Disusun oleh:
HASAN AL BANNA, S.Pd.I, Lc., ME
Penyusun,
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam arena pendidikan nasional, agama memainkan peranan strategis
yang tidak terbantahkan. Keyakinan ini mengkristal dalam berbagai produk
kebijakan pemerintah dan kesepakatan budaya bangsa Indonesia dari masa ke
masa. Pancasila, yang terlahir dari kearifan kebangsaan dan kebudayaan
Indonesia, secara terang-benderang menjadikan ketuhanan sebagai ruh bagi sila-
sila berikutnya dalam peranannya sebagai falsafah negara. Oleh karena itu, dalam
sistem pendidikan nasional mengamanatkan bahwa pendidikan agama sebagai
salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan disetiap satuan pendidikan, mulai
dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai salah satu mata pelajaran di
sekolah umum, mengajarkan nilai-nilai agama, mempunyai peranan yang sangat
strategis dan signifikan dalam peningkatan potensi spiritual dan pembentukan
moral atau akhlak peserta didik. Karena mata pelajaran pendidikan Agama Islam
(PAI) merupakan sumber terpenting dalam pembinaan akhlak siswa dan faktor
terpenting yang mempengaruhi pertumbuhan potensi spiritual dan akhlak serta
menentukan baik dan buruk yang mengandung keputusan akhlak (moral
judgement) terhadap perbuatan siswa. Oleh karenanya, mata pelajaran pendidikan
agama Islam (PAI) menjadi ruh pendidikan yang senantiasa mewarnai dan
memandu proses pembelajaran di sekolah. Pada tingkat ini, pendidikan agama
Islam (PAI) akan dapat memberikan fungsinya sebagai pedoman moral yang
menopang keluhuran akhlak, membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan
kerukunan hidup bermasyarakat dan berbangsa juga menjadi sumber inspirasi
ilmiah bagi pengembangan keilmuan pada setiap lembaga pendidikan.
2
1. Menanamkan perasaan cinta dan taat kepada Allah dengan mengingatkan
nikmat Allah yang diberikannya.
2. Menanamkan i’tikad yang benar kepercayaan yang benar kepada peserta
didik.
3. Mendidik supaya mengikuti perintah Allah dan meninggalkan segala
larangan-Nya.
4. Mendidik supaya membiasakan akhlak yang mulia dan adat kebiasaaan yang
baik.
5. Mengajarkan supaya mengetahui macam-macam ibadah yang wajib
dikerjakan, cara melakukannya dan hikmah/faedah-faedahnya.
6. Memberi petunjuk untuk hidup di dunia dan menuju akhirat.
7. Memberikan suri tauladan yang baik serta pengajaran dan nasihat.
Adapun target yang ingin dicapai PAI adalah:
1. Peserta didik taat menjalankan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari dan
menjadikan Islam sebagai landasan etika dan moral dalam kehidupan pribadi,
berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Terwujudnya keharmonisan, kerukunan dan rasa hormat di antara sesama
manusia.
3. Terbangunnya sikap mental peserta didik untuk bersikap dan
berprilaku jujur, amanah, disiplin, bekerja keras, mandiri, percaya diri,
kompetitif, tulus, dan bertanggung jawab
4. Tumbuhnya sikap kritis, inovatif, dan dinamis pada peserta didik sehingga
memiliki kempetensi dalam iptek dan seni.
Berkaitan dengan itu semua, agar Pendidikan Agama Islam dapat mencapai
pada fungsi, tujuan dan targetnya maka perlu adanya program kerja, koordinasi,
sistem manajerial, pembinaan dan pengawasan secara
terencana dan berkesinambungan yang dapat mendukung penjaminan mutu
pendidikan agama Islam di sekolah.
Berdasar pada Peraturan Menteri Agama RI Nomor 16 tahun 2010 Tentang
Pengelolaan Pendidikan Agama pada sekolah Bab IV Pasal 8 bahwa : (1) Proses
pembelajaran pendidikan agama dilakukan dengan mengedepankan keteladanan
dan pembiasaanakhlak mulia sertapengalaman ajaran agama, (2) Proses
3
pembelajaranpendidikan agama dikembangkan dengan memanfaatkan berbagai
sumber dan media belajar yang dapat mendorong pencapaian tujuan pendidikan
agama, dan (3) Proses pembelajaran pendidikan agama dilakukan melalui
kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa
proses pembelajaran pendidikan agama dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler
dan ekstrakurikuler. Proses pembelajaran pendidikan agama selain dikembangkan
dengan penguatan pembelajaran intrakurikuler dengan memanfaatkan berbagai
sumber dan media belajar yang kreatif dan inovatif, juga dengan pelaksanaan
pembelajaran ekstrakurikuler dan kualitas keagamaan dengan mengadakan
pendalaman, penguatan, dan pembiasaan yang dilakukan dengan tatap muka
ataupun dengan non tatap muka.
Dengan tugas yang harus dijalankan oleh guru mata pelajaran pendidikan
agama Islam (GPAI) khususnya di SMK Manba’ul ‘Ulum dalam merealisasikan
program baik intra maupun ekstra kurikuler pendidikan agama Islam, tentu kami
sadar terdapat sedikit aral dan kerikil yang menghambat laju perkembangan dan
kemajuan terhadap peningkatan kualitasnya. Hal tersebut disebabkan adanya
beberapa faktor yang mempengaruhinya. Ironisnya keberadaan PAI dan GPAI
menjadi tumbal dari berbagai permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan
sekolah, namun dengan penuh keyakinan dan selalu berperan aktif dalam
meningkatkan kompetensi dan mengembangkan kepribadian siswa dengan nuansa
keislaman yang direalisasikan dalam nilai-nilai perilaku keseharian, baik
dilingkungan sekolah maupun masyarakatnya.
Kondisi tersebut diatas, memberikan inspirasi pada kami guru pendidikan
agama Islam dan jajaran manajerial SMK Manba’ul ‘Ulum untuk ikut
berpartisipasi dalam mewujudkan PAI di sekolah secara sungguh-sungguh agar
memperoleh SKL yang lebih baik lagi serta dapat menanamkan nilai-nilai
keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia sehingga terciptanya budaya beragama.
B. Tujuan
Secara umum tujuan pembahasan dalam program kerja ini adalah ini
adalah sebagai upaya untuk memacu dan memotivasi peningkatan mutu proses
pembelajaran dan out-put PAI pada SMK Manba’ul ‘Ulum.
4
Adapun secara khusus tujuan program kerja ini adalah
1. Memberikan informasi tentang bagaimana mengelola PAI di SMK
Manba’ul ‘Ulum baik dari aspek proses pembelajaran, kegiatan keagamaan
maupun out-putnya..
2. Memberikan informasi tentang kondisi riil, sarana dan prasarana SMK
Manba’ul ‘Ulum yang dapat memberikan daya dukung tercapainya tujuan
pembelajran PAI yang lebih baik.
3. Memberikan informasi atau gambaran tentang kegiatan pengembangan mata
pelajaran PAI dengan berbagai model atau desain pembelajaran yang
inovatif dan kreatif yang dikembangkan dalam wadah MGMP
PAI intern SMK Manba’ul ‘Ulum.
4. Memberikan informasi tentang desain pembelajaran yang lebih praktis
tentang pelaksanaan pembiasaan dan pembinaan akhlak mulia serta
pengalaman sumber dan media belajar yang ada di SMK Manba’ul ‘Ulum,
baik kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
C. Sasaran
Sasaran pengembangan Pendidikan Agama Islam ini adalah ketercapaian
kinerja sekolah satu tahun pelajaran 2021/2022 khususnya bidang
pengembangan Pendidikan Agama Islam dan Keagamaan sesuai Standar
Nasional Pendidikan, berdasarkan skala prioritas.
5
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
6
A. DASAR HUKUM
Surat keputusan Ketua Yayasan Wakaf Manba’ul ‘Ulum tentang tugas tambahan
B. TUJUAN
1. Meningkatkan pembiasaan akhlakul mulia
2. Meningkatkan nilai-nilai kebersamaan antar pengurus ROHIS
3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan
minat,bakat peserta didik dalam bidang keagamaan
4. Meningkatkan penguasaan seni yang bernuansa Islami melalui nasyid dan
marawis
5. Meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur’an bagi warga SMK Manba’ul
‘Ulum.
7
akhlak mulia ini sesuai dengan buku panduan akhlak mulia yang diterbitkan
oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama RI.
Kegiatan pembiasaan akhlak mulia yang diterapkan di SMK Manba’ul
‘Ulum meliputi :
a. Kegiatan harian, seperti :
1) Berpakaian rapih, bersih, dan menutup aurat
2) Membudayakan salam ketika bertemu dengan kepala Sekolah, guru,
dan teman sesama muslim
3) Berdoa diawal dan diakhir pelajaran
4) Shalat wajib dan shalat sunnah secara berjamaah
5) Membaca Al qur’an atau Asmaul Husna pada pagi hari 15 menit
secara bersama-sama sebelum masuk kelas
6) Segera masuk sekolah ketika bel telah berbunyi
7) Menjaga lingkungan sekolahemelihara kesopanan dan lain-lain
8) Memelihara kebersihan, keindahan, ketertiban, dan kenyamanan
b. Kegiatan mingguan
1) Mengikuti upacara bendera dengan tertib dan sopan
2) Shalat jum’at berjamaah di masjid sekolah
3) Infak shadaqah hari jum’at
4) Pengajian dan kultum dhuha mingguan
c. Kegiatan bulanan
1) Malam bina iman dan taqwa (Mabit)
2) Pengajian bulanan oleh ROHIS
d. Kegiatan tahunan
1) Bakti sosial
2) Santunan anak yatim, fakir, dan miskin dibulan muharram atau tahun
baru Islam, dan lain-lain
3) Peringatan hari-hari besar Islam (PHBI)
2. Kegiatan TBTQ
Bagi sekolah pengelola PAI unggulan sangat perlu mengadakan kegiatan
Tuntas Baca Tulis Al Qur’an (TBTQ) dengan tujuan agar tidak ada peserta
didik yang lulus dari SMK Manba’ul ‘Ulum yang tidak bisa menulis dan
8
membaca Al Qur’an. Sebab kemampuan ini merupakan kemampuan dasar
yang harus dimiliki oleh setiap siswa di SMK Manba’ul ‘Ulum dan juga
diharapkan setiap siswa tidak hanya memiliki kemampuan dasar tapi
diharapkan juga mampu mengetahui, memahami, menghafal dan
mengamalkan isi Al Qur’an. Kegiatan TBTQ ini juga diharapkan setiap
peserta didik lulus dari sekolahnya tidak hanya memperoleh ijazah dan tanda
lulus, tapi juga memperoleh sertificate TBTQ yang menunjukan bahwa
siswa tersebut memiliki kopetensi dalam baca tulis Al Qur’an.
9
SMA dan SMK) dalam berbagai jenis keterampilan dan seni agama yang
dilakukan secara berjenjang mulai tingkat sekolah, Kab/Kota, Propinsi,
sampai tingkat Nasional.Tujuan utama Pentas PAI adalah memberikan
kesempatan pada peserta didik untuk mengembangkan bakat dan potensinya
agar tersalurkan secara optimal. Ketertampilan dan seni PAI antara lain :
Tilawah Al Qur’an, Kaligrafi, Pidato/Ceramah, Hutbah Jum’at, Nasyid,
Qasidah, Tahfiz, dan lain-lain. Setiap tahunnya SMK Manba’ul ‘Ulum
selalu mengikuti kegiatan tersebut dan alhamdulillah selalu mendapat
prestasi.
7. Ibadah Ramadhan
Bulan Ramadhan adalah bulan mulia penuh barokah, sering disebut juga
sahrun Tarbiyah atau bulan pendidikan. Pada bulan Ramadhan biasanya
siswa sekolah banyak libur. Oleh karena itu sangat tepat jika di bulan
Ramadhan para peserta didik diberi tugas-tugas yang diarahkan agar mereka
mengikuti dan melaksanakan berbagai amal ibadah selama bulan ramadhan
peserta didik diberikan tugas-tugas yang diarahkan agar mereka menguikuti
dan melaksanakan amal ibadah selama bulan ramadhan, baik yang wajib
maupun yang sunah. Jenis kegiatan yang dimaksud antara lain seperti sholat
wajib, sholat sunah, sholattarawih, tadarusan, mengikuti kultum atau
ceramah, i’tikap dan lain-lain
10
8. Pemasangan Simbol-simbol agamis
Pemasangan simbol-simbol atau atribut yang bernuansa agamis islami
dilingkungan sekolah mempunyai makna penting dalam membentuk sikap
peserta didik. Simbol-simbol seperti tulisan-tulisan indah, Asmaul husna
yang dipasang ditempat-tempat strategis dapat membuat suasana hati
menjadi tenang, lembut dan sejuk. Karena itu, untuk memperindah suasana
sekolah ada baiknya dihiasi dengan tulisan-tulisan kata atau ayat alquran,
atau hadist-hadist yang baik yang memiliki kandungan dan nilai-nilai yang
dapat menyentuh hati sehingga membentuk akhlaqul karimah.
11. Mabit
11
Malam bina iman taqwa disingkat mabit adalah kegiatan bermalam
disekolah atau tempat lain diluar sekolah dalam rangka membimbing peserta
didik untuk melakukan sholat malam dan melakukan tausiyah dengan
kajian-kajian Islam, sekaligus juga diperkenalkan tentang pola kehidupan
keluarga muslim yang ideal. Dengan gerakan mabit bulanan disekolah atau
diluar sekolah peserta didik akan terbangun pribadi muslim yang luhur, iman
dan taqwanya. Kegiatan mabit akan lebih baik dampaknya jika diakhiri
dengan outbond sebagai sarana untuk membangun kebersamaan dalam
meraih cita-cita.
12
E. Jadwal Kegiatan
Semester: Genjil
13
16 Kajian ke Islaman (ROHIS)
17 Pembudayaan 3 S
18 Sambutan siswa
19 Pembiasaan kalimat thayyibah
20 Pembiasaan Pembacaan Asmaul Husna
21 Pembiasaan Tadarus Al-Qur’an di Pagi Hari
22 Kajian Kitab Kuning
Semester: Genap
14
8 Pelatihan Marawis
9 Pelatihan Muhadharah
10 Pembinaan Tilawatil Qur’an
Pembinaan wawasan keislaman
11 Rutin
12 Pembiasaan akhlakul karimah
13 Pembinaan Kaligrafi Islam
14 Kajian ke Islaman (ROHIS)
15 Pembudayaan 3 S
16 Sambutan siswa
17 Pembiasaan kalimat thayyibah
18 Sekolah bertasbih
Pembiasaan Pembacaan Asmaul
19 Husna
Pembiasaan Tadarus Al-Qur’an di
20 Pagi Hari
21 Kajian Kitab Kuning
22 Evaluasi Program
15
F. Anggaran Kegiatan
1. Biaya PHBI 6 kegiatan x Rp. 6.000.000 = Rp. 90.000.000,-
2. Transpot pelatih marawis 12 bln x 300.000 = Rp. 3.600.000,-
3. Transpot Pelatih Muhadharah 12 bln x 300.000 = Rp. 3.600.000,-
4. Transpot khatib jum’at 12 bln x 600.000 = Rp. 7.200.000,-
5. Honor kebersihan masjid 12 bln x 150.000 = Rp. 1.800.000,-
6. Loundry Mukena dan sajadah 12 bln x 400.000 = Rp. 4.800.000,-
7. Uang kebersihan persiapan Jum’at 12 bln x 160.000 = Rp. 1.920.000,-
8. Pelantikan pengurus/Anggota ROHIS = Rp. 3.000.000,-
9. Bimbingan metodologi IQRA 12 bln x 300.000 = Rp. 3.600.000,-
10. Pembinaan Tilawatil Qur’an 12 bln x 300.000 = Rp. 3.600.000,-
11. Pembinaan wawasan keislaman Rutin 12 bln x 300.000 = Rp. 3.600.000,-
12. Pembinaan Kaligrafi Islam 12 bln x 300.000 = Rp. 3.600.000,-
13. Kajian ke Islaman (Mabiet) 2 x 1500.000 = Rp. 3.000.000,
Jumlah Biaya kegiatan =Rp. 133.320.000,-
Terbilang : Seratus Tiga Puluh Tiga Juta Tiga Ratus Dua Puluh Ribu
Rupiah
16
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Keberhasilan Pendidikan Agama Islam di SMK Manba’ul ‘Ulum sangat
ditentukan oleh kemampuan tenaga pendidik dan kependidikan itu sendiri. Oleh
karena itu keberadaan MGMP PAI SMK Manba’ul ‘Ulum memiliki peran penting
dalam mengoptimalkan kompetensi serta meningkatkan kualitas pembelajaran
PAI yang di dukungan sarana dan prasana yang memadai.
Dan keberhasilan kegiatan pembiasaan, kegiatan ekstrakurikuler
dan ROHIS di SMK Manba’ul ‘Ulum sangat ditentukan oleh seluruh jajaran
manajerial SMK Manba’ul ‘Ulum, terutama Kepala Sekolah yang sangat
mendukung terlaksanakannya seluruh program yang ada, seluruh peserta didik,
seluruh tenaga pendidik (seluruh guru-guru) dan kependidikan itu sendiri. Oleh
karena itu keberadaan guru PAI di SMK Manba’ul ‘Ulum memiliki peran penting
dalammemotivasi dan mengoptimalkan kompetensi serta meningkatkan kualitas
peserta didik yang didukung sarana dan prasarana yang memadai.
B. Saran
17