Anda di halaman 1dari 13

NAMA : FIKI NURUL MAHFUZDOH

NPM : 21901013050
MATA KULIAH : ANALISIS MATERI SD/MI

TUGAS UAS

1. Pengertian Materi Pembelajaran


Keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan sangat tergantung pada keberhasilan
guru merancang materi pembelajaran. Materi Pembelajaran pada hakekatnya merupakan
bagian tak terpisahkan dari Silabus, yakni perencanaan, prediksi dan proyeksi tentang apa
yang akan dilakukan pada saat Kegiatan Pembelajaran.Secara garis besar dapat
dikemukakan bahwa Materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi
standar kompetensi yang ditetapkan.Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat
penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan
pembelajaran dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai dengan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. Artinya, materi
yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar
menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta tercapainya
indikator .Materi pembelajaran dipilih seoptimal mungkin untuk membantu peserta didik
dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal-hal yang perlu
diperhatikan berkenaan dengan pemilihan materi pembelajaran adalah jenis, cakupan,
urutan, dan perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran tersebut. Agar guru
dapat membuat persiapan yang berdaya guna dan berhasil guna, dituntut memahami
berbagai aspek yang berkaitan dengapengembangan materi pembelajaran, baik berkaitan
dengan hakikat, fungsi,prinsip, maupun prosedur pengembangan materi serta mengukur
efektivitas persiapan tersebut. (Arifin, 2015)

2. Pentingnya Materi Pembelajaran


Dalam kegiatan pendidikan merupakan salah satu faktor dalam tahap penyampaian materi
yang akan diberikan , proses dalam mengelola,menyampaikan,mengarahkan dan membimbing
ajaran dalam materi yang dijelaskan kepada peserta didik. Proses pembelajaran meliputi beberapa
tahap yaitu pemilihan,penataan dan penyampaian yang sesuai kepada siswa. Sebagai seorang
guru dan pengembang materi bahan ajar penguasaan dan penataan materi sangatlah penting
dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan interaksi dan komunikasi dengan para siswa.
Materi adalah sekumpulan informasi pengetahuan tentang sesuatu yang diolah untuk disampaikan
dan dijelaskan . berbagai macam metode dan pendekatan menjadi faktor pendukung dalam
penyampaian materi pembelajaran terhadap siswa agar siswa tetap aktif dalam menyimak dan
memahami materi yang diajarkan. Bahan ajar sebagai metode dan media pembelajaran sangat
besar yang artinya didalam menambah dan meningkatkan mutu efetivitas pembelajaran menjadi
berkualitas dan maksimal. Bahan materi perlu disiapkan dalam pembelajaran ,dengan persiapan
yang maksimal maka penyampaian materi memiliki effort yang disenangi siswa sehingga siswa
merasakan suasana belajar yang menyenangkan. Pentingnya materi dalam bahan ajar mengacu
pada tujuan untuk menarik perhatian dan konsentrasi siswa dalam belajar. Peran guru sebagai
penyampai materi pun cukup penting karena sebagai pembimbing yang memberikan informasi
terbaru kepada siswa,karakteristik siswa yang bermacam macam juga menjadi tantangan
tersendiri bagi para guru dalam proses pembelajaran agar lebih berkreasi dan inovatif dalam
menciptakan dan mengatur pembelajaran . materi yang diberikan dalam pembelajaran juga harus
sesuai dengan standar dan kurikulum yang ditetapkan . oleh karena itu sangatlah penting materi
pembelajaran ,baik bagi gguru maupun siswa dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung.
Tanpa bahan ajar yang sesuai dan persiapan yang maksimal pun materi yang diajarkan juga sulit
untuk mendukung kinerja pembelajaran menjadi optimal terhadap siswa. Dan dalam pengamatan
pun bahan ajar menjadi media penting dalam pengajaran. Bahan ajar dapat dijadiikan sebagai
bahan yang tak terpisahkan dari buku utama serta dapat meningkatkan motivasi siswa agar terus
belajar dan memahami. (Drh. Ida Malati Sadjati, 2018)

3. Pendekatan Pendekatan Dalam Menganalisis Materi

Substansi dalam dunia pendidikan adalah memanusiakan manusia. Pendekatan pembelajaran


analisis nilai adalah salah satu teknik mengajar khusus untuk pendidikan pendidikan efektif yang
berkaitan erat dengan pendidikan umum. Belajar adalah upaya untuk membangun kualitas
sumber daya manusia yang unggul. (Anisah, 2007). Terdapat beberapa pendekatan dalam
mendukung proses pembelajaran :

a. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan dalam artian suatu proses pendidikan yang membantu peserta didik dalam
melihat makna dan maksud dari bahan ajar yang mereka pelajari dan menghubugkannya
dengan konteks kehidupan sehari hari. Mengajari siswa untuk bernalar dan memilki intuisi
dalam penerapannya.

b. Pendekatan Komunikatif
Pendidikan yang berlandaskan pada pemikiran bahwa kemampuan dalam menggunakan
bahasa ketika berkomunikasi . pendekatan yang mengajarkan siswa untuk berani berekspresi
dalam menyuarakan pendapat atau idenya tentang suatu hal dengan baik dan sopan.

c. Pendekatan Tujuan
Pendekatan ini didasari oleh landasan bahwa setiap kegiatan belajar mengajar yang harus
dipikirkan terlebih dahulu adalah tujuan yang hendak dicapai , ketika memperhatikan tujuan
mana yang hendak dicapai dan metode apa yang harus digunakan untuk mewujudkan tujuan
itu agar terlaksana .

d. Pendekatan Stuktural
Merupakan pendekatan yang dilandasi dengan pembelajaran bahasa yang dilandasi dengan
asumsi bahwa bahsa adalahs eperangkat aturan,norma,kaidah,, oleh karena itu pendekatan
tersebut mengutamakan pola pengucapan bahasa harus mengutamakan kaidah bahasa atau
tata bahasa.

e. Pendekatan keterampilan proses


Pendekatan dalam upaya menemukan alat dan mengembangkan konsep . keterampilan pada
diri siswa dibangun dengan interaksi antara pengembangan ketrampilan proses dan
pengembangan konsep dalam kegiatan proses belajar yang menghasilkan karakteristik sikap
dan nilai yang terdapat pada diri siswa .

f. Pendekatan Whole Language


Seperangkat wawasan yang mengerahkan kerangka berpikir praktisi dalam menentukan
bahasa sebagai materi pembelajaran,isi pembelajaran,dan proses pembelajaran. Siswa akan
termotivasi untuk belajar ketika jika mereka melihat bahwa yang mereka pelajari adalah hal
yang dibutuhkan dan diperlukan oleh dirinya sendiri. Guru sebagai fasilitataor untuk
menyediakan lingkungan atau hal yang dibutuuhkan saat pembelajaran berlangsung.

g. Pendekatan Terpadu
Pendekatan yang pelaksanaannya memadukan aspek aspek bahasa dalam kegiatan
pembelajaran. Seperti suaasana guru berinteraksi dengan siswa baik sebagai pembaca
maupun sebagai seorang penulis. (Aulia, 2017)

f. Pendekatan Prosedural

Urutan materi pembelajaran secara procedural menggambarkan langkah langkah secara urut
dan sesuai dengan langkah langkah melaksanakan suatu tugas.
g. Pendekatan Hierarkis

menggambarkan urutan yang bersifat berjenjang dari bawah ke atas ataupun sebaliknya.
Materi sebelumnya yang diajarkan harus dipelajari dan dipahami terlebih dahulu sebagai
prasyarat mempelajari materi berikutnya. (Arifin, 2015)

4. Scope dan Squence


Scope adalah ruang lingkup keseluruhan pengalaman belajar yang akan diberikan kepada
siswa yang berbentuk bidang studi ( mata pelajaran). Scope mencakup hal apa saja yang
diajarkan meliputi : luas bahan pelajaran,jenis dan bentuk dalam pengalaman pengalaman belajar,
pada berbagai tingkat perkembangan anak guna mencapai tujuan pendidikan yang maksimal.
Sedangkan sequence adalah urutan atau susunan pengelompokkan kegiatan atau langkah langkah
yang dilakukan dalam perencanaan kurikulum. Sequence mennetukan urutan bahan pelajaran
yang disajikan,apa yang dahulu apa yang kemudian denggan tujuan agar proses pembelajaran
dapat berjalan baik dan lancar. Dua komponen antara scupe dan sequence erat kaitannya dengan
hal penyusunan kurikulum oleh sebab itu tiap bahan harus diberikan yaitu pada waktu yang tepat.
Ada dua pendekatan dalam penentuan urutan bahan ajar :
a. Menentukan bahan materi pelajaran untuk kelas kelas tertentu. Yaitu kesesuaian bahan materi
dan anak harus dapat menyesuaikan diri dengan materi pemebelajaran sesuai dengan
kelasnya.
b. Menyesuaikan bahan pelajaran dengan taraf perkembangan anak , untuk menguji
kemampuan anak pada tingkat penguasaan materi yang diberikan.

Dalam mencapai tujuan bersama dalam pendidikan diperlukan untuk memperhatikan inisatif
bahan materi pembelajaran, baik dalam segala aspek bahan ajar. Oleh karena itulah dalam
pembelajaran haruslah ada pengembangan kurikulum yang meliputi Scope dan Sequence , agar
proses belajar mengajar yang dilaksanakan dapat berjalan dnegan lancar dan maksimal sesuai
dengan ketentuan. (Hamdi, 2018). Dalam konteks bahan ajar keduanya memiliki peran penting
dalam proses pengajaran . Dinamika pembelajaran tak lepas dari 2 konsep tersebut , scope yang
memuat informasi dalam ruang lingkup kecil dan sequence urutan dari materi yang telah
dituntaskan , sehingga peserta didik bisa mengurutkan dari bacaan yang dibaca pertama kali
sampai terakhir secara urut (Susetyo, 2015).

5. Esensi Materi

Esensi materi dalam mata pelajaran erat kaitannya dengan tema ,karena tema memiliki peran
dalam yang spekulatif dan penting , disebut esensial karena tema berfungsi mengaitkan beberapa
materi pelajaran . bila keterpaduan antar materi dapat dicapai maka hal yang mungkin diperoleh
siswa siswi adalah kebermaknaan dalam pembelajaran sehingga sebuah pengalaman belajar
menjadi hasil akhir yang diperoleh peserta didik. Proses belajar merupakan suatu rangkaian
kegiatan dalam belajar sebagai esensi rangkaian aktivitas yang dilakukan siswa dalam upaya
merubah perilaku atau karakter. (M.Pd, 2018). Pada hakikatnya pendidikan dapat diartikan
sebagai proses bimbingan terhadap berbagai potensi yang dimiliki manusia sampai terbentuknya
kepribadian yang utuh baik jasmani maupun rohani sehingga dapat terwujud kehidupan yang
harmonis, bahagia, adil dan makmur baik di kehidupan dunia maupun akhirat. Dengan demikian
pendidikan itu adalah upaya mempersiapkan generasi penerus (peserta didik) dengan kemampuan
dan keahliannya (skill) yang diperlukan agar memiliki kemampuan dan kesiapan untuk terjun
ketengah lingkungan masyarakat, sehingga (manusia) adanya bagi kepentingan dan kemaslatan
dirinya dan orang lain.Dalam perspektif mindset , pembelajaran yang mengembang seluruh
dimensi itulah efektif membangun kepribadian dan karakteristik peserta didik. Oleh sebab itu
esensi pendidikan bagi sebuah bangsa itu sendiri. Esensi memiliki peran penting bagi
perkembangan pendidikan yang artinya pendidik dan tenaga kependidikan harus memelihara agar
suasana pendidikan tetap relevan dan membangun karakter peserta didik. (Manullang &
Milfayetty, 2008)

6. a. Jenis Jenis Materi Pembelajaran


Jenis-jenis materi pembelajaran dapat diklasifikasi sebagai berikut.
1. Fakta: yaitu segala hal yang bewujud kenyataan dan kebenaran, tanpa ada kepalsuan
meliputi nama-nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, nama
bagian atau komponen suatu benda, dan sebagainya. Contoh dalam mata pelajaran Sejarah:
Peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan pembentukan Pemerintahan Indonesia.

2. Konsep : yaitu segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul sebagai
hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti /isi dan sebagainya.
Contoh, dalam mata pelajaran Biologi: Hutan hujan tropis di Indonesia sebagai sumber
plasma nutfah Usaha-usaha pelestarian keanekargaman hayati Indonesia secara in-situ dan
ex-situ, dsb.

3. Prinsip : yaitu berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi terpenting, meliputi dalil,
rumus, adagium, postulat, paradigma, teorema, serta hubungan antarkonsep yang sebab
akibat. Contoh, dalam mata pelajaran Fisika: Hukum Newton tentang gerak, Hukum 1
Newton, Hukum 2 Newton, Hukum 3 Newton, Gesekan Statis dan Gesekan Kinetis, dsb.

4. Prosedur : merupakan langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu


aktivitas dan kronologi suatu sistem. Contoh, dalam mata pelajaran TIK: Langkah-langkah
mengakses internet, trik dan strategi penggunaan Web Browser dan Search Engine, dsb.
5. Sikap atau Nilai : merupakan hasil belajar aspek sikap, misalnya nilai kejujuran, kasih
sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar dan bekerja, dsb. Contoh, dalam mata
pelajaran Geografi:Pemanfaatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan, yaitu
pengertian lingkungan, komponen ekosistem, lingkungan hidup sebagai sumberdaya,
pembangunan berkelanjutanmenggambarkan implikasi

b. Aspek- Aspek Materi Pembelajaran

- Aspek Kognitif,
- Aspek afektif atau aspek psikomotor, karena saat telah diimplementasikan dalam proses
pembelajaran maka tiap-tiap jenis uraian materi tersebut memerlukan strategi dan media
pembelajaran yang berbeda-beda. Selain memperhatikan jenis materi juga harus
memperhatikan prinsip-prinsip yang perlu dipakai dalam menentukan cakupan
pembelajaran yang menyangkut keluasan serta kedalaman materi.

- Aspek Kognitif,
- Aspek afektif atau aspek psikomotor, karena saat telah diimplementasikan dalam proses
pembelajaran maka tiap-tiap jenis uraian materi tersebut memerlukan strategi dan media
pembelajaran yang berbeda-beda. Selain memperhatikan jenis materi juga harus
memperhatikan prinsip-prinsip yang perlu dipakai dalam menentukan cakupan
pembelajaran yang menyangkut keluasan serta kedalaman materi. Identifikasi
kompetensi isi dan kompetensi dasar sangat penting karena aspek keutuhan kompetensi
harus dipelajari atau dikuasai peserta didik. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena
sebagai pendukung pencapaian Kompetensi Inti, KD dikelompokkan menjadi empat
sesuai dengan rumusan Kompetensi Inti yang didukungnya yaitu kelompok KD sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.

- Kecakupan atau Memadainya


- Cakupan materi juga harus diperhatikan. Memadainya cakupan aspek materi
pembelajaran akan sangat membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang
sudah ditentukan. Cakupan atau ruang lingkup materi perlu ditentukan untuk mengetahui
apakah materi yang akan diajarkan terlalu banyak, terlalu sedikit atau sudah memadai
sehingga terjadi kesesuaian dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.
c. Prinsip-Prinsip Analisis Materi
Prinsip-prinsip analisis materi yang dijadikan dasar dalam menentukan materi pembelajaran
adalah kesesuaian (relevansi), keajegan (konsistensi), dan kecukupan (adequacy). Penjelasan
beberapa prinsip sebagai berikut :
1. Relevansi artinya kesesuaian.
Materi pembelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian standar kompetensi dan
pencapaian kompetensi dasar. Jika kemampuan yang diharapkan dikuasai peserta didik
berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta, bukan
konsep atau prinsip ataupun jenis materi yang lain. Misalnya : kompetensi dasar yang harus
dikuasai peserta didik adalah ”Menjelaskan hukum permintaan dan hukum penawaran serta
asumsi yang mendasarinya”(Ekonomi kelas X semester 1) maka pemilihan materi
pembelajaran yang disampaikan seharusnya ”Referensi tentang hukum permintaan dan
penawaran” (materi konsep), bukan menggambar kurva permintaan dan penawaran dari satu
daftar transaksi (materi prosedur).
2. Konsistensi artinya keajegan.
Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik ada empat macam, maka
materi yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam. Misalnya kompetensi dasar
yang harus dikuasai peserta didik adalah Operasi Aljabar bilangan bentuk akar (Matematika
Kelas 3 semester 1) yang meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian,
maka materi yang diajarkan juga harus meliputi teknik penjumlahan, pengurangan, perkalian,
dan merasionalkan pecahan bentuk akar.
3. Adequacy artinya kecukupan
. Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu peserta didik
menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak
boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit maka kurang membantu tercapainya standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak maka akan mengakibatkan
keterlambatan dalam pencapaian target kurikulum (pencapaian keseluruhan SK dan KD).

7. Langkah Langkah Analisis Materi


a. Mengidentifikasi Aspek Aspek Yang Terdapat Dalam Standar Kompetensi Dan
Kompetensi Standar
Sebelum menyajikan materi kepada peserta didik , pendidik harus mengidentifikasi
aspek aspek keutuhan kompetensi yang harus di pelajari atau dikuasai oleh peserta didik.
Aspek tersebut perlu di tentukan karena setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar
saling berkaitan ,memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran.
b. Identifikasi Jenis Jenis Materi Pembelajaran
Identifikasi dilakukan dengan kesesuaian pembelajaran dengan tingkatan aktivitas
pembelajarannya. Materi yang akan diberikan perlu diidentifikasi secara tepat agar
pencapaian kompetensinya dapat terlihat. Dengan mengidentifikasi jenis jenis materi yang
akan disampaikan maka akan mendapatkan ketepatan dalam metode pembelajarannya .
karena setiap jenis materi pembelajaran memerlukan metode,strategi,media,dan system
evaluasi yang berbeda-beda sesuai dengan yang diperlukan.

c. Memilih Jenis Jenis Materi Yang Sesuai Standar Kompetensi Dan Kompetensi Standar

Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasra
untuk disajikan kepada siswa agar mudah dikuasai oleh peserta didik saat dipahami. Cara
yang paling mudah untuk menentukan jenis materi ajar yang akan dibelajarkan adalah dengan
cara mengajukan pertanyaan tentang kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik.
Dengan mengacu pada kompetensi dasar, kita akan mengetahui apakah materi yang harus kita
belajarkan berupa fakta, konsep,prinsip, prosedur, aspek sikap, atau keterampilan motorik.

d. Berorientasi Pada Kebutuhan Peserta Didik


Dengan memperhatikan kebutuhan peserta didik maka materi yang akan diberikan jauh lebih
dipersiapkan agar mudah diserap saat pengajaran pembelajaran berlangsung. Oleh karena
itulah kegiatan pembelajaran ini melibatkan komunikasi dua arah , dari sisi interaksi guru
dengan siswa untuk meningkatkan kualitas kebutuhan siswa. (Arisma, 2021)

e. Berorientasi Pada Perkembangan Peserta Didik


Selain memperhatikan jenis materi ,memperhatikan perkembangan peserta didik juga
menjadi hal utama dalam penilaian untuk menyampaikan materi selanjutnya ,apakah perlu
dievaluasi atau ada perubahan dalam segi penyampaian,penjelasan maupun dalam segi
pengajaran. Hal tersebut merupakan pantauan dan catatan sendiri agar penyampaian materi
dilain kesempatan mampu lebih mkasimal lagi

f. Masalah Absolescence Yang Menyangkut Validitas Dan Signifikansi Isi Kurikulum


Absolesence menjadi persoalan dalam kaitan pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam pendidikan. Dalam satuan pendidikan apa peserta didik
tersebut berada (mampu) untuk menunjang fasilitator media pembelajaran yang dibutuhkan
g. Materi Harus Konsisten
Berdasarkan langkah langkah tersebut pendidik dapat menganalisis materi
pembelajaran sebelum materi tersebut disampaikan ekpada peserta didik ketika kegiatan
pembelajaran berlangsung. (Arifin, 2015)

Berikut merupakan contoh cara membuat analisis materi PAI dan materi essensialnya :

Domain Standar Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Materi/ Konsep


Kompetensi Esensial
Lulusan
Sikap Menunjukkan 1. Menunjukkan 1.4. Menerima Q.S. - Membaca surah
perilaku jujur, perilaku disiplin, al-Kafirun (109) dan Al-Kafirun
disiplin, tanggung jawab, an-Nasr (110) - Membaca Surah
tanggungjawab, santun, peduli dan sebagai firman Allah An-Nashr
santun, peduli, percaya diri dalam Swt. - Membaca surah
dan percaya diri berinteraksi dengan 1.5. Menerima Q.S. Al-Lahab
dalam keluarga, teman, Al-Lahab (111) dan
berinteraksi guru dan al-Fiil (105) sebagai
dengan keluarga, tetanggganya. firman Allah Swt.
teman, guru, dan 1.6. Menerima
tetangganya. keutamaan membaca
Al-Qur'an sesuai
dengan kaidah-
kaidah Ilmu Tajwid.
1.7. Menerima
bahwa sesama
mukmin adalah
bersaudara.

Pengetahuan Memahami 2. Memahami 2.4. Menjalankan - Membaca


pengetahuan pengetahuan faktual sikap toleran dalam surah Al-Fiil
faktual dengan dengan cara pergaulan. 2.5.
cara mengamati mengamati Menjalankan sikap
[mendengar, (mendengar, tanggungjawab
melihat,membac melihat, membaca) dalam menjalankan
a] dan menanya menanya tugas sehari-hari.
berdasarkan rasa berdasarkan rasa 2.6. Menjalankan
ingin tahu ingin tahu tentang sikap disiplin dalam
tentang dirinya, dirinya, mahluk belajar.
makhluk ciptaan tuhan dan 2.7. Menjalankan
ciptaanTuhan kegiatannya dan sikap peduli kepada
dan kegiatannya, benda-benda yang sesama.
dan benda-benda dijumpainya
yang dirumah dan
dijumpainya di disekolah.
rumah, di
sekolah dan
tempatbermain
Ketrampilan Memiliki 3. Menyajikan 3.4. Memahami arti - Mengetahui
dan isi kandungan
ketrampilan pengetahuan faktual Hukum Mad
Q.S. alKafirun (109)
berpikir dan dalam bahasa yang dan an-Nasr (110). Thabi’i
3.5. Memahami arti
bertindak, jelas dan logis dalam
dan isi kandungan
kreatif, karya yang estetis, Q.S. Al-Lahab (111)
dan al-Fiil (105).
produktif, kritis, dalam gerakan yang
3.6. Memahami
mandiri, mencerminkan hukum bacaan Mad
Thabi'i.
kolaboratif, dan perilaku anak
3.7. Memahami arti
komunikatif beriman dan dan isi kandungan
hadis tentang
melalui berahlak mulia.
persaudaraan riwayat
pendekatan al- Bukhari Muslim
dari Abu Musa. ‫َع ْ ِن َِأ‬
ilmiah sesuai
ُِ‫ضي ِالّٰ ُِل َِع ْنه‬ َِ ‫ب ُِمو َسى َِر‬ِ
dengan tahap ّٰ
‫صل ى اِل ُِل‬ َِ ِّ‫ع ِن اِلن ب‬ َِ
perkembangan
‫من‬ُِ ‫َِعلَ ْي ِه َِو َسل َِم قَِا َِل ِْؤ‬
ُ
anak yang ‫الم‬ِ
ُ‫ل ْل ُمْؤ م ِن َِك ْالبُ ْن يَا ِن يَِش‬
relevan dengan
‫ب َْع ضا َِو َشب‬ ِ ُِ‫ضه‬ُ ‫ب َْع‬ ِ ‫ِد‬
tugas yang ‫صاب ع ِه‬ ‫ي‬ ‫ب‬
َ ‫َِ َِ َِْ َِأ‬ ‫ك‬
diberikan

4. Menerima,
4.4.1.
4. Menyajikan menjalankan, dan Mendemonstrasikan
hafalan Q.S. al-
pengetahuan menghargai ajaran
Kafirun (109) dan
factual dalam agama yang an-Nasr (110). 4.4.2. - Mengetahui
Mengomunikasikan Hadist
bahasa yang dianutnya.
kandungan Q.S.
jelas, sistematis alKafirun (109) dan Tentang
an-Nasr (110) Pentingnya
dan logis,
4.5.1.
dalamkarya yang Mendemonstrasikan Persaudaraan
hafalan Q.S. Al-
estetis, dalam
Lahab (111), dan al-
gerakan yang Fiil (105) 4.5.2.
Mengomunikasikan
mencerminkan
kandungan Q.S. Al-
anak sehat, dan Lahab (111) dan al-
Fill (105).
dalam tindakan
yang 4.6. Mempraktikkan
hokum bacaan Mad
mencerminkan Thabi'i. 4.7.1.
perilaku anak Mendemonstrasikan
hafalan hadis tentang
beriman dan persaudaraan riwayat
berakhlak mulia. Bukhari Muslim dari
Abu Musa. ‫ب‬ ِ ‫ع ْ َِن َِأ‬
‫ع ِن‬ ْ ّٰ
َِ ُِ‫ضي اِل ُِل َِعنه‬ َِ ‫ُِمو َسى َِر‬
‫صل ى ِالّٰ ُِل َِعلَ ْي ِه‬ َِ ِّ‫اِلن ب‬
‫من‬ُِ ‫َِو َسل َِم قَِا َِل ِْؤ‬
ُ
‫الم‬ِ
ُ‫ل ْل ُمْؤ م ِن َِك ْالبُ ْن يَا ِن يَِش‬
‫ب َْع ضا َِو َشب‬ ِ ُِ‫ضه‬ ُ ‫ب َْع‬ ِ ‫ِد‬
‫صاب ع ِه‬ َ ‫ك بَِ َِْي َِِأ‬ َِ
4.7.2.
Mengomunikasikan
isi kandungan hadis
tentang persaudaraan
Bukhari Muslim
Musa. ‫ب ُِمو َسى َِر‬ ِ ‫ع ْ َِن َِأ‬
ِّ‫ع ِن اِلن ب‬ ‫ه‬
ُِ ْ
‫ن‬ ‫ع‬
َِ ‫ل‬
ُِ ّٰ
‫ل‬ ِ‫ضي ا‬
َِ
َِ
َ
‫صل ى اِل ُِل َِعل ْي ِه َِو َسل َِم‬ ّٰ َِ
‫من‬ُِ ‫ِْؤ‬ ‫ل‬
َ ِ ‫ا‬َِ ‫ق‬
ُ
‫الم‬ ِ
ُ‫ل ْل ُمْؤ م ِن َِك ْالبُ ْن يَا ِن يَِش‬
‫ب َْع ضا َِو َشب‬ ِ ُِ‫ضه‬ ُ ‫ب َْع‬ ِ ‫ِد‬
‫صاب ع ِه‬
َ ‫ك بَِ َِْي َِأ‬
َِ
DAFTAR RUJUKAN

Anisah, A. S. (2007). Pendekatan Pembelajaran Analisis Nilai untuk Meningkatkan


Pemahaman Konsep dan Sikap Kepedulian Sosila Siswa pada Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial. Jurnal Pendidikan Universitas Garut.

Arifin, M. S. (2015). PENGEMBANGAN MTERI PEMBELAJARAN. TP (B).

Arisma. (2021, 07 21). uinsby. Retrieved from digilib: http://digilib.uinsby.ac.id/9620/5/Bab


%202.pdf

Aulia, a. (2017, 8 22). Materi Ajar 1. Retrieved from Staffnew: https://staffnew.uny.ac.id

Drh. Ida Malati Sadjati, M. E. (2018). Hakikat Bahan Ajar. Modul 1.

Hamdi, M. M. (2018). Scope Sequence Kurikulum. INTIZAM . Jurnal Manajemen


Pendidikan Islam.

M.Pd, F. T. (2018). Pembelajaran Terpadu Di Sekolah Dasar. Sidoarjo: Umsida Press.

Manullang, B., & Milfayetty, S. (2008). ESENSI PENDIDKAN. JURNAL TABULARASA


PPS UNIMED.

Susetyo, H. R. (2015). EFEKTIVITAS INFOGRAFIS SEBAGAI PENDUKUNG MATA


PELAJARAN IPS PADA SISWA SISWI KELAS 5 SDN KEPATIHAN DI
KABUPATEN BOJONEGORO. Stikom Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai