Anda di halaman 1dari 10

NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR RISIKO KEJADIAN DIARE AKUT PADA BALITA


(Studi Kasus di Kabupaten Semarang)

Sinthamurniwaty
NIM : E4D002073

ABSTRACT

Background. Diarrhea caused sickness and death in developing country. Diarrhea is one of
public health problem in Indonesia, because the number of ilness and death is high especially on
chidren under five years. Based on SDKI 2002 there was diarrhea incidence as big as 11 %, 55
% of the occurrence happens to children under five years with the death rate 2,5 per 1.000
children.
Objectives. To prove factors of characteristic risk prevention act and what kind of environment
which influence diarrhea on children under five years.
Methods. It use Case Control Study as a research design with 144 sample cases and 144 control
in Bergas public health center Semarang in research zone in Juli - September 2005. The data
analysis in done in univariat, bivariat (Chi square test) and multivariat analysis use double
logistic regression.
Results. The output of research shows risk factors that influence diarrhea on children under five
years based on multivariat analysis is 0-24 months children (OR = 3,183; 95 % CI = 1,783 – 5,
683), low nutrition status (OR = 4,213; 95 % CI = 2,297 – 7,726), low education nursemaid (OR
= 2,747; 95 % CI = 1,367 – 5,521) and they who do not use clean water source (OR = 2,208; 95
% CI = 1,159 – 4,207).
Conclusions. Risk Factors which are proven that influence diarrhea occurrence on children
under five years are 0-24 months children, low nutrition status, low education nursemaid and
society that use clean water source.

A. LATAR BELAKANG. bukan hanya tanggung jawab pemerintah


Penyakit diare merupakan penyebab saja tetapi masayarakatpun diharapkan dapat
kesakitan dan kematian di Indonesia, ikut serta menanggulangi dan mencegah
terutama pada balita. Berdasarkan SDKI terjadinya diare akut pada balita.
tahun 2002 insidens diare sebesar 11 %, 55 Untuk mengetahui faktor yang
% pada balita, dengan angka ematian diare berpengaruh pada kejadian diare akut pada
pada balita sebesar 2,5 per 1000 balita. balita maka diadakan penelitian tentang
Upaya pemerintah dalam faktor risiko apa saja yang mempengaruhi
menanggulangi penyakit diare terutama terjadinya penyakit diare terutama diare akut
diare akut balita sudah dilakukan melalui pada balita di Kabupaten Semarang.
peningkatan kondisi lingkungan baik
melalui program proyek desa tertinggal B. TUJUAN
maupun proyek lainnya, namun sampai saat Untuk membuktikan faktor-faktor
ini belum memberikan hasil yang risiko yang berpengaruh terhadap kejadian
diharapkan. Penanggulangan penyakit diare diare akut pada balita yang meliputi :

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


2
1. Faktor karakteristik individu : Umur keputusan kebijakan dan perbaikan
balita < 24 bulan, Status gizi balita, program P2 Diare.
umur pengasuh balita, tingkat 3. Masukan tambahan bagi kegiatan
pendidikan pengasuh balita penelitian sejenis.
2. Faktor perilaku pencegahan : perilaku
mencuci tangan sebelum makan, METODE/CARA PENELITIAN.
mencuci peralatan makan sebelum
digunakan, mencuci bahan makanan, A. Desain penelitian.
mencuci tangan dengan sabun setelah Jenis penelitian ini adalah studi
BAB, merebus air minum dan kebiasaan observasional dengan rancangan kasus
memberi makan anak diluar rumah. kontrol, dimana kasusnya adalah penderita
3. Faktor lingkungan : kepadatan diare akut balita yang yang berkunjung ke
perumahan, ketesediaan SAB, puskesmas pada bulan Juli – September
pemanfaatan SAB, kualitas air bersih, 2005, sedangkan kontrol adalah balita yang
ketersediaan JAGA, pemanfaatan JAGA. tidak menderita diare akut pada bulan Juli –
September 2005 yang berada di wilayah
C. PERMASALAHAN puskesmas
Dari latar belakang diatas maka
muncul permasalahan yaitu “Faktor-faktor B. Populasi dan sampel.
risiko (karakteristik individu, perilaku dalam 1. Populasi dalam penelitian ini adalah
pencegahan dan lingkungan) apa yang semua anak balita penderita diare
mempengaruhi terjadinya kejadian diare yang berkunjung ke puskesmas
akut pada balita ?” wilayah kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Semarang.
D. MANFAAT 2. Sampel dalam penelitian ini adalah
Hasil penelitian ini diharapkan penderita diare akut balita yang
bermanfaat bagi : tercatat di puskesmas Bergas antara
1. Masukan tambahan bagi penelitian lebih bulan Juli s/d September 2005
lanjut tentang hubungan faktor risiko
terjadinya diare akut pada balita dalam C. Pengumpulan dan analisa data
pengembangan ilmu pengetahuan dan 1. Data primer diperoleh dari observasi,
teknologi wawancara dan pemeriksaan
2. Sebagai masukan dalam mengevaluasi laboratorium (MPN coli untuk air)
program yang sedang berjalan dan bahan
pertimbangan dalam pengambilan

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


3
2. Data sekunder dari catatan dan pengasuh rendah, perumahan padat,
pelaporan puskesmas dan Dinas tidak tersedia SAB, tidak memanfaatkan
Kesehatan Kabupaten. SAB, tidak tersedia JAGA dan tidak
3. Analisis data dengan perangkat lunak memanfaatkan JAGA.
SPSS. 2. Faktor proteksi : perilaku tidak mencuci
tangan sebelum makan dan perilaku
D. Hasil dan pembahasan tidak mencuci alat makan sebelum
Hasil penelitian di dapatkan digunakan.
No. Variabel OR p
kelompok umur balita terbanyak umur < 24 Adapun
1 Umurhasil analisis bivariat
< 24 bl 1,95 secara lengkap
0,006
2 Status gizi kurang 2,54 <0,001
bulan = 58,68 %, kemudian 24-36 bulan dapat
3 dilihat
Umur pada tabel berikut
pengasuh 1,65 ini0,040
:
tdk optimal
24,65 %, sedangkan paling sedikit umur 37- 4 Pendidikan 2,03 0,023
pengasuh <SLTP
60 bulan 16,67 % 5 Perumahan padat Tabel1,70
2 0,034
6 Tdk adaHasil
SAB analisis2,06
bivariat0,012
Sebagian besar pendidikan pengasuh 7 Tdk memanfaatkan 2,55 0,002
No. SAB
Pendidikan Orang Persen
setingkat SD dan hanya sebagian kecil yang 18 TdkSDada JAGA 188 2,09 65,30,009
29 TdkSMP
memanfaatkan 57 2,16 19,80,006
berpendidikan SMP maupun SLTA seperti 3 SLTA
JAGA 43 14,9
10 TdkJumlah
cuci tangan 288 0,26 1000,028
pada tabel berikut : sebelum makan
11 Tdk cuci alat 0,21 0,031
Hasil
makan

Tabel 1 penelitian
Distribusi pendidikan pengasuh Dar a mult
didapatkan i n ivari
bahwa al at
has is
karakteristik il is
untuk kelompok
kasus dan
kelompok kontrol didapatkan 9 faktor
tidak banyak risiko dan 2 faktor
berbeda proteksi yang
keadaannya, berhubungan
sehingga dengan kejadian
karakteristik diare akut balita
antara kelompok (nilai p <
kasus dan 0,05)yaitu :
kelompok kontrol 1. Faktor risiko :
sama dan umur balita <
sebanding. 24 bulan, status
Hasil gizi kurang,
analisis bivariat umur pengasuh
3

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


4
tidak optimal
ternyata hanya
(<20 dan >30
ada empat faktor
tahun),
yang potensial
pendidikan
berpengaruh
terhadap kejadian
diare akut pada
balita, yaitu :
1. Umur balita <
24 bulan.
Balita umur <
24 bulan
mempunyai
risiko 3,18
kali terkena
diare akut
balita
dibanding
balita
berumur > 24
bulan
(OR=3,183,
CI=1,783-
5,683 dan
p=<0,001)
2. Status gizi
rendah

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


4
Status gizi rendah mempunyai risiko E. SIMPULAN DAN SARAN
4,21 kali terkena diare akut balita
dibanding balita dengan status gizi baik 1. Simpulan
(OR=4,183, CI=1,783-5,683 dan Dari hasil penelitian ini dapat
p=<0,001) disimpulkan bahwa faktor risiko yang
3. Tingkat pendidikan pengasuh rendah berpengaruh terhadap kejadian diare akut
(<SLTP) pada balita di Kabupaten Semarang adalah :
Balita yang tingkat pendidikan pengasuh 1) Umur balita < 24 bulan ; 2) Status gizi
rendah mempunyai risiko 2,75 kali balita rendah ; 3) Tingkat pendidikan
terkena diare akut balita dibanding balita pengasuh rendah (<SLTP) ; 4) Tidak
yang pengasuhnya berpendidikan tinggi memanfaatkan SAB.
(>SLTP) (OR=2,747, CI=1,367-5,521
dan p=0,005) 2. Saran/Rekomendasi.
4. Tidak memanfaatkan SAB a. Peningkatan program posyandu dan
Balita yang keluarganya tidak penimbangan balita
memanfaatkan SAB mempunyai risiko b. PMT
2,21 kali terkena diare akut balita c. Peningkatan upaya penyuluhan
dibanding balita yang keluarganya kesehatan pada masyarakat terutama
memanfaatkan SAB (OR=2,208, ibu/pengasuh balita
CI=1,159-4,207 dan p=0,016) d. Pelatihan petugas.
Adapun hasil analisis multivariat secara e. Kaporisasi pada sarana air bersih
lengkap dapat dilihat pada tabel berikut penduduk.
ini :
Tabe Referensi.
l 3 Atmojo SM, Faktor-faktor
yang mempengaruhi
Hasil
kejadian diare anak
No. Variabel OR p anali
balita di Kabupaten
1 Usia balita <24 bl 3,18 <0,001 sis
Purworejo, Jawa
2 Status gizi rendah 4,21 <0,001 multi
Tengah,
3 Tingkat pendidikan 2,75 0,005 varia
Laboratorium
pengasuh rendah t
4 Tidak memanfaatkan 2,21 0,016 penelitian kesehatan
SAB dan gizi masyarakat
FK UGM,
Yogyakarta,1998
Balai Penelitian dan
Pengembangan
Kesehatan
Departemen
Kesehatan RI,
Survey Kesehatan
Nasional 2001,

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


5
Lap Nasion
ora al
n 2001,
Stu Lapora
di n
Mo SKRT
rtal 2001 :
itas Studi
200
1 :
Pol
a
Pen
yak
it
Pen
yeb
ab
Ke
mat
ian
di
Ind
one
sia,
Jak
arta
,20
02
Balai
Pen
eliti
an
dan
Pen
gem
ban
gan
Kes
ehat
an
Dep
arte
men
Kes
ehat
an
RI,
Sur
vey
Kes
eha
tan
4

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


5
Morbiditas dan Disabilitas, Sastroasmoro S, Ismael S, Dasar-dasar
Jakarta,2002 metodologi penelitian klinis,
Barrett KE, New insights into the Binarupa Aksara, Jakarta, 1995, 78-
pathogenesis of intestinal dysfunction : 94
secretory diarrhea and cystic Junadi, Purnawan dkk, Kapita Selekta
fibrosis,World Journal Kedokteran Edisi Kedua, Penerbit
Gastroenterology, 6(4),470-474, Media Aesculapius Fakultas
Copyright © 2000, by the WJG Press Kedokteran U I, Jakarta, 1982, 45-56
ISSN 1007-9327, 470-473 Silman AJ , Epidemiological studies : a
Beaglehole R dkk, Dasar-dasar practical guide, Cambridge
Epidemiologi, Gajah Mada University University Press, Cambridge, 1995,
Press, Yogyakarta,1977, bab 3 dan bab 44-56
5 Kleinbaum, D.G, Logistic Regression A
Behrman et al, Ilmu Kesehatan Anak Self- Learning Text, Springer Verlag,
Nelson, Vol. 2 Edisi 15, New York Berlin Heidelberg London
Penerbit Buku Paris Tokyo Hongkong Barcelona
Kedokteran EGC, Jakarta, 1987, 879- Budapest, 1994, chapter 3, 4.
893 Kolopaking MS, Penatalaksanaan Muntah
Budiarto, Eko, Biostatistika untuk dan Diare Akut, makalah Simposium
kedokteran dan kesehatan masyarakat, Penatalaksanaan Kedaruratan di
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Bidang Ilmu Penyakit Dalam II di
Jakarta,2002, 212-224 Hotel Sahid 30-31 Maret 2002, Pusat
Daldiyono, Diare, Dalam : Sulaiman A, Informasi dan Penerbitan Bagian
Daldiyono, Akbar N, Rani AA, editors. Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Jakarta,
Gastroenterologi-hepatologi, CV 2002, 1-11
Infomedika, 1990, 21-33 Lebenthal, Emanuel, Texbook of
Dep Kes R.I, Buku ajar diare, pegangan Gastroenterology and Nutrition in
bagi mahasiswa , Jakarta,1999, 1-22. Infancy Second Edition, Raven
Dep Kes R.I, Pedoman pemberantasan Press,1185 Avenue of the Americas,
penyakit diare, Jakarta, 2002 New York 10036, 1989, chapter 27,
Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, 76, 77
Profil Kesehatan Kabupaten Rothman KJ, et al, Modern Epidemiology,
Semarang, Dinas Kesehatan Second Edition, A Wolters
Kabupaten Semarang, 2002 Company, Philadelphia, Baltimore,
Sunoto, Pendekatan diagnostik-etiologik New York, London, Buenos Aires,
diare akut. Dalam : Penanganan Hongkong, Sydney, Tokyo, 1998,
mutakhir beberapa penyakit 93-114
gastrointestinal anak. Pendidikan Murti. B, Prinsip dan Metode Riset
tambahan Berkala IKA FKUI, Jakarta Epidemiologi (Edisi Kedua) Jilid
30 September – 10 Oktober 1988, 1- Pertama, Gajah Mada University
23. Press, Yogyakarta, 2003
FKUI, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid Noerasid, Haroen, dkk, Gastroenteroli anak
II, Edisi ketiga , Balai Penerbit praktis, Balai penerbit FKUI,
FKUI, Jakarta, 2001, 127-136 Jakarta, 1999, 51-76
Gascon J et al, Diarrhea in Children under Partawihardja, S, Penatalaksanaan dietetic
5 years of age from Ifakara, penderita diare anak, Badan
Tanzania penerbit Universitas Diponegoro,
: a Case – Control Study, Journal of Semarang, 1991, 1-50
Clinical Microbiology, Vol. 38, No. Pereira. MDGC et al, 2002, Intra-Familial
12 , Dec 2000, Copyright © 2000, and extra-familial risk factors
American Society for Microbiology, associated with cryptosporidium
All Rights Reserved,2000, 4459- parvum infection among children
4462
5

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


6
hospitalized for diarrhea in Goiania, Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta,
Goias, Brazil, Am. J. Trop. Med. 1997
Hyg., 66 (6), Copyright © 2002 by Sulastri, Hubungan antara praktek ibu
The American Society of Tropical dalam penyiapan makanan dan
Medicine and Hygiene, 2002, 787- minuman bagi balita dengan
792 kejadian diare pada anak balita di
Pratiknya.AW, Dasar-dasar Metodologi permukiman sekitar pembuangan
Penelitian Kedokteran & Kesehatan, akhir sampah Kota Madya
PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, Magelang, Pasca Sarjana UGM,
2003, 176-182 Yogyakarta, 1999
Rolfe AD et al, Pathogenesis of Shigella Sunoto, Buku Ajar Diare, Departemen
Diarrhea, Journal Exp. Med, Vol. Kesehatan RI, Direktorat Jenderal
160 Desember 1984, The PPM & PLP, Jakarta, 1990,1-21
Rockefeller University Press, 1984, Mausner JS, Kramer S, Epidemiology – An
1767-1781 Introductory Text, Second Edition,
Roy, Claude C, Pediatric Clinical WB Saunders Company,
Gastroenterology Fourth Edition, Philadelphia, London, Toronto,
Mosby, St. Louis Baltimore Boston Mexico city, Rio de Janeiro, Sydney,
Carisbad Chicago Naples New York Tokyo, 1985, 308-311
Philadelphia Portland London Supariasa IDN dkk, Penilaian Status Gizi,
Madrid Mexico City Singapore Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Sydney Tokyo Toronto Wiesbaden, Jakarta, 2002, 56-62
1983, chapter 8 Suradi R dkk, Dasar-dasar Metodologi
Sekretariat Surkesnas Badan Penelitian dan Penelitian Klinis Edisi ke-2, Dalam :
Pengembangan Kesehatan Dep.Kes Sastroasmoro S, Ismael S
RI bekerjasama dengan WHO (Penyunting), Sagung Seto, Jakarta,
Indonesia, Laporan akhir Surkesnas 2002, 110-128
Workshop on Evidence for Decision Suriyasa P dkk, Potable water source and
Making 28 Januari – 28 Maret 2002, the method of garbage disposal in
Jakarta, 2002 lowering the risk of diarrhea,
Setyorogo, sudijono, Peranan air bersih dan Medical Journal Indonesia, Vol. 13,
Sanitasi dalam Pemberantasan No. 2, April – June 2004, Jakarta,
Penyakit Menular, Sanitas Vol. II 2004, 119-126
No. 2, YLKI, Jakarta,1990, 81-84. Viboud GI et al, Prospective Cohor Study of
Sherwood L, Fisiologi maunsia dari sel ke Enterotoxigenic E. coli Infections in
sistem Edisi 2, Penerbit Buku Argentinean Children, Journal of
Kedokteran EGC, Jakarta, 2001, bab Clinical Microbiology, Vol. 37, No.
16 9 , Sept. 1999, Copyright © 1999,
Shulman dkk, Dasar biologis dan klinis American Society for Microbiology,
penyakit infeksi edisi keempat, All Rights Reserved, 2829-2833.
Gajahmada University Press, Yatsuyanagi J et al, Characterization of
Yogyakarta, 1994, bab 19 Enteropathogenic
Sommers, Herbert M et al, Dasar Biolgis &
Klinis Penyakit Infeksi Edisi and Enteroaggregative E. coli
Keempat, Gajah Mada University Isolated from Diarrheal Outbreaks,
Press, Jakarta, 1994, bab 19 dan bab Journal of Clinical Microbiology,
20. Vol. 40, No. 1 , Jan 2002, Copyright
Suharti, Pengaruh air bersih kaitannya © 2002, American Society for
dengan kejadian diare di desa Microbiology, All Rights Reserved,
Sondongagung, Kecamatan Godean 294-296
Kabupaten Sleman Yogyakarta, Friedman GD, Prinsip-
prinsip Epidemiologi, Yayasan
Essentia Medica, Penerbit buku-buku
6

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


7
ilmiah

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


7
kedokteran, PO Box 58, Yogyakarta,
1986, 139-164
Mahon BM, Pugh TF, Epidemiology,
Principles and Methods, Little,
Brown and Company, Boston, 1970,
241-282
Gordis L, Epidemiology, Second Edition,
WB Saunders Company, A Harcourt
Health Sciences Company,
Philadelphia, London, New York, St.
Louis, Sydney, Toronto, 2000, 140-
152

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Anda mungkin juga menyukai