Anda di halaman 1dari 5

Koperasi Simpan Pinjam, Apa Saja

yang Mesti Anda Ketahui?


Salah satu bentuk usaha yang selama ini dikenal pro rakyat dan mempunyai
badan hukum di Indonesia adalah Koperasi. Koperasi memiliki sedikit
perbedaan dibanding badan usaha lain seperti PT, CV, Firma atau Yayasan, di
mana koperasi lebih terlihat dari sisi kekeluargaan dan gotong royong untuk
saling membantu anggotanya demi kesejahteraan bersama sesuai prinsip
dasar koperasi yang diatur dalam UU No 17 Tahun 2012. Dalam menjalankan
usaha, koperasi terdiri dari pengurus dan pengawas yang dipilih dalam Rapat
Anggota. Pengurus inilah yang akan menjalankan usaha koperasi demi
kesejahteraan anggotanya.
Pada praktiknya ada banyak macam koperasi, salah satu yang populer di
masyarakat adalah Koperasi Simpan Pinjam. Pada artikel kali ini, kami akan
memberikan uraian lengkap tentang cara mengambil pinjaman koperasi
terkait fungsinya sebagai koperasi simpan pinjam. Berikut ini uraiannya:

Prinsip Dasar Koperasi Simpan Pinjam


Sesuai ketentuan dalam UU Koperasi, prinsip dasar koperasi simpan pinjam
ini adalah memiliki anggota dengan sifat terbuka dan sukarela, dikelola
secara mandiri dengan cara yang demokratis. Kekuasaan tertinggi ada pada
Rapat Anggota. Keuntungan koperasi dalam bentuk Sisa Hasil Usaha (SHU)
dibagi secara adil sesuai kesepakatan dalam Rapat Anggota. Dalam
menjalankan usaha, koperasi memiliki modal yang terdiri dari:

Simpanan Pokok yang dibayarkan pertama kali oleh anggota koperasi


dan hanya sekali saja
Simpanan Wajib yang dibayarkan oleh anggota setiap bulannya

Simpanan Sukarela yang mirip seperti tabungan dengan jumlah dan


waktu simpanan tidak ditentukan

Dana cadangan yang merupakan sisa hasil usaha yang tidak dibagikan
ke anggota namun digunakan untuk menambah modal usaha koperasi

Modal pinjaman yang dilakukan oleh pengurus koperasi ke pihak lain


seperti bank, atau lembaga penyalur dana lainnya

Hibah atau donasi yang diberikan oleh orag lain kepada koperasi

Dalam menjalankan usaha, koperasi memberikan pinjaman ke anggota


dengan mekanisme yang sudah ditentukan seperti uraian berikut ini:

Beberapa
Syarat
dan
Pinjaman Pada Koperasi

Cara

Pengajuan

Pada awalnya koperasi fokus pada anggota saja, baik dalam hal simpan
maupun pinjam. Namun pada perkembangan usaha selanjutnya ada produk
pinjaman yang khusus anggota atau bisa juga non anggota namun saat akan
meminjam koperasi statusnya adalah calon anggota koperasi.

Syarat Menjadi Anggota Koperasi yang Paling Umum

Warga Negara Indonesia;

Keanggotaan bersifat perorangan dan bukan dalam bentuk badan


hukum

Bersedia membayar simpanan pokok dan simpanan wajib sesuai


ketentuan

Menyetujui Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan atau


ketentuan yang berlaku dalam koperasi;

Setelah seseorang menjadi anggota koperasi maka bisa melengkapi syarat


pengajuan pinjaman berikut ini:

Syarat-Syarat Pengajuan Pinjaman

Berstatus anggota atau calon anggota

Mengisi formulir pinjaman

Menyerahkan Foto Copy KTP suami istri apabila sudah menikah

Menyerahkan Foto Copy KK,Rekening listrik,Slip gaji dan Agunan

Mengikuti Mekanisme atau Tahapan Berikut Ini:

Melengkapi pengajuan pinjaman dengan proposal tujuan penggunaan


dana, misalnya untuk modal usaha

Pengurus koperasi akan mempertimbangkan pengajuan pinjaman


sesuai prosedur pinjaman yang sudah ditentukan

Jika pengajuan pinjaman disetujui, pencairan pinjaman dan lama


pengembalian berdasarkan kesepakatan yang dituangkan dalam akad
pinjaman koperasi

Saat mengajukan pinjaman koperasi anda akan dijelaskan mengenai


ketentuan yang berlaku, salah satunya terkait dengan perhitungan bunga
koperasi berikut ini:

Perhitungan Bunga Koperasi


Secara umum bunga koperasi lebih murah dibandingkan pinjaman ke tempat
lain, karena memang tujuan penyelenggaraan usaha koperasi adalah untuk
kesejahteraan anggotanya. Dalam menjalankan usaha pinjaman, koperasi
bisa menggunakan alternatif perhitungan bunga sebagai berikut:

Mekanisme Bunga Flat


Perhitungan bunga ini paling banyak digunakan dalam pinjaman jangka
pendek. Artinya perhitungan bunga nominalnya selalu rata (sama) setiap
bulannya.

Perhitungan Bunga Menurun (RC)

Bunga ini berjalan dengan dipengaruhi oleh besarnya pinjaman (pokok) yang
masih ada pada peminjam. Makin kecil pinjaman, maka semakin kecil juga
nominal bunga yang harus di angsur.
Berikut ini contoh perhitungan bunga menurun dengan suku bunga 1% yag
biasa digunakan dalam perhitungan pinjaman koperasi
Tangga
l

Sisa Pokok
(Rp.)

01-Des

1.000.000,-

07-Des

Jumlah
hari

((Sisa Pokok X suku bunga) /30) x


jumlah hari

2.000,-

600.000,-

12

2.400,-

19-Des

500.000,-

1.000,-

25-Des

300.000,-

500,-

30-Des

0,-

0,-

TOTAL

30,-

5.900,-

Jadi total bunga dalam satu bulan adalah Rp5.900 dengan pinjaman awal
Rp1 juta. Peminjam sebaiknya membayar pokok dan bunga rutin setiap
bulan karena jika peminjam pada saat akhir bulan tidak melakukan angsuran
bunga, maka bunga yang belum terbayar tersebut akan dihitung sebagai
pengali (selain pokok) untuk perhitungan di bulan berikutnya.

Perhitungan Bunga Menurun Efektif (Sliding Rate)


Pinjaman dengan sistem bunga ini cukup menarik karena bunga kredit hsnys
dihitung dari saldo akhir setiap bulannya sehingga bunga yang dibayarkan
setiap bulannya semakin menurun. Anda bisa simak contoh perhitungan
untuk asumsi pinjaman sebesar Rp6.000.000,- selama 6 bulan dengan
tingkat bunga 12 % per tahun sliding rate berikut ini.

Rumus Bunga Per Bulan = SA x (i/12)


SA
i

: Saldo akhir periode


: Suku bunga per tahun

Bln

Saldo
(Rp.)

Angsuran
Pokok
(Rp.)

Angsuran
Bunga
(Rp.)

Jumlah
Angsuran
(Rp.)

6.000.000

1.000.000

60.000

1.060.000

5.000.000

1.000.000

50.000

1.050.000

4.000.000

1.000.000

40.000

1.040.000

3.000.000

1.000.000

30.000

1.030.000

2.000.000

1.000.000

20.000

1.020.000

1.000.000

1.000.000

10.000

1.010.000

Jumla
6.000.000
h

210.000

6.210.000

Perhitungan Bunga Anuitas (Annuity Rate)


Pinjaman jenis ini sebenarnya mirip dengan perhitungan bunga efektif
namun dipengaruhi oleh sisa pinjaman perbulannya (debet). Keuntungannya
adalah bunga yang dibayarkan tiap bulannya menurun sedangkan nominal
pokok nya naik. Jenis bunga ini banyak digunakan pada produk KPR (Kredit
Pemilikan rumah)
Perhatikan rumus perhitungan bunga Anuitas dengan suku bunga 12 %
dengan Realisasi Rp12.000.000,- selama 12 per bulan berikut ini:

Rumus Angsuran bunga Anuitas


Bunga = sisa pokok suku bunga, misal :
= Rp12.000.000 1.25%
= Rp150.000
Sedangkan cara mendapatkan angsuran pokok
Angsuran Pokok = sisa pokok angsuran bunga, misal :
= Rp1.066.184 Rp111.189
= Rp954.995
Angsuran
Pokok
(Rp.)

Angsuran
Bunga
(Rp.)

Bln

Saldo
(Rp.)

Jumlah Angsuran
(Rp.)

12.000.000

954.995

111.189

1.066.184

11.045.000

962.937

103.247

1.066.184

10.082.000

970.880

95.304

1.066.184

9.111.188

978.822

87.362

1.066.184

8.132.366

986.763

79.421

1.066.184

7.145.603

994.705

71.479

1.066.184

6.150.898

1.002.647

63.537

1.066.184

5.148.251

1.010.589

55.595

1.066.184

4.137.662

1.018.532

47.652

1.066.184

10

3.119.130

1.034.416

31.768

1.066.184

11

2.092.271

1.042.348

23.836

1.066.184

12

1.050.523

1.050.298

15.886

1.066.184

12.000.000

794.208

12.794.208

Jumlah

Anda mungkin juga menyukai