Anda di halaman 1dari 16

PENGEMBANGAN PAI KEPALA SEKOLAH

SD NEGERI DAYAH TANOH


MELALUI
SAPA SALAM, YASINAN,KULTUM,SHALAT ZHUHUR
BERJAMAAH, BERAS SEGENGGAM DAN TAHFIZUL
QUR’AN

O
L
E
H
RAHMAT,S.Pd.I,M.Si
NIP.19760710 200801 1 001

KEPALA SDN DAYAH TANOH


KECAMATAN MUTIARA TIMUR
KABUPATEN PIDIE

PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023

1
A.PENDAHULUAN

Pendidikan Agama Islam adalah salah satu bidang studi yang wajib diberikan kepada peserta

didik di setiap jenjang pendidikan sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang

seagama . Dimana pelaksanaannya telah menjadi komitmen nasional. Sehingga keberadaannya menjadi

unsur mutlak dalam pembentukan watak dan moral serta karakter bangsa Indonesia sekaligus menjadi

bekal peserta didik dalam mengarungi kemajuan zaman.

Pendidikan Agama Islam memiliki posisi penting dalam sistem pendidikan Nasional, juga sering

disebut sebagai pendidikan mental moral spritual bangsa. Karena merupakan salah satu komponen

strategis dalam kurikulum pendidikan nasional yang bertanggung jawab terhadap pembinaan watak dan

bangsa Indonesia dan tergolong dalam muatan wajib kurikulum.pendidikan dapat dimaknai dari dua sisi

yaitu PAI sebagai sebuah mata pelajaran seperti dalam kurikulum sekolah umum dan PAI berlaku sebagai

rumpun pelajaran yang terdiri atas mata pelajaran Aqidah Akhlak ,Fiqih, Qur’an Hadits dan Sejarah

Kebudayaan Islam seperti yang diajarkan di Madrasah

Pendidikan agama merupakan bagian pendidikan nasional yang sangat penting. Sebab salah satu

tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,

sebagaimana tercantum dalam Undang Undang Sisdiknas no 20 tahun 2003 bab II pasal 3 yang

berbunyi:” Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa , berakhlak mulia , sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Di Indonesia pendidikan Agama mendapatkan perhatian dan memegang peranan yang sangat

penting. Hal ini terbukti dengan dimasukkannya pendidikan Agama kedalam kurikulum Nasional yang

wajib diikuti oleh semua peserta didik mulai tingkat SD sampai perguruan Tinggi .

2
Penyelenggaraan pendidikan agama Islam di Sekolah Dasar penuh tantangan, karena secara

formal penyelenggaraan pendidikan Agama Islam dis sekolah hanya 4 jam pelajaran per minggu. Jadi apa

yang bisa mereka peroleh dalam pendidikan hanya dengan 2 jam pelajaran.jika sebatas hanya

memberikan yang menekankan aspek kognitif mungkin guru bisa melakukannya, tetapi kalau

memberikan aspek sikap dan keterampilan , guru akan mengalami kesulitan.

Pendidikan Agama Islam selama ini dianggap kurang berhasil( untuk tidak mengatakan gagal),

dalam menggarap sikap dan perilaku keberagaman peserta didik serta membangun moral dan etika

bangsa.Dengan begitu diperlukan pengembangan kurikulum. Selama ini , kurikulum PAI dianggap baru

sebatas mendidik siswa dalam aspek kognitif dan belum banyak menyentuh aspek afektif dan

psikomotorik. Oleh sebab itu, diperlukan pengembangan kurikulum PAI yang mengakomodir aspek

kognitif,afektif dan psikomotorik. Sehingga pendidikan tidak hanya bersifat transfer off knowledge,

melainkan juga transfer off value.

Pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah kegiatan

penyusunan ,pelaksanaan, penilaian dan penyempurnaan kurikulum PAI.

Dalam pelaksanaannya ,pendidikan agama Islam telah dimasukkan ke dalam kurikulum nasional

sebagai substansi dari sistem pendidikan Nasional, akan tetapi pendidikan agama islam di sekolah masih

jauh dari keberhasilan.

Dalam menghadapi masalah demikian sudah sewajarnya semua pihak memikirkan solusi apa

yang harus dicari demi memantapkan pendidikan agama islam bagi siswa sehingga siswa tersebut akan

semakin dekat dengan agamanya serta makin mencintai pelajaran agama Islam.

Pelaksanaan pendidikan Agama Islam di sekolah bagi peserta didik ada juga melaksanakan dan

mengikuti pendidikan Agama Islam di diniyah atau pesantren.

Berdasarkan deskripsi diatas , maka peran guru PAI dan kepala Sekolah dari jalur pendidikan

Agama Islam di Sekolah Dasar dalam pengembangan pembelajaran menjadi sangat penting agar

menguasai dan mengimplementasikan kemampuannya dalam pendidikan Agama Islam, berkaitan dengan

pengetahuan Agama, penmanaman Aqidah , praktek Ibadah, pembinaan perilaku atau dalam dalam

Undang Undang disebut pembinaan akhlak mulia

3
SDN Dayah Tanoh adalah sekolah dengan visi : Mewujudkan siswa siswi yang qur’ani,

berkarakter, cedas dan berprestasi menuju insan yang memiliki imtak dan imteq menjadi panutan dalam

masyarakat. Adapun misi yang yang dikembangkan antara lain:

1. Menanamkan nilai – nilai yang terkandung dalam al-qur’an.

2. Meningkatkan karakter dan kualitas proses belajar mengajar

3. Membiasaka berakhlak mulia baik di sekolah maupun dalam masyarakat

SDN Dayah Tanoh masih mempunyai berbagai tantangan dan permasalahan yang menjadi

kendala dalam pembelajaran PAI. Kondisi peserta didik ada yang bolos, kurang disiplin waktu, serta

kesadaran agama yang masih kurang . kondisi demikian memerlukan pemecahan memalui pembelajaran

PAI karena pada dasarnya mata pelajaran ini bertujuan mewujudkan manusia Indonesia berakhlak mulia

yaitu manusia yang produktif, jujur, adil, disiplin ,toleransi serta menjaga hubungan personal dan

sosial.disisi lain juga ingin tercapainya peningkatan Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

memahami dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya sebagai warga sekolah. Dalam hal ini sudah

menjadi tugas kita bersama untuk mmenumbuhkan watak dan karakter anak tersebut supaya menjadi

manusia seutuhnya sebagaimana yang diharapkan oleh kita bersama, karena di pundak mereka lah bangsa

dan agama ini akan kita harapkan tanggung jawabnya.

Sekolah yang baik mempunyai ciri khas sebagai berikut :

1.Presatsi akademik dan non akademik peserta mencapai mutu pendidikan dan pembelajaran yang

maksimal.

2.Memiliki sarana dan prasarana serta layanan yang lengkap.

3.Melakukan seleksi terhadap pserta didik pendaftar.

4. Mendapat animo yang besar dari masyarakat yang dibuktikan dengan banyaknya jumlah pendaftar

B.PENGEMBANGAN SERTA PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM (PAI) SD.

Pola pembelajaran adalah model yang menggambarkan kedudukan serta peran guru dan peserta

didik dalam proses pembelajaran. Pada awalnya pola pembelajaran didominasi oleh guru sebagai satu

satunya sumber belajar ,Penentu metode belajar bahkan termasuk penilai kemajuan belajar peserta didik

4
Perkembangan pembelajaran telah mempengaruhi pola pembelajaran. Guru yang semula sebagai

satu satunya sumber belajar ,perannya mulai dibantu media pembelajaran sehingga proses pembelajaran

tampak berubah menjadi lebih efisien.

Pembelajaran terus mengalami perkembangan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi. Karena itu kurang memadai kalau sumber belajar hanya berasal dari guru atau berupa

media buku teks atau audio visual. Kondisi ini mulai dirasakan dan dirasa perlu adanya cara baru dalam

mengkomunikasikan pesan berupa verbal atau non verbal.

Pendidikan Agama Islam dimaksudkan untuk meningkatkan potensi spritual dan membentuk

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan

berakhlak mulia yang mencakup etika , budi pekerti dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan

Agama. Peningkatan potensi spritual mencakup pengalaman, pemahaman, dan penanaman nilai

keagamaan ,serta pengamalan nilai nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kehidupan

bermasyarakat.

Pelaksanaan proses pembelajaran pendidikan Agama Islam berpacu pada penerapan standar

Nasional pendidikan. Untuk itu dilakukan kegiatan kegiatan seperti pengembangan metode metode

pembelajaran agama Islam, pengembangan kultur budaya Islami dalam proses pembelajaran, dan

pengembangan kegiatan kegiatan kerohanian serta ekstra kurikuler. Kegiatan kerohanian itu meliputi:

shalat berjamaah di sekolah, pembacaan ayat pendek serta satu hari satu ayat dan almatusrat sebelum jam

pelajaran di mulai, sapa salam dengan guru saat hadir atau pulang sekolah, kultum ba’da shalat berjamaah

serta baca yasin dan surah alkahfi rutin di hari jum’at.dalam menerapkan kegiatan tersebut dibutuhkan

kerja sama yang keras diantara sesama warga sekolah,bukan hanya tugas guru agama atau tugas kepala

sekolah yang basicnya dari Pendidikan Agama Islam. Dalam menerapkan semua hal yang diinginkan

tersebut diatas dilakukan berbagai motivasi (dorongan) karena miotivasi tersebut merupakan ruh

pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus pandai membangkitkan dorongan kepada siswa agar bergairah

dalam mempraktekkan berbagai hal yang berkaitan dengan keagamaan seperti yang tersebut diatas.

Gairah tersebut akan mengantar siswa untuk sadar akan kewajibannya sebagai anak Muslim . siswa

tersebut juga akan semakin bergairah dalam melakukan ibadah tanpa harus dipaksa.jadi dengan

pembiasaan begini guru dan mepala sekolah hanya menjadi fasilitator , pengarah dan motivator bagi

siswa serta melibatkan siswa langsung dengan praktek kerja nyata.

5
Disamping pembelajaran yang sifatnya terbatas didalam ruangan (intrakurikuler), pelaksanaan

pembelajaran PAI juga dikembangkan melalui kegiatan diluar kelas atau dilingkungan sekolah.kegiatan

kegiatan kurikulum tidak terbatas dalam ruangan kelas saja( in the class room), melainkan juga mencakup

kegiatan di luar kelas. Dengan begitu tidak ada pemisahan tegas antara intra dan ekstra kurikuler.

Kegiatan diluar kelas ada yang bersifat rutin dan ada juga bersifat kontemporer. Kegiatan rutin harian

dapat bersifat sapa salam,shalat zuhur berjamaah, serta baca yasin rutin di hari jum’at, ada juga bacaan

surat al matsurat pagi.

Pembiasaan shalat zuhur berjamaah menjadi proses penanaman nilai nilai agama akan langsung

dirasakan (afektif) oleh anak didik, dan sebagai implementasi dari ajaran ajaran yang telah diperoleh di

dalam kelas (kognitif), dan aspek psikomotor juga terlatih tanpa harus diperintah atau dipaksa lagi. Hal ini

dilakukan karena pendidikan agama Islam diajarkan dengan tujuan menumbuh kembangkan aqidah

melalui pemberian, pemupukan, penghayatan, pengamalan, serta pembiasaan peserta didik tentang ajaran

agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketaqwaan nya

kepada Allah SWT. Hubungan antara PAI dan sapa salam,yasinan,kultum,shalat zuhur berjamaah dan

murajah adalah karena ruang lingkup PAI meliputi aspek aspek sebagai berikut:

1. Al qur’an Hadits

2. Aqidah

3. akhlak

4. Syari’ah(Ibadah)

5. Tarikh atau sejarah Kebudayaan Islam

C. PENGEMBANGAN PAI SERTA PEMBELAJARANNYA DI SDN DAYAH TANOH.

Seorang Ilmuan Murrary (1993:12) mengatakan bahwa pengembangan kurikulum adalah : “curriculum

development is defined as the process of plannning, constructing, implementing and evaluating learning

opportunities intended to produce desired changes in leaner’s “.

Oleh karena itu, pengembangan kurikulum pendidikan Agama Islam dilaksanakan untuk

keberhasilan pendidikan Agama Islam. Dan tidak hanya dilaksanakan melalui kegiatan

intrakurikuler ,yang terbatas pada alokasi waktu 4 jam tatap muka per minggu . pembelajaran dalam kelas

6
lebih terfokus pada aspek pengetahuan (kognitif) , sedangkan aspek afektif dan aspek psikomotor lebih

efektif dilaksanakan di luar jam pelajaran.

Demikian hal nya dengan pembelajaran PAI di SDN Dayah Tanoh, tidak hanya terbatas pada jam

pelajaran tatap muka didalam kelas, tetapi dikembangkan melalui kegiatan ekstra kurikuler, penerapan

nilai nilai agama dalam kehidupan sehari hari terutama dilingkungan sekolah , juga dalam kegiatan

kegiatan keagamaan, khususnya pelaksanaan ibadah zuhur berjamaah serta baca yasin rutin di hari jum’at.

Pembiasaan kedua kegiatan ini memberikan kesempatan kepada peserta didik agar terbiasa mengamalkan

ajaran agamanya baik secara individual maupun secara berkelompok dalam kehidupan sehari hari.

Pembiasaan pengamalan sapa salam,yasinan,kultum,shalat zuhur berjamaah serta murajaah di

SDN Dayah Tanohdilaksanakan dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti :

1. Sapa Salam

Sapa Salam adalah menegur dan mengucapkan. Komunikasi yang baik di awali dari suatu sapaan

dan ucapan sehingga menciptakan hubungan yang baik. Sapa salam juga merupakan uapaya awal

membentuk karakter anak, Sapa Salam dilaksanakan setiap hari digerbang masuk Sekolah.

2. Yasinan

yasinan adalah sebuah kegiatan yang dilakukan bersama-sama dengan membacakan surat

yasin dengan tujuan untuk berdzikir bersama atau untuk memberikan doa terhadap seseorang

yang tertimpa musibah sakit atau orang yang sudah meninggal dunia. Yasinan berisikan

dengan membacakan surat Yasin secara bersama-sama Dengan adanya yasinan ini juga

menjadi semakin mempererat hubungan persaudaraan antar umat. Selain itu juga rasa saling

memiliki juga akan semakin kuat. Budaya gotong royong juga tidak akan ditinggalkan. Setiap

hari jum’at ada pengajian rutin siswa diarahkan ke tempat tertentu untuk membaca yasin Bacaan

serentak dilaksanakan tetapi dengan arahan dan bimbingan dari guru, jika ada bacaan yang salah

langsung bisa dikoreksi; yang menjadi penanggung jawab adalah Guru Agama Islam dan semua

Guru yang hadir serta kepala sekolah( dalam hal ini kebetulan kepala sekolah adalah basic nya

dari Pendidikan Agama Islam).

7
3. Al-ma’tsurat

Al-ma’tsurat adalah kumpulan wirid yang di dalamnya terdiri dari ayat – ayat pilihan dan lafal

dari hadis Rasulullah SAW yang bisa kita amalkan setiap hari yang sala satu keutamaan AL-

ma’tsurat yaitu mendapat pahala yang banyak dan menghapus segala dosa.

4. Kultum Kultum Kultum

Kultum adalah menyampaikan ceramah atau nasihat yang baik secara singkat tapi bermakna. Setiap

jum’at siswa siswa diberikan kesempatan untuk memberikan kultum sesuai kemampuan masing –

masing dan juga denagn bimbingan dari guru yang berkaitan dengan agama islam.

5. Shalat berjama’ah

Shalat berjamaah merupakan shalat yang dikerjakan oleh dua orang atau lebih secara bersama –

sama dan salah seorang dari mereka menjadi imam sedangkan yang lainnya menjadi makmum.

Shalat berjama’ah dilaksanakan sesuai jadwal waktu shalat berbarengan waktu azan di masjid

atau mushalla atau dengan kata lain disaat masyarakat melaksanakan shalat berjamaa’ah ( di

Aceh tempat ibadahnya disebur Meunasah), selain di Masjid warga juga melaksanakan shalat

berjamaah di meunasah. Semua Guru yang bertugas di hari itu mendampingi peserta didik shalat

berjamaah ;Guru dan kepala sekolah juga ikut shalat berjamaah, sementara beberapa Guru yang

berhalangan melaksanakan shalat memantau jalannya shalat berjamaah karena anak anak identik

dengan berbuat kegaduhan dan ribut. Masing masing peserta didik membawa perlengkapan shalat

dan tidak diperkenankan saling meminjam karena akan terjadi ketidak seragaman dalam

pelaksanaan shalat. Guru perempuan juga membawa perlengkapan shalat nya , Guru laki laki

mungkin bisa mengatur keadaan sedemikian rupa soal perlengkapan shalatnya. Ketua kelas

mengabsen temannya yang melaksanakan shalat berjamaah untuk dilaporkan kepada wali kelas /

Guru Pendidikan Agama Islam. Siswi yang tidak ikut shalat berjamaah dengan alasan haidh atau

dengan alasan lainnya tidak diperkenankan pulang sebelum mendapatkan bimbingan khusus dari

guru yang telah ditentukan . dan mereka pulang berbarengan setelah semua selesai melaksanakan

shalat berjamaah. Siswa yang kedapatan sengaja tidak shalat berjamaah akan ditindak sesuai

dengan aturan aturan dan tatacara tertentu; dengan alasan tertentu seperti pakaian kotor dan

sebagainya terkadang siswa akan dengan mudah tidak shalat berjamaah.

6. Beras Segenggam

8
Beras segenggam merupakan sebuah inovasi untuk menanamkan nilai karakter siswa supaay

mereka peka terhadap lingkungan sosialnya. Pelaksanaan beras segenggam ini dilaksanakan

seminggu sekali dan penyalurannya di lakukan kepada masyarakat sekitar SDN Dayah Tanoh,

disini siswa dapat melihat langsung dan berperan aktif dalam penyaluran beras tersebut.

7. Tahfizul Qur’an

Tahfizul qur’an merupakan progam keungulan Sd Negeri Tayah Tanoh


dimana salah satu program wajib lulusan Sd Negeri Dayah Tanoh mampu mengahafal minimal 2

Juz Al qur’an yaitu juz 1 dan juz 30

kegiatan ini dibuat dalam 1 kelas dinamakan dengan kelas thafis dengan jumlah peserta 15 orang

siswa dengan jadwal 3 hari dalam seminggu yang dibimbing oleh guru agama, insyaallah diakhir

tahun pelajaran merekan akan diwisudakan.

Dengan pembiasaan ini diharapkan ada perubahan yang signifikan dari watak,tabiat,pola pikir

dan hal hal yang berkenaan dengan sikap peserta didik dalam menghadapi era yang penuh dengan

tantangan ini. Dan juga Dengan pembiasaan sapa salam, al-ma’tsurat, yasinan,kultum,shalat

berjama’ah dan beras segenggam maka akan terjalin hiubungan yang harmonis diantara siswa

karena akan di tumbuh kembangkan sikap saling menyayangi antar sesama serta saling

mendisiplinkan diri.

Dalam upaya mengembangkan kebiasaan sapa salam,yasinan,kultum,shalat berjamaah dan beras

segenggam di sekolah , kepala sekolah sebagai motivator, Guru sebagai pelaksana, siswa sebagai objek

dan guru Agama sebagai koordinator pelaksana program ini, selain itu wali kelas serta guru guru yang

lain serta masyarakat sekitar juga ikut memberikan andil besar dan partisipasi demi tercapainya program

ini. Demi tercapainya tujuan dari implementasi shalat berjamaah dan baca yasin rutin dihari jum’at , maka

program ini memerlukan struktur kepanitiaan. Disini kepala sekolah sebagai pembina pelaksana yang

bertugas memberikan bimbingan dan dorongan kepada siswa agar tujuan program ini tercapai. Guru

Pendidikan Agama Islam bertugas sebagai koordinator, mengatur semua proses pelaksanaan sehingga

program ini dapat berjalan dengan baik. Guru Pendidikan Agama Islam membuat jadwal pelaksanaan

program, mulai dari waktu pelaksanaan hingga evaluasi pelaksanaan program shalat berjamaah zuhur dan

baca yasin rutin hari jum’at. Selain itu semua Guru juga menjadi penanggung jawab dan dengan

9
kesadaran diri serta tanggung jawabnya ikut mensukseskan program ini . “karena moto merka: Kerja

dengan ikhlas tanpa harus ada instruksi atau ini tugas siapa.melainkan ini tugas kita bersama“

Disamping kegiatan rutin ,untuk mendukung proses penanaman nilai nilai agama , juga

dilakukan dengan menempel pamflet ataupun selebaran kertas dan tulisan di dinding sekolah yang berisi

informasi , peringatan ataupun perintah perintah agama. Misalnya jadikan shalat sebagai kebutuhan, serta

jadwal kegiatan shalat berjamaah dll.

Untuk melihat keberhasilan pembelajaran PAI , teknik penilaian yang digunakan tidak hanya

menyangkut aspek kognitif (melalui ulangan harian , tengah semester dan akhir semester ) tetapi juga

memerhatikan aspek afektif dan psikomotor. Aspek afektif dan psikomotor dipantau melalui

keaktifanmengikuti kegiatan diluar kelas dan sikap serta perilaku sehari hari, baik didalam kelas, diluar

kelas (lingkungan) sekolah serta dalam mengerjakan tugas.

Kegiatan pengembangan PAI dilaksanakan dengan harapan supaya pendidikan Agama Islam

lebih menekankan keseimbangan ,keselarasan dan keserasian antara hubungan manusia dengan sesama

manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.

Disisi lain guru dapat mengembangkan kurikulum PAI di SDN Dayah Tanoh sebagai sekolah

yang disiplin karena dukungan penuh guru PAI secara profesinal dalam menguasai materi dan metode

serta media. Guru PAI juga diberi kesempatan mengembangkan profesinya melalui wadah KKG PAI,

serta guru guru diberi kesempatan untuk mengembangkan bakatnya dengan fasilitas yang disediakan di

SDN Dayah Tanoh

D. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PERKEMBANGAN KURIKULUM PAI DI

SDN DAYAH TANOH

1.FAKTOR PENDUKUNG.

Kepala sekolah sebagai manager di lembaga pendidikan atas segala perencanaan dan tanggung

jawabnya dalam pelaksanaan pendidikan guna mencapai tujuan yang ditetapkan serta menjadikan sekolah

yang qualified di SDN Dayah Tanoh, Dan semua unsur sekolah terlibat dalam pembelajaran PAI .

Faktor pendukung pembelajaran PAI di sekolah adalah sbb:

a. Kepala Sekolah

10
Kepala sekolah menyediakan fasilitas untuk kegiatan kegamaan seperti masjid dan meunasah

terdekat. sehingga di SDN Dayah Tanoh shalat berjamaah dilaksanakan di Mesjid terdekat . Dan

kegiatan efektif dilaksanakan rutin karen dukungan serta kerja sama dari semua pihak. Guru juga

diberi kesempatan untuk mengembangkan bakatnya seperti Kegiatan KKG dan kegiatan lain yang

berkaitan dengan pembelajaran PAI.kegiatan shalat berjamaah dilaksanakan secara rutin. Dukungan

dari kepala sekolah juga dalam bentuk pengembangan kurikulum PAI berupa gerakan pemberian

contoh teladan , sikap dan perilaku terpuji bagi semua guru dan peserta didik. Begitu pula pemberian

motivasi kepada seluruh guru dan peserta didik untuk selalu menjalankan perintah agama seperti

dalam bentuk pelaksanaan shalat zuhur berjamaah serta baca yasin dan surat pendek rutin dihari

jum’at. Pemberian penghargaan seperti pujian dan hadiah juga bisa menjadi motivasi kepada guru dan

siswa supaya lebih giat lagi dalam menjalankan rutinitas yang sudah menjadi kewajiban bersama

tanpa harus dipaksa untuk melakukan kebaikan tetapi sudah menjadi kebutuhan

Jadi dukungan kepala sekolah merupakan hal utama untuk tercapainya suatu

program dan berhasilnya sebuah gebrakan. Dukungan itu tidak akan berhasil tanpa kerja sama dengan

semua pihak.karena program shalat berjamaah dan baca yasin murni kerja keras guru PAI dan semua

Guru yang ada di SDN Dayah Tanoh, karena hasil tidak akan menguasai usaha seseorang tanpa harus

dipantau kepala sekolah . karena semua dilakukan dengan ikhlas ,bukan paksaan dan hasilnya

sungguh sangat memuaskan.

b. Komponen sarana dan prasarana.

Ketersediaan komponen sarana dan prasana berupa buku teks, perpustakaan, media pendidikan

dan pengajaran,gedung sekolah dan ruang belajar menjadi faktor pendukung dalam pengembangan

kurikulum PAI di SDN Dayah Tanoh. Perpustakaan menjadi sasaran sentral pelaksanaan baca

yasin,kultum dan murajaah.walau sarana dan prasarana tidak memadai tetapi dengan niat yang tulus

ikhlas serta usaha dari berbagai pihak maka pelaksanaan kegiatan dimaksud dapat berjalan sesuai

rencana dan dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien.

c. Kemauan dan kesungguhan Guru dan peserta didik.

Kemauan dan kesungguhan peserta didik untuk belajar dan aktif dalam kegiatan keagamaan, serta

patuh kepada semua guru merupakan salah satu faktor pendukung utama. Kemauan dan kesungguhan

dari peserta didik tersebut disebabkan faktor profesionalitasnya guru PAI serta Guru Guru lainnya

11
dalam penggunaan metode juga tersedianya fasilitas belajar. Begitu juga dalam pelaksanaan sapa

salam,yasinan,kultum,shalat zuhur berjamaah dan murajaah juga tidak terlepas dari peran besar guru

PAI dan semua guru yang ada di SDN Dayah Tanoh sehingga mulai terlihat hasil yang

membanggakan.

2. FAKTOR PENGHAMBAT

Adapun faktor penghambat yang dihadapi dalam pembelajaran PAI antara lain belum tersedianya

ruang mushalla yang memadai , tetapi hanya memakai ruang pustaka yang disulap menjadi ruang shalat

(mushalla) sehingga siswa hanya bisa shalat di tempat tersebut. Ruang pustaka juga tidak begitu luas

sehingga kurang nyaman dalam menyusun shaf . Selain itu juga keterbatasan waktu jam pelajaran PAI .

seperti diketahui tahun ajaran 2021/2022 jumlah jam PAI adalah 4 jam per minggu per kelas

menggunakan kurikulum 2013. Dan ini menjadi penghambat yang signifikan , sehingga pembelajaran

karakter dan budi pekerti dapat di siasati dengan membuat program sapa salam,yasinan,kultum,shalat

berjamaah dan murajaah, disana akan ditanam hal hal yang berkaitan dengan budi pekerti.

Jadi dengan adanya hambatan demikian menjadikan guru berinisiatif untuk menjadikan masalah itu

sebagai sesuatu yang alamiah sehingga tanpa terasa masalah itu tidak lagi menjadi sebuah beban bagi

warga SDN Dayah Tanoh untuk melakukan program yang sudah digalakkan tetapi malah semakin

memantapkan hati untuk mempertahankan program tersebut karena program tersebut manfaatnya

langsung dirasa guru dan siswa. Tanpa disadari dengan sudah selesainya shalat berjamaah di sekolah

malah membuat tenang ketika pulang ke rumah tidak di kejar oleh waktu zuhur yang memang sangat

sedikit . jadi shalat berjamaah di sekolah malah membuat keadaan lebih nyaman untuk diri sendiri dan

semua warga sekolah SDN Dayah Tanoh.

3. SOLUSI YANG INGIN DICAPAI.

Dengan melihat kendala dan masalah yang tersebut diatas semakin membuat kita untuk lebih

memantapkan berbuat hal lebih untuk anak anak di sekolah . mereka jadi terbiasa shalat berjamaah di

sekolah dan ketika berada dilingkungan luar sekolah. Pembiasaan ini sedikit demi sedikit merubah pola

pikir mereka bahwa semua dilakukan dengan baik tanpa harus menunggu sarana dan prasarana yang

berlebih , yang terpenting mau dan bersedia melakukan hal hal positif maka kekurangan yang ada bisa

disikapi dengan bijaksana. Dan melakukan shalat berjamaah serta baca yasin dan surat pendek rutin di

12
hari jum’at malah menjadi kegiatan rutin yang wajib diikiti tanpa harus dipaksa untuk melakukanya . ini

terbukti dengan ketersediaan alat alat dan perlengkapan yang dibawa berupa perangkat alat shalat seperti

sajadah,mukena,sarung dan peci oleh siswa laki laki dan siswa perempuan.

13
KESIMPULAN

Pola pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SDN Dayah Tanoh dirancang dan

dipadukan antara pembelajaran didalam kelas( intrakurikuler) dan di luar kelas (ekstrakurikuler) . didalam

kelas dimaksudkan untuk memenuhi standar yang ada (untuk memenuhi aspek kognitif). Sedangkan di

luar kelas sebagai bentuk aplikatif dalam proses penerapan nilai nilai agama. Dengan kata lain kegiatan

kurikulum tidak terbatas dalam ruang kelas saja.melainkan juga mencakup kegiatan yang dilaksanakan

diluar kelas.

Faktor pendukung pengembangan kurikulum PAI di SDN Dayah Tanoh adalah: kepala sekolah

sebagai top leader mendukung pembelajaran PAI, apalagi kebetulan kepala sekolah di SDN Dayah Tanoh

adalah dari basic PAI juga,sehingga lebih mudah menerapkan program program. Kepala sekolah juga

menyediakan fasilitas kegiatan keagamaan, menyediakan komponen sarana dan prasarana, adanya

kemauan dan kesungguhan guru dan siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan keagamaan. Sedangkan

faktor penghambat pengembangan kurikulum PAI di SDN Dayah Tanoh adalah jauhnya letak masjid dan

meunasah dari sekolah dalam hal ini shalat zuhur berjamaah , juga keterbatasan waktu jam pelajaran yang

digunakan dalam mengajar pendidikan agama Islam. Diharapkan pihak sekolah , dinas pendidikan serta

kemenag serta pemerintah kabupaten Pidie memberikan dukungan moril dan materil guna meningkatkan

kualitas pembelajaran PAI yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas

pembelajaran PAI

14
DAFTAR PUSTAKA

E,,Mulyasa.implementasi kurikulum tingkat satuab pendidikan. Jakarta:PT Bumi Aksara,2009.

Hamalik, Oemar.Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta:Bumi Aksara, 1999

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Agama Islam di Sekolah, II.Bandung: Remaja Rosdakarya,2002.

___________ pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah,Madrasah, dan Perguruan

Tin ggi .IV.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010.

___________ Wacana Pengembangan Pendidikan Islam.II. Yogyakarta :Pusat studi Agama,Politik, dan

Masyarakat , 2004.

Print,Murrary. Curriculum Design and Development. Australia: Allen Unwin, 1993.

15
JADWAL KEGIATAN PENGEMBANGAN PAI
SD NEGERI DAYAH TANOH TAHUN PELAJARAN 2022/2023

NO HARI KEGIATAN PENGEMBANGAN KELAS MULAI JAM PEMBINA KETERANGAN


PAI
1 Rahmat, S.Pd.I,
SENIN s/d - SAPA SALAM I s/d VI 07.30 s/d 08.00 M.Si
SABTU Nursafitri, S.Pd.I
- SHALAT ZHUHUR BERJAMAAH WAKTU
ZHUHUR
Rahmat, S.Pd.I,
2 SELASA SHALAT ZHUHUR BERJAMAAH I s/d VI WAKTU M.Si
ZHUHUR Nursafitri, S.Pd.I

Rahmat, S.Pd.I,
3 RABU - AL-MA’TSURAT I s/d VI 08.00 s/d 08.30 M.Si
Nursafitri,
- SHALAT ZHUHUR BERJAMAAH WAKTU S.Pd..I
ZHUHUR
Rahmat, S.Pd.I,
4 KAMIS - SIRAH NABAWIYAH I s/d VI 08.00 s/d 08.30 M.Si
WAKTU Mutiawati,
- SHALAT ZHUHUR BERJAMAAH ZHUHUR S.Pd.I

5 JUM’AT - YASINAN I s/d VI 08.00 s/d 08.30 Rahmat, S.Pd.I,


- KULTUM M.Si
- BERAS SEGENGGAM Ustad Fahmi.LC
- THAFIZUL QUR’AN IV,Vdan 08.30 s/d 11.00
VI

6 SABTU THAFIZUL QUR’AN IV,Vdan 14.00 s/d 16.00 Rahmat, S.Pd.I,


VI M.Si
Ustad Fahmi.LC
Rahmat, S.Pd.I,
7 MINGGU THAFIZUL QUR’AN IV,Vdan 09.00 s/d 12.00 M.Si
VI Ustad Fahmi.LC

Dayah Tanoh, 2 januari 2023


Kepala Sekolah

Rahmat, S.Pd.I, M.Si


Nip. 19760710 200801 1 001

16

Anda mungkin juga menyukai