Disusun Oleh
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Teknik Komunikasi
Manusia Prasejarah" dengan tepat waktu.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah
Sigli 3juni2021
Daftar Isi
• F.penyajian di neraca………………………..
• A. Simpulan ……………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Penjualan barang daganga atau penjualan lainnya secara umum dilakukan secara kredit.
Bahkan seseorang yang semula tidak berpikir untuk membeli sesuatu, menjadi bersedia membeli
karena ditawarkan suatu produk yang dapat diperoleh secara bayar tunda atau kredit. Apalagi dalam
kondisi saat ini, dimana persaingan sangat ketat disatu sisi, namun daya beli orang semakin
melemah disisi lain. Kondisi ini menyebabkan mau tidak mau, banyak para pelaku bisnis harus
inovatif untuk mendapatkan pelanggan. Salah satu caranya tentu penjualan kredit tersebut. Inilah
salah satu yang melatarbelakangi banyaknya penjualan saat ini. Konsekuensinya bagi perusahaan
tentulah menimbulkan jumlah piutang yang tercantum didalam neraca. Jumlah piutang merupakan
aktiva lancar yang cukup besar dimiliki oleh umumnya perusahaan saat ini.
Selanjutnya, agar perusahaan tidak mengalami kerugian karena adanya pelanggan yang
tidak membayar piutang, maka perusahan mengeluarkan wesel. Karena dilihat dari kekuatan
administrasi, piutang wesel lebih kuat status hukumnya dibandingkan dengan piutang dagang.
Namun piutang wesel dapat saja bersumber dari pinjaman bank atau pinjaman pihak lainnya.
2. rumusan masalh
Bagaiman penyajian di neraca ?
3. TUJUAN MASALAH
mengetahui penyajian di neraca
BAB II
PEMBAHASAN
Wesel adalah janji yang tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak kepada pihak lain untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu dimasa yang akan datang.Piutang Wesel /
Wesel Tagih yaitu jumlah yang terhutang bagi pelanggan jika perusahaan telah menerbitkan surat
hutang formal. Wesel biasanya digunakan untuk jangka waktu pembayaran lebih dari 60 hari. Jika
wesel diperkirakan akan tertagih dalam jangka waktu satu tahun, maka dalam neraca wesel
diklasifikasikan sebagai aktiva lancar.
Pengertian yang lain, piutang wesel atau wesel tagih atau surat perjanjian piutang
(promissory note) adalah janji tertulis dalam bentuk yang lebih formal dari satu pihak kepada pihak
lain untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan datang atau
tanggal jatuh tempo (maturity date). Surat tersebut dapat dibayarkan ke perorangan atau
perusahaan, atau penanggung atau pemegang piutang wesel.
Surat tersebut ditandatangani oleh orang atau perusahaan yang membuat janji. Pihak yang
berhak menerima piutang wesel disebut penerima pembayaran (payee), dan pihak yang membuat
janji disebutpembuat janji (maker) . Piutang wesel ada yang dapat dipindahtangankan dan ada yang
tidak dipindahtangankan. Jika wesel yang dipindahtangankan berarti yang membuat wesel akan
membayar pada orang (badan) yang memegang wesel tersebut pada saat jatuh tempo. Wesel ini
dapat didiskontokan ke bank sebelum jatuh temponya.
Pencatatan piutang wesel harus dipisahkan oleh wesel-wesel lainnya, seperti wesel dagang,
wesel dari pegawai dan lain-lain. Wesel yang sudah jatuh tempo tetapi belum dilunasi harus dicatat
terpisah dari wesel yang belum jatuh tempo, biasanya dicatat dalam rekening piutang wesel
menunggak. Piutang wesel yang jatuh tempo dalam satu tahun dimasukkan ke dalam aktiva lancar.
Piutang wesel yang jatuh temponya lebih dari satu tahun dikategorikan sebagai piutang jangka
panjang.
Tanggal jatuh tempo yaitu tanggal suatu wesel harus dibayar. Periode waktu antara tanggal
penerbitan dan tanggal jatuh tempo dapat dinyatakan dalam hari atau bulan.
Misalnya jatuh tempo wesel 60 hari tertanggal 17 maret adalah 16 mei,di hitung sebagai berikut :
Jangka waktu
wesel 60 hari
Jadi jatuh tempo wesel adalah 16 mei
C. MENGHITUNG BUNGA
Wesel ada yang tidak berbunga ( non-interest bearing note) dan berbunga (interest bearing
notes). Apabila sebuah perusahaan menerima wesel tidak berbunga, maka pada saat pembayaran ia
hanya akan menerima uang sejumlah nilai nominal yang dicantumkan. Untuk wesel yang berbunga,
suku bunga wesel biasanya dinyatakan atas dasar tahunan.
Wesel setahun wese
l
Wesel di catat di rekening sebesar nilai nominalnya tanpa memandang berbunga atau tidak.
Contoh : wesel dengan nilai nominal Rp.3.000, jangka waktu 6 bulan dan bunga 24%, tertanggal 1
September 2005.
sept 1 piutang wesel 3.000
penjualan 3.000
Apabila wesel tsb berasal dari pelunasan piutang dagang ( penggantian status), maka kreditnya
adalah piutang dagang.
sept 1 pembalian 3.000
utang wesel 3.000
Apabila wesel tsb berasal dari pelunasan utang dagang ( penggantian status), maka debitnya
adalahutang dagang.
Jatuh tempo wesel pada contoh diatas adalah tanggall 1 maret 2006 karena jangka waktunya
6 bulan. Jurnal yang dibuat oleh masing-masing pihak adalah sbb :
mar 1 kas 3.360
putang wesel 3.000
pendapatan bunga 360
apabila wesel diatas tidak berbunga, maka jurnalnya cukup debit kas dan kredit piutang wesel
masingmasing Rp.3.000
mar 1 utang wesel 3.000
biaya bunga 360
kas 3.360
apabila wesel diatas tidak berbunga, maka jurnalnya cukup debit utang wesel dan kredit kas masing-
masing Rp.3.000
putang wesel 3.000
pendapaatn bunga 360
apabila contoh ini, weselnya tidak berbunga, maka jurnalnya debit piutang wesel yang menunggak
dan kredit piutang wesel, masing-masing sebesar Rp.3.000.
mar 1 utang wesel 3.000
biaya bunga 360
apabila weselnya tidak berbunga, maka debitnay uutang wesel dan kreditnya utang wesel yang
menunggak, masing-masing Rp.3.000.
E. MENDISKONTOKAN WESEL
Syarat pendiskontoan wesel : jika pembuat wesel tidak melunasi weselnya pada tanggal
jatuh tempo maka pihak yang mendiskontokan bertanggung jawab untuk melunasi wesel
tersebut.
F. PENYAJIAN DI NERACA
Piutang wesel jangka pendek dilaporkan di neraca dalam kelompok aktiva lancar. Piutang wesel disajikan
di atas piutang dagang karena dapat direalisasi dengan cepat menjadi kas melalui pendiskontoan.
Meskipun merupakan kewajiban kontinjen, wesel yang didiskontokan tidak disajikan di neraca dalam
kelompok kewajiban lancer. Melaporkan wesel yang didiskontokan dalam kelompok kewajiban
lancar mengakibatkan penyajian terlalu besar (overstatement) terhadap aktiva lancer dan kewajiban
lancar.
Kewajiban jangka pendekdilaporkan di neraca dengan jumlah kewajiban yang paling besar
menduduki urutan pertama. Tetapi, praktik yang umum adalah melaporkan utang wesel lebih
dahulu dari utang dagang tanpa memandang besar-kecilnya jumlah utang. Barulah setelah utang
dagang, jenis-jenis utang lainnya dilaporkan secara urut besarnya utang.
Contoh jurnal
Pada tanggal 10 Maret 2020, PT Sinar menjual barang seharga Rp. 16.000.000 kepada PT Bulan
dengan transaksi secara utang piutang biasa
Pada tanggal 20 Maret 2020, PT Sinar dan PT Bulan sepakat bahwa utang piutang
biasa yang terjadi akibat jual beli barang pada 10 Maret 2020 diubah menjadi utang piutang
wesel dengan diskon (potongan harga) dengan tanggal jatuh tempo disepakati pada 20
September 2020
Cara Perhitungan:
Diskon (Potongan Harga): Rp 8.000.000 x 3% x 2 = Rp 480.000
Hasil pendiskontoan wesel (masuk ke akun kas): Rp 8.000.000 – Rp 480.000 =
7.520.000
Jika wesel tidak dilunasi pada tanggal jatuh tempo piutang maka jurnal yang dibuat oleh
PT Sinar:
Kesimpulan
Sec
ara umum, penyajian piutang dan cadangan kerugian piutang di neraca berada pada sisi aktiva.
Untuk lebih jelasnya lihat neraca dibawah ini :
Jadi intinya banyak sekali orang yang salah dalam membuat neraca khusunya dalam
menampilkan akun piutang. Sering sekali akun piutang hanya ditampilkan sendiri tanpa
ditampilkannya akun cadangan kerugian piutang dalam neraca.
Daftar pustaka
https://www.slideserve.com/ciel/piutang-wesel?fitview=true#ssShare
https://www.harmony.co.id › blog
Hasil web
https://sevenaccounting.net › co...