DARISMAYANTI LA ONGKI, SE
NDH. 15
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III
ANGKATAN CV TAHUN 2021
OLEH :
DARISMAYANTI LA ONGKI, SE
NDH : 15
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
OLEH :
DARISMAYANTI LA ONGKI, SE
NDH : 15
COACH, MENTOR,
ii
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
Oleh :
DARISMAYANTI LA ONGKI, SE
NDH : 15
Telah diterima dan diperbaiki sesuai saran Penguji, Coach dan Mentor
pada Seminar Laporan Aktualisasi yang dilaksanakan pada tanggal, Agustus 2021
dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diaktualisasikan pada pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Angkatan CV Tahun 2021
Dr. YASIR SYAM HUSAIN, SP., MM Dr. Drs. RUSLAN, M.Pd ESTRY DWI JAYANTI SUHARNO, SE
NIP. 19731117 199903 1 001 NIP. 19650528 199403 1 007 NIP. 19830113 200502 2 004
Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
SYAHRUDDIN NURDIN, SE
NIP. 19660621 199012 1 001
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil’alamin, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT
atas segala rahmat dan hidayah yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan aktualisasi dengan judul “Promosi 2 (dua) Objek Wisata Prioritas di Kabupaten
Buton Melalui Media Sosial” dengan baik. Sholawat dan salam diucapkan untuk junjungan
kita Rasulullah Muhammad SAW, karena jasa Beliau kita bisa menikmati zaman yang penuh
dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Laporan aktualisasi ini disusun sebagai satu syarat untuk kelulusan pada Latihan Dasar
CPNS Golongan III Angkatan CV. Dalam rangka menyelesaikan Laporan Aktualisasi ini,
Penulis mendapat banyak bimbingan, pengetahuan serta motivasi dalam penyusunan laporan
ini, baik berupa materi maupun berupa motivasi kepada penulis. Sehubungan dengan hal
tersebut penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Bupati Buton Drs. La Bakry, M.Si
2. Bapak Syahruddin Nurdin, SE selaku Kepala BPSDM Prov Sultra beserta jajarannya
selaku penyelenggara Latihan Dasar CPNS
3. Bapak Drs. Awaluddin selaku Kepala BKPSDM Kabupaten Buton beserta jajarannya
yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
4. Bapak Dr. Yasir Syam Husain, SP., MM selaku penguji
5. Bapak Dr.Drs. Ruslan,M.Pd selaku coach atas semua inspirasi, dorongan, masukan dan
bimbingannya.
6. Bapak Rusdi Nudi, S.Pd, M.Pd selaku Plt. Kepala Dinas Pariwisata
7. Ibu Estry Dwi Jayanti Suharno, SE selaku mentor atas semua arahan, motivasi,
dukungan, masukan dan bimbingan selama perancangan program aktualisasi
8. Keluarga Besar Dinas Pariwisata Kabupaten Buton atas dukungan dan kerjasamanya
9. Seluruh Widyaswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan memberikan
pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan
di instansi
10. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi kegiatan latsar.
11. Tim-Tim Kerja yang selalu membantu dalam proses tahapan kegiatan aktualisasi mulai
dari awal turun lapangan hinnga awal hingga selesai
12. Keluarga besar peserta Latsar Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tenggara Gol III angkatan
CIV,CV,CVI
iv
13. Seluruh keluarga besar saya, terutama orang tua, suami, anak dan saudara yang selalu
mendukung dan mendoakan sepenuh hati demi terciptanya rancangan aktualisasi ini.
Penulis sadar bahwa laporan laporan aktualisasi ini belum sempurna. Penulis berharap
adanya masukan yang membangun dari berbagai pihak guna membuat laporan aktualisasi
menjadi lebih baik sehingga laporan ini dapat dijadikan dasar dalam laporan aktualisasi
nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat bagi semuapihak yang membutuhkan.
Penulis
v
DAFTAR ISI
COVER JUDUL i
LEMBAR PERSETUJUAN ii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan 3
1.3. Manfaat 3
1.4. Ruang Lingkup 4
1.5. Waktu dan Tempat 4
II. GAMBARAN UMUM
2.1. Gambaran Umum Organisasi 5
2.1.1. Kedudukan Organisasi 5
2.1.2. Visi Misi Organisasi 5
2.1.3. Nilai Organisasi 7
2.1.4. Struktur Organisasi 7
2.1.5. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi 9
2.1.6. Tugas Pokok Jabatan 18
2.1.7. Data-Data Sumberdaya yang dimiliki Unit Kerja 19
2.1.8. Identifikasi dan Penetapan Isu 20
2.1.9. Analisis Isu 23
2.2. Konsep Nilai Dasasr, Kedudukan dan Peran ASN 23
2.2.1. Akuntabilitas 23
2.2.2. Nasionalisme 25
2.2.3. Etika publik 27
2.2.4. Komitmen Mutu 28
2.2.5. Anti Korupsi 29
2.2.6. Manajemen ASN 30
2.2.7. Whole of Government 30
2.2.8. Pelayanan Publik 31
2.3. Gagasan Kreatif sebagai Pemecahan Isu 33
2.4. Deskripsi / Penjelasan Kegiatan 34
vi
2.5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan 64
III. CAPAIAN AKTUALISASI
3.1. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan 65
3.2. Hasil Pelaksanaan Aktualisasi 66
3.3. Analis Dampak 78
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan 81
4.2. Saran 82
DAFTAR PUSTAKA 83
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-undang Dasar Republik Indonesia telah mengamanatkan
penyelenggaraan Pemerintahan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera,
adil dan makmur. Untuk mewujudkan itu maka penyelenggaraan Pemerintahan
yang baik dan bersih menjadi suatu keharusan yang patut diwujudkan.
Pemerintahan yang baik dan bersih dapat terwujud jika didukung oleh aparatur
yang profesional dan memiliki integritas serta dedikasi yang tinggi dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya.
Pelatihan dasar Calon PNS diatur dalam Peraturan Lembaga
Administrasi Negara Nomor 12 tahun 2018. Kurikulum pendidikan dan
pelatihan calon PNS dirancang sedemikian rupa untuk membentuk
kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang profesional. Hal tersebut
diindikasikan dengan kemampuan :
1. Menunjukkan sikap perilaku negara
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas
jabatannya. Nilai-nilai dasar PNS tersebut meliputi akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA)
3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI,
meliputi manajemen ASN, pelayanan publik dan whole of government; dan
4. Menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai
bidang tugas.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulawesi Tenggara
menyelenggarakan pelatihan dasar bagi CPNS. Peserta pelatihan dasar
diharapkan dapat mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran melalui
proses pembiasaan (habituasi) pada unit kerja.
Pada rancangan ini, penulis akan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
PNS serta kedudukan dan peran PNS di Dinas Pariwisata Kabupaten Buton.
Dalam hal ini berkaitan dengan jabatan penulis yaitu sebagai Pengelola
Informasi Kepariwisataan yang salah satunya memiliki tugas Melakukan
kegiatan Pengelola Informasi Kepariwisataan yang meliputi Data Pelayanan Informasi
Wisata sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran kegiatan Bidang
Pemasaran dan Promosi Pariwisata.
Tugas tersebut juga didukung oleh fungsi Dinas Pariwisata Kabupaten
Buton Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor: 20 tahun 2016 tentang
Kedudukan Tugas Pokok Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Kabupaten
Buton. Dari salah satu uraian tugas tersebut penulis mengangkat isu strategis
yang dapat digambarkan pada kondisi riil sebagai berikut : 1) Kurangnya peran
media sosial sebagai sarana informasi di objek wisata Prioritas Kab. Buton, 2)
Tidak adanya Tourism Information Center (TIC) dan 3) Belum efektifnya kerjasama dengan
Stakeholders pariwisata dalam dan luar daerah.
Selain kondisi riil tersebut diatas, penulis uraikan kondisi yang
seharusnya dapat penulis gambarkan sebagai berikut : 1) Tersedianya Media
Sosial sebagai sarana Informasi Wisata yang baik 2) Adanya sarana Tourism Informasi
Center (TIC) dan 3) Optimalnya kerjasama antar stakeholders pariwisata dalam
dan luar daerah.
Selain kondisi tersebut diatas, terdapat masalah yang merupakan
penghambat dalam penyelesaian kegiatan sehingga perlu dicarikan
solusinya, masalah tersebut dapat penulis uraikan sebagai berikut : 1) Kurangnya
tenaga teknis yang profesional dalam bidangnya; 2) Belum adanya
Pembangunan gedung untuk dijadikan Pusat Informasi TIC 3) Belum adanya
kerjasama antar stakeholders Pariwisata.
Pada Dinas Pariwisata Kabupaten Buton khususnya Bidang Pemasaran
dan Promosi Pariwisata Kabupaten Buton, penulis mengamati kondisi faktual
terkait belum tersedianya data lengkap mengenai sebaran infor mas i w is ata
di med ia sos ial, s ep er ti sarana wisata yang mencakup Amenitas, fasilitas
pendukung sebuah destinasi wisata Aksessibilitas dimana dapat diartikan
sebagai beragam hal yang berkaitan dengan akses wisatawan ketika hendak
berkunjung ke sebuah destinasi wisata dan Atraksi sebagai daya t a r i k
utama sebuah destinasi wisata yang ada di Kab. Buton. Hal ini disebabkan
belum optimalnya data tersebut secara berkelanjutan.
Sesuai permasalahan yang terjadi di atas maka perlu adanya
solusi pemecahan masalah, agar pelayanan publik maupun manajemen ASN
di Dinas Pariwisata Kabupaten Buton menjadi lebih baik. Dengan rancangan
2
aktualisasi ini diharapkan PNS dapat meningkatkan kualitas pelayanan teknis di
Dinas Pariwisata Kabupaten Buton dan dapat mengaktualisasikan nilai-nilai
ANEKA.
Berdasarkan uraian kondisi yang terjadi diatas, maka penulis tertarik
membuat rancangan aktualisasi dan habituasi nilai dasar ASN dengan judul
“Promosi 2 (dua) Objek Wisata Prioritas di Kabupaten Buton Melalui Media
Sosial”
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Teraktualisasinya nilai – nilai dasar ASN dan pengetahuan dasar mengenai kedudukan
dan peran ASN pada Lingkup Dinas Pariwisata Kabupaten Buton dalam NKRI
b. Tujuan Khusus
Tersajinya data informasi guna mendukung pemasaran dan promosi
pariwisata, sebagai Pendukung Perencanaan Pembangunan daerah,
pengusulan Program Monitoring selanjutnya
1.3 Manfaat
1) Manfaat untuk Penulis
Manfaat dari penerapan nilai aktualisasi ini yaitu menjadikan penulis sebagai
ASN yang memiliki nilai-nilai Dasar ANEKA yakni, Akuntabel, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang dapat diimplementasikan secara
langsung kedalam pekerjaan sehingga tercipta lingkungan kerja yang lebih kondusif,
dan dapat menjalankan tugas dan tanggungjawabnya secara Profesional dengan
efektif dan efisien sehingga dapat membawa hasil (Feedback) bahkan perubahan
yang dapat dirasakan oleh semua kalangan khususnya masyarakat sebagai unsur
utama dalam pelayanan.
2) Manfaat untuk Organisasi
3
3) Manfaat untuk Masyarakat
Meningkatnya kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas
pelayanan informasi pariwisata yang membutuhkan dalam penyajian data informasi
objek wisata dan potensi pariwisata daerah kabupaten Buton dalam kebutuhan data
pariwisata. masyarakat mudah mengetahui informasi pengembangan pariwisata
daerah dengan pergerakan jumlah pengunjung serta infrastruktrur yang tersedia pada
setiap objek pariwsata.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup aktualisasi ini, yaitu :
1. Dinas Pariwisata Kabuaten Buton
2. Terpusat pada 2 lokasi objek wisata prioritas Kabuaten Buton
1.5 Waktu dan Tempat
Pendataan terkait media informasi hanya terpusat pada 2 lokasi objek Wisata
Prioritas Kabupaten Buton, yakni pada Spot Diving Teluk Pasarwajo di Kecamatan
Pasarwajo dan Kawasan Kali Topa Wabula di Kecamatan Wabula, Waktu pelaksanaan
kegiatan aktualisasi di lapangan (off class) ini dilaksanakan berdasarkan Kalender
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III tahun 2021 lingkup Pemerintah Kabupaten/Kota
se-Sultra yaitu dimulai tanggal 11 Juni – 21 Juli 2021.
4
BAB II
5
“TERWUJUDNYA BUTON SEBAGAI KAWASAN BISNIS
DAN BUDAYA TERDEPAN”
b. Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan visi. Rumusan misi menjadi penting untuk memberikan
kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan
menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi. Misi juga menjadi
alasan utama mengapa suatu organisasi harus berdiri dengan membawa
komitmen dan konsistensi kinerja yang terus dijaga oleh segenap stakeholders
pembangunan.
Dalam upaya mengoperasionalkan Visi “TERWUJUDNYA BUTON
SEBAGAI KAWASAN BISNIS DAN BUDAYA TERDEPAN”, dengan
memperhatikan perubahan paradigma pembangunan Nasional, Provinsi dan isu-
isu strategis serta kondisi yang akan dihadapi Kabupaten Buton pada masa yang
akan datang maka dirumuskan misi pembangunan Kabupaten Buton, sebagai
berikut:
Misi 1 : Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia, yang berumpu
pada peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan jasmani dan rohani,
kualitas iman dan takwa serta kualitas pengetahuan dan teknologi.
Misi 2 : Peningkatan Daya Saing Daerah yang Berkelanjutan,
dimaksudkan untuk mendukung percepatan pembangunan ekonomi yang
berdaya saing dan berwawan lingkungan dan berkesinambungan, dengan
bertumpu pada:
a. Pembangunan infrastruktur kewilayahan;
b. Pembangunan infrastruktur pedesaan; dan
c. Pemanfaatan potensi daerah secara maksimal.
6
Misi 4 : Reformasi Birokrasi, meningkatkan pelayanan publik dan
menciptakan kondisi pemerintahan yang baik (good governance), melalui
penerapan sistem pelayanan terpadu, efektif dan efisien, mendorong aparatur
agar memiliki kompetensi, professional serta menegakkan hokum dan
perlindungan hak asasi manusia.
2.1.3. Nilai Organisasi
Nilai-Nilai Organisasi Dinas Pariwisata Kabupaten Buton yaitu Mewujudkan
Buton “Super” (Santun, Unggul, Pesona, Estetika dan Ragam), dimana
maknanya bukan hanya semangat kekuatan tapi juga bermakna :
Santun : Komunikasi yang baik antara Pimpinan dan Jajarannya
Unggul : Dapat mempertanggung Jawabkan segala sesuatu berkenaan
dengan Tupoksi dan terdepan dalam urusan pemerintahan
Pesona : Mengutamakan Pelayanan terbaik dan profesional
Estetika : Program dan kegiatan disusun berdasarkan data dan potensi untuk
menjawab permasalahan yang ada sehingga mencapai hasil yang
signifikan
Ragam : Mengembangkan Pariwisata Kab. Buton dengan melihat
keragaman potensi alam, budaya, bahari dan minat khusus
7
Bagan 1. Struktur Organisasi
Dinas Pariwisata Kabupaten Buton
KEPALA DINAS
SEKRETARIS DINAS
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
BIDANG BIDANG
BIDANG BIDANG PERENCANAAN,
PENGEMBANGAN
DESTINASI DAN PEMASARAN DAN EVALUASI DAN
KAPASITAS
INNDUSTRI PROMOSI PELAPORAN
KELEMBAGAAN
PARIWISATA PARIWISATA PARIWISATA
DAN SDM
PARIWISATA
SEKSI SARANA
SEKSI SEKSI PROMOSI SEKSI PENYUSUNAN
PRASARANA DAN
PENGEMBANGAN PARIWISATA PROGRAM
USAHA JASA PARIWISATA
SDM PARIWISATA
PARIWISATA
8
2.1.5. Tugas dan Fungsi Kewenagan Dinas Pariwisata Kabupaten Buton
Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor: 20 tahun 2016 tentang Kedudukan,
susunan organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pariwisata
Kabupaten Buton adalah sebagai berikut:
a. Kedudukan Dinas Pariwisata merupakan unsur pelaksana otonomi daerah
di bidang pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah
melalui Sekretaris Daerah.
b. Tugas Pokok : Tugas Pokok Dinas Pariwisata adalah melaksanakan urusan
Pemerintah Daerah di bidang pariwisata dan tugas pembantuan.
c. Fungsi :
9
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
10
dan industri pariwisata serta tata kelolah zona kreasi dan ekonomi kreatif
pariwisata. Dalam melaksanakan tugasnya, bidang destinasi dan industri
pariwisata mempunyai fungsi sebagai berikut :
1) Penyusunan program bidang pengembangan destinasi dan industri
pariwisata;
2) Pelaksanaan kerjasama dalam pengembangan destinasi dan industri
pariwisata;
3) Peningkatan kualitas dan kuantitas potensi Objek, daya tarik wisata, dan
industri pariwisata;
4) Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pariwisata, usaha
jasa pariwisata dan industri pariwisata;
5) Pengembangan potensi wisata alam, wisata bahari, dan wisata budaya;
6) Pelaksanaan tata kelolah zona kreasi dan ekonomi kreatif pariwisata;
7) Penyusunan laporan bidang pengembangan destinasi dan industri
pariwisata.
8) Pemberian petunjuk dan bimbingan teknis dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas serta melakukan pengawasan melekat kepada
bawahan;
9) Penilaian prestasi kerja bawahan sebagai bahan pelaporan kepada atasan
untuk pertimbangan dalam upaya peningkatan karier;
Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan seksi berdasarkan realisasi
program kerja untuk bahan penyempurnaan program berikutnya
11
b) Seksi Sarana Prasarana dan Usaha Jasa Pariwisata, memiliki
fungsi:
1) Penyusunan program pembangunan sarana prasarana dan usaha jasa
pariwisata;
2) Pelaksanaan pembangunan sarana prasarana untuk pengembangan
pariwisata;
3) Penyiapan bahan pembinaan usaha jasa & industri pariwisata;
4) Penyelenggaran perizinan atas pengelolaan usaha jasa dan industri
pariwisata;
5) Penyusunan laporan pembangunan sarana prasarana serta
pengelolaan usaha jasa dan industri pariwisata;
6) Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
c) Seksi Penataan zona Kreasi dan Ekonomi Kreatif, memiliki fungsi:
1) Penyusunan program penataan zona kreasi dan ekonomi kreatif
pariwisata;
2) Penyiapan bahan pembinaan di Zona Kreasi dan Ekonomi kreatif
pariwisata ;
3) Pelaksanaan penataan Zona Kreasi dan Ekonomi kreatif pariwisata;
4) Melaksanakan pemberdayaan masyarakat di zona kreasi dan
ekonomi kreatif;
5) Membangun kerjasama dengan stakeholder untuk pengembangan
zona kreasi dan ekonomi kreatif pariwisata;
6) Penyusunan laporan penataan zona kreasi dan ekonomi kreatif
pariwisata;
7) Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang.
12
1) Penyusunan program bidang pengembangan kelembagaan dan SDM
pariwisata;
2) Pelaksanaan peningkatan kualitas SDM pariwisata;
3) Pelaksanaan peningkatan kualitas masyarakat dalam mendukung
pengembangan pariwisata;
4) Melaksanakan pemberdayaan masyarakat bidang kepariwisataan;
5) Peningkatan hubungan kerjasama kelembagaan dengan stakeholder
kepariwisataan baik pemerintah, swasta, akademisi, pers, LSM maupun
masyarakat;
6) Pelaksanaan peningkatan kerjasama dan partisipasi aktif dalam forum
kepariwisataan;
7) Pelaksanaan kerjasama dalam pengembangan kelembagaan dan SDM
pariwisata;
8) Penyusunan laporan program bidang pengembangan kelembagaan dan
SDM pariwisata;
9) Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
13
5) Fasilitasi penyelenggaraan uji kompetensi SDM pariwisata;
6) Pelaksanaan pelatihan dan sertifikasi SDM pariwisata;
7) Penyusunan laporan seksi pengembangan SDM pariwisata;
8) Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
c) Seksi Hubungan Antar Lembaga Kepariwisataan, memiliki fungsi:
1) Penyusunan program kerjasama hubungan antar lembaga
kepariwisataan
2) Penyiapan bahan kerjasama antar lembaga kepariwisataan
3) Pelaksanaan fasilitasi kegiatan antar lembaga kepariwisataan
4) Pembentukan forum kerjasama antar lembaga dan stakeholder
pariwisata
5) Penyusunan laporan seksi hubungan antar lembaga kepariwisataan
6) Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
4. Tugas dan fungsi Bidang Pemasaran dan Promosi Pariwisata
Bidang pemasaran dan promosi pariwisata mempunyai tugas melaksanakan
analisa pasar, promosi, sarana promosi pariwisata dan pelayanan informasi
pariwisata, dimana dalam melaksanakan tugasnya, mempunyai fungsi
sebagai berikut :
1) Penyusunan program bidang pengembangan pemasaran, promosi
pariwisata dan pelayanan informasi pariwisata;
2) Pelaksanaan kerjasama pengembangan pemasaran dan promosi
pariwisata dengan institusi/lembaga;
3) Pelaksanaan pengembangan promosi secara terpadu;
4) Pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan promosi
kepariwisataan dengan stakeholder pariwisata;
5) Partisipasi dalam keikutsertaan penyelenggaraan berbagai event sebagai
sarana promosi pariwisata;
6) Penyelenggaraan event pariwisata secara konsisten dan
berkesinambungan;
7) Pelaksanaan pelayanan informasi pariwisata;
8) Penyusunan laporan pelaksanaan program bidang pengembangan
pemasaran, promosi dan pelayanan informasi pariwisata;
9) Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas.
14
Bidang pemasaran dan promosi pariwisata, terdiri dari :
16
1) Membuat program seksi penyusunan data statistik pariwisata;
2) Menghimpun dan menyusun data statistik kepariwisataan;
3) Melakukan pemetaan potensi dan kawasan kepariwisatan;
4) Melakukan hubungan kordinasi dengan dinas, badan, dan lembaga
kepariwisataan untuk penyusunan statistik kepariwisataan;
5) Penyelenggaraan tugas lain oleh kepala bidang.
b) Seksi Penyusunan Program Pariwisata, memiliki fungsi sebagai
berikut :
1) Mempersiapkan program dan rencana kerja, kegiatan tahunan
berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana
Strategis (Renstra) Dinas;
2) Mempersiapkan bahan penyusunan program kerja dan anggaran
Dinas Pariwisata;
3) Menverifikasi usulan Rencana Kerja Anggaran masing-masing
Bidang untuk tujuan capaian kinerja program dan kegiatan Dinas
Pariwisata;
4) Menyusun bahan rencana pemantauan, pengendalian, dan evaluasi
pelaksanaan program kerja dan pelaksanaan prosedur, dan sistem
kerja;
5) Melakukan kerjasama dengan dinas dan badan untuk sinkronisasi
program;
6) Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
c) Seksi Evaluasi dan Pelaporan Pariwisata, memiliki fungsi sebagai
berikut :
1) Menyusun laporan pelaksanaan program kerja dalam hal prosedur,
mekanisme, dan sistem kerja, capaian program dan kegiatan serta
laporan akuntabilitas kinerja sesuai dengan program dinas;
17
3) Mempersiapkan penyajian data dan informasi yang berkaitan dengan
kegiatan dinas untuk tujuan pelaporan;
4) Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang.
2) Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian kegiatan Dinas secara proporsional sesuai dengan kebutuhan
dalam melaksanakan tugas pokoknya bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas yaitu :
a) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam
jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok
sesuai dengan bidang keahliannya;
b) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional
senior yang ditunjuk di antara tenaga fungsional yang ada di lingkungan
Dinas.
18
d. Melaksanakan pengelolaan Informasi Kepariwisataan sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku, agar tidak terjadi penyimpangan
dalam pelaksanaan;
e. Mengkoordinasikan dengan unit-unit terkait dan atau bidang lain dalam
rangka pelaksanaannya, agar program dapat terlaksana secara terpadu
untuk mencapai hasil yang optimal;
f. Mengevaluasi dan menyusun laporan secara berkala, sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku sebagai bahan penyusunan program
berikutnya; dan
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintah atasan baik secara
tertulis maupun lisan.
h. Melaporkan hasil pelaksanan tugas.
IV 3
III 18
II 3
I -
Tenaga Honorer 74
Jumlah 98
19
Sementara dari sisi latar belakang pendidikan sumber daya aparatur Dinas
Pariwisata Kabupaten Buton Keadaan pada tanggal 31 Desember 2020 dapat
dilihat pada tabel 1.2 sebagai berikut :
Tabel 2.2
Latar Belakang Pendidikan Pegawai Negeri Sipil
Dinas Pariwisata Kabupaten Buton Per 31 Desember Tahun 2020
Keadaan 31 Desember 2020
Pendidikan
(orang)
S3 -
S2 3
S1 17
D IV -
D III 1
D II -
DI -
SLTA 3
SLTP -
SD -
Jumlah 24
20
Sebelum penetapan judul aktualisasi terlebih dahulu dilakukan
identifikasi dan penetapan isu berdasarkan pengamatan penulis selama
bertugas di Dinas Pariwisata Kabupaten Buton. Setelah menemukan isu-isu,
tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi saat
ini dan kondisi yang diharapkan penulis. Dari hasil identifikasi isu tersebut
akan menghasilkan isu yang layak dan dijadikan aktualisasi. Beberapa isu
berikut ditemukan oleh penulis dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai
Pengelola informasi kepariwisataan.
Identifikasi isu berdasarkan tugas dan fungsi yang bermasalah dapat
dilihat pada Tabel 2.3
Kondisi yang
No Isu Terindentifikasi Kondisi Saat Ini
Diharapkan
1 Belum optimalnya Kurang optimalnya optimalnya promosi di 2
promosi di 2 (dua) objek promosi di 2 (dua) (dua) objek wisata
wisata Prioritas Kab. objek wisata Prioritas Kab. Buton
Buton melalui media Prioritas Kab. melalui media sosial
sosial Buton melalui
media sosial
Kondisi yang
No Isu Terindentifikasi Kondisi Saat Ini
Diharapkan
2 Tidak adanya Tourism Tidak tersedianya Adanya gedung/ tempat
Information Center (TIC) gedung/tempat untuk Tourism
Tourism Information Center (TIC)
Information Center
(TIC)
3 Belum efektifnya kerjasama kurang efektifnya Efektifnya kerjasama
dengan Stakeholder kerjasama dengan dengan Stakeholder
Pariwisata dalam dan luar Stakeholder Pariwisata dalam dan luar
daerah Pariwisata dalam daerah
dan luar daerah
B. Penetapan Isu
Teknik analisis yang digunakan untuk memprioritaskan isu yang akan
ditindaklanjuti yaitu metode analisa APKL dengan cara menentukan
tingkat Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan, dan Layaknya.
21
Selanjutnya menentukan skala nilai 1-5 dimana isu yang memiliki
total skor tertinggi setelah perangkingan merupakan isu prioritas
Keterangan :
1. A (Aktual) : Isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang
hangat dibicarakan dalam masyarakat
2. P(Problematik) : Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya
3. K (Khalayakan) : Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang
banyak
4. L (Layak) : Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan
dapat dimuncukan inisiatif masalahnya.
Berdasarkan hasil analisis diatas maka isu permasalahan yang
menjadi prioritas dalam penulisan rancangan aktualisasi adalah :
“Kurangnya peran media sosial sebagai sarana informasi di objek wisata
Prioritas Kab. Buton ” sehingga berdasarkan permasalahan tersebut
penulis mengambil judul Rancangan Aktualisai “ Optimalisai Peranan Media
22
Sosial sebagai Media Informasi di 2 (dua) Objek Wisata Prioritas di Kabupaten
Buton”
2.2.1. Akuntabilitas
Akuntabilitas dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang
direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak
awal, penempatan sumber daya yang tepat, dan evaluasi kinerja.
23
Tujuan utama akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja ASN
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel dibutuhkan
beberapa unsur yaitu :
1. Kepemimpinan
Pemimpin yang memiliki komitmen tinggi dalam melakukan
pekerjaannya akan memberikan efek positif bagi sekitarnya
2. Transparansi
Transparansi berarti adanya keterbukaan atas semua tindakan
dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok/instansi.
3. Integritas
Integritas adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan. Adanya
integritas dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada
publik dan/atau stakeholders.
4. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
5. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun orang
6. Kepercayaan
Kepercayaan merupakan efek dari adanya keadilan sehingga
melahirkan akuntabilitas
7. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan
serta harapan dan kapasita.
8. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus melakukan sesuatu
sampai pada capaian tujuan akhir.
24
2.2.2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.
Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan
individu terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk menumbuhkan
semangat nasionalisme adalah dengan menanamkan dan mengamalkan
nilai-nilai Pancasila. Apabila nasionalisme tidak dilaksanakan dalam
kegiatan penugasan PNS maka rasa cinta tanah air, rasa kebangsaan dan
kebersamaan akan hilang tergantikan oleh ego sektoral dan sikap-sikap
mementingkan kepentingan individu serta golongan semata. Dengan
merujuk pada peran ASN/PNS sebagai perekat dan pemersatu bangsa,
maka sudah selayaknya nilai nasionalisme dikembangkan sehingga
meminimalisir kemungkinan terjadinya konflik kepentingan, disintegrasi
bangsa dan ketidakadilan dalam akses pelayanan publik.
25
e. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain
f. Berani membela kebenaran dan keadilan
g. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain
3. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
a. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan
bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan
b. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan
bangsa apabila diperlukan
c. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa
d. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia
e. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social
f. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika
4. Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan
a. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap
manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban
yang sama
b. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain
c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan Bersama
d. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah
e. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima
dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah
f. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai
untuk melaksanakan pemusyawaratan
5. Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia
26
a. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan
b. Mengembangkan sikap adil terhadap sesame
c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
d. Menghormati hak orang lain
e. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat
berdiri sendiri
f. Suka bekerja keras
g. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat
bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama
2.2.3. Etika publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah
yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau
benar sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang
baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan
pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan public.
27
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir
28
konsumen. (Sumber: Akuntabilitas, Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan
2.2.5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau erakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-
norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan
negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak
langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan
negara, suap menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan
dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi yaitu sebagai berikut :
1. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri
seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada
orang lain
2. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka
tercapainya target dari suatu pekerjaan
3. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak
yang berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan
kesalahan
4. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan
undang- undung yang mengatur
5. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang
dirasakan orang lain
6. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma)
7. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa
yang kita kerjakan dalam bentuk apapun
8. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan
iklas terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada
kita
9. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam
perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang
terjadi.
29
Agenda pembelajaran Kedudukan dan Peran PNS dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia ini membahas tentang kedudukan dan peran PNS untuk
menjalankan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan
perekat dan pemersatu bangsa sehingga mampu mengelola tantangan dan masalah
keragaman sosial-kultural dengan menggunaan perspektif Whole of Government dalam
mendukung pelaksanaan tugas. Mata Pelatihan untuk pembelajaran agenda Kedudukan
dan Peran PNS dalam NKRI adalah sebagai berikut :
2.2.6. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
ASN yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Adapun asas-
asas manajemen ASN, antara lain : Kepastian hukum, Profesionalitas,
Proporsionalitas, Keterpaduan, Delegasi, Netralitas, Akuntabilitas, Efektif
dan efisien, Keterbukaan, Non diskriminatif, Persatuan, Kesetaraan,
Keadilan, Kesejahteraan.
2.2.7. Whole of Government
Whole of Goverment (WoG) merupakan sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemeritahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan
kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut :
1. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi
a. Penyertaan, yaitu pengembangan strategi
dengan mempertimbangkan dampak
b. Dialog atau pertukaran informasi
c. Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama
sementara.
2. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi
30
a. Jointworking, atau kolaborasi sementara
b. Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama
pada pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu
peserta Kerjasama
c. Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk
sebagai mekanisme integrative
3. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi
lagi menjadi :
a. Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang,
kerjasama pada isu besar yang menjadi urusan utama salah satu
peserta Kerjasama
b. Union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-
masing masih nampak merger, yaitu penggabungan ke dalam
struktur baru
2.2.8. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah
segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi
Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam
bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah :
1. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
2. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi
warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan
pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut
3. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya
31
terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang
mereka butuhkan mekanisme penyelenggaraan layanan, jam
pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
4. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang
lain atas dasar perbedaan identitas warga negara
5. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan
prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan
publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan
untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat
konstitusi
6. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-
tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan
tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja
yang sedikit, dan biaya yang murah
7. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik
dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya
dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk
mendapatkan layanan tersebut.
8. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada
atasan akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan
secara terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.
32
9. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai
alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa
keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok
yang kuat
Kurang terpromosi
dengan baik
Peningkatan
promosi di 2
Belum adanya (dua) objek Tidak
operator wisata Prioritas melakukan
khusus Kab. Buton pembaharuan
melalui media
sosial
Belum
optimalnya media
sosial untuk
promosi
33
2.4. Deskripsi/Penjelasan Kegiatan
Nama Instansi : Dinas Pariwisata Kabupaten Buton
Identifikasi Isu : Belum optimalnya promosi di 2 (dua) objek wisata Prioritas Kab. Buton melalui media sosial
Judul yang Diangkat : Pomosi 2 (dua) Objek Wisata Prioritas di Kabupaten Buton Melalui Media Sosial
Adapun Rancangan Kegiatan dan Tahapan Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN pada lingkup Pemerintahan Dinas Pariwisata Kabupaten
Buton disajikan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 2.5
1 Melaksanakan a. Melakukan konsultasi • Adanya hasil diskusi dari Akuntabilitas: Mendukung Misi 1 Penguatan
Konsultasi Kepada pimpinan/mentor Nilai Buton
kepada
Pimpinan Penulis menerima Pemerintah Daerah “SUPER” yakni
Pimpinan/Mentor arahan atasan dengan Kabupaten Buton,
penuh keyakinan dan Program“ Peningkatan Santun:
tentang rencana
tanggung jawab Kualitas Sumber Daya Komunikasi yang
pelaksanaan
Nasionalisme : Manusia, yang baik antara
kegiatan aktualisasi bertumpu pada
Pimpinan dan
Mendengarkan pendapat peningkatan kualitas
dan mengedepankan pendidikan, kesehatan Jajarannya
musyarawahdan jasmani dan rohani, Unggul:
diskusidalam kualitas iman dan
menyelesaikan masalah
takwa serta kualitas
34
Etika Publik : pengetahuan dan Dapat
teknologi” mempertanggung
Penulis berkomunikasi
yang ramahdan sopan Jawabkan segala
dalam melaksanakan
sesuatu berkenaan
tugas.
dengan Tupoksi
dan terdepan
Komitmen mutu: dalam urusan
Penulis memanfaatkan pemerintahan
waktu dengan efisien saat Pesona :
meminta dukungan
Mengutamakan
Anti korupsi :
Pelayanan terbaik
Menumbuhkan sikap jujur dan Program dan
dan tanggung jawab
kegiatan disusun
dalam diskusi
35
b. Mencatat hasil • Memperoleh kritik, Akuntabilitas : berdasarkan data
konsultasi sebagai saran, dan masukan dan potensi untuk
sebagai bahan Penulis akan bertekad
bahan masukan/ menyelesaikan isu dengan menjawab
perbaikan rencana
perbaikan rencana kegiatan untuk penuh tanggung jawab permasalahan yang
kegiatan diterapkan pada ada sehingga
Nasionalisme :
habituasi
mencapai hasil
Dalam berkomunikasi penulis
yang signifikan.
akan menjunjung tinggi
musyawarah untuk mufakat Ragam :
Anti Korupsi :
36
bertanggung jawab dan
bersifat professional
Nasionalisme :
Etika Publik :
Komitmen Mutu :
Anti Korupsi :
37
Tabel 2.6
Kegiatan 2. Menyusun Instrumen Data Informasi Objek Wisata
2. Menyusun Instrumen a. Menyiapkan bahan • Adanya bahan untuk Akuntabilitas : Melaksanakan kegiatan Menyusun Instrumen
Data Informasi Objek persiapan instrumen yang terkait dengan Data Kunjungan
untuk persiapan Data Objek Wisata dan
Wisata Memaparkan dengan penyusun instrument data Wisatawan Dan
instrumen Data Objek Potensi Wisata kunjungan wisata dan Potensi Wisata
baik dan Jelas terkait
Wisata dan Potensi Potensi pariwisata untuk Menjawab Nilai-Nilai
rencana aktualisasi Organisasi
Wisata
Mewujudkan :
Nasionalisme :
VISI “Terwujudnya Buton
Mendengarkan Estetika (Program
Sebagai Kawasan Bisnis
pendapat dan dan kegiatan disusun
Dan Budaya Terdepan”
mengedepankan berdasarkan data dan
musyarawah dan potensi untuk
diskusi dalam menjawab
MISI
menyelesaikan masalah permasalahan yang
pengamalan Pancasila Peningkatan Daya Saing ada sehingga
Sila ke-4 Daerah yang mencapai hasil yang
Berkelanjutan” signifikan
Etika Publik :
Mendengarkan
masukan serta arahan
38
mentor/pimpinan dan
selalu bersikap sopan
dan mendengarkan
dengan seksama
Komitmen Mutu :
Anti Korupsi :
39
digunakan dalam adanya kejelasan dalam
penyusunan instrumen
meyusun format
instrument.
Nasionalisme :
Mendengarkan
pendapat dari atasan
dan mengedepankan
musyarawah dan
diskusi dalam
menyelesaikan masalah
pengamalan Pancasila
Sila ke-4
Etika publik :
Bekerjasama dalam
menyusun instrument
serta bersikap sopan
dalam konsultasi
dengan atasan
Komitmen mutu :
Mendengarkan dengan
seksama mencatat
masukan dari atasan
40
dan berkomitmen
melakukan yang terbaik
sesuai dengan masukan
dari atasan
Anti Korupsi :
Menumbuhkan sikap
jujur dan
tangngung jawab
dalam diskusi
Nasionalisme :
Memperoleh kesepatan
dari hasil penyusunan
instrument
Etika publik :
Mengerjakan tugas
dengan Cermat dan
Disiplin
41
Komitmen mutu :
Anti Korupsi :
Menyelesaiakan tugas
dengan Tepat Waktu
Nasionalisme :
Menghadirkan tuhan
dalam setiap kegiatan
dengan menyusun
indikator yang tidak
merugikan
Etika Publik :
Memilah
indikator/subkonten
42
agar dapat memberikan
informasi secara benar
Komitmen mutu :
Anti Korupsi :
Melaksanakan tugan
dengan tanggung
jawab, kerja keras dan
disiplin
Etika publik :
43
Mengerjakan tugas
dengan Cermat dan
Disiplin
Komitmen mutu :
Anti Korupsi :
Menumbuhkan sikap
jujur dan tangngung
jawab dalam diskusi
Tabel 2.7
Kegiatan 3. Pembentukan Tim Kerja
3. Pembentukan Tim Kerja a. Kosultasi Kepada • Persetujuan Rencana Akuntabilitas : Melaksanakan Pembentukan Tim
Eksplor Wisata Buton Mentor/Pimpinan Jadwal Kegiatan dan kegiatan yang terkait Kerja
Terkait Pembentukan Memberikan Ekspor
Rencana aksi dan Komposisi Tim Kerja dengan penyusun
pemaparan secara Jelas instrument Wisata Buton
Pembentukan Tim data
dan Transparan terkait
44
Kerja Eksplor Wisata tujuan pembentukan kunjungan wisata dan Mewujudkn Nilai-
Buton tim kerja Potensi pariwisata Nilai Organisasi
untuk Dinas Pariwisata
Nasionalisme : Kabupaten Buton
Mewujudkan yaitu Santun
Mengutamakan
(Komunikasi
musyawarah dalam
yang baik antara
setiap pengambilan
Pimpinan dan
keputusan, serta selalu VISI “Terwujudnya
Jajarannya)
menghadir tuhan dalam Buton Sebagai
diri kita Kawasan Bisnis Dan
Etika Publik : Budaya Terdepan”
Komitmen Mutu :
yang Berkelanjutan”
Bekerja dengan
berdaya guna dan nilai
manfaat
Anti Korupsi :
45
Menumbuhkan sikap
jujur dan tanggunga
Jawab
Nasionalisme :
Etika Publik :
Komitmen mutu :
46
Bekerja secara efektif
dan efisien
Anti Korupsi :
Melaksanakan tugan
dengan tanggung
jawab, kerja keras dan
Disiplin
Mengutamakan
musyawarah dalam
setiap pengambilan
keputusan
Etika publik :
Selalu membalas
dengan Sopan dan
Santun serta bersikap
dalam menjawab
47
pertanyaan dan arahan
arahan yang masuk
Komitmen mutu :
Anti Korupsi :
Menumbuhkan sikap
jujur dan tanggunga
Jawab.
Tabel 2.8
Kegiatan 4. Pegumpulan Data
48
Nasionalisme : data kunjungan dan Ragan
Komitmen Mutu :
MISI Peningkatan
Bekerja dengan
berdaya guna dan nilai Daya Saing Daerah
manfaat yang Berkelanjutan”
Anti Korupsi :
49
tugas dari kegatan serta
bertanggungjawab
Nasionalisme :
Menumbuhkan sikap
saling menghargai dan
menerima suatu
keputusan dengan
senang hati serta
bersikap ramah dan
sopan
Etika publik :
Komitmen mutu :
Anti Korupsi :
50
memberikan briefing
dengan tim kerja
Etika Publik :
Bersikap saling
menghormati antara
sesame tim dan
berperilaku sopan dan
menghargai
Komitmen mutu :
51
tugas dan tanggung
jawab
Anti Korupsi :
Memanfaatkan waktu
sebaik-baiknya serta
jujur dalam
menjalankan tugas
dilapangan
Nasionalisme :
Etika publik :
Komitmen mutu :
52
Memiliki komitemen
dalam bekerja
Anti Korupsi :
Memanfaatkan waktu
sebaik-baiknya dalam
menyelesaikan tugas
dan tanggung jawab
Tabel 2.9
5. Pegolahan Data a. Konsultasi Kepada • Adanya arahan dari Akuntabilitas : Melaksanakan kegiatan Melaksanakan
Informasi Objek Wisata Mentor/Pimpinan kegiatan yang terkait
Mentor/Pimpinan pengumpulan data untuk
Terkait Kegiatan Bekerja dengan penuh dengan pengolahan
Pengambilan mewujudkan “kegiatan
tanggung jawab dan data menjawab nilia-
Gambar dan Video
optimalisasi data nilai organisasi
bijaksana Unggul ( Dapat
kunjungan dan potensi
mempertanggung
Nasionalisme : Kabupaten Buton
Jawabkan segala
sesuatu berkenaan
Mengutamakan dengan Tupoksi dan
musyawarah dalam terdepan dalam
setiap pengambilan
53
keputusan, serta selalu VISI “Terwujudnya Buton urusan
menghadir tuhan dalam Sebagai Kawasan Bisnis pemerintahan)
Etika Publik :
Komitmen Mutu:
Memiliki Komitmen
Dalam bekerja
Anti Korupsi :
Menumbuhkan sikap
jujur dan tanggung
Jawab
54
Bekerja keras dengan
penuh tanggung jawab
terhadap tugas yang
dikerjakan
Etika publik :
Melakukan pekerjaan
dengan Rapi dan
Disiplin
Komitmen mutu :
Menjunjung tingggi
nilai efektifitas dalam
bekerja demi
menghasilkan nilai
guna
Anti Korupsi :
Menyelesaikan
kegiatan dengan tepat
waktu serta jujur dan
disiplin
55
sehinga menghasilkan
data yang baik
Nasionalisme :
Etika publik :
Bertangung Jawab
dalam memberikan data
yang benar
Komitmen mutu :
Menampilkan Suatu
karya yang mempunyai
nilai guna
Anti Korupsi :
56
d. Melaporkan hasil • Persetujuan dari Akuntabilitas :
video Kepada pimpinan terkait
rancanagan video Memaparkan maksud
Pimpinan
dan tujuan
jawab
Nasionalisme :
Selalu meminta
persetujuan dengan
hasil pekerjaan yang
dikerjakan kepada
pimpinan dan atasan
dan menghargai setiap
keputusan yang
diambil.
Etika publik :
57
Komitmen mutu :
Berkomitmen dalam
bekerja untuk mencapai
hasil yang baik.
Anti Korupsi :
Menumbuhkan sikap
jujur dan tanggunga
Jawab.
Tabel 2.10
Kegiatan 6. Penyajian Data
6. Penyajian Data a. Melaporkan • Vidio dan Akuntabilitas : Melaksanakan kegiatan Dalam melakukan
Dokumentasi dan Dokumentasi yang terkait dengan kegiatan penyajian
Menyampaikan Vidio
Vidio Final yang Mengoptimalisasi data data menjawab nilai-
dan Dokumentasi yang
akan di Publish akan di Publish dengan kunjungan wisatawan dan nilai organisasi
penuh tanggung jawab. potenssi pariwisata di Pesona
58
dan jelas agar mudah dan Kawasan Kali Topa
dimengerti serta Wabula)”
menghargai masukan
dan apresiasi dari beliau
Etika Publik :
Komitmen Mutu :
Berkomitmen dalam
diri untuk selalu
melakukan yang terbaik
Anti Korupsi :
Bertanggung Jawab
dengan Hasil yang
diperoleh
Nasionalisme :
59
Menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik
dan benar dalam
mendistribusikan data
pada Media Sosial.
Etika Publik :
Komitmen Mutu :
Berkomitmen dalam
menjalankan tugas dan
selalu berinovasi dalam
bekerja.
Anti Korupsi :
60
Youtube (Pariwisata Pendistribusian
Buton), Instagram dokumentasi Buton
(disparbuton.official), objek Wisata dan
Fb (Pariwisata Buton) Potensi Wisata di
Media Sosial Resmi
Media Sosial Dinas
Pariwisata Kab. Buton
Instagram
(disparbuton.official),
Fb (Pariwisata Buton)
di Youtube Pariwisata
Buton sila ke 5(lima)
yaitu keadilan sosial
bagi seluruh rakyat
Indonesia terealisasi
dalam kegiatan ini
karna memberikan
informasi kunjungan
wisata dan potensi
wisata yang sama bagi
semua masyarakat
tanpa memandang
suku,agama, ras dan
golongan
Etika publik :
61
Melaksanakan tahapan
pendistribusian
dokumentasi objek
wisata dan potensi
wisata di media sosial
resmi Dinas Pariwisata
Kab. Buton nilai dasar
etika publik terealisasi
karna telah memberikan
layanan informasi
kepada public secara
jujur, akurat dan
berdaya guna
Komitmen mutu :
Penulis berinovasi
dalam upaya
peningkatan layanan
informasi yang mudah
di akses dan dipahami
public
Anti Korupsi :
Pendistribusian
dokumentasi objek
wisata dan potensi
wisata di media sosial
62
resmi Dinas Pariwisata
Kab. Buton penulis
akan bertanggung
jawab agar kegiatan ini
terlaksana dengan baik
63
2.5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan aktualisasi dan habituasi akan dilakukan sesuai jadwal kegiatan selama 40 (empat puluh) hari yang akan dimulai ada tanggal
11 juni samppai 21 juli 2021, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.11
Tabel Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
1. Menggalang √
Dukungan
Menyusun
2. Instrumen √ √ √ √
Data Informasi
Objek Wisata
3. Pembentukan √ √ √ √
Tim Kerja
4. Pegumpulan √ √ √ √ √ √
Data
5. Pengolahan √ √ √ √ √ √ √
Data
6. Penyajian Data
√ √ √ √ √ √ √
64
BAB III
CAPAIAN HASIL AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN
Tabel 3.1
Kegiatan Dan Tahapan Kegiatan Pelaksanaan Aktualisasi
65
5 Pegolahan Data Tanggal 05 Juli s.d. 11 Hasil Video yang akan Terlaksana
Informasi Objek
Juli 2021 diupload pada media sesuai
Wisata
sosial resmi Dinas rancangan
Pariwisata Kabupaten
Buton
6 Penyajian Data Tanggal 12 Juli s.d. 23 Hasil akhir aktualisasi Terlaksana
Juli 2021 yaitu Penguploadtan sesuai
Video Aktualisasi rancangan
Promosi
Berdasarkan hasil pelaksanaan aktualisasi yang telah dilaksanakan pada tanggal .... Juni
sampai dengan tanggal ….. Juli 2021 di tempat tugas saya sebagai Pengelola Informasi
Kepariwisataan di Dinas Pariwisata Kabupaten Buton terdiri dari 6 kegiatan dengan rincian
kegiatan aktualisasi disertai dengan bukti dapat dilihat pada Tabel 3.2 sebagai berikut sebagai
berikut :
Dokumentasi Kegiatan :
1
2
67
Capaian Aktualisasi Kegiatan 2
68
Dokumentasi Kegiatan :
1
2
4
3
69
Capain Aktualisasi Kegiatan 3
Dokumentasi Kegiatan :
2
1
70
3
71
Tanggal Pelaksanaan Tanggal 25 Juni s.d. 04 Juli 2021
Dokumentasi Kegiatan :
72
Breafing bersama Tim kerja lapangan (Dive Center Pasarwajo)
73
Capaian Aktualisasi Kegiatan 5
74
Memilah Gambar yang akan diolah sebagai
Laporan dan pembuatan Video
Tahapan Kegiatan 1. Melaporkan Dokumentasi dan Vidio Final yang akan di Publish
2. Bekerjasama dengan Seksi Promosi Terkait Pendistribusian
video Aktualisasi
3. Pendistribusian dokumentasi/Video objek wisata di media sosial
resmi Dinas Pariwisata Kab. Buton
75
Tanggal Pelaksanaan Tanggal 12 Juli s.d. 23 Juli 2021
Dokumentasi Kegiatan :
76
Menyerahkan Video final dalam bentuk CD
kepada Kasi. Promosi Pariwisata. Guna untuk
Promosi dan dipublish
77
3.3 Analis Dampak
dari instansi, penulis akan kesulitan menentukkan cara pencapaian output akhir dari
data Memudahkan dalam pengambilan data di objek wisata yang akan di data.
maka akan menyulitkan si pengambil data dalam menentukan data apa saja yang akan
dilaporkan.
dibidangnya
lokasi.
78
• Dampak Negatif : apabila tidak terbentuknya tim akan kesulitan dalam
✓ Permasalahan yang dihadapi : pada saat pengambilan gambar dan video di lokasi
• Dampak Positif : pada saat di lokasi penulis dibantu oleh tim dan
• Dampak Negatif : pada saat pengambilan gambar dan video bila tidak
✓ Permasalahan yang dihadapi : cuaca dilokasi tidak baik/bagus pada saat ingin
akan dimasukan dalam pembuatan video promosi 2 (dua) objek wisata yang penulis
data
• Dampak Negatif :
atau penyimpanan data di back up pada fasilitas Bank data Dinas Pariwisata.
79
6. Kegiatan 6 Penyajian Data
• Dampak Negatif : jika data tidak di publish maka subtansi dari tujuan
✓ Permasalahan yang dihadapi : waktu publish yang mundur dari rencana awal karna
adanya perbaikan dalam pembutana video, serta hanya mempublish di Youtube resmi
80
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
dasar seorang Aparatur Sipil Negara yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti korupsi atau yang disingkat ANEKA penulis berkesimpulan
bahwa Nilai ANEKA perlu terus dipupuk dalam diri seorang Aparatur Sipil Negara dalam
hal menjadi Pengambil Keputusan, Pelayan Publik dan Perekat pemersatu bangsa, penulis
menyadari menjadi seorang Aparatur Sipil Negara tidaklah muda, karena tindak tanduk,
tingkah laku, sikap dan tutr seorang ASN kedepannya dipertanggung jawabkan dihadapan
Tuhan Yang Maha Esa, olehnya itu penerapan nilai- nilai dasar ANEKA insya allah
Disamping itu Nilai-nilai dasar ASN yang diaplikasikan terbukti sangat membantu
penulis dalam memaknai kegiatan, serta sangat berperan dalam meningkatkan kualitas dan
81
4.2 SARAN
82
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara RI, Akuntabilitas: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. LAN
RI, Jakarta, 2015
Lembaga Administrasi Negara RI, Nasionalisme: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
LAN RI, Jakarta, 2015
Lembaga Administrasi Negara RI, Nasionalisme: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
LAN RI, Jakarta, 2015
Lembaga Administrasi Negara RI, Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
LAN RI, Jakarta, 2015
Lembaga Administrasi Negara RI, Komitmen Mutu: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
LAN RI, Jakarta, 2015
Lembaga Administrasi Negara RI, Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
LAN RI, Jakarta, 2015
Peraturan Bupati Buton Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Kedudukan tugas Pokok Fungsi
dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Jabupaten Buton
83