Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN

KEGIATAN PEMBIASAAN PERILAKU RELIGIUS

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
2022
KEGIATAN PEMBIASAAN PERILAKU RELIGIUS

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan aspek penting dalam kehidupan yang tidak mungkin dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan sebagai sebuah proses mempunyai asumsi-
asumsi. Terdapat asumsi bahwa pendidikan merupakan sebuah proses yang terjadi secara
alamiah dan merupakan ketidaksengajaan. Maknanya, bahwa pendidikan bukan proses yang
secara terencana, teratur, terorganisir dengan menggunakan cara dan metode dengan
didasarkan pada aturan yang telah ditentukan bersama. Asumsi lain menyatakan bahwa
pendidikan dipercaya sebagai suatu proses yang didesain, diorganisir dan direncanakan secara
sengaja berdasarkan aturan yang telah ditetapkan. Di Indonesia terdapat Undang-Undang yang
mengatur tentang Pendidikan Nasional yakni UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003.
Undang-Undang ini menyatakan bahwa pendidikan nasional memiliki fungsi dalam
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sedangkan tujuan dari pendidikan nasional
adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sekolah merupakan wadah dan tempat bagi seseorang untuk mengembangkan kapasitas
diri dan potensinya. Dengan diterapkannya pendidikan karakter di sekolah akan berpengaruh
pada perkembangan karakter dan potensi siswa, baik dalam hal menempatkan diri, mengambil
sebuah keputusan dan juga bersikap. Pendidikan karakter dengan ciri khas agama menjadi
sesuatu yang penting diterapkan di sekolah. Tujuannya adalah untuk memberi bekal kepada
peserta didik dalam menghadapi dunia kerja, masyarakat dan kehidupan selanjutnya.3 Yang
nyatanya dalam masyarakat dan dunia kerja sangat dipertimbangkan dan menjadi hal yang
sangat penting. Pendidikan karakter bukanlah sebuah pendidikan yang hanya sekedar
menransfer pengetahuan tentang sesuatu yang salah atau benar. Tapi juga harus menransfer
nilai dan menjadikan itu sebagai habituasi atau kebiasaan yang dilakukan secara
berkesinambungan oleh peserta didik. Pada akhirnya, pendidikan karakter merupakan upaya
menyeimbangkan kompetensi peserta didik secara utuh yang tidak hanya menekankan pada
aspek kognitif, tapi juga pada aspek psikomotorik dan afektif.

Adapun nilai karakter yang berkaitan dengan ranah hubungan manusia dengan Tuhan
Yang Maha Esa adalah nilai religius. Ranah religius sangat penting untuk
ditumbuhkembangkan pada peserta didik dalam rangka mengonstruk perkataan, pikiran, serta
tindakan peserta didik yang diusahakan untuk selalu didasarkan pada nilai dan norma
ketuhanan yang berdasarkan pada ajaran agama yang dianut. Maknanya, bahwa ajaran dan

SMAN 13 Konawe Selatan | Kegiatan Pembiasaan Perilaku Religius


agama yang dianut pesera didik benar-benar dihayati, dipahami dan dilaksanakan pada setiap
harinya.
Konstruk character building, di dalamnya menyatakan bahwa dimensi religius sangat
penting dikembangkan semaksimal mungkin. Sekolah dan orang tua memiliki peran dan
tanggung jawab yang besar dalam menumbuhkembangkan karakter religius. Ajaran agama
Islam mengharuskan bahwa nilai-nilai agama sudah harus ditanamkan sejak anak lahir, yang
diharapkan nantinya anak memiliki karakter religius.
Problematika karakter merupakan problem yang menjadi fokus setiap bangsa, baik
negara yang masih berkembang maupun negara maju. Terjadinya degradasi nilai-nilai karakter
atau hilangnya sebuah karakter bangsa sudah barang tentu akan menjadi kelambanan
perkembangan setiap bangsa, mengingat bahwa karakter setiap bangsa merupakan awal dari
sebuah kemajuan bahkan menjadi sebuah pondasi dalam pembangunan. Namun ketika ditilik
keadaan masyarakat Indonesia terutama para remaja saat ini berada pada posisi yang
memprihatinkan.
Hingga saat ini, pendidikan keluarga sebagai salah satu pendidikan informal sebagian
besar belum banyak berkontribusi dalam memaksimalkan kompetensi dan mengembangkan
karakter siswa. Padahal tujuan dan fungsi pendidikan nasional secara jelas menyatakan
pendidikan di setiap jenjang dilaksanakan dengan terprogram dan sistematis untuk meraih
tujuan yang terkait dengan pembentukan karakter siswa diharapkan siswa mampu memiliki
moral dan etika yang baik, sopan santun, mampu bersaing, dan memiliki interaksi yang baik
dengan masyarakat. Sudah sepatutnya keluarga dan sekolah bersinergi untuk mencapai tujuan
tersebut. Sekolah sebagai lembaga formal yang penting dalam menjalankan proses pendidikan
kepada peserta didiknya dengan melaksanakan pembelajaran sebagaimana mestinya.
Krisis pendidikan karakter yang melibatkan anak-anak sekaligus peserta didik saat ini
sudah sangat nyata dan mengkhawatirkan. Misalnya maraknya angka kekerasan anak-anak dan
remaja, bullying, bertambahnya kasus pergaulan bebas, pornografi, pemerkosaan, perampasan
hak milik orang lain, pencurian remaja, penyalahgunaan obat-obatan, telah menimbulkan
masalah sosial yang belum teratasi secara tuntas hingga saat ini.
Keadaan ini menandakan bahwa program penguatan karakter di sekolah masih menjadi
sesuatu yang sangat relevan untuk mengatasi berbagai problem moral yang tampak semakin
akut karena melanda berbagai lapisan generasi bangsa. Pendidikan agama yang ada di sekolah
idealnya senantiasa eksis dan berkontribusi pada terbentuknya semangat religius yang
terinternalisasi ke dalam diri peserta didik. Pendidikan berbasis religius, seharusnya memiliki
peran yang bersinergi dengan suatu paradigma baru yang bisa ditawarkan dalam
menyelesaikan problem sosial remaja. Kekhawatiran terkait dengan semakin tergerusnya peran
agama dalam menampilkan wajah yang menyejukkan, seringkali menghadapi banyak
hambatan dan tantangan, terutama dalam membentuk generasi manusia yang mengedepankan
semangat persaudaraan dan solidaritas bersama tanpa memandang latar belakang dari
masingmasing individu atau kelompok.
Salah satu cara yang sangat efektif untuk diterapkan dalam pembentukan dan pembinaan
karakter serta kepribadian anak adalah pembiasaan (habituation). Pembiasaan merupakan
SMAN 13 Konawe Selatan | Kegiatan Pembiasaan Perilaku Religius
perilaku yang dengan kesadaran diri dilaksanakan secara berkesinambungan dan berulang
dengan tujuan perilaku tersebut menjadi keseharian. Inti dari pembiasaan adalah pengamalan.
Sesuatu yang biasa dilakukan merupakan pengamalan. Sedangkan inti dari kebiasaan yaitu
pengulangan. Bahwasannya proses pengamalan itu tidak hanya terjadi satu ataupun dua kali
tetapi berulang-ulang. Karena hal tersebut, sebagai sebuah awal dan ujung tombak pendidikan,
sebuah pembiasaan adalah pilihan yang tepat. Sedari lahir seorang anak sudah selayaknya
dididik dengan perbuatan dan kebiasaan baik sesuai tuntunan agama dan nilai serta norma yang
ada di masyarakat. Tujuannya agar nantinya anak sudah terbentuk dan terbiasa melakukan hal
baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang mempunyai andil penting dalam
pembentukan karakter peserta didik, sudah selayaknya menciptakan budaya sekolah sehingga
terwujud karakter peserta didik yang ingin dibentuk sesuai visi, misi dan tujuan pendidikan
untuk membentuk manusia yang utuh. Budaya sekolah yang akan dibentuk tentunya harus
didesain, dibentuk, dibangun dan dibiasakan untuk dilakukan oleh semua komponen di
sekolah. Dengan demikian suatu pembiasaan yang dilakukan secara konsisten di sekolah, maka
diharapkan terbentuklah suatu budaya sekolah.
Budaya sekolah penting bagi setiap jenjang pendidikan tidak terkecuali bagi siswa pada
sekolah menengah atas, SMA merupakan masa yang paling menyenangkan terutama usia anak
sekolah menengah atas, di mana pada usia remaja adalah usia peralihan dari remaja menuju
dewasa. Maka dari itu, dalam Kurikulum 2013 (K-13) lembaga pendidikan harus mampu
menanamkan, mengembangkan, dan menerapkan pendidikan karakter peserta didiknya. Satu
contoh yang bisa dilaksanakan sekolah dalam membentuk karakter bagi peserta didiknya
adalah memasukkan pendidikan karakter ke dalam proses pembelajaran dan bisa juga
menerapkan pembiasaan di lingkungan sekolah. Sehingga karakter anak didik akan nampak
pada aktivitas belajarnya di dalam kelas maupun di luar kelas.
SMA Negeri 13 Konawe Selatan merupakan salah satu sekolah di Kabupaten Konawe
Selatan. Pembelajaran di SMA Negeri 13 Konawe Selatan telah menggunakan kurikulum K-
13 edisi revisi. Dalam kurikulum tersebut terdapat pendidikan karakter yang harus diterapkan
kepada siswa berkaitan dengan materi yang dipelajari. Sehingga semua warga sekolah harus
ikut berpartisipasi dalam mengoptimalkan pelaksanaan pendidikan karakter, salah satunya
dalam hal membentuk karakter religius siswa di sekolah. Sehingga nantinya akan tercipta
lulusan yang menguasai bidang akademik dan non akademik serta berkarakter religius. Dalam
rangka meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa SMA Negeri 13 Konawe
Selatan mengimplementasikan pembiasaan. Pembiasaan ini melibatkan semua komponen yang
ada di sekolah. Pembiasaan ini juga diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan. Berdasarkan
hal tersebut, pendidikan karakter religius melalui pembiasaan perilaku peserta didik sangat
subtansial bagi terlaksananya upaya pembentukan karakter religius di sekolah.

SMAN 13 Konawe Selatan | Kegiatan Pembiasaan Perilaku Religius


B. TUJUAN KEGIATAN
Adapun tujuan dari sekolah membentuk karakter siswa melalui pembiasaan adalah untuk
mencetak lulusan yang berakhlak mulia, beradab dan memiliki etika yang terpuji sebagai bekal
kehidupan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Dengan hal tersebut pihak sekolah
terus berupaya secara serius dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pembiasaan guna
membentuk karakter siswa kelas dengan cara melakukan program-program pembiasaan yang
dinamis.

C. JENIS KEGIATAN PEMBIASAAN


Jenis kegiatan pembiasaan religius di SMAN 13 Konawe Selatan terdiri atas dua bagian
yaitu pembiasaan rutin dan pembiasaan terprogram.
Jenis kegiatan pembiasaan religius di SMAN 13 Konawe Selatan terdiri atas dua bagian
yaitu pembiasaan rutin dan pembiasaan terprogram.

Jenis Kegiatan
Pembiasaan Rutin Pembiasaan Pembiasaan Rutin Pembiasaan
No
(Muslim) Terprogram (Kristen) Terprogram
(Muslim) (Kristen)
1. Berdoa sebelum Gerakan Jumat Berdoa sebelum dan
dan sesudah Takwa (Yasinan) sesudah belajar
belajar
2. Sholat Dhuha Lomba menghafal Mengucapkan
berjamaah surah pendek Pengakuan Iman
Rasuli dan Doa Bapa
Kami Gerakan
3. Sholat Dzuhur Jumat
berjamaah Ibadah Singkat Takwa
(Renungan) (Renungan
Pelaksanaan - Mengucapkan bagi siswa
Peringatan Hari Salam (Syallom) Kristen).
Besar Agama - Menyanyi
(Peringatan - Berdoa
4 Tahsin Maulid Nabi - Khotbah singkat
(perbaikan Muhammad Saw - Menyanyi
bacaan sesuai dan Isra Mi’raj)
kaidah ilmu - Berdoa
tajwid)
5 Tahfidz

D. JADWAL KEGIATAN PEMBIASAAN


➢ Jadwal kegiatan pembiasaan rutin (Muslim) adalah sebagai berikut:
1) Jadwal Sholat Dhuha
No Hari Kelas
1 Senin X MIPA 1, X IPS 1 & X IPS 2 (PUTRA)
2 Selasa X MIPA 1, X IPS 1 & X IPS 2 (PUTRI)
3 Rabu XI IPS 1 & XI IPS 2, XI MIPA 1 & XI MIPA 2 (PUTRA)
4 Kamis XI IPS 1, XI IPS 2, XI MIPA 1 & XI MIPA 2 (PUTRI)
5 Jumat XII MIPA 1, XII MIPA 2, XII IPS 1 & XII IPS 2 (PUTRA)
6 Sabtu XII MIPA 1, XII MIPA 2, XII IPS 1 & XII IPS 2 (PUTRI)

SMAN 13 Konawe Selatan | Kegiatan Pembiasaan Perilaku Religius


2) Jadwal Sholat Dzuhur
No Hari Kelas
1 Senin X MIPA 1, X IPS 1 & X IPS 2 (PUTRA)
2 Selasa X MIPA 1, X IPS 1 & X IPS 2 (PUTRI)
3 Rabu XI IPS 1 & XI IPS 2, XI MIPA 1 & XI MIPA 2 (PUTRA)
4 Kamis XI IPS 1, XI IPS 2, XI MIPA 1 & XI MIPA 2 (PUTRI)
5 Jumat XII MIPA 1, XII MIPA 2, XII IPS 1 & XII IPS 2 (PUTRA)
6 Sabtu XII MIPA 1, XII MIPA 2, XII IPS 1 & XII IPS 2 (PUTRI)

3) Jadwal Bimbingan Tahsin


No Hari Kelas
1 Senin X MIPA 1, X IPS 1 & X IPS 2 (PUTRA)
2 Selasa X MIPA 1, X IPS 1 & X IPS 2 (PUTRI)
3 Rabu XI IPS 1 & XI IPS 2, XI MIPA 1 & XI MIPA 2 (PUTRA)
4 Kamis XI IPS 1, XI IPS 2, XI MIPA 1 & XI MIPA 2 (PUTRI)
5 Jumat XII MIPA 1, XII MIPA 2, XII IPS 1 & XII IPS 2 (PUTRA)
6 Sabtu XII MIPA 1, XII MIPA 2, XII IPS 1 & XII IPS 2 (PUTRI)

4) Jadwal Bimbingan Tahfidz


No Hari Kelas
1 Senin X MIPA 1, X IPS 1 & X IPS 2 (PUTRA)
2 Selasa X MIPA 1, X IPS 1 & X IPS 2 (PUTRI)
3 Rabu XI IPS 1 & XI IPS 2, XI MIPA 1 & XI MIPA 2 (PUTRA)
4 Kamis XI IPS 1, XI IPS 2, XI MIPA 1 & XI MIPA 2 (PUTRI)
5 Jumat XII MIPA 1, XII MIPA 2, XII IPS 1 & XII IPS 2 (PUTRA)
6 Sabtu XII MIPA 1, XII MIPA 2, XII IPS 1 & XII IPS 2 (PUTRI)

➢ Jadwal kegiatan pembiasaan rutin (Kristen) adalah sebagai berikut:


Kegiatan ini di lakukan setiap hari Jum’at, pukul 07.00 – 08.00 Wita

E. PENUTUP
Demikianlah laporan kegiatan pembiasaan perilaku religius di SMA Negeri 13 Konawe
Selatan semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan hidayah dan maghfirah-Nya kepada kita,
sehingga kita semua dapat menggapai ketentraman lahir dan batin untuk mengabdi kepada-
Nya dan menjadi hamba-Nya yang bahagia di dunia dan akhirat. Aamiin.

Ranowila, Agustus 2021


Mengetahui,
Penanggungjawab

ERNAWATI SYAHRUL, SE
NIP

SMAN 13 Konawe Selatan | Kegiatan Pembiasaan Perilaku Religius


Lampiran:
DOKUMENTASI KEGIATAN DHUHA BERJAMA’AH

SMAN 13 Konawe Selatan | Kegiatan Pembiasaan Perilaku Religius


DOKUMENTASI KEGIATAN DZUHUR BERJAMA’AH

SMAN 13 Konawe Selatan | Kegiatan Pembiasaan Perilaku Religius


DOKUMENTASI KEGIATAN DZUHUR BERJAMA’AH

SMAN 13 Konawe Selatan | Kegiatan Pembiasaan Perilaku Religius


DOKUMENTASI KEGIATAN BIMBINGAN TAHSIN

SMAN 13 Konawe Selatan | Kegiatan Pembiasaan Perilaku Religius


DOKUMENTASI KEGIATAN BIMBINGAN TAHSIN

SMAN 13 Konawe Selatan | Kegiatan Pembiasaan Perilaku Religius


DOKUMENTASI KEGIATAN BIMBINGAN TAHSIN

SMAN 13 Konawe Selatan | Kegiatan Pembiasaan Perilaku Religius


DOKUMENTASI BIMBINGAN TAHFIDZ

SMAN 13 Konawe Selatan | Kegiatan Pembiasaan Perilaku Religius


DOKUMENTASI BIMBINGAN TAHFIDZ

SMAN 13 Konawe Selatan | Kegiatan Pembiasaan Perilaku Religius


DOKUMENTASI KEGIATAN JUMAT TAKWA (SISWA MUSLIM)

SMAN 13 Konawe Selatan | Kegiatan Pembiasaan Perilaku Religius


DOKUMENTASI KEGIATAN JUMAT TAKWA (SISWA KRISTEN)

SMAN 13 Konawe Selatan | Kegiatan Pembiasaan Perilaku Religius


LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN

1443 H
SMAN 13 KONAWE SELATAN
2021 M
A. LATAR BELAKANG

Imam Abdurrazzaq al- Shan’ani dalam kitab al-Mushannaf, Imam al-


Bukhari dalam Shahih al-Bukhari (Kitab: al- Nikah, Bab: wa Ummahatukum
allati Ardha’nakum). Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam Fath al-Bari, Imam Ibnu
Katsir dalam al-Bidâyah wa al-Nihâyah:
“Karena ketika Tsuwaibah menyampaikan berita gembira kelahiran Muhammad
bin Abdillah putra saudara laki-lakinya, maka Abu Lahab membebaskan
Tsuwaibah (dari hamba sahaya). Maka Abu Lahab diberi balasan atas
perbuatannya itu”.
Komentar Imam para ahli Qira’at al-Hafizh Syamsuddin bin al-Jazari seperti
yang dinukil oleh al-Hafizh al-Suyuthi dalam kitab al-Hâwi li al-Fatâwa:
“Jika Abu Lahab kafir yang disebutkan celanya dalam al-Qur’an, ia tetap
diberi balasan meskipun ia di dalam neraka, karena rasa senangnya pada
malam maulid nabi. Maka bagaimanakah keadaan seorang muslim yang
bertauhid dari umat nabi Muhammad Saw yang senang dengan kelahirannya
dan mengerahkan segenap kemampuannya dalam mencintai Rasulullah Saw.
Sungguh, pastilah balasannya dari Allah Swt ia akan dimasukkan ke dalam
surga karena karunia-Nya”.
Al-Hafizh Abdurrahman bin al-Daiba’ al-Syaibani pengarang Jâmi’
al-Ushûl meriwayatkan kisah ini dalam kitab Sirah karya beliau. Komentar
beliau:

“Keringanan azab bagi Abu Lahab hanya karena kemuliaan untuk Rasulullah
Saw, sebagaimana azab Abu Thalib diringankan, bukan karena Abu Lahab
membebaskan Tsuwaibah. Berdasarkan firman Allah Swt: “ Dan lenyaplah di
akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang
telah mereka kerjakan”. (Qs. Hud [11]: 16).
Komentar Syekh Syamsuddin bin Nashiruddin al-Dimasyqi dalam kitab Maurid
al-Shâdi fî Maulid al-Hâdi tentang kisah diringankan azab Abu Lahab karena
membebaskan Tsuwaibah saat ia gembira mendengar berita kelahiran
Rasulullah Saw:
Jika orang kafir ini (Abu Lahab) yang telah dikecam Celaka kedua tangannya di
dalam neraka kekal abadi Diriwayatkan bahwa setiap hari Senin selamanya
azabnya diringankan karena merasa senang dengan Muhammad. Maka
bagaimana dengan seorang hamba yang sepanjang umurnya gembira dengan
kelahiran Muhammad dan mati dalam keadaan bertauhid
Pendapat Ibnu Taimiah:

Mengagungkan hari kelahiran nabi Muhammad Saw dan menjadikannya


sebagai perayaan terkadang dilakukan sebagian orang, maka ia mendapat
balasan pahala yang besar karena kebaikan niatnya dan pengagungannya
kepada Rasulullah Saw” .
Syekh ‘Athiyyah Shaqar mantan ketua Komisi Fatwa Al-Azhar Mesir:
Menurut pendapat saya, boleh memperingati maulid nabi pada saat ini ketika
para pemuda nyaris melupakan agama dan keagungannya, pada saat ramainya
perayaan-perayaan lain yang hampir mengalahkan hari-hari besar agama Islam.
Peringatan maulid tersebut diperingati dengan memperdalam sirah (sejarah
nabi), membuat peninggalan-peninggalan yang dapat mengabadikan peringatan
maulid seperti membangun masjid atau lembaga pendidikan atau amal baik
lainnya yang dapat mengaitkan antara orang yang melihatnya dengan
Rasulullah Saw dan sejarah hidupnya.
Pendapat Syekh Yusuf al-Qaradhawi.
Syekh Yusuf al-Qaradhawi ketua al-Ittihâd al-‘Âlami li ‘Ulamâ’ al-Muslimîn
ditanya tentang hukum memperingati maulid nabi. Beliau memberikan
jawaban:
“Bismillah, Alhamdulillah, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah ke
hadirat Rasululla ‫ﷺ‬, amma ba’du:

“Ada bentuk perayaan yang dapat kita anggap dan kita akui memberikan
manfaat bagi kaum muslimin. Kita mengetahui bahwa para shahabat –semoga
Allah Swt meridhai mereka- tidak pernah merayakan maulid nabi, peristiwa
hijrah dan perang Badar, mengapa?
Karena semua peristiwa ini mereka alami secara langsung. Mereka hidup
bersama Rasulullah Saw. Nabi Muhammad Saw hidup di hati mereka, tidak
pernah hilang dari fikiran mereka. Sa’ad bin Abi Waqqash berkata, “Kami
bercerita kepada anak-anak kami tentang peperangan Rasulullah Saw
sebagaimana kami menghafalkan satu surah al-Qur’an kepada mereka”. Mereka
menceritakan kepada anak-anak mereka tentang apa yang terjadi pada perang
Badar, Uhud, Khandaq dan Khaibar. Mereka menceritakan kepada anak-anak
mereka tentang berbagai peristiwa dalam kehidupan Rasulullah Saw. Oleh
sebab itu mereka tidak perlu diingatkan tentang berbagai peristiwa tersebut.
Kemudian tiba suatu masa, kaum muslimin melupakan berbagai peristiwa
tersebut, semua peristiwa itu tidak lagi ada di benak mereka. Tidak ada dalam
akal dan hati mereka. Oleh sebab itu kaum muslimin perlu menghidupkan
kembali makna -makna yang telah mati, mengingatkan kembali berbagai
peristiwa yang terlupakan. Memang benar bahwa ada beberapa bentuk bid’ah
terjadi, akan tetapi saya nyatakan bahwa kita merayakan maulid nabi
untuk mengingatkan kaum muslimin tentang kebenaran hakikat sejarah
Rasulullah ‫ﷺ‬, kebenaran risalah Muhammad ‫ﷺ‬. Ketika saya merayakan maulid
nabi, maka saya sedang merayakan lahirnya risalah Islam. Saya mengingatkan
manusia tentang risalah dan sirah Rasulullah ‫ﷺ‬.
Pada kesempatan ini saya mengingatkan umat manusia tentang sebuah
peristiwa agung dan banyak pelajaran yang bisa diambil, agar saya dapat
mengeratkan kembali antara manusia dengan sejarah nabi. Firman Allah Swt:
“ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”. (Qs. Al-Ahzab [33]: 21). Agar kita bisa
berkorban sebagaimana para shahabat berkorban. Sebagaimana Ali
mengorbankan dirinya dengan menempatkan dirinya di tempat tidur nabi.
Sebagaimana Asma’ berkorban dengan naik ke atas bukit Tsur setiap hari,
sebuah bukit terjal. Agar kita dapat membuat strategi sebagaimana Rasulullah
Saw membuat strategi hijrah. Agar kita mampu bertawakkal kepada Allah Swt
sebagaimana Rasulullah Saw bertawakkal ketika Abu Bakar berkata
kepadanya, “Wahai Rasulullah, jika salah seorang dari mereka melihat ke
bawah kedua kakinya, pastilah ia mel ihat kita”. Rasulullah Saw menjawab,
“Wahai Abu Bakar, tidaklah menurut prasangkamu tentang dua orang, maka
Allah adalah yang ketiga. Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita”.
Kita membutuhkan pelajaran-pelajaran ini. Peringatan maulid nabi
merupakan sarana untuk mengingatkan kembali umat manusia akan makna
-makna yang mulia ini. Saya yakin bahwa hasil positif di balik peringatan
maulid adalah mengikat kembali kaum muslimin dengan Islam dan
mengeratkan mereka kembali dengan sejarah nabi Muhammad ‫ ﷺ‬agar mereka
bisa menjadikan Rasulullah ‫ ﷺ‬sebagai suri tauladan. Adapun hal-hal yang
keluar dari semua ini, maka semua itu bukanlah perayaan maulid nabi dan
kami tidak membenarkan seorang pun untuk melakukannya.
Peringatan maulid nabi tidak lebih dari sekedar ekspresi kegembiraan seorang
hamba atas nikmat dan karunia besar yaitu kelahiran Muhammad ‫ﷺ‬. Ketika
dengan peringatan maulid kesadaran umat semakin bertambah,
membangkitkan semangat menjalankan agama, menyadarkan generasi muda
akan nabi dan keagungan agamanya, maka maulid menjadi sesuatu yang baik.
Akan tetapi perlu inovasi dalam peringatan maulid nabi, tidak hanya sekedar
seremonial tanpa makna yang membuat umat terjebak pada rutinitas. Perlu
menjadikan momen maulid nabi sebagai wasilah, sebagaimana yang
dinyatakan Syekh al-Sayyid Muhammad ‘Alawi al-Maliki:
‫توعت لب ىلع ب ج ي ةاعدلا ءا ملعلاو نأ‬، ‫هذه ت اعا متج لاا يه ةل ي سو ىرب ك ى لإ ةوعدلل للا يهو ة صرف ةيب هذ يغبني نأ ل‬
‫هت ادا ب عو نأو مهوحص ني مهدشري و نإو ىلإ‬، ‫يب نلاب ىلص للا هيلع ملسو هقلخأ ب هبادآو هلاوح أو هتريس و هتل ماع مو‬
‫ري خلا حلعل او مهورذح يو نم ءلبلا عدبلاو رشلاو اوركذي نت علاو ةملأا‬

Perkumpulan-perkumpulan (maulid) ini adalah wasilah/sarana terbesar untuk


berdakwah kepada Allah dan merupakan kesempatan emas yang semestinya
tidak terlewatkan. Bahkan para da’i dan ulama mesti mengingatkan umat
tentang nabi Muhammad ‫ﷺ‬, tentang akhlaknya, adab sopan santunnya,
keadaannya, sejarah hidupnya, mu’amalah dan ibadahnya.

B. TUJUAN KEGIATAN
Kegiatan ini bertujuan untuk:
1. Mempererat tali silaturahmi siswa -siswi
2. Meningkatkan keimanan siswa- siswi terhadap Allah SWT.
3. Meningkatkan kecintaan siswa- siswi SMAN 13 Konawe Selatan kepada
Rasulullah‫ﷺ‬
4. Meningkatkan ukhuwah antara guru dan siswa
5. Meningkatkan rasa persaudaraan dan kebersamaan siswa -siswi SMAN
13 Konawe Selatan

C. TEMA
“ Meneladani Akhlak Rasulullah Untuk Mewujudkan Generasi Yang
Berintegritas di Era Digital”

D. BENTUK DAN JENIS KEGIATAN


Kegiatan dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬yaitu:
a) Lomba menghafal 10 surah pendek di juz 30 (terlampir)
b) Lomba male
Adapun susunan acara yang berlangsung adalah sebagai berikut:

1. Pembukaan
2. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an
3. Sholawat Nabi
4. Sambutan-sambutan :
Sambutan Kepala SMAN 13 Konawe Selatan
Sambutan Camat Wolasi
Sambutan Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab.
Konawe Selatan
5. Ceramah agama
6. Pembacaan Doa
7. Istirahat
8. Pengumuman dan penyerahan hadiah
9. Penampilan siswa-siswi SMAN 13 Konawe Selatan
Musikalisasi puisi
Nasyid
Pidato 3 bahasa
Qasidah
10. Penutup/ selesai

E. WAKTU

Peringatan maulid nabi telah dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Sabtu, 23 Oktober 2021


Tempat : SMAN 13 Konawe Selatan
Pukul : 09.00 s/d Selesai.

F. SUSUNAN PANITIA

Penanggung Jawab : SAFARI, S.Pd.,M.Pd


Ketua : ISTIQOMAH, S.Pdi
Sekretaris : ERNAWATI SYAHRUL, SE
Bendahara : RISNA, S.Pd

Seksi-Seksi

Seksi Acara : SINAR, S.Pd


DWI KARUNIA NUR ALAM, S.Pd

Seksi Lomba : SARLINA, S.Pd


RISTAN, SRI AYU, S.Sos

Seksi Perlengkapan/Dekor : ANDRIYANI TAUFIK, S.Pd


SULAIMAN BASRI, SE.,M.Pd

Seksi Konsumsi : RUAIDAH LAOBU, S.Pd


ISRAWATI, SE
IRMA IDAYANTI, S.Sos

Seksi Kebersihan : MIDARSIA, S.Pd


MUH. FEBRIAWAN, S.Pd
MUH. AKBAR ABDI DARMA, S.Pd
G. ANGGARAN DANA

Adapun anggaran dana yang telah dikeluarkan untuk kegiatan ini sebagai
berikut:

HARGA
VOLUME JUMLAH HARGA
NO URAIAN SATUAN
(Rp) (Rp)
(Rp)
1. Penceramah
Transport
1 Keg. 300.000 300.000
Penceramah
2. konsumsi
Konsumsi tamu
1 Keg. 500.000 500.000
undangan
3. perlengkapan
Sewa tenda besi 3 L. 150.000 450.000
Spanduk kegiatan 2 Bh 100.000 200.000
4. Hadiah
Hadiah Lomba 2 Keg. 250.000 500.000
Total 1.950.000

H. PENUTUP

Dengan ucapan alhamdulillah laporan kegiatan peringatan Maulid Nabi


Muhammad ‫ ﷺ‬1443 H / 2021 M di SMA Negeri 13 Konawe Selatan telah di
selesaikan semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan hidayah dan
maghfirah-Nya kepada kita, sehingga kita semua dapat menggapai
ketentraman lahir dan batin untuk mengabdi kepada-Nya dan menjadi hamba-
Nya yang bahagia di dunia dan akhirat. Aamiin.

Ranowila, Oktober 2021


Mengetahui,
Ketua Panitia

ISTIQOMAH, S.PD.I
NIP 19700704 200604 2 016
DOKUMENTASI KEGIATAN

Penyerahan hadiah lomba menghafal surah pendek

Bpk. Sialing, S.Pd.,M.Pd (KCD Pendidikan dan Kebudayaan) Kab. Konawe


Selatan di damping oleh Bpk. Safari, S.Pd.,M.Pd (Kepala Sekolah SMAN 13
Konawe Selatan) memberikan ucapan selamat dan menyerahkan hadiah kepada
para pemenang lomba tahfidz

Peserta Pemenang Lomba Tahfidz


1. Kartika, 2. Nur Syahrani, 3. Ahmad Jafar )

Penyerahan Hadiah Lomba Male

Penyerahan Hadiah Lomba Male oleh Kepala SMAN 13 Konawe Selatan


(Safari, S.Pd.,M.Pd)
Qasidah

Anda mungkin juga menyukai