Disusun Oleh :
(KELOMPOK 5)
DOSEN PENGAMPU :
2021
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat
dan hidayahnya kepada kami kelompok satu sehinga kami dapat bekerja sama dan
menyelasikan Makalah ini dengan baik dan benar sesuai dengan intruksi dan
perintah yang diberikan oleh dosen pengampu. Makalah ini juga dibuat untuk
menyelesaikan tugas program Pengelolaan Kelas SD/MI yang bersifat tugas
berkelompok. Kami selaku kelompok satu berharap semoga dengan makalah ini
teman-teman menjadi lebih tau tentang Peengelolaan Kelas SD/MI dengan materi
Mengajarkan Perilaku Baik.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................- 1 -
BAB I........................................................................................................................- 3 -
PENDAHULUAN.....................................................................................................- 3 -
A. Latar Belakang.............................................................................................- 3 -
B. Rumusan Masalah........................................................................................- 3 -
C. Tujuan...........................................................................................................- 3 -
BAB II.......................................................................................................................- 4 -
PEMBAHASAN.......................................................................................................- 4 -
A. Pengertian Ruang Kelas..................................................................................- 4 -
B. Tujuan Tata Ruang Kelas................................................................................- 7 -
C. Prinsip-prinsipTata Ruang Kelas.....................................................................- 8 -
D. Faktor–faktor yang mempengaruhi Tata Ruang Kelas....................................- 9 -
BAB III...................................................................................................................- 10 -
PENUTUP..............................................................................................................- 10 -
A. Kesimpulan.................................................................................................- 10 -
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................- 11 -
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama ini kita mengenal ruang kelas sebagai tempat belajar siswa, berbentuk
segi empat dengan luas lantai yang mengacu kepada standar yang sudah
diperhitungkan kebutuhan luas per-orangnya. Pada ruang tersebut siswa
belajar berbagai mata pelajaran, baik yang berupa hafalan, pemecahan
masalah maupun keterampilan. Proses belajar mengajar untuk semua mata
pelajaran teori dan praktek, dianggap sama dan cenderung dilakukan dengan
model belajar klasikal, atau model ceramah, dimana guru relatif lebih aktif
dibandingkan dengan siswa, hal ini akan mengakibatkan tingkat keberhasilan
belajar tidak optimal. Pada tingkat belajar di Sekolah Dasar, seorang anak
memerlukan kebebasan yang diarahkan, sebab pada masa ini pertumbuhan
cara berfikir anak sedang mengalami perkembangan yang cukup berpengaruh
terhadap pertumbuhan selanjutnya.Perilaku kelompok siswa didalam belajar
banyak ditentukan oleh guru , bahwa pada kelas-kelas permulaan ide siswa
tentang sekolah itu tidak mereka sadari, tetapi pandangan dan harapan mereka
mempengaruhi sikap dan perilaku mereka. Makalah ini dibuat untuk
membahas tentang bagaimana cara menajarkan perilaku baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ruang belajar ?
2. Bagaimana pengaruh ruang belajar yang cocok untuk para peserta
didik ?
3. Apa manfaat ruang belajar bagi peserta didik ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari ruang belajar
2. Mengetahui bagaimana cara menentukan ruang belajar yang cocok
3. Mengetahui Manfaat ruang belajar bagi peserta didik
3
BAB II
PEMBAHASAN
Ruang dalam konteks arsitektur, ada dua macam ruang, ruang terbuka dan
ruang tertutup. Lebih khususnya Francis D.K. Ching (1994) mengatakan
bahwa ruang adalah unsure tiga dimensi yang terbentuk dari massa padat
maupun kosong/hampa yang dibatasi oleh bidang. [ CITATION Mul19 \l 1033 ].
Sebuah ruang bisa dibuat menggunakan unsur pembentuk yang bermacam-
macam: tumbuhan/pohon dengan berbagai tinggi, tanah yang berbeda tinggi,
bahkan hal-hal lain yang berfungsi sebagai pembatas. Secara arsitektural,
sebuah ruang terbuka adalah ruang yang berada di luar gedung, dan sebuah
ruang tertutup adalah ruang yang berada di dalam bangunan. Dalam konteks
ruang kelas istilah ruang adalah di dalam bangunan yang digunakan sebagai
aktivitas mengajar dan belajar. Ruang Kelas Pada dasarnya ada dua jenis
ruang kelas pada sekolah dasar: sebuah ruang teori dam ruangan praktek atau
lebih dikenal sebagai melakukan penelitiam (lab computer, atau bengkel
kerja). Fasilitas ruang belajar harus dipertimbangkan terlebih dahulu model
mengajar apa yang relevan untuk digunakan. Pembuatan setting kelas harus
dilakukan sebelum proses mengajar dan belajar, Ada beberapa formasi
ruangkelas yang dapat digunakan, beberapa di antaranya:
a. Lay Out Metode Ceramah
b. Lay out Diskusi Kelompok
c. Lay out Metode Demonstrasi
d. Lay out diskusi
4
penataan tempat duduk yang tidak rapi di lokasi kelas sempit menjadi bahwa
penataan ruangan kelas yang baik dan rapi sehingga nyaman itu merupakan
hal yang penting. Dalam mengatur tempat duduk yang penting adalah
memungkinkan terjadinya tatap muka, sehingga pendidik dapat mengontrol
tingkah laku peserta didik. Pengaturan tempat duduk akan mempengaruhi
kelancaran pengaturan proses belajar mengajar. Dengan sendirinya penataan
tempat duduk dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.Ruang kelas yang
menarik merupakan hal yang sangat disarankan dalam pembelajaran.Hasil
pekerjaan peserta didik sebaiknya dipajang untuk memenuhi ruang kelas
seperti itu.[ CITATION REr15 \l 1033 ]
Tata Ruang Kelas adalah penentuan mengenai kebutuhan ruang dan
tentang penggunaan secara terperinci dari ruang ini untuk menyiapkan suatu
susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi
pelaksanaan belajar yang efektif.Agar tercipta suasana belajar yang
menggairahkan, perlu diperhatikan pengaturan/penataan ruang kelas belajar.
Penyusunan dan pengaturan ruang belajar hendaknya memungkinkan anak
duduk berkelompok dan memudahkan guru bergerak secara leluasa untuk
membantu siswa dalam belajar. Dalam pengaturan ruang belajar, hal-hal
berikut perlu diperhatikan:
a. Ukuran dan bentuk kelas
b. Bentuk serta ukuran bangku dan meja siswa
c. Jumlah siswa dalam kelas
d. Jumlah siswa dalam setiap kelompok
e. Jumlah kelompok dalam kelas
f. Komposisi dalam kelompok (seperti siswa pria dan wanita)
5
misalnya, ada baiknya jika ditata terpisah dari ruanganruangan lain, dengan
karpet sebagai alas duduk(yang secara otomatis mengharuskan mereka untuk
selalu tetap ditempat), ketimbang sambil berdiri,(yang sangat memungkinkan
mereka untuk membaca sambil bergerak kesana kemari).
Penataan ruang kelas sangat dipengaruhi oleh falsafah dan metode
pembelajaran yang dipakai di kelas. Penataan ruang yang klasial dengan
semua bangku menghadap kesatu arah (guru dan papan tulis) sangat sesuai
dengan metode ceramah. Dalam metode ini, guru berperan sebagai
narasumber yang utama, atau mungkin juga satu-satunya.Metode ceramah
dan penataan ruang kelas klasial bukan satu-satunya model yang bisa dipakai
dikelas.Beberapa model tata tempat duduk yang biasa digunakan dalam
pembelajaran,diantaranya seperti:
a. Meja tapal kuda, siswa bekelompok di ujung meja
b. Penataan tapal kuda, siswa dalam satu kelompok ditempatkan
berdekatan
c. Meja Panjang
d. Meja Kelompok, siswa dalam satu kelompok ditempatkan berdekatan
e. Meja berbaris, dua kelompok duduk berbagi satu meja
f. Meja laboraturium
g. Klasial: siswa dalam satu kelompok ditempatkan berdekatan
h. Bangku individu dengan meja tulisnya: penataan terbaik
i. Meja berbaris: dua kelompok duduk berbagi satu meja[ CITATION
War18 \l 1033 ]
6
Penempatan siswa kiranya harus mempertimbangkan pula pada aspek
biologis seperti, postur tubuh siswa, dimana menempatkan siswa yang
mempunyai tubuh tinggi dan atau rendah. Dan bagaimana menempatkan
siswa yang mempunyai kelainan dalam arti secara psikologis, misalnya siswa
yang hiper aktif, suka melamun. ruang kelas sendiri merupakan upaya yang
dilakukan oleh guru dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang
kondusif, melalui kegiatan pengaturansiswa dan barang fasilitas.Selain itu
tata ruang kelas dimaksudkan untuk menciptakan,memelihara tingkah laku
siswa yang dapat mendukung proses pembelajaran.
B. Tujuan Tata Ruang Kelas
7
d. Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi,
budaya serta sifat-sifat individunya.[ CITATION Ahd19 \l 1033 ]
8
a. Faktor internal
Faktor yang berasal dari diri siswa itu sendiri, misalnya, jika ada siswa
yang fisiknya kurang sehat, kemungkinan siswa itu konsentrasi belajrnya
akan terghanggu dan mungkin siswa itu akan mengantuk atau malah
tertidur dalam kelas.
b. Faktor eksternal
Faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (kondisi keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat).Jika siswa memiliki
masalahmasalah
eksternal dalam dirinya, contohnya karena kondisi keluarganya yang
tidak harmonis,atau tidak mendapat perhatian dari orang tuanya
kemungkinan siswa itutidak akan menjadi usil atau menjadi pendiam. Hal
itu juga akan menjadi masalah dalam kelas.
A. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam Tata Ruang Kelas
Dalam menata ruang kelas banyak tahapan-tahapan yang harus diamati
agar penataan ruang kelas berjalan dengan baik. Adapaun tahapan itu
adalah:
1. Pengaturan tempat duduk
2. Pengaturan Alat-alat Pengajaran
3. Penataan keindahan dan keberrsihan kelas
4. Vantilasi dan Tata Cahaya
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan tentang perilaku baik diatas dapat kita sipulkan bahwa
berperilaku baik adalah dimana seorang siswa mampu melakukan hal-hal yang
dipandang msayarakat adalah sebuah kebaikan dan sesuai dengan anjuran
agama yang bisa memberikan manfaat untuk semua masyarakat
10
DAFTAR PUSTAKA
R. , E., Halimah, A., & Manara. (2015). Pengaruh Tata Ruang Kelas . Jurnal
Pendidikan Fisika, 125.
Mularsih, H., & Hartini. (2019). Pengelolaan Ruang Kelas. Jurnal Bakti
Masyarakat Indonesia, 15-21.
11