Anda di halaman 1dari 56

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

OPTIMALISASI SISTEM PENGELOLAAN GUDANG CADANGAN


PANGAN DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KABUPATEN KENDAL

Disusun oleh :
Nama : Cita Herdytia, S.P
NIP : 19910114 201903 2 010
Angkatan/No. Presensi : XCVII / 02
Jabatan : Pengawas Benih Tanaman Ahli Pertama
Unit Kerja : Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal
Coach : Sriyatun, S.Kep, M.M
Mentor : Budi Heru Santoso, S.P

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XCVII


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
2019

i
HALAMAN PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,
PERAN DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

Judul : Optimalisasi Sistem Pengelolaan Gudang Cadangan


Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal

Nama : Cita Herdytia, S.P.


NIP : 19910114 201903 2 010

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada:


Hari, Tanggal : Kamis, 11 Juli 2019
Tempat : Pusdiklat BKK Supriyadi Semarang

Semarang, 10 Juli 2019


Mengetahui,

Coach, Mentor,

Sriyatun, S.Kep, M.M Budi Heru Santoso, S.P.


NIP. 19690112 198903 2 005 NIP. 19810715 200903 1 005

ii
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,
PERAN DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

Judul : Optimalisasi Pengelolaan Gudang Cadangan Pangan


Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal
Nama : Cita Herdytia, S.P.
NIP : 19910114 201903 2 010
Unit Kerja : Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal

Telah diseminarkan :
Di : Pusdiklat BKK Supriyadi Semarang
Hari, Tanggal : Kamis, 11 Juli 2019

Peserta Pelatihan Dasar

Cita Herdytia, S.P.


NIP. 19910114 201903 2 010

Coach, Mentor,

Sriyatun, S.Kep, M.M Budi Heru Santoso, S.P.


NIP. 19690112 198903 2 005 NIP. 19810715 200903 1 005

Narasumber,

Drs. Sudjarwo, M.Si


NIP. 195108121197803 1 002

iii
PRAKATA

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Rancangan Aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Sistem
Pengelolaan Gudang Cadangan Pangan Dinas Pertanian dan Pangan
Kabupaten Kendal” dengan baik. Rancangan kegiatan aktualisasi dan
habituasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara atau selanjutnya disebut ASN
ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas ASN di Dinas Pertanian dan
Pangan Kabupaten Kendal dengan sikap perilaku ASN dan nilai dasar ASN
yang terdiri dari: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi (ANEKA).
Penulis menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena
bantuan dan dorongan dari benyak pihak. Penulis dengan rendah hati
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kepala BPSDMD Jawa Tengah beserta jajarannya yang telah
memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III,
2. Pemerintah Kabupaten Kendal
3. Kepala BKPP Kendal beserta jajarannya yang telah memfasilitasi
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III,
4. Drs. Sudjarwo, M.Si selaku Penguji / Narasumber yang telah memberikan
arahan selama proses kegiatan seminar,
5. Sriyatun,S.Kep,M.M, selaku coach atas semua inspirasi, dorongan,
masukan dan bimbingannya dalam penyusunan rancangan aktualisasi
ini,
6. Budi Heru Santoso, S.P, selaku mentor atas arahan, motivasi, dukungan,
masukan dan bimbingan selama perancangan program aktualisasi,
7. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat
diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi,

iv
8. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan memfasilitasi
kegiatan Pelatihan Dasar,
9. Keluarga besar Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal atas
dukungan dan kerjasamanya.
10. Orang tua dan keluarga yang selalu mendukung dan mendoakan
11. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan XCVII tahun 2019,

Penulis sadar bahwa rancangan aktualisasi ini belum sempurna.


Penulis berharap adanya masukan yang membangun dari berbagai pihak
guna membuat laporan ini menjadi lebih baik. Sehingga, rancangan
aktualisasi ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan
aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat
bagi semua pihak yang membutuhkan.

Semarang, 10 Juli 2019

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i


HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iii
PRAKATA ......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Identifikasi Isu ........................................................................ 3
C. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan ..................................... 10
D. Rumusan Masalah ................................................................. 10
E. Tujuan .................................................................................... 11
F. Manfaat .................................................................................. 11
BAB II LANDASAN TEORI
A. Sikap Perilaku Bela Negara ................................................... 12
B. Nilai-Nilai Dasar ASN ............................................................ 14
C. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI .............................. 19
D. Perbenihan ............................................................................ 23
BAB III PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Organisasi .................................................................... 26
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi ........................... 26
2. Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Organisasi .............................. 26
3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi .............................. 28
4. Deskripsi SDM, Sarpras dan Sumber Daya Lain .............. 31
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat ............................................... 31
C. Role Model ............................................................................. 32

vi
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan
dengan Nilai ANEKA ............................................................. 33
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi .............................................. 41
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ....................... 43
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .................................................................................. 44
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 45
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................ 46

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Identifikasi Isu .................................................................... 4


Tabel 1.2. Analisis Isu Strategis ......................................................... 7
Tabel 1.3. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan ................................ 10
Tabel 4.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi ...................................... 34
Tabel 4.2. Jadwal Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi ................... 42
Tabel 4.3. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ................... 43

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Pangan ........ 28


Gambar 3.2 Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie ..................

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu bangsa yang besar dan
berkembang. Hal tersebut ditunjukan dengan melimpahnya sumber daya
alam yang dimiliki, salah satunya di bidang Pertanian. Akan tetapi bangsa
yang besar tidak hanya bergantung pada sumber daya alam yang
dimilikinya tapi juga bergantung pada sumber daya manusianya.
Kemajuan sebuah bangsa amat ditentukan oleh kualitas sumber daya
manusia yang dimiliki. Di Indonesia Aparatur Sipil Negara (ASN) salah
satu komponen SDM yang berperan dalam kemajuan bangsa di sektor
pemerintahan. Aparatur Sipil Negara (ASN) terdiri dari Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Seorang ASN dituntut untuk mengembangkan kompetensi mulai
dari segi kemampuan, pengetahuan hingga sikap dan perilaku yang
sesuai dengan tuntutan tugas dan jabatan yang diemban. Seorang ASN
juga dituntut tidak hanya melayani dirinya sendiri namun melayani
masyarakat. Namun mental ASN masih belum kuat, etika dan moralitas
masih rendah (ditandai dengan masih maraknya KKN), masih kurangnya
pelayanan publik, dan masih banyaknya pungutan liar (pungli). Hal ini
menunjukkan ASN belum memahami, menginternalisasikan dan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi.
Instansi Pemerintah wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan
terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil selama 1 (satu) tahun masa
percobaan, dengan mengedepankan penguatan nilai-nilai dan
pembangunan karakter dalam mencetak PNS. Untuk menjadi seorang
PNS sepenuhnya, CPNS diantaranya harus mengikuti dan berhasil lulus
dalam kegiatan Pelatihan Dasar (Latsar). Secara spesifik Latsar CPNS
bertujuan untuk membentuk PNS profesional yang berkarakter, yaitu PNS
1
yang karakternya dibentuk oleh sikap dan perilaku disiplin PNS, nilai –
nilai dasar PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan
masyarakat.
Latsar CPNS merupakan kegiatan pelatihan yang inovatif dan
terintegrasi antara pembelajaran klasikal di tempat pelatihan (on campus)
dipadukan dengan non-klasikal di tempat kerja masing-masing CPNS (off
campus). Pola ini bertujuan untuk membuka kesempatan bagi peserta
untuk menginternalisasikan konsep PNS ideal dan kemudian
mengaktualisasikannya di instansi kerja. Proses ini merupakan
pembelajaran habituasi, yaitu proses pembelajaran melalui penanaman
kebiasaan, sehingga karakter PNS yang profesional akan melekat.
Untuk menjadi seorang pelayan publik yang professional
diperlukan pembekalan kepada PNS dengan nilai-nilai dasar profesi ASN
yang dikenal dengan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dan Whole of Goverment. Untuk
melengkapi peningkatan kompetensi dan penguatan karakter CPNS,
pada pelatihan ini diberikan juga materi Wawasan Kebangsaan, Bela
Negara dan Dinamika Kelompok. Hal ini diharapkan ASN dapat
melaksankan secara langsung dan menerapkan nilai- nilai dasar profesi
ASN sehingga tertanam kuat dalam dirinya. Oleh sebab itu perlu adanya
sebuah aktualisasi dalam pembelajaran seorang CPNS agar memiliki
wawasan kebangsaan, memiliki etika dan budaya kerja yang baik,
seluruh kegiatannya dapat dipertanggungjawabkan, memiliki komitmen
terhadap mutu dan bebas korupsi serta menyadari pentingnya
memberikan pelayanan prima.
Terdapat lima isu yang saat ini terjadi di Dinas Pertanian dan
Pangan Kabupaten Kendal yang dapat diidentifikasikan dalam rancangan
aktualisasi ini antara lain: (1) Kurang optimalnya system pengelolaan

2
gudang cadangan pangan Dinas Pertanian Dan Pangan Kabupaten
Kendal, (2) Kurang optimalnya upaya perbenihan dan pembibitan
tanaman, (3) Kurangnya motivasi pegawai untuk mengembangkan
kompetensi di bidang teknologi informasi, (4) Kurang optimalnya
pengelolaan arsip dokumen di Dinas Pertanian dan Pangan, (5) Kurang
optimalnya penggunaan website dan media sosial sebagai media
publikasi.

B. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi
beberapa isu atau problematika yang ditemukan dalam melaksanakan
tugas sebagai pengawas benih tanaman di instansi tempat bekerja, yaitu
di Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal. Sumber isu yang
diangkat dapat berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi. Isu
yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber dari aspek:
1. Whole of Government (WoG),
2. Pelayanan publik, dan
3. Manajemen ASN.
Telah dipetakan beberapa isu atau problematika, antara lain:
1. Kurang optimalnya sistem pengelolaan gudang cadangan pangan
Dinas Pertanian Dan Pangan Kabupaten Kendal
2. Kurang optimalnya upaya perbenihan dan pembibitan tanaman
3. Kurangnya motivasi pegawai untuk mengembangkan kompetensi di
bidang teknologi informasi
4. Kurang optimalnya pengelolaan arsip dokumen di Dinas Pertanian dan
Pangan
5. Kurang optimalnya penggunaan website dan media sosial sebagai
media publikasi.
Kurang optimalnya sistem pengelolaan gudang cadangan pangan
menunjukkan kurangnya penerapan manajemen ASN yang ada di Dinas

3
Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal sehingga masih memerlukan
peningkatan. Isu ini terjadi karena kurangnya minat dan kemampuan
SDM untuk mengelola gudang cadangan pangan sehingga perlu
ditingkatkan upaya-upaya perawatan gudang agar stok cadangan pangan
yang disimpan terhindar dari resiko kerusakan yang kemudian dapat
didistribusikan kepada masyarakat yang mengalami rawan pangan.
Berdasarkan prinsip-prinsip kedudukan dan peran Pegawai
Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, dapat di
identifikasi isu-isu sebagai berikut:
Tabel 1.1 Identifikasi Isu
No Kondisi yang
Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini
. Diharapkan
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Kurang optimalnya Manajemen Sistem pengelolaan Gudang cadangan
sistem pengelolaan ASN gudang cadangan pangan dapat dikelola
gudang cadangan pangan masih kurang dan dimanfaatkan
pangan Dinas optimal karena kembali dengan baik
Pertanian Dan Pangan kurangnya SDM untuk oleh Dinas Pertanian
Kabupaten Kendal mengelola gudang dan Pangan Kabupaten
cadangan pangan Kendal
2. Kurang optimalnya Manajemen Kegiatan perbenihan Kegiatan perbenihan
upaya perbenihan dan ASN dan pembibitan tanaman dan pembibitan
pembibitan tanaman belum berjalan secara tanaman dapat berjalan
rutin berkala karena dengan baik untuk
keterbatasan jumlah dan menunjang produktivitas
kompetensi SDM kegiatan usaha tani
3. Kurangnya motivasi Manajemen Sebanyak 60 pegawai Di era globalisasi ini
pegawai untuk ASN berusia lebih dari 50 diharapkan pegawai
mengembangkan tahun belum terlalu dapat mengikuti
kompetensi di bidang menguasai IT, sehingga perkembangan IT,
teknologi informasi pekerjaan yang karena kompetensi IT
berhubungan dengan IT dalam dunia kerja saat
tidak bisa dikerjakan ini sangat dibutuhkan
sendiri. Padahal fasilitas
yang berhubungan
dengan IT sudah
lengkap seperti laptop
dan jaringan internet di
setiap ruangan.
4. Kurang optimalnya Whole of Pengarsipan dokumen Pengarsipan dokumen
pengelolaan arsip Goverment belum tersimpan dengan dapat tersimpan dengan
dokumen di Dinas baik dan kurangnya rapi sehingga
Pertanian dan Pangan. koordinasi antar bidang memudahkan saat
maupun koordinasi diperlukan sewaktu-

4
No Kondisi yang
Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini
. Diharapkan
(1) (2) (3) (4) (5)
dengan dinas lain dalam waktu
pengarsipan dokumen.
Rak dan lemari arsip
belum tertata dengan
rapi
5. Kurang optimalnya Pelayanan Keberadaan website Website dan media
penggunaan website public dan media sosial Dinas sosial Dinas Pertanian
dan media sosial Pertanian dan Pangan dan Pangan selalu
sebagai media masih belum update dalam
publikasi dimanfaatkan secara menyediakan informasi
optimal sehingga terkini yang dibutuhkan
informasi belum rutin masyarakat dan
terupdate stakeholder
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)

Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah


dipaparkan, perlu dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu
mana yang merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh penulis.
Proses tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria kualitas
isu yakni berupa:
1. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan) APKL
memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik, Kekhalayakan,
dan Kelayakan.
a. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
di kalangan masyarakat.
b. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
c. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak. Sedangkan
d. Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

2. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)

5
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan
perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1-5.
a. Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
b. Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah
tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan
sebagainya.
c. Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.

Analisis isu-isu melalui metode analisis APKL dan USG di


atas dapat disajikan melalui tabel di bawah ini:

6
Tabel 1.2. Analisis Isu Strategis

Kriteria A Kriteria B
Prinsip ASN Identifikasi Isu A P K L Ket U S G ∑ Peringkat

Manajemen Kurang optimalnya + + + + Memenuhi 4 5 4 13 I


ASN sistem pengelolaan syarat
gudang cadangan
pangan Dinas
Pertanian Dan
Pangan Kabupaten
Kendal
Pelayanan Kurang optimalnya + + + + Memenuhi 4 4 4 12 II
Publik upaya perbenihan syarat
dan pembibitan
tanaman

Manajemen Kurangnya motivasi + - + + Tidak


ASN pegawai untuk Memenuhi
mengembangkan syarat
kompetensi di bidang
teknologi informasi

Whole oKurang optimalnya + + + + Memenuhi 4 4 4 12 III


fpengelolaan arsip
Government dokumen di Dinas syarat
Pertanian dan
Pangan.
Pelayanan Kurang optimalnya + - + + Tidak
Publik, penggunaan website Memenuhi
Manajemen dan media sosial syarat
ASN sebagai media
publikasi
Keterangan:
A : Aktual U : Urgency (urgensi)
P : Problematik S : Seriousness (keseriusan)
K : Kekhalayakan G : Growth (berkembangnya
masalah)
L : Kelayakan
(+): Memenuhi syarat
(-) : Tidak memenuhi syarat

(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)

7
Berdasarkan tabulasi APKL pada tabel 1.2. Analisis Isu Strategis,
ditemukan 5 isu utama yang memenuhi syarat, dengan urutan sebagai
berikut:
1. Kurang optimalnya sistem pengelolaan gudang cadangan pangan
Dinas Pertanian Dan Pangan Kabupaten Kendal.
Isu ini memenuhi syarat Aktual karena sistem pengelolaan
gudang cadangan pangan yang kurang optimal benar-benar terjadi
dan sedang dibicarakan di kalangan OPD. Problematik karena system
pengelolaan gudang cadangan pangan yang tidak optimal dapat
menyebabkan banyak resiko seperti resiko turunnya kualitas dan
kuantitas gabah, sehingga perlu dicarikan solusinya. Kekhalayakan
karena masalah gudang cadangan pangan merupakan tanggungjawab
banyak pihak mulai dari Kepala Dinas, Kepala UPTD, hingga staff.
Kelayakan karena masalah gudang cadangan pangan masuk akal,
logis, realistis, serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.
Isu ini juga mendapatkan skor tertinggi dalam penilaian USG
karena dalam hal urgensi, permasalahan gudang cadangan pangan
perlu segera dicarikan solusinya agar tidak menyebabkan kerusakan
pada gabah yang disimpan. Dalam hal Seriousness (keseriusan),
dampak dari masalah-masalah jika tidak segera diatasi dapat
berpengaruh terhadap produktivitas kerja Bidang Ketahanan Pangan.
Sedangkan dalam hal Growth (berkembangnya masalah), yaitu
masalah terbengkalainya gudang cadangan pangan dapat
menimbulkan masalah lain seperti kerusakan gabah sehingga bisa
mengganggu proses distribusi cadangan pangan dalam bentuk beras
kepada masyarakat yang mengalami rawan pangan.
2. Kurang optimalnya upaya perbenihan dan pembibitan tanaman
Isu ini memenuhi syarat Aktual karena perkebunan yang tidak
ditanami dengan rutin dan terjadwal saat ini benar-benar terjadi dan

8
sedang dibicarakan di kalangan OPD. Problematik karena kebun yang
tidak ditanami dengan rutin dapat menyebabkan banyak risiko lainnya
seperti dimanfaatkan pihak lain tanpa izin, dan tidak terawatnya lahan
perkebunan, sehingga perlu dicarikan solusinya. Kekhalayakan karena
masalah pembibitan merupakan tanggungjawab banyak pihak mulai dari
Kepala Dinas, Kepala UPTD, hingga staff kepada masyarakat yang
membutuhkan hasil dari pembibitan. Kelayakan karena masalah
pembibitan masuk akal, logis, realistis, serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
3. Kurang optimalnya pengelolaan arsip dokumen di Dinas Pertanian dan
Pangan
Isu ini memenuhi syarat Aktual karena proses pengarsipan
yang kurang optimal saat ini benar-benar terjadi dan sedang
dibicarakan di kalangan OPD. Problematik karena proses pengarsipan
yang tidak optimal dapat menyebabkan banyak risiko lainnya seperti
sulitnya pegawai untuk menemukan berkas yang dibutuhkan terutama
saat mendesak, sehingga perlu dicarikan solusinya. Kekhalayakan
karena masalah pengarsipan merupakan tanggungjawab banyak pihak
mulai dari Kepala Dinas, Kepala Bidang, hingga stakeholder lain yang
membutuhkan berkas milik Dinas Pertanian dan Pangan. Kelayakan
karena masalah pengarsipan masuk akal, logis, realistis, serta relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Dari ketiga isu tersebut, ditetapkan isu paling prioritas yang akan
dibahas dalam rancangan aktualisasi ini untuk dicarikan solusi yakni
“Kurang optimalnya sistem pengelolaan gudang cadangan pangan
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal” dengan perolehan
skor USG 13 setelah dilakukan analisis menggunakan metode USG
(Urgency (urgensi), Seriousness (keseriusan), Growth (berkembangnya
masalah)). Perolehan nilai tersebut karena isu tersebut memiliki tingkat
urgency yang besar untuk dicari solusi pemecahan masalahnya. Isu

9
tersebut sangat serius untuk diselesaikan karena dapat berdampak besar
terhadap keadaan gabah yang disimpan. Jika isu tersebut tidak segera
diatasi, maka dapat berkembang menjadi masalah terbengkalainya
gudang cadangan pangan dapat menimbulkan masalah lain seperti
kerusakan gabah sehingga bisa mengganggu proses distribusi cadangan
pangan dalam bentuk beras kepada masyarakat yang mengalami rawan
pangan.

C. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan


Dampak dari isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan
metode USG akan memiliki dampak jika tidak diselesaikan. Dampak
dari isu yang tidak dilaksanakan tersaji pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.3 Dampak Jika Isu Tidak Terselesaikan
Sumber
No Identifikasi Isu Dampak
Isu
1 Manajemen Kurang optimalnya Gudang cadangan pangan menjadi kotor, gabah yang
ASN sistem pengelolaan disimpan terserang hama gudang yang bisa
gudang cadangan menimbulkan kerusakan pada gabah, serta kegiatan
pangan Dinas pendistribusian cadangan pangan pemerintah dalam
Pertanian Dan bentuk beras kepada masyarakat yang mengalami
Pangan Kabupaten rawan pangan tidak dapat berjalan lancar
Kendal

(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)

D. Rumusan Masalah
Dari Tabel 1.2. Analisis Isu Strategis, dengan metode APKL yang
kemudian divalidasi menggunakan metode analisis USG, didapatkan
core issue yakni “Kurang optimalnya sistem pengelolaan gudang
cadangan pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal”.
Dari isu tersebut maka diperoleh rumusan masalah dalam rancangan
aktualisasi ini yaitu bagaimana cara pengelolaan gudang cadangan

10
pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal berjalan secara
optimal agar stok cadangan pangan yang disimpan terhindar dari resiko
kerusakan?

E. Tujuan
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah
ditemukan, tujuan yang akan dicapai dari dilaksanakannya aktualisasi ini
adalah agar gudang cadangan pangan menjadi bersih dan terawat
sehingga gabah yang disimpan tidak terserang hama gudang yang bisa
menimbulkan kerusakan pada gabah, serta kegiatan pendistribusian
cadangan pangan pemerintah dalam bentuk beras kepada masyarakat
yang mengalami rawan pangan dapat berjalan lancar.

F. Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Meningkatkan pemahaman dan mampu mengimplementasikan
nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) sebagai landasan dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
2. Bagi Satuan Kerja
Membantu mengoptimalkan pengelolaan gudang cadangan
pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal.
3. Bagi Pihak Lain
Stakeholder mendapatkan manfaat dari penerapan kegiatan
yang ditulis dalam rancangan aktualisasi ini dengan adanya gudang
cadangan pangan yang dikelola secara optimal sebagai wujud
aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di Dinas Pertanian dan Pangan
Kabupaten Kendal.

11
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sikap Perilaku Bela Negara


1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara
Pemahaman dan pemaknaan wawasan kebangsaan dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan bagi aparatur,
pada hakikatnya terkait dengan pembangunan kesadaran berbangsa
dan bernegara yang berarti sikap dan tingkah laku ASN harus sesuai
dengan kepribadian bangsa dan selalu mengaitkan dirinya dengan
cita-cita dan tujuan hidup bangsa Indonesia.
Kesadaran bela negara merupakan upaya untuk
mempertahankan negara dari ancaman yang dapat mengganggu
kelangsungan hidup bermasyarakatyang berdasarkan atas cinta tanah
air. Selain itu menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme di
dalam diri ASN. Upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar
juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang
dilaksanakan dengan penuh kesadaran, penuh tanggung jawab dan
rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.
2. Analisa Perubahan Lingkungan Strategis
Lingkungan strategis adalah situasi internal dan eksternal baik
yang statis (trigatra) maupun dinamis (pancagatra) yang memberikan
pengaruh pada pencapaian tujuan nasional. Analisa perubahan
lingkungan strategis ini bertujuan membekali peserta dengan
kemampuan memahami konsepsi perubahan lingkungan strategis
sebagai wawasan strategis ASN. Sehingga ASN dapat memahami
modal insani dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis,
dapat mengidentifikasi isu-isu kritikal, dan dapat melakukan analisis
isu-isu kritikal dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis.

12
Dengan begitu ASN dapat mengambil keputusan yang terbaik dalam
tindakan profesionalnya.
3. Kesiapsiagaan Bela Negara
Pasal 27 dan Pasal 30 UUD Negara RI 1945 mengamanatkan
kepada semua komponen bangsa berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara dan syarat-syarat tentang pembelan negara.
Dalam hal ini setiap PNS sebagai bagian dari warga masyarakat tertentu
memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk melakukan bela negara
sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai
bela negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara sesuai peran dan profesi warga negara, demi menjaga
kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap
bangsa dari segala bentuk ancaman.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan kondisi warga negara
yang secara fisik memiliki kondisi kesehatan, keterampilan dan
jasmani yang prima serta secara kondisi psikis yang memiliki
kecerdasan intelektual, dan spiritual yang baik, senantiasa memelihara
jiwa dan raganya, memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras, dan
tahan uji, merupakan sikap mental dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan
UUD NKRI 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan
bernegara. Oleh sebab tiu dalam pelaksanaan latihan dasar bagi
CPNS dibekali dengan latihan-latihan seperti:
1. Kegiatan olah raga dan kesehatan fisik;
2. Kesiapsiagaan dan kecerdasan mental;
3. Kegiatan baris-berbaris, apel, dan tata upacara;
4. Keprotokolan;
5. Fungsi-fungsi Intelijen dan Badan Pengumpul Keterangan;
6. Kegiatan ketangkasan dan permainan

13
B. Nilai-nilai Dasar ASN
Nilai-nilai dasar adalah nilai yang sangat dibutuhkan dalam
menjalankan tugas jabatan Profesi ASN secara profesional sebagai
pelayan masyaraka. Nilai-nilai dasar profesi ASN diakronimkan ke dalam
satu kata yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi).
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang
harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya. PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu
mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis, memperlakukan warga
negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintah dan
pelayanan publik serta konsisten dan dapat diandalkan dalam
menjalankan tugas dan fungsinya. Indikator nilai dasar akuntabilitas
diantaranya:
a. Kepemimpinan:
1) Memberi contoh kepada orang lain
2) Memiliki komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan.
b. Transparansi
Transparansi bisa dalam bentuk laporan atau informasi tertulis
yang dapat diakses oleh publik. Tujuannya mendorong komunikasi
dan kerjasama, meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada
pimpinan, meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-
keputusan, dan memberikan perlindungan terhadap pengaruh
yang tidak seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan.
c. Integritas
Kesesuaian antara perkataan dan tindakan, dengan adanya
integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan

14
mematuhi semua hukum yang berlaku, undang-undang, dan
kontrak sehingga dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan
kepada publik.
d. Tanggung jawab
Kewajiban dari individu atau lembaga terhadap setiap tindakan
yang telah dilakukan.
1) Responsibilitas Perseorangan
Adanya pengakuan terhadap tindakan yang telah diputuskan
dan tindakan yang telah dilakukan, serta adanya pengakuan
terhadap etika dalam pengambilan keputusan.
2) Responsibilitas Institusi
Adanya perlindungan publik dan sumber daya, adanya
pertimbangan kebaikan yang lebih besar dalam pengambilan
keputusan, serta adanya penempatan ASN sesuai
kompetensinya.
e. Keadilan
Merupakan landasan utama dari akuntabilitas. Ketidak adilan
dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi
yang mengakibatkan kinerja menjadi tidak optimal.
f. Kepercayaan
Lingkungan akuntabel ada dari hal-hal yang dapat dipercaya.
g. Keseimbangan
Kinerja yang baik harus disertai keseimbangan kapasitas sumber
daya dan keahlian yang dimiliki.
h. Kejelasan
Mengetahui kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi
organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi dan sisitem
pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi
Menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang akuntabel.

15
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa
lain. Berdasarkan undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara fungsi ASN sebagai pelaksana kebijkan publik,
ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa (LAN, 2014). Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila agar
senantiasa menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan
golongan, menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara, bangga sebagai bangsa dan bertanah air
Indonesia, demokratis, serta gotong royong.
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar atau norma
yang menentukan baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan,
dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Pada prinsipnya ada 3
dimensi etika publik, yaitu: dimensi kualitas pelayanan publik, dimensi
modalitas, dimensi tindakan integritas publik (LAN, 2014). Indikator
etika publik, antara lain sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.

16
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepeminpinan berkualitas tinggi.
j. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
k. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
l. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
m. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
Dengan diterapkannya kode etik ASN, perilaku pejabat publik
harus berubah. Perubahan itu berupa perubahan mindset berupa
perubahan dilayani menjadi melayani, perubahan dari wewenang
menjadi peranan, dan yang terakhir bahwa jabatan publik adalah
amanah, yang harus dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia
tapi juga di akhirat
4. Komitmen mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan
publik dengan  berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh
individu terhadap produk atau jasa berupa ukuran baik atau buruk.
Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil
semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi
kepuasan kepada stakeholder. Indikator komitmen mutu antara lain:
a. Orientasi mutu, berkomitmen untuk senantiasa melakukan
pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan.
b. Efisien, adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa pemborosan sumber daya dan hemat waktu

17
c. Efektif, adalah berhasil guna, menunjukan tingkat ketercapaian
target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun
mutu hasil kerja.
d. Inovatif, adalah sesuatu yang baru sebagai perwujudan ide
kreatifitas untuk meningkatkan mutu pelayanan.
5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah kesadaran untuk tidak melakukan korupsi
yakni tidak melakukan perbuatan melawan hukum untuk memperkaya
diri sendiri/orang lain/korporasi yang dapat merugikan negara. Korupsi
sering dikatakan sebagi kejahatan luar biasa dikarenakan dampaknya
yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup
pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Tindak
pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-
menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan,
benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi. Sama dengan
nilai dasar ASN yang lain, anti korupsi memiliki indikator di antaranya:
a. Jujur
Jujur merupakan sikap atau sifat seseorang yang menyatakan
sesuatu dengan sesungguhnya dan apa adanya, tidak ditambahi
ataupun dikurangi.
b. Peduli
Peduli merupakan suatu bentuk perhatian dan proaktif terhadap
apa yang dilakukan orang lain.
c. Mandiri
Mandiri merupakan keadaan seseorang yang berdiri sendiri tanpa
bergantung pada orang lain
d. Disiplin
Disiplin merupakan perwujudan sikap mental dan perilaku suatu
bangsa ditinjau dari aspek kepatuhan dan ketaatan terhadap

18
ketentuan peraturan dan hukum yang berlaku di kehidupan
berbangsa dan bernegara
e. Kerja keras
Kerja keras merupakan kegiatan berusaha semaksimal mungkin
dalam mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai
f. Tanggung jawab
Tanggung jawab merupakan keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya
g. Sederhana
Sederhana merupakan keadaan bersahaja atau tidak berlebih-
lebihan
h. Berani
Mempunyai keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak
kebatilan.
i. Adil
Menempatkan sesuatu sesuai dengan kemampuannya atau
kebutuhannya merupakan sebuah pengertian dari adil.

C. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI


Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam
menghadapi tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor
5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk
mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin professional. Undang-
undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil negara
yang bertujuan untuk membangun aparat sipil negara yang memiliki
integritas, profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga
bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan
publik yang berkualitas bagi masyarakat (LAN, 2017).

19
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia
sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman. Adapun asas-asas manajemen ASN, antara
lain:
a. kepastian hukum;
b. profesionalitas;
c. proporsionalitas;
d. keterpaduan;
e. delegasi;
f. netralitas;
g. akuntabilitas;
h. efektif dan efisien;
i. keterbukaan;
j. non diskriminatif;
k. persatuan;
l. kesetaraan;
m. keadilan;
n. kesejahteraan.

2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara
adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh
instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan
BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat.

20
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi
warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan
pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya
terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka
butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan,
prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara
yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan
prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena
pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk
memenuhi mandat konstitusi.

21
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan
tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan
tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana,
tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus
dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti
fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan
biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk
mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada
atasan akan tetapi yang lebih penting harus
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas
melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai
alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa
keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan
kelompok yang kuat (LAN, 2017)

3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.

22
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan
perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat
sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
 penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
 dialog atau pertukaran informasi;
 joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama
sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
 joint working, atau kolaborasi sementara;
 joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama
pada pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu
peserta kerjasama;
 satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk
sebagai mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi
menjadi:
 aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama
pada isu besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta
kerjasama;
 union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih
nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru
(LAN, 2017)

D. Gudang Cadangan Pangan


Pangan adalah sesuatu yang hakiki dan menjadi hak setiap
warga negara untuk memperolehnya. Ketersediaan pangan sebaiknya
cukup jumlahnya, bermutu baik, dan harganya terjangkau. Bagi
Indonesia, pangan sering diidentikkan dengan beras karena jenis pangan
23
ini merupakan makanan pokok utama. Menurut Daradjat (2008), padi
merupakan tanaman serelia yang bernilai sosial, politik, dan ekonomi,
karena merupakan bahan pangan pokok bagi lebih dari setengah
penduduk dunia.
Kebutuhan pangan semakin hari semakin meningkat seiring
dengan meningkatnya jumlah penduduk, sehingga produksi pertanian
khususnya padi yang merupakan bahan pangan pokok harus
ditingkatkan. Krisis pangan yang terjadi pada tataran global, secara
langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi stabilitas pasokan dan
harga pangan dalam negeri. Mengantisipasi gejolak harga-harga pangan
ditingkat global dan tingkat nasional maka Indonesia perlu membangun
sistem cadangan pangan nasionalnya dengan semaksimal mungkin
memanfaatkan sumber pangan domestik.
Sebagaimana diketahui bahwa produksi pertanian, khususnya
tanaman pangan bersifat musiman, sedangkan konsumsi pangan pada
setiap saat dalam kurun waktu satu tahun dapat dikatakan relatif tetap
jumlahnya. Perlu adanya mekanisme untuk menyimpan sebagian dari
hasil produksi pangan, untuk diolah/dikeringkan yang kemudian disimpan
sebagai cadangan pangan. Menurut UU 18/2012, cadangan pangan
nasional adalah persediaan pangan di seluruh wilayah NKRI untuk
konsumsi manusia dan untuk menghadapi masalah kekurangan pangan,
gangguan pasokan dan harga, serta keadaan darurat. Cadangan pangan
nasional terdiri dari cadangan pangan Pemerintah dan cadangan pangan
masyarakat. Cadangan pangan Pemerintah terdiri dari cadangan pangan
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, cadangan pangan Pemerintah
Kabupaten/Kota, dan cadangan pangan Pemerintah Desa.
Gudang merupakan sarana yang berfungsi untuk menyimpan
bahan (baku dan pengemas) yang belum didistribusikan. Selain untuk
penyimpanan, gudang juga berfungsi untuk melindungi bahan (baku dan
pengemas) dari pengaruh luar dan binatang pengerat, serangga, serta

24
melindunginya dari kerusakan. Agar dapat menjalankan fungsi tersebut,
maka harus dilakukan pengelolaan pergudangan secara benar atau yang
sering disebut dengan manajemen pergudangan (Priyambodo, 2007).
Penyimpanan beras di gudang sangat rentan terhadap serangan
hama gudang. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi kemunculan
hama gudang, yaitu beberapa faktor fisik penyimpanan beras yang terdiri
dari iklim mikro, bahan simpan, dan kondisi fisik gudang sebagai tempat
penyimpanan (Pitaloka, dkk, 2012). Salah satu cara untuk
mempertahankan agar beras tetap dalam keadaan baik sebelum dijual
yaitu dengan penyimpanan. Yang perlu dipertimbangkan dalam
penyimpanan serta perawatan beras yaitu kualitas beras, alat pengemas,
dan faktor lingkungan. Kesalahan dalam melakukan penyimpanan beras
dapat mengakibatkan terjadinya respirasi, tumbuhnya jamur, dan
serangan serangga, binatang mengerat dan bahkan yang sering kita
alami yaitu timbulnya serangan kutu beras. Tentunya itu semua akan
dapat menurunkan mutu beras (Saripudin, 2010).

25
BAB III
PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
Organisasi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor
8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Kendal. Selanjutnya terbit Peraturan Bupati
Nomor 63 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas, Fungsi, serta Tata Kerja pada Dinas Pertanian dan Pangan
Kabupaten Kendal.
2. Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Organisasi
a. Visi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal
Pelaksanaan tugas di wilayah kerja Dinas Pertanian dan
Pangan Kabupaten Kendal diselenggarakan dalam upaya
mendukung Visi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten
Kendal yaitu “Terwujudnya kemajuan dan kesejahteraan
masyarakat Kabupaten Kendal yang merata berkeadilan
didukung oleh kinerja aparatur pemerintah yang amanah dan
profesional serta berakhlak mulia berlandaskan iman dan taqwa
kepada Allah SWT”.
b. Misi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal
Misi berfungsi untuk menjelaskan mengapa suatu
organisasi harus ada, apa yang harus dilakukannya dan
bagaimana melakukannya untuk mewujudkan visi tersebut.
Adapun misi dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten
Kendal untuk mencapai visi tersebut adalah memperkuat
ketahanan pangan, mengembangkan potensi pertanian,
perikanan, dan sumberdaya alam lainnya.
26
c. Nilai-Nilai Organisasi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten
Kendal
Nilai-nilai yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas
di Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal adalah
mengikuti nilai-nilai dari Kementerian Pertanian, yaitu :
1). Komitmen
2). Keteladanan
3). Profesionalisme
4). Integritas
5). Disiplin
d. Tujuan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal memiliki
tujuan ingin mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat
Kabupaten Kendal yang merata berkeadilan dengan memperkuat
ketahanan pangan, mengembangkan potensi pertanian,
perikanan, dan sumberdaya alam lainnya.

27
3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi
a. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Kendal dapat disajikan dalam tabel di bawah ini:

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal

28
b. Job Deskripsi
1) Kepala Dinas
a) Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kegiatan
b) Membagi tugas bawahan sesuai dengan jabatan dan
kompetensinya
c) Menyelenggarakan koordinasi dan konsultasi dengan
instansi terkait
d) Merumuskan kebijakan teknis urusan pemerintahan bidang
pertanian dan pangan di Daerah
e) menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan di
bidang pertanian dan pangan.
2) Sekretariat
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang kesekretariatan;
b) Pengoordinasian dan pelaksanaan kegiatan
kesekretariatan;
c) Pembinaan, pengawasan, dan pengendalian kegiatan
kesekretariatan;
d) Pengelolaan dan fasilitasi kegiatan kesekretariatan;
e) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan kesekretariatan
3) Bidang Ketahanan Pangan
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang ketahanan pangan;
b) Pengoordinasian dan pelaksanaan kegiatan di bidang
ketahanan pangan;
c) Pembinaan, pengawasan, dan pengendalian kegiatan di
bidang ketahanan pangan;
d) Pengelolaan dan fasilitasi kegiatan bidang ketahanan pangan;
e) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
ketahanan pangan;
4) Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura

29
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang tanaman pangan dan
hortikultura;
b) Pengoordinasian dan pelaksanaan kegiatan di bidang
tanaman pangan dan hortikultura;
c) Pembinaan, pengawasan, dan pengendalian kegiatan di
bidang tanaman pangan dan hortikultura;
d) Pengelolaan dan fasilitasi kegiatan di bidang tanaman
pangan dan hortikultura;
e) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
tanaman pangan dan hortikultura;
5) Bidang Perkebunan
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang perkebunan;
b) Pengoordinasian dan pelaksanaan kegiatan di bidang
perkebunan;
c) Pembinaan, pengawasan, dan pengendalian kegiatan di
bidang perkebunan;
d) Pengelolaan dan fasilitasi kegiatan di bidang perkebunan;
e) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang
perkebunan;
6) Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang peternakan dan
kesehatan hewan;
b) Pengoordinasian dan pelaksanaan kegiatan peternakan dan
kesehatan hewan
c) Pembinaan, pengawasan, dan pengendalian kegiatan
peternakan dan kesehatan hewan
d) Pengelolaan dan fasilitasi kegiatan peternakan dan
kesehatan hewan
e) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan peternakan
dan kesehatan hewan;

30
7) Bidang Sarana dan Prasarana
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang sarana dan
prasarana;
b) Pengoordinasian dan pelaksanaan kegiatan sarana dan
prasarana;
c) Pembinaan, pengawasan, dan pengendalian kegiatan
sarana dan prasarana;
d) Pengelolaan dan fasilitasi kegiatan sarana dan prasarana;
e) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan sarana dan
prasarana

4. Deskripsi SDM, Sarpras dan Sumber Daya Lain


Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal merupakan
unit organisasi sekolah dasar negeri di bawah naungan Kementerian
Pertanian Republik Indonesia. Dinas Pertanian dan Pangan
Kabupaten Kendal beralamatkan di Soekarno Hatta no 113 Kendal.
Jumlah SDM yang ada di Dinas Pertanian dan Pangan
sejumlah 137 orang, dengan rincian 133 orang merupakan pegawai
PNS, dan 4 orang berstatus CPNS.
Untuk fasilitas sarana prasarana, terdapat beberapa ruangan
di Kantor Dinas Pertanian dan Pangan, di antaranya Ruang kepala
dinas, Ruang Sekretariat, Ruang bagian Keuangan, Ruang Tanaman
Pangan Hortikultura, Ruang Perkebunan, Ruang Sarpras, Ruang
bidang Ketahanan Pangan, Ruang UPTD, Ruang Aula, Toilet pria dan
wanita, Gedung Peternakan yang berdiri terpisah, serta laboratorium
kultur jaringan yang berdiri di lingkungan perkebunan UPTD
Perbenihan di Meteseh Boja.

B. Tugas Jabatan Peserta Diklat

31
Kegiatan Pengawas Benih Tanaman meliputi pendidikan,
pengawasan benih tanaman, pengembangan metoda pengawasan mutu
benih, pengembangan profesi, dan penunjang kegiatan pengawasan benih
tanaman.

C. Role Model

Gambar 3.3 Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie


Presiden ke-3 Indonesia

Tokoh yang menjadi role model penulis yaitu Prof. Dr. Ing. H.
Bacharuddin Jusuf Habibie yang menjadi Presiden ke-3 Indonesia.
Banyak hal dapat diteladani dari tokoh yang sering dikenal dengan nama
BJ. Habibie ini diantaranya:
1. Jiwa Nasionalisme
B.J. Habibie disukai negara Jerman karena kejeniusannya, namun
saat beliau diminta untuk pulang kembali ke Indonesia beliau tidak sulit
mengambil keputusan karena rasa cintanya kepada Tanah Air dan
merelakan jabatannya demi membangun Tanah Air khususnya di
bidang IPTEK.
2. Kedisiplinan
Kegemaran B.J. Habibie dalam membaca dan menulis dapat kita
teladani sebagai kedisiplinan yang menjadi kunci sukses bagi seorang
B.J. Habibie. Beliau memandang bahwa orang yang sukses adalah
orang yang disiplin, tepat waktu, dan bersungguh-sungguh.
3. Jujur, Berani, dan Profesional

32
Saat B.J. Habibie menjabat sebagai presiden, beliau tidak segan untuk
memberantas KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) yang merebak
saat masa orde baru. Beliau tidak memandang posisi orang tersebut
meskipun orang tersebut memiliki kedekatan dengan beliau. Kejujuran
dan keberanian serta profesionalitaslah yang ia junjung tinggi.

33
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterikatan dengan


Nilai ANEKA

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten


Unit Kerja Kendal

1. Kurang optimalnya sistem pengelolaan


gudang cadangan pangan Dinas Pertanian
Dan Pangan Kabupaten Kendal
2. Kurang optimalnya upaya perbenihan dan
pembibitan tanaman
3. Kurangnya motivasi pegawai untuk
Identifikasi isu mengembangkan kompetensi di bidang
teknologi informasi
4. Kurang optimalnya pengelolaan arsip
dokumen di Dinas Pertanian dan Pangan
5. Kurang optimalnya penggunaan website
dan media sosial sebagai media publikasi

Kurang optimalnya sistem pengelolaan


gudang cadangan pangan di Dinas Pertanian
Isu yang diangkat
dan Pangan

Optimalisasi sistem Pengelolaan Gudang


Cadangan Pangan Dinas Pertanian dan
Gagasan Pemecahan Isu
Pangan Kabupaten Kendal

Kegiatan 1. Melakukan inventarisasi sarana dan


prasarana yang ada di gudang cadangan
pangan
2. Membuat tata letak (Layout) ruang dan
tempat penyimpanan gabah
3. Membuat kartu stapel gabah
4. Membuat poster tentang tata cara dan tata
tertib perawatan penyimpanan gabah
5. Melakukan kegiatan sanitasi gudang dan
lingkungan serta membuat jadwal
pemeliharaan gudang

34
Output/Hasil
Tabel 4.1 RancanganKegiatan
Kegiatan Keterkaitan
Aktualisasi Kontribusi
dengan Penguatan Nilai-
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Misi
Substansi Mata Nilai Organisasi
Organisasi
Pelatihan
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan Adanya data inventaris sarana dan prasarana terbaru Dengan adanya Dengan kegiatan
inventarisasi 1. Melakukan konsultasi Tersedianya arahan dari kegiatan inventarisasi
sarana dan dengan atasan dan atasan inventarisasi sarana sarana prasarana
prasarana koordinasi dengan prasarana yang ada yang ada di
yang ada di pegawai tentang Saya melakukan konsultasi Etika Pubik di gudang gudang
gudang kegiatan inventarisasi dengan atasan dan (Menghargai cadangan pangan, cadangan
cadangan sarana dan prasarana berkoordinasi dengan komunikasi, maka visi pangan, maka
pangan di gudang cadangan pegawai secara sopan dan konsultasi, dan organisasi dapat
pangan santun mengenai kegiatan kerjasama mengenai memperkuat nilai
kegiatan inventarisasi sarana dengan atasan) terwujudnya organisasi Dinas
dan prasarana di gudang kemajuan dan Pertanian dan
cadangan pangan dengan Nasionalisme kesejahteraan Pangan
saling mengemukakan dan (Sila ke-4 masyarakat Kabupaten
menghargai pendapat. Pancasila) Kabupaten Kendal Kendal, yaitu:
2. Mencatat data Adanya data inventaris yang merata Pofesionalisme
sarana dan sarana dan prasarana berkeadilan
prasarana yang ada terbaru didukung oleh
di gudang cadangan kinerja aparatur
pangan Saya mencatat sarana dan Akuntabilitas pemerintah yang
prasarana yang ada di (Kejelasan) amanah dan
gudang cadangan pangan profesional serta
dengan dengan jelas dalam Anti Korupsi berakhlak mulia
sebuah tabel untuk (Jujur) berlandaskan
diinventaris. Hasil ditulis iman dan taqwa
dengan jujur untuk Akuntabilitas kepada Allah SWT
menunjukkan transparansi. (Transparasi) serta mendukung
misi memperkuat
3. Memberikan kode- Adanya pengkodean ketahanan
kode sarana dan sarana dan prasarana yang pangan,

35
prasarana di ada mengembangkan
gudang cadangan potensi pertanian,
pangan yang sudah Saya memberikan kode- Komitmen Mutu perikanan, dan
dicatat kode sarana dan prasarana (Efisiensi) sumberdaya alam
sebelumnya.. yang sudah dicatat lainnya.
sebelumnya secara efisien, Etika Publik
sehingga dapat mudah (Pelayanan
ditemukan dengan cepat, cepat, tepat,
tepat, akurat apabila akurat)
sewaktu-waktu diperlukan.
4. Menyusun catatan Adanya data inventarisasi
inventarisasi sarana sarana dan prasarana
dan prasarana di
gudang cadangan Dengan displin menyusun Anti Korupsi
pangan dalamcatatan inventarisasi dalam (Disiplin)
bentuk hardfile
bentuk hardfile dan softfile
maupun softfile. sehingga dapat disajikan Akuntabilitas
informasi yang jelas tentang (Kejelasan)
sarana dan prasarana di
gudang cadangan pangan, Komitmen Mutu
sehingga ketika dibutuhkan (Efektivitas dan
peralatan dapat ditemukan Efisiensi)
dengan cepat, tepat,
akurat, serta semakin Akuntabilitas
efektif dan efisien dan (Tanggungjawab)
dapat
dipertanggungjawabkan
2 Membuat tata Adanya Tata letak (Layout) ruang dan tempat penyimpanan gabah Dengan adanya Dengan
letak (Layout) 1. Melakukan konsultasi Tersedianya arahan dari kegiatan melakukan uji
ruang & dengan atasan atasan inventarisasi sarana kelayakan
tempat mengenai kegiatan prasarana yang ada peralatan
penyimpanan pembuatan tata letak Saya melakukan konsultasi Nasionalisme di gudang perbenihan yang
gabah (Layout) ruang & dengan atasan secara (Pancasila sila cadangan pangan, ada di kebun
tempat penyimpanan sopan dan santun ke-4) maka visi Bleder UPTD
gabah . mengenai kegiatan organisasi Perbenihan maka
pembuatan tata letak Etika Pubik mengenai dapat

36
(Layout) ruang & tempat (Menghargai terwujudnya memperkuat nilai
penyimpanan gabah dengan komunikasi, kemajuan dan organisasi Dinas
saling mengemukakan dan konsultasi, dan kesejahteraan Pertanian dan
menghargai pendapat. kerjasama masyarakat Pangan
dengan atasan) Kabupaten Kendal Kabupaten
2. Mencari referensi Adanya informasi tentang yang merata Kendal, yaitu:
mengenai pembuatan pembuatan tata letak berkeadilan Profesionalisme
tata letak (Layout) (Layout) ruang & tempat didukung oleh
ruang & tempat penyimpanan gabah kinerja aparatur
penyimpanan gabah pemerintah yang
dari berbagai sumber amanah dan
literasi Saya mencari referensi profesional serta
mengenai pembuatan tata Komitmen mutu berakhlak mulia
letak (layout) ruang dan (Efektivitas) berlandaskan
tempat penyimpanan dari iman dan taqwa
berbagai sumber literasi Akuntabilitas kepada Allah SWT
secara efektif untuk (Kejelasan) serta mendukung
mendapatkan informasi misi memperkuat
yang jelas yang diharapkan Etika Publik ketahanan
mampu mendorong kinerja (Mengutamakan pangan,
pegawai. hasil dan mengembangkan
mendorong potensi pertanian,
kinerja) perikanan, dan
3. Menyusun draft tata Adanya draft rancangan sumberdaya alam
letak (Layout) ruang tata letak (Layout) ruang & lainnya.
& tempat tempat penyimpanan
penyimpanan gabah
gabah. Akuntabilitas
Saya membuat draft (Kejelasan)
rancangan tata letak
(Layout) ruang & tempat
penyimpanan gabah dengan
jelas.
4. Mencetak tata letak Adanya tata letak (Layout)
(Layout) ruang & ruang & tempat
tempat

37
penyimpanan gabah Saya mencetak tata letak Etika publik
yang sudah dibuat (layout) yang sudah dibuat (Tanggungjawab)
dengan penuh
tanggungjawab serta Anti Korupsi
disiplin agar terselesaikan (Disiplin)
tepat waktu
5. Menempelkan tata Adanya tata letak (Layout)
letak (Layout) ruang ruang & tempat
& tempat penyimpanan gabah
penyimpanan gabah
. Saya menempelkan tata Komitmen Mutu
letak (layout) ruang & tempat Efektivitas)
penyimpanan yang sudah
dicetak di dinding gudang
sehingga dapat dengan Etika Publik
efektif mudah diakses serta (Tanggung
dapat jawab)
dipertanggungjawabkan.
3 Membuat Adanya kartu stapel gabah Dengan adanya Dengan kegiatan
Kartu Stapel kegiatan inventarisasi
Gabah 1. Melakukan konsultasi Tersedianya arahan dari inventarisasi sarana sarana prasarana
dengan atasan terkait atasan prasarana yang ada yang ada di
kegiatan pembuatan di gudang gudang
kartu stapel gabah. Saya melakukan konsultasi Nasionalisme cadangan pangan, cadangan
dan musyawarah dengan (Sila ke-4 maka visi pangan, maka
atasan secara sopan dan Pancasila) organisasi dapat
santun mengenai.kegiatan mengenai memperkuat nilai
pembuatan kartu stapel Etika Pubik terwujudnya organisasi Dinas
gabah (Menghargai kemajuan dan Pertanian dan
komunikasi, kesejahteraan Pangan
konsultasi, dan masyarakat Kabupaten
kerjasama Kabupaten Kendal Kendal, yaitu:
dengan atasan) yang merata Pofesionalisme
2. Mencari referensi Adanya informasi tentang berkeadilan
mengenai pembuatan kartu stapel didukung oleh
pembuatan kartu gabah

38
stapel gabah Saya mencari referensi Komitmen mutu kinerja aparatur
mengenai pembuatan kartu (Efektivitas) pemerintah yang
stapel gabah dari berbagai amanah dan
sumber literasi secara Akuntabilitas profesional serta
efektif untuk mendapatkan (Kejelasan) berakhlak mulia
informasi yang jelas yang berlandaskan
diharapkan mampu Etika Publik iman dan taqwa
mendorong kinerja (Mengutamakan kepada Allah SWT
pegawai hasil dan serta mendukung
mendorong misi memperkuat
kinerja) ketahanan
3. Membuat draft kartu Adanya draft kartu stapel pangan,
stapel gabah gabah mengembangkan
potensi pertanian,
Saya mencetak draft kartu Akuntabilitas perikanan, dan
stapel gabah yang sudah (Tanggung sumberdaya alam
didesain dengan penuh jawab) lainnya.
tanggung jawab serta
disiplin waktu agar dapat Anti korupsi
terselesaikan secara efektif (Kedisiplinan)
dan efisien.
Komitmen Mutu
(Efektif dan
efisien)
4 Membuat Adanya poster tata cara dan tata tertib perawatan penyimpanan gabah Dengan adanya Dengan kegiatan
poster tentang 1. Melakukan Tersedianya arahan dari kegiatan inventarisasi
tata cara dan konsultasi dengan atasan inventarisasi sarana sarana prasarana
tata tertib atasan mengenai prasarana yang ada yang ada di
perawatan kegiatan pembuatan Saya melakukan konsultasi Etika Publik di gudang gudang
penyimpanan poster tentang tata dengan atasan secara (Menghargai cadangan pangan, cadangan
gabah cara dan tata tertib sopan dan santun dengan sopan maka visi pangan, maka
perawatan mengenai kegiatan santun dalam organisasi dapat
penyimpanan gabah. pembuatan poster tentang komunikasi, mengenai memperkuat nilai
tata cara dan tata tertib konsultasi, dan terwujudnya organisasi Dinas
perawatan penyimpanan kerjasama kemajuan dan Pertanian dan
gabah dengan saling dengan atasan) kesejahteraan Pangan

39
mengemukakan dan Nasionalisme masyarakat Kabupaten
menghargai pendapat. (Sila ke-4 Kabupaten Kendal Kendal, yaitu:
Pancasila) yang merata Pofesionalisme
2. Mencari referensi Adanya referensi tentang berkeadilan
guna pembuatan tata cara dan tata tertib didukung oleh
poster yang perawatan penyimpanan kinerja aparatur
informatif, efektif gabah pemerintah yang
dan menarik.dari amanah dan
berbagai sumber Komitmen mutu profesional serta
Saya mencari referensi
literasi. (Efektivitas) berakhlak mulia
mengenai pembuatan kartu
berlandaskan
stapel gabah dari berbagai
Akuntabilitas iman dan taqwa
sumber literasi secara
(Kejelasan) kepada Allah SWT
efektif untuk mendapatkan
serta mendukung
informasi yang jelas yang
Etika Publik misi memperkuat
diharapkan mampu
(Mengutamakan ketahanan
mendorong kinerja
hasil dan pangan,
pegawai
mendorong mengembangkan
kinerja) potensi pertanian,
3. Membuat desain Adanya desain poster perikanan, dan
poster tentang tata tentang tata cara dan tata sumberdaya alam
cara dan tata tertib tertib perawatan lainnya.
perawatan penyimpanan gabah
penyimpanan gabah
Saya bekerja keras Anti korupsi
membuat desain poster (Kerja keras)
dengan isi yang dapat
dipertanggungjawabkan. Etika Publik
Saya juga berinovasi (Tanggung
membuat desain yang lebih jawab)
menarik yang bertujuan agar
pembaca memperoleh Komitmen mutu
kejelasan informasi (Inovasi)

Akuntabilitas
(Kejelasan)

40
4. Mencetak poster Adanya poster tentang tata
tentang tata cara cara dan tata tertib
dan tata tertib perawatan penyimpanan
perawatan gabah
penyimpanan gabah
Saya mencetak poster Akuntabilitas
tentang tata cara dan tata (Tanggung
tertib perawatan jawab)
penyimpanan gabah yang
sudah didesain dengan Anti Korupsi
penuh tanggung jawab (Kedisiplinan)
serta disiplin waktu agar
dapat terselesaikan secara Komitmen Mutu
efektif dan efisien. (Efektif dan
Efisien)
5 Melakukan Gudang cadangan pangan menjadi bersih dan tersedianya jadwal Dengan adanya Dengan kegiatan
kegiatan pemeliharaan gudang kegiatan inventarisasi
sanitasi 1. Melakukan konsultasi Tersedianya arahan dari inventarisasi sarana sarana prasarana
gudang dan dengan atasan atasan prasarana yang ada yang ada di
lingkungan tentang kegiatan di gudang gudang
serta membuat sanitasi gudang dan Saya melakukan konsultasi Etika Publik cadangan pangan, cadangan
jadwal pembuatan jadwal dengan atasan secara (Menghargai maka visi pangan, maka
pemeliharaan pemeliharaan gudang sopan dan santun tentang dengan sopan organisasi dapat
gudang kegiatan sanitasi gudang santun dalam mengenai memperkuat nilai
dan pembuatan jadwal komunikasi, terwujudnya organisasi Dinas
pemeliharaan gudang. Saya konsultasi, dan kemajuan dan Pertanian dan
melakukan koordinasi yang kerjasama kesejahteraan Pangan
baik dengan atasan dan dengan atasan) masyarakat Kabupaten
pegawai terkait teknis Kabupaten Kendal Kendal, yaitu:
kegiatan yang akan yang merata Pofesionalisme
dilaksanakan. Nasionalisme berkeadilan
(Pancasila sila didukung oleh
ke-4) kinerja aparatur
2. Melakukan sanitasi Gudang cadangan pangan pemerintah yang
gudang dan menjadi bersih amanah dan
lingkungan profesional serta

41
Saya bekerja keras Anti Korupsi berakhlak mulia
bersama dengan pegawai (Kerja keras) berlandaskan
yang ada di sub bidang iman dan taqwa
distribusi dan cadangan Etika Publik kepada Allah SWT
pangan melakukan sanitasi (Kebersamaan) serta mendukung
gudang dengan misi memperkuat
bertanggungjawab Akuntabilitas ketahanan
sehingga gudang dan (Tanggung pangan,
lingkungan sekitar menjadi jawab) mengembangkan
bersih. potensi pertanian,
perikanan, dan
3. Membuat draft jadwal Tersedianya jadwal sumberdaya alam
pemeliharaan gudang pemeliharaan gudang lainnya.
.
Saya membuat draft jadwal Etika Publik
pemeliharaan gudang (Menjalankan
dengan professional dan tugas secara
tidak berpihak, sehingga professional dan
dapat meningkatkan tidak berpihak)
konsistensi perawatan
sarana dan prasarana. Akuntabilitas
Mengajukan draft jadwal (Konsistensi)
pemeliharaan gudang (Tanggung
kepada atasan dengan jawab)
penuh tanggung jawab.

(Sumber: data dielaborasi penulis, 2019)

B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi


Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Dinas Pertanian dan Pangan Kendal pada tanggal 13 Juli sampai
dengan 19 Agustus 2019. Adapun kegiatan-kegiatan aktualisasi akan dijabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel
4.2. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi sebagai berikut:

42
Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Minggu ke/ Bulan
No. Kegiatan Juli Agustus Bukti Kegiatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4
1. Melakukan inventarisasi sarana dan
Video Konsultasi dan dokumen
prasarana yang ada di gudang v
inventarisasi
cadangan pangan
2. Membuat tata letak (Layout) ruang & Video Konsultasi dan dokumen
tempat penyimpanan gabah v
pendukung
3. Membuat Kartu Stapel Gabah
V Video Konsultasi dan kartu
4. Membuat poster tentang tata cara dan
tata tertib perawatan penyimpanan v Video Konsultasi, dan poster
gabah
5. Melakukan kegiatan sanitasi gudang
dan lingkungan serta membuat jadwal v Video Konsultasi, jadwal kegiatan
pemeliharaan gudang
6. Penyusunan laporan kegiatan
v Laporan kegiatan dan Dokumentasi

Katerangan :
: Minggu tidak efektif
: Minggu pelaksanaan kegiatan
: Minggu rekapitulasi dan penyusunan laporan

43
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Dalam pelaksanaan lima kegiatan aktualisasi dan habituasi ANEKA,
terdapat kemungkinan kegiatan-kegiatan tersebut mengalami kendala
sehingga rancangan kegiatan ini tidak dapat direalisasikan secara
optimal atau tidak tercapai aktualisasinya. Oleh karena itu perlu
disampaikan kendala-kendala yang mungkin terjadi, langkah-langkah
antisipasi menghadapi kendala tersebut, dan perlu dicari secara cermat
strategi untuk menghadapi kendala tersebut. Kendala, resiko dan solusi
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.3. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala

Antisipasi dan Strategi


No Kegiatan Kendala
menghadapi kendala
1. Melakukan Tidak teliti dalam Pengecekan ulang
inventarisasi sarana pegolahan data
dan prasarana yang
ada di gudang
cadangan pangan
2. Membuat tata letak Kegiatan tidak Disiplin waktu sesuai dengan
(Layout) ruang & selesai tepat jadwal yang telah dibuat
tempat penyimpanan waktu
gabah
3. Membuat Kartu Kegiatan tidak Manajemen waktu dengan
Stapel Gabah selesai tepat baik
waktu

4. Membuat poster Kegiatan tidak Disiplin waktu sesuai dengan


tentang tata cara dan selesai tepat jadwal yang telah dibuat.
tata tertib perawatan waktu
penyimpanan gabah
5. Melakukan kegiatan Kegiatan tidak Manajemen waktu dengan
sanitasi gudang dan selesai tepat baik dan membuat skala
lingkungan serta waktu prioritas kegiatan yang akan
membuat jadwal dilaksanakan terlebih
pemeliharaan gudang dahulu
(Sumber: data dielaborasi penulis, 2019)

44
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Gudang cadangan pangan memiliki peran penting di dalam
organisasi Dinas Pertanian dan Pangan. Sarana dan prasarana yang ada
di gudang cadangan pangan seharusnya dapat dimanfaatkan dengan
optimal oleh pegawai. Dari kelima isu yang ditemukan, dilakukan analisis
menggunakan analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan
Kelayakan) dan USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) sehingga
didapatkan isu utama yang dibahas dalam rancangan aktualisasi ini yaitu
Kurang optimalnya sistem pengelolaan gudang cadangan pangan Dinas
Pertanian Dan Pangan Kabupaten Kendal.
Dalam upaya optimalisasi system pengelolaan gudang cadangan
pangan, pegawai menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang terdiri dari
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi (ANEKA) yang diimplementasikan pada 5 rancangan kegiatan
aktualisasi, yang dalam penerapannya diharapkan dapat mengoptimalkan
manfaat gudang cadangan pangan. Dari isu utama tersebut, dapat
dirumuskan gagasan kegiatan yang dirancang untuk penyelesaian dari isu
tersebut. Gagasan penyelesaian tersebut yaitu:
1. Melakukan inventarisasi sarana dan prasarana yang ada di gudang
cadangan pangan
2. Membuat tata letak (Layout) ruang dan tempat penyimpanan gabah
3. Membuat kartu stapel gabah
4. Membuat poster tentang tata cara dan tata tertib perawatan
penyimpanan gabah
5. Melakukan kegiatan sanitasi gudang dan lingkungan serta membuat
jadwal pemeliharaan gudang

45
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. (2015). Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan II dan III. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2015). Nasionalisme. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan II dan III. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2015). Etika Publik. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan II dan III. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2015). Komitmen Mutu. Modul Pendidikan


dan Pelatihan Prajabatan Golongan II dan III. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2015). Anti Korupsi. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan II dan III. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS


Pelayanan Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.

Pitaloka, A. L., L. Santoso, dan R. Rahardian. (2012). Gambaran Beberapa


Faktor Fisik Penyimpanan Beras, Identifikasi dan Upaya Pengendalian
Serangga Hama Gudang (Studi di Gudang BULOG 103 Demak sub
BULOG Wilayah 1 Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
http://ejournals1.undip.ac.id. (online). Diunduh pada tanggal 5 Juli 2019.

Priyambodo, B., 2007. Manajemen Industri. Edisi Pertama. Cetakan Pertama.


Yogyakarta: Global Pustaka Utama.

Saripudin, M. Dan Halid, H., 1983. Sistem Penyimpanan dan Perawatan


Kualitas Bahan Pangan di Bidang Urusan Logistik. Risalah Seminar
Nasional Pengawetan Makanan dengan Iradiasi 6-8 Juni 1983. Jakarta :
Pusat Penelitian dan Pengembangan Urusan Logistik BULOG.

46
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Cita Herdytia, S.P


NIP : 19910114 201903 2 010
Tempat/Tanggal Lahir : Banyumas, 14 Januari 1991
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Belum Kawin
Alamat : Jln. Menteri Supeno Gg II No.19 RT04/RW 07
Sokaraja Tengah, Banyumas, Jawa Tengah
Agama : Islam
Pendidikan : S1 Agroteknologi
Jabatan : Pengawas Benih Tanaman Ahli Pertama
Unit Kerja : Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal
Riwayat Pendidikan :

Tahun Jenjang Pendidikan


1996 – 2002 SD Negeri 4 Sokaraja Tengah
2002 – 2005 SMP Negeri 2 Sokaraja
2005 – 2008 SMA Negeri 2 Purwokerto
2008 – 2013 Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman

47

Anda mungkin juga menyukai