Pertanian (Studi Kasus Petani Padi Desa Botto Kecamatan Pituriase Kabupaten Sidrap)
Di Susun Oleh : SURAHMI A. 16 012 014 057
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR 2021 LATAR BELAKANG * Kemajuan teknologi khususnya dibidang pertanian saat ini telah banyak menyumbangkan peranannya bagi kemajuan dalam dunia pertanian. * Di Desa Botto, penyuluh tergolong aktif dalam meninjau wilayah tersebut. Pelaksanaan penyuluhan biasanya dilakukan dalam 1 kali dalam 2 bulan namun dapat berubah sewaktu - waktu jika didapati masalah yang dihadapi oleh petani yang dapat menyebabkan kerugian. * Pemberian materi juga dibarengi dengan menggunakan media gambar dan video yang diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi petani dalam menerima informasi dari penyuluh. RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN 1. Bagaimana kegiatan 1. Untuk mengetahui kegiatan penyuluhan pertanian yang penyuluhan pertanian yang dilakukan oleh penyuluh di dilakukan oleh penyuluh di Desa Botto, Kecamata Pitu Desa Botto, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidrap ? Riase, Kabupaten Sidrap. 2. Bagaimana penggunaan media 2. Untuk mengetahui penggunaan dalam kegiatan penyuluhan media dalam kegiatan pertanian yang dilakukan oleh penyuluhan pertanian yang penyuluh di Desa Botto, dilakukan oleh penyuluh di Kecamatan Pitu Riase, Desa Botto, Kecamatan Pitu Kabupaten Sidrap ? Riase, Kabupaten Sidrap 3. Bagaimana respon petani 3. Untuk menganalisis respon terhadap media penyuluhan petani terhadap media pertanian di Desa Botto, penyuluhan pertanian di Desa Kecamatan Pitu Riase, Botto, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidrap ? Kabupaten Sidrap. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Pemerintah dapat menjadi rujukan dalam pembuatan peraturan terkait dengan penyuluhan. 2. Bagipenyuluh dapat menjadi refrensi untuk semakin memperbaiki kualitas saat melakukan penyuluhan. 3. Bagi peneliti dapat menjadi tambahan pengetahuan dalam hal penyuluhan pertanian. SKEMA KERANGKA PIKIR METODE PENELITIAN * Lokasi dan waktu penelitian : Penelitian ini dilaksanakan di Desa Botto, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidrap. Pada bulan Januari - Maret 2020. * Populasi dan sampel : Jumlah Populasi semua petani padi yang berada di Desa Botto yang terhimpun dalam 14 kelompok tani. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 42 orang. * Metode pengumpulan data : observasi, wawancara, dan dokumentasi. * Analisis data : Analisis deskriptif KONDISI WILAYAH PENELITIAN * Kondisi geografis Desa Botto yang berada pada Kecamatan Pituriase kabupaten Sidenreng Rappang dan sebagian wilayah berada di selat Makassar dengan memiliki luas wilayah 19,04 km2. Jarak dari ibukota kecamatan sejauh 9 km dan dari ibukota kabupaten sejauh 39 km. * Jumlah penduduk Desa Botto, Kecamatan Pituriase, Kabupaten Sidrap yaitu sebesar 3.005 Jiwa. * Kondisi jalan di Desa Botto sebagian besar telah beraspal, sebagian kecil jalan masih tanah yang di perkeras dan sebagian besar permukan jalannya berupa aspal/beton. Sarana pendidikan di Desa Botto cukup memadai. Hal ini ditunjukkan dengan adanya sarana pendidikan SD (Sekolah Dasar) sebanyak 1 unit (100%) IDENTITAS RESPONDEN * Berdasarkan umur menunjukkan mayoritas petani responden berusia 36 - 50 tahun dengan jumlah 20 orang atau sebesar 47,62%. * Berdasarkan luas lahan menunjukkan mayoritas petani memiliki luas lahan seluas 2 - 3 Ha dengan jumlah 20 orang atau sebesar 47,62%. * Berdasarkan jabatan dalam kelompok tani menunjukkan jabatan responden dalam kelompok tani. Dalam penelitian ini diambil masing - masing 1 orang dari ketua, sekretaris, dan anggota dari masing - masing kelompok tani. KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN * Kegiatan penyuluhan dilaksanakan setiap bulannya pada hari selasa, rabu dan kamis. * Pemilihan materi yang disampaikan dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian di Desa Botto didasarkan pada kondisi di lapangan dan kebutuhan petani. * Metode penyuluhan yang digunakan oleh penyuluh di desa Botto yaitu metode penyuluhan dengan pendekatan kelompok melalui ceramah, diskusi, demonstrasi plot dan kursus tani. * Metode penyuluhan yang digunakan dalam menyampaikan materi penyuluhan oleh fasilitator kepada petani yaitu dengan ceramah menggunakan alat bantu berupa gambar. PENGGUNAAN MEDIA DALAM PENYULUHAN
Media Yang Digunakan Jumlah Persentase
Pertemuan Rutin 42 100,00%
Media Cetak 9 21,43%
Media Elektronik 18 42,86%
RESPON PETANI TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA KESIMPULAN 1. Kegiatan penyuluhan di Desa Botto, Kecamatan Pitturiase, Kabupaten Sidenreng Rappang meliputi kegiatan materi dan diskusi. 2. Media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan di Desa Botto, Kecamatan Pitturiase, Kabupaten Sidenreng Rappang yaitu perteman rutin, media cetak, dan media elektronik. 3. Respon petani terhadap penggunaan media dalam penyuluhan yaitu secara kognitif menunjukkan mayoritas petani berada pada kategori Netral, secara afektif mayoritas petani berada pada kategori setuju atau senang, dan secara konatif menunjukkan mayoritas petani berada pada kategori setuju. SARAN 1. Petani harus lebih memperhatikan dengan baik materi atau informasi yang disampaikan oleh fasilitator atau penyuluh ketika kegiatan penyuluhan. 2. Penggunaan media sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan petani karena masih terdapat petani yang kurang paham. 3. Penyuluh sebaiknya meningkatkan penggunaan media agar petani dapat lebih mudah mengerti dan informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh petani.