Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan
waktu
(menit)
Pendahuluan 10 menit
Orientasi
1. Peserta didik menjawab salam pembuka dari guru.
2. Peserta didik beserta guru mengawali pembelajaran dengan
berdoa. (PPP akhlak kepada Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan melakukan
presensi.
(disiplin)
Apersepsi dan motivasi
4. Peserta didik menerima informasi mengenai CP dan tujuan
pembelajaran.
5. Guru mengajukan pertanyaan terkait teks biografi.
6. Peserta didik mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi yang
akan dipelajari
Int 70 menit
i
Pemberian rangsangan:
1. Peserta didik membaca pemodelan teks biografi melalui gawai
masing- masing. (literasi digital)
Identifikasi masalah:
2. Peserta didik mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan isi teks biografi yang dibaca. (Critical thinking
(berpikir kritis)
3. Peserta didik bertanya jawab bersama guru bertanya jawab terkait isi
teks biografi yang ditayangkan.
4. Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok, masing-masing
kelompok 5 orang.
5. Peserta didik menerima LKPD yang berisi soal untuk menemukan
pokok- pokok isi dan menganalisis isi teks biografi, serta menganalisis
karakter unggul tokoh yang ada pada biografi.
Pengumpulan data:
6. Peserta didik mencari informasi berkaitan isi maupun karakter
unggul tokoh dalam teks biografi dari berbagai sumber.
7. Peserta didik saling berdiskusi membahas isi maupun karakter
unggul tokoh pada teks biografi. (Colaboration (kerja sama)
Pengolahan data:
8. Peserta didik menemukan isi teks biografi, lalu menganalisis isi
biografi secara bersama-sama dalam kelompoknya.(Colaboration
(kerja sama)
9. Peserta didik menemukan karakter unggul tokoh pada teks biografi,
lalu menganalisis secara bersama-sama dalam kelompoknya.
(Colaboration (kerja sama)
10. Peserta didik menuangkan hasil pekerjaannya ke dalam LKPD.
Pembuktian:
11. Peserta didik mempresentasikan hasil pekerjaannya ke depan
kelas.
(Cerativity and Communication (Kreativitas dan Komunikasi))
12. Peserta didik lain memberikan tanggapan terhadap presentasi yang
dilakukan temannya.
Menarik kesimpulan:
13. Peserta didik menyimpulkan butir-butir inti dalam pembelajaran
dengan bimbingan guru.
14. Guru memberikan penguatan dengan menjelaskan kembali secara
singkat mengenai teks biografi.
15. Peserta didik mengerjakan soal evaluasi.
Penutup 10 Menit
1. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi pembelajaran.
2. Guru memberikan informasi terkait kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan pada pertemuan selanjutnya yaitu menganalisis dan menilai
struktur teks biografi.
1. Perencanaan Asesmen
Penggunaan asesmen di sekolah sangat penting untuk memastikan bahwa
pembelajaran berlangsung efektif dan efisien serta memberikan dukungan yang tepat
untuk siswa dalam mencapai tujuan pendidikan mereka. Asesmen yang dilakukan di
sekolah merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa proses pembelajaran
berlangsung efektif dan efisien.
Berikut adalah beberapa langkah dalam pengimplementasian asesmen formatif di
sekolah:
a. Menentukan tujuan asesmen: Pertama-tama, guru harus menentukan tujuan dari
asesmen yang akan dilakukan. Apakah tujuan asesmen tersebut untuk mengetahui
kemampuan dasar siswa atau untuk mengukur kemajuan siswa selama pembelajaran.
b. Menentukan instrumen asesmen: Setelah menentukan tujuan asesmen, guru harus
memilih instrumen asesmen yang tepat. Instrumen asesmen dapat berupa tes tertulis,
tugas, proyek, atau wawancara.
c. Membuat rubrik penilaian: Rubrik penilaian digunakan untuk mengukur kinerja siswa
dalam asesmen. Rubrik penilaian harus jelas dan terukur sehingga siswa dapat
memahami apa yang diharapkan dari mereka.
d. Memberikan umpan balik: Setelah asesmen dilakukan, guru harus memberikan umpan
balik kepada siswa. Umpan balik harus berfokus pada kelebihan dan kekurangan siswa
sehingga siswa dapat memperbaiki kinerjanya.
e. Menggunakan hasil asesmen: Hasil asesmen dapat digunakan untuk meningkatkan
pembelajaran. Guru dapat menggunakan hasil asesmen untuk menyesuaikan
pembelajaran dengan kebutuhan siswa atau memberikan materi tambahan kepada siswa
yang memerlukan.
f. Menerapkan asesmen secara teratur: Asesmen dilakukan secara teratur selama
pembelajaran untuk mengukur kemajuan siswa dan memastikan bahwa pembelajaran
berlangsung efektif.
2. Bentuk Asesmen
Skor maksimal
d. Lembar Kerja Peserta Didik
…………………………………………………………………….………………………..
1
…………………………………………………………………….………………………..
2
…………………………………………………………………….………………………..
3
…………………………………………………………………….………………………..
4
…………………………………………………………………….………………………..
5
Observasi ini merupakan instrumen yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data
melalui pengamatan di lapangan. Lembar observasi ini merupakan kegiatan peserta didik
dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Berikut merupakan langkah-langkah dalam melakukan
observasi:
a. Menentukan objek observasi
Menentukan objek pengamatan atau observasi dapat membantu peneliti untuk
mempersempit ruang pengamatan di lapangan sehingga waktu dan tenaga yangdilakukan
menjadi lebih efisien.
b. Membuat pedoman observasi
c. Pedoman observasi digunakan untuk membantu peneliti dalam melakukan observasi
sehingga kegiatan yang dilakukan lebih terarah dan tertata dengan sistematis.
d. Menentukan metode pengumpulan data yang akan dilakukan, misal dengan memberikan
angket.
2. Hasil Observasi
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada peserta didik kelas X-7 SMAN 5
Semarang, hasil observasi menunjukan bahwa peserta didik telah tumbuh sesuai dengan
tahapan perkembangannya, baik aspek fisiologis dan psikologis serta memiliki motivasi
belajar yang baik. Detail hasil observasi, yaitu
a. Perkembangan Fisiologis Peserta Didik
Perkembangan fisik siswa rata-rata cukup bagus. Hasil observasi menunjukan
bahwa peserta didik sudah berkembang sesuai dengan umur perkembangannya. Untuk
perkembangan fisik juga tidak ada yang terganggu, hanya saja pada penglihatan, bebrapa
anak mengalami gangguan, seperti tidak dapat melihat tulisan dari jarak yang jauh
ataupun tulisan yang terlalu kecil. Akan tetapi, hal ini bisa diatasi dengan cara, bebrapa
anak bisa duduk di paling depan, sebagian lagi menggunakan kacamata untuk menunjang
proses belajar mereka. Dengan begitu, proses pembelajaran berjalan lancar.
b. Perkembangan Kognitif Peserta Didik
Hasil pengamatan pada peserta didik didapatkan hasil bahwa peserta didik yang
diamatimemiliki perkembangan kognitif. Hasil observasi juga menunjukan bahwa peserta
didik merupakan siswa yang aktif dalam pembelajaran, mudah memahami pembelajaran
tertentu, dan aktif dalam kegiatan diskusi. Peserta didik tidak keberatan jika harus belajar
mandiri tanpa didampingi oleh guru karena mereka belum bisa belajar mandiri. Dalam
mengerjakan tugas, peserta didik juga tidak megalami kendala yang begitu berarti karena
tugas dari guru diberikan secara kelompok. Jadi peserta didik bisa bekerja sama dalam
menyesailan tugas. Peserta didik juga mudah memahami materi yang diberikan oleh guru,
ini dibuktikan dengan kaktifan mereka ketika menajwab sebuah pertanyaan yang
diberikan oleh guru.
c. Perkembangan Emosi dan Sosial Peserta Didik
Hasil observasi menunjukan bahwa peserta didik memiliki kemampuan untuk
mengendalikan emosinya dengan baik. Peserta didik juga mampu menyelesaikan
masalahnya dengan baik, salah satu cara yang dilakukan dengan menceritakan
masalahnya pada teman yang ia percaya dan meminta pendapat temannya tentang solusi
yang tepat untuk permasalahannya. Dalam hal kemanan kelas juga terbentuk sebuah
lingkungan yang aman tanpa ada kasus perundungan dari pihak manapun ini juga dapat
dibuktikan dengan kekompakan mereka dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Dalam hal perekembangan sosial, peserta didik juga mengalami
perkembangan sosial yang bagus. Tidak ada yang menyendiri ketika istirahat kelas. Ketika
istirahat kelas, mereka bermain ataupun pergi ke kantin bersama-sama. Beberapa anak
mengerjakan tugas bersama-sama sambil bersenda gurau. Hubungan sosial yang terjalin
antar peserta didik juga cukup bagus, ini dibuktikan ketika mereka saling bercanda,
muka mereka menunjukan rasa bahagia sehingga dalam kelas ini terbentuk sebuah kelas
yang aman dan nyaman untuk melakukan proses pembelajaran. Beberapa anak juga aktif
mengikuti ekstrakurikuler MPK dan OSIS.
d. Perkembangan Moral Peserta Didik
Teori moral adalah sikap dan perilaku individu yang didasari oleh nilai nilai hukum
yang berada di lingkungan tempat dia hidup. Jadi individu dapat dikatakan dapat
memiliki teori moral adalah ketika individu sudah hidup dengan menaati hukum-hukum
yang berlaku di tempat dia hidup.
Hasil observasi menunjukkan bahwa peserta didik mempunyai moral yang cukup
bagus. Hampir setiap anak jujur dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Beberapa anak tidak mengenakan atribut lengkap ketika melakukan upacara pagi.
Peserta didik juga menaati peraturan sekolah dengan cukup baik, seperti memasuki
kelas ketika jam pelajaran dimulai, membuang sampah pada tempatnya, serta menata
kelas dengan sangat rapi supaya lingkungan kelas menjadi nyaman.
e. Motivasi Belajar
Hasil observasi menunjukkan bahwa peserta didik senang untuk pergi ke sekolah
karena di sekolah ia bisa bertemu dan bermain dengan teman-temannya. Bebrapa peserta
didik mengatakan pernah beberapa kali mereka tidak bersemangat pergi ke sekolah
danmengeluh karena terlalu banyak tugas. Selain itu faktor cuaca juga bisa memengaruhi
semangat peserta didik untuk datang ke sekolah, misal ketika pagi hari hujan deras,
banyak peserta didik yang tidak hadir atau terlambat masuk ke dalam kelas. Meskipun
teradang merasa malas belajar, sebagian peserta didik merupakan individu yang tidak
cepat puas terhadap hasil yang ia dapatkan selama proses pembelajaran, dan selalu ingin
lebih baik dari orang yang lebih pintar darinya, ini dapat dibuktikan dengan antusiasme
mereka untuk belajar lagi di perguruan tinggi. Peserta didik sangat aktif dalam
pembelajaran di kelas, dan memiliki motifasi yang tinggi untuk belajar, serta merasa rugi
jika ketinggalam pelajaran. Ini bisa dibuktikan ketika guru memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mempresentasikan tugas mereka, peserta didik saling berlomba untuk
maju ke depan kelas.
f. Minat Belajar Peserta Didik
Dari hasil observasi yang saya lakukan terhadap peserta didik, bebrapa peserta didik
mempunyai minat yang kurang dalam melakukan aktivitas pembelajaran di kelas. Hal
ini karena mereka cenderung bosan ketika mendengarkan materi yang dijelaskan oleh
guru. Tentu ini menjadi sebuah tugas bagi kita seorang guru untuk dapat merancang
proses pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik agar proses pembelajaran
tidak membosankan. Dengan begitu, peserta didik akan memiliki minat dalam
melakukan proses pembelajaran.
g. Gaya Belajar Peserta Didik
Dari hasil observasi pada peserta didik di SMA 5 Semarang ditemukan dalam satu
kelas terdapat beberapa gaya belajar peserta didik, mulai dari auditori sampai kinestetik.
Tentu dengan gaya belajar yang berbeda-beda pada peserta didik dalam satu kelas, kita
tidak boleh memukul rata peserta didik. Kita harus bisa menggunakan model
pembelajaran yang bisa mewadahi perbedaan tersebut, seperti menggunakan pembeajaran
berdiferensiasi agar pembelajaran menyesuaikan dengan kebutuhan dan gaya belajar
peserta didik.
Kelas/Semester : X/II
Ada Tidak
Ada
8 Menyiapkan sarana pembelajaran V