Anda di halaman 1dari 16

UNSUR HARA MAKRO DAN MIKRO

KALSIUM (Ca) PADA TUMBUHAN

RAHMADINA M.Pd

Kelompok 1 :
NURLAYLY ZAINI (0704191063)
NUR HALIMAH (0704193119)
RICKY ARDIANSYAH (0704192033)
RESUME JURNAL 1

Identitas Jurnal 1

Judul Jurnal : Pengaruh Konsentrasi Kalsium Terhadap


Pertumbuhan dan Produksi dua Varietas Tanaman
Melon (Cucumis melo L.) pada Sistem Hidroponik
Media Padat
Penulis : Dewinta Puspita Sari, Yohannes Cahya Ginting, dan
Darwin Pangaribuan
Volume/ No : 18 (1)
Tahun Terbit : 2013
LATAR BELAKANG

Melon ( Cucumis melo L.) Merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki
komoditas hortikultura dan memerlukan penanganan intensif dengan pemeliharaan
yang cukup mahal. Buah melon ini memiliki gizi yang cukup baik bagi tubuh, pada
budidaya tanaman famili cucurbitaceae unsur hara kalsiuM (Ca) sendiri memiliki
pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan tanaman tersebut, hal ini dapat dilihat
dari kebutuhan yang relatif tinggi yaitu sekitar 150-250 ppm untuk di daerah tropis.
Dimana kebutuhan unsur kalsium yang tinggi ini tidak terlepas dari peran
kalsium sebagai penguat dinding sel pada tanaman, sehingga tanaman pun akan
tahan terhadap serangan bakteri, karena pada proses pembelahan sel di meristem.
Untuk mengaktifkan berbagai enzim kalsium ini berperan sebagai immobile,oleh
sebab itu adanya pemberian unsur hara kalsium harus dilakukan secara rutin pada
setiap fase pertumbuhan tanaman yang dapat mencegah terjadinya cracked untuk
tanaman melon.
TUJUAN PENULIS

Tujuan penulis dari penelitian ini adalah, untuk mengetahui


pengaruh konsentrasi kalsium terhadap pertumbuhan dan
produksi dua varietas tanaman melon dengan sistem hidroponik
padat. Hal itu disebabkan, karna mengingat pasokan melon di
Indonesia hanya sebesar 85.161 ton, untuk itu perlunya
peningkatan melon dikalangan masyarakat dengan adanya
penambahan konsentrasi Kalsium pada tanaman yang memiliki
peran besar bagi pertumbuhan tanaman.
METODE DAN HASIL PENELITIAN

1. Metode
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode RAK ( Rancangan Acak
Kelompok), dengan menggunakan pola faktorial dari dua faktor, yaitu faktor 1
perlakuan pada konsentrasi Kalsium (A), yaitu a1 sampai a5, dengan konsentrasi
kalsium 150-300 ppm. Dan faktor kedua yaitu Kalsium (B), b1=var. Cara, b2=var.
Ivory. Untuk perbedaan Homogenitas diuji dengan Bartlett dan juga adanya
penambahan data menggunakan uji Turkey. Jika hipotesis terpenuhi maka data
analisis ragam akan dilanjutkan dengan uji ortogonal menggunakan taraf 5%.

2. Hasil
Dari hasil penelitian, dilihat bahwa pertumbuhan melon var. Ivory
mempunyai karakteristik lebih unggul dari melon var. Clara, hal itu dilihat dari
pertumbuhan panjang tanaman, panjang ruas, dan jumlah daun. Untuk pemberian
konsentrasi Kalsium pada melon Clara dan Ivory tidak terlalu berbeda untuk
pertumbuhan daun, bobot kering tunas apikal, dan diameter buah. Dan untuk
pemberian kalsium 300 ppm memiliki pengaruh nyata terhadap kenaikan volume
buah yaitu 1,4 ml, 0,03 cm. Sedangkan pada diameter buah setiap kenaikan 10 ppm
kalsium akan mengalami penurunan 0,02 cm.
KESIMPULAN

Pada pertumbuhan juga produksi melon var. Ivory lebih bagus dari var. Clara, untuk
bobot buahnya Ivory lebih tinggi 150 gram. Untuk respon konsentrasi Kalsium 100-300 ppm
masih linear sehingga belum diperoleh kalsium secara optimal. Untuk pengaruh antara
varietas kalsium hanya berpengaruh pada panjang tanaman, serta pada Ivory setiap
penambahan 10 ppm kalsium menaikkan 3,1 panjang tanaman, sedangkan untuk Clara tidak
berbeda nyata.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

1. Kelebihan
Menggunakan bahasa yang mudah dipahami, penelitian juga dilakukan secara
terperinci, dan penulisan jurnal sesuai dengan kaidah penulisan jurnal, dan untuk setiap
hasilnya dibuat dengan tabel sehingga mudah dimengerti.

2. Kekurangan
Terdapat bebarapa kata yang tidak sesuai EYD, dan pada hasil juga metode tidak
terdapat gambar sebagai bentuk penjelasan yang mendetail.
RESUME JURNAL 2
Identitas Jurnal 2

Judul Jurnal : Pengaruh Dosis Berbagai Sumber Pupuk Kalsium


Terhadap Pertumbuhan Awal Tanaman Nanas di PT.
Great Giant Pineapple Lampung.
Penulis : Arin Novitasari, Retno Suntari, dan Priyo Cahyono
Volume / No :6/1
Tahun Terbit : 2019
Latar Belakang
Tanah pada PT. GGP adalah Ultisol sehingga keasaman tanah,
kandungan unsur hara makro dan mikro rendah serta kandungan unsur Al dan Fe
sangat tinggi menjadi penyebab tanaman rusak, yang menjadi salah satu
penyebab pertumbuhan awal pada tanaman nanas. Sehingga ditemukan upaya
untuk mengatasi hal itu menggunakan pengapuran untuk menaikkan keadaan pH
tanah, kapur yang dapat digunakan bermacam-macamyaitu kapur kalsit
(CaCO3), kapur dolomit (CaMg(CO3)2), kapur bakar (CaO), Kalsium Hidroksida
(Ca(OH)2), dengan perlakuan pemberian dosis berbeda.
TUJUAN PENULIS

Tujuan penulis melakukan penelitian ini yaitu, untuk memperlajari pengaruh


dosis kalsium dari berbagai sumber pupuk kalsium terhadap pertumbuhan awal
tanaman nanas, dari PT. GGP Lampung.

METODE DAN HASIL PENELITIAN


1. Metode
Dalam penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap, dengan
melakukan langkah-langkah penelitian yaitu, pengambilan semple tanah, analisi
tanah,perlakuan pupuk, dipping, penanaman, pemeliharaan, pengambilan data, dan analisis
laboratorium. Selain itu dilakukan 18 perlakuan yang terdiri atas 3 jenis pupuk
kalsium dengan 6 dosis dan 3 kali.

2. Hasil Penelitian
Aplikasi pupuk kalsium sendiri tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman nanas
untuk perlakuan D, baik dilihat dari lebar daun,panjang daun,luas daun, dan berat total
tanaman dengan bibit. Nanas sendiri tileran terhadap tingkat pH hingga < 4,5, dan tanaman
nanas sendiri membutuhkan unsur nitrogen dan kalium dengan kadar rendah hingga empat
bulan setelah tanam, tidak mengganggu pertumbuhan tanaman.
KESIMPULAN
Dengan adanya pengaplikasian pupuk kalsium dengan dolmit berpengaruh
meningkatkan kandungan Ca dan Mg, tetapi pada perlakuan D pengaruh
pemberian pupuk kalsium tidak berpengaruh nyata.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

1. Kelebihan
Memaparkan secara jelas dan lengkap dari latar
belakang permasalahan yang diteliti. Serta dalam pembahasan
yang dipaparkan jelas mengikuti alur judul penelitian.

2. Kekurangan
Dalam proses penjelasan metode penelitian tidak
dijelaskan secara detail tahapannya, dan alangkah baiknya agar
mudah dipahami metode penelitian disertakan dengan gambar.
RESUME JURNAL 3

Identitas Jurnal 3

Judul Jurnal : Pengaruh Kalsium, Hormon Auksin, Giberellin dan Sitokinin terhadap
Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Jagung
Penulis : Agus Hartantoa, Abdul Harisa, dan Didik Setiyo Widodoa
Volume / NO : 12/ 3
Tahun Terbit : 2009

LATAR BELAKANG
Beberapa hormon seperti auksin, giberelin dan sitokinin.
Di penelitian ini mereka juga menembahkan kalsium,
karena kalsium merupakan unsur penting dalam
pembentukan meristem tanaman, terutama pada ujung-ujung
akar tanaman
TUJUAN PENULIS
Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman jagung, dengan penambahan kalsium, hormon auksin,
giberellin, dan sitokinin.

METODE DAN HASIL PENELITIAN


1. Metode
Penelitian ini menggunakan bibit unggul jagung, pupuk NPK, pupuk ZA, pupuk prokalsium,
pupuk cair supermes, pupuk petroganik, pupuk urea, fitohormon (giberelin, auksin, sitokinin), didalam
penelitian ini melakukan metode eksperimen yang mana nantinya, bagaimana pengaruh pemberian
kalsium, hormon auksin, giberelin, serta sitokinin serta bebrapa pupuk lainnya terhadap tumbuh
kembangnya tanaman jagung.

2. Hasil Penelitian
Setelah dilakukan pengamatan pada hasil penelitian bahwasannya pengaruh pemberian
berbagai bahan kandungan seperti pupuk dan fitohormon pertumbuhan dan perkembangan tanaman
jagung sangat bagus. karena pemberian kandungan tersebut dapat meningkatkan pH tanah, sehingga
akan menjadi unsur N, P dan S, serta unsur mikro bagi tanaman.Disis lain penelitian ini juga
melakukan pengamata pada pertumbuhan tanaman jagung tanpa diberikan tambahan kalsium, auksin,
gibberllin serta sitokinin, melinkan hanya mengunakan beberapa campuran pupuk saja. Dan hasil yang
didapat kurang optimal, hal ini disebabkan karena kurangnya kalsium terhadap tanaman sehingga
batang serta produk jagung kurang optimal, dan halini juga disebabkan oleh penyerapan unsur penting
yang kurang optimal dan adanya defisiensi unsur kalsium.
KESIMPULAN
Pengaruh pemberian pupuk serta fitohormon sangatlah penting terhadap
pertumbuhan serta perkembangan tanaman jagung maupun tanaman lainnya,
dikarenakan pemberian pupuk serta fitohormon dapat menaikkan kandungan pH
sehingga tingak kesuburannya mencapai titik yang optimal. Di satu sisi jika hanya
memberikan pupuk saja tanpa adakandungan fitohormon maka pertumbuhannya tidak
optimalkarena kandungan fithormon seperti kalsium penting untuk penyerapan unsur
hara.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


1. Kelebihan
Menggunakan bahasa yang mudah dipahami, penelitian juga dilakukan secara
terperinci, dan penulisan jurnal sesuai dengan kaidah penulisan jurnal, dan untuk setiap
hasilnya dibuat dengan tabel sehingga mudah dimengerti.

2. Kekurangan
Terdapat bebarapa kata yang tidak sesuai EYD, dan pada hasil juga metode
tidak terdapat gambar sebagai bentuk penjelasan yang mendetail.
RESUME JURNAL 4
Identitas Jurnal 4

Judul Jurnal : Pengaruh Aplikasi Pupuk Kalsium (CaCO3) dan Giberelin terhadap
Pertumbuhan, Hasil, dan Kualitas Buah pada Tanaman Tomat
(Lycopersicon esculentum Mill).
Penulis : Chasanatur Rachmah, Moch. Nawawi dan Koesriharti
Volume/No : 5 /3
Tahun Terbit : 2017

LATAR BELAKANG
Tomat merupakan tanaman holtikultura yang buahnya dimanfaatkan sebagai
bumbu masakan dan memiliki prospek pasaran yang menjanjikan. Produksi tomat di
Indonesia mengalami penaikan pada tahun 2007 hingga 2011 meningkat sebanyak 6,59%.
tetapi pada tahun 2012 produksi tomat di Indonesia mengalami penurunan sebanyak
6,39%. Penurunan produksi ini disebabkan karena adanya kelainan pada kualitas tomat
yang biasa dikenal sebagai kelainan blossom-end rot, kelainan terjadi karena kekurangan
unsur kalsium, kelainan ini menyebabkan buah yang terkena blossom-end rot tidak dapat
tumbuh mencapai ukuran buah yang dipasarkan. Oleh sebab itu, diperlukan adanya
aplikasi pupuk kalsium dan giberelin yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman
sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil buah pada tanaman
tomat.
TUJUAN PENULIS
Penelitian ini bertujuan untuk Penambahan pupuk kalsium diharapkan dapat
mengurangi jumlah buah yang terserang blossom-end rot pada tomat. Oleh karena itu,
aplikasi pupuk kalsium dan giberelin perlu disesuaikan dengan kebutuhan tanaman sehingga
dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil buah pada tanaman tomat.

METODE DAN HASIL PENELITIAN


1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK).Terdiri dari 9 Perlakuan
yaitu penggunaan pupuk kalsium 3 taraf, aplikasi giberelin 3 taraf, aplikasi pupuk kalsium
dibenamkan di dalam tanah , 14 hari sebelum tanam, dan aplikasi giberelin 14 hari setelah
tanam, dan pengamatan terhadap pertumbuhan, hasil, dan kualitas buah.

2. Hasil Penelitian
Pengaruh Aplikasi Pupuk Kalsium dan Giberelin terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Tomat, hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk kalsium dan giberelin
hanya berpengaruh nyata terhadap jumlah daun. Pengaruh Aplikasi Pupuk Kalsium terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat, hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk
kalsium secara terpisah hanya berpengaruh nyata terhadap kualitas buah. Pengaruh Aplikasi
Giberelin terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat, hasil penelitian menunjukkan
bahwa perlakuan giberelin secara terpisah hanya berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman,
jumlah daun dan kualitas buah.
KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa aplikasi pupuk kalsium dosis10 kg ha-1


menunjukkan jumlah buah normal lebih banyak dan jumlah buah dengan
kelainan blossom-end rot lebih sedikit. Perlakuan kontrol (giberelin 0 ppm)
menunjukkan jumlah buah normal lebih banyak dan jumlah buah dengan
kelainan keretakan kutikula lebih sedikit.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


1. Kelebihan
Memaparkan secara jelas dan lengkap dari latar belakang
permasalahan yang diteliti. Serta dalam pembahasan yang dipaparkan jelas
mengikuti alur judul penelitian.

2. Kekurangan
Dalam proses penjelasan metode penelitian tidak dijelaskan secara
detail tahapannya, dan alangkah baiknya agar mudah dipahami metode
penelitian disertakan dengan gambar.
DAFTAR PUSTAKA

Hartanto, Agus, dkk. (2009). Pengaruh Kalsium, Hormon Auksin, Giberelin


dan Sitokinin terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
Jagung. Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi. Vol.12(3)

Novitasari, Arin, dkk. (2019). Pengaruh Dosis Berbagai Sumber Pupuk


Kalsium Terhadap Pertumbuhan Awal Tanaman Nanas di PT. Great
Giant Pineapple Lampung. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan.
Vol. 6(1)

Rachmah, Chasanatur, dkk. (2017). Pengaruh Aplikasi Pupuk Kalsium


(CaCO3) dan Giberelin terhadap Pertumbuhan, Hasil, dan Kualitas
Buah pada Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum Mill). Jurnal
Produksi Tanaman. Vol. 5(3)

Sari, Puspita Dewinta, dkk. (2013). Pengaruh Konsentrasi Kalsium


Terhadap Pertumbuhan dan Produksi dua Varietas Tanaman Melon
(Cucumis melo L.) pada Sistem Hidroponik Media Padat. Jurnal
Agrotropika. Vol. 18(1)

Anda mungkin juga menyukai