Disusun Oleh:
1. ARMAYANI (189012014025)
2. MAYLANI PAQUITA SARI (1912014035)
3. UDATUL KHAERA (1912014040)
4. NURALYA MULYANI (19012014044)
5. YUYUN ARNITA YURISKA (180120149)
SAMPUL
Pada
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
2022
PROPOSAL PENELITIAN
PENINGKATAN NILAI TAMBAH OKRA MELALUI USAHA
BROWNIES
(Studi kasus Balai Pengkajian Teknologi Pertanian di Kota Makassar)
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Program Studi Agribisnis
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mempromosikan tanaman okra ke masyarakat
melalui produk brownies okra ?
2. Bagaimana keuntungan dari pengolahan produk brownies okra ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui cara mempromosikan tanaman okra ke
masyarakat melalui produk brownies okra.
2. Untuk mengetahui tingkat keuntungan dari pengolahan produk
brownies okra.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pengusaha, hasil dari penelitian ini dapat memberikan
informasi kepada.
2. Perguruan tinggi dan masyarakat umum, hasil penelitian ini
berfungsi untuk menambah bahan literature serta pengetahuan
mengenai cara.
3. Bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi
sumbangan pemikiran serta bahan pertimbangan dalam
menyusun kebijakan pertanian dikemudian hari.
4. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk melatih
kemampuan penerapan teori perkuliahan, menambah
pengetahuan mengenai, dan bahan masukan bagi penelitian
selanjutnya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Seratus gram buah okra mengandung 88% air, 2,1% protein, 0,2%
lemak, 8% karbohidrat, 1,7% serat, dan 0,2% abu (Akanbi dkk., 2010).
Buah okra diketahui dapat digunakan sebagai obat untuk beberapa
penyakit kronis, seperti untuk pemulihan disentri, iritasi lambung, iritasi
usus besar, radang tenggorokan dan penyakit gonore (Lim, 2012).
Kandungan senyawa buah okra juga dapat memulihkan penderita dibetes
mellitus karena mampu menurunkan gula darah dalam tubuh (Amin,
2011). Tanaman okra dapat ditanam pada segala musim, baik pada
musim hujan maupun kemarau, namun okra tidak tahan terhadap
genangan air, sebaliknya okra tahan terhadap kekeringan (Rachman dkk,
1991). Tanaman okra memerlukan suhu hangat untuk dapat tumbuh
dengan baik dan sebaliknya tidak dapat tumbuh dengan baik pada suhu
rendah dalam jangka waktu yang lama. Temperatur optimum yang
diperlukan adalah 21-30°C, dengan minimum temperatur 18°C dan
maksimum 35°C.
Okra berperan penting dalam menyediakan karbohidrat, protein,
lemak, mineral, dan vitamin. Pentingnya gizi yang terkandung dalam buah
okra menjadikan tanaman tersebut banyak diproduksi secara komersial.
Namun, di beberapa negara tropis belum dapat dicapai hasil produksi okra
yang optimum (2-3 ton/ha) dan kualitas yang tinggi, karena terus terjadi
penurunan kesuburan tanah (El-Kader, 2010).
C. Brownies
Brownies merupakan jenis kue yang disukai berbagai kalangan baik
anak kecil maupun dewasa. Rasanya yang legit dan enak membuat kue
ini banyak digemari. Tingginya kadar gula dan miskin serat menjadi
pemicu berbagai gangguan penyakit seperti diabetes melitus.
NegaraIndonesia adalah negara yang kaya akan sayuran, buah segar,
dan hasil laut yang dapat dijadikan bahan pangan, namun rata-rata
konsumsi sayuran, buah, dan hasil laut masih rendah terutama untuk
masyarakat urban. Rendahnya konsumsi sayuran, buah dan hasil laut
yang mengandung yodium pada masyarakat kelompok dewasa dapat
menurunkan produktifitas. Salah satu pangan lokal yng dapat digunakan
sebagai alternatif pemenuhan serat harian yang mengandung yodium
tinggi adalah rumput laut (Anggraini, 2018).
D. Nilai Tambah
Konsep nilai tambah menurut (Soekartawi 2003), pengolahan hasil
pertanian merupakan komponen kedua dalam kegiatan agribisnis setelah
komponen produksi pertanian. Banyak pula dijumpai petani yang tidak
melaksanakan pengolahan hasil yang disebabkan oleh berbagai sebab,
padahal disadari bahwa kegiatan pengolahan ini dianggap penting, karena
dapat meningkatkan nilai tambah. Komponen pengolahan hasil pertanian
menjadi penting karena pertimbangan diantaranya sebagai berikut :
a) Meningkatkan nilai tambah
b) Meningkatkan kualitas hasil
c) Meningkatkan penyerapan tenaga kerja
d) Meningkatkan ketrampilan produsen
e) Meningkatkan pendapatan produsen
Menurut Subekti (2004), nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan
adalah selisih antara nilai komoditas yang mendapat perlakuan pada
tahap tertentu dengan nilai korbanan yang digunakan selama proses
produksi berlangsung. Nilai tambah menunjukkan balas jasa untuk modal,
tenaga kerja dan manajemen perusahaan. Salah satu kegunaan
menghitung nilai tambah adalah untuk mengukur besarnya jasa terhadap
para pemilik faktor produksi.
Perjalanan dari produsen ke konsumen, produk-produk pertanian dan
olahannya, merupakan perlakuan-perlakuan sehingga menimbulkan nilai
tambah, besar nilai tambah tergantung dari teknologi yang dipergunakan
dan perlakuan produk tersebut. Besarnya nilai tambah karena proses
pengolahan didapat dari pengurangan biaya bahan baku ditambah input
lainnya terhadap nilai produk yang dihasilkan (Soehardjo 1989) dalam
(Subekti 2004).
Menurut Sudiono (2001), menerangkan bahwa ada dua cara untuk
menghitung nilai tambah untuk pengolahan dan nilai tambah untuk
pemasaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tambah untuk
pengolahan dapat dikategorikan menjadi dua yaitu faktor teknis dan faktor
pasar. Faktor teknis yang berpengaruh adalah kapasitas produksi, jumlah
bahan baku yang digunakan dan tenaga kerja. Sedang faktor pasar yang
berpengaruh adalah harga output, upah tenaga kerja, harga bahan baku
dan nilai input lain, selain bahan bakar dan tenaga kerja.
Metode Hayami sendiri memiliki kelebihan dan kelemahan, adapun
kelebihan dari metode Hayami ini antara lain (Tunggadewi 2009):
B. Pemasaran
Menurut Yuwono, dkk (2011) pemasaran adalah segala usaha bisnis
sehingga dapat memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang diinginkan
semua konsumen. Pemasaran merupakan ilmu yang menelaah terhadap
aliran barang secara fisik dan ekonomis dari produksi melalui lembaga
pemasaran kepada konsumen. Pemasaran berperan untuk membantu
menjembatani kesenjangan antara kebutuhan produsen dan konsumen.
Untuk membantu pengertian produsen yang lebih baik terhadap
kebutuhan konsumen sehingga produsen dapat melakukan pekerjaan
yang lebih baik untuk memenuhinya.
Menurut Rosita (2008) Konsep pemasaran muncul pada
pertengahan tahun 1950-an. Pemasaran adalah kegiatan untuk
menyampaikan barang dan jasa mulai dari titik produksi ke titik konsumsi.
Secara umum, pemasaran merupakan kegiatan sebelum berproduksi
artinya sudah direncanakan sebelumnya. Pemasaran adalah suatu
kegiatan ekonomi dalam melakukan koordinasi dari produksi sampai
konsumsi.
F. Penelitian Terdahulu
Menurut Patel dkk, 2013 bahwa hasil rata-rata per hektar okra
diperkirakan 143,90 kwintal. Produksi tertinggi ditemukan pada April
(20,78%) dan terendah pada bulan Desember (0,65%). Tertinggi harga
pada bulan Desember (Rs. 3200/ q) atau sekitar Rp.677.382,92 dan
terendah pada bulan Oktober (Rs 1073/ q) atau sekitar Rp.227,134,96.
Keseluruhan biaya per kwintal pemasaran okra diperkirakan (Rs. 271.50)
atau sekitar Rp.574,717,1. Di samping berbagai komponen biaya, biaya
komisi pun 36,83 persen, grading dan biaya pengepakan adalah 16,57
persen, bongkar muat, dan biaya penimbangannya adalah 18,41 persen
diikuti oleh biaya transportasi 13,61 persen dari total biaya pemasaran.
Penyebaran harga total diamati 39 persen dari harga konsumen saat
produksinya dijual melalui pedagang grosir dan pengecer. Itu efisiensi
pemasaran yang diperkirakan okra adalah 1,56 untuk pasar Deesa di
Gujarat Utara.
Menurut Kelechi dkk., 2013 terdapat delapan (8) saluran pemasaran
yang diidentifikasi. Dari model koefisien ini, yang ditentukan tingkat
konsentrasi dalam kaitannya dengan struktur pasar-pasar grosir dan
eceran, tidak ada hambatan untuk masuk dan keluar dari pasar selama
periode musim kemarau. Adapun persentase yang tertinggi (93%) pada
margin pemasaran pemasar. Peran pemerintah sangat diperlukan dalam
membangun dan memperbaiki usang jalan, serta membangun yang baru,
yang pada gilirannya akan membawa pengurangan biaya transportasi dan
minimisasi kerugian sayuran dalam proses pemasaran harus didorong.
Menurut Ngebede dkk., 2014 bahwa sebagian besar responden
berada di dalam usia produktif aktif mereka, dengan usia rata-rata 30,5
tahun, jenis kelamin laki-laki mendominasi proses produksi sementara
76,7% menikah memperoleh setidaknya pendidikan menengah 41,7%
yang dibantu kemampuan mereka untuk memahami dan mengadopsi
inovasi baru dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas. Produksi
skala kecil dilakukan dengan ukuran lahan sebesar 0,5 ha menunjukkan
tingkat produksi yang subsistem. Pengolahan dilakukan dengan teknik
tradisional. Pemasaran hasil produksi dilakukan di Sektor pertanian dan
pasar lokal, Pemanfaatan okra segar dan kering sebagian besar yaitu
untuk membuat sup. Kendala utama yang dihadapi petani di daerah
tersebut adalahfluktuasi harga dan jalan yang buruk. Jika kendala ini
ditangani dengan baik dapat meningkatkan produktivitas yang tinggi.
G. Kerangka Pikir
Tanaman Okra
(Abelmschus Esculentus L.)
Produk
Brownis Okra
Promosi
Tingkat Keuntungan
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah studi kasus dengan melihat satu Instansi di
Kota Makassar.
C. Sumber Data
Data yang digunakan selama penelitian ini berlangsung meliputi :
1. Data primer yaitu daya yang diperoleh dari hasil wawancara dengn
responden observasi, dokumentasi.
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari tempat usaha
hidroponik di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian.
E. Analisis Data
a) Metode Analisis Deskriptif
Metode Analsis deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel
atau lebih (variabel yang berdiri sendiri) tanpa membuat perbandingan
dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain Sugiyono
(2013).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif
analisis dengan pendekatan kuantitatif merupakan metode yang bertujuan
menggambarkan secara sistematis dan faktual tentang fakta-fakta serta
hubungan antar variabel yang diselidiki dengan cara mengumpulkan data,
mengolah, menganalisis, dan menginterpretasi data dalam pengujian
hipotesis statistik.
b) Metode analisis
Efektivitas media online dikatakan efektif pada saat jumlah penjualan
secara online lebih besar dibandingkan dengan penjualan offline.
DAFTAR PUSTAKA