Anda di halaman 1dari 15

BAB II PELAKSANAAN

A. Bagaimana Bentuk Pelaksanaan dan Perencanaan Pembelajaran


1. Rencana Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran meliputi kegiatan perumusan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu
kegiatan pembelajaran, metode yang digunakan untuk menilai pencapaian tujuan tersebut, bahan
materi yang akan disajikan, cara menyampaikannya, persiapan alat atau media yang digunakan.
Perencanaan pembelajaran menjadikan guru dapat mempersiapkan dan menentukan tindakan apa
yang akan dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung agar proses pembelajaran dapat
berlangsung secara efektif.
Wina Sanjaya menyatakan bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan
keputusan hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni
perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian
tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Hasil akhir dari
proses pengambilan keputusan tersebut adalah tersusunnya dokumen dan dokumen tersebut dapat
dijadikan sebagai acuan dan pedoman dalam melaksnakan proses pembelajaran.
Bunghart dan Trull dalam ( Sagala : 2003) menyatakan bahwa ?Perencanaan adalah awal dari
semua proses yang rasional, daan mengandung sifat optimisme yang didasarkan atas kepercayaan
bahwa akan dapat mengatasi berbagai macam permasalahan dalam konteks pembelajaran.
Perencanaan pembelajaraan yang diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran,
penggunaan media pembelajaran, pengunaan pendekatan atau metode pembelajaran, dalam suatu
alokassi waktu yang akan dilaksanakan pada masa satu semester yang akan datang untuk mencapai
tujuan yang ditentukan.
Dalam menentukan rencana pembelajaran ada beberapa tahapan-tahapan yang dilakukan, yaitu
a. Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk menyusun tujuan pembelajaran dan
alur tujuan pembelajaran
Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai
peserta didik pada setiap tahap perkembangan untuk setiap mata pelajaran pada satuan
pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Capaian pembelajaran
memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara komprehensif
dalam bentuk narasi. Menyesuaikan tahap perkembangan peserta didik pemetaan capaian
pembelajaran dibagi dalam fase usia.
b. Melakukan Perencanaan dan pelaksanaan asesmen diagnostik
Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan,
kelemahan peserta didik. Hasilnya digunakan pendidik sebagai rujukan dalam
merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik. Dalam
kondisi tertentu, informasi terkait latar belakang keluarga, kesiapan belajar, motivasi
belajar, minat peserta didik, dan informasi lain dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan
dalam merencanakan pembelajaran.
c. Mengembangkan modul ajar
Pengembangan modul ajar bertujuan untuk mengembangkan perangkat ajar yang
memandu pendidik melaksanakan pembelajaran. Modul ajar yang dikembangkan harus
bersifat esensial; menarik, bermakna, dan menantang; relevan dan kontekstual; dan
berkesinambungan.
d. Penyesuaian pembelajaran dengan tahap capaian dan karakteristik peserta didik
Pembelajaran paradigma baru berpusat pada peserta didik. Karena itu, pembelajaran ini
disesuaikan dengan tahapan pencapaian dan karakteristik peserta didik. Ruang lingkup
materi pembelajaran adalah apa yang akan diajarkan oleh pendidik di kelas atau apa yang
akan dipelajari oleh peserta didik di kelas. Selanjutnya pendidik menyesuaikan proses
pembelajaran, menyesuaikan produk hasil belajar, dan mengkondisikan lingkungan belajar.
e. Perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan asesmen formatif dan sumatif
Dalam merencanakan dan melaksanakan asesmen, terdapat lima prinsip asesmen yang
hendaknya diperhatikan. Prinsip pertama adalah asesmen sebagai bagian terpadu dari
proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, dan menyediakan informasi yang
holistik sebagai umpan balik. Yang kedua adalah asesmen dirancang dan dilakukan sesuai
dengan fungsi asesmen dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu
pelaksanaan asesmen. Ketiga, asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat
dipercaya (reliable). Keempat laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik
bersifat sederhana dan informatif. Terakhir, hasil asesmen digunakan oleh peserta didik,
pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua.
f.  Pelaporan kemajuan belajar
Bentuk Pelaporan hasil belajar yang efektif adalah pelaporan yang melibatkan orang
tua peserta didik, peserta didik dan pendidik sebagai partner; merefleksikan nilai-nilai yang
dianut oleh sekolah; menyeluruh, jujur, adil dan dapat dipertanggung jawabkan; jelas dan
mudah dipahami oleh semua pihak.
g. Evaluasi pembelajaran dan asesmen
Pembelajaran dan asesmen yang sudah dilaksanakan selanjutnya dievaluasi. Pendidik
melakukan refleksi pembelajaran dan asesmen pada masing-masing modul ajar.  Setelah itu
pendidik mengidentifikasi apa saja yang sudah berhasil dan apa saja yang perlu diperbaiki.
Dengan mengidentifikasi hal tersebut maka modul ajar dapat disempurnakan kembali.
2. Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan
waktu
(menit)
Pendahuluan 10 menit
Orientasi
1. Peserta didik menjawab salam pembuka dari guru.
2. Peserta didik beserta guru mengawali pembelajaran dengan
berdoa. (PPP akhlak kepada Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan melakukan
presensi.
(disiplin)
Apersepsi dan motivasi
4. Peserta didik menerima informasi mengenai CP dan tujuan
pembelajaran.
5. Guru mengajukan pertanyaan terkait teks biografi.
6. Peserta didik mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi yang
akan dipelajari
Int 70 menit
i
Pemberian rangsangan:
1. Peserta didik membaca pemodelan teks biografi melalui gawai
masing- masing. (literasi digital)
Identifikasi masalah:
2. Peserta didik mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan isi teks biografi yang dibaca. (Critical thinking
(berpikir kritis)
3. Peserta didik bertanya jawab bersama guru bertanya jawab terkait isi
teks biografi yang ditayangkan.
4. Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok, masing-masing
kelompok 5 orang.
5. Peserta didik menerima LKPD yang berisi soal untuk menemukan
pokok- pokok isi dan menganalisis isi teks biografi, serta menganalisis
karakter unggul tokoh yang ada pada biografi.
Pengumpulan data:
6. Peserta didik mencari informasi berkaitan isi maupun karakter
unggul tokoh dalam teks biografi dari berbagai sumber.
7. Peserta didik saling berdiskusi membahas isi maupun karakter
unggul tokoh pada teks biografi. (Colaboration (kerja sama)
Pengolahan data:
8. Peserta didik menemukan isi teks biografi, lalu menganalisis isi
biografi secara bersama-sama dalam kelompoknya.(Colaboration
(kerja sama)
9. Peserta didik menemukan karakter unggul tokoh pada teks biografi,
lalu menganalisis secara bersama-sama dalam kelompoknya.
(Colaboration (kerja sama)
10. Peserta didik menuangkan hasil pekerjaannya ke dalam LKPD.
Pembuktian:
11. Peserta didik mempresentasikan hasil pekerjaannya ke depan
kelas.
(Cerativity and Communication (Kreativitas dan Komunikasi))
12. Peserta didik lain memberikan tanggapan terhadap presentasi yang
dilakukan temannya.
Menarik kesimpulan:
13. Peserta didik menyimpulkan butir-butir inti dalam pembelajaran
dengan bimbingan guru.
14. Guru memberikan penguatan dengan menjelaskan kembali secara
singkat mengenai teks biografi.
15. Peserta didik mengerjakan soal evaluasi.

Penutup 10 Menit
1. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi pembelajaran.
2. Guru memberikan informasi terkait kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan pada pertemuan selanjutnya yaitu menganalisis dan menilai
struktur teks biografi.

3. Siswa dan guru bersama-sama menyimak video motivasi sebagai


penutup pembelajaran
4. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa dilanjutkan
dengan
mengucapkan salam.

B. Bentuk Asesmen yang Dilakukan

1. Perencanaan Asesmen
Penggunaan asesmen di sekolah sangat penting untuk memastikan bahwa
pembelajaran berlangsung efektif dan efisien serta memberikan dukungan yang tepat
untuk siswa dalam mencapai tujuan pendidikan mereka. Asesmen yang dilakukan di
sekolah merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa proses pembelajaran
berlangsung efektif dan efisien.
Berikut adalah beberapa langkah dalam pengimplementasian asesmen formatif di
sekolah:
a. Menentukan tujuan asesmen: Pertama-tama, guru harus menentukan tujuan dari
asesmen yang akan dilakukan. Apakah tujuan asesmen tersebut untuk mengetahui
kemampuan dasar siswa atau untuk mengukur kemajuan siswa selama pembelajaran.
b. Menentukan instrumen asesmen: Setelah menentukan tujuan asesmen, guru harus
memilih instrumen asesmen yang tepat. Instrumen asesmen dapat berupa tes tertulis,
tugas, proyek, atau wawancara.
c. Membuat rubrik penilaian: Rubrik penilaian digunakan untuk mengukur kinerja siswa
dalam asesmen. Rubrik penilaian harus jelas dan terukur sehingga siswa dapat
memahami apa yang diharapkan dari mereka.
d. Memberikan umpan balik: Setelah asesmen dilakukan, guru harus memberikan umpan
balik kepada siswa. Umpan balik harus berfokus pada kelebihan dan kekurangan siswa
sehingga siswa dapat memperbaiki kinerjanya.
e. Menggunakan hasil asesmen: Hasil asesmen dapat digunakan untuk meningkatkan
pembelajaran. Guru dapat menggunakan hasil asesmen untuk menyesuaikan
pembelajaran dengan kebutuhan siswa atau memberikan materi tambahan kepada siswa
yang memerlukan.
f. Menerapkan asesmen secara teratur: Asesmen dilakukan secara teratur selama
pembelajaran untuk mengukur kemajuan siswa dan memastikan bahwa pembelajaran
berlangsung efektif.

2. Bentuk Asesmen

Penilaian Formatif Tugas


Jenis Penilaian : Formatif

Teknik Penilaian : Penugasan


a. Instrumen Penugasan
Peserta didik mengerjakan penugasan dari guru terkait menganalisis dan menilai
struktur teks biografi.
b. Kisi-kisi Soal

Materi Pokok Indikator Bent Nom


Soal uk or
Soa Soa
l l
Menganali Disajikan teks biografi berjudul “Biografi Uraia 1
sis struktur R.A. Kartini” peserta didik n
teks mampu menganalisis struktur
biografi teks tersebut.
Menilai Disajikan teks biografi berjudul “Biografi Uraia 2
struktur teks R.A. Kartini” peserta didik mampu n
biografi menilai struktur teks tersebut.
c. Rubrik Penilaian
N Aspek
o yang Deskrips Sko
i r
Dinilai
1 Menganali Peserta didik mampu menganalisis struktur teks biografi 46-
60
sis struktur dengan sangat tepat, dan menyertakan bukti yang
teks sangat sesuai.
biografi Peserta didik mampu menganalisis struktur teks biografi 31-
45
dengan tepat, dan menyertakan bukti yang sesuai.
Peserta didik mampu menganalisis struktur teks 16-
30
biografi dengan cukup tepat, dan menyertakan bukti
yang cukup
sesuai.
Peserta didik mampu menganalisis struktur teks biografi 1-
15
dengan kurang tepat, dan bukti yang kurang sesuai.
2 Menilai Peserta didik mampu menilai struktur teks biografi 31-
40
struktur dengan sangat tepat berdasarkan kesesuaian strukturnya.
teks Peserta didik mampu menilai semua struktur teks 21-
30
biografi biografi dengan tepat tepat berdasarkan
kesesuaian
strukturnya.
Peserta didik mampu menilai struktur teks biografi 11-
20
dengan cukup tepat berdasarkan kesesuaian strukturnya.
Peserta didik mampu menilai struktur teks biografi 1-
10
dengan kurang tepat berdasarkan kesesuaian
strukturnya.
Skor maksimal 10
0

Nilai = skor yang diperoleh X 100

Skor maksimal
d. Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 1
Nama Kelompok Kelas :
Anggota :
:

…………………………………………………………………….………………………..
1
…………………………………………………………………….………………………..
2
…………………………………………………………………….………………………..
3
…………………………………………………………………….………………………..
4
…………………………………………………………………….………………………..
5

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 5 Semarang Mata


Pelajaran : Bahasa Indonesia
Fase/Kelas : E/X
Materi : Teks Biografi
Elemen : Membaca dan Memirsa
Capaian : Peserta didik mampu mengevaluasi informasi berupa
gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari berbagai jenis
teks, misalnya deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi,
eksposisi dan diskusi, dari teks visual dan audiovisual untuk
menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik
menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan dan
perasaan simpati, peduli, empati dan/atau pendapat pro/kontra dari
teks visual dan audiovisual secara kreatif. Peserta didik
menggunakan sumber lain untuk menilai akurasi dan kualitas data
serta membandingkan isi teks.
Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik mampu :
1. menemukan pokok-pokok isi dari biografi yang telah dibaca
dengan tepat,
2. menganalisis isi dari biografi yang telah dibaca dengan tepat,
karakter unggul dari tokoh dalam biografi yang dibaca dengan
C. Hasil Observasi SMA N 5 Semarang
1. Perencanaan Observasi

Observasi ini merupakan instrumen yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data
melalui pengamatan di lapangan. Lembar observasi ini merupakan kegiatan peserta didik
dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Berikut merupakan langkah-langkah dalam melakukan
observasi:
a. Menentukan objek observasi
Menentukan objek pengamatan atau observasi dapat membantu peneliti untuk
mempersempit ruang pengamatan di lapangan sehingga waktu dan tenaga yangdilakukan
menjadi lebih efisien.
b. Membuat pedoman observasi
c. Pedoman observasi digunakan untuk membantu peneliti dalam melakukan observasi
sehingga kegiatan yang dilakukan lebih terarah dan tertata dengan sistematis.
d. Menentukan metode pengumpulan data yang akan dilakukan, misal dengan memberikan
angket.
2. Hasil Observasi
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada peserta didik kelas X-7 SMAN 5
Semarang, hasil observasi menunjukan bahwa peserta didik telah tumbuh sesuai dengan
tahapan perkembangannya, baik aspek fisiologis dan psikologis serta memiliki motivasi
belajar yang baik. Detail hasil observasi, yaitu
a. Perkembangan Fisiologis Peserta Didik
Perkembangan fisik siswa rata-rata cukup bagus. Hasil observasi menunjukan
bahwa peserta didik sudah berkembang sesuai dengan umur perkembangannya. Untuk
perkembangan fisik juga tidak ada yang terganggu, hanya saja pada penglihatan, bebrapa
anak mengalami gangguan, seperti tidak dapat melihat tulisan dari jarak yang jauh
ataupun tulisan yang terlalu kecil. Akan tetapi, hal ini bisa diatasi dengan cara, bebrapa
anak bisa duduk di paling depan, sebagian lagi menggunakan kacamata untuk menunjang
proses belajar mereka. Dengan begitu, proses pembelajaran berjalan lancar.
b. Perkembangan Kognitif Peserta Didik
Hasil pengamatan pada peserta didik didapatkan hasil bahwa peserta didik yang
diamatimemiliki perkembangan kognitif. Hasil observasi juga menunjukan bahwa peserta
didik merupakan siswa yang aktif dalam pembelajaran, mudah memahami pembelajaran
tertentu, dan aktif dalam kegiatan diskusi. Peserta didik tidak keberatan jika harus belajar
mandiri tanpa didampingi oleh guru karena mereka belum bisa belajar mandiri. Dalam
mengerjakan tugas, peserta didik juga tidak megalami kendala yang begitu berarti karena
tugas dari guru diberikan secara kelompok. Jadi peserta didik bisa bekerja sama dalam
menyesailan tugas. Peserta didik juga mudah memahami materi yang diberikan oleh guru,
ini dibuktikan dengan kaktifan mereka ketika menajwab sebuah pertanyaan yang
diberikan oleh guru.
c. Perkembangan Emosi dan Sosial Peserta Didik
Hasil observasi menunjukan bahwa peserta didik memiliki kemampuan untuk
mengendalikan emosinya dengan baik. Peserta didik juga mampu menyelesaikan
masalahnya dengan baik, salah satu cara yang dilakukan dengan menceritakan
masalahnya pada teman yang ia percaya dan meminta pendapat temannya tentang solusi
yang tepat untuk permasalahannya. Dalam hal kemanan kelas juga terbentuk sebuah
lingkungan yang aman tanpa ada kasus perundungan dari pihak manapun ini juga dapat
dibuktikan dengan kekompakan mereka dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Dalam hal perekembangan sosial, peserta didik juga mengalami
perkembangan sosial yang bagus. Tidak ada yang menyendiri ketika istirahat kelas. Ketika
istirahat kelas, mereka bermain ataupun pergi ke kantin bersama-sama. Beberapa anak
mengerjakan tugas bersama-sama sambil bersenda gurau. Hubungan sosial yang terjalin
antar peserta didik juga cukup bagus, ini dibuktikan ketika mereka saling bercanda,
muka mereka menunjukan rasa bahagia sehingga dalam kelas ini terbentuk sebuah kelas
yang aman dan nyaman untuk melakukan proses pembelajaran. Beberapa anak juga aktif
mengikuti ekstrakurikuler MPK dan OSIS.
d. Perkembangan Moral Peserta Didik
Teori moral adalah sikap dan perilaku individu yang didasari oleh nilai nilai hukum
yang berada di lingkungan tempat dia hidup. Jadi individu dapat dikatakan dapat
memiliki teori moral adalah ketika individu sudah hidup dengan menaati hukum-hukum
yang berlaku di tempat dia hidup.
Hasil observasi menunjukkan bahwa peserta didik mempunyai moral yang cukup
bagus. Hampir setiap anak jujur dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Beberapa anak tidak mengenakan atribut lengkap ketika melakukan upacara pagi.
Peserta didik juga menaati peraturan sekolah dengan cukup baik, seperti memasuki
kelas ketika jam pelajaran dimulai, membuang sampah pada tempatnya, serta menata
kelas dengan sangat rapi supaya lingkungan kelas menjadi nyaman.
e. Motivasi Belajar
Hasil observasi menunjukkan bahwa peserta didik senang untuk pergi ke sekolah
karena di sekolah ia bisa bertemu dan bermain dengan teman-temannya. Bebrapa peserta
didik mengatakan pernah beberapa kali mereka tidak bersemangat pergi ke sekolah
danmengeluh karena terlalu banyak tugas. Selain itu faktor cuaca juga bisa memengaruhi
semangat peserta didik untuk datang ke sekolah, misal ketika pagi hari hujan deras,
banyak peserta didik yang tidak hadir atau terlambat masuk ke dalam kelas. Meskipun
teradang merasa malas belajar, sebagian peserta didik merupakan individu yang tidak
cepat puas terhadap hasil yang ia dapatkan selama proses pembelajaran, dan selalu ingin
lebih baik dari orang yang lebih pintar darinya, ini dapat dibuktikan dengan antusiasme
mereka untuk belajar lagi di perguruan tinggi. Peserta didik sangat aktif dalam
pembelajaran di kelas, dan memiliki motifasi yang tinggi untuk belajar, serta merasa rugi
jika ketinggalam pelajaran. Ini bisa dibuktikan ketika guru memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mempresentasikan tugas mereka, peserta didik saling berlomba untuk
maju ke depan kelas.
f. Minat Belajar Peserta Didik
Dari hasil observasi yang saya lakukan terhadap peserta didik, bebrapa peserta didik
mempunyai minat yang kurang dalam melakukan aktivitas pembelajaran di kelas. Hal
ini karena mereka cenderung bosan ketika mendengarkan materi yang dijelaskan oleh
guru. Tentu ini menjadi sebuah tugas bagi kita seorang guru untuk dapat merancang
proses pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik agar proses pembelajaran
tidak membosankan. Dengan begitu, peserta didik akan memiliki minat dalam
melakukan proses pembelajaran.
g. Gaya Belajar Peserta Didik
Dari hasil observasi pada peserta didik di SMA 5 Semarang ditemukan dalam satu
kelas terdapat beberapa gaya belajar peserta didik, mulai dari auditori sampai kinestetik.
Tentu dengan gaya belajar yang berbeda-beda pada peserta didik dalam satu kelas, kita
tidak boleh memukul rata peserta didik. Kita harus bisa menggunakan model
pembelajaran yang bisa mewadahi perbedaan tersebut, seperti menggunakan pembeajaran
berdiferensiasi agar pembelajaran menyesuaikan dengan kebutuhan dan gaya belajar
peserta didik.

D. Pengamatan kepada Guru di Kelas

Nama Guru : Dr. Sutji Harijanti, S.Pd., M.Pd.

Kelas/Semester : X/II

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

No Aktivitas Guru Kemunculan Komentar

Ada Tidak
Ada

1 Menyampaikan Appersepsi V Guru belum memberikan


apresepsi

2 Memotivasi / V Guru memberikan motivasi


membangkitkan minat siswa berupa kata-kata bijak dari tokoh

3 Menghubungkan dengan materi V Guru sedikit mengulas materi


sebelumnya sebelumnya dan menghubungkan
dengan materi yang akan
dipelajari

4 Menyampaikan tujuan pembelajaran V Guru menyampaikan tujuan


pembelajaran yang harus dicapai
peserta didik

5 Meningkatkan keterlibatan siswa V Peserta didik memperagakan


melalui pengalaman belajar dengan negosiasi di depan kelas
berbagai kegiatan

6 Mengajukan pertanyaan kepada sisw V Guru memberikan pertanyaan


a kepada siswa secara acak

7 Menggunakan media / alat  V Guru menggunakan media PPT


dan video sebagai pembelajaran

8 Menyiapkan sarana pembelajaran V

9 Berperan sebagai fasilitator V Guru cenderung hanya menjadi


fasilitator dengan pusat
pembelajran ada pada peserta
didik

10 Memberikan kesempatan siswa V Guru memberikan kesempatan


untuk  bertanya kepada siswa yang masih belum
memahami materi pembelajaran

11 Memberikan pujian / penghargaan V Guru memberikan pujian berupa


kepadasiswa yang menjawab tepuk tangan kepada siswa yang
pertanyaan dengan tepat berhasil menjawab pertanyaan

12 Memberikan kesempatan berfikir V Guru memberikan kesempatan


kepada siswa untuk menjawab kepada siswa untuk
pertanyaan menyampaikan hasil
pembelajaran

13 Menguasai materi pembelajaran V Guru sudah menguasai materi


pembelajaran

14 Memantau kesulitan belajar siswa V Guru hanya berfokus di depan


kelas

15 Menggunakan bahasa yang baik dan V Guru sudah menggunakan bahasa


benar  yang mudah dipahami

16 Menumbuhkan interaksi antar siswa V Guru membentuk kelompok untuk


menciptakan interaksi antarsiswa

Anda mungkin juga menyukai