri atas dua bagian yaitu pengendalian kas jangka pendek dan pengendalian
kas jangka panjang. Tujuan pengendalian kas jangka pendek yaitu melihat bagaimana uang tunai pada
perusahaan tersebut bergerak. Sedangkan tujuan pengendalian kas jangka panjang yaitu melihat arus
kas yang ditimbulkan oleh rencana laba perusahaan jangka panjang dan untuk menaksir investasi
modal.
Analisis impas adalah suatu teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya
variabel, keuntungan dengan volume kegiatan. Oleh karena itu, seringpula disebut cost profit volume
anaylis.Klasifikasi biaya dalam BEP terdapat dua yaitu biaya tetap dan biaya variabel.
Terdapat pula analisis sumber dan penggunaan dana yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana
dana digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut dibelanjai. Dan dibuatlah laporan sumber-
sumber dan penggunaan dana. Pengertian dana yang digunakan dalam analisis laporan sumber dana
penggunaan dana adalah dalam arti sempit “Kas” dan dalam arti luas yaitu “Modal Kerja”.
Anggaran Kas (Cash Budget) merupakan proyeksi penerimaan dan pengeluaran kas di masa
mendatang. Terdapat dua bagian yaitu aliran kas masuk dan aliran kas keluar.

Daftar Pustaka

Fahlevi, M., Rita, R., & Rabiah, A. (2019). WOMEN ENTREPRENEURS IN INDONESIA. Journal of Research in
Business, Economics and Management, 13(2), 2416-2425.
Fahlevi, M. (2019). ISLAMIC ECONOMY AND POLITICS IN THE VIEW OF MUHAMMAD BAQIR
SADR. Journal of Research in Business, Economics and Management, 13(2), 2431-2436.
Fahlevi, M., Zuhri, S., Parashakti, R., & Ekhsan, M. (2019). LEADERSHIP STYLES OF FOOD TRUCK
BUSINESSES. Journal of Research in Business, Economics and Management, 13(2), 2437-2442.
Fahlevi, M., Theodora, R., Ernawaty, N., & Marciella, J. (2019). THE IMPACT OF MOTIVATION MILLENIAL
GENERATION TO JOB PERFORMANCE IN E-COMMERCE INDUSTRY. Journal of Research in Business,
Economics and Management, 13(1), 2357-2365.
Fahlevi, M., Juhandi, N., Rahardjo, B., & Tantriningsih, H. (2019). The GROWTH OF SHARIA BANKING IN
ASIA. Journal of Research in Business, Economics and Management, 12(2), 2341-2347.
Fahlevi, M., Irma, D., Maemunah, S., & Mahfud, I. (2019). The EFFECT OF FINANCIAL PERFORMANCE,
EXTERNAL FACTORS, AND OPERATIONAL RATIO ON CAR RATIO OF SHARIA COMMERCIAL BANKS IN
INDONESIA. Journal of Research in Business, Economics and Management, 12(2), 2348-2355.
FAHLEVI, M. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY OF BANK BRI.
Mochammad Fahlevi, M. M., & Ud, M. PERTUMBUHAN PERBANKAN SYARIAH DI ASIA.

Vale, Philip A. Manajemen Keuangan : Financial Management Handbook (Third Edition). Jakarta. PT. Elex Media
Komputindo

Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland. Manaajemen Keuangan : Edisi Kesembilan Jilid 1. Jakarta. Binarupa
Aksara

Weston J. Fred dan Thomas E. Copeland. Manajemen Keuangan : Edisi Kedelapan Jilif 1.

Kasmir, S.E., M.M. Pengantar Manajemen Keuangan

Weston, J. Fred dan Eugene F. Brigham. Dasar-dasar Manajemen Keuangan : Edisi Kesembilan Jilid 1.

Drs. Lukman Syamsuddin, M.A. Manajemen Keuangan Perusahaan : Konsep Aplikasi dalam Perencanaan,
Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan (Edisi Baru)
Drs. Lukas Setia Atmaja, M.Sc. Manajemen Keuangan : Edisi Revisi. Yogyakarta.

Dr. Nendi Juhandi, SE, MM. Manajemen Keuangan. Pelangi Nusantara Jakarta

Anda mungkin juga menyukai