Anda di halaman 1dari 2

Perbedaan instalasi farmasi di indonesia dan di jepang

Di indonesia sendiri proses pelauanan intalasi farmasi dilaukukan secara manual belum
menggunakan alat yang cangih

Dalam proses penyiapan dan penyimpanan obat dilakukan dengan menggunakan SDM berupa
manusia yang dikerjakan dengan bantuan komputer sebagai data base dalam memepermudah
pengelolaan obat,

Tahapan dalam pengelolan obat di instalasi farmasi di di indonesia

1. Pengadaan obat/ penyetokan obat


2. Melaukan pemilihan dan seleksi obat
3. Mekukan input obat ke data base
4. Penyimpanan obat
5. Pemantauan obat
6. Pemakaian obat
7. Pengecekan masa berlaku obat
8. Pemberian obat ke pasien
9. Apabila menggunakan sistem akan berkuarangnya stok jumlah obat
10. Apabila ada obat yang sudah tidak bisa digunakan baik rusak maupun kedaluwarsa dilakukan
pengembaliaan atau pemusnahan obat
11. Monitoring dan evaluasi proses

Pemeriksaan Input obat oleh


Obat datang
obat sdm

Pemberiaan
pemantauan penyimpanan
kepada pasien

(Semua proses dilakukan oleh Sumber Daya Manusia)


Di ngara maju seperi jepeng hal yang paling mencolok perbedaanya terjadi pada proses yang dikelola
menggunakan teknologi, misal yang di pakai diagram pengolahan obat dilakukan menggunakan alat
dan komputer sehingga bisa di yakinkan keberhasilan proses dan ke efisenya terjaga, keutungan
penggunaan teknologi juga pada hasil pengolahan obat dilakukan secara steril dan mengguirangi
resiko human eror pada pelaksanaanya

1. Penerimaan obat ( dilakukan oleh tenaga farmasi dan langsung menuju mesin)
2. Pendataan obat ( langsung mengunakan alat dan tidak dilakukan input secara manual)
3. Penyimpanan obat ( menggunakan alat khusus untuk penyimapanan obat)
4. Pendataan dan pemantauan obat ( dilakukan mengguanakn metode komputerisasi yang
sudah secara otomatis apabila ada kerusakan obat atau kedaluwrsa makan akan ada alaram
khusus yang berbunyi
5. Pemberiaan obat ke pasien menggunakan alat khusus yang adapat memproses secara cepat
dan tepat
6. Monitorng dan proses menggunakan bahan data yang dikelola secara komputerisasi

Jadi secara umum yang terjadi adalah perbedaan pada pengelolaan instalasi obat di jepang
dan di indonesia pada teknologi yang digunakan di indonesi masih mengandalkan sumber
daya manusia dan di jepang menggunakan mesin. Sehingga di jepang memiliki keungulan
1. Proses difarmasi cenderung cepat
2. Tidak ada kesalahan
3. Tidak ada kerusakan obat
4. Human eror yang kecil
5. Sterilitas obat terjaga
6. Biyaya yang relativ besar di awal

Sedangkan di indonesia biyaya yang di pakai cenderung murah namun besar dalam segi
operasional membutuhkan waktu yang cukup lamadan sering trjadi kesalahan dalam proses
farmasi,

Melihat hasil tersebut sebenernya dalam era rumah sakit pengelolaan obat harus kita pindah dari
sumber daya manusia menjadi sumber daya mesin, sehinga persoalan dalam proses farmasi bisa
cepat dilakukan perbaikan.

Anda mungkin juga menyukai