AKTUALISASI NILAI-NILAI
DASAR PNS
Disusun Oleh:
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengaan Rahmat dan
Karunia-Nya Rancangan Aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil dalam Pelatihan Dasar
CPNS Golongan II Angkatan XLV di lingkungan pemerintah Kabupaten Bengkayang
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022 dengan judul “Peningkatan Pengetahuan
Kesehatan Gigi dan Mulut Peserta Posbindu dengan Promosi Kesehatan
Menggunakan Media Flashcard dan Leaflet di Wilayah Kerja Puskesmas
Lumar Kabupaten Bengkayang” dapat diselesaikan.
Penulisan rancangan aktualisasi ini terlaksana karena kontribusi banyak pihak berupa
bimbingan dan motivasi sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Sebastianus Darwis, S.E., M.M. selaku Bupati Bengkayang dan Pejabat
Pembina Kepegawaian yang telah mendukung penuh kegiatan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan II Angkatan XLV Kabupaten Bengkayang Tahun 2022.
2. Bapak Drs. H Syamsul Rizal selaku Wakil Bupati Bengkayang yang telah mendukung
dan memberi arahan kepada Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan
XLV Kabupaten Bengkayang Tahun 2022.
3. Bapak Marjani, S.E., M.Si. selaku Kepala BPSDM Provinsi Kalimantan Barat.
4. Bapak Drs. Gerardus selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Kabupaten Bengkayang.
5. Ibu Rosalina Nungkat, S.K.M., M.K.M selaku Kepala Dinas Kesehatan dan KB
Kabupaten Bengkayang
6. Ibu Lendrayani, S.ST. selaku Plt. Kepala Puskesmas Lumar dan mentor yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi.
7. Bapak Adel Bertus Chuncun, S.STPi., M.T. selaku Coach yang telah
memberikan bimbingan, masukan dan pengarahan
8. Bapak Hot Jungjungan Simamora, SH, MH selaku Penguji yang telah
memberikan masukan dan saran perbaikan.
ii
i
9. Para Widyaiswara yang telah berbagi pengetahuan, memberikan motivasi,
pembelajaran, arahan dan masukan dalam penyusunan laporan kegiatan aktualisasi.
10. Panitia Penyelenggara Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II
Angkatan XLV Tahun 2022 Kabupaten Bengkayang;
11. Orang tua penulis yang selalu mendoakan dan memberi dukungan
12. Rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan
XLV Tahun 2022 Kabupaten Bengkayang, dan
13. Rekan di Poli Gigi dan seluruh staff Puskesmas Lumar yang telah memberi dukungan
serta informasi dalam menunjang Laporan Aktualisasi ini.
Penulis akan berusaha agar Rancangan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan,
sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan ini
diterima dengan terbuka. Semoga Rancangan Aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi pihak-
pihak terkait.
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN...............................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................v
DAFTAR TABEL............................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Tujuan dan Sasaran..................................................................................................................2
C. Waktu dan Tempat Aktualisasi................................................................................................3
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI.................................................................................4
A. Profil Organisasi......................................................................................................................4
B. Visi dan Misi Puskesmas Lumar.............................................................................................5
C. Tugas dan Fungsi Organisasi...................................................................................................6
D. Uraian Tugas Terapis Gigi dan Mulut Terampil......................................................................7
BAB III KONSEP DASAR ASN....................................................................................................10
A. Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil.................................................................................10
B. Kedudukan dan Peran PNS Menuju Smart ASN...................................................................13
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS........................19
A. Identifikasi Permasalahan dalam Pelaksanaan Tugas............................................................19
B. Rancangan Aktualisasi Nilai..................................................................................................23
C. Jadwal Implementasi.............................................................................................................32
D. Strategi Pembimbingan dengan Mentor.................................................................................34
E. Pembimbingan dengan Coach...............................................................................................35
BAB V PENUTUP..........................................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................37
v
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan salah satu bagian dari Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang memiliki peranan penting dalam mengelola pemerintahan di Indonesia. PNS
adalah pegawaiyang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang
berwenang dan diserahi tugas Negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
Berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
pasal 10, fungsi dari ASN yaitu 1) Pelaksana kebijakan publik 2) Pelayan publik 3) Perekat
dan pemersatu bangsa. Salah satu fungsi ASN yang sangat sering kita temui yaitu sebagai
Pelayan Publik. Fungsi ini juga dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis di bidang kesehatan
salah satunya puskesmas.
Peran ASN di bidang kesehatan adalah mewujudkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas prima di pusat-pusat pelayanan kesehatan yang ada, salah satunya pusat kesehatan
masyarakat meliputi pelayanan preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Diharapkan
dengan adanya aktualisasi nilai dasar profesi PNS yang tertuang dalam BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif)
dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Mengingat luasnya ruang lingkup pelayanan di Puskesmas Lumar, dibutuhkan elemen
koordinasi, kolaborasi, integrasi serta kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan
menerapkan sistem pengelolaan Whole of Government di Puskesmas sendiri maupun dengan
sektor lainnya. Inovasi dan kesinambungan program kerja juga harus mengiringi
pesatnyaperkembangan teknologi. Ketersediaan akses terhadap informasi secara luas membuat
publik menjadi lebih kritis terhadap pelayanan medis dan menuntut pelayanan medis yang
berkualitas tinggi. Tantangan ini harus dapat direspon dan dipertanggung jawabkan oleh
seorang ASN yang bekerja sebagai pelayan publik di Puskesmas.
1
Perawat gigi yang bekerja di Puskesmas, selain bertugas membantu dokter gigi
memberikan pelayanan di dalam gedung berupa rawat jalan, juga bertugas untuk memberikan
pelayanan di luar gedung. Pelayanan di dalam gedung difokuskan kepada pelayanan kuratif
dan rehabilitatif, sedangkan pelayanan luar gedung lebih difokuskan pelayanan kesehatan
promotif dan preventif. Dalam hal ini pelayanan luar gedung tersebut terdiri atas Usaha
Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dan Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM).
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lainnya karena akan mempengaruhi kesehatan tubuh
keseluruhan. Sebagian besar masyarakat tidak menyadari awal mula timbulnya penyakit gigi
dan mulut bersumber dari kesehatan rongga mulut secara menyeluruh. Hal ini dipengaruhi
oleh faktor perilaku masyarakat yang kurang peduli akan kebersihan gigi dan mulut yang
dijadikan suatu kebiasaan dan budaya.
Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatannya. Pemberdayaan masyarakat adalah proses untuk meningkatkan
pengetahuan, kesadaran dan kemampuan individu, keluarga serta masyarakat untuk berperan
aktif dalam upaya kesehatan yang dilaksanakan dengan cara fasilitasi proses pemecahan
masalah melalui pendekatan edukatif dan partisipatif serta memperhatikan kebutuhan potensi
dan sosial budaya setempat. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dilaksanakan dengan
mengutamakan pendekatan promotif dan preventif.
2
3. Sasaran
Sasaran rancangan aktualisasi ini adalah peserta POSBINDU di wilayah kerja
Puskesmas Lumar
3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Profil Organisasi
Keadaan Umum
Organisasi
Kecamatan Lumar merupakan kecamatan yang terbentuk dari pemekaran wilayah
kecamatan Ledo pada tahun 2004. Secara geografis Kecamatan Lumar terletak di 0°52’10
” Lintang Utara sampai dengan 1°16’45” Lintang Utara dan 109°18’71” Bujur Timur.
Luas wilayah kecamatan Lumar adalah 275,21km2 atau 5,10% dari luas wilayah
Kabupaten Bengkayang dengan 5 desa yaitu Desa Magmagan Karya, Desa Tiga Berkat,
Desa Seren Selimbau, Desa Belimbing dan Desa Lamolda serta batas wilayah kerja:
a. Sebelah Barat : Kecamatan Lembah Bawang
b. Sebelah Timur : Kecamatan Ledo
c. Sebelah Utara : Kabupaten Sambas
d. Sebelah Selatan : Kecamatan Bengkayang
Tabel 2.1 Data Wilayah Menurut Desa
Luas wilayah
Desa Luas (hektar) Persentase
No (km2)
4
Tabel 2.2 Data Ketenagaan di Puskesmas Lumar
5
C. Tugas dan Fungsi Organisasi
Mengacu pada permenkes no 43 tahun 2019, Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Puskesmas memiliki fungsi:
1. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
2. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya,
Puskesmas berwenang untuk:
1. Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah kesehatan
masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam
bidang kesehatan;
4. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerja sama dengan
pimpinan wilayah dan sektor lain terkait;
5. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan
puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat;
6. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi sumber daya
manusia puskesmas;
7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
8. Memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada keluarga, kelompok, dan
masyarakat dengan mempertimbangkan faktor biologis, psikologis, sosial, budaya, dan
spiritual;
9. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan
pelayanan kesehatan;
10. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat kepada dinas kesehatan
daerah kabupaten/kota, melaksanakan sistem kewaspadaan dini, dan respon
penanggulangan penyakit;
11. Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga; dan
12. Melakukan kolaborasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dan rumah
sakit di wilayah kerjanya, melalui pengoordinasian sumber daya kesehatan di wilayah
kerja puskesmas.
6
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah
kerjanya sebagaimana dimaksud, Puskesmas berwenang untuk:
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan,
bermutu, dan holistik yang mengintegrasikan faktor biologis, psikologi, sosial, dan
budaya dengan membina hubungan dokter – pasien yang erat dan setara;
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif;
3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berpusat pada individu, berfokus pada
keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan masyarakat;
4. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan kesehatan, keamanan,
keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan kerja;
5. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama
inter dan antar profesi;
6. Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis;
7. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
pelayanan kesehatan;
8. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi sumber daya
manusia puskesmas;
9. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem rujukan;
dan
10. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Selain menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud, puskesmas dapat berfungsi
sebagai wahana pendidikan bidang kesehatan, wahana program Internsip, dan/atau sebagai
jejaring rumah sakit pendidikan.
D. Uraian Tugas Terapis Gigi dan Mulut Terampil
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan
Mulut, yang dimaksud dengan Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut adalah jabatan yang
mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan tugas di
bidang pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan sesuai
dengan peraturan perundang- undangan. Adapun uraian tugas Jabatan Fungsional Terapis Gigi
dan Mulut Terampil yang telah dipaparkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2019 tentang Jabatan
7
Fungsional Terapis Gigi dan Mulut adalah:
1. Melakukan penyusunan rencana kerja bulanan;
2. Melakukan penyusunan rencana kerja tahunan;
3. Melakukan inventarisasi alat pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
4. Melakukan inventarisasi obat dan bahan kesehatan gigi dan mulut;
5. Melakukan persiapan ruangan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
6. Melakukan persiapan instrumen/ alat untuk pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut;
7. Melakukan persiapan dokumen untuk pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
8. Melakukan pre conference dan post conference dalam rangka pengelolaan
pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
9. Melakukan analisis dan penanganan keluhan pelanggan dalam rangka
pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
10. Melakukan sterilisasi alat dalam rangka pengendalian infeksi asuhan kesehatan gigi dan
mulut;
11. Melakukan sterilisasi bahan dalam rangka pengendalian infeksi asuhan
kesehatan gigi dan mulut;
12. Melakukan desinfeksi dental unit dalam rangka pengendalian infeksi asuhan
kesehatan gigi dan mulut;
13. Melakukan triase pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
14. Melakukan pencatatan dan pelaporan harian pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut;
15. Melakukan pengkajian kesehatan gigi dan mulut di pelayanan tingkat dasar dan
rujukan;
16. Melakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada individu/kelompok;
17. Melakukan pemeriksaan Oral Hygiene Index (OHIS) dalam rangka mengetahui status
kebersihan gigi dan mulut;
18. Melakukan pemeriksaan Decay Extraction Filling Treatment (Def-T);
19. Melakukan pemeriksaan Decay Missing Filling Treatment (DMF-T);
20. Melaksanakan analisis masalah/diagnosis asuhan kesehatan gigi dan mulut
berdasarkan hasil pengkajian pada individu, kelompok/masyarakat;
21. Melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada
individu, kelompok/masyarakat;
22. Melakukan kegiatan komunikasi therapeutik pada intervensi klinis dengan
kompleksitas tingkat ringan;
8
23. Melakukan pembersihan karang gigi;
24. Melakukan perawatan luka non post op rongga mulut;
25. Melaksanakan kegiatan kolaboratif pada tindakan medik dasar gigi di fasyankes;
26. Membimbing pelaksanaan sikat gigi pada individu/kelompok;
27. Melakukan kegiatan konsultasi pada kasus ringan dari tenaga kesehatan lain;
28. Melakukan evaluasi dan dokumentasi asuhan kesehatan gigi dan mulut;
29. Melakukan kegiatan pemeriksaan dan analisis untuk memberikan rujukan
kesehatan gigi dan mulut pada kasus ringan; dan
30. Melaksanakan penatalaksanaan kegawat daruratan pada kasus ringan;
9
BAB III
KONSEP DASAR
ASN
1
Alasan lain yang mendasari pentingnya nilai Berorientasi Pelayanan bagi seorang
ASN adalah untuk menghasilkan suatu paradigma Berpikir bahwa ASN harus seoptimal
Mungkin memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Sehingga diharapkan ada
perubahan mindset yang mempengaruhi ASN dalam bersikap, dan menghasilkan
output/outcome atas perubahan mindset atau paradigma dan perubahan sikap tersebut.
Baik atau buruknya kualitas pelayanan publik di Indonesia secara nyata akan tercermin
juga kepada hasilnya. Dalam contoh negatif yang sudah/sedang terjadi, misalnya dalam
hal pelayanan dasar, yaitu pelayanan di bidang pendidikan oleh guru-guru yang tidak
berorientasi pelayanan dan tidak memiliki kompetensi memadai, akan menghasilkan
murid-murid yang kualitasnya juga kurang memadai, sehingga angkatan kerja yang
dihasilkan akan sulit bersaing dengan talenta global lainnya dalam upaya untuk
mengangkat kesejahteraan dirinya maupun bagi pembangunan bangsa dan negara.
Berikut ini adalah Panduan Perilaku Berorientasi Pelayanan :
a. Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
b. Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan
c. Melakukan Perbaikan Tiada Henti
2. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak mudah untuk
dipahami. Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang terlintas adalah sesuatu
yang sangat penting, tetapi tidak mengetahui bagaimana cara mencapainya. Dalam
banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung
jawab, Namun pada dasarnya, Kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda.
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral
individu, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN Akuntabilitas
adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai
pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik
(Matsiliza dan Zonke, 2017).
Berikut ini adalah Panduan Perilaku Akuntabel :
a. Melaksanakan tugs dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien
1
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
3. Kompeten
Kompetensi menurut Kamus Kompetensi Loma (1998) dan standar kompetensi dari
international Labor Organization (ILO), memiliki tigas aspek penting penting berkaitan
dengan perilaku kompetensi meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan. Berikut ini adalah Panduan Perilaku Kompeten
:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah.
b. Membantu orang lain belajar.
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Dalam Kamus Mariam Webster Harmonid (Harmonious) di artikan sebagai having a
pleasing mixture of note. Sinomin dari kata Harmonious antara lain canorous, euphonic,
euphonious, harmonizing, melodious, musical, symphonious, tuneful. Harmoni adalah
kerja sama antara berbagai factor dengan sedemikian rupa hingga factor-faktor tersebut
dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur.
Berikut ini adalah Panduan Perilaku harmonis :
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
b. Suka menolong orang lain.
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
Secara etimologis, istilah "loyal" diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu "Loial'" yang
artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu kesetiaan.
Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada
masa lalu. Dalam Kamus Oxford Dictionary kata Loyal didefinisikan sebagai "giving or
showing firm and constant support or allegiance to a person or institution (tindakan
member atau menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada
seseorang atau institusi)".
Berikut ini adalah Panduan Perilaku loyal :
a. Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI serta pemerintah yang sah
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta
c. menjaga rahasia jabatan dan negara.
1
6. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimilki makhluk hidup untuk bertahan
hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul. Dalam
KKBI diuraikan definisi adaptif adalah mudah menyesuaikan diri dengan keadaan.
Berikut ini adalah Panduan Perilaku adaptif :
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
c. Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif
Berkaitan definisi, akan dijelaskan mengenai beberapa definisi kolaborasi dan
collaborative governance yaitu “value generated from an alliance between two or more
firms aiming to become more competitive by developing shared routines”.
Berikut ini adalah Panduan Perilaku kolaboratif :
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
1
a. Berintegritas
ASN harus bertindak secara konsisten antara apa yang dikatakan dengan
tingkah lakunya sesuai nilai-nilai yang dianut (nilai-nilai dapat berasal dari nilai
kode etik di tempat dia bekerja, nilai masyarakat atau nilai moral pribadi
b. Nasionalisme
Nasionalisme juga dapat diartikan sebagai rasa kebanggaan sebagai bangsa
maupun menjaga kehormatan bangsa,
c. Profesionalisme
Profesionalisme pegawai sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan pegawai
yang tercemin melalui prilakunya sehari-hari dalam organisasi. Tingkat kemampuan
pegawai yang tinggi akan lebih cepat mengarah kepada pencapaian tujuan organisasi
yang telah direncakan sebelumnya, sebaliknya apabila tingkat kemampuan pegawai
rendah kecenderungan tujuan organisasi yang akan dicapai akan lambat bahkan
menyimpang dari rencana semula.
d. ASN Menguasai IT (Information Technology)
ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap Teknologi) dan informasi yakni dapat
mengoperasikan dan memanfaatkan aplikasi-aplikasi produk IT termasuk dapat
dengan bijak memanfaatkan internet yang digunakan dalamn meningkatkan
efektifitas dan efisiensi untuk meningkatlkan kinerja dalam rangka meningkatkan
kualitas tugas dan fungsinya dalam pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat.
e. ASN Menguasai Bahasa Asing
Seorang ASN selain menguasai Bahasa Indonesia dengan baik dan benar juga
memiliki kemampuan menguasai bahasa asing seperti bahasa Inggris, bahasa
Mandarin dan lain sebagainya.
f. ASN Memiliki Sifat dan Sikap Hospitality (Keramahan)
Hospitality / keramahan adalah memiliki sifat baik hati dan menarik budi
bahasanya, manis tutur kata dan sikapnya dalam setiap menjalankan aktivitas
pelaksanaan tugas dan pekerjaan khususnya dalam menampilkan pelayanan prima
kepada masyarakat.
1
g. ASN Memiliki Kemampuan Networking
Networking adalah membangun menjalin hubungan dengan orang lain atau
organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan professional maupun personal.
h. ASN Memiliki Jiwa Entepreneurship
ASN dituntut memiliki kemampuan entrepreneurship yakni berjiwa
kewirausahaan yang ditandai dengan dimilikinya keberanian, kreatifitas, inovatif,
pantang menyerah dan cerdas dalam menangkap dan menciptakan peluang serta
bertanggung jawab. Enterpreneurship juga dapat diartikan berpikir tentang masa
depan orang banyak, kehidupan orang banyak, kesejahteraan masyarakat dan
bagaimana cara membantu mereka yang membutuhkan. Dan dengan dimilikinya
kemampuan Enterpreneurship ini maka seorang ASN akan mampu meningkatkan
kinerja dalam setiap waktunya.
2. Menajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme
a. Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman. Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system birokrasi
selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang professional.
Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun
dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU
No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Berdasarkan jenisnya, Pegawai
ASN terdiri atas:
1) Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
1
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari
pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Dan kedudukan ASN
berada di pusat, daerah, dan luar negeri.
b. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan publik;
2) Pelayan publik; dan
3) Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2) Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
c. Hak dan Kewajiban ASN
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum,
suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Hak
PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut:
PNS berhak memperoleh:
1) Gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2) Cuti;
3) Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4) Perlindungan; dan
5) Pengembangan kompetensi Sedangkan
PPPK berhak memperoleh:
1) Gaji dan tunjangan;
2) Cuti;
3) Perlindungan; dan
4) Pengembangan kompetensi
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas,berdasarkan pasal 70 UU ASN
disebutkan bahwa Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk
mengembangkan kompetensi. Berdasarkan Pasal 92 UU ASN Pemerintah juga wajib
memberikan perlindungan berupa:
1
1) Jaminan kesehatan;
2) Jaminan kecelakaan kerja;
3) Jaminan kematian; dan
4) Bantuan hukum.
Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat
kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah sesuatu yang sepatutnya diberikan.
Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah:
1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah
yang sah;
2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;
4) Menaati ketentuan peraturan perundangundangan;
5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran,
dan tanggung jawab;
6) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
8) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
d. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN
Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada
kode etik dan kode perilaku.Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk
menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi
pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan
berintegritas tinggi;
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
1
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
6) Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab,
efektif, dan efisien;
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukaninformasi terkait kepentingan kedinasan;
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain;
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN; dan
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin
Pegawai ASN
Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU ini menjadi acuan bagi para
ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah. Fungsi kode etik dan kode
perilaku ini sangat penting dalam birokrasi dalam menyelenggarakan pemerintahan.
Fungsi tersebut, antara lain:
1) Sebagai pedoman, panduan birokrasi public/aparatur sipil negara dalam
menjalankan tugas dan kewanangan agar tindakannya dinilai baik.
2) Sebagai standar penilaian sifat, perilaku, dan tindakan birokrasi public/aparatur
sipil negara dalam menjalankan tugas dan kewenangannya Etika birokrasi
penting sebagai panduan norma bagi aparat birokrasi dalam menjalankan tugas
pelayanan pada masyarakat dan menempatkan kepentingan publik diatas
kepentingan priabdi, kelompok dan organisasinya. Etika diarahkan pada
kebijakan yang benar-benar mengutamakan kepentingan masyarakat luas.
1
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
1
d. Belum optimalnya kegiatan penjaringan kesehatan gigi dan mulut di wilayah kerja
Puskesmas Lumar
Berdasarkan data penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala peserta didik
di wilayah kerja Puskesmas Lumar, angka capaian kegiatan Penjaringan Kesehatan
dan Pemeriksaan Berkala Peserta Didik hanya 48,8%. Hal ini disebabkan karena
terbatasnya jumlah tenaga kesehatan yang bertugas.
2. Penetapan Isu
Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual serta tantangan perubahan dan perkembangan
yang terjadi berdasarkan tugas pokok dan fungsi Terapis Gigi dan Mulut, perlu
ditentukan isu yang diprioritaskan untuk ditangani. Untuk menentukan penetapan isu
prioritas maka isu yang didapatkan pada identifikasi isu dianalisis menggunakan alat
bantu penerapan kriteria kualitas isu melalui metode APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Layak), yaitu:
a. Aktual (A), yaitu isu benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan.
b. Problematik (P), yaitu isu memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehinggaperlu dicarikan segera solusinya secara komprehensif.
c. Kekhalayakan (K) yaitu isu menyangkut hajat hidup orang banyak
d. Layak (L) yaitu isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Penentuan isu prioritas tersebut dilakukan dengan menggunakan skala denganrentang
nilai antara 1 sampai 5 seperti table 4.1 berikut.
Tabel 4.1. Penetapan Isu Priorotas
2
Berdasarkan tabel di atas, maka isu yang menjadi prioritas adalah “Kurangnya jumlah
kunjungan di poli gigi Puskesmas Lumar Kabupaten Bengkayang”.
Selanjutnya isu tersebut di analisis penyebabnya. Adapun penyebab isu tersebut antara
lain:
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan
mulut
2. Belum optimalnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Lumar
3. Kurangnya pengetahuan petugas tentang pentingnya promosi kesehatan gigi dan mulut
4. Belum optimalnya kegiatan UKGS di sekolah
2
Berdasarkan pengertian USG tersebut, maka dapat dianalisa berdasarkan isu yang ada
unit kerja penulis yang disajikan berupa tabel berikut ini:
Tabel 4.2. Penetapan Aspek / Penyebab Utama Isu Prioritas
2
B. Rancangan Aktualisasi Nilai
Tabel 4.3. Rancangan Aktualisasi Nilai
Unit Kerja Puskesmas Lumar
1. Kurangnya kesedaran tentang pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut pada anak usia Sekolah Dasar di wilayah kerja Puskesmas
Identifikasi Isu Lumar
2. Kurangnya jumlah kunjungan di poli gigi Puskesmas Lumar
3. Belum optimalnya kegiatan sterilisasi di poli gigi Puskesmas Lumar
4. Belum optimalnya kegiatan penjaringan kesehatan gigi dan mulut di wilayah kerja Puskesmas Lumar
Isu yang Diangkat Kurangnya jumlah kunjungan di poli gigi Puskesmas Lumar
Gagasan Pemecah “Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut Peserta Posbindu dengan Promosi Kesehatan Menggunakan Media Flashcard
Isu dan Leaflet di Wilayah Kerja Puskesmas Lumar Kabupaten Bengkayang”
Kontribusi Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Visi-Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6
1 Menyusun 1. Saya akan membuat Output : 1. Saya akan berkonsultasi dengan atasan Dengan dilakukannya
rencana acuan rancangan KAK; Akan tersedianya; dimulai dengan mengetuk pintu dan penyusunan rencana acuan
kerja 2. Saya akan melakukan 1. Draft KAK mengucapkan salam agar mendapat kerja dikaitkan dengan nilai-
konsultasi dengan 2. BA konsultasi solusi dari masalah. (Berorientasi nilai dasar ASN. Saya
mentor; 3. KAK yang sudah Pelayanan, Indikator berperan
3. Saya akan melengkapi dan ditandatangani : Ramah) dalam mewujudkan:
menyempurnakan KAK Bukti Fisik :
sesuai dengan perintah Akan tersedianya; 2. Saya akan Bertanggung jawab terhadap Visi Kabupaten Bengkayang
mentor. 1. Lampiran draft KAK tugas yang diberikan. (Akuntabel, “Kabupaten Bengkayang
2. Lampiran BA Indikator : Bertanggung Maju, Mandiri, sejahtera
Konsultasi jawab) dan Berdaya Saing
3. Lampiran KAK yang ditopang Pemerintahan
sudah ditandatangan 3. Saya akan merevisi kekurangan dari Yang Bersih dan Terbuka”
4. Dokumentasi rancangan saya dengan baik
pembuatan KAK (Kompeten, Indikator : Misi Ke-Delapan Puskesmas
5. Dokumentasi Melaksanakan tugas dengan yaitu Tertib Administrasi
Konsultasi kualitas terbaik) Puskesmas dan Poskesdes
2
4. Saya akan menerima kritik dan saran
yang diberikan (Harmonis, Indikator
: Menghargai orang lain):
2 Menyiapkan 1. Saya akan mencari Output: 1. Saya akan berdiskusi dengan mentor Dengan dilakukannya
media promosi referensi flashcard dan Akan tersedianya; yakni menerima ide dan saran untuk persiapan media promosi
kesehatan leaflet; 1. Draft flashcard dan membuat flashcard dan leaflet kesehatan dikaitkan dengan
2. Saya akan melakukan leaflet (Berorientasi Pelayanan, Indikator nilai-nilai dasar ASN. Saya
konsultasi dengan 2. BA konsultasi : Melakukan perbaikan tanpa berperan
mentor mengenai materi 3. Flashcard dan leaflet henti) dalam mewujudkan:
yang akan diberikan; yang sudah diperbaiki
3. Saya akan mencetak Bukti fisik: 2. Saya akan membuat flashcard dan Visi Kabupaten Bengkayang
flashcard dan leaflet; Akan tersedianya; leaflet dengan literature yang benar “Kabupaten Bengkayang
1. Lampiran draft (Akuntabel, Indikator : Maju, Mandiri, sejahtera
Leaflet Melaksanakan tugas dengan dan Berdaya Saing
2. Lampiran BA kualitas terbaik) ditopang Pemerintahan
konsultasi Yang Bersih dan Terbuka”
3. Lampiran Leaflet
yang sudah Misi Ke-Enam Puskesmas
diperbaiki yaitu Promosi Kesehatan
4. Dokumentasi
konsultasi
2
3. Saya akan membuat flashcard dan
leaflet dengan kemampuan teknologi
yang saya miliki (Kompeten,
Indikator : Meningkatkan
kompetensi diri untuk menjawab
tantangan yang selalu berubah)
2
3 Menyiapkan 1. Saya akan mencari referensi Output: 1. Saya akan mencari referensi pertanyaan Dengan dilakukannya
instrumen pretest, lembar kontrol dan Akan tersedianya; yang paling tepat dan sesuai dengan persiapan instrumen sebagai
sebagai alat posttest; 1. Screenshot materi yang akan saya sampaikan (1. alat ukur dikaitkan dengan
ukur 2. Saya akan berkonsultasi referensi pretest, Kompeten, Indikator : nilai-nilai dasar ASN. Saya
dengan atasan untuk lembar kontrol dan Melaksanakan tugas dengan berperan
meminta masukkan posttest kualitas terbaik; 2. Loyal, dalam mewujudkan:
mengenai lembar 2. BA konsultasi Indikator : Memegang teguh
pretest, lembar kontrol 3. Lembar pretest, ideologi Pancasila dan UUD 1945) Visi Kabupaten Bengkayang
dan posttest; lembar kontrol dan “Kabupaten Bengkayang
3. Saya akan mencetak lembar posttest yang sudah 2. Saya akan memilih soal pre test dan Maju, Mandiri, sejahtera
pretest, lembar kontrol diperbaiki post test yang tepat sesuai materi dan Berdaya Saing
dan posttest yang sudah Bukti Fisik: penyuluhan. (1. Adaptif, Indikator : ditopang Pemerintahan
diperbaiki. Akan tersedianya; Terus berinovasi dan Yang Bersih dan Terbuka”
1. Lampiran mengembangkan kreativitas; 2.
Screenshot referensi Akuntabel, Indikator : Misi Ke-Enam Puskesmas
pretest, lembar Melaksanakan tugas dengan yaitu Promosi Kesehatan
kontrol dan posttest jujur, bertanggung jawab, cermat,
2. Lampiran disiplin, dan berintegritas tinggi)
BA konsultasi
3. Lampiran Lembar 3. Saya akan menetapkan skor penilaian
pretest, lembar untuk pre test dan post test yang akan
kontrol dan posttest diisi oleh peserta. (1. Berorientasi
4. Dokumentasi Pelayanan, Indikator
pembuatan lembar : Memahami dan memenuhi
pretest, lembar kebutuhan masyarakat; 2.
kontrol dan posttest Harmonis, Indikator : Menghargai
5. Dokumentasi setiap orang apapun latar
konsultasi belakangnya)
2
4 Melaksanakan 1. Saya akan melakukan Output: 1. Saya akan melaksanakan tugas dan Dengan dilakukannya
kegiatan persiapan promosi Akan tersedianya; tanggung jawab demi optimalisasi Pelaksanaan kegiatan
promosi kesehatan, mengisi 1. Daftar hadir yang pelayanan publik (Berorientasi promosi kesehatan
kesehatan daftar hadir dengan sudah terisi Pelayanan, Indikator : Memahami menggunakan media
menggunakan meminta bantuan 2. Pretest yang sudah dan memenuhi kebutuhan flashcard dan leaflet di
media kepada kader posbindu terisi masyarakat) Posbindu dikaitkan dengan
flashcard dan 2. Saya akan membagikan 3. BA kegiatan promosi nilai-nilai dasar ASN. Saya
leaflet di form pre test sebelum kesehatan 2. Saya akan melaksanakan tugas dan berperan
Posbindu memulai promosi Bukti fisik: tanggung jawab sebagai ASN sesuai dalam mewujudkan:
kesehatan Akan tersedianya; arahan atasan (Akuntabel, Indikator
3. Saya akan 1. Lampiran daftar : Melaksanakan tugas dengan Visi Kabupaten Bengkayang
menyampaikan penyuluhan hadir bertanggung jawab dan “Kabupaten Bengkayang
termasuk 2. Lampiran Lembar berintegritas tinggi) Maju, Mandiri, sejahtera
memberikan tanya jawab pretest yang sudah dan Berdaya Saing
terisi 3. Saya akan melaksanakan tugas dengan ditopang Pemerintahan
3. Lampiran BA memegang teguh ideologi Pancasila sila Yang Bersih dan Terbuka”
kegiatan promosi ke 4 (Loyal, Indikator : Memegang
kesehatan teguh ideologi Pancasila dan Misi Ke-Tujuh Puskesmas
4. Dokumentasi UUD 1945) yaitu Meningkatkan Peran Serta
pengisian daftar Masyarakat di Bidang
hadir 4. Saya akan menyiapkan daftar hadir Kesehatan
5. Dokumentasi untuk mengetahui jumlah kunjungan
pengisian pretest yang datang (Kompeten, Indikator
6. Dokumentasi : Melaksanakan tugas dengan
kegiatan kualitas terbaik)
2
7. Saya akan melakukan koordinasi dengan
pemegang program Posbindu
(Harmonis (membangun
lingkungan kerja yang kondusif)
5 Melaksanakan 1. Saya akan melakukan Output : 1. Saya akan menyampaikan arahan Dengan dilakukannya
penerapan kunjungan rumah Akan tersedianya; pengisian lembar kontrol dengan bahasa persiapan dokumen promosi
bahan materi peserta Posbindu untuk 1. Daftar hadir yang sopan (Berorientasi kesehatan dikaitkan dengan
dengan melakukan pendampingan 2. Lembar kontrol yang Pelayanan, Indikator : Ramah) nilai-nilai dasar ASN. Saya
melakukan penerapan materidan sudah terisi berperan
wawancara melakukan pengisian 3. BA konseling 2. Saya akan melaksanakan tugas dan dalam mewujudkan:
mengunakan daftar hadir Bukti Fisik : tanggung jawab sebagai ASN sesuai
lembar kontrol 2. Saya akan melakukan Akan tersedianya; arahan atasan (Akuntabel, Indikator Visi Kabupaten Bengkayang
kepada tiap wawancara menggunakan 1. Lampiran Daftar hadir : Melaksanakan tugas dengan “Kabupaten Bengkayang
peserta lembar kontrol 2. Lampiran Lembar bertanggung jawab dan Maju, Mandiri, sejahtera
3. Saya akan melakukan kontrol yang sudah berintegritas tinggi) dan Berdaya Saing
konseling terisi ditopang Pemerintahan
3. Lampiran BA 3. Saya akan menyampaikan arahan Yang Bersih dan Terbuka”
konseling dengan sejelas-jelasnya, agar mudah
4. Dokumentasi pengisian dipahami oleh peserta (Kompeten, Misi Ke-Tujuh Puskesmas
daftar hadir Indikator : Membantu orang lain yaitu Meningkatkan Peran
5. Dokumentasi belajar) Serta Masyarakat di Bidang
wawancara Kesehatan
6. Dokumentasi 4. Saya akan menyampaikan arahan
konseling dengan menjaga suasana tetap kondusif
(Harmonis, Indikator :
Mambangun lingkungan kerja
yang harmonis)
2
6. Saya akan menanyakan kembali kepada
peserta apakah ada yang tidak jelas dari
arahan yang saya berikan dan
membantu peserta dalam pengisian
lembar konsul (Adaptif, Indikator :
Bertindak proaktif)
6 Pelaksanaan 1. Saya akan melakukan Output : 1. Saya akan menyampaikan arahan Dengan dilakukannya
penilaian pengisian daftar hadir Akan tersedianya; pengisian lembar kontrol dengan monitoring kegiatan promosi
kegiatan 2. Saya akan memberikan 1. Daftar hadir bahasa yang sopan (Berorientasi kesehatan dikaitkan dengan
arahan pengisian 2. Posttest yang sudah Pelayanan, Indikator : Ramah) nilai-nilai dasar ASN. Saya
posttest terisi berperan
3. Saya akan melakukan 3. BA konseling 2. Saya akan melaksanakan tugas dan dalam mewujudkan:
konseling Bukti Fisik : tanggung jawab sebagai ASN sesuai
Akan tersedianya; arahan atasan (Akuntabel, Indikator Visi Kabupaten Bengkayang
1. Lampiran Daftar hadir : Melaksanakan tugas dengan “Kabupaten Bengkayang
2. Lampiran posttest bertanggung jawab dan Maju, Mandiri, sejahtera
yang sudah terisi berintegritas tinggi) dan Berdaya Saing
3. Lampiran BA ditopang Pemerintahan
konseling 3. Saya akan menyampaikan arahan Yang Bersih dan Terbuka”
4. Dokumentasi pengisian dengan sejelas-jelasnya, agar mudah
daftar hadir dipahami oleh peserta (Kompeten, Misi Ke-Tujuh Puskesmas
5. Dokumentasi Indikator : yaitu Meningkatkan Peran Serta
pengisian posttest Membantu orang lain belajar) Masyarakat di Bidang
6. Dokumentasi Kesehatan
konseling 4. Saya akan menyampaikan arahan
dengan menjaga suasana tetap
kondusif (Harmonis, Indikator :
Mambangun lingkungan kerja
yang harmonis)
2
5. Saya akan menjaga nama baik instansi
selama bertugas. (Loyal, Indikator :
Menjaga nama baik sesama ASN)
7 Evaluasi dan 1. Saya akan merekap hasil Output: 1. Saya akan merekap hasil dari Dengan dilakukannya evaluasi
pelaporan pretest, lembar kontrol Akan tersedianya; pertanyaan pre test dan post test ke kegiatan dikaitkan dengan nilai-
dan posttest; 1. Rekap pretest dan dalam form penilaian. (Kompeten, nilai dasar ASN.
2. Saya akan mengolah data posttest Indikator : Melaksanakan tugas Saya berperan dalam
hasil pretest, lembar 2. Laporan hasil dengan kualitas terbaik) mewujudkan:
kontrol dan posttest; pretest dan posttest
3. Saya akan menyerahkan 3. BA Konsultasi 2. Saya akan menentukan hasil penilaian Visi Kabupaten Bengkayang
laporan hasil kepada atasan. Bukti fisik: dari jawaban pre test dan post test “Kabupaten Bengkayang
Akan tersedianya; peserta, ada tidaknya peningkatan Maju, Mandiri, sejahtera
1. Lampiran rekap hasil pengetahuan pada peserta. (1. dan Berdaya Saing
pretest dan posttest Akuntabel, Indikator : ditopang Pemerintahan
2. Lampiran laporan Melaksanakan tugas dengan Yang Bersih dan Terbuka”
hasil analisa pretest jujur, bertanggung jawab, cermat,
dan posttest disiplin, dan berintegritas tinggi; Misi Ke-Delapan
3. Lampiran 2. Harmonis, Indikator : Puskesmas yaitu Tertib
BA konsultasi Menghargai setiap orang apapun Administrasi Puskesmas dan
4. Dokumentasi latar belakangnya) Poskesdes
konsultasi
3
3. Saya akan mengumpulkan hasil
pemeriksaan gigi dan mulut peserta dan
merekapnya dengan bantuan teman
sejawat (1. Berorientasi Pelayanan,
Indikator : Memahami dan
memenuhi kebutuhan
masyarakat; 2. Kolaboratif,
Indikator : Terbuka dalam bekerja
sama untuk menghasilkan nilai
tambah)
3
C. Jadwal Rancangan Implementasi
Kegiatan aktualisasi ini akan dilakukan pada tanggal 6 Juni - 13 Juli 2022 di Puskesmas
Lumar
Tabel 4.4. Jadwal Rancangan Implementasi
3
4 Melaksanaan kegiatan promosi 23 Juni 2022 Output:
kesehatan menggunakan media Akan tersedianya;
flashcard dan leaflet di Posbindu 1. Daftar hadir yangsudah terisi
2. Pretest yang sudah terisi
3. BA kegiatan promosi
kesehatan
Bukti fisik:
Akan tersedianya;
1. Lampiran daftar hadir
2. Lampiran Lembar pretest
yang sudah terisi
3. Lampiran BA kegiatan
promosi kesehatan
4. Dokumentasipengisian daftar
hadir
5. Dokumentasi pengisian pre
test
6. Dokumentasikegiatan
3
7 Evaluasi dan pelaporan 7 - 13 Juli 2022 Output:
Akan tersedianya;
1. Rekap pretest dan posttest
2. Laporan hasil pretest dan
posttest
3. BA Konsultasi
Bukti fisik:
Akan tersedianya;
1. Lampiran rekap hasilpretest
dan posttest
2. Lampiran laporan hasil
analisa pretest dan posttest
3. Lampiran BA konsultasi
4. Dokumentasi konsultasi
3
BAB V
PENUTU
P
Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS merupakan langkah yang harus ditempuh setelah merancang
aktualisasi di unit kerja masing-masing. Kegiatan aktualisasi tersebut dimuat dalam rancangan
aktualisasi. Dalam kegiatan aktualisasi akan diterapkan nilai-nilai dasar ASN, yaitu Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BERAKHLAK).
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan di unit kerja, yaitu di Puskesmas Lumar Kabupaten Bengkayang.
Adapun kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan berdasarkan gagasan pemecahan isu
“Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut Peserta Posbindu dengan Promosi Kesehatan
Menggunakan Media Flashcard dan Leaflet di Wilayah Kerja Puskesmas Lumar Kabupaten
Bengkayang”yang ditemukan adalah sebagai berikut:
1. Menyusun rencana acuan kerja
2. Menyiapkan media promosi kesehatan
3. Menyiapkan instrumen sebagai alat ukur
4. Melaksanaan kegiatan promosi kesehatan menggunakan media flashcard dan leaflet
di Posbindu
5. Melaksanakan penerapan bahan materi dengan membagikan lembar kontrol kepada tiap peserta
6. Pelaksanaan penilaian kegiatan
7. Evaluasi dan pelaporan
Kegiatan yang telah dirancang tersebut akan diaktualisasikan dengan menerapkan nilai-nilai
dasar ASN (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif) serta kedudukan dan peran ASN dalam pekerjaan di Puskesmas Lumar Kabupaten
Bengkayang. Dilaksanakan mulai tanggal 06 Juni 2021 sampai dengan 13 Juli 2022 melalui
bimbingan serta arahan dari Coach dan Mentor.
3
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2022. Peraturan Lembaga Administrasi Negara 13 Tahun 2022
Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Lembaga Administrasi Negara. 2022. Peraturan Lembaga Administrasi Negara 14 Tahun 2022
Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Tim Peserta Modul. (2021). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Wawasan Kebangsaan dan Nilai-
Nilai Bela Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.
Tim Peserta Modul. (2021). Modul Pelatihan dasar Calon PNS: Analisis Isu Kontemporer.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.
Tim Peserta Modul. (2021). Modul Pelatihan dasar Calon PNS: Kesiapsiagaan Bela Negara.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Tim Peserta Modul. (2021). Modul Pelatihan dasar Calon PNS: Berorientasi Pelayanan.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.
Tim Peserta Modul. (2021). Modul Pelatihan dasar Calon PNS: Akuntabel. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara RI.
Tim Peserta Modul. (2021). Modul Pelatihan dasar Calon PNS: Kompeten. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara RI.
Tim Peserta Modul. (2021). Modul Pelatihan dasar Calon PNS: Harmonis.Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara RI.
Tim Peserta Modul. (2021). Modul Pelatihan dasar Calon PNS: Loyal. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara RI.
Tim Peserta Modul. (2021). Modul Pelatihan dasar Calon PNS: Adaftif. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara RI.
Tim Peserta Modul. (2021). Modul Pelatihan dasar Calon PNS: Kolaboratif. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara RI.
Tim Peserta Modul. (2021). Modul Pelatihan dasar Calon PNS: Manajemen ASN. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara RI.
Tim Peserta Modul. (2021). Modul Pelatihan dasar Calon PNS: SMART ASN. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara RI.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 37 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut
Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang No.5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
3
LAMPIRAN
BUKTI PEMBIMBINGAN DENGAN MENTOR
Gambar 1. Konsultasi Penentuan Isu Aktual via telpon Whatsapp tanggal 25 Mei 2022
Gambar 1. Konsultasi Penetapan Isu Aktual via Gambar 3. Konsultasi Penulisan Rancangan
chat Whatsapp tanggal 30 Mei 2022 Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN dengan tatap
muka tanggal 2 Juni 2022