Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang sudah memberi taufik, hidayah, serta
inayahnya sehingga kami bisa beraktivitas hingga bisa menyelesaikan tugas makalah
Matematika Keuangan,.
Makalah ini berisi mengenai ringkasan materi tingkat diskonto dan diskon tunai.
Makalah ini disusun supaya para pembaca bisa menambah wawasan serta memperluas ilmu
pengetahuan yang ada mengenai Matematika Keuangan yang kami sajikan di dalam sebuah
susunan makalah yang ringkas, mudah untuk dibaca serta mudah dipahami.
Tak lupa mengucapkan banyak terima kasih pada rekan-rekan yang sudah membantu
serta Dosen yang sudah membimbing penulis supaya penulis bisa membuat makalah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku hingga jadi sebuah makalah yang baik dan benar.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk para pembaca serta memperluas wawasan
mengenai Matematika Keuangan. Dan penulis mohon maaf atas kekurangan dari makalah
yang penulis buat ini. Mohon kritik serta saran yang sifatnya membangun.

Terimakasih

Sukabumi, 13 Oktober 2014

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada bab sebelumnya kami telah mempelajari bab tentang bunga sederhana , dalam
pemabahan tersebut saling keterkaitan antara bunga sederhana dengan diskonto dan diskon
tunai . pada bab selanjutnya kami akan mencoba mempelajari tentang diskonto dan diskon
tunai . diskonto biasanya kita dengar didalam kebijakan didalam sebuah bank.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah itu tingkat diskonto?
2. Apakah itu diskon tunai ?

C. Tujuan Makalah
Dapat mendeskripsikan pengertian dari tingkat diskonto dan diskon tunai , serta dapat
memahami cara penghitungan untuk diskonto dan diskon tunai.

Bunga Sederhana
Uang merupakan alat pertukaran yang sah. Manusia dalam kehidupan sehari-hari
membutuhkan uang, untuk membiayai: Sandang, pangan, papan dll.Jika kita tidak memiliki
uang yang cukup untuk membayar kewajiban, kita bisa meminjam ke pihak lain, seperti:
Saudara, kawan, tetangga, rentenir atau lembaga keuangan (bank, nonbank, pegadaian,
koperasi dll).
Sedangkan bila kita punya uang lebih, kita bisa memilih investasi yang menguntungkan
Bunga adalah imbal jasa atas pinjaman uang. Imbal jasa ini merupakan suatu kompensasi
kepada pemberi pinjaman atas manfaat kedepan dari uang pinjaman tersebut apabila
diinvestasikan. Jumlah pinjaman tersbut disebut "pokok utang" (principal). Persentase dari
pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa ( bunga ) dalam suatu periode tertentu
disebut "suku bunga"
Bunga sederhana: merupakan hasil dari pokok utang, suku bunga per periode, dan lamanya
waktu peminjaman.
Jika ada 2 pilihan untuk kita, yaitu:
a. Menerima Rp 1.000.000 hari ini
b. Menerima Rp 1.000.000 enam bulan lagi
Mana yang akan kita pilih? Mengapa?
Pasti kebanyakan dari kita memilih Rp 1.000.000 hari ini,mengapa?Karena kalau menerima
pada hari ini sifatnya pasti sedangkan apabila menerimanya enam bulan lagi adalah tidak
pasti.
Ini bukan jawaban yang diharapkan. Untuk menghindari jawaban ini, dalam pilihan diatas
disebutkan bahwa kedua pilihan tersebut memiliki tingkat kepastian yang sama. Mereka yang
pernah belajar ekonomi atau keuangan akan dengan mudah memberikan alasannya, yaitu
karena adanya faktor bunga akibat perbedaan waktu atau istialah yang sering digunakan
adalah “nilai waktu dari uang (time value of money)”.
Dengan asumsi manusia adalah makhluk rasional, pilihan yang harus diambil adalah
menerima Rp 1.000.000 hari ini dibandingkan dengan menerima Rp 1.000.000 enam bulan
lagi, karena Rp 1.000.000 hari ini akan memberikan bunga selama enam bulan kedepan, yang
besarnya tergantung tingkat bunga, sehingga bernilai lebih dari Rp 1.000.000 pada saat
itu (pendekatan nilai masa depan atau future value). Kita juga bisa menggunakan
pendekatan nilai sekarang (present value) yaitu dengan menghitung nilai hari ini dari uang
senilai 1.000.000 enam bulan lagi dan membandingkannya dengan uang senilai Rp 1.000.000
hari ini.Kedua pendekatan ini harus memberikan keputusan yang sama.
Contoh sederhana diatas dapat kita lanjutkan dengan pilihan-pilihan lainnya.Misalkan
bagaimana kalau Rp 1.000.000 hari ini dengan Rp.1.100.000 enam bulan lagi;atau Rp
1.000.000 hari ini dengan Rp 100.000 setiap bulan selama 1 tahun mulai bulan depan;atau Rp
1.000.000 hari ini dengan Rp 90.000 stiap bulan selama 1 tahun mulai hari ini.
Dengan memahami matematika keuangan, kita dapat dengan mudah menyelesaikan
persoalan-persoalan sederhana di atas, bahkan persoalan yang jauh lebih kompleks sekalipun.
Dalam pembahasan dan contoh selanjutnya dalam makalah ini, asumsi bahwa manusia adalah
makhluk rasioanal ataupun dengan tingkat kepastian yang sama tidak disebutkan lagi tetapi
ada secara implicit.
Melanjutkan contoh pertama kita, menjadi berapa uang Rp 1.000.000 itu enam bulan
lagi akan dapat ditentukan jika kita diberikan tingkat bunga dan tambahan informasi
mengenai apakah tingkat bunga yang dipergunakan tersebut adalah bunga sederhana (simple
interest-SI) atau bunga majemuk (compound interest-CI).Apabila menggunakan majemuk,
kita masih memerlukan informasi mengenai periode compound atau periode perhitungan
bunga.
Apabila kita menggunakan konsep bunga sederhana, besarnya bunga dihitung dari
nilai pokok awal (principal-P) dikalikan dengan tingkat bunga (interest rate-r) dan waktu
(time-t). Perhitungan bunga ini dilakukan satu kali saja yaitu pada akhir periode atau pada
tanggal pelunasan. Secara matematis, hal ini dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai
berikut:
Keterangan:
SI = Simple interest (Bunga sederhana)
P = principal (Pokok)
r = interest rate p.a. (Tingkat bunga/tahun)

t = time (Waktu dalam tahun)


Karena satuan t adalah tahun, jika waktu t diberikan dalam bulan maka kita dapat
menggunakan persamaan sebagai berikut:
Sedangkan jika t diberikan dalam hari, aka nada dua metode dalam mencari nilai t, yaitu:
1. Metode Bunga Tepat (Exact Interest Method) atau SIe dengan
2. Metode Bunga Biasa (Ordinary Interest Method) atau SIo dengan
Penggunaaan metode bunga biasa (ordinary interest) akan menggantungkan penerima
bunga dan merugikan pembayar bunga. Sebaliknya, penggunaan metode bunga tepat (exact
interest) akan menggantungkan pembayar bunga dan merugikan penerima bunga. Oleh
karena itu dalam hal pinjaman (kredit),bank lebih menyukai metode bunga biasa,sementara
untuk tabungan dan deposito mereka lebih memilih metode bunga tepat dalam perhitungan
bunganya.
Contoh Soal
1. Hitunglah bunga tepat dan bunga biasa dari sebuah pinjaman sebesar Rp 20.000.000 selama
60 hari dengan bunga 8%
Penyelesaian:
Dik : P = Rp 20.000.000
r = 8%
t = 60 hari
Dit : a) bunga tepat (Sle)
b) bunga biasa (Slo)
Jawab :
Bunga tepat (Sle) =

Bunga biasa (Slo)

2. Pak Zepra menabung di Bank Mandiri sebesar Rp 1.000.000 selama 3 bulan dengan
bunga12% p.a.Hitunglah bunga tabungan yang diperoleh pak Zebra?
Dik : P = Rp 1.000.000
r = 12%

Dit : bunga tabungan?


Jawab :
Sl = P r t
= Rp 1000.000 x 12% x 0,25
= Rp 30.000
3. Sepasang pengantin baru mengambil KPR (Kredit pemilikan Rumah)
sebesar Rp100.000.000 dengan tingkat bnga efektif 15% p.a, angsuran perbulan Rp
2.000.000. Untuk angsuran pertama yang mereka bayarkan, berapakah besarnya pembayaran
bunga dan pelunasan pokok?
Penyelesaian:
Dik : P = Rp 100.000.000
Angsuran = Rp 2.000.000
r = 15%
t = 1/12

= Rp 1.250.000

Manipulasi Persamaan Bunga Sederhana


Dengan menggunakan Persamaan (1), kita dapat juga menghitung nilai pokok,tingkat
bunga, ataupun waktu, jika diberikan variable lainnya.Jika SI = P r t, maka:

Contoh:
1. Setelah meminjam selama 73 hari, Pak Juandi melunasi pembayaran bunga pinjamannya
sebesar Rp 2.880.000. Berapakah besar pinjaman Pak Juandi jika tingkat bunga sederhana
18% p.a?
Penyelesaian:
Dik :r = 18%

SI = Rp 2.880.000
Dit : Besar pinjaman (P)

Jawab :

2. Seorang Rentenir menawarkan pinjaman sebesar Rp 1.000.000 yang harus dilunasi dalam
waktu 1 bulan sebesar Rp 1.250.000. Berapa tingkat bunga sederhana tahunan yang
dikenakan atas pinjaman tersebut?
Penyelesaian :
Dik : P = Rp 1.000.000
SI = Rp 1.250.000 - Rp 1.000.000 = Rp 250.000

Dit : tingkat bunga (r)?


Jawab:

= 3 atau 300% p.a


3. Apabila Tiurma menabung Rp 20.000.000 di bank yang memberinya tingkat bunga
sederhana 15% p.a,berapa lama waktu yang ia perlukan supaya tabungannya tersebut
menghasilkan bunga sebesar Rp 1.000.000?
Penyelesaian:
P = Rp 20.000.000
SI = Rp 1.000.000
r = 15%
tahun atau 4 bulan
Jika S kita notasikan untuk nilai akhir atau jumlah dari nilai pokok dan bunga, maka:
S = P + SI
S=P+Prt
S = P (1 + rt )
Jika S, r, dan t yang diberikan dan P yang dicari, maka:
P = S (1+rt)-1
Faktor (1+rt)-1 dalam persamaan di atas disebut juga factor diskon (discount factor) dengan
menggunakan bunga sederhana, dan proses menghitung P diatas banyak digunakan dalam
wesel (promissory notes),NCD (Nonnegotiable Certifacate of Deposit), SBI (Sertifikat Bank
Indonesia) dan disebut pendiskontoan dengan bunga sederhana
Contoh :
1. Pak Fernando menabung Rp 3.000.000 dan mendapat bunga sederhana 12% p.a. Berapa
saldo tabungannya setelah 3 bulan?
Jawab
P = Rp 3.000.000
r = 12%
S = P (1 + rt )
= Rp 3.000.000(1+(12% x 0,25))
= Rp 3.090.000
2. Mariana meminjam Rp 10.000.000 selama 146 hari dengan tingkat bunga sederhana 15%
p.a.Berapakah jumlah yang harus ia bayarkan?
P = Rp 10.000.000
r = 15%
t = 146 hari
S = P (1+rt)

= Rp 10.600.000
3. Sejumlah uang yang disimpan dengan tingkat bunga sederhana sebesar 9% p.a akan menjadi
Rp 5.000.000 setelah 6 bulan.Berpakah jumlah uang tersebut?
S = Rp 5.000.000
r = 9%

Menghitung Jumlah Hari


Ada dua metode yang dapat dipergunakan dalam menghitung jumlah hari antara dua
tanggal kalender.
ü Metode pertama adalah dengan menghitung jumlah hari per bulan dan kemudian
menjumlahkan seluruhnya.
Contoh :
1. Hitunglah jumlah hari antara tanggal 11 Juni dan 3 November
Jawab:
Hari tersisa pada bulan Juni = 19 hari (30 – 11)
Juli = 31 hari
Agustus = 31 hari
September = 30 hari
Oktober = 31 hari
Nopember = 3 hari

Jumlah = 145 hari


2. Sebuah wesel berjangka waktu 90 hari dikeluarkan pada tanggal 1Maret 2004. Tanggal
berpakah wesel tersebut jatuh tempo?
Hari tersisa di bulan Maret = 30 (31 – 1)
April = 30
Mei = 30
Jumlah 90 hari
Jadi tanggal jatuh tempo adalah 30 Mei 2004

ü Metode kedua adalah dengan menggunakan tabel nomor urut hari seperti yang tampak pada
Tabel 1. Untuk tahun kabisat, janga lupa untuk menambahkan 1 untuk semua tanggal dari 1
Maret hingga 31 Desember karena pada tahun kabisat terdapat tanggal 29 Februari dan
bernomor urut 60 sehingga 1 Maret akan menjadi hari ke-61,2 Maret menjadi hari ke-62, dan
seterusnya hingga 3 Desember akan menjadi hari ke-366

Contoh :
1. Hitunglah jumlah hari 11 Juni 2004 dan 3 Nopember 2004
Jawab :
3 November 2004 bernomor urut 307
11 Juni 2004 bernomor urut 162
145 hari
2. Hitunglah jumlah hari antara 15 Januari 2004 dan 22 Juni 2004
Jawab :
22 Juni 2004 bernomor urut 174 (173+1)
15 Januari 2004 bernomor urut 15
159 hari
* Tahun 2004 adalah tahun kabisat sehingga harus ditambah 1
Tabel 1 Nomor Urut Hari
Tgl Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tgl
1 1 32 60 91 121 152 182 213 244 274 305 335 1
2 2 33 61 92 122 153 183 214 245 275 306 336 2
3 3 34 62 93 123 154 184 215 246 276 307 337 3
4 4 35 63 94 124 155 185 216 247 277 308 338 4
5 5 36 64 95 125 156 186 217 248 278 309 339 5
6 6 37 65 96 126 157 187 218 249 279 310 340 6
7 7 38 66 97 127 158 188 219 250 280 311 341 7
8 8 39 67 98 128 159 189 220 251 281 312 342 8
9 9 40 68 99 129 160 190 221 252 282 313 343 9
10 10 41 69 100 130 161 191 222 253 283 314 344 10
11 11 42 70 101 131 162 192 223 254 284 315 345 11
12 12 43 71 102 132 163 193 224 255 285 316 346 12
13 13 44 72 103 133 164 194 225 256 286 317 347 13
14 14 45 73 104 134 165 195 226 257 287 318 348 14
15 15 46 74 105 135 166 196 227 258 288 319 349 15
16 16 47 75 106 136 167 197 228 259 289 320 350 16
17 17 48 76 107 137 168 198 229 260 290 321 351 17
18 18 49 77 108 138 169 199 230 261 291 322 352 18
19 19 50 78 109 139 170 200 231 262 292 323 353 19
20 20 51 79 110 140 171 201 232 263 293 324 354 20
21 21 52 80 111 141 172 202 233 264 294 325 355 21
22 22 53 81 112 142 173 203 234 265 295 326 356 22
23 23 54 82 113 143 174 204 235 266 296 327 357 23
24 24 55 83 114 144 175 205 236 267 297 328 358 24
25 25 56 84 115 145 176 206 237 268 298 329 359 25
26 26 57 85 116 146 177 207 238 269 299 330 360 26
27 27 58 86 117 147 178 208 239 270 300 331 361 27
28 28 59 87 118 148 179 209 240 271 301 332 362 28
29 29 88 119 149 180 210 241 272 302 333 363 29
30 30 89 120 150 181 211 242 273 303 334 364 30
31 31 90 151 212 243 304 365 31

Pembayaran dengan Angsuran


Pembayaran secara angsuran atau cicilan sering ditawarkan oleh pemberi kredit
(pedagang atau lembaga keuangan) untuk membantu pelanggan yang tidak memiliki uang
yang cukup untuk membayar barang yang dibelinya (misalnya,rumah, telivisi, lemari
pendingin, laptop dll). Pihak pemberi kredit setuju menerima uang muka pada awal perjanjian
dan memperbolehkan pelanggannya untuk melunasi sisanya dengan dikenakan biaya bunga
untuk jangka waktu yang telah disepakati bersama dengan membayarnya secara cicilan atau
angsuran (installment).
Pada praktiknya,tingkat bunga yang digunakan untuk menghitung besar angsuran
dengan cara ini disebut tingkat bunga flat.
Contoh :
1. Seorang pedagang menjual televisi seharga Rp 10.000.000 kepada Ibu Erlina. Sebagai tanda
jadi, Ibu Erlina membayar uang muka sebesar Rp 2.000.000 dan berjanji akan mengangsur
sisanya dalam 5 kali angsuran yang sama besar setiap akhir bulan dengan bunga sederhana
10% p.a. Hitunglah besarnya angsuran Ibu Erlina?
Jawab :
P = Rp 10.000.000 – Rp 2.000.000 = Rp 8.000.000
r = 10% = 0,1
S = P (1+rt)

= Rp 8.333.333,33
Jumlah angsuran setiap bulannya adalah :
= Rp 1.666.666,67
2. Ibu Tiurma meminjam uang dari Bank Pranata sebesar Rp 70.000.000. Ia berjanji akan
membayar kembali pinjamannya dalam waktu 20 bulan dengan cara mengangsur
Rp3.850.000 setiap bulannya. Berapakah tingkat bunga sederhana yang dikenakan bank
kepada Ibu Tiurma?
Jawab :
Total pembayaran = 20 x Rp3.850.000 = Rp 77.000.000
Total pinjaman = Rp 70.000.000
Total biaya bunga = Rp 7.000.000
P = Rp 70.000.000
SI = Rp 7.000.000

= 6% p.a

BAB II
PEMBAHASAN

Diskon (Discount )
biasa digunakan untuk menarik minat pembeli dalam menjual barangnya.
A. Tingkat Diskonto
Diskonto adalah jumlah selisih kurang antara nilai kini kewajiban (present value) dengan nilai jatuh tempo
kewajiban (maturity value) karena tingkat bunga nominal lebih rendah dari tingkat bunga efektif. Tingkat
diskon digunakan untuk menghitung bunga wesel atau bunga pinjaman yang di potong dimuka. Potongan bunga
di muka ini menyebabkan tingkat bunga efektif yang dikenakan menjadilebih tinggi jika dibandingkan dengan
pembayaran bunga yang dilakukan diakhir periode.
tingkat diskonto yang ditetapkan oleh dealer untuk surat berharga jangka pendek tanpa bunga, seperti surat
berharga komersial (commercial paper) dan surat berharga pemerintah; pada saat bank bersepakat untuk
membayar surat berharga tersebut, perbedaan antara jumlah yang dibayar oleh bank dengan nilai nominal surat
berharga disebut diskonto; 2 tingkat diskonto yang dibebankan bank atas pinjaman diskonto (pinjaman yang
diterima setelah dikurangi bunga) peminjam menerima nilai nominal surat berhanga dikurangi diskonto (bank
discount rate).
Diskon dan Tingkat Diskon
Faktor diskon atau pendiskontoan dengan bunga sederhana, yaitu proses menghitung P dengandiberikan S, r,
dan t. Selisih S – P atau D disebut diskon sederhana ( simple discount ) atau diskon bank (bank
discount ) pada tingkat bunga tertentu. Disini simple discount atau bank discount disebut diskon.
Berapa besar diskon dari Rp 8.000.000,- selama 9 bulan pada tingkat bunga 10%?Jika yang diberikan bukan
tingkat bunga (r) tetapi tingkat diskon (d) maka kita
menggunakan persamaan lain yang menghubungkan variabel D (discount-diskon) dengan S (
Sum
– jumlahnominal akhir), d (discount rate – tingkat diskon), dan t (time – waktu).Diskon (D) dari jumlah (S)
selama t tahun dengan tingkat diskon (d) adalah:
D=Sdt
Sedangkan,
P=S–D
Dengan melakukan substitusi persamaan di atas:
P = S – DP = S – (S d t)P = S (1 – d t)
Berdasarkan persamaan diatas kita dapat melihat bahwa bunga, lebih tepatnya diskon dapat dihitung dari nilai
akhir (S) dengan menggunakan tingkat diskon, selain menggunakan tingkat bunga.Hal ini sering dilakukan
terutama untuk pinjaman jangka pendek. Pemberi pinjaman
menghitungDiskon (D) dari S atau nilai yang seharusnya dibayar pada tanggal jatuh tempo.
Contoh Soal :
1. Bapak Ahmad meminjam Rp. 40.000.000 selama 3 bulan dari bank BNI yang mengenakan tingkat diskon 10%.
Berapa besarnya diskon dan uang yang di terima Bapak Ahmad?
Jawab:
Dik : S = Rp. 40.000.000
d = 10% = 0,1
t = 3/12 = 0,25
Dit : ?
D=Sdt
= 40.000.000 x 0,1 x 0,25
= Rp. 1000.000
Maka ung yang di terima Bapak Ahmad adalah :
P=S – D
= Rp. 40.000.000 – Rp. 1000.000
= Rp. 39.000.000
Suku bunga diskonto adalah tingkat suku bunga yang dibayar oleh Bank-bank umum apabila meminjam
uang dari Bank Sentral. Menurut Weston dan Copeland (1998, p. 184), suku bunga dalam keseimbangan
suatu pasar merupakan harga suatu waktu, dimana harga tersebut adalah hasil pengembalian yang
menyamakan pinjaman dan pemberian pinjaman dalam kegiatan ekonomi. Suatu tingkat suku bunga akan
cenderung naik apabila jumlah uang lebih sedikit dan permintaan terhadap uang lebih banyak. Begitu pula
sebaliknya, tingkat suku akan cenderung turun apabila jumlah uang lebih banyak/besar dan permintaan
terhadap uang lebih sedikit.
Sedangkan teori paritas suku bunga merupakan salah satu teori yang penting mengenai penentuan tingkat
bunga dalam sistem devisa bebas. Teori ini pada dasarnya bahwa tingkat bunga di suatu negara akan
cenderung sama dengan tingkat bunga di negara lain, setelah diperhitungkan perkiraan laju depresiasi mata
uang suatu negara dengan negara lain. Berdasarkan Shapiro ( 1994, p. 164 ) bahwa yang dimaksud dengan
Interest Parity adalah suatu kondisi di mana perbedaan tingkat suku bunga sama dengan perbedaan forward
di pasar yang efisien dengan asumsi tidak ada biaya transaksi (no transaction cost).
B. SURAT PROMES (WESEL)
Surat promes adalah janji tertulis yang diberikan oleh debitor (peminjam) disebutpembuat promes, untuk
membayarkan kepada kreditur (pemberi pinjaman) disebutpenerima promes sejumlah uang pada tanggal tertentu
yang ditetapkan dalam surat promes tersebut. Surat promes digunakan apabila uang dipinjam atau barang/jasa
dijual secara kredit. Ada dua jenis surat promes yaitu promes yang menyatakan tarif bunga dan promes yang
tidak menyatakan tarif bunga. Untuk selanjutnya promes yang menyatakan tarif bunga akan disebut promes
dengan bunga dan promes yang tidak menyatakan tarif bunga akan disebut promes tanpa-bunga.
Surat sanggup bayar atau biasa juga disebut "surat promes" atau promes yang dalambahasa Inggris disebut
juga promissory note, dalam akuntansi dapat juga disebut "nota yang dapat diuangkan" adalah merupakan
suatu kontrak yang berisikian janji secara terinci dari suatu pihak
(pembayar) untuk membayarkan sejumlah uang kepada pihak lainnya (pihak yang dibayar). Kewajiban ini dapat
timbul dari adanya suatu kewajiban pelunasan suatu hutang. Misalnya, dalam suatu transaksi penjualan barang
dimana pembayarannya mungkin saja dilakukan sebagian secara tunai dan sisanya dibayar dengan
menggunakan satu atau beberapa promes.

Dalam promes disebutkan jumlah pokok hutang serta bunga (apabila ada) dan tanggal jatuh tempo
pembayarannya. Kadangkala dicantumkan pula adanya suatu ketentuan yang mengatur apabila si pembayar
mengalami gagal bayar.
Promes berbeda dari surat pengakuan hutang biasa dimana pada surat pengakuan hutang hanya merupakan
bukti atas hutang seseorang, tetapi dalam promes tertera adanya suatu persetujuan untuk melakukan pembayaran
atas jumlah yang tercantum pada promes tersebut. Kegunaan lain dari promes yaitu untuk pembiayaan atas
kebutuhan dana suatu perusahaan yaitu melalui penerbitan atapun pengalihan surat berharga.
Unsur dalam promes :
1. Jumlah pokok hutang.
2. Bunga (bila ada).
3. Tanggal jatuh tempo pembayaran.
4. Ketentuan yang mengatur bila si pembayar mengalami gagal bayar.
Keistimewaan penting surat promes adalah bersifat negotiable (dapat dinegosiasikan), yaitu dapat ditransfer
kepada pihak lain (orang, perusahaan, bank) menurut endosement (persetujuan) dari pemegang promes terakhir.
Mencairkan promes ke bank disebut mendiskontokan promes / wesel. Bank akan mengambil bunganya dimuka,
disebut diskonto bank (D), yang dihitung berdasarkan nilai jatuh tempo promes (S) pada tarif diskonto tahunan
tertentu (d) untuk jangka waktudiskonto (t) yang dinyatakan dalam tahun. Jangka waktu diskonto yakni waktu
(dalam tahun) yang diperhitungkan sejak dari tanggal diskonto sampai dengan tanggal jatuh tempo promes. Jika
waktunya dinyatakan dalam hari maka dasar yang dipakai untuk menyatakannya kembali dalam tahun
yakni banker’s year, yaitu tahun yang dianggap memiliki 360-hari dalam setahun.
Promes atas unjuk adalah suatu promes yang tidak mencantumkan tanggal jatuh tempo pembayaran dimana
pembayaran harus dilakukan setiap saat apabila diminta oleh pemberi pinjaman. Biasanya sipemberi pinjaman
akan mengirimkan pemberitahuan dengan tenggang waktu beberapa hari sebelum tanggal pembayaran yang
diinginkan. Dalam hal pinjam meminjam uang antar perorangan, penanda tanganan promes ini adalah
merupakan suatu cara terbaik guna kepentingan perpajakan dan pembuktian.
Promes adalah berbeda dari surat pengakuan hutang biasa dimana pada surat pengakuan hutang hanya
merupakan bukti atas hutang seseorang, tetapi dalam promes tertera adanya suatu persetujuan untuk melakukan
pembayaran atas jumlah yang tercantum pada promes tersebut.
Kegunaan lain dari promes yaitu untuk pembiayaan atas kebutuhan dana suatu perusahaan yaitu melalui
penerbitan atapun pengalihan surat berharga.

Di Amerika, promes dapat diperdagangkan sepanjang memenuhi beberapa persyaratan berdasarkan aturan pada
pasal 3 dari Hukum Dagang Amerika (Uniform Commercial Code). Promes yang dapat diperdagangkan tersebut
digunakan secara luas dalam pembiayaan transaksi perumahan dimana promes tersebut digabungkan dengan
pembebanan hak tanggungan. Di Indonesia, ketentuan mengenai promes atau "surat sanggup bayar" ini diatur
dalam pasal 174-177 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD). Dimana menurut KUHD, promes adalah
merupakan penyanggupan tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal jatuh tempo dan
pada tempat pembayaran yang ditentukan dengan mencantumkan nama orang yang kepadanya pembayaran itu
harus dilakukan atau yang kepada tertunjuk pembayaran harus dilakukan dengan ditanda tangani oleh orang
yang mengeluarkan promes. Apabila pada promes atau surat sanggup tersebut tidak dicantumkan tanggal jatuh
tempo pembayaran maka dianggap harus dibayar atas-tunjuk.

Ketentuan Surat Sanggup


Agar surat sanggup dapat dikatakan sebagai surat sanggup maka harus berisikan hal-hal sebagai berikut:
· Penyebutan ”surat sanggup” dimuat dalam teksnya sendiri.
· Kesanggupan tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.
· Penetapan hari bayarnya.
· Penetapan tempat dimana pembayaran harus dilakukan.
· Nama orang yang kepadanya pembayaran harus dilakukan.
· Tanggal dan tempat surat sanggup itu ditandatanganinya.
· Tanda tangan orang yang mengeluarkan surat sanggup itu.

C. Diskon tunai
digunakan untuk mendorong pembayaran lebih cepat sebelum jatuh tempo.
Diskon Tunai, yaitu penurunan harga bagi pembeli yang segera membayar tagihan. Contoh yang lazim
adalah, “2/10, neto 30”, yang berarti bahwa pembayaran akan jatuh tempo dalam 30 hari dan bahwa pembeli
tersebut dapat mengurangkan 2 persen dengan membayar tagihan tersebut dalam 10 hari.
 Untuk mendorong pembayaran yang lebih cepat, banyak produsen dan pedagan grosir menawarkan potongan
tunai untuk pembayaran jauh sebelum jatuh tempo.

 Besarnya potongan dan syaratnya biasanya dinyatakan dalam termin (credit term), seperti : ; yang artinya
potongan tunai atau diskon tunai

 Potongan tunai (cash discount) adalah potongan harga yang diberikan apabila pembayaran dilakukan lebih cepat
dari jangka waktu kredit. Dari sudut penjual, potongan ini disebut potongan penjualan (sales discount),
sedangkan dari segi pembeli disebut potongan pembelian (purchases discount). (cash discount) sebesar 2% akan
diberikan jika pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari. Jika tidak, jumlah keseluruhan harus dilunasi dalam
waktu 30 hari.

 Pembeli yang akan memanfaatkan potongan tunai, pada praktiknya akan menerima potongan atau bunga dimuka
dalam bentuk diskon tunai. Tingkat bunga efektif yang didapatkan dengan cara ini biasanya sangat tinggi.

 Contoh Soal:

Mbok Srintil membeli furniture seharga Rp. 100.000.000,- dengan termin kredit , ; Berapakah bunga
efektif yang ditawarkan kepada Mbok Srintil tadi ?( catatan: jika Mbok Srintil tadi ingin mendapatkan
potongan maka ia akan membayarnya pada hari ke-30 dan jika tidak, ia harus membayar pada hari ke-100 atau
ada waktu perbedaan 70 hari)

 Jawab: Perbedaan jumlah yang di bayarkan atau diskon adalah 4% atau sebesar Rp.100.000.000 X 4% = Rp.

4.000.000,-

P = Rp.100.000.000 - Rp. 4.000.000


= Rp. 96.000.000
SI = Rp. 4.000.000
t = 70/365 = 0,191
Cara 1:
r = SI͟ _4.000.000_
PT 96.000.000x0,191
r = 0,2172 atau 21,72%

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sesuai dengan makalah “Tingkat
Diskonto dan Diskon Tunai” menyimpulkan bahwa tingkat diskon digunakan juga untuk menghitung
bunga pinjaman yang dipotong di muka sehingga sering disebut bunga dipotong di muka dan
diskon tunai biasanya digunakan untuk mendorong pembeli agar dapat melunasi pembayaran
sebelum jatuh tempo.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details
dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak. Demikian makalah
yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan,
silahkan sampaikan kepada kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah
yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.
WabillahTaufikWalhidayah
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai