Anda di halaman 1dari 70

RANCANGAN AKTUALISASI

DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

NILAI- NILAI ASN BerAKHLAK

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

GOLONGAN II ANGKATAN 3

BELUM OPTIMALNYA EDUKASI ASI EKSKLUSIF PADA IBU PASCA


SECTIO SAESARIA DI RUANG RAWAT INAP KEBIDANAN RSUD
PALMATAK 2022

Disusun oleh :

AGUSTINI, A.Md.Keb
NIP. 19970824 202202 2 002

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN

BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM

TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN

DASAR CPNS PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

DI BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM

TAHUN 2022

“BELUM OPTIMALNYA EDUKASI ASI EKSKLUSIF PADA IBU PASCA


SECTIO SAESARIA DI RUANG RAWAT INAP KEBIDANAN RSUD
PALMATAK 2022 “

Nama : AGUSTINI, A.Md.Keb

NIP : 19970824 202202 2 002

Pangkat/Golongan : Pengatur / II.c

Jabatan : Bidan Terampil

Unit kerja / Instansi : RSUD Palmatak

Disampaikan pada Seminar Rancangan Aktualisasi

Hari / Tanggal :

Tempat : Kabupaten Kepulauan Anambas

Menyetujui,

Coach Mentor

Alfithar Meirosandra drg . Sofwan Fuadi


NIP. NIP.197710042011011001
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan rancangan aktualisasi dengan judul
“Belum Optimalnya Edukasi Asi Eksklusif Pada Ibu Pasca Sectio Saesaria Di
Ruang Rawat Inap Kebidanan Rsud Palmatak 2022 “ dapat diselesaikan dengan
baik dan lancar. Laporan rancangan aktualisasi ini dibuat sebagai bentuk penerapan
nilai dasar ASN BerAKHLAK yang dilaksanakan di Rumah Sakit dan merupakan
salah satu syarat kelulusan pelatihan dasar CPNS yang memiliki sasaran
menjadikan PNS profesional sesuai bidang tugas yang memiliki karakter sebagai
pelayan masyarakat berlandaskan pada Core Values ASN.

Dalam proses pembuatan rancangan aktualisasi ini penulis banyak


mendapat bantuan dan perhatian yang tidak terhingga dari berbagai pihak. Untuk
itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Abdul Haris, SH selaku Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas;


2. Bapak Wan Zuhendra selaku Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas;
3. Bapak drg.Sofwan Fuadi selaku sebagai Mentor dan Direktur RSUD Palmatak
Kabupaten Kepulauan Anambas;
4. Bapak Alfithar Meirosandra selaku coach atas bimbingan dan masukan dalam
penyusunan rancangan Aktualisasi.
5. Penguji seminar rancangan aktualisasi yang telah memberikan masukan yang
membangun.
6. Seluruh Widyaiswara Balai Pelatihan Kesehatan Batam yang telah memberikan
ilmunya.
7. Seluruh panitia penyelenggara pelatihan dasar CPNS Kabupaten Kepulauan
Anambas tahun 2022.
8. Orang tua, adik serta keponakan yang senantiasa memberikan doa dan kasih
sayang serta motivasi untuk menyelesaikan Rancangan aktualisasi ini dengan
baik.
9. Keluarga RSUD Palmatak yang sudah besedia membantu dan bekerjasama
dalam kegiatan aktualisasi di RSUD Palmatak
10. Teman – teman penulis Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Kabupaten
Kepulauan Anambas tahun 2022 yang sama berjuang dalam suka maupun duka.
Penulis menyadari bahwa penyusunan rancangan aktualisasi ini masih jauh
dari kata sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan rancangan ini. Semoga rancangan ini dapat bermanfaat dan
direalisasikan dengan baik.

Penulis

AGUSTINI, A.Md.Keb
NIP.199708242022022002
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................... ii

KATA PENGANTAR...............................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................iv
DAFTAR TABEL...................................................................................... v
DAFTAR DIAGRAM................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................vii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.....................................................................................1

B. Analisis Isu.......................................................................................... 1

a. Environmental Scanning ................................................................. 1

b. Alat Bantu Analisis.......................................................................... 1

C. Rumusan Isu ........................................................................................ 1

D. Identifikasi Sumber Isu ....................................................................... 1

E. Analisis Dampak.................................................................................. 1

F. Lembar Konfirmasi Isu ........................................................................ 1

G. Judul Aktualisasi.................................................................................. 1

BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Rancangan Aktualisasi......................................................................... 1

a. Unit Kerja ........................................................................................ 1

b. Identifikasi Isu ................................................................................. 1

c. Isu yang diangkat.............................................................................. 1

d. Gagasan Pemecahan Isu................................................................... 1

e. Rancangan Kegiatan ........................................................................ 1


B. Jadwal Kegiatan................................................................................... 1

C. Matriks Rekapitulasi Habituasi Mata Pelatihan Agenda II.................. 1

BAB III PENUTUP

A. Simpulan ........................................................................................ 1

B.Saran ................................................................................................ 1

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 1

LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Metode Parameter APKL ........................................................................ 1

Tabel l.2 Indikator aktual......................................................................................... 1

Tabel 1.3 Indikator Problematik.............................................................................. 1

Tabel 1.4 Indikator Kekhalayakan........................................................................... 1

Tabel 1.5 Indikator Layak........................................................................................ 1

Tabel 1.6 Analisis penilaian kualitas dengan APKL .............................................. 1

Tabel 1.7 Metode Parameter USG........................................................................... 1

Tabel 1.8 Kriteria Urgency ..................................................................................... 1

Tabel 1.9 Kriteria seriousnes ................................................................................. 1

Tabel 1.10 Kriteria Growth...................................................................................... 1

Tabel 1.11 Analisis Kualitas Isu dengan USG........................................................ 1

Tabel 2.1 Jenis dan Sumber Kegiatan ................................................................. 1

Tabel 2.2 Rancangan Kegiatan............................................................................... 1

Tabel 2.3 Jadwal Kegiatan..................................................................................... 1

Tabel 2.4 Matrik Rekapitulasi.............................................................................. 1

DAFTAR GAMBAR

Diagram 1.1 Fishbone .........................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pegawai Negeri Sipil (PNS) menurut UU No. 5 tahun 2014 adalah
Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diangkat sebagai pegawai tetap
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) dan memiliki nomor induk
pegawai secara nasional. PNS memiliki peranan penting dalam
mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945.
Pembelajaran dalam Pelatihan Dasar CPNS terdiri atas empat
agenda yaitu Agenda Sikap Perilaku Bela Negara, Agenda Nilai-Nilai Dasar
PNS, Agenda Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya
Smart Governance sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
dan Agenda Habituasi. Nilai-nilai dasar PNS dibutuhkan untuk menunjang
kinerja ASN agar menjadi lebih baik dalam mengabdi dan berkarya serta
merujuk pada sikap ASN ber-AKHLAK.
Rawat Inap adalah salah satu bentuk layanan perawatan kesehatan
rumah sakit dimana penderita tinggal atau menginap sedikitnya satu hari.
Rawat inap adalah pelayanan kesehatan perorangan, yang meliputi
observasi, diagnosa, pengobatan, kebidanan, keperawatan, rehabilitasi
medik, dengan menginap di ruang rawat inap pada sarana kesehatan rumah
sakit dimana dengan alasan medik penderita harus menginap.
ASI Eksklusif adalah Bayi usia 0 bulan 5 bulan 29 hari yang diberi
ASI saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat, vitamin dan mineral
berdasarkan recall 24 jam. Capaian indikator persentase bayi usia kurang
dari 6 bulan yang mendapatkan ASI Eksklusif sudah memenuhi target tahun
2020, yaitu sebesar 40%. Berdasarkan distribusi provinsi, sebanyak 32
provinsi telah mencapai target yang diharapkan dan masih terdapat 2
provinsi yang tidak mencapai target, yaitu Papua Barat (34%) dan Maluku
(37,2%), sementara provinsi dengan capaian tertinggi adalah Nusa
Tenggara Barat (87,3%) (Laporan kinerja KEMENKES,2021).
Rumah Sakit Umum Daerah Palmatak merupakan program kerja
dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia yang awalnya bernama
Rumah Sakit Lapangan Natuna, kemudian berganti menjadi Rumah Sakit
Lapangan yang secara resmi berdiri pada tanggal 15 Mei 2006 yang
diresmikan langsung oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia yaitu DR.
dr. Siti Fadilah Supari. Rumah Sakit Lapangan Natuna merupakan sebuah
rumah sakit yang terdiri dari beberapa kontainer besi yang disusun dan
dimodifikasi sedemikian rupa menjadi sebuah rumah sakit dangan luas 100
x 50 m². Letak awal berdirinya masih ikut Pemerintahan Daerah Kabupaten
Natuna, sekarang setelah Kabupaten Natuna mengalami pemekaran
wilayah, maka sekarang diambil alih pengelolaannya oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas sehingga berganti nama dengan
RSL Anambas Kabupaten Kepulauan Anambas dan sekarang sudah
berganti lagi menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Palmatak.
Visi dari RSUD Palmatak “Rumah Sakit Yang Menjadi Pusat Rujukan
dengan Pelayanan Spesialistik Dasar di Kabupaten Kepulauan Anambas.”
Misi dari RSUD Palmatak adalah Memberikan pelayanan kesehatan secara
profesional, aman, cepat, tepat dan terpadu sesuai kebutuhan masyarakat,
Mengusahakan perbaikan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan
disertai keramahan dan kepedulian yang tinggi bagi pelanggan,
Menciptakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan bermutu sesuai
standar serta Meningkatkan kesejahteraan dan kinerja karyawan.
Selama penulis bekerja di RSUD Palmatak kurang lebih 5 bulan, penulis
banyak menemukan pasien dengan pasca sectio sesaria banyak pasien yang
memberikan anaknya susu formula dan pernah terjadinya bendungan asi
pada ibu. Pentingnya asi eksklusif sangat berdampak bagi kesehatan bayi,
karena makanan yang terbaik bagi bayi sampai usia 6 (ENAM) bulan adalah
ASI.
Berdasarkan permasalahan diatas penulis memilih isu ‘Belum
Optimalnya Edukasi Asi Eksklusif Pada Ibu Pasca Sectio Saesaria Di
Ruang Rawat Inap Kebidanan Rsud Palmatak 2022’.
B. ANALISIS ISU
a. Enviromental Scanning
Isu adalah suatu hal atau masalah yang sering dibicarakan, dibahas,
maupun diperdengarkan dan perlu untuk dicari solusinya. Salah satu
faktor yang mempengaruhi dan perlu mendapatkan perhatian penulis
untuk menunjukkan kemampuan dalam menetapkan isu yaitu
environmental scanning. Enviromental Scaning (peninjauan
lingkungan) adalah pemantauan, evaluasi dan menyebarkan informasi
dari lingkungan eksternal dan internal untuk orang-orang penting di
sebuah perusahaan atau organisasi. Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi unsur-unsur faktor eksternal dan internal strategis
yang akan menetukankan masa depan perusahaan atau organisasi.
Selama bertugas di RSUD Palmatak terdapat beberapa isu yang dapat
saya identifikasi, berdasarkan konsultasi dan pengamatan unit kerja.
Dimana ada 5 isu aktual yang menarik perhatian saya, diantaranya :
1) Kurangnya pengetahuan tentang mobilisasi dini pada ibu pasca
sectio sesaria di RSUD Palmatak
2) Belum Optimalnya penggunaan aplikasi rujukan Online oleh Bidan
di RSUD Palmatak
3) Kurangnya Kepatuhan pengunjung mencuci tangan pada saat
membesuk pasien di RSUD palmatak
4) Kurangnya pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat bayi
baru lahir di ruang rawat inap kebidanan RSUD Palmatak
5) Belum Optimalnya Edukasi Asi Eksklusif Pada Ibu Pasca Sectio
Saesaria Di Ruang Rawat Inap Kebidanan Rsud Palmatak 2022
b. Deskripsi Isu – Isu Aktual
1. Kurangnya pengetahuan tentang mobilisasi dini pada ibu pasca
sectio sesaria di RSUD Palmatak
a. Deskripsi isu
Mobilisasi dini setelah operasi yaitu proses aktivitas yang
dilakukan setelah operasi dimulai dari latihan ringan di atas
tempat tidur sampai dengan bisa turun dari tempat tidur, berjalan
ke kamar mandi dan berjalan ke luar kamar. Tujuan dari
mobilisasi dini Mempertahankan fungsi tubuh, Membantu
pernafasan menjadi lebih baik, Mempertahankan tonus otot,
Memperlancar eliminasi urin memberi kesempatan perawat dan
pasien untuk berinteraksi atau berkomunikasi.
Selama saya berkerja di RSUD masih ada beberapa pasien
terutama yang pertama kali dilakukannya sectio sesaria tidak
sesuai dengan SOP Mobilisasi Dini yang ada. Dampak apabila isu
ini tidak diselesaikan maka terjadinya memperlambat
penyembuhan luka, lamanya Mengembalikan aktivitas tertentu
sehingga pasien dapat kembali normal dan atau dapat memenuhi
kebutuhan gerak harian.
Alasan kurangnya pengetahuan pasien tentang mobilisasi
dini pasca sectio sesaria adalah pasien baru pertama kali
melakukan persalinan dengan sectio sesaria, Tingkat nyeri setiap
pasien juga berbeda-beda yang mengakibatkan proses mobilisasi
jadi terhambat.Bahwasanya semakin baik pelayanan KIE yang
diberikan tentang mobilisasi dini maka akan semakin baik proses
penyembuhan luka pada pasien Isu ini terkait dengan agenda 3
(TIGA) pada (Manajemen ASN)
2. Belum Optimalnya penggunaan aplikasi rujukan Online oleh
Bidan di RSUD Palmatak
a. Deskripsi isu
Sistem rujukan online ditampung dalam aplikasi bernama
Primary Care BPJS Kesehatan dilaman pcare.bpjs-
kesehatan.go.id. Primary Care adalah aplikasi yang digunakan
petugas BPJS, Bidan, perawat serta dokter dari Rumah sakit dan
Puskesmas untuk pengecekan data peserta yang mendaftar
disana.
Selama saya bekerja di RSUD Palmatak pernah terjadi 1 kali
kurangnya surat rujukan online Tujuan Rumah sakit Embung
fatimah Batam, dikarenakan konsidi signal yang tertumpu pada
listrik PLN dan kurang cekatannya petugas yang belum
memanfaatkan aplikasi rujukan online tersebut secara optimal.
hal ini tidak menutup kemungkinan akan terjadi lagi kesalahan
dikemudian hari.
Dampak apabila isu ini tidak segera diselesaikan adalah jika
pada saat keadaan emergency dan juga pada saat itu hanya ada
bidan saja tanpa petugas yang lainnya, bidan mampu
menggunakan aplikasi dengan baik sehingga pada saat merujuk
bidan juga tau tujuan rumah sakit yang mana, apa yang harus
dipersiapkan saat merujuk.
Alasan belum optimalnya penggunaan aplikasi rujukan
online oleh bidan di RSUD Palmatak sering terkendala sinyal
internet, letak rumah sakit yang kurang terjangkau sinyal
internet membuat susahnya menggunakan aplikasi tersebut dan
jaringan pun tertumpu pada listrik pln, jika terjadi mati lampu
saat akan merujuk semua sinyal internet juga akan hilang.
Bidan Mampu membuat surat rujukan online sendiri ataupun
bisa juga meminta bantuan petugas bpjs dan rekam medik agar
rujukan bisa berjalan sukses Isu ini terkait dengan agenda 3
(TIGA) pada (Manajemen ASN)

3. Kurangnya Kepatuhan pengunjung mencuci tangan pada saat


membesuk pasien di RSUD Palmatak
a. Deskripsi isu
Hand hygiene adalah suatu prosedur tindakan membersihkan
dengan menggunakan air mengalir dengan sabun antieptik
(hand wash) jika tangan terlihat kotor ( lamanya 40-60 detik)
dan menggunakan handrub berbasis alkohol dengan
klorheksidin jika tangan terlihat kotor (lamanya 20-30detik),
tujuannya yaitu menghilangkan kotoran dari kulit secara
mekanis dan mengurangi jumlah mikroorganisme sementara.
Faktanya selama saya bekerja dirumah sakit di Rumah sakit
RSUD Palmatak masih adanya pengunjung yang sedang
membesuk keluarganya tidak patuh dalam cuci tangan dengan
alasan tanggannya sudah bersih dari rumah dan alasan air keran
yang disediakan tidak jalan, serta sabun yang disediakan tidak
cocok dengan kulitnya yang sensitif. Pengunjung merasa karena
tidak lama tidak tidur dirumah sakit infeksinya tidak akan
tertular.
Jika tidak segera diselesaikan akan berdampak buruk bagi
pasien dan instansi akan mendapatkan citra buruk dari
masyarakat. Mudah berpindahnya penyakit (infeksi
nosokomial) antara pengunjung dengan pasien ataupun
sebaliknya, resiko kontaminasi ke pasien akan semakin
meningkat, tidak melindungi pasien dari kuman.
Alasan pengunjung tidak mencuci tangan yaitu Kurangnya
kesadaran pengunjung mencuci tangan sebelum masuk ruang
rawat inap, Merasa tidak perlu cuci tangan karena tidak kontak
langsung dengan pasien dan Kurangnya pengetahuan tentang
kebersihan tangan.
Upaya yang bisa dilakukan adalah dengan
Meningkatkan kesadaran dalam kepatuhan melakukan cuci
tangan agar pelaksanaan cuci tangan menjadi budaya kerja yang
diterapkan baik, Diadakan sosialisasi pentingnya mencuci
tangan kepada keluarga pasien sebelum membesuk,
Menempelkan Banner cara cuci tangan disetiap ruang tindakan
serta menyadari pentingnya mencuci tangan untuk mengurangi
resiko terjadinya infeksi nosocomial.
Kedisiplinan sistem manajemen ASN yang diterapkan
kepada pengunjung tentang Hand Hygiene akan menghasilkan
kinerja terbaik, seperti terhindar dari infeksi nonsokomial yang
ada dirumah sakit Isu ini terkait dengan agenda 3 (TIGA) pada
(Manajemen ASN).

4. Kurangnya pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat


bayi baru lahir di ruang rawat inap kebidanan RSUD Palmatak
a. Deskripsi isu
Perawatan tali pusat adalah tindakan merawat atau
memelihara pada tali pusat bayi setalah tali pusat dipotong sampai
sebelum puput. Angka kematian neonatus di Indonesia masih
cukup tinggi. Salah satu penyebab kematian neoantus adalah
karena infeksi neonatus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
33% kasus tetanus neonatal diikuti dengan adanya penyakit
omphalitis dan sepsis (Blencowe et al., 2011). Omphalitis adalah
infeksi lokal pada umbilicus yang terutama menyerang neonatus
(Steer-Massaro, 2020). Oleh karena itu, diperlukan perawatan
umbilical yang tepat untuk mencegah terjadinya omphalitis.
Selama saya bekerja dirumah sakit RSUD Palmatak
banyaknya pelayanan persalinan Sectio sesaria saya banyak
menemukan pasien dengan pengalaman anak pertama banyak
yang tidak mengerti tentang perawatan tali pusat, dan juga pernah
saya temui pasien walaupun sudah pernah persalinan dengan
Sectio sesaria tidak ada keluarga yang bisa diandalkan, jadi lebih
banyak minta pertolongan bidan yang sedang bertugas tentang
perawatan tali pusat, ada yang basah, ada yang kassanya tercabut
karena tidak mengikat dengan baik, alasan ibu, suami dan
keluarganya karna takut atau geli tali pusat bayi baru lahir.
Alasan kurangnya pengetahuan ibu tentang perawatan pusat
bayi baru lahir adalah Belum ada pengalaman sebelumnya dalam
perawatan tali pusat, Budaya pemakaian rempah-rempah pada tali
pusat bayi baru lahir, Ibu mengalami post partum depression.
Dampak jika masalah tidak teratasi maka akan menimbulkan
infeksi tali pusat pada bayi baru lahir (omphalitis). Penyakit ini
menginfeksi bayi baru lahir melalui pemotongan tali pusat
dengan alat yang kurang steril dan teknik perawatan tali pusat
yang salah.
Upaya yang bisa dilakukan Memberikan KIE langsung
kepada ibu perawatan tali pusat, Memberikan kasa steril yang
sudah ditargetkan hingga tali pusat putus alami.
Memberikan pelayanan kebidanan kepada bayi baru
lahir terutama dalam perawatan tali pusat, jika basah langsung
keringkan dan dipakaikan kassa steril pada tali pusat tersebut Isu
ini terkait dengan agenda 3 (TIGA) pada (Manajemen ASN).

5. Belum Optimalnya Edukasi Asi Eksklusif Pada Ibu Pasca Sectio


Saesaria Di Ruang Rawat Inap Kebidanan Rsud Palmatak
a. Deskripsi isu
Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan yang disekresikan oleh
kelenjar payudara ibu berupa makanan alamiah atau susu terbaik
bernutrisi dan berenergi tinggi yang diproduksi sejak masa
kehamilan (Wiji, 2013). Berdasarkan PP No 33 Tahun 2012,
setiap ibu yang melahirkan harus memberikan ASI Eksklusif
kepada Bayi yang dilahirkannya.
Tak sedikit ibu yang merasa kesulitan untuk menyusui pasca
sectio sesaria. Pasalnya, ada beberapa keluhan yang umum
dirasakan ibu saat ingin menyusui, seperti merasa sakit akibat
luka bekas operasi, kelelahan, dan sulit bergerak pasca operasi.
Hal-hal tersebut ternyata dapat mempengaruhi suplai ASI
menjadi sedikit. Oleh karena itu, dibutuhkan cara-cara yang bisa
mendorong upaya ibu menyusui setelah sectio sesaria.
Pengetahuan ibu sangat berpengaruh terhadap pemberian asi
eksklusif pada masa pemulihan setelah operasi caesar, tingkat
keberhasilan pemberian asi eksklusif pasca operasi sectio
sesaria harus didukung oleh pengetahuan ibu dan dorongan dari
keluarga. Usai persalinan, tubuh ibu akan memproduksi
kolostrum atau ASI pertama yang keluar dari payudara. ASI
yang kental dan berwarna putih kekuningan ini lebih banyak
mengandung protein, dan lebih sedikit mengandung karbohidrat
dan lemak dibandingkan ASI yang sudah matang. Kolostrum
berperan penting dalam memberikan kekebalan tubuh dan nutrisi
ideal untuk si Kecil yang baru lahir. Selain itu, kolostrum juga
kaya akan immunoglobulin A (IgA) yang mampu melindungi
tubuh si Kecil dari infeksi penyakit di awal kehidupannya.
RSUD Palmatak sebagai pusat kesehatan berusaha agar
dapat memberikan pelayanan kesehatan maksimal, RSUD
palmatak saat ini menjadi rumah sakit rujukan pertama yang ada
di wilayah kabupaten Kepulauan Anambas serta melayani
seluruh masyarakat khususnya persalinan patologis atau
persalinan dengan sectio sesaria. Banyak nya persalinan dengan
sectio sesaria tentunya juga berpengaruh terhadap program
pemerintah yaitu ASI eksklusif, yang mana seperti uraian diatas
banyak ibu yang kesulitan untu menyusui bayi nya pasca sectio
sesaria serta kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI
eksklusif.
Selama kurang lebih 5 bulan peserta bekerja di RSUD
palmatak khususnya di ruang kebidanan, didapati masih banyak
ibu dan keluarga memilih memberikan susu formula kepada bayi
baru lahir dengan berbagai alasan seperti asi belum keluar dan
khawatir bayi haus atau lapar. Hal ini mempengaruhi program
pemerintah tentang penggalakan ASI eksklusif, seperti di
ketahui ASI eksklusif secara tidak langsung turut mempengaruhi
kecerdasan bayi, kesehatan bayi sehingga berperan penting bagi
masa depan bangsa .
Hal ini berdampak jika ibu tidak tahu tentang pentingnya asi
ekslusif maka ibu tidak akan memberikan asi eksklusif dan lebih
memilih susu formula sehingga akan terjadinya Bendungan ASI
pada ibu, Bayi gagal mendapatkan asi ekslusif 0-6 bulan, Bisa
menyebabkan stunting pada anak diatas usia 2 tahun serta
Imunitas pada bayi rendah.
Berdasarkan uraian di atas Sebagai tenaga kesehatan yang
bertugas di RSUD Palmatak peserta mengidentifikasi upaya yang
bisa dilakukan yaitu memberikan edukasi tentang asi ekslusif
kepada ibu dan keluarganya untuk saling bantu menyukseskan
pemberian asi ekslusif (Manajemen ASN) ,pemberian leafleat
tentang asi eklusif, menempelkan spanduk di ruang rawat inap
kebidanan serta membuat group pada aplikasi Whatsapp untuk
Memonitoring pasca pemberian edukasi pada ibu-ibu pasca
sectio sesaria untuk dipantau pemberian asi eklusifnya , berbagi
pengalaman selama menyususi serta mendengar keluh kesah
tentang asi ekslusif ataupun pertanyaan seputar sectio sesaria nya
Isu ini terkait dengan agenda 3 (TIGA) pada (SMART ASN).
Sejalan dengan program pemerintah dalam pengentasan
stunting perlu di galakan ASI ekslusif pada ibu dalam upaya
peningkatan status gizi bayi Isu ini terkait dengan agenda 3
(TIGA) pada (Manajemen ASN).

c. Alat Bantu Analisis


Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan,
perlu dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang
merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi. Dikarenakan isu-isu
tersebut menjadi perhatian utama untuk diselesaikan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi pegawai Puskesmas Siantan Selatan pada bidang
dan keahlian masing-masing, maka penulis merasa perlu memilih dan
menentukan satu masalah prioritas yang sangat perlu dan harus segera
diatasi, tentunya dengan tetap mengingat keterbatasan waktu, biaya, dan
dukungan instansi sebagai pemegang kewenangan. Proses pemiihan dan
penentuan isu prioritas tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan
kriteria kualitas isu.
1. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan)
Isu-isu yang berhasil diidentifikasi diatas kemudian akan
divalidasi terlebih dahulu menggunakan perangkat APKL.
Perangkat evaluasi APKL memvalidasi isu berdasarkan empat item,
yaitu, Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak. APKL
memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan.
1) Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan di kalangan masyarakat.
2) Problematik artinya suatu permasalahan ataupun isu yang
memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu
dicarikan solusinya.
3) Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak.
4) Kelayakan artinya ditujukan kepada isu yang masuk akal, logis,
realistis, serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya
Tabel 1.1 Metode Parameter APKL
NO INDIKATOR KETERANGAN
1 Aktual (A) Isu tersebut sedang terjadi dan sedang hangat
diperbicangkan dalam masyarakat
2 Problematik Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang
(P) kompleks sehingga perlu dicarikan solusinya
3 Kekhalayakan Isu tersebut menyangkut orang banyak
(K)
4 Layak (L) Isu tersebut layak untuk dimunculkan dan dicari
solusi pemecahan masalahnya

Tabel 1.2 Indikator Aktual


NILAI INDIKATOR DESKRIPSI INDIKATOR
Isu masih benar-benar terjadi dan sedang hangat
5 Sangat Aktual
dibicarakan
Isu masih terjadi dan kadang menjadi bahan
4 Aktual
pembicaraan
Isu masih terjadi namun tidak menjadi bahan
3 Cukup Aktual
pembicaraan
2 Kurang Aktual Isu pernah terjadi dan pernah dibicarakan
Isu pernah terjadi namun tidak pernah
1 Tidak Aktual
dibicarakan
Tabel 1.3 Indikator Problematik
NILAI INDIKATOR DESKRIPSI INDIKATOR
Sangat Masalah pada isu masih sangat komplek
5
Problematik sehingga perlu segera dicarikan solusinya
Masalah cukup komplek dan bisa segera
4 Problematik
dicarikan solusinya
Cukup Masalah cukup komplek namun tidak bisa segera
3
Problematik dicari solusinya
Kurang
2 Masalah sederhana namun perlu dicari solusinya
Problematik
Tidak Masalah sederhana sehingga tidak perlu dicari
1
Problematik solusinya

Tabel 1.4 Indikator Kekhalayakan


NILAI INDIKATOR DESKRIPSI INDIKATOR
Sangat Isu menyangkut kepentingan pasien, semua
5
Khalayak petugas Rumah sakit dan masyarakat
Isu menyangkut kepentingan semua ruang
4 Khalayak
pelayanan dan pasien
Cukup Isu menyangkut kepentingan beberapa ruang
3
Kekhalayakan pelayanan
Kurang Isu menyangkut kepentingan satu ruang
2
Kekhalayakan pelayanan
Tidak
1 Isu tidak menyangkut kepentingan orang
Kekhalayakan
Tabel 1.5 Indikator Layak
NILAI INDIKATOR DESKRIPSI INDIKATOR
Masuk akal, realistis dan sangat relevan untuk dicari
5 Sangat Layak
pemecahan masalahnya berdasarkan tugas dan tanggung jawab
Masuk akal, realistis dan cukup relevan untuk dicari pemecahan
4 Layak
masalahnya berdasarkan tugas dan tanggung jawab
Masuk akal dan realistis namun tidak relevan untuk dicari
3 Cukup Layak
pemecahan masalahnya berdasarkan tugas dan tanggung jawab
2 Kurang Layak Masuk akal dan tidak realistis
1 Tidak Layak Tidak masuk akal dan tidak realistis

Tabel 1.6 Analisis Penilaian Kualitas isu menggunakan APKL


Kriteria Penilaian
NO ISU JUMLAH KUALITAS
A P K L
Kurangnya pengetahuan tentang
1 mobilisasi dini pada ibu pasca sectio 3 3 3 3 12 IV
sesaria di RSUD Palmatak
Belum Optimalnya penggunaan aplikasi
2 rujukan Online oleh Bidan di RSUD 2 3 2 3 10 V
Palmatak
Kurangnya Kepatuhan pengunjung
3 mencuci tangan pada saat membesuk 3 3 4 4 14 II
pasien di RSUD palmatak
Kurangnya pengetahuan ibu nifas
tentang perawatan tali pusat bayi baru
4 2 3 4 4 13 III
lahir di ruang rawat inap kebidanan
RSUD Palmatak
Belum Optimalnya Edukasi Asi
Eksklusif Pada Ibu Pasca Sectio Saesaria
5 4 4 3 4 15 I
Di Ruang Rawat Inap Kebidanan Rsud
Palmatak 2022
Berdasarkan Hasil analisis penilaian Kualitas isu yang
memenuhi syarat setelah menggunakan Teknik APKL adalah :

1. Belum Optimalnya Edukasi Asi Eksklusif Pada Ibu Pasca


Sectio Saesaria Di Ruang Rawat Inap Kebidanan Rsud
Palmatak
2. Kurangnya Kepatuhan pengunjung mencuci tangan pada saat
membesuk pasien di RSUD palmatak
3. Kurangnya pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali
pusat bayi baru lahir di ruang rawat inap kebidanan RSUD
Palmatak
2. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
Selanjutnya, isu prioritas akan menggunakan metode USG.
Metode USG didasarkan Urgency, seberapa mendesak isu tersebut
harus dibahas, Seriousness, seberapa serius isu tersebut harus
dibahas dikaitkan dengan dampak yang akan ditimbulkan, Growth,
seberapa besar isu tersebut akan memburuk jika tidak ditangani
segera.
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan
perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1-5.
1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tingkat tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2) Seriousness (keseriusan), yaitu tingkat keseriusan dari masalah
tersebut, melihat dampak masalah tersebut terhadap
produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya.
3) Growth (tingkat perkembangan masalah), yaitu apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
Tabel 1.7 Metode parameter USG
NO INDIKATOR KETERANGAN
1 Urgent (U) Mendesak permasalahannya
2 Seriousness (S) Akibat jika tidak segera diatasi
3 Growth (G) Berkembangnya masalah penyebabnya dibiarkan

Tabel 1.8 Deskripsi Kriteria Urgency

NILAI INDIKATOR DESKRIPSI INDIKATOR


Sangat Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 1 Bulan
5
Mendesak
4 Mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 3 Bulan
Cukup Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 6 Bulan
3
Mendesak
Kurang Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 1 Tahun
2
Mendesak
Tidak Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu > 1
1
Mendesak Tahun

Tabel 1.9 Deskripsi Kriteria Seriousness


NILAI INDIKATOR DESKRIPSI INDIKATOR
Sangat Serius Dampak isu akan berpengaruh pada semua
5 pelayanan Rumah Sakit (Baik dalam maupun luar
Gedung)
Serius Dampak isu akan berpengaruh pada semua
4
pelayanan Rumah Sakit didalam gedung
Cukup Serius Dampak isu akan berpengaruh pada beberapa
3
ruang pelayanan Rumah Sakit
Kurang Dampak isu akan berpengaruh pada satu ruang
2
Serius pelayanan Rumah Sakit
Tidak Serius Dampak isu akan berpengaruh pada tenaga
1
kesehatan Rumah Sakit
Tabel 1.10 Deskripsi Kriteria Growth

NILAI INDIKATOR DESKRIPSI INDIKATOR


Sangat Cepat Memburuk dalam kurun waktu 1 Bulan
5
Memburuk
4 Cepat Memburuk Memburuk dalam kurun waktu 3 Bulan
Cukup Cepat Memburuk dalam kurun waktu 6 Bulan
3
Memburuk
Kurang Cepat Memburuk dalam kurun waktu 1
2
Memburuk Tahun
Tidak Cepat Memburuk dalam kurun waktu > 1
1
Memburuk Tahun

Tabel 1.11 Analisis Kualitas Isu Menggunakan Alat Analisis USG


KRITERIA
TOTAL
NO MASALAH PENILAIAN PRIORITAS
NILAI
U S G
Belum Optimalnya Edukasi
Asi Eksklusif Pada Ibu Pasca
1 Sectio Saesaria Di Ruang 5 5 3 13 I
Rawat Inap Kebidanan Rsud
Palmatak 2022
Kurangnya Kepatuhan
pengunjung mencuci tangan
2 4 5 2 11 II
pada saat membesuk pasien
di RSUD palmatak
Kurangnya pengetahuan ibu
nifas tentang perawatan tali
3 4 3 2 9 III
pusat bayi baru lahir di
RSUD Palmatak
C. RUMUSAN ISU

Berdasarkan hasil analisis menggunakan teknik USG, Isu paling


prioritas adalah ‘Belum Optimalnya Edukasi Asi Eksklusif Pada Ibu Pasca
Sectio Saesaria Di Ruang Rawat Inap Kebidanan Rsud Palmatak 2022’.
Sehingga terbentuk lah isu berupa ‘Belum Optimalnya Edukasi Asi
Eksklusif Pada Ibu Pasca Sectio Saesaria Di Ruang Rawat Inap
Kebidanan Rsud Palmatak 2022’.

D. INDENTIFIKASI SUMBER ISU (ANALISIS ISU)


Masalah yang terjadi memiliki penyebab yang dapat di analisis
dengan metode Fishbone Diagram. Pada metode ini, analisa penyebab
masalah ditentukan dengan analisis pelayanan jasa dengan model 4S yaitu
Safety (Keselamatan), Surroundings (lingkungan), Suppliers (pemasok),
dan Skills (keterampilan). Analisis Dengan Fishbone Diagram Untuk
Menemukan Hubungan Sebab Akibat Pada Isu ‘Belum Optimalnya
Edukasi Asi Eksklusif Pada Ibu Pasca Sectio Saesaria Di Ruang Rawat
Inap Kebidanan Rsud Palmatak 2022’.

SUPPLIER SKILLS

Sinyal internet tidak Kurangnya


memadai dalam Edukasi Kurangnya
mencari informasi Nakes kesadaran Belum
tentang asi Nakes
Kurangnya banner Optimalnya
eksklusif Edukasi
dan leaflet tentang
asi eksklusif Asi
Eksklusif
Pada Ibu
Tidak adanya Orang Pasca
dukungan disekitar Sectio
Kekhawatiran untuk ibu dari responden Saesaria
Nakes edukasi suami dan memberi susu
tidak dilakukan keluarga formula
dirumah

SURROUNDINGS
SAFETY
Gambar 1.1 FISHBONE Diagram
Setelah membuat diagram Fishbone terdapat 3 (TIGA) sebab
utama yang menyebabkan penulis menganggakat isu tentang ‘Belum
Optimalnya Edukasi Asi Eksklusif Pada Ibu Pasca Sectio Saesaria di
ruang rawat inap kebidanan RSUD Palmatak’. Penyebabnya diantara
lain adalah :

1. Dari nilai SKILLS : Kurangnya edukasi Tenaga kesehatan


tentang asi eksklusif
2. Dari Nilai SUPPLIER : Kurangnya Banner dan leaflet tentang Asi
Eksklusif
Dari 2 (DUA) penyebab utama ini maka penulis akan membuat
dan melaksanakan gagasan kreatif serta penyelesaian dari penyebab-
peyebab ini dan akan dijelaskan lebih rinci pada BAB II.

E. ANALISIS DAMPAK
Isu ‘Belum Optimalnya Edukasi Asi Eksklusif Pada Ibu Pasca
Sectio Saesaria di ruang rawat inap kebidanan RSUD Palmatak Tahun
2022’ dianggap penting oleh penulis dengan mempertimbangkan dampak
yang akan terjadi jika isu ini tidak segera dicarikan solusinya antara lain :
1. Ibu tidak akan memberikan asi eksklusif pada bayinya.
2. Kurangnya kesadaran Tenaga kesehatan KIE Asi eksklusif.
3. Bayi gagal mendapatkan asi eksklusif 0-6 bulan, tanpa cairan atau
makanan apapun selain obat.
4. Suami ataupun keluarga responden tidak peduli tentang pentingnya asi
eksklusif.
5. Bisa menyebabkan stunting pada anak diatas usia 2 tahun.
6. Ibu malas mencari informasi sendiri tentang asi eksklusif.
7. Imunitas pada bayi rendah jika tidak diberikan asi eksklusif.
F. LEMBAR KONFIRMASI ISU

LEMBAR KONFIRMASI ISU

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : drg. Sofwan Fuadi
NIP : 19771004 201101 1 001
Jabatan : Direktur RSUD Palmatak
Instansi : RSUD Palmatak

Mendukung dan menyetujui Core Issue dari:


Nama : Agustini, A.Md.Keb
NIP : 19970824 202202 2 002
Jabatan : Bidan terampil
Instansi : RSUD Palmatak
Core Issue : ‘Belum Optimalnya Edukasi Asi Eksklusif Pada Ibu Pasca
Sectio Saesaria di ruang rawat inap kebidanan RSUD
Palmatak Tahun 2022’

Anambas, Oktober 2022


PENGESAHAN COACH DAN MENTOR

COACH MENTOR

Alfithar Meirosandra drg . Sofwan Fuadi


NIP. NIP.197710042011011001

G. JUDUL AKTUALISASI
‘Belum Optimalnya Edukasi Asi Eksklusif Pada Ibu Pasca Sectio Saesaria
di ruang rawat inap kebidanan RSUD Palmatak Tahun 2022’.
BAB II

PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. RANCANGAN AKTUALISASI
a. Unit Kerja
Penulis merupakan Bidan Terampil yang melakukan pelayanan
medis gawat darurat dan pelayanan rawat jalan di RSUD Palmatak
b. Indentifikasi isu
Berdasarkan konsultasi dan pengamatan unit kerja. Dimana ada isu
yang menarik perhatian saya, diantaranya :
1) Kurangnya pengetahuan tentang mobilisasi dini pada ibu pasca
sectio sesaria di RSUD Palmatak
2) Belum Optimalnya penggunaan aplikasi rujukan Online oleh
Bidan di RSUD Palmatak
3) Kurangnya Kepatuhan pengunjung mencuci tangan pada saat
membesuk pasien di RSUD palmatak
4) Kurangnya pengetahuan ibu nifas tentang perawatan tali pusat
bayi baru lahir di ruang rawat inap kebidanan RSUD Palmatak
5) Belum Optimalnya Edukasi Asi Eksklusif Pada Ibu Pasca Sectio
Saesaria di ruang rawat inap kebidanan RSUD Palmatak
c. Isu yang diangkat
Isu yang diangkat dan akan dijadikan kegiatan aktualisasi yaitu:
‘Belum Optimalnya Edukasi Asi Eksklusif Pada Ibu Pasca
Sectio Saesaria di ruang rawat inap kebidanan RSUD Palmatak
Tahun 2022’.
d. Gagasan pemecahan Isu
Tabel 2.1 Jenis dan sumber kegiatan

NO JENIS KEGIATAN SUMBER KEGIATAN


1 Membuat inform consent SKP
2 Mendesain leaflet asi
Kreatifitas
eksklusif
3 Membuat Banner Asi
Kreaatifitas
Eksklusif
4 Membuat pre -test dan
Kreativitas
Post-test
5 Melakukan Persiapan
Kreativitas
Pemberian KIE
6 Memberikan Edukasi
tentang Asi Eksklusif SKP
pada ibu dan keluarga
7 Monitoring dan evaluasi
Kreativitas
pelaksanaan kegiatan
e. Rancangan aktualisasi

Tabel 2.2 Rancangan Kegiatan


KONTRIBUSI
TERHADAP VISI, PENGUATAN
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA
No Kegiatan Tahapan OUTPUT/Hasil MISI, KINERJA NILAI
PELATIHAN AGENDA II
UTAMA ORGANISASI
ORGANISASI
1 Membuat 1. Melakukan Terlaksananya Mengawali kegiatan dengan melakukan Kegiatan ini Sesuai Terlaksananya
inform konsultasi konsultasi dengan pertemuan dengan Pimpinan, Sebelum dengan kontribusi kegiatan
consent dengan Pimpinan Pimpinan melakukan pertemuan saya sudah menyiapkan terhadap misi RSUD pembuatan
data dan bahan rancangan kegiatan saya secara Palmatak adalah inform consent
Transparan (MP.Akuntabel) Memberikan merupakan
pelayanan kesehatan menguatkan
2. Menjelaskan Pembuatan inform Menghargai pimpinan dengan berbicara sopan secara profesional, nilai Berdedikasi
kepada Pimpinan consent dan santun serta antusias ketika berkonsultasi aman, cepat, tepat dalam organisasi
ide membuat tersampaikan dengan Pimpinan (MP.Harmonis dan MP. dan terpadu sesuai
inform consent Adaptif)
3. Mencari Tersedianya bahan Saya antusias menjelaskan ide dan referensi kebutuhan
referensi sebagai referensi inform consent yang saya buat untuk meminta masyarakat,
bahan persetujuan dari ibu sebelum di edukasi (MP
Adaptif)
4. Membuat format Formulir Dengan adanya inform consent memudahkan
inform consent persetujuan komunikasi dan kesediaan bekerja sama
tindakan asuhan dalam pemberian edukasi dan pengisian Inform
kebidanan (sesuai consent (MP Berorientasi Pelayanan, MP
SKP) Kolaboratif)
5. Melaporkan dan Mendapat Meminta persetujuan dan membuat pimpinan
meminta persetujuan merasa dihargai karena persetujuannya
persetujuan hasil pimpinan diperlukan inform consent dan setiap
inform consent perubahan format (MP Adaptif dan MP
kepada pimpinan harmonis)

6. Mencetak inform Inform consent Inform consent menjadi Tepat guna karena
consent dicetak sudah disetujui ibu sendiri (MP Berorentasi
Pelayan, MP Loyal, MP Adaptif, MP
Akuntabel)
7. Meminta tanda Dibuktikan pada mendapat tanda tangan dari pimpinan di
tangan pimpinan lembar inform lembar konsul tentang inform consent (MP
consent Kompeten, MP Berorientasi pelayanan)

2 Mendesain 1. Melakukan Terlaksananya Mengawali kegiatan dengan melakukan Kegiatan ini Sesuai Terlaksananya
leaflet asi konsultasi konsultasi dengan pertemuan dengan Pimpinan, Sebelum dengan kontribusi kegiatan
eksklusif dengan Pimpinan Pimpinan melakukan pertemuan saya sudah menyiapkan terhadap misi RSUD pembuatan
data dan bahan rancangan kegiatan saya secara Palmatak adalah leaflet
transparan (MP.Akuntabel) Memberikan merupakan
2. Menjelaskan Pembuatan leaflet Menghargai pimpinan dengan berbicara pelayanan kesehatan menguatkan
kepada Pimpinan asi eksklusif sopan dan santun ketika berkonsultasi dengan secara profesional, nilai Berdedikasi
ide mendesain Pimpinan dengan proaktif (MP.Harmonis aman, cepat, tepat dalam organisasi
leaflet asi dan MP. Adaptif) dan terpadu sesuai
eksklusif kebutuhan
3. Mencari Tersedianya bahan Saya membuat rincian deskripsi pentingnya masyarakat,
referensi sebagai referensi pengetahuan asi eksklusif pada leaflet (MP
bahan mendesain Adaptif)
leaflet
4. Membuat desain Adanya leaflet asi Dengan adanya leaflet asi eksklusif
leaflet asi eksklusif memudahkan responden dalam membaca dan
eksklusif bagi tenaga kesehatan memberikan edukasi
pentingnya asi eksklusif bagi bayinya (MP
Berorientasi Pelayanan, MP Kolaboratif)
5. Melaporkan dan Mendapat Meminta persetujuan dan membuat Pimpinan
meminta persetujuan merasa dihargai karena persetujuannya
persetujuan hasil pimpinan diperlukan dalam pembuatan leaflet asi
leaflet asi eksklusif dengan Proaktif (MP Adaptif dan
eksklusif kepada MP harmonis)
pimpinan Pimpinan yang telah mendukung dengan
antusias membangun kerja sama yang sinergis
sesuai saat membuat leaflet asi eksklusif (MP
Loyal)
6. Mencetak leaflet leaflet asi eksklusif leaflet asi eksklusif menjadi Tepat guna karena
asi eksklusif dicetak sudah di buat semudah mungkin agar
responden mengerti maksud dan tujuan (MP
Berorentasi Pelayan, MP Kompeten)
Pimpinan turut serta berkontribusi dalam
mengevaluasi bahan kertas percetakan leaflet
(MP Loyal)
7. Meminta tanda Dibuktikan pada Mendapat tanda tangan dari pimpinan (MP
tangan pimpinan lembar lembar Kompeten, MP Berorientasi pelayanan)
catatan bimbingan Pimpinan memberikan ruang kerja sama
leaflet asi eksklusif kepada penulis agar bisa membuat leaflet asi
eksklusif (MP Kolaboratif)
3 Membuat 1. Melakukan Terlaksananya Mengawali kegiatan dengan melakukan Kegiatan ini Sesuai Terlaksananya
Banner Asi konsultasi dengan konsultasi dengan pertemuan dengan pimpinan, Sebelum dengan kontribusi kegiatan
Eksklusif pimpinan pimpinan melakukan pertemuan saya sudah menyiapkan terhadap misi RSUD pembuatan
data dan bahan rancangan kegiatan saya secara Palmatak adalah Banner
Transparan (MP.Akuntabel) Memberikan merupakan
2. Menjelaskan Pembuatan banner Menghargai pimpinan dengan berbicara pelayanan kesehatan menguatkan
kepada pimpinan asi eksklusif sopan dan santun ketika berkonsultasi dengan secara profesional, nilai Berdedikasi
ide membuat Pimpinan secara proaktif (MP.Harmonis dan aman, cepat, tepat dalam organisasi
banner asi MP. Adaptif) dan terpadu sesuai
eksklusif
3. Mencari Tersedianya bahan Saya membuat rincian deskripsi pentingnya kebutuhan
referensi sebagai referensi pengetahuan asi eksklusif pada Banner (MP masyarakat,
bahan membuat Adaptif)
banner
4. membuat banner Adanya banner asi Dengan adanya Banner asi eksklusif
asi eksklusif eksklusif memudahkan ibu dalam membaca dan bagi
tenaga kesehatan memberikan edukasi melihat
pentingnya asi eksklusif bagi bayinya (MP
Berorientasi Pelayanan, MP Kolaboratif)
5. Melaporkan dan Mendapat Meminta persetujuan dan membuat pimpinan
meminta persetujuan merasa dihargai karena persetujuannya
persetujuan hasil pimpinan diperlukan dalam pembuatan Banner asi
banner asi eksklusif (MP harmonis)
eksklusif kepada pimpinan yang telah mendukung dengan
pimpinan antusias membangun kerja sama yang sinergis
sesuai saat membuat Banner asi eksklusif (MP
Loyal dan MP Adaptif)
6. Mencetak Banner banner asi eksklusif Banner asi eksklusif menjadi Tepat guna
asi eksklusif dicetak karena sudah di buat semudah mungkin agar
responden mengerti maksud dan tujuan (MP
Berorentasi Pelayan, MP Kompeten)
7. Meminta tanda Dibuktikan pada mendapat tanda tangan dari pimpinan (MP
tangan pimpinan lembar catatan Kompeten, MP Berorientasi pelayanan)
bimbingan tentang pimpinan memberikan ruang kerja sama
banner asi eksklusif kepada penulis agar bisa membuat Banner asi
eksklusif (MP Kolaboratif)
4 Membuat 1. Melakukan Terlaksananya Mengawali kegiatan dengan melakukan Kegiatan ini Sesuai Terlaksananya
pre -test dan konsultasi konsultasi dengan pertemuan dengan pimpinan, Sebelum dengan kontribusi kegiatan
Post-test dengan pimpinan melakukan pertemuan saya sudah menyiapkan terhadap misi RSUD pembuatan pre -
pimpinan data dan bahan rancangan kegiatan saya secara Palmatak adalah test dan Post-test
Transparan (MP.Akuntabel) Memberikan merupakan
2. Menjelaskan Pembuatan Menghargai pimpinan dengan berbicara sopan pelayanan kesehatan menguatkan
kepada membuat pre -test dan santun ketika berkonsultasi dengan secara profesional, nilai Berdedikasi
pimpinan ide dan Post-test Pimpinan (MP.Harmonis) aman, cepat, tepat dalam organisasi
membuat pre - pengetahuan asi dan terpadu sesuai
test dan Post- eksklusif kebutuhan
test masyarakat,
pengetahuan asi
eksklusif
3. Mencari Tersedianya bahan Saya menjelaskan ide dan referensi membuat
referensi referensi pre -test dan Post-test pengetahuan asi ekslusif
sebagai bahan dengan antusias (MP Adaptif)
membuat pre -
test dan Post-
test
pengetahuan asi
eksklusif
4. membuat pre - Adanya membuat Dengan adanya pre -test dan Post-test
test dan Post- pre -test dan Post- pengetahuan asi ekslusif bisa melihat
test test pengetahuan asi perkembangan pengetahuan setelah di
pengetahuan asi eksklusif edukasi (MP Berorientasi Pelayanan, MP
eksklusif Kolaboratif)
5. Melaporkan dan Mendapat Meminta persetujuan dan membuat pimpinan
meminta persetujuan merasa dihargai karena persetujuannya
persetujuan pimpinan diperlukan membuat pre -test dan Post-test
hasil pre -test
dan Post-test pengetahuan asi eksklusif (MP Loyal dan MP
pengetahuan asi harmonis)
eksklusif
kepada
pimpinan
6. Mencetak membuat pre -test pre -test dan Post-test pengetahuan asi
format pre -test dan Post-test eksklusif menjadi Tepat guna karena sudah di
dan Post-test pengetahuan asi isi ibu sendiri (MP Berorentasi Pelayan, MP
pengetahuan asi eksklusif dicetak Kompeten)
eksklusif
7. Meminta tanda Dibuktikan pada mendapat tanda tangan dari pimpinan (MP
tangan lembar catatan Kolaboratif)
pimpinan bimbingan tentang
membuat pre -test
dan Post-test
pengetahuan asi
eksklusif
5 Melakukan 1. Bekoordinasi Didapatkannya Dalam berkoordinasi dengan kepala ruangan Kegiatan ini Sesuai Terlaksananya
Persiapan dengan kepala dukungan dan jadwal kebidanan saya akan mengedepankan dengan kontribusi kegiatan
Pemberian ruang kebidanan kegiatan responsivitas serta bersikap ramah dan sopan. terhadap misi RSUD persiapan
KIE (MP Berorientasi Pelayanan) Palmatak adalah pemberian KIE
Dalam berkoordinasi dengan kepala ruangan Memberikan merupakan
saya menyampaikan rencana kegiatan pelayanan kesehatan menguatkan
aktualisasi secara transparan. (MP secara profesional, nilai Profesional
Akuntabel) aman, cepat, tepat dalam organisasi
2. Menyiapkan Inform consent Saya akan menyusun inform consent yang dan terpadu sesuai
Inform consent tersedia sesuai (MP Kompeten) kebutuhan
untuk kepala masyarakat,
ruangan
kebidanan
3. Menyiapkan Leaflet tersedia Saya akan menyiapkan leaflet yang sesuai
leaflet dengan materi pemberian Komunikasi,
informasi dan edukasi KIE (MP Kompeten)
4. Menyiapkan Banner Tersedia Saya akan menyipkan banner yang sesuai
Banner dengan materi pemberian Komunikasi,
informasi dan edukasi KIE (MP Kompeten)
5. Meminta Mendapat Meminta persetujuan dan membuat kepala
persetujuan persetujuan dari ruangan kebidanan merasa dihargai karena
untuk kepala ruangan persetujuannya diperlukan dalam pembuatan
mengambil data kebidanan Banner asi eksklusif (MP harmonis)
6. Mendata ibu Tersedianya data ibu Saya akan mendata ibu pasca sectio caesarea
pasca Sectio pasca sectio caesarea secara responsive (MP Berorientasi
Caesarea Pelayanan)
Sebagai penulis dalam pengambilan data saya
lakukan dengan jujur (MP Akuntabel)
Saya akan mengumpulkan data ibu pasca sectio
caesarea dengan sebaik mungkin (MP
Kompeten)
Saya melakukan pendataan tanpa membeda-
bedakan pasien menurut latar belakangnya
(Harmonis)
Saya tidak akan mempublikasikan data-data
pasien yang bersifat rahasia (Loyal)
Saya mendata ibu pasca Sectio caesarea
menyesuaikan dengan kondisi pasien terkini di
ruangan kebidanan. (MP Adaptif)
Saat melakukan pendataan saya terbuka untuk
bekerjasama dengan rekan sejawat (MP
Kolaboratif)
7. Meminta tanda Dibuktikan pada mendapat tanda tangan dari kepala ruang
tangan kepala lembar catatan kebidanan (MP Kompeten, MP Berorientasi
ruang kebidanan bimbingan tentang pelayanan)
persiapan pemberian Kepala ruangan kebidanan memberikan ruang
KIE kerja sama kepada penulis agar bisa mendata
dan melakukan pemberian edukasi kepada
pasien (MP Kolaboratif)
6 Memberikan 1. Membagikan Sudah dibagikan Saya membagikan informn consent tanpa Kegiatan ini Sesuai Terlaksananya
Edukasi Inform consent membeda-bedakan pasien menurut latar dengan kontribusi kegiatan
tentang Asi belakangnya (Harmonis) terhadap misi RSUD pemberian KIE
Eksklusif 2. Membagikan Sudah dibagikan Saya membagikan susu dan makanan tanpa Palmatak adalah merupakan
pada ibu dan susu dan membeda-bedakan pasien menurut latar Memberikan menguatkan
keluarga makanan belakangnya (Harmonis) pelayanan kesehatan
3. Melakukan pre- Hasil pengetahuan Dalam melakukan pretest kepada pasien saya secara profesional, nilai Profesional
test awal yang di akan bersikap ramah (MP Berorientasi aman, cepat, tepat dalam organisasi
buktikan dengan Pelayanan) dan terpadu sesuai
adanya daftar nilai Saya akan melakukan pretest secara kebutuhan
transparan dan antusias (MP Akuntabel dan masyarakat,
MP Adaptif)
Saya akan melaksanakan pretest sebaik
mungkin (MP Kompeten)
Saya akan melaksanakan pretest tanpa
membeda-bedakan pasien berdasarkan latar
belakangnya (MP Harmonis)
Saya tidak akan mempublikasikan data
responden terkait data yang bersifat rahasia
(MP Loyal)
4. Memberikan laporan pemberian Dalam memberikan Komunikasi Informasi
Komunikasi Komunikasi dan Edukasi (KIE) kepada pasien saya akan
Informasi dan Informasi dan bersikap ramah dan bekerja sama dengan
Edukasi (KIE) Edukasi (KIE) Asi sejawat (MP Berorientasi Pelayanan dan
tentang Asi ekslusif MP Kolaboratif)
ekslusif menggunakan Saya akan Memberikan Komunikasi Informasi
menggunakan leaflet (SKP) dan Edukasi (KIE) secara transparan (MP
leaflet Akuntabel)
Saya akan Memberikan Komunikasi
Informasi dan Edukasi (KIE) sebaik mungkin
(MP Kompeten)
Saya akan Memberikan Komunikasi Informasi
dan Edukasi (KIE) tanpa membeda-bedakan
pasien berdasarkan latar belakangnya (MP
Harmonis)
Saya tidak akan mempublikasikan data
responden terkait data yang bersifat rahasia
(MP Loyal)
7 Monitoring 1. Melakukan Evaluasi akhir Saya akan melakukan posttest dengan ramah Kegiatan ini Sesuai Terlaksananya
dan evaluasi post-test pengetahuan yang Akuntabel Saya akan melakukan posttest dengan kontribusi kegiatan
pelaksanaan dibuktikan dengan secara transparan (MP Berorientasi terhadap misi RSUD evaluasi dan
kegiatan hasil post test Pelayanan) Palmatak adalah pelaporan
Saya akan melaksanakan posttest sebaik Memberikan merupakan
mungkin (kinerja terbaik) (MP Kompeten) pelayanan kesehatan menguatkan
Saya akan melaksanakan posttest tanpa secara profesional, nilai
membeda-bedakan pasien berdasarkan latar aman, cepat, tepat PROFESIONAL
belakangnya (MP Harmonis) dan terpadu sesuai dalam
Saya tidak akan mempublikasikan data kebutuhan organisasi.
responden terkait data yang bersifat rahasia masyarakat,
(MP Loyal)
Saat melakukan posttest saya akan bersikap
proaktif terhadap pasien (MP Adaptif)
Saat melakukan posttest saya akan bersinergi
dengan rekan sejawat (MP Kolaboratif )
2. Menganilisis Tersedianya analisis Saya akan menganalisis hasil kegiatan untuk
hasil pre-test, hasil pre-test, post- perbaikan pelayanan (MP Berorientasi
Post-test test Pelayanan)
Saya menganalisis hasil pretest dan posttest
secara transparan (MP Akuntabel)
Saya akan menganalisis hasil kegiatan dengan
menampilkan kinerja terbaik. (MP Kompeten)
Saya akan menghargai hasil evaluasi kegiatan
yang telah dievaluasi (MP Harmonis)
Saya menjaga kerahasiaan hasil analisis
dengan menggunakan inisial nama pasien (MP
Loyal)
Dalam mengevaluasi hasil kegiatan saya akan
bersikap antusias (MP Adaptif)
Saya akan terbuka terkait adanya saran dan
masukan untuk mencapai nilai tambah (MP
Kolaboratif )
3. Menyusun Tersedianya laporan Saya akan menyusun laporan hasil kegiatan
laporan hasil hasil kegiatan dengan kinerja terbaik. (MP Kompeten)
kegiatan Saya akan menyelaraskan beberapa data
menjadi satu kesatuan laporan yang utuh (MP
Harmonis)
4. Melaporkan Pimpinan telah Saya akan melaporkan hasil kegiatan
kepada mengetahui hasil aktualisasi untuk menciptakan lingkungan
pimpinan kegiatan aktualisasi, kerja yang kondusif (MP Harmonis)
dokumentasi foto Saya akan berdedikasi untuk melaporkan hasil
kegiatan aktualisasi kepada pimpinan (MP
Loyal)
Saya akan bersikap proaktif dalam melaporkan
hasil kegiatan aktualisasi (MP Adaptif)
Saya akan terbuka untuk menerima masukan
terkait laporan hasil kegiatan aktualisasi (MP
Kolaboratif )
B. JADWAL KEGIATAN
Table 2.3 Jadwal kegiatan

Rencana Aktualisasi Pelaksanaa Aktualisasi


No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/hasil SEP OKT SEP OKT
III IV I II II IV III IV I II II IV
1 Membuat 1. Melakukan konsultasi dengan Terlaksananya konsultasi dengan
inform Pimpinan Pimpinan
consent 2. Menjelaskan kepada Pembuatan inform consent
Pimpinan ide membuat inform tersampaikan
consent
3. Mencari referensi sebagai Tersedianya bahan referensi
bahan
4. Membuat format inform Formulir persetujuan tindakan
consent asuhan kebidanan (sesuai SKP)
5. Melaporkan dan meminta Mendapat persetujuan pimpinan
persetujuan hasil inform
consent kepada pimpinan
6. Mencetak inform consent Inform consent dicetak
7. Meminta tanda tangan Dibuktikan pada lembar inform
pimpinan consent
2 Mendesai 1. Melakukan konsultasi dengan Terlaksananya konsultasi dengan
n leaflet Pimpinan Pimpinan
asi 2. Menjelaskan kepada Pembuatan leaflet asi eksklusif
eksklusif Pimpinan ide mendesain
leaflet asi eksklusif
3. Mencari referensi sebagai Tersedianya bahan referensi
bahan mendesain leaflet
4. Membuat desain leaflet asi Adanya leaflet asi eksklusif
eksklusif
5. Melaporkan dan meminta Mendapat persetujuan pimpinan
persetujuan hasil leaflet asi
eksklusif kepada pimpinan
6. Mencetak leaflet asi eksklusif leaflet asi eksklusif dicetak
7. Meminta tanda tangan Dibuktikan pada lembar lembar
pimpinan catatan bimbingan leaflet asi
eksklusif
3 Membuat 1. Melakukan konsultasi dengan Terlaksananya konsultasi dengan
Banner pimpinan pimpinan
Asi 2. Menjelaskan kepada Pembuatan banner asi eksklusif
Eksklusif pimpinan ide membuat banner
asi eksklusif
3. Mencari referensi sebagai Tersedianya bahan referensi
bahan membuat banner
4. membuat banner asi eksklusif Adanya banner asi eksklusif
5. Melaporkan dan meminta Mendapat persetujuan pimpinan
persetujuan hasil banner asi
eksklusif kepada pimpinan
6. Mencetak Banner asi banner asi eksklusif dicetak
eksklusif
7. Meminta tanda tangan Dibuktikan pada lembar catatan
pimpinan bimbingan tentang banner asi
eksklusif
4 Membuat 1. Melakukan konsultasi dengan Terlaksananya konsultasi dengan
pre -test pimpinan pimpinan
dan Post- 2. Menjelaskan kepada Pembuatan membuat pre -test dan
test pimpinan ide membuat pre - Post-test pengetahuan asi
test dan Post-test pengetahuan eksklusif
asi eksklusif
3. Mencari referensi sebagai Tersedianya bahan referensi
bahan membuat pre -test dan
Post-test pengetahuan asi
eksklusif
4. membuat pre -test dan Post- Adanya membuat pre -test dan
test pengetahuan asi eksklusif Post-test pengetahuan asi
eksklusif
5. Melaporkan dan meminta Mendapat persetujuan pimpinan
persetujuan hasil pre -test dan
Post-test pengetahuan asi
eksklusif kepada pimpinan
6. Mencetak format pre -test dan membuat pre -test dan Post-test
Post-test pengetahuan asi pengetahuan asi eksklusif dicetak
eksklusif
7. Meminta tanda tangan Dibuktikan pada lembar catatan
pimpinan bimbingan tentang membuat pre -
test dan Post-test pengetahuan asi
eksklusif
5 Melakuk 1. Bekoordinasi dengan kepala Didapatkannya dukungan dan
an ruang kebidanan jadwal kegiatan
Persiapan 2. Menyiapkan Inform consent Inform consent tersedia
Pemberia untuk kepala ruangan
n KIE kebidanan
3. Menyiapkan leaflet Leaflet tersedia
4. Menyiapkan Banner Banner Tersedia
5. Meminta persetujuan untuk Mendapat persetujuan dari kepala
mengambil data ruangan kebidanan
6. Mendata ibu pasca Sectio Tersedianya data ibu pasca sectio
Caesarea caesarea
7. Meminta tanda tangan kepala Dibuktikan pada lembar catatan
ruang kebidanan bimbingan tentang persiapan
pemberian KIE
6 Membe 1. Membagikan Inform consent Sudah dibagikan
rikan 2. Membagikan susu dan Sudah dibagikan
Edukasi makanan
tentang 3. Melakukan pre-test Hasil pengetahuan awal yang di
Asi buktikan dengan adanya daftar
Eksklus nilai
if pada 4. Memberikan Komunikasi laporan pemberian Komunikasi
ibu dan Informasi dan Edukasi (KIE) Informasi dan Edukasi (KIE)
keluarg tentang Asi ekslusif Asi ekslusif menggunakan leaflet
a menggunakan leaflet (SKP)
Monitori 1. Melakukan post-test Evaluasi akhir pengetahuan yang
7
ng dan dibuktikan dengan hasil post test
evaluasi
pelaksan
aan
kegiatan
1. Menganilisis hasil pre-test, Tersedianya analisis hasil pre-test,
Post-test post-test
2. Menyusun laporan hasil Tersedianya laporan hasil kegiatan
kegiatan
3. Melaporkan kepada pimpinan Pimpinan telah mengetahui hasil
kegiatan aktualisasi, dokumentasi
foto
C. MATRIKS REKAPITULASI HABITUASI MATA PELATIHAN AGENDA II

Table. 2.4 Matriks Rekapitulasi

KEGIATAN Jumlah
NO Nama Pelatihan Rencana
1 2 3 4 5 6 7
Aktualisasi
1 Berorientasi Pelayanan 4 3 3 2 3 2 1 18
2 Akuntabel 2 2 1 1 2 2 1 11
3 Kompeten 1 2 1 1 6 2 1 14
4 Harmonis 2 2 2 3 1 3 1 14
5 Loyal 1 2 1 1 1 2 1 9
6 Adaptif 3 4 2 2 1 1 1 14
7 Kolaboratif 1 2 1 2 2 1 1 10
Jumlah Aktualisasi 90
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Permasalahan utama yang ada di RSUD Palmatak
Kabupaten Kepulauan Anambas yaitu ‘Belum Optimalnya Edukasi
Asi Eksklusif Pada Ibu Pasca Sectio Saesaria di ruang rawat inap
kebidanan RSUD Palmatak Tahun 2022’. Berdasarkan
permasalahan diatas, maka gagasan untuk menyelesaikan masalah
tersebut yaitu :
1. Membuat inform consent
2. Mendesain leaflet asi eksklusif
3. Membuat Banner Asi Eksklusif
4. Membuat pre -test dan Post-test
5. Melakukan Persiapan Pemberian KIE
6. Memberikan Edukasi tentang Asi Eksklusif pada ibu dan
keluarga
7. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
Kegiatan yang dilaksanakan selama aktualisasi berkaitan
dengan nilai-nilai dasar PNS BerAHKLAK (Berorientasi pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).

B. SARAN
Dalam melaksanakan rancangan aktualisasi ini diharapkan
semua petugas yang bekerja dirumah sakit dapat mengoptimalkan
Leaflet serta Banner yang sudah disiapkan oleh Penulis agar
pemberian asi ekslusif berjalan sukses tidak hanya dirumah sakit,
dan bagi Penulis dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS
serta harapan kepada semua pihak untuk dapat mendukung dalam
melaksanakan aktualisasi ini.
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014


Tentang Aparatur Sipil Negara.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil.
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Wawasan Kebangsaan
dan Nilai-Nilai Bela Negara.
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan II dan Golongan III. Jakarta. Lembaga Administrasi
Negara. 2019.
Analisis Isu Kontemporer. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III.
Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. 2019.
Kesiapsiaagaan Bela Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III.
Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Berorientasi
Pelayanan. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Akuntabel. Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kompeten.
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Harmonis.
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Loyal.
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Adaptif.
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kolaboratif.
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. SMART ASN.
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. MANAJEMEN ASN.
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta.
41 Lembaga Administrasi Negara. 2017. AKTUALISASI.
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta.
Eris, kusnadi. 2011 “Fishbone diagram dan langkah-langkah
pembuataannya
https://eriskusnadi.com/2011/12/24/fishbone-diagram-dan-
langkah-langkah-pembuatannya/
IDAI. 2013 “Klinik Asi, nilai nutrisi air susu ibu “
https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/nilai-nutrisi-air-
susu-ibu
Pariaman, RSUD.2017 “Mobilisasi Dini”
https://rsudpariaman.sumbarprov.go.id/read-
post/MOBILISASI-DINI.html
IDAI.2012 “Manajemen Laktsai”
https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/manajemen-laktasi
LAMPIRAN

Lampiran 1 ( Profil RSUD Palmatak )

A. GAMBARAN SINGKAT RSUD PALMATAK


Rumah Sakit Umum Daerah Palmatak merupakan program kerja
dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia yang awalnya bernama
Rumah Sakit Lapangan Natuna, kemudian berganti menjadi Rumah Sakit
Lapangan yang secara resmi berdiri pada tanggal 15 Mei 2006 yang
diresmikan langsung oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia yaitu
DR. dr. Siti Fadilah Supari. Rumah Sakit Lapangan Natuna merupakan
sebuah rumah sakit yang terdiri dari beberapa kontainer besi yang disusun
dan dimodifikasi sedemikian rupa menjadi sebuah rumah sakit dangan luas
100 x 50 m². Letak awal berdirinya masih ikut Pemerintahan Daerah
Kabupaten Natuna, sekarang setelah Kabupaten Natuna mengalami
pemekaran wilayah, maka sekarang diambil alih pengelolaannya oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas sehingga berganti
nama dengan RSL Anambas Kabupaten Kepulauan Anambas dan
sekarang sudah berganti lagi menjadi Rumah Sakit Umum Daerah
Palmatak.
Tujuan pendirian Rumah Sakit ini oleh Kementerian Kesehatan RI
pada mulanya untuk melayani kasus-kasus gawat darurat yang harus
segera ditangani. Karena kebutuhan pelayanan kesehatan di Kabupaten
Natuna semakin meningkat, rumah sakit berjalan selayaknya rumah sakit
Tipe C (berdasarkan SK MENKES RI No. 328/ Menkes/SK/2006 tentang
Penetapan Rumah Sakit Umum Lapangan Kabupaten Kepulauan
Anambas Provinsi Kepulauan Riau) yang melayani pasien rawat jalan, unit
gawat darurat, rawat inap dan operasi emergensi maupun non emergensi.
Sampai sekarang RSUD Palmatak Kabupaten Kepulauan Anambas
telah banyak memberikan pelayanan kesehatan masyarakat secara optimal
dan prima. Terbukti sekarang telah menjadi Rumah Sakit tujuan rujukan
bagi seluruh Puskesmas di wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas.
Dengan berjalannya waktu, Rumah Sakit Umum Lapangan Kabupaten
Kepulauan Anambas yang pada awalnya berupa bangunan kontainer yang
di modifikasi, serta berkat dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Kepulauan Anambas. Sekarang sedang dimulai pembangunan bagunan
fisik Rumah Sakit untuk menyongsong perubahan.
Sebagai payung hukum dalam penyelenggaraan kesehatan kepada
masyarakat dalam perkembangan RSUD palmatak didukung dengan
hukum yang ditetapkan sebagai berikut :
1. Keputusan Bupati Kepulauan Anambas Nomor 67 tahun 2021 tentang
susunan organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Umum Daerah
Palmatak.

2. Sertifikat Akreditasi rumah Sakit Nomor : KARS-


SERT/Per/496/1/2022 bahwa telah memenuhi standar akreditasi
Rumah sakit dan dinyatakan lulus tingkat Perdana.
B. GAMBARAN UMUM
1. Internal Rumah Sakit
a. Status kepemilikan : Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas
b. Kelas Rumah sakit : Tipe D Non pendidikan
c. Luas tanah : 11.125 m²
d. Luas bangunan : 100 x 50 m².
e. Fasilitas Listrik : - PLN : 200 KVA
- Generator : - 60 KVA
- 100 KVA
- 100 KVA

f. Fasilitas air : Sumur Bor :8M


g. Fasilitas gas : Jumlah Pemakaian O2 : 540.000 Liter
/ Pertahun
Jumlah Pemakaian N2O :
h. Tata Udara : - Ac : 43 Unit
i. Peralatan : Alat – alat Besar : 5 Buah
j. Transfortasi : - Ambulan : 4 Buah
- Mobil Jenazah : 1 Buah
- Kendaraan Dinas : - 1 buah
Mobil
: - 9 buah
Honda
k. Lahan Parkir :-
l. Komputer : 10 Buah
m. Laptop / Note Book : 4 Buah
n. Printer : 8 Buah
o. Kotak Saran : 1 Buah
p. Tempat sampah : - Infeksius :6
- Non Infeksius : 12
2. External Rumah sakit
a. Luas Wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas : 509,1 m²
b. Jumlah Kecamatan : 10
c. Jumlah Desa / Kelurahan : 54
d. Jumlah Puskesmas : 10
e. Jumlah Puskesmas Pembantu : 40
f. Rumah Sakit di Kabupaten Kepulauan Anambas antara lain :
- RSUD Palmatak
- RSUD Tarempa
- RSUD Jemaja
Sesuai dengan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi
masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan
yang setinggi – tingginya. Maka RSUD Palmatak memiliki Visi, Misi,
Motto, Budaya kerja dan Tujuan sebagai berikut :

1. Visi Rumah sakit umum daerah Palmatak


“Rumah Sakit Yang Menjadi Pusat Rujukan dengan Pelayanan
Spesialistik Dasar di Kabupaten Kepulauan Anambas.”
2. Misi Rumah sakit umum daerah Palmatak
a) Memberikan pelayanan kesehatan secara profesional, aman,
cepat, tepat dan terpadu sesuai kebutuhan masyarakat;
b) Mengusahakan perbaikan pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan disertai keramahan dan kepedulian yang
tinggi bagi pelanggan;
c) Menciptakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan bermutu
sesuai standar;
d) Meningkatkan kesejahteraan dan kinerja karyawan.
3. Motto
“Kepuasan dan Keselamatan anda adalah prioritas kami
4. TUJUAN
a. Menyelenggarakan praktek bisnis yang sehat, berorientasi pada prinsip
perekonomian melalui pengelolaan RSUD Palmatak yang
menerapkankaidahtatakelola RSUD Palmatak yang
baikdengantetapmelaksanakanfungsisosialdantidaksemata-
matamencarikeuntungan.
b. Meningkatkan layanan Kesehatan kepada masyarakat dari segikualitas.
c. Mengembangkan pelayanan kesehatan seiring dengan meningkatnya
tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang terusber kembang secara dinamis.
d. Menjadikan RSUD Palmatak sebagai rumah sakit rujukan bagi masyarakat
di
Kabupaten Kepulauan Anambas dan sekitarnya.
A. DASAR HUKUM
Sebagai pedoman untuk menyelenggarakan kegiatan – kegiatan Rumah
sakit dibutuhkan peraturan – peraturan yang dapat digunakan sebagai paying
hokum Rumah sakit. Dasar hokum atau peratura –peraturan tersebut antara lain:
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara ( Lembaran Negara Ri tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Ri Nomor 4355);
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
5. Pearaturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
6. Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 sebagai pengganti
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJMD;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
11. Undang – undang nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik ( Lembaran
Negara Ri tahun 2009 Nomopr 112, Tambahan Lembaran Negara Ri Nomor
538)
12. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan (Lembaran
Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor
5063);
13. Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit (Lembaran
Negara RI Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor
5072);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJMD;
15. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara
RI Nomor 5607);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah;
B. TUGA POKOK DAN FUNGSI
Rumah Sakit Umum Daerah Palmatak merupakan unsure pendukung
tugas Bupati dibidang pelayanan kesehatan. Tugas pokok RSUD Palmatak
adalah melaksanakan pelayanan pengobatan, pemulihan peningkatan
kesejahteraan dan pencegahan penyakit.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut RSUD Palmatak menyelenggarakan
fungsi :
1. Penyelenggaraan pelayanan Pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai
dengan standard dan pelayanan.
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan dan pemulihan
melalui pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan mdis.
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemapuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan;
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

C. INSTALASI DAN UNIT RSUD PALMATAK


1. Instalasi dibawah Pelayanan Medik
a. Instalasi Rawat Inap
b. Instalasi Rawat Jalan
c. Instalasi Gawat Darurat / IGD
d. Instalasi Bedah Sentral
2. Instalasi dibawah Pelayanan Medik
a. Instalasi Radiologi
b. Instalasi Laboratorium
c. Instalasi Gizi
d. Instalasi Rekam Medis
e. Instalasi Rehabilitasi
f. Instalasi Farmasi
g. Instalasi Pemeliharaan sarana dan Prasarana Rumah sakit
h. Instalasi Pemulasaran Jenazah
i. Instalasi CSSD
Lampiran 2 (Resume Tugas Materi Agenda II dan Agenda III)

AGENDA II LINK TUGAS


Hari ke 4 (15 September 2022)
Zoom 08.00 – 09.30
Learning Journal Diupload di kolabjar
Membuat Video Role Model tokoh Berakhlak Diupload di kolabjar
Hari ke 5 (16 September 2022)
Learning Journal Diupload di kolabjar
Membuat Refleksi Aktualisasi nilai-nilai Berakhalk Instansi Diupload di kolabjar
Benchmarking nilai-nilai Berakhlak Diupload di kolabjar
Hari ke 6 (17 September 2022)
Learning journal Diupload di kolabjar
Membuat Deskripsi Aktualisasi nilai-nilai berakhlak Diupload di kolabjar
Membuat Analisis Kasus BerAKHLAK Diupload di kolabjar
Hari ke 7 (19 September 2022)
Zoom (13.00-15.15)
Learning Journal Diupload di kolabjar
Kamus Aktualisasi Nilai-nilai Ber AKHLAK Diupload di kolabjar
AGENDA III LINK TUGAS
Hari ke 8 (19 September 2022)
Zoom (08.00-0930)
Learning Journal Diupload di kolabjar
Membuat Analisis Kasus yang disiapkan pleh perserta Diupload di kolabjar
Hari ke 9 (21 September 2022)
Learning journal Diupload di kolabjar
Menganalisis Isu Manajemen ASN di unit kerja Diupload di kolabjar
Hari ke 10 (21 September 2022)
Zoom (08.00-09.30)
Learning Journal Diupload di kolabjar
Lampiran 3 ( Data Diri Peserta, Mentor dan coach )

1. Data Peserta
Nama : Agustini, A.Md.Keb

NIP : 199708242022022002

Pangkat / Golongan : Pengatur / II.c

Jabatan : Bidan Terampil

Instansi : RSUD Palmatak

Email / No. HP : agustini.misaa@gmail.com / 082173157961

2. Data Mentor

Nama : drg. Sofwan Fuadi

NIP : 197710042011011002

Pangkat / Golongan : Penata / III.c

Jabatan : Direktur RSUD Palmatak

instansi : RSUD Palmatak

Email / No. HP : 081268010705

3. Data Coach

Nama :

NIP :

Pangkat / Golongan :

Jabatan :

instansi :

Email / No. HP : 081281897668


Lampiran 4 (Lembar Konsultasi Mentor)
Lampiran 5 ( Konsul Coach)
Lampiran 6. (Lembar Konsul Kepala Ruangan Kebidanan)
Lampiran 7. (Kegiatan 1 Membuat Inform Consent )

Anda mungkin juga menyukai