NIM : 1121041
KELAS : B.101.21.01
Perencanaan Sistem Pendidikan Agama Islam adalah suatu cara yang dilakukan seseorang
secara sistemik yang tersusun dari berbagai macam Komponen yang saling berhubungan dan
bahu membahu dalam mencapai tujuan Yang telah ditentukan sesuai dengan ajaran Islam.
Ada sembilan dimensi yang terkait dengan proses perencanaan pendidikan, yaitu:
1. Signifikansi
Perencanaan pendidikan harus memperhatikan signifikansi dan kegunaan sosial dari tujuan
pendidikan yang diajukan. Pengambilan keputusan harus mempunyai garis-garis yang jelas
dan mengajukan kriteria evaluasi. Signifikansi dapat ditentukan berdasarkan kriteria yang
dibangun di dalam proses perencanaan.
2. Relevansi
Perencanaan pendidikan memungkinkan penyelesaian persoalan secara lebih spesifik atau
waktu yang tepat agar dapat dicapai secara optimal.
3. Adaptabilitas
Perencanaan pendidikan bersifat dinamik, sehingga perlu mencari umpan balik.
Penggunaan proses memungkinkan perencanaan pembelajaran yang fleksibel, adaptif,
realistis, yakni dapat dirancang untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan.
4. Feasibilitas
Feasibilitas artinya perencanaan terkait dengan teknik dan estimasi biaya serta lainnya
dalam pertimbangan yang realistis.
5. Kepastian atau defenitivenes
Sekalipun perlu banyak alternatif yang disediakan dalam perencanaan pendidikan, konsep
kepastian dapat meminimumkan atau mengurangi kejadia- kejadian yang tidak diduga
6. Ketelitian atau parsimoniusness
Ketelitian hendaknya diperhatikan agar perencanaan pendidikan disusun dalam bentuk
sederhana dan sensitif terhadap kaitan-kaitan antara komponen pembelajaran.
7. Waktu
Perencanaan pembelajaran hendaknya dapat memprediksi kebutuhan masa depan, dan
tetap memperhatikan kemajuan zaman
8. Monitoring
Monotoring berguna untuk mengetahui apakah komponen yang ada berjalan sebagaimana
mestinya.
9. Isi perencanaan merujuk pada hal-hal yang akan direncanakan
Maka perencanaan pengajaran perlu memuat hal-hal berikut ini :
a. Tujuan apa yang diinginkan
b. Program dan layanan
c. Tenaga manusia
d. Keuangan
e. Bangunan fisik
f. Struktur organisasi
g. Kontek sosial.
b. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat
dalam kegiatan.
c. Sebagai pedoman kerja, baik unsur guru maupun unsur siswa dan siswinya.
d. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu kegiatan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan
dan kelambatan kegiatan tersebut.
e. Untuk bahan pengususnan data agar tidak terjadi kesenjangan dalam kegiatan
pembelajaran.
1. Fungsi kreatif
2. Fungsi inovatif
3. Fungsi selektif
4. Fungsi komunikatif
5. Fungsi prediktif
6. Fungsi akurasi
Pendekatan sistem (System Approach), adalah suatu proses yang dengan kebutuhan
diidentifikasi, problem dipilih, syarat-syarat pemecahan problem diidentifikasi, pemecahan
dipilih dari beberapa alternatif, metode dan alat dicari dan diterapkan, hasil evaluasi, dan revisi
yang diperlukan terhadap seluruh bagian dari sistem tersebut yang sudah dilaksanakan,
sedemikian rupa sehingga kebutuhan dapat tercapai.
Adanya komponen di dalam sistem memiliki kedudukan yang sangat penting. Agar suatu
perencanaan dalam sebuah sistem bisa berjalan dengan baik, maka diperlukan komponen-
komponen yang harus ada didalamnya, berikut komponen-komponen dalam suatu sistem yaitu:
siswa, tujuan, kondisi, sumber-sumber belajar, hasil belajar
1. Siswa
Peserta didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau
sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan. Mereka adalah unsur
manusiawi yang penting dalam kegiatan interaksi edukatif, mereka dijadikan sebagai
pokok persoalan dalam semua gerak kegiatan pendidikan dan pengajaran.
2. Tujuan
Tujuan adalah unsur yang terpenting di dalam pembelajaran setelah unsur siswa
sebagai subyek belajar. Tujuan penyelenggaraan pendidikan diturunkan dari visi dan
misi lembaga pendidikan itu sendiri.
3. Kondisi
Kondisi adalah berbagai pengalaman belajar yang dirancang agar siswa dapat
mencapai tujuan khusus seperti yang telah dirumuskan. Pengalaman belajar harus
mendorong agar siswa aktif belajar baik secara fisik maupun nonfisik. Oleh sebab itu,
tugas guru adalah memfasilitasi pada siswa agar mereka belajar sesuai dengan minat,
motivasi, dan gayanya sendiri.
4. Sumber-Sumber Belajar
Sumber belajar berkaitan dengan segala sesuatu yang memungkinkan siswa dapat
memperoleh pengalaman belajar. Di dalamnya meliputi lingkungan fisik seperti tempat
belajar, bahan dan alat yang dapat digunakan, personal seperti guru. petugas
perpustakaan dan ahli media, dan siapa saja yang berpengaruh baik langsung maupun
tidak langsung untuk keberhasilan dalam pengalaman belajar.
5. Hasil Belajar
1. Melalui pendekatan sistem, arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan jelas.
Dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi, manakala dalam suatu proses pembelajaran tanpa
adanya tujuan yang jelas. Tentu, proses pembelajaran tidak akan menjadi fokus, dalam arti
pembelajaran akan menjadi tidak bermakna serta sulit menentukan efektifitas proses
pembelajaran.