Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

Di Susun Oleh :

NUZUL AZMI

Dosen Pembimbing :
Dr. Affan Hasnan, M.Pd

PROGRAM STUDI MAGISTER (S-2) MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


INSTITUT PESANTREN KH. ABDUL CHALIM MOJOKERTO
2021
PENDAHULUAN

I. Teori Manajemen Kurikulum

Dalam Ensiklopedia American (1967), seperti dikutip Mulyasa disebutkan bahwa


manajemen merupakan “the art of coordinating the elemen of factorsnof production towards
the achievement of the purposes of anorganizations”, yaitu suatu seni untuk mengoordinasi
sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

Manajemen Kurikulum adalah pengaturan yang tersistematis mengenai pengelolaan


kurikulum dalam mencapai tujuan kurikulum. Dalam menjalankan manajemen kurikulum
diperlukan keterlibatan masyarakat dengan maksud agar mampu membantu implementasi
kurikulum, dapat dilihat bahwa sekolah harus mampu mandiri dalam menyiasati kebutuhan
kurikulum, mengatur, mengendalikan dan melaporkan hasil telaah kurikulum kepada
berbagai pihak seperti pemerintah dan masyarakat.

Sutomo mengatakan bahwa manajemen kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan


yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh secara pembinaan
secara kontinyu terhadap situasi belajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Manajemen Kurikulum bertujuan untuk
mengefektifkan kegiatan disekolah, serta sebagai parameter untuk mencapai tujuan
pembelajaran serta meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun strategi pembelajaran.
Prosedur manajemen kurikulum yaitu:

1. Perencanaan Kurikulum, menentukan sasaran dan apa yang hendak dicapai,


didalamnya diperlukan kerja sama untuk melaksanakan pengumpulan, perangcangan
dan pembuatan keputusan.
2. Pendekatan dan Pengembangan Kurikulum, pengembangan dan peninjauan kurikulum
merupakan proses mendefinisikan, memantau dan mengkaji keterampilan dan
pengetahuan yang diharapkan dapat mengarahkan siswa dalam memahami
pembelajaran.
3. Perencanaan Pengajaran, terdapat tujuan, penentuan strategi dan fungsi yang akan
dicapai apa yang menjadi tujuan manajemen kurikulum.
4. Implementasi Kurikulum, penerapan kurikulum yang telah dirumuskan.
5. Pengembangan Tujuan Pendidikan.
Ada 5 prinsip yang secara umum sudah dikenal di kalangan pendidikan, yaitu:

1. Produktivitas: berhubungan dengan hasil yang didapat dalam kegiatan kurikulum


serta pertimbangan bagaimana agar seluruh peserta didik bisa mencapai hasil yang
sesuai dengan tujuan kurikulum yang telah dibuat.
2. Demokratis: berhubungan dengan proses pelaksanaan yang harus berdasarkan asas
demokrasi secara keseluruhan.
3. Kooperatif: prinsip yang berhubungan dengan perolehan hasil yang diharapkan harus
diikuti dengan kerja sama yang positif di antara pihak-pihak yang terlibat.
4. Efektif dan efisien: Melihat efektivitas dan efisiensi pada berbagai komponen yang
ada di dalam manajemen kurikulum seperti biaya, waktu dan tenaga kerja
5. Mengarah visi, misi dan tujuan yang sudah ditetapkan dalam manajemen kurikulum.

II. Teori Manajemen Pembelajaran

Pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan guru dan siswa. Menurut Ambarita,
manajemen pembelejaran adalah kemampuan guru dalam mendayagunakan sumber daya
yang ada, semua kegiatan menciptakan dan mengembangkan kerja sama, sehingga diantara
mereka tercipta pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan di kelas secara efektif dan
efisien. Lebih lanjut menurut Asrori Ardiansyah, konsep manajemen pembelajaran dalam
arti luas dan dalam arti sempit. Manajemen pembelajaran dalam arti luas berisi proses
kegiatan mengelola bagaimana membelajarkan si pembelajar dengan kegiatan yang dimulai
dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan atau pengendalian dan penilaian. Sedang
manajemen pembelajaran dalam arti sempit diartikan sebagai kegiatan yang perlu dikelola
oleh guru selama terjadinya proses interaksinya dengan siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran. Dari dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pembelajaran
adalah kegiatan yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan penilaian
pelaksanaan pembelajaran agar mencapai hasil belajar yang efektif. Menurut Muslich, secara
teknis pelaksanaan kegiatan pembelajaran menampakkan beberapa hal, yaitu:

1. Pengelolaan ruang kelas: Pengelolaan ruang kelas ditata sehingga menarik bagi siswa,
memudahkan mobilitas guru dan siswa, memudahkan interaksi dalam kelas,
memudahkan akses ke sumber atau alat bantu belajar dan memudahkan kegiatan
bervariasi.
2. Pengelolaan bahan pembelajaran: Pengelolaan bahan pembelajaran dirancang oleh
guru berupa tugas dan alat belajar yang menantang, memberikan umpan balik, dan
penyedia program penilaian yang memungkinkan semua siswa mampu unjuk
kemampuan mendemonstrasikan kinerja sedagai hasil belajar.
3. Pengelolaan kegiatan dan waktu: Pengelolaan kegiatan pembelajaran, Teknik
bertanya, penyedia umpan balik yang bermakna, penilaian yang mendorong siswa
bekerja dan menentukan keberhasilan pembelajaran.
Waktu pembelajaran dikelola dengan menentukan waktu prima di 10 menit pertama
agar siswa mampu mendapatkan inti dari setiap topik pembelajaran.
4. Pengelolaan siswa: Siswa dalam belajar hendaknya menggunakan metode yang
berbeda, bisa dengan perorangan, berpasangan atau berkelompok.
5. Pengelolaan sumber belajar: Mengelola sumber belajar dengan mempertimbangkan
sumber daya di sekolah dan melibatkan orang yang ada dalam system sekolah
tersebut.
6. Pengelolaan perilaku mengajar: Hal utama yang dibutuhkan siswa dari guru adalah
dipahami, dihargai, dicintai, merasa bernilai dan merasa aman.

IMPLEMENTASI

I. Manajemen Kurikulum di Sekolah

Implementasi adalah tindakan–tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang
diarahkan pada terciptanya tujuan–tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan.
Implementasi kurikulum disekolah bisa berupa rancangan pembelajaran yang disusun oleh
guru. Perencanaan kurikulum adalah proses yang melibatkan pengumpulan, pemilahan,
sintesis, dan pemilihan kegiatan informasi relevan dari berbagai sumber. Informasi ini
kemudian digunakan untuk desain dan pengalaman belajar. Desain ini memungkinkan siswa
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Implementasi kurikulum mencakup tiga kegiatan
pokok, yaitu : pengembangan program, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi.

a. Pengembangan program mencakup program tahunan, semester atau catatatan harian,


mingguan, dan bulanan. Selain itu, ada juga peogram bimbingan dan konseling atau
program remedial.
b. Pelaksanaan pembelajaran. Pada hakikatnya, pembelajaran adalah proses interaksi
antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku arah
yang lebih baik. Dalam pembelajaran, tugas guru yang paling utama adalah
mengondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan prilaku bagi peserta
didik tersebut.
c. Evaluasi proses yang di laksanakan sepanjang proses pelaksanaan kurikulum atau
semester serta penilaiaan akhir formatif dan sumilatif mencakup penilaiaan
keseluruhan secara utuh untuk keperluan evaluasi pelaksaan kurikulum

Langkah-langkah pengembangan kurikulum sekolah yaitu:

a. Analisis dan diagnosis kebutuhan: Analisis kebutuhan dapat dilakukan dengan


mempelajari tiga hal, yaitu kebutuhan siswa, tuntutan masyarakat/dunia kerja, dan
harapan-harapan dari pemerintah (kebijakan pendidikan).
b. Perumusan tujuan: Tujuan-tujuan dalam kurikulum berhierarki, mulai dari tujuan
yang paling umum (kompleks) sampai pada tujuan-tujuan yang lebih khusus dan
operasional. Hierarki tujuan tersebut meliputi: tujuan pendidikan nasional, tujuan
institusional, tujuan kurikuler, serta tujuan instruksional: tujuan instruksional umum
dan tujuan instruksional khusus
c. Pengorganisaian materi: tahap dalam pengembangan bahan kurikulum, yaitu :
identifikasi kebutuhan, merumuskan misi kurikulum, menentukan anggaran biaya,
membentuk tim, mendapatkan susunan bahan, menganalisis bahan, menilai bahan.
membuat keputusan adopsi, menyebarkan, mempergunakan, dan memonitor
penggunaan bahan
d. Pengorganisasian dan pengalaman belajar: pengorganisasian pengalaman belajar
dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pendekatan. strategi, metode serta
teknik yang disesuaikan dengan tujuan dan sifat materi yangakan diberikan.
Pengalaman belajar siswa bisa bersumber dari pengalaman visual, pengalaman suara,
pengalaman perabaan, pengalaman penciuman, atau variasi dari visual, suara,
perabaan, dan penciuman
e. Penggunaan alat evaluasi: Pengembangan alat evaluasi dimaksudkan untuk menelaah
kembali apakah kegiatan yang telah dilakukan itu sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan

II. Manajemen Pembelajaran di Sekolah

Rencana program pembelajaran yang akan dilaksanakan didalamnya memuat beberapa


komponen yang membantu guru untuk melaksanakan tugas mengajar secara efektif berupa
program sekolah, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, rencana tindak lanjut yang
merupakan aktivitas pembelajaran pengayaan dan program remedial bagi siswa yang belum
mencapai kompetensi yang diharapkan. Salah satu aspek penting yang diperhatikan dalam
tahap implementasi kurikulum dan pembelajaran di kelas adalah suasana dan kondisi siswa
yang siap untuk menerima pembelajaran yang akan disajikan. Suasana kelas dan kondisi
siswa yang diprediksi menjadi suasana yang mendukung proses pembelajaran yang
berlansung lebih efektif adalah sebagaimana yang dikemukakan oleh Karwati & Priansa
sebagai berikut.

1. Suasana kelas yang kondusif; memiliki iklim yang positif bagi berlangsungnya
kegiatan pembelajaran. Guru mampu menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan bagi siswa. Model dan metode pembelajaran yang diterapkan oleh
guru lebih bersifat atraktif dan mampu merangsang daya kreativitas siswa.
2. Kelas yang tenang dan disiplin; guru yang terampil akan mampu menciptakan kelas
yang tenang dan disiplin. Siswa patuh terhadap aturan yang ditetapkan oleh guru di
kelas karena aturan dimaksud telah disetujui oleh siswa untuk diterapkan di kelas.
Pelanggaran yang dilakukan oleh siswa dicatat, diberikan sanksi, dan dievaluasi untuk
mengkaji efektivitasnya.
3. Kelas yang berlangsung secara alamiah; Kelas yang alamiah beroperasi dengan
sendirinya. Guru menghabiskan sebagaian besar waktunya untuk melaksanakan
tugasnya sebagai pembelajar. Siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan mandiri
tanpa pengawasan ketat yang dilakukan oleh guru. Siswa yang terlibat dalam proses
belajar, aktif untuk saling berinteraksi. Pelaksanaan program dan proses
pembelajaran yang berlangsung dalam suasana kelas yang kondusif, tenang, alamiah
dengan disiplin yang tinggi dan bertumpu pada sistem manajemen pembelajaran yang
efektif, diyakini akan membuahkan hasil belajar yang optimal dalam berbagai bidang
pengetahuan.

KESIMPULAN

Kegiatan dalam organisasi formal pendidikan tentu memerlukan aktivitas manajemen,


termasuk aktivitas penataan, penyusunan dan pengembangan serta pelaksanaan kurikulum
dan pembelajaran di suatu sekolah. Oleh karena itu dalam kaitan dengan manajemen
kurikulum dan program pembelajaran, mencakup kegiatan-kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dan tindak lanjut dan guru sebagai pelaksana
manajemen pembelajaran.
Nasbi, I. (2017). Manajemen kurikulum: Sebuah kajian teoritis. Idaarah: Jurnal Manajemen
Pendidikan, 1(2).
Sulfemi, W. B. (2019). Manajemen Kurikulum di Sekolah.
Rukajat, A. (2018). Manajemen pembelajaran. Deepublish. Diakses di
https://books.google.co.id/books?
hl=en&lr=&id=MyhuDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=teori+manajemen+pembelajaran
&ots=R_QVp2TmB7&sig=q-
tlEhni5URYtoSOIHD71dgYGY8&redir_esc=y#v=onepage&q=teori%20manajemen
%20pembelajaran&f=false
Gemnafle, M., & Batlolona, J. R. (2021). Manajemen pembelajaran. JURNAL PENDIDIKAN
PROFESI GURU INDONESIA (JPPGI), 1(1), 28-42.
Yuhasnil, Y. (2020). Manajemen Kurikulum dalam Upaya Peningkatan Mutu
Pendidikan. Alignment: Journal of Administration and Educational Management, 3(2), 214-
221.
Lazwardi, D. (2017). Manajemen kurikulum sebagai pengembangan tujuan pendidikan. Al-
Idarah: Jurnal Kependidikan Islam, 7(1), 119-125.
Wijoyo, Hadion. (2021). Manajemen Kurikulum. (n.p.): Insan Cendekia Mandiri. Diakses di
https://www.google.co.id/books/edition/Manajemen_Kurikulum/ugEyEAAAQBAJ?
hl=en&gbpv=0
Indarti, Luluk. (2020). Manajemen Pembelajaran. (n.p.): GUEPEDIA. Diakses di
https://www.google.co.id/books/edition/Manajemen_Pembelajaran/koxLEAAAQBAJ?
hl=en&gbpv=0
Tambuhan, Hardi. (2021). Manajemen Pembelajaran.  (n.p.): Media Sains Indonesia. Diakses
di google.co.id/books/edition/Manajemen_Pembelajaran/k2g7EAAAQBAJ?hl=en&gbpv=0
Suprihatiningsih. (2016). Perspektif Manajemen Pembelajaran Program Keterampilan:
Diakses di
https://www.google.co.id/books/edition/Perspektif_Manajemen_Pembelajaran_Progra/
9fuHDwAAQBAJ?hl=en&gbpv=0

Anda mungkin juga menyukai