Anda di halaman 1dari 60

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN

(BerAKHLAK)
PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS KOTA SUKABUMI
ANGKATAN II TAHUN 2022

OPTIMALISASI PEMAHAMAN PASIEN DAN PENDAMPING PASIEN TENTANG


PENYAKIT HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS TIPE 2 MELALUI
PENYULUHAN, MEDIA VISUAL DAN MEDIA DIGITAL DI RSUD AL-MULK
KOTA SUKABUMI

Disusun oleh :
Nama : dr. Damar Mugni Muharam
NIP : 199506012022031004
NDH : 03
Jabatan : Ahli Pertama Dokter
Instansi : UOBK RSUD Al-Mulk Kota Sukabumi

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA


MANUSIA KOTA SUKABUMI

BEKERJA SAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI JAWA BARAT

1
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)


PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS KOTA SUKABUMI
ANGKATAN I TAHUN 2022

OPTIMALISASI PEMAHAMAN PASIEN DAN PENDAMPING PASIEN TENTANG


PENYAKIT HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS TIPE 2 MELALUI
PENYULUHAN, MEDIA VISUAL DAN MEDIA DIGITAL DI RSUD AL-MULK
KOTA SUKABUMI

Nama : dr. Damar Mugni Muharam


NDH : 03
NIP : 199506012022031004
Jabatan : Ahli Pertama Dokter
Instansi : UOBK RSUD Al-Mulk Kota Sukabumi

Sukabumi, 28 Juli 2022

Mengetahui, Menyetujui,
Coach Mentor

Djadjat Sudrajat, S.H., M.SI dr. Munifah Budi Isnaeni, MMRS


NIP. 196111231988031007 NIP. 197002102006042007

ii
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)


PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS KOTA SUKABUMI
ANGKATAN I TAHUN 2022

OPTIMALISASI PEMAHAMAN PASIEN DAN PENDAMPING PASIEN TENTANG


PENYAKIT HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS TIPE 2 MELALUI
PENYULUHAN, MEDIA VISUAL DAN MEDIA DIGITAL DI RSUD AL-MULK
KOTA SUKABUMI

Nama : dr. Damar Mugni Muharam


NDH : 03
NIP : 199506012022031004
Jabatan : Ahli Pertama Dokter
Instansi : RSUD Al-Mulk Kota Sukabumi

Sukabumi, 28 Juli 2022

Mengetahui, Menyetujui,
Coach Mentor

Djadjat Sudradjat, S.H., M.SI. dr. Munifah Budi Isnaeni, MMRS


NIP. 196111231988031007 NIP. 197002102006042007

Penguji,

ROSID SUHENDAR, S.IP., M.PD


NIP. 196904181993071001

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan rancangan aktualisasi Nilai-Nilai
Dasar ASN BerAKHLAK dan Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI yang berjudul “
Optimalisasi Pemahaman Pasien dan Pendamping Pasien Tentang Penyakit Hipertensi dan
Diabetes Melitus Tipe 2 Melalui Pemyuluhan, Media Visual dan Media Digital di RSUD Al-
Mulk Kota Sukabumi.” ini dengan baik. Laporan rancangan aktualisasi ini disusun untuk
memenuhi syarat dalam penyelesaian Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Latsar) di Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Barat Pemerintah Kota Sukabumi.
Dalam prosesnya, penulis mengalami serangkaian proses yang tidak akan dapat penulis
lewati tanpa bantuan dari pihak lain. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang membantu penyelesaian laporan rancangan aktualisasi ini sebagai
berikut:
1. Bapak H. Achmad Fahmi S.Ag, M.M.Pd selaku Walikota Kota Sukabumi, yang telah
memberikan dukungan pada kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Kota Sukabumi
Tahun 2022.
2. Bapak Dr. Hery Antasari, S.T., M.Dev.Plg selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Provinsi Jawa Barat, yang telah memberikan dukungan pada pelaksanaan
kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Kota Sukabumi Tahun 2022.
3. Bapak Asep Suhendrawan, S.Sos selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kota Sukabumi, yang telah memberikan dukungan pada pelaksanaan
kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Kota Sukabumi Tahun 2022.
4. dr. Munifah Budi Isnaeni, MMRS selaku Direktur RSUD Al-Mulk dan mentor yang telah
memberikan arahan maupun masukan pada kegiatan penyusunan laporan rancangan
aktualisasi, serta dukungan dalam menjalani Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Kota
Sukabumi.
5. Bapak Djadjat Sudradjat, SH., M.SI. selaku coach yang telah memberikan dukungan ,
bimbingan dan arahan dalam penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini.
6. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmu mengenai materi-materi yang ada di
agenda Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS.
7. Seluruh Staff Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Barat beserta
Pendamping Kelas yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan arahan selama
Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS berlangsung.

1
8. Seluruh Panitia Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Kota Sukabumi Tahun 2022 yang
telah memberikan usaha terbaiknya dalam pelaksanaan kegiatan ini.
9. Keluarga yang tak pernah lelah memberikan dukungan dan bantuan selama menjalani
kegiatan.
10. Rekan-rekan CPNS Kota Sukabumi Angkatan 2, yang selalu semangat dan saling
mendukung dalam menjalani Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS.
Dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini penulis sangat mengharapkan adanya
masukan untuk penyempurnaan rancangan aktualisasi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat diharapkan untuk pengembangan diri maupun pengembangan
keilmuan dalam laporan ini. Semoga rancangan aktualisasi ini dapat berguna dan menjadi
referensi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di RSUD Al- Mulk Kota Sukabumi.

Sukabumi, 28 Juli 2022


Penulis

dr. Damar Mugni Muharam


NIP 199506012022031004

2
DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan ……………………………………………………….……..…….i


Lembar Pengesahan……………………………………………………….……….…..ii

Daftar Isi……………………………………………………………………….……...iii
BAB I Pendahuluan…………………………………………………………….………1
1.1.Latar Belakang…………………………………………………………….……….1
1.2. Tujuan dan Manfaat…………………………………………………….…………2
1.3. Ruang Lingkup……………………………………………………………….……2
BAB II Profil Instansi dan Peserta……………………………………………….…….4
2.1. Profil Instansi………………………………………………………………….…..4
2.1.1. Gambaran Umum…………………………………………………………….….4
2.1.2. Visi dan Misi……………………………………………………………………6
2.1.3. Struktur Organisasi………………………………………………………….…..8
2.2. Profil Peserta……………………………………………………………………..13
2.3.. Pedoman Nilai-Nilai Dasar ASN ……………………………………………….15
2.4. SMART ASN………………………………………………………………...…..24
2.5. Role Model………………………………………………………………..……...24
BAB III Rancangan Aktialisasi……………………………………………………….26
3.1. Rancangan Aktualisasi…………………………………………………….…...…26
3.2. Matrik Rancangan Aktualisasi……………………………………………………31
3.3. Matrik Rekapitulasi Habituasi Core Value ASN BerAKHLAK………………….51
3.4. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi…………………………………………….52
BAB IV Penutup……………………………………………………………………….53
Daftar Pustaka………………………………………………………………………….54

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pegawai Aparatur Sipil Negara adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) danPegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan. Dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
No.12 Tahun 2018 menjelaskan Pelatihan dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan
dalam masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integrasi
moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang.
Sebagai Pegawai Negeri Sipil yang merupakan Aparatus Sipil Negara wajib
melakukan internalisasi nilai-nilai moral dan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
profesi Pegawai Negeri Sipil karena keberhasilan penyelenggaraan suatu pemerintahan dan
pembangunan sangat ditentukan oleh profesionalisme aparatur negaranya.Hal ini sesuai
dengan UU No.5 tahun 2014 tentang ASN dan PermenpanRB Nomor 20 Tahun 2021
tentang Operasional Nilai-nilai dasar ASN. Dalam rangka mengaktualisasikannya dapat
dimulai dari ranah terdekat. Kritis terhadap isu di unit kerja dan berikan gagasan yang
berkaitan dengan nilai BerAKHLAK sebagai solusi dari isu yang ada.
Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instantasi pemerintah. Pegawai ASN memiliki
fungsi, yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa. Peran PNS di bidang kesehatan adalah mewujudkan pelayanan
kesehatan yang berkualitas prima di pusat-pusat pelayanan kesehatan yang ada seperti
rumah sakit milik pemerintah dan pusaat kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) meliputi
pelayanan preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitative.
Diharapkan dengan adanya aktualisaasi core value ASN yang dikenal dengan
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif
(BerAKHLAK) dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

4
1.2. Tujuan dan Manfaat
1.2.1 Tujuan
1. Tujuan umum
Teraktualisasinya nilai-nilai dasar PNS yang professional sehingga mampu
melaksanakan perannya sebagai pelayan masyarakat, pelaksaana kebijakan publik, serta
perakat dan pemersatu bangsa dalam pelaksanaan tugas sebagai dokter umum di UOBK
RSUD Al-Mulk Kota Sukabumi

2. Tujuan Khusus.
Mengoptimalkan pemahaman pasien dan pendamping pasien tentang Penyakit
Hipertensi dan Diabetes Melitus Tipe 2

1. Bagi Penulis.
Dapat menginternalisasi, mengaktualisasi dan meng- habituasikan core value ASN
BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif) di lingkungan instansi tempat tugas sehingga menjadi ASN yang terampil dan
profesional di bidangnya serta memiliki integritas yang tinggi

2. Bagi Rekan Kerja


Peserta dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) agar
mampu melaksanakan tugas dan memberikan pelayanan publik kepada masyarakat secara
optimal di UOBK RSUD Al-Mulk Kota Sukabumi.

3. Bagi OPD
Dapat berkontribusi kuat terhadap perwujudan visi, misi, tujuan dan nilai-nilai
dasarorganisasi.

4. Bagi Masyarakat
Pasien dan keluarga mendapatkan pengetahuan dan memahami proses pelayanan di
RSUD Al-Mulk Kota Sukabumi

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini adalah mencakup core value ASN
BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif) serta kedudukan ASN dalam pelayanan publik dan mengangkat isu Kesehatan
di RSUD Al-Mulk Kota Sukabumi

5
Kegiatan aktualisasi ini akan dilaksanakan di RSUD Al-Mulk Kota Sukabumi
dengan target sasaran pasien dan pendamping pasien, mulai dari tanggal 29 Juli 2022
s.d 3 September 2022.
Mengingat keterbatasan waktu dan masih adanya kasus covid 19 di RSUD Al-
Mulk Kota Sukabumi maka kegiatan aktualisasi dilakukan 3 kali selama aktualisasi
terhadap pasien dan pendamping pasien yang datang ke RSUD Al-Mulk Kota
Sukabumi
Dalam pelaksanaannya penulis berpedoman pada Tugas Pokok Dokter
Fungsional Umum menurut Permekes No. 73 Tahun 2003. Adapun kegiatan yang
dilakukan saat aktualisasi adalah “ Optimalisasi Pemahaman Pasien dan Pendamping
Pasien Tentang Penyakit Hipertensi dan Diabetes Melitus Tipe 2 Melalui Pemyuluhan,
Media Visudal (Banner & Leaflet) dan SIKASEP (Sistem Konsultasi Elektronik Pasien
di UOBK RSUD Al-Mulk Kota Sukabumi.”

3
BAB II. PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
2.1 Profil Instansi
2.1.1. Gambaran Umum

Gambar 1. Gambar RSUD Al-Mulk

Unit Organisasi Bersifat Khusus (UOBK) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
AL-MULK merupakan pengembangan pelayanan dari Puskesmas Lembursitu Dengan
Tempat Perawatan (DTP). Pada pelaksanaannya Puskesmas dan Rumah Sakit memiliki
fungsi yang berbeda sehingga puskesmas Lembursitu direlokasi, namun pelayanan DTP
tetap dilanjutkan dan ditingkatkan pelayanannya dengan mendirikan UOBK RSUD AL-
MULK.

RSUD AL-MULK adalah rumah Sakit yang berlokasi di Jalan Pelabuhan II Km.
6 Kec. Lembursitu Kota Sukabumi yang merupakan Unit Organisasi Bersifat Khusus
(UOBK) di bawah naungan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi yang didirikan berdasarkan
Peraturan Walikota Sukabumi No. 24 Tahun 2014 dan diresmikan pada tanggal 15
Januari 2015. Sebagai rumah sakit yang baru berdiri RSUD AL-MULK memiliki izin
penyelenggaraan dengan Nomor 440/8/SIP- RS/BPMPT/XI/2014 sebagai Rumah Sakit
Umum Kelas D Pratama.

Sesuai dengan peraturan yang berlaku setelah satu tahun mendapatkan izin

4
penyelenggaraan, selanjutnya UOBK RSUD AL-MULK mendapatkan izin operasional
rumah sakit untuk 5 tahun dengan Nomor 440/01/SIO- RS/BPMPT/III/2016 yang
dikeluarkan oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BPMPT) Kota
Sukabumi. Pada Tahun 2016, UOBK RSUD Al-Mulk menambah gedung baru untuk
pelayanan rawat jalan dan rawat inap melalui dana APBD Kota Sukabumi dan Dana
Intensive Daerah (DID) Tahun 2016. Gedung baru diresmikan pada tanggal 01 April
2017 sekaligus perayaan hari jadi Kota Sukabumi yang ke 103.

Nama Rumah Sakit : RSUD Al-Mulk


Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah Kota Sukabumi
Alamat : Jl. Pelabuhan II Km 6 Lembursitu Kota
Sukabumi
Nomor Telepon : 0266-6243088
Email : rsudalmulk@gmail.com
Tipe Rumah Sakit : Kelas D
Nomor dan Tanggal Izin : 440/02/SIORS/BPMPT/II/2017
Pendirian
Luas Tanah : 4667 m2
Luas Bangunan : 3752 m2
Kelas Perawatan : Kelas III
Kapasitas Tempat Tidur

a. Rawat Inap : 34 Unit Tempat Tidur terdiri dari :


6 unit tempat Tidur Nifas
2 Unit tempat tidur observasi
17 unit tempat tidur dewasa
9 unit tempat tidur anak
b. UGD : 15 Unit Tempat Tidur terdiri dari :
2 tempat tidur Tindakan
1 unit tempat tidur Resusitasi
1 tempat Tidur Isolasi
2 tempat tidur Anak
2 tempat Tidur Triase

5
5 tempat Tidur Observasi
2 Unit Emergency kebidanan
c. Ruang Persalinan : 3 Unit Tempat Tidur Persalinan
1 unit tempat tindakan obgyn
6 Unit Tempat tidur bayi

Prestasi yang pernah diraih oleh UOBK RSUD Al-Mulk yaitu menerima
penghargaan sebagai salah satu nominasi TOP 40 Kompetisi Inovasi Pelayanan
Publik yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi melalui program “CETEK” – Cukup e-KTP sertakan Kartu
Keluarga warga Kota Sukabumi dapat mengakses pelayanan kesehatan gratis di
UOBK RSUD Al-Mulk Kota Sukabumi.
Dalam Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit disebutkan
bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Oleh karenanya, sebuah rumah sakit harus
memiliki sarana dan prasana yang memadai baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.
Sarana dan prasarana tersebut meliputi sumber daya manusia dan peralatan lainnya
yang digunakan untuk menunjang pelaksanaan pelayanan kepada
masyarakat.Pelayanan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi
promotif,preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dalam hal ini rumah sakit memiliki
kewajiban untuk melakukan pelayanan kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit Al-Mulk
Kota Sukabumi saat ini memiliki luas tanah seluas 4667 m2 dan bangunan yang terdiri
dari beberapa gedung dengan total luas bangunan mencapai 3752 m2.

2.1.2 Visi dan Misi


Adapun visi dari UOBK RSUD Al- Mulk adalah “ Menjadi Rumah Sakit
Tipe D dengan pelayanan kesehatan yang berkualitas menuju masyarakat Kota
Sukabumi yang sehat.”
Dan untuk mewujudkan visi tersebut telah ditetapkan Misi yang terdiri dari :

6
1. Memberikan pelayanan kesehatan secara komprehensif dan holistik mengacu
kepada peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
2. Menciptakan suasana kerja yang harmonis dan meningkatkan kualitas SDM
yang profesional
3. Meningkatkan teknologi pelayanan sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan yang terjangkau oleh masyarakat
4. Memberikan suasana Rumah Sakit yang aman dan nyaman
Dengan menjunjung tinggi visi dan misi di atas, maka UOBK RSUD Al-
Mulk memiliki Motto “Pelayanan kesehatan yang Cepat, Tepat, dan Manusiawi” .
Falsafah UOBK RSUD Al-Mulk adalah pelayanan prima secara konsisten dan
disiplin tinggi memberikan pelayanan prima sesuai standar profesionalisme dan
memegang teguh etika profesi dan integritas moral yang tinggi serta menanamkan
nilai-nilai:

 Keterbukaan
Senantiasa menjunjung tinggi perilaku yang berdasarkan pada nilai-nilai
kejujuran, kecerdasan, keterbukaan dan kepercayaan.
 Pembelajar
Sebagai insan dengan keterbatasan dalam melaksanakan tugas akan selalu
belajar untuk pengembangan diri dan terus menerus melakukan perbaikan untuk
kemajuan Rumah Sakit.

 Kebersamaan
Dalam melaksanakan tugas senantiasa bekerja sama dengan tim dan selalu
kompak demi kepentingan dan kemajuan Rumah Sakit

 Kerja keras dan Profesional


Setiap tugas dilaksanakan dengan mengutamakan dedikasi, kerja keras, disiplin,
profesionalisme, bertanggung jawab, dan selalu berorientasi pada kepuasan
pasien dan keluarganya.
 Inovatif
Mendorong kepada seluruh karyawan untuk turut serta menciptakan
terobosan dan peluang serta inovasi terkini berkaitan dengan teknologi terbaru
7
sebagai tantangan kemajuan organisasi demi kemajuan Rumah Sakit
 Empati
Dalam melaksanakan tugas senantiasa berjiwa besar ,tanggap, sabar, rendah
hati, ramah, dan mengerti harapan pasien

2.1.3. Struktur Organisasi RSUD Al-Mulk


a. Unit Struktural
1. Kepala UOBK RSUD
Adalah Direktur RSUD atau pejabat tertinggi di RSUD AL-MULK
2. Kasubbag Tata Usaha
Adalah pejabat yang membantu Kepala UOBK Rumah Sakit dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
b. Unit Non Struktural
1. Kepala Pengelola
Adalah pegawai yang membantu Kepala UOBK Rumah Sakit
dalam pelaksanaan satu atau lebih macam pelayanan rumah sakit, yaitu:
1. Kepala Pengelola Keperawatan
2. Kepala Pengelola Pelayanan Medik
3. Kepala Pengelola Penunjang
4. Kepala Pengelola Mutu
5. Kepala Pengelola SPI
6. Penanggung Jawab Umum dan kepegawaian
7. Penanggung Jawab Perencanaan dan keuangan
8. Penanggung Jawab Humas dan Marketing
2. Unit Kerja
Adalah suatu wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli
atau profesi dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari rumah sakit baik berfungsi pelayanan maupun pendukung
operasional Rumah Sakit Umum Daerah Al-Mulk:
a. Unit Poli Anak
b. Unit Poli Penyakit dalam
c. Unit Poli Obgyn
d. Unit Poli Umum
e. Unit Poli Dots
8
f. Unit Poli Gizi
g. Unit Gawat Darurat
h. Unit Ranap Dewasa
i. Unit Bedah
j. Unit Ranap Kebidanan
k. Unit Ranap Anak
l. Unit Poli Geriatri
m. Unit Poli Arafah
n. Unit Farmasi
o. Unit Laboratorium
p. Unit Radiologi
q. Unit Gizi
r. Unit CSSD
s. Unit IPSRS
t. Unit MIRM
u. Unit Ambulance
v. Unit PKRS
w. Unit Sanitasi
x. Unit Laundry
y. Unit Pemulasaraan Jenajah

 Komite
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk untuk
memberikan pertimbangan strategis kepada direktur dalam rangka peningkatan dan
pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite yang ada di UOBK RSUD Al-Mulk
adalah sebagai berikut:
1) Komite Medis
2) Komite Keperawatan
3) Komite Nakes lainnya
4) Komite etik dan hukum

 KSM/Kelompok staff medis


Adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam jabatan fungsional.
Kelompok staff medis di UOBK RSUD AL-Mulk dikelompokan sebagai berikut:
9
1) Kelompok staf medis penyakit dalam
2) Kelompok staf medik anak
3) Kelompok staf medis radiologi
4) Kelompok staf medis dokter umum
5) Kelompok staf medis obstetri dan ginekologi
 Panitia / Tim
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk untuk
bertanggung jawab terhadap bidang tertentu dalam rangka peningkatan dan
pengembangan pelayanan rumah sakit. Panitia meliputi:
5) Tim PMKP
6) Tim PPI
7) Tim TFT
8) Tim PPRA

UOBK RSUD Al-Mulk dipimpin oleh seorang direktur yang memiliki tugas
sebagai berikut :
 membantu Kepala Dinas melaksanakan sebagian tugas urusan
pemerintahan di bidang kesehatan;
 merumuskan program kerja di lingkungan UOBK RSUD AL-MULK
berdasarkan rencana strategis Dinas sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;
 menyusun rencana kerja dan anggaran;
 menyusun dokumen pelaksanaan anggaran;
 menandatangani surat perintah membayar dan atau dokumen lainnya
yang dipersamakan;
 mengelola utang dan piutang daerah yang menjadi tanggung jawabnya
 menyusun dan menyampaikan laporan keuangan unit yang
dipimpinnya;
 menetapkan pejabat pelaksana teknis kegiatan dan pejabat
penatausahaan keuangan;
 menetapkan pejabat lainnya dalam unit yang dipimpinnya dalam
10
rangka pengelolaan keuangan Daerah;
 memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan,
dan mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan UOBK RSUD Al-
Mulk;
 mengangkat pejabat pengelolaan pegawai selain sebagaimana
profesional lainnya;
 mengangkat dan memberhentikan pegawai non pegawai negeri sipil
serta membina dan memotivasi seluruh pegawai di lingkungan
UOBK RSUD Al-Mulk dalam upaya meningkatkan produktivitas
kerja;
 menentukan dan memenuhi kebutuhan standar jumlah tenaga dokter
spesialis;
 memberikan saran, pendapat, mengkaji dan menyiapkan bahan
penetapan kebijakan Kepala Dinas di bidang pelayanan kesehatan
perorangan dan pelayanan kesehatan rujukan;
 melaksanakan pengembangan kegiatan di bidang pelayanan
kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan rujukan;
 menyelenggarakan pembinaan teknis di bidang pelayanan rumah
sakit kepada masyarakat;
 mengadakan koordinasi atau kerja sama dengan dinas, instansi, atau
lembaga terkait lainnya untuk kepentingan pelaksanaan tugas;
 melaksanakan konsultasi dan/atau mengadakan penelitian untuk
kepentingan pelayanan kesehatan perorangan;
 meningkatkan dan melaksanakan kerja sama atau jejaring dengan
rumah sakit lain dan/atau institusi kesehatan dalam lingkup
pengembangan serta adopsi teknologi kesehatan atau kedokteran;
 mempertanggungjawabkan tugas UOBK RSUD Al-Mulk secara
administratif kepada Kepala Dinas; dan
 melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktur dibantu
oleh :
a. Kepala seksi pelayanan medis dan keperawatan;
b. Kepala seksi penunjang, mutu, humas, dan pemasaran;
11
c. Kepala subbagian tata usaha; dan
d. Kelompok Jabatan fungsional.

12
2.2. Profil Peserta

 Nama : dr. Damar Mugni Muharam


 NIP : 1995060120221004
 Pangkat/ Gol. Ruang : Ahli Pertama Dokter
 Unit Kerja : Pelayanan Medik Dokter Umum RSUD Al-Mulk

Adapun tugas dan fungsi Dokter Umum di Rumah Sakit adalah :

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara


Nomor 139/Kep/M.PAN/11/2003, Tugas pokok dokter yaitu : memberikan
pelayanan Kesehatan pada sarana pelayanan Kesehatan yang meliputi
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk meningkatkan derajat
Kesehatan masyarakat, serta membina peran serta masyarakat dalam rangka
kemandirian di bidang Kesehatan kepada masyarakat yaitu:

1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama

2. Melakukan pelayanan spesialistikrawat jalan tingkat pertama

3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh dokter umum

4. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh dokter umum

5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana

6. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang

7. Melakukan tindakan darurat medik/P3K tingkat sederhana

8. Melakukan kunjungan (visite) pada pasien rawat inap

9. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana

10. Melakukan pemulihan mental komplek tingkat 1

11. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana

12. Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat 1

13. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu

13
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita

15. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak

16. Melakukan pelayanan Keluarga Berencana

17. Melakukan pelayanan imunisasi

18. Melakukan pelayanan gizi

19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit

20. Melakukan penyuluhan medik

21. Membuat catatan medik pasien rawat jalan

22. Membuat catatan medik pasien rawat inap

23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar

24. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan

25. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam

26. Menguji kesehatan individu

27. Menjadi tim penguji kesehatan

28. Melakukan visume et repertum tingkat sederhana

29. Melakukan visume et repertum kompleks tingkat 1

30. Menjadi saksi ahli

31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium

32. Melakukan tugas jaga panggilan on call

33. Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit

34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien

35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan sederhana

14
2.3. Pedoman Nilai-Nilai Dasar ASN
2.3.1. Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK

1) Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara


Pemahaman dan pemaknaan wawasan kebangsaan dalam
penyelenggaraanpemerintahan dan pembangunan bagi aparatur, pada hakikatnya terkait
dengan pembangunan kesadaran berbangsa dan bernegara yang berarti sikap dan tingkah
laku PNS harus sesuai dengan kepribadian bangsa dan selalu mengaitkan dirinya dengan
cita-cita dan tujuan hidup bangsa Indonesia. Kesadaran bela negara merupakan upaya
untuk mempertahankan negara dari ancaman yang dapat mengganggu kelangsungan
hidup bermasyarakatyang berdasarkan atas cinta tanah air. Selain itu menumbuhkan rasa
patriotisme dan nasionalisme di dalam diri PNS. Upaya bela negara selain sebagai
kewajiban dasar juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan
dengan penuh kesadaran, penuh tanggung jawab dan rela berkorban dalam pengabdian
kepada negara dan bangsa.

2) Analisis Isu Kontemporer

Kontemporer yang dimaksud ialah sesuatu hal yang modern, yang eksis dan
terjadi dan masih berlangsung sampai sekarang, atau segala hal yang berkaitan dengan
saat ini. Saat ini konsep negara, bangsa dan nasionalismedalam konteks Indonesia sedang
berhadapan dengan dilema antara globalisasi dan etnik nasionalisme yang harus disadari
sebagai perubahan lingkungan strategis. Pada perubahan ini perlu disadari bahwa
globalisasi dengan pasar bebasnya sebenarnya adalah sesuatu yang tidak terhindarkan dan
bentuk dari konsekuensi logis dari interaksi peradaban dan bangsa.

Isu lainnya yang juga menyita ruang publik adalah terkait terorisme dan
radikalisasi yang terjadi dalam sekelompok masyarakat, baik karena pengaruh ideologi
laten tertentu. Selain itu terdapat juga isu kontemporer berupa korupsi, narkoba, paham
radikalisme/ terorisme, money laundry, proxy war, dan kejahatan komunikasi masal
seperti cyber crime, Hate Speech, dan Hoax. Bentuk kejahatan saat ini melibatkan peran
teknologi yang memberi peluang kepada pelaku kejahatan untuk beraksi di dunia maya
tanpa teridentifikasi identitasnya dan penyebarannya bersifat masif.

15
Berdasarkan penjelasan di atas, perlu disadari bahwa PNS sebagai Aparatur
Negara dihadapkan pada pengaruh yang datang dari eksternal juga internal yang kian
lama kian menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara: Pancasila, UUD 1945, NKRI
dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai konsensusdasar berbangsa dan bernegara. Fenomena
tersebut menjadikan pentingnya setiap PNS mengenal dan memahami secara kritis
terkait isu-isu strategis kontemporer.

3). Kesiapsiagaan Bela Negara

Pasal 27 dan Pasal 30 UUD Negara RI 1945 mengamanatkan kepada semua


komponen bangsa berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara dan syarat-
syarat tentang pembelan negara. Dalam hal ini setiap PNS sebagai bagian dari warga
masyarakat tertentu memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk melakukan bela negara
sebagaimana diamanatkan dalam UUD Negara RI 1945 tersebut. Kesiapsiagaan bela
negara merupakan aktualisasi nilai- nilai bela negara dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi warga negara, demi menjaga
kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk
ancaman. Kesiapsiagaan bela negara merupakan kondisi warga negara yang secara fisik
memiliki kondisi kesehatan, keterampilan dan jasmani yang prima serta secara kondisi
psikis yang memiliki kecerdasan intelektual, dan spiritual yang baik, senantiasa
memelihara jiwa dan raganya, memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras, dan tahan uji,
merupakan sikap mental dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada
NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI1945 dalam menjaminkelangsungan
hidup berbangsa dan bernegara. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan latihan dasar bagi
CPNS dibekali dengan latihan-latihan seperti :
a. Kegiatan olah raga dan kesehatan fisik;
b. Kesiapsiagaan dan kecerdasan mental;
c. Kegiatan baris-berbaris, apel, dan tata upacara;
d. Keprotokolan;
e. Fungsi-fungsi Intelijen dan Badan Pengumpul Keterangan;
f. Kegiatan ketangkasan dan permainan.

16
2.3.2 Core Value ASN (BerAKHLAK)
Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar
BerAKHLAK sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan
profesi dan tugasnya sebagai ASN. Adapun nilai-nilai dasar BerAKHLAK yang
dimaksud adalah Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif. Berdasarkan dari nilai-nilai dasar BerAKHLAK yang harus di
tanamkan kepada setiap ASN maka perlu di ketahui indikator-indikator dari nilai-nilai
dasar BerAKHLAK tersebut, yaitu:
1. Berorientasi Pelayanan

Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan


Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Pelayanan publik yang berkualitas harus berorientasi
kepada pemenuhan kepuasan pengguna layanan. Apabila dikaitkan dengan tugas ASN
dalam melayani masyarakat, pelayanan yang berorientasi pada customer satisfaction
adalah wujud pelayanan yang terbaik kepada masyarakat atau dikenal dengan sebutan
pelayanan prima. Pelayanan prima didasarkan pada implementasi standar pelayanan
yang dimiliki oleh penyelenggara.

Core Values ASN yaitu ASN BerAKHLAK yang merupakan akronim dari
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif. Panduan perilaku berorientasi pelayanan yaitu :

 Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat


 Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
 Melakukan perbaikan tiada henti
Core Values tersebut harus dapat dipahami dan dimaknai sepenuhnya oleh
seluruh ASN serta dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas dankehidupan
sehari-hari. Oleh karena tugas pelayanan publik yang sangat erat kaitannya dengan
pegawai ASN, sangatlah penting untuk memastikan bahwa ASN mengedepankan nilai
Berorientasi Pelayanan dalam pelaksanaan tugasnya, dimaknai bahwa setiap ASN
harus berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.

17
1. Akuntabel
Dalam kontek ASN akuntabel adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik
kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan
Zonke, 2017). Seorang ASN menurut SE Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin
terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK.
Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut yaitu :

 Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,


disiplin dan berintegritas tinggi

 Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara


bertanggung jawab, efektif, dan efisien

 Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritastinggi

Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu


pertama, untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi); kedua, untuk
mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional); ketiga,
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar). Akuntabilitas
merupakan kontrak antara pemerintah dengan aparat birokrasi, serta antara
pemerintah yang diwakili oleh PNS dengan masyarakat. Kontrak antara kedua
belah pihak tersebut memiliki ciri antara lain: Pertama, akuntabilitas eksternal
yaitu tindakan pengendalian yang bukan bagian dari tanggung jawabnya. Kedua,
akuntabilitas interaksi merupakan pertukaran sosial dua arah antara yang menuntut
dan yang menjadi bertanggung jawabnya (dalam memberi jawaban, respon,
rectification, dan sebagainya). Ketiga, hubungan akuntabilitas merupakan
hubungan kekuasaan struktural (pemerintah dan publik) yang dapat dilakukan
secara asimetri sebagai haknya untuk menuntut jawaban (Mulgan 2003).

2. Kompeten

Kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku


yangdiperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan (Pasal 1 Permenpan RB Nomor
38 Tahun 2017), dan kompetensi menjadi faktor penting untuk mewujudkan
pegawai profesional dan kompetitif. Dalam hal ini ASN sebagai profesi memiliki
kewajiban

18
mengelola dan mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk
mewujudkannya dalam kinerja. Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun
2017 tentang Standar Kompetensi ASN, kompetensi meliputi: 1) Kompetensi Teknis
adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan
dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan; 2) Kompetensi
Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati,
diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi; dan 3)
Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman
berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya,
perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus
dipenuhi setiap pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan
peran, fungsi dan Jabatan.

Berdasarkan nilai-nilai dasar BerAKHLAK panduan perilaku Kompeten


sesuai dengan SE Meneteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 20 Tahun 2021 yaitu :

 Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah


 Membantu orang lain belajar
 Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik

3. Harmonis

Republik Indonesia (RI) adalah negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis
khatulistiwa dan berada di antara daratan benua Asia dan Australia, serta antara
Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di
dunia yang terdiri dari 17.504 pulau. Dengan populasi mencapai 270.203.917 jiwa
pada tahun 2020, Indonesia menjadi negara berpenduduk terbesar keempat di dunia.
Indonesia juga dikenal karena kekayaan sumber daya alam, hayati, suku bangsa dan
budayanya. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya percampuran ras, suku bangsa,
agama, etnis dan budaya yang membuat beragamnya suku bangsa dan budaya
diseluruh indonesia.

Berdasarkan pandangan dan pengetahuan mengenai kenekaragaman bangsa


dan budaya, maka sebagai ASN harus memiliki sikap dalam menjalankan peran dan

19
fungsi pelayanan masyarakat. Sebagai pelayan publik, setiap pegawai ASN

20
senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminasi dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Harus bersikap profesional dan berintegritas dalam memberikan
pelayanan. Tidak boleh mengejar keuntungan pribadi atau instansinya belaka, tetapi
pelayanan harus diberikan dengan maksud memperdayakan masyarakat, menciptakan
kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.

Harmoni (dalam bahasa Yunani: harmonia) berarti terikat secara serasi/sesuai).


Dalam bidang filsafat, harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan
sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan
yang luhur. Salah satu kunci sukses kinerja suatu organisasi berawal dari suasana
tempat kerja. Energi positif yang ada di tempat kerja bisa memberikan dampak positif
bagi karyawan yang akhirnya memberikan efek domino bagi produktivitas, hubungan
internal, dan kinerja secara keseluruhan.

Berdasarkan nilai-nilai dasar BerAKHLAK panduan perilaku Kompeten sesuai


dengan SE Meneteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
20 Tahun 2021 yaitu :

 Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya


 Suka menolog orang lain
 Membangun lingkungan kerja yang kondusif

4. Loyal

Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh organisasi


untuk mengukur loyalitas pegawainya, antara lain taat pada peraturan, bekerjadengan
integritas, tanggungjawab pada organisasi, kemauan untuk bekerja sama, rasa
memiliki yang tinggi, hubungan antar pribadi, kesukaan terhadap pekerjaan,
keberanian mengungkapkan ketidaksetujuan, dan menjadi teladan bagi pegawailain.
Core Values diimplementasikan oleh seluruh ASN di Instansi Pemerintah
sebagaimana diamanatkan dalam Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 tentang Implementasi Core
Values dan Employer Branding Aparatus Sipil Negara. Loyal, merupakan salah satu
nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus
berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan
perilaku:
21
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan.
b.Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara.
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara

5. Adaptif

Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan
hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul. Dengan
demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan
lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri).
Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan makhluk hidup tidak dapat
mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh perubahan lingkungan. Sehingga
kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi terjaminnya keberlangsungan
kehidupan. Pada level organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk memastikan
keberlangsungan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Penerapan budaya
adaptif dalam organisasi memerlukan beberapa hal, seperti di antaranya tujuan organisasi,
tingkat kepercayaan, perilaku tanggung jawab, unsur kepemimpinan dan lainnya.

Budaya adaptif dalam pemerintahan merupakan budaya organisasi, ASN


memiliki kemampuan menerima perubahan, termasuk penyelarasan organisasi yang
berkelanjutan dengan lingkungannya, juga perbaikan proses internal yang
berkesinambungan. Dalam Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 tentang Implementasi Core Values dan
Employer Branding Aparatus Sipil Negara. Loyal, merupakan salah satu nilai yang
terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:

 Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan


 Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas

 Bertindak proaktif

6. Kolaboratif
22
Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus dimiliki oleh CPNS. Tata kelola
kolaboratif ada di berbagai tingkat pemerintahan, di seluruh sektor publik danswasta, dan
dalam pelayanan berbagai kebijakan (Ghose 2005; Davies dan White 2012; Emerson et
al. 2012). Pendekatan WoG yang telah berhasil diterapkan di beberapa negara lainnya
diharapkan dapat juga terwujud di Indonesia. WoG adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan
dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan- tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh
karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang
melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.

Dalam Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer
Branding Aparatus Sipil Negara. Kolaboratif, merupakan salah satu nilai yangterdapat
dalam Core Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus dapat berkolaborasi
dengan berbagai pihak yang berkaitan, dengan panduan perilaku:

 Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi


 Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
 Menggerakan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama

2.3.3. Kedudukan dan Peran ASN dalam Mewujudkan SMART Governance


Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangan-
tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negaratelah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin
professional. Undang- undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil
negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil negara yang memiliki integritas,
profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN,
serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.

2.3.4. Manajemen ASN


Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,

23
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Adapun
asas-asas manajemen ASN antara lain kepastian hukum, profesionalitas,
proporsionalitas, keterpaduan, delegasi, netralitas.

2.4. SMART ASN


Ruang digital adalah lingkungan yang kaya akan informasi. Keterjangkauan
(affordances) yang dirasakan dari ruang ekspresi ini mendorong produksi, berbagi,
diskusi, dan evaluasi opini publik melalui cara tekstual (Barton dan Lee, 2013). Konsep
literasi digital telah lama berkembang seiring dengan perkembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK). Menurut Gilster (1997) literasi digital mengacu
kepada kemampuan untuk memahami, mengevaluasi dan mengintegrasike dalam
berbagai format (multiple formats) dalam bentuk digital.

Profil Smart ASN meliputi integritas, nasionalisme, profesionalisme,


berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa
entrepreneurship dan memiliki jaringan luas. Dalam pelatihan dasar yang kita terima
ini membentuk ASN dengan pribadi yang berkualitas, mempunyai perilaku kerja yang
baik, berdedikasi tinggi, serta memahami dan menghadirkan nilai-nilai yang
berpedoman pada independensi, integritas, dan profesionalisme dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan profil ini (Smart ASN) semua jenis layanan publik yang
diselenggarakan pemerintah menjadi berbasis digital dan terintegrasi. Tentu,
digitalisasi sistem pemerintahan ini juga akan diimbangi dengan keamanan siber yang
mumpuni.

2.5. Role Model


Role model merupakan sosok yang menjadi teladan di instansi. Role model
penulis yaitu drs. H. Badru Tamam, M.Pd. Hal yang penulis teladani dari beliau adalah
sosok yang santun, disiplin dan bertanggungjawab terhadap segala hal, serta bijaksana
dalam mengambil kebijakan, dan selalumemberikan contoh yang baik pada
bawahannya. Beliau adalah sosok pemimpin yang dapat mengayomi bawahannya dan
selalu mengamalkan core velue ASN yaitu BerAHKLAK (Berorientasi pelayanan,
Akuntabel, Harmonis, Kompeten, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) sehingga menurut

24
penulis beliau pantas menjadi sosok yang bisa menjadi panutan.

25
BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI

3.1. Rancangan Aktualisasi

3.1.1. Deskripsi Isu


Setelah dilakukan identifikasi isu di UOBK RSUD Al- Mulk ditemukan 3 isu yang
menghambat dalam melaksanakan tugas sebagai dokter umum. Isu tersebut diantaranya
adalah :

1. Belum optimalnya pemahaman pasien dan pendamping pasien mengenai triase di IGD
RSUD Al-Mulk
 Masih kurangnya pemahaman pasien dan pendamping pasien mengenai triase IGD
RSUD AL-Mulk
 Dampak : Dampak yang ditimbulkan jika masalah tersebut tidak terselesaikan yaitu
munculnya stigma negatif terhadap RSUD Al-Mulk Kota Sukabumi khususnya
bagian Instalasi Gawat Darurat.
2. Belum optimalnya penerapan protokol keselamatan Kesehatan kerja khususnya di
ruang rawat isolasi
 Masih terdapat tenaga Kesehatan yang mengabaikan protokol keselamatan dan
Kesehatan kerja khususnya di ruang rawat isolasi.
 Dampak : Meningkatnya resiko penularan penyakit pada orang disekitar pasien
khususnya tenaga kesehatan.

3. Tingginya kasus penyakit Hipertensi dan Diabetes Melitus Tipe 2 tidak terkontrol di
RSUD Al-Mulk
 Berdasarkan pengalaman penulis selama bekerja masih sering ditemukannya
kasus hipertensi dan dibetes melitus tipe 2 tidak terkontrol di RSUD Al-Mulk
serta prevalensi penyakit hipertensi dan diabetes melitus tipe 2 di RSUD Al-Mulk
masih tinggi.
 Dampak : Angka mortalitas dan morbilitas komplikasi akibat penyakit hipertensi
dan diabetes melitus tipe 2 akan meningkat dan angka harapan hidup menurun

26
3.1.2. Penetapan Core Isu

Tapisan identifikasi isu pada kegiatan aktualisasi ini dengan menggunakan metode
USG (Urgency, Seriousness, Growth) yang merupakan salah satu cara untuk menetapkan
urutan prioritas masalah dengan metode teknik skoring dengan rentang skor 1 sampai dengan
5. Semakin tinggi tingkat skor USG dari masalah tersebut maka semakin tinggi nilainya. Isu
yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas yang harus segera ditangani.
Faktor- faktor USG tersebut dijabarkan sebagai berikut:
- Urgency adalah seberapa mendesak isu yang dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti.
Jika sebuah isu sangat mendesak untuk diselesaikan maka semakin tinggi nilai urgensi
masalah tersebut.
- Seriousness adalah seberapa serius isu harus dibahas dan dikaitkan dengan akibat yang
akan ditimbulkan, yang dapat menimbulkan kerugian bagi organisasi. Semakin tinggi
akibatnya semakin tinggi tingkat serius masalah tersebut.
- Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani segera. Semakin cepat masalah tersebut berkembang semakin tinggi tingkat
pertumbuhannya

Berikut ini adalah beberapa isu yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan isu yang
akan ditetapkan untuk penyusunan laporan aktualisasi :
Identifikasi Isu Urgensy Serousness Growth Total Prioritas
Belum optimalnya 4 5 4 13 3
pemahaman pasien dan
pendamping pasien
mengenai triase di IGD
RSUD Al-Mulk
Belum optimalnya 4 5 5 14 2
penerapan protokol
keselamatan Kesehatan
kerja khususnya di
ruang rawat isolasi
Tingginya tingkat 5 5 5 15 1
kejadian kasus penyakit
Hipertensi dan Diabetes
Melitus Tipe 2 Tidak
Terkontrol di Poli
Klinik Umum RSUD
Al-Mulk

27
Table 1. Penetapan Core Isu dengan Metode USG

Kriteria penetapan Indikator core isu

URGENCY SERIOUSNESS GROWTH


5 Sangat penting 5 Sangat serius 5 Sangat berkembang
4 Penting 4 Serius 4 Berkembang
3 Cukup penting 3 Cukup serius 3 Cukup berkembang
2 Kurang penting 2 Kurang serius 2 Kurang berkembang
1 Tidak penting 1 Tidak serius 1 Tidak berkembang
Table 2. Keterangan Nilai Skoring USG

Dari hasil metode USG di atas isu yang harus mendapatkan penanganan adalah isu
yang ketiga , maka penulis mengangkat isu Tingginya kasus penyakit Hipertensi di RSUD
Al-Mulk sebagai core isu yang akan dipilih.

28
3.1.3. Analisis Faktor Penyebab Core Isu

Untuk mengetahui penyebab terjadinya isu “Tingginya tingkat kejadian kasus penyakit
Hipertensi dan Diabetes Melitus Tipe 2 Tidak Terkontrol di Poli Klinik Umum RSUD Al-Mulk”,
penulis melakukan analisis penyebab core isu dengan menggunakan metode analisis fish bone di
bawah ini :

METHOD MAN

Kurangnya pemanfaatan IT Tenaga Kesehatan Pendamping pasein belum


sebagai sarana pelayanan belum optimal dalam melakukan pengawasaan optimal
dan edukasi mengedukasi pada pasien dan terkadangg sibuk
masyarakat terkait saat jadwal kontrol pasien disertai
kasus sindrom tingkat pengetahuan yang kurang
Metode penyuluhan metabolik
yang krang menarik Tingkat pendidikan
dan pengetahuan yang
kurang di
masyarakatmasyarak
Belum adanya sarana untuk pasien
saling berbagi pengalaman at
diantara para pasien dan tenaga
kesahatan
Tingkat kepatuhan
pasien minum obat
Kerjasama lintas
yang kurang
sektoral yang belum
optimal Tingginya kasus penyakit
Hipertensi dan Diabetes
Melitus Tipe 2 Tidak
Terkontrol di Poliklinik
Pasien masih terkedala Umum UOBK RSUD Al-Mulk
Budaya pola hidup
sarana untuk menerima Kota Sukabumi
sehat yang rendah
dimasyarakat informasi dari media
digital
Rendahnya tinkat
Terkendalanya transportasi penghasil pasien dan
pasien untuk menuju sarana keluarga pasien
Literasi digital yang kesehatan
kurang di
masyarakat

Environment Material Money

29
3.1.4. Gagasan Kreatif
Dari core isu terpilih maka gagasan kreatif untuk penyelesaian isu tersebut adalah
Optimalisasi Pemahaman Pasien dan Pendamping Pasien Tentang Penyakit Hipertensi dan
Diabetes Melitus Tipe 2 Melalui Penyuluhan, Media Visual (Banner & Leaflet) dan Si
Kasep ( Sintem Konsultasi Elektronik Pasien ) di RSUD Al-Mulk Kota Sukabumi.

30
3.2. Matriks Rancangan Aktualisasi

Nama dr. Damar Mugni Muharam

Jabatan Ahli Pertama Dokter

Unit Kerja Pelayanan Dokter Umum RSUD Al-Mulk Kota Sukabumi

Identifikasi Isu 1. Belum optimalnya pemahaman pasien dan pendamping pasien mengenai triase di IGD
RSUD Al-Mulk
2. Belum optimalnya penerapan protokol keselamatan Kesehatan kerja khususnya di ruang
rawat isolasi
3. Tingginya kasus penyakit Hipertensi dan Diabetes Melitus Tipe 2 tidak terkontrol di
Poliklinik Umum RSUD Al-Mulk

Isu yang diangkat


Tingginya kasus penyakit Hipertensi dan Diabetes Melitus tipe 2 tidak terkontrol di
Poliklinik Umum RSUD Al-Mulk
Gagasan Pemecahan Isu Optimalisasi Pemahaman Pasien dan Pendamping Pasien Tentang Penyakit Hipertensi
Menggunakan Media Visual (Banner & Leaflet) dan Media Digital SIKASEP ( Sistem
Konsultasi Elektronik Pasien) di RSUD Al-Mulk Kota Sukabumi

31
No. Kegiatan Tahapan kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan
Mata Pelatihan Terhadap Visi Dan Nil
Misi Organisasi ai Organisasi
1. 2 3 4 5 6 7
1. Melaksanakan a. Mengatur waktu a. Waktu untuk Akuntabel: Visi: Kegiatan ini
Konsultasi dengan untuk jadwal konsultasi Disiplin dengan tepat memberikan
Mentor tentang konsultasi sudah waktu memenuhi kontribusi pada
Visi RSUD AL-Mulk
Rancangan terjadwal perjanjian yang telah penguatan nilai-nilai
adalah menjadi
Aktualisai disetujui oleh mentor organisasi yaitu
Rumah Sakit tipe D
Profesional
dengan pelayanan
Kolaboratif:
kesehatan yang
Atasan terbuka
berkualitas menuju
terhadap bawahan
masyarakat Kota
dalam bekerja sama
Sukabumi yang sehat
untuk menghasilkan
Misi ke-2:
hasil terbaik
Memberikan sua

32
b. Menyiapkan bahan b.Bahan rancangan Akuntabel : Menciptakan
rancangan aktualisasi sudah Melaksanakan tugas suasana kerja yang
aktualisasi tersedia dengan penuh tanggung harmonis dan
jawab, jujur, cermat meningkatkan
dan disiplin kualitas SDM yang
Kompeten: profesional
Melaksanakan dengan
kualitas terbaik dengan
persiapan rancangan
yang matang

Adaftif :
Menyesuaikan diri
dengan perubahan yang
terjadi terutama dalam
bidang teknologi
mutakhir untuk
menunjang pelayanan

33
c. Memaparkan c. Terlaksananya Berorientasi
rencana pemaparan tentang Pelayanan :
aktualisasi rencana aktualisasi Selalu memberikan
pelayanan dengan
kualitas terbaik pada
masyarakat dan
melakukan perbaikan
tanpa henti
Akuntabel :
Melaksanakan tugas
dan kegiatan dengan
cermat, tanggung
jawab, jujur dan
disiplin.

Kompeten :
Selalu menmbah
wawasan dan
pengetahuan untuk
menambah kompetensi

34
diri
Harmonis : Melakukan
kegiatan dengan sikap
menghormati dan
menerima masukan
dengan lapang dada.

Loyal : Setia terhadap


pancasila dengan
mengamalkan nilai-nilai
yang terkandung dalam
pancasila dalam setiap
kegiatan yang
dilaksanakan

Adaftif : Menggunakan
teknologi informasi yang
mutakhir pada saat
melaksanakan kegiatan
ktualisasi

35
2. Melaksanakan a. Melakukan a. Terlaksananya Berorintasi Pelayanan
koordinasi dengan pertemuan Pertemuan :
pihak terkait staf dengan pihak dengan pihak Selalu melakukan
penunjang humas, terkait terkait perbaikan tiada henti
pendaftaran, dan dan tidak cepat berpuas
security mengenai diri
kegiatan aktualisasi Akuntabel :
yang akan Melaksanakan tugas
dilaksanakan. dan kegiatan dengan
penuh tanggung jawab,
jujur, cermat, dan
disiplin

Harmonis
Selalu menerapkan 5S
yaitu senyum, salam,
sapa, sopan , dan
santun kepada rekan
kerja agar tercipta
hubungan yang hangat

36
b. Memaparkan b. Terlaksananya dan baik sehingga
rencana pemaparan menciptakan
aktualisasi yang rencana lingkungan kerja yang
akan aktualisasi kondusif
dilaksanakan Akuntabel :
Melaksanakan tugas
dan kegiatan dengan
penuh tanggung jawab,
jujur, cermat, dan
disiplin.

Harmonis :
Menciptakan suasana
yang kondusif saat
melaksanakan kegiatan

37
3. Membuat materi a. Menyusin Konsep a. Tersusunya konsep Berorientasi Visi: Kegiatan ini
penyuluhan edukasi Whatsapp business Whatsapp business Pelayanan : memberikan
Visi RSUD AL-Mulk
penyakit Hipertensi SIKASEP untuk SIKASEP untuk Selalu memberikan kontribusi pada
adalah menjadi
dan Diabetes Melitus pelayanan pelayanan pelayanan dengan penguatan nilai-nilai
Rumah Sakit tipe D
Tipe 2 yang akan konsultasi online konsultasi online kualitas terbaik pada organisasi dalam
dengan pelayanan
langsung masyarakat dan memberikan
kesehatan yang
disosialisasikan melakukan perbaikan pelayanan
berkualitas menuju
melalui presentasi, tanpa henti kesehatan,
masyarakat Kota
media visual (leaflet Sukabumi yang sehat yaitu kebersamaan
dan banner) serta Akuntabel :
membuat WA Melaksanakan tugas
Business SIKASEP ( dengan penuh tanggung
Sistem Konsultasi jawab, jujur, cermat
Elektronik Pasien) dan disiplin

Kompeten:
Melaksanakan
tugas dan kegiatan
dengan kualitas

38
terbaik dengan
Misi ke-3:
persiapan rancangan
Meningkatkan
yang matang
teknologi pelayanan
b. Membuat design b. konsep design Akuntabel:
sesuai dengan
materi presentasi materi Melaksanakan tugas
perkembangan ilmu
penyuluhan, presentasi dengan penuh
pengetahuan yang
leaflet dan penyuluhan, tanggungjawab,
terjangkau oleh
banner leaflet dan meningkatkan
masyarakat
banner kompetensi diri untuk
menghadapi
tantangan yang selalu

berubah

c. Konsultasi c. Konsultasi dengan Kolaboratif :


dengan mentor terkait terbuka untuk
mentor terkait konsep Materi bekerjasama untuk
konsep Materi Presentasi, Leaflet menghasilkan Nilai
Presentasi, dan Banner Serta Tambah
Leaflet dan WA Business
Banner Serta SIKASEP Harmonis :
WA Business

39
SIKASEP Selalu menerapkan
5S ( senyum, salam
sapa, sopan dan
santun) pada setiap
rekan kerja dan
masyarakat agar
tercipta lingkungan
kerja yang harmonis
4. Membuat jadwal a. Melaksanakan a.Terlaksananya Akuntabel : Visi:
pelaksanaan edukasi koordinasi kepada koordinasi dengan Melaksankan tugas
penyakit Hipertensi pihak terkait pihak terkait tentang dan kegitan dengan
Visi RSUD AL-Mulk
dan Diabetes Melitus tentang pelaksanaan edukasi penuh tanggung
adalah menjadi Rumah
Tipe 2 yang akan pelaksanaan penyakit Hipertensi jawab, jujut, cermat
Sakit tipe D dengan
langsung edukasi penyakit yang akan langsung dan disiplin
pelayanan kesehatan
disosialisasikan Hipertensi yang disosialisasikan Harmonis :
yang berkualitas
melalui presentasi, akan langsung melalui presentasi, Menjalin kerjasama
menuju masyarakat
media visual (leaflet disosialisasikan media visual (leaflet yang baik dengan
Kota Sukabumi yang
dan banner) serta melalui presentasi, dan banner) serta semua pihak untuk
sehat
Sosilalisasi media visual Sosilalisasi menciptakan
Penggunaan (leaflet dan banner) Penggunaan SIKASEP lingkungan kerja
SIKASEP serta Sosilalisasi yang kondusif
Penggunaan
SIKASEP

40
b.Menyusun jadwal b. Tersusunnya Jadwal Akuntabel :
Inovatif
pelaksanaan pelaksanaan edukasi Melaksanakan tugas
Berusaha menciptakan
edukasi penyakit penyakit Hipertensi dengan penuh
Misi ke-2:
inovasi terbaru di
Hipertensi dan yang akan langsung tanggung jawab,
bidang IT
Diabetes Melitus disosialisasikan jujur, cermat dan Menciptakan suasana
Tipe 2 yang akan melalui presentasi, disiplin kerja yang harmonis
Pembelajar
langsung media visual (leaflet dan meningkatkan
Selalu belajar tentang
disosialisasikan dan banner) serta Adaptif
kualitas SDM yang
ilmu ilmu terbaru di
melalui presentasi, Sosilalisasi Terus profesional
bidang teknologi
media visual Penggunaan melakukan
maupun bidang lainnya
(leaflet dan banner) SIKASEP inovasi dan
serta Sosilalisasi mengembangkan
Penggunaan kreativitas, serta
SIKASEP kompetensi untuk
melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik.

41
c. Sosialisasi dengan c. Sosialisasi dengan Berorientasi
pihak terkait pihak terkait Pelayanan :
tentang tentang Selalu menerima
pelaksanaan pelaksanaan kritik dan saran
edukasi penyakit edukasi penyakit untuk memperbaiki
Hipertensi dan Hipertensi yang kualitas pelayanan,
Diabetes Melitus akan langsung Akuntabel :
Tipe 2 yang akan disosialisasikan Melaksanakan tugas
langsung melalui dengan penuh
disosialisasikan presentasi, media tanggung jawab,
melalui visual (leaflet dan jujur, cermat dan
presentasi, media banner) serta disiplin
visual (leaflet dan Sosilalisasi
banner) serta Penggunaan Harmonis : Selalu
Sosilalisasi SIKASEP menerpaka terciptan
Penggunaan 5S yaitu senyum,
SIKASEP salam, sopan, sapa,
dan santun setiap
berinteraksi dengan
rekan kerja agar
tercipta suasana
yang hangat dalam
lingkungan kerja

42
5. Melaksanaan a. Melakukan a. Terlaksannya Akuntabel : Visi: Kebersamaan
Pelaksanaan pelaksanaan edukasi penyakit Melaksanakan tugas
Bekerjasama dengan
edukasi penyakit edukasi penyakit Hipertensi dan dengan penuh
Visi RSUD AL-Mulk pihak terkait dalam
Hipertensi dan Hipertensi dan Diabetes Melitus tanggung jawab,
adalah menjadi Rumah sosialisasi SIKASEP
Diabetes Melitus Diabetes Melitus Tipe 2 yang akan jujur, cermat dan
Sakit tipe D dengan kepada pasien
Tipe 2 yang akan Tipe 2 yang akan langsung disiplin
pelayanan kesehatan
Empati
langsung langsung disosialisasikan
yang berkualitas
disosialisasikan disosialisasikan melalui Bersikap sabar dan
menuju masyarakat
melalui presentasi, melalui presentasi, presentasi, media Loyal: melayani sepenuh hati
Kota Sukabumi yang
media visual media visual visual (leaflet dan kepada pasien yang
sehat
(leaflet dan banner) (leaflet dan banner) serta Berdedikasi dan belum mengerti tantang
serta Sosilalisasi banner) serta Sosilalisasi mengutamakan tata cara penggunaan
Penggunaan Sosilalisasi Penggunaan kepentingan bangsa SIKASEP
SIKASEP Penggunaan SIKASEP dan Negara
SIKASEP

43
b. Melaksanakan b. Terlaksananya Berorientasi Profesional
Misi ke-1:
Kegiatan kegiatan Pelayanan :
Konsultasi Konsultasi Melayani Melayani pasien dengan
Memberikan
Online melalui Online melalui masyarakat dengan professional dan
pelayanan kesehatan
SIKASEP SIKASEP sepenuh hati dan maksimal pada saat
secara komprehensif
memberikan yang
dan holistik mengacu pelyanan konsultasi
terbaik sesuai
kepada peningkatan online melalui SIKASEP
dengan kebutuhan
mutu pelayanan dan
masyarakat.
keselamatan pasien

Akuntabel :
Melaksanakan tugas
dengan penuh
tanggung jawab,
jujur, cermat dan
disiplin

Kompeten :
Melaksanakan tugas
dan kegiatan sesuai
kompetensi dengan
kualitas terbaik.

44
Harmonis :
Membuat
lingkungan kerja
kondusif dan
nyaman

Loyal :
Mengamalkan nilai-
nilai pancasila
terutama sila ke-2
dan sila ke-5
Adaftif :
Mengembangkan
kreativitas dan
melakukan inovasi
untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat

Kolaboratif:
Melibatkan berbagai
pihak dalam
melaksanakan
kegiatan serta terbuka

45
dalam menerima
kritik, saran dan
arahan untuk
mendapatkan hasil
yang terbaik

c. Evaluasi hasil c. Catatan mengenai Akuntabel :


tentang kepuasan dan Melaksanakan tugas
pelayanan testimoni dari dengan penuh
kosultasi online pasien tanggung jawab,
melalui jujur, cermat dan
SIKASEP disiplin

Loyal:

Berdedikasi dan
mengutamakan
kepentingan bangsa
dan Negara

46
6. Evaluasi a. Mencatat hasil a. Hasil pelaksanaan Akuntabel Visi: Keterbukaan
pelaksanaan pelaksanaan edukasi penyakit
Membuat daftar nama Melaporkan semua
aktualisasi dengan edukasi penyakit Hipertensi dan Visi RSUD AL-
pasien yang sudah hasil dan testimoni
mentor Hipertensi dan Diabetes Melitus Mulk adalah
dilakukan sosialisasi yang diterima dengan
Diabetes Melitus Tipe 2 melalui menjadi Rumah
adalah bagian dari terbuka dan jujur
Tipe 2 melalui penyuluhan, media Sakit tipe D
tanggungjawab untuk
penyuluhan, media visual (leaflet dan dengan pelayanan
Mengevaluasi kegiatan
visual (leaflet dan banner) serta kesehatan yang
banner) serta Sosilalisasi berkualitas
Sosilalisasi Penggunaan
Penggunaan SIKASEP
SIKASEP

47
b.Menyusun hasil b.hasil pelaksanaan Akuntabel :
pelaksanaan edukasi penyakit Melaksanakan tugas
Misi ke-4:
edukasi penyakit Hipertensi dan dengan penuh
Hipertensi dan Diabetes Melitus tanggung jawab,
Memberikan suasana
Diabetes Melitus Tipe 2 melalui jujur, cermat dan
Rumah Sakit yang
Tipe 2 melalui penyuluhan, media disiplin
aman dan nyaman
penyuluhan, media visual (leaflet dan
visual (leaflet dan banner) serta Harmonis:
banner) serta Sosilalisasi Melakuakan kegiatan
Sosilalisasi Penggunaan dengan sikap
Penggunaan SIKASEP menghormati dan
SIKASEP menghargai,
menerima masukan
dengan lapang dada
serta menghindari
perdebatan agar
tercipta lingkungan
kerja yang kondusif

48
Kompeten:
Melaksanakan
dengan kualitas
terbaik dengan
persiapan rancangan
yang matang

49
7. Laporan kegiatan a. Menyusun a. Dokumentasi atau Akuntabel : Visi: Kegiatan ini
Aktualisasi dokumentasi atau data telah tersusun Melaksanakan tugas memberikan
data pendukung dengan penuh kontribusi pada
Visi RSUD AL-Mulk
laporan tanggung jawab, penguatan nilai-nilai
adalah menjadi Rumah
jujur, cermat dan organisasi yaitu
Sakit tipe D dengan
disiplin Dalam memberikan
pelayanan kesehatan
pelayanan Kesehatan,
yang berkualitas
Kompeten kebersamaan adalah hal
Melakukan utama
penyusunan laporan Misi ke-4:
dari awal hingga Memberikan suasana
akhir kegiatan Rumah Sakit yang
aman dan nyaman

50
3.3. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)

Jumlah
Kegiatan Aktualisasi per
Kegiatan Kegiatan
N
o ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6 ke-7
1Berorientasi Pelayanan 1 1 1 1 1 0 0 5

2Akuntabel 3 2 2 3 3 2 1 16
3Kompeten 1 0 1 0 1 1 1 5
4Harmonis 0 1 0 2 1 1 0 5
5Loyal 1 0 0 0 3 0 0 4
6Adaptif 2 0 0 1 1 0 0 4
7Kolaboratif 1 0 1 1 1 0 0 4

Jumlah Aktualisasi per 9 4 5 8 11 4 2 43


Kegiatan

Tabel 4. Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)

51
3.4. Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Tabel 5. Tabel Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi


JULI AGUSTUS
No Kegiatan
III IV I II III IV
1. Melaksanakan Konsultasi dengan mentor tentang
Rancangan Aktualisasi
2. Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait
3. Membuat materi penyuluhan edukasi penyakit Hipertensi
dan Diabetes Melitus Tipe 2, media visual (leaflet dan
banner) serta membuat WA Business SIKASEP ( Sistem
Konsultasi Elektronik Pasien)
4. Membuat jadwal pelaksanaan edukasi penyakit Hipertensi
dan Diabetes Melitus Tipe 2 yang akan langsung
disosialisasikan melalui presentasi, media visual (leaflet
dan banner) serta Sosilalisasi Penggunaan SIKASEP
5. Melaksanaan Pelaksanaan edukasi penyakit Hipertensi dan
Diabetes Melitus Tipe 2 yang akan langsung
disosialisasikan melalui presentasi, media visual (leaflet
dan banner) serta Sosilalisasi Penggunaan SIKASEP
6. Evaluasi pelaksanaan aktualisasi dengan mentor

7. Laporan kegiatan Aktualisasi

52
BAB IV

PENUTUP

Rancangan Aktualisasi ini sebagai acuan melaksanakan aktualisasi pada instansi


bekerja terkait dalam penyelesaian isu prioritas. Diharapkan dengan adanya aktualisaasi core
value ASN yang dikenal dengan Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK) dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.

53
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara, Modul Wawasan Kebangsaan, Pelatihan Dasar Calon


PNS, (Jakarta : LAN, 2021)

Lembaga Administrasi Negara, Modul Analisis Isu Kontemporer, Pelatihan Dasar Calon
PNS,(Jakarta : LAN, 2021)

Lembaga Administrasi Negara, Modul Kesiapsiagaan Bela Negara, Pelatihan Dasar


CalonPNS, (Jakarta : LAN, 2021)

Lembaga Administrasi Negara, Modul Berorientasi Pelayanan, Pelatihan Dasar Calon


PNS,(Jakarta : LAN, 2021)

Lembaga Administrasi Negara, Modul Akuntabel, Pelatihan Dasar Calon PNS, (Jakarta :
LAN, 2021)

Lembaga Administrasi Negara, Modul Kompeten, Pelatihan Dasar Calon PNS, (Jakarta :
LAN, 2021)

Lembaga Administrasi Negara, Modul Harmonis, Pelatihan Dasar Calon PNS, (Jakarta :
LAN,2021)

Lembaga Administrasi Negara, Modul Loyal, Pelatihan Dasar Calon PNS, (Jakarta :
LAN,2021)

Lembaga Administrasi Negara, Modul Adaptif, Pelatihan Dasar Calon PNS, (Jakarta :
LAN,2021)

Lembaga Administrasi Negara, Modul Kolaboratif, Pelatihan Dasar Calon PNS (Jakarta :
LAN,2021)

Lembaga Administrasi Negara, Modul Manajemen ASN, Pelatihan Dasar Calon PNS,
(Jakarta :LAN, 2021)

Lembaga Administrasi Negara, Modul Smart ASN, Pelatihan Dasar Calon PNS, (Jakarta :
LAN,2021)

54

Anda mungkin juga menyukai