Anda di halaman 1dari 50

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR ASN

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN CLXI TAHAP 4 TAHUN 2022

OPTIMALISASI PENGELOLAAN ADMINISTRASI KELOMPOK TANI


MELALUI PENYULUHAN DI DESA SUTI SEMARANG
KECAMATAN SUTI SEMARANG KABUPATEN BENGKAYANG

Disusun Oleh :

Nama : Dhea Octaviani, S.Tr.P


NIP : 19971026 202203 2 007
Jabatan : Ahli Pertama - Penyuluh Pertanian
Unit Kerja : Dinas Pangan, Pertanian Dan Perkebunan
Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Suti Semarang
Kabupaten Bengkayang

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN CLXI TAHAP 4
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG
BEKERJA SAMA DENGAN BPSDM PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENGELOLAAN ADMINISTRASI KELOMPOK TANI


MELALUI PENYULUHAN DI DESA SUTI SEMARANG
KECAMATAN SUTI SEMARANG KABUPATEN BENGKAYANG

Disusun Oleh :

Nama : Dhea Octaviani, S.Tr.P


NIP : 19971026 202203 2 007
Jabatan : Ahli Pertama - Penyuluh Pertanian
Unit Kerja : Dinas Pangan, Pertanian Dan Perkebunan
Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Suti Semarang
Kabupaten Bengkayang

Telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan pada Tanggal 02 September 2022

Bengkayang, 01 September 2022

Mentor Coach

Burhanuddin, SP Ecih Sukemsih, S.Hut.,M.Si


NIP. 19700412 200501 1 001 NIP. 19700224 200312 2 003

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Rancangan Aktualisasi
Nilai - Nilai Dasar ASN yang berjudul “Optimalisasi Pengelolaan Administrasi
Kelompok Tani Melalui Penyuluhan Di Desa Suti Semarang Kecamatan Suti Semarang
Kabupaten Bengkayang”.
Rancangan Aktualisasi ini disusun sebagai syarat dalam mengikuti kegiatan
pelatihan dasar CPNS Tahap IV Angkatan CLXI Tahun 2022. Dengan selesainya
Rancangan Aktualisasi ini, penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Ibu
Ecih Sukemsih, S.Hut., M.Si selaku Coach dan Bapak Burhanuddin, SP selaku Mentor yang
telah memberikan bimbingan dan arahan. Terima kasih yang sama juga penulis sampaikan
kepada :
1. Bapak Sebastianus Darwis, SE., MM dan Bapak Drs. Syamsul Rizal selaku Bupati dan
Wakil Bupati Kabupaten Bengkayang,
2. Bapak Marjani, SE., M.Si selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(BPSDM) Provinsi Kalimantan Barat,
3. Bapak Drs. Gerardus selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(BPSDM) Kabupaten Bengkayang,
4. Bapak Dr. Yulianus, S.Hut., M.Si selaku Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan
Perkebunan Kabupaten Bengkayang,
5. Ibu Anna Maria Yenni, SP. selaku Kepala Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
Pertanian Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang,
6. Bapak dan Ibu Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya yang sangat bermanfaat,
7. Ibu Ita Asih Indrawati, S.Sos., M.Si Selaku Penguji Rancangan Aktualisasi,
8. Seluruh rekan-rekan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
Angkatan CLXI Tahun 2022 yang luar biasa,
9. Kedua orang tua dan seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan dan doa
kepada penulis,
10. Jajaran Panitia Pelaksana Pelatihan Dasar CPNS dan seluruh pihak yang telah
menyelenggarakan Latsar ini,

v
11. Rekan-rekan kerja di Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang
khususnya Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Suti Semarang yang telah senantiasa
memberikan semangat dan motivasi kepada penulis, serta
12. Semua pihak yang telah berkontribusi dan membantu dalam penyusunan rancangan
aktualisasi ini.

Akhir kata, penulis mendoakan semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dari
semua pihak yang terlibat dalam penulisan Rancangan Aktualisasi ini. Penulis juga
menyadari bahwa rancangan ini masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran sangat
diharapkan guna perbaikan. Namun demikian, penulis berharap semoga rancangan ini
bermanfaat bagi pihak yang berkenan membacanya, serta dapat memberikan kontribusi
positif kepada Kabupaten Bengkayang secara umum dan tentunya secara khusus kepada
Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang.

Bengkayang, 01 September 2022


Peserta Pelatihan Dasar

Dhea Octaviani, S.Tr.P


NIP. 19971026 202203 2 007

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i


LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii
BERITA ACARA .................................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................................. 3
C. Waktu dan Tempat Kegiatan .............................................................................. 3
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI ..................................................... 4
A. Profil Instansi...................................................................................................... 4
B. Uraian Tugas Pokok Penyuluh Pertanian ........................................................... 7
BAB III KONSEP NILAI-NILAI DASAR ASN BERAKHLAK ........................ 9
A. Identifikasi Nilai-Nilai BerAKHLAK ................................................................ 9
B. Kedudukan dan Peran ASN ................................................................................ 17
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI ....................................... 22
A. Identifikasi dan Gagasan Pemecahan Isu ........................................................... 22
B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan ................................................................ 27
C. Jadwal Implementasi .......................................................................................... 36
D. Strategi Pembimbingan ...................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 39
BIODATA PESERTA ............................................................................................. 41

vii
DAFTAR TABEL

4.1. Tabel Isu Aktual ...................................................................................................... 25


4.2. Tabel Analisis Penyebab Isu dengan Metode USG ................................................ 27
4.3. Tabel Aktualisasi Nilai - nilai Dasar ASN dalam Kegiatan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Angkatan CLXI ................................................................................. 28
4.4. Tabel Jadwal Implementasi Aktualisasi .................................................................. 36
4.5. Tabel Jadwal Konsultasi dengan Coach .................................................................. 37
4.6. Tabel Jadwal Konsultasi dengan Mentor ................................................................ 38

viii
DAFTAR GAMBAR

2.1. Struktur Organisasi Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten


Bengkayang ............................................................................................................. 6

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Undang-Undang Aparatur Sipil Negara No. 5 Tahun 2014 dijelaskan


bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintahan.
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau
diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Dalam rangka pelaksanaan cita - cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara
sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki
integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat sesuai dengan fungsi ASN. Pegawai ASN memiliki tiga fungsi yaitu
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Oleh
karena itu diperlukan pegawai ASN yang mampu melaksanakan tugasnya dengan penuh
tanggung jawab secara efektif, efisien, dan kompeten.
Peran ASN yang sentral harus didukung dengan nilai - nilai dasar sehingga
memberikan pelayanan yang prima. Nilai - nilai dasar ASN ini menjadi titik tonggak
penguatan budaya kerja, yang tidak hanya dilakukan pada ASN tingkat pusat namun
juga pada tingkat daerah. Nilai - nilai dasar atau core values ASN yang dimaksud ialah
ASN BerAKHLAK yang merupakan akronim dari berorientasi pelayanan, akuntabel,
kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Nilai - nilai ASN “BerAKHLAK”
merupakan fondasi baru bagi Aparatur Sipil Negara demi terwujudnya satu kesamaan
persepsi yang lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh seluruh ASN.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia no. 1 tahun 2021
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil menyatakan bahwa CPNS wajib
menjalani masa prajabatan dan setiap instansi pemerintah wajib memberikan Pelatihan
Dasar CPNS selama masa prajabatan. Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi yaitu

1
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS yang memadukan antara jalur Pelatihan
Klasikal dengan non klasikal dan Kompetensi Sosial Kultural dengan Kompetensi
bidang. Untuk mewujudkan ASN yang kompeten perlu diadakannya Pelatihan Dasar
bagi Calon Pegawai Negeri Sipil.
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil bertujuan untuk membentuk PNS
yang profesional dan berkarakter. Pembentukan karakter PNS dibentuk melalui sikap
perilaku bela negara, nilai-nilai dasar ASN, pengetahuan tentang kedudukan dan peran
ASN dalam NKRI dan mengusai bidang tugasnya, sehingga diharapkan ASN dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai pelayan publik.
Dalam menjalankan fungsinya sebagai pelayan publik, penulis bekerja sebagai
penyuluh pertanian di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Suti Semarang,
Kabupaten Bengkayang. Berdasarkan PermenpanRB No. 35 Tahun 2020 Tentang
Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, tugas pokok Ahli Pertama Penyuluh Pertanian
adalah melakukan diseminasi informasi pertanian (teknis, sosial, dan ekonomi) sesuai
kebutuhan dan melakukan fasilitasi peningkatan akses informasi teknologi, pasar,
sarana dan prasarana poktan / gapoktan. Oleh karena itu penyuluh pertanian
wajib memudahkan petani dalam menerima informasi dari Balai Penyuluh Pertanian.
Penyuluh pertanian memiliki tugas sebagai garda terdepan dalam kegiatan
pertanian. Keberhasilan penyuluhan tidak terlepas dari tersampaikannya informasi -
informasi terkait kegiatan pertanian kepada petani yang tergabung dalam kelompok tani.
Kelompok tani didefinisikan sebagai sebuah kelembagaan ditingkat petani yang
dibentuk untuk mengorganisir para petani dalam berusahatani. Suatu kelompok tani
harus memiliki tata kelola administrasi yang baik terlebih dahulu agar kedepannya dapat
menjadi kelembagaan petani yang kuat, maju serta mandiri. Administrasi kelompok tani
merupakan seperangkat dokumen ataupun catatan yang menyangkut semua kegiatan
yang dilaksanakan oleh kelompok tani tersebut.

2
B. Tujuan
a. Penulis mampu mengimplementasikan nilai - nilai dasar profesi PNS dalam
melaksanakan tugas sebagai penyuluh pertanian dan berkontribusi dalam
memperkuat visi dan misi Kabupaten Bengkayang.
b. Penulis mampu mewujudkan Nilai - Nilai Dasar ASN (yaitu Berorientasi pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif), Manajemen
ASN, dan Smart ASN dalam menjalankan kinerjanya sebagai penyuluh pertanian.
c. Mampu mengidentifikasi isu - isu yang sedang terjadi di lingkungan kerja dan
organisasi sebagai penyuluh pertanian.
d. Mampu menumbuhkan sikap semangat pengabdian yang berorientasi pada
kepentingan masyarakat, bangsa, negara, dan tanah air.

C. Waktu dan Tempat Kegiatan


Kegiatan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan
CLXI Tahap 4 Tahun 2022 Pemerintah Kabupaten Bengkayang Bekerja sama dengan
BPSDM Provinsi Kalimantan Barat dilaksanakan dengan metode Blended Learning
yaitu pelatihan terpadu yang mengkombinasikan antara Metode Klasikal dan Distance
Learning yang diselenggarakan pada tanggal 19 Juli 2022 sampai dengan tanggal 29
Oktober 2022.
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan pada tanggal 03 September 2022 sampai
dengan 22 Oktober 2022 di Desa Suti Semarang, Kecamatan Suti Semarang, Kabupaten
Bengkayang.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Profil Instansi

1. Keadaan Umum
Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan merupakan salah satu Satuan
Kerja Perangkat Daerah atau Instansi Pemerintah Daerah yang ada di Kabupaten
Bengkayang. Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang
adalah Perangkat Daerah di Kabupaten Bengkayang yang dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, sebagai tindak lanjut dari
diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan
Kabupaten Bengkayang tertuang pada Peraturan Bupati Bengkayang Nomor 9 Tahun
2019. Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang
berkedudukan di bawah dan tanggung jawab kepada Bupati dan secara teknis
administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.
Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang
merupakan Perangkat Daerah yang berperan dan berwenang dalam pengembangan
sektor pangan, pertanian dan perkebunan di Kabupaten Bengkayang. Sektor
pertanian merupakan sektor strategis yang harus didukung keberlangsungannya
sebagai faktor pendorong percepatan pembangunan wilayah pedesaan dan juga
merupakan sektor yang memperkuat ketahanan pangan, sebagai bahan baku
pengolahan untuk agroindustri pedesaan, membuka kesempatan kerja dan perbaikan
pendapatan petani. Jika dilihat dari fungsi, sektor pertanian mempunyai peranan
penting dalam pembangunan wilayah di Kabupaten Bengkayang.
Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang dipimpin
oleh seorang Kepala Dinas dan dibantu oleh sekretariat yang membawahi sub bagian
administrasi umum dan kepegawaian, sub bagian rencana kerja dan keungan dan sub
bagian aset. Di bawah sub bagian tersebut ada empat bidang yaitu bidang ketahanan
pangan dan penyuluhan pertanian, bidang tanaman pangan dan hortikultura, bidang
perkebunan dan bidang saranan dan prasarana pertanian.

4
Dinas Pertanian ini membawahi Balai Penyuluhan Pertanian di kecamatan.
Fungsi Balai Penyuluhan Pertanian ada 5 poin yaitu :
a. BPP sebagai pusat data dan informatika yaitu BPP menyajikan data yang
disediakan dalam bentuk laporan utama kostrani dan media pemberitaan
penyuluh pertanian yaitu Cyber Extention.
b. BPP sebagai pusat pembelajaran yaitu BPP menyelenggarakan dem-plot, dem-
farm, dem-area, dem-unit, sekolah lapangan, kursus tani dan pelatihan lainnya.
c. BPP sebagai pusat pergerakan pembangunan pertaniaan yaitu BPP
mensinergiskan kegiatan pertanian dari pusat dan daerah yang akan dilaksanakan
di wilayah kerja BPP.
d. BPP sebagai pusat konsultasi agribisnis yaitu BPP menyediakan pelayanan jasa
konsultasi agribisnis dan manajemen usaha tani untuk melayani kebutuhan
pengetahuan dan wawasan dalam pengembangan usaha agribisnis pelaku utama
dan pelaku usaha di bidang pertanian.
e. BPP sebagai pusat jejaring kemitraan yaitu BPP mampu membangun kerja sama
dan kemitraan usaha antar pelaku utama dan pelaku usaha dengan pihak atau
perusahaan mitra lainnya dalam pengembangan agribisnis di bidang pertanian di
wilayah kerjanya. Kemitraan ini bisa dijalin dengan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), instansi terkait, perbankan, perguruan tinggi, lembaga penelitian,
instansi swasta dan lainya.

2. Visi dan Misi


a. Visi Kabupaten Bengkayang
Visi Kabupaten Bengkayang adalah “Kabupaten Bengkayang Maju,
Mandiri, Sejahtera Dan Berdaya Saing Ditopang Pemerintahan Yang Bersih
Dan Terbuka”.
b. Misi Kabupaten Bengkayang
1) Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Sehat, Cerdas Dan
Religius;
2) Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik, Peduli, Bersih, Terbuka,
Tegas Amanah Dan Berwibawa Yang Berorientasi Pada Publik Yang Prima
Berbasis Teknologi Komunikasi Dan Informasi Serta Penguatan Kemitraan
Pemerintah Dengan Dunia Usaha Dan Masyarkat;

5
3) Meningkatkan Ketersediaan Dan Kualitas Infrastruktur Dasar Dan
Optimalisasi Dan Kemanfaatan Sumber Daya Alam Dalam Upaya Peningkatan
Pendapatan Masyarakat;
4) Mewujudkan Kabupaten Bengkayang Sebagai Kabupaten Maju Dalam Bidang
Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Peternakan, Perdagangan, Jasa Dan
Pariwisata;
5) Mewujudkan Kabupaten Bengkayang Menjadi Smart Desa 2021 - 2026
Dan Kabupaten Bengkayang Lestari.

3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pangan, Pertanian
dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang adalah sebagai berikut :

Gambar 1.
Struktur Organisasi Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang

6
B. Uraian Tugas Pokok Penyuluhan Pertanian
Berdasarkan UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, Dan Kehutanan, Penyuluhan pertanian, perikanan, kehutanan yang
selanjutnya disebut penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta
pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya
dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya,
sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan
kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan
hidup.
Penyuluh pertanian, penyuluh perikanan, atau penyuluh kehutanan, baik
penyuluh PNS, swasta, maupun swadaya, yang selanjutnya disebut penyuluh adalah
perorangan warga negara Indonesia yang melakukan kegiatan penyuluhan. Penyuluh
pegawai negeri sipil yang selanjutnya disebut penyuluh PNS adalah pegawai negeri sipil
yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang pada satuan organisasi lingkup pertanian, perikanan, atau kehutanan untuk
melakukan kegiatan penyuluhan.
Tugas pokok Penyuluh Pertanian Ahli Pertama di atur dalam PermenpanRB no
35 tahun 2020 yaitu melaksanakan kegiatan penyuluhan, evaluasi dan pengembangan
metode penyuluhan pertanian yang dijabarkan sebagai berikut :
1. Melakukan rekapitulasi dan mengolah data potensi wilayah sumber daya alam,
sumber daya manusia, dan sumber daya (SDA, SDM, SDE).
2. Melakukan rekapitulasi dan mengolah data kegiatan penyuluhan pertanian sesuai
kebutuhan masing-masing subsektor sebagai bahan penyusunan programa
Penyuluhan Pertanian.
3. Melakukan diseminasi informasi pertanian (teknis, sosial dan ekonomi) sesuai
kebutuhan.
4. Mengumpulkan dan mengolah data penumbuhan Poktan.
5. Mengumpulkan dan mengolah data peningkatan kelas kemampuan Poktan.
6. Mengumpulkan dan mengolah data penumbuhan Gapoktan.
7. Mengumpulkan dan mengolah data pengembangan Gapoktan.
8. Mengumpulkan dan mengolah data penumbuhan Kelembagaan Ekonomi Petani
(KEP).

7
9. Mengumpulkan dan mengolah data pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani
(KEP).
10. Melakukan evaluasi peningkatan kapasitas Poktan, Gapoktan, dan Kelembagaan
Ekonomi Petani (KEP).
11. Melakukan fasilitasi peningkatan akses informasi teknologi, pasar, sarana dan
prasarana Poktan / Gapoktan.
12. Mengumpulkan dan mengolah data fasilitasi penerapan teknologi melalui kegiatan
sekolah lapang, studi banding, pameran dan gelar teknologi.
13. Mengumpulkan dan mengolah data fasilitasi penerapan teknologi melalui kegiatan
sekolah lapang, studi banding, pameran dan gelar teknologi.
14. Melakukan evaluasi fasilitasi peningkatan produktivitas usaha tani melalui
Demonstrasi plot (Demplot).
15. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data penumbuhan Pos Penyuluhan
Pertanian Desa (Posluhdes).
16. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data pengembangan Pos
Penyuluhan Pertanian Desa (Posluhdes).
17. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data penumbuhan Penyuluh
Pertanian swadaya.
18. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data penumbuhan Penyuluh
Pertanian swadaya.

8
BAB III
KONSEP NILAI – NILAI DASAR ASN

A. Identifikasi Nilai – Nilai Dasar BerAkhlak


Berdasarkan Surat Edaran Permenpan RB Nomor 20 Tahun 2021 tanggal 26
Agustus 2021 tentang Implementasi Core Values dan Imployer Branding Aparatur Sipil
Negara, sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan
berkelas dunia (World Class Government), pemerintah telah meluncurkan core values
(Nilai-nilai Dasar) ASN BerAKHLAK dan Imployer Branding (Bangga Melayani
Bangsa). ASN BerAKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompoten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Core Values tersebut
harusnya dapat dipahami dan dimaknai sepenuhnya oleh seluruh ASN serta dapat di
implementasikan dalampelaksanaan tugas dan kehidupan sehari-hari. Berikut ini uraian
nilai-nilai BerAKHLAK :

1) Berorientasi Pelayanan
Dalam Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (2021),
pelayanan publik menawarkan alternatif definisi pelayanan publik sebagai semua
jenis pelayanan untuk menyediakan barang/jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat
yang memenuhi kriteria yaitu merupakan jenis barang atau jasa yang memiliki
eksternalitas tinggi dan sangat diperlukan masyarakat serta penyediaannya terkait
dengan upaya mewujudkan tujuan bersama yang tercantum dalam konstitusi maupun
dokumen perencanaan pemerintah, baik dalam rangka memenuhi hak dan kebutuhan
dasar warga, mencapai tujuan strategis pemerintah, dan memenuhi komitmen dunia
internasional.
Berorientasi pelayanan dapat diartikan sebagai pemberi layanan bermutu
tidak boleh berhenti ketika kebutuhan masyarakat sudah dapat terpenuhi, melainkan
harus terus ditingkatkan dan diperbaiki agar mutu layanan yang diberikan dapat
melebihi harapan pengguna layanan. Layanan hari ini harus lebih baik dari hari
kemarin, dan layanan hari esok akan menjadi lebih baik dari hari ini. Asas
penyelenggaraan pelayanan publik seperti yang tercantum dalam Pasal 4 UU
Pelayanan Publik, yaitu :
a. Kepentingan umum.
b. Kepastian hukum.

9
c. Kesamaan hak.
d. Keseimbangan hak dan kewajiban.
e. Keprofesionalan.
f. Partisipatif.
g. Persamaan perlakuan / tidak diskriminatif.
h. Keterbukaan.
i. Akuntabilitas.
j. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan.
k. Ketepatan waktu.
l. Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
Terdapat enam elemen untuk menghasilkan pelayanan publik yang
berkualitas yaitu :
a. Komitmen pimpinan yang merupakan kunci untuk membangun pelayanan yang
berkualitas.
b. Penyediaan layanan sesuai dengan sasaran dan kebutuhan masyarakat.
c. Penerapan dan penyesuaian Standar Pelayanan di dalam penyelenggaraan
pelayanan publik.
d. Memberikan perlindungan bagi internal pegawai, serta menindaklanjuti
pengaduan masyarakat.
e. Pengembangan kompetensi SDM, jaminan keamanan dan keselamatan kerja,
fleksibilitas kerja, penyediaan infrastruktur teknologi informasi dan sarana
prasarana.
f. Secara berkala melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja
penyelenggara pelayanan publik.
ASN harus memiliki kode etik (code of ethics) untuk menjabarkan pedoman
perilaku sesuai dengan tujuan yang terkandung dari masing-masing nilai. Kode etik
juga terkadang dibuat untuk mengatur hal - hal apa saja yang secara etis boleh dan
tidak boleh dilakukan, misalnya yang terkait dengan konflik kepentingan. Dalam
menyelenggarakan pelayanan publik jika terjadi konflik kepentingan maka aparatur
ASN harus mengutamakan kepentingan publik dari pada kepentingan dirinya sendiri.
Penjabaran berikut ini akan mengulas mengenai panduan perilaku / kode etik dari

10
nilai Berorientasi Pelayanan sebagai pedoman bagi para ASN dalam pelaksanaan
tugas sehari-hari, yaitu :
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku
Berorientasi Pelayanan yang pertama ini diantaranya :
1) Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia.
2) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
3) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
4) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan
Adapun beberapa Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan
panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang kedua ini diantaranya :
1) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur.
2) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
3) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
c. Melakukan perbaikan tiada henti
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku
Berorientasi Pelayanan yang ketiga ini diantaranya :
1) mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
2) mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.

2. Akuntabel
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap
level / unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan
pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya. Dalam beberapa hal,
akuntabilitas sering diartikan berbeda-beda. Adanya norma yang bersifat informal
tentang perilaku PNS yang menjadi kebiasaan (“how things are done around here”)
dapat mempengaruhi perilaku anggota organisasi atau bahkan mempengaruhi aturan
formal yang berlaku.
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas vertikal
(vertical accountability), dan akuntabilitas horizontal (horizontal accountability).

11
Akuntabilitas vertikal adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada
otoritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggungjawaban unit-unit kerja (dinas)
kepada pemerintah daerah, kemudian pemerintah daerah kepada pemerintah pusat,
pemerintah pusat kepada MPR. Akuntabilitas vertikal membutuhkan pejabat
pemerintah untuk melaporkan “ke bawah” kepada publik.
Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik
kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik. Amanah seorang
ASN menurut SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan
Core Values ASN BerAKHLAK. Aspek-Aspek Akuntabilitas yaitu :
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,cermat, serta disiplin dan
berintegritas tinggi.
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien.
c. Tidak menyalah gunakan kewenangan jabatan.

3. Kompeten
Dalam konteks ASN, kompetensi adalah deskripsi pengetahuan,
keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan (Pasal
1 PermenpanRB Nomor 38 Tahun 2017), dan kompetensi menjadi faktor penting
untuk mewujudkan pegawai profesional dan kompetitif. Dalam hal ini ASN sebagai
profesi memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan kompetensi dirinya,
termasuk mewujudkannya dalam kinerja. Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor
38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi ASN, kompetensi meliputi :
a. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang
dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang
teknis jabatan.
b. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola
unit organisasi.
c. Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman

12
berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya,
perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang
harus dipenuhi setiap pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasil kerja sesuai
dengan peran, fungsi dan Jabatan.
Sesuai prinsip Undang-Undang ASN Nomor 5 Tahun 2014 ditegaskan
bahwa ASN merupakan jabatan profesional, yang harus berbasis pada kesesuaian
kualifikasi, kompetensi, dan berkinerja serta patuh pada kode etik profesinya. Dan
manajemen ASN adalah untuk mewujudkan ASN profesional, kompeten dan
kompetitif, sebagai bagian dari reformasi birokrasi. Kompeten artinya mampu
melakukan sesuatu dengan baik. Perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan
dalam Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 dalam poin 4,
disebutkan bahwa panduan perilaku (kode etik) kompeten yaitu :
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.
b. Membantu orang lain belajar.
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

4. Harmonis
Dalam mewujudkan suasana harmoni maka ASN harus memiliki
pengetahuan tentang historisitas ke-Indonesia-an sejak awal Indonesia berdiri,
sejarah proses perjuangan dalam mewujudkan persatuan bangsa termasuk pula
berbagai macam gerakan gerakan separatism dan berbagai potensi yang
menimbulkan perpecahaan dan menjadi ancaman bagi persatuan bangsa.
Harmonis adalah suatu istilah yang berasal dari kata harmoni. Harmoni
dalam bahasa yunani adalah harmonia, yang berarti terikat secara seraso / sesuai.
Harmonis adalah istilah yang besangkut paut dengan harmoni atau sela sekata.
Sementara itu harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian
rupa hingga faktor - faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur.
Dalam KBBI juga menyebutkan lawan kata harmoni yaitu disharmoni/
dis·har·mo·ni/n yang mengandung arti kejanggalan; ketidakselarasan.
Salah satu kunci sukses kinerja suatu organisasi berawal dari suasana tempat
kerja. Energi positif yang ada di tempat kerja bisa memberikan dampak positif bagi
karyawan yang akhirnya memberikan efek domino bagi produktivitas, hubungan
internal, dan kinerja secara keseluruhan. Penerapan sikap berperilaku yang

13
menunjukkan ciri - ciri sikap harmonis. Tidak hanya saja berlaku untuk sesama ASN
(lingkup kerja) namun juga berlaku bagi stakeholders eksternal. Sikap perilaku ini
bisa ditunjukkan dengan Toleransi, Empati dan Keterbukaan terhadap perbedaan.
ASN harmonis, menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 11 tentang
ASN, tugas pegawai ASN adalah sebagai berikut :
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
b. Suka menolong orang lain.
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

5. Loyal
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN ideal sebagaimana
tersebut di atas adalah sifat loyal atau setia kepada bangsa dan negara. Sifat dan sikap
loyal terhadap bangsa dan negara dapat diwujudkan dengan sifat dan sikap loyal ASN
kepada pemerintahan yang sah sejauh pemerintahan tersebut bekerja sesuai dengan
peraturan perundangundangan yang berlaku, karena ASN merupakan bagian atau
komponen dari pemerintahan itu sendiri.
Loyalitas merupakan suatu hal yang bersifat emosional. Untuk bisa
mendapatkan sikap loyal seseorang, terdapat banyak faktor yang akan
memengaruhinya. Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values
ASN BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Peserta Pelatihan Dasar diharapkan
dapat memberikan gambaran bagaimana panduan perilaku loyal yang semestinya
dipahami dan diimplementasikan oleh setiap ASN di instansi tempatnya bertugas,
yang terdiri dari :
a. Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang - Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah.
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan Negara.
c. Menjaga rahasia jabatan dan Negara.
Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan
panduan perilaku loyal tersebut di atas diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Komitmen yang bermakna perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu atau
hubungan keterikatan dan rasa tanggung jawab akan sesuatu.

14
b. Dedikasi yang bermakna pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu demi
keberhasilan suatu usaha yang mempunyai tujuan yang mulia, dedikasi ini bisa
juga berarti pengabdian untuk melaksanakan cita-cita yang luhur dan diperlukan
adanya sebuah keyakinan yang teguh.
c. Kontribusi yang bermakna keterlibatan, keikutsertaan, sumbangsih yang
diberikan dalam berbagai bentuk, baik berupa pemikiran, kepemimpinan, kinerja,
profesionalisme, finansial atau, tenaga yang diberikan kepada pihak lain untuk
mencapai sesuatu yang lebih baik dan efisien.
d. Nasionalisme yang bermakna suatu keadaan atau pikiran yang mengembangkan
keyakinan bahwa kesetiaan terbesar mesti diberikan untuk negara atau suatu sikap
cinta tanah air atau bangsa dan negara sebagai wujud dari cita-cita dan tujuan yang
diikat sikap - sikap politik, ekonomi, sosial, dan budaya sebagai wujud persatuan
atau kemerdekaan nasional dengan prinsip kebebasan dan kesamarataan
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
e. Pengabdian yang bermakna perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat,
ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau
satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.

6. Adaptif
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh
individu maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Terdapat alasan mengapa nilai - nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam
pelaksanaan tugas- tugas jabatan di sektor publik, seperti di antaranya perubahan
lingkungan strategis, kompetisi yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan
iklim, perkembangan teknologi dan lain sebagainya.
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk
bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang
timbul. Dengan demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai
dengan keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan
(keinginan diri). Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan makhluk hidup tidak
dapat mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh perubahan lingkungan.
Sehingga kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi terjaminnya
keberlangsungan kehidupan.

15
Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini juga berlaku juga bagi individu dan
organisasi dalam menjalankan fungsinya. Dalam hal ini organisasi maupun individu
menghadapi permasalahan yang sama, yaitu perubahan lingkungan yang konstan,
sehingga karakteristik adaptif dibutuhkan, baik sebagai bentuk mentalitas kolektif
maupun individual. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui
kerja ASN disektornya masing-masing memerlukan banyak perbaikan dan
penyesuaian dengan berbagai tuntutan pelayanan terbaik yang diinginkan oleh
masyarakat. Standar mutu pelayanan, ASN yang responsif dan cerdas dalam
menyelenggarakan pelayanan, serta literasi publik atas kualitas layanan yang terus
meningkat menjadi faktor-faktor yang mendorong komitmen mutu yang lebih baik.
Di sektor publik, budaya adaptif dalam pemerintahan ini dapat diaplikasikan
dengan tujuan untuk memastikan serta meningkatkan kinerja pelayanan publik.
Adapun ciri-ciri penerapan budaya adaptif dalam lembaga pemerintahan antara lain
sebagai berikut :
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
c. Bertindak proaktif.

7. Kolaboratif
Dalam Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (2021)
mengungkapkan beberapa proses yang harus dilalui dalam menjalin kolaborasi yaitu:
a. Trust building : membangun kepercayaan dengan stakeholder mitra kolaborasi
Kolaboratif.
b. Face tof face Dialogue : melakukan negosiasi dan baik dan bersungguh-sungguh.
c. Komitmen terhadap proses : pengakuan saling ketergantungan; sharing ownership
dalam proses; serta keterbukaan terkait keuntungan bersama.
d. Pemahaman bersama : berkaitan dengan kejelasan misi, definisi bersama terkait
permasalahan, serta mengidentifikasi nilai bersama.
e. Menetapkan outcome antara.
Dalam Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (2021), faktor
yang mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi antar lembaga pemerintah adalah
kepercayaan, pembagian kekuasaan, gaya kepemimpinan, strategi manajemen dan
formalisasi pada pencapaian kolaborasi yang efisien dan efektif antara entitas publik.

16
Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus dimiliki oleh CPNS. Sekat-sekat
birokrasi yang mengkungkung birokrasi pemerintah saat ini dapat dihilangkan. Calon
ASN muda diharapkan nantinya menjadi agen perubahan yang dapat mewujudkan
harapan tersebut. Pendekatan WoG yang telah berhasil diterapkan di beberapa negara
lainnya diharapkan dapat juga terwujud di Indonesia. Semua ASN Kementerian /
Lembaga / Pemerintah Daerah kemudian akan bekerja dengan satu tujuan yaitu
kemajuan bangsa dan negara Indonesia :
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.

B. Kedudukan Dan Peran ASN


1. Manajemen ASN
Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang professional, bebas dari intervensi
politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN
ialah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang professional,
Memiliki Nilai dasar, Etika Profesi, Bebas dari Intervensi Politik, bebas dari
intervensi politik,bersih dari praktik KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul
selaras dengan perkembangan jaman.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan
Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai
ASN secara tetap oleh penjabat Pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK
adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh
penjabat Pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan
kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.

17
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka
setiap ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga
berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Hak adalah suatu
kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu kepentingan yang
dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan bahwa hak
adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar dapat melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin
kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Sedangkan
kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat kontraktual. Dengan
kata lain kewajiban adalah sesuatu yang sepatutnya diberikan.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur sipil negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta
harus bebas dari Manajemen ASN pengaruh danintervensi semua golongan dan
partai politik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut :
a. Pelaksana kebijakan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan
yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik
dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus
mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
b. Pelayan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan
publik yang professional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-
undangan bagi setiap warganegara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan
publik dengan tujuan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu ASN dituntut untuk
professional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
c. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN senantiasa dan taat

18
sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah. ASN
senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan
kepentingan Negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan.
Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan dan kebijakan
manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan.
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode
etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN,
yaitu sebagai berikut :
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
d. Melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang -
undangan dan etika pemerintahan manajemen asn.
f. Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan negara.
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab,
efektif, dan efisien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain.
k. Memegang teguh nilai dasar asn dan selalu menjaga reputasi dan integritas asn.
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin
pegawai asn.

2. Smart ASN
Smart ASN merupakan Aparatur Sipil Negara yang memiliki profil
nasionalisme, integritas, wawasan global, hospitality, networking, penguasaan
teknologi informasi , bahasa asing dan entrepreneurship. Secara garis besar ASN
diwajibkan untuk mengikuti perkembangan teknologi yang ada dan selalu belajar

19
akan pengetahuan dan meningkatkan wawasan tentang teknologi sehingga dapat
mengoptimalkan pelayanan publik. ASN dengan kompetensi, kinerja serta
profesionalisme yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin responsif
terhadap perubahan dan pencapaian tujuan organisasi, maka ASN memerlukan
kemampuan yaitu literasi digital. Seorang Smart ASN harus memiliki dan
menguasai cara bermedia digital secara bertanggungjawab.
Literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses, mengelola,
memahami, menginterogasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan
menciptakan informasi secara aman dan tepat melalui teknologi digital untuk
pekerjaan. Kerangka kurikulum literasi digital digunakan sebagai metode
pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai
teknologi digital. Keempat pilar yang menopang literasi digital yaitu kecakapan,
budaya, etika dan keamanan dalam bermedia digital yaitu :
a. Digital Skill merupakan Kemampuan mengetahui, memahami, dan menggunakan
perangkat keras dan piranti lunak TIK serta system operasi digital dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam Cakap di Dunia Digital perlu adanya penguatan
pada :
1) Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital (HP, PC);
2) Pengetahuan dasar tentang mesin telusur (search engine) dalam mencari
informasi dan data, memasukkan kata kunci dan memilah berita benar;
3) Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media sosial untuk
berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan mengganti Settings;
4) Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital dan ecommerce
untuk memantau keuangan dan bertransaksi secara digital.
b. Digital culture merupakan kemampuan individu dalam membaca menguraikan,
membiasakan, memeriksa, dan membangunwawasan kebangsaan, nilai Pancasila
dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dan digitalisasi
kebudayaan melalui pemanfaatan TIK. Dalam Budaya di Dunia Digital perlu
adanya penguatan pada :
1) Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan
kehidupan berbudaya, berbangsa dan berbahasa Indonesia;
2) Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja yang tidak sejalan
dengan nilai Pancasila di mesin telusur, seperti perpecahan, radikalisme, dll;

20
3) Pengetahuan dasar menggunakan Bahasa Indonesia baik dan benar dalam
berkomunikasi, menjunjung nilai Pancasila, Bhineka Tunggal Ika;
4) Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku konsumsi sehat, menabung,
mencintai produk dalam negeri dan kegiatan produktif lainnya.
c. Digital ethics merupakan kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan,
menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan
tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Etika di
Dunia Digital perlu adanya penguatan pada :
1) Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata krama, dan etika
berinternet (netiquette);
2) Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang mengandung hoax
dan tidak sejalan, seperti: pornografi, perundungan, dll;
3) Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di ruang digital yang
sesuai dalam kaidah etika digital dan peraturan yang berlaku;
4) Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan berdagang di ruang
digital yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
d. Digital safety merupakan kemampuan user dalam mengenali, mempolakan,
menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran
pelindungan data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan sehari-
hariDalam Aman Bermedia Digital perlu adanya penguatan pada :
1) Pengetahuan dasar fitur proteksi perangkat keras (kata sandi, fingerprint)
Pengetahuan dasar memproteksi identitas digital (kata sandi);
2) Pengetahuan dasar dalam mencari informasi dan data yang valid dari sumber
yang terverifikasi dan terpercaya, memahami spam, phishing;
3) Pengetahuan dasar dalam memahami fitur keamanan platform digital dan
menyadari adanya rekam jeja. k digital dalam memuat konten sosmed;
4) Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan (scam) dalam transaksi
digital serta protokol keamanan seperti PIN dan kode otentikasi.

21
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Identifikasi dan Gagasan Pemecahan Isu

1. Identifikasi Isu
Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang menjadi
ujung tombak pelaksana urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan
pelayanan dasar dibidang ketahanan pangan, pertanian dan perkebunan sesuai
dengan misi Kabupaten Bengkayang yang ke - 4, yaitu : Mewujudkan Kabupaten
Bengkayang sebagai Kabupaten maju dalam bidang pertanian, perkebunan,
perikanan, peternakan, perdagangan, jasa dan pariwisata.
Dalam suatu organisasi, isu tidak dapat dihindari akan muncul seiring
berjalannya waktu dan akan tetap ada jika tidak diselesaikan. Isu adalah adanya atau
disadarinya suatu fenomena atau kejadian yang dianggap penting atau dapat menjadi
menarik perhatian orang banyak, sehingga menjadi bahan yang layak untuk
didiskusikan.
Di ruang lingkup kerja Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten
Bengkayang, Khususnya di Desa Suti Semarang, Balai Penyuluhan Pertanian
Kecamatan Suti Semarang, terdapat 4 (Empat) isu yang telah diamati dari hasil
diskusi bersama mentor dan rekan kerja. Keempat isu tersebut antara lain :
a. Belum adanya jaringan internet
Pada era tantangan globalisasi dan digitalisasi pentingnya Media Daring
(Online) seperti media sosial sebagai sarana komunikasi atau broadcasting dalam
melakukan segala hal pekerjaan, salah satunya sebagai media untuk melakukan
Penyuluhan Pertanian karena banyak keuntungan yang didapatkan yaitu antara
lain waktu yang tidak terbatas dalam melakukan penyuluhan dan penyuluhan
dapat dilakukan dimana saja. Namun kendala pada saat ini antara lain ialah
terkendalanya sinyal di lokasi wilayah binaan kerja penyuluh khususnya di Desa
Suti Semarang, Kecamatan Suti Semarang, Kabupaten Bengkayang sehingga
sangat sulit untuk memanfaatkan media sosial sebagai media penyuluhan maupun
media informasi.

22
b. Belum lengkapnya administrasi kelompok tani
Menurut Supriyatno (2010) dalam cybex pertanian berpendapat bahwa
sebuah organisasi Kelompok Tani yang kuat dan maju sudah sepatutnya
mempunyai administrasi kelompok yang baik dan benar untuk menunjang semua
aktivitas yang dilakukan kelompok tersebut.
Dampak negatif yang ditimbulkan jika suatu kelompok tani tidak
memiliki administrasi kelompok bagi pihak lain yaitu terhambatnya informasi
bagi kelompok lain yang berkepentingan dengan kelompok tersebut. Dampak lain
yang ditimbulkan untuk kelompok itu sendiri yaitu tidak transparansinya
antaranggota dalam pencatatan administrasi, perkembangan kelompok tidak dapat
dipantau, kurangnya hubungan antara anggota yang satu dengan yang lainnya dan
antara pengurus dengan anggota.
Kaitannya dengan agenda 3 yaitu berkaitan dengan manajemen ASN.
Dalam konteks manajemen ASN ini yaitu sesuai dengan tupoksi sebagai penyuluh
yaitu mengumpulkan dan mengolah data peningkatan kelas kemampuan poktan
dan melakukan fasilitasi peningkatan akses informasi teknologi, pasar, sarana dan
prasarana Poktan / Gapoktan.
Administrasi kelompok tani yang ada di Desa Suti Semarang, Kecamatan
Suti Semarang belum lengkap karena baru ada satu pembukuan saja yaitu buku
daftar anggota. Sedangkan, menurut Supriyatno (2010) dalam cybex pertanian
beberapa perangkat administrasi kegiatan yang diperlukan kelompok tani antara
lain :
1) Buku Induk Anggota
2) Buku Kegiatan Kelompok
3) Buku Tamu
4) Buku Notulen Rapat
5) Buku Produktivitas dan Hasil Produksi
6) Buku Agende Surat Masuk dan Surat Keluar
7) Buku Ekspedisi
8) Buku Kepemilikan Sarana dan Prasarana Anggota
9) Buku Luas Lahan Garapan
10) Buku Pengurus
11) Buku Daftar Hadir

23
Dan beberapa perangkat administrasi kegiatan yang diperlukan
kelompok tani antara lain :
1) Buku Kas
2) Buku Iuran Anggota
3) Buku Tabungan Anggota
4) Buku Inventaris
5) Buku Penjualan
6) Buku Pembelian
c. Kurangnya pemanfaatan perkarangan sebagai lahan produktif pertanian
Kegiatan Perkarangan Pangan Lestari (P2L) merupakan upaya untuk
meningkatkan ketersediaan, aksesbilitas dan pangan rumah tangga sesuai dengan
kebutuhan pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman. Kementerian
Pertanian melakukan optimalisasi lahan perkarangan untuk sumber pangan
keluarga.
Pekarangan merupakan lahan terbuka yang terdapat di sekitar rumah
tinggal. Pekarangan rumah dapat dimanfaatkan sesuai dengan keinginan pemilik
rumah salah satunya menjadi pekarangan produktif pertanian. Berdasarkan hasil
observasi penulis, sebagian besar pekarangan warga belum dimanfaatkan secara
optimal. Penyebab isu ini dikarenakan kurangnya minat warga setempat untuk
menata pekarangan dan belum ada basic skill dalam melakukan pemeliharaan
tanaman.
d. Kurangnya minat petani dalam menggunakan pupuk organik
Kurangnya pengetahuan petani tentang manfaat pupuk organik serta
ketergantungan akan pupuk kimia bersubsidi sehingga dalam melakukan kegiatan
budidaya pertanian petani tidak memanfaatkan pupuk organik. Tingginya
ketergantungan petani terhadap penggunaan pupuk kimia dapat menyebabkan
kerusakan tanah. Hal ini disebabkan karena pupuk kimia yang digunakan pada
tanaman tidak semuanya terserap oleh tanaman, sehingga masih ada sisa tertinggal
ditanah serta dapat mengakibatkan rendahnya kandungan bahan organik dan
mikroorganisme didalam tanah dan berdampak pada kesuburan tanah secara
berkelanjutan.

24
2. Gagasan Pemecahan Isu
Dalam upaya menyikapi isu aktual serta tantangan perubahan yang dapat
berdampak terhadap kinerja birokrasi dan pada pelaksanaan tugas jabatan sebagai
pelayan masyarakat, maka sebagai ASN perlu menentukan isu prioritas yang akan
ditangani. Penentuan isu prioritas dilakukan dengan menggunakan skala dengan
rentang dari 1 - 5 menggunakan Teknik APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan,
Layak). Untuk lebih jelasnya, pengertian APKL dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
dalam masyarakat.
b. Problematik artinya Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komperehensif.
c. Kekhalayakan artinya Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.
d. Kelayakan artinya Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Adapun penentuan isu aktualnya dari hasil diskusi bersama mentor yaitu
sebagai berikut :
Tabel 4.1. Isu Aktual
No Isu A P K L Total Peringkat
1 Belum adanya jaringan internet 5 4 3 4 16 III
Belum lengkapnya administrasi
2 5 5 5 5 20 I
kelompok tani
Kurangnya pemanfaatan perkarangan
3 5 3 3 4 15 IV
sebagai lahan produktif pertanian
Kurangnya minat petani dalam
4 5 4 5 5 19 II
menggunakan pupuk organik

Keterangan :
A : Aktual 5 : Sangat Tinggi
P : Problematik 4 : Tinggi
K : Khalayak 3 : Sedang
L : Layak 2 : Rendah
1 : Sangat Rendah

Berdasarkan analisis APKL pada table 4.1, dapat diketahui bahwa yang
menjadi isu prioritas dan ditetapkan sebagai isu prioritas adalah “Belum lengkapnya
administrasi kelompok tani”. Isu tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :

25
a. Belum optimalnya pengelolaan administrasi kelompok.
b. Petani beranggapan bahwa administrasi kelompok tidak penting.
c. Pertemuan kelompok tani belum rutin.

Faktor penyebab masalah tersebut kemudian dianalisis menggunakan


metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) yaitu salah satu metode skoring untuk
menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Pada tahap ini masing -
masing masalah dinilai tingkat risiko dan dampaknya. Bila telah didapatkan jumlah
skor maka dapat menentukan prioritas masalah. Langkah skoring dengan
menggunakan metode USG adalah membuat daftar akar masalah, membuat tabel
matriks prioritas masalah dengan bobot skoring 1 - 5 dan nilai yang tertinggi sebagai
prioritas masalah. Untuk lebih jelasnya, pengertian urgency, seriousness, dan growth
dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dan dihubungkan dengan waktu
yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu untuk memecahkan masalah
yang menyebabkan isu tadi.
b. Seriousness
Seberapa serius isu perlu dibahas dan dihubungkan dengan akibat yang timbul
dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau
akibat yang menimbulkan masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah
yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan
dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
c. Growth
Seberapa kemungkinan - kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau
dibiarkan.
Dari identifikasi isu diatas, untuk mengetahui penyebab isu mana yang
menjadi prioritas maka dianalisis menggunakan metode USG yang dijelaskan pada
tabel berikut berdasarkan dari hasil diskusi bersama mentor dapat dilihat pada tabel
4.2. berikut :

26
Tabel 4.2. Analisis Penyebab Isu dengan Metode USG
No Isu U S G Total Peringkat
Belum optimalnya pengelolaan
1 5 5 5 15 I
administrasi kelompok tani
Petani beranggapan bahwa administrasi
2 4 5 4 14 II
kelompok tidak penting
3 Pertemuan kelompok tani belum rutin 4 4 4 12 III

Keterangan :
U : Urgency 5 : Sangat Tinggi
S : Seriouness 4 : Tinggi
G : Growth 3 : Sedang
2 : Rendah
1 : Sangat Rendah

Dari tabel USG tersebut dapat disimpulkan bahwa isu yang ditetapkan
menjadi core isu adalah “Belum optimalnya pengelolaan administrasi kelompok
tani”.
Belum lengkapnya administrasi kelompok tani yang disebabkan karena
belum optimalnya pengelolaan administrasi kelompok tani dapat mengakibatkan
terhambatnya pengembangan kelompok tani. Administrasi kelompok tani
merupakan aspek utama dalam pendirian dan pengembangan sebuah kelembagaan
petani. Suatu kelompok tani yang maju sudah sepatutnya mempunyai administrasi
kelompok yang baik dan benar untuk menunjang semua aktivitas yang dilakukan
kelompok tersebut. Selain itu, administrasi kelompok tani ini nantinya menjadi salah
satu aspek penilaian dalam peningkatan kelas kelompok tani.
Dari hasil dua Analisa tersebut, maka untuk mengatasi masalah prioritas
yang akan digagas adalah “Optimalisasi Pengelolaan Administrasi Kelompok Tani
Melalui Penyuluhan Di Desa Suti Semarang Kecamatan Suti Semarang Kabupaten
Bengkayang”.

B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan


Penerapan nilai - nilai dasar ASN, kedudukan dan peran ASN dalam NKRI
terkait dengan kegiatan yang dilakukan di unit kerja tertera pada tabel 4.3. berikut :

27
Tabel 4.3. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN
Dalam Kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CLXI Tahun 2022
Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja Dinas Pangan, Pertanian Dan Perkebunan
Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Suti Semarang Kabupaten Bengkayang
Identifikasi Isu Belum lengkapnya administrasi kelompok tani
Isu yang Diangkat Belum optimalnya pengelolaan administrasi kelompok tani
Optimalisasi Pengelolaan Administrasi Kelompok Tani Melalui Penyuluhan Di Desa Suti Semarang, Kecamatan Suti
Gagasan Pemecah Isu
Semarang Kabupaten Bengkayang
Tahapan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan Kontribusi Terhadap Visi
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Nilai dengan Nilai Dasar BerAKHLAK dan Misi Kabupaten
1 2 3 4 5 6

1. Membuat Rencana 1. Bertemu dengan Tersedianya gagasan 1. Sebelum memulai kegiatan saya akan Dengan terlaksananya
Gagasan Koordinator Penyuluh pengelolaan berdoa terlebih dahulu (Loyal: rencana gagasan pengelolaan
Pengelolaan BPP Suti Semarang administrasi kelompok Memegang teguh ideologi Pancasila), administrasi kelompok tani
Administrasi untuk konsultasi. tani Kemudian saya akan bertemu dengan saya akan berkontribusi
Kelompok tani Koordinator Penyuluh BPP Suti mewujudkan:
2. Menyampaikan Bukti Fisik : Semarang tepat waktu sesuai
gagasan mengenai 1. Foto Konsultasi kesepakatan bersama untuk konsultasi Visi :
konsep kegiatan yang menggunakan kalimat yang jelas Kabupaten Bengkayang Maju,
akan dilakukan. 2. Hasil konsep (Akuntabel: Melaksanakan tugas Mandiri, Sejahtera Dan
gagasan dengan disiplin ; Kolaboratif: terbuka Berdaya Saing Ditopang
3. Mencatat hasil dalam bekerja sama ; Kompeten: Pemerintahan Yang Bersih
konsultasi dari 3. Hasil konsultasi melaksanakan tugas dengan kualitas Dan Terbuka
Koordinator Penyuluh terbaik ; Adaptif: bertindak proaktif ;
BPP Suti Semarang. Harmonis: Menghargai dan Misi :
membangun lingkungan kerja yang Mewujudkan Kabupaten
kondusif). Bengkayang sebagai

28
2. Selanjutnya saya akan menyampaikan Kabupaten maju dalam bidang
gagasan mengenai konsep kegiatan yang pertanian, perkebunan,
akan dilakukan secara apa adanya perikanan, peternakan,
dengan sopan dan ramah, serta meminta perdagangan, jasa dan
masukkan kepada Koordinator Penyuluh pariwisata
BPP Suti Semarang (Akuntabel:
Melaksanakan tugas dengan jujur ;
Berorientasi Pelayanan: ramah ;
Kolaboratif: Memberi kesempatan
berbagai pihak untuk berkontribusi).

3. Setelah itu saya akan mencatat hasil


konsultasi dengan Koordinator Penyuluh
BPP Suti Semarang secara cermat dan
sesuai hasil konsultasi (Akuntabel:
Melaksanakan tugas dengan cermat dan
bertanggung jawab ; Harmonis:
membangun lingkungan kerja yang
kondusif).
2. Melakukan Analisa 1. Meminta izin untuk Tersedianya analisa 1. Sebelum saya memulai kegiatan, saya Dengan tersedianya analisa
Kebutuhan mengumpulkan data Kebutuhan akan berdoa terlebih dahulu (Loyal: kebutuhan pembukuan
Pembukuan atau informasi terkait Pembukuan memegang teguh ideologi Pancasila), administrasi kelompok tani
Administrasi administrasi kelompok Administrasi kemudiansaya akan melakukan komunikasi pada pengurus kelompok tani
Kelompok tani Pada tani dengan kepala Kelompok tani Pada dengan bahasa yang ramah, sopan dan dan dokumen administrasi
Pengurus Kelompok Desa. Pengurus Kelompok cekatan (Berorientasi Pelayanan: Ramah, kelompok tani saya akan
Tani Dan Membuat Tani dan Dokumen cekatan, solutif, dan dapat diandalkan ; berkontribusi mewujudkan:
Dokumen 2. Melakukan analisa Administrasi Harmonis: Membangun lingkungan kerja
Administrasi kebutuhan pembukuan Kelompok tani yang kondusif), setelah itu saya akan Visi :
Kelompok tani administrasi kelompok ulkan
izin untuk mengump data atau Kabupaten Bengkayang Maju,
bersama pengurus Bukti Fisik : informasi terkait administrasi kelompok Mandiri, Sejahtera Dan
kelompok tani. dengan kepala Desa dengan sopan dan Berdaya Saing Ditopang

29
3. Membuat kesepakatan 1. Hasil koordinasi bertanggung jawab (Kolaboratif: Pemerintahan Yang Bersih
bersama pengurus bersama Kepala Kerjasama ; Adaptif: Proaktif ; Dan Terbuka
kelompok tani untuk Desa Akuntabel: Jujur dan Bertanggung jawab).
menentukan jadwal Misi :
2. Hasil Analisa
kegiatan penyuluhan. 2. Selanjutnya, saya akan melakukan Mewujudkan Kabupaten
Kebutuhan
analisa kebutuhan pembukuan Bengkayang sebagai
Pembukuan
4. Mencari sumber format administrasi kelompok dengan cermat Kabupaten maju dalam
pembukuan 3. Jadwal Penyuluhan dan bertanggung jawab (Akuntabel: bidang pertanian,
administrasi kelompok (Undangan) Jujur dan Bertanggung jawab). perkebunan, perikanan,
tani. peternakan, perdagangan,
4. Format Pembukuan jasa dan pariwisata
5. Membuat format Administrasi 3. Kemudian saya akan melakukan
pembukuan Kelompok Tani musyawarah dengan petani yang
administrasi kelompok bersangkutan mengenai waktu dan
5. Pembukuan
tani. tempat pertemuan dengan bahasa yang
Administrasi
ramah (Berorientasi Pelayanan:
Kelompok Tani
Ramah, cekatan, solutif, dan dapat
6. Mencetak buku 6. Foto Hasil mencetak diandalkan ; Harmonis: Membangun
administrasi kelompok buku administrasi lingkungan kerja yang kondusif ;
tani. kelompok tani Kolaboratif: Memberi kesempatan
kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi).

4. Setelah itu, saya akan mencari referensi


diberbagai sumber mengenai format
pembukuan administrasi kelompok
(Kompeten: melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik ; Adaptif: terus
berinovasi dan mengembangkan

30
kreativitas) ; Akuntabel: Jujur dan
Bertanggung jawab).

5. Kemudian saya akan membuat format


pembukuan administrasi kelompok
(Kompeten: melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik ; Adaptif: terus
berinovasi dan mengembangkan
kreativitas ; Akuntabel: Bertanggung
jawab).

6. Selanjutnya, saya akan mencetak buku


administrasi kelompok (Berorientasi
Pelayanan: memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat ; Kompeten:
melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik ; Adaptif: terus berinovasi dan
mengembangkan kreativitas ;
Akuntabel: Bertanggung jawab).
3. Membuat Media 1. Membuat Lembar Tersedianya media 1. Sebelum saya memulai kegiatan, saya Dengan tersedianya media
Leaflet Dan Persiapan Menyuluh. leaflet dan kuesioner akan berdoa terlebih dahulu (Loyal: leaflet dan kuesioner
Kuesioner Evaluasi evaluasi mengenai memegang teguh ideologi Pancasila), evaluasi mengenai
Mengenai 2. Menyusun materi administrasi kelompok Selanjutnya, saya akan membuat lembar administrasi kelompok tani
Administrasi penyuluhan dan tani untuk kegiatan persiapan menyuluh (Kompeten: untuk kegiatan penyuluhan,
Kelompok tani menentukan media yang penyuluhan Melaksanakan tugas dengan kualitas saya akan berkontribusi
Untuk Kegiatan akan digunakan. terbaik). mewujudkan:
Penyuluhan Bukti Fisik :
3. Membuat media leaflet 1. Hasil LPM 2. Setelah itu, saya akan menyusun materi Visi :
mengenai administrasi penyuluhan dan menentukan media yang Kabupaten Bengkayang Maju,
kelompok untuk kegiatan 2. Hasil Materi akan digunakan dalam kegiatan Mandiri, Sejahtera Dan
penyuluhan. penyuluhan dengan mencari referensi Berdaya Saing Ditopang

31
3. Foto Leaflet diberbagai sumber (Kompeten: Pemerintahan Yang Bersih
4. Membuat kuesioner melaksanakan tugas dengan kualitas Dan Terbuka
evaluasi mengenai 4. Hasil Kuesioner terbaik ; Adaptif: terus berinovasi dan
administrasi kelompok mengembangkan kreativitas ; Misi :
tani untuk kegiatan 5. Foto Konsultasi Akuntabel: Bertanggung jawab). Mewujudkan Kabupaten
penyuluhan. Bengkayang sebagai
6. Foto Hasil 3. Kemudian saya akan membuat media Kabupaten maju dalam
5. Melakukan konsultasi Perbanyakan media mengenai administrasi kelompok dengan bidang pertanian,
kepada Koordinator leaflet dan menggunakan aplikasi Canva (Adaptif: perkebunan, perikanan,
Penyuluh BPP Suti kuesinoner evaluasi terus berinovasi dan mengembangkan peternakan, perdagangan,
Semarang terkait media kreativitas ; Kompeten: Melaksanakan jasa dan pariwisata
mengenai administrasi tugas dengan kualitas terbaik ;
kelompok untuk kegiatan Akuntabel: Bertanggung jawab).
penyuluhan.
4. Selanjutnya, saya akan membuat
6. Melakukan perbanyakan kuesioner evaluasi mengenai
media leaflet dan administrasi kelompok tani untuk
kuesioner evaluasi kegiatan penyuluhan (Kompeten:
mengenai administrasi Melaksanakan tugas dengan kualitas
kelompok untuk kegiatan terbaik ; Akuntabel: Bertanggung
penyuluhan. jawab).

5. Kemudian, saya akan melakukan


konsultasi dan meminta saran dengan
ramah dan cekatan kepada Korluh BPP
Suti Semarang untuk perbaikan media
mengenai administrasi kelompok
(Berorientasi Pelayanan: Ramah,
cekatan dan melakukan perbaikan tiada
henti ; Kolaboratif: Memberi
kesempatan berbagai pihak untuk

32
berkontribusi ; Hamonis: Menghargai
setiap orang).

6. Selanjutnya, saya akan melakukan


perbanyakan media mengenai
administrasi kelompok menggunakan
printer warna dan kertas yang memadai
agar kualitasnya baik (Berorientasi
Pelayanan: memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat ; Kompeten:
Melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik ; Akuntabel: Jujur dan
Bertanggung jawab).
4. Melaksanakan 1. Meminta izin kepada Terlaksananya 1. Sebelum memulai kegiatan saya akan Dengan terlaksananya
Penyuluhan Kepada Koordinator Penyuluh penyuluhan kepada berdoa terlebih dahulu (Loyal: penyuluhan kepada
Pengurus Kelompok BPP Suti Semarang pengurus kelompok Memegang teguh ideologi Pancasila), pengurus kelompok tani
Tani Mengenai untuk melakukan tani mengenai kemudian saya akan meminta izin mengenai pengelolaan
Pengelolaan penyuluhan kepada pengelolaan kepada Koorluh BPP Suti Semarang administrasi kelompok tani,
Administrasi pengurus kelompok tani. administrasi kelompok untuk melakukan penyuluhan kepada saya akan berkontribusi
Kelompok tani pengurus kelompok tani (Berorientasi mewujudkan:
2. Membagikan leaflet dan Bukti Fisik : Pelayanan: ramah ; (Hamonis:
Memberikan kuesioner 1. Foto Meminta Izin Menghargai setiap orang ; (Kolaboratif: Visi :
kepada peserta sebagai Memberi kesempatan berbagai pihak Kabupaten Bengkayang Maju,
bahan dasar evaluasi. 2. Foto Membagikan untuk berkontribusi). Mandiri, Sejahtera Dan
leaflet dan Berdaya Saing Ditopang
3. Memberikan penyuluhan Memberikan 2. Setelah itu saya akan memberikan materi Pemerintahan Yang Bersih
dengan materi kuesioner mengenai administrasi kelompok kepada Dan Terbuka
administrasi kelompok pengurus kelompok tani dengan bahasa
tani. 3. Foto Saat yang sopan dan menggunakan media Misi :
Penyuluhan (Video yang telah dibuat (Berorientasi Mewujudkan Kabupaten
4. Penutupan kegiatan. Singkat) Pelayanan: memahami dan memenuhi Bengkayang sebagai

33
kebutuhan masyarakat ; Kompeten: Kabupaten maju dalam
4. Foto Bersama membantu orang lain belajar dan bidang pertanian,
melaksanakan tugas dengan kualitas perkebunan, perikanan,
terbaik ; Adaptif: mengembangkan peternakan, perdagangan,
kreativitas ; Akuntabel : Jujur dan jasa dan pariwisata
Bertanggung jawab ; Hamonis :
Menghargai setiap orang dan
Membangun lingkungan kerja yang
kondusif).

3. Selanjutnya, saya akan memberikan


kuesioner kepada peserta sebagai bahan
dasar evaluasi (Berorientasi pelayanan:
memahami dan memenuhi kebutuhan
masyarakat ; Kolaboratif: bekerja sama
dan memberi kesempatan berbagai pihak
untuk berkontribusi ; Kompeten:
membantu orang lain belajar dan
melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik ; Hamonis : Menghargai setiap
orang).

4. Kemudian saya akan mengakhiri


kegiatan dengan melakukan foto bersama
(Kolaboratif: bekerja sama ; Hamonis :
Menghargai setiap orang).
5. Membuat Laporan 1. Merangkum hasil Tersedianya laporan 1. Sebelum memulai kegiatan saya akan Dengan tersedianya laporan
Evaluasi Kegiatan kuesioner dari peserta evaluasi kegiatan berdo’a terlebih dahulu (Loyal: evaluasi kegiatan, saya akan
penyuluhan. Memegang teguh ideologi Pancasila), berkontribusi mewujudkan:
Bukti Fisik : kemudian saya akan merangkum hasil

34
2. Membuat laporan 1. Hasil Rangkuman kuesioner dari peserta penyuluhan Visi :
evaluasi kegiatan. Kuesioner dengan cermat (Berorientasi Kabupaten Bengkayang Maju,
pelayanan: melakukan perbaikan tiada Mandiri, Sejahtera Dan
3. Melakukan konsultasi 2. Laporan Evaluasi henti ; Akuntabel: Jujur dan Berdaya Saing Ditopang
dengan mentor untuk Bertanggung jawab). Pemerintahan Yang Bersih
meminta saran dan 3. Foto konsultasi Dan Terbuka
masukan. 2. Setelah itu saya akan membuat laporan
aktualisasi dengan sebaik mungkin Misi :
(Kompeten : melaksanakan tugas Mewujudkan Kabupaten
dengan kualitas terbaik), serta Bengkayang sebagai
Kabupaten maju dalam
3. Saya akan, berkonsultasi dengan mentor bidang pertanian,
untuk meminta saran dan masukan dalam perkebunan, perikanan,
(Adaptif: bertindak proaktif ; peternakan, perdagangan,
Akuntabel: Melaksanakan tugas dengan jasa dan pariwisata
cermat dan bertanggung jawab ;
Berorientasi pelayanan: melakukan
perbaikan tiada henti ; Kolaboratif:
bekerja sama ; Hamonis : Menghargai
setiap orang dan Membangun
lingkungan kerja yang kondusif).

Bengkayang, 01 September 2022


Coach Mentor Peserta Pelatihan Dasar

Ecih Sukemsih, S.Hut.,M.Si Burhanuddin, SP Dhea Octaviani, S. Tr.P


NIP. 19700224 200312 2 003 NIP. 19700412 200501 1 001 NIP. 19971026 202203 2 007

35
C. Jadwal Implementasi
Jadwal kegiatan dibuat agar penulis memudahkan pembuatan laporan hasil
aktualisasi sehingga lebih terarah dan memiliki output. Berikut jadwal rencana
aktualisasi di Desa Suti Semarang, Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Suti
Semarang, Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang yang
termuat dalam tabel 4.4. berikut.
Tabel 4.4. Jadwal Implementasi Aktualisasi
Nama Peserta Dhea Octaviani, S.Tr.P
Instansi Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang
Tempat Aktualisasi Desa Suti Semarang, Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Suti
Semarang
No Tanggal Kegiatan Output
1 2 3 4

1. 05 - 09 September 2022 Membuat rencana Tersedianya gagasan


Gagasan pengelolaan pengelolaan administrasi
administrasi kelompok tani kelompok tani
2. 12 - 16 September 2022 Melakukan analisa kebutuhan Tersedianya analisa
pembukuan administrasi kebutuhan pembukuan
kelompok tani pada pengurus administrasi kelompok tani
kelompok tani dan membuat pada pengurus kelompok
dokumen administrasi tani dan membuat dokumen
kelompok tani yang lengkap administrasi kelompok tani
yang lengkap
3. 19 - 23 September 2022 Membuat media leaflet dan Tersedianya media leaflet
kuesioner evaluasi mengenai dan kuesioner evaluasi
administrasi kelompok tani mengenai administrasi
untuk kegiatan penyuluhan kelompok tani untuk
kegiatan penyuluhan
4. 26 - 30 September 2022 Melaksanakan penyuluhan Terlaksananya penyuluhan
kepada pengurus kelompok kepada pengurus kelompok
tani mengenai pengelolaan tani mengenai pengelolaan
administrasi kelompok tani administrasi kelompok tani
5. 03 - 07 Oktober 2022 Laporan evaluasi kegiatan Tersedianya laporan
evaluasi kegiatan

Bengkayang, 01 September 2022

Mentor Peserta Pelatihan Dasar

Burhanuddin, SP Dhea Octaviani, S.Tr.P


NIP. 19700412 200501 1 001 NIP. 19971026 202203 2 007

36
D. Strategi Pembimbingan

1. Pembimbingan dengan Coach


Jadwal Pembimbingan dengan coach termuat dalam tabel 4.5. berikut ini.
Tabel 4.5. Jadwal Konsultasi dengan Coach
Nama Dhea Octaviani, S.Tr.P
No Daftar Hadir 07
Instansi Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten
Bengkayang
Tempat Aktualisasi Desa Suti Semarang, Balai Penyuluhan Pertanian
Kecamatan Suti Semarang
No Hari, Tanggal Kegiatan Keterangan Paraf
1 2 3 4 5

1. Selasa, Diskusi terkait penyusunan Via Zoom


23 Agustus 2022 Rancangan Aktualisasi Meeting

2. Senin, Konsultasi penetapan isu Via Zoom


29 Agustus 2022 yang diangkat Meeting

3. Rabu, Konsultasi Rancangan Via Zoom


31 Agustus 2022 Aktualisasi Meeting

4. Kamis, Konsultasi Perbaikan Via


01 September 2022 Penulisan Rancangan Whatsapp
Aktualisasi

Bengkayang, 01 September 2022


Coach Peserta Pelatihan Dasar

Ecih Sukemsih, S.Hut.,M.Si Dhea Octaviani, S.Tr.P


NIP. 19700224 200312 2 003 NIP. 19971026 202203 2 007

37
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Berorientasi Pelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Akuntabilitas Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Kompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Harmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Loyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Adaptif.Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Kolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Managemen ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2022. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Smart ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Supriyatno. 2010. Administrasi Kelompok Tani. Blitar. http://Cybex.pertanian.go.id

Perundang – Undangan

Indonesia. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014: Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Republik
Indonesia, 2014.

Indonesia. PermenpanRB Nomor 35 Tahun 2020: Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian.


Jakarta : Kementeriaan Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,
2020.

39
Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 18 Tahun 2016 tentang


Perangkat Daerah.

Peraturan Bupati Bengkayang Nomor 9 Tahun 2019 tentang Struktur Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang.

Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2016 Tentang Sistem Penyuluhan
Pertanian, Perikanan, Dan Kehutanan.

40
BIODATA PESERTA

Nama Lengkap : Dhea Octaviani, S.Tr.P


NIP : 19971026 202203 2 007
Tempat Tanggal Lahir : Pontianak, 26 Oktober 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Kawin
Pendidikan Terakhir : Diploma IV Jurusan Penyuluhan
Pertanian Berkelanjutan (2020)
Alamat : Jl. Bangunsari, No 221 RT 001 RW 001, Kelurahan Sebalo,
Kecamatan Bengkayang, Kabupaten Bengkayang
Pangkat / Gol. Ruang : Penata Muda / III-a
Jabatan : Ahli Pertama - Penyuluh Pertanian
Unit Kerja : Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten
Bengkayang
Wilayah Kerja : Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Suti Semarang

Bengkyang, 01 September 2022


Peserta Pelatihan Dasar

Dhea Octaviani, S.Tr.P


NIP. 19971026 202203 2 007

41

Anda mungkin juga menyukai