Oleh :
NDH : D 07
1
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
Oleh :
NDH : D 07
2
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
NDH : B 07
JUDUL AKTUALISASI
3
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
NDH : B 07
JUDUL AKTUALISASI
Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
4
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR..................................................................................................................... 6
BAB I .......................................................................................................................................... 8
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 8
1.1 Latar Belakang........................................................................................................... 8
2.1 Tujuan ..................................................................................................................... 12
3.1 Manfaat ................................................................................................................... 12
4.1 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi ........................................................................ 13
5.1 Waktu Dan Tempat Kegiatan .................................................................................. 13
BAB II ....................................................................................................................................... 14
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI NILAI DASAR DAN KEDUDUKAN PERAN ASN
DAN PENETAPAN ISU .............................................................................................................. 14
2.1 Gambaran Umum Organisasi .................................................................................. 14
2.2 Nilai Nilai Dasar ASN ............................................................................................... 26
2.3 Kedudukan dan Peran ASN ..................................................................................... 33
2.4 Identifikasi, Analisis dan Penetapan Isu .................................................................. 35
2.5 Analisiss Dampak .................................................................................................... 41
BAB III ...................................................................................................................................... 42
RANCANGAN AKTUALISASI ..................................................................................................... 42
3.1 Gagasan Kreatif Pemecah Isu .............................................................................. 42
3.2 Rancangan Kegiatan .................................................................................................. 42
3.5 Estimasi Biaya............................................................................................................ 64
3.6 Deskripsi Capian Aktualisasi ...................................................................................... 65
5.7 Kendala dan Antisipasi .............................................................................................. 67
3.8 Penjelasan Capaian Aktualisasi ................................................................................. 71
5
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirabbil’allamin…
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
segenap kekuatan, kesehatan, keteguhan dan kesabaran serta semua nikmat
takterhingga, sehingga penulisan Laporan aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Aparatur
Sipil Negara yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pelayanan Triage Melalui
Sosialisasi Alur Pelayanan Di IGD RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi
Tenggara” sebagai syarat Latsar CPNS Golongan II Angkatan XIX lingkup
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2021.
6
4. Bapak SUPARDIN, S.Sos, M.Si selaku penguji yang telah memberikan banyak
masukan sehingga saya sebagai penulis bisa membawa rancangan ini ke tahap
selanjutnya
5. Bapak dr. Hasmuddin, Sp.B, selaku Direktur Rumah Sakit RSU Bahteramas
serta Bapak Jusrawan, S.Kep selaku mentor yang telah memberikan banyak
saran dan dukungan bagi penulis
6. Bapak dan ibu Widyaiswara yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan
dalam penyusunan rancangan aktualisasi
7. Segenap panitia penyelenggara, instruktur dan pemateri yang telah
memfasilitasi kami dalam penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS ini
8. Teman-teman peserta Latihan Dasar CPNS yang senantiasa berbagi ilmu juga
pengalaman serta seluruh pihak terkait yang turut member sumbangsih dalam
proses penyelesaian laporan ini
9. Teman-teman RSU Bahteramas yang senantiasa memberikan dukungan
10. Ibu, Bapak, Suami, dan seluruh keluarga serta kerabat atas dorongan, semangat,
inspirasi dan doanya yang tak pernah putus
Rancangan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi sempurnanya
rancangan aktualisasi ini. Semoga rancangan aktualisasi ini memberikan informasi
bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan
ilmu pengetahuan bagi kita semua khususnya dalam bidang Pelayanan
Kesehatan.Aamiin.
Kendari, 06 Mei 2021
Penulis
7
BAB I
PENDAHULUAN
bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah (UU No. 5 tahun 2014). Aparatur Sipil Negara
(ASN) memiliki tiga fungsi penting yaitu sebagai pelayang publik, pembuat dan
yang taat hukum, peradaban modern, demokratis, makmur, adil dan bermoral
merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada
Adapun Pelatihan Dasar (Latsar) pola baru juga ini diharapkan dapat
membentuk kader ASN yang berkualitas berdasarkan pada nilai nilai dasar
dan Anti Korupsi. Dengan demikian Penulis Diklat Pelatihan Dasar dapat
8
Sistem pembelajaran pada pendidikan dan pelatihan prajabatan pola
baru menurut setiap Penulis diklat pelatihan dasar untuk meningkatkan nilai
nilai dasar profesi. Melalui proses pembelajaran Aktualisasi ini, seluruh atau
dibalik penerapan nilai nilai dasar tersebut pada setiap pelaksaan kegiatan yang
menuntut CPNS untuk mampu menemukan isu yang berkaitan dengan tugas
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah
9
pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam
pelayanan terus di upayakan untuk mencapai visi dan misi Rumah Sakit. Salah
satu cara yang di lakukan Rumah Sakit dalam peningkatan mutu pelayanan
adalah memberikan pelatihan sumber daya manusia agar siap bersaing di era
2018). Banyak nya pasien yang sering berkunjung di IGD menjadikan IGD
sebagai salah satu instalasi / unit tersibuk di rumah sakit. Sinergi para tenaga
10
Indonesia No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, perawat adalah mereka yang
lima pasien hampir semua menjelaskan bahwa pelayanan yang diberikan oleh
mendapatkan perawatan, pasien juga harus menunggu lebih dari 10 jam untuk
11
“Peningkatan Kualitas Pelayanan Triage Melalui Sosialisasi Alur
2.1 Tujuan
a. Umum
b. Khusus
Tenggara
3.1 Manfaat
12
b. Manfaat untuk organisasi
sasaran.
etika publik, komitmen mutu serta anti korupsi sebagai Aparatur Sipil Negara.
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu serta anti korupsi sebagai Aparatur
Sipil Negara
13
BAB II
14
c. Sejarah dan Status Rumah Sakit
RSU Prov. Sulawesi Tenggara dibangun secara bertahap pada tahun
1969/1970 dengan sebutan “Perluasan Rumah Sakit Kendari” adalah
milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dengan klasifikasi type C
berdasarkan SK Menkes No.51/Menkes/II/1979 tanggal 22 Februari
1979. Susunan Struktur Organisasi berdasarkan SK Gubernur Provinsi
Sulawesi Tenggara No. 77 tahun 1983 tanggal 28 Maret 1983.
Pada tanggal 21 Desember 1998, RSU Provinsi Sulawesi Tenggara
meningkat klasifikasinya menjadi Type B (Non Pendidikan) sesuai
dengan SK Menkes 1482/Menkes/SK/XII/1998, yang ditetapkan dengan
Perda No. 3 tahun 1999 tanggal 8 Mei 1999. Kedudukan Rumah Sakit
secara teknis berada dibawah Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Tenggara,dan secara operasional berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Gubernur. Sesuai dengan kebutuhan pendidikan medik di
Sulawesi Tenggara maka sejak tahun 2013 RSU Bahteramas Prov. Sultra
telah terakreditasi menjadi RS Type B Pendidikan.
Pada tanggal 18 Januari 2005, RSU Provinsi Sulawesi Tenggara
telah terakreditasi untuk 5 pelayanan yaitu Administrasi Manajemen,
Pelayanan Medik, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Keperawatan dan
Rekam Medis sesuai dengan SK Dirjen Yanmed No. HK.00.06.3.5.139.
Selanjutnya Akreditasi 12 Pelayanan sesuai dengan SK Dirjen Yanmed
No. HK.00.06.3.5.139.tanggal 31 Desember 2010, yang meliputi
pelayanan Administrasi dan Manajemen, Pelayanan Medik, Pelayanan
Gawat Darurat, Pelayanan Keperawatan, Pelayanan Rekam Medis,
Pelayanan Radiologi, Pelayanan Farmasi, Pelayanan Laboratorium,
Pelayanan Peristi, Pelayanan Kamar Operasi, Pelayanan Pencegahan
Infeksi, Pelayanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Sesuai dengan Undang-Undang Rumah Sakit No. 44 Tahun 2009
dan untuk meningkatkan mutu pelayanan, maka RSU Prov Sultra telah
15
menjadi Badan Layanan Umum Daerah yang ditetapkan melalui Surat
Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor : 653 Tahun 2010
tanggal 15 Oktober 2010. Pada tanggal 21 November 2012 RSU Prov.
Sultra pindah lokasi dan berubah nama menjadi Rumah Sakit Umum
Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara (RSUD Bahteramas
Prov.Sultra), yang diresmikan penggunaannya oleh Menteri Koordinator
Bidang Ekonomi dan Keuangan RI, Ir. H. Hatta Rajasa dan Gubernur
Sulawesi Tenggara, H.Nur Alam SE. Pada tahun 2013 telah terakreditasi
menjadi Rumah Sakit Pendidikan (SK Mentri Kesehatan No. Tahun
2013)
16
harus bertekad bahwa: “keselamatan, kesembuhan dan kepuasan pasien
adalah kebahagiaan kami”.
b. Keterbukaan dan Transparansi
Dengan keterbukaan diharapkan pemberian informasi secara terbuka serta
membuka diri pula terhadap kritik. Kritik harus dilihat sebagai suatu
partisipasi untuk perbaikan. Selain itu perlu adanya transparansi yaitu
diketahuinya oleh banyak pihak (yang berkepentingan) mengenai
perumusan kebijaksanaan yang sudah ditetapkan.
c. Akuntabilitas
Dengan akuntabilitas diharapkan kewajiban untuk memberikan
pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan
tindakan seseorang/pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang
memiliki hak atau berwenang meminta pertanggung jawaban.
d. Azas Kekeluargaan
Bekerja dalam kebersamaan jauh lebih baik daripada bekerja sendiri-
sendiri apalagi dalam bekerjasama berdasarkan persahabatan yang saling
menghormati serta saling menghargai. Dengan azas kekeluargaan juga
diharapkan agar dalam berinteraksi senantiasa berprilaku santun, rendah
hati, serta memberikan kesejukan bagi orang lain.
e. Bermental Pemenang (Play To Win)
Seluruh karyawan Rumah Sakit harus bermental pemenang. Tidak ada hal
yang tidak dapat diperbaiki, oleh karena itu hari ini harus lebih baik dari
kemarin dan hari besok harus lebih baik dari hari ini.
f. Berjiwa entrepreneur
Semua unsur-unsur pimpinan RSU Provinsi Sulawesi Tenggara harus
berjiwa entrepreneurs yaitu rela mengotori tangan, tahu memberikan
pendelegasian, tapi sering turun langsung kebawah
17
2.1.4 Organisasi dan Manajemen
Struktur organisasi RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara
ditetapkan berdasarkan PP Nomor 41 Tahun 2007 yang dituangkan dalam
Perda Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 5 Tahun 2008, Peraturan
Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 65 Tahun 2008 dan Pola Tata Kelola
RSU Prov. Sultra.
Pimpinan RSUD Bahteramas Prov Sultra disebut Direktur dan
menduduki jabatan struktural eselon II.b. Direktur dibantu oleh 3 (tiga)
orang Wakil Direktur yaitu: Wakil Direktur Pelayanan, Wakil Direktur
Umum dan Keuangan, dan wakil Direktur Perencanaan dan Diklat, masing-
masing menduduki jabatan struktural eselon III.a
Wakil Direktur Pelayanan membawahi 3 (tiga) bidang, yakni Bidang
Pelayanan Medis, Bidang Pelayanan Keperawatan, dan Bidang Penunjang
Pelayanan. Wakil Direktur Umum dan Keuangan membawahi 3 (tiga)
bagian, yakni Bagian Umum, Bagian Sumber Daya Manusia dan Bagian
Keuangan. Wakil Direktur Perencanaan dan Diklat membawahi 3 (tiga)
Bidang, yakni Bidang Perencanaan dan Evaluasi, Bidang Informasi dan
Rekam Medis, Bidang Diklat dan Litbang. Kepala Bidang dan Kepala
Bagian menduduki jabatan struktural eselon III B. Kepala Seksi dan Kepala
Sub Bagian menduduki jabatan struktural eselon IV.a.
Wakil Direktur Pelayanan Medis membawahi :
a. Kepala Bidang Pelayanan Medik, yang membawahi Seksi Pelayanan
Fasilitas Medik, dan Seksi Pelayanan Mutu dan Pelayanan Medik,
b. Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan, yang membawahi Seksi
Asuhan Keperawatan dan Seksi Manajemen Keperawatan
c. Kepala Bidang Penunjang Pelayanan, yang membawahi Seksi
Pelayanan Fasilitas Penunjang Medis dan Seksi Pengendalian Mutu dan
Medis.
Wakil Direktur Perencanaan dan Diklat membawahi :
18
a. Kepala Bidang Perencanaan dan Evaluasi, yang membawahi Seksi
Penyusunan Program dan Anggaran dan Seksi Evaluasi Penyusunan
Laporan
b. Kepala Bidang Informasi dan Rekam Medis, yang membawahi Seksi
Sistim Informasi dan Pemsaran dan Seksi Rekam Medis
c. Kepala Bidang Diklat dan Litbang, yang membawahi Seksi Diklat dan
Seksi Litbang & Perpustakaan.
Wakil Direktur Umum dan Keuangan, membawahi :
a. Bagian Umum, yang membawahi Sub Bagian Administrasi dan
Ketatausahaan, Sub Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga, dan Sub
Bagian Humas dan Hukum,
b. Bagian Sumber Daya Manusia, yang membawahi Sub Bagian
Administrasi Kepegawaian dan Penempatan, Sub Bagian
Pengembangan SDM, dan Sub Bagian Mutasi dan Akreditasi,
c. Bagian Keuangan, yang membawahi Sub Bagian Perbendaharaan, Sub
Bagian Akuntansi dan Verifikasi, dan Sub Bagian Mobilisai Dana.
Selain jabatan struktural juga terdapat kelompok fungsi yang terdiri
dari Komite antara lain Komite Medik, Komite Keperawatan, Komite
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, Komite Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, Komite Keselamatan Pasien, Komite Mutu, Komite Etik dan Hukum.
Kelompok Fungsional lainnya terdiri dari Staf Medis Fungsional (SMF),
Instalasi, dan beberapa jabatan fungsional lain.
Untuk kegiatan pengawasan dan pengendalian dilakukan oleh Satuan
Pengawas Intern (SPI) dan Dewan Pengawas. Untuk menunjang kegiatan
pelayanan, terdapat 16 Instalasi penunjang dan Unit Tranfusi darah (UTD).
Instalasi yang ada yaitu Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi
Gawat Darurat (IGD), Instalasi Perawatan Intensif (ICU), Instalasi
Radiologi, Instalasi Patologi Klinik (Laboratorium), Instalasi Patologi
Anatomi, Instalasi Farmasi, Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Rehabilitas
19
Medik, Instalasi Gizi, Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS),
Instalasi Sanitasi, Instalasi Binatu, Instalasi Sterilisasi dan Desinfeksi,
Instalasi Gas Medik, dan Instalasi Pemulasaran Jenazah.
20
2.1.6 Tugas Pokok Dan Fungsi Organisasi
Berdasarkan pada Perda No. 5 Tahun 2008 Tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah RSU Provinsi Sulawesi
Tenggara dan Pola Tata Kelola RSUD Prov. Sultra adalah melaksanakan
upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan
mengutamakan penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi,
terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan
upaya rujukan.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas,
RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara mempunyai fungsi, yakni :
a. Menyelenggarakan pelayanan medik;
b. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medik;
c. Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan;
d. Menyelenggarakan pelayanan rujukan;
e. pendidikan dan latihan;
f. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan;
g. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan;
h. Menyelenggarakan upaya promotif dan preventif.
IGD adalah salah satu unit pelayanan di Rumah Sakit yang
21
Kondisi gawat darurat merupakan keadaan klinis dimana pasien
No.44, 2009). Penanganan gawat darurat ada filosofinya yaitu Time Saving it’s
Live Saving. Artinya seluruh tindakan yang dilakukan pada saat kondisi gawat
darurat haruslah benar-benar efektif dan efisien. Hal ini mengingatkan pada
kondisi tersebut pasien dapat kehilangan nyawa hanya dalam hitungan menit
saja. Berhenti nafas selama 2-3 menit pada manusia dapat menyebabkan
sesuai dengan rencana yang ada dan melakukan evaluasi berdasarkan respon
22
pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukannya (Barbara,
2010).
dimiliki oleh perawat unit gawat darurat dan hal ini membedakan antara
perawat unit gawat darurat dengan perawat unit khusus lainnya. Karena harus
terampil dalam pengkajian serta harus mampu mengatasi situasi yang komplek
kondisi akut pasien dan menghadapi keluarga pasien (Elliott et al, 2007).
tindakan termasuk tes darah, pemberian analgetik dan radiografi. Perawat telah
terbukti secara signifikan mengurangi waktu untuk penilaian nyeri dan telah
mengurangi lenght of stay pasien. Dalam satu studi rata-rata waktu untuk
menit. Pemeriksaan penunjang yang meliputi tes darah, urine, EKG dan
radiografi, telah menunjukkan length of stay pasien semakin lama. Pasien yang
23
membutuhkan tes darah ditemukan untuk tinggal 72 menit lebih lama dari
pasien yang tidak membutuhkan tes darah (Kocher, Meurer, Desmond, &
Nallamothu, 2012).
lima pasien hampir semua menjelaskan bahwa pelayanan yang diberikan oleh
mendapatkan perawatan, pasien juga harus menunggu lebih dari 10 jam untuk
24
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengaman/pelindung fisik pada pasien
untuk mencegah resiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif.
darurat/bencana/kritikal.
7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas resiko
penularan infeksi.
medical bedah.
maternitas.
komunitas.
paliatif.
25
17. Melakukan perawatan luka.
1) Akuntabilitas
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
pribadi.
26
a. Memastikan tindakan dan keputusan yang berimbang dan tidak bias.
organisasinya.
kepentingan.
antara lain :
krebilitas organisasi);
27
f. Kepercayaan (lingkungan akuntabilitas akan lahir dari hal hal yang
dapat di percaya);
2) Nasionalisme
pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan
b. Memahami pluralitas.
28
3) Etika Publik
Nilai nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang undang
pemerintah;
29
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
rasa senang.
citarasa/perasaan.
(didasarkan kebutuhan.
Agar etika publik dapat dihayati, diperlukan kode etik diantara Apratur
Sipil Negara. Dengan rumusan kode etik yang baik dan diikuti sebagai
30
4) Komitmen mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diei kita sendiri atau pada orng lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Aspek
utama yang menjadi targat stakeholder adala layanan komitmen pada mutu
berorientasi mutu.
a. Efektif
oleh pelanggan.
b. Efisien
keluaran tertuntu.
c. Inovasi
31
d. Mutu
5) Anti Korupsi
Korupsi beasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang berarti
perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral,
mental dan umum. Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang
langsung.
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Tanggung jawab
f. Kerja keras
32
g. Sederhana
h. Berani
i. Adil
Tanggung jawab spritual yang baik akan menghasilkan niat yang baik
danmendorong untuk memiliki visi dan misi yang baik, hingga selalu
publik.
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.
tertentu.
33
pengadaan; pangkat dan jabatan; pengembangan karier; pola karier; promosi;
program, dan pelayanan publik. Oleh karena itu WoG dikenal sebagai
2016).
bekerja lintas batas atau lintas sector guna mencapai tujuan bersama dan
lain, 2004).
3. Pelayanan Publik
34
yang memiliki ciri-ciri: tidak dapat diproduksi oleh sector swasta karena
menjadi New Public Service (NPS). Sembilan prinsip pelayanan publik yang
responsif, non diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel,
muncul pada instansi kerja penulis di IGD RSU Bahteramas. Isu muncul dari
berbagai sumber, yaitu : hasil observasi dan pengalaman penulis selama masa
percobaan CPNS selama kurang lebih 2 tahun, Tugas pokok dan fungsi penulis
sebagai perawat di IGD Bahteramas. Beberapa isu yang muncul dari sumber-
yang telah teridentifikasi kepada coach dan mentor untuk kemudian dapat
35
alur tersebut, maka didapatkanlah 3 buah isu yang telah diidentifikasi dan
36
b. Anilisis Isu
Kriteria Perin
Total
No Isu
A K P K gkat
Jumlah
Layak-nya, selanjutnya menentukan skala nilai 1-5. Isu yang memiliki total
37
• Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
38
Keterangan :
U = Urgency
S = Seriousness
G = Growth
Skor :
5 = Sangat Gawat/serius/mendesak
4 = Gawat/serius/mendesak
3 = Cukup gawat/serius/mendesak
c. Analisis Isu
Rendahnya sosialisasi
perawat kepada pasien
tentang alur pelayanan
di IGD RSU Bahteramas
tersedia, maka dari ketiga isu itu dipilih satu isu yang menjadi prioritas (core
analisis AKPK ditetapkan isu yang menjadi prioritas (core isu) adalah
39
“Rendahnya sosialisasi perawat kepada pasien tentang alur pelayanan
RSU Bahteramas
keluarga
40
2.5 Analisiss Dampak
Jika nilai-nilai ANEKA tidak di terapkan dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencari solusi atas isu “Rendahnya sosialisasi perawat kepada
pasien tentang alur pelayanan di IGD RSU Bahteramas”, tentu saja hal ini
alur pelayanan dan tidak mendapat kepastian yang jelas tentang tindakan
selanjutnya yang akan di berikan. Hal ini dapat berlanjut kepada menurunnya
Rendahnya sosialisasi
perawat kepada pasien
tentang alur pelayanan di
IGD RSU Bahteramas
41
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
RSU Bahteramas
Sulawesi Tenggara
42
Tabel 4 Rancangan Kegiatan
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
1. Konsultasi 1.1 Menemui atasan Terlaksananya Akuntabilitas: Dengan adanya Kegiatan ini
dengan kepala dan Menjelaskan konsultasi dan Kepemimpinan- adanya kegiatan konsultasi mendukung nilai
ruang IGD maksud dan mendapatkan izin kejelasan wewenang dan dengan atasan maka Berjiwa entrepreneur
langsung tujuan dengan dari atasan untuk tanggungjawab antara dapat mewujudkan dimana Semua
terkait menunjukan melaksanakan bawahan dan atasan unit Visi Rumah Sakit unsur-unsur
rancangan rancangan kegiatan aktualisasi kerja. dengan terwujudnya pimpinan RSU
aktualisasi kegiatan Rumah Sakit Provinsi Sulawesi
yang akan Nasionalisme: Rujukan Pilihan di Tenggara harus
dilakukan Munculnya sikap hormat Indonesia Timur berjiwa
menghormati antara Tahun 2023 dan entrepreneurs yaitu
bawahan dan pimpinan Misi Rumah Sakit rela mengotori
dengan tangan, tahu
Etika Publik: Mewujudkan memberikan
Penulis akan menerapkan suasana Rumah pendelegasian, tapi
sikap sopan dan santun Sakit yang asri, sering turun
saat berkonsultasi nyaman, langsung kebawah
komunikatif dan
Komitmen Mutu: informatif.
Penulis akan mencatat
akurasi informasi yang
diperoleh.
Anti Korupsi:
Penulis akan jujur dalam
43
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
menyampaikan rancangan
pada saat konsultasi
44
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
direncanakan.
Anti Korupsi:
Penulis akan
menunjukkan sikap
Berani dan tetap terus
bekerja keras
1.3 Mencatat konsep Tersedianya konsep Akuntabilitas:
rancangan yang jelas dan
aktualisasi sesuai terintegritas tentang Akan terbentuknya sikap
arahan atasan proses aktualisasi transparansi saat Penulis
yang akan di mencatat arahan
lakukan
Nasionalisme:
Penulis akan menerima
masukan dari atasan
dengan sikap terbuka .
Etika Publik:
Penulis akan menghargai
komunikasi, konsultasi
dan kerjasama.
Komitmen Mutu:
Penulis dapat
mengefisiensikan waktu
45
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
Anti Korupsi:
Penulis akan bersikap
jujur dan disiplin dalam
mencatat arahan atasan
2 Menyiapkan 2.1 Menyiapkan Tersedianya dana Akuntabilitas: Dengan adanya Akan menguatkan
bahan dana untuk pembuatan
kegiatan nilai akuntabilitas
sosialisasi alur poster alur Penulis akan mampu
pelayanan pelayanan dalam mengambil penyiapan bahan Dengan
keputusan untuk
maka dapat akuntabilitas
memakai dana pribadi.
mewujudkan Visi diharapkan
Nasionalisme:
Rumah Sakit kewajiban untuk
Penulis akan bersikap rela
berkorban demi dengan memberikan
kepentingan orang
terwujudnya pertanggungjawaban
banyak.
Rumah Sakit atau menjawab dan
Etika Publik:
Rujukan Pilihan di menerangkan
Penulis akan menjalan
kan tugas secara Indonesia Timur kinerja dan tindakan
profesional
Tahun 2023 dan seseorang/pimpinan
Komitmen Mutu: Misi suatu organisasi
Penulis akan memberikan
Mengembangkan kepada pihak yang
y ang terbaik
46
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
Anti Korupsi: sarana dan memiliki hak atau
Penulis akan bersikap
prasarana rumah berwenang meminta
jujur terbuka dalam
peggunaan dana sakit berbasis pertanggung
teknologi terkini jawaban.
2.2 Memilih bahan Memastikan bahan Akuntabilitas:
pembuatan poster berkualitas
poster dan tahan lama Penulis akan mampu
mengambil pilihan yang
tepat dan benar
Nasionalisme:
Penulis akan
mengutamakan bahan
yang terbaik untuk
kepentingan public dalam
jangka panjang
Etika Publik:
Penulis akan membuat
keputusan dalam
pemilihan bahan
berdasarkan prinsip
keahlian
Komitmen Mutu:
Penulis akan berinovasi
47
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
dan mengutamankan
mutu
Anti Korupsi:
Penulis akan bersikap
jujur dan transparan
dalam pemilihan bahan.
Nasionalisme:
Penulis akan
mengutamakan bahan
yang terbaik untuk
kepentingan public dalam
jangka panjang
Etika Publik:
Penulis akan membuat
keputusan dalam
membeli bahan
berdasarkan mutu dan
kualitas
48
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
Komitmen Mutu:
Penulis akan membeli
bahan dengan efektif dan
efisien
Anti Korupsi:
Penulis akan bersikap
jujur dan transparan
dalam membeli bahan
bahan.
3 Membuat alat 3.1 Menyusun alur Tersedianya alur Akuntabilitas: Dengan adanya alur Dengan adanya alur
sosialisasi pelayanan pelayanan yang Dalam menyusun alur pelayanan yang pelayanan yang
alur pelayanan terstruktur, jelas, pelayanan, Penulis akan terstruktur dengan terstruktur dengan
berupa ex- mudah di baca dan tetap menjunjung tinggi jelas, maka dapat jelas, maka dapat
banner dan di pahami dan mematuhi semua mewujudkan Visi mewujudkan Visi
poster hukum yang berlaku, Rumah Sakit Rumah Sakit dengan
undang-undang, kontrak, dengan terwujudnya terwujudnya Rumah
kebijakan, dan peraturan Rumah Sakit Sakit Rujukan
yang berlaku sehingga Rujukan Pilihan di Pilihan di Indonesia
dapat memberikan Indonesia Timur Timur Tahun 2023
kepercayaan dan Tahun 2023 dan dan tercapainya
keyakinan kepada publik tercapainya salahsatu Misi yakni
salahsatu Misi menyelenggarakan
Nasionalisme: yakni pendidikan,
Penulis akan menyelenggarakan pelatihan dan
49
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
menggunakan bahasa pendidikan, penelitian yang
Indonesia yang baik dan pelatihan dan berkualitas dan
benar. penelitian yang berdaya saing.
Etika Publik: berkualitas dan
Penulis akan menyusun berdaya saing
alur secara profesional
Komitmen Mutu:
Penulis akan inovatif
Anti Korupsi:
Penulis akan selalu
bekerja keras
Dengan keterbukaan
3.2 Mencetak alat Tersedianya alur Akuntabilitas: diharapkan
sosialisasi alur pelayanan dalam Penulis akan pemberian informasi
pelayanan bentuk poter yang bertanggung secara terbuka serta
mudah dibaca dan jawab pada membuka diri pula
dipahami kegiatan yang terhadap kritik.
akan Penulis Kritik harus dilihat
laksanakan sebagai suatu
partisipasi untuk
Nasionalisme: perbaikan. Selain itu
Penulis dalam mencetak perlu adanya
ex-banner dan poster transparansi yaitu
akan menggunakan dana diketahuinya oleh
50
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
sendiri untuk efektifitas banyak pihak (yang
pelayanan berkepentingan)
mengenai
Etika Publik: perumusan
Bahasa yang di gunakan kebijaksanaan yang
dalam leaflet dan poster sudah ditetapkan
adalah bahasa yang baku,
baik dan benar serta
mudah untuk di pahami.
Komitmen Mutu:
Penulis akan bekerja
dengan efektif dan
efisien.
Anti Korupsi:
Penulis akan bersikap
transparan dalam
penggunaan dana
51
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
nya dan di baca oleh target
sasaran.
Nasionalisme:
Seluruh pasien akan
mendapatkan informasi
yang sama
Etika Publik:
Penulis dalam
menyampaikan pesan
yang ada di poster akan
tetap bersikap sopan dan
menggunakan bahasa
yang baku untuk
membantu pasien dan
keluarga dalam
memahami isi poster
Komitmen Mutu:
Dengan pengadaan poster
dan ex-banner akan
berkontribusi besar
dalam efektivitas
pelayanan. Dimana
pasien dan keluarga
mendapatkan informasi
yang jelas dan tidak perlu
52
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
lagi merasa bingung pada
pelayanan yang ada di
IGD
Anti Korupsi:
Dengan mendistribusikan
alur pelayanan akan
memberikan jaminan
pelayanan yang jujur
kepada pasien
4. Implementasi 4.1 Menerima pasien Terlaksananya Akuntabilitas: Dengan Kegiatan ini
sosialisasi alur baru masuk di penerimaan pasien Penulis akan tetap melaksanakan mendukung nilai
pelayanan di IGD tetap berjalan mempertahankan nilai kegiatan Empati terhadap
IGD pada sesuai dengan SOP integritas dan tanggung penerimaan pasien, pasien Memahami
pasien dan jawab dalam menerima maka dapat dan ikut merasakan
keluarga pasien mewujudkan Visi masalah yang
Rumah Sakit dihadapi pasien.
Nasionalisme: dengan terwujudnya Untuk itu setiap
Penulis akan bersikap adil Rumah Sakit pegawai RSU
Rujukan Pilihan di Provinsi Sulawesi
Etika Publik: Indonesia Timur Tenggara dalam
Penulis akan Tahun 2023 dan menangani pasien
melaksanakan tercapainya harus bertekad
penerimaan pasien sesuai salahsatu Misi bahwa:
dengan SOP yakni “keselamatan,
Menyelenggarakan kesembuhan dan
Komitmen Mutu: pelayanan kepuasan pasien
53
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
Penulis akan kesehatan paripurna adalah kebahagiaan
memudahkan tahapan dan bermutu yang kami”.
pelayanan dalam mengutamakan
menerima pasien keselamatan pasien
Anti Korupsi:
Penulis akan bekerja
keras dalam menangani
pasien
4.2 Melakukan triage Terlaksananya Akuntabilitas:
pada pasien Triage untuk Penulis akan mampu
menentukan mengambil keputusan
prioritas tindakan. yang tepat dalam
memberikann pelayanan
kepada pasien
Nasionalisme:
Penulis akan
menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan
mudah dimengerti
Etika Publik:
Dalam melayani pasien
Penulis lebih
mementingkan
54
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
kepentingan pasien di
atas kepentingan pribadi
Komitmen Mutu:
Melayani pasien sesuai
dengan hukum yang
berlaku, dan selalu
berpengan teguh pada
standar pelayanan yang
telah di rumuskan oleh
undang-undang.
Anti Korupsi:
Penulis akan memberikan
pelayanan yang
transparan dan adil
4.3 Menangani Pasien Akuntabilitas:
pasien sesuai mendapatkan Penulis akan menangani
dengan kategori pelayanan prima pasien yang masuk
triage dan sesuai dengan berdasarkan keilmuan
intruksi dokter standar triage keperawatan dan
jaga IGD instruksi dari dokter
Nasionalisme:
Penulis menggunakan
Bahasa Indonesia yang
baik dan mudah
55
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
dimengerti
Etika Publik:
Dalam melayani pasien
Penulis akan lebih
mementingkan
kepentingan pasien di
atas kepentingan pribadi
Komitmen Mutu:
Penulis akan melayani
pasien berdasarkan
instruksi dokter dan
tupoksi Penulis sebagai
perawat
Anti Korupsi:
Penulis akan bekerja
keras dalam memberikan
pelayan yang optimal
56
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
4.4 Sosialisasi alur Terlaksanannya Akuntabilitas: Nilai Akuntabilitas
pelayanan pasien sosialisasi alur Penulis akan bertanggung Dengan akuntabilitas
di IGD pelayanan kepada jawab dalam diharapkan
pasien dan menyampaiakan alur kewajiban untuk
keluarga, sehingga pelayanan. memberikan
mendapatkan pertanggungjawaban
iformasi tentang Nasionalisme: atau menjawab dan
tindakan Penulis akan menerangkan kinerja
selanjutnya yang mensosialisasikan alur dan tindakan
akan di lakukan pelayanan kepada setiap seseorang/pimpinan
dan seluruh alur pasien tanpa membeda- suatu organisasi
pelayanan yang bedakan suku, agama, kepada pihak yang
akan di lalui selama ras. memiliki hak atau
berada di IGD RSU berwenang meminta
Bahteramas Etika Publik: pertanggung
Penulis akan jawaban
menyampaikan alur tetap
menerapkan sikap adil
dan tidak membeda-
bedakan
Komitmen Mutu:
Menyampaikan alur
pelayanan dengan efektif
dan efisien
Anti Korupsi:
57
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
Menyampaikan alur
pelayanan dengan jujur.
58
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
Penulis akan berinovasi Menyelenggarakan lebih baik dari hari
dalam membuat kotak pelayanan ini.
icon kesehatan paripurna
dan bermutu yang
Anti Korupsi: mengutamakan
Penulis akan bersikap keselamatan pasien
jujur dalam melakukan
kegiatan tersebut
59
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
Anti korupsi :
Bersikap jujur dalam
mengarahkan pasien dan
keluarga
5.3 Evaluasi tingkat Laporan hasil Akuntabilitas:
kepuasan pasien kegiatan Penulis akan
berdasarkan Bertanggung jawab
masukan dari terhadap laporan yang
kotak icon dibuat.
Nasionalisme:
Menerima saran dan
masukan dengan sikap
terbuka
Etika Publik:
Tetap menjalankan tugas
secara profesional
Komitmen Mutu:
Selalu berusaha
meningkatkan mutu
pelayanan
Anti Korupsi:
Dalam Melakukan
60
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Mata Pelatihan Organisasi
Organisasi
Tahapan Membuat
laporan kegiatan dengan
data yang benar dan
sesuai dengan hasil yang
didapatkan dari kotak
icon, saya tidak akan
menambahkan data fiktif
61
Tabel 5 Jadwal Kegiatan
Bulan
No Nama Kegiatan
Mei
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 Konsultasi ✓
dengan Kepala
Ruang IGD
terkait rancangan
aktualisasi yang
akan dilakukan
Menyiapkan
2 bahan sosialisasi
alur pelayanan
Membuat alat
3 sosialisasi alur
pelayanan berupa
X-Banner dan
poster
4 Implementasi
sosialisasi alur
pelayanan di IGD
pada pasien dan
keluarga
5 Mengukur tingkat
kepuasan pasien
62
Bulan
No Nama Kegiatan
Juni
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
✓
Konsultasi dengan Kepala Ruang
IGD terkait rancangan aktualisasi
1
yang akan dilakukan
63
3.5 Estimasi Biaya
Harga Jumlah
No Uraian Kebutuhan Volume Satuan
(Rp) (Rp)
1 Kertas A4 2 Rim 50.000 100.000
2 Tinta Printer 1 Botol 75.000 75.000
3 Tinta Printer Warna 1 Botol 75.000 75.000
4 Biaya Jilid Laporan 3 Bundle 5.000 15.000
5 Cetak Poster 1 Picis 100.000 100.000
6 Cetak X-Banner 1 Picis 100.000 100.000
7 Cetak kartu Icon
100 Lembar 100.000 100.000
Kepuasan
8 Transportasi 5 PP 10.000 50.000
9 Biaya Tak Terduga - - - 100.000
TOTAL 715.000
64
3.6 Deskripsi Capian Aktualisasi
Menurut Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit
terus di upayakan untuk mencapai visi dan misi Rumah Sakit. Salah satu cara
memberikan pelatihan sumber daya manusia agar siap bersaing di era globalisasi
65
IGD adalah salah satu unit pelayanan di Rumah Sakit yang menyediakan
(bagi pasien rujukan dari fasilitas pelayanan kesehatan lain), menderita sakit
nya pasien yang sering berkunjung di IGD menjadikan IGD sebagai salah satu
instalasi / unit tersibuk di rumah sakit. Sinergi para tenaga kesehatan di perlukan
Terdapat berbagai macam tenaga kesehatan yang bekerja di IGD, salah satu
Indonesia No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, perawat adalah mereka yang
penderita secara cepat untuk memprioritaskan pertolongan, peran ini tentu sangat
Pada umumnya length of stay pasien di IGD Bahteramas hanya 6 jam. Namun
beberapa faktor penghambat kadang menjadi alasan utama pasien tinggal lebih
hampir semua menjelaskan bahwa pelayanan yang diberikan oleh perawat sangat
66
lama, pasien harus menunggu beberapa saat. Setelah mendapatkan perawatan,
pasien juga harus menunggu lebih dari 10 jam untuk kemudian dipindahkan ke
ruang perawatan.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi complain dari pasien dan
keluarga saat berada di IGD adalah dengan sosialisasi alur pelayanan. Sosialisasi
1. Pasien dan Keluarga mengerti tentang alur pelayanan yang ada di IGD
waktu dan sinergi dari berbagai unit pelayanan untuk dapat mendiagnosis
Solusi pemecahan
No Uraian kegiatan Hambatan
masalah
1 Konsultasi dengan Kepala Banyak nya Kontrak waktu
Ruang IGD terkait tanggal merah dengan Kepala
rancangan aktualisasi yang hingga dan cuti Ruang IGD untuk
akan dilakukan bersama lebaran konsultasi.
membuat waktu
67
konsultasi tidak
efisien.
2 Menyiapkan Bahan Menyesuaikan Bekonsultasi
Sosialisasi Alur Pelayanan pemilihan bahan dengan Kepala
dengan dana yang ruang IGD dan
tersedia pihak percetakan
dalam memilih
bahan yang
berkualitas
3 Mencetak Alat Sosialisasi Menentukan Bekonsultasi
Alur Pelayanan tempat yang tepat dengan Kepala
untuk ruang IGD untuk
menempatkan X- menentukan tempat
Banner dan poster yang strategis.
sehingga dapat di
lihat dan di baca
oleh semua
pengunjung di
IGD
4 Implementasi Sosialisasi Dokumentasi Membantu anggota
Sosialisasi alur
Alur Pelayanan Di IGD pelayanan team menyelesaikan
tidak
Pada Pasien Dan Keluarga dapat di lakukan tugas nya terlebih
kepada semua
dahulu, dan hanya
pasien sebab sibuk
nya anggota team mendokumentasikan
untuk melayani
saat kondisi IGD
pasien yang lain
nya. tidak sedang sibuk.
5 Mengukur Tingkat Tidak Ada Tidak Ada
Kepuasan Pasien
68
3.7 Capaian Kegiatan Aktualisasi
Tabel 8 Capaian Kegiatan Aktualisasi
OUTPUT/HASIL
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN KETERANGAN
KEGIATAN
1 2 3 4 5
1. Menemui atasan Terlaksananya
dan Menjelaskan konsultasi dan
maksud dan tujuan mendapatkan izin dari
dengan atasan untuk
menunjukan melaksanakan
Konsultasi dengan rancangan kegiatan kegiatan aktualisasi
dilakukan
Tersedianya konsep
3. Mencatat konsep
yang jelas dan
rancangan
terintegritas tentang
aktualisasi sesuai
proses aktualisasi yang
arahan atasan
akan di lakukan
Tersedianya dana
1. Menyiapkan dana untuk pembuatan
poster alur pelayanan
Menyiapkan bahan
Memastikan bahan Terlaksana
2. sosialisasi alur 2. Memilih bahan
poster berkualitas dan sesuai
pembuatan poster tahan lama rancangan
pelayanan
Tersedianya bahan
3. Membeli bahan
pembuatan poster yang
pembuatan poster
bekualitas
Tersedianya alur Terlaksana
Membuat alat 1. Menyusun alur
pelayanan yang
3. pelayanan terstruktur, jelas, sesuai
sosialisasi alur
mudah di baca dan di rancangan
pahami
69
pelayanan berupa X- 2. Mencetak X- Tersedianya alur
pelayanan dalam
Banner dan poster
Banner dan poster bentuk X-Banner dan
alur pelayanan
poter yang mudah
dibaca dan dipahami
Tersediannya X-
3. Mendistribusikan
Banner dan poster di
X-Banner dan
tempat yang mudah di
poster alur
baca sehingga perawat
pelayanan di ruang
bisa selalu
triage IGD RSU
mengingatkan pada
Bahteramas
pasien dan keluarga
pelayanan
1. Menerima pasien Terlaksananya
baru masuk di penerimaan pasien
IGD tetap berjalan sesuai
dengan SOP
70
Tersedianya saranan
1. Menyiapkan kotak bagi pasien untuk
Icon Kepuasan memberikan masukan
pasien dan saran
71
b. Adanya arahan dan atau masukkan ide dari atasan.
72
Analisis Dampak :
• Kepemimpinan dalam suatu lembaga atau unit kerja harus berjalan dengan baik
sehingga dapat tercipta lingkunan kerja yang akuntabel, dalam hal ini penulis sebagai
bawahan harus menghargai pimpinan dalam menyampaikan rancangan aktualisasi
nya sehingga pimpinan dapat memberikan arahan yang terintegrasi. Apabila dalam
hal ini tidak terjalin kerjasama yang baik antara atasan dan bawahan maka hal
tersebut akan berdampak pada proses aktualisasi yang tidak teritegrasi
(Akuntabilitas).
• Jika dalam melakukan konsultasi tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar (Nasionalisme) akan mengakibatkan dis-komunikasi yang berujung pada
kesalahpahaman dan perbedaan pendapat..
• Pelaksanaan tahapan ini akan menimbulkan suatu selisih paham antara bawahan dan
pimpinan jika penulis tidak menerapkan sikap yang profesional, sopan dan santun
(Etika Publik). Oleh karena itu penulis profesional, sopan dan santun dalam
melakukan konsultasi.
• Menyampaikan target sasaran dalam konsultasi akan memudahkan pimpinan dalam
memberikan arahan yang teritegrasi (Komitmen Mutu), bila penulis tidak
menyampaikan sasaran nya dapat berimbas pada proses aktualisasi yang tidak
terarah.
• Apabila penulis tidak bersikap jujur maka tentu saja dapat membuat pimpinan tidak
percaya pada apa yang akan di laksanakan oleh penulis hingga pimpinan bisa saja
tidak memberikan ijin kepada penulis dalam melaksanakan rancangan aktualisasi nya
(Anti Korupsi).
Tahap 2 : Meminta Arahan Dan Masukan Mengenai Rancangan Kegiatan
Uraian Kegiatan :
• Penulis bersikap transparan dalam memberikan penjelasan, konsisten dengan tujuan
aktualisasi. (Akuntabilitas) sehingga pimpinan dapat memberi masukan dan arahan
kepada penulis untuk kegiatan aktualisasi yang direncanakan dapat berjalan dengan
73
baik.
• Selain itu konsultasi yang dilaksanakan merupakan suatu bentuk musyawarah
ataupun menyampaikan informasi ke pimpinan agar dalam pelaksanaan jika terdapat
kendala maka pimpinan dapat membantu untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi (Nasionalisme) agar aktualisasi dapat berjalan sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan.
• Pada tahapan ini penulis menggunakan bahasa yang sopan, santun dan ramah saat
konsultasi berlangsung sehingga tidak menimbulkan kesan negatif penulis didepan
pimpinan (Etika Publik).
• Dalam meminta arahan penulis juga menyampaikan rancangan capaian target telah
dibuat sehingga konsultasi ini berjalan secara efektif dan efisien (Komitmen Mutu)
sehingga dalam memberikan saran dan ide pimpinan dan bawahan bisa sejalan.
• Oleh karena itu, dalam meminta masukan penulis bersikap berani dan bertanggung
jawab, serta berjanji akan selalu bekerja keras dalam mewujudkan masukan dari
pimpian (Anti Korupsi) sehingga aktualisasi dapat berjalan sesuai dengan target
sasaran.
Analisis dampak :
• Pada tahapan ini, Jika penulis tidak memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan
konsultasi ini maka pimpinan tidak akan mengetahui mengenai rencana kegiatan
yang akan dilaksanakan (Akuntabilitas).
• Kesalahpahaman antara pimpinan dan penulis jika penulis tidak memusyawarakan
atau menyampaikan ke pimpinan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan
(Nasionalisme)
• Kemudian dari pada itu pimpinan akan merasa tidak dihargai jika tidak menggunakan
bahasa yang sopan dan santun (Etika Publik) Sehingga sebaiknya penulis
menggunakan bahasa yang sopan dan santun dalam konsultasi yang dilaksanakan.
• Pelaksanaan tahapan ini akan berjalan tidak sesuai rencana tidak efektif dan tidak
efisien dalam hal ini konsultasi yang tidak terarah dan hasil yang sulit ditemukan jika
74
penulis tidak menerima masukan dari pimpinan (Komitmen Mutu)
• Dalam pelaksanaan penulis tidak bertanggung jawab maka akan mengurangi
kepercayaan pimpinan terhadap penulis (Anti Korupsi).
75
maka sama halnya tidak menghargai pimpinan mengenai hal-hal yang disampaikan,
sebaiknya penulis selalu mencatat sebagai bentuk sikap terbuka dalam menerima ide
dan saran (Nasionalisme).
• Dalam mencatat arahan dari pimpinan jika penulis menggunakan bahasa yang kurang
baik dan benar maka para pembaca lainnya akan sulit untuk memahami dan mengerti
(Etika Publik).
• Kesulitan akan dihadapi oleh penulis jika penulis tidak responsif dalam mencatat
segala arahan yang disampaikan oleh pimpinan (Komitmen Mutu). Selain itu,
kurangnya kepedulian penulis dalam melakukan bimbingan akan berdampak buruk
bagi rencana kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan (Anti Korupsi).
Permasalahan Yang Di Banyak nya tanggal merah hingga dan cuti bersama
Hadapi lebaran membuat waktu konsultasi tidak efisien.
Solusi Pemecahan Masalah Kontrak waktu dengan Kepala Ruang IGD untuk
konsultasi.
76
Dukungan Bukti Kegiatan 1:
Gambar 4.1 Konsultasi dengan kepala ruang IGD langsung terkait rancangan
aktualisasi yang akan dilakukan
77
Gambar 4.2 Surat Pernyataan Dukungan Atasan Langsung
78
Gambar 4.4 SOP Pelayanan pasien di IGD
79
Gambar 4.6 Menkonsultasikan alur pelayanan ke Bidan Pelayanan Medik
80
4.3.2. Kegiatan 2 : Menyiapkan Bahan Sosialisasi Alur Pelayanan
Tabel 10. Penjelasan Capaian Aktualisasi Kegiatan 2
81
lebihkan atau menfoya-foyakan dana yang telah teredia (Anti Korupsi).
Analisis Dampak :
• Apabila dalam tahapan ini penulis tidak mampu mengambil keputusan untuk
menggunakan dana pribadi maka sangat besar kemungkinan aktualisasi ini tidak akan
berjalan lancar (Akuntabilitas).
• Oleh karena itu, Sikap Rela berkorban (Nasionalisme) harus tetap di tanamkan dalam
diri penulis. Sebab jika penulis tidak rela berkorban maka manfaat tidak akan
dirasakan untuk orang banyak.
• Mengabaikan sikap Profesional dalam melaksanakan tugas akan membuat penulis
kesulitan untuk memberikan yang terbaik (Etika Publik).
• Penulis harus mampu memakai dana yang tersedia dengan efektif dan efisien, jika
penulis lalai dalam hal tersebut maka dana yang tersedia tiidak akan cukup untuk
proses aktualisasi (Komitmen Mutu).
• Jika penulis bersikap tidak terbuka dalam menggunakan dana maka akan terjadi
pembenngkakan dari dana yang telah di anggarkan sebelum nya (Anti Korupsi).
82
alur (Komitmen Mutu). Maka dari itu penulis memilih untuk membuat poster
ukuran 250 cm x 150 cm yang mudah di lihat dari jarak jauh dan X-Banner yang
mudah di mobilisasi.
• Penulis akan bersikap jujur dan transparan dalam pemilihan bahan(Anti Korupsi)
sehingga bahan yang tersedia benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di
IGD RSU Bahteramas.
Analisis dampak :
• Jika penulis tidak mampu mengambil keputusan yang tepat dalam pemilihan alat dan
bahan maka alat sosialisasi alur akan mmiliki kualitas yang buruk (Akuntabilitas).
• Apabila penulis mengabaikan kepentingan publik (Nasionalisme), alat dan bahan
yang di gunakan tidak akan bisa di gunakan dalam jangka waktu yang lama.
• Berdasarkan etika prinsip, penulis harus mampu mengenali kondisi di lapangan dan
menyesuaikan dengan kebutuhan publik (Etika Publik) Sehingga sebaiknya penulis
memperhatikan detail-detail kecil yang dapat membantu orang banyak untuk melihat
dan memahami alur.
• Penulis yang mengabaikan inovasi dalam pembuatan alat sosialisasi alur akan
berdampak buruk pada kualitas alur yang tidak menarik (Komitmen Mutu)
• Dalam pelaksanaan yang tidak transparan akan mengurangi kepercayaan atasan dan
publik terhadap alur yang di buat(Anti Korupsi).
83
• Penulis membuat keputusan dalam pemilihan bahan berdasarkan prinsip keahlian.
Seperti yang di ketahui IGD merupakan tempat yang ramai dan sibuk, maka dari itu
alat sosialisasi alur yang di buat harus menarik agar menarik perhatian (Etika
Publik).
• Penulis akan berinovasi dan mengutamankan mutu dalam pembuatan alat sosialisasi
alur (Komitmen Mutu). Maka dari itu penulis memilih untuk membuat poster
ukuran 250 cm x 150 cm yang mudah di lihat dari jarak jauh dan X-Banner yang
mudah di mobilisasi.
• Penulis akan bersikap jujur dan transparan dalam pemilihan bahan (Anti Korupsi)
sehingga bahan yang tersedia benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di
IGD RSU Bahteramas.
Analisis dampak :
• Jika penulis tidak mampu mengambil keputusan yang tepat dalam pemilihan alat dan
bahan maka alat sosialisasi alur akan memiliki kualitas yang buruk (Akuntabilitas).
• Apabila penulis mengabaikan kepentingan publik (Nasionalisme), alat dan bahan
yang di gunakan tidak akan bisa di gunakan dalam jangka waktu yang lama.
• Berdasarkan etika prinsip, penulis harus mampu mengenali kondisi di lapangan dan
menyesuaikan dengan kebutuhan publik (Etika Publik) Sehingga sebaiknya penulis
memperhatikan detail-detail kecil yang dapat membantu orang banyak untuk melihat
dan memahami alur.
• Penulis yang mengabaikan inovasi dalam pembuatan alat sosialisasi alur akan
berdampak buruk pada kualitas alur yang tidak menarik (Komitmen Mutu)
• Dalam pelaksanaan yang tidak transparan akan mengurangi kepercayaan atasan dan
publik terhadap alur yang di buat(Anti Korupsi).
84
Manfaat kegiatan Dengan adanya kegiatan penyiapan bahan maka dapat
(kontribusi terhadap visi mewujudkan Visi Rumah Sakit dengan “Terwujudnya
misi dan nilai-nilai Rumah Sakit Rujukan Pilihan di Indonesia Timur Tahun
organisasi). 2023” dan Misi “Mengembangkan sarana dan
prasarana rumah sakit berbasis teknologi terkini”
Permasalahan Yang Di Hadapi Menyesuaikan pemilihan bahan dengan dana yang tersedia
Solusi Pemecahan Masalah Bekonsultasi dengan Kepala ruang IGD dan pihak percetakan
dalam memilih bahan yang berkualitas.
85
Dukungan Bukti Kegiatan 2
Gambar 4.8 Berkonsultasi dengan pihak percetakan dalam memilih alat dan
bahan sosialisasi alur pelayanan di IGD
86
Gambar 4.9 Kwitansi bukti pembelian alat dan bahan
87
4.3.3. Kegiatan 3 : Mencetak Alat Sosialisasi Alur Pelayanan
Tabel 11. Penjelasan Capaian Aktualisasi Kegiatan 3
88
atau pun mengurangi dari yang telah di sepakati oleh kepala ruang IGD dan Bidan
Pelayanan Medik.
• Penulis berinovatif (Komitmen Mutu) dalam membuat alur pelayanan yang mudah
di pahami, dan menarik minat untuk di baca.
• Selalu bekerja keras (Anti Korupsi) hingga terdia alur pelayanan di IGD RSU
Bahteramas.
Analisis Dampak :
• Bila penulis tidak mematuhi hukum, atura-aturan dan kebijakan yang berlaku maka
alur pelayanan yang di buat akan kacau dan tidak terarah, hingga membuat
kepercayaan publik rusak (Akuntabilitas).
• Bahasa Indonesia yang baik dan benar (Nasionalisme) yaitu menggunakan bahasa
yang selaras dengan nilai sosial masyarakat. Bila hal tersebut di abaikan maka alur
pelayanan yang di buat akan sulit untuk di mengerti oleh orang yang membaca nya.
• Mengabaikan sikap Profesional dalam menyusun alur akkan merusak kepercayaan
dari atasan dan publik (Etika Publik).
• Apabila penulis tidak mampu berinovasi dalam membuat alur pelayanan maka tidak
akan mampu menarik perhatian publik, dalam artian lain alur pelayanan tersebut
tidak akan di baca meskipun telah di pasang di tempat umum. (Komitmen Mutu).
• Alur pelayanan tidak akan selesai tepat waktu tanpa adanya kerja keras dari penulis
(Anti Korupsi).
89
• Bahasa yang di gunakan dalam leaflet dan poster adalah bahasa yang baku, baik dan
benar serta mudah untuk di pahami (Etika Publik).
• Penulis terus memantau di percetakan agar bekerja dengan efektif dan efisien
(Komitmen Mutu) sehingga X-Banner dan poster tersedia sesuai dengan kontrak waktu
yang telah di sepakati.
• Penulis akan bersikap transparan dalam penggunaan dana (Anti Korupsi) Bahan
maupun kualitas tetap di utamakan.
Analisis dampak :
• Tanpa tanggung jawab dari penulis nama Alur Pelayanan Di IGD RSU Bahteramas
tidak akan tersedia dalam jangka waktu yang telah di sepakati(Akuntabilitas).
• Jika penulis tidak ingin berkorban menggunakan dana pribadi maka tidak akan
tercetak alur pelayanan (Nasionalisme).
• Menggunakan bahas yang buruk dapat mengakitakan kesalahpahaman dan pesan
yang ingin di sampaikan tidak akan di mengerti oleh pembaca (Etika Publik).
• Penulis yang tidak memantau efesiensi dan efektivitas percetakan dalam menerbitkan
alur pelayanan akan berimbas pada waktu mencetak yang lama(Komitmen Mutu)
• Tanpa sikap transparan serta memperhatikan kualitas bahan akan membuat alur yang
tercetak memiliki kualitas yang buruk(Anti Korupsi).
90
• Penulis dalam menyampaikan pesan yang ada di poster tetap bersikap sopan dan
menggunakan bahasa yang baku untuk membantu pasien dan keluarga dalam
memahami isi poster (Etika Publik).
• Dengan pengadaan poster dan X-Banner berkontribusi besar dalam efektivitas
pelayanan. Dimana pasien dan keluarga mendapatkan informasi yang jelas dan tidak
perlu lagi merasa bingung pada pelayanan yang ada di IGD (Komitmen Mutu).
• Dengan mendistribusikan alur pelayanan akan memberikan jaminan pelayanan yang
jujur kepada pasien (Anti Korupsi)
Analisis dampak :
• Tempat yang tidak strategis atau tidak mudah di lihat akan mengurangi daya guna
dari poster alur pelayanan (Akuntabilitas). Maka dari itu penulis harus tetap
memperhatian tempat yang strategis.
• Membeda-bedakan suku, bangsa, ras, pangkat dan jabatan tentu dapat merusak rasa
persatuan dan kesatuan (Nasionalisme).
• Isi poster yang tidak mudah di pahami akan membuat pasien dan keluarga menjadi
semakin bingung (Etika Publik) Sehingga tidak akan mampu menarik kepercayaan
publik.
• Pasien dan keluarga kadang merasa terlalu lama menunggu di IGD dan bingun
dengan apa yang akan di lakukan oleh para petugas (Komitmen Mutu), maka itu
perlu di lakukan sosialisasi sehingga pasien dan keluarga tidak lagi bingung.
• Tanpa jaminan pelayanan yang jujur akan mencoreng nama baik IGD RSU
Bahteramas (Anti Korupsi).
91
Misi yakni “Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan
dan penelitian yang berkualitas dan berdaya saing”
92
Dukungan Bukti Kegiatan 3
93
Gambar 4.12 Mencetak Ex-banner dan poster Alur Pelayanan
94
Gambar 4.14 Mendistribusikan ex-banner dan poster alur pelayanan di
IGD ruang triage Bahteramas
95
4.3.4. Implementasi Sosialisasi Alur Pelayanan Di IGD Pada Pasien Dan
Keluarga
Tabel 12. Penjelasan Capaian Aktualisasi Kegiatan 4
96
• Penulis tetap bersikap adil dalam menerima pasien (Nasionalisme) Tidak membeda-
bedakan pasien yang datang ke IGD dalam, dan tetap melayani sesuai dengan prioritas
Triage.
• Penulis melaksanakan penerimaan pasien sesuai dengan SOP (Etika Publik)
• Penulis memudahkan tahapan pelayanan dalam menerima pasien (Komitmen Mutu)
Tidak menyulitkan pasien dan keluarga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
• Penulis akan bekerja keras dalam menangani pasien (Anti Korupsi)
Analisis Dampak :
• Penulis yang tidak memiliki integritas dalam menerima pasien tidak akan mampu
melayani pasien dengan penuh tanggung jawab (Akuntabilitas).
• Mengabaikan prioritas Triage dalam menerima pasien akan sangat membahayakan
nyawa pasien (Nasionalisme)
• SOP sangat penting untuk menjadi acuan penulis dalam melaksanakan tugas, apabila
penulis mengabaikan SOP maka akan berdampak pada kinerja kerja yang berantakan
(Etika Publik).
• Keluarga pasien kadang kala mengeluh saat merasa sangat sulit untuk mendapatkan
palayanan kesehatan akibat dari proses pelayanan yang terlalu ribet dan berbeli-belit
(Komitmen Mutu).
• Tanpa kerja keras pasien tidak akan merasa puas saat mendapatkan pelayanan yang
tidak sesuai dengan harapan (Anti Korupsi).
97
• Dalam melayani pasien Penulis lebih mementingkan kepentingan pasien di atas
kepentingan pribadi (Etika Publik).
• Melayani pasien sesuai dengan hukum yang berlaku, dan selalu berpengan teguh pada
standar pelayanan yang telah di rumuskan oleh undang-undang. (Komitmen Mutu).
• Penulis akan memberikan pelayanan yang transparan dan adil (Anti Korupsi).
Analisis dampak :
• Keputusan yang salah yang diambil dalam Triage Akan berdampak pada tindakan
yang salah yang membahayakan keselamatan pasien (Akuntabilitas).
• Tanpa Bahasa Indonesia maka komunikasi dengan pasien tidak akan berjalan dengan
baik (Nasionalisme).
• Sikap egois penulis yang lebih mementingkan kepentingan pribadi dari pada
kepentingan pasien akan berdampak buruk pada kinerja dan membuat pasien
kecewa(Etika Publik).
• Hukum menjadi patokan dan pedoman penulis dalam meayani pasien, tidak mematuhi
hukum tentu saja akan membayakan diri sendiri dan pasien (Komitmen Mutu)
• Tanpa sikap transparan akan membuat pasien curiga terhadap setiap tindakan yang di
berikan padanya(Anti Korupsi).
Tahap 3 : Menangani Pasien Sesuai Dengan Kategori Triage Dan Intruksi Dokter
Jaga IGD
Uraian Kegiatan :
• Penulis menangani pasien yang masuk berdasarkan keilmuan keperawatan dan
instruksi dari dokter (Akuntabilitas)
• Penulis menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan mudah dimengerti
(Nasionalisme).
• Dalam melayani pasien Penulis lebih mementingkan kepentingan pasien di atas
kepentingan pribadi (Etika Publik).
98
• Penulis akan melayani pasien berdasarkan instruksi dokter dan tupoksi Penulis sebagai
perawat (Komitmen Mutu).
• Penulis akan bekerja keras dalam memberikan pelayan yang optimal (Anti Korupsi)
Analisis dampak :
• Perawat dan dokter memiliki tupoksi kerja dan keilmuan yang berbeda namun tetap
saling membutuhkan (Akuntabilitas). Apabila salahsatu nya tidak menjalankan tugas
sesuai tupoksi nya maka pelayanan yang di berikan tentu tidak akan terintegritas
dengan baik.
• Bahasa yang di mengerti oleh pasien akan menyulitkan interaksi antara penulis dan
pasien (Nasionalisme).
• Sikap egois penulis yang lebih mementingkan kepentingan pribadi dari pada
kepentingan pasien akan berdampak buruk pada kinerja dan membuat pasien
kecewa(Etika Publik).
• Hukum menjadi patokan dan pedoman penulis dalam meayani pasien, tidak mematuhi
hukum tentu saja akan membayakan diri sendiri dan pasien (Komitmen Mutu)
• Tanpa pelayanan optimal akan membuat pasien kecewa terhadap tindakan yang di berikan
padanya (Anti Korupsi).
99
• Dalam menyampaikan alur, Penulis tetap menerapkan sikap adil dan tidak membeda-
bedakan (Etika Publik).
• Menyampaikan alur pelayanan dengan efektif dan efisien (Komitmen Mutu). Tidak
berbelit-belit dan bertele-tele serta memudahkan pasien untuk memahami konteks alur
pelayanan.
• Menyampaikan alur pelayanan dengan jujur. (Anti Korupsi) Tidak menambah atau
mengurangi dari kondisi yang sebenar nya.
Analisis dampak :
• Apabila pasien dan keluarga tidak paham terhadap penjelasan alur yang diberikan
maka tentu saja penulis melakukan pekerjaan yang sia-sia (Akuntabilitas).
• Menyampaikan alur hanya pada orang tertentu saja akan menyebabkan kesenjangan
informasi terhadap pasien lain nya (Nasionalisme).
• Sikap egois penulis yang lebih mementingkan kepentingan pribadi dari pada
kepentingan pasien akan berdampak buruk pada kinerja dan membuat pasien
kecewa(Etika Publik).
• Cara penyampaian yang tidak efektif dan efisien hanya akan membuat pasien dan
keluarga semakin bingung dan tidak mengerti (Komitmen Mutu)
• Penyampaian alur yang tidak jujur dan tidak sesuai dengan kondisi di lapangan akan
mengurangi kepercayaan pasien terhadap pelayanan yang ada(Anti Korupsi).
Manfaat kegiatan Dengan melaksanakan kegiatan Sosialisasi Alur , maka
(kontribusi terhadap visi dapat mewujudkan Visi Rumah Sakit dengan
misi dan nilai-nilai terwujudnya “Rumah Sakit Rujukan Pilihan di Indonesia
organisasi). Timur Tahun 2023” dan tercapainya salahsatu Misi yakni
“ Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan
bermutu yang mengutamakan keselamatan pasien”
100
“Empati” terhadap pasien Memahami dan ikut merasakan
masalah yang dihadapi pasien. Untuk itu setiap pegawai
RSU Provinsi Sulawesi Tenggara dalam menangani
pasien harus bertekad bahwa: “keselamatan, kesembuhan
dan kepuasan pasien adalah kebahagiaan kami”.
Permasalahan Yang Di Hadapi Dokumentasi Sosialisasi alur pelayanan tidak dapat di lakukan
kepada semua pasien sebab sibuk nya anggota team untuk
melayani pasien yang lain nya.
Solusi Pemecahan Masalah Membantu anggota team menyelesaikan tugas nya terlebih
dahulu, dan hanya mendokumentasikan saat kondisi IGD tidak
sedang sibuk.
101
Dukungan Bukti Kegiatan 4:
102
Gambar 4.16 Proses sosialisasi alur kepada pasien dan keluarga
103
4.3.5. Mengukur Tingkat Kepuasan Pasien
Tabel 13. Penjelasan Capaian Aktualisasi Kegiatan 5
Tanggal 10 – 15 Juni 2021
Bukti Fisik a. Foto kegiatan
b. Kartu icon kepuasan pasien
Output Kegiatan a. Tersedianya saranan bagi pasien untuk memberikan
masukan dan saran
b. Pasien menyalurkan saran dan masukan nya sesuai
dengan tingkat kepuasan yang di rasakan
c. Laporan hasil kegiatan
104
pasien yang menjadi indikator keberhasilan kegiatan aktualisasinya (Akuntabilitas).
• Dalam sebuah pelayanan kepuasan pasien adalah hal mutlak (Nasionalisme)
• Jika penulis tidak bersikap professional dalam melaksanakan tugas nya maka tentu
saja pasien tidak akan memberikan penilaian yang baik (Etika Publik).
• Saat penulis mengabaikan inovasi dalam membuat kotak icon tentu saja tidak akan
menarik minat pasien dan keluarga untuk memberikan saran (Komitmen Mutu).
• Indikator keberhasilan suatu kegiatan tergantung seberapa jujur penulis dalam
melaporkan evaluasi dari pasien (Anti Korupsi).
Analisis dampak :
• Tanpa adanya indikator kepuasan maka aktualisasi yang di lakukan tidak akan
memiliki tolak ukur (Akuntabilitas).
• Apabila penulis bersikap tertutup, maka sanga besar kemungkinan masukan dan
saran yang berikan oleh pasien dan keluarga nya tidak akan membantu proses
evaluasi (Nasionalisme).
• Meminta saran dengan sikap yang ramah akan memperngaruhi penilaian positif dari
105
pasien dan keluarganya (Etika Publik).
• Apabila penulis bersikap tertutup, maka sanga besar kemungkinan masukan dan
saran yang berikan oleh pasien dan keluarga nya tidak akan membantu proses
evaluasi (Komitmen Mutu)
• Tanpa sikap jujur akan membuat pasien curiga terhadap setiap tindakan yang di
berikan padanya(Anti Korupsi).
Tahap 3 : Evaluasi tingkat kepuasan pasien berdasarkan masukan dari kotak icon
Uraian Kegiatan :
• Penulis Bertanggung jawab terhadap laporan yang dibuat. (Akuntabilitas)
• Menerima saran dan masukan dengan sikap terbuka (Nasionalisme).
• Tetap menjalankan tugas secara profesional (Etika Publik).
• Selalu berusaha meningkatkan mutu pelayanan (Komitmen Mutu).
• Dalam Melakukan Tahapan Membuat laporan kegiatan dengan data yang benar dan
sesuai dengan hasil yang didapatkan dari kotak icon, saya tidak akan menambahkan
data fiktif (Anti Korupsi)
Analisis dampak :
• Tanpa adanya kotak icon penulis tidak akan mampu mengukur tingkat kepuasan
pasien yang menjadi indikator keberhasilan kegiatan aktualisasinya (Akuntabilitas).
• Dalam sebuah pelayanan kepuasan pasien adalah hal mutlak (Nasionalisme)
• Jika penulis tidak bersikap professional dalam melaksanakan tugas nya maka tentu
saja pasien tidak akan memberikan penilaian yang baik (Etika Publik).
• Megabaikan mutu sebuah pelayanan akan merusak nama baik sebuah instasi
(Komitmen Mutu).
• Indikator keberhasilan suatu kegiatan tergantung seberapa jujur penulis dalam
melaporkan evaluasi dari pasien (Anti Korupsi).
106
(kontribusi terhadap visi kepuasan pasien, maka dapat mewujudkan Visi Rumah
misi dan nilai-nilai Sakit dengan “terwujudnya Rumah Sakit Rujukan
organisasi). Pilihan di Indonesia Timur Tahun 2023” dan
tercapainya salah satu Misi yakni “Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan paripurna dan bermutu yang
mengutamakan keselamatan pasien”
107
Dukungan Bukti Kegiatan 5:
108
Gambar 4.18 Menagarahkan Keluarga pasien untuk memasukan kartu
kepuasan di kotak icon
109
Gambar 4.19 Kartu Icon Kepuasan Pasien
110
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan seluruh kegiatan aktualisasi “Peningkatan
Kualitas Pelayanan Triage Melalui Sosialisasi Alur Pelayanan Di IGD RSU
Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara” dengan menerapkan nilai-nilai
dasar ASN berupa Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, Anti Korupsi (ANEKA), maka penulis dapat menarik kesimpulan
antara lain :
a. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan
Triage Melalui Sosialisasi Alur Pelayanan Di IGD RSU Bahteramas
Provinsi Sulawesi Tenggara telah menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA (
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti
Korupsi) dan Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of
Goverment sehingga pelaksanaan kegiatan berjalan lancar dan
memberikan kontribusi positif terhadap pelayanan di IGD.
b. Pelaksanaan aktualisasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Triage Melalui
Sosialisasi Alur Pelayanan Di IGD RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi
Tenggara telah meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang alur
pelayanan yang ada di IGD RSU Bahteramas.
4.2. Saran
111
a. Upaya Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti
Korupsi (ANEKA) harus perlu mendapat perhatian khusus dari Rumah
Sakit Bahteramas khususnya di IGD RSU Bahteramas.
112
DAFTAR PUSTAKA
Amriyati, S. (2003). Kinerja Perawat Ditinjau Dari Lingkungan Kerja dan Karakteristik
Individu (Studi Pada Instalasi Rawat Inap)
113
MATRIKS HABITUASI
114
Cermat 4
Disiplin
Sopan 3
Taat pada
2
peraturan
Ramah 2
Bersikap hormat 1
Menjaga agar tidak
terjadi konflik 3
kepentingan
Menjaga reputasi
Efektifitas 1
Efisiensi 8
Inovatif 3
Adaptif
KOMITMEN MUTU Mutu 6
Responsif
Perbaikan
1
berkelanjutan
Kerjasama 4
Jujur 4
Peduli 1
Mandiri 4
Disiplin
ANTI KORUPSI Tanggung jawab 4
Sederhana 2
Kerja keras 4
Berani
Adil 2
115
MATRIKS KETERKAITAN TERHADAP VISI MISI DAN NILAI ORGANISASI
Keterkaitan Terhadap Visi Misi Dan Tata Nilai Organisasi KEGIATAN I KEGIATAN II KEGIATAN III KEGIATAN IV KEGIATAN V TOTAL
Rumah Sakit rujukan pilihan di Indonsia Timur
Visi 5
tahun 2023
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan
paripurnadan bermutu yang mengutamakan 3
keselamatan pasien
Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan
Misi 3
penelitian yang berkualitas dan berdaya saing
Mengembangkan sarana dan prasarana rumah
sakit berbasis teknologi terkini 2
Akuntabilitas 4
Nilai- Nilai
Organisasi Azas Kekeluargaan
2
Berjiwa entrepreneur 3
116
MATRIKS KETERKAITAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN
117
118
119
120
121
122
123
Tabel Quisioner Pre Sosialisasi Alur Pelayanan
Tau
Tidak Tau
Sesuai
Tidak Sesuai
Puas
Tidak Puas
124
Tabel Quisioner Post Sosialisasi Alur Pelayanan
Tau
Tidak Tau
Sesuai
Tidak Sesuai
Puas
Tidak Puas
125