Nim. 20591011
Kelas : PGMI 6H
Untuk mendapatkan hasil evaluasi lembaga pendidikan yang baik dan meminimalisir
masalah-masalah yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang maka sebaiknya
suatu lembaga pendidikan atau sekolah mampu melaksanakan manajemen peserta didik
sejak perencanaan semua hal yang terkait dengan matang. Yang tentu saja dengan standar
atau pedoman yang sudah pemerintah tentukan .
1. Jelaskan pengertian kurikulum, ruang lingkup, prinsip dan fungsi kurikulum?
Pengertian Kurikulum:
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Fungsi kurikulum:
Untuk siswa
Untuk siswa Fungsi kurikulum untuk siswa adalah sebagian acuan belajar.
Dengan adanya kurikulum, siswa mengetahui materi apa saja yang harus dipelajari dan
juga dipahami. Sehingga siswa dapat mempersiapkan ujian dengan lebih baik.
Keberadaan kurikulum bagi siswa juga menyetarakan atau membentuj standar pendidikan
di Indonesia. Dengan adanya kurikulum, semua daerah di Indonesia memiliki standar
pelajaran yang sama. Hal tersebut sangat penting bagi pemerataan pendidikan.
Untuk guru
Fungsi kurikulum untuk guru adalah sebagai pedoman pengajaran pada siswa. Kurikulum
memberikan patokan yang jelas tentang proses pengajaran juga materi yang harus
diberikan pada anak didik.
Materi (knowledges)
Materi kurikulum adalah bahan pengajaran yang terkandung dalam kurikulum.
Penyusunan kurikulum sendiri tidak boleh asal melainkan harus memerhatikan jenjang
pendidikan juga beberapa aspek. Seperti peningkatan agama, akhlak mulia, potensi,
kecerdasan, minat peserta didik, tuntutan dunia kerja, dinamika perkembangan global,
persatuan nasional, nilai-nilai kebangsaan, serta perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
Penilaian (evaluation)
Penilaian dibutuhkan sebagai gambaran ketercapaian tujuan juga keefektifan
penerapan suatu kurikulum ke lingkungan pendidikan. Dengan adanya penilaian,
kurikulum bisa dikembangkan untuk mendapat sistem pengajaran yang lebih baik.
1. Prinsip relevansi Relevansi memiliki makna sesuai atau serasi. Jika mengacu
pada prinsip relevansi, setidaknya kurikulum harus memperhatikan aspek
internal dan eksternal. Secara internal, kurikulum memiliki relevansi antara
komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi, dan evaluasi).
2. Prinsip fleksibilitas Pengembangan kurikulum berupaya agar hasilnya
fleksibel, fleksibel, dan fleksibel dalam implementasinya, memungkinkan
penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu
berkembang, serta kemampuan dan latar belakang siswa, peran kurikulum
disini sangat penting terhadap perkembangan siswa untuk itu prinsip fleksibel
ini harus benar benar diperhatikan sebagai penunjang untuk peningkatan mutu
Pendidikan.
3. Prinsip kontinuitas Yakni adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik
secara vertikal, maupun secara horizontal. Pengalaman belajar yang
disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di
dalam tingkat kelas, antar jenjang Pendidikan.
4. Prinsip efisiensi Peran kurikulum dalam ranah pendidikan adalah sangat
penting dan bahkan vital dalam proses pembelajaran, ia mencakup segala hal
dalam perencanaan pembelajaran.
5. Prinsip efektivitas Mengembangkan kurikulum pendidikan perlu
mempertimbangkan prinsip efektivitas, yang dimaksud dengan efektivitas di
sini adalah sejauh mana rencana program pembelajaran dicapai atau
diimplementasikan. Dalam prinsip ini ada dua aspek yang perlu diperhatikan,
yaitu: efektivitas mengajar guru dan efektivitas belajar siswa.
3. Jelaskan landasan hukum pembiayaan Pendidikan, sumber keuangan sekolah
dan fungsi pembiayaan Pendidikan?
Gaya visioner sangat membantu untuk organisasi kecil agar mampu berkembang pesat, atau
organisasi yang lebih besar agar mengalami transformasi atau restrukturisasi perusahaan. Kamu
mungkin menjadi pemimpin visioner jika memiliki kriteria:
Gigih dan berani
Strategis
Berani mengambil resiko
Inspiratif
Optimis
Inovatif
Manfaat:
Kepemimpinan visioner dapat membantu perusahaan tumbuh, menyatukan tim dalam
perusahaan, serta mengganti praktik yang sudah ketinggalan zaman.
Tantangan:
Pemimpin visioner mungkin kehilangan peluang karena begitu fokus pada tujuan yang lebih
besar. Mereka dapat mengorbankan penyelesaian masalah saat ini karena lebih berorientasi pada
masa depan, ini dapat membuat anggota tim merasa tidak didengarkan.
Contoh:
Seorang guru BK membuat sebuah kelompok di sekolah bersama guru lain untuk membantu
menyelesaikan kecemasan dan masalah yang dihadapi siswa di luar sekolah. Tujuannya adalah
untuk membantu siswa memiliki fokus yang lebih baik dan berhasil di sekolah. Guru ini telah
mengembangkan metode pengujian sehingga dapat menemukan cara yang berarti untuk
membantu siswa dengan cepat dan efisien.