Anda di halaman 1dari 14

REKAYASA IDE

MK.PERENCANAAN
INSTALASI LISTRIK KOMERSIL
S1 PENDIDIKAN TEKNIK
ELEKTRO

Skor Nilai:

REKAYASA IDE
(BAHAN DIELEKTRIK)
EBONITE SEBAGAI PENGGANTI ISOLASI KABEL
DIDALAM TANAH

NAMA : ALFI SYAHRIN


NIM : 5191131008
DOSEN : NELSON SINAGA
MK : PERENCANAAN INSTALASI
LISTRIK KOMERSIL

PROGRAM S-1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
DESEMBER 2021

i
DAFTAR ISI

Halaman Sampul i

Daftar Isi ii

Ringkasan iii

BAB 1 Pendahuluan 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Tujuan dan Manfaat 2

BAB 2 Kerangka Pemikiran / Gambaran Umum 2

BAB 3 Metode Pelaksanaan 4

BAB 4 Pembahasan 4

BAB 5 Kesimpulan dan Saran 10

Daftar Pustaka 11

Lampiran Biodata 12

ii
RINGKASAN

Rekayasa ide ini disajikan untuk memudahkan masyarakat dalam


menyelesaikan masalah yang sering terjdi di masyarakat umum. Seperti pada
tatanan susunan kota yang saat ini sering terlihat. Selain itu, kesembrrautan
tatanan kota menyebabkan seringnya terjadi kerusakan terutama pada kabel-kabel
PLN yang banyak berlalu lalang di tengah perumahan masyarakat.

Atas alasan inilah yang menjadikan para penyaji menyampaikan rekayasa


idenya mengenai pembuatan kabel PLN dalam tanah. Pembuatan kabel PLN
dalam tanah ini dilakukan dengan mengganti isolasi yang terdapat pada lapisan
pembungkus kabel. Biasanya lapisan pembungkus kabel hanya terdiri dari lapisan
tipis isolasi yang menggunakan bahan isolasi yang diserapi minyak bertekanan
yang kurang tahan saat terkena air dan sinar matahari. Kemudian penyaji akan
menjadikan bahan isolasi ini lebih tahan air dan sinar matahari dengan
menambahkan lagi isolasi berbahan ebonite pada lapisan pembungkus kabel
tersebut.

Pembuatan kabel PLN dalam tanah ini dapat dilakukan dengan


menggunakan tahapan-tahapan, yaitu mulai dari pembuatan bahan ebonite,
pengambilan data langsung mengenai analisis kegagalan dan ketehanan kabel
dengan isolasi bahan ebonite, hingga analisis data. Kemudian setelah
dilakukannya serangkaian tahap-tahap penelitian ini, maka para penyaji pun
berharap bahwa rangkaian ide ini dapat menjadikan kondisi tatanan kota lebih
teratur lagi dan dapat mengurangi kerusakan-kerusakan yang disebabkan oleh
kabel-kabel PLN yang biasanya sering tertimpa pohon, terkena banjir, dan lain
sebagainya.

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penggunaan tiang listrik yang sekarang sudah kurang baik dan banyaknya
kerusakan yang diakibatkan kurangnya ketahanan kabel serta kesemrautan tatanan
kota sehingga sering terjadi korselting yang menyebabkan trafo meledak dan
pemadaman listrik dan tidak rapinya tatanan kota. Dimana dalam memperbaiki
kabel tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga banyak pekerjaan
yang memerlukan aliran listrik mejadi terhambat. Dan dampak dari terhamabatnya
pekerjaan tersebut akan menghambat jumlah produksi dan menyebabkan
pendapatan ekonomi berkurang, maka dari itu kami akan membuat kabel-kabel
yang diatas tiang tersebut menjadi berada di dalam tanah agar tidak menggagu
jalanan.
Namun karena pembungkus kabel-kabel tersebut tidak dapat bertahan di
dalam tanah dan cepat mengalami kerusakan maka dari itu kami membuat
pembungkus tersebut dengan bahan dielektrik. Dimana bahan dielektrik adalah
suatu bahan yang memiliki daya hantar arus yang sangat kecil atau bahkan hampir
tidak ada. Bahan dielektrik dapat berwujud padat, cair dan gas.Tidak seperti
konduktor, pada bahan dielektrik tidak terdapat elektron-elektron konduksi yang
bebas bergerak di seluruh bahan oleh pengaruh medan listrik. Medan listrik tidak
akan menghasilkan pergerakan muatan dalam bahan dielektrik. Sifat inilah yang
menyebabkan bahan dielektrik itu merupakan isolator yang baik. Dalam bahan
dielektrik, semua elektron-elektron terikat dengan kuat pada intinya sehingga
terbentuk suatu struktur regangan (lattices) benda padat, atau dalam hal cairan
atau gas, bagian-bagian positif dan negatifnya terikat bersama-sama sehingga tiap
aliran massa tidak merupakan perpindahan dari muatan. Karena itu, jika suatu
dielektrik diberi muatan listrik, muatan ini akan tinggal terlokalisir di daerah di
mana muatan tadi ditempatkan.
Berdasarkan fakta di atas, penulis merumuskan solusi bagaimana cara
meningkatkan ketahanan kabel listrik didalam tanah. Solusi tersebut disesuaikan
dengan upaya pemerintah untuk mengurangi kerusakan bahan dielektrik dalam
penggunaan kabel PLN didalam tanah.

1
B. Tujuan Dan Mafaat
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengurangi terjadinya kerusakan pada
trafo dan mengurangi terjadinya pemadaman listrik yang diakibatakan putusnya
kabel-kabel pada tiang listrik, selain itu, penulis juga ingin menjadikan gagasan
ide ini sebagai upaya pengendalian tatanan kota.

Dan manfaat penulisan ini adalah agar mengurangi pemadaman listrik akibat
putusnya kabel listrik yang berada pada tiang listrik. Dengan adanya bahan
dielektrik sebagai pembungkus kabel yang ketahanannya mampu melindungi
kabel didalam tanah.

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN / GAMBARAN UMUM

Bahan dielektrik adalah suatu bahan yang memiliki daya hantar arus yang
sangat kecil atau bahkan hampir tidak ada. Bahan dielektrik dapat berwujud padat,
cair dan gas.Tidak seperti konduktor, pada bahan dielektrik tidak terdapat
elektron-elektron konduksi yang bebas bergerak di seluruh bahan oleh pengaruh
medan listrik. Medan listrik tidak akan menghasilkan pergerakan muatan dalam
bahan dielektrik. Sifat inilah yang menyebabkan bahan dielektrik itu merupakan
isolator yang baik.

Dalam transmisi dan distribusi tenaga kabel listrik banyak dilakukan


dengan banyak cara diantaranya melalui saluran udara (Over Head line) dan
saluran kabel bawah tanah (underground transmission). Akan tetapi transmisi dan
distribusi saluran udara menjadi sangat sulit untuk dilaksanakan khususnya pada
daerah yang jumlah penduduknya banyak seperti di kota-kota dengan alasan
beresiko tinggi dan mengurangi keindahan lingkungan, dan juga pengggunaan
melalui saluran udara sangat beresiko pada daerah yang jangkauannya berada di
pegunungan, karena cukup banyak resiko yang akan merusak saluran listrik
tersebut seperti di pegunungan dan daerah yang banyak ditumbuhi pepohonan, hal
ini sangat beresiko tinggi apabila terjadi pohon tumbang ataupun disebabkan
peristiwa-peristiwa alam lainnya. Sehingga melalui saluran dibawah tanah
merupakan salah satu cara yang cukup baik untuk menanggulangi permasalahan
tersebut.

2
Namun agar penggunaan saluran listrik bawah tanah dapat dijalankan
dengan baik, tentu saja kita harus bisa mempertimbangka ketahanan kabel listrik
ang kita gunakan di dalam tanah nanti. Untuk itu, kita harus bisa membuat dan
merancangkan kabel listrik yang dapat tahan lama dan awet di dalam tanah,
dengan menammbah ketahanan kabel terhadap kejadian yang dapat membuat
kabel listrik rusak sehingga transmisi listrik terganggu.

Untuk itu, kami mencoba merancangkan pembuatan kabel llistrik yang


tahan dan awet dalam penggunaannya di dalam tanah. Ide yang kami akan
tuangkan dalam tulisan ini adalah penggunaan karet ebonite sebagai bahan
dielektrik atau kabel listrik yang dapat bertahan dan kuat dalam penggunaanya
sebagai lapisan tembaga sebagai konduktor jaringan listrik.

Dalam penggunaan kabel bawah tanah ada beberapa bagian yang sangat
penting dalam menjaga pemakaiannya yaitu penghantar, isolasi, tahir, dan
selubung. Namun dalam tullisan ini kita akan lebih endalami dalam pemakaian
dan penggunaan isolasinya yaitu yang kita gunakan ebonite sebagai isolasinya.

Isolasi merupakan bagian utama kabel yang berfungsi mencegah


terjadinya hubung singkat pada kabel. Salah satu gangguan pada penyaluran
tenaga llistrik dapat menggunakan kabel tanah adalah terjadinya kerusakan pada
lapisan isolasi. Bahan isolasi disesuaikan engan kemampuan kabel sehingga
dalam istalasi suatu kabel, harus disesuaikan penggunaanya.

Secara umum isolasi harus mempunyai sifat sebagai berikut:

 Ketahanan dielektrik yang tinggi


 Tahanan jenis yang tinggi
 Dapat bekerja pada temperature tinggi atau rendah
 Tidak menghisap air dan uap air
 Mudah dibengkok-bengkokkan (fleksibel)
 Tidak mudah terbakar
 Sanggup enahan tegangan impuls yang tinggi

3
Dari semua sifat yang harus dipenuhi untuk menjadi isolasi yang baik,
ebonite memiliki sifat yang cenderung kaku. Untuk itu, sifat kekakuan pada
ebonite harus kita kurangi dengan cara menambah bahan karet alami dalam
pembuatan ebonite agar dapat digunakan sebagai isolasi kabel listrik bawah tanah
yang baik. Serta untuk mengurangi dan memperkecil daya serap ebonite pada air
dan uap air, ebonite dapat dicampur dengan suatu cairan minyak yang berfungsi
untuk membuat tidak menyerap air maupun uap air.

Sehingga ebonite, dapat menjadi isolasi yang sangat baik dalam


penggunaanya sebagai isolasi kabel listrik dalam transmisi saluran bawah tanah.
Karena transmisi listrik dengan melalui bawah tanah sangat mengurangi resiko
terjadinya kerusakan-kerusakan jaringan listrik daripada dibandingkan degan
penggunaan jaringan listrik dalam saluran udara.

BAB III METODE PELAKSANAAN

Bahan/Materi Penelitian

Ebonit (hard rubber) dibuat dari karet alam dan ataupun karet sintetis
(butadiene rubber, styrene butadiene rubber, nitril butadiene rubber) yang
dicampur dengan belerang dalam jumlah mencapai 25-60 bagian perseratus
bagian karet.

Penelitian ini dilakukan dengan melalui tahap-tahap sebagai berikut :

1. Melakukan pembuatan bahan ebonite sebagai pengganti bahan isolasi


pada kabel.
2. Pengambilan data langsung dengan menganalisis kegagalan dan
ketahanan isolasi bahan dielektrik (ebonite) pada kabel.
3. Analisis data

BAB IV PEMBAHASAN

Bahan dielektrik ideal adalah bahan yang tidak memiliki muatan bebas.
Medan listrik menimbulkan gaya pada setiap partikel bermuatan. Muatan positif
dan negatif dari setiap molekul berpindah dari letak kesetimbangannya ke arah
yang berlawanan. Tetapi, perpindahan ini dibatasi oleh gaya pemulih yang kuat

4
yang terjadi akibat perubahan susunan muatan dalam molekul. Perpindahan relatif
muatan positif dalam dielektrik terhadap muatan negatif, menyebabkan dielektrik
tersebut terpolarisasi. Besarnya polarisasi tidak hanya bergantung pada medan
listrik, tetapi juga pada sifat molekul penyusun bahan dielektrik tersebut.

Dengan adanya sifat melemahkan medan listrik awal, dielektrik


merupakan isolator, bersifat inert (lembam) dalam medan listrik dan memiliki
kekuatan dielektrik. Kekuatan dielektrik dapat didefinisikan sebagai tekanan
dielektrik maksimum yang dapat mengalirkan arus listrik dalam bahan dielektrik
atau ukuran ketahanan suatu material terhadap tegangan tinggi tanpa berakibat
terjadinya kedadalan listrik (electrical breakdown). Kedadalan listrik umumnya
terjadi akibat adanya pengotor, retak, garit (flaw), dan ketaksempurnaan lainnya,
dan bukan merupakan karakteristik listrik bawaan material tersebut. Ketika medan
listrik memasuki bahan dielektrik, dan mencapai medan kritisnya, medium
mengalami dielectric breakdown, sehingga aliran arus dapat melewati dielektrik.

Ebonit merupakan salah satu dari bagian bahan dielektrik. Ebonit adalah
karet kaku yang dibuat dari karet alam yang ditambah dengan belerang (30-40%),
kemudian dipanaskan agar terjadi ikatan silang antarmolekul dengam belerang.
Terbentuklah bahan seperti resin yang kaku dan hitam. Ebonit bersifat resistan
terhadap alkohol, gliserol, aseton, dan hidrokarbon alifatik lainnya. Ebonit
mempunyai sifat fisik relative bagus antara lain kuat tarik, ketahanan pukul,
kekakuan pada suhu normal, daya tahan terhadap listrik dan daya tahan terhadap
bahan-bahan kimia serta cairan yang bersifat korosif dan stabil pada kondisi
lembab. Bahan ini digunakan secara luar digunakan sebagai komponen dari alata
listrik atau untuk industri kimia.

Ebonit (hard rubber) dibuat dari karet alam dan ataupun karet sintetis
(butadiene rubber, styrene butadiene rubber, nitril butadiene rubber) yang
dicampur dengan belerang dalam jumlah mencapai 25-60 bagian perseratus
bagian karet kemudian divulkuanisasi dengan cara pemanasan alam waktu yang
relative lama. Bila vulkuanisasi dilakukan pada suhu 100 ℃ maka dierlukan
waktu sampai 10 jam, sedangkan jika pada suhu 155℃ diperlukan waktu sekitar
3-5 jam.

5
Ebonite bersifat resistan terhadap alcohol, gliserol, aseton dan hidrokarbon
alifatik lainnya. Ebonite merupakan bahan yang mmempunyai sifat fifik relative
bagus antara lain kuat tarik, ketahanan pukul, kekakuan pada suhu normal, daya
tahan terhadap listrik dan dayan tahan terhadap bahan-bahan kimia serta cairan
yang cersifat korosif dan stabil pada kondisi lembab. Oleh karna itu ebinit sangat
cocok untuk keperluan pembuatan alat-alat listrik atau komponen pesawar telpon,
mesin tekstil dan sebagai rancangan kita yang akann kita gunakan sebagai bahan
dielektrik sebagai kabel listrik dalam transmisi saluran bawah tanah.

Untuk meminimalkan kabel di atas permukaan tanah dengan tujuan untuk


menghindari pemadaman listrik akibat gangguan dari kegiatan publik dan demi
keindahan tatanan kota, dapat diatasi dengan pembuatan saluran kabel bawah
tanah (underground transmission). Dalam gagasan ini, bahan dielektrik yang
digunakan sebagai pelindung pada kabel adalah ebonit.

Konstruksi Kabel Bawah Tanah

Sebagai penghantar, konstruksi kabel ada dua bagian yaitu :

a. Bagian utama : yaitu bagian yang harus ada pada setiap kabel antara lain :
- Penghantar (conduktor)
- Isolasi (Insulation)
- Tabir (screen)
- Selubung (Sheath)
b. Bagian pelengkap yaitu : bagian yang hanya di pergunakan untuk memperkuat
(memperbaki) sifat – sifat kabel tenaga atau untuk melindungi kabel tenaga
antara lain yaitu :
- Bantalan (bedding)
- Perisai (armour)
- Bahan pengisi (filler)
- Sarung kabel (serving)

6
Gambar II.10. Bagian Utama dari Kabel

Keterangan

1. Selubung
2. Isolasi
3. Penghantar
4. Tabir

Gambar II.11. Bagian pelengkap dari kabel

Keterangan
1. Sarung kabel
2. Perisai
3. Bantalan
4. Bahan pengisi

a. Bagian Utama
1. Penghantar (konduktor)

Berdasarkan dari inti kabel, maka sebagai penghantar yang banyak di


pakai adalah

7
- Tembaga : yaitu kabel tembaga polos (plain wire) tanpa lapisan
dan kawat tembaga berlapis timah atau (finned lopper wire).
- Aluminium : dalam penggunaan kabel, untuk penghantar
aluminium terdiri : penghantar bulat tanpa rongga, penghantar bentuk
sektoral penghantar bulat berongga.
2. Isolasi
Isolasi adalah sifat atau bahan yang dapat memisahkan secara elektris
beberapa buah penghantar yang berdekatan, sehingga tidak terjadi
kebocoran arus.
3. Tabir (screen)
Tabir adalah suatu lapisan yang ada pada kabel yang di pasang sesudah
bahan isolasi, dimana tabir ini biasa di jumpai pada kabel tegangan tinggi.
4. Selubung (sheath)
Selubung (sheath) di gunakan untuk melindungi inti kabel dari
pengaruh luar, seperti : pelindung terhadap korosi, penahan gaya
mekanis, mencegah keluarnya minyak dan mencegah masuknya uap air
(cairan) kedalam kabel.

b. Bagian Pelengkap
1. Bantalan (Bedding)
Bantalan (bedding) adalah lapisan yang terbuat dari serat – serat yang
berguna untuk tempat duduk perisai (armour) dan mencegah proses
elektrolisa sehingga tidak merusak bagian dalamnya.
2. Perisai (Armour)
Perisai (armour) ini berfungsi untuk melindungi bahan isolasi dari
kerusakan mekanis.
3. Bahan Pengisi (Filler)
Bahan pengisi biasanya di pakai pada konstruksi kabel yang berinti
tiga yaitu di gunakan untuk mengisi ruang (celah) yang kosong
sewaktu pemasangan intinya, sehingga dapat bentuk bulat.

8
4. Sarung kabel (serving)
Sarung kabel adalah suatu lapisan bahan serat yang di resapi dengan
campuran kedap air. Sarung kabel ini biasanya dipasang diatas
armour, yang berfungsi adalah selain untuk bertahan bagi perisai, juga
sebagai kompnen yang berhubungan langsung dengan tanah, sehingga
sarung kabel adalah bagian pertama yang berhubungan dengan
(serkena) pengaruh luar.

Kabel yang akan dipasang dalam tanah, pada mulanya hanya


menggunakan isolasi kertas yang diserapi minyak (oil impranated) namun bahan ini
tidak tahan air dan sinar matahari. Dengan mengganti menggunakan isolasi
menggunakan bahan ebonite yang diserapi minyak bertekanan akan menjadikan
bahan isolasi ini lebih tahan air dan sinar matahari. Bahan isolasi ini digunakan
sebagai pelindung luar kabel.

Teknik penyambungan kabel berisolasi bahan ebonite


Teknik Panas Ciut (Heat Strink), isolasi berupa ebonite bahan tipis dan fleksibel
diselongsongkan pada konduktor kabel yang akan disambung. Selongsong isolasi
ini kemudian dipanasi dan setelah selesai pemanasan akan menciut lalu
mencengkeram konduktor kabel bersangkutan, kemudian sambungan konduktor
kabel ini diletakkan dalam kotak sambungan yang kedap air dan kotak sambung
ini berfungsi juga sebagai pelindung mekanis. Dengan menggunakan teknik ini
akan tidak aka nada air yang akan masuk melewati bhannisolasi pelindung kabel
sehingga dapat mencegah terjadinya arus pendek, akibat terjadi konsleting pada
kabel yang tekena air.

9
Gambar Kabel dengan menggunakan bahan isolasi ebonite

Penghantar tembaga

Isolasi (ebonite)

Lapisan pembungkus inti

Perisai besi atau baja

Selubung (ebonite)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada rekayasa ide yang disajikan oleh penyaji di atas dapat terlihat jelas
bahwa dalam pembuatan kabel PLN dalam tanah, penyaji ingin memperkuat
ketahanan kabel PLN dalam tanah ini terletak pada lapisan pembungkus kabel
yang biasanya hanya terbuat dari isolasi yang diserapi minyak bertekanan akan
menjadikan bahan dari isolasi bahan ebonite ini lebih tahan air dan sinar
matahari. Sehingga kabel PLN yang biasanya digunakan di dalam tanah itu
mengandung bahan yang ketahannannya kurang saat tanah tersebut terkena sinar
matahari dan air menjadi sebuah kabel yang memiliki ketahannan yang lebih
tinggi. Kabel inilah yang kemudian dapat dijadikan kabel PLN dalam tanah.
Dengan kabel PLN yang telah diletakkan di dalam tanah ini, diharapkan
akan menjadikan lingkungan kota lebih rapi dari biasanya. Selain itu, karena

10
diletakkannya kabel PLN dalam tanah ini juga yang akan diharapkan dapat
mengurangi terjadinya korsleting arus listrik baik yang disebabkan oleh badai,
pohon tumbang, banjir,dan bencana lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

11

Anda mungkin juga menyukai