Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Pendidikan karakter adalah sebuah metode yang diajarkan dan dipraktekkan terhadap
para siswa melalui kegiatan yang positif yang memiliki tujuan untuk membentuk budi pekerti
yang berkarakter dan unggul.Pendidikan karakter memiliki peran untuk membentuk siswa agar
berkepribadian tanggung jawab dan aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan. Pendidikan karakter
sangat penting untuk diterapkan dan diajarkan dilingkungan sekolah agar mampu menjadikan
peserta didik yang tak hanya berkualitas dari segi Intelektual namun kualitas karakter pun akan
unggul melalui berbagai implementasi pembiasaan religius yang dilakukan. Melalui peran
pendidikan karakterlah dapat membentuk manusia-manusia yang berkualitas dalam mendukung
tercapai dan terwujudnyanya suatu cita-cita bangsa serta hubungannya dengan pendidikan.
Pendidikan yang sangat dibutuhkan pada saat ini adalah pendidikan yang dapat
mengintegrasikan dan menitikberatkan pendidikan karakter dengan pendidikan yang dapat
mengoptimalkan perkembangan seluruh dimensi anak baik itu secara kognitif, fisik, sosial-
emosional, kreativitas, dan spiritual. Sehingga dengan pembiasaan yang dijalani akan
membentuk suatu karakter yang kuat melalui pembiasan religius yang dilakukan (Safitri,2020).

Rumusan Pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional secara
tegas menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa. Dalam konteks demikian menyebutkan bahwa sebuah lembaga bertanggung
jawab penuh untuk memberikan pengajaran dan implementasi yang optimal terhadap peserta
didik dalam upaya membentuk sebuah karakter yang unggul dan baik sebagai fungsinya dalam
dunia pendidikan. Pendidikan dan karakter memiliki keterkaitan yang erat dalam membentuk
suatu pribadi dalam peserta didik,dengan pendidikan yang baik maka akan terjalin dan tercipta
karakter yang baik dalam diri siswa, pembiasaan mungkin memerlukan pengenalan agar seorang
siswa mampu memahami fungsi pembiasaan dalam membentuk karakter. Pendidikan juga
sebagai pondasi bagi segenap siswa untuk memperoleh pengajaran yang diarahkan saat kegiatan
pembelajaran di lembaga sekolah untuk dipraktekkan (Wati & Arif,2017).
Sesuai rumusan Pasal 1 ayat 7 Perpres Indonesia No.87 tahun 2017 tentang penguatan
pendidikan karakter mengemukakan bahwa : “Intrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran untuk
pemenuhan beban belajar dalam kurikulum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.”(Peraturan Presiden 2017). Menyimpulkan bahwa pendidikan karakter dapat terpupuk
dengan terjalinnya kegiatan intrakulikuler yang terdapat di setiap lembaga yang sesuai dengan
strukttur dan program yang ditentukan. Kegiatan intrakuler yang melibatkan siswa akan mampu
mengintegrasikan bahwa pembiasaan yang dilakukan memiliki tujuan dalam membentuk
karakter yang terpelajar dan unggul. Kegiatan Intrakulikuler tak hanya berpacu pada kegiatan
umum namun ada beberapa lembaga yang memiliki ciri khas untuk membentuk kegiatan
Intrakulikuler religius yang memiliki kegiatan berbasis ajaran agama yang dipraktekkan untuk
membentuk peserta didik yang berkarakter spiritual yang unggul melalui kegiatan yang di
terapkan. Dengan mengimplementasikan pendidikan karakter secara tidak langsung mengajarkan
para siswa untuk memiliki jiwa bertanggung jawab,peduli,memahami,dan melakukan kegiatan
dengan baik secara atuuran,norma yang berlaku untuk mendukung perkembangan
pengetahun,sosial,dan emosional siswa karena karakter akan muncul melalui pembiasaan yang
dilakukan.

Karakter merupakan suatu watak yang dimiliki seseorang sebagai dasar pemikiran yang
melekat pada dirinya . Karakter juga menjadi tolak ukur tindakan seseorang terhadap Tuhan,
sesame,dan lingkungan sekitar,apabila seseorang memiliki karakter budi luhur yang baik kan
senantiasa menerapkan hal-hal positif namun apabila memiliki karakter yang kurang baik ,
seseorang akan kesulitan dan bingung dalam menanggapi perbuatan yang akan dilakukan. Pada
masa kini banyak penurunan terkait karakter siswa dalam dunia pendidikan yang terkadang
menjadi krisis sehingga banyak dipertanyakan oleh masyarakat apabila ada peserta didik yang
melakukan perbuatan dak sesuai karakter sebagai seorang yang terpelajar, dan peran lembaga
pendidikan dipertanyakan terkait pengajaran nilai karakter pada peserta didik saat melakukan
kesalahan. Lembaga pendidikan merupakan tempat yang memuat pengajaran nilai karakter
terhadap peserta didik melalui pembiasaan,kegiatan belajar dann penyampaian terbuka terhadap
para peserta didik , terutama lembaga yang berlandaskan religius akan menjadi poin tambahan
dalam kacamata masyarakat dalam menilai dan melihat penerapan karakter peserta didik apakah
sudah benar atau belum. Penguatan pendidikan karakter didasari dengan kegiatan yang
dikenalkan, dibiasakan dan diajarkan terhadap peserta didik.
Kemrosotan nilai karakter pada peserta didik terkadang disebabkan kurangnya
penanaman karakter dan pengarahan dari guru. Oleh karena itu hal tersebut sangat penting dan
perlu untuk memperhatikan dan menumbuhkan penanaman karakter sejak dini pada peserta didik
dalam segi lingkungan keluarga ,lingkungan sekolah maupun lingkungan sekitar atau dalam
masyarakat, terutama dalam jenjang sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah penanaman karaktter
merupakan hal penting,karena dalam usia tersebut siswa mampu untuk menerapkan dan mudah
untuk diarahkan dalam melakukan suatu tindakan yang akan dilakukan,sehingga implementasi
dari perkenalan dan pembiasaan terhadap peserta didik tetap dalam pantauan guru . Sekolah
merupakan tempat yang strategis dan ideal dalam pengenlan dan pembentukan karakter terhadap
pesert didik. Hal tersebut yang menjadi dasar bahwa sebuah Lembaga pendidikan memiliki peran
penting karena sebagian dari waktu peserta banyak diluangkan dalam lingkungan sekolah.
Pembentukan karakter terjadi melalui berbagai pembiasaan yang dilakukan di sekolah salah
satunya pada pembiasaan intrakurikuler, kegiatan ekstrakurikuler, yang mampu mengasah minat
bakat peserta didik serta membentuk karakter peserta didik dengan kegiatan yang positif.

Lembaga Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah At-Taraqqie - Kota Malang, yang merupakan


lembaga pendidikan jenjang SD/MI yang memisahkan pengelompokan antara siswa laki-laki dan
siswi perempuan, hal tersebut dilakukan untuk menjunjung tinggi batasan pergaulan dalam
ketetentuan agama islam. Lembaga tersebut menerapkan beberapa pendidikan karakter berbasis
religius yang terdiri dari beberapa kegiatan yang telah ditetapkan dan diterapkan sehingga
menjadikan lembaga pendidikan tersebut mempunyai ciri khas tersendiri untuk menjadi
dukungan dalam membentuk karakter siswi .

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala madrasah (05/04/2023) menyatakan bahwa


madrasah ini sudah melakukan praktik pendidikan karakter melalui berbagai program budaya
sekolah. Hal tersebut dikuatkan dengan hasil wawancara guru ekstrakurikuler (05/04/2023)
B.Lusi selaku guru yang memberikan informasi terkait pelaksanaan budaya dan beberapa
ekstrakurikuler di MI At-Taraqqie. Membaca aqidatul awam disaat baris pagi sebelum memasuki
kelas,membaca juz ‘amma, membaca asmaul husna, melaksanakan solat dhuha, dan
ekstakurikkuler diantaranya: tahfidzul qur’an, dakwah, al-banjari, bil-qolam, Oleh karena itu
pihak sekolah menerapkan berbagai budaya sekolah yang perlu diterapkan untuk menjadi
kebiasaan, tak hanya didukung oleh budaya sekolah,namun didukung dengan ekstrakurikuler
berbasis religius. Agar para siswa dapat menyalurkan dan mengembangkan bakat yang mereka
miliki. Berdasarkan hasil observasi kegiatan di madrasah pada tanggal (05/04/2023), penguatan
pendidikan karakter religius dimadrasah ini sangat efektif dan maksimal terhadap siswa, semua
siswa mengikuti program pembiasaan yang dilakukan dan sebagian siswa mengikuti kegiatan
pengembangan bakat religius untuk mengembangkan minat bakat yang dimiliki. Berdasarkan
pemaparan diatas peneliti akan mengulas terkait kegiatan penerapan pendidikan karakter religius
di MI At-Taraqqie Kota Malang sebagai referensi dan informasi bagi lembaga pendidikan lain
dalam meningkatkan dan mengembangkan pendidikan karakter di lembaga pendidikan dengan
mengangkat judul “Penguatan Pendidikan Karakter Religius di MI At-Taraqqie Kota
Malang”

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan beberapa faktor yang melatarbelakangi tersebut maka masalah pokok dalam
penelitian ini adalah :

1. Bagaimana perencanaan penguatan karakter religius di MI At-Taraqqie Kota Malang ?


2. Bagaimana pelaksanaan penguatan karakter religius di MI At-Taraqqie Kota Malang ?
3. Bagaimana evaluasi praktik penguatan karakter religius di MI At-Taraqqie Kota
Malang ?

C.Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan perencanaan penguatan karakter religius di MI


At-Taraqqie Kota Malang
b. Untuk mengetahui pelaksanaan penguatan karakter religius di MI At-Taraqqie Kota
Malang
c. Untuk mengetahui bagaimana evaluasi praktik penguatan karakter religius di MI At-
Taraqqie Kota Malang

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dan diharapkan dapat memberi manfaat bagi :

1. Secara Teoritis
Penelitian yang dilakukan dapat menjadi kontribusi dari segi informasi dan
referensi untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan terkait kondisi di bidang
pendidikan , terutama untuk menghargai serta menghormati pihak sekolah . Dan juga
memberi manfaat bagi para peneliti lain yang memfokuskan penelitiannya dalam bidang
pendidikan. Penelitian ini mengulas bagaimana peran penguatan pendidikan yang
berbasis religius dalam membentuk karakter peserta didik .
2. Secara Praktis
a. Bagi Lembaga
Penelitian ini memberikan gambaran mengenai peran pentingnya penguatan
pendidikan karakter berbasis religius dalam dalam dunia pendidikan untuk
membentuk dan mendukung karakter siswa.
b. Bagi Guru
Diharapkan penelitian ini dapat berfungsi sebagai bentuk referensi tentang penguatan
pendidikan karakter berbasis religius bahwa tanggung jawab pendidikan karakter
adalah tanggung jawab bersama.
c. Bagi Orangtua
Penelitian ini mengulas tentang pendidikan karakter yang memuat dari aspek
pengenalan serta penerapan pendidikan karakter melalui kegiatan pembiasaan yang
dilakukan disekolah agar para orangtua mengetahui bahwa peserta didik mampu
memiliki kualitas karakter yang baik dan benar melalui kegiatan pendidikan berbasis
religius.
d. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini memberikan wawasan sebagai bahan referensi untuk melakukan
penelitian yang relevan dengan penguatan pendidikan karakter berbasis religius
sebagai bekal dan acuan dalam meningkatkan ilmu pengetahuan terutama dalam
bidang pendidikan.

E. Definisi Operasional

a. Karakter Religius
Pendidikan karakter religius di MI At-Taraqqie adalah upaya dari lembaga dalam
memberikan pendidikan karakter yang terbentuk dari budaya sekolah dan
kegiatan yang berkaitan dengan nila-nilai keagamaan. Kegiatan yang dilakukan
bertujuan untuk membentuk karakter kepribadian yang religius pada diri siswa.
Dengan memberikan kegiatan bernilai agama seperti kegiatan membaca asmaul
husna,membaca juz’amma,membaca aqidatul awam,sholat dhuha,al-banjari,bil
qolam ,tahfidzul qur’an dan dakwah. Para siswa mengikuti kegiatan yang telah
ditetapkan oleh pihak lembaga dan adapun sanksi apabila siswa melanggar dan
tidak mengikuti kegiatan ataupun budaya sekolah.

Anda mungkin juga menyukai