Di Susun Oleh :
NUZUL AZMI
Dosen Pembimbing :
Dr. Affan Hasnan, M.Pd
Pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan guru dan siswa. Menurut Ambarita,
manajemen pembelejaran adalah kemampuan guru dalam mendayagunakan sumber daya
yang ada, semua kegiatan menciptakan dan mengembangkan kerja sama, sehingga diantara
mereka tercipta pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan di kelas secara efektif dan
efisien. Lebih lanjut menurut Asrori Ardiansyah, konsep manajemen pembelajaran dalam
arti luas dan dalam arti sempit. Manajemen pembelajaran dalam arti luas berisi proses
kegiatan mengelola bagaimana membelajarkan si pembelajar dengan kegiatan yang dimulai
dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan atau pengendalian dan penilaian. Sedang
manajemen pembelajaran dalam arti sempit diartikan sebagai kegiatan yang perlu dikelola
oleh guru selama terjadinya proses interaksinya dengan siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran. Dari dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pembelajaran
adalah kegiatan yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan penilaian
pelaksanaan pembelajaran agar mencapai hasil belajar yang efektif. Menurut Muslich, secara
teknis pelaksanaan kegiatan pembelajaran menampakkan beberapa hal, yaitu:
1. Pengelolaan ruang kelas: Pengelolaan ruang kelas ditata sehingga menarik bagi siswa,
memudahkan mobilitas guru dan siswa, memudahkan interaksi dalam kelas,
memudahkan akses ke sumber atau alat bantu belajar dan memudahkan kegiatan
bervariasi.
2. Pengelolaan bahan pembelajaran: Pengelolaan bahan pembelajaran dirancang oleh
guru berupa tugas dan alat belajar yang menantang, memberikan umpan balik, dan
penyedia program penilaian yang memungkinkan semua siswa mampu unjuk
kemampuan mendemonstrasikan kinerja sedagai hasil belajar.
3. Pengelolaan kegiatan dan waktu: Pengelolaan kegiatan pembelajaran, Teknik
bertanya, penyedia umpan balik yang bermakna, penilaian yang mendorong siswa
bekerja dan menentukan keberhasilan pembelajaran.
Waktu pembelajaran dikelola dengan menentukan waktu prima di 10 menit pertama
agar siswa mampu mendapatkan inti dari setiap topik pembelajaran.
4. Pengelolaan siswa: Siswa dalam belajar hendaknya menggunakan metode yang
berbeda, bisa dengan perorangan, berpasangan atau berkelompok.
5. Pengelolaan sumber belajar: Mengelola sumber belajar dengan mempertimbangkan
sumber daya di sekolah dan melibatkan orang yang ada dalam system sekolah
tersebut.
6. Pengelolaan perilaku mengajar: Hal utama yang dibutuhkan siswa dari guru adalah
dipahami, dihargai, dicintai, merasa bernilai dan merasa aman.
IMPLEMENTASI
Implementasi adalah tindakan–tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang
diarahkan pada terciptanya tujuan–tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan.
Implementasi kurikulum disekolah bisa berupa rancangan pembelajaran yang disusun oleh
guru. Perencanaan kurikulum adalah proses yang melibatkan pengumpulan, pemilahan,
sintesis, dan pemilihan kegiatan informasi relevan dari berbagai sumber. Informasi ini
kemudian digunakan untuk desain dan pengalaman belajar. Desain ini memungkinkan siswa
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Implementasi kurikulum mencakup tiga kegiatan
pokok, yaitu : pengembangan program, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi.
1. Suasana kelas yang kondusif; memiliki iklim yang positif bagi berlangsungnya
kegiatan pembelajaran. Guru mampu menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan bagi siswa. Model dan metode pembelajaran yang diterapkan oleh
guru lebih bersifat atraktif dan mampu merangsang daya kreativitas siswa.
2. Kelas yang tenang dan disiplin; guru yang terampil akan mampu menciptakan kelas
yang tenang dan disiplin. Siswa patuh terhadap aturan yang ditetapkan oleh guru di
kelas karena aturan dimaksud telah disetujui oleh siswa untuk diterapkan di kelas.
Pelanggaran yang dilakukan oleh siswa dicatat, diberikan sanksi, dan dievaluasi untuk
mengkaji efektivitasnya.
3. Kelas yang berlangsung secara alamiah; Kelas yang alamiah beroperasi dengan
sendirinya. Guru menghabiskan sebagaian besar waktunya untuk melaksanakan
tugasnya sebagai pembelajar. Siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan mandiri
tanpa pengawasan ketat yang dilakukan oleh guru. Siswa yang terlibat dalam proses
belajar, aktif untuk saling berinteraksi. Pelaksanaan program dan proses
pembelajaran yang berlangsung dalam suasana kelas yang kondusif, tenang, alamiah
dengan disiplin yang tinggi dan bertumpu pada sistem manajemen pembelajaran yang
efektif, diyakini akan membuahkan hasil belajar yang optimal dalam berbagai bidang
pengetahuan.
KESIMPULAN