Bismillahirahmanirrahiim.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
D. Manfaat.........................................................................................................2
BAB II TINJUAUAN TEORITIS........................................................................3
A. Kajian Keislaman Terintegritas....................................................................3
B. Tanaman Kangkung......................................................................................5
C. Tanaman Azolla............................................................................................8
D. Pupuk Kandang Kambing...........................................................................10
E. Pupuk Kandang Kelinci..............................................................................10
F. Pertumbuhan dan Perkembangan Kangkung..............................................11
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................13
A. Waktu dan Tempat Penelitian.....................................................................13
B. Alat dan Bahan............................................................................................13
C. Metode Penelitian.......................................................................................13
D. Prosedur Kerja.............................................................................................14
E. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................14
F. Analisis Data...............................................................................................14
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................16
A. Pupuk Kandang Kambing...........................................................................16
B. Pupuk Kandang Kelinci..............................................................................17
C. Tanaman Azolla..........................................................................................17
D. Tinggi Batang Tanaman..............................................................................17
E. Jumlah Daun...............................................................................................19
F. Berat Basah/Segar Tanaman.......................................................................20
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................22
A. Kesimpulan.................................................................................................22
ii
B. Saran............................................................................................................22
DOKUMENTASI.................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................25
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kangkung merupakan tanaman holtikura yang sangat digemari
oleh masyarakat Indonesia. Tanaman ini merupakan kelompok tanaman
yang semusim dan berumur pendek dan tidak memerlukan area yang
terlalu luas untuk membudidayakannya sehingga memungkinkan untuk
dibudayakan di kota dengan lahan yang terbatas.1
1
Nanda Mayani. 2015. “Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat Akibat Perbedaan
Dosis Kompis Jerami Dekomposisi Mol Keong Mas”. Vol 15 No 13. Hal 1.
2
Indriati Meilina Sari. 2015. “Pemberian Kompos Azolla microphylla pada
Pertumbuhan Bibit Karet”. Vol 4 No 2. Hal 111.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
Kangkung pada Media Tanaman Azzolla?
2. Bagaimana proses Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
Kangkung dalam pemberian Pupuk Kandang Kambing?
3. Bagaimana proses Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
Kangkung dalam pemberian Pupuk Kandang Kelinci?
4. Bagaimana proses Pertumbuhan Tanaman Kangkung pada Media
Tanaman Azzola, Pupuk Kandang Kambing, dan Kelinci?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
Kangkung pada Media Tanaman Azzola.
2. Untuk mengetahui Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
Kangkung dalam pemberian Pupuk Kandang Kambing.
3. Untuk mengetahui Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
Kangkung dalam pemberian Pupuk Kandang Kelinci.
4. Untuk mengetahui perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan
Tanaman Kangkung pada Media Azolla, Pemberian Pupuk Kandang
Kambing, dan Kelinci.
D. Manfaat
Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa Tanaman Azolla
memiliki kemampuan mengikat oksigen yang mengakibatkan tanaman di
atasnya tumbuh dengan baik. Selain itu, menyadarkan kepada masyarakat
bahwa pemberian pupuk kandang atau organik sangat bermanfaat dalam
menjaga kesuburan tanah serta menghemat biaya dalam proses bertani
karena mudah untuk diperoleh.
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Tafsir
Dengan air hujan itu pula Dia menumbuhkan untuk kamu beragam
tanam-tanaman yang dapat kamu manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
kamu. Dengan air hujan itu pula Dia menumbuhkan pohonpohon
penghasil buah, seperti zaitun, kurma, anggur, dan segala macam buah-
buahan dari pohon-pohon yang tidak disebutkan. Sungguh, pada yang
demikian itu, yakni turunnya hujan dan kenikmatan yang ditimbulkannya,
benar-benar terdapat tanda yang nyata mengenai kebesaran, keagungan,
dan kekuasaan Allah bagi orang yang berpikir. (Lihat: Surah ar-Ra'd/13:
4).
Dengan hujan itu pula, Allah swt menumbuhkan tanam-tanaman
yang buahnya dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dari jenis
rumput-rumputan, manusia memperoleh bahan makanan bagi ternak
mereka, dari zaitun mereka memperoleh minyak yang diperlukan oleh
tubuh, dan dari kurma dan anggur mereka dapat memperoleh buah-buahan
sebagai penambah gizi makanan mereka.
Kemudian disebut pula segala macam buah-buahan, agar manusia
dapat mengetahui kekuasaan-Nya yang tidak terbatas. Dari air yang sama,
3
Allah swt berkuasa menumbuhkan tanam-tanaman yang beraneka ragam
dan mengeluarkan buah-buahan yang beraneka ragam bentuk, warna, dan
rasanya. Segala macam tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan bahan yang
dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka adalah nikmat yang diberikan
oleh Allah dan sekaligus sebagai bukti keesaan-Nya bagi orang yang
mengingkari-Nya.
Pada akhir ayat ini dijelaskan bahwa segala macam nikmat yang
diturunkan baik secara langsung ataupun tidak langsung merupakan bukti
kebenaran bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan kecuali Allah. Bukti-bukti
itu dapat diketahui oleh orang-orang yang memperhatikan dan memikirkan
tanda-tanda kekuasaan Allah serta memikirkan hukum-hukum yang
berlaku di dalamnya.
Bukti-bukti kekuasaan Allah yang terdapat di alam ini cukup
memberikan kepuasan pada orang yang benar-benar memperhatikan
kekuasaan-Nya dan mempercayai keesaan-Nya. Sebagai contoh,
perhatikanlah biji-bijian, baik biji tunggal ataupun berkeping dua, yang
terletak di permukaan tanah yang dibasahi air hujan. Lama kelamaan biji
itu merekah dan akarnya keluar menembus permukaan tanah. Kemudian
tumbuh batang dan dedaunan, lalu berkembang menjadi besar, berbunga,
dan berbuah.
Satu hal yang menarik perhatian ialah biji-bijian yang hampir sama
bentuknya menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam dan
menghasilkan buah-buahan yang bermacam-macam bentuk, warna, dan
rasanya. Orang yang menyaksikan hal tersebut tentu akan melihat bahwa
pencipta dari segala macam tumbuh-tumbuhan itu pasti Zat Yang
Mahasempurna yang tidak bisa disaingi oleh zat-zat yang lain. Dialah yang
berhak dipertuhan dan disembah.3
3
kemenag.go.id. diakses pada tanggal 14 Oktober 2021, pukul 12:00 Wib melalui
link https://kalam.sindonews.com/ayat/11/16/an-nahl-ayat-11
4
B. Tanaman Kangkung
Klasifikasi Kangkung:
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea L
Akar
Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dengan
cabang-cabangnya banyak menyebar ke berbagai arah. Kangkung sendiri
merupakan salah satu tanaman yang waktu tumbuhnya tergolong lama.
Akar kangkung sendiri dapat menembus kedalaman tanah hingga
60 – 100 cm, dan dapat pula melebar secara horizontal hingga mencapai
jarak 150 cm, terutama untuk jenis kangkung air.
Batang
Batangnya berbentuk bulat dan berlubang serta banyak sekali
mengandung air, sekalipun pada jenis kangkung darat. bersifat berbuku-
buku dan dari buku-bukunya inilah biasa keluar akar serabut yang bisa
berwarna putih atau cokelat tua.
5
Memiliki percabangan yang sangat banyak, dan setelah tumbuh
lumayan lama, batangnya tanaman umumnya akan menjalar, terutama
pada kangkung air. Sedangkan untuk kangkung darat umumnya tumbuh
tegak seperti tanaman darat lainnya.
Daun
Terletak pada bagian buku-buku batangnya. Pada bagian ketiak
daun kangkung ini terdapat mata tunas, yang mana mata tunas ini bisa
tumbuh menjadi percabangan baru.
Umumnya bentuk tanaman kangkung adalah meruncing seperti
jenis kangkung darat, namun adapula yang tumpul layaknya kangkung air.
Pada bagian permukaan atas daun, memiliki warna hijau tua,
sedangkan untuk bagian permukaan bawahnya memiliki warna hijau
muda. Daunnya sendiri memiliki warna hijau keputih-putihan.
Kangkung air memiliki struktur bentuk daun yang melebar dan
berwarna hijau lebih muda bila dibandingkan dengan kangkung darat.
Bunga
Secara umum bunga yang dimiliki tanaman kangkung bentuknya
menyerupai bentuk terompet. Pada mahkota bunganya memiliki warna
putih dan merah.
Buah
Memiliki buah dengan bentuk oval dan memiliki 3 butir biji di
bagian dalamnya, seolah-olah buahnya itu menempel pada bijinya. Ketika
masih berusia muda, buah kangkung memiliki warna hijau dan akan
berubah menjadi hitam ketika sudah memasuki usia tua. Buahnya sendiri
memiliki usia yang tidak lama dan cenderung berukurang kecil, hanya
sekitar 10 mm.
Biji
6
Memiliki bentuk yang bulat dan bersegi-segi. Warna dari bijinya
cokelat kehitam-hitaman ketika sudah tua, dan memiliki warna hijau pada
saat usia muda. Biji pada tanaman kangkung ini termasuk pada jenis
dikotil, atau biji berkeping dua. Untuk jenis kangkung darat, biji tanaman
ini berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman yang dilakukan secara
generative.
4
Nanda Mayani. 2015. “Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat Akibat Perbedaan
Dosis Kompis Jerami Dekomposisi Mol Keong Mas”. Vol 15 No 13. Hal 1.
5
Sunardi. 2013. “Pengaruh Tingkat Pemberian ZPT Terhadap Pertumbuhan Vegetatif
Tanaman Kangkung Air Pada Sistem Hidroponik. Vol 4 No 1. Hal 35-36.
7
C. Tanaman Azolla
Klasifikasi Tanaman Azolla:
Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Pteridopsida
Ordo : Salviniales
Famili : Salviniaceae
Spesies : A.Filiculoides
Akar
Azolla merupakan tanaman kecil yang keberadaannya mengapung
di air dan bentuknya seperti segitiga atau segiempat. Azolla adalah
tanaman dengan ukuran panjang sekitar 2 sampai dengan 4 cm dan
lebarnya 1 cm.
Akar tanaman azolla merupakan akar rhizome dan memiliki
cabang. Selain itu arti akar pada tanaman ini juga ada yang
dinamakan sebagai akar soliter dimana jenis akar ini biasanya
menggantung di air, berbulu dan memiliki panjang kira-kira 1 hingga
5 cm. Struktur akar ini membentuk suatu kelompok 3 hingga 6
rambut
Daun
Selain akar, tanaman azola juga memiliki morfologi lain yaitu
bagian daunnya. Daun pada tumbuhan azolla berukuran kecil-kecil
dan biasanya membetuk 2 barisan. Tanaman ini memiliki daun yang
saling bertumpukan satu sama lain. Daun memiliki permukaan yang
berwarna hijau kemerah-merahan dan semakin lama akan berubah
menjadi warna yang sedikit kuning.
8
Azolla merupakan tanaman ganggang yang bisa digunakan sebagai
pupuk organik khususnya untuk kegiatan budidaya tanaman padi. Azolla
adalah tanaman air yang berdaun kecil dan pada saat-saat tertentu tumbuh
sangat banyak dan merupakan satu-satunya genus dari paku air
mengapung suku Azollaceae. Tanaman azolla segar mengandung 94-96%
air.6Azolla dapat digunakan sebagai pupuk organic yang bisa memenuhi
kebutuhan hara terutama N bagi tanaman. Kemampuan azolla
menyediakan N bagi tanaman adalah karena pada azolla terdapat
Cyanobacteria yang kemudian keduanta melakukan simbiosis mutualisme.
Azolla yang sehat berwarna hijau bersih seperti rumput yang indah,
mirip karpet tebal. Kelebihan unusr hara pada azolla akan membuat
warnanya menjadi hijau tua dan kekurangan akan menyebabkan daunnya
menjadi tipis berwarna kekuningan dengan pinggiran daun pucat berwarna
putih. Kekurangan sinar matahari akan membuat azolla menjadi kerdil,
mengkerut dan akhirnya mati. Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh
azolla untuk membuatnya tumbuh subur dan gemuk.8
6
Indriati Meilina Sari. 2015. “Pemberian Kompos Azolla microphylla pada
Pertumbuhan Bibit Karet”. Vol 4 No 2. Hal 111.
7
Briljan Sudjana. 2014. “Penggunaan Azolla untuk Pertanian Berkelanjutan”. Vol 1 No
2. Hal 2.
8
Irwan Effendi. 2019. “Teknik Budidaya Azolla Pada Media Ember dan Kolam Terpal”.
Vol 1 No 1. Hal 67-68.
9
D. Pupuk Kandang Kambing
Pupuk kandang kambing berasal dari hasil pembusukkan kotoran
kambing berbentuk padat sehingga warna, rupa, tekstur, bau dan kadar
airnya tidak lagi seperti aslinya. Pupuk kandang kotoran kambing
memiliki 0,97 % N, 0,69% P dan 1,66% K. Pupuk kandang kambing
memiliki peran seperti menambah unsur hara seperti fosfor, nitrogen,
sulfur dan kalium. Meningkatkan kapasitas tukar kation tanah. Semakin
banyak bahan organic yang terkandung dalam pupuk kandang kambing,
semakin banyak pula nutrisi yang diserap tanaman untuk pertumbuhannya
terutama untuk pemanjangan daun. Nutrisi yang diserap akan terakumulasi
dibagian meristem daun. Dengan semakin panjang daun, maka proses
fotosintesis yang terjadi pada titik tumbuh juga akan menjadi lebih baik
karena cahaya dan air yang dapat lebih banyak diserap oleh daun tanpa
adanya kompetisi berarti.9
9
Sheila Rezta Kania. 2018. “Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Kambing dan Waktu
Aplikasi PGPR terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah”. Vol 6 No 3. Hal 408.
10
Pupuk organik yang berasal dari kelinci dapat menyediakan N total yang
lebih tinggi dibandingkan dengan unsur hara lainnya.10
10
Agustinus Tamot. 2019. “Pengaruh Pupuk Kandang Kelinci dan Jumlah Bibit Per
Polibag terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah”. Vol 10 No 2. Hal 80.
11
Hardi Yanto Wibowo. 2017. “Respon Tanaman Kangkung Darat dengan Interval
Penyiraman pada Pipa Vertikal”. Vol 2 No 2. Hal 149.
11
BAB III
METODE PENELITIAN
C. Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Rancangan Acak
Lengkap yang terdiri dari 3 perlakuan dan setiap perlakuan diulang
sebanyak 1 kali sehingga diperoleh 2 satuan percobaan (polybag) dan 1
percobaan diair. Perlakuan pada penelitian ini adalah:
K = Kontrol TA= Tanaman Azolla
PK1 = Pupuk Kambing
PK2 = Pupuk Kelinci
Pemberian pupuk dilakukan seminggu sekali pada MST.
Variabel pengamatan terdiri dari; tinggi tanaman; jumlah daun dan
berat basah/segar tanaman. Data yang diperoleh keragamannya mengikuti
sidik ragam Rancangan Acak Lengkap.
12
D. Prosedur Kerja
1. Cuci bersih biji kangkung terlebih dahulu untuk mengetahui bibit yang
bagus. Jika ada biji yang mengapung ke atas maka di buang. Setelah
itu, rendam biji kangkung selama 1 hari.
2. Kemudian, letakan biji kangkung pada polybag yang telah diisi tanah.
Tunggu sampai beberapa hari sampai kecambah kangkung muncul.
3. Berikan pupuk kandang kambing sebanyak 2 genggam pada polybag
yang pertama dan berikan pupuk kandang kelinci sebanyak 3 genggam
pada polybag yang satu lagi dilakukan setiap seminggu sekali.
F. Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) faktorial, yang terdiri dari 3 faktor. Faktor pertama
pemberian pupuk kandang kambing, faktor kedua pupuk kandang kelinci
dan faktor ketiga pengaplikasian tanaman Azolla. Dilakukan sebanyak 1
kali sehingga diperoleh 3 perlakuan. Setiap perlakuan terdiri atas 15
tanaman kangkung dalam 1 pollybag, sehingga hasil seluruh tanaman yaitu
45 tanaman.
Jumlah konsentrasi pemberian pupuk kandang dan tanaman Azolla,
yaitu:
P1 = 10% (Tanaman Azolla)
P2 = 20% (20 gram pupuk kandang Kambing)
P3 = 30% (30 gram pupuk kandang Kelinci)
13
Pengukuran berat basah/segar tanaman dilakukan pada
waktu 30 HST.
14
BAB IV HASIL
15
B. Pupuk Kandang Kelinci
Pupuk organik cair yang berasal dari urin kelinci mempunyai
kandungan unsur hara yang cukup tinggi yaitu : N 4%, P2O5 2,8% dan K2O
1,2%.
Pada pupuk kandang kelinci terdapat bakteri Paenibacillus
polymixa. Bakteri Paenibacillus polymixa adalah bakteri yang dapat
membantu pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Bakteri dilarutkan
pada pupuk organik cair bersamaan dengan urine kelinci serta bahan
organik lainnya. Widarti dan Sugeng (2014) menambahkan bakteri
Paenibacillus polymyxa mampu mengikat nitrogen dan biofilms dari
bakteri Paenibacillus polymyxa menunjukkan produksi eksopolysakarida
pada akar tanaman yang dapat melindungi tanaman dari patogen.
C. Tanaman Azolla
Azolla merupakan tanaman yang dapat memperkaya unsur hara
makro dan mikro dalam tanah. Azolla juga dapat meningkatkan aktivitas
mikroba tanah dan menghambat pertumbuhan gulma.
16
Tabel 2. Tinggi Tanaman Kangkung
17
E. Jumlah Daun
Daun merupakan organ tanaman tempat berlangsungnya proses
fotosentesis yang memperoduksi makanan untuk kebutuhan tanaman maupun
sebagai cadangan makanan. Daun sangan berhubungan dengan aktivitas
fotosentesis, karena mengandung kolrofil yang diperlukan oleh tanaman dalam
proses fotosentesis, semakain banyak jumlah daun maka hasil fotosentesis
semakin tinggi, sehingga tanaman tumbuh dengan baik (Ekawati, dkk.,2006).
18
F. Berat Basah/Segar Tanaman
Berat segar tanaman merupakan pengukuran biomassa tanaman.
Berat segar tanaman dihitung dengan jalan menimbang tanaman sebelum
kadar air dalam tanaman berkurang. Semakin besar tinggi tanaman, jumlah
daun dan perakaran maka berat segar tanaman akan meningkat.
P1 = 10 % Tanaman Azolla 2
P2 = 20 % Pupuk Kandang Kambing 6
P3 = 30% Pupuk Kandang Kelinci 4
19
BAB V
B. Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap penggunaan media
tanam dan interval waktu pemberian hara pada tanaman kangkung untuk
memperoleh pertumbuhan dan hasil yang lebih baik.
20
DOKUMENTASI
21
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman kangkung 19 HST:
22
DAFTAR PUSTAKA
Agustinus Tamot. 2019. “Pengaruh Pupuk Kandang Kelinci dan Jumlah
Bibit Per Polibag terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
Bawang Merah”. Vol 10 No 2. Hal 80.
Briljan Sudjana. 2014. “Penggunaan Azolla untuk Pertanian
Berkelanjutan”. Vol 1 No 2. Hal 2.
Hardi Yanto Wibowo. 2017. “Respon Tanaman Kangkung Darat dengan
Interval Penyiraman pada Pipa Vertikal”. Vol 2 No 2. Hal 149.
Indriati Meilina Sari. 2015. “Pemberian Kompos Azolla microphylla pada
Pertumbuhan Bibit Karet”. Vol 4 No 2. Hal 111.
Irwan Effendi. 2019. “Teknik Budidaya Azolla Pada Media Ember dan
Kolam Terpal”. Vol 1 No 1. Hal 67-68.
Nanda Mayani. 2015. “Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat Akibat
Perbedaan Dosis Kompis Jerami Dekomposisi Mol Keong
Mas”. Vol 15 No 13. Hal 1.
Sheila Rezta Kania. 2018. “Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Kambing
dan Waktu Aplikasi PGPR terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Bawang Merah”. Vol 6 No 3. Hal 408.
Sunardi. 2013. “Pengaruh Tingkat Pemberian ZPT Terhadap
Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Kangkung Air Pada Sistem
Hidroponik. Vol 4 No 1. Hal 35-36.
23