Anda di halaman 1dari 29

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. STRATEGI PEMBELAJAN


PRODI S1 PENDIDIKAN
TEKNIK ELEKTRO

Skor Nilai :

Disusun Oleh :

Nama Mahasiswa : Josua Simbolon


Nim : 5193131022
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Sahat Siagian M.Pd
Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebab telah
memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada kami, sehingga kami mampu
menyelesaikan tugas Critical Book Review (CBR).
Tugas ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua.
Saya menyadari bahwa tugas Critical Book Review ini masih jauh dari kesempurnaan. Apabila
dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, saya mohon maaf karena sesungguhnya
manusia itu pasti mempunyai salah. Hanya Maha Kuasa yang paling sempurna, karena ilmu kami
belum seberapa banyak. Karena itu kami sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang
sifatnya membangun untuk dapat menyempurnakan tugas Critical Book Review ini.
Akhir kata saya berharap semoga tugas Critical Book Review ini dapat memberikan wawasan
dan pengetahuan bagi siapa saja yang akan memerlukannya di masa maupun waktu yang akan
datang. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Medan, Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i


DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ....................................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................................... 1
C. Manfaat .................................................................................................................. 1
D. Identitas Buku yang Dilaporkan ............................................................................ 2

BAB II ISI BUKU ............................................................................................................... 3

BAB III PEMBAHASAN


A. Keunggulan dan Kelemahan ............................................................................... 26

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................... 27
B. Saran .................................................................................................................... 27

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peningkatan mutu pendidikan dirasakan sebagai suatu kebutuhan bangsa yang ingin maju.
Oleh sebab itu perlu adanya pemahaman tentang dasar dan tujuan pendidikan secara mendalam.
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga Negara yang demokraris serta bertanggung jawab.

B. Tujuan
1. Memenuhi tugas mata kuliah strategi pembelajaran
2. Supaya mengetahui apa itu strategi pendidikan
3. Mengetahui bagaimana cara mengelola kelas yang baik
4. Mengetahui hubungan antara guru dan murid didalam kelas.
5. Mengetahui bagaimana proses dalam mengelola kelas mulai dari awal hingga akhir
pembelajaran,

C. Manfaat
1. Dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah ini\
2. Dapat memahami bagaimana strategi pendidikan yang ada di Indonesia
3. Dapat memahami bagaimana strategi pendidikan
4. Dapat menambah wawasan
5. Dapat mengetahui bagaimana cara mengelola kelas yang baik

1
D. Identitas buku

Buku Utama

1. Judul buku : Perencanaan Pengajaran


2. Pengarang : R. Ibrahim & Nana Syaodih S
3. Penerbit : Rineka Cipta
4. Tahun terbit :2010
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Tebal Buku : xii + 139 Halaman
7. ISBN : 978 – 979 – 518 – 656 – 4
8. ukuran : 14,5 x 20 cm

Buku kedua

1. Judul buku : Perencanaan Pembelajaran


2. Pengarang : Abdul Majid, S.Ag., M.Pd
3. Penerbit : PT Remaja Rosdakarya Bandung
4. Tahun terbit : 2011
5. Cetakan : Cetakan Ke – 1 S.D 7, tahun 2005 – 2011
6. Tebal Buku : 291 Halaman
7. ISBN : 979 – 692 – 493 – 5
8. Ukuran : 15,5 x 23 cm

2
BAB II

RINGKASAN BUKU

 Buku Utama

A. Kedudukan dan tujuan mata kuliah


Sesuai dengan besar kecilnya kegiatan serta kebiasaan atau cara orang mengerjakannya, ada
rencana yang dilakukan dengan cepat, sepintas dan tanpa renca tertulis, tetapi ada pula
perencanaan yang membutuhkan waktu lama, pengerjaan yang seksama oleh banyak orang dan
didokumentasikan secara tertulis.Pengajaran merupakan suatu kegiatan atau upaya membantu
para siswa mengembangkan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan dalam suatu bidang
tertentu.

B. Hubungan dengan mata kuliah lain


Perencanaan ataupun penyusunan program/persiapan mengajar sesuatu bidang studi atau mata
pelajaran serta pelaksanaan mengajar didasari oleh mata kuliah ini. Perencanaan pengajaran
memberikan konsep-konsep dasar serta ketentuan-ketentuan praktis tentang cara menyusun
rencana dan persiapan mengajar serta melaksanakan pengajaran suatu bidang studi atau mata
pelajaran.

C. Sistematika dan Lingkup Isi Buku


Secara lebih rinci apa yang dibahas dalam buku ini, meliputi hal-hal sebagai berikut :
Pada Bab I, Pendahuluan
Pada Bab II, Teori dan prinsip-prinsip yang mendasari pengajaran
Pada Bab III, Beberapa hal pokok dalam proses belajar-mengajar
Pada Bab IV, Program pengajaran dan perencanaannya
Bab V sampai VIII merupakan pedalaman dari bab keempat
Pada Bab V, Perumusan tujuan pengajaran
Pada Bab VII, penentuan materi dan kegiatan belajar-mengajar
Pada Bab IX, Pelaksanaan dan evaluasi program pengajaran

3
BAB II
TEORI DAN PRINSIP-PRINSIP YANG MENDASARI PENGAJARAN
A. Rumpun Psikologi Kekuatan Mental
Dalam rumpun ini ada 3 teori psikologi yang terkenal dan banyak berpengaruh terhadap
pelaksanaan pengajaran, yaitu;
1. Psikologi Daya
Menurut psokologi daya, individu atau siswa memiliki sejumlah daya atau kekuatan, seperti daya
mengindera, mengenal, mengingatt, menanggap, menghayal, berfikir, merasakan, menilai dan
berbuat.
2. Psikologi Tanggapan
Teori kekuatan mental yang lain adalah psikologi tanggapan atau vorstellungen. Karena
pengembangan teori ini adalah sorang ahli psikologi berasal dari jerman bernama herbart, maka
psikologi ini disebut juga Herbatisme.
3. Psikologi Naturalisme Romantik
Teori ini berasal dari Jean J.Rousseau. Menurut Rousseau anak memiliki potensi atau kekuatan
atau potensi yang masih terpendam, yaitu potensi berfikir, berperasaan, berkemauan,
keterampilan, berkembang, mencari, dan menemukan senidiri apa yang diperlukannya. Melalui
berbagai bentuk kegiatan dan usaha belajar anak mengembangkan segala potensi yang
dimilikinya.

B. Rumpun Psikologi Behaviorisme


 Mengutamakan unsur-unsur atau bagian-bagian kecil
 Bersifat mekanistis
 Menekankan peranan lingkungan
 Mementingkan pembentukan reaksi atau respons
 Menekankan pentingnya latihan.

C. Rumpun Psikologi Kognitas Gestalt


1. Psikologi Gestalt

4
Psikologi Gestalt berkembang di Jerman dengan pendiri utamanya adalah Max Wherterimer.
Perkataan Gestalt dalam bahasa Jerman berarti suatu konfigurasi, pola, kesatuan, atau
keseluruhan. Psikologi Gestalt memang prinsip utamanya memekankan keseluruahn atau
perpaduan. Menurut Ernest Hilgard ada 6 ciri dari belajar yang mengandung pemahaman, yaitu:
 Pemahaman dipengaruhi oleh kemampuan dasar.
 Pemahaman dipengaruhi oleh pengalaman belajar masa lalu.
 Pemahaman tergantung pada pengaturan situasi.
 Pemahaman didahului oleh usaha-usaha coba-coba.
 Belajar dengan pemahaman dapat diulangi.
 Suatu pemahaman dapat diaplikasikan bagi opemahaman situasi lain.

2. Psikologi Kognitif
Teori ini lebih menekankan pada proses mengetahui (knowing), yaitu mengemukakan cara-cara
ilmiah dalam mempelajari proses mental yang terlibat dalam upaya mencari dan menemukan
pengetahuan.
3. Psikologi Medan
Psikologi Medan atau field Theory, pada prinsipnya sama dengan Gestalt, menekankan
keseluryhan dan keterpaduan. Menurut teori ini individu selalu dalam suatu medan atau suatu
lapangan lapangan (yaitu lapangan fenomenal atau lapangan psikologis).

D. Prinsip-Prinsip Pengajaran
1. Prinsip Perkembangan
Siswa yang diajar di kelas sedang berada dalam proses perkembangan, dan akan terus
berkembang. Sehubungan dengan perkembngan ini maka kemampuan anak pada setiap jenjang
usia dan tingkat kelas berbeda-beda. Anak pad jenjang usia atau kelas yang lebih tinggi,
memiliki kemampuan lebih tinggi dari yang di bawahnya.
2. Prinsip Perbedaan Individu
Tiap orang mahasiswa memiliki pembawaan-pembawaan yang berbeda, dan menerima pengaruh
dan perlakuan dari keluarganya masing-masing juga berbeda. Dengan demikian adalh wajar
apabila setiap siswa memiliki ciri tersendiri.
3. Minat dan Kebutuhan Anak

5
Setiap anak mempunyai minat dan kebutuhan sendiri-sendiri.anak di kota berbeda minat dan
kebutuhannya dengan anak desa, di daerah pantai berbeda dengan pegunungan. Bahan ajaran dan
cara penyampaian sedapat mungkin disesuaikan dengan minat dan kebutuhan tersebut.walau pun
hamper tidak mungkin menyesuaikan pengajaran minat dan kebutuhan setiap siswa, sedapat
mungkin perbedaan-perbedaan minat dan kebutuhan tersebut dapat dipenuhi.
4. Aktifitas Siswa
Mengajar merupakan upaya yang dilakukan oleh guru agar siswa belajar. Dalam pengajaran,
siswalah yang menjadi subjek, dialah pelaku kegiatan belajar. Agar siswa berperan sebagi pelaku
dalam kegiatan belajar, maka guru hendaknya merencanakan pengajaran, yang menuntut siswa
banyak melakukan aktivitas belajar.
5. Motivasi
Motif atau biasa disebut juga dorongan atau kebutuhan merupakan sesatu tenaga yang berada
pada diri individu atau siswa yang mendorongnya untuk berbuat mencapai suatu tujuan. Motif
memiliki peranan yang cukup besar didalam upaya belajar.

BAB III
BEBERAPA HAL POKOK DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
A. Interaksi Belajar Mengajar
Agar pelaksanaan pengajaran berjalan efesien dan efektif maka diperlakukan perencanaan yang
tersusun secara sistematis, dengan proses belajar-mengajar yang lebih bermakna dan
mengaktifkan siswa serta dirancang dalam suatu scenario yang jelas.Pengajaran berintikan
interaksi antara guru dan siswa.

B. Proses Belajar-Mengajar Ditinjau Dari Sudut Siswa


1. Macam-Macam Keterampilan Intelektual
Gagne (1970), membedakan macam-macam belajar, dari keterampilan intelektual yang
terkandung didalamnya. Ia mengemukakan 8 tipe keterampilan intelektual dalam belajar, yaitu:
1) Belajar tanda-tanda atau signal learning
2) Belajar hubungan stimulus-respons
3) Belajar mengusai rangkaian hal.
4) Belajar hubungan verbal

6
5) Belajar membedakan atau discrimination learning
6) Belajar konsep-konsep
7) Belajar aturan/hokum atau rule learning
2. Belajar Menerima, Menghafal, Diskaveri dan Bermakna
Ausuble dan Robinson (1969), mengemukakan adanya 4 macam belajar menerima dengan
lawannya belajar diskaveri, dan menghapal dengan lawannya dan belajar bermakna.
a. Belajar Menerima dan Belajar Diskaveri
b. Belajar Menghafal dan bermakna
3. Belajar di Sekolah dan di Luar Sekolah
Kegiatan-kegiatan belajar yang diutarakan pada uraian dapat berlangsung di sekolah, dan dapat
pula di luar sekolah
4. Belajar Secara Klasial, Kelompok dan Individual
Kegiatan belajar dapat berlangsung secara klasikal, kelompok, maupun individual. Kegiatan-
kegiatan belajar yang bersifat menerima atau mengahapal pada umumnya diberikan secara
klasikal. Kegiatan belajar yang lebih mengaktifkan siswa berlangsung secara kelompok atau
individual.
5. Belajar Teori dan Praktek
Apa yang dipelajari oleh siswa dapat berkenaan dengan suatu teori, tetapi dapat juga menyangkut
kegiatan praktek.

C. Proses Belajar Mengajar ditinjau dari Sudut Guru


1. Mengajar Secara Ekspositori
a. Metode Ceramah
b. Metode Demonstrasi
2. Mengajar dengan Mengaktifkan Siswa
a. Metode Tanya-Jawab
b. Metode Diskusi
c. Metode Pengamatan dan Percobaan.
d. Metode Mengajar Kelompok
e. Metode Latihan
BAB IV

7
PROGRAM PENGAJARAN DAN PERENCANAAN
A. Pengajaran Sebagai Suatu Sistem
1. Konsep Pengajaran Sebagai Suatu System
Pengajaran sebagai suatu system merupakan suatu pendekatan mengajar yang menekankan
hubungan sistemik antara berbagai komponen dalam pengajaran.
B. Perencanaan Program Pengajaran
Pengajaran dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu, misalnya 3 tahu untuk jenjang SLTP dan
SLTA, dan 6 tahun untuk Sekolah Dasar. Karena dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu, baik
lama maupun singkat, maka apa yang dikerjakan dalam pengajaran perlu disusun dalam suatu
program, yaitu program pengajaran.
1. Program Untuk Jangka Waktu Agak Panjang
Adapun unsur-unsur yang biasanya terkandung dalam program suatu caturwulan tertentu
meliputi :
a. Tujuan
b. Pokok/satuan bahasan
c. Metode mengajar
d. Media dan sumber
e. Evaluasi pengajaran
f. Waktu
g. Dan lain-lain
2. Program Untuk Jangka Waktu Singkat

C. Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Perencanaan Program Pengajaran


Penyusunan program pengajaran bertujuan agar pelaksanaan pengajaran berjalan lebih lancar dan
hasilnya lebih baik.
1. Kurikulum
2. Kondisi sekolah
3. Kemampuan dan perkembangan siswa
4. Keadaan guru
BAB V
PERUMUSAN TUJUAN PENGAJARAN

8
A. Pengertian dan Penggolongan Tujuan Pengajaran
Tujuan pengajaran merupakan titiki awal yang sangat penting dalam proses perencanaan
pengajaran sehingga baik arti maupun jenis-jenisnya perlu dipahami betul oleh setiap guru.

2. Tujuan Psikomotor
Tujuan-tujuan psikomotor ialah tujuan-tujuan yang banyak berkenaan dengan aspek ketrampilan
motoric atau grrak dari peserta didik/siswa.

3.Tujuan Apektif
Tujuan apektif adalah tujuan-tujuan yang banak berkenaan dengan aspek perasaan, nilai,sikap,
dan minat prilaku peserta didik/siswa.

B. Tujuan Instruksioanal Khusus dan Cara Penyusunannya


1. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
2. Cara Menjabarkan TIU Menjadi TIK
3. Penentuan TIK yang Sesuai dengan Kebutuhan Siswa

BAB VI
PENENTUAN DAN PENYUSUNAN ALAT EVALUASI
A. Penentuan Pendekatan dan Cara Evaluasi
1. Pendekatan dalam Evaluasi
2. Cara-cara dalam evaluasi
a. Tes Tertulis
dalam melakukan tes tertulis, guru menyiapkan butir-butir tes secara tertulis dan para siswa pun
memberikan jawaban secara tertulis pula.Evaluasi secara terrulis ini dapat dilaksankan dalam
teks bentuk objektif dan bentuk uraian.
Tes bentuk objektif di bagi atas empat jenis, yaitu:
1. tes benar/salah
2. tes pilihan ganda
3. tes menjodohkan
4. tes melengkapi jawaban singkat.

9
Adapun tes bentuk uraian dapat dibagi atas dua jenis, yaitu:
1. tes uraian terbatas
2. tes uraian bebas.

BAB VII
PENENTUAN MATERI DAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
A. Penentuan Materi Pelajaran
1. Pengertian dan Persyaratan Materi
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan materi pelajaran, antara lain:
 Materi pelajaran hendaknya sesuai dengan tercapainya tujuan instruksional.
 Materi pelajaran hendaknya sesuai dengan tingkat pendidikan /perkembangan siswa pada
umumnya.
 Materi pelajran hendaknya terorganisasi secara sistematik dan bersikenambungan.
 Materi pelajaran hendaknya mencakup hal-hal yang bersifat factual maupun konsptual.

2. Cara Pemilihan
Dengan mengacu pada uraian yang telah dikemukakan, adabeberapa hl yang perlu diperhatiakn
dalam memilih/menetapkan materi pelajaran:
a. tujuan pengajaran.
b. Pentingnya bahan
c. Nilai praktis
d. Tingat perkembangan peserta didik
e. Tata urutan

B. Penentuan Metode Mengajar


1. Jenis-jenis Metode Mengajar
Analisi singkat tentang masing-masing metode mengajar tersebut dapat diikuti dalam uraian-
urain berikut:
a. Metode Ceramah
b. Metode Demonstrasi

10
c. Metode Eksperimen
d. Metode Pemberian Tugas
e. Metode Karyawisata
f. Metode Sosiodrama

2. Pemilihan Metode Mengajar


a. Kesesuaian dengan tujuan instruksional
b. Keterlaksanaan dilihat dari waktu dan sarana

C. Penentuan Kegiatan belajar Mengajar

1. Kegiatan Guru
Jenis-jenis Kegiatan yang perlu dilakukan guru tergantung dari jenis-jenid metode mengajar
yang digunakan.
a. Menjelaskan TIK yang akan dicapai
b. Membagi siswa-siswa kedalam beberapa kelompok.
c. Menjelaskan tugas-tugas yang harus dikerjakan setiap kelompok.

2. Kegiatan Siswa
Seperti kegiatan guru, kegiatan siswa pun tergantung dari jenis-jenis metode mengajar yang
digunakan.
a. Mengikuti dengan sesame penjelasan guru tentang pembagian kelompok dan jenis-jenis tugas
yang harus dilaksankan setiap kelompok.
b. Melaksanakan tugas-tugas dalam kelompok.
c. Menyiapkan laporan hasil pelksanaan tugas.

BAB IX
PELAKSANAAN DAN EVALUASI PENGAJARAN
A. Penyiapan Program/Bahan Pengajaran
1. Hasil Yang Dicapai Dari Perencanaan Pengajaran
Bila ditelaah kembali hal-hal yang telah dibicarakan dari Bab IV sampai Bab VIII, dapat
disimpulkan bahwa ada dua jenis hasil pokok yang diperoleh dari kegiatan perencanaan
pengajaran yang dilakukan :
11
a. Daftar sejumlah pokok/satuan bahasan yang akan diajarkan selama satu caturwulan beserta
alokasi waktu yang telah ditetapkan untuk masing-masing pokok/satuan bahasan.
b. Bagan/matriks yang berisi rencana yang lebih rinci tentang pengajaran masing-masing
pokok/satuan bahasan, yang meliputi tujuan intruksional umum, tujuan intruksional khusus, alat
evaluasi, materi, kegiatan belajar mengajar, serta media/alat dan sumber bahan.
2. Jenis-jenis Program/Bahan Pengajaran Yang Dapat Dikembangkan
Dari hasil perencanaan pengajaran yang tergambar dalam bagan/matriks, sebenarnya dapat
dikembangkan berbagai jenis program/bahan pengajaran, sesuai dengan keperluan.Di sekolah-
sekolah ( SD, SLTP, SLTA) dewasa ini, setiap guru diharuskan menyiapkan program yang
disebut satuan pelajaran (Satpel), yang didalamnya terkandung rumusan TIU, TIK, materi, dan
sebagainya. Di IKIP/FKIP, setiap dosen diharuskan menyiapkan program yang disebut Satuan
Acara Perkuliahan (SAP) yang didalamnya juga terkandung TIU, TIK, materi perkuliahan, dan
sebagainya.

B. Pelaksanaan Program Pengajaran


1. Evaluasi Awal
Langkah pertama yang biasa dilakukan dalam melaksanakan suatu program pengajaran ialah
mengadakan evaluasi awal.Evaluasi awal atau pretest dilakukan sebelum pelajaran diberikan.
Tujuan dan fungsinya ialah untuk mengetahui kemampuan awal siswa mengenai pelajaran yang
bersangkutan. Dengan mengetahui kemampuan awal siswa ini, guru akan dapat menentukan cara
penyampaian yang akan ditempuhnya nanti. Untuk bahan-bahan yang telah dikuasai siswa,
misalnya guru tidak akan memberikan penjelasan yang banyak lagi.

2. Pelaksanaan Pengajaran
Setelah evaluasi awal dilakukan, langkah berikutnya ialah melaksanakan pengajaran sesuai
dengan langkah-langkah/kegiatan belajar-mengajar yang telah direncanakan.Selama langkah ini
berlangsung, kegiatan evaluasi dilakukan oleh guru antara lain dalam bentuk kuis, tugas-tugas,
observasi, dan bertanya langsung kepada siswa tentang pelajaran yang sedang disajikan, apakah
cukup jelas dan sebagainya.

12
3. Evaluasi Akhir
Setelah pengajaran selesai dilaksanakan, maka tibalah saatnya bagi guru melakukan evaluasi
akhir atau post-test, dengan menggunakan tes yang sama atau setara dengan yang digunakan
pada evaluasi awal.

4. Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil-hasil evaluasi yang telah dilakukan, guru dapat merencanakan kegiatan-
kegiatan tindak lanjut yang perlu dilakukan, baik berupa upaya perbaikan (remedial) bagi siswa-
siswa tertentu, maupun berupa penyempurnaan program pengajaran.

C. Evaluasi Pengajaran
1. Fungsi Evaluasi
Dalam pengembangan program pengajaran, ada dua fungsi utama evaluasi yang perlu
diwujudkan :
Pertama : mengetahui tingkat efektivitas program dalam mencapai tujuan-tujuannya
Kedua : mengidentifikasi bagian-bagian dari program pengajaran yang perlu diperbaiki

2. Cara-cara evaluasi
Dalam kaitan dengan fungsi pertama evaluasi, yaitu melihat efektifitas program pengajaran cara
yang paling banyak dilakukan ialah melalui tes yang diberikan pada awal dan pada akhir
program (lihat evaluasi awal dan evaluasi akhir). Semakin besar perbedaan hasil tes awal dan
hasil tes akhir (dalam pengertian hasil tes akhir lebih baik dari hasil tes awal) maka semakin
efektif program pengajaran yang bersangkutan.

3. Cara Pengolahan Hasil Evaluasi


a. Pengolahan Secara Keseluruhan
Cara pengolahan ini dilakukan dengan membandingkan nilai rata-rata awal (dan nilai rata-rata)
tes akhir, untuk melihat tingkat efektivitas yang dicapai program pengajaran yang bersangkutan.
Di samping itu, melalui cara ini dapat pula dilihat beberapa skor yang dicapai setiap siswa dalam
tes, khususnya tes akhir, untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa A, siswa B, siswa C dan

13
seterusnya, terhadap tujuan-tujuan yang ingin dicapai melalui program pengajaran yang
bersangkutan.

b. Pengolahan Bagian Demi Bagian


Cara pengolahan ini dilakukan terhadap hasil tes yang dicapai siswa soal demi soal, terutama
pada tes akhir, untuk mengetahui berapa persen siswa yang betul dan salah dalam setiap soal.
4. Penggunaan Hasil Evaluasi
Diantara berbagai kemungkinan penggunaan hasil evaluasi yang kita peroleh, ada dua
kemungkinan penggunaan yang akan dibahas dalam bagian ini.
a. Untuk Kepentingan Pengelolaan Siswa
b. Untuk Kepentingan Perbaikan Program

Dari hasil analisis persentase siswa yang betul dan salah menjawab setiap soal, pertama-tama
dapat diidentifikasikan bagian-bagian mana dari materi pelajaran yang sudah dan belum
dipahami oleh sebagian besar siswa.

 Buku Pembanding
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Setandar Kompetensi Guru


Setandar yang dimaksud adalah suatu kriteria yang telah di kembangkan dan di tetapkan
berdasarkan atas sumber, prosedur dan menejemen yang efektif. Sedangkan kompetensi adalah

14
seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai
syarat untuk di anggap mampu untuk melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu.
Setandar kompetensi guru bertujuan untuk memperoleh acuan buku dalam pengukuran kinerja
guru untuk mendapatkan jaminan kualitas guru dalam meningkatkan kualitas proses
pembelajaran.
Ruanglingkup standar kompetensi guru meliputi tiga komponen, yaitu:
Pertama, komponen kompetensi pengelolaan pembelajaran yang mencakup:( 1) penyusunan
perencanaan pembelajaran. (2) pelaksanaan interaksi belajar mengajar. (3) penilaian prestasi
belajar peserta didik. (4) pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian.
Kedua, komponen kompetensi pengembangan potensi yang diorientasikan pada pengembangan
profesi.
Ketiga, komponen kompetensi penguasaan akademik yang mencakup: (1) pemahaman wawasan
kependidikan. (2) penguasaan bahan kajian akademik (Depdiknas, 2004:9).

B. Pengembangan Kompetensi Guru


Proses pengembangan standar kompetensi guru dapat dilakukan melalui:
1. Penelitian
Sekurang-kurangnya ada tiga jenis upaya penelitian yang dilakukan dalam pengembangan kaitan
mutu guru:
a) Mengidentifikasi masalah pendidikan yang dihadapi terutama tentang mutu kinerja guru.
b) Mengkaji prakondisi yang perlu dipenuhi untuk dapat menerapkan suatu standar kompetensi
guru dalam sistem yang ada.
c) Penelitian yang melekat didalam pengembangan standar itu sendiri untuk mengetahui
efektifitas atau ke laikan dari standar yang sedang di kembangkan dalam menghasilkan standar
baku kompetensi guru.
2. Pengembangan
Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian yang serius dalam upaya pengembangan
standar kompetensi guru:
a) Kejelasan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai dari proses guru, antisipasi kendala
yang bakal di hadapinya.
b) Permasalahan yang jelas serta tujuan yang spesifik.

15
c) Antisifasi kendala.
d) Melalui proses identifikasi dan seleksi berbagai alternatif pemecahan.
e) Sekalipun uji coba suatu standar kompetensi dalam skala terbatas, kadang-kadang
mengandung kelemahan (terutama dalam prediksi kelaikan large scale implementation).

C. Pemberdayaan Guru
Pembelajaran atau ungkapan yang lebih dikenal sebelumnya “pengajaran” adalah upaya untuk
membelajarkan siswa (Degeng, 1989). Dengan demikian inti dari perencanaan pembelajaran
adalah proses memilih,menetapkan dan mengembangkan pendekatan, metode dan taknik
pembelajaran serta mengukur tingkat keberhasilan proses pembelajarandalam mencapai hasil
pembelajaran.

BAB II
KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN

A. Pengertian
Berdasarkan uraian diatas konsep perencanaan pengajaran dapat di lihat dari berbagai sudut
pandang, yaitu:
a. Perencanaan pengajaran teknologi.
b. Perencanaan pengaaran sebagai suatu sistem.
c. Perencanaan pengaajaran sebagai sebuah disiplin perencanaan pengajaran sebagai sains
(science).
d. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah proses.
e. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah realitas.

B. Dmensi-Dimensi Perencanaan
Hidayat (1990:11) mengemukaan bahwa perangkat yang harus dipersiapkan dalam
perencanaan pembelajaran antaralain:
a. Memahami kurikulum.
b. Menguasai bahan ajar.
c. Menyusun program pengajaran.

16
d. Melaksanakan program pengajaran.
e. Menila program pengajaran dan hasil proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.

C. Manfaat Perencanaan Pengajaran


Terdapat beberapa manfaat perencanaan pengajaran dalam proses belajar mengajar yaitu:
a. Petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
b. Sebagai poladasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat
dalam kegiatan.
c. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid.
d. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan
dan kelambatan kerja.
e. Untukmenghemat waktu, tenaga,alat-alat dan biaya.

BAB 3
PENGEMBANGAN SILABUS
A. Silabus
1. Pengertian Silabus
Silabus adalah rancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata
pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu,sebagai hasil dari seleksi, pengelompokan,
pengetahuan, danpenyajian materi kurikulum, yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan
kebutuhan setempat.
2. Isi silabus
Dikemukakan oleh Mulyani Sumantri (1988: 97) bahwa dalam isi silabus hanya tercakup
bidang studi atau mata pelajaran yang harus di ajarkan selama waktu setahun atausatu semester.
Pada umumnya suatu silabus paling sedikit harus mencakup unsur-unsur:
a) Tujuan mata pelajaran yang akan di ajarkan.
b) Sasaran-sasaran mata pelajaran.
c) Keterampilan yang diperlukan agardapat menguasai mata pelajaran tersebut dengan baik.
d) Urutan topik-topik yang diajarkan.
e) Aktivitas dan sumber-sumber belajar pendukung keberhasilan pengajaran.
f) Berbagai teknik evaluasi yangdigunakan.

17
3. Manfaat Silabus
Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran, silabus juga
bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolan kegiatan belajar secara klasikal,
kelompok kecil atau pembelajaran secara individual. Demikian pula, silabus sangat bermanfaat
untuk mengembangkan sistem penilaian.

4. Prinsip Pengembangan Silabus


Beberapa perinsip yang mendasari pengembangan silabus antaralain: ilmiah, memperhatikan
perkembangan dan kebutuhan siswa, sistematis, relevan, konsisten, konsisten dan kecukupan.

PENGEMBANGAN KECAKAPAN

A. Setrategi Mengembangkan Kecakapan


Gagne dalam Winkel, (1996:369) menyatakan bahwa fase dalam kegiatan membelajarkan
adalah sebagai berikut:
Fase Motivasi, Peran guru dalam hal ini adalah menimbulkan motivasi belajar siswa dan
menyadarkan siswa akan tujuan pembelajaranyang harus dicapai.
Fase Menaruhperhatian (Attention, Alartnes),siswa secara khusus memperhatikan hal
yang akan dipelajari, sehingga konsentrasiterjamin.
Fase Pengolahan, Siswa memahami informasi dalam short term memory (STM) atau
memori jangka pendek dan mengolah informasi untuk diambil maknanya.
Fase Umpan Balik, Siswa mendapat konfirmasi tentang tepat tidaknya menyelesaian yang di
temukannya.
1. Pengembangan Pola Pikir (Kognitif)
Pembinaan pola pikir/kognitif, yakni pembinaan kecerdasan dan ilmu pengetahuan yang
luas dan mendalam sebagai penjabaran dan sifat fatonahRasulullah.
Berkenaan dengan perkembangan pola pikir, Keneeth dalam Rosyada, (2004: 140) mengurut
indikator-indikator kecakapan aspek kognitif dengan level kecakapan: 1) mengetahui dan
mengingat (knowledge). 2) pemahaman(comprehension). 3) penerapan (application).4)
kemampuan menguraikan (analysis). 5) unifikasi (synthesis). 6) menilai(evaluation).Dari Ibnu
Abbas r.a Rasulullah SAW bersabda: ajarkanlah anak-anakmu, mudahkanlah mereka dan

18
jangan engkau persulit, berilah kabar gembira kepada mereka, dan janganlah engkau
menjadikan mereka lari meninggalkanmu. Apabila salah seorang diantara kalian marah, maka
diamlah(HR. Bukhori, Ahmad, Ibnu’Adiy, Qushabi, dan IbnuSyahnin).
2. Pengembangan Sikap
Bersikap adalah merupakan wujud keberanian untuk memilih secara sadar. Menurut Toto
Tasmara, (2001:222) di dalam diri yang amanah ada beberapanilai yang melekat, yaitu:
1. Rasa tanggung jawab (takwa). Mereka ingin menunjukan hasil yang optimal atau islah.
2. Kecanduan kepantingan dan sense of urgency. Mereka merasakan bahwa hidupnya memiliki
nilai, ada sesuatu yang penting.
3. Al-amin, kredibel, ingin dipercaya dan mempercayai.
4. Hormat dan dihormati.
Konsep pembelajaran yang terlalu menekankan pada penalaran/ hafalan akan sangat berpengaruh
terhadap sikap yang dimunculkan anak. Menghafal tentu adagunanya. Namun kalau kemudian
menjadi dominan dan seluruh mata pelajaran harus di hafal, maka akan melahirkan anak didik
yang kurang kreatif dan berani dalam mengungkapkannya sendiri.
Terdapat proses yang terjadi pada seseorang untuk memunculkan sikap yang positif maupun
negatif, di antaranya:
a. Prosespengkondisian (conditioning)
Secara konkrit proses pengkondisian atas sikap siswa di sekolah dapat dimanipulasi pula oleh
guru.misalnya, bila siswa memperoleh prestasi, ia mungkin di perbolehkan untuk melakukan hal
yang disukainya, atau guru memberikan hadiah berupa bukudan sebagainya.
b. Belajar dari model (human modeling)
Perinsip modelingini sejalan dengan ungkapan Ki hadjar Dewantara ing ngarsa sung
tulada. Fase dalam pembelajaran sikap atau tekanan yang harus diberikan pada hal-hal tertentu
adalah: pemotivasian, pengkonsentrasia, pengolahan dan umpan balik.
1. Perkembangan Psikomotor
Psikomotor yakni pembinaan tingkah laku dengan akhlak mulia sebagai penjabaran dari
sifat sidik Rasulullah dan oembinaan keterampilan kepemimpinan yang visioner dan bijaksana
sebagai penjabaran sifattabligh Rasulullah. Biasanya suatu keterampilan motorik terdiri atas
sejumlah sub komponen yang merupakan sub keterampilan atau keterampilan bagian.

19
B. Pandangan Tentang Pembelajaran
Terjadinya fase-fase dalam belajar yang demikian telah dicontohkan oleh Rasulullah
dengan ungkapan-ungkapan hadistnya. “apakah engkau tahu kemana perginya matahari?, apakah
engkau mau hatimu menjadi lembut dan kebutuhanmu terpenuhi? Apakah kalian ingin
bersungguh-sungguh dalam berdoa? Apakah engkau ingin menjadi seperempatpenduduk
syurga?.”

Pelajaran apakah yang dapat diambil daripertanyaan Rasulullah tersebut adalah:


1. ketika pertanyaan di ajukan, dapat memotivasi pendengar untuk menjawab pertanyaan
tersebut.
2. pertanyaan dapat menjadikan pendengar merasa di tantang oleh pembicara.
3. Mengajukan pertanyaan dapat mencapai tiga tujuan moral dan eduksi, yaitu: kognitif emosi
dan kinetik.
4. Pertanyaan juga dapat lebih menonjolkan informasi/ pengetahuan.
5. Pertanyaan dapat membuat rangsangan bagi pendengarnya.

BAB 5
PENGEMBANGAN PERSIAPAN MENGAJAR
A. Perencanaan Dan Implementasi Persiapan Pengajaran.
Kerangka perencanaan dan implementasi pengajaran melibatkan
urutan langkah-langkah aktivitas khsus yang akandi selesaikan oleh guru yaitu: pertama”
mengdiagnosa kebutuhan peserta didik. “Kedua”memilih isi dan menentukan sasaran.
“Ketiga”mengidentivikasi teknik-teknik pembelajaran. “Keempat”merencanakan aktivitas
pembelajaran. “Kelima”memberikan motivasi danimplementasi program. “Keenam”merupakan
aktivitas yang terakhir, yaitu perencanaan yang dipusatkan kepada “pengukuran, evaluasi dan
penentuan tingkat.”

B. Prinsip-Prinsip Kegiatan Mengajar


(E. Mulyasa, 2004: 80) mengemukakan beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam
mengembangkan persiapan pengajaran.

20
a. Rumusan kompetensi dalam persiapan mengajar harus jelas
b. Persiapan mengajar harus sederhana dan pleksibel serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan
pembelajarandan pembentukan potensi peserta didik
c. Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam persiapan mengajar harus
menunjang dan sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan
d. Persiapan pengajar yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh, serta jelas
pencapaiannya
e. Harus ada koordinasi antara komponen pelaksana program sekolah, terutama apabila
pembelajaran dilaksanakan secara tim.

C. Komponen-Komponen Persiapan Mengajar


Kenneth D. Moorw (2001: 126) berpendapat bahwa komposisi format rencana
pembelajaran meliputi topik pembahasan, tujuan pembelajaran, materi pelajaran, kegiatan
pembelajaran, alat atau mediayang dibutuhkan, dan evaluasi hasil belajar. Rencana pembelajaran
yang baik menurut Gagne dan Briggs (1974) hendaknya engandung 3 komponen yang disebut
anchorpoint, yaitu tujuan pengajaran, materi pelajaran atau bahanajar, dan evaluasi keberhasilan.

E. Model Persiapan Mengajar


1. Model Ropes, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) review, yakni mencobba
mengukur kesiapan siswa untuk mempelajari bahan ajar dengan melihat pengalaman
sebelumnya. 2) operview, yakni guru menjelaskan program pembelajaran yang akan
dilaksanakan pada hari otu dengan menyampaikan isi secara singkat dan strategi yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran. 3) presentatation, dalam hal ini guru sugah tidak lagi
memberikan penjelasan-penjelasan singkat, akan tetapi sudah masuk pada proses telling,
showing, dan doing. 4) eksercise, yakni suatu proses untuk memberikan kesempatan kepada
siswa memperaktekan pa yang telah meraka pahami. 5) summary, yakni untuk memperkuat apa
yang telah mereka pahami dalam proses pembelajaran.
e. Strategi pembelajaran

BAB 6
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

21
A. Pengelolaan Siswa
Belajar merupakan kegiatan yang bersifat universal dan multidimensional
1. Masalah Siswa
Pollard dalam hilda karli (2004: 2006) mengelompokan kepribadian siswa dalam 6 kelompok
besar, yaitu:
a. Impulsivity/ Reflexivity
Gambaran impulsivity adalah orang yang tergesa-gesa dalam mengerjakan tugas tanpa berfikur
dahulu sedangkan reflexivity adalah orang yang sangat mempertimbangkan tugastanpa
berkesudahan
b. Extroversion
Gambaran ini adalah orang yang ramah, terbuka, bahkan kadang-kadang tergantung dari
perlakuan teman-teman sekelompoknya. Sedangkan intrversion adalah orang yang tertutup dan
sangat pribadi malah kadang-kadang tidak mau bergaul dengan teman-temannya.
c. Anxiety/ Adjustement
Gambaran anxiety adalah orang yang kursng merasa dapat bergaul dengan teman, guru, atau
tidak dapat menyelesaikan permasalahan dengan baik dedangkan adjistement adalah orang yang
merasa dapat bergaul dengan guru, teman atau dapat menyelesaikan nmasalah dengan baik.
d. Pocillation/ Perseperanca
Gambaran pacilation orang yang konsenterasinya renbdah sering berubah-ubah, dan sering
menyerah dalam pekerjaan sedangkam perseperance sebaliknya dari pocillation
e. Competitipeness/ Collaboratipeness
Gambaran competitipeness adalah orang yang mengukur prestasinya dengan orang lain dan
sukar bekerja sama dengan orang lain sedangkan collaboratipenessdalah orang yang sangat
tergantung pada orang lain dan tidak dapat bekerja sendiri.
2. Pemecahan Masalah
a) Usaha yang bersifat pencegahan.
b) Usaha yang bersifat penyembuhan (kuratif).
B. Pengelolaan Guru
Beberapa perinsip dasar kode etik tersebut sebagaimana dikemukakan oleh M.Jadwal
Ridla dalam bukunya, al-fikr al-tarbawiyyu al-islamiyyu Muqaddimat fi ushulih al-ijtima’iyyati
wa al-aqlaniyyati yaitu :

22
Prinsip pertama: keharusan ilmu dibarengi dengan pengamalannya.Prinsip
kedua: bersikap kasih sayang terhadap siswa.Prinsip ketiga: menghindari diri dari
ketamakan.Prinsi keempat: bersikap toleran dan pemaaf.Prinsip kelima: menghargai
kebenaran.Prinsip keenam: keadilan dan ke insyafan.Prinsip ketujuh: rendah hati. Prinsip
kedelapan: ilmu adalah untuk pengabdian kepada orang lain.

C. Pengelolaan Pembelajaran
1. Prinsip-Prinsip Pembelajaran
a) Motivasi. b) fokus. c) pembicaraan tidak terlalu cepat. d) repetisi yakni melakukan tigakali
pengulangan pada kalimat-kalimatnya. e)analog langsung. f) memperhatikan keragaman anak. g)
memperhatikan tiga tujuan moral, yaitu: kognitif, emosional dan kinetik. h) memperhatikan
pertumbuhan dan perkembangan anak. i) menumbuhkan kreativitas anak. j) berbaur dengan
anak-anak. k) aplikasi. l)doa. m) teladan.
2. Prosedur Pembelajaran
a. Pendekatan
b. Metode
c. Teknik
D. Pengelolaan Lingkungan Kelas

KONDISI FISIK
a. Ruang tempat berlangsung proses belajar mengajar. Jika ruangan kelas memakai hiasan
pakailah hiasan yang memiliki nilai pendidikan.
b. Pengaturan tempat duduk. Yang penting adalah memungkinkan terjadinya tatap muka.
c. Ventilasi dan pengaturan cahaya. Harus cukup menjamin kesehatan siswa.
d. Pengaturan penyimpanan barang-barang.

E. Pengembangan Sumber Dan Bahan Ajar.


1. Sumber Belajar
Sumber belajar dapat dikategorikan sebagai berikut:
Tempat atau lingkungan alam sekitar.

23
Benda yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku bagi
peserta didik.
Orang yaitu siapasaja yang memiliki keahlian tertentu dimana peserta didik dapat belajar
sesuatu.
Buku yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik dan
dapat di kategorikan sebagai sumber belajar.
Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi.
a. Fungsi riset dan teori
Adalah menghasilkan dan mengetes pengetahuan yang bertalian dengan sumber-sumber belajar,
pelajar dan fungsi tugas.
b. Fungsi desain
Adalah menjabarkan secara garis besar teori teknologi pendidikan berikut isi-isi mata
pelajarannya.
c. Fungsi produksi dan penempatan
Adalah menjabarkan secara khusus sumber kedalam sumber konkret.
d. Fungsi evaluasi dan seleksi
Untukmenentukan atau menilai penerimaan (sejenis kriteria) sumber-sumber belajar oleh fungsi
yang lain.
e. Fungsi organisasi dan pelayanan
Untuk membuat ataumenjadikan sumber-sumber dan informasi mudah diperoleh bagi kegunaan
fungsi yang lain serta pelayanan bagi para siswa.
2. Bahan Ajar
a. Jenis bahan ajar, bentuk bahan ajar paling tidak dapat di kelompokan menjadi empat:
1. Bahan cetak (printed) antaralainhand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur,
leaflet,wallchart, foto/gambar, model/maket.
2. Bahan ajar dengar (audio), yaitu kaset/piringan hitam/compact disk.
3. Bahan ajar Pandangan Dengar (audio visual), yaitu vidio/film, orang atau narasumber
4. Bahan ajar Interaktif, yaitu menurut Guidelines for Bhigbliographic Description of
Interactive Multimedia, p. 1 . multimedia interaktif adalah kombinasi dari dua atau lebih media
(audio, teks, grafik, gambar, animasi, dan video)

24
BAB III

PEMBAHASAN

A. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN

Buku Utama
Menurut kami, pada buku pertama dari : covernya menarik dan sederhana, di
lengakapi dengan prakata dan daftar isi. Pada buku ini juga di buat suatu pelatihan untuk
mengevaluasi sampai dimana kemampuan mahasiswa mengenai pembahasan topik atau
materi pada setiap bab nya. Kertas yang di gunakan pada buku ini seperti kertas fotocopy
dimana hurufnya juga terdapat berbagai macam jenis. Di lengakapi dengan gambar pada
setiap materi babnya minimal satu gambar. Cara penulisannya menurut saya krang
spesifik. Dan terkdang ada saja kalimat yang rancu dan sulit untuk di mengerti oleh
pembaca.

Buku Pembanding
Pada buku ini, dari segi sampul dan penulisannya sudah bagus dan cukup menarik
perhatian dari si pembaca. Setelah kami membaca dan melihat isi dari buku ini ternyata
ada banyak penjalan yang di buat secara rinci sehingga sebagai pembaca saya merasa
senang dan lebih mudah untuk di pahami setiap materi ataupun sub bab setiap materi.
Kemudia beralih kepada halaman awal nya dimana disana terdapat catatan dari pengguna
dan kata sambutan dan kata pengantar serta di lengkapi dengan di buatnya kompetensi
lulusan dan daftar isi. Pada setiap materi mencantumkan gambar untuk lebih mendalami
dan memahami dari setiap materi yang pelajari. Serta di lengkapi dengan tugas yang ada
pada setiap bab. Pada setiap di anjurkan kepada mahasiswa suapay membuat rangkuman
dan membuat tugas proyek tentang materi yang di bahas. Di lengkapi dengan daftar
pustaka dan lampiran untuk mendukung penjelasan dari materi pada bab buku ini yang di
sediakan di akhir halaman buku ini.

25
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari critical book report Didalam Undang-Undang No. 2 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I pasal 1 ayat (2) disebutkan : “ Pendidikan Nasional
adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan yang berdasarkan
Undang-Undang Dasar 1945”. Tujuan pendidikan nasional yang dimaksud disini adalah tujuan
akhir yang akan dicapai oleh semua lembaga pendidikan, baik formal, nonformal, maupun
informal yang berada dalam masyarakat dan negara Indonesia. Negara mempunyai hak dan
kewajiban untuk menyelenggarakan pendidik dan pengajaran bagi waga negaranya, sesuai
dengan dasar-dasar dan tujuan negara itu sendiri, yaitu mengatur kehidupan umum menurut
ukuran-ukuran yang sehat sehingga menjadi bantuan bagi pendidikan keluarga dan dapat
mencegah apa-apa yang merugikan perkembangan anak untuk mencapai kedewasaan.

B. Saran

Semoga kita dapat memahami sedikit dari materi ini dan dapat menerapkannya dalam
kehidupan nanti nya yang akan memiliki profesi dibidang pendidikan. Kita juga sedikit tahu
bagaimana cara mereview sebuah buku. Masih banyak kekurangan dalam pembuatan CBR ini,
kritik dan saran kami perlukan untuk proses kedepannya.Terimakasih

26

Anda mungkin juga menyukai