Anda di halaman 1dari 18

ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENGARUH PEMBERIAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN


TANAMAN TERONG

Disusun oleh:
KELOMPOK 1

1. MUTIA MUTMAINNAH SINAPOY


2. VIVI YANTI
3. BERKAT ANGELINA SIMATUPANG
4. DAMAYANTI IMANUEL
5. SEKAR WANGI ALFITRI WIJAYA
6. PUTRI NUR HIDAYAH
7. INES ANASTASYA
8. PRIMADI CANDRA PRASETIO
9. IKHSAN IBADURRAHMAN
10. NESAL ADESRI AMRIL
11. MUHAMMAD ASRAFIL AL HASBY
12. ASRUL FAJAR RAMADHAN

SMA NEGERI 05 KENDARI


2023/2024
ABSTRAK

Tanaman terong (Solanum melongena L, tergolong dalam genus solanum atau


Suku solanacae) merupakan tumbuhan berdaya guna sebagai bahan makanan,
Sayuran, dan obat kontrasepsi oral keluarga berencana (KB). Sementara itu
Prospek pengembangan usaha tenaman terong dinilai tinggi, karena selain
Mempinyai gizi tinggi, juga mempunyai nilai yang ekonomi tinggi.
Pengembangan budidaya tanaman terong dapat meningkatkan petani dalam
Memperoleh hasil secara yang memuaskan, pengembangan agribisnis, perluasan
Tenaga kerja, serta meningkatkan pendapatan negara dari pembatasan impor dan
Memacu pertumbuhan ekspor.Faktor pertama yaitu dosis pupuk
N (urea) dengan 4 aras : U0 = pupuk urea 0 kg/ha, U1 = pupuk urea 150 kg/ha, U2
= pupuk urea 300 kg/ha, U3 = pupuk urea 450 kg/ha. Faktor kedua yaitu macam
Mulsa dengan 3 aras : M0 = tanpa mulsa, M1 = mulsa jerami, M2 = mulsa plastik
Hitam perak. Dari kedua faktor perlakuan tersebut terbentuk 12 kombinasi
Perlakuan. Setiap kombinasi terdapat 25 tanaman dan dilakukan sebanyak 3 kali
Ulangan sehingga terdapat 900 tanaman. Parameter yang diamati meliputi Tinggi
Tanaman, Indeks Luas Daun, Laju Pertumbuhan Tanaman, Rasio Pucuk Akar,
Jumlah Cabang Produktif, Bobot buah perpetak, Bobot Buah Pertanaman, Jumlah
Buah Pertanaman, Panjang Buah, Diameter Buah, dan Klasifikasi Mutu Fisik
Buah. Data pengamatan dianalisis keragamannya pada taraf α = 5 %. Keragaman
Yang menunjukkan beda nyata diuji lebih lanjut dengan Uji Jarak Berganda
Duncan atau Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian
Menunjukkan bahwa dosis pupuk urea 450 kg/ha memberikan pengaruh paling
Baik pada Bobot buah perpetak. Mulsa plastik hitam perak memberikan pengaruh
Paling baik pada pertumbuhan indeks luas daun umur 14 hst, laju pertumbuhan
Tanaman umur 35 hst, jumlah cabang produktif, dan berpengaruh paling baik pada
Hasil bobot buah per petak, bobot buah pertanaman, total buah pertanaman,
Panjang buah, dan klasifikasi buah grade a.
Kata kunci :Tanaman terong, pupuk nitrogen (urea), mulsa jerami, mulsa plastik
Hitam perak

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan judul
“Pemberian Air Terhadap Tumbuhan Tanaman Terong ”.
Karya ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan
dari berbagai pihak sehingga memperlancar pembuatan karya ini. Untuk itu kami
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan karya ilmiah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami sampaikan kepada pembaca dari hasil
karya ilmiah ini. Karena itu kami berharap semoga karya ilmiah ini dapat berguna
bagi
kita semua. Serta kritik dan saran diharapkan, guna menyempurnakan karya ilmiah
ini.

Kendari, 1 Desember 2023

Kelompok 1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................


DAFTAR ISI .............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 4
A. Latar Belakang .......................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 6


A. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 6
B. Hipotesis .................................................................................................... 7
BAB III METODE PENULISAN........................................................................................8
A. Sumber dan Jenis Data...............................................................................8
B. Pengumpulan Data.....................................................................................8
C. Analisis Data..............................................................................................8
D. Penarikan Kesimpulan...............................................................................8

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 9


A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 9
B. Alat dan Bahan .......................................................................................... 9
C. Prosedur Kerja ........................................................................................... 9

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 14


A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 14
B. Pembahasan ............................................................................................... 14

BAB VI PENUTUP .................................................................................................. 15


A. Kesimpulan ............................................................................................... 15
B. Saran .......................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 16


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Budidaya tanaman terong memiliki relevansi yang signifikan dalam


konteks ketahanan pangan dan ekonomi pertanian. Terong (Solanum
melongena) bukan hanya menjadi komoditas penting dalam konsumsi
masyarakat, tetapi juga menawarkan potensi keuntungan bagi para petani.
Beberapa faktor yang mendasari pentingnya budidaya tanaman terong
meliputi:
a. Nilai Gizi Tinggi: Terong merupakan sumber nutrisi yang kaya akan serat,
vitamin, dan mineral. Kontribusinya terhadap pola makan sehat membuatnya
sangat dihargai dalam konteks gizi masyarakat.
b. Diversifikasi Pangan: Tanaman terong memberikan variasi dalam pola
konsumsi pangan, memperkaya ragam produk pangan yang tersedia bagi
konsumen.
c. Potensi Pasar yang Luas: Permintaan terong terus meningkat baik untuk
konsumsi domestik maupun keperluan industri pengolahan makanan. Hal ini
menciptakan peluang ekonomi yang signifikan bagi para petani.
d. Ketahanan Pangan Lokal: Dengan kemampuannya tumbuh di berbagai
kondisi iklim dan tanah, budidaya terong berkontribusi pada ketahanan
pangan lokal, mengurangi ketergantungan pada impor pangan.
e. Dukungan Terhadap Mata Pencaharian Petani: Budidaya terong dapat
menjadi sumber pendapatan yang stabil bagi petani, terutama karena
tanaman ini memiliki siklus tanam yang relatif singkat.
f. Potensi Inovasi: Perkembangan teknologi dan praktik pertanian inovatif
dapat diterapkan dalam budidaya terong, memberikan peluang untuk
peningkatan produktivitas dan efisiensi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan dapat di peroleh rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Mengapa air berpengeruh pada pertumbuhan tanaman terong ?
2. Apa saja yang harus di lakukan untuk mencegah penyakit pada tanaman
terong ?
3. Apa saja faktor yang menyebabkan pertumbuhan terong ?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan solusi untuk mencegah penyakit pada terong.
2. Mendeskripsikan faktor pertumbuhan terong.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti, ini merupakan penambahan pengetahuan serta wawasan
penulis kepada pembaca tentang pertumbuhan tanaman terong.
2. Sebagai informasi bagi penelitian selanjutnya.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka
1. Sejarah Terong
Tanaman terong (Solanum melongena) memiliki sejarah yang berakar
dari India dan wilayah sekitarnya. Seiring perjalanan perdagangan dan
ekspansi kekaisaran, terong menyebar ke Asia, Timur Tengah, dan
kemudian ke Eropa melalui Arab pada Abad Pertengahan. Selama era
Penjelajahan, tanaman ini dibawa ke Amerika oleh bangsa Eropa. Di
berbagai negara, terong menjadi bagian penting dari masakan lokal.
Proses pemuliaan dan adaptasi terus berlanjut, memberikan variasi
varietas terong yang beragam. Saat ini, tanaman terong ditanam secara
luas di seluruh dunia, menjadi komoditas penting dalam pertanian dan
bagian tak terpisahkan dari berbagai masakan global.

2. Jenis-jenis Terong
a. Terong Ungu (Solanum melongena var. Esculentum)
Terong ini memiliki kulit berwarna ungu dan daging putih. Biasanya
digunakan dalam berbagai masakan dan memiliki rasa yang lezat.

b. Terong Hijau (Solanum melongena var. Esculentum)


Terong ini memiliki kulit berwarna hijau dan sering digunakan dalam
masakan Asia. Dagingnya biasanya lebih renyah daripada terong
ungu.

c. Terong Kecil (Solanum melongena var. Esculentum)


Ada berbagai varietas terong kecil, seperti terong keriting atau terong
caba. Ukurannya lebih kecil dan sering digunakan dalam masakan
tumis atau sebagai bahan pelengkap.

d. Terong Jepang (Solanum melongena var. Esculentum)


Terong ini memiliki bentuk kecil dan sering digunakan dalam
masakan Jepang. Dagingnya lembut dan cocok untuk digoreng atau
dipanggang.

e. Terong Putih (Solanum melongena var. Esculentum)


Terong ini memiliki kulit berwarna putih dan sering digunakan dalam
masakan tertentu. Dagingnya biasanya lembut dan dapat menyerap
rasa dengan baik.

f. Terong Balada (Solanum melongena var. Esculentum)


Merupakan terong yang sering digunakan dalam masakan Padang,
Indonesia. Terong ini biasanya dimasak dengan saus balado yang
pedas.

3. Penyakit Pada Tanaman Terong


a. Bercak Daun
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Cercospora sp. Menyebabkan
bercak cokelat kehitaman pada permukaan daun. Pengendaliannya
dengan cara menggunakan benih yang berkualitas dan juga melakukan
sanitasi lahan dengan baik. Selain itu, dengan penyemprotan fungisida
sesuai dosis.

b. Busuk Buah
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Phytophtora sp. Menyebabkan
buah memiliki bercak warna coklat kehitaman lalu buah akan busuk
dan mudah jatuh. Pengendaliannya dengan memetik lalu buang buah
yang busuk.

c. Layu Bakteri
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum.
Menyebabkan tanaman layu dan mati. Pengendaliannya dilakukan
dengan cara sanitasi lahan dan penyemprotan bakterisida sesuai
anjuran.

B. Hipotesis
Dari penjelasan yang telah diuraikan, dapat diperoleh hipotesis:
1. H0 : adanya pengaruh pemberian air terhadap pertumbuhan terong.
2. H1 : tidak ada pengaruh pemberian air terhadap pertumbuhan terong.
BAB III
METODE PENULISAN

A. Sumber dan Jenis Data


Data-data yang diperoleh dalam penyusunan karya tulis ini berasal
dari berbagai literatur kepustakaan yang berkaitan dengan
permasalahan yang dibahas. Beberapa jenis referensi utama yang
digunakan adalah internet. Jenis data yang diperoleh variatif, bersifat
kualitatif dan kuantitatif.
B. Pengumpulan Data
Metode penulisan bersifat studi pustaka. Informasi didapatkan dari
berbagai literatur dan disusun berdasarkan hasil studi dari informasi
yang diperoleh. Penulisan diupayakan saling terkait antar satu sama
laindan sesuai dengan topik yang dibahas.

C. Analisis Data
Data yang terkumpul diseleksi dan diurutkan sesuai dengan topik
kajian. Kemudia dilakukan penyusunan karya tulis berdasarkan data
yang telah dipersiapkan secara logis dan sistematis. Teknik analisis
data bersifat deskriptif argumentatif.

D. Penarikan Kesimpulan
Simpulan didapatkan setelah merujuk kembali pada rumusan masalah,
tujuan penulisan, serta pembahasan. Simpulan yang ditarik
mempresentasikan pokok bahasan karya tulis, serta didukung dengan
saran praktis sebagai rekomendasi selanjutnya.

BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


1. Waktu : 11 Agustus s/d 30 November 2023
2. Tempat : Sekolah ( SMAN 5 Kendari)

B. Alat dan Bahan


1. 2 bungkus bibit terong.
2. 1 karung tanah, pupuk, dan sekam.
3. Air
4. 8 buah polybag.
5. Cetok tanaman.

C. Prosedur Kerja
a. Penyemaian Benih
1) Siapkan wadah penyemaian dan beri lubang untuk sirkulasi air.
2) Komposisi media semai yaitu tanah : sekam : pupuk dengan
perbandingan 1:1:1
3) Taburkan benih terong secara merata dan tutup benih.
4) Semprotkan dan tutup dengan plastik bening.
5) Letakkan di tempat teduh.
6) Persemaian diakhiri setelah memiliki 4-5 helai daun.

b. Penanaman bibit
1) Siapkan polybag lalu campur media tanah, pupuk dan sekam.
2) Buat lubang dibagian tengah sekitar 5 c.
3) Tanam bibit terong yang sudah berkecambah secara perlahan dari
media semai.
4) Padatkan tanah dengan menepuk secara perlahan.
5) Siram setiap pagi dan sore.
6) Amati perkembangan terong.
7) Catat hasil pengamatan.
8) Buatlah laporan hasil ilmiah mengenai pertumbuhan terong.

Gambar 1.1 Tanggal 11/8/2023


Gambar 1.2 Tanggal 11/8/2023

Gambar 1.3 Tanggal 16/8/2023


Gambar 1.4 Tanggal 23/8/2023

Gambar 1.5 Tanggal 28/8/2023

Gambar 2.1 Tanggal 4/9/2023


Gambar 2.2 Tanggal 11/9/2023

Gambar 2.3 Tanggal 16/9/2023


Gambar 2.4 Tanggal 20/10/2023

Gambar 2.5 Tanggal 30/11/2023


BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Tanggal Perkembangan Tanaman Terong
11/8/2023 Belum ada perkembangan
16/8/2023 Mulai tumbuh kecambah
23/8/2023 Daun mulai lebar
28/8/2023 Daunnya besar dan tinggi batang sekitar 10cm
4/9/2023 Muncul daun baru
11/9/2023 Daunnya besar dan lebar
16/9/2023 Daunnya layu namun sebagian berkembang
20/10/2023 Batang daun tebal dan tinggi sekitar 20 cm
30/11/2023 Muncul bunga dan daun semakin besar serta
batang yang tinggi berukuran 33,8 cm

B. Pembahasan
Dari pengamatan yang dilakukan setelah 30 Minggu, dapat
diketahui bahwa hari ke-1 belum ada perkembangan.Hari ke-5
mulai tumbuh kecambah.Hari ke-12 daun mulai lebar.Hari ke-17
daun besar dan tinggi batang sekitar 10cm.Hari ke-24 muncul daun
baru.Hari ke-31 daunnya besa dan lebar.Hari ke-36 daunya layu
namun sebagian berkembang.Hari ke-70 batang daun tebal dan
tinggi sekitar 20cm.Hari ke-80 muncul bunga dan daun semakin
besar serta batang yang tinggi berukuran 33,8 cm.

C. Variabel Penelitian
1. Variabel kontrol:Terong
2.Variabel bebas: air
3.Variabel terikat: pertumbuhan tanaman terong

BAB VI
PENUTUP

A.Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan tanaman terong dipengaruhi oleh jumlah pemberian air.Serta
pengendalian hama dapat dilakukan dengan memberikan pestisida dengan dosis
yang tepat.
Berdasarkan hipotesis yang telah dibuat sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
menerima H0, menolak H1.

B. Saran
1. Lakukan percobaan dengan langkah kerja yang tertulis.
2. Lakukan pencatatan data setiap terlihat perkembangan pada terong.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/98730562/4-Bab-III-Metode-Penulisan
http://repository.upnyk.ac.id/6415/1/Abstrak_Dono.pdf

Anda mungkin juga menyukai