Anda di halaman 1dari 9

Kelompok III : Lefrandi Simanjuntak (5191121001)

Sahabat Kristianto (5193121012)

Arei Pande Chrisjlie Siregar (5213321027)

Prodi : Pendidikan Teknik Mesin(C)

Dosen Pengampu : Drs. Robenhart Tamba, M.Pd

Substansi Manajemen Pendidikan

Bidang tugas manajemen pendidikan adalah bidang atau jenis tugas pokok yang harus
dikelola oleh administrator atau manajer pendidikan. Secara operasional bidang tugas ini disebut
sebagai subtansi manajemen yang harus diberdayakan sedemikian rupa oleh administrator atau
manajer (kepala sekolah) agar tujuan pendidikandan pembelajaran dapat tercapai secara efektif
dan efisien. Bidang tugas di sekolah menyangkut berbagai aspek, yaitu: (1) kurikulum, (2)
peserta didik, (3) pendidik dan tenaga Kependidikan, (4) sarana dan prasarana pendidikan, (5)
keuangan, (6) layanan khusus, (7) ketatausahaan, (8) mitra sekolah dengan masyarakat.

A. Manajemen Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan yang mencakup tujuan, isi dan
bahan pengajaran serta metoda yang digunakan sebagai bahan pengajaran yang akan
diselenggarakan dalam sebuah kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Manajemen kurikulum adalah sebuah proses atau sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif..

1. fungsi-fungsi dari manajemen kurikulum

adalah sebagai berikut:

 Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, karena pemberdayaan


sumber dan komponen kurikulum dapat dilakukan dengan pengelolaan yang terencana.
 Meningkatkan keadilan dan kesempatan bagi peserta didik untuk mencapai hasil yang
maksimal melalui rangkaian kegiatan pendidikan yang dikelola secara integritas dalam
mencapai tujuan.

2. Ruang lingkup Manajemen Kurikulum

Manajemen kurikulum adalah bagian dari studi kurikulum. Para ahli pendidikan pada
umumnya telah mengenal bahwa kurikulum adalah suatu cabang dari disiplin ilmu pendidikan
yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Studi ini tidak hanya membahas tentang dasar-
dasarnya, tetapi juga mempelajari kurikulum secara keseluruhan yang dilaksanakan dalam
pendidikan.Manajemen Kurikulum juga suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif,
komperhensif, dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Ruang
lingkup manajemen kurikulum meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
evaluasi kurikulum Rusman 2011 Menurut Oemar Hamalik 2006 Perencanaan kurikulum adalah
perencanaan kesempatan- kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk membina siswa ke arah
perubahan tingkah laku yang diinginkan dan menilai sampai dimana perubahan-perubahan telah
terjadi pada diri siswa.

3. Manajemen Perencanaan Kurikulum

Perencanaan kurikulum adalah perencanaan kesempatan-kesempatan belajar yang


dimaksudkan untuk membina siswa ke arah perubahan tingkah laku yang diinginkan dan menilai
sampai mana perubahan-perubahan yang telah terjadi pada siswa.

4. Manajemen Pengorganisasian dan Pelaksanaan Kurikulum

Manajemen pengorganisasian dan pelaksanaan kurikulum berkenaan dengan semua


tindakan yang berhubungan dengan perincian dan pembagian semua tugas yang memungkinkan
terlaksana. Manajemen pelaksanaan kurikulum bertujuan supaya kurikulum dapat terlaksana
dengan baik. Adapun Prosedur Perencanaan Kurikulum

 Menentukan Landasan Kurikulum.

 Menentukan tujuan Kurikulum.

 Menentukan isi kurikulum.


 Menentukan metode/strategi pembelajaran.

 Menentukan sumber belajar

 Menentukan Strategi Penilaian/evaluasi kurikulum.

5. Supervisi Pelaksanaan Kurikulum

Supervisi atau pemantauan kurikulum adalah pengumpulan informasi berdasarkan data


yang tepat, akurat, dan lengkap tentang pelaksanaan kurikulum dalam jangka waktu tertentu oleh
pemantau ahli untuk mengatasi permasalahan dalam kurikulum. Pelaksanaan kurikulum di dalam
pendidikan harus dipantau untuk meningkatkan efektifitasnya.

6. Penilaian Kurikulum

Penilaian kurikulum atau evaluasi kurikulum merupakan bagian dari sistem manajemen.
Evaluasi bertujuan untuk mengumpulkan, menganalisis dan menyajikan data untuk penentuan
keputusan mengenai kurikulum apakah akan direvisi atau diganti

7. Perbaikan Kurikulum

Kurikulum tidak bisa bersifat selalu statis, akan tetapi akan senantiasa berubah dan
bersifat dinamis. Hal ini dikarenakan kurikulum itu sangat dipengaruhi oleh perubahan
lingkungan yang menuntutnya untuk melakukan penyesuaian supaya dapat memenuhi
permintaan. Permintaan itu baik dikarenakan adanya kebutuhan dari siswa dan kebutuhan
masyarakat yang selalu mengalami perkembangan dan pertumbuhan terus menerus. Perbaikan
kurikulum intinya adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang dapat disoroti dari dua
aspek, proses, dan produk.

B. Manajemen Peserta Didik

1. Tujuan dan Fungsi Manajemen Peserta Didik

Tujuan khusus manajemen peserta didik adalah: (1) Meningkatkan pengetahuan, (2)
keterampilan dan psikomotor peserta didik, (3) Menyalurkan dan mengembangkan
kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat peserta didik, (4) Menyalurkan aspirasi,
harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik.
2. Prinsip-Prinsip Manajemen Peserta Didik

Adapun prinsip-prinsip manajemen peserta didik tersebut adalah sebagai berikut:

 Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian dari keseluruhan manajemen sekolah.

 Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengemban misi pendidikan
dan dalam rangka mendidik para peserta didik.

 Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk mempersatukan


peserta didik yang mempunyai aneka ragam latar belakang dan punya banyak perbedaan.

 Kegiatan manajemen peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya pengaturan


terhadap pembimbingan peserta didik.

 Kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu kemandirian peserta
didik. Prinsip kemandirian demikian akan bermanfaat bagi peserta didik tidak hanya
ketika di sekolah, melainkan juga ketika sudah terjun ke masyarakat

 Apa yang diberikan kepada peserta didik dan yang selalu diupayakan oleh kegiatan
manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan peserta didik baik di
sekolah lebih-lebih di masa depan.

3. Pendekatan Manajemen Peserta Didik

Ada dua pendekatan yang digunakan dalam manajemen peserta didik (Yeager,
1994). Pertama, pendekatan kuantitatif (the quantitative approach). Pendekatan ini lebih
menitik beratkan pada segi-segi administratif dan birokratik lembaga pendidikan. Dalam
pendekatan demikian, peserta didik diharapkan banyak memenuhi tuntutan-tuntutan dan
harapan-harapan lembaga pendidikan di tempat peserta didik tersebut berada. Asumsi
pendekatan ini adalah, bahwa peserta didik akan dapat matang dan mencapai
keinginannya, manakala dapat memenuhi aturan-aturan, tugas-tugas, dan harapan-
harapan yang diminta oleh lembaga pendidikannya.

4. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik

Ruang lingkup Manajemen Peserta Didik itu meliputi:


 Analisis Kebutuhan Peserta Didik. Langkah pertama dalam kegiatan manajemen
peserta didik adalah melakukan analisis kebutuhan yaitu penetapan siswa yang
dibutuhkan oleh lembaga pendidikan (sekolah).

 Rekruitmen Peserta Didik. Rekruitmen peserta didik di sebuah lembaga


pendidikan (sekolah) pada hakikatnya adalah merupakan proses pencarian,
menentukan dan menarik pelamar yang mampu untuk menjadi peserta didik di
lembaga pendidikan (sekolah) yang bersangkutan.

 Seleksi Peserta Didik. Seleksi peserta didik adalah kegiatan pemilihan calon
peserta didik untuk menentukan diterima atau tidaknya calon peserta didik
menjadi peserta didik di lembaga pendidikan (sekolah) tersebut berdasarkan
ketentuan yang berlaku.

 Orientasi. Orientasi peserta didik adalah kegiatan penerimaan siswa baru dengan
mengenalkan situasi dan kondisi lembaga pendidikan (sekolah) tempat peserta
didik itu menempuh pendidikan. Tujuan diadakannya orientasi bagi peserta didik
antara lain:

 Penempatan Peserta Didik (Pembagian Kelas). Sebelum peserta didik yang telah
diterima pada sebuah lembaga pendidikan (sekolah) mengikuti proses
pembelajaran, terlebih dahulu perlu ditempatkan dan dikelompokkan dalam
kelompok belajarnya..

 Pembinaan dan Pengembangan Peserta Didik. Pembinaan dan pengembangan


peserta didik dilakukan sehingga anak mendapatkan bermacam-macam
pengalaman belajar untuk bekal kehidupannya di masa yang akan datang.

 Pencatatan dan Pelaporan. Pencatatan dan pelaporan tentang kondisi peserta


didik perlu dilakukan agar pihak lembaga dapat memberikan bimbingan yang
optimal pada peserta didik.

 Kelulusan dan Alumni. Proses kelulusan adalah kegiatan paling akhir dari
manajemen peserta didik. Kelulusan adalah pernyataan dari lembaga pendidikan
(sekolah) tentang telah diselesaikannya program pendidikan yang harus diikuti
oleh peserta didik. Ketika peserta didik sudah lulus, maka secara formal hubungan
antara peserta didik dan lembaga telah selesai.

C. Manajemen Tenaga Pendidik dan Kependidkan

1. Ruang lingkup

Ruang lingkup aktifitas manajemen tenaga pendidik dan kependidikan meliputi :


Rekrutmen atau penerimaan tenaga pendidik maupun kependidikan harus mencakup : seleksi,
orientasi, dan penempatan. Untuk mendapatkan tenaga pendidik atau kependidikan yang
berkualitas sesuai dengan kebutuhan sekolah maka hendaknya lembaga melakukan
perekrutan yang diawali dengan seleksi kemudian orien tasi sebagai wahana latihan dan
percobaan dan terakhir adalah penempatan. Dr. Rugaiyah mengartikan seleksi adalah
kegiatan memilih calon-calon tenaga yang dilaksanakan melalui seleksi administratif tes
tertulis, tes psikologis, wawasan dan tes kesehatan.

D. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan

1. Prinsip-prinsip manajemen sarana dan prasarana pendidikan

 Prinsip pencapaian tujuan. manajemen perlengkapan sekolah dapat di katakan berhasil


bilaman fasilitas sekolah itu selalu siap pakai setiap saat, pada setiap seorang personel
sekolah akan menggunakannya

 Prinsip efisiensi. Dengan prinsip efisiensi semua kegiatan pengadaan sarana dan
prasarana sekolah di lakukan dengan perencanaan yang hati-hati, sehingga bisa
memperoleh fasilitas yang berkualitas baik dengan harga yang relatif murah. Dengan
prinsip efisiensi berarti bahwa pemakaian semua fasilitas sekolah hendaknya dilakukan
dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat mengurangi pemborosan.

 Prinsip administrative. Dengan prinsip administratif berarti semua perilaku pengelolaan


perlengkapan pendidikan di sekolah itu hendaknya selalu memperhatikan undang-
undang, peraturan, instruksi, dan pedoman yang telah di berlakukan oleh pemerintah.
 Prinsip kejelasan tanggung jawab. semua tugas dan tanggung jawab semua orang yang
terlibat itu perlu di deskripsikan dengan jelas.

 Prinsip kekohesifan. Dengan prinsip kekohesfan berarti manajemen perlengkapan


pendidikan di sekolah hendaknya terealisasikan dalam bentuk proses kerja sekolah
yang sangat kompak.

2. Pengelolaan Fasilitas Pendidikan

Perencanaan sarana pendidikan Penentuan kebutuhan merupakan perencanaan pengadaan


sarana pendidikan yang diperlukan dalam penyelenggaraan pendidikan. Sebelum
mengadakan alat-alat tertentu atau fasilitas pendidikan terlebih dahulu harus melalui
prosedur yang benar, yaitu melihat dan memeriksa kembali keadaan dan kekayaan yang
telah ada, agar tidak terjadi sarana pendidikan yang mubazir, seperti pengadaan kembali
sarana yang masih memadai dari segi kuantitas maupun kualitas atau pengadaan alat-alat
yang tidak diperlukan dalam penyelenggaraan pendidikan. Setelah melalui prosedur yang
benar, baru bisa ditentukan jenis sarana yang diperlukan berdasarkan kepentingan
pendidikan di sekolah bersangkutan. Penentuan sarana pendidikan sekolah juga harus
mempertimbangkan siapa-siapa saja yang memfasilitasi atau membiayai pengadaan sarana
tersebut.

3. Prosedur pengawasan

 Observasi. Digunakan untuk mengadakan penilaian atau evaluasi baikterhadap


pimpinan atau bawahannya. Digunakan untuk auditdan review terhadap apa yang
telah dilakukan.

 Pemberian contoh. Apa yang dikerjakan oleh pimpinan seharusnya juga


dikerjakanpula oleh bawahannya dan sebaliknya pimpinan akan seganmenindak
terhadap bawahannya kalau ia sendiri tidak dapatmengerjakannya.

 Pencatatan pelaporan. Suatu alat pembuktian, dapat berupa catatan atau laporan.

 Pembatasan wewenang. Untuk menjaga agar seseorang tidak melakukan hal


yangmelebihi wewenangnya serta untuk menghindari penyimpangan.
4. Prinsip Pengelolaan Keuangan

Dalam mengelola keuangan harus dilakukan dengan menganut system :

• Transparan

• Akuntabel

• Responsible

• Relevan

• Efektif

• Efisien

E. Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

1. Pengertian

Hubungan sekolah dan masyarakat didefinisikan sebagai proses komunikasi antara sekolah
dan masyarakat untuk berusaha menanamkan pengertian warga masyarakat tentang
kebuttuhan dan karya pendidikan serta pendorong minat dan tanggung jawab masyarakat
dalam usaha memajukan sekolah.

2. Tujuan Manajemen Sekolah dan Masyarakat (Husemas)

Tujuan Husemas dimaksudkan untuk menciptakan hubungan sekolah secara harmonis,


meningkatkan kemajuan pendidikan disekolah dan memberi manfaat masyarakat akan
kemajuan sekolah.

Elsbree yang dikutip Sobari (1994) mengemukakan tujuan husemas, yaitu:

 Untuk meningkatkan kualitas belajar dan pertumbuhan anak.

 Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya pendidikan dan


meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
 Untuk mengembangkan antuasisme atau semangat saling bantu antara sekolah dengan
masyarakat antara sekolah dengan masyarakat demi kemajuan kedua belah pihak.

3. Fungsi Hubungan Sekolah dan Masyarakat

 Mengebangkan pengertian masyarakat tentang semua aspek pelaksanaan program


pendidikan di sekolah.

 Dapat menetapkan bagaimana harapan masyarakat terhadap sekolah dan apa


harapannya mengenai tujuan pendidikan.

 Memperoleh bantuan secukupnya dari masyarakat untuk sekolahnya, baik financial,


material maupun moril.

 Menimbulkan rasa tanggung jawab yang lebih besar pada masyarkat terhadap kualitas
pendidikan yang dapat diberikan oleh sekolah.

 Merealisasikan perubahan-perubahan yang diperlukan dan memeperoleh fasilitas


dalam merealisasikan perubahan-perubahan itu.

 Mengikutsertakan masyarakat secara kooperatif dalam usaha-usaha memecahkan


persoalan pendidikan.

 Meningkatkan semangat kerja sama antara sekolah dengan masyarakat, dan


meningkatkan partisipasi kepemimpinan untuk meningkatkan kehidupan dalam
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai