Anda di halaman 1dari 33

KEGIATAN TUWEB SESI 8

IMPLIKASI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK TERHADAP


PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
KEGIATAN TUWEB SESI 8
IMPIKASI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK TERHADAP
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

1. Menyapa mahasiswa untuk berpartisipasi dalam


kegiatan tuweb
2. Memeriksa kehadiran dan kesiapan mhs
berpartisipasi dalam kegiatan Tuweb
3. Ruang lingkup materi pembahasan dan capaian
pembelajarannya
4. Mengajak mahasiswa untuk melakukan refleksi
dan diskusi masalah-masalah yang dihadapi
dalam memahami materi Perkembangan Peserta
didik
5. Salam penutup
A. Kriteria Perencanaan Pembelajaran
sesuai dengan karakteristik peserta didik
1. Pengertian Perencanaan Pembelajaran: perencanaan pembelajaran adalah
proses pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasional tentang
sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta
rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian
tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar
yang ada.
2. Pentingnya perencanaan pembelajaran : (1) Perencanaan Pembelajaran
adalah suatu proses untuk mencapai tujuan, karena itu, semakin kompleks
tujuan yang harus dicapai maka semakin kompleks pula proses
pembelajaran yang berarti akan semakin kompleks pula perencanaan yang
harus disusun oleh guru. (2) Guru perlu merencanakan apa yang harus
dilakukan oleh siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
optimal, di samping guru juga harus merencanakan apa yang sebaiknya
diperankan oleh dirinya sebagai pengelola pembelajaran; (3) Proses
perencanaan pembelajaran adalah proses yang kompleks, karena itu,
memerlukan pemikiran yang matang, sehingga akan berfungsi sebagai
pedoman dalam mencapai tujuan pembelajaran.
3. Manfaat Perencanaan Pembelajaran:

1) Melalui proses perencanaan yang matang, dan akurat, kita mampu


memprediksi seberapa besar keberhasilan yang akan dapat
dicapai;
2) Dengan perencanaan yang matang guru akan dengan mudah
mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin timbul. Kita mesti
menyadari bahwa proses pembelajaran adalah proses yang
kompleks dan sangat situasional;
3) Untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat, siswa
akan dihadapkan pada kesulitan memilih sumber belajar yang
dianggap cocok dengan tujuan pembelajaran;
4) Perencanaan akan dapat membuat pembelajaran berlangsung
secara sistematis, terarah dan terorganisir. Dengan demikian, guru
dapat menggunakan waktu seefektif mungkin untuk keberhasilan
proses pembelajaran.
Pertimbangani yang melandasi mengapa guru harus
melakukan perencanaan pembelajaran
1. Perencanaan pembelajaran dikembangkan atas dasar tesis yang
menyatakan bahwa pengajaran dapat dirancang secara lebih sistematis
dan berbeda dengan cara-cara tradisional
2. Hasil pembelajaran dapat dirumuskan secara lebih operasional sehingga
dapat diamati dan diukur
3. Tujuan pembelajaran dapat diukur dengan menggunakan instrumen yang
disebut penilaian acuan patokan yaitu tes yang didasarkan atas kriteria
tertentu yang dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran khusus
4. Untuk menjamin efektivitas proses pembelajaran, paket pembelajaran
yang akan digunakan hendaknya valid. Hal ini berarti semua perangkat,
alat, media, metode pembelajaran yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran perlu diujicobakan dahulu secara empirik
5. Desain pembelajaran didasari oleh teori sistem. Desain pembelajaran pada
hakikatnya merupakan penerapan teori sistem terhadap proses
pembelajaran dan evaluasinya. Dalam proses perencanaan yang sistematis
dikehendaki adanya langkah-langkah tertentu secara urut namun fleksibel
4. Kriteria Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Menurut Sanjaya (2015: 38-40) terdapat beberapa nilai perencanaan
pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai kriteria penyusunan perencanaan,
yaitu:
1)Signifikansi . Nilai signifikan dalam artian, perencanaan pembelajaran
hendaknya bermakna agar proses pembelajaran berjalan efektif dan efisien.
Itu sebabnya, perencanaan disusun sebagai bagian dari proses pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan siswa.
2)Relevan . Nilai relevan dalam artian, perencanaan yang guru susun memiliki
nilai kesesuaian baik internal maupun eksternal. Kesesuaian internal adalah
perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum, karena sumber
utama perencanaan pembelajaran adalah kurikulum itu sendiri.
3)Kepastian. Nilai kepastian itu bermakna bahwa dalam perencanaan
pembelajaran yang berfungsi sebagai pedoman dalam perencanaan
pembelajaran yang berfungsi sebagai pedoman dalam penyelenggaraan proses
pembelajaran, tidak lagi memuat alternatif-alternatif yang dipilih, akan tetapi
berisi langkah-langkah pasti yang dapat dilakukan secara sistematis.
4) Adaptabilitas. Perencanaan pembelajaran yang disusun hendaknya
bersifat lentur atau tidak kaku. Perencanaan pembelajaran disusun
untuk dapat diimplementasikan dalam berbagai keadaan dan
berbagai kondisi. Dengan demikian, perencanaan itu dapat
digunakan oleh setiap orang yang akan menggunakannya.
5) Kesederhanaan. Perencanaan pembelajaran harus bersifat
sederhana artinya mudah diterjemahkan dan mudah
diimplementasikan. Perencanaan yang rumit dan sulit untuk
diimplementasikan tidak akan berfungsi sebagai pedoman untuk
guru dalam pengelolaan pembelajaran.
6) Prediktif . Perencanaan pembelajaran yang baik harus memiliki
daya ramal yang kuat, artinya perencanaan dapat menggambarkan
“apa yang akan terjadi, seandainya...”. daya ramal ini sangat
penting untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan
terjadi, dengan demikian akan mudah bagi guru untuk
mengantisipasinya
5. Langkah Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Berdasarkan komponen-komponen dalam sistem pembelajaran, kita
dapat menentukan langkah-langkah dalam penyusunan perencanaan
pembelajaran, yaitu:
1)Merumuskan tujuan khusus Rumusan tujuan pembelajaran mencakup
3 aspek penting yang diistilahkan oleh Bloom yaitu domain kognitif
(berkaitan dengan pengembangan aspek intelektual siswa), afektif
(sikap), dan psikomotorik (keterampilan yang dilihat dari unjuk kerja).
2)Pengalaman belajar Memilih pengalaman belajar haruslah dilakukan
siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Belajar bukan hanya
sekadar mencatat dan menghafal, akan tetapi proses berpengalaman.
Oleh sebab itu, siswa harus didorong secara aktif melakukan kegiatan
tertentu.
3)Menentukan kegiatan belajar mengajar yang sesuai, pada dasarnya
kita dapat merancang melalui pembelajaran secara kelompok dan
pembelajaran secara individual.
4) Orang-orang yang terlibat Orang-orang yang akan terlibat dalam
proses pembelajaran khususnya yang berperan sebagai sumber
belajar meliputi instruktur atau guru dan juga tenaga profesional.
Peran guru dalam proses pembelajaran adalah sebagai pengelola
pembelajaran. Dalam pelaksanaan peran tersebut di antaranya guru
berfungsi penyampai informasi. Agar guru dapat melaksanakan fungsi
dan tugasnya secara baik maka guru harus memiliki kemampuan
untuk berbicara serta komunikasi, menggunakan berbagai media
seperti, OHP, LCD, papan tulis, dan sebagainya. Kemampuan-
kemampuan ini sangat diperlukan dalam memerankan sebagai
penyampai informasi
5) Bahan dan alat Penyeleksi bahan dan alat juga merupakan bagian dari
sistem perencanaan pembelajaran. Penentuan bahan dan alat dapat
mempertimbangkan hal-hal berikut. (1)Keberagaman kemampuan
intelektual siswa. (2)Jumlah dan keberagaman tujuan pembelajaran
khusus yang harus dicapai siswa. (3)Tipe-tipe media yang diproduksi
dan digunakan secara khusus. (4)Berbagai alternatif pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. (5)Bahan dan alat yang
dapat dimanfaatkan. (6)Fasilitas fisik yang tersedia.
6) Fasilitas fisik Fasilitas fisik merupakan faktor yang akan
berpengaruh terhadap keberhasilan proses
pembelajaran. Fasilitas fisik meliputi ruang kelas, pusat
media, laboratorium, atau ruangan untuk kelas
berukuran besar (semacam aula). Guru dan siswa akan
bekerja sama, menggunakan bahan pelajaran,
memanfaatkan alat, berdiskusi, dan lain sebagainya.
7) Perencanaan evaluasi dan pengembangan Prosedur
evaluasi merupakan faktor penting dalam sebuah
sistem perencanaan pembelajaran. Melalui evaluasi kita
dapat melihat keberhasilan siswa mencapai tujuan
pembelajaran. Manakala berdasarkan evaluasi seluruh
elemen telah tersedia dengan lengkap maka kita dapat
menentukan tahap berikutnya.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

1. Kriteria RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang baik harus
memenuhi kriteria:
1.Kemampuan dasar dan materi mengacu pada silabus
2.Proses pembelajaran memberikan pengalaman belajar
yang bermakna bagi siswa
3.Terdapat keselarasan antara kemampuan dasar, materi
dan alat penilaian
4.Mudah dimengerti/dipahami peserta didik.
2. Komponen RPP
1. Identitas mata pelajaran, meliputi: a. satuan pendidikan, b. kelas,
c. semester, d. program studi, e. mata pelajaran atau tema
pelajaran, f. jumlah pertemuan.
2. Kompetensi Inti: Merupakan kualifikasi kemampuan minimal
peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan,
sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas
dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
3. Kompetensi Dasar: dalah sejumlah kemampuan yang harus
dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai
rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.
4. Indikator pencapaian kompetensi Adalah perilaku yang dapat
diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian
kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata
pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
5. Tujuan Pembelajaran . Menggambarkan proses dan hasil belajar
yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan
kompetensi dasar. Materi pembelajaran/Materi ajar Memuat fakta,
konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam
bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi.
6. Alokasi Waktu. Ditentukan sesuai dengan keperluan untuk
pencapaian KD dan beban belajar.
7. Metoda Pembelajaran . Digunakan oleh guru untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah
ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan
situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap
indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata
pelajaran.
9. Kegiatan Pembelajaran
a.Pendahuluan Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu
pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan
motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi
aktif dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini terdiri dari kegiatan (1)
Orientasi, (2 Apersepsi dan (3) motivasi
b.Kegiatan inti. Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk
mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini
dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi.
c.Penutup, mencakup kegiatan: 1. Bagaimana rangkuman pelajaran ini?
2. Soal-soal atau tugas apa untuk pekerjaan rumah?
10. Media pembelajaran Tuliskan media yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan
pemahaman/pemaknaan dari suatu konsep serta kelancaran
proses pembelajaran
11. Penilaian hasil belajar dan tindak lanjut Tuliskanlah instrumen dan
prosedur yang digunakan untuk menilai pencapaian belajar siswa
berdasarkan sistem pengujian yang telah dikembangkan selaras
dengan pengembangan silabus. Prosedur dan instrumen penilaian
proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian
kompetensi dan mengacu kepada standar penilaian.
12. Sumber belajar Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar
kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi. Cantumkan
sumber bacaan yang digunakan dalam pembelajaran sesuai
dengan kemampuan dasar yang telah ditentukan dalam silabus.
B. Kriteria Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik
A. Pembelajaran Pendahuluan:
1.Orientasi, menarik perhatian siswa terhadap isyu sesuai materi yang
akan dibahas. Dapat dilakukan dengan menunjukkan benda yang
menarik, memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar yang
sedang hangat diberitakan dan sebagainya.
2.Apersepsi, memberikan persepsi awal kepada siswa tentang materi
yang akan diajarkan dan mengaktivasi pengetahuan relevan yang telah
dimilikinya. Tahap ini juga dapat digunakan untuk mengetahui
pengetahuan prasyarat yang harus dimiliki siswa, dapat digali dengan
melakukan pretest atau diskusi tersruktur.
3.Motivasi, memberikan gambaran manfaat dalam kehidupan sehari-
hari mempelajari mata pelajaran dan tema yang dipelajari dan proses
ilmiah yang dipraktekkan dalam membangun inferensi ilmiah.
B. Pembelajaran Inti:
Langkah pembelajaran Inti ini berisi langkah-langkah sistematis yang
dilalui siswa untuk dapat menkonstruksi ilmu sesuai dengan skemata
(frame work) masing-masing. Langkah-langkah tersebut disusun
sedemikian rupa agar siswa dapat menunjukkan perubahan perilaku
sebagaimana dituangkan pada tujuan pembelajaran dan indikator.
Untuk memudahkan, sebaiknya kegiatan inti dilengkapi dengan
Lembaran Kerja Siswa (LKS).
C. Pembelajaran Penutup:
Penutup merupakan kegiatan akhir pembelajaran; mengkhiri pelajaran
dengan salam, penekanan/penguatan terhadap pokok materi dan
proses ilmiah selama mengikuti pembelajaran; dan merumuskan
kesimpulan berbasis informasi yang diperoleh melalui proses ilmiah dan
rencana tindak lanjut sebagai orang yang memiliki pemahaman baru.
Dalam kegiatan penutup juga dilakukan penilaian dan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan
C. Kriteria Penilaian Proses Dan Hasil
Yang Sesuai Dengan Karakteristik Peserta Didik
1. Pengertian Penilaian: Penilaian merupakan serangkaian kegiatan
untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang
proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi
yang bermakna dalam pengambilan keputusan untuk menentukan
tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi yang telah ditentukan

2. Teknik Penilaian: Secara garis besar dapat dikategorikan sebagai


teknik tes dan teknik nontes. Teknik tes merupakan cara untuk
memperoleh informasi melalui pertanyaan, sedangkan teknik
nontes adalah suatu cara untuk memperoleh informasi melalui
pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban betul atau salah. Tes
bisa dilakukan tertulis, lisan atau perbuatan, sedangkan non tes
bisa dilakukan melalui observasi dan wawancara.
4. Bentuk Instrumen
Bentuk instrumen yang dipilih harus sesuai dengan teknik penilaiannya.
Oleh karena itu, bentuk instrumen yang dikembangkan dapat berupa :
Tes tulis, dapat berupa tes esai/uraian, pilihan ganda, isian dan
menjodohkan.
Tes lisan, yaitu berbentuk daftar pertanyaan.
Tes unjuk kerja, dapat berupa tes identifikasi, tes simulasi, dan uji
petik kerja produk, uji petik kerja prosedur, atau uji petik kerja
prosedur dan produk.
Penugasan, seperti tugas proyek atau tugas rumah.
Observasi yaitu dengan menggunakan lembar observasi.
Wawancara yaitu dengan menggunakan pedoman wawancara
Portofolio dengan menggunakan dokumen pekerjaan, karya, dan atau
prestasi peserta didik.
5. Prinsip Penilaian
Prinsip penilaian berdasarkan pedoman yang dikeluarkan oleh
Dikmenjur, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1)Pemilihan jenis penilaian harus disertai dengan aspek-aspek yang
akan dinilai .
2)Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian indikator.
3)Penilaian menggunakan acuan kriteria;
4)Direncanakan sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan
dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk
menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum,
serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik.
5)Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindakan perbaikan,
berupa program remedi.
6)Peserta didik yang telah menguasai semua atau hampir semua
kompetensi dasar dapat diberi tugas untuk mempelajari kompetensi
dasar berikutnya.
7) Guru harus membuat kisi-kisi penilaian dan rancangan penilaian
secara menyeluruh untuk satu semester dengan menggunakan
teknik penilaian yang tepat.
8) Penilaian dilakukan untuk menyeimbangkan berbagai aspek
pembelajaran: kognitif, afektif dan psikomotor..
9) Penilaian merupakan suatu proses pengumpulan dan penggunaan
informasi tentang hasil belajar peserta didik dengan menerapkan
prinsip berkelanjutan, bukti-bukti otentik, akurat, dan konsisten
sebagai akuntabilitas publik.
10) Penilaian merupakan proses identifikasi pencapaian kompetensi dan
hasil belajar yang dikemukakan melalui pernyataan yang jelas
tentang standar yang harus dan telah dicapai disertai dengan peta
kemajuan hasil belajar peserta didik.
11) Penilaian berorientasi pada Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar
dan Indikator. Dengan demikian, hasilnya akan memberikan
gambaran mengenai perkembangan pencapaian kompetensi.
12) Penilaian dilakukan secara berkelanjutan (direncanakan
dan dilakukan terus menerus) guna mendapatkan
gambaran yang utuh mengenai perkembangan
penguasaan kompetensi peserta didik
13) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran yang ditempuh dalam proses
pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran
menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan,
penilaian harus diberikan baik pada proses
(keterampilan proses) misalnya teknik wawancara,
maupun produk/hasil dengan melakukan observasi
lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
6. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

1. Penilaian Proses Belajar:


Penilaian proses dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung.
Penilaian proses merupakan penilaian yang menitikberatkan sasaran
penilaian pada tingkat efektivitas kegiatan belajar mengajar dalam
rangka pencapaian tujuan pengajaran. Penilaian proses belajar
mengajar menyangkut penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan
siswa, pola interaksi guru-siswa dan keterlaksanaan proses belajar
mengajar.
Sudjana (2005) mengatakan bahwa penilaian hasil belajar adalah
proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa
dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang
dinilainya adalah hasil belajar siswa. Tingkah laku sebagai hasil belajar
dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan
psikomotorik.
 Tujuan penilaian proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah
untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar, terutama efesiensi,
keefektifan, dan produktivitas dalam mencapai tujuan pengajaran.
 Dimensi penilaian proses belajar mengajar berkenaan dengan
komponen-komponen proses belajarmengajar seperti tujuan
pengajaran, metode, bahan pengajaran, kegiatan belajar dan
mengajar guru, dan penilaian.
 Tindak lanjut dari penilaian proses pembelajaran jika memperoleh
hasil yang kurang memuaskan, maka dilakukan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Berarti seorang guru berusaha mendiagnosa penyebab
kesukaran anak didik dalam proses belajar tersebut, pada gilirannya
menemukan suatu cara seagai solusi permasalahan tersebut. Inilah
yang menjadi cikal bakal PTK bagi seorang guru.
2. Penilaian Hasil Belajar:
Menurut Woordworth (dalam Ismihyani 2000), hasil belajar
merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari proses belajar.
Sudjana (2005) mengutarakan tujuan penilaian hasil belajar sebagai
berikut: (1) Mendeskripsikan kecakapan belajar siswa sehingga dapat
diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai mata pelajaran
yang ditempuhnya. (2) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan
pengajaran di sekolah, yakni seberapa efektifannya mampu mengubah
tingkah laku siswa ke arah tujuan pendidikan. (3) Menentukan tindak
lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan penyempurnaan
dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta sistem
pelaksanaannya. (4) Memberikan pertanggungjawaban (accountability)
dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

3. Ruang lingkup Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Ruang lingkup penilaian proses dan hasil belajar adalah sebagai berikut.
Sikap mencakup kebiasaan, motivasi, minat, bakat yang meliputi
bagaimana sikap peserta didik terhadap guru, mata pelajaran, orang
tua, suasana sekolah, lingkungan, metode, media dan penilaian.
Pengetahuan dan Pemahaman peseta didik sudah mengetahui dan
memahami tugas-tugasnya sebagai warga Negara, warga masyakat,
warga sekolah, dan sebagainya
Kecerdasan meliputi apakah peserta didik samapi taraf tertentu sudah
dapat memecahkan masalah-masaah yang di hadapi dalam pelajaran.
Perkembangan jasmani meliputi apakah jasmani peserta didik sudah
berkembang secara harmonis, apaka peserta didik sudah membiasakan
diri hidup sehat
Keterampilan ini menjelaskan apakah peserta didik sudah terampil
membaca, menulis dan menghitung, apakah peserta didik sudah
terampil menggambar atau olahraga.
4. Komponen Penilaian Proses Pembelajaran
Komponen tujuan instruksional meliputi aspek-aspek ruang lingkup
tujuan, abilitas yang terkandung didalamnya, rumusan tujuan ,
kesesuaian dengan kemampuan siswa, jumlah dan waktu yang
tersedia untuk mencapainya, kesesuaian dengan kurikulum yang
berlaku, keterlaksanaan dalam pengajaran.
Komponen bahan pengajaran meliputi ruang lingkupnya, kesesuaian
dengan tujuan, tingkat kesulitan bahan kemudahan memperoleh dan
mempelajarinya, daya guna bagi siswa, keterlaksanaan sesuai dengan
waktu yang tersedia, sumber-sumber untuk mempelajarinya, cara
mempelajarinya, kesinambungan bahan, relevansi bahan dengan
kebutuhan siswa, prasyarat mempelajarinya.
Komponen siswa meliputi kemampuan prasyarat, minat dan
perhatian, motivasi, sikap, cara belajar yang dimiliki, hubungan
sosialisasi dengan teman sekelas, masalah belajar yang dihadapi,
karakteristik dan kepribadian, kebutuhan belajar, indetitas siswa dan
keluarganya yang erat kaitannya dengan pendidikan di sekolah.
 Komponen guru meliputi penguasaan mata pelajaran, keterampilan
mengajar, sikap keguruan, pengalaman mengajar, cara mengajar,
cara menilai, kemauan mengembangkan profesinya, keterampilan
berkomunikasi, kepribadian , kemampuan dan kemauaan
memberikan bantuan dan bimbingan kepada siswa, hubungan
dengan siswa dan rekan sejawatnya, penampilan dirinya,
keterampilan lain yang diperlukan.
 Komponen alat dan sumber belajar meliputi jenis alat dan
jumlahnya, daya guna, kemudahan pengadaanya, kelengkapannya,
maanfaatnya bagi siswa dan guru, cara pengunaanya. Dalam alat
dan sumber belajar ini termasuk alat peraga, buku sumber,
laboratorium dan perlengkapan belajar lainya.
 Komponen penilaian meliputi jenis alat penilaian yang digunakan, isi
dan rumusan pertayaan, pemeriksaan dan interprestasinya, sistem
penilaian yang digunakan, pelaksanaan penilaian, tindak lanjut hasil
penilaian, pemanfaatan hasil penilaian, administrasi penilaian,
tingkat kesulitan soal, validitas dan reliabilitas soal penilaian, daya
pembeda, frekuensi penilaian dan perencanaan penilaian.
5. Komponen Penilaian Hasil Belajar
a.Masukan baku/pasar (peserta didik) Departemen Pendidikan Nasional (2003)
menegaskan bahwa, peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan dirinya melalui jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.
b.Masukan instrumental (kurikulum, metode mengajar, sarana dan guru): (1)
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diberikan oleh suatu lembaga
penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan
kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan
perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap
jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan. (2) Metode pembelajaran
adalah prosedur, urutan,langkah- langkah, dan cara yang digunakan guru dalam
pencapaian tujuan pembelajaran. Sarana pendidikan sebagai alat yang digunakan
secara langsung dalam proses pendidikan. Sementara prasarana pendidikan
adalah segala macam alat yang tidak secara langsung digunakan dalam proses
pendidikan. (3) Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan formal yang
harus mempunyai semacam kualifikasi formal.
c.Masukan lingkungan (lingkungan sosial dan lingkungan bukan manusia)
d.Keluaran (output) pendidikan adalah hasil belajar (prestasi belajar) yg
merefleksikan seberapa efektif proses belajar
KRITERIA PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

1. Kriteria Penilaian Proses:


Menurut Nana Sudjana, penilaian proses belajar mengajar memiliki kriteria,
yaitu :
Konsistensi kegiatan belajar mengajar dengan kurikulum. Kurikulum
adalah program belajar mengajar yang telah ditentukan sebagai acuan apa
yang seharusnya dilaksanakan.
 Keterlaksanaannya oleh guru. Dalam hal ini adalah sejauh mana kegiatan
program yang telah dilaksanakan oleh guru tanpa mengalami hambatan dan
kesulitan yang berarti.
Keterlaksanaannya oleh siswa. Dilihat sejauh mana siswa melakukan
kegiatan pembelajaran dengan program yang telah ditentukan guru tanpa
mengalami hambatan dan kesulitan yang berarti,
Motivasi belajar siswa. Keberhasilan proses belajar-mengajar dapat dilihat
dalam motivasi belajar yang ditujukan para siswa pada saat melaksanakan
kegiatan belajar mengajar

 Keaktifan para siswa dalam kegiatan belajar
 Penilaian proses belajar mengajar terutama adalah melihat sejauh
mana keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar ,
keaktifan siswa
 Interaksi guru dan siswa. Interaksi guru dan siswa berkenaan
dengan hubungan timbal balik dalam melakukan kegiatan belajar
mengajar
 Kemampuan atau keterampilan guru mengajar. Keterampilan guru
mengajar merupakan puncak keahlian guru yang professional dalam
hal bahan pengajaran, komunikasi dengan siswa, metode mengajar,
dll.
 Kualitas hasil belajar yang diperoleh siswa. Salah satu keberhasilan
proses belajar-mengajar dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh
siswa.
2. Kriteria penilaian hasil pembelajaran antara lain :
a.Dikembangkan dengan mengacu pada 3 aspek: pengetahuan,
keterampilam dan sikap.
b.Menggunakan berbagai cara didasarkan pada tuntutan kompetensi
dasar.
c.Mengacu pada tujuan dan fungsi penilaian (sumatif, formatif). Tujuan
dan fungsi formatif: keputusan aspek apa yang masih harus diperbaiki
dan aspek apa yang dianggap sudah memenuhi dari indikator
penilaian. Tujuan dan fungsi sumatif: keputusan apakah siswa
dianggap mampu menguasai kualitas yang dikehendaki oleh tujuan
pembelajaran.
d.Mengacu kepada prinsip diferensiasi.
e.Tidak bersifat diskriminat.

Anda mungkin juga menyukai