Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REVIEW

PEMBELAJARAN MICROTEACHING

Disusun
O
L
E
H:
Nama : Lefrandi Simanjuntak
Nim : 5191121001
Prodi : Pendidikkkan Teknik Mesin(C)
Mata Kuliah : Pembelajaran Microteaching
Dosen Pengampu : Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd.

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkatnya saya dapat
menyelesaikan critical book report ini. Meskipun banyak hambatan yang saya alami dalam
proses pengerjaannya, tapi saya berhasil menyelesaikan critical book report ini tepat pada
waktunya. Tidak lupa saya sampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing. Karena itu
saya berharap semoga critical book ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita
bersama.

Saya menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini. Saya berharap semoga karya tulis ini bisa
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Medan, 16 November 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Latar belakang di susunya critical book ini adalah untuk memenuhi tugas yg
diberikan oleh dosen dalam rangka membahas tentang dasar-dasar micro teaching. Critical
book ini disusun berdasarkan isi ataupun ringkasan buku. Mengajar Strategi Belajar mengajar
adalah tindakan guru dalam melasanakan rencana pembelajaran dengan menggunakan
beberapa variabel pengajaran seperti tujuan, bahan, metode, dan alat serta evaluasi untuk
mempengaruhi siswa mencapai tujuan yang ditetapkan.
Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar
menunjukkan apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran,
mengajar menunjukkan apa yang dilakukan guru sebagai pengajar. Banyak guru merasa sulit
menjawab pertanyaan yang diajukan kepada dirinya mengenai “Apakah pengajaran yang
dilakukan telah berhasil, dan apa buktinya?” dan “Apa yang menjadi ukuran dalam
menentukan keberhasilan tersebut?”. Untuk menjawab kedua pertanyaan tadi, kita harus
menentukan apa yang menjadi kriteria dari keberhasilan pengajaran. Ada dua kriteria yang
bersifat umum yaitu kriteria ditinjau dari sudut proses (by process) dan kriteria ditinjau dari
sudut hasil yang dicapainya (by product).

B. Tujuan

1. Untuk mengkritisi buku Micro Teaching


2. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Micro Teaching
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan buku Micro Teaching

C. Manfaat

1. Dapat mengkritisi buku Micro Teaching


2. Dapat memenuhi tugas mata kuliah Micro Teaching
3. Dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan buku tentang Micro Teaching
BAB II

ISI BUKU

A. Identitas Buku

 Buku Utama
Judul Buku : Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching
Penulis : Drs. H. Ahmad Sabri, M.Pd
Penerbit : Quantum Teaching
Tahun Terbit 2010
Tempat Terbit : Jakarta
Jumlah halaman : 170 halaman
No. ISBN : 978-979-010-171-5

 Buku Pembanding
Judul Buku : Teori dan Praktik Pengajaran yang Efektif dan Kreatif.
Penulis : Barnawi dan M. Arifin
Penerbit : AR-RUZZ MEDIA
Tahun Terbit 2015
Tempat Terbit : Bandung
Jumlah halaman : 64 halaman
No. ISBN : 978-602-313-037-5

B. Ringkasan

Buku BUKU

UTAMA

BAB I : Strategi Belajar Mengajar

A. Pengertian Strategi Belajar

Mengajar Strategi Belajar mengajar adalah tindakan guru dalam melasanakan


rencana pembelajaran dengan menggunakan beberapa variabel pengajaran seperti
tujuan, bahan, metode, dan alat serta evaluasi untuk mempengaruhi siswa
mencapai tujuan yang ditetapkan. Newman dan Logan mengatakan strategi
meliputi empat masalah yaitu:

1. Mengidentifikasikan serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan


tingkah laku.

2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar.

3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik,p mebelajaran yang


dianggap tepat dan efektif.

4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria dan


standar keberhasilan.

Ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan guru dalam melaksanakan strategi
mengajar. Pertama adalah tahapan mengajar, kedua adalah penggunaan model, dan
ketiga penggunaan prinsip mengajar.

1. Tahapan Mengajar

Tahapan mengajar terdiri dari tiga tahapan pokok yaitu tahapan pemula
(pra instruksinal), tahap pengajaran (instruksional), dan tahap penilaian dan
tindak lanjut.

2. Pendekatan Mengajar

Inti dari tahapan instruksional adalah kegiatan belajar para siswa. Tinggi
rendahnya kadar kegiatan belajarbanyak dipengaruhi oleh pendekatan mengajar
yang digunakan guru. Beberapa model atau pendekatan mengajar adalah:

a. Pendekatan Ekspositeri atau Model Informasi

b. Pendekatan Inquiry/Discovery

c. Pendekatan Interaksi Sosial

d. Pendekatan Tingkah Laku

B. Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar


Menurut Tabrani Rusyan, ada berbagai masalah sehubungan dengan strategi
belajar mengajar yang dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Konsep Dasar Strategi Belajar Mengajar

2. Sasaran Kegiatan Belajar Mengajar

3. Belajar Mengajar Sebagai Suatu Sistem

4. Hakikat Proses Belajar

5. Entering Behavior Siswa

6. Pola Belajar Siswa

7. Memilih Sistem Belajar

Mengajar BAB II : Hakikat

Pembelajaran

Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan.
Belajar menunjukkan apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang
menerima pelajaran, mengajar menunjukkan apa yang dilakukan guru sebagai
pengajar.

A. Komponen-Komponen Pembelajaran

Seorang guru harus melakukan empat komponen dalam proses pembelajaran


agar tujuan dari proses pembelajaran tercapai. Empat komponen itu adalah:

1. Menentukan Tujuan yang Spesifik

2. Mengadakan Penilaian Pendahuluan

3. Merencanakan Program Pengajaran

4. Evaluasi

B. Komunikasi Dalam Proses Belajar Mengajar

Komunikasi dibutuhkan agar interaksi belajar mengajar antara guru dan


murid bisa terlangsung dengan baik. Ada tiga pola komunikasi yang dapat
digunakan untuk membangun interaksi antara guru dengan siswa yaitu :
1. Komunikasi sebaai aksi komunikasi satu arah

2. Komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah

3. Komunikasi yang tidak hanya melibatkan sebagai transaksi

C. Kriteria Keberhasilan Pembelajaran

Banyak guru merasa sulit menjawab pertanyaan yang diajukan kepada dirinya
mengenai “Apakah pengajaran yang dilakukan telah berhasil, dan apa buktinya?”
dan “Apa yang menjadi ukuran dalam menentukan keberhasilan tersebut?”. Untuk
menjawab kedua pertanyaan tadi, kita harus menentukan apa yang menjadi
kriteria dari keberhasilan pengajaran. Ada dua kriteria yang bersifat umum yaitu
kriteria ditinjau dari sudut proses (by process) dan kriteria ditinjau dari sudut hasil
yang dicapainya (by product).

D. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor lingkungan
dan faktor yang berasal dari diri siswa itu sendiri. Clark mengemukakan bahwa
hasil belajar siswa disekolah 70 persen dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30
persen dipengaruhi oleh lingkungan. Disamping faktor kemampuan yang dimiliki
siswa, faktor lain seperti motivasi, minat, sikap dan kebiasaan, ketekunan, sosial,
ekonomi, dan faktor fisik dan psikis berpengaruh kepada hasil belajar.

BAB III : Metode Pembelajaran

A. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang
digunakan guru pada saat menyajikan bahan pelajaran baik secara individual atau
secara kelompok. Syarat-syarat yang harus diperhatikan seorang guru dalam
penggunaan metode pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat atau


gairah belajar siswa.

2. Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih
lanjut
3. Metode yang digunakan harus dapat memeberikan kesempatan bagi siswa
untuk mewujudkan hasil karya

4. Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan


kepribadian siswa

5. Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar
sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi

6. Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai


dan sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari

B. Macam-Macam Metode Mengajar dan Penggunaannya

Memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan proses belajar


mengajar yang menarik. Di bawah ini beberapa metode belajar dan penggunaannya
yaitu :

1. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah metode yang dilakukan guru dalam menyampaikan


bahan pelajaran dalam kelas secara lisan. Interaksi guru dan siswa banyak
menggunakan bahasa lisan. Dalam metode ini yang mempunyai peran utama
adalah guru.

2. Metode Tanya Jawab

Metode ini adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya


komunikasi langsung yang bersifat two way traffic karena pada saat ini terjadi
dialog antara guru dan siswa. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan
timbale balik secara langsung antara guru dan siswa.

3. Metode Diskusi

Diskusi suatu kegiatan kelomopok untuk memecahkan masalah dengan


maksud untuk mendapat pengertian bersama yang jelas dan teliti tentang
sesuatu atau untuk merampungkan keputusan bersama.

4. Metode Tugas Belajar dan Resitasi


Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah tapi lebih luas dari
itu. Tugas dilaksanakan di rumah, sekolah, dan tempat lain. Metode tugas dan
resitasi merangsang anak aktif belajar baik secara individu maupun kelompok.

5. Metode Kerja Kelompok

Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok mengandung


pengertian bahwa siswa dalam satu kelas dipandang sebagai suatu kesatuan
tersendiri.

6. Metode Demontrasi dan Eksperimen

Metode demontrasi adalah metode mengajar yang memperlihatkan


bagaimana proses terjadinya sesuatu. Metode eksperimen adalah metode
pengajaran yang dilakukan bersama-sama oleh guru dan siswa.

7. Metode Sosiodrama dan Bermain Peran

Metode sosiodrama adalah metode mengajar dengan mendemonstrasikan


cara bertingkah laku dalam hubungan sosial, metode bermain peran adalah
menekankan kenyataan dimana para siswa diikut sertakan dalam permainan
peranan dalam mendemontrasikan masalah sosial.

8. Metode Problem Solving

Metode problem solving tidak hanya metode mengajar tetapi juga metode
berpikir, dalam metode ini menggunakan metode lain dimulai dari mencari data
sampai menarik

BAB I V : Keterampilan Dasar Mengajar

Guru merupakan penentu keberhasilan proses belajar mengajar, oleh sebab itu
seorang guru harus memiliki beberapa keterampilan agar tujuan dari proses belajar
mengajar yang telah dirumuskan dapat tercapai.

A. Keterampilan bertanya

Pertanyaan yang dirumuskan dan digunakan dengan tepat akan menjadi alat
komunkasi antara guru dan murid yang ampuh. Guru harus menguasai berbagai
teknik bertanya dan guru harus mendengarkan dengan sungguhsungguh apa yang
dikemukakan oleh siswa dan mempberi tanggapan positif terhadap siswa

B. Keterampilan Memberi Penguatan

Penguatan atau reinforcement adalah bentuk respons bersifat verbal yang


merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa
yang bertujuan memberikan informasi atau umpan balik bagi penerima atas
perbuatan sebagai suatu dorongan atau koreksi.

C. Keterampilan Mengelola Kelas

Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan


memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya apabila terjadi
gangguan dalam proses belajar mengajar. Pengelolaan kelas adalah kegiatan-
kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi optimal bagi terjadinya
proses belajar mengajar.

D. Keterampilan Menjelaskan

Yang dimaksud dengan keterampilan menjelaskan dalam pengajaran adalah


penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematik. Penyampaian
informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok
merupakan cirri utama kegiatan menjelaskan.

E. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan
sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang diinformasi dengan berbagai
pengalaman atau informasi pengambilan kesimpuilan atau pemecahan masalah.
Tidak semua guru mampu membimbing para siswa untuk berdiskusi dan calon giri
mampu membimbing para siswa berdiskusi tanpa mengalami kesulitan.

F. Keterampilan Mengadakan Variasi

Variasi stimulasi adlaah kegiatan guru dalam mengenal konteks interaksi


belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid sehingga dalam
situasi belajar mengajar murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme,
dan partisipasi.
G. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

Guru harus bisa membuka pelajaran unuk menyiapkan kondisi mental murid
agar perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut
memberikan efek positif terhadap kegiatan belajar.

BUKU PEBANDING

BAB.I KONSEP DASAR MICROTEACHING

A. Pengertian Microteaching

Microteaching berasal dari dua kata, micro dan teaching. Micro berarti kecil, terbatas,
sempit, dan sedikit. Teaching berarti mengajar. Dengan demikian, microteaching adalah
kegiatan mengajar dengan segala aspek pengajarannya di perkecil atau disederhanakan
sehingga tidak serumit kegiatan mengajar biasa. Dari pandangan beberapa ahli juga dapat
disimpulkan bahwa microteaching dapat diartikan sebagai model pelatihan guru/calon
guru untuk menguasai keterampilan mengajar tertentu melalui proses pengajaran yang
sederhana.

B. Karakteristik Microteaching

1. Microteaching is real teaching

2. Microteaching lessons the complexities of normal classroom teaching

3. Microteaching focuses on training for the accomplishment of specific tasks

4. Microteaching allows for the increased control of practice

5. Microteaching greatly expands the normal knowledge of results or feedback


dimension in teaching

C. Fungsi Microteaching

1. Meberi pengalaman mengajar yang nyata dan latihan sejumlah keterampilan dasar
mengajar.

2. Calon guru dapat mengembangkan keterampilan mengajarnya sebelum mereka terjun


ke lapangan.
3. Memberikan kemungkinan bagi calon guru untuk mendapatkan bermacam-macam
keterampilan dasar mengajar.

D. Tujuan Microteaching

Tujuan utama microteaching ialah untuk membekali dan/atau meningkatkan


performance calon guru dalam mengadakan kegiatan belajar mengajar melalui pelatihan
keterampilan mengajar.

BAB II PENILAIAN MICROTEACHING

A. Pengertian Penilaian

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,


dan menafsirkan data tentang proses dan hasil prestasi belajar.

Tujuan Penilaian Microteaching

1. Menentukan tingkat pencapaian kemampuan dasar.

2. Menilai peningkatan dan perkembangan kemampuan siswa.

3. Mendiagnosis kesuitan belajar

4. Mendorong mahasiswa belajar mengembangkan rencana pembelajaran

5. Mendorong dosen agar lebih meningkatkan pembimbing yang baik

6. Memberikan informasi kepada UPPL seabagai masukan dalam menentukan


kebijakan pelaksanaan praktik mengajar mikri di sekolah/lembaga

B. Prinsip Penilaian Microteaching

1. Valid dan reliable

2. Objektif

3. Adil.

4. Terbuka

5. Bermakna.
6. Edukatif.

7. Berkesinambungan

C. Komponen dan Teknik Penilaian

1. Komponennya meliputi : orientasi dan observasi, rencana pembelajaran, dan


praktik microteaching

2. Tekniknya meliputi : teknik tes dan teknik notes

BAB IIIKETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

Keterampilan dasar mengajar antara lain :

1. Membuka dan menutup pelajaran.

2. Menjelaskan.

3. Mengadakan variasi.

4. Memberikan penguatan.

5. Bertanya

6. Mengelola kelas

7. Mengajar kelompok kecil dan perorangan

8. Membimbing diskusi kelompok kecil

BAB IV PENGELOLAAN BELAJAR DALAN MACROTEACHING

A. Pesan Guru dalam Pengajaran

- Guru sebagai demonstrator

- Guru sebagai fasilitator

- Guru sebagai motivator

- Guru sebagai pemacu belajar


- Guru sebagai perekayasa pembelajaran

- Guru sebagai pemberi insprasi

B. Pengelolaan Siswa

1. Mengenal keragaman karakteristik siswa yang meliputi: kecakapan siswa, gaya


belajar, dan kepribadian siswa

2. Belajar secara klasikal, kelompok, dan individual

3. Mengaktifkan siswa

C. Pengelolaan Bahan atau Materi Ajar

Diperlukan silabus yang dikembangkan berdasarkan prinsip: ilmiah, relevan,


sistematis, konsisten, memadai, actual dan kontekstual, fleksivel dan menyeluruh

D. Pengelolaan Waktu Belajar

Pengelolaan waktu mengajar harus dikaitkan dengan banyaknya kompetensi


yang harus dikuasai siswa dan kerumitan kemampuan siswa yang akan
dikembangkan. Pengelolaan waktu belajar dirancangdalam bentuk kalender
pendidikan. Kalender pendidikan merupakan pengaturan waktu pembelajaran selama
satu tahun pelajaran.
BAB III
PEMBAHASAN

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU

A. Kelemahan Pada buku karangan Drs. H. Ahmad Sabri, M.Pd kajian konsep kata
dan kalimat yang di sajikannya masih ada yang kurang di pahami saat di baca.
Hampir persamaan yang di ulang-ulang dan katanya sangat baku.

B. Kelebihan Sampul /cover yang di gunakan pada buku ini kelihatan simple tetapi
tetap menarik dan sederhana. Buku ini cocok di gunakan untuk para mahasiswa
sebagai panduan dan pedoman untuk menambah pengetahuan yang lebih baik lagi
tentang strategi belajar mengajar dan micro teaching dan bisa juga menjadi
referensi untuk melanjutkan perkulihan di semester berikutnya.Dalam buku ini
dijelaskan banyak hal-hal yang menyangkut bagaimana strategi belajar mengajar
yang dapat digunakan dalam acuan untuk merencanakan sebuah proses
pembelajaran. Buku dilengkapi pula dengan metode pembelajaran.
BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN
Mengajar Strategi Belajar mengajar adalah tindakan guru dalam melasanakan rencana
pembelajaran dengan menggunakan beberapa variabel pengajaran seperti tujuan, bahan,
metode, dan alat serta evaluasi untuk mempengaruhi siswa mencapai tujuan yang ditetapkan.
Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar
menunjukkan apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran,
mengajar menunjukkan apa yang dilakukan guru sebagai pengajar.
Pengelolaan waktu mengajar harus dikaitkan dengan banyaknya kompetensi yang
harus dikuasai siswa dan kerumitan kemampuan siswa yang akan dikembangkan.
Pengelolaan waktu belajar dirancangdalam bentuk kalender pendidikan. Kalender pendidikan
merupakan pengaturan waktu pembelajaran selama satu tahun pelajaran.

SARAN
Adapun saran yang dapat kita berikan padapenulisan buku ini adalah sebaiknya
penulis memperbaiki kesalahan dalam penulisan baik itu kata-kata ataupun kalimat,
sebaiknya kata-kata yang berbahasa asing agar disertai dengan artinya, serta lebih
memperdalam pembahasannya secara rinci. Dari critical book report ini, diharapkan kepada
pembaca agar dapat mengetahui isi dari buku ini dan mengaplikasikannya.

Selaku penulis makalah ini saya menyadari masih banyaknya kesalahan baik dalam
penyampaian atau pun pada format penulisan Critical book Report ini. Maka dari itu saya
mengharapkan saran yang bersifat membangun agar kedepannya didapati Critical Book
Report yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai