Disusun oleh:
COACH, MENTOR,
i
LEMBAR PENGESAHAN
KABUPATEN WAKATOBI
Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
i
Dra. YUNI NURMALAWATI, M.Si
NIP. 19700626 198909 2 001
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
ridho-Nya sehingga laporan aktualisasi ini bisa selesai dengan baik dalam latihan dasar (Latsar)
CPNS pola baru ini, penyusun telah diberikan pengetahuan tentang nilai-nilai dasar PNS yang
terdiri dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif yang kemudian disingkat BerAKHLAK. Tujuan dari pembuatan laporan rancangan
aktualisasi ini, sebagai tugas diklat prajabatan yang telah diaktualisasikan di institusi penyusun.
Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini dapat terwujud karena bantuan dan
dorongan dari banyak pihak. Penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih kepada:
5. Dr.Drs.Ruslan,M.Pd selaku coach atas semua inspirasi, dorongan, masukan dan bimbingannya.
6. Rachmad Suryanto,S.Kep selaku mentor atas semua arahan, motivasi, dukungan, masukan dan
bimbingan selama perancangan program aktualisasi.
8. Keluarga besar UPTD Puskesmas Kecamatan Tomia atas dukungan dan kerjasamanya.
9. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan memberikan pengarahan
terkait materi BerAKHLAK untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan diinstansi.
10. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi kegiatan latsar.
6
12. Seluruh keluarga besar saya, terutama Ibu dan bapak saya serta saudara saudara saya yang
telah memberikan motivasi dalam mengikuti Latsar ini.
13. Serta beberapa orang lain yang tidak sempat saya sebutkan satu persatu, yang telah
berkontribusi dalam penyelenggara kegiatan ini berjalan.
Tak ada gading yang tak retak, penulis sadar bahwa laporan hasil aktualisasi dan habituasi
ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap masukan yang membangun
dari berbagai pihak sehingga membuat laporan ini menjadi lebih baik lagi dan dapat menjadi
acuan dalam penyusunan laporan aktualisasi dan haituasi dimasa mendatang serta memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
7
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
9
BAB I
PENDAHULUAN
10
meningkatkan fasilitas/sarana kesehatannya untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat
pengguna jasa layanan kesehatan. Oleh sebab itu puskesmas harus memiliki rekam medis.
Menurut Permenkes No. 269 tahun 2008 tentang rekam medis, rekam medis adalah
berkas yang berisikan catatan dan dokumfen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah di berikan kepada pasien. UPTD
Puskesmas Tomia merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan harus membuat rekam
medis untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan
mutu pelayanan kepada masyarakat. Salah satu kegiatan agar tercapainya tertib administrasi
adalah pengelolaan sistem penyimpanan rekam medis.
Pengelolaan sistem penyimpanan yang tidak sesuai akan menyebabkan misfile. Misfile
adalah kesalahan dalam penempatan berkas rekam medis saat proses penyimpanan berkas
rekam medis atau tidak ditemukannya berkas rekam medis ditempat penyimpanan saat
dibutuhkan. Hal tersebut disebabkan karena tidak adanya tracer pada rak penyimpanan
berkas rekam medis.
Tracer merupakan petunjuk keluar atau pengganti rekam medis yang akan keluar dari
tempat penyimpanan untuk tujuan apapun. Dengan tidak digunakannya tracer maka akan
menyebabkan kendala dalam sistem penyimpanan, diantaranya rekam medis sering terselip
atau tidak pada tempatnya dan hilang sehingga menyebabkan penghambatan dalam
pelayanan penyediaan rekam medis yang berdampak pula kepada lamanya waku pelayanan
kepada pasien, ketidaksinambungan riwayat penyakit pasien.
Dengan alasan tersebut di atas maka penulis menyusun Rancangan Aktualisasi ini
dengan judul Rancangan Aktualisasi “Optimalisasi Pengelolaan Rekam Medis Melalui
Pembuatan Tracer dan Prosedur Penggunaannya Sebagai Alat Bantu Monitoring Berkas
Rekam Medis Keluar Masuk Dari Tempat Penyimpanan di UPTD Puskesmas Tomia
Kabupaten Wakatobi”
2.1.2 Tujuan
Berdasarkan identifikasi isu yang telah ditemukan, tujuan yang akan dicapai dan
dilaksanakan aktualisasi ini adalah:
a. Umum
11
Terlaksananya aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN sehingga mewujudkan seorang
ASN yang Profesional serta memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan menerapkan
nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dalam melaksanakan tugasnya.
b. Khusus
Optimalisasi Pengelolaan Rekam Medis Melalui Pembuatan Tracer dan Prosedur
Penggunaannya Sebagai Alat Bantu Monitoring Berkas Rekam Medis Keluar Masuk Dari
Tempat Penyimpanan di UPTD Puskesmas Tomia Kabupaten Wakatobi
2.1.3 Manfaat
12
Ruang lingkup aktualisasi nilai–nilai dasar ASN ini dibatasi ditempat peserta
melakukan rencana aktualisasi habituasi yaitu di Wilayah kerja Puskesmas Tomia sehingga
terjadi “
Puskesmas Tomia” dalam memberikan pelayanan kesahatan kepada masyarakat secara
terpadu yang menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
13
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN
KEDUDUKAN PERAN ASN
31
Tabel 1.
Distribusi Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin
di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Tomia.
L/P
Nama Jumlah Jumlah
No Desa/ Kel Penduduk KK L P
Visi
Visi UPTD Puskesmas Kecamatan Tomia, yaitu : “PUSKESMAS IDAMAN,
PILIHAN MASYARAKAT TOMIA DAN SEKITARNYA”.
Misi
Dalam upaya mewujudkan “PUSKESMAS IDAMAN, PILIHAN MASYARAKAT
TOMIA DAN SEKITARNYA”, maka ditetapkan misi UPTD Puskesmas Kecamatan
Tomia sebagai berikut :
32
1. Meningkatkan Mutu SDM sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan
2. Menetapkan standart baku dalam tiap lini pelayanan pelanggan
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan menumbuhkan empatic
governance kepada pelanggan
4. Meningkatkan tata kelola yang professional akuntabel dan mempunyai daya saing
5. Meningkatkan kesejahteraan pegawai
6. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Tabel 2.
Nilai-Nilai Organisasi UPTD Puskesmas Tomia
33
2.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
DATA PRIBADI
Nama : Feni Ferina, A.Md.RMIK
NIP : 19990228 202203 2 009
Pangkat/Golongan : Pengatur/IIc
Jabatan : Terampil-Perekam Medis
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Tomia
Alamat Kantor : Kompleks Rujab Camat Tomia,Kel. Onemay, Kec.Tomia
Alamat Domisili : Kel. Waha
Tempat/Tanggal lahir : Bau-Bau, 28 Februari 1999
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
35
6. Melakukan wawancara untuk mengisi identitas pribadi data sosial pasien rawat jalan dalam
rangka pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama rawat jalan;
7. Membuat dan memutakhirkan Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP) rawat jalan dalam rangka
pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama rawat jalan;
8. Melakukan wawancara untuk mengisi identitas pribadi data sosial pasien rawat inap dan
menginformasikan ke ruang perawatan dalam rangka pelaksanaan rekam medis di tempat
penerimaan pasien baru dan lama rawat inap;
9. Menyiapkan rekam medis rawat inap serta meminta rekam medis rawat inap ke petugas
rekam medis bagian penyimpanan dalam rangka pelaksanaan rekam medis di tempat
penerimaan pasien baru dan lama rawat inap;
10. Membuat, menyimpan dan memutakhirkan Kartu Kendali (KK) dalam rangka pelaksanaan
rekam medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama rawat inap;
11. Mengisi buku registerasi pendaftaran pasien rawat jalan melalui pencatatan/registrasi pasien;
12. Membuat dan memutakhirkan KIUP rawat jalan melalui pencatatan/registrasi pasien;
13. Membuat dan memutakhirkan Indeks Utama Pasien (IUP) rawat jalan melalui pencatatan/
registerasi pasien;
14. Membuat indeks penyakit, indeks tindakan medis dan indeks dokter pasien rawat jalan
melalui pencatatan/registerasi pasien;
15. Mengisi buku registrasi pendaftaran pasien rawat inap melalui pencatatan/registrasi pasien;
16. Membuat dan memutakhirkan KIUP rawat inap melalui pencatatan/registrasi pasien;
17. Membuat dan memutakhirkan IUP rawat inap melalui pencatatan/registrasi pasien;
18. Membuat indeks penyakit, indeks tindakan medis dan indeks dokter pasien rawat inap dalam
rangka pelaksanaan rekam medis melalui pencatatan/ registrasi pasien;
19. Menerima data rekam medis dalam rangka assembling rekam medis rawat jalan berdasarkan
Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada;
20. Mencatat buku ekspedisi dalam rangka assembling rekam medis rawat jalan berdasarkan
SOP yang ada;
21. Menyeleksi rekam medis incomplete dalam rangka assembling rekam medis rawat jalan
berdasarkan SOP yang ada
22. Menyisipkan slip lembar kekurangan dalam rangka assembling rekam medis rawat jalan
berdasarkan SOP yang ada;
36
23. Membuat laporan incomplete dalam rangka assembling rekam medis rawat jalan berdasarkan
SOP yang ada;
24. Menerima rekam medis dalam rangka assembling rekam medis rawat inap berdasarkan SOP
yang ada;
25. Mencatat buku ekspedisi dalam rangka assembling rekam medis rawat inap berdasarkan SOP
yang ada;
26. Mengidentifikasi data dalam rangka penyusunan katalog jenis formulir rekam medis secara
manual;
27. Mengklasifikasi data dalam rangka penyusunan katalog jenis formulir rekam medis secara
manual;
28. Mengolah data katalog jenis formulir rekam medis secara manual dalam rangka penyusunan
katalog jenis formulir rekam medis secara manual;
29. Membuat laporan data katalog catatan mutu formulir rekam medis secara manual;
30. Memasukkan data demografi pasien, kode diagnosa dan tindakan medis pasien rawat jalan ke
dalam software case mix.
31. Memasukkan data demografi pasien, kode diagnosa dan tindakan medis pasien rawat inap ke
dalam software case mix;
32. Memproses grouping untuk menentukan tarif case mix;
33. Menyiapkan dan menyerahkan laporan hasil grouping dalam bentuk txt ke bagian akuntansi
untuk diverifikasi internal;
34. Menerima kembali berkas klaim/file txt hasil koreksi dari bagian akuntansi;
35. Melakukan input ulang hasil koreksi kedalam software case mix;
36. Menyortir rekam medis rawat jalan dalam rangka penyimpanan rekam medis;
37. Menyimpan rekam medis rawat jalan dan menjaga agar penyimpanan rekam medis aman,
rahasia, tidak dapat diakses oleh orang yang tidak berkepentingan;
38. Menyimpan rekam medis rawat jalan inaktif yang bernilai guna dengan media tertentu;
39. Menyeleksi rekam medis yang akan disusutkan dalam rangka proses retensi;
40. Membuat daftar pertelaan rekam medis yang akan disusutkan;
41. Mendistribusikan rekam medis ke unit terkait;
42. Mengumpulkan data untuk penyusunan laporan cakupan pelayanan pada sarana pelayanan
kesehatan;
37
43. Mengumpulkan data penyakit dan tindakan medis untuk penyusunan laporan morbiditas dan
mortalitas pasien rawat inap;
44. Mengumpulkan data penyakit menular untuk penyusunan laporan morbiditas dan mortalitas
pasien rawat jalan;
45. Menghitung angka ketidaklengkapan pengisian informed consent;
46. Mengidentifikasi data formulir analisis mutu sistem pengembalian berkas rekam medis;
47. Mengumpulkan data analisis mutu sistem pengembalian berkas rekam medis;
48. Mengidentifikasi keabsahan data rekam medis secara manual dalam rangka evaluasi rekam
medis pasien rawat inap; dan
49. Mengobservasi data pada setiap lembaran rekam medis dalam rangka evaluasi keabsahan
data.
a) Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat Nilai Dasar ASN yang dapat
diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang pertama ini
38
diantaranya mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia, menjalankan tugas
secara profesional dan tidak berpihak, membuat keputusan berdasarkan prinsip
keahlian, menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
b) Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan Adapun beberapa Nilai Dasar
ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi Pelayanan
yang kedua ini diantaranya memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang
luhur, memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah, memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdayaguna, berhasil guna, dan santun.
c) Melakukan perbaikan tiada henti Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan
dengan panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang ketiga ini diantaranya
mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik,
mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
2.3.2 Akuntabel
2.3.3 Kompeten
2.3.4 Harmonis
41
a) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya (toleransi).
b) Suka membantu orang lain.
c) Membangun lingkungan kerja yang kondusif
2.3.5 Loyal
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seseorang ASN ideal adalah sifat
loyal atau setia kepada bangsa dan Negara. Sifat dan sikap loyal terhadap bangsa
dan Negara dapat diwujudkan dengan sifat dan sikap loyal ASN kepada
kepemerintahan yang sah sejauh pemerintahan tersebut bekerja sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, karena ASN merupakan bagian atau
komponen dari pemerintahan itu sendiri. Secara etimologis, istilah loyal diadaptasi
dari bahasa Prancis yaitu “loyal” yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah
loyal berarti setia atau suatu kesetiaan. Kesetiaan timbul tanpa adanya paksaan
tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Dalam kamus Oxford
Dictionary kata Loyal didefinisikan sebagai “giving or showing firm and constant
support or allegiance to a person or institution” yang artinya “tindakan memberi
atau menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada
seseorang atau institusi”. Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam
Core Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara dengan panduan perilaku:
2.3.6 Adaptif
c) Bertindak proaktif.
2.3.7 Kolaboratif
44
dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu
kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan
bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar dapat melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan produktivitas,
menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak
PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut. PNS berhak memperoleh:
1. Jaminan kesehatan;
2. Jaminan kecelakaan kerja;
3. Jaminan kematian; dan
4. Bantuan hukum
1. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan
tanggung jawab;
6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan
kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode
etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga
46
martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku
agar ASN:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab,dan berintegritas tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. Melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan
5. Melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
6. Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab, efektif,
dan efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain;
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin Pegawai
ASN.
2.4.2 Smart ASN
Smart ASN adalah profil Aparatur Sipil Negara yang cerdas, berdaya saing dan
menguasai Teknologi dan Informasi dalam menghadapi revolusi industri 4.0 (Pusat
Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian Nomor: 032-Juni 2019) yang disiapkan untuk
mewujudkan birokrasi Indonesia berkelas dunia (World Class Government). Profil ASN
tersebut meliputi Profil Smart ASN meliputi integritas, nasionalisme, profesionalisme,
berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa
entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.
1. Integritas
47
Integritas adalah konsistensi berperilaku yang selaras dengan nilai, norma dan/atau etika
organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan atasan, rekan kerja, bawahan langsung,
dan pemangku kepentingan, serta mampu mendorong terciptanya budaya etika tinggi,
bertanggung jawab atas tindakan atau keputusan beserta risiko yang menyertainya.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang tumbuh karena adanya persamaan nasib
dan sejarah serta kepentingan untuk hidup bersama sebagai suatu bangsa yang merdeka,
bersatu, berdaulat, demokratis dan maju dalam satu kesatuan bangsa dan negara serta
cita-cita bersama guna mencapai, memelihara dan mengabdi identitas, persatuan,
kemakmuran dan kekuatan atau kekuasaan negara bangsa yang bersangkutan dalam
implementasinya, seorang ASN harus bekerja dengan semangat cinta tanah air
Indonesia.
3. Profesionalisme
Profesionalisme adalah komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan
kemampuannya secara terus menerus (Nurita Putranti,Blog). Oleh karena Pegawai
Negeri Sipil merupakan salah satu profesi maka konsekuensinya harus selalu
meningkatkan kemampuannya secara terus menerus agar dalam melaksanakan tugas
atau pekerjakaan dapat dilaksanakan secara profesional.
4. Berwawasan global
ASN yang berwawasan global, disini diartikan sebagai organ birokrasi yang mampu
melihat melampaui (beyond) dinding-dinding kaku tempat ia bekerja melalui pandangan
yang bulat, menyeluruh serta mampu menemukan dan menggunakan perkembangan atau
inovasi lain yang ada baik dalam skala nasional maupun internasional.
5. Menguasai IT dan bahasa asing
ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap Teknologi) dan informasi yakni dapat
mengoperasikan dan memanfaatkan aplikasi-aplikasi produk IT termasuk dapat dengan
bijak memanfaatkan internet yang digunakan dalam meningkatkan efektifitas dan
efisiensi untuk meningkatlkan kinerja dalam rangka meningkatkan kualitas tugas dan
fungsinya dalam pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat.
6. Hospitality
48
Hospitality merupakan cara pemberian pelayanan atau penerimaan tamu, pengunjung,
atau bahkan orang asing yang datang sehingga mereka akan memiliki kesan baik dan
terpuaskan dengan pelayanan yang diberikan.
7. Entrepreneurship
ASN dituntut memiliki kemampuan entrepreneurship yakni berjiwa kewirausahaan yang
ditandai dengan dimilikinya keberanian, kreatifitas, inovatif, pantang menyerah dan
cerdas dalam menangkap dan menciptakan peluang serta bertanggung jawab.
Enterpreneurship juga dapat diartikan berpikir tentang masa depan orang banyak,
kehidupan orang banyak, kesejahteraan masyarakat dan bagaimana cara membantu
mereka yang membutuhkan. Kemampuan enterpreneurship ini maka seorang ASN akan
mampu meningkatkan kinerja dalam setiap waktunya.
8. Networking
Networking adalah membangun menjalin hubungan dengan orang lain atau organisasi
yang berpengaruh positif pada kesuksesan profesional maupun personal. Literasi digital
merupakan hal paling utama dalam mewujudkan ASN yang berdaya saing dalam
perkembangan teknologi dan informasi. Ada 4 pilar literasi digital, yaitu:
a). Etika bermedia digital
Etika bermedia digital adalah kemampuan individu dalam menyadari,
mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari
meliputi: (1) Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata karma,
dan etika berinternet (netiquette); (2) Pengetahuan dasar membedakan informasi apa
saja yang mengandung hoax dan tidak sejalan, seperti: pornografi, perundungan, dll;
(3) Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di ruang digital yang
sesuai dalam kaidah etika digital dan peraturan yang berlaku; (4) Pengetahuan dasar
bertransaksi secara elektronik dan berdagang di ruang digital yang sesuai dengan
perturan yang berlaku.
Adapun ruang lingkup etika dalam dunia digital menyangkut pertimbangan
perilaku yang dipenuhi kesadaran, tanggung jawab, integritas (kejujuran), dan nilai
kebajikan. Baik itu dalam hal tata kelola, berinteraksi, perpartisipasi, berkolaborasi
dan bertransaksi elektronik.
49
b). Budaya bermedia digital
Kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa
dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika
dalam kehidupan seharihari. Adapun dasar-dasarnya adalah sebagai berikut: (1)
Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan
kehidupan berbudaya, berbangsa, dan berbahasa Indonesia; (2) Pengetahuan dasar
membedakan informasi mana saja yang tidak sejalan dengan nilai Pancasila di mesin
telusur, seperti perpecahan, radikalisme; (3) Pengetahuan dasar menggunakan Bahasa
Indoensia baik dan benar dalam berkomunikasi, menjunjung nilai Pancasila dan
Bhinneka Tunggal Ika; (4) Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku konsumsi
sehat, menabung, mencintai produk dalam negeri dan kegaitan produktif lainnya.
c). Aman bermedia digital
Kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis,
menimbang dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun dasardasarnya adalah sebagai berikut: (1) Pengetahuan dasar fitur proteksi
perangkat keras (kata sandi, fingerprint) pengetahuan dasar memproteksi identitas
digital (kata sandi); (2) Pengetahuan dasar dalam mencari informasi dan data valid dari
sumber yang terverifikasi dan terpercaya,; (3) Pengetahuan dasar dalam memahami fitur
keamanan platform digital dan menyadari adanya rekam jejak digital dalam memuat
konten sosmed; (4) Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan dalam transaksi
digital serta protokol keamanan seperti PIN dan kode otentikasi.
d). Cakap bermedia digital
Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat
keras dan perangkat lunak TIK serta system operasi digital dalma kehidupan sehari-hari.
Adapun dasar-dasarnya adalah sebagai berikut: (1) Pengetahuan dasar menggunakan
perangkat keras digital (Handphone/HP, Personal Computer/PC); (2) Pengetahuan dasar
tentang mesin telusur (search engine) dalam mencari informasi dan data, memasukkan
kata kunci dan memilah berita benar; (3) Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi
chat dan media sosial untuk berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan mengganti
setting; (4) Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital dan e-commerce
untuk memantau keuangan dan bertransaksi secara digital.
50
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
Tabel 4. Identifikasi isu berdasarkan kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan
Deskripsi
Tugas dan Fungsi Kondisi
No. Kondisi Ideal Identifikasi Isu Keterkaitan
yang Bermasalah Sekarang
dengan Agenda III
1. Menyortir rekam medis Belum adanya Terdapat tracer Banyaknya Manajemen
rawat jalan dalam tracer atau atau outguide rekam medis ASN:
rangka penyimpanan outguide sebagai sebagai penanda yang hilang dan Smart ASN
rekam medis penanda keluarnya rekam tidak ada di
51
keluarnya rekam medis dari rak ruang
Membuat tracer untuk medis dari rak penyimpanan penyimpanan
meningkatkan efisien penyimpanan rekam medis
dan keakuratan dalam
peminjaman berkas Terjadinya
rekam medis misfile berkas
rekam medis
padarak
penyimpanan
APKL
No. Isu Utama Total Ranking
A P K L
1. Banyaknya rekam medis yang 5 4 5 5 19 I
hilang dan tidak ada di ruang
penyimpanan rekam medis
2. Kurangnya pemahaman petugas 4 3 4 4 15 III
pendaftaran terhadap pemberian
nomor rekam medis sehingga
53
terjadi duplikasi nomor rekam
medis
3. Kurangnya pemahaman pasien 4 5 4 4 17 II
terhadap pentingnya kartu identitas
berobat pasien
Berdasarkan penentuan analisis kriteria isu dengan menggunakan alat analisis isu
APKL maka tergambar ranking tertinggi yang merupakan isu prioritas yang perlu
dicarikan pemecahan masalahnya yaitu : Banyaknya rekam medis yang hilang dan
tidak ada di ruang penyimpanan rekam medis, yang mana kemudian Penulis
menetapkan 1 (Satu) Judul Rancangan Aktualisasi sebagai gagasan pemecahan isu,
yaitu :
tidak ditemukannya
rekam medis pasien di
dalam rak/hilang
Masalah
Kurangnya pengetahuan Belum adanya tracer
petugas tentang sebagai alat penanda Belum Ada SOP
pentingnya berkas keluarnya BRM Penyimpanan
rekam medis
54
Sosialisasi terkait Pengadaan tracer
pentingnya tracer dalam Pengadaan SOP
sebagai alat penanda
mencegah terjadinya Penyimpanan
Solusi
55
f. Mengajukan kepada Kepala UPTD Puskesmas
Tomia (pimpinan) untuk pengesahan SOP tentang
penggunaan tracer
4. Melakukan Kegiatan Sosialisasi SOP Penggunaan
tracer dan SOP Penyimpanan
a. Membuat surat undangan dan daftar hadir
b. Mempersiapkan tempat dan materi sosialisasi
c. Melaksanakan sosialisasi
5. Melakukan monitoring dan evaluasi
a. Membuat lembar monitoring
b. Melakukan monitoring dan evaluasi
c. Menyusun laporan hasil kegiatan
d. Melaporkan hasil kegiatan ke pimpinan
56
3.4 Tabel Rancangan Kegiatan
57
c. Meminta Diperolehnya Dalam meminta persetujuan, Penulis akan menjaga
persetujuan persetujuan integritas mengemukakan alasan dengan sopan
atasan pelaksanaan (Akuntabel).
terhadap aktualisasi Dalam meminta persetujuan, Penulis akan menghargai
rancangan pendapat atasan (Harmonis)
aktualisasi Saat meminta izin kegiatan dan meminta dukungan,
penulis akan menjaga nama baik pimpinan terhadap
kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan (Loyal)
Dalam meminta persetujuan, Penulis akan menjaga
komunikasi dan bertutur kata dengan sopan dan
bersedia bekerja sama (Kolaboratif)
ANALISIS DAMPAK
Perkiraan Hambatan : Atasan sedang melakukan perjalanan dinas ke luar kota.
Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Kegiatan tidak akan berjalan sesuai rencana.
Alternatif Solusi : Menyesuaikan jadwal konsultasi dengan jadwal atasan.
No Kontribusi Penguatan
Kegiatan Tahap kegiatan Ouput /hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Terhadap Visi - Nilai
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Pembuatan a. Membuat Tersedianya Penulis akan membuat desain tracer dengan kualitas Dengan Terkait denagn
Tracer desain tracer desain tracer terbaik (Kompeten) mempersiapkan Niai organisasi
desain yang :
58
Desain tracer yang dibuat bisa dipertanggung sejalan untuk 1. Tertib
jawabkan. (Akuntabel) mendukung visi Teratur dan
Dalam membuat desain tracer rekam medis dan misi rapi dalam
disesuaikan dengan kondisi tempat penyimpanan. puskesmas yakni : bekerja
(Kompeten) Visi 2. Profesional
b. Merencanakan Tersedianya Penulis akan melakukan perbaikan jika ada kekurangan Puskesmas Bekerja sesuai
dan alat dan dan selalu melengkapi alat dan bahan yang ada. Idaman , Pilihan dengan
menyiapkan bahan untuk (Berorientasi Pelayanan) Masyarakat keahlian dan
alat dan bahan pembuatan Penulis akan bertanggungjawab terhadap alat dan bahan Tomia Dan juknis
yang telah tracer yang direncanakan serta melaksanakan tugas dengan Sekitarnya. 3.Inovatif
ditentukan cermat dan akurat dalam pencarian bahan tracer Dan Misi Bekerja
untuk (Akuntabel) Meningkatkan dengan tulus
membuat Mutu SDM dan ikhlas dan
Penulis akan mencari bahan tracer yang berkualitas sebagai upaya selalu
tracer dan disesuaikan dengan kebutuhan ruang penyimpanan
meningkatkan berinovasi
(Kompeten)
kualitas layanan.
Penulis akan menyiapkan alat dan bahan dengan penuh
kerja keras (Loyal)
Penulis akan lebih pro aktif atau berfikir sebelum
bertindak dalam memilih bahan tracer (Adaptif)
Penulis akan bekerjasama dengan pihak lain dalam
menyiapkan alat dan bahan pembuatan tracer
(Kolaboratif)
59
(Loyal)
Penulis akan berinovasi dan mengembangkan
kreativitas dalam membuat tracer (Adaptif)
ANALISIS DAMPAK
Perkiraan Hambatan : kurang lengkapnya bahan yang tersedia dan kualitas bahan yang kurang baik
Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Jika pembuatan tracer tidak dilaksanakan, maka berkas pasien lama yang akan dicari memakan
waktu karena tidak adanya penanda, sehingga tujuan dari aktualisasi itu sendiri tidak tercapai.
Alternatif Solusi : Menyediakan bahan jauh hari, mencari area yang luas serta berkonsultasi dengan mentor dan coach
Kegiatan 3. DESKRIPSI KEGIATAN DAN ANALISIS DAMPAK “Pembuatan SOP Penggunaan Tracer”
No Kegiatan Tahap kegiatan Ouput /hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Penguatan
Terhadap Visi - Nilai
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Pembuatan a. Konsultasi Tersedianya Penulis akan membangun komunikasi yang lebih besar Dengan Terkait denagn
SOP sistematika sistematika dan kerjasama antara kelompok internal yang menjadi melakukan Niai organisasi
(Standar penulisan SOP penulisan SOP tujuan adanya transparansi (Akuntabel) persiapan :
Operasional ke Pimpinan Penulis akan berkomitmen untuk melaksanakan apa kegiatan 1. Tertib
Prosedur) yang diarahkan pimpinan (Loyal) pembuatan tracer Teratur dan
tentang Penulis akan proaktif dalam berkomunikasi dan sejalan untuk rapi dalam
penggunaan konsultasi dengan pimpinan (Adaptif). mendukung visi bekerja
tracer b. Mencari Tersedianya Penulis akan mencari referensi dengan cermat dan misi 2. Profesional
referensi untuk referensi untuk berdasarkan sumber terpercaya (Akuntabel) puskesmas yakni : Bekerja sesuai
merancang merancang Visi dengan
60
SOP tentang SOP tentang Penulis akan dalam mencari bahan pembuatan SOP Puskesmas kehalian dan
penggunaan penggunaan tentang penggunaan tracer dibuat Idaman , Pilihan juknis
tracer tracer Penulis akan terus berinovasi dalam mencari referensi Masyarakat 3.Inovatif
perancangan SOP penggunaan tracer (Adaptif) Tomia Dan Bekerja
c. Menyusun Tersedianya Penulis akan membuat draft SOP dengan cermat dan Sekitarnya. dengan tulus
draft SOP rancangan bertanggungjawab Dan Misi dan ikhlas dan
tentang SOP tentang (Akuntabel) Meningkatkan selalu
penggunaan penggunaan Penulis akan menyusun draft SOP dengan kinerja Mutu SDM berinovasi
tracer tracer terbaik (Kompeten) sebagai upaya
Penulis akan menggunakan Bahasa Indonesia yang meningkatkan
baik dan benar dalam menyusun SOP sebagai bentuk kualitas layanan.
nasionalisme (Loyal)
d. Konsultasi Terlaksananya
dengan diskusi Dalam melakukan konsultasi terkait SOP
mentor terkait berkaitan penggunaan tracer, penulis akan bekerja sama
SOP tentang dengan SOP dengan mentor (Kolaboratif)
penggunaan tentang
tracer penggunaan
tracer
61
e. Mencetak SOP Tersedianya Penulis akan mencetak SOP penggunaan tracer
tentang SOP tentang dengan cermat (Akuntabel)
penggunaan penggunaan
tracer tracer
62
Kegiatan 4. DESKRIPSI KEGIATAN DAN ANALISIS DAMPAK “MELAKUKAN KEGIATAN SOSIALISASI SOP
PENGGUNAAN TRACER”
No Kegiatan Tahap kegiatan Ouput /hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Penguatan
Terhadap Visi - Nilai
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4. Melakukan a. Membuat surat Tersedianya Penulis akan melakukan perkenalan diri dan Dengan Terkait denagn
Kegiatan undangan dan surat undangan meminta persetujuan kepada para petugas dengan melakukan Niai organisasi
Sosialisasi daftar hadir dan daftar menggunakan bahasa yang sopan dan bersikap persiapan :
SOP hadir ramah. (Berorientasi Pelayanan) kegiatan 1. Tertib
Penggunaan Bersikap menghargai sesama apapun latar penyuluhan Teratur dan
Tracer belakangnya. (Harmonis) sejalan untuk rapi dalam
Dapat menyesuaikan diri dengan petugas dan mendukung visi bekerja
proaktif sehingga kegiatan berjalan dengan baik dan dan misi 2. Profesional
petugas tidak merasa canggung. (Adaptif) puskesmas yakni : Bekerja sesuai
b.Mempersiapka Tersedianya Dalam mempersiapkan tempat dan materi sosialisasi, Visi dengan
n tempat dan tempat untuk penulis akan mencari lokasi dan refernsi yang terbaik Puskesmas kehalian dan
materi sosialisasi dan benar-benar meyakini bahwa solusi terbaik dalam Idaman , Pilihan juknis
sosialisasi mencegah terjadinya misfile adalah dengan Masyarakat 3.Inovatif
menggunakan tracer (Berorientasi Pelayanan) Tomia Dan Bekerja
Penulis akan bertanggungjawab terhadap tempat dan Sekitarnya. dengan tulus
materi sosialisasi (Akuntabel) Dan Misi dan ikhlas dan
Penulis akan memberikan pelayanan yang sama tanpa Meningkatkan selalu
membedakan derajat profesi serta membangung Mutu SDM berinovasi
lingkungan sosialisasi yang kondusif (Harmonis) sebagai upaya
meningkatkan
Penulis akan menggerakkan pemanfaatan berbagai
kualitas layanan.
sumber daya untuk tujuan bersama. (Kolaboratif)
c. Melaksanakan Terlaksananya Penulis akan menggunakan bahasa yang sopan dan
sosialisasi sosialisasi mudah dipahami oleh petugas, ramah, cekatan dan
solutif serta dapat diandalkan. (Berorientasi
Pelayanan)
63
Penulis akan melakukan sosialisasi dengan penuh
tanggungjawab, efektif dan efisien, jujur dan
transparan sehingga dapat dipercaya (Akuntabel)
Dalam melakukan sosialisasi penulis akan
memberikan kualitas kinerja terbaik agar kegiatan
yang akan dilakukan bisa berhasil sesuai dengan apa
yang diharapkan (Kompeten)
Penulis akan menghargai setiap orang apapun latar
belakangnya tanpa membedakan antara satu dan yang
lainnya (Harmonis)
Penulis akan menepati waktu saat kegiatan sebagai
bentuk komitmen terhadap kegiatan (Loyal)
Petugas akan memberi kesempatan kepada peserta
sosialisasi untuk bertanya jika ada hal yang tidak
dipahami untuk membangun kerjasama yang sinergis.
(Kolaboratif)
ANALISIS DAMPAK
Perkiraan Hambatan : penentuan waktu pelaksanaan
Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Kegiatan tidak akan berjalan sesuai rencana. Tidak adanya rasa tanggungjawab dan tidak adanya
rasa kepedulian terhadap peningkatan pelayanan di puskesmas
Alternatif Solusi : meminta saran pimpinan, dan petugas untuk menetukan jadwal.
No Kegiatan Tahap kegiatan Output /hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Penguatan
64
. Terhadap Visi - Nilai
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5. Melakukan a. Membuat Adanya lembar Penulis akan bertanggungjawab terhadap lembar Dengan Terkait denagn
monitoring lembar monitoring monitoring yang telah dibuat (Akuntabel) melakukan Niai organisasi
dan evaluasi monitoring yang akan evaluasi kegiatan :
digunakan sejalan untuk 1. Tertib
untuk melihat mendukung visi Teratur dan
perbandingan dan misi rapi dalam
pelayanan puskesmas yakni : bekerja
sebelum dan Visi 2. Profesional
setelah Puskesmas Bekerja sesuai
penggunaan Idaman , Pilihan dengan
tracer Masyarakat kehalian dan
Tomia Dan juknis
b. Melakukan Terlaksananya Dalam melakukan monitoring dan evaluasi penulis akan Sekitarnya. 3.Inovatif
monitoring Monitoring Saya akan melakukan perbaikan tiada henti dari Dan Misi Bekerja
dan evaluasi dan evaluasi evaluasi yang ada (Berorientasi pelayanan) Meningkatkan dengan tulus
kecepatan Penulis akan bertanggungjawab terhadap tracer yang Mutu SDM dan ikhlas dan
pelayanan telah dibuat (Akuntabel) sebagai upaya selalu
setelah Penulis akan berdedikasi tinggi dalam melakukan meningkatkan berinovasi
penggunaan monitoring dan evaluasi terkait tracer (Loyal) kualitas layanan.
tracer di rak Penulis terus berinovasi dan antusias dalam
penyimpanan. mengembangkan tracer (Adaptif)
65
hasil yang maksimal. (Kompeten)
66
DESKRIPSI KETERKAITAN DENGAN AGENDA III :
Manajemen ASN : Kegiatan ini merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya secara baik akan
digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan mutu pelayanan
Smart ASN : penulis harus mampu mengolah data dengan professional sebagai wujud tanggung jawab kepada organisasi dan masyarakat.
67
3.9 Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Values ASN (BerAKHLAK)
Kegiatan Jumlah
No. Mata Pelatihan 1 2 3 4 5 Aktualisasi per
Mata Pelatihan
1. Berorientasi pelayanan 1 2 2 5 3 13
2. Akuntabel 3 2 2 5 3 15
3. Kompeten 1 1 1 2 1 6
4. Harmonis 1 1 2 1 1 6
5. Loyal 1 1 1 1 2 6
6. Adaptif 1 2 1 2 1 7
7. Kolaboratif 1 2 2 2 1 8
Jumlah Aktualisasi Per Kegiatan 9 10 11 18 12
68
3.11 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
69
6.
5 Melakukan 1.
monitoring 2.
Evaluasi 3.
Kegiatan 4.
70
DAFTAR PUSTAKA
1. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 139 tahun 2003 Tentang
Jabatan Fungsional Dokter dan Angka Kreditnya
2. Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Berorientasi Pelayanan”: Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
3. Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Akuntabel”: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
4. Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Kompoten”: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
5. Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Harmonis”: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
6. Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Loyal”: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
7. Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Adaptif”: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
8. Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Kolaboratif”: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
9. Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Smart ASN”: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
10. Mustaqiem. 2010. JurnalKebijakan dan Manajemen PNS VOL. 4, No.2
11. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2018
12. Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Jabatan
Aparatur Sipil Negara
13. Surat Edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi
Nomor 20 Tahun 2021 Tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding
ASN
14. Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
15. Undang-Undang Nomor 75 tahun 2014 Tentang Puskesmas
16. Undang-Undang Nomor 43 tahun 2019 Tentang Puskesmas
71