Anda di halaman 1dari 80

GAMBARAN KECELAKAAN KERJA PADA MAHASISWA

KEPERAWATAN UNDIP SAAT PRAKTIK KLINIK DI


RUMAH SAKIT

PROPOSAL SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Ajar Skripsi

Oleh
RIRIN PURWANING TYAS
NIM 22020114130129

DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018
GAMBARAN KECELAKAAN KERJA PADA MAHASISWA
KEPERAWATAN UNDIP SAAT PRAKTIK KLINIK DI
RUMAH SAKIT

PROPOSAL SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Ajar Skripsi

Oleh
RIRIN PURWANING TYAS
NIM 22020114130129

DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
20118

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul:

GAMBARAN KECELAKAAN KERJA PADA MAHASISWA


KEPERAWATAN UNDIP SAAT PRAKTIK KLINIK DI RUMAH
SAKIT

Dipersiapkan dan disusun oleh :


Nama : Ririn Purwaning Tyas
NIM : 22020114130129

Telah disetujui sebagai penelitian dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk
di review

Pembimbing,

Ns. Devi Nurmalia, S.Kep.,M.Kep


NIP. 19840422 201404 2001

iii
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul :
GAMBARAN KECELAKAAN KERJA PADA MAHASISWA
KEPERAWATAN UNDIP SAAT PRAKTIK KLINIK DI RUMAH
SAKIT

Dipersiapkan dan disusun oleh :

Nama : Ririn Purwaning Tyas

NIM : 22020114130129

Telah diuji pada Tanggal __________________dan dinyatakan telah

memenuhi syarat untuk dilanjutkan pada tahap penelitian

Penguji I

Madya Sulisno .,S.Kep.,M.Ks


NIP. 19740505 201012 1 001
Penguji II

Ns.,Dody Setyawan S.Kep.,M.Kep


NIP. 201310222053

Penguji III

Ns. Devi Nurmalia, S.Kep.,M.Kep


NIP. 19840422 201404 2001

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat,

dan hidayah – Nya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Gambaran

Kecelakaan Kerja pada Mahasiswa Keperawatan UNDIP saat Praktik Klinik di

Rumah Sakit” dapat diselesaikan dengan baik.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung

dalam peenyelesaian skripsi ini. Ungkapan terima kasih penulis sampaikan

kepada :

1. Bapak Dr.Untung Sujianto, S.Kp., M.Kes selaku ketaua departemen

keperawatan Universitas Diponegoro

2. Ibu Ns. Devi Nurmalia, S.Kep.,M.Kep selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah meluangakn waktu, pikiran,tenaga dan kesabaran untuk

memberikan bimbingan, saran dan masukan yang sangat berguna bagi

skripsi ini.

3. Bapak Madya Sulisno .,S.Kep.,M.Ks selaku penguji I yang telah banyak

memberikan masukan dan arahan dalam skripsi ini.

4. Bapak Ns.,Dody Setyawan S.Kep.,M.Kep sebagai penguji II yang telah

memberikan banyak masukan yang bermanfaat bagi skripsi ini.

5. Terima kasih kepada Bapak dan Ibu atas dukungan, do’a dan semangat

tanpa henti agar segera terselesaikan skripsi ini.

v
6. Teman-teman angkatan 2014 dan 2015 yang telah bersedia menjadi

responden bagi penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan. Kritik dan saran yang membangun penulis terima dengan

senang hati. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu Keperawatan.

7. Terimakasih kepada Lilis Wijayanti karena sudah membantu dalam dan

mendukung dalam proses pembuatan skripsi.

Semarang, Februari 2018

Peneliti

vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ v
DAFTAR ISI................................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... xi
BAB I .............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 6
1. Tujuan Umum ........................................................................................... 6
2. Tujuan Khusus ........................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian............................................................................................ 7
1. Bagi Peneliti .............................................................................................. 7
2. Bagi Mahasiswa Keperawatan Undip. ...................................................... 8
3. Bagi Rumah Sakit....................................................................................... 8
BAB II ............................................................................................................................. 9
TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................................... 9
A. Kecelakaan kerja ............................................................................................... 9
1. Teori domini (Heinrich) ................................................................................... 10
2. Teori Bird & Loftus .......................................................................................... 11
3. Teori Swiss Cheese .................................................................................. 11
B. Klasifikasi Kecelakaan kerja............................................................................. 12
C. Faktor yang mempengaruhi Kecelakaan Kerja. .............................................. 16
D. Dampak Kecelakaan Kerja ................................................................................. 17
E. Penanganan Kecelakaan Kerja di Rumah Sakit ............................................... 19
F. Mahasiwa Keperawatan yang Praktik Klinik. .................................................. 20
G. Kebijakan Rumah sakit Terkait kecelakaan kerja. ........................................... 23
BAB III .......................................................................................................................... 28
METODE PENELITIAN .................................................................................................. 28
A. Kerangka Konsep............................................................................................. 28

vii
B. Penelitian ........................................................................................................ 28
C. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................................... 29
C. Tempat dan waktu Penelitian ......................................................................... 33
D. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran. .................. 33
E. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data .................................................. 38
F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data .............................................................. 41
G. Etika Penelitian ............................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 46
LAMPIRAN ................................................................................................................... 51

viii
DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul Tabel Halaman

1. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Skala Ukur 34

ix
DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Judul Gambar Halaman

1. Kerangka Teori 26
2. Kerangka konsep 27

x
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan
Lampiran
1. Surat Permohonan Pengkajian Data Awal

2. Surat permohonan Ijin Penggunaan Kuisioner

3. Lembar Kuisioner

4. Jadwal Konsul

5. Catatan konsultasi.

xi
DAFTAR SINGKATAN

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah


K3RS : Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit
HCW : Health Comission Wales
RS : Rumah Sakit
HIV : Human Immuno deficiency Virus
OHSAS: Occupational Health and Safety Assesment Series
TBC : Tuberculosis
P3K : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
IPS-RS: Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
IPAL : Instalasi Pengolahan Air Limbah
CSSD : Central Sterile Supply Departement
OK : Operatie Kamer
AIDS : Acquird Immuno Deficiency Syndrome

xii
xiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Perawat sebagai salah satu tenaga medis di rumah sakit memegang peranan

yang penting dalam memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pasien

dilihat dari proporsi jumlah perawat yang hampir 75 % menempati bagian di

rumah sakit.(1)Pelayanan keperawatan yang diberikan salama 24 jam penuh

kepada pasien secara holistik membuat perawat memiliki beban kerja yang

tinggi(2),serta factor lingkungan dan kepuasan kerja juga mempengaruhi

kualitas pelayanan yang diberikan perawat(3) ditambah sebagian perawat

harus menjadi pembimbing klinik yang berkewajiban membimbing dan

mengawasi mahasiswa praktik agar mendapatkan ilmu dan tidak mengalami

kejadian yang tidak diinginkan selama praktik.(4) Tidak dipungkiri bahwa

mahasiswa praktik khususnya perawat akan menjalankan tugas kerja yang

sama dengan perawat di rumah sakit, menurut penelitian perawat yang bekerja

di Asia Tenggara terutama Indonesia memiliki beban kerja yang tinggi. Hasil

penelitian lainnya yang dilakukan di RSUD Kota Kendari didapat bahwa

beban kerja perawat tergolong tinggi, beban kerja yang tinggi dapat

menurunkan konsentasi perawat dalam memberikan perawatan yang memicu

terjadinya kecelakaan kerja.(5)

1
Beban kerja yang tinggi dan tuntutan sebagai perawat yang professional

dilapangan, membuat mahasiswa keperawatan harus dipersiapkan sejak

dibangku kuliah tidak hanya dalam teori tetapi juga praktik sehingga adanya

pembelajaran praktik klinik dirumah sakit ditujukan untuk mengembangkan

kemampuan psikomotor, manajemen, sikap dan keterampilan problem solving.

Pembelajaran praktik klinik yang dijalani oleh mahasiswa sebagai suatu

kegiatan baru dalam realita membuat mahasiswa kesulitan dalam beradaptasi,

permasalahan yang timbul adalah stress, frustasi, lelah, dan konflik

interpersonal yang mana mahasiswa merasa ada ketidaksesuaian antara praktik

dan teori yang sudah dipelajari. Selain itu mahasiswa juga dibebani harus

mengerjakan tugas akademik ditambah juga menjadi perawat yang holistic

kepada pasien.(5)

Rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan akan selalu berusaha

memberikan pelayanan yang professional dan memuaskan bagi masyarakat.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi yang semakin cepat dan

makin tingginya kebutuhan manusia akan sarana kesehatan(6), instalasi

kesehatan juga tidak ketinggalan selalu meningkatkan fungsinya tidak hanya

sebagai pemberi layanan kesehatan tetapi juga sebagai rumah sakit pendidikan

bagi mahasiswa terutama keperawatan yang sedang praktik klinik guna

memberikan kesempatan untuk merasakan dunia kerja yang sebenarnya serta

meningkatkan ketrampilan dasar di bidang kesehatan.(7) Tugas yang

2
dilaksanakan rumah sakit pendidikan diantaranya bertugas memberikan

pelayanan, pendidikan dan penelitian bagi institusi kesehatan. Rumah sakit

dalam menjalankan fungsi mendidik mahasiswa praktik berkewajiban untuk

menyediakan pembimbing klinik yang terdiri dari dokter,terutama perawat dan

tenaga kesehatan lainnya untuk membimbing dan mengawasi mahasiswa yang

praktik.(8)

Kecelakaan kerja yang dialami oleh tenaga medis di rumah sakit

menyumbang angka tertinggi (41%) kejadian kecelakaan pekerja dibandingkan

dengan industry lain menurut National Safety Council.(9) kecelakaan kerja

menurut Permenkes K3RS meliputi kejadian cidera ringan hingga berat seperti

tergores,tertusuk, keseleo, nyeri, hingga patah tulang,alergi/iritasi,luka

bakar,sakit telinga penularan penyakit infeksius, dalam hal lain dapat

dikategorikan menjadi kebakaran, hubungan dengan instalasi listrik ,radiasi,

bahan kimia berbahaya, gas anastesi, gangguan psikososial serta ergonomi (4)

Perawat memiliki presentase 95% lebih tinggi apabila dibandingkan dengan

dokter dalam kasus terpapar penyebeb kecelakaan kerja sementara petugas

kesehatan di ruang operasi,ambulans intervensi dan laboratorium memiliki

peluang yang lebih tinggi.(5) Penelitian yang dilakuakn Joyani dan Rabbani

mengatakan bahwa dalam penelitian yang mereka lakukan dengan responden

230 orang tenaga kesehatan diperoleh hasil bahwa kecelakaan kerja yang sering

dialami oleh tenaga kesehatan berupa tertujuk jarum dan tergores oleh benda

3
tajam menyumbang poin yang tertinggi serta terpapar pelarut menyumbang

angka minimum.(12).

HCW menyatakan terdapat 124 (63,3%) pekerja medis melaporkan terkena

paparan darah dan cairan tubuh. Sementara perawat yang terkena luka tusuk

jarum sebanyak (66,1%), diikuti dengan kontak tanpa menggunakan sarung

tangan (12,1%) dan terpotong benda tajam (11,3%). Hanya 43 perawat (35,5%)

yang melaporkan kecelakaan kerja kepada petugas. Berdasarkan penelitian

Asosiasi Perawat Amerika diperoleh 64% perawat yang mengalami kecelakaan

kerja yaitu tertusuk jarum suntik.(13) hasil penelitian lainnya menyatakan

terdapat 1.050 perawat di Negara Paris yang mengalami kecelakaan kerja 47 %

mengalami cedera musculoskeletal dibagian pinggang belakang.(14)

4
Mahasiswa keperawatan termasuk bagian dari tenaga kesehatan yang

bekerja di rumah sakit ketika praktik klinik sehingga memungkinkan untuk

mengalami kecelakaan kerja. Penelitian yang dilakukan pada mahasiswa

keperawatan di universitas Sao Paulo, Brazil menyatakan bahwa 40% ( 50

mahasiswa) yang belajar ditahun ke 3 dan 4 pernah mengalami kecelakaan kerja

berupa terpotong atau tertusuk suatu object serta kontak langsung dengan

material biologi pada kulit mereka.(15) penelitian lain di Universitas Missouri

Amerika menunjukkan terdapat 39,3 % mahasiswa yang terkena cidera karena

benda tajam saat praktik di rumah sakit dan 30 % mahasiswa tertusuk

jarum.(16) penelitian lainnya menyatakan 26,3% mahasiswa keperawatan di

Universitas Jordon terkena minimal satu kali tertusuk jarum suntik dan 86,7%

tidak dilaporkan kepada perawat senior.(17)

Faktor yang mempengaruhi kecelakaan kerja pada tenaga kerja, dalam teori

domino Heinrich menyatakan ada lima hal yang berkaitan dengan kejadian

kecelakaan kerja diantaranya kondisi kerja, kelalaian manusia, tindakan tidak

aman, kecelakaan dan cidera. Hasil penelitian menyatakan bahwa 85%

kecelakaan kerja yang terjadi disebabkan karena factor manusia (Humen

error),oleh karena itu hal penting yang harus diperhatikan untuk mengurangi

terjadinya kecelakaan kerja dengan menurunkan angka tindakan tidak aman

yang menyebabkan 98 % kejadian kecelakaan kerja. Tindakan tidak aman dari

tenaga medis mencakup terlalu berani, sembrono, tidak mengindahkan

1
instruksi, kelalaian, melamun, tidak mau bekerja sama, dan kurang sabar.(18)

Pendapat dari Sum’mur juga mendukung teori domino milik Heinrich yang

menyatakan bahwa factor yang mempengaruhi kecelakaan kerja diantaranya

adalah factor dari manusia itu sendiri meliputi aturan kerja, kemampuan kerja,

perbuatan yang mendatangkan kecelakaan kerja. (8) Ketika perawat yang telah

lama bekerja dirumah sakit dapat melakukan kesalahan yang dapat merujuk

terhadap kecelakaan kerja, Mahasiswa keperawatan yang sedang praktik pasti

juga dapat melakukan kesalahan saat melakukan tindakan keperawatan dengan

ditambah tugas dari akademik dan pola tidur yang kurang juga dapat

meningkatkan resiko kecelakaan kerja.(3) Kurang pengalaman dan kelelahan

dimana mahasiswa yang sedang praktik dibawah pengawasan dan evaluasi dari

dosen yang dapat meningkatkan stress ( 11) tambahan bahwa factor yang

mempengaruhi kecelakaan kerja pada mahasiswa keperawatan yaitu kurangnya

kesadaran akan tanggung jawab sebagai perawat, mendapatkan tekanan dari

pembimbing klinik apabila tidak bekerja dengan baik, sindiran dari keluarga

pasien.(19)

Kecelakaan kerja yang tinggi memberikan pengaruh terhadap penurunan

kualitas mutu layanan kesehatan serta memberikan kerugian bagi rumah sakit.

Dalam peneliaian yang dilakukan di RS Universitas Gajah Mada ditemukan

bahwa kecelakaan kerja memberikan kerugian pada rumah sakit berupa

kerugian dalam bentuk finansial dan hilangnya jam kerja total 46 hari kerja

2
dalam 1,5 tahun dikarenakan cuti untuk proses penyembuhan, disamping itu

juga terdapat kerugian lainnya berupa kerusakan alat, penurunan produktivitas

pekerja, hilangnya waktu pekerja lain yang membantu pekerja yang terluka

termasuk kerugian secara tidak langsung. (3) Dampak bagi tenaga kesehatan

sangat berarti apalagi mereka sangat sering terpapar oleh bahan kimia dan

penyakit dari pasien didalam rumah sakit tidak hanya terdapat tenaga

kesehatan, apalagi di Rumah Sakit pendidikan yang menerima mahasiswa

praktikan dari berbagai universitas tentunya dengan adanya pelaksanaan dan

peningkatan mutu sikap keselamatan kerja sangat berdampak pula bagi

mahasiswa yang sedang praktik klinik di rumah sakit tersebut. Dampak yang

lainnya adalah resiko kontaminasi virus HIV 0,4% lebih besar dan 6-30%

kontaminasi terhadap virus Hepatitis B.(13)

Kecelakaan kerja yang sering terjadi pada mahasiwa praktik di rumah sakit

berhubungan dengan kecelakaan kerja adalah kejadian tertusuk jarum suntik,

terkena panas ketika memanaskan air untuk memandikan pasien, iritasi karena

obat, tergores ketika membuka ampul yang mana hal ini akan sangat berbahaya

dan kebanyakan mahasiswa jarang untuk melapor kepada perawat karena

dianggap bukan suatu masalah yang serius dan takut jika dimarahi oleh perawat.

Studi pendahuluan yang telah dilakukan kepada 10 mahasiswa keperawatan

universitas diponegoro dimana 7 diantaranya mahasiswa tahun 2014 dan 3

diantaranya mahasiswa tahun 2015. 8 dari 10 mahasiswa mengatakan bahwa

3
selama praktik klinik dirumah sakit sering mengalami kecelakaan kerja berupa

tangan tergores ampul saat membuka tutup ampul tanpa menggunakan alat

pelindung diri, mereka membiarkan luka tersebut 5 dari 10 mahasiswa memilih

untuk menutupinya dengan plester agar tidak mudah terinfeksi kuman penyakit,

selain itu 7 dari 10 mahasiswa mengatakan bahwa dirinya pernah tertusuk jarum

suntik ketika akan penyuntikkan obat kepada pasien, yang paling sering terjadi

adalah ketika memasukkan obat dengan spuit karena tergesa- gesa membuat

mereka tertusuk jarum suntik dan tidak menggunakan alat pelindung diri.

Kejadian seperti alergi hanya ditemukan sedikit 2 dari 7 mahasiswa yang

diwawancarai, sedangkan untuk kecelakaan kerja yang berat seperti patah

tulang, luka bakar atau terkena radiasi sangat jarang dialami oleh mahasiswa

praktik klinik keperawatan undip karena tidak terpapar oleh zat kimia dan

pasien secara terus menerus dan dalam waktu yang lama. 5 dari 10 mahasiswa

mengatakan kecelakaan kerja yang dialami terjadi saat shift pagi karena

banyaknya tindakan keperawatan yang dilakukan di pagi hari.

Kecelakaan kerja yang dialami oleh mahasiswa dalam studi pendahuluan

disebabkan karena factor lalai dan terlalu tergesa-sega sehingga megakibatkan

kecelakaan kerja, penanganan yang selama ini dilakukan adalah membiarkan

luka tersebut sembuh dengan sendirinya walaupun luka yang dialami tergolong

kategori ringan namun dapat memicu terjadinya infeksi karena setiap saat

kontak dengan pasien. Adanya latar belakang yang ada dan didukung dengan

4
studi pendahuluan yang menyatakan bahwa adanya kecelakaan kerja yang

dialami oleh mahasiswa keperawaatan selama praktik dirumah sakit mendasari

mengenai Gambaran kejadiam kecelakaan kerja pada mahasiswa keperawatan

yang sedang praktik klinik dirumah sakit .

B. Rumusan Masalah
Kecelakaan kerja yang dialami oleh tenaga medis di rumah sakit

menyumbang angka tertinggi (41%) kejadian kecelakaan pekerja dibandingkan

dengan industry lain menurut National Safety Council.(9) . Mahasiswa

keperawatan yang telah menjalankan praktik klinik juga merupakan bagian dari

tenaga kesehatan di rumah sakit, sehingga memiliki beban kerja dan tanggung

jawab yang sama dengan perawat. Kewajiban sebagai tenaga kesehatan

dirumah sakit dan tugas akademik membuat mahasiswa keperawatan

mengalami stress dan memungkinkan tidak focus dalam praktik yang berujung

pada kecelakaan kerja.

Penelitian yang dilakukan pada mahasiswa keperawatan di universitas Sao

Paulo, Brazil menyatakan bahwa 40% ( 50 mahasiswa) yang belajar ditahun ke

3 dan 4 pernah mengalami kecelakaan kerja berupa terpotong atau tertusuk

suatu object serta kontak langsung dengan material biologi pada kulit

mereka.(15) penelitian lain di Universitas Missouri Amerika menunjukkan

terdapat 39,3 % mahasiswa yang terkena cidera karena benda tajam saat praktik

di rumah sakit dan 30 % mahasiswa tertusuk jarum.(16)

5
Disamping itu penelitian dari beberapa Negara menyatakan bahwa masih

terdapat kecelakaan kerja seperti tertusuk jarum dan tergores atau terpotong

ketika perawat sedang bertugas di Rumah Sakit. Studi pendahuluan juga

membuktikan bahwa mahasiswa yang sedang praktik di Rumah sakit pernah

mengalami kecelakaan kerja. Kejadian kecelakaan kerja memiliki dampak yang

buruk bagi rumah sakit dan tenaga kesehatan diantaranya kerugian finansial dan

kerugian secara tidak langsung serta bagi mahasiswa dapat mengalami

peningkatan resiko kontaminasi dengan virus (infeksi).sementara itu masih

sedikit penelitian di indonesia yang mengambil responden mahasiswa

keperawatan terutama saat praktik klinik oleh karena itu diambil fenomena ini

sebagai dasar mengenai hubungan antara sikap kerja dengan kejadian

kecelakaan kerja pada mahasiswa keperawatan yang sedang praktik klinik

dirumah sakit.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui Gambaran kejadian kecelakaan kerja dilingkungan rumah sakit

terutama pada mahasiswa keperawatan yang sedang praktik klinik di rumah

sakit.

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik demografi responden yaitu mahasiswa

keperawatan saat praktik klinik di Rumah sakit.

6
b. Mengetahui kecelakaan kerja yang dialami oleh Mahasiswa

keperawatan ketika praktik di rumah sakit berdasarkan factor bahaya

Fisik.

c. Mengetahui kecelakaan kerja yang dialami oleh Mahasiswa

keperawatan ketika praktik di rumah sakit berdasarkan factor bahaya

Biologis.

d. Mengetahui kecelakaan kerja yang dialami oleh Mahasiswa

keperawatan ketika praktik di rumah sakit berdasarkan factor bahaya

kimia.

e. Mengetahui kecelakaan kerja yang dialami oleh Mahasiswa

keperawatan ketika praktik di rumah sakit berdasarkan factor bahaya

ergonomic.

f. Mengetahui kecelakaan kerja yang dialami oleh Mahasiswa

keperawatan ketika praktik di rumah sakit berdasarkan factor bahaya

psikososial.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
a. Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi mengenai penelitian

kecelakaan kerja dirumah sakit.

b. Penelitian ini dapat menjadi pengalaman bagi peneliti dalam melakukan

analisis fenomena-fenomena yang terjadi dalam lingkup keperawatan.

7
2. Bagi Mahasiswa Keperawatan Undip.
a. Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi mahasiswa keperawatan

mengenai kecelakaan kerja.

b. Hasil penelitian ini memberikan gambaran mengenai kecelakaan kerja

pada mahasiswa ketika praktik klinik terutama saat dirumah sakit

sehingga mahasiswa dapat menghindari dan mempersiapkan diri ketika

praktik di rumah sakit.

c. Penelitian ini dapat dijadikan referensi bila terdapat penelitian terkait

kecelakaan kerja di rumah sakit

3. Bagi Rumah Sakit


Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan

informasi bagi pihak rumah sakit mengenai kecelakaan kerja yang sering

dialami oleh mahasiswa praktik klinik sehingga pihak rumah sakit dapat

mengantisipasi dan menindak lanjuti apabila terdapat insiden kecelakaan

kerja yang menimpa mahasiswa praktik klinik di rumah sakit.

8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kecelakaan kerja
Definisi kecelakaan kerja menurut OHSAS,2007 yaitu peristiwa yang

terjadi ditempat kerja yang dapat menyebabkan cidera atau sakit ( tergantung

keparahannya) bahkan sampai menyebabkan kematian, selain itu juga

berhubungan dengan kejadian yang dapat mengakibatkan kerusakan

lingkungan atau berpotensi mengakibatkan kerusakan lingkungan disekitar area

kerja. Pendapat lain (14) kecelakaan kerja merupakan suatu peristiwa yang

tidak terduga dan disebabkan oleh suatu atau lebih tindakan yang tidak aman (

kondisi tidak aman dikutip dari heinrich.(15) Pendapat lain mengenai

kecelakaan kerja adalah Kejadian yang tidak terencana, dan terkontrol yang

dapat menyebabkan atau mengakibatkan luka-luka pekerja, kerusakan pada

peralatan dan kerugian lainya menurut Rowislon dalam Endroyo, 2007.

Kecelakaan kerja dari pendapat para ahli tersebut dapat diambil kesimpulan

bahwa pengertian kecelakaan kerja ialah peristiwa yang terjadi secara tidak

terduga dilingkungan kerja yang dapat meyebabkan cidera, kerusakan

lingkungan, kerusakan peralatan baik secara langsung maupun tidak langsung

bahkan hingga menyebabkan kematian bagi pekerja.

Teori yang mendasari terjadinya kecelakaan kerja yaitu :

9
1. Teori domini (Heinrich)
Teori ini dikemukanan oleh H.W. Heinrich. Menurut beliau, 88%

kecelakaan kerja diakibatkan karena tindakan tidak aman dari manusia,

sedangkan sisanya disebabkan oleh hal-hal yang tidak berkaitan dengan

kesalahan manusia, meliputi 10 % karena kondisi yang tidak aman (unsafe

condition) dan 2% disebabkan takdir Tuhan. Heinrich menekankan bahwa

kecelakaan lebih banyak disebabkan oleh kekeliruan atau kesalahan yang

dilakukan oleh manusia. Menurutnya, tindakan dan kondisi yang tidak aman

akan terjadi bila manusia berbuat suatu kekeliruan. Hal ini lebih jauh

disebabkan karena faktor karakteristik manusia itu sendiri yang dipengaruhi

oleh keturunan dan lingkungannya.

Apabila terdapat suatu kesalahan manusia, maka akan tercipta tindakan

dan kondisi tidak aman serta kecelakaan yang akan menimbulkan kerugian.

Heinrich menyatakan bahwa rantai domino tersebut diputus pada domino

ketiga sehingga kecelakaan dapat dihindari. Konsep dasar pada model ini

adalah:

a. Kecelakaan ialah suatu hasil dari serangkaian kejadian yang berurutan.

Kecelakaan tidak terjadi dengan sendirinya.

b. Penyebabnya adalah faktor manusia dan faktor fisik.

c. Kecelakaan tergantung kepada lingkungan fisik dan sosial kerja.

d. Kecelakaan terjadi karena kesalahan manusia.(15)

10
2. Teori Bird & Loftus
Kunci kejadian masih tetap sama seperti yang dikatakan oleh

Heinrich, yaitu adanya tindakan dan kondisi tidak aman. Bird dan Loftus

tidak lagi melihat kesalahan terjadi pada manusia/pekerja semata,

melainkan lebih menyoroti pada bagaimana manajemen lebih mengambil

peran dalam melakukan pengendalian agar tidak terjadi kecelakaan.(23)

3. Teori Swiss Cheese


Kecelakaan terjadi ketika terjadi kegagalan interaksi pada setiap

komponen yang terlibat dalam suatu sistem produksi. Kegagalan suatu

proses dapat dilukiskan sebagai “lubang” dalam setiap lapisan sistem

yang berbeda. Dengan demikian menjelaskan apa dari tahapan suatu

proses produksi tersebut yang gagal.

Sebab-sebab suatu kecelakan dapat dibagi menjadi Direct Cause dan

Latent Cause. Direct Cause sangat dekat hubungannya dengan kejadian

kecelakaan yang menimbulkan kerugian atau cidera pada saat kecelakaan

tersebut terjadi. Kebanyakan proses investigasi lebih konsentrasi kepada

penyebab langsung terjadinya suatu kecelakaan dan bagaimana mencegah

penyebab langsung tersebut. Tetapi ada hal lain yang lebih penting yang

perlu di identifikasi yakni “Latent Cause”. Latent cause adalah suatu

kondisi yang sudah terlihat jelas sebelumnya dimana suatu kondisi

menunggu terjadinya suatu kecelakaan.(24)

11
B. Klasifikasi Kecelakaan kerja
Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dalam

Suma’mur (1987), menyatakanada beberapa klasifikasi kecelakaan kerja sebagai

berikut :

1. Berdasarkan jenis pekerjaan meliputi : terjatuh, tertimpa benda jatuh,

tertumbuk, terjepit oleh benda, gerakan-gerakan melebihi kemampuan, suhu

tinggi, terkena arus listrik, kontak bahan berbahaya atau radiasi.

2. Berdasarkan penyebab meliputi :

a) Mesin, misalnya mesin pembangkit tenaga listrik, mesin penggergajian

kayu,dan sebagainya.

b) Alat angkut dan angkat, misalnya mesin angkat dan peralatannya, alat angkut

darat, udara dan air

c) Peralatan lain misalnya dapur pembakar dan pemanas, instalasi pendingin,

alat-alat listrik, bejana bertekanan, tangga, scaffolding dan sebagainya.

d) Bahan-bahan, zat-zat dan radiasi, misalnya bahan peledak, debu, gas, zat-zat

kimia, dan sebagainya.

e) Lingkungan kerja (diluar bangunan, didalam bangunan dan dibawah tanah).

3. Berdasarkan sifat luka atau kelainan meliputi : Patah tulang, dislokasi

(keseleo), regang otot, memar dan luka dalam yang lain, amputasi, luka di
12
permukaan,gegar dan remuk, uka bakar,keracunan-keracunan mendadak,

pengaruh radiasi

4. Berdasarkan letak kelainan atau luka di tubuh : Kepala, leher, badan, anggota

atas, anggota bawah, aanyak tempat, letak lain yang tidak dapat dimasukan

klasifikasi tersebut . (10)

Berdasarkan bahaya potensial yang mempengaruhi kecelakaan kerja menurut

ILO ( international Labour Organization ) tahun 2013 menyebutkan ada empat

bahaya yang berpengaruh yaitu.

a. Bahaya Fisik

Factor yang terdapat didalam tempat kerja terdiri dari kebisingan, penerangan,

getaran, iklim kerja, gelombang mikro dan ultra ungu yang dihasilkan dari

produksi yang tidak diinginkan. Bahaya fisik yang terdapat dirumah sakit seperti

bising bisa ditemui di ruang IPS-RS, laundry, dapur, CSSD, Gedung genset-

boiler, IPAL. Debu dapat berada di Genset, incinerator, gudang rekam medis,

laboratorium gigi. Getatan dapat ditemui di ruang mesin dan ruang gigi. Panas

dapat terjadi diruang CSSD, dapur, laundry, incinerator, boiler. Radiasi sering

ditemukan diruangan seperti X-ray, OK yang menggunakan e-arm, fisioteraphy,

unit gigi.

13
b. Bahaya Biologi

Factor yang berhubungan dengan penularan suatu penyakit, apabila kita bekerja

di rumah sakit maka akan sering terpapar virus dan bakteri seperti influenza,

kolera, tifus dan lain-lain dimana perlu pencegahan berupa pemberian vaksin

sebelum memasuki area kerja. Bahaya biologi dapat berupa AIDS, Hepatitis B,

hepatitis non A dan Hepatitias –non B, dapat ditemui diruangan seperti

IGD, kamar operasi, ruang pemeriksaan gigi, laboratorium, laundry,

Cytomegalovirus (ruang kebidanan dan ruang anak), rubella ( ruang ibu dan

anak), Tuberculosis ( bangsal, ruang isolasi dan laboratorium) (25)

c. Bahaya Kimia

Risiko kesehatan timbul dari pajanan berbagai bahan kimia. Banyak bahan

kimia yang memiliki sifat beracun dapat memasuki aliran darah dan

menyebabkan kerusakan pada sistem tubuh dan organ lainnya. Bahan kimia

berbahaya dapat berbentuk padat, cairan, uap, gas, debu, asap atau kabut dan

dapat masuk ke dalam tubuh melalui tiga cara utama antara lain Inhalasi,

pencernaan,dan penyerapan terhadap kulit. dapat berupa disinfektan,

Cytotoxics terdapat di Farmasi, tempat pembuangan limbah, bangsal,

Ethylene oxide ( diruang operasi), Formaldehyde (laboratorium, kamar mayat,

gudang farmasi), Methyl: Methacrylate, Hg (amalgam) di ruang pemeriksaan

gigi, Solvent ( laboratorium, bengkel kerja, semua area di RS), Gas anastesi (

ruang operasi gigi, ruang pemulihan, OK). (26)

14
d. Bahaya Pengaturan kerja (Ergonomic)

Ergonomic merupakan disiplin ilmu yang mempelajari manusia yang berkaitan

dengan pekerjaan yang dijalani, sehingga mempelajari keterbatasan manusia

dalam interaksi dengan teknologi. Sehingga ergomoni ini meliputi ilmu tentang

kedokteran, ilmu psikologi dan sosial amsyarakat.(27)

Desain ergonomis yang efektif menyediakan workstation, peralatan dan

perlengkapan yang nyaman dan efisien bagi pekerja untuk digunakan. Hal ini

juga menciptakan lingkungan kerja yang sehat, karena mengatur proses kerja

untuk mengendalikan atau menghilangkan potensi bahaya. Tenaga kerja akan

memperoleh keserasian antara tenaga kerja, lingkungan, cara dan proses

kerjanya. Cara bekerja harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak

menimbulkan ketegangan otot, kelelahan yang berlebihan atau gangguan

kesehatan yang lain. (13). Contohnya berupa pekerjaan yang dilakukan secara

manual ( area pasien dan tempat penyimpanan barang), postur yang salah dalam

melakukan pekerjaan dan pekerjaan yang dilakukan secara berulang.(28)

e.Bahaya Psikososial.

Bahaya yang berasal dari lingkungan tempat kerja yang mempengaruhi keadaan

psikis pekerja dan berhubungan dengan interaksi sosial antar pekerja dapat

berupa sering kontak dengan pasien, kerja bergilir, kerja melebihi waktu,

ancaman secara fisik yang dapat ditemua di semua area tempat kerja.(29)

15
Kecelakaan kerja yang terjadi didalam Rumah sakit menurut Permenkes

K3RS meliputi kejadian cidera ringan hingga berat (tergores,tertusuk, keseleo,

nyeri, hingga patah tulang),alergi/iritasi,luka bakar,sakit telinga penularan

penyakit infeksius, dalam hal lain dapat dikategorikan menjadi kebakaran,

hubungan dengan instalasi listrik ,radiasi, bahan kimia berbahaya, gas anastesi,

gangguan psikososial serta ergonomi (4).

C. Faktor yang mempengaruhi Kecelakaan Kerja.


Faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja ada beberapa pendapat. Faktor

yang merupakan penyebab terjadinya kecelakaan pada umumnya dapat

diakibatkan oleh 4 faktor penyebab utama yaitu :

a. Faktor manusia yang dipengaruhi oleh pengetahuan, ketrampilan, dan sikap.

Terbagi menjadi yaitu factor predisposing, factor yang mencetus terbentukkan

perilaku pekerja rumah sakit yang patuh akan peraturan yang terdapat di rumah

sakit meliputi : kepercayaan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Hasil dari penelitian

yang telah dilakukan didapatkan bahwa kepercayaan adalah factor yang paling

mempengaruhi pekerja untuk berperilaku aman dan memperhatikan K3RS agar

tidak terjadi kecelakaan kerja ( harus berasal dari diri sendiri). Faktor

Reinforcing, yang mendorong perawat untuk berperilaku/ sikap dengan

memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja contohnya adalah pekerja

senior yang menjadi teladan bagi pekerja yang lain. Factor core and care, rasa

16
kepedulian perawat untuk selalu mengedepankan keselamat dan kesehatan kerja

agar tidak timbul kecelakaan kerja bagi pasien dan perawat itu sendiri.(30)

b. Faktor material yang memiliki sifat dapat memunculkan kesehatan atau

keselamatan pekerja.

c. Faktor sumber bahaya yaitu: Perbuatan berbahaya, hal ini terjadi misalnya

karena metode kerja yang salah, keletihan/kecapekan, sikap kerja yang tidak

sesuai dan sebagainya; Kondisi/keadaan bahaya, yaitu keadaan yang tidak aman

dari keberadaan mesin atau peralatan, lingkungan, proses, sifat pekerjaan

d. Faktor yang dihadapi, misalnya kurangnya pemeliharaan/perawatan

mesin/peralatan sehingga tidak bisa bekerja dengan sempurna.

D. Dampak Kecelakaan Kerja


a. Dampak kecelakaan kerja bagi Rumah Sakit

Korban kecelakaan kerja mengeluh dan menderita, sedangkan sesama

pekerja ikut bersedih dan berduka cita. Kecelakaan seringkali disertai terjadinya

luka, kelainan tubuh, cacat bahkan juga kematian. Gangguan terhadap pekerja

demikian adalah suatu kerugian besar bagi pekerja dan juga keluarganya serta

perusahaan tempat ia bekerja.

Tiap kecelakaan merupakan suatu kerugian yang antara lain tergambar dari

pengeluaran dan besarnya biaya kecelakaan. Biaya yang dikeluarkan akibat

17
terjadinya kecelakaan seringkali sangat besar, padahal biaya tersebut bukan

semata-mata beban suatu perusahaan melainkan juga beban masyarakat dan

negara secara keseluruhan. Biaya ini dapat dibagi menjadi biaya langsung

meliputi biaya atas P3K, pengobatan, perawatan, biaya angkutan, upah selama

tidak mampu bekerja, kompensasi cacat, biaya atas kerusakan bahan,

perlengkapan, peralatan, mesin dan biaya tersembunyi meliputi segala sesuatu

yang tidak terlihat pada waktu dan beberapa waktu pasca kecelakaan terjadi,

seperti berhentinya operasi perusahaan oleh karena pekerja lainnya menolong

korban, biaya yang harus diperhitungkan untuk mengganti orang yang ditimpa

kecelakaan dan sedang sakit serta berada dalam perawatan dengan orang baru

yang belum biasa bekerja pada pekerjaan di tempat terjadinya kecelakaan

(Suma’mur, 2009) (10)

b. Dampak kecelakaan kerja bagi mahasiswa keperawatan yang sedang praktik

di rumah sakit meliputi :

1. Peningkatan terpapar infeksi nosocomial ( material biologis)

Mahasiwa keperawatan yang sedang praktik klinik dirumah sakit tentunya

akan bertindak layaknya perawat yang sama-sama bekerja dirumah sakit

tersebut dan akan banyak terjadi kontak fisik secara langsung dengan

banyak pasien yang mana juga meningkatkan resiko infeksi virus seperti

HIV, TBC, Hepatitis B dll.

2. Penurunan Kualitas Kerja

18
Mahasiwa keperawatan sama halnya dengan perawat senior yang telah

berkeja dirumah sakit, yang mana ketika seorang perawat mengalami

kecelakaan kerja maka akan mengganggu aktivitas perawat dalam

memberikan tindakan keperawatan.

3. Meningkatkan stress

Mahasiswa keperawatan yangs sedang praktik selain menjalankan tugas

sama dengan perawat senior disisi lain juga dibebani oleh tugas dari

akademik yang membuat mahasiwa berkurang waktu tidurnya, dengan

beban tugas dan ditambah kecelakaan di rumah sakit, berdasarkan survey

yang dilakukan terdapat mahasiwa yang dimarai oleh perawat lantaran

mengalami kecelakaan kerja sehingga meningkatkan stress yang sudah

dialami oleh mahsiwa. (11)

E. Penanganan Kecelakaan Kerja di Rumah Sakit


Penanganan kecelakaan kerja pada umumnya sebelum ke penanganan

disetiap lokasi tempat kerja diwajibkan untuk selalu menyediakan tepat dan

ruangan p3k sebagai salah satu antisipasi jika ada pekerja yang terluka standar

ruang p3k meliputi adanay kotak p3k berisi obat-obatan dan balutan, alat

evakuasi dan alat transporti, serta dilengkapi pula dengan alat pelindung diri.

(13)

19
F. Mahasiwa Keperawatan yang Praktik Klinik.
Praktik Klinik yang dinyatakan oleh Schweek and Gebbie adalah “the heart

of the total curriculum plan”. Pendapat ini menunjukkan bahwa unsur penting

dalam pendidikan keperawatan adalah bagaimana proses pembelajaran di

klinik. Proses pembelajaran dipengaruhi oleh mahasiswa dan dosen.

Pembelajaran klinik merupakan suatu bentuk belajar professional yang

menyokong terjadinya belajar yang berfokus pada pasien dan situasi yang

nyata yaitu interaksi antara pengajar, peserta didik, dan pasien. Sedangkan

menurut Swheer, metode pembelajaran klinik adalah suatu sarana yang dapat

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan

teori ke dalam pembelajaran dengan menerapkan beberapa ketrampilan

intelektual dan psikomotor yang diperlukan untuk memberikan asuhan

keperawatan yang berkualitas pada pasien.

Tujuan dari pembelajaran klinik tersebut antara lain:

a. Meningkatkan pemahaman peserta didik tentang ilmu pengetahuan dan

masalah keperawatan.

b. Menumbuhkan dan membina sikap serta ketrampilan professional sebagai

perawat.

c. Mengadakan adaptasi atau penyesuaian profesional di lingkungan di mana

mereka kelak akan bekerja.

20
Pengalaman belajar lapangan dan pengalaman belajar klinik bukan

mempekerjakan mahasiswa di Rumah Sakit atau lapangan akan tetapi

menjadikannya sebagai pengalaman belajar dalam pengertian sebagai bagian

dari proses pendidikan. Pengalaman tersebut antara lain mahasiswa akan

berhadapan dengan pasien dan penyakitnya langsung, memberikan tindakan

keperawatan dan melaporkan hasil kelolaan kasus kepada pembimbing klinik

yang merupakan rutinitas sehari-hari saat praktek klinik. Selain pengalaman-

pengalaman tersebut mahasiswa yang pertama kali praktek klinik kadang-

kadang juga merasa takut dan sering beranggapan bahwa perawat senior

bersifat galak dan suka menyuruh.(31)

Mahasiswa yang sedang menempuh praktik klinik, tidak lepas dari

beban baik mental maupun material berupa tugas akademik dan kerja di rumah

sakit, hal ini dapat berdampak bagi performa kerja yang diberikan mahasiswa

keperawatan kepada pasien, rekan kerja dan pembimbing akademik

mahasiswa keperawatan. Adapun factor yang mempengaruhi mahasiswa

keperawatan sehingga mengakibatkan timbulnya kecelakaan kerja

diantaranya.(5)

1. Umur

Teori menyatakan bahwa semakin muda umur seseorang dalam bekerja,

maka akan semakin baik dalam melaksanakan pekerjaan dan tingkat

21
kewaspadaan universal semakin tinggi pula, da nada teori lain yang

menyatakan bahwa semakin tua umur seorang pekerja maka akan semakin

sedikit kemungkinan untuk mengalami kecelakaan kerja. Penelitian

lainnya mengatakan bahwa umur seseorang tidak terlalu berpengaruh

terhadap kejadian kecelakaan kerja dalam melaksanakan tindakan

keperawatan terhadap klien melainkan pengalaman kerja yang menjadi

factor penting seseorang perawat mengalami kecelakaan kerja atau

tidak.(32)

2. Jenis Kelamin

Mayoritas perawat yang bekerja dirumah sakit adalah perempuan

berbanding lurus dengan banyaknya mahasiswa keperawatan dengan

jumlah laki-laki dimana memang lebih banyak perempuan karena

pekerjaan seorang perawat cenderung merawat seperti insting seorang ibu,

namun semakin tingginya permintaan akan tenaga perawat pria di unit

operasi dan unit tertentu yang membutuhkan tenaga laki-laki makan

kesetaraan gender berlaku. Berdasarkan hasil penelitian didapat persentasi

perawat pria mengalami kecelakaan kerja hamper sama dengan perempuan

yaitu 78,9% dan 71,7%.(30)

3. Kepatuhan akan standart Precaution

Tingkat kepatuhan terhadap pengendalian infeksi yang dapat

menimbulkan kecelakaan kerja sangat memberikan pengaruh bagi

22
kejadian kecelakaan kerja pada tenaga kesehatan yang harus didukung

dengan koitmen manajemen,komunikasi efektif dan model praktik yang

sesuai untuk pencapaian penerapan standart precaution. Semakin tinggi

kesadaran dan kepatuhan perawat akan semakin meminimalkan terjadinya

kecelakaan kerja yang memberikan dampak kerugian bagi pihak

manapun.(30)

4. Beban kerja Perawat

Hubungan tingkat kecelakaan kerja yang terjadi kepada mahasiswa ketika

praktik klinik sebagai perawat dengan kecelakaan kerja memiliki pengaruh

dengan besarnya tanggung jawab yang harus diemban oleh mahasiswa

keperawatan di rumahs akit dimana harus bisa menempatkan diri

selayaknya pegawai di rumah skit dan menjalankan suhan keperawatan

secara professional dan tanggung jawab mengelola pasien asuhan untuk

tugas laporan akademik membuat perawat jarang memiliki cukup waktu

untuk beristirahat dan mengakibatkan ketika pergantian shift menjadi tidak

focus dan berkurang kesadarannya terhadap standart precaoution.(33)

G. Kebijakan Rumah sakit Terkait kecelakaan kerja.


Setiap Rumah Sakit wajib melaksanakan pelayanan kesehatan kerja

seperti tercantum pada pasal 23 UU kesehatan no.36 tahun 2009 dan peraturan

Menteritenaga kerja dan Transmigrasi RI No.03/men/1982 tentang pelayanan

23
kesehatan kerja. Adapun bentuk pelayanan kesehatan kerja yang perlu

dilakukan, sebagai berikut :

a) Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum kerja bagi pekerja.

b) Melakukan pendidikan dan penyuluhan/pelatihan tentang kesehatan kerja

dan memberikan bantuan kepada pekerja di rumah sakit dalam penyesuaian

diri baik fisik maupun mental terhadap pekerjanya.

c) Melakukan pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus sesuai dengan

pajanan di rumah sakit

d) Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani) dan kemampuan

fisik pekerja

e) Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi pekerja yang

menderita sakit

f) Melakukan pemeriksaan kesehatan khusus pada pekerja rumah sakit yang

akan pension atau pindah kerja

Melakukan koordinasi dengan tim Panitia Pencegahan dan Pengendalian.

Infeksi mengenai penularan infeksi terhadap pekerja dan pasien

a. Melaksanakan kegiatan surveilans kesehatan kerja

24
b. Melaksanakan pemantauan lingkungan kerja dan ergonomi yang berkaitan

dengan kesehatan kerja (Pemantauan/pengukuran terhadap faktor fisik, kimia,

biologi, psikososial, dan ergonomi)

c. Membuat evaluasi, pencatatan dan pelaporan kegiatan kesehatan kerja yang

disampaikan kepada Direktur Rumah Sakit dan Unit teknis terkait di wilayah

kerja Rumah Sakit.

1. Standar pelayanan Keselamatan kerja di Rumah Sakit

Pada prinsipnya pelayanan keselamatan kerja berkaitan erat dengan

sarana, prasarana, dan peralatan kerja. Bentuk pelayanan keselamatan kerja

yang dilakukan :

a. Pembinaan dan pengawasan keselamatan/keamanan sarana, prasarana, dan

peralatan kesehatan.

b. Pembinaan dan pengawasan atau penyesuaian peralatan kerja terhadap

pekerja.

c. Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja.

d. Pembinaan dan pengawasan terhadap sanitasi air.

e. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan keselamatan kerja.

f. Pelatihan/penyuluhan keselamatan kerja untuk semua pekerja.

g. Memberi rekomendasi/masukan mengenai perencanaan, pembuatan tempat

kerja dan pemilihan alat serta pengadaannya terkait keselamatan/keamanan.

25
h. Membuat sistem pelaporan kejadian dan tindak lanjutnya.

i. Pembinaan dan pengawasan Manajemen Sistem Penanggulangan Kebakaran

(MSPK).

j. Membuat evaluasi, pencatatan, dan pelaporan kegiatan pelayanan keselamatan

kerja yang disampaikan kepada Direktur Rumah Sakit dan Unit teknis terkait

di wilayah kerja kerja rumah sakit. (29)

26
Kerangka Teori

Faktorpenyebab Teori kecelakaan kerja


kecelakaan kerja : a. Teori Bird & Loftus
b. Teori domino
a. Manusia c. Teori Swiss Cheese
b. Material
Karakteristik demografi
c. Sumber bahaya
a. Usia
d. Factor yang dihadapi
b. Jenis Kelamin
c. Shift Kerja
d. Jenis stase
penyebab

Kecelakaan kerja :
a. Biologi Dampak :
Mahasiswa Praktik Klinik b. Fisika a. Mahasiwa
c. Kimia b. Rumah sakit
d. Ergonomic c. akademik
terjadi e. psikososial
.
Gambar 1. Kerangka Teori

5,10,11,13,15,24,25,26,27,28,29,30,31,33

27
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

1. Kecelakaan kerja yang terjadi pada mahasiswa praktik klinik


berdasarkan factor bahaya Fisik.
2. Kecelakaan kerja yang terjadi pada mahasiswa praktik klinik
berdasarkan factor bahaya biologis.
3. Kecelakaan kerja yang terjadi pada mahasiswa praktik klinik
berdasarkan factor bahaya Kimia.
4. Kecelakaan kerja yang terjadi pada mahasiswa praktik klinik
berdasarkan factor bahaya ergonomic .
5. Kecelakaan kerja yang terjadi pada mahasiswa praktik klinik
berdasarkan factor bahaya Psikososial.

Gambar 2. Kerangka Konsep

B. Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian kuantitatif non

eksperimental dengan menggunakan studi deskriptif. Studi deskriptif adalah

salah satu jenis penelitian yang memaparkan kejadian yang dialami oleh

individu, karakteristik,situasi baik individual atau kelompok tertentu secara

objectif dengan tujuan untuk mendeskripsikan fenomena penting yang

terjadi pada saat ini,(34) sedangkan pada penelitian ini yang akan dijelaskan

adalah kecelakaan kerja yang terjadi pada mahasiswa keperawatan saat

praktik klinik dirumah sakit. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

tahap-tahap pengumpulan data, klasifikasi, pengelolan, membuat

kesimpulan dan laporan.(15)Statistic deskriptif merupakan statistic yang

28
bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai suatu objek yang diteliti

melalui sampel tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan untuk

umum.

C. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi

Populasi (Universe) merupakan keseluruhan dari individu – individu (unit

analisis) yang memiliki karateristik yang sama dimana akan diteliti.

Karakteristik bisa berupa jenis kelamin,golongan darah, usia dan lain-lain.

Dapat berupa orang, benda atau institute.(16)

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa keperawatan

Universitas Diponegoro dari angkatan 2014-2015 yang sudah praktik klinik

dirumah sakit dengan jumlah mahasiswa 226. Meliputi 123 angkatan 2014 dan

103 angkatan 2015.

Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang digunakan sebagai subjek

peneliti melalui sampling. Sampel adalah bagian dari populasi yang

karakteristiknya diungkapkan dan digunakan untuk menaksir karakteristik

populasi. (16)

29
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah mahasiswa keperawatan

yang pernah menjalankan atau sedang melakukan praktik klinik dirumah sakit

yang dihitung berdasarkan kriteria inklusi dan rumus yang telah ditentukan.

1. Teknik Sampling

Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel Probability sample

yaitu pengambilan sampel secara acak dan hasil yang diharapkan berupa

gambaran umum dari sampel yang diteliti, dimana jenisnya adalah simple

random sampling, merupakan teknik pengambilan sampel dengan memberikan

kesempatan yang sama kepada semua populasi untuk ditetapkan sebagai sampel

penelitian, bukan karena adanya pertimbangan secara subjektif yang berasal

dari peneliti.(36)

2. Besar Sampel

Besar sampel pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus untuk

menghitung banyaknya sampel yang akan diteliti dengan memakai rumus

Slovin dimana pemilihan rumus ini digunakan karena tidak memerlukan tabel

jumlah sampel dan sederhana dalam perhitungannya.(37)

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁. 𝑑 2

Keterangan :

n = Jumlah Sampel

30
N = Jumlah Populasi (diketahui)

d = Derajat Ketepatan yang direfleksikan oleh kesalahan yang dapat ditoleransi

Jumlah sampel penelitian ini apabila dihitung menggunakan rumus slovin

dengan nilai kelonggaran 5 %

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁. 𝑑2

227
𝑛=
1 + 227. (5%)2

227
𝑛=
1 + 227. (0,0025)

227
𝑛=
1.5675

𝑛 = 144,81

Populasi yang diambil dalam penelitian ini merupakan mahasiswa keperawatan

Universitas diponegoro yang sudah mengalami praktik klinik dirumah sakit

yang diketahui sebanyak (N) 227 mahasiswa, kesalahan yang dapat ditoleransi

(d) yaitu 5 %, maka batas sampel minimal yang harus didapat adalah 145

mahasiswa dengan kriteria inklusi telah mengisi kuisioner dengan lengkap.

31
3. Kriteria Sampel

Kriteria sampel yang akan diteliti terdiri dari dua kriteri yaitu kriteria inklusi

dan ekslusi.

a. Kriteria Inklusi

Merupakan sampel yang memenuhi kelayakan untuk diteliti, yaitu kriteria

umum yang dilimiliki subyek penelitian dari populasi target dan dapat

diteliti. Penentuan kiteria penelitian harus berdasarkan pertimbangan yang

ilmiah. Kriteria inklusi yaitu ciri-ciri yang harus dimiliki oleh populasi yang

dijadikan sampel. Kriteria inklusi bagi penelitian ini adalah :

1. Mahasiswa keperawatan minimal semester 5 yang telah menempuh

mata kuliah manajemen keperawatan.

2. Mahasiswa S1 Keperawatan

3. Merupakan mahasiswa keperawatan Universitas Diponegoro yang aktif

menjadi mahasiswa undip.

4. Mahasiswa Keperawatan Undip yang telah menempuh praktik klinik

dirumah sakit.

b. Kriteria Ekslusi

Merupakan kriteria yang tidak termsuk kedalam penelitian, yaitu

ditentukan dengan meniadakan subjek yang telah memenuhi dalam kriteria

inklusi dan penelitian karena sebab tertentu. Karakteristik dari populasi

32
yang tidak dapat dijadikan sampel penelitian,(38) yang termasuk dalam

kriteria ekslusi pada penelitian ini adalah :

1. Mahasiswa Keperawatan yang belum menempuh praktik klinik

dirumah sakit.

2. Mahasiswa keperawatan yang telah praktik klinik di puskesmas atau

lembaga sosial.

C. Tempat dan waktu Penelitian


Tempat penelitian yang akan dilakukan adalah Univeristas Diponegoro

bertempat di Departemen Keperawatan Fakultas kedokteran yang akan

dilakukan diruang kelas A.14.2 dan A.14.1 untuk angkatan 2014 dan bagi adik

kelas 2015 yang sedang praktek klinik dapat dilakukan secara online dengan

mengisi form melalui aplikasi google form yang akan dilaksanakan pada bulan

maret 2018.

D. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran.


a. Variabel Penelitian

Variable merupakan karakteristik yang memiliki variasi nilai dan

operasionalisasi dari suatu konsep. Variable penelitian ditentukan sebagai

bagian yang akan dipelajari guna memperoleh informasi tentang variable

tersebut, sehingga dapat menghasilkan kesimpulan.(39) Variable yang

diteliti pada penelitian ini adalah kecelakaan kerja pada mahasiswa

keperawatan Undip. Variable bebas dalam penelitian ini yaitu kecelakaan

33
kerja sedangkan variable terikat merupakan mahasiswa keperawatan yang

sedang praktik klinik.

b. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran

Variable yang sudah didefinisikan harus diklasifikasikan secara

operasional, karena setiap variable dapat didefinisikan secara berbeda –

beda pada setiap orang, sehingga dapat mempermudah pembaca dalam

mengartikan maksud dari penelitian tersebut.(27) Dalam penelitian ini

definisi operasional adalah sebagai berikut :

34
Tabel 1.Definisi Operasional dan Skala Pengukuran

No Variabel Definisi Operasional Alat ukur Hasil Ukur Skala


1. Karakteristik Menggambarkan identitas kuesioner - umur :
Responden responden yang dibagi Dalam angka Skala Rasio
menjadi 4 kategori yaitu
Umur, jenis kelamin, shift
kerja, stase praktik klinik. - Jenis kelamin:
Laki-laki
Perempuan Skala Nominal

- Mayoritas Shift kerja :


Pagi
Siang Skala Nominal
Malam

- Stase Praktik Klinik


KGD
Maternitas Skala Nominal
Anak
KDM
KMB

2. Jenis kecelakaan Kecelakaan kerja yang kuesioner Terpapar radiasi :


kerja fisik berkaitan secara fisik Tidak pernah mengalami Skala Ordinal
meliputi : Pernah mengalami < 3 kali (skala likert)
Terpapar radiasi Pernah Mengalami > 3 kali

3. Jenis kecelakaan -Terpapar darah atau cairan kuesioner Tidak pernah mengalami Skala Ordinal
kerja Biologis tubuh pasien Pernah mengalami < 3 kali (skala Likert)

35
-Terpotong oleh benda tajam Pernah Mengalami > 3 kali
-Tertusuk jarum suntik
-Terkena siratan cairan
tubuh pasien di bagian mata
-Kejatuhan benda asing ke
mata

4. Jenis kecelakaan -Terkena pecahan sampel kuesioner Tidak pernah mengalami Skala Ordinal
kerja kimia -Terciprat material kimia di Pernah mengalami < 3 kali
mata Pernah Mengalami > 3 kali
-kontak mata dengan uan
disinfektan.
-Terhirup Uap disinfektan
-Terhirup asap ruang
emergence dan obat
-Termakan obat atau zat
kimia beracun.
-Keracunan pelarut kimia

5. Jenis kecelakaan -Jatuh dari tangga Kuesioner Tidak pernah mengalami Skala Ordinal
kerja ergonomik -Terpleset Pernah mengalami < 3 kali (skala likert)
Cidera akibat kejatuhan Pernah Mengalami > 3 kali
benda
-Trauma/nyeri punggung
ketika mengubah posisi
pasien

6. Jenis Kecelakaan -Cidera atau diserang oleh Kuesioner Tidak pernah mengalami Skala Ordinal
kerja Psikososial pasien atau pengunjung. Pernah mengalami < 3 kali (skala Likert)
Pernah Mengalami > 3 kali

36
37
E. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data
1. Alat penelitian

Alat ukur penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuisioner

yang dilakukan dengan dua cara untuk menarik banyak responden yaitu

secara online (google form) dan (offline) menyebar kuisioner secara

langsung ke kelas-kelas yang berisi pertanyaan seputar macam-macam

kecelakaan kerja yang terjadi dirumah sakit dari mulai kecelakaan kerja

dengan resiko cidera ringan sampai ke berat. Kuisioner ini akan di sebar

secara online dan offline yang akan diberikan kepada mahasiswa

keperawatan yang sudah atau sedang melakukan praktik klinik.

Kuisioner merupakan kumpulan pertanyaan yang diberikan kepada

responden mengenai topic yang sedang diteliti(40) yaitu jenis kecelakaan

kerja yang terdiri dari 18 pertanyaan macam-macam kecelakaan kerja yang

terjadi terbagi menjadi 5 jenis meliputi : Kecelakaan kerja biologis,

fisik,kimia, ergonomic, dan psikososial, 4 pertanyaan mengenai

karakteristik responden meliputi : usia, umur, shift kerja dan stase yang

diambil ketika praktik klinik.

2. Uji Validitas dan Realiabilitas.

Sebelum melakukan penelitian memerlukan pengujian terlebih dahulu agar

kuisioner yang dipergunakan valid dengan uji validitas dan reabilitas

instrument yang digunakan untuk penelitian, sehingga mampu

dipertanggung jaawabkan keakurantannya.

a. Uji validitas

38
Merupakan uji kesahan dari sebuah instrument yang akan digunakan

sebagai alat untuk melakukan penelitian, suatu instrumen dapat

dikatakan valid apabila instrument tersebut mampu digunakan untuk

mengukur variable yang hendak diukur. Uji validitas tidak berlaku

secara universal karena disesuakan dengan tujuan dan kondisi

penelitian. (41) berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan

dalam penelitian didapat hasil bahwa bahwa instrument yang akan

dijadikan kuisioner penelitian telah di-translate oleh salah satu anggota

himpunan penerjemah Indonesia yang memiliki sertifikat translator

yang sah yaitu bapak Asih Nurakhir,S.Pd. Kemudian untuk lebih

lanjutnya akan di back-translate oleh ibu Ns. Fatikhu Yatuni Asmara.

S.Kep.,MSc agar semakin valid instrument yang digunakan. Uji

validitas yang digunakan untuk data demografi menggunakan distribusi

frekuensi.

b. Uji realibilitas

Merupakan uji kesamaan atau ketetapan instrument tersebut dalam

mengukur variable yang diukur walaupun berbeda waktu

pengukurannya namun dapat menghasilkan data dengan hasil yang

sama. Uji realibilitas pada penelitian ini menggunakan uji Cronbach’s

Alpha yang digunakan untuk mengukur konsistensi internal skala multi

item.(42) rumus yang dipergunakan yaitu :

𝑘 Ʃ𝜎𝑡 2
𝑟 = ( ⦋𝑘−1⦌) . (1 − )
𝜎𝑡 2

39
Keterangan :

r = relibilitas instrument

k = banyaknya butiran pertanyaan

Ʃσt2 = jumlah varian butir

Σt2 = varian total

Hasil uji relibilitas pada data penelitian dengan rumus diatas dihasilkan data

0,81 yang menyatakan data dalam kondisi yang layak atau baik.

3. Cara pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan

kuisioner online mengenai kecelakaan kerja. Proses pengumpulan data

sebagai berikut :

a. Peneliti mengajukan surat permohonan ijin penelitian kepada dekan

fakultas kedokteran universitas diponegoro yang sebelumnya telah

disetujui oleh ketua jurusan keperawatan untuk melakukan penelitian di

kampus universitas diponegoro.

b. Setelah disetujui oleh dekan kemudian mulai untuk melakukan survey

dengan menyebarkan kuisioner online kepada mahasiswa keperawatan

ankatan 2014-2015 yang telah melaksanakan praktik klinik dirumah

sakit.

c. Karena responden adalah rekan sesama mahasiswa sehingga lebih

mudah dalam hal perijinan dan langsung menjelaskan maksud dari

40
penelitian kepada rekan mahasiswa dan bagaimana cara mengisi

kuisioner tersebut. Peneliti menjamin kerahasiaan jaawaban dari

responden dan responden berhak untuk menolak menjadi bagian dari

objek penelitian.

d. Setelah mahasiswa bersedia untuk menjadi responden maka akan

diberikan link yang terhubung ke alamat google form untuk mengisi

kuisioner secara online. Mahasiswa yang menjadi responden terlebih

dahulu dijelaskan akan tujuan dan manfaat dari penelitian yang

dilakukan. Penggunaan kuisioner online ini bertujuan untuk

mepermudah pengumpulan data sehingga bisa langsung diolah.

e. Setelah responden mengisi form yang diberikan maka akan dicek

apakah jawaban yang sudah diberikan sesuai dengan harapan dari

peneliti atau tidak dan telah diisi lengkap sesuai dengan banyaknya

pertanyaan yang diberikan.

F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data


a. Teknik Pengolahan Data

Tahap-tahap mengolahan data, sebagai berikut :

1. Memeriksa (Editing)

Kuisioner yang telah diisi oleh responden akan diperiksa oleh

peneliti yang meliputi kelengkapan jawaban, keterbacaan tulisan,

dan relevansi jawaban. Karena penggunaan aplikasi online

sehingga mampu mengurangi kerancuan data dan dapat pula

dipastikan bahwa semua pertanyaan dapat terisi dengan lengkap.

41
2. Memberi tanda kode (Coding)

Bertujuan untuk mengubah data yang semula berbentuk huruf

menjadi data dalam bentuk angka, sehingga mempermudah dan

mempercepat proses analisa data. Peneliti meng-coding pertanyaan

yang terdapat didalam kuisioner dan dimasukan kedalam program

komputer.

a. Jenis Kecelakaan kerja

b. Karakteristik responden

3. Penilaian (Scoring)

Merupakan tahapan yang bertujuan untuk memberikan penilaian

pada masing-masing jawaban .

4. Memasukkan Data (Entry Data)

Adalah salah satu dari proses pengolahan data dengan memasukkan

data coding kedalam table yang selanjutkan akan diolah kedalam

program komputer. Pertanyaan –pertanyaan yang telah dijawab

oleh responden dimasukkan kedalam computer dengan

menggunakan program statistic SPSS.

5. Cleansing

Tahap koreksi data yang bertujuan untuk menghindari adanya

kesalahan penomoran, pemberian kode maupun tulisan atau huruf

yang kurang jelas. Peneliti melakukan koreksi satu persatu data

yang telah dimasukkan ke program statistic untuk mengecek

apakah ada kesalahan yang terjadi. Adapun cara yang digunakan

42
dengan melihat skor missing pada table yang menunjukkan angka

nol, yang berarti tidak ada kesalahan dalam memasukkan data.

b. Analisa Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisa

univariat. Analisa univariat digunakan untuk mendeskripsikan atau

menjelaskan data secara sederhana dari masing-masing variable yang

diteliti. Variable tentang kecelakaan kerja pada mahasiswa

keperawatan.

Hasil data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data

kuisioner yang disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi dan

dalam bentuk uraian deskriptif. Adapun distribusi tiap variable dalam

penelitian ini dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

𝑓
𝑃= 𝑥 100%
𝑁

Keterangan :

P : Presentasi
F : frekuensi
100% : Bilangan tetap
N : Jumlah Subjek

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

Kolmogorov-smirnov yaitu uji kenoramalan dari data yang independent

dan digunakan untuk data dengan jumlah lebih dari 50 sampel dimana

sampel dalam penelitian ini adalah 144 mahasiswa keperawatan ( ≥ 50

43
responden ). Data yang memiliki distribusi normal adalah data yang

memiliki nilai p value < 0,05.(43) Hasil uji normalitas menggunakan

SPSS dengan uji Kolmogorov – smirnov menunjukkan bahwa data

memiliki distribusi normal dengan nilai p < 0,05.

G. Etika Penelitian
Peneliti melakukan penelitian atas ijin dari dosen pembimbing dan dekan

fakultas kedokteran universitas diponegoro yang dilaksanakan sesuai

dengan etika penelitian yang meliputi :

a. Autonomy

Prinsip ini berhubungan dengan kebebasan seseorang dalam

menentukan nasibnya sendiri(44). Hak untuk memilih apakah dirinya

diikutsertakan atau tidak dalam suatu projek penelitian dengan

memberikan persetujuan atau tidak dalam inform concent . lembar

persetujuan diberikan kepada responden sebelum mengerjakan

pertanyaan yang diberikan, dalam kuisioner yang diberikan telah

dilampirkan maksud dan tujuan penelitian dibuat. Responden dapat

memberikan tanda centang sebagai symbol persetujuan sebagai slah

satu responden dalam penelitian ini.

b. Kerahasiaan ( Confidentially)

Segala informasi yang diberikan respondeng kepada peneliti dijaga

kerahasiaannya dan tidak(45) akan membocorkan kepada siapapun

sehingga kerahasisaan nya terjamin.

c. Tanpa Nama ( Anonimity)

44
Penelitian ini tidak akan mencantumkan identitas responden seperti

nama, alamat, dan identitas lain pada lembar kuisioner. Pada

pengumpulan data hanya dituliskan no. responden.(46)

d. Kejujuran (Veracity)

Peneliti memberikan penjelasan secara jujur terhadap responden

berkaitan dengan informasi penelitian yang dilaksanakan.(47)

e. Keadilan (Justice)

Peneliti tidak membeda- bedakan responden dan memberikan

perlakuan yang sama kepada responden.(48)

f. Manfaat ( Benefience)

Penelitian yang telah dilakukan diharapkan dapat memberikan

gambaran kepada mahasiswa keperawatan dan juga kepada rumah sakit

mengenai kecelakaan kerja yang sering dialami oleh mahasiswa

praktikan sehingga dapat membantu dari pihak akademik dan rumah

sakit untuk mengurangi terjadinya kecelakaan kerja pada mahasiswa

yang sedang praktik.(49) Penelitian ini memberikan informasi bagi

para respondeng mengenai jenis-jenis kecelakaan kerja yang paling

banyak dialami oleh mahasiswa yang sedang praktik di rumah sakit,

selain itu juga menggambarkan mengenai factor yang mempengaruhi

terjadinya kecelakaan kerja serta didukung dengan cara penanganan

yang seharusnya mahasiswa lakukan. Penelitian ini sangat bermanfaat

bagi responden guna mempersiapkan diri ketika dihadapkan dengan

kecelakaan kerja ketika bertugas dirumah sakit sehingga tidak kaget

45
dan memiliki pengetahuan mengenai bagaiaman cara penanganan yang

benar.(50)

DAFTAR PUSTAKA

1. Rsud D, Kendari K. ANALYSIS OF NURSES WORKLOAD IN


INPATIENT CARE INSTALLATION OF REGIONAL PUBLIC.
2016;1–11.
2. Hariyono W, Suryani D, Wulandari Y. Hubungan Antara Beban Kerja,
Stres Kerja Dan Tingkat Konflik Dengan Kelelahan Kerja Perawat Di

46
Rumah Sakit Islam Yogyakarta Pdhi Kota Yogyakarta. Kesmas
[Internet]. 1978;3(3):186–97. Available from:
http://www.journal.uad.ac.id/index.php/KesMas/article/viewFile/1107/p
df_29
3. Perawat HK, Dan ISIP, Gatot DB, Adisasmito W, Muhammadiyah RS.
Di Instalasi Rawat Inap Rsud Gunung Jati Cirebon. Univ Stuttgart.
2005;9(1):1–8.
4. Merina Widyastuti1, Indah Winarni2 FIF. STUDI FENOMENOLOGI:
PENGALAMANMENJADI PEMBIMBING KLINIK MAHASISWA
KEPERAWATAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMKITAL
Dr. RAMELAN SURABAYA. pembimbing Klin Instal gawat darurat.
2013;1–8.
5. Syahreni E, Waluyanti FT. Pengalaman Mahasiswa S1 Keperawatan
Program Reguler dalam Pembelajaran Klinik. J Keperawatan Indones.
2007;11(2):47–53.
6. Adisasmito W. Kesiapan Rumah Sakit Dalam Menghadapi Globalisasi
[Internet]. Tersedia: https://docs. google. com/viewer. 2008. 1-17 p.
Available from: https://staff.blog.ui.ac.id/wiku-
a/files/2013/04/kesiapan-rs-dlm-menghadapi-globalisasi.pdf
7. Dahlia S, Harun CZ, Usman N. KINERJA PEMBIMBING KLINIK
PADA MAHASISWA PRAKTIKAN KEPERAWATAN DI RUMAH
SAKIT JIWA PEMERINTAH ACEH The. idea Nurs J. 2013;4(1):17.
8. Pemerintah Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 93 Tahun 2015 Tentang Rumah Sakit Pendidikan.
2015;1–37. Available from: http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-
content/uploads/2016/08/PP_Nomor_93_Tahun_2015.pdf
9. Sarastuti D, Studi P, Masyarakat K, Kesehatan FI, Surakarta UM.
Analisis kecelakaan kerja di rumah sakit universitas gadjah mada
yogyakarta publikasi ilmiah. 2016;
10. Departemen Kesehatan RI. Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja
di Rumah Sakit. 2010;
11. Musa S, 1, Peek-Asa C, 2, Young T, 2, et al. Needle Stick Injuries,
Sharp Injuries and other Occupational Exposures to Blood and Body
Fluids among Health Care Workers in a general hospital in Sarajevo,
Bosnia and Herzegovina. 4(1):31–7.
12. Raeissi P, Omrani A, Khosravizadeh O, Mousavi M, Kakemam E,
Sokhanvar M, et al. Occupational Accidents among Hospital Staff.
Client – centered Nurs Care. 2015;1(2):97–102.

47
13. silvia maria purnama istih, joko wiyono erlisa candrawati. Hubungan
unsafe action dengan kecelakaan kerja oada perawat di rumah sakit
panti waluya malang. Nurs News (Meriden). 2017;2:337–48.
14. Analisis Penyebab Perilaku Aman Bekerja Pada Perawat Di RS Ilsma
Asshobirin Tangerang Selatan Tahun 2013. 2014;
15. Reis RK, Gir E, Canini SRMS. Accidents with biological material
among undergraduate nursing students in a public Brazilian university.
Braz J Infect Dis. 2004;8(1):18–24.
16. Ghasemzadeh I, Kazerooni M, Davoodian P, Hamedi Y, Sadeghi P.
Sharp Injuries Among Medical Students. Glob J Health Sci [Internet].
2015;7(5):320–5. Available from:
http://www.ccsenet.org/journal/index.php/gjhs/article/view/47047
17. Suliman M, Qadire M Al, Alazzam M, Aloush S, Alsaraireh A,
Alsaraireh FA. Nurse Education Today Students nurses â€TM
knowledge and prevalence of Needle Stick Injury in Jordan. Nurse
Educ Today [Internet]. 2017;60(January):23–7. Available from:
https://doi.org/10.1016/j.nedt.2017.09.015
18. Juliatin D. Kecelakaan Kerja. 2013;
19. Samadzadeh S, Aghamohammadi M. Violence against Nursing
Students in the Workplace: An Iranian Experience. Int J Nurs Educ
Scholarsh [Internet]. 2018;15(1):1–5. Available from:
http://www.degruyter.com/view/j/ijnes.2018.15.issue-1/ijnes-2016-
0058/ijnes-2016-0058.xml
20. Mayendra O. Analisis Penyebab Kecelakaaan Berulang Di PT.X.
FKMUI. 2009;(July 2009).
21. Maria S, Wiyono J, Candrawati E. Kejadian Kecelakan Kerja Perawat
Berdasarkan Tindakan Tidak Aman. J Care. 20015;2:9–17.
22. Accident causation. Accid Anal Prev. 1980;12(September 2016):244.
23. Toft Y, Dell G, Klockner KK, Hutton A. Models of Causation: Safety.
The Core Body of Knowledge for Generalist OHS Professionals. 2012.
1-25 p.
24. Kerja K. MAKALAH LK3 ( LINGKUNGAN DAN KESEHATAN. 3.
25. Dyah A. Upaya pengendalian faktor bahaya biologis di instalasi rawat
inap i bagian penyakit dalam rsup dr sardjito yogyakarta. 2009;
26. International Labour Organization. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Sarana untuk Produktivitas [Internet].
2013. 1 p. Available from: www.ilo.org

48
27. Faktor A, Dan K, Terhadap E. Analisa faktor k3 dan ergonomi terhadap
fasilitas pusat kesehatan universitas untuk mengukur kepuasan pasien.
2015;1–12.
28. Ramdan, Iwan M.&Rahman A. Analisis Risiko Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) pada Perawat. 2017;Volume 5 N(C):229, 330,
237,239.
29. Kementerian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor: 1087/MENKES/SK/VIII/2010 Tentang Standar
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit. kemenkes RI.
2010;1–36.
30. Tukatman, Sulistiawati, Purwaningsih, Nursalam. Analisis Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Perawat dalam Penanganan Pasien di Rumah Sakit
Benyamin Guluh Kabupaten Kolaka. Ners. 2015;10(2):343–7.
31. Munadliroh S. Gambaran penerapan metode pembelajaran klinik pada
mahasiswa keperawatan di RS Sultan agung Semarang. 2015.
32. Jarum T, Pada S, Di P, Sakit R, Pascasarjana P, Sam U. Tenaga
kesehatan sebagai sumber daya manusia dalam menjalankan pelayanan
kesehatan di rumah sakit merupakan optimal Penyebab seperti jarum
suntik menutup pengambilan darah atau pada saat membuang jarum .
Cedera ini banyak operasi . Alasan utama untuk terj. :18–30.
33. Senduk EYY, Umboh JML, Rattu AJM, Kesehatan I, Pascasarjana M,
Sam U. PENDAHULUAN Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Tentang Nomor Klasifikasi Tahun Sakit adalah yang institusi
pelayanan kesehatan menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap ,
rawat jalan. 2014;47–59.
34. Hayati N. Pemilihan Metode Yang Tepat Dalam Penelitian (Metode
Kuantitatif Dan Metode Kualitatif). J Tarb al-Awlad, Vol IV, Ed 1, hlm
345-357. 2015;4(1):345–57.
35. Kuntjojo. Metodologi Penelitian [Internet]. Metodologi Penelitian.
2009. 51 p. Available from:
https://ebekunt.files.wordpress.com/2009/04/metodologi-penelitian.pdf
36. Prof TS, Nasution R, Fakultas SKM, Masyarakat K, Sumatera U,
Pendahuluan UI, et al. Teknik Sampling. 2003;1–7.
37. Tarigan YB. Penilaian Wisatawan Terhadap Fasilitas Pariwisata Wana
Wisata Ciwangun Indah Camp Kabupaten Bandung Barat. 2013;21.
Available from:
http://repository.upi.edu/412/6/S_MRL_0907359_CHAPTER 3.pdf

49
38. anonim. sampling. 62-81 p.
39. Ig. Dodiet, Aditya S S. Variabel Penelitian & Definisi Operasional.
Prodi DIII Kebidanan Poltekkes Surakarta. 2009;(2008):1–17.
40. Ig. Dodiet ASS. Metodologi Penelitian [Internet]. 2013. 1-37 p.
Available from:
https://akupunktursolo.files.wordpress.com/2013/03/data-teknik-
pengumpulan-data.pdf
41. E. Ristya Widy. Uji Validitas dan Reliabilitas dalam Penelitian
Epidemiologi Kedokteran Gigi. Stomatognatic (JKG Unej).
2011;8(1):27–34.
42. Juliandi A. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Dengan Cronbach
Alpha : Manual. 2008. 1-3 p.
43. Samsudin.Achmad. Statistik Nonparametrik. 2009. 1-35 p.
44. Taufik S. Prinsip-prinsip Etika dan Hukum Dalam Profesi Kedokteran.
Pertem Nas V JBHKI dan Work III Pendidik Bioet dan Med. 2009;
45. Tedjomuljo S, Afifah E. Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Keperawatan
Tentang Kode Etik Profesi dan Caring. J Keperawatan Indones
[Internet]. 2016;19(2):129–37. Available from:
http://www.jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/view/457/563
46. Endrian KD. Penyelesaian Masalah Etik dan Legal dalam Penelitian
Keperawatan. 2011;408–14. Available from: http://e-
journal.akesrustida.ac.id/folder_files/2017030400544107 Penyelesaian
Masalah Etik Dan Legal Dalam Penelitian Keperawatan.pdf
47. Nursalam. MANAJEMEN KEPERAWATAN Aplikasi dalam Praktik
Keperawatan Profesional Edisi 3. Salemba Medika. 2011. 1-359 p.
48. Direktur K. Diwa Agus Sudrajat Abstarct. 2001;9–19.
49. Ii BAB, Pustaka AT. No Title. :1–19.
50. Utami NW. Etika Keperawatan dan Keperawatan Profesional. 2016.
376 p.

50
LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan Pengambilan Data Awal

51
Lampiran 1. Bukti Perizinan Peneliti terkait kuisioner Penelitian

52
Lampiran 3. kuesioner responden

KUESIONER
GAMBARAN KECELAKAAN KERJA PADA MAHASISWA
KEPERAWATAN UNDIP SAAT PRAKTIK KLINIK DI RUMAH
SAKIT

Disusun oleh :
Nama : Ririn Purwaning Tyas
NIM : 22020114130129

DEPARTEMEN KEPERAWATAN
JURUSAN ILMU KEPERAWATTAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018

53
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada yth.
Calon Responden Penelitian
Di tempat

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Ririn Purwaning Tyas
NIM : 22020114130129
Adalah mahasiswa keperawatan semester 8 (delapan) Jurusan S-1 Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yang akan melakukan penelitian
dengan judul “ Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Mahasiswa Keperawatan
Undip Saat Praktik Klinik di Rumah Sakit”.
Saya bermaksud memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I untuk
menjadi responden dalam penelitian ini dengan mengisi kuisioner yang sudah
disediakan sesuai dengan petunjuk yang tertata. Segala informasi yang
menyangkut identitas dan jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara/I untuk menjadi
diberikan akan dijamin kerahasiaannya dan hanya digunakan dalam penelitian
ini.
Demikian permohonan ini saya sampaikan. Atas perhatian dan
partisipasinya saya ucapkan terimakasih.

Semarang, 2018

Peneliti

Ririn Puraning Tyas

54
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan :

BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA*

Menjadi responden dalam penelitian yang berjudul “ Gambaran Kecelakaan


Kerja Pada Mahasiswa Keperawatan Undip Saat Praktik Klinik di Rumah
Sakit” oleh Ririn Purwaning Tyas. Saya telah mengerti dengan penjelasan
terkait tujuan dan manfaat penelitian yang disampaikan oleh peneliti, sehingga
keputusan yang saya ambil bebas dari tekanan maupun paksaaan dari pihak
manapun.

*; Coret yang salah

Semarang,2018

(…………………….)

55
KUESIONER
GAMBARAN KECELAKAAN KERJA PADA MAHASISWA
KEPERAWATAN SAAT PRAKTIK KLINIK DI RUMAH SAKIT

Nomor Responden (diisi oleh peneliti) :

A. Karakteristik Responden

Petunjuk :

1. Bapak/Ibu/Saudara/i tidak perlu mencantumkan nama untuk menjamin


kerahasiaan data
2. Mohon jawab pertanyaan berikut dengan apa adanya dan sejujur-
jujurnya.
3. Berilah tanda (V) untuk jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara/I pilih

1. Nama (inisial) :

2. Jenis Kelamin : Laki – laki Perempuan

3. Umur : ……….. tahun

4. Mayoritas Shift Pagi Siang Malam

5. Stase yang pernah dilewati : KDM/ANAK/MATERNITAS/KMB/KGD


*coret yang tidak perlu.

56
B. Kecelakaan Kerja pada Mahasiswa Keperawatan saat Praktik Klinik.
Petunjuk Pengisian : Berilah tanda (V) di dalam kolom jawaban yang
tersedia sesuai dengan persepsi bapak/Ibu/Saudara/I mengenai kondisi yang
dialami, dengan pilihan
1. Tidak pernah mengalami
2. Pernah mengalami < 3 kali
3. Pernah Mengalami > 3 kali

Jenis kejadian Tidak Mengalami Mengalami


mengalami kurang dari lebih dari 3
3 kali kali
1. Terluka karena benda tajam

2. Tertusuk jarum

3. Terkena darah atau cairan tubuh

pasien

4. Kerusakan pada kontainer

spesimen

5. Kejatuhan benda asing di mata

6. Terkena cipratan zat kimia di

mata

7. Terkena cipratan cairan di mata

8. Kontak mata dengan uap

disinfektan

9. Terkena paparan radiasi

10. Menghirup uap disinfektan

11. Menghirup uap obat penstabil

12. Keracunan obat atau zat kimia

lain

57
Jenis kejadian Tidak Mengalami Mengalami
mengalami kurang dari lebih dari 3
3 kali kali
13. Keracunan pelarut kimia

14. Jatuh dari ketinggian

15. Tersandung dan tergelincir

16. Terluka karena kejatuhan benda

17. Sakit punggung saat mengganti

posisi pasien

18. Diserang atau terluka karena

pasien atau pengunjung lain

58
Lampiran 4. Jadwal Konsultasi

No. Tanggal Materi Konsultasi Dosen Keterangan


1. 29 September Konsultasi judul Judul skripsi
2017 terkait pasient
safety.
2. 27 November Konsultasi latar Terkait dengan
2017 belakang penelitian kecelakaan kerja,
mencari instrument
pada jurnal.
3. 27 Desember Konsultasi Bab 1 Melengkapi bab 1
2017
4. 19 januari Konsultasi revisi Mencari jurnal
2018 bab 1 dan bab 2 terkait kecelakaan
kerja pada
mahasiswa.

5. 24 januari Konsultasi Bab 2 Terkait isi dari


2018 tinjauan pustaka
6. 29 Januari Konsultasi revisi Penambahan
2018 bab 2 dan bab 3 kerangka teori,
pemusatan ke jenis
kecelakaan kerja.
7. 6 Februari Kosultasi Bab 3 Mengenai
2018 metodologi
penelitian
8. 14 Februari Konsultasi revisi Perbaikan bab 2
2018 Bab 3 dan bab 3
9. 20 Februari Konsultasi revisi Perbaikan
2018 bab 3 mengenai metode
penelitian,
validitas dan
reabilitas.

59
CATATAN HASIL KONSULTASI

Hari/tanggal : Jumat, 29 September 2017


Catatan :
Penjelasan mengenai latar belakang yang dapat diambil dalam penulisian
skripsi

Paraf

Hari/tanggal : Senin, 27 November 2017


Catatan :
Pengambilan judul mengenai hand higyiene yang berhubungan dengan pasien
safety

Paraf

Hari/tanggal : Rabu, 27 Desember 2017


Catatan :
Judul Hand Hygiene diganti dengan kecelakaan kerja terkait dengan
mahasiswa keperawatan undip, latar belakang harus berisi fenomena masalah
yang ingin diangkat. Lebih difokuskan kepada apa yang ingin diteliti

Paraf

60
CATATAN HASIL KONSULTASI

Hari/tanggal : Jumat, 19 januari 2018


Catatan :
Bab 1 tujuan penelitian diganti dengan sesuai apa yang diteliti, rumusan
masalah harus jelas, bab 2 coba cari jurnal mengenai kebijakan rumah sakit
tentang kecelakaan kerja, teori dimasukkan diawal, buat kerangka teori

Paraf

Hari/tanggal : Rabu, 24 januari 2018


Catatan :
Coba kaitkan tinjauan pustaka dengan kuisioner yang didapat, pertanyaan
dikuisioner akan dijabarkan di tinjauan pustaka. Tidak memerlukan hipotesis.

Paraf

Hari/tanggal : Senin, 29 januari 2018


Catatan :
Bab 2 difokuskan ke jenis kecelakaan kerja dan jika tidak da kebijakan bisa di
hilangkan. Bab 3 nanti coba cari referensi skripsi kakak tingkat

Paraf

61
CATATAN HASIL KONSULTASI

Hari/tanggal : Selasa, 6 Februari 2018


Catatan :
Bab 2 fokuskan pada jenis-jenis kecelakaan kerja sesuai dengan kerangka
konsep, bab 3 lengkapi sampai akhir.

Paraf

Hari/tanggal : Rabu, 14 Februari 2018


Catatan : uji validitas pada bab 3 disesuaikan dengan yang ada dijurnal,
kuisioner ditranslate ke Indonesia, skala ukur diubah untuk kriteria umur, uji
reliabilitas disesuaikan dengan jurnal, metode jika menggunakan google form
ditambahkan.

Paraf

Hari/tanggal : Selasa, 20 Februari 2018


Catatan :
Pelajari metodologi penelitian dan kuasai fenomena yang dijadikan object
penelitian, tinggal draft data kemudian disusun sesuai dengan buku panduan.

Paraf

62
63

Anda mungkin juga menyukai