OLEH
OLEH
Telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan pada Tanggal 02 September 2022.
Mentor Coach
ii
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jl. Gusti Johan Idrus No. 12 Telp. (0561) 732078 Fax. (0561) 766144
Website : www.bpsdm.kalbarprov.go.id
PONTIANAK
Kode Pos 78121
BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III ANGKATAN CLXI
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KALIMANTAN BARAT TAHUN 2022
Pada hari ini, Jumat tanggal Dua bulan September tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua, telah
melaksanakan Seminar Rancangan Aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan III Angkatan CLXI di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun
2022 melalui aplikasi Zoom Meeting, sebagai berikut :
Nama : Friday El-Farhan, S.Tr.P
Pangkat/Golongan : Penata Muda/III-a
NIP : 19980327 202203 1 007
Jabatan : Ahli Pertama-Penyuluh Pertanian
Unit Kerja : Dinas Pangan, Pertanian, dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang
Mentor : Alpian, SP
Coach : Ecih Sukemsih, S.Hut., M.Si
Penguji : Ita Asih Indrawati, S.Sos, M.Si
Judul Upaya Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Petani dalam
Pengolahan Kotoran Ternak Melalui Demonstrasi Cara di Desa Sinar
Baru Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh :
Mentor Penyaji
Coach Penguji
Mengetahui,
a.n KEPALA BADAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
KEPALA BIDANG PENGEMBANGAN KOMPETENSI MANAJERIAL DAN FUNGSIONAL
iii
LEMBAR PENGESAHAN
OLEH
Telah diseminarkan dan diperiksa untuk pengesahan pada Tanggal 02 September 2022.
Mentor Coach
Mengetahui,
Penguji
iv
KATA PENGANTAR
Seraya memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat, rahmat
dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Rancangan Aktualisasi
Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berjudul “Upaya Meningkatkan
Pengetahuan dan Keterampilan Petani Dalam Pengolahan Kotoran Ternak Menjadi
Pupuk Organik di Desa Sinar Baru Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten
Bengkayang”.
Dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini, penulis menyampaikan terima kasih
kepada Ibu Ecih Sukemsih, S.Hut., M.Si selaku Coach dan Bapak Alpian, SP selaku
Mentor yang telah memberikan bimbingan dan arahan. Ucapan terima kasih juga penulis
sampaikan kepada:
1. Ibu Fatmawati, S.Pd., M.Pd selaku Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi
Manajerial Dan Fungsional a.n Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Kalimantan Barat,
2. Bapak Sebastianus Darwis, SE., MM dan Bapak Drs. Syamsul Rizal selaku Bupati dan
Wakil Bupati Kabupaten Bengkayang,
3. Bapak Dr. Yulianus, S.Hut., M.Si selaku Kepala Dinas Pangan, Pertanian, dan
Perkebunan Kabupaten Bengkayang,
4. Ibu Ita Asih Indrawati, S.Sos., M.Si selaku penguji Rancangan Aktualisasi,
5. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada penulis,
6. Widyaiswara yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat,
7. Seluruh rekan-rekan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
Angkatan CLXI Tahun 2022,
8. Rekan-rekan kerja di Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten
Bengkayang khususnya BPP Kecamatan Jagoi Babang,
Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih banyak ditemui
kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang mendukung sangat penulis harapkan. Semoga
rancangan ini bermanfaat bagi pihak yang berkenan membacanya.
COVER ..................................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................... ii
BERITA ACARA .................................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................................. 3
C. Waktu dan Tempat Kegiatan .............................................................................. 3
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI ..................................................... 4
A. Profil Instansi ..................................................................................................... 4
B. Uraian Tugas Penyuluh Pertanian ...................................................................... 6
BAB III KONSEP NILAI-NILAI DASAR ASN BERAKHLAK........................ 8
A. Identifikasi Nilai-Nilai BerAKHLAK ................................................................ 8
C. Kedudukan dan Peran ASN ................................................................................ 13
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI ....................................... 16
A. Identifikasi dan Gagasan Pemecahan Isu ........................................................... 16
B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan ................................................................ 18
C. Jadwal Implementasi .......................................................................................... 25
D. Strategi Pembimbingan ...................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 28
BIODATA PESERTA ............................................................................................. 30
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN menurut Undang-
Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada
Pemerintah. PNS sebagai bagian dari ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa yang
berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945. Guna menciptakan sumber
daya manusia ASN yang memiliki kualifikasi kompetensi dan kinerja yang berkualitas
dapat ditingkatkan melalui kegiatan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil bahwa
setiap instansi pemerintah wajib memberikan Latsar CPNS selama masa prajabatan.
Latsar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam masa prajabatan yang dilakukan
secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pelatihan dasar CPNS ini diharapkan dapat mendorong CPNS
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK, yaitu Berorientasi pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Selain itu pelatihan
dasar CPNS juga memberikan pemahaman menenai kedudukan dan peran ASN yang
akan diaktualisasikan di lingkungan tempat kerjanya masing-masing dalam bentuk
sebuah “Rancangan Aktualisasi”
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2020 Tentang Jabatan
Fungsional Penyuluhan Pertanian. Penyuluhan Pertanian adalah proses pembelajaran
bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan
mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan,
dan sumber daya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi
usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam
pelestarian fungsi lingkungan. Dengan adanya kegiatan penyuluhan pertanian ini
1
diharapkan dapat merubah perilaku petani dengan perkembangan teknologi pertanian.
Aspek perilaku tersebut meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Wilayah Kecamatan Jagoi Babang salah satunya yaitu Desa Sinar Baru
merupakan desa dengan potensi sumberdaya alam yang memadai untuk budidaya
pertanian, peternakan dan perkebunan. Desa Sinar Baru merupakan salah satu desa
penerima bantuan hewan ternak berupa sapi. Sapi bantuan tersebut tentunya
menghasilkan limbah berupa kotoran sapi atau feses. Limbah usaha peternakan ini
berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan sekitarnya jika tidak dimanfaatkan
dan ditangani dengan baik, sebab selama ini sebagian besar petani ternak mengabaikan
penanganan limbah dari usaha ternaknya. Jika limbah atau kotoran ternak tersebut
tidak diolah dapat mencemari lingkungannya, antara lain: menimbulkan bau tidak
sedap yang mengakibatkan polusi udara sehingga dapat mengganggu kesehatan
manusia, mempengaruhi pencemaran air disekitarnya dan merupakan sumber penyakit
yang akan menurunkan mutu lingkungannya.
Disisi lain limbah ini akan memberikan nilai tambah bagi pemeliharanya asal
dilakukan dengan pengelolaan yang tepat guna yaitu dengan menghasilkan produk
yang mempunyai daya jual seperti pupuk organik. Petani belum memanfaatkan
kotoran ternaknya tersebut didasari oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan
petani dalam mengolah kotoran ternaknya menjadi pupuk organik. Oleh karena itu
perlu dilakukan penyuluhan kepada petani supaya petani menjadi tahu dan terampil
dalam mengolah kotoran ternaknya menjadi pupuk organik sehingga nantinya
diharapkan dapat mengurangi ketergantungan petani dalam penggunaan pupuk kimia
untuk budidaya pertanian. Berdasarkan penjabaran tersebut, penulis mengambil judul
“Upaya Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Petani dalam Pengolahan
Kotoran Ternak Melalui Demonstrasi Cara di Desa Sinar Baru Kecamatan Jagoi
Babang Kabupaten Bengkayang”.
2
B. Tujuan
Tujuan dalam kegiatan Latsar CPNS ini adalah sebagai berikut.
1. Peserta mampu menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam melaksanakan
tugas dan berkontribusi dalam memperkuat visi dan misi organisasi.
2. Peserta mampu mewujudkan Nilai-Nilai Dasar PNS (Berorientasi pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif), Manajemen
ASN, dan Smart ASN dalam menjalankan tugas di instansi masing-masing.
3. Mampu mengidentifikasi isu-isu yang sedang terjadi di lingkungan kerja dan
organisasinya.
4. Mampu menumbuhkan sikap semangat pengabdian yang berorientasi pada
kepentingan masyarakat, bangsa, negara, dan tanah air.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Profil Instansi
1. Keadaan Umum
Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang adalah
Perangkat Daerah di Kabupaten Bengkayang yang dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Bengkayang Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, sebagai tindak lanjut dari
diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pangan, Pertanian dan
Perkebunan Kabupaten Bengkayang tertuang pada Peraturan Bupati Bengkayang
Nomor 08 Tahun 2021.
Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang
berkedudukan di bawah dan tanggung jawab kepada Bupati dan secara teknis
administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah. Fungsi Dinas Pangan,
Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang, yaitu perumusan kebijakan
teknis dan penyusunan program, pemberian pelayanan-pelayanan umum, kerja
sama antar kabupaten, penyuluhan, pelatihan dan penelitian, koordinasi
pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan tugas, pelaksanaan
pembinaan terhadap unit pelaksana teknis, serta pelaksanaa fungsi lain yang
diberikan oleh bupati di bidang Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan
Hortikultura, serta Perkebunan.
4
b. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, peduli, bersih, terbuka,
tegas amanah, dan berwibawa yang berorientasi pada pelayanan publik yang
prima berbasis teknologi komunikasi dan informasi serta penguatan
kemitraan pemerintah dengan dunia usaha dan masyarakat;
c. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur dasar dan optimalisasi
pengelolaan dan kemanfaatan sumber daya alam dalam upaya peningkatan
pendapatan masyarakat;
d. Mewujudkan Kabupaten Bengkayang sebagai Kabupaten maju dalam bidang
pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, perdagangan, jasa dan
pariwisata;
e. Mewujudkan Kabupaten Bengkayang menjadi smart desa 2021-2026 dan
Kabupaten Bengkayang Lestari.
Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang menjadi
ujung tombak pelaksana urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan
pelayanan dasar di bidang ketahanan pangan dan urusan pemerintahan pilihan
bidang pertanian yaitu sesuai dengan misi Kabupaten Bengkayang pada huruf d,
yaitu “Mewujudkan Kabupaten Bengkayang sebagai kabupaten maju dalam
bidang pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, perdagangan, jasa
dan pariwisata”.
3. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten
Bengkayang berdasarkan Perbup Bengkayang Nomor 9 Tahun 2019.
5
Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Pangan, Pertanian dan
Perkebunan Kabupaten Bengkayang
6
10. Melakukan evaluasi peningkatan kapasitas Poktan, Gapoktan, dan KEP;
11. Melakukan fasilitasi peningkatan akses informasi teknologi, pasar, sarana dan
prasarana Poktan/Gapoktan;
12. Mengumpulkan dan mengolah data fasilitasi penerapan teknologi melalui kegiatan
sekolah lapang, studi banding, pameran dan gelar teknologi;
13. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data fasilitasi peningkatan skala
usaha tani Poktan/Gapoktan;
14. Melakukan evaluasi fasilitasi peningkatan produktivitas usaha tani melalui
Demonstrasi plot (demplot);
15. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data penumbuhan Pos Penyuluhan
Pertanian Desa (Posluhdes);
16. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data pengembangan Posluhdes;
17. Mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data penumbuhan Penyuluh
Pertanian swadaya; dan mengumpulkan, mengolah, dan merekapitulasi data
pengembangan Penyuluh Pertanian swadaya;
7
BAB III
KONSEP NILAI-NILAI DASAR ASN BERAKHLAK
8
Prinsip-prinsip pelayanan publik diantaranya: 1) partisipatif; 2) transparan;
3) responsif; 4) tidak diskriminatif; 5) mudah dan murah; 6) efektif dan efisien; 7)
aksesibel; 9) akuntabel dan berkeadilan.
Ada tiga panduan perilaku atau kode etik nilai berorientasi pelayanan, yaitu:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
c. Melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak
dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih
luasnya kepada publik yang merujuk kepada kewajiban setiap individu atau
institusi.
Hal-hal yang penting diperhatikan dalam membangun lingkungan kerja
yang akuntabel adalah: 1) kepemimpinan, 2) transparansi, 3) integritas, 4)
tanggung jawab (responsibilitas), 5) keadilan, 6) kepercayaan, 7) keseimbangan,
8) kejelasan, dan 9) konsistensi. Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor
publik yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung 3
dimensi yaitu Akuntabilitas kejujuran dan hukum, Akuntabilitas proses,
Akuntabilitas program, dan Akuntabilitas kebijakan.
Pembentukan nilai Akuntabel diwujudkan dalam standar perilaku kerja
Pegawai ASN yang termuat dalam Peraturan Menteri PANRB nomor 6 tahun
2022 tentang Pengelolaan Kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara, meliputi
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan
9
3. Kompeten
Sesuai prinsip Undang-Undang ASN Nomor 5 Tahun 2014, prinsip dasar
dalam pengelolaan ASN yaitu berbasis merit. Dalam hal ini seluruh aspek
pengelolaan ASN harus memenuhi kesesuaian kualifikasi, kompetensi, dan
kinerja. Termasuk dalam pelaksanaanya tidak boleh ada perlakuan diskriminatif,
seperti karena hubungan agama, kesukuan atau aspek-aspek primodial lainnya
yang bersifat subyektif. Sesuai Peraturan Menteri PAN RB Nomor 38 Tahun 2017
tentang Standar Kompetensi ASN, kompetensi meliputi:
a. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan
bidang teknis jabatan
b. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau
mengelola unit organisasi
c. Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan
pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku
dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi
dan prinsip, yang harus dipenuhi setiap pemegang jabatan, untuk memperoleh
hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan jabatan.
Ada tiga panduan perilaku atau kode etik nilai kompeten, yaitu : 1)
Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah; 2)
Membantu orang lain belajar; dan 3) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa
hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur.
Sikap harmonis ditunjukkan dengan perilaku ASN yang bertika. Tidak hanya saja
berlaku untuk sesama ASN (lingkup kerja) namun juga berlaku bagi stakeholders
eksternal. Sikap perilaku ini bisa ditunjukkan dengan sikap toleransi, empati, dan
keterbukaan terhadap perbedaan.
Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah
laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan
10
tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional
tertentu. Oleh karena itu, dengan diterapkannya kode etik Aparatur Sipil Negara,
perilaku pejabat publik harus berubah: 1) Pertama, berubah dari penguasa menjadi
pelayan; 2) Kedua, berubah dari 'wewenang' menjadi 'peranan'; dan 3) Ketiga,
menyadari bahwa jabatan publik adalah Amanah.
Dalam upaya mewujudkan suasana harmonis, maka ASN harus memiliki
pengetahuan tentang historisitas ke-Indonesia-an sejak awal Indonesia berdiri,
sejarah proses perjuangan dalam mewujudkan persatuan bangsa termasuk pula
berbagai macam gerakan-gerakan separatisme dan berbagai potensi yang
menimbulkan perpecahan dan menjadi ancaman bagi persatuan bangsa. Upaya
tersebutdaapat diwujudkan dengan pembentukan nilai Harmonis dalam standar
perilaku kerja Pegawai ASN, yaitu:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
b. Suka menolong orang lain
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
5. Loyal
Memaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang
sah
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara;
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara
Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan
panduan perilaku loyal tersebut di atas diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Komitmen yang bermakna perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu
atau hubungan keterikatan dan rasa tanggung jawab akan sesuatu.
b. Dedikasi yang bermakna pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu demi
keberhasilan suatu usaha yang mempunyai tujuan yang mulia, dedikasi ini
bisa juga berarti pengabdian untuk melaksanakan cita-cita yang luhur dan
diperlukan adanya sebuah keyakinan yang teguh.
11
c. Kontribusi yang bermakna keterlibatan, keikutsertaan, sumbangsih yang
diberikan dalam berbagai bentuk, baik berupa pemikiran, kepemimpinan,
kinerja, profesionalisme, finansial atau, tenaga yang diberikan kepada pihak
lain untuk mencapai sesuatu yang lebih baik dan efisien.
d. Nasionalisme yang bermakna suatu keadaan atau pikiran yang
mengembangkan keyakinan bahwa kesetiaan terbesar mesti diberikan untuk
negara atau suatu sikap cinta tanah air atau bangsa dan negara sebagai wujud
dari cita-cita dan tujuan yang diikat sikap-sikap politik, ekonomi, sosial, dan
budaya sebagai wujud persatuan atau kemerdekaan nasional dengan prinsip
kebebasan dan kesamarataan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
e. Pengabdian yang bermakna perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat,
ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat,
atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
6. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk
bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang
timbul. Di antaranya adalah terhadap perubahan lingkungan strategis, kompetisi
yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan iklim, perkembangan
teknologi dan lain sebagainya. Dalam hal ini organisasi maupun individu
menghadapi permasalahan yang sama, yaitu perubahan lingkungan yang konstan,
sehingga karakteristik adaptif dibutuhkan, baik sebagai bentuk mentalitas kolektif
maupun individual.
Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) harus selalu adaptif atau mampu
menyesuaikan diri terhadap berbagai keadaan. Pembentukan nilai Adaptif bagi
ASN diwujudkan dalam standar perilaku kerja Pegawai ASN, yaitu:
a. cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas; dan
c. bertindak proaktif;
7. Kolaboratif
Menjalin kolaborasi menurut Ansen dan Gash (2012) dalam Sejati (2021)
memerlukankan beberapa proses, yaitu 1) Trust building : membangun
12
kepercayaan dengan stakeholder mitra kolaborasi; 2) Face tof face Dialogue:
melakukan negosiasi dan baik dan bersungguh-sungguh;3) Komitmen terhadap
proses: pengakuan saling ketergantungan; sharing ownership dalam proses; serta
keterbukaan terkait keuntungan bersama; 4) Pemahaman bersama: berkaitan
dengan kejelasan misi, definisi bersama terkait permasalahan, serta
mengidentifikasi nilai bersama; dan 5) Menetapkan outcome antara.
Pembentukan nilai Kolaboratif diwujudkan dalam standar perilaku kerja
Pegawai ASN yang termuat dalam Peraturan Menteri PANRB nomor 6 tahun
2022 tentang Pengelolaan Kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara, meliputi :
a. memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah; dan
c. menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.
13
Pegawai ASN berfungsi sebagai Pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Selanjutnya Pegawai ASN bertugas
melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; memberikan pelayanan public
yang professional dan berkualitas, serta mempererat persatuan dan kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pengelolaan ASN berdasar pada sistem merit, dimana pengelolaan ASN
berdasarkan obyektivitas pada kemampuan dan keterampilan seseorang. Oleh
karena itu, dalam sistem merit berbagai keputusan dalam manajemen SDM
didasari pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja. Termasuk penggajian, promosi,
mutasi, pengembangan kompetensi dan lain-lain keputusan juga didasarkan
sepenuhnya pada penilaian kinerja, uji kompetensi, dan juga pertimbangan
kualifikasi dan tidak berdasarkan pada kedekatan dan rasa kasihan.
2. Smart ASN
Upaya percepatan transformasi digital salah satu diantaranya adalah
dengan pengembangan Sumber Daya Manusia talenta digital, termasuk Pegawai
ASN. Literasi digital menjadi kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh
Pegawai ASN. Kompetensi literasi digital diperlukan agar seluruh masyarakat
digital dapat menggunakan media digital secara bertanggung jawab. Penilaiannya
dapat ditinjau dari etis dalam mengakses media digital (digital ethics), budaya
menggunakan digital (digital culture), menggunakan media digital dengan aman
(digital safety), dan kecakapan menggunakan media digital (digital skills).
Literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses, mengelola,
memahami, mengintegrasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan
menciptakan informasi secara aman dan tepat melalui teknologi digital untuk
pekerjaan, pekerjaan yang layak, dan kewirausahaan. Ini mencakup kompetensi
yang secara beragam disebut sebagai literasi komputer, literasi Teknologi
Informassi dan Komunikasi (TIK), literasi informasi dan literasi media.
Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari keseharian kita. Berbagai
fasilitas dan aplikasi yang tersedia pada gawai sering kita gunakan untuk mencari
informasi bahkan solusi dari permasalahan kita sehari-hari. Pola kebiasaan baru
untuk belajar dan bekerja dari rumah secara daring ikut membentuk perilaku kita
14
berinternet. Literasi Digital menjadi kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh
masyarakat untuk saling melindungi hak digital setiap warga negara.
Sikap yang harus dimiliki seorang ASN untuk menjadi Smart ASN yaitu:
1) Integritas; 2) Nasionalisme; 3) Berwawasan Global; 4) Kemampuan IT dan
Bahasa Asing; 5) Hospitality; 6) Networking; 7) Profesional; dan 8)
Entrepreneurship.
15
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
16
cepat yang tanpa mereka sadari akan berdampak pada hasil produksi, merusak
ekosistem dan resisten jika dilakukan secara terus menerus.
Dalam upaya menyikapi isu aktual serta tantangan perubahan yang dapat
berdampak terhadap kinerja birokrasi dan pada pelaksanaan tugas jabatan sebagai
pelayan publik, maka sebagai ASN perlu menentukan isu prioritas yang akan ditangani.
Penentuan isu prioritas dilakukan dengan menggunakan skala dengan rentang dari 1-5
menggunakan Teknik APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak). Adapun
penentuan isu aktualnya pada tabel 4.1. berikut ini.
Tabel 4.1. Isu Aktual
Kriteria
No Isu Total Peringkat
A P K L
1 Masih Kurangnya Pemanfaatan 5 5 5 4 19 I
Kotoran Ternak Sebagai Pupuk
Organik Padat
2 Minimnya Penerapan Sistem Tanam 5 4 3 4 16 III
Jajar Legowo
3 Kurangnya Pemahaman Terhadap 5 5 4 4 18 II
Pengendalian OPT (Organisme
Pengganggu Tanaman) melalui PHT
(Pengendalian Hama Terpadu)
Keterangan :
Kriteria Skala Nilai (1-5)
A : Aktual 5 : Sangat Tinggi
P : Problematik 4 : Tinggi
K : Khalayak 3 : Sedang
L : Layak 2 : Rendah
1 : Sangat Rendah
Berdasarkan analisis APKL pada tabel 4.1, dapat diketahui bahwa yang
menjadi isu prioritas dan ditetapkan sebagai isu prioritas adalah “Masih kurangnya
pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk organik padat”. Isu tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Petani masih bergantung pada pupuk kimia
2. Petani kurang mengetahui manfaat dari pupuk organik
3. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan petani untuk mengolah kotoran
ternaknya
17
Faktor penyebab masalah tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode
USG (Urgency, Seriousness, Growth) dengan skala penilaian 1 sampai 5 yang
disajikan dalam tabel 4.2. berikut ini.
Tabel 4.2. Analisis Penyebab Isu dengan Metode USG
Kriteria
No Penyebab Isu Aktual Total Peringkat
U S G
1 Petani masih bergantung pada pupuk kimia 5 4 4 13 III
2 Petani kurang mengetahui manfaat dari 5 5 4 14 II
pupuk organik
3 Kurangnya pengetahuan dan 5 5 5 15 I
keterampilan petani untuk mengolah
kotoran ternaknya
Keterangan :
Kriteria Skala Nilai (1-5)
U : Urgency 5 : Sangat Tinggi
S : Seriousness 4 : Tinggi
G : Growth 3 : Sedang
2 : Rendah
1 : Sangat Rendah
Berdasarkan analisis USG pada tabel 4.2. maka penyebab isu aktual prioritas
yang diperoleh yaitu “Kurangnya pengetahuan dan keterampilan petani untuk
mengolah kotoran ternaknya”. Dari hasil dua analisa tersebut, maka untuk
mengatasai isu prioritas yang akan diangkat adalah “Upaya Meningkatkan
Pengetahuan dan Keterampilan Petani dalam Pengolahan Kotoran Ternak
Melalui Demonstrasi Cara di Desa Sinar Baru Kecamatan Jagoi Babang
Kabupaten Bengkayang”.
18
Tabel 4.3. Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS dalam Kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CLXI
Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang
Identifikasi Isu Masih kurangnya pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk organik padat
Isu yang Diangkat Kurangnya pengetahuan dan keterampilan petani untuk mengolah kotoran ternaknya
Gagasan Pemecah Isu Upaya Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Petani Dalam Pengolahan Kotoran Ternak Melalui
Demonstrasi Cara (Demcar) di Desa Sinar Baru Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang
Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan Nilai Kontribusi Terhadap Visi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
dengan Nilai Dasar BerAKHLAK dan Misi Kabupaten
1 2 3 4 5 6
1 Membuat Rencana Ide 1. Menyusun bahan ide Tersedianaya rencana 1. Mengawali kegiatan dengan berdo’a Dengan tersedianya
Kegiatan Demcar kegiatan yang akan kegiatan Demcar (Loyal: Memegang teguh ideologi rencana ide kegiatan
Pengolahan Kotoran dikonsultasikan Pengolahan Kotoran Pancasila), kemudian saya akan Demcar Pengolahan
Ternak Menjadi Pupuk kepada Mentor Ternak Menjadi berkonsultasi dengan Mentor menggunakan Kotoran Ternak Menjadi
Organik 2. Melakukan diskusi Pupuk Organik kalimat yang jelas dan bahasa yang sopan Pupuk Organik saya akan
dengan Mentor (Akuntabel: Bertanggungjawab; berkontribusi mewujudkan
3. Menyampaikan ide Evidence : Harmonis: Menghargai dan membangun
mengenai konsep 1. Catatan bahan lingkungan kerja yang kondusif). Visi :
kegiatan yang akan konsul, foto 2. Melakukan diskusi dengan Mentor tepat Kabupaten bengkayang
dilakukan 2. Foto waktu sesuai kesepakatan bersama maju, mandiri, sejahtera
4. Mencatat hasil 3. Foto (Adaptif: Bertindak proaktif; Kolaboratif: dan berdaya saing ditopang
diskusi bersama 4. Catatan hasil Bekerjasama; Akuntabel: Melaksanakan pemerintahan yang bersih
Mentor diskusi tugas dangan disiplin) dan terbuka
3. Menyampaikan ide mengenai konsep
kegiatan yang akan dilakukan sesuai fakta Misi :
dengan sopan dan ramah, serta meminta Mewujudkan Kabupaten
arahan kepada Mentor (Akuntabel: Bengkayang sebagai
Melaksanakan tugas dengan jujur; Kabupaten maju dalam
Kompeten: Melaksanakan tugas dengan bidang pertanian,
kualitas terbaik: Berorientasi Pelayanan: perkebunan, perikanan,
19
Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan Nilai Kontribusi Terhadap Visi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
dengan Nilai Dasar BerAKHLAK dan Misi Kabupaten
1 2 3 4 5 6
20
Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan Nilai Kontribusi Terhadap Visi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
dengan Nilai Dasar BerAKHLAK dan Misi Kabupaten
1 2 3 4 5 6
21
Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan Nilai Kontribusi Terhadap Visi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
dengan Nilai Dasar BerAKHLAK dan Misi Kabupaten
1 2 3 4 5 6
22
Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan Nilai Kontribusi Terhadap Visi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
dengan Nilai Dasar BerAKHLAK dan Misi Kabupaten
1 2 3 4 5 6
23
Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan Nilai Kontribusi Terhadap Visi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
dengan Nilai Dasar BerAKHLAK dan Misi Kabupaten
1 2 3 4 5 6
bekerjasama)
4. Melakukan penilaian hasil kuisioner
evaluasi kegiatan yang telah diisi oleh
anggota poktan dengan cermat dan penuh
tanggung jawab sebagai bahan rencana
tindak lanjut penyuluhan (Akuntabel:
melaksanakan tugas dengan penuh
tanggungjawab; Adaptif: Terus berinovasi)
Coach
24
C. Jadwal Implementasi
Jadwal kegiatan dibuat sebagai upaya penulis dalam mengatur waktu
aktualisasi sehingga lebih terarah dan memiliki output yang jelas. Jadwal Rencana
Aktualisasi di Wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Jagoi Babang
termuat dalam tabel 4.4. berikut.
Tabel 4.4. Jadwal Implementasi Aktualisasi
Nama Peserta Friday El-Farhan, S.Tr.P
Instansi Dinas Pangan, Pertanian, dan Perkebunan Kabupaten
Bengkayang
Tempat Aktualisasi Wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Jagoi
Babang
No Tanggal Kegiatan Output
1 2 3 4
25
D. Strategi Pembimbingan
1. Pembimbingan dengan Coach
Jadwal Pembimbingan dengan coach termuat dalam tabel 4.5. berikut ini.
Tabel 4.5. Jadwal Konsultasi dengan Coach
Nama Friday El-Farhan, S.Tr.P
No Daftar Hadir 17
Instansi Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang
26
2. Pembimbingan dengan Mentor
Jadwal Pembimbingan dengan mentor termuat dalam tabel 4.6. berikut ini.
Tabel 4.6. Jadwal Konsultasi dengan Mentor
Nama Friday El-Farhan, S.Tr.P
No Daftar Hadir 17
Instansi Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang
27
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil: SMART ASN. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil: Manajemen ASN. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil:Akuntabel. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil:Kompeten. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil: Berorientasi Pelayanan. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil:Loyal. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil:Harmonis. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil:Kolaboratif. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil:Adaptif. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia
Perundang-Undangan
28
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
Peraturan Bupati Bengkayang Nomor 08 Tahun 2021 tentang Struktur Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Pangan, Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bengkayang
29
BIODATA PESERTA
30