Anda di halaman 1dari 55

RANCANGAN AKTUALISASI

Optimalisasi Manajemen Pelaksanaan Terapi Aktivitas Kelompok


pada Perawat terhadap Pasien dengan Gangguan Jiwa berbasis
Digital di Ruang Seruni RSUD RA Kartini Jepara
PESERTA PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II/III

PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA

Disusun Oleh:

Nama : Ririn Purwaning Tyas


NIP : 199603182022032018
Jabatan : Ahli Pertama – Perawat
Instansi : RSUD RA. Kartini Jepara

PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA


BEKERJASAMA DENGAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MIGAS
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ESDM
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PESERTA PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II/III
PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA
TAHUN 2022

Disusun Oleh:

Nama : Ririn Purwaning Tyas


NIP : 199603182022032018
Jabatan : Ahli Pertama – Perawat
Instansi : RSUD RA. Kartini Jepara

Laporan Pelaksanaan Aktualisasi ini


Telah diseminarkan pada tanggal 6 September 2022
Bertempat di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Migas

Peserta Pelatihan

Nama: Ririn Purwaning Tyas


NIP. 199603182022032018

DISETUJUI:
Penguji Coach Mentor

Nama: Rohmadi, SST Nama: Unggul Nugroho Edi S.T., Nama: Farikhah, S.Kep., Ns
NIP: M.T NIP: 197006271993032007
NIP:
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr Wb

Syukur Alhamdulillah, segala puji penulis haturkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
yang selalu memberikan rahmat, kemudahan, ketenangan dan KeajaibanNya sehingga
penulis bisa menyelesaikan penulisan Rancangan Aktualisasi ini. Shalawat dan salam
kepada baginda Nabi Agung Muhammad Shallahu ‘AlaihiwaSallam, keluarganya,
sahabatnya dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Alhamdulillah atas kemudahan yang
Allah SubhanahuwaTa’ala berikan.

Pada lembar ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Waskito Tunggal Nuswanto, S.Kom.,MT. Selaku Kepala PPSDM Migas Cepu yang
telah memberikan dukungan dan memfasilitasi selama pendidikan dan pelatihan
dasar CPNS.
2. Rohmadi, SST selaku penguji yang telah memberikan saran dan masukan kepada
penulis.
3. Ibu Farikhah S.Kep,Ns selaku Mentor yang telah membantu, membimbing dan
memberikan masukan kepada penulis dalam proses Aktualisasi.
4. Bapak Unggul Nugroho Edi , S.T.,M.T. selaku Coach yang telah banyak
memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan bagi penyempurnaan dan
penyelesaian Laporan Aktualisasi.
5. Keluarga yang dengan ikhlas mendukung selama proses Latsar berlangsung.
6. Rekan–rekan sesama peserta Latsar Angkatan 1 D Kabupaten Jepara Tahun 2022
yang penuh semangat.
7. Dan seluruh pihak yang tidak dapat di sebutkan satu persatu.

Penulis mengetahui bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini dan kesempurnaan
hanyalah milik Allah SubahanahuwaTa’ala. Oleh sebab itu dalam penulisan Aktualisasi
masih banyak kekurangan. Penulis mengaharap kritik dan saran yang dapat membangun
Rancangan Aktualisasi ini menjadi lebih baik. Akhir kata semoga Aktualisasi ini
memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikumWr Wb

Cepu,
Peserta Pelatihan,

Ririn Purwaning Tyas


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Gambaran Organisasi 2
C. Profil Peserta 11
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI 14
A. Identifikasi Isu 14
B. Penetapan Core Isu 19
C. Penyebab Isu 22
D. Gagasan Isu 25
E. Manfaat Stakeholder 26
F. Matrik Rancangan Aktualisasi 27
BAB III RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI 42
A. Jadwal Kegiatan Aktualisasi 42
B. Identifikasi Kendala dan Rencana Antisipasinya 43

DAFTAR PUSTAKA 44
LAMPIRAN 45
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Identifikasi Isu 15


Tabel 1.2 Analisis isu dengan APKL 20
21
Tabel 1.3 Keterangan Analisis isu dengan APKL
Tabel 2.1 Analisis prioritas isu dengan USG 21
Tabel 2.2 keterangan analisis isu dengan USG 24
Tabel 2.3 Manfaat bagi Stakeholder 25
Tabel 2.4 Matriks Rancangan Aktualisasi 26
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Aktualisasi 42
Tabel 3.2 Identifikasi Kendala dan Rencana Antisipasi 43
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi RSUD RA Kartini Kabupaten Jepara 7


Gambar 2.1 Analisis fishbone terhadap core issue 23
DAFTAR LAMPIRAN

Gambar 1 Bukti Tangkapan Layar Coaching ke-1 45


Gambar 1 Bukti foto Mentoring ke 1 45
Gambar 2 Bukti Foto Tatap Muka Coaching ke 2 46
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai ASN yang profesional, ASN harus mengutamakan


kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya tersebut. Harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi
pada kepentingan publik (UU RI No.5 Tahun 2014).
Menurut WHO, Rumah sakit merupakan suatu institusi di
bidang kesehatan yang memiliki fungsi menyediakan pelayanan
paripurna (komprehensif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif), peningkatan kesehatan (promotif),
dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif).
RSUD RA Kartini merupakan salah satu rumah sakit umum daerah
yang memberikan pelayanan dibidang kejiwaan dengan adanya bangsal
jiwa yang bernama bangsal seruni, salah satu kegiatan yang dilakukan
di ruang Seruni adalah dengan memberikan terapi aktivitas kelompok .
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan
kelompom dan sebagai target asuhan. Didalam kelompok terjai
dinamika interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan dan
menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif
untuk memperbaiki perilaku lama yang maladaptif.
Setelah melakukan observasi selama satu bulan di ruang Seruni
RSUD RA Kartini didapatkan hasil bahwa perawat jarang melakukan
terapi aktivitas kelompok pada pasien negan gangguan jiwa hal tersebut
didukung oleh hasil wawancara dengan perawat dan kepala ruang di
ruang Seruni, banyak faktor yang mempengaruhi seperti tidak adanya
jadwal dan minimnya pengetahuan perawat mengengai terapi aktivitas
kelompok, hal ini menjadi latar belakang penulis mengambil terapi
aktivitas kelompok sebagai isu utama yang akan diangkat.

1
B. Gambaran Organisasi(1)

a. Profil RSUD RA Kartini Jepara


Nama : RSUD RA.Kartini Kabupaten Jepara

Kelas Rumah Sakit : Kelas B non pendidikan sesuai Surat

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

499/MENKES/SK/III/2000 pada

tanggal 30 Maret 2000

Status : Badan Layanan Umum Daerah sesuai

Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 61

Tahun 2007 tentang . Pedoman Teknis

Pengeloloaan Keuangan Badan Layanan

Umum Daeah dan Surat Keputusan Bupati

Jepara Nomor 267 tahun 2008 tentang

Penetapan RSUD RA.Kartini Kabupaten

Jepara sebagai Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) yang menerapkan Pola

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

Umum

Daerah (PPK-BLUD)

Akreditasi : SNARS tingkat paripurna dengan

nomor KARS-SERT/1461/II/2020

Alamat : Jl. KH.Wahid Hasyim, No.175, Desa

Bapangan, Kec. Kota Jepara,

Kabupaten Jepara, Jawa Tengah

2
Kode Pos : 59413

Telp/Fax : (0291) 501175 / (0291) 591145

Email : rsud.kartini@jepara.go.id /

rsu_kartini@yahoo.com

Website : htpp://rsudkartini.jepara.go.id/

b. Sejarah RSUD RA Kartini Jepara (1)


RSUD RA.Kartini Kabupaten Jepara berawal dari balai pengobatan kecil
yang memfungsikan bangunan sekolah untuk anak-anak Belanda, ningrat, dan
priyayi yang telah kosong karena pemindahan lokasi sekolah. Dikarenakan
balai pengobatan ini merupakan satu-satunya lembaga pelayanan kesehatan
di Jepara sehingga banyak pengunjung terutama penderita malaria, maka
balai pengobatan ini ditingkatkan menjadi Consultatie Buereau atau sejenis
rumah sakit. Pada tahun 1978 rumah sakit dipindahkan ke lokasi baru yaitu di
Jl. Wahid Hasyim Jepara dengan nama Rumah Sakit Umum DaerahTingkat II.
Sejak peringatan satu abad hari lahirnya RA.Kartini yaitutanggal 21 April
1979, rumah sakit berubah nama menjadi Rumah Sakit Umum RA.Kartini
Kabupaten Daerah Tingkat II Jepara. Awal pemberian nama dari RSUD
menjadi RSUD RA.Kartini Kabupaten Jepara muncul dari pihak rumah sakit
sendiri denganalasan untuk mengenang jasa pahlawan nasional perempuan asal
Jepara sekaligus meneruskan perjuangannya

c. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi (2)


Landasan hukum terkait opersional RSUD RA.Kartini Kabupaten Jepara

adalah sebagai berikut:

i. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-

Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah

ii. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2009 tentang Kesehatan Nomor 144,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063)

3
iii. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153)

iv. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038)

v. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

(Lembaran Negra Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679)

vi. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan

vii. Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor 14 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Jepara

(Lembaran Daerah Kabupaten Jepara Tahun 2016 Nomor 14, Tambahan

Lembaran Daerah Kabupaten Jepara Nomor 11)

viii. Peraturan Bupati Jepara Nomor 58 Tahun 2010 tentang Penjabaran Tugas

dan Fungsi RSUD RA.Kartini Kabupaten Jepara (Berita Daerah

Kabupaten Jepara Tahun 2010 Nomor 360)

ix. Keputusan Bupati Jepara Nomor 267 Tahun 2008 tentang Pentapan RSU

RA.Kartini sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang

menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah

(PPK-BLUD

4
d. Visi, Misi, dan Nilai-nilai Dasar RSUD RA Kartini Jepara(1)
1. Visi
RSUD RA.Kartini Kabupaten Jepara memiliki visi “Terwujudnya Rumah Sakit
Pendidikan dan Pelayanan Rujukan Utama”
2. Misi
a) Menyelenggarakan Pelayanan Prima
Misi Pertama berfokus memberikan pelayanan kesehatan yang diberikan
secara paripurna dan terpadu kepada lapisan masyarakat termasuk pasien
tidak mampu, sehingga pasien merasa puas dengan pelayanan Rumah Sakit
(RS).
b) Mengembangkan Profesionalisme Sumber Daya Manusia

Misi kedua berfokus pada upaya membangun sumber daya manusia (SDM)
rumah sakit yang professional meliputi knowledge, skills, dan akuntable,
yang berorientasi pada konsumen untuk meningkatkan kualitas pelayanan di
RS.
c) Mengembangkan Pendidikan, Penelitian, Dan Pengabdian Masyarakat
Misi Ketiga berpartisipasi mengembangkan pendidikan, pelatihan dan
pengabdian masyarakat yang bekerjasama dengan rumah sakit pendidikan
utama dan Institusi pendidikan yang dapat meningkatkan mutu pelayanan
d) Melengkapi Sarana dan Prasarana Sesuai Perkembangan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi
Misi keempat mengembangkan sarana prasarana mengikuti kebutuhan
pelayanan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal tersebut
sebagai acuan untuk meningkatkan kinerja rumah sakit, sehingga dapat
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
e) Meningkatkan Kerjsama Lintas Sektor
Misi kelima difokuskan pada peningkatan kerjasama dengan unit kerja yang
terkait, dengan tujuan agar unit kerja terkait (pihak ketiga) dapat
menanamkan modal usaha atau jasanya sehingga menguntungkan kedua
belah pihak

5
.
e. Nilai-nilai Dasar Organisasi

Budaya kerja yang harus dihayati dan dilaksanakan pada RSUD RA. Kartini
Kabupaten Jepara dengan tujuan kepuasan pelayanan pada konsumen. Budaya
kerja rumah sakit dapat dilaksanakan dengan memegang nilai-nilai dasar sebagai
acuan bagi rumah sakit dalam berperilaku yang menunjang tercapainya visi dan
misi serta diharapkan dapat menjadi budaya organisasi RSUD RA Kartini
Kabupaten Jepara. Nilai-nilai dasar tersebut adalah
a. Ketakwaan
b. Etos Kerja
c. Kebersamaan
d. Kejujuran
e. Keterbukaan
f. Akuntabilitas
g. Efektivitas dan efisensi
h. Profesional
i. Pelayanan Prima

6
f. Tugas dan Fungsi Organisasi(1)

1. Struktur Organisasi

Susunan organisasi RSUD RA. Kartini Kabupaten Jepara sebagaimana


Peraturan Bupati Jepara Nomor 7 Tahun 2019 tentang Pola Tata Kelola RSUD
RA. Kartini Kabupaten Jepara

Gambar 1.1
Strukur Organisasi RSUD RA Kartini Kabupaten Jepara

Kepala
Ruang

7
2. Tupoksi Organisasi(2) :
a. Rumah Sakit Umum Daerah RA Kartini mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
b. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada poin a, RSUD
RA Kartini menyelenggarakan fungsi :
 Menyelenggarakan pelayanan medis.
 Menyelenggarakan pelayanan penunjang dan non medis.
 Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan.
 Menyelenggarakan pelayanan rujukan.
 Menyelenggarakan pendidikan dan pengembangan.
 Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan.

3. Tugas Unit Kerja

Tugas pokok dan fungsi RSUD RA Kartini Jepara menurut Peraturan


Bupati nomor 52 tahun 2010 tentang Rumah Sakit Umum Daerah RA Kartini
mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat. Untuk menjalankan tugas tersebut RSUD RA Kartini Jepara
menyelenggarakan fungsi pelayanan medis non medis, pelayanan dan asuhan
keperawatan, pelayanan rujukan, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan
pengembangan, administrasi umum dan keuangan.

4. Berikut ini adalah job description RSUD RA Kartini Jepara:

a. Direktur
1. Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan dan
mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan BLUD agar lebih efisien dan
produktif;
2. Membuat rencana strategis bisnis;
3. Membuat rencana bisnis dan anggaran tahunan; dan
4. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas kinerja operasional
dan keuangan rumah sakit kepada Bupati melalui
b. Dewan Pengawas
1. peraturan perundang - undangan terkait dengan rumah sakit;

8
2. Menjalankan operasional rumah sakit dengan berpedoman pada
peraturan perundang-undangan;
3. Menjamin kepatuhan rumah sakit terhadap peraturan perundang-
undangan;
4. Menjamin kepatuhan staf rumah sakit dalam implementasi semua
regulasi rumah sakit yang telah ditetapkan dan disepakati bersama;
5. Menindaklanjuti terhadap semua laporan dari hasil pemeriksaan dari
badan audit eksternal;
6. Menetapkan proses untuk mengelola dan mengendalikan sumber daya
manusia dan keuangan sesuai peraturan perundang-undangan.
b. Kepala Ruang

1) Melaksanakan fungsi perencanaan meliputi:

a. Menyusun rencana kerja Kepala Ruangan

b. Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan di


ruang rawat yang bersangkutan
c. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah
maupun kualifikasi untuk di ruang rawat, koordinasi dengan Kepala
Bidang Keperawatan
2) Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan, meliputi:

a. Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan di ruang


rawat melalui kerjasama dengan petugas lain yang bertugas di ruang
rawatnya
b. Menyusun jadwal/ daftar dinas tenaga keperawatan dan lain sesuai
kebutuhan pelayanan dan peraturan yang berlaku di rumah sakit
c. Melaksanakan orientasi kepada tenaga keperawatan baru/tenaga lain
yang akan kerja di ruang rawat
d. Memberi orientasi kepada pasien/keluarganya meliputi penjelasan
tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruang rawat, fasilitas yang ada
dan cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari
e. Membimbing tenaga keperawatan untuk pelaksanaan pelayanan/asuhan
keperawatan sesuai standart
f. Mengadakan pertemuan berkala/sewaktu-waktu dengan staf
keperawatan dan petugas lain yang bertugas di rang rawatnya
9
g. Memberi kesempatan/ijin kepada staf keperawatan untuk mengikuti
kegiatan ilmiah/penataran dengan berkoordinasi dengan Kepala Bidang
Keperawatan
h. Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai kebutuhan
berdasarkan ketentuan/kebijakan rumah sakit
i. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalu dalam
keadaan siap pakai
j. Mendampingi visite dokter dan mencatati instruksi dokter, khususnya
bila ada perubahan program pengobatan pasien
k. Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatan di ruang rawat
menurut tingkat keperawatan infeksi/non infeksi untuk kelancaran
pemberian asuhan keperawatan
l. Mengendalikan kualitas system pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan dan kegiatan lain secara tepat dan benar. Hal ini penting
untuk tindakan keperawatan
m. Memberi motivasi kepada petugas dan memelihara kebersihan
lingkungan ruang rawat
n. Meneliti pengisian formulir sensus harian di ruang rawat

o. Menelti/memeriksa pegisian daftar permintaan makanan pasien


berdasarkan macam dan jenis makan pasien
p. Meneliti/memeriksa ulang pada saat penyajian makanan sesuai dengan
program diet
q. Menyimpan berkas catatan medic pasien dalam masa perawatan di ruang
rawatnya dan selanjutnya mengembalikan berkas tersebut ke bagian
medical record bila pasien keluar/pulang dari rawat tersebut
r. Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan asuhan keperawatan
serta kegiatan lainnya di ruang rawat, disampaikan kepada atasan
s. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien / keluarga sesuai
kebutuhan dasar dalam batas wewenangnya
t. Melakukan serah terima pasien dan lain-lain pada saat pergantian
Dinas

10
3) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian, dan penilaian meliputi:

a. Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan.

b. Melakukan peneilitian kinerja tenaga keperawatan yang berada


dibawahtanggung jawabnya.
c. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan
tenagakeperawatan, peralatan dan obat-obatan.
d. Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan sesuai standart
yangberlaku secara mandiri

C. Profil Peserta

Penulis adalah Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Tahun 2022 di Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia Migas – Cepu, Blora, Jawa Tengah.

Nama : Ririn Purwaning Tyas


NIP : 199603182022032018
Tempat/ tanggal lahir : Klaten/ 18 Maret 1996
Jabatan : Ahli Pertama – Perawat
Instansi : RSUD RA. Katini Jepara

Tugas peserta sebagai Ahli Pertama – Perawat di RSUD RA Kartini Jepara diuraikan
dalam Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah RA. Kartini Kabupaten Jepara Nomor
800/209.18 Tahun 2021, sebagai berikut(3):

11
1. melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
2. melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga
3. melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat
4. memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut
5. melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
6. melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan risiko
infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan
7. melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi
8. melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang berdampak pada
pelayanan kesehatan
9. mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular
10. merumuskan diagnosis keperawatan pada individu
11. membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah keperawatan
12. menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan,
menetapkan tindakan)
13. menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga (merumuskan,
menetapkan tindakan)
14. melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/ kritikal
15. melakukan tindakan terapi komplementer/ holistik
16. melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan
pada tahap pre/intra/post operasi
17. memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
18. melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi
19. melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi
20. melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi
21. melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
22. melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
23. melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
tubuh
24. melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu
25. memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu
26. melaksanakan case finding/ deteksi dini/ penemuan kasus baru pada individu
12
27. melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
28. melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien
29. melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok
30. melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam
meningkatkan masalah kesehatan masyarakat
31. melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat
32. melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks
33. melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi
34. melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik
35. melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan komunikasi
36. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal
bedah
37. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak
38. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area maternitas
39. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area komunitas
40. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa;
41. melakukan perawatan luka
42. melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan
keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien;
43. melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
44. melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu
45. melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
46. melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
47. melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai
ketua tim/perawat primer
48. melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
49. melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas
kesehatan
50. melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi
ketenagaan perawat
51. melakukan preseptorship dan mentorship

13
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang muncul di unit
kerja penulis yaitu di Ruang Bougenvile RSUD RA Kartini Jepara. Penulis merumuskan
isu berdasarkan hasil pengamatan penyusun selama masa on the job training (CPNS).
Setelah itu, penulis mengkonsultasikan (mentoring) isu tersebut kepada mentor dan coach
untuk dapat dianalisis secara mendalam sehingga mendapatkan sebuah core issue yang
dapat direalisasikan dalam kurun waktu lebih kurang 30 hari.
Identifikasi isu merupakan tahap pengamatan terhadap perilaku, fenomena,
keadaan nyata, dan culture yang timbul selama kegiatan On the Job Training di unit kerja
RSUD RA Kartini Jepara. Isu tersebut diperoleh dari proses pemetaan lingkungan. Proses
pemetaan lingkungan adalah kemampuan menetapkan isu dengan peduli terhadap masalah
dalam organisasi dan mampu memetakan hubungannya satu sama lain. Isu yang terpantau
selama kegiatan On the Job Training di ruang lingkup unit kerja RSUD RA Kartini Jepara
Khususnya di Ruang Seruni.
Tugas jabatan fungsional perawat dan standar pelayanan keperawatan dijadikan
sebagai dasar dalam pemilihan isu-isu di RSUD RA Kartini Jepara. Isu tersebut
bersumber dari pengamatan langsung dan pengamatan atasan. Berdasarkan hasil
pengamatan di instansi RSUD RA Kartini Jepara berupa isu-isu yang terjadi dan dikaitkan
dengan pencapaian visi dan misi RSUD RA Kartini Jepara, antara lain:
a. Kurang optimalnya manajemen pelaksanaan terapi aktivitas kelompok yang
dilakukan perawat terhadap pasien jiwa di bangsal Seruni RSUD RA Kartini Jepara
b. Kurang optimalnya penyimpanan dan pencatatan barang pasien jiwa di
bangsal Seruni RSUD RA Kartini Jepara.
c. Kurang optimalnya pencatatan tanda-tanda vital atau vital sign pada
pasien dengan gangguan jiwa bangsal Seruni RSUD RA Kartini Jepara.
d. Kurangnya kesadaran pegawai rumah sakit untuk datang tepat waktu dan
kelengkapan pemakaian atribut ASN.
e. kurang patuhnya pagawai dalam penyusunan rekam medis sesuia dengan Standar
prosedur bangsal Seruni RSUD RA Kartini Jepara.

14
Tabel 1.1. Identifikasi Isu dikaitkan dengan Agenda 3 Pelatihan Dasar CPNS

No Identifikasi Isu Data Yang Ditemukan dan Sumber Isu Dampak Jika Isu Kondisi yang diharapkan
bukti Tidak
Diselesaikan
1. Kurang optimalnya -kurang optimalnya peran Optimalnya
manajemen pelaksanaan - wawancara perawat dalam memberikan Manajemen pelaksanaan
terapi aktivitas asuhan keperawatan berupa terapi aktivitas kelompok
kelompok yang terapi aktivitas kelompok. yang dilakukan perawat
dilakukan perawat terhadap pasien jiwa.
terhadap pasien jiwa di -kurang optimalnya
bangsal Seruni RSUD pemberian terapi pada
RA Kartini Jepara pasien sehingga menambah
lama waktu perawatan

-menurunkan kualitas mutu


pelayanan Rumah Sakit

-Dokter tidak mampu


maksimal dalam pemberian
terapi

Terdapat buku standart


asuhan keperawatan tentang
jiwa namun jarang
dimplementasikan oleh
perawat. Banyak perawat
yang memanfaatkan waktu
luang untuk keluar ruang

15
2. Kurang optimalnya -Barang pasien ada yang Optimalnya penyimpanan
penyimpanan dan ASN tertinggal saat pasien dan pencatatan barang
pencatatan barang pasien pulang. pasien jiwa di bangsal
jiwa di bangsal Seruni Seruni RSUD RA Kartini
RSUD RA Kartini Jepara. -Kualitas pelayanan Jepara.
kesehatan menjadi tidak
sesuai dengan harapan,
keinginan dan kebutuhan
pakaian pasien ditumpuk masyarakat.
disatu tempat dan barang lain
ditempatkan dilaci sehingga -Nama pasien tertukar
mengakibatkan lupa untuk karena ada yang tidak
diberikan kepada pasien atau dicatat
keluarga pasien
-Perawat sering merasa
kebingungan mencari buku
pencatatan barang sehingga
sering tidak dicatat.
3. Kurang optimalnya -Kondisi pasien tidak dapat optimalnya pencatatan
pencatatan tanda-tanda vital terpantau setiap kali tanda-tanda vital atau
atau vital sign pada pasien pergantian shift. vital sign pada pasien
dengan gangguan jiwa di dengan gangguan jiwa di
bangsal Seruni RSUD RA -Dokter tidak mampu bangsal Seruni RSUD
Kartini maksimal dalam pemberian RA Kartini
terapi.

Pada lembar pencatatan -Resiko terjadinya komplain


tanda-tanda vital sering tidak
diisi atau kosong, terutama
bagian suhu dan tekanan
darah.

16
4. Kurangnya kesadaran -terlambatnya pemberian Terwujudnya kepatuhan
pegawai rumah sakit untuk pelayanan kepada pasien dan kessaaran pegawai
datang tepat waktu dan dan keluarga pasien. rumah sakit untuk datang
kelengkapan pemakaian tepat waktu dan
atribut ASN. -kurang mencerminkan kelengkapan pemakaian
sikap disiplin sebagai ASN. atribut.

-timbulnya komplain karena


Absensi yang tidak 100 %.
lamanya pelayanan yang
Sering menunggu kedatangan
diberikan.
dokter dan perawat.
Selain itu ada perawat yang
tidak lengkap menggunakan
atribut asn ( lencana Korpri)

5. kurang patuhnya pagawai -menimbulkan kebingungan Peningkatan kepatuhan


dalam penyusunan rekam saat pencarian data pasien. penyusunan rekam medis
medis sesuia dengan sesuia dengan Standar
Standar prosedur -menurunkan mutu prosedur
operasional bangsal Seruni pelayanan dan akreditasi. operasional bangsal
RSUD RA Kartini Jepara. Seruni RSUD RA Kartini
-mengakibatkan pegawai Jepara.
lupa untuk mengisi form.

-mengakibatkan pencarian
data pasien menjadi lebih
lama.

Semua rekam medis disusun


berbeda- beda dan tidak

17
sesuai dengan panduan
penyusunan rekam medis.

18
B. Penetapan Core Isu
Core Issue didapatkan dari analisis kualitas masing – masing isu. Proses analisis isu
tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria kualitas issue. Dalam penetapan isu,
digunakan metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhayalakan dan Kelayakan) dengan bobot
menggunakan skala Linkert 1-5, selanjutnya dilakukan penjumlahan dan hasil penjumlahan
dengan nilai terbesar merupakan isu aktual/utama (core issue), dan USG (Urgency,
Seriousness and Growth) untuk melihat bagaimana suatu itu tersebut relevan, aktual dan
berdampak terhadap instansi atau organisasi.(4) Isu yang akan dianalisis didapat dari
pengamatan selama peserta latsar bekerja di RSUD RA Kartini Jepara khususnya ruang
Seruni sebagai Ruang rawat inap. Metode APKL merupakan salah satu metode untuk
menguji apakah suatu isu layak untuk dibahas dalam aktualisasi, yang dijelaskan sebagai
berikut:(4)
1. Aktual : isu sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau diperkirakan
bakal terjadi dalam waktu dekat.
2. Problematik : merupakan masalah mendesak yang memerlukan berbagai upaya
alternatif jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata.
3. Kekhalayakan : menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pada umumnya,
bukan untuk seseorang atau kelompok.
4. KeLayakan : logis, pantas, realitas, dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak,
kewenangan dan tanggung jawab.

Pada USG skor yang digunakan kisaran 1 sampai dengan 5, dengan penjelasan sebagai
berikut :
1. Urgency : seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti.
2. Seriousness : seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat
yang akan ditimbulkan.
3. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani segera.

19
Hasil identifikasi Isu dengan metode AKPL dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 1.2 Identifikasi Isu metode APKL

No Isu A P K L Total Ranking


Kurang optimalnya manajemen 5 5 5 5 20 1
pelaksanaan terapi aktivitas kelompok
1.
yang dilakukan perawat terhadap
pasien jiwa di bangsal Seruni RSUD
RA Kartini Jepara

Kurang optimalnya penyimpanan dan 3 3 3 4 13 4


2. pencatatan barang pasien jiwa di
bangsal Seruni RSUD RA Kartini
Jepara.
Kurang optimalnya pencatatan tanda- 4 4 4 4 16 3
tanda vital atau vital sign pada pasien
3.
dengan gangguan jiwa bangsal Seruni
RSUD RA Kartini Jepara.

4. Kurangnya kesadaran pegawai rumah 4 4 5 4 17 2


sakit untuk datang tepat waktu dan
kelengkapan pemakaian atribut ASN.

5. kurang patuhnya pagawai dalam 3 3 3 3 12 5


penyusunan rekam medis sesuia
dengan Standar prosedur bangsal
Seruni RSUD RA Kartini Jepara.

Tabel 1.3 Keterangan kriteria penetapan APKL

Bobot Aktual Problematik Kekhalayakan Layak


1 Pernah benar-benar Masalah sederhana Tidak menyangkut Masuk akal
terjadi hajat hidup orang
banyak
2 Benar-benar sering Masalah kurang Sedikit menyangkut Realistis
terjadi kompleks hajat hidup
Orang banyak
3 Benar-benar terjadi Masalah cukup Cukup menyangkut Cukup
dan bukan menjadi kompleks namun hajat hidup orang masuk
pembicaraan tidak perlu segera banyak akal dan
dicarikan solusi realistis
4 Benar-benar terjadi Masalah kompleks Menyangkut hajat Masuk akal
terkadang menjadi hidup orang banyak dan realistis

20
bahan Pembicaran

5 Benar-benar terjadi Masalah Sangat Sangat menyangkut Masuk akal,


dan sedang hangat kompleks hajat hidup orang realistis, dan
dibicarakan sehingga perlu banyak relevan
dicarikan segera untuk
solusinya dimunculkan
inisiatif
pemecahan
masalahnya.

Berdasarkan metode APKL dari tabel di atas diperoleh 3 urutan isu yang ada di Ruang Seruni
RSUD RA Kartini Jepara yaitu :
1. Kurang optimalnya manajemen pelaksanaan terapi aktivitas kelompok yang dilakukan
perawat terhadap pasien jiwa di bangsal Seruni RSUD RA Kartini Jepara
2. Kurangnya kesadaran pegawai rumah sakit untuk datang tepat waktu dan kelengkapan
pemakaian atribut ASN.
3. Kurang optimalnya pencatatan tanda-tanda vital atau vital sign pada pasien dengan
gangguan jiwa di bangsal Seruni RSUD RA Kartini Jepara.

Hasil isu tersebut kemudian ditapis lagi menggunakaan metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth).
Tabel 2.1 Seleksi isu menggunakan metode USG

No Isu U S G Total Ranking


Kurang optimalnya manajemen
1. pelaksanaan terapi aktivitas kelompok 5 5 5 15 1
yang dilakukan perawat terhadap pasien
jiwa di bangsal Seruni RSUD RA
Kartini Jepara

Kurangnya kesadaran pegawai rumah


2. sakit untuk datang tepat waktu dan 5 4 5 14 2
kelengkapan pemakaian atribut ASN.

Kurang optimalnya pencatatan tanda- 3


tanda vital atau vital sign pada pasien 4 4 4 12
3. dengan gangguan jiwa bangsal Seruni
RSUD RA Kartini Jepara.

21
Tabel 2.2 Keterangan Kriteria Penetapan USG

Bobot Urgency Seriousness Growth


Akibat yang ditimbulkan
1 Tidak penting Tidak berkembang
tidak serius
Akibat yang ditimbulkan
2 Kurang penting Kurang berkembang
kurang serius
Akibat yang ditimbulkan
3 Cukup penting Cukup berkembang
cukup serius
Akibat yang ditimbulkan
4 Penting Berkembang
serius
Akibat yang ditimbulkan
5 Sangat penting Sangat berkembang
sangat serius

Berdasarkan hasil penilaian USG maka yang menjadi prioritas isu utama yaitu Kurang
optimalnya manajemen pelaksanaan terapi aktivitas kelompok yang dilakukan
perawat terhadap pasien jiwa di bangsal Seruni RSUD RA Kartini Jepara.

C. Penyebab Isu
Berdasarkan hasil penilaian metode APKL dan metode USG maka yang menjadi prioritas
isu utama yaitu “Kurang optimalnya manajemen pelaksanaan terapi aktivitas kelompok yang
dilakukan perawat terhadap pasien jiwa di bangsal Seruni RSUD RA Kartini Jepara”
Akar permasalahan kemudian diidentifikasi melalui fishbone diagram yang meliputi
kategori, di antaranya Machine (mesin atau teknologi), Method (metode atau proses), Material
(termasuk raw material, konsumsi, dan informasi), Man Power (tenaga kerja atau pekerjaan
fisik), measurement (pengukuran atau inspeksi) , Milieu / Mother Nature / Environment
(lingkungan), dan. Diagram ini mengidentifikasi segala sebab permasalahan.

22
Gambar 2.1 Diagram Fishbone

Machine Method Material

Keterbatasan sarana dan


SOP tidak dilaksanakan
prasarana
Jumlah pasien banyak
Tidak ada sistem reward
dan punishment Kurang optimalnya manajemen
pelaksanaan terapi aktivitas
kelompok yang dilakukan
perawat terhadap pasien jiwa di
Jumlah perawat yang bangsal Seruni RSUD RA
Lupa Belum adanya jadwal dan belum patuh masih banyak Kartini Jepara
dan media
media si
sosialisasi
sosialisa
Kurangnya jumlah Kesadaran perawat kurang
perawat

Man Power Measurement Environment

23
D. Gagasan Pemecahan Isu
Berdasarkan identifikasi dan penapisan isu dengan metode APKL pada tabel 2.1 dan
metode USG tabel 2.2, perlu dianalisa kembali penyebab terjadinya isu tersebut. Hasil dari
metode APKL menunjukkan bahwa isu yang paling signifikan adalah isu mengenai
“Kurang optimalnya manajemen pelaksanaan terapi aktivitas kelompok yang
dilakukan perawat terhadap pasien jiwa di bangsal Seruni RSUD RA Kartini
Jepara”. Dari beberapa akar masalah yang tergambarkan dalam Fishbone (gambar 2.1)
Penyebab dari isu atau masalah yang diangkat oleh penulis yaitu sebagai berikut:
1. Kurang Pengetahuan perawat tentang Terapi Aktivitas Kelompok
2. Belum tersedia Form Jadwal Pelaksanaan Terapi Aktivitas Kelompok
3. Pelaksanaan Terapi Aktivitas Kelompok belum Sesuai SOP.

Berdasarkan identifikasi isu, dan penyebab tersebut, maka gagasan pemecahan isu
yang dapat diajukan dalam rancangan aktualisasi ini adalah
1. Melakukan edukasi kepada perawat (Teman Sejawat) terkait Terapi Aktivitas
Kelompok
2. Pembuatan Jadwal pelaksanaan Terapi Aktivitas Kelompok
3. Evaluasi pelaksanaan Terapi Aktivitas Kelompok

E. Manfaat Bagi Stakeholder

Identifikasi isu yang telah dilakukan oleh penulis didapatkan prioritas isu
Kurang optimalnya manajemen pelaksanaan terapi aktivitas kelompok yang
dilakukan perawat terhadap pasien jiwa di bangsal Seruni RSUD RA Kartini
Jepara.dalam penyusunan gagasan penulis juga mempertimbangkan manfaat yang
diperoleh oleh stakeholder diantaranya.

Tabel 2.3 Manfaat Bagi Stakeholder di Ruang Seruni RSUD RA Kartini Jepara
No Stakeholder Langsung Manfaat Yang Diterima
1 Instansi RSUD RA Kartini Terwujudnya salah satu misi dari Instansi RSUD
RA Kartiniyaitu terlaksananya pengabdian

24
masyarakat melalui pendidikan kesehatan Rumah
sakit (PKRS)
2 Kepala Ruangan (Ruang Terlaksananya salah satu program ruang Seruni
Rawat inap Seruni) yang terjadwal yaitu Terapi Aktivitas Kelompok
3 Perawat ketua Tim Meningkatkan pemahaman dalam pelaksanaan
Terapi Aktivitas Kelompok pada Pasien dengan
Gangguan Jiwa.
4 Perawat pelaksana Meningkatkan skill dan kompetensi perawat dalam
malaksanakan Terapi Aktivitas Kelompok pada
pasien dengan gangguan jiwa.
5 Pasien gangguan jiwa - Pemberian terapi aktivitas kelompok pada
paien jiwa membuat peningkatan kesembuhan
pasien.
- Pasien tidak merasa bosan dan mengalami
kemunduran dalam pengobatan.

25
26
F. Matrik Rancangan Aktualisasi
Penjabaran kegiatan-kegiatan pemecahan yang akan dilakukan sebagai bahan aktualisasi dan habituasi di instansi yaitu sebagai
berikut
TABEL 2.4 Matriks Rancangan Gagasan Isu di Ruang Bougenvile RSUD RA Kartini Jepara

NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/ HASIL KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1. Melakukan a. Menghubungi dan 1. Tersampaika Berorientasi Menghadap Dalam
konsultasi melakukan kontrak nnya isu Pelayanan: mentorterkait kegiatanini
dan waktu dengan yang muncul menghubungi mentor gagasan dan memperkuat
koordinasi mentor (kepala ditempat dengan bahasa yang inovasi akan nilai organisasi
dengan ruang) untuk kerja sopan dan santun mendukung misi berupa
mentor berkonsultasi 2. Tersampaika serta ramah. RSUD RA Kartini memperkuat
(kepala tentang kegiatan nnya Kab. Jepara capaian nilai
ruang) terkait gagasan dan yaitu: organisasi
gagasan inovasi Mengembangka Keterbukaa,
kegiatan pemecahan n professional.
yang akan isu profesionalisme
dilaksanakan 3. Mendapat arahan sumber daya
dan persetujuan manusia.
dari mentor.
b. Melakukan Berorientasi
pertemuan Pelayanan dan
dengan mentor Akuntabel:
terkait kegiatan memaparkan rencana
yang akan kegiatan kepada
dilaksananakan.
mentor dengan
sopan, ramah dan
bertanggung jawab,
serta datang tepat

27
waktu sesuai dengan
kontrak waktu.
Adaptif dan
Kolaboratif:
berdiskusi dengan
secara proaktif
bertanya kepada
mentor serta
mampu
menyatukan saran
dan masukan dari
mentor.
Kompeten:Bertuka
r pikiran dan
berdiskusi dengan
mentor terkait
gagasan dan
inovasi.
Harmonis:
Menghormati
petunjuk, saran dan
masukan mentor
tanpa membeda-
bedakan
agama,ras,suku,
bangsa.
Loyal:
Melaksanakan
petunjuk, saran dan
masukan mentor
sesuai dengan
norma dan

28
ketentuan yang
berlaku.
2. Membuat a. Konsultasi dengan 1. Terjadwalnya Berorientasi Kegiatan yang Kegiatan
jadwal mentor (kepala ruang) pelaksanaan Pelayanan: dilakukan sejalan yang
pelaksanaan tentang rencana kegiatan pada berkonsultasi dan berkaitan dilaksanakan
Terapi pembuatan jadwal google dengan mentor dengan misi RSUD sesuia dengan
Aktivitas pelaksanaan Terapi calender dengan ramah dan RA Kartini yaitu nilai
Aktivitas Kelompok. 2. Daftar email
Kelompok perilaku yang menyelenggarakan organisasi :
perawat seruni
dengan google terkumpul.
sopan santun. pelayaan prima keterbukaan,
calendar. Kompeten dan kebersamaa
Akuntabel: n, pelayanan
memberikan kinerja prima,
terbaik dengan kejujuran
melakukan dengan
jujur, bertanggung
jawab, cermat agar
dapat menghasilkan
tugas dengan kualitas
terbaik.
Harmonis: Dalam
penentuan waktu
dan tempat
pelaksanaan tidak
akan memaksakan
kehendak dan
mengikuti
keputusan dari
mentor agar
situasi
pelaksanaan
kegiatan kondusif

29
dan tidak
mengganggu
pekerjaan mentor

b. Memperoleh jadwal Kompeten:Bertuka


fix pelaksanaan r pikiran dan
terapi aktivitas berdiskusi dengan
kelompok mentor terkait
jadwal pelaksanaan
terapi kelompok
yang diberikan
kepada pasien.
Menerima hasil
keputusan dan
berusaha dengan
bertanggung jawab
melaksanakan
tugas.
Adaptif dan
Kolaboratif:
mampu mengikuti
hasil keputusan
jadwal pelaksanaan
terapi aktivitas
kelompok dan
bekerja sama
dengan perawat
yang lain untuk
menghasilkan
kegiatan yang baik

30
c. Membuat jadwal Akuntabel :
pelaksanaan terapi melaksanakan tugas
aktivitas kelompok dengan penuh rasa
dengan menggunakan tanggung jawab dan
Google Calender disiplin.
Kompeten :
berusaha dengan
penuh rasa sadar,
jujur, dan
meningkatkan
ilmupengetahuan.
Adaptif : mampu
mengikuti
perkembangan dan
kemajuan IPTEK
dengan mencoba
memberikan
inovasi yang
berhubungan
dengan teknologi.
Loyal : bersedia
mengerjakan tugas
demi peningkatan
mutu RSUD RA
Kartini.

d. Meminta alamat email Berorientasi


perawat di bangsal Pelayanan :
Seruni RSUD RA meminta alamat
Kartini. email dengan sopan
dan ramah.

31
Akuntabel :
melaksanakan tugas
dengan penuh
ketelitian.
Kolaboratif dan
harmonis :
menjalin
komunikasi yang
baik dan tidak
membeda-bedakan
semua perawat
ketika meminta
alamat email.
3. Membuat a. Konsultasi dengan 1. Media sosialisai Berorientasi Rencana kegiatan Kegiatan
media mentor terkait berupa power point Pelayanan: tersebut sesuia yang
sosialisasi rancangan sosialisasi dan video berkonsultasi dengan visi misi dilakukan
berupa video berupa video dan 2. Akses melalui QR dengan mentor rumah sakit umum sesuai dengan
dan materi materi terapi aktivitas Code dengan ramah dan daerah Kartini yaitu nilai
kelompok.
yang perilaku yang sopan mengembangkan organisasi
diaplikasikan santun. pendidikan, yaitu : etos
menggunakan Kompeten dan penelitian, dan kerja,
QR Code Akuntabel: pengabdian akuntabilitas
memberikan kinerja masyarakat. , efektivitas
terbaik dengan dan efisien,
melakukan dengan serta
jujur, bertanggung pelayanan
jawab, cermat agar prima
dapat menghasilkan
tugas dengan
kualitas terbaik.
Harmonis: Dalam
penentuan waktu dan

32
tempat pelaksanaan
tidak akan
memaksakan
kehendak dan
mengikuti keputusan
dari mentor agar
situasi pelaksanaan
kegiatan kondusif dan
tidak mengganggu
pekerjaan mentor.
Kolaboratif :
menggabungkan
saran dan masukan
dari mentor dan
perawat lain dalam
proses pembuatan
video dan materi
terapi aktivitas
kelompok.
b. Membuat video Akuntabel:
dan materi terapi membuat media
aktivitas sosialisasi berupa
kelompok. video dan materi
dengan penuh rasa
tanggung jawab,
cermat dan teliti.
Loyal: menyusun
media sosialisasi
berupa materi dan
video terapi
aktivitas kelompok
sesuai dengan
prosedur dan aturan

33
yang berlaku di
RSUD RA Kartini.
c. Memindahkan Adaptif :
video dan materi memudahkan akses
ke aplikasi QR materi dan video
Code dengan
memanfaatkan
aplikasi QR Code
yang merupakan
salah satu betuk
adaptasi terhadap
perkembangan
teknologi.
4. Melakukan a. kontrak waktu dengan 1. Peningkatan Berorientasi Kegiatan yang Kegiatan ini
sosialisasi seluruh perawat ruang pengetahuan Pelayanan : dilakukan sesuia sesuai dengan
penggunaan Seruni RSUD RA perawat menggunakan dengan visi dan misi nilai
QR Code dan Kartini terkait mengenai bahasa sopan dan RSUD RA Kartini organisasi :
google sosialisasi pelaksanaan santun dalam yaitu : etos kerja,
penggunaan QR Code terapi aktivitas
calender mengundang mengembangkan kebersaman,
dan google calender. kelompok.
terkait materi Serta melakukan 2. Peningkatan seluruh perawat pendidikan,pelatih keterbukaan,
dan video perijinan dengan kepuasan ruang Seruni RSUD an, dan profesional.
kegiatan pihak humas rumah keluarga pasien RA Kartini. pengabdian
Terapi sakit. dan pasien Akuntabel : secara masyarakat serta
Aktivitas 3. Peningkatan bertanggung jawab meningkatkan
Kelompok. mutu pelayanan dan disiplin kerja sama lintas
Serta RSUD RA mengikuti sektor.
berkomunikas Kartini sosialisasi terapi
i dengan aktivitas kelompok.
humas rumah
sakit terkait
perjinan

34
sosialisasi
kegiatan
b. Pelaksanaan Berorientasi
sosialisasi terapi Pelayanan
kativitas kelompok penyampaian
dan penggunaan QR sosialisasi terapi
Code dan google aktivitas kelompok
calender.
dengan
menggunakan
bahasa yang sopan
dan santun serta
ramah kepada
perawat yang
diundang.
Akuntabel :
memberikan materi
sosialisasi dengan
penuh rasa
tanggung jawab dan
disiplin.
Harmonis :
menjalin kerjasama
dan kekompakan
antar perawat dan
tidak membeda-
bedakan antar
perawat yang satu
dengan yang lain
sehingga
terciptanya situasi
yang kondusif.

35
Kompeten :
pemberian
sosialisasi terapi
aktivitas kelompok
dapat meningkatkan
skill dan
pengetahuan
perawat terkait
pemberian terapi
aktivitas kelompok
kepada pasien.
Adaptif dan
Kolaboratif:
mampu
menyesuaikan
dengan kemajuan
teknologi dan
bersama-sama
bekerja sama baik
dengan dokter
untuk
melaksanakan
terapi aktivitas
kelompok
terjadwal.
Loyal : -
penyampaian materi
sesuai dengan
peraturan yang
berlaku dan guna
meningkatkan mutu

36
pelayanan di RSUD
RA Kartini.

5. Melakukan a. Mengingatkan 1. Terlaksananya Berorientasi Kegiatan yang Kegiatan ini


pelaksanaan untuk pengisian terapi aktivitas Pelayanan: dilakukan sesuia sesuai dengan
terapi evaluasi dan terjadwal mengingatkan dengan visi dan misi nilai
aktivitas melihat jadwal 2. Tercapainya perawat yang RSUD RA Kartini organisasi :
terjadwal pelaksanaan terapi pengisian bertugas melakukan yaitu : Ketakwaan,
aktivitas dokumentasi
dan terapi aktivitas Menyelenggarakan etos kerja,
kelompok. kegiatan
monitoring 3. Peningkatan kelompok ddengan pelayanan prima akuntabilitas
pelaksanaan mutu pelayanan cara yang sopan dan , profesional,
dengan dan santun serta mengembangkan dan
memanfaatk ramah. profesionalisme pelayanan
an group Akuntabel : sumber daya prima.
Whatsapp menjalankan tugas manusia
dengan penuh rasa
tanggung jawab,
teliti, cermat dan
disiplin dalam
mengingatkan
perawat.
Kompeten :
melaksanakan
dengan baik terapi
aktivitas kelompok
sesuai dengan
peraturan dan
tanggung jawab.
Harmonis: Dalam
penentuan waktu
dan tempat

37
pelaksanaan saya
tidak akan
memaksakan
kehendak dan
mengikuti
keputusan perawat
ruangan dan mentor
agar situasi
pelaksanaan
sosialisasi kondusif
dan tidak
mengganggu
pekerjaan perawat
ruangan.
Adaptif dan
kolaborasi :
menyesuaikan
dengan peraturan
baru yang telah
berlalu serta bekerja
sama dengan
perawat lain untuk
tercapainya
kegiatan yang
kondusif.
b. Observasi
pelaksanaan terapi
aktivitas
kelompok.
6. Melakukan a. Sosialisasi evaluasi 1. Data evaluasi Berorientasi Kegiatan yang Kegiatan ini
evaluasi dengan menggunakan pelaksanaan Pelayanan : dilakukan sesuia sesuai dengan
dengan google form kegiatan terapi penyampaian dengan visi dan misi

38
menggunakan aktivitas sosialisasi evaluasi RSUD RA Kartini nilai
google form. kelompok terapi aktivitas yaitu : organisasi :
2. Data kelompok dengan Mengembangkan Keterbukaan
dokumentasi menggunakan profesionalisme , kejujuran,
kegiatan. bahasa yang sopan sumber daya profesioanal,
dan santun serta manusia. kebersamaa
ramah kepada n.
perawat yang
diundang.
Akuntabel :
memberikan
evaluasi sosialisasi
dengan penuh rasa
tanggung jawab
dan disiplin.
Harmonis :
menjalin
kerjasama dan
kekompakan antar
perawat dan tidak
membeda-bedakan
antar perawat
yang satu dengan
yang lain sehingga
terciptanya situasi
yang kondusif.
Kompeten :
pemberian
sosialisasi evaluasi
terapi aktivitas
kelompok dapat
meningkatkan

39
pengetahuan
perawat terkait
pendokumentasian
terapi aktivitas
kelompok.
Adaptif dan
Kolaboratif:
mampu
menyesuaikan
dengan kemajuan
teknologi dan
bersama-sama
bekerja sama baik
dengan dokter
untuk
melaksanakan
evaluasi terapi
aktivitas
kelompok
terjadwal.
Loyal : -
penyampaian
materi sesuai
dengan peraturan
yang berlaku dan
guna
meningkatkan
mutu pelayanan di
RSUD RA
Kartini.

40
b. Mengolah
dokumentasi yang
sudah masuk ke
google form.

c. Dokumentasi
kegiatan.

41
BAB III
RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

A. Jadwal Kegiatan Aktualisasi


Berikut adalah tabel jadwal kegiatan dalam jangka pendek untuk pekan 1, 2, 3 dan 4 di Bulan September dan Pekan 1, 2 dan 3 di Bulan
Oktober 2022
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Pada Setiap Gagasan Isu di Ruang Bougenvile RSUD RA Kartini Jepara

NO KEGIATAN SEPTEMBER 2022 OKTOBER 2022 BUKTI KEGIATAN


MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU
2 3 4 5 1 2
1. Melakukan konsultasi dan koordinasi 7–9 Foto Kegiatan, lembar
dengan mentor. Septemb er konsultasi
2022

2. Membuat jadwal pelaksanaan Terapi 10 – 12 Foto form google


Aktivitas Kelompok dengan google Septemb er calender, daftar hadir.
calendar. 2022

42
3. Membuat media sosialisasi berupa video 7 – 13 September Lembar materi Terapi
dan materi yang diaplikasikan 2022 Aktivitas Kelompok,
menggunakan QR Code Video Terapi Aktivitas
Kelompok, print QR
Code, daftar hadir

4. Melakukan sosialisasi penggunaan QR 14 – 16 Foto kegiatan, daftar


Code dan google calender terkait materi September hadir.
dan video kegiatan Terapi Aktivitas 2022
Kelompok.
5. Pelaksanaan kegiatan dan monitoring 17 September 2022 – 8 Oktober 2022 Foto dan daftar hadir
pelaksanaan dengan memanfaatkan
group Whatsapp
ditanda tangan,
dokumentasi kegiatan

6. Melakukan evaluasi kegiatan Aktualisasi 7 – 10 Foto kegiatan, laporan


dengan menggunakan google form. Oktober hasil evaluasi

2022
7. Membuat Laporan Aktualisasi 11 – 18 Laporan aktualisasi
Oktober
2022

43
B. Identifikasi Kendala dan Rencana Antisipasinya

Tabel 3.2 Identifikasi Kendala dan Rencana Antisipasinya


No Kegiatan Identifikasi Kendala Yang Rencana Antisipasi
Mungkin Terjadi
1 Perencanaan Sulitnya menentukan jadwal Ijin Kontrak waktu jauh hari
Kegiatan, pertemuan atau diskusi dengan sebelum agenda
atasan/ mentor maupun pihak konsul/diskusi sehingga dapat
lain Menyamakan jadwal
pertemuan/ diskusi dengan
mengikuti waktu luang pihak
yang kita ajak diskusi
2 Penyusunan jadwal Sulitnya untuk membagia adil Mendiskusikan dengan
kegiatan perawat dalam jadwal mentor dan mencocokan
pelaksanaan kegiatan dengan jadwal di ruang seruni
serta meminta ijin persetujuan
kepada perawat.
3 Sosialisasi terapi Sulitnya menentukan waktu 1. Kontrak Waktu jauh hari
aktivitas kelompok dalam memberikan edukasi kepada perawat agar dapat
dengan media kepada perawat diantara waktu terencana waktu luang.
digital kerja pelayanan kepada pasien 2. Edukasi dilakukan pada tiap
mengingat terdapat juga shift dengan target perawat
pembagian 3 shift pelayanan pada shift tersebut dan
perawat (Pagi, Siang, Malam) dilakukan 30 menit sebelum
Perawat sulit menerima dan operan jaga dimulai
menggunakan media digital.

4 Evaluasi dengan Susahnya sinyal dan jaringan Memanfaatkan wifi rumah


menggunkan serta tak semua perawat mampu sakit atau data pribadi serta
google form menggunakan google form mengajarkan dengans sabar
kepada perawat yang belum
bisa menggunakan google
form

44
DAFTAR PUSTAKA

1. RSUD RA Kartini Jepara. Profil RSUD RA Kartini Jepara [Internet]. 2021. Available
from: https://rsudkartini.jepara.go.id/profil/

2. Peraturan Bupati No 7 Tahun 2019. tentang Pola Tata Kelola Rumah Sakit Umum RA.
Kartini Kabupaten Jepara.

3. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah RA. Kartini Kabupaten Jepara Nomor
800/209.18 Tahun 2021. Surat Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis
Perawat Klinis Sakit Umum Daerah RA. Kartini Kabupaten Jeparale.

4. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Analisis Isu Kontemporer [Internet].


Makassar.Lan.Go.Id. 2019. 61 p. Available from: https://makassar.lan.go.id/wp-
content/uploads/2019/08/Kesiapsiagaan-Bela-Negara_2019.pdf

5. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Modul Wawasan Kebangsaan dan


Nilai-Nilai Bela Negara. Lemb Adm Negara. 2022;61.

6. Badan Kepegawaian Negara. Modul Latsar CPNS [Internet]. Booklet BerAkhlak. 2021.
Available from: http://puskan.lan.go.id/

45
LAMPIRAN

Gambar 1 Bukti Tangkapan Layar Coaching ke-1

Gambar 1 Bukti foto Mentoring ke 1

46
Gambar 2 Bukti Foto Tatap Muka Coaching ke 2

47

Anda mungkin juga menyukai