Anda di halaman 1dari 24

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. STRATEGI BELAJAR


MENGAJAR
PRODI S1 PGSD

SKOR NILAI:

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

DISUSUN OLEH

NAMA : ARYA NOVANTA SINAGA


NIM : 1183111076
DOSEN PENGAMPU : Rahmilawati Ritonga S.Pd, M.Pd
MATA KULIAH : STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

PROGRAM STUDI S1 PGSD


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
SEPTEMBER 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
sehingga saya masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan critical Book review ini.
Critical Book review ini saya buat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah Strategi
Belajar Mengajar, semoga critical Book review ini dapat menambah wawasan dan pengatahuan
bagi para pembaca.
Dalam penulisan critical Book review ini, Tentu saja Saya menyadari bahwa critical
Book review ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak kekurangan.Oleh karena
itu, Saya dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang
membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke depannya. menyelesaikannya sendiri tanpa
bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, Saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Rahmilawati
Ritonga S.Pd, M.Pd, selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Belajar Mengajar.
Akhir kata Saya mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam
critical Book review yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi
para pembaca.

Medan, September 2019

Arya Novanta Sinaga

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Tujuan......................................................................................................................1
C. Manfaat....................................................................................................................1

BAB II IDENTITAS BUKU…………………………………………………………….

BAB III RINGKASAN BUKU………………………………………………………….

BAB IV PEMAHASAN.....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Strategi pembelajaran merupakan suatu rencana kegiatan yang didalamnya


menggunakan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam suatu
pembelajaran. Strategi pembelajaran disusun untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Strategi pembelajaran didalamnya mencakup pendekatan, model, metode dan teknik


pembelajaran secara spesifik. Pengembangan perangkat pembelajaran merupakan serangkaian
proses atau kegiatan yang di lakukan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran berdasarkan
teori pengembangan yang telah ada. Langkah yang harus ditempuh dalam menetapkan strategi
pembelajaran adalah berkaitan dengan cara pendekatan belajar mengajar yang dianggap paling
tepat dan efektif untuk mencapai sasaran.

Bagaimana cara guru memandang sesuatu persoalan, konsep, pengertian, dan teori apa
yang akan digunakan dalam memecahkan sesuatu kasus, akan sangat memengaruhi hasilnya.
Lalu bagaimanakah pentingnya pengembangan strategi pembelajaran dalam mempengaruhi
perkembangan potensi siswa.

Berbagai macam metode yang diatur dalam strategi pembelajaran yang bertujuan untuk
memberi pengetahuan yang jelas dan pasti tentang sutau pembelajaran, sehingga menetukan
aspek-aspek apa saja yang harus ditentukan sebelum memulai pembelajaran harus sudah
dipersiapkan dengan matang, supaya proses pembelajranberjlan dengan lancar dan dapat
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

1.2 Tujuan
1. Memenuhi tugas CBR matakuliah Strategi Belajar Mengajar
2. Menambah wawasan pengkritik dan pembaca

1.3 Manfaat
1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum terhadap mata kuliah
Strategi Belajar Mengajar
2.  Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang dikritik.

1
BAB II

IDENTITAS BUKU

Judul : Strategi Belajar Mengajar

Penulis : Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag.

Drs. Aswan Zain

ISBN : 978-979-518-675-5

Penerbit : Rineka Cipta

Tahun :2013

Kota : Jakarta

2
BAB III

RINGKASAN BUKU

I. KONSEP STRATEGI BELAJAR MENGAJAR.

A. Pengertian Strategi Belajar Mengajar

Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk
bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.

Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal berikut:

1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku


dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan
2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup
bermasyarakat
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajak yang dianggap
paling tepat dan efektif
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar
keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi
hasil kegiatan belajar mengajar

B. Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar

Menurut Tabrani rusyan dkk., terdapat berbagai masalah sehubungan dengan


strategi belajar mengajar yang secara keseluruhan diklasifikasi seperti berikut:

1. Konsep dasar strategi belajar mengajar


2. Sasaran kegiatan belajar
3. Belajar mengajar sebagai suatu system
4. Hakikat proses belajar
5. Entering behavior siswa
6. Pola pola belajar siswa
3
7. Memilih sistem belajar mengajar
8. Pengorganisasian kelompok belajar
9. Pengelolaan atom pengelolaan atau Implementasi proses belajar mengajar

C. Implementasi Belajar Mengajar

Proses belajar mengajar adalah suatu aspek dari lingkungan sekolah yang diorganisasi.
pengawasan itu turut menentukan lingkungan itu membantu kegiatan belajar. Lingkungan belajar
yang baik adalah lingkungan yang menantang dan merangsang para siswa untuk belajar,
memberikan rasa aman dan kepuasan serta mencapai tujuan yang diharapkan.

Tahap-tahap pengelolaan dan pelaksanaan proses belajar mengajar dapat diperinci sebagai
berikut:

1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengawasan

II. HAKIKAT, CIRI, DAN KOMPONEN BELAJAR MENGAJAR

A. Hakikat Belajar Mengajar

Inti proses pengajaran tidak lain adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu
tujuan pengajaran. Padahal belajar pada hakekatnya adalah "perubahan" yang terjadi di dalam
diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktivitas belajar. Sama halnya dengan belajar,
mengajarkan pada hakikatnya nya adalah suatu proses, Yaitu proses mengatur, mengorganisasi
lingkungan yang ada di sekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak
didik melakukan proses belajar. Akhirnya, bila hakikat belajar adalah " perubahan", makalah
hakikat belajar mengajar adalah proses " pengaturan" yang dilakukan oleh guru.

4
B. Ciri-ciri Belajar Mengajar

Sebagai suatu proses pengaturan, kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari ciri-ciri
tertentu, yang menurut Edi Suhardi sebagai berikut:

1. Belajar mengajar memiliki tujuan


2. Ada suatu prosedur ( jalannya interaksi) yang direncanakan, didesain untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
3. Kegiatan belajar mengajar di tandai dengan Satu penggarapan materi yang khusus
4. Ditandai dengan aktivitas anak didik
5. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru berperan sebagai pembimbing.
6. alam kegiatan belajar mengajar membutuhkan disiplin
7. Ada batas waktu
8. Evaluasi

C. Komponen-komponen Belajar-mengajar

Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah
komponen yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat dan
sumber, serta evaluasi.

III. BERBAGAI PENDEKATAN DALAM BELAJAR MENGAJAR

A. Pendekatan Individual

Pendekatan individual mempunyai arti yang sangat penting bagi kepentingan pengajaran.
pengelolaan kelas sangat memerlukan pendekatan individual ini. Pemilihan metode tidak bisa
begitu saja mengabaikan kegunaan pendekatan individual, sehingga guru dalam melaksanakan
tugasnya selalu saja melakukan pendekatan individual terhadap anak didik di kelas. Persoalan
kesulitan belajar anak lebih mudah dipecahkan dengan menggunakan pendekatan Individual,
walaupun suatu saat pendekatan kelompok diperlukan.

5
B. Pendekatan Kelompok

Dengan pendekatan kelompok, jarak pendapat ditumbuhkembangkan rasa sosial yang


tinggi pada setiap diri anak didik. mereka dibina untuk mengendalikan rasa egois yang ada dalam
diri mereka masing-masing, sehingga terbina sikap kesetiakawanan sosial di kelas.

Beberapa pengarang mengatakan, kekerapan atau kesatuan kelompok ditentukan oleh


tarikan tarikan interpersonal, atau saling menyukai satu sama lain. yang mempunyai
kecenderungan menamakan keakraban sebagai tarikan kelompok adalah merupakan satu-satunya
faktor yang menyebabkan kelompok bersatu.

Keakraban kelompok ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Perasaan diterima atau disukai teman-teman


2. Tarikan kelompok
3. Teknik pengelompokan oleh guru
4. Partisipasi/ keterlibatan dalam kelompok
5. Penerimaan tujuan kelompok dan persetujuan dalam cara mencapainya
6. Struktur dan sifat-sifat kelompok.

C. Pendekatan Bervariasi

Ketika guru dihadapkan kepada permasalahan anak didik yang bermasalah, maka guru akan
berhadapan dengan permasalahan anak didik yang bervariasi. Setiap masalah yang dihadapi oleh anak
didik tidak selalu sama, Terkadang ada perbedaan. Guru tidak bisa menggunakan teknik pemecahan yang
sama untuk memecahkan permasalahan yang lain. Kalaupun ada, itungannya ada kasus tertentu.
Perbedaan dalam teknik pemecahan kasus itulah dengan pembicaraan ini didekati dengan " pendekatan
bervariasi"

D. Pendekatan Edukatif

Apapun yang guru lakukan dalam pendidikan dan pengajaran dengan tujuan untuk mendidik,
bukan karena motif-motif lain, seperti dendam, Gengsi, ingin ditakuti, dan sebagainya. Berdasarkan

6
kurikulum atau garis-garis besar program pengajaran (GBPP) Pendidikan Agama Islam SLTP tahun 1994
Sebutkan 5 macam pendekatan untuk pendidikan agama Islam, yaitu pendekatan penga

E. Pendekatan Keagamaan

Pendidikan dan pelajaran di sekolah tidak hanya memberikan 1 Atau 2 macam mata pelajaran,
tetapi terdiri dari banyak mata pelajaran. Semua mata pelajaran hidup pada umumnya dibagi menjadi dua
mata pelajaran umum dan mata pelajaran agama. Khususnya untuk mata pelajaran umum, sangat
berkepentingan dengan pendekatan keagamaan. hal ini dimaksudkan agar nilai budaya ilmu itu tidak
sekuler, tetapi menyatu dengan nilai agama.

F. Pendekatan Kebermaknaan

Kegagalan penguasaan bahasa Inggris oleh siswa, salah satu sebabnya adalah kurang tepatnya
pendekatan yang digunakan oleh guru Selain faktor lain seperti faktor sejarah, fasilitas, dan lingkungan
serta kompetensi guru itu sendiri. kegagalan pengajian tersebut tentu saja tidak boleh dibiarkan begitu
saja, karena akan menjadi masalah bagi siswa dalam setiap jenjang pendidikan yang dimasukinya.
karenanya perlu dipecahkan. salah satu alternatif pemecahan masalah tersebut diajukan lah pendekatan
baru, itu pendapatan ke bermaknaan.

IV. KEDUDUKAN PEMILIHAN DAN PENENTUAN METODE DALAM


PENGAJARAN

A. Kedudukan Metode Dalam Belajar Mengajar

Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai suatu
proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. hasil analisis yang dilakukan, Laila pemahaman
tentang kedudukan metode sebagai alat motivasi Entrinsik, sebagai strategi pengajaran, dan sebagai alat
untuk mencapai tujuan.

7
B. Pemilihan dan Penentuan Metode

Metode pengajaran guru gunakan dalam setiap kali pertemuan kelas bukanlah asal pakai, Tetapi
setelah melalui seleksi yang berkesesuaian dengan perumusan tujuan instruksional khusus. Jarang sekali
terlihat guru merumuskan tujuan hanya dengan satu rumusan, tetapi pasti guru merumuskan lebih dari
satu tujuan. Karenanya, kurban selalu menggunakan metode yang lebih dari satu. masalah pemilihan dan
penentuan metode dalam kegiatan belajar mengajar, dengan uraian bertolak dari nilai strategis metode,
efektivitas penggunaan metode, pentingnya pemilihan dan penentuan metode, hingga faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan metode pengajaran.

C. Macam-macam Metode Mengajar

Baik untuk diketahui, bawa metode-metode mengajar yang dibahas disini sebelum lah semuanya
dibicarakan dan untuk selanjutnya pembaca dapat menemukannya di dalam literatur lain. metode-metode
mengajar yang diuraikan Berikut ini adalah:

1. Metode Proyek
2. Metode Eksperimen
3. Metode Tugas dan Resitasi
4. Metode Diskusi
5. Metode Sosiodrama
6. Metode Demonstrasi
7. Metode Problem Solving
8. Metode Karya Wisata
9. Metode Tanya Jawab
10. Metode Latihan
11. Metode Ceramah

D. Praktik Penggunaan Metode Mengajar

1. Ceramah, tanya jawab, dan tugas


2. Ceramah, diskusi, dan tugas
3. Ceramah, demonstrasi, dan eksperimen

8
4. Ceramah, sosiodrama, dan diskusi
5. Ceramah, problem solving, dan tugas
6. Ceramah, demonstrasi, dan latihan

V. KEBERHASILAN BELAJAR MENGAJAR

A. Pengertian Keberhasilan

Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil, setiap guru
memiliki pandangan masing-masing sejalan dengan filsafatnya. Namun, untuk menyamakan persepsi
sebaiknya kita berpedoman pada kurikulum yang berlaku saat ini yang telah disempurnakan, antara lain
bahwa " suatu proses belajar mengajar tentang suatu Bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan
instruksional khusus (TIK) nya tercapai. untuk mengetahui tercapai tidaknya TIK, guru perlu
mengadakan tes formatif setiap selesai menyajikan satu bahasan kepada siswa. Kerana itulah, suatu
proses belajar mengajar tentang sesuatu Bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila hasilnya
memenuhi tujuan instruksional khusus dari bahan tersebut.

B. Indikator Keberhasilan

Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil adalah hal-hal sebagai
berikut:

1. Daya serap terhadap Bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara
individual maupun kelompok.
2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/ instruksional khusus (TIK) telah dicapai oleh
siswa, baik secara individual maupun kelompok.

C. Penilaian Keberhasilan

Untuk mengukur dan mengevaluasi Tingkat keberhasilan belajar tersebut dapat dilakukan melalui
tes prestasi belajar. berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes prestasi belajar dapat digolongkan ke
dalam jenis penilaian sebagai berikut:

9
1. Tes formatif
2. Tes subsumatif
3. Test sumatif

D. Tingkat Keberhasilan

Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. masalah yang dihadapi adalah
sampai di tingkat mana prestasi (hasil) belajar yang telah dicapai.

E. Program Perbaikan

Pengajaran perbaikan biasanya mengandung kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Mengulang pokok bahasan seluruh


b. Mengulang bagian dari pokok bahasan yang hendak dikuasai
c. Memecahkan masalah atau menyelesaikan soal-soal bersama-sama
d. Memberikan tugas-tugas khusus.
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

Beberapa faktor yang dimaksud adalah:

1. Tujuan
2. Guru
3. Anak didik
4. Kegiatan pengajaran
5. Bahan dan alat evaluasi
6. Suasana evaluasi

VI. PENGGUNAAN MEDIA SUMBER BELAJAR DALAM PROSES BELAJAR


MENGAJAR

A. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang secara
harfiah berarti perantara atau pengantar. Dengan demikian media merupakan Wahana penyalur informasi

10
belajar atau penyalur pesan. Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan
dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan
keterampilan. akhirnya dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan
sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran.

B. Media Sebagai Alat Bantu

Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat
dipungkiri. karena memang gurulah yang Menghendakinya untuk membantu tugas guru dalam
menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didik. guru sadar
bahwa tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran sup maka bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan
dipahami oleh setiap anak didik dipahami Setiap anak didik, pertama bahan pelajaran yang rumit atau
kompleks.

C. Media Sebagai Sumber Belajar

Belajar mengajar adalah suatu proses yang mengelola sejumlah nilai untuk dikonsumsi oleh
setiap anak didik. nilai-nilai itu tidak datang dengan sendirinya, tetapi terambil dari berbagai sumber.
media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar ikut membantu guru memperkaya wawasan anak
didik. aneka macam bentuk dan jenis media pendidikan yang digunakan oleh guru menjadi sumber ilmu
pengetahuan bagi anak didik. anjuran agar menggunakan media dalam pelajaran terkadang sukar
dilaksanakan, disebabkan dana yang terbatas untuk membelinya.

D. Macam-macam Media
1. Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam:
a. Media auditif
b. Media visual
c. Media audiovisual

2. Dilihat dari daya liput nya, media dibagi dalam:


a. Media dengan daya liput luas dan serentak
b. Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat

11
c. Media untuk pengajaran Individual

3. Dilihat dari bahan pembuatannya, media dibagi dalam:


a. Media sederhana
b. Media kompleks

E. Prinsip-prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media

Drs. Sudirman N. (1991) mengemukakan beberapa prinsip pemilihan media pengajaran yang
dibaginya ke dalam tiga kategori, sebagai berikut:

1. Tujuan pemilihan
2. Karakteristik media pengajaran
3. Alternatif pilihan

F. Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media

Agar media pengajaran Yang dipilih itu tepat, di samping memenuhi prinsip-prinsip pemilu, juga
terdapat beberapa faktor dan kriteria yang perlu diperhatikan sebagaimana diuraikan sebagai berikut:

1. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media pengajaran


a. Objektivitas
b. Program pengajaran
c. Pasaran program
d. Situasi dan kondisi
e. Kualitas teknik
f. Keefektifan dan efisiensi penggunaan

2. Kriteria pemilihan media pengajaran

Kehadiran media dalam proses pengajaran jangan dipaksakan sehingga mempersulit tugas guru,
tapi harus sebaliknya, yakni mempermudah guru dalam menjelaskan Bahan pengajaran. Kerana itu, media
Bukan keharusan, tetapi sebagai pelengkap jika dipandang perlu untuk mempertinggi kualitas belajar
mengajar.

12
G. Pengembangan dan Pemanfaatan Media Sumber

Media pengajaran adalah suatu alat bantu yang tidak bernyawa. alat ini bersifat netral. perannya
akan terlihat jika guru pandai memanfaatkannya dalam belajar mengajar.

VII. BEBERAPA TEKNIK MENDAPATKAN UMPAN BALIK

A. Memancing Apersepsi Anak Didik

Anak didik adalah makhluk Individual. anak didik adalah orang yang mempunyai kepribadian
dengan ciri-ciri yang khas Sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhannya. perkembangan dan
pertumbuhan anak didik dipengaruhi sikap dan tingkah lakunya. perkembangan dan pertumbuhan anak itu
sendiri dipengaruhi lingkungan di mana anak hidup berdampingan dengan orang lain disekitarnya dan
dengan alam lingkungan hidup lainnya. dalam mengajar, pada saat yang tepat, guru dapat memanfaatkan
hal-hal yang menjadi kesenangan anak untuk diselipkan dalam melengkapi isi dari bahan pelajaran yang
disampaikan. pengalaman anak mengenai bahan pelajaran yang telah diberikan merupakan Apersepsi
yang dipunyai oleh anak. akhirnya, pengetahuan guru mengenai apersepsi dapat memancing aktivitas
belajar anak didik secara optimal.

B. Memanfaatkan Taktik Alat Bantu Yang Akseptabel

Bahan pelajaran adalah isi yang disampaikan oleh guru dalam proses belajar mengajar. bahan
yang akan disampaikan oleh guru itu bermacam-macam sifatnya, mulai dari yang mudah, sedang, sampai
ke yang sukar. untuk seorang guru yang kurang terbiasa berbicara dan kurang pandai memilih kata serta
kalimat yang dapat mewakili isi Pesan yang disampaikan dari setiap bahan pelajaran akan mengalami
kesulitan anak mengantarkan anak duduk sebagai orang yang paham atas bahan yang diajarkan itu.
dipaksakan juga adalah perbuatan sia-sia. sungguhpun begitu, seorang guru yang pandai bermain kata dan
kalimat pun terkadang menemukan kesulitan untuk menanamkan pengertian atas bahan pelajaran yang
diberikan kepada anak didik.

C. Memilih Bentuk Motivasi Yang Akurat

13
Proses belajar mengajar adalah suatu proses yang disengaja diciptakan untuk kepentingan anak
didik agar anak didik senang dan bergairah belajar, guru berusaha menyediakan lingkungan belajar yang
kondusif dengan memanfaatkan semua potensi kelas yang ada. keinginan yang selalu ada pada setiap
biru-biru di manapun dan kapanpun. dalam usaha untuk membangkitkan gairah belajar anak didik.
Kemudian ada beberapa bentuk motivasi yang dapat digunakan guna mempertahankan minat anak didik
terhadap bahan pelajaran yang dibenarkan. bentuk-bentuk motivasi dimaksud adalah:

a. Memberi angka
b. Hadiah
c. Pujian
d. Gerakan tubuh
e. Memberi tugas
f. Memberi ulangan
g. Mengetahui hasil
h. Hukuman

D. Menggunakan Metode Yang Bervariasi

Metode adalah strategi yang tidak bisa ditinggalkan dalam proses belajar mengajar. setiap kali
mengajar guru pasti menggunakan metode. metode yang dipergunakan itu tidak sembarangan, melainkan
sesuai dengan tujuan pembelajaran. penggunaan metode yang bervariasi dapat menjembatani gaya-gaya
belajar anak didik dalam menyerap bahan pelajaran. umpan balik dari anak didik akan bangkit sejalan
dengan penggunaan metode mengajar yang sesuai dengan kondisi psikologis anak didik. maka adalah
penting memahami kondisi psikologis anak didik sebelum menggunakan metode mengajar guna
mendapatkan umpan balik optimal dari setiap anak didik.

VIII. PENGEMBANGAN VARIASI BELAJAR

A. Tujuan Variasi Mengajar

Penggunaan variasi terutama ditujukan terhadap perhatian siswa, motivasi, dan belajar siswa.
tujuan mengadakan variasi dimaksud adalah:

14
1. Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses belajar mengajar
2. Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi
3. Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah
4. Memberikan kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar Individual
5. Mendorong anak didik untuk belajar

B. Prinsip Penggunaan

Agar kegiatan pengajaran dapat merangsang siswa untuk aktif dan kreatif belajar, tentu saja
diperlukan lingkungan belajar yang kondusif salah satu upaya ke arah itu adalah dengan cara
memperhatikan beberapa prinsip penggunaan variasi dalam mengajar. beberapa prinsip penggunaan ini
sangat penting untuk diperhatikan dan betul-betul harus dihayati guna mendukung pelaksanaan tugas
mengajar di kelas. prinsip-prinsip penggunaan variasi mengajar itu adalah sebagai berikut:

1. Dalam menggunakan ke samping variasi sebaiknya semua jenis variasi digunakan


2. Menggunakan variasi secara lancar dan berkesinambungan
3. Menggunaan komponen variasi harus benar-benar terstruktur dan direncanakan oleh guru.

C. Komponen-komponen Variasi Mengajar

Ada orang terdahulu telah disuruh bawa komponen-komponen pada sengaja itu dibagi ke dalam
tiga kelompok besar yaitu variasi gaya mengajar, variasi media dan bahan, serta variasi interaksi.

IX. PENGELOLAAN KELAS

A. Pengertian Pengelolaan Kelas

Pengelolaan gelas adalah salah satu tugas guru yang tidak pernah ditinggalkan. guru selalu
mengelola kelas ketika dia melaksanakan tugasnya. pengelolaan kelas dimaksud untuk menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif bagi anak didik sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan

15
efisien. ketika kelas terganggu, guru berusaha mengembalikan nya agar tidak menjadi penghalang bagi
proses belajar mengajar.

B. Tujuan Pengelolaan Kelas

Tujuan pengelolaan kelas pada hakekatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan. secara umum
tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar peran siswa
dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. fasilitas yang disediakan itu
memungkinkan Siswa belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan,
suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa (Sudirman N,
1991,311).

C. Berbagai Pendekatan Dalam Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas bukanlah masalah yang berdiri sendiri, tetapi terkait dengan berbagai faktor.
permasalahan anak didik adalah faktor utama yang terkait langsung dalam hal ini. karena pengelolaan
kelas yang dilakukan guru tidak lain adalah untuk meningkatkan kegairahan belajar arti Dik baik secara
berkelompok maupun secara Individual. lahirnya Interaksi yang optimal tentu saja bergantung dari
pendekatan yang dilakukan dalam rangka pengelolaan kelas. berbagai pendekatan tersebut adalah seperti
dalam uraian berikut:

1. Pendekatan kekuasaan
2. Pendekatan ancaman
3. Pendekatan kebebasan
4. Pendekatan resep
5. Pendekatan pengajaran
6. Pendekatan perubahan tingkah laku
7. Pendekatan suasana emosi dan hubungan social
8. Pendekatan proses kelompok

D. Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas

16
Dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalam pengelolaan kelas, prinsip-prinsip
pengelolaan kelas dapat dipergunakan. maka adalah penting bagi guru untuk mengetahui dan menguasai
prinsip-prinsip pengelolaan kelas yang akan diuraikan seperti berikut:

1. Hangat dan antusias


2. Tantangan
3. Bervariasi
4. Keluwesan
5. enekanan pada hal-hal yang positif
6. engalaman disiplin diri

E. Komponen-komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas

Komponen-komponen keterampilan pengelolaan kelas ini pada umumnya dibagi menjadi dua
bagian, yaitu keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang
optimal (bersifat preventif) dan keterampilan yang berhubungan dengan pengembangan kondisi belajar
yang optimal. keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang
optimal terdiri dari keterampilan sikap tanggap, membagi perhatian, pemusatan perhatian kelompok.
keterampilan suka tangkap ini dapat dilakukan dengan cara : memandang secara seksama, gerak
mendekati, memberi pertanyaan, dan memberi reaksi terhadap ke gangguan dan ketakacuhan.

F. Beberapa masalah pengelolaan kelas

Pengelolaan kelas bukanlah hal yang mudah dan ringan. jangan kan bagi guru yang baru
menerjunkan diri ke dalam dunia pendidikan, bagi guru yang sudah profesional pun sudah merasakan
betapa sukarnya mengelola kelas. namun begitu tidak pernah guru merasa jenuh dan kemudian cara
mengelola kelas setiap kali mengajar di kelas. Doyle (1986) memandang variabel masalah pengelolaan
kelas dari sudut lain. pendapatnya terungkap dari 5 kategori masalah yaitu:

1. Berdimensi banyak (multidimensionality)


2. Serentak (simultaneity)
3. Segera (Immediacy)
4. Iklim kelas yang tidak dapat diramalkan terlebih dahulu
5. Sejarah (history)

17
G. Penataan Ruang Kelas

Agar tercipta suasana belajar mengajar yang mengghairahkan, perlu diperhatikan pengaturan/
penataan ruang kelas/ belajar. penyusunan dan pengaturan ruang belajar hendaknya memungkinkan anak
duduk berkelompok dan memudahkan guru bergerak secara leluasa untuk membantu siswa dalam belajar.
dalam pengaturan ruang belajar, hal-hal berikut perlu diperhatikan:

o Ukuran dan bentuk kelas


o Bentuk serta ukuran bangku dan meja siswa
o Jumlah siswa dalam kelas
o Jumlah siswa dalam setiap kelompok
o Jumlah kelompok dalam kelas
o Komposisi siswa dalam kelompok( seperti siswa pandai dengan siswa kurang pandai, pria dan
wanita).

H. Pengaturan Siswa

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991 : 108) melihat siswa sebagai individu dengan segala
perbedaan dan persamaannya. pada intinya berisikan ketiga aspek di atas. persamaan dan perbedaan
dimaksud adalah

1. Persamaan dan perbedaan dalam kecerdasan (inteligensi)


2. Persamaan dan perbedaan dalam kecakapan
3. Persamaan dan perbedaan dalam hasil belajar
4. Persamaan dan perbedaan dalam bakat
5. Persamaan dan perbedaan dalam sikap
6. Persamaan dan perbedaan dalam kebiasaan
7. Persamaan dan perbedaan dalam pengetahuan/ pengalaman
8. Persamaan dan perbedaan dan ciri-ciri jasmaniah
9. Persamaan dan perbedaan dalam minat
10. Persamaan dan perbedaan dalam cita-cita

18
11. Persamaan dan perbedaan dalam kebutuhan
12. Persamaan dan perbedaan dalam keperibadian
13. Persamaan dan perbedaan dalam pola-pola dan tempo perkembangan
14. Persamaan dan perbedaan dalam latar belakang lingkungan.
I. Pengelolaan Kelas Yang Efektif

Bila kasti berikan batasan sebagai sekelompok orang yang belajar bersama, yang mendapatkan
pengajaran dari guru, maka di dalamnya terdapat orang-orang yang melakukan kegiatan belajar dengan
karakteristik mereka masing-masing yang berbeda dari yang satu dengan yang lainnya. bila gitu
pengelolaan kelas yang efektif, maka itu berarti tugas yang berat bagi guru adalah berusaha
menghilangkan atau memperkecil permasalahan-permasalahan yang terkait dengan sebuah problem
pengelolaan kelas, seperti kurangnya kesatuan, tidak ada standar perilaku dalam bekerja kelompok, reaksi
negatif terhadap anggota kelompok, mural rendah, losmen toleransi kekeliruan kekeliruan temannya, dan
sebagainya.

19
BAB IV

PEMBAHASAN
KELEBIHAN BUKU KELEMAHAN BUKU
1. Di setiap bab di jelaskan materi 1. Dalam kertas yang tidak
itu secara rinci berwarna
2. Cover Buku yang berwarna 2. Tiadanya penyertaan gambar
yang menarik perhatian orang didalam, sehingga jika ada nya
untuk membacanya penyertaan gambar pasti lebih
3. Menurut saya kata-kata yang cepat pembaca dalam memahami
dipakai didalam buku adalah materi isi buku yang dimana ada
kata-kata yang mudah dipahami. materi tentang penyusunan
4. Susunan materi sangat rapi dan tempat duduk didalam kelas
saling berkaitan. untuk menciptakan suasana
belajar mengajar baik. Tentunya
jika ada gambar contoh variasi-
variasi lebih memudahkan
pembaca buku dalam
menerapkannya.
3. Isi penjelasan buku yang menurut
saya kurang meluas, karena lebih
banyak mengambil materi dari
keagamaan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, S.B., &ZAIN, A. (2013). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

21

Anda mungkin juga menyukai