DISUSUN OLEH :
NIP. 199607212020122009
BEKERJASAMA DENGAN
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN
Tim Pembimbing
Mentor Coach
ii
BERITA ACARA
Pada hari ini, Senin tanggal Tiga Puluh Agustus Dua Ribu Dua Puluh Satu (30-
08-2021), telah dilaksanakan Seminar Laporan Aktualisasi bagi peserta
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan II
Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan di Gedung Diklat BKPSDMD Kabupaten
Bangka Selatan, atas
Nama : Walijah Zahroh S.Tr.Keb
NIP : 19960721 202012 2 009
Pangkat/Golongan : Penata Muda/IIIa
Jabatan : Ahli Pertama - Bidan
Instansi : UPT Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bangka
Selatan
Mentor : Adriani, S.ST
Coach : Drs. Gunawan, MM
Judul : Peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu dan
keluarga tentang perawatan bayi baru lahir di RSUD Dinas
Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Bangka Selatan
Toboali, 30 Agustus 2021
Mentor Peserta
Penguji Coach
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Plt. Kepala Badan Kepegawaian dan
Penguji Pengembangan SDM Daerah
Kabupaten Bangka Selatan
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan
tugas Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III Angkatan II dengan judul “Peningkatan pengetahuan dan
keterampilan ibu dan keluarga tentang perawatan bayi baru lahir di RSUD
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kabupaten Bangka Selatan” guna menunjang implementasi aktualisasi.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-
dalamnya kepada:
v
7. Orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan dukungan dan doa
kepada penulis
8. Rekan-rekan seperjuangan golongan III angkatan II khususnya kelompok
II yang selalu memberikan dukungan dan masukan selama penyusunan
laporan aktualisasi
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................iv
KATA PENGANTAR......................................................................................v
DAFTAR ISI...................................................................................................vii
DAFTAR TABEL............................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xiii
BAB I. PENDAHULUAN
vii
1.1 Identifikasi Isu.....................................................................................34
1.2 Isu yang Diangkat dan Gagasan Pemecahan Isu..............................38
1.3 Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Pemecahan Isu..............................41
1.4 Keterkaitan Kegiatan dengan Nilai ANEKA dan Kedudukan dan peran
PNS.....................................................................................................43
1.5 Jadwal Rencana Kegiatan..................................................................70
BAB V. PENUTUP
Daftar Pustaka..............................................................................................164
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
Gambar 4.17 Foto Kegiatan 2 tahapan 1.......................................................89
xi
Gambar 4.38 Dokumentasi kegiatan 4 tahapan 4.........................................112
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
putih pada bayi baru lahir dan masih ditemukannya keluarga pasien tidak
menjaga kehangatan bayi sehingga bayi mengalami hipotermi ringan.
Bidan adalah tenaga professional yang bertanggung jawab dan
akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan
dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan
masa nifas, memfasilitasi dan memimpin persalinan atas tanggung jawab
sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Bidan
juga mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan,
tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan
masyarakat. Kegiatan ini mencakup pendidikan antenatal dan persiapan
menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan perempuan,
kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak.
Berdasarkan Undang-Undang No 5 tahun 2014, Aparatur Sipil Negara
(ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Setiap calon PNS harus mengikuti masa percobaan selama 1 tahun. Masa
percobaan yang dimaksud adalah melalui proses pendidikan dan pelatihan
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul
dan bertanggung jawab dan memperkuat profesionalismme serta
kompetensi bidang. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar
CPNS) adalah pendidikan dan pelatihan dalam masa Prajabatan dengan
tujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara
terintegrasi. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan menunjukan sikap
perilaku bela negara; mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam
pelaksanaan tugas jabatannya; mengaktualisasikan kedudukan dan peran
PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI); dan
menunjukan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai dengan
bidang tugas. Penyelenggraan dilakukan secara terintegrasi berarti
2
penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS memadukan antara pelatihan
klasikal dengan nonklasikal; dan kompetensi social kultural dengan
kompetensi bidang.
Melalui pembaharuan pelatihan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan
PNS yang professional berkarakter dalam melaksanakan tugas dan
jabatannya yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan
perekat dan pemersatu bangsa. Dalam melaksanakan tugas tersebut
diharapkan PNS dapat menerapkan nilai-nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Selain itu juga diharapkan dapat mengimplementasikan peran dan
kedudukan ASN di masing-masing intansi.
Berdasarkan uraian tugas pokok dan fungsi saya sebagai Ahli Pertama
Bidan sesuai dengan Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, Nomor :
01/PER/M.PAN/1/2008 tentang Jabatan Fungsional Bidan dan Angka
Kreditnya nomor 26 tugas bidan yaitu Melaksnakan pelayanan kesehatan
masyarakat dengan melaksanakan asuhan kebidanan pada masyarakat
/wilayah/kelompok. Sehingga, berdasarkan uraian diatas, sebagai seorang
bidan salah satu cara untuk mengatasi permasalahan masih kurangnya
pengetahuan dan keterampilan dalam perawatan bayi baru lahir tersebut
adalah dengan “Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Ibu dan
Keluarga tentang Perawatan Bayi Baru Lahir di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Bangka Selatan” dengan menerapkan nilai ANEKA dan
mengimplementasikan peran dan kedudukan ASN dalam NKRI.
1.2 Tujuan dan Manfaat
1.2.1 Tujuan
Tujuan rancangan aktualisasi ini adalah sebagai dasar untuk
mampu mengidentifikasi dan menerapkan nilai-nilai dasar Pegawai
Negeri Sipil (PNS) yaitu ANEKA dan mengimplementasikan peran dan
3
kedudukan PNS dalam melaksanakan tugas sesuai dengan jabatan
didalam NKRI. Tujuan khusus penyusunan rancangan aktualisasi ini
adalah sebagai bentuk peningkatan pelayanan kebidanan terhadap
perawatan bayi baru lahir guna meningkatkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di
Kabupaten Bangka Selatan.
1.2.2 Manfaat
1. Bagi Penulis
Meningkatkan pemahaman dan mampu mengimplementasikan nilai-
nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik,
Komitmen mutu dan Anti korupsi (ANEKA) serta peran dan
kedudukan PNS dalam melaksanakan tugas sesuai jabatan yakni
sebagai bidan.
2. Bagi Instansi
Ikut membantu mewujudkan visi dan misi Rumah Sakit Umum
Daerah Kab. Bangka Selatan dengan mengimplementasikan nilai-
nilai dasar PNS dan mengimplementasikan peran dan kedudukan
PNS
3. Bagi Klien/Pasien/Ibu nifas
Ibu dapat memahami pentingnya mengetahui cara perawatan bayi
yang benar dan dapat melakukan perawatan bayi baru lahir.
1.3 Gambaran Umum Unit Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bangka Selatan
merupakan sebagai rumah sakit rujukan dari puskesmas, dokter maupun
pelayanan swasta diwilayah Kabupaten Bangka Selatan. RSUD Kab.
Bangka Selatan mulai beroperasi pada tanggal 15 mei 2006 dengan izin
rekomendasi operasional oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung No. 188.4/251/Dinas Kesehatan/2007. Izin
penyelenggaraan operasional RSUD Kab. Bangka Selatan Nomor :
4
188.45/259.B/DINKES/2016 Tentang izin Penyelenggaraan Operasional
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bangka Selatan.
A. Tujuan RSUD Kabupaten Bangka Selatan
Tujuan RSUD Kabupaten Bangka Selatan adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan dan meningkatkan sarana dan prasarana (alat-alat
kesehatan pendukung) sehingga pelayanan kesehatan dapat berjalan
optimal
2. Penyediaan tenaga dokter spesialis
3. Menyediakan sumber daya manusia professional dan berkualitas
B. Sasaran RSUD Kabupaten Bangka Selatan
Sasaran RSUD Kabupaten Bangka Selatan adalah sebagai berikut:
1. Tersedianya sarana dan prasarana yang sesuai standar untuk
mengoptimalkan pelayanan kesehatan
2. Tersedianya tenaga dokter spesialis
3. Tersedianya sumber daya manusia bidang kesehatan yang
professional dan bertanggungjawab
4. Tersedianya sumber daya manusia non kesehatan yang professional
dan bertanggungjawab
Berdasarkan peraturan Bupati Bangka Selatan nomor 61 tahun
2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas
Jabatan Struktural di Lingkungan RSUD terdiri dari Direktur, Bagian
Tata Usaha, Seksi Keperawatan, Seksi Pelayanan dan Kelompok
Jabatan Fungsional. Berikut gambaran struktur organisasi RSUD Kab.
Bangka Selatan :
5
Gambar 1.1 Struktur Organisasi RSUD Kab. Bangka Selatan
Plt. Direktur
Seksi Pelayanan
Seksi
dan penunjang
Keperawatan
Medik
Intalasi
Intalasi Rawat IGD Instalasi Instalasi Instal
Inap Instalasi Rontge Instalasi Instalasi
Rawat Laboratoriu UTD Hygiene asi
Farmasi n Rekam Medik Gizi
Jalan m dan sanitasi IPRS
6
2. Melengkapi ketersediaan sarana dan prasarana rumah sakit
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
4. Menjalin kerjasama dengan pihak swasta dan instansi pemerintah
untuk ikut ambil bagian dalam pembangunan dan pengembangan
Rumah Sakit Umum Daerah
1.4.3 Nilai-nilai/Motto Organisasi Rumah Sakit Umum Kabupaten Bangka
Selatan
7
BAB II
DALAM NKRI
8
C. Menciptakan nilai-nilai yang akuntabel :
1. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan penting dalam
menciptakan lingkungannya. Pimpinan mempromosikan
lingkungan yang akuntabel dapat dilakukan dengan
memberikan contoh pada orang lain (lead by example), adanya
komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan sehingga
memberikan efek positif bagi pihak lain untuk berkomitmen
pula, terhindarnya dari aspek-aspek yang dapat menggagalkan
kinerja yang baik yaitu hambatan politis maupun keterbatasan
sumber daya, sehingga dengan adanya saran dan penilaian
yang adil dan bijaksana dapat dijadikan sebagai solusi.
2. Transparansi
Tujuan dari adanya transparansi yaitu :
a. Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama
antara kelompok internal dan eksternal
b. Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak
seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan
c. Meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan
d. Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada
pimpinan secara keseluruhan
3. Integritas
Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban
untuk menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang
berlaku, Undang-undang, kontrak, kebijakan dan peraturan
yang berlaku. Dengan adanya integritas institusi, dapat
memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik
dan/atau stakeholders.
9
4. Tanggung Jawab (responsibilitas)
Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan
memberikan kewajiban bagi setiap individu dan lembaga,
bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah
dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab
atas keputusan yang telah dibuat. Responsibilitas terbagi
dalam responsibilitas perorangan dan responsibilitas institusi.
a. Responsibilitas perseorangan
1) Adanya pengakuan terhadap tindakan yang telah
diputuskan dan tindakan yang telah dilakukan
2) Adanya pengakuan terhadap etika dalam pengambilan
keputusan
3) Adanya keterlibatan konstituen yang tepat dalam
keputusan
b. Responsibilitas Institusi
1) Adanya perlindungan terhadap publik dan sumber daya
2) Adanya pertimbangan kebaikan yang lebih besar dalam
pengambilan keputusan
3) Adanya penempatan PNNS dan individu yang lebih baik
sesuai dengan kompetensinya
4) Adanya kepastian kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan dan fungsinya untuk melindungi sumber daya
organisasi
5. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas.
Keadilan harus dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan
pada lingkungan organisasinya. Oleh sebab itu, ketidakadilan
harus dihindari karena dapat menghancurkan kepercayaan dan
10
kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja menjadi
tidak optimal.
6. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas. Dengan
kata lain, lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir dari hal-hal
yang tidak dapat dipercaya.
7. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan serta harapan dan kapasitas. Setiap individu yang
ada di lingkungan kerja harus dapat menggunakan
kewenangannya untuk meningkatkan kinerja. Adanya
peningkatan kerja juga memerlukan adanya perubahan
kewenangan sesuai kebutuhan yang dibutuhkan. Selain itu,
adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga
harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya
dan keahlian (skill) yang dimiliki.
8. Kejelasan
Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk
menciptakan dan mempertahankan akuntabilitas. Agar individu
atau kelompok dalam melaksanakan wewenang dan tanggung
jawabnya, mereka harus memiliki gambaran yang jelas tentang
apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan. Dengan
demikian, fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui
kewenangan, peran, tanggungjawab, misi organisasi, kinerja
yang diharapkan organisasi dan sistem pelaporan kinerja baik
individu maupun organisasi.
11
9. Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak
konsisten dari sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya akan
memiliki konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja
yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan
kredibilitas anggota organisasi.
2.1.2 Nasionalisme
A. Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa
yang mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan
cita-cita dan tujuan, dengan demikian masyarakat suatu bangsa tersebut
merasakan adanya kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa itu
sendiri. Nasionalisme juga dapat berarti rasa cinta tanah air, ras, bahasa
atau sejarah budaya bersama dan merupakan dogma yang mengajarkan
bahwa individu hanya hidup untuk bangsa dan bangsa demi bangsa itu
sendiri. Nasionalisme pada hakekatnya adalah untuk kepentingan dan
kesejahteraan bersama, karena nasonalisme menentang segala bentuk
penindasan terhadap pihak lain, baik itu orang per orang, kelompok-
kelompok dalam masyarakat, maupun suatu bangsa. Adapun prinsip-
prinsip nasionalisme yaitu hasrat untuk mencapai kesatuan, hasrat untuk
mencapai kemerdekaan, hasrat untuk mencapai keaslian dan hasrat
untuk mencapai kehormatan bangsa (LAN RI, 2020).
B. Nilai-nilai Nasionalisme
12
Nilai- nilai nasionalisme yang terkandung dalam sila pertama yaitu
menganut agama yang diakui pemerintahan; menjiwai dan
mengimplementasikan ajaran agama yang dianut; saling toleransi dan
menghormati antar pemeluk agama.
2. Sila Kedua (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) : memiliki arti
konsekuensi ke dalam dan ke luar. Konsekuensi ke dalam berarti
menjadi pedoman negara dalam memuliakan nilai-nilai kemanusiaan
dan hak asasi manusia. Hal ini sesuai dengan cita-cita bangsa yaitu
“melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa”. Sedangkan ke luar berarti menjadi pedoman
politik luar negeri bebas dan aktif dalam rangka “ikut serta
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.” Negara Indonesia untuk
membantu mewujudkan pedamaian dunia dan menjunjung tinggi nilai-
nilai kemanusiaan dan hak asasi manusia. Nilai-nilai nasionalisme
yang terkandung pada sila kedua yaitu berlaku adil terhadap sesame
manusia; menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia seutuhnya;
menghargai adanya HAM.
3. Sila Ketiga (Persatuan Indonesia) : memiliki arti bahwa seluruh rakyat
Indonesia memiliki semangat kebangsaan yaitu semangat untuk
bersatu walaupun memiliki latar belakang yang berbeda-beda.
Keberagaman yang ada di Indonesia harus dipandang sebagai suatu
hal yang positif yaitu adanya limpahan karunia yang bisa memperkaya
kebudayaan Indonesia. Nilai-nilai nasionalisme yang terkandung
dalam sila ketiga yaitu menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia;
dan mengutamakan persatuan dan kesatuan Indonesia.
4. Sila Keempat (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan) : mempunyai arti bahwa bentuk
13
permusyawaratan dapat menjadi badan perwakilan yang bisa menjadi
ajang memperjuangkan aspirasi berbagai golongan yang ada di
masyarakat. Selain itu permusyawaratan juga bisa menguatkan
negara persatuan, bukan negara untuk satu golongan atau
perorangan. Bentuk permusyawaratan diharapkan menjadi landasan
kekeluargaan sehingga bisa mencapai kesepakatan yang membawa
kebaikan bagi semua pihak. Nilai-nilai nasionalisme yang terkandung
didalam sila keempat yaitu menjujung tinggi kedaulatan rakyat;
mementingkan kepentingan orang banyak disbanding kepentingan
individu; musyawarah untuk mufakat; dan gotong royong.
5. Sila Kelima (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia) : Peran
negara dalam mewujudkan keadilan sosial melalui empat kerangka
yaitu melalui (i) perwujudan relasi yang adil disemua tingkat sistem
kemasyarakatan, (ii) pengembangan struktur yang menyediakan
kesetaraan kesempatan, (iii) proses fasilitasi akses atas informasi,
layanan sumber daya yang diperlukan, (iv) dukungan atas partisipasi
bermakna atas pengambilan keputusan bagi semua orang. Nilai-nilai
nasionalisme yang terkandung didalam sila kelima yaitu keadilan
didalam setiap sisi kehidupan; kesejahteraan masyarakat menjadi
target utama dalam pembangunan; keseimbangan antara hak dan
kewajiban.
2.1.3 Etika Publik
A. Pengertian Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar /salah
yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau
benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan
yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya
dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang
standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku,
14
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tentang tingkah
laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya
ditunjukkan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan
tertulis. Sedangkan kode etik profesi adalah dimaksudkan untuk
mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam
masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan
dipegang teguh oleh sekelompok professional tertentu. Berdasarkan
Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yaitu:
1. Melaksnakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan
4. Melaksnakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan.
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan.
15
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN.
12. Melaksnaakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawai ASN.
B. Nilai-Nilai Etika Publik
Nilai-nilai dasar etika publik yang tercantum dalam undang-undang
ASN adalah sebagai berikut :
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945
3. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non-diskriminatif
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
11. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
16
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Fokus utama pelayanan publik
yaitu:
17
direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil
kerja, sehingga dapat memberikan kepuasan.
2. Efisiensi : Jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai
tujuan organisasi. Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa
banyak bahan baku, uang, dan manusia yang dibutuhkan untuk
menghasilkan jumlah keluaran tertentu. Efisiensi dapat dihitung
sebagai jumlah sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan
barang atau jasa. (Richard L.Daft). Karakteristik utama yang dapat
dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efisiensi yaitu diukur dari
penghematan biaya, waktu, tenaga dan pikiran dalam
menyelesaikan kegiatan.
3. Inovatif : Cara utama di mana suatu organisasi beradaptasi
terhadap perubahan-perubahan di pasar, teknologi, dan
persaingan. (Ricard L. Daft). Inovasi bisa muncul karena ada
dorongan dari dalam (internal) untuk melaksanakan perubahan
atau bisa juga inovasi muncul karena ada desakan kebutuhan dari
pihak eksternal, misalnya permintaan pasar. Dengan demikian
esensi yang terkandung dalam istilah inovasi adalah perubahan.
Kreatif adalah kemampuan dalam menciptakan hal-hal baru atau
cara baru yang berbeda dari sesuatu yang sudah ada sebelumnya
4. Beriorientasi pada mutu : Apapun yang menjadi kebutuhan dan
keinginan konsumen. (Edward Deming). Nihil cacat,
kesempurnaan dan kesesuaian terhadap persyaratan. (Crosby).
Kesesuaian terhadap spesifikasi. (Juran). Mutu mencerminkan
nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan pelangan(customer)
sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya dan bahkan
melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang
menjadi dasar untuk capaian hasil kerja.
18
2.1.5 Anti Korupsi
A. Pengertian Anti Korupsi
Tindak pidana adalah suatu perbuatan yang diancam dengan
pidana oleh undang-undang, bertentangan dengan hukum dilakukan
dengan kesalahan oleh seseorang yang mampu bertanggung jawab.
Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang berarti
kerusakan atau kebobrokan. Dalam bahasa yunani corruption
perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak
bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma
agama, material, mental dan umum. Menurut UU No. 31/1999 jo No.
UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri
dari : (1) Kerugian keuangan negara, (2) Suap-menyuap, (3)
Pemerasan, (4) Perbuatan curang, (5) Penggelapan dalam jabatan,
(6) Benturan kepentingan, (7) Gratifikasi. Menurut Syed Husein Alatas
ada 7 jenis korupsi yaitu:
1. Korupsi Transaktif : korupsi yang menunjukan adanya
kesepakatan timbal balik diantara pemberi dan penerima, demi
keuntungan bersama. Kedua pihak harus sama-sama aktif
menjalankan perbuatan tersebut
2. Korupsi Ekstroaktif : korupsi yang menyertakan bentuk-bentuk
tekanan tertentu dimana pihak pemberi dipaksa menyuap guna
mencegah kerugian yang mengancam diri, kepentingan orang-
orangnya atau hal-hal yang dihargai.
3. Korupsi Investif : korupsi yang melibatkan suatu penawaran
barang atau jasa tanpa adanya pertalian langsung dengan
keuntungan bagi si pemberi. Keuntungan diharapkan akan
diperoleh dimasa yang akan datang.
19
4. Korupsi Nepostik : korupsi berupa pemberian perlakuan khusus
kepada teman atau yang mempunyai kedekatan hubungan dalam
rangka menduduki jabatan publik. perlakuan pengutamaan dalam
segala bentuk yang bertentangan dengan norma atau peraturan
yang berlaku.
5. Korupsi Autogenik : korupsi yang dilakukan individu karena
mempunyai kesempatan untuk mendapat keuntungan dari
pengetahuan dan pemahamannya atas sesuatu yang hanya
diketahui sendiri.
6. Korupsi Suportif : korupsi yang mengacu pada penciptaan
suasana yang kondusif untuk melindungi atau mempertahankan
keberadaan tindak korupsi yang lain.
7. Korupsi Defensif : korupsi yang terpaksa dilakukan dalam rangka
mempertahankan diri dalam pemerasan.
B. Nilai-nilai Anti Korupsi
Kesadaran anti korupsi yang paling tinggi akan mencapai spiritual
accountability. Dimana apabila seseorang memiliki spiritual
accountability maka akan ingat pada perjanjian dengan Tuhannya
tersebut, yang pada dasarnya (1) merupakan tujuan hidup dan (2)
kesadaran bahwa hidup harus dipertanggungjawabkan. Spiritual
accountability yang baik akan menghasilkan niat baik yang akan
menghasilkan visi dan misi yang baik, selanjutnya akan diterjemahkan
kedalam usaha terbaik untuk mendapatkan hasil terbaik. Hubungan
tersebut dapat menjamin bahwa spiritual accountability yang baik
akan mendorong public accountability yang baik pula. Adapun nilai-
nilai anti korupsi yaitu :
1) Jujur : bersikap Jujur merupakan nilai dasar yang harus dimiliki
untuk menegakkan nilai integritas dalam diri seseorang. Apabila
20
seseorang sudah bisa bersikap jujur dan transparan maka dapat
membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang
2) Peduli : Sikap peduli terhadap sesama menjadikan seseorang
memiliki sifat kasih sayang. Individu yang memiliki nilai jiwa sosial
yang tinggi yakni peduli maka akan memperhatikan lingkungan
disekitarnya. Hal ini akan mendorong pribadi tersebut untuk menjauhi
diri dari perbuatan memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak
benar.
3) Mandiri : Sikap mandiri akan membentuk karakter yang kuat pada
diri seseorang menjadi pribadi yang tidak bergantung terlalu banyak
pada orang lain. Pembentukan sikap mandiri ini akan mendorong
kemampuan individu untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna
bekerja secara efektif. Individu yang mandiri tidak akan menjalani
hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi
mencapai keuntungan sesaat.
4) Disiplin : Disiplin adalah kunci keberhasilan dalam mencapai suatu
hal. Hal ini dikarenakan ketekunan dan konsistensi akan terus
mengembangkan potensi diri seseorang sehingga mampu
memberdayakan dirinya dalam menjalani tugas. Kepatuhan pada
prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam
bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai
kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam rasa malas yang
mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
5) Tanggung Jawab : Individu yang mengenali diri dengan baik akan
menyadari bahwa tujuan individu adalah bertanggung jawab pada
setiap tugas yang diamanahkannya. Karena setiap tindakan yang
dilakukan akan dipertanggung jawabjan sepenuhnya kepada Tuhan
Yang Maha Esa, Negara dan Masyarakat.
21
6) Kerja Keras : Individu yang memiliki nilai etos kerja yang tinggi
akan selalu berupaya meningkatkan hasil kerjanya demi terwujudnya
kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Hal ini dikarenakan
individu mampu mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk
melaksanakan tugas sebaik-baiknya.
7) Sederhana : Individu yang memiliki jiwa sederhana adalah indivdu
yang menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhan
sebagaimana mestinya tanpa berlebihan. Kekayaan utama yang
menjadi modal hidupnya adalah ilmu pengetahuan karena ia sadar
mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya.
8) Berani : Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki
keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia
tidak akan mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan
penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam
kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya
melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia
tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka
mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
9) Adil : Individu yang bersikap adil akan menyadari bahwa apa yang
ia terima harus sesuai dengan apa yang ia lakukan sesuai jerih
payahnya. Individu tersebut tidak akan menuntut untuk mendapatkan
lebih . Selain itu individu tersebut juga akan memperlakukan orang
lain secara sama tanpa membeda-bedakan latar belakang orang
tersebut.
2.2 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Kedudukan atau status jabatan ASN terdapat dalam UU No. 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Pegawai ASN adalah
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang diangkat oleh pejabat Pembina Kepegawaian dan diserahi tugas
22
dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya
dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pegawai ASN
berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan Instansi Pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.
Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini
dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan
ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran, dan tenaga
pada tugas yang dibebankan kepadanya. Kedudukan ASN berada di
pusat, daerah dan luar negeri. Namun, pegawai ASN merupakan satu
kesatuan.
Peran pegawai ASN yaitu sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional,
bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Untuk dapat menjalankan perannya dengan baik, maka
pegawai ASN memiliki fungsi yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa.
2.2.1 Manajemen ASN
23
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan
berintegritas tinggi
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan
6. Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan negara
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggungjawab, efektif dan efisien.
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.
2.2.2 Pelayanan Publik
A. Pengertian Pelayanan Publik
24
Administrasi Negara: 1998). Pelayanan publik adalah suatu proses
bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan
kepekaan dan hubungan interpersonal tercipta kepuasan dan
keberhasilan. Setiap pelayanan menghasilkan produk, baik berupa
barang dan jasa (Pengembangan Kelembagaan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu, 2004). Menurut Undang-Undang No 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik, pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk
atas barang, jasa dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Dengan demikian, terdapat 3 unsur
penting dalam pelayanan publik, unsur pertama yaitu organisasi
penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua yaitu penerima layanan
(pelanggan) adalah orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan, dan unsur ketiga adalah kepuasan yang diberikan dan
atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
1. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
2. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi
warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan
pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut, seperti: persyaratan,
25
prosedur, biaya, dan sejenisnya. Masyarakat juga harus diberi akses
yang sebesar- besarnya untuk mempertanyakan dan menyampaikan
pengaduan apabila mereka merasa tidak puas dengan pelayanan
publik yang diselenggarakan oleh pemerintah.
3. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya.
Tidak hanya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang
mereka butuhkan akan tetapi juga terkait dengan mekanisme
penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya
penyelenggaraan pelayanan.
4. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang
lain atas dasar perbedaan identitas warga negara, seperti: status
sosial, pandangan politik, agama, profesi, jenis kelamin, difabel, dan
sejenisnya
5. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip
mudah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk
akal dan mudah untuk dipenuhi. Murah dalam arti biaya yang
dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut
terjangkau oleh seluruh warga negara. Hal ini perlu ditekankan karena
pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi
mandat konstitusi.
6. Efektif dan Efisien
26
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-
tujuan yang hendak dicapainya (untuk melaksanakan mandat
konstitusi dan mencapai tujuan-tujuan strategis negara dalam jangka
panjang) dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan
prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang
murah
7. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik
(dekat, terjangkau dengan kendaraan publik, mudah dilihat, gampang
ditemukan, dan lain-lain.) dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik
yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut
8. Akuntabel
Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan menggunakan
fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga negara
melalui pajak yang mereka bayar. Oleh karena itu semua bentuk
penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggung-
jawabkan secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban
di sini tidak hanya secara formal kepada atasan (pejabat atau unit
organisasi yang lebih tinggi secara vertikal) akan tetapi yang lebih
penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada
masyarakat luas melalui media publik baik cetak maupun elektronik.
Mekanisme pertanggungjawaban yang demikian sering disebut
sebagai social accountability.
9. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah
memiliki berbagai tujuan. Salah satu tujuan yang penting adalah
melindungi warga negara dari praktik buruk yang dilakukan oleh
27
warga negara yang lain. Oleh karena itu penyelenggaraan pelayanan
publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan
dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat
2.2.3 Whole of Government (WoG)
A. Pengertian Whole of Government (WoG)
Whole of Government atau disingkat WoG merupakan sebuah
pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-
upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan- tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency,
yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang
terkait dengan urusan-urusan yang relevan. WoG dipandang untuk
menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik bekerja lintas
batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan bersama dan sebagai
respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu. Selain itu WoG
juga ditekankan pada pengintegrasian upaya-upaya kementerian atau
lembaga pemerintah dalam mencapai tujuan-tujuan bersama sebagai
bentuk kerja sama antar seluruh sektor, pemerintah dan sebaliknya.
Sehingga karakteristik WoG dapat dirumuskan dalam prinsip-prinsip
kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama dan mencakup
keseluruhan aktor seluruh sektor dalam pemerintahan.
WoG menjadi pendekatan yang penting dan mendapat perhatian dari
pemerintah dikarenakan sebagai berikut :
1. Adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam
mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan
pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang
lebih baik. Selain itu perkembangan teknologi informasi, situasi
28
dan dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong
pentingnya WoG dalam menyatukan institusi pemerintah sebagai
penyelenggara kebijakan dan layanan publik.
2. Adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat
dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan.
Satu sektor bisa menjadi sangat superior terhadap sektor lain,
atau masing-masing sektor tumbuh namun tidak berjalan
beriringan, melainkan justru kontraproduktif atau „saling
membunuh‟. Masing-masing sektor menganggap bahwa sektornya
lebih penting dari yang lainnya.
3. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta
bentuk latar belakang lainnya mendrong adanya potensi
disintegrasi bangsa. Pemerintah sebagai institusi formal
berkewajiban untuk mendorong tumbuhnya nilai- nilai perekat
kebangsaan yang akan menjamin bersatunya elemen-elemen
kebangsaan ini dalam satu frame NKRI.
29
Penguatan koordinasi dapat dilakukan jika jumlah lembaga-
lembaga yang dikoordinasikan masih terjangkau dan manageable.
Dalam prakteknya, span of control atau rentang kendali yang
rasional akan sangat terbatas. Salah satu alternatifnya adalah
mengurangi jumlah lembaga yang ada sampai mendekati jumlah
yang ideal untuk sebuah koordinasi. Dengan jumlah lembaga yang
rasional, maka koordinasi dapat dilakukan lebih mudah.
2. Membentuk lembaga koordinasi khusus
Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang bertugas
dalam mengkoordinasikan sektor atau kementerian adalah salah
satu cara melakukan WoG. Lembaga koordinasi ini biasanya
diberikan status kelembagaan setingkat lebih tinggi, atau
setidaknya setara dengan kelembagaan yang dikoordinasikannya.
3. Membentuk gugus tugas
Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi yang
dilakukan di luar struktur formal, yang sifatnya tidak permanen.
Pembentukan gugus tugas biasanya menjadi salah satu cara agar
sumber daya yang terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut
sementara dari lingkungan formalnya untuk berkonsentrasi dalam
proses koordinasi tadi.
4. Koalisi sosial
Koalisi sosial ini merupakan bentuk informal dari penyatuan
koordinasi antar sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk
pelembagaan khusus dalam koordinasi ini.
C. Praktek WoG dalam Pelayanan Publik
Jenis pelayanan publik yang dikenal yang dapat didekati oleh
pendekatan WoG adalah
1. Pelayanan yang Bersifat Administratif
30
Pelayanan publik yang menghasilkan berbagai produk dokumen
resmi yang dibutuhkan warga masyarakat. Dokumen yang
dihasilkan bisa meliputi KTP, status kewarganegaraan, status
usaha, surat kepemilikan, atau penguasaan atas barang,
termasuk dokumen-dokumen resmi seperti SIUP, ijin trayek, ijin
usaha, akta, kartu tanda penduduk, sertifikat tanah, dan lain
sebagainya.
2. Pelayanan Jasa
Pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang
dibutuhkan warga masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan,
ketenagakerjaan, perhubungan, dan lainnya.
3. Pelayanan Barang
Pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang dibutuhkan
warga masyarakat, seperti misalnya jalan, perumahan, jaringan
telepon, listrik, air bersih, dan seterusnya.
4. Pelayanan Regulatif
Pelayanan melalui penegakan hukuman dan peraturan
perundang-undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur
sendi-sendi kehidupan masyarakat.
Berdasarkan polanya pelayanan publik dapat dibedakan menjadi
lima macam pola pelayanan yaitu :
1. Pola Pelayanan Teknis Fungsional
31
karakter yang sama atau memiliki keterkaitan antar satu sektor
dengan yang lainnya.
32
Pola pelayanan yang paling maju dengan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi yang merupakan otomasi dan
otomatisasi pemberian layanan yang bersifat elekronik atau on-
line sehingga dapat menyesuaikan diri dengan keinginan dan
kapasitas masyarakat pengguna.
D. Nilai-Nilai WoG
Ada empat nilai untuk melakukan pendekatan menggunakan WoG
yaitu :
1. Koordinasi : Kompleksitas lembaga membutuhkan koordinasi yang
efektif dan efisien antar lembaga dalam menjalankan kegiatan
kelembagaan. Koordinasi ini dilakukan dengan tujuan agar semua
lembaga memiliki pemahaman yang sama dalam menyelesaikan
suatu permasalahan yang menyangkut banyak sektor.
2. Integrasi : Integrasi dilakukan dengan pembauran sebuah sistem
antar lembaga sehingga menjadi kesatuan yang utuh.
3. Sinkronisasi :Sinkronisasi merupakan penyelarasan semua
kegiatan/data yang berasal dari berbagai sumber, dengan
menyingkronkan seluruh sumber tersebut.
33
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
34
10. Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien
dengan kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
11. Mempersiapkan alat dan obat pada kasus patologis kebidanan
12. Mempersiapkan alat dan obat pada kasus patologis kegawatdaruratan
kebidanan
13. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
14. Melakukan konseling pada klien/pasien pada kasus patologis kebidanan
15. Melakukan konseling pada klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan
16. Melakukan rujukan klien/pasien pada kasus fisiologis
17. Melakukan rujukan klien/pasien kasus patologis
18. Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus
patologis kebidanan
19. Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
20. Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
21. Melaksanakan tugas pengelola di Puskesmas sebagai penanggungjawab
tugas sore dan malam hari
22. Melaksanakan tugas jaga/shif di tempat rumah sakit
23. Melaksanakan tugas jaga/shif on call
24. Melaksanakan tugas jaga/ shif sepi pasien
25. Melaksanakan tugas pada daerah konflik/rawan/daerah penyakit menular
26. Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melaksanakan
asuhan kebidanan pada masyarakat /wilayah/kelompok
27. Melaksnakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan peta masalah
kebidanan di daerah binaan
35
Berdasarkan pengalaman bekerja selama kurang lebih 6 bulan di UPT
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kab. Bangka Selatan, informasi/
keterangan dari bidan di RSUD dan Pasien yang mendapatkan pelayanan di
RSUD terdapat beberapa masalah atau isu. Adapun isu-isu tersebut antara
lain dapat diidentifikasi sebagai berikut :
36
b. Masih adanya makanan tertentu dapat menyebabkan air susu ibu
(ASI) menjadi buruk/jelek.
37
tentang pentingnya tentang gizi selama
gizi bagi ibu selama masa nifas dan
masa nifas dan menyusui
menyusui di RSUD
Kab. Bangka Selatan
Kriteria
No Isu Jumlah Ranking
U S G
1. Masih rendahnya 4 3 3 10 3
pemahaman ibu nifas
tentang pentingnya
perawatan luka perineum
setelah melahirkan di
RSUD Kab. Bangka
Selatan
2. Masih rendahnya 5 4 4 13 1
38
pemahaman pengetahuan
dan keterampilan ibu dan
keluarga tentang
perawatan bayi baru lahir
di RSUD Kab. Bangka
Selatan
3. Masih rendahnya 4 3 4 11 2
pemahaman ibu nifas
tentang pentingnya gizi
bagi ibu selama masa
nifas dan menyusui di
RSUD Kab. Bangka
Selatan
39
1: Tidak berkembang
2: Kurang berkembang
3: Cukup berkembang
4: Berkembang
5: Sangat berkembang
Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan alat USG diatas,
maka dapat dilihat tingkat prioritas dari masing-masing isu. Isu yang
menjadi isu prioritas yaitu isu: “Masih rendahnya pemahaman
pengetahuan dan keterampilan ibu dan keluarga tentang perawatan bayi
baru lahir di RSUD Kabupaten Bangka Selatan”. Isu tersebut perlu
dicarikan pemecahan masalah. Isu tersebut sangat penting karena terkait
pelayanan kesehatan, dimana pelayanan kesehatan tersebut
menyangkut kehidupan masyarakat luas dan dapat meningkatkan kulitas
hidup masyarakat. Adapun analisis penyebab dari isu tersebut
ditampilkan dalam diagram fish bone sebagai berikut :
Gambar 3.1 Analisis Penyebab
Penyebab Akibat
Material Metode
Manpower
40
Jika isu diatas tidak dapat segera diselesaikan maka akan
mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :
1. Bayi mendapat perawatan yang tidak sesuai sehingga bayi merasa
tidak nyaman dan bayi rewel
2. Dalam bentuk kasus berat dapat menimbulkan resiko yang buruk bagi
bayi
3. Ibu merasa tidak mampu mengurusi bayinya
4. Tradisi dalam masyarakat yang memiliki dampak buruk pada bayi
akan terus terjadi
5. Bidan belum melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga
berpengaruh terhadap kualitas kesehatan kelompok masyarakat.
3.2.2 Gagasan Pemecahan Isu
Dalam beberapa minggu setelah kelahiran bayi, ibu dan keluarga
perlu melakukan penyesuaian/ adaptasi. Penyesuaian ini harus diimbangi
dengan adanya pengetahuan ibu, agar ketika memberikan perawatan
pada bayi, bayi mendapatkan perawatan yang benar sehingga bayi
merasa nyaman dan ibu merasa mampu mengurusi bayinya. Namun,
kadang perawatan bayi yang dilakukan oleh keluarga bertentangan
dengan medis karena akan menimbulkan dampak yang buruk bagi bayi.
Oleh karena itu gagasan pemecahan yang diusulkan untuk masalah
tersebut yaitu : Peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu dan
keluarga tentang perawatan bayi baru lahir di RSUD Dinas Kesehatan,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka
Selatan.
3.3 Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Pemecahan Isu
Menyadari bahwa isu prioritas atau isu utama tidak bersifat tunggal atau
bersifat complicated, maka saya mengusulkan beberapa kegiatan dan
41
tahapan kegiatan pemecahan masalah sebagai suatu rangkaian kegiatan
besar dan saling terkait. Kegiatan yang akan saya usulkan ini berdasarkan
hasil diskusi dengan mentor dan juga inisiatif dari saya sendiri yang telah
disetujui mentor. Kegiatan dan tahapan yang diusulkan untuk memecahkan
isu diatas adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan aktualisasi
Dengan tahapan sebagai berikut:
a. Mempersiapkan bahan/materi konsultasi berupa jadwal, design leaflet
dan alat peraga tentang pelaksanaan aktualisasi (yang akan
digunakan pada saat memberikan komunikasi, informasi dan edukasi
(KIE) tentang perawatan bayi baru lahir)
b. Menjelaskan kepada mentor tentang pelaksanaan kegiatan aktualisasi
yang akan dilakukan
c. Mendengarkan saran dan pendapat mentor
d. Membuat kesimpulan dari saran dan pendapat yang diberikan dari
mentor
e. Meminta persetujuan mentor untuk melakukan kegiatan yang akan
dilaksanakan
2. Membuat leaflet perawatan bayi dan mempersiapkan alat peraga yang
akan digunakan
Dengan tahapan sebagai berikut:
a. Mencari referensi materi dan design yang menarik di internet serta
mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan
b. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait design dan materi di
leaflet yang sudah dibuat
c. Membuat leaflet berdasarkan kreasi sendiri dan atas saran mentor
d. Mencetak leaflet
3. Memberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang perawatan
bayi baru lahir
42
a. Memberikan leaflet perawatan bayi baru lahir
b. Memberikan KIE tentang perawatan bayi baru lahir
c. Melakukan demonstrasi cara perawatan bayi baru lahir kepada ibu
dan keluarga (memandikan bayi baru lahir, perawatan tali pusat dan
pemberian asi)
4. Melakukan pemutaran video perawatan bayi baru lahir meliputi
perawatan tali pusat, memandikan bayi dan cara pemberian asi
Dengan tahapan sebagai berikut :
a. Mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan
b. Melakukan pengambilan gambar video perawatan bayi baru lahir
c. Melakukan editing video
d. Melakukan pemutaran video perawatan bayi baru lahir
5. Melakukan evaluasi kegiatan aktualisasi terhadap pengetahuan dan
keterampilan ibu tentang perawatan bayi baru lahir
Dengan tahapan sebagai berikut:
a. Memberikan kesempatan kepada ibu untuk mencoba mempraktikan
perawatan bayi baru lahir yang sudah didemonstrasikan
b. Mengamati/menilai cara ibu mempraktikan perawatan bayi baru lahir
c. Memberikan saran/tanggapan kepada ibu yang masih kurang tepat
dalam mempraktikan cara perawatan bayi baru lahir
6. Melaporkan hasil kegiatan yang telah dilakukan kepada mentor
Dengan tahapan sebagai berikut:
a. Menyusun bukti-bukti dokumentasi berdasarkan kegiatan
b. Membuat laporan terkait kegiatan yang sudah dilaksanakan
c. Mencetak laporan yang telah dibuat dan disusun secara berurutan
d. Menyerahkan laporan hasil kegiatan kepada mentor
3.4 Keterkaitan Kegiatan dengan Nilai ANEKA dan Kedudukan Peran PNS
Kegiatan dan tahapan yang telah diuraikan diatas akan saya laksanakan
pada kegiatan aktualisasi ditempat saya bekerja yakni di UPT RSUD Kab.
43
Bangka Selatan. Adapun keterkaitan/relevansi kegiatan tersebut yang
dimaksud pada judul diatas adalah saya akan melaksanakan kegiatan
tersebut dengan mengaktualisasikan/menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA
seperti yang sudah dipelajari pada waktu agenda pembelajaran kedua dan
ketiga yakni nilai-nilai dasar PNS, dan kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI. Adapun kegiatan yang akan saya laksanakan dengan
mengaktualisasikan niali-nilai diatas akan diuraikan sebagaimana berikut :
1. Kegiatan 1
Melaksanakan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan
aktualisasi.
Kegiatan melaksanakan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan
aktualisasi penting dilakukan agar dapat membangun komunikasi dan
kerjasama yang baik dengan mentor. Hal ini bertujuan agar kegiatan
aktualisasi yang akan dilakukan diketahui, disetujui dan didukung oleh
seluruh pegawai rumah sakit khususnya bagi bidan di RSUD Kab.
Bangka Selatan.
Kegiatan melaksanakan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan
aktualisasi yang akan dilaksanakan dengan melalui tahapan-tahapan
sebagai berikut:
1) Mempersiapkan bahan dan materi konsultasi berupa jadwal, design
leaflet dan alat peraga yang akan digunakan pada saat memberikan
komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang perawatan bayi baru
lahir
2) Menjelaskan kepada mentor tentang pelaksanaan kegiatan aktualisasi
yang akan dilakukan
3) Mendengarkan saran dan pendapat mentor
4) Membuat kesimpulan dari saran dan pendapat yang diberikan dari
mentor
44
5) Meminta persetujuan mentor untuk melakukan kegiatan yang akan
dilaksanakan
1) Kegiatan 1 Tahapan 1
Mempersiapkan bahan dan materi konsultasi berupa jadwal,
design leaflet dan alat peraga yang akan digunakan pada saat
memberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang
perawatan bayi baru lahir. Adapun nilai-nilai yang akan diterapkan
yaitu sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan mempersiapkan
bahan dan materi konsultasi berupa jadwal, design leaflet dan alat
peraga yang akan digunakan, saya akan mengaktualisasikan nilai
akuntabilitas yaitu tanggung jawab dengan cara mempersiapkan
bahan dan materi yang baik dan sistematis, design leflet yang
menarik dan mencatat semua alat peraga yang akan digunakan
sehingga ketika melakukan konsultasi dapat menyampaikan
dengan baik kepada mentor.
b. Anti Korupsi (Mandiri)
Pada tahapan ini saya juga akan mengaktualisasikan nilai
anti korupsi yakni mandiri dengan cara mempersiapkan bahan dan
materi, membuat design leaflet dengan tidak bergantung banyak
dengan orang lain sehingga dapat mengoptimalkan kemampuan
dan daya piker untuk bekerja secara efektif.
45
2) Kegiatan 1 Tahapan 2
Menjelaskan kepada mentor tentang pelaksanaan kegiatan
aktualisasi yang akan dilakukan. Nilai-nilai yang akan
diaktualisasikan/diterapkan sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada saat melaksanakan tahapan kegaiatan menjelaskan
kepada mentor tentang pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang
akan dilakukan, saya akan mengaktualisasikan nilai akuntabilitas
yaitu kejelasan dengan cara berbicara yang baik, menggunakan
bahasa Indonesia yang benar dan menjelaskan secara rinci
rangkaian kegiatan aktualisasi yang akan saya lakukan sehingga
mentor dapat mengerti dan memahami pelaksanaan kegiatan
aktualisasi yang akan dilakukan.
b. Etika Publik (Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika
luhur)
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan nilai etika
publik yakni memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
dengan cara mengucapkan terima kasih kepada mentor terlebih
dahulu karena sudah diberikan kesempatan untuk menjelaskan
rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan dan berbicara
yang sopan, ramah dengan menggunakan bahasa indonesia yang
baik dan benar sehingga komunikasi dapat berjalan dengan
lancar, dapat dipahami dan mentor merasa dihormati sebagai
atasan.
3) Kegiatan 1 Tahapan 3
46
Mendengarkan saran dan pendapat mentor. Nilai-nilai yang akan
diaktualisasikan/diterapkan sebagai berikut :
a. Etika Publik (Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja
sama)
Pada saat melaksanakan kegiatan mendengarkan saran
dan pendapat mentor tentang rancangan kegiatan yang akan
dilakukan, maka saya akan menerapkan nilai etika publik yaitu
menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama dengan cara
mendengarkan dengan seksama saran yang disampaikan oleh
mentor, mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh mentor
dan tidak menyela ketika mentor memberikan pendapatnya
sehingga mentor merasa lebih dihargai dan komunikasi dapat
berjalan serta kesepakatan rancangan dapat tercapai.
b. Anti Korupsi (Peduli)
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan nilai anti
korupsi yakni peduli dengan cara memperhatikan saran yang
diberikan oleh mentor, mengajukan pertanyaan apabila saran yang
diberikan oleh mentor masih belum dipahami dan
mempertimbangkan saran atau pendapat yang diberikan oleh
mentor sehingga kegiatan aktualisasi diharapkan dapat berjalan
dengan baik dan jelas.
4) Kegiatan 1 Tahapan 4
Membuat kesimpulan dari saran dan pendapat yang diberikan dari
mentor. Nilai-nilai yang akan diaktualisasikan/diterapkan sebagai
berikut :
a. Akuntabilitas (Kejelasan)
47
Pada saat melaksanakan kegiatan membuat kesimpulan saran
dan pendapat yang diberikan oleh mentor maka saya akan
menerapkan nilai akuntabilitas yaitu kejelasan dengan cara
menyampaikan kesimpulan dari saran dan pendapat yang telah
diberikan mentor dengan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik sehingga mentor dapat menilai penarikan kesimpulan yang
saya buat sudah sesuai dengan saran dan pendapat mentor.
b. Anti Korupsi (Mandiri)
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan nilai Anti Korupsi
yaitu mandiri dengan cara membuat kesimpulan atas dasar
pemikiran sendiri sehingga dapat mengembangkan kemampuan
berpikir cepat sesuai dengan tugasnya.
c. Pelayanan publik (Responsif)
Selain itu, pada tahapan kegiatan ini juga saya akan
menerapkan prinsip pelayanan publik yaitu responsif dengan cara
memberikan tanggapan pada setiap saran dan pendapat yang
disampaikan oleh mentor sehingga mentor merasa setiap saran
dan tanggapan yang diberikan dipahami dan maksud serta tujuan
dapat tersampaikan dengan baik.
5) Kegiatan 1 Tahapan 5
Meminta persetujuan mentor untuk melakukan kegiatan yang akan
dilaksanakan. Adapun nilai-nilai yang akan
diaktualisasikan/diterapkan sebagai berikut :
a. Etika Publik (Mengutamakan kepemimpinan berkualitas)
Pada saat melaksanakan kegaiatan meminta persetujuan
mentor untuk melakukan kegiatan yang akan dilaksanakan, maka
48
saya akan menerapkan nilai etika publik yaitu mengutamakan
kepemimpinan yang berkualitas dengan cara setiap kegiatan
aktualisasi yang akan dilakukan diketahui oleh mentor terlebih
dahulu sehingga setiap pelaksanaan kegiatan mendapat
dukungan dari mentor.
b. Anti Korupsi (Disiplin)
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan nilai anti
korupsi yakni disiplin dengan cara menaati waktu janji temu untuk
meminta persetujuan, misal mentor meminta pukul 09.00 untuk
bertemu di ruangan beliau maka pukul 09.00 saya sudah berada
diruangan beliau, dan memastikan seluruh kegiatan aktualisasi
yang akan dilakukan sudah diketahui dan disetujui dengan mentor
sehingga seluruh kegiatan aktualisasi dapat berjalan dengan baik
dan mendapat dukungan dari rumah sakit khususnya mentor dan
teman sejawat (bidan).
49
ambil bagian dalam pembangunan dan pengembangan rumah sakit
umum daerah.
2. Kegiatan 2
Membuat leaflet perawatan bayi dan mempersiapkan alat peraga
yang akan digunakan. Kegiatan membuat leaflet dan mempersiapkan alat
peraga akan melalui tahapan sebagai berikut :
1) Mencari referensi materi dan design yang menarik di internet serta
mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan
2) Melakukan konsultasi dengan mentor terkait design dan materi di
leaflet yang sudah dibuat
3) Membuat leaflet berdasarkan kreasi sendiri dan atas saran mentor
4) Mencetak leaflet
1) Kegiatan 2 Tahapan 1
Mencari referensi materi dan design yang menarik di internet serta
mempersiapkan alat peraga yang dibutuhkan. Adapun nilai-nilai yang
akan diaktualisasikan/diterapkan sebagai berikut :
50
a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)
Pada saat melaksanakan kegiatan mencari referensi materi
dan design yang menarik di internet serta mempersiapkan alat
peraga yang akan digunakan, maka saya akan menerapkan nilai
akuntabilitas yaitu tanggung jawab dengan cara mencari materi
yang memiliki sumber yang jelas dan valid, dan mencari design
leaflet yang menarik sehingga ketika pelaksanaan kegiatan
informasi yang disampaikan benar dan leaflet yang dibuat menarik
agar meningkatkan kepuasan pelayanan pasien/klien terhadap
informasi yang diberikan.
b. Anti Korupsi (Mandiri)
Pada tahapan ini juga, saya akan menerapkan nilai anti
korupsi yaitu mandiri dengan cara mencari sendiri dan tidak terlalu
bergantung kepada banyak orang untuk mencari materi/referensi
yang benar dan design leaflet yang menarik sehingga saya dapat
mengembangkan kemampuan dan bekerja secara efektif.
2) Kegiatan 2 Tahapan 2
Melakukan konsultasi dengan mentor terkait design dan materi di
leaflet yang sudah dibuat. Adapun nilai-nilai yang akan
diaktualisasikan/diterapkan sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (Transparansi)
Pada saat melaksanakan kegiatan konsultasi dengan
mentor terkait design dan materi di leaflet yang sudah dibuat,
maka saya akan menerapkan nilai akuntabilitas yaitu transparansi
dengan cara memaparkan secara jelas, rinci dan berurutan materi
dan design yang saya buat beserta menuliskan sumbernya
51
sehingga diharapkan akan terbentuk komunikasi yang jelas dan
data yang digunakan bersifat transparan atau jelas.
b. Etika Publik (Memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur)
Pada tahapan ini juga, saya akan menerapkan nilai etika
publik yaitu memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur dengan
cara ketika melakukan konsultasi berbicara dengan sopan, ramah,
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan
menggunakan pakaian yang rapi dan sopan sehingga konsultasi
yang dilakukan dapat berjalan baik dan lancar.
c. WoG (Sinkronisasi)
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan nilai WoG
yaitu sinkronisasi dengan cara menyamakan pendapat antara
saya dan mentor yaitu dengan mencatat setiap saran atau
pendapat yang diberikan oleh mentor, menanyakan kembali
apabila masih ada saran atau pendapat yang masih belum
dipahami sehingga diharapkan memiliki kesepakatan atau
pemahaman yang sama tentang materi dan design leaflet
tersebut.
3) Kegiatan 2 Tahapan 3
Membuat leaflet berdasarkan kresi sendiri dan atas saran mentor.
Adapun nilai-nilai yang akan diaktualisasikan/diterapkan sebagai
berikut :
a. Komitmen Mutu (Inovatif)
Pada tahapan membuat leaflet, maka saya akan
menerapkan nilai komitmen mutu yaitu inovatif dengan cara
membuat design leaflet cara perawatan bayi yang menarik dan
52
menggunakan bahasa sederhana yang lebih mudah dipahami oleh
pembaca sehingga diharapkan pembaca/pasien/klien dapat
memahami informasi yang diberikan dalam leaflet tersebut yakni
cara perawatan bayi baru lahir.
b. Anti Korupsi (Mandiri)
Pada tahapan ini juga, saya akan menerapkan nilai anti
korupsi yaitu mandiri dengan cara membuat leaflet sendiri atau
tanpa bantuan banyak dari orang lain sehingga saya dapat
mengembangkan kemampuan dan meningkatkan daya pikir guna
untuk bersikap lebih efektif.
4) Kegiatan 2 Tahapan 4
Mencetak leaflet. Adapun nilai-nilai yang akan
diaktualisasikan/diterapkan sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)
Pada saat melaksanakan kegiatan mencetak leaflet saya
akan menerapkan nilai akuntabilitas yakni tanggung jawab dengan
cara sebelum mencetak leaflet memastikan kembali design yang
dibuat menarik, tulisan yang terdapat didalam leaflet jelas dan
dapat terbaca sehingga leaflet yang akan dicetak dapat digunakan
sebagai media informasi dengan baik.
b. Anti Korupsi (Mandiri)
Pada tahapan ini juga, saya akan menerapkan nilai anti
korupsi yaitu mandiri dengan cara sebelum mencetak leaflet saya
memilih sendiri jenis kertas yang akan digunakan untuk leaflet
sehingga leaflet yang sudah dicetak sesuai dengan keinginan
yang diharapkan.
53
Adapun hasil/output dari tahapan ini adalah adanya leaflet yang
sudah dicetak.
3. Kegiatan 3
54
Memberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang
perawatan bayi baru lahir. Ketika memberikan KIE tentang perawatan
bayi baru lahir akan melalui tahapan sebagai berikut :
1) Memberikan leaflet perawatan bayi baru lahir
2) Memberikan KIE tentang perawatan bayi baru lahir
3) Melakukan demonstrasi cara perawatan bayi baru lahir kepada ibu
dan keluarga (memandikan bayi baru lahir, perawatan tali pusat dan
pemberian asi)
1) Kegiatan 3 Tahapan 1
Memberikan leaflet perawatan bayi baru lahir. Apaun nilai-nilai
yang akan diaktualisasikan/diterapkan sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)
Pada saat melaksanakan kegiatan memberikan leaflet
perawatan bayi baru lahir, maka saya akan menerapkan nilai
akuntabilitas yaitu tanggung jawab dengan cara memastikan
leaflet yang diberikan kepada pasien/klien dalam keadaan baik
atau tidak rusak sehingga leaflet dapat dibaca dan dapat
digunakan sebagai media informasi.
b. Etika Publik (Memelihara dan menjunjung tinggi etika publik)
Pada tahapan ini juga, saya akan menerapkan nilai etika
publik yaitu memelihara dan menjunjung tinggi etika publik dengan
cara berbicara dengan sopan dan ramah, menggunakan bahasa
Indonesia atau daerah (disesuaikan dengan keadaan klien/pasien)
yang baik dan benar sehingga pasien/klien merasa nyaman ketika
diberikan leaflet tersebut.
55
Adapun hasil/output dari tahapan ini adalah ibu/klien menerima leaflet.
2) Kegiatan 3 Tahapan 2
Memberikan KIE tentang perawatan bayi baru lahir. Adapun nilai-
nilai yang akan diaktualisasikan/diterapkan sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada saat melaksanakan pemberian KIE perawatan bayi
baru lahir, maka saya akan menerapkan nilai akuntabilitas yaitu
kejelasan dengan cara berbicara menggunakan bahasa Indonesia
atau daerah yang baik dan benar (disesuaikan dengan keadaan
klien/pasien) dengan menggunakan kata-kata yang sederhana
sehingga dipahami oleh orang awam sehingga pasien/klien dapat
mengerti dan memahami cara perawatan bayi baru lahir.
b. Etika Publik (Memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur)
Pada tahapan ini juga, saya akan menerapkan nilai etika
publik yaitu memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur dengan
cara berbicara dengan sopan dan ramah, bersikap sopan dan
ramah serta berpakaian rapi sehingga klien/pasien merasa
dihormati dan dapat meningkatkan kepuasan klien dengan
pemberian KIE yang dilakukan.
Adapun hasil/output dari tahapan ini adalah adanya KIE cara
perawatan bayi baru lahir.
3) Kegiatan 3 Tahapan 3
Melakukan demonstrasi cara perawatan bayi baru lahir kepada ibu
dan keluarga (memandikan bayi baru lahir, perawatan tali pusat dan
pemberian asi). Adapun nilai-nilai yang akan diaktualisasikan/
diterapkan sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada saat melakukan kegiatan demonstrasi cara perawatan
bayi baru lahir, maka saya akan menerapkan nilai akuntabilitas
56
yaitu kejelasan dengan cara berbicara dengan menggunakan
bahasa Indonesia atau daerah (disesuaikan dengan kondisi
pasien) dengan menggunakan kalimat yang sederhana sehingga
mudah dipahami oleh orang awam dan ketika melakukan
demonstrasi melakukannya dengan gerakan pelan sehingga cara
perawatan bayi baru lahir mudah dipahami oleh pasien/klien.
b. Etika Publik (Memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur)
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan nilai etika
publik yaitu memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur dengan
cara berbicara dengan sopan dan ramah, menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, bersikap sopan serta berpakaian
rapi dan sopan sehingga ibu/klien/pasien merasa lebih dihargai
sehingga ibu/klien/pasien memberikan perhatian penuh pada saat
pelaksanaan kegiatan demonstrasi perawatan bayi baru lahir.
57
Penguatan nilai-nilai/ motto organisasi di RSUD Kabupaten
Rumah Sakit yaitu dengan memberikan KIE perawatan bayi baru lahir
Sehingga dapat meningkatkan kepuasan klien ketika menerima
pelayanan. Sehingga diharapkan dapat memperkuat nilai rumah sakit
yakni Nomor 1 – Nomor 5 nilai Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan
Santun.
4. Kegiatan 4
Kegiatan melakukan pemutaran video perawatan bayi baru lahir
meliputi perawatan tali pusat, memandikan bayi dan cara pemberian asi.
Kegiatan tersebut akan melalui tahapan kegiatan sebagai berikut :
1) Mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan
2) Melakukan pengambilan gambar video perawatan bayi baru lahir
3) Melakukan editing video
4) Melakukan pemutaran video perawatan bayi baru lahir
1) Kegiatan 4 Tahapan 1
Mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan. Adapun nilai-nilai
yang akan diaktualisasikan/diterapkan sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)
Pada saat melaksanakan kegiatan mempersiapkan alat
peraga yang akan digunakan, maka saya akan menerapkan nilai
aktualisasi yaitu tanggung jawab dengan cara mencatat dan
membuat susunan peralatan yang dibutuhkan agar alat peraga
yang akan digunakan siap dan lengkap sehingga ketika
pengambilan video dapat berjalan lancar.
b. Anti Korupsi (Bekerja Keras)
58
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan nilai anti
korupsi yaitu bekerja keras dengan cara memastikan
perlengkapan lengkap, mencari alat peraga yang dibutuhkan
sehingga isi video semakin jelas karena adanya alat peraga yang
lengkap.
Adapaun hasil/output pada tahapan ini adalah adanya alat peraga
yang siap digunakan.
2) Kegiatan 4 Tahapan 2
Melakukan pengambilan gambar video perawatan bayi baru lahir.
Adapun nilai-nilai yang akan diaktualisasikan/diterapkan sebagai
berikut :
a. Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada saat melaksanakan kegiatan melakukan pengambilan
gambar, maka saya akan menerapkan nilai akuntabilitas yaitu
kejelasan dengan cara ketika menjelasakan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, menggunakan kalimat yang
sederhana sehingga mudah dipahami dan menuliskan kembali
kalimat yang diucapkan ditampilkan didalam video agar penonton
lebih jelas ketika menerima informasi tersebut.
b. Anti korupsi (Berani)
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan nilai anti
korupsi yaitu berani dengan cara memperagakan sendiri dan
menjelaskan sendiri cara perawatan bayi baru lahir sehingga
dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan sikap
professional dalam mengerjakan tugas sesuai jabatan.
Adapun hasil/output pada tahapan ini adalah adanya pengambilan
gambar video cara perawatan bayi baru lahir
3) Kegiatan 4 Tahapan 3
59
Melakukan editing video. Adapun nilai-nilai yang akan
diaktualisasikan/diterapkan sebagai berikut :
a. Komitmen mutu (Inovatif)
Pada saat melaksanakan kegiatan melakukan editing video,
maka saya akan menerapkan nilai komitmen mutu yaitu inovatif
dengan cara mengembangkan isi video menggunakan tulisan
berwarna, menggunakan backsound dan ketepatan isi video.
Sehingga video yang akan ditampilkan menjadi lebih menarik dan
seru.
b. Anti Korupsi (Mandiri)
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan nilai anti
korupsi yaitu mandiri dengan cara mengerjakan editing video
sendiri dengan melibatkan sedikit peran orang lain sehingga dapat
mengembangkan kemampuan berpikir inovatif dan kreatif.
Adapun hasil/output tahapan ini adalah adanya video cara
perawatan bayi baru lahir yang sudah diedit.
4) Kegiatan 4 Tahapan 4
Melakukan pemutaran video perawatan bayi baru lahir. Adapun
nilai-nilai yang akan diaktualisasikan/diterapkan adalah sebagai
berikut:
a. Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada saat melaksanakan kegiatan melakukan pemutaran
video perawatan bayi baru lahir, maka saya akan menerapkan nilai
akuntabilitas yaitu kejelasan dengan cara sebelum memutar video
menjelaskan kepada ibu/pasien/klien tujuan pemutaran video
sehingga ibu/klien/pasien mengerti tujuan pemutaran video
tersebut.
b. Etika Publik (Memelihara dan Menjunjung Tinggi Etika Luhur)
60
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan nilai etika
publik yaitu memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur dengan
cara berbicara dengan sopan dan santun, berpakaian rapi dan
bersikap santun kepada ibu/klien/pasien sehingga ibu/klien/pasien
merasa lebih dihargai dan dapat memberikan perhatian ketika
menonton video tersebut.
5. Kegiatan 5
61
Melakukan evaluasi kegiatan aktualisasi terhadap pengetahuan dan
keterampilan ibu tentang perawatan bayi baru lahir. Kegiatan melakukan
evaluasi kegiatan aktualisasi terhadap pengetahuan dan keterampilan ibu
tentang perawatan bayi baru lahir akan melalui tahapan sebagai berikut :
1) Memberikan kesempatan kepada ibu untuk mencoba mempraktikan
perawatan bayi baru lahir yang sudah didemonstrasikan
2) Mengamati/menilai cara ibu mempraktikan perawatan bayi baru lahir
3) Memberikan saran/tanggapan kepada ibu yang masih kurang tepat
dalam mempraktikan cara perawatan bayi baru lahir
1) Kegiatan 5 Tahapan 1
Memberikan kesempatan kepada ibu untuk mencoba
mempraktikan perawatan bayi baru lahir yang sudah
didemonstrasikan. Adapun nilai-nilai yang akan diaktualisasikan
/diterapkan sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (Kepercayaan)
Pada saat melaksanakan kegiatan memberikan
kesempatan kepada ibu untuk mempraktikan perawatan bayi baru
lahir, maka saya akan menerapkan nilai akuntabilitas yaitu
kepercyaan dengan cara mempercayai ibu/klien/pasien dapat
melakukan perawatan bayi yang sudah didemonstrasikan
sehingga dapat meningkatkan kemampuan ibu/pasien/klien dalam
merawat bayi baru lahir
b. Anti Korupsi (Adil)
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan nilai anti korupsi
yaitu Adil dengan cara memberikan kesempatan yang sama
62
kepada semua klien/pasien tanpa membeda-bedakan latar
belakangnya sehingga klien/pasien merasa nyaman dan merasa
tidak didiskriminasi.
c. Pelayanan publik (Responsif)
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan prinsip
pelayanan publik yaitu responsif dengan cara apabila ibu merasa
masih belum mengerti cara praktik perawatan bayi baru lahir maka
saya akan menjelaskan dan mendemonstrasikan bagian
perawatan bayi yang belum dimengerti oleh ibu sehingga
ibu/klien/pasien dapat merasa memiliki kepuasan terhadap
demonstrasi yang sudah diberikan
2) Kegiatan 5 Tahapan 2
Mengamati/menilai cara ibu mempraktikan perawatan bayi baru
lahir. Adapun nilai-nilai yang akan diaktualisasikan/diterapkan sebagai
berikut :
a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)
Pada saat melaksanakan kegiatan mengamati/menilai cara
ibu mempraktikan perawatan bayi baru lahir, maka saya akan
menerapkan nilai akuntabilitas yaitu tanggung jawab dengan cara
memperhatikan secara detail cara ibu mempraktikan perawatan
bayi sehingga ketika ibu mempraktikannya masih belum benar
maka akan diberikan koreksi atau saran agar ibu menjadi lebih
mengerti cara perawatan bayi baru lahir.
b. Akuntabilitas (Transparansi)
Pada saat melaksanaan tahapan ini juga, saya akan
melaksanakan nilai akuntabilitas yaitu transparansi dengan cara
63
menjelaskan dengan baik apabila masih ada tindakan ibu yang
kurang tepat ketika melakukan perawatan bayi baru lahir dan
memberikan saran dan masukan secara jelas sehingga
ibu/klien/pasien dapat lebih mengerti cara perawatan bayi baru
lahir.
Adapun hasil/output dari tahapan ini adalah adanya penilaian cara ibu
mempraktikan perawatan bayi baru lahir.
3) Kegiatan 5 Tahapan 3
Memberikan saran/tanggapan kepada ibu yang masih kurang
tepat dalam mempraktikan cara perawatan bayi baru lahir. Adapun
nilai-nilai yang akan diaktualisasikan/diterapkan sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada saat melaksanakan kegiatan memberikan
saran/tanggapan kepada ibu yang masih kurang tepat dalam
mempraktikan cara perawatan bayi baru lahir, maka saya akan
menerapkan nilai akuntabilitas yaitu kejelasan dengan cara
menjelaskan menggunakan bahsa Indonesia atau bahasa daerah
yang lebih mudah dipahami oleh pasien, menyampaikan letak
salah atau masih belum tepat cara perawatan bayi dengan bahasa
sopan dan sederhana sehingga pasien/klien mengerti letak
kesalahan atau tindakan yang kurang tepat dalam melakukan
perawatan bayi tersebut.
b. Anti Korupsi (Kerja Keras)
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan nilai anti
korupsi yaitu kerja keras dengan cara melakukan demonstrasi
ulang apabila ibu/klien/pasien masih belum memahami cara
perawatan bayi baru lahir sehingga ibu/klien/pasien dapat
melakukan cara perawatan bayi baru lahir.
64
Adapun hasil/output dari tahapan ini adalah adanya saran/tanggapan
kepada ibu/klien yang masih kurang tepat ketika mempraktikan cara
perawatan bayi.
6. Kegiatan 6
Melaporkan hasil kegiatan yang telah dilakukan kepada mentor.
Kegiatan melaporkan hasil kegiatan yan telah dilakukan mentor akan
melalui tahapan kegiatan sebagai berikut:
1) Menyusun bukti-bukti dokumentasi berdasarkan kegiatan
2) Membuat laporan terkait kegiatan yang sudah dilaksanakan
65
3) Mencetak laporan yang telah dibuat dan disusun secara berurutan
4) Menyerahkan laporan hasil kegiatan kepada mentor
1) Kegiatan 6 Tahapan 1
Menyusun bukti-bukti dokumentasi berdasarkan kegiatan. Adapun
nilai-nilai yang akan diaktualisasikan/diterapkan sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (Transparansi)
Pada saat melaksanakan kegiatan menyusun bukti-bukti
dokumentasi berdasarkan kegiatan, maka saya akan menerapkan
nilai akuntabilitas yaitu transparansi dengan cara melampirkan foto
dan dokumentasi lainnya secara jelas setiap kegiatan aktualisasi
yang sudah dilakukan, disertai keterangan kapan kegiatan
tersebut dilakukan sehingga kegiatan aktualisasi yang dilakukan
terlaksana dengan baik dan jelas.
b. Anti Korupsi (Disiplin)
Pada tahapan ini juga, saya akan menerapkan nilai anti
korupsi yaitu disiplin dengan cara menysun setiap bukti kegiatan
secara rapi dan berurutan sehingga laporan dokumentasi dapat
dibaca dan dipahami dengan mudah.
2) Kegiatan 6 Tahapan 2
Membuat laporan terkait kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Adapun nilai-nilai yang akan diaktualisasikan/diterapkan sebagai
berikut :
a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)
66
Pada saat melaksanakan kegiatan membuat laporan terkait
kegiatan yang sudah dilaksanakan maka saya akan menerapkan
nilai akuntabilitas yaitu tanggung jawab dengan cara mengerjakan
laporan kegiatan sesuai dengan kegiatan aktualisasi yang sudah
dilaksanakan sehingga kegiatan aktualisasi yang dilakukan dapat
dipertanggungjawabkan dan memiliki bukti yang jelas.
b. Anti Korupsi (Mandiri)
Pada tahapan ini juga, saya akan menerapkan nilai anti
korupsi yaitu mandiri dengan cara mengerjakan sendiri laporan
kegiatan aktualisasi yang sudah dilakukan sehingga dapat
mengembangkan kemampuan berpikir dan berdaya guna efektif.
3) Kegiatan 6 Tahapan 3
Mencetak laporan yang telah dibuat dan disusun secara berurutan.
Adapun nilai-nilai yang akan diaktualisasikan/diterapkan sebagai
berikut :
a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)
Pada saat melaksanakan kegiatan mencetak laporan yang
telah dibuat, maka saya akan menerapkan nilai akuntabilitas yaitu
tanggung jawab dengan cara sebelum mencetak memastikan
kembali semua laporan dan bukti dokumentasi sudah lengkap
sehingga laporan yang sudah dibuat sesuai dengan keinginan.
b. Akuntabilitas (Konsistensi)
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan nilai
akuntabilitas yaitu konsistensi dengan cara laporan disusun secara
berurutan dan lengkap sehingga laporan yang dibuat sudah baik
dan sesuai keinginan.
67
Adapun hasil/output dari tahapan ini adalah adanya laporan yang
sudah dicetak dan disusun berurutan.
4) Kegiatan 6 Tahapan 4
Menyerahkan laporan hasil kegiatan kepada mentor. Adapun nilai-
nilai yang akan diaktualisasikan/diterapkan sebagai berikut :
a. Etika Publik (Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja
kepada publik)
Pada saat melaksanakan kegiatan menyerahkan laporan
hasil kegiatan kepada mentor, maka saya akan menerapkan nilai
etika publik yaitu mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja
kepada publik dengan cara memberikan sendiri laporan tersebut
secara lengkap kepada mentor sehingga mentor dapat menerima
laporan aktualisasi kegiatan sebagai bentuk pertanggung jawaban
saya dalam melaksanakan kegiatan aktualiasasi.
b. Anti Korupsi (Mandiri)
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan nilai
akuntabilitas yaitu mandiri dengan cara memberikan sendiri
kepada mentor laporan kegiatan aktualisasi tersebut tanpa
diwakilkan oleh orang lain sehingga dapat memastikan mentor
menerima sendiri laporan tersebut.
68
dilakukan kepada mentor diharapkan dapat membentuk SDM yang
professional. Sehingga diharapkan dapat berkontribusi mendukung
visi RSUD Kabupaten Bangka Selatan yaitu Terwujudnya Rumah
Sakit Kabupaten Bangka Selatan, Mandiri, Maju, Sejahtera dan
Berdaya Saing dan diharapkan dapat mendukung misi RSUD
Kabupaten Bangka Selatan nomor 1 yakni Tersedianya SDM yang
memiliki kompetensi, kompetisi, professional, bermoral dan sesuai
dengan kebutuhan standar rumah sakit.
69
Tabel 3.3 Jadwal rencana kegiatan aktualisasi
Pelaksanaan Kegiatan
No. Kegiatan Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Melaksanakan konsultasi dengan mentor
terkait kegiatan aktualisasi
2. Membuat leaflet perawatan bayi dan
mempersiapkan alat peraga yang akan
digunakan
3. Memberikan komunikasi, informasi dan
edukasi (KIE) tentang perawatan bayi baru
lahir
4. Melakukan pemutaran video perawatan
bayi baru lahir meliputi perawatan tali
pusat, memandikan bayi dan cara
pemberian asi
5. Melakukan evaluasi kegiatan aktualisasi
terhadap pengetahuan dan keterampilan
ibu tentang perawatan bayi baru lahir
6. Melaporkan hasil kegiatan yang telah
dilakukan kepada mentor
70
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
71
secara umum akan bermanfaat lebih luas yaitu manfaat yang dirasakan
oleh pihak-pihak pemangku kepentingan/ stakeholder.
Kegiatan yang telah diuraikan diatas telah dilaksanakan selama masa off
kampus, dimana saya melaksanakan yaitu Di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Bangka Selatan.
Tabel 4.1
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Agustu
Juli Bukti
No. Kegiatan s
Kegiatan
3 4 1 2
18- 26- 2- 9-
23 31 7 14
1. Melaksanakan konsultasi Foto dan
dengan mentor terkait kegiatan dokumen
aktualisasi
2. Membuat leaflet perawatan bayi Foto,
dan mempersiapkan alat dokumen
peraga yang akan digunakan dan leaflet
3. Memberikan komunikasi, Foto, dan
informasi dan edukasi (KIE) dokumen
tentang perawatan bayi baru
lahir
4. Melakukan pemutaran video Foto,
perawatan bayi baru lahir dokumen
meliputi perawatan tali pusat, dan video
memandikan bayi dan cara
72
pemberian asi
5. Melakukan evaluasi kegiatan Foto dan
aktualisasi terhadap dokumen
pengetahuan dan keterampilan
ibu tentang perawatan bayi baru
lahir
6. Melaporkan hasil kegiatan yang Foto dan
telah dilakukan kepada mentor dokumen
Maka uraian kegiatan yang telah saya aktualisasikan akan saya jelaskan
satu pesatu sebagai berikut :
KEGIATAN 1
73
Melaksanakan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan
aktualisasi.
Kegiatan ini telah saya laksanakan selama hari dari tanggal 18 juli- 19
juli 2021 di ruangan staff keperawatan RSUD Kabupaten Bangka
Selatan. Kegiatan tersebut telah saya aktualisasikan sesuai tahapan
yang telah saya rancang/rencanakan sebelumnya dan setiap kegiatan
yang saya lakukan telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi) dan juga nilai-nilai kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
(Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan WoG). Pelaksnaan tahapan
tersebut akan saya uraikan sebagai berikut:
1. Kegiatan 1 Tahapan 1
(Mempersiapkan bahan/materi konsultasi berupa jadwal, design
leaflet dan alat peraga tentang pelaksanaan aktualisasi)
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari minggu tanggal 18 Juli
2021 bertempat di rumah saya. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan
dan peran PNS dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan
ini yaitu sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)
74
cara mempersiapkan bahan dan materi yang baik dan sistematis,
design leflet yang menarik dan mencatat semua alat peraga yang
akan digunakan sehingga ketika konsultasi dapat menyampaikan
dengan baik kepada mentor.
Pada tahapan ini saya juga telah mengaktualisasikan nilai anti korupsi
yakni mandiri dan telah saya lakukan dengan cara mempersiapkan
bahan dan materi, membuat design leaflet dengan tidak bergantung
banyak dengan orang lain sehingga mengoptimalkan kemampuan
dan daya pikir untuk bekerja secara efektif.
Dokumentasi
75
Kegiatan 1 Tahapan 1
2. Kegiatan 1 Tahapan 2
(Menjelaskan kepada mentor tentang pelaksanaan kegiatan
aktualisasi yang akan dilakukan)
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 19 Juli 2021
bertempat diruang staff keperawatan RSUD Kabupaten Bangka
76
Selatan. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai
berikut:
a. Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai etika publik yakni
memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur dan telah saya
lakukan dengan cara mengucapkan terima kasih kepada mentor
terlebih dahulu karena sudah diberikan kesempatan untuk
menjelaskan rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan dan
berbicara yang sopan, ramah dengan menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan benar sehingga komunikasi berjalan dengan
lancar, dipahami dan mentor merasa dihormati sebagai atasan.
Dokumentasi
77
b. Dokumen kegiatan 1 tahapan 2
Gambar 4.5
Kegiatan 1 Tahapan 2
78
3. Kegiatan 1 Tahapan 3
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 19 Juli 2021
bertempat di ruang staff keperawatan RSUD Kabupaten Bangka Selatan.
Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah
saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut :
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai anti korupsi yakni
peduli dan telah saya lakukan dengan cara memperhatikan saran yang
diberikan oleh mentor, mengajukan pertanyaan atas saran yang diberikan
79
oleh mentor yang masih belum dipahami dan mempertimbangkan saran
atau pendapat yang diberikan oleh mentor sehingga kegiatan aktualisasi
berjalan dengan baik dan jelas.
Dokumentasi
80
c. Screenshoot video kegiatan 1 tahapan 3
Gambar 4.9
Kegiatan 1 Tahapan 3
4. Kegiatan 1 Tahapan 4
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 19 Juli 2021
bertempat di ruang staff keperawatan RSUD Kabupaten Bangka Selatan.
Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah
saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (Kejelasan)
81
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai Anti Korupsi yaitu
mandiri dan telah saya lakukan dengan cara membuat kesimpulan atas
dasar pemikiran sendiri sehingga mengembangkan kemampuan berpikir
cepat sesuai dengan tugasnya.
Selain itu, pada tahapan kegiatan ini juga saya telah menerapkan prinsip
pelayanan publik yaitu responsif dan telah saya lakukan dengan cara
memberikan tanggapan pada saran dan pendapat yang disampaikan
oleh mentor sehingga mentor merasa setiap saran dan tanggapan yang
diberikan dipahami dan maksud serta tujuan tersampaikan dengan baik.
Dokumentasi
82
Kegiatan 1 Tahapan 4
5. Kegiatan 1 Tahapan 5
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 19 Juli 2021
bertempat di ruang staff keperawatan RSUD Kabupaten Bangka Selatan.
83
Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah
saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut :
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai anti korupsi yakni
disiplin dan telah saya lakukan dengan cara menaati waktu janji temu
untuk meminta persetujuan, mentor meminta untuk bertemu sebelum jam
12.00 di ruangan beliau. Sebelum pukul 12.00 saya sudah berada
diruangan beliau, dan memastikan seluruh kegiatan aktualisasi yang
dilakukan sudah diketahui dan disetujui dengan mentor sehingga seluruh
kegiatan aktualisasi berjalan dengan baik dan mendapat dukungan dari
rumah sakit khususnya mentor dan teman sejawat (bidan).
Dokumentasi
84
b. Dokumentasi Kegiatan 1 Tahapan 5
Gambar 4.14
Kegiatan 1 Tahapan 5
85
baik antara kasi keperawatan (mentor) dan bidan di RSUD. Sehingga
berkontribusi mendukung terwujudnya visi RSUD Kabupaten Bangka
Selatan yaitu terwujudnya Rumah Sakit Kabupaten Bangka Selatan,
Mandiri, Maju, Sejahtera dan Berdaya Saing dan juga berkontribusi
mendukung tercapainya misi RSUD khususnya misi RSUD nomor 4 yakni
menjalin kerjasama dengan pihak swasta dan instansi pemerintah untuk
ikut ambil bagian dalam pembangunan dan pengembangan rumah sakit
umum daerah.
Manfaat Kegiatan
KEGIATAN 2
86
Membuat leaflet perawatan bayi dan mempersiapkan alat peraga yang
akan digunakan sangat penting dilakukan untuk meningkatkan pemberian
pelayanan yang optimal kepada klien/pasien sehinga klien/pasien merasa
puas dengan pelayanan yang diberikan.
Kegiatan ini telah saya laksanakan selama 4 hari dari tanggal 19 Juli
sampai 21 Juli 2021 dilaksanakan dirumah dan tempat percetakan.
Kegiatan tersebut telah saya aktualisasikan sesuai tahapan yang telah
saya rancang/rencanakan sebelumnya dan setiap tahapan kegiatan yang
saya lakukan telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dan nilai
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI. Pelaksanaan tahapan tersebut
saya uraikan sebagai berikut:
1. Kegiatan 2 Tahapan 1
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 19 Juli 2021
bertempat di rumah. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai
berikut:
87
b. Anti Korupsi (Mandiri)
Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
mandiri dan telah saya lakukan dengan cara mencari sendiri dan tidak
terlalu bergantung kepada banyak orang untuk mencari materi/referensi
yang benar dan design leaflet yang menarik sehingga saya dapat
mengembangkan kemampuan dan bekerja secara efektif.
Dokumentasi
88
c. Screenshoot video kegiatan 2 tahapan 1
Gambar 4.17
Kegiatan 2 Tahapan 1
89
2. Kegiatan 2 Tahapan 2
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Rabu, 21 Juli 2021 melalui
WhatssApp. Nilai-nilai dasar PNS dan Kedudukan dan peran PNS telah
saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (Transparansi)
Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai etika publik yaitu
memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur dan telah saya lakukan
dengan cara ketika melakukan konsultasi berbicara dengan sopan,
ramah, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan
menggunakan pakaian yang rapi dan sopan sehingga konsultasi yang
dilakukan berjalan baik dan lancar.
c. WoG (Sinkronisasi)
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai WoG yaitu
sinkronisasi dan telah saya lakukan dengan cara menyamakan pendapat
antara saya dan mentor yaitu dengan mencatat setiap saran atau
pendapat yang diberikan oleh mentor, menanyakan kembali saran atau
90
pendapat yang masih belum dipahami sehingga memiliki kesepakatan
atau pemahaman yang sama tentang materi dan design leaflet tersebut.
Dokumentasi
91
3. Kegiatan 2 Tahapan 3
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Rabu, 21 Juli 2021
bertempat di rumah. Nilai-nilai dasar PNS dan Kedudukan dan Peran
PNS dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu
sebagai berikut:
Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
mandiri dan telah saya lakukan dengan cara membuat leaflet sendiri atau
92
tanpa bantuan banyak dari orang lain sehingga saya dapat
mengembangkan kemampuan dan meningkatkan daya pikir guna untuk
bersikap lebih efektif.
Dokumentasi
93
4. Kegiatan 2 Tahapan 4
(Mencetak Leaflet)
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis, 22 Juli 2021
bertempat di tempat percetakan di Toboali. Nilai-nilai dasar PNS dan
Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada
tahapan ini yaitu sebagai berikut :
Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
mandiri dan telah saya lakukan dengan cara sebelum mencetak leaflet
94
saya memilih sendiri jenis kertas yang digunakan untuk leaflet sehingga
leaflet yang sudah dicetak sesuai dengan keinginan yang diharapkan.
Dokumentasi
95
Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Manfaat Kegiatan
96
Adapun manfaat kegiatan ini bagi pimpinan (direktur) adalah untuk
mempersiapkan pemberian pelayanan yang optimal kepada pasien di
RSUD, Sedangkan manfaat bagi stakeholder dalam hal ini tenaga
kesehatan yaitu bidan lainnya adalah untuk dapat dijadikan contoh
bahwa setiap kegiatan meningkatkan pelayanan kepada pasien perlu
menggunakan media yang menarik agar pelayanan dapat optimal.
KEGIATAN 3
Kegiatan ini telah saya laksanakan selama dua hari hari pada tanggal
4,17,18 Agustus 2021 di ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka
Selatan. Kegiatan tersebut telah saya aktualisasikan sesuai tahap-
tahapan yang telah saya rancang/rencanakan sebelumnya dan setiap
kegiatan yang saya lakukan telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi) dan juga nilai-nilai kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI (Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan WoG).
Pelaksanaan tahapan tersebut akan saya uraikan sebagai berikut:
1. Kegiatan 3 Tahapan 1
Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 4 dan 18 Agustus 2021
bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan. Nilai-nilai
97
dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya
aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:
Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai etika publik yaitu
memelihara dan menjunjung tinggi etika publik dan telah saya lakukan
dengan cara berbicara dengan sopan dan ramah, menggunakan bahasa
Indonesia atau daerah (disesuaikan dengan keadaan klien/pasien) yang
baik dan benar sehingga pasien/klien merasa nyaman ketika diberikan
leaflet tersebut.
Dokumentasi
98
b. Foto dokumentasi Kegiatan 3 Tahapan 1
Gambar 4.25
Kegiatan 3 Tahapan 1
2. Kegiatan 3 Tahapan 2
99
Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 4 dan 18 Agustus 2021
bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan. Nilai-nilai
dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya
aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:
a. Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada saat melaksanakan pemberian KIE perawatan bayi baru lahir, saya
telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu kejelasan dan telah saya
lakukan dengan cara berbicara menggunakan bahasa Indonesia atau
daerah yang baik dan benar (disesuaikan dengan keadaan klien/pasien)
dengan menggunakan kata-kata yang sederhana sehingga dipahami oleh
orang awam sehingga pasien/klien dapat mengerti dan memahami cara
perawatan bayi baru lahir.
Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai etika publik yaitu
memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur dan telah saya lakukan
dengan cara berbicara dengan sopan dan ramah, bersikap sopan dan
ramah serta berpakaian rapi sehingga klien/pasien merasa dihormati dan
meningkatkan kepuasan klien dengan pemberian KIE yang dilakukan.
Dokumentasi
100
b. Dokumentasi Kegiatan 3 Tahapan 2
Gambar 4.27
Kegiatan 3 Tahapan 2
3. Kegiatan 3 Tahapan 3
Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 4 dan 18 Agustus 2021
bertempat di Ruang Delima, RSUD Kabupaten Bangka Selatan. Nilai-nilai
101
dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya
aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:
a. Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai etika publik yaitu
memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur dan telah saya lakukan
dengan cara berbicara dengan sopan dan ramah, menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, bersikap sopan serta berpakaian rapi dan
sopan sehingga ibu/klien/pasien merasa lebih dihargai dan
ibu/klien/pasien memberikan perhatian penuh pada saat pelaksanaan
kegiatan demonstrasi perawatan bayi baru lahir.
Dokumentasi
102
b. Dokumentasi Kegiatan 3 Tahapan 3
Gambar 4.29
Kegiatan 3 Tahapan 3
103
Terwujudnya Rumah Sakit Kabupaten Bangka Selatan, Mandiri, Maju,
Sejahtera dan Berdaya Saing dan juga berkontribusi mendukung
tercapainya misi RSUD khususnya misi RSUD nomor 3 yaitu
meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau.
Manfaat Kegiatan
KEGIATAN 4
104
Kegiatan ini telah saya laksanakan selama tujuh hari pada tanggal 26-31
Juli, 4 Agustus dan 18 Agustus 2021 di RSUD Kabupaten Bangka
Selatan dan di Rumah. Kegiatan tersebut telah saya aktualisasikan
sesuai tahap-tahapan yang telah saya rancang/rencanakan sebelumnya
dan setiap kegiatan yang saya lakukan telah mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dan juga nilai-nilai kedudukan dan
peran PNS dalam NKRI (Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan WoG).
1. Kegiatan 4 Tahapan 1
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari senin dan rabu tanggal 26
dan 28 Juli 2021 bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka
Selatan dan di Rumah. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran
PNS dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu
sebagai berikut:
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
bekerja keras dan telah saya lakukan dengan cara memastikan
105
perlengkapan lengkap, mencari alat peraga yang dibutuhkan sehingga isi
video jelas karena alat peraga yang lengkap.
Dokumentasi
106
2. Kegiatan 4 Tahapan 2
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Rabu dan Kamis, 28-29 Juli
2021 bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan dan
di rumah. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:
a. Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
berani dan telah saya lakukan dengan cara memperagakan sendiri dan
menjelaskan sendiri cara perawatan bayi baru lahir sehingga dapat
107
mengembangkan kemampuan berpikir dan sikap professional dalam
mengerjakan tugas sesuai jabatan.
Dokumentasi
108
c. Screenshoot video kegiatan 4 tahapan 2
Gambar 4.34
Kegiatan 4 Tahapan 2
3. Kegiatan 4 Tahapan 3
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari jumat dan sabtu pada
tanggal 30-31 Juli 2021 bertempat dirumah. Nilai-nilai dasar PNS dan
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada
tahapan ini yaitu sebagai berikut:
109
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
mandiri dan telah saya lakukan dengan cara mengerjakan editing video
sendiri dengan melibatkan sedikit peran orang lain sehingga dapat
mengembangkan kemampuan berpikir inovatif dan kreatif.
Dokumentasi
110
4. Kegiatan 4 Tahapan 4
Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 4 dan 18 Agustus 2021
bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan. Nilai-nilai
dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya
aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:
a. Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai etika publik yaitu
memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur dan telah saya lakukan
dengan cara berbicara dengan sopan dan santun, berpakaian rapi dan
bersikap santun kepada ibu/klien/pasien sehingga ibu/klien/pasien
merasa lebih dihargai dan dapat memberikan perhatian ketika menonton
video tersebut.
Dokumentasi
111
b. Dokumentasi kegiatan 4 tahapan 4
Gambar 4.38
Kegiatan 4 tahapan 4
112
nomor 3 yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau.
Manfaat kegiatan
KEGIATAN 5
Kegiatan ini telah saya laksanakan selama dua hari pada tanggal 4 dan
18 Agustus 2021 di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan.
Kegiatan tersebut telah saya aktualisasikan sesuai tahap-tahapan
113
kegiatan yang telah saya rancang/rencanakan sebelumnya dan setiap
kegiatan yang saya lakukan telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi) dan juga nilai-nilai kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI (Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan WoG).
1. Kegiatan 5 Tahapan 1
Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 4 dan 18 Agustus 2021
bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan. Nilai-nilai
dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya
aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:
a. Akuntabilitas (Kepercayaan)
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu Adil
dan telah saya lakukan dengan cara memberikan kesempatan yang
sama kepada semua klien/pasien tanpa membeda-bedakan latar
belakangnya sehingga klien/pasien merasa nyaman dan merasa tidak
didiskriminasi.
114
c. Pelayanan publik (Responsif)
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan prinsip pelayanan publik
yaitu responsif dan telah saya lakukan dengan cara ibu yang masih
belum mengerti cara praktik perawatan bayi baru lahir maka saya
jelaskan kembali sehingga ibu/klien/pasien dapat merasa memiliki
kepuasan terhadap penjelasan yang sudah diberikan.
Dokumentasi
115
2. Kegiatan 5 Tahapan 2
Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 4 dan 18 Agustus 2021
bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan. Nilai-nilai
dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya
aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:
b. Akuntabilitas (Transparansi)
116
Pada saat melaksanaan tahapan ini juga, saya telah melaksanakan nilai
akuntabilitas yaitu transparansi dan telah saya lakukan dengan cara
menjelaskan dengan baik apabila masih ada tindakan ibu yang kurang
tepat ketika melakukan perawatan bayi baru lahir dan memberikan saran
dan masukan secara jelas sehingga ibu/klien/pasien dapat lebih mengerti
cara perawatan bayi baru lahir.
Dokumentasi
117
3. Kegiatan 5 Tahapan 3
Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 4 dan 18 Agustus 2021
bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan. Nilai-nilai
dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya
aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:
a. Akuntabilitas (Kejelasan)
118
letak kesalahan atau tindakan yang kurang tepat dalam melakukan
perawatan bayi tersebut.
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu kerja
keras dan telah saya lakukan dengan cara melakukan demonstrasi ulang
apabila ibu/klien/pasien belum memahami cara perawatan bayi baru lahir
sehingga ibu/klien/pasien dapat melakukan cara perawatan bayi baru
lahir.
Dokumentasi
119
Kegiatan 5 Tahapan 3
120
memperkuat nilai/motto organisasi RSUD Kabupaten Bangka Selatan
khususnya nilai/motto nomor 4 dan 5 yakni sopan dan santun.
Manfaat Kegiatan
KEGIATAN 6
Kegiatan ini telah saya laksanakan selama tiga hari di rumah. Kegiatan
tersebut telah saya aktualisasikan sesuai tahap-tahapan yang telah saya
rancang/rencanakan sebelumnya dan setiap kegiatan yang saya lakukan
telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) dan juga nilai-nilai kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
(Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan WoG).
1. Kegiatan 6 Tahapan 1
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis, 12 Agustus 2021
bertempat di rumah. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS
121
dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai
berikut:
a. Akuntabilitas (Transparansi)
Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
disiplin dan telah saya lakukan dengan cara menysun setiap bukti
kegiatan secara rapi dan berurutan sehingga laporan dokumentasi dapat
dibaca dan dipahami dengan mudah.
Dokumentasi
122
b. Dokumentasi kegiatan 6 tahapan 1
Gambar 4.46
Kegiatan 6 Tahapan 1
123
2. Kegiatan 6 Tahapan 2
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis, 12 Agustus 2021
bertempat dirumah. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai
berikut:
124
Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
mandiri dan telah saya lakukan dengan cara mengerjakan sendiri laporan
kegiatan aktualisasi yang sudah dilakukan sehingga dapat
mengembangkan kemampuan berpikir dan berdaya guna efektif.
Dokumentasi
125
c. Screenshoot video melaksanakan kegiatan
Gambar 4.50
Kegiatan 6 Tahapan 2
3. Kegiatan 6 Tahapan 3
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Jumat, 13 Agustus 2021
bertempat di rumah. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS
126
dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai
berikut:
b. Akuntabilitas (Konsistensi)
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu
konsistensi dan telah saya lakukan dengan cara laporan disusun secara
berurutan dan lengkap sehingga laporan yang dibuat sudah baik dan
sesuai keinginan.
Dokumentasi
127
b. Dokumentasi kegiatan 6 tahapan 3
Gambar 4.52
Kegiatan 6 Tahapan 3
128
Kegiatan 6 Tahapan 3
4. Kegiatan 6 Tahapan 4
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Sabtu dan Rabu, 14 dan 18
Agustus 2021 bertempat di rumah. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan
dan peran PNS dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini
yaitu sebagai berikut:
129
kegiatan sebagai bentuk pertanggung jawaban saya dalam
melaksanakan kegiatan aktualiasasi.
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu
mandiri dan telah saya lakukan dengan cara memberikan sendiri kepada
mentor laporan kegiatan aktualisasi tersebut tanpa diwakilkan oleh orang
lain sehingga dapat memastikan mentor menerima sendiri laporan
tersebut.
Dokumentasi
130
Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
131
Manfaat Kegiatan
1. Kegiatan 1 Tahapan 1
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari minggu tanggal 18 Juli 2021
bertempat di rumah saya. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan
peran PNS dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu
sebagai berikut :
132
a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)
Pada tahapan ini saya juga telah mengaktualisasikan nilai anti korupsi
yakni mandiri dan telah saya lakukan dengan cara mempersiapkan
bahan dan materi, membuat design leaflet dengan tidak bergantung
banyak dengan orang lain sehingga mengoptimalkan kemampuan dan
daya pikir untuk bekerja secara efektif. Apabila nilai mandiri tidak
diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak:
133
2. Kegiatan 1 Tahapan 2
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 19 Juli 2021
bertempat diruang staff keperawatan RSUD Kabupaten Bangka Selatan.
Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah
saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:
a. Akuntabilitas (Kejelasan)
134
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai etika publik yakni
memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur dan telah saya
lakukan dengan cara mengucapkan terima kasih kepada mentor terlebih
dahulu karena sudah diberikan kesempatan untuk menjelaskan rencana
kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan dan berbicara yang sopan,
ramah dengan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar
sehingga komunikasi berjalan dengan lancar, dipahami dan mentor
merasa dihormati sebagai atasan. Apabila nilai memelihara dan
menjunjung tinggi standar etika luhur tidak diaktualisasikan/diaplikasikan
maka akan berdampak :
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 19 Juli 2021
bertempat di ruang staff keperawatan RSUD Kabupaten Bangka Selatan.
Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah
saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut :
135
penting yang disampaikan oleh mentor dan tidak menyela ketika mentor
memberikan pendapatnya sehingga mentor merasa lebih dihargai dan
komunikasi dapat berjalan serta kesepakatan rancangan tercapai.
Apabila nilai menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama tidak
diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai anti korupsi yakni
peduli dan telah saya lakukan dengan cara memperhatikan saran yang
diberikan oleh mentor, mengajukan pertanyaan atas saran yang diberikan
oleh mentor yang masih belum dipahami dan mempertimbangkan saran
atau pendapat yang diberikan oleh mentor sehingga kegiatan aktualisasi
berjalan dengan baik dan jelas. Apabila nilai peduli tidak diaktualisasikan/
diaplikasikan maka akan berdampak :
4. Kegiatan 1 Tahapan 4
136
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 19 Juli 2021
bertempat di ruang staff keperawatan RSUD Kabupaten Bangka Selatan.
Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah
saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai Anti Korupsi yaitu
mandiri dan telah saya lakukan dengan cara membuat kesimpulan atas
dasar pemikiran sendiri sehingga mengembangkan kemampuan berpikir
cepat sesuai dengan tugasnya. Apabila nilai mandiri tidak
diaktualisasikan/ diaplikasikan maka akan berdampak:
137
2. Tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir cepat sesuai
dengan tugasnya
3. Tidak mengetahui kesimpulan atas saran dan pendapat yang telah
diberikan oleh mentor
c. Pelayanan Publik (Responsif)
Selain itu, pada tahapan kegiatan ini juga saya telah menerapkan prinsip
pelayanan publik yaitu responsif dan telah saya lakukan dengan cara
memberikan tanggapan pada saran dan pendapat yang disampaikan
oleh mentor sehingga mentor merasa setiap saran dan tanggapan yang
diberikan dipahami dan maksud serta tujuan tersampaikan dengan baik.
Apabila prinsip responsif tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan
berdampak :
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 19 Juli 2021
bertempat di ruang staff keperawatan RSUD Kabupaten Bangka Selatan.
Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah
saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut :
138
nilai etika publik yaitu mengutamakan kepemimpinan yang berkualitas
dan telah saya lakukan dengan cara setiap kegiatan aktualisasi yang
dilakukan diketahui oleh mentor terlebih dahulu sehingga setiap
pelaksanaan kegiatan mendapat dukungan dari mentor. Apabila nilai
mengutamakan kepemimpinan berkualitas tidak
diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai anti korupsi yakni
disiplin dan telah saya lakukan dengan cara menaati waktu janji temu
untuk meminta persetujuan, mentor meminta untuk bertemu sebelum jam
12.00 di ruangan beliau. Sebelum pukul 12.00 saya sudah berada
diruangan beliau, dan memastikan seluruh kegiatan aktualisasi yang
dilakukan sudah diketahui dan disetujui dengan mentor sehingga seluruh
kegiatan aktualisasi berjalan dengan baik dan mendapat dukungan dari
rumah sakit khususnya mentor dan teman sejawat (bidan). Apabila nilai
disiplin tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :
139
1. Kegiatan 2 Tahapan 1
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 19 Juli 2021
bertempat di rumah. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai
berikut:
Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
mandiri dan telah saya lakukan dengan cara mencari sendiri dan tidak
terlalu bergantung kepada banyak orang untuk mencari materi/referensi
yang benar dan design leaflet yang menarik sehingga saya dapat
mengembangkan kemampuan dan bekerja secara efektif. Apabila niali
mandiri tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :
140
1. Tidak dapat menggunakan sumber materi yang valid dan benar
2. Design leaflet yang digunakan bukan merupakan hasil karya sendiri
3. Tidak dapat mengembangkan kemampuan dan bekerja secara efektif.
2. Kegiatan 2 Tahapan 2
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Rabu, 21 Juli 2021 melalui
WhatssApp. Nilai-nilai dasar PNS dan Kedudukan dan peran PNS telah
saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (Transparansi)
1. Mentor tidak dapat mengetahui secara jelas sumber materi yang akan
digunakan dalam leaflet
2. Materi yang akan digunakan tidak jelas sehingga kurang dapat
dipertanggungjawabkan
3. Konsultasi dengan mentor tidak berlangsung dengan baik
b. Etika Publik (Memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur)
Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai etika publik yaitu
memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur dan telah saya lakukan
dengan cara ketika melakukan konsultasi berbicara dengan sopan,
141
ramah, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan
menggunakan pakaian yang rapi dan sopan sehingga konsultasi yang
dilakukan berjalan baik dan lancar. Apabila nilai memelihara dan
menjunjung tinggi etika luhur tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka
akan berdampak :
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai WoG yaitu
sinkronisasi dan telah saya lakukan dengan cara menyamakan pendapat
antara saya dan mentor yaitu dengan mencatat setiap saran atau
pendapat yang diberikan oleh mentor, menanyakan kembali saran atau
pendapat yang masih belum dipahami sehingga memiliki kesepakatan
atau pemahaman yang sama tentang materi dan design leaflet tersebut.
Apabila nilai sikronisasi tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan
berdampak :
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Rabu, 21 Juli 2021
bertempat di rumah. Nilai-nilai dasar PNS dan Kedudukan dan Peran
142
PNS dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu
sebagai berikut:
Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
mandiri dan telah saya lakukan dengan cara membuat leaflet sendiri atau
tanpa bantuan banyak dari orang lain sehingga saya dapat
mengembangkan kemampuan dan meningkatkan daya pikir guna untuk
bersikap lebih efektif. Apabila nilai mandiri tidak
diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :
(Mencetak leaflet)
143
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis, 22 Juli 2021
bertempat di tempat percetakan di Toboali. Nilai-nilai dasar PNS dan
Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada
tahapan ini yaitu sebagai berikut :
Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
mandiri dan telah saya lakukan dengan cara sebelum mencetak leaflet
saya memilih sendiri jenis kertas yang digunakan untuk leaflet sehingga
leaflet yang sudah dicetak sesuai dengan keinginan yang diharapkan.
Apabila nilai mandiri tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan
berdampak :
144
Kegiatan 3 : Memberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
tentang perawatan bayi baru lahir
1. Kegiatan 3 Tahapan 1
Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 4 dan 18 Agustus 2021
bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan. Nilai-nilai
dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya
aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:
Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai etika publik yaitu
memelihara dan menjunjung tinggi etika publik dan telah saya lakukan
dengan cara berbicara dengan sopan dan ramah, menggunakan bahasa
Indonesia atau daerah (disesuaikan dengan keadaan klien/pasien) yang
baik dan benar sehingga pasien/klien merasa nyaman ketika diberikan
145
leaflet tersebut. Apabila nilai memelihara dan menjunjung tinggi etika
publik tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :
Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 4 dan 18 Agustus 2021
bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan. Nilai-nilai
dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya
aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:
a. Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada saat melaksanakan pemberian KIE perawatan bayi baru lahir, saya
telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu kejelasan dan telah saya
lakukan dengan cara berbicara menggunakan bahasa Indonesia atau
daerah yang baik dan benar (disesuaikan dengan keadaan klien/pasien)
dengan menggunakan kata-kata yang sederhana sehingga dipahami oleh
orang awam sehingga pasien/klien dapat mengerti dan memahami cara
perawatan bayi baru lahir. Apabila nilai kejelasan tidak
diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :
1. Pasien tidak akan mengerti dan memahami cara perawatan bayi yang
benar
2. Komunikasi tidak berjalan dengan efektif dan optimal
3. Informasi tentang cara perawatan bayi tidak tersampaikan dengan
baik dan benar.
b. Etika Publik (Memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur)
146
Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai etika publik yaitu
memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur dan telah saya lakukan
dengan cara berbicara dengan sopan dan ramah, bersikap sopan dan
ramah serta berpakaian rapi sehingga klien/pasien merasa dihormati dan
meningkatkan kepuasan klien dengan pemberian KIE yang dilakukan.
Apabila nilai memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur tidak
diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :
(Melakukan demonstrasi cara perawatan bayi baru lahir kepada ibu dan
keluarga)
Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 4 dan 18 Agustus 2021
bertempat di Ruang Delima, RSUD Kabupaten Bangka Selatan. Nilai-nilai
dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya
aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:
a. Akuntabilitas (Kejelasan)
147
1. Pasien tidak mengerti dan memahami demonstrasi yang dilakukan
2. Demonstrasi menjadi tidak efektif
3. Komunikasi menjadi tidak efektif karena pasien tidak memahami
dengan jelas
b. Etika Publik (Memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur)
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai etika publik yaitu
memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur dan telah saya lakukan
dengan cara berbicara dengan sopan dan ramah, menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, bersikap sopan serta berpakaian rapi dan
sopan sehingga ibu/klien/pasien merasa lebih dihargai dan
ibu/klien/pasien memberikan perhatian penuh pada saat pelaksanaan
kegiatan demonstrasi perawatan bayi baru lahir. Apabila nilai memelihara
dan menjunjung tinggi etika luhur tidak diaktualisasikan/diaplikasikan
maka akan berdampak :
1. Kegiatan 4 Tahapan 1
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari senin dan rabu tanggal 26
dan 28 Juli 2021 bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka
Selatan dan di Rumah. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran
PNS dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu
sebagai berikut:
148
a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)
1. Alat peraga yang akan digunakan tidak siap digunakan dan tidak
lengkap
2. Pengambilan video tidak berjalan dengan baik karena kekurangan
alat peraga
3. Tidak ada persiapan yang cukup untuk melakukan pengambilan video
b. Anti Korupsi (Bekerja Keras)
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
bekerja keras dan telah saya lakukan dengan cara memastikan
perlengkapan lengkap, mencari alat peraga yang dibutuhkan sehingga isi
video jelas karena alat peraga yang lengkap. Apabila nilai bekerja keras
tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :
149
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Rabu dan Kamis, 28-29 Juli
2021 bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan dan
di rumah. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:
a. Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
berani dan telah saya lakukan dengan cara memperagakan sendiri dan
menjelaskan sendiri cara perawatan bayi baru lahir sehingga dapat
mengembangkan kemampuan berpikir dan sikap professional dalam
mengerjakan tugas sesuai jabatan. Apabila nilai berani tidak
diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :
150
3. Penggunaan kalimat yang kurang tepat ketika menjelaskan cara
perawatan bayi baru lahir
3. Kegiatan 4 Tahapan 3
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari jumat dan sabtu pada
tanggal 30-31 Juli 2021 bertempat dirumah. Nilai-nilai dasar PNS dan
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada
tahapan ini yaitu sebagai berikut
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
mandiri dan telah saya lakukan dengan cara mengerjakan editing video
sendiri dengan melibatkan sedikit peran orang lain sehingga dapat
mengembangkan kemampuan berpikir inovatif dan kreatif. Apabila nilai
mandiri tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak
151
2. Tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif
3. Tidak dapat menghasilkan suatu karya produksi sendiri
4. Kegiatan 4 Tahapan 4
Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 4 dan 18 Agustus 2021
bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan. Nilai-nilai
dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya
aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:
a. Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai etika publik yaitu
memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur dan telah saya lakukan
dengan cara berbicara dengan sopan dan santun, berpakaian rapi dan
bersikap santun kepada ibu/klien/pasien sehingga ibu/klien/pasien
merasa lebih dihargai dan dapat memberikan perhatian ketika menonton
video tersebut. Apabila nilai memelihara dan menjunjung tinggi etika
luhur tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :
152
1. Pasien merasa tidak dihargai karena perilaku yang kurang sopan
2. Pasien tidak memberikan perhatian penuh ketika menonton video
3. Tidak tercipta hubungan yang baik dengan pasien.
1. Kegiatan 5 Tahapan 1
Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 4 dan 18 Agustus 2021
bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan. Nilai-nilai
dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya
aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:
a. Akuntabilitas (Kepercayaan)
153
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu Adil
dan telah saya lakukan dengan cara memberikan kesempatan yang
sama kepada semua klien/pasien tanpa membeda-bedakan latar
belakangnya sehingga klien/pasien merasa nyaman dan merasa tidak
didiskriminasi. Apabila nilai adil tidak diaktualisasikan/ diaplikasikan maka
akan berdampak :
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan prinsip pelayanan publik
yaitu responsif dan telah saya lakukan dengan cara ibu yang masih
belum mengerti cara praktik perawatan bayi baru lahir maka saya
jelaskan kembali sehingga ibu/klien/pasien dapat merasa memiliki
kepuasan terhadap penjelasan yang sudah diberikan. Apabila prinsip
responsif tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :
2. Kegiatan 5 Tahapan 2
Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 4 dan 18 Agustus 2021
bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan. Nilai-nilai
154
dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya
aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:
Pada saat melaksanaan tahapan ini juga, saya telah melaksanakan nilai
akuntabilitas yaitu transparansi dan telah saya lakukan dengan cara
menjelaskan dengan baik apabila masih ada tindakan ibu yang kurang
tepat ketika melakukan perawatan bayi baru lahir dan memberikan saran
dan masukan secara jelas sehingga ibu/klien/pasien dapat lebih mengerti
cara perawatan bayi baru lahir. Apabila nilai transparansi tidak
diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :
155
(Memberikan saran/tanggapan kepada ibu yang masih kurang tepat
dalam mempraktikan cara perawatan bayi baru lahir)
Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 4 dan 18 Agustus 2021
bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan. Nilai-nilai
dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya
aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:
a. Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu kerja
keras dan telah saya lakukan dengan cara melakukan demonstrasi ulang
apabila ibu/klien/pasien belum memahami cara perawatan bayi baru lahir
sehingga ibu/klien/pasien dapat melakukan cara perawatan bayi baru
lahir. Apabila nilai kerja keras tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka
akan berdampak :
156
1. Pasien kurang mengerti cara perawatan bayi baru lahir
2. Pasien merasa pelayanan yang diberikan kurang optimal
3. Tidak melaksanakan tugas sesuai jabatannya dengan baik
1. Kegiatan 6 Tahapan 1
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis, 12 Agustus 2021
bertempat di rumah. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai
berikut:
a. Akuntabilitas (Transparansi)
157
Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
disiplin dan telah saya lakukan dengan cara menysun setiap bukti
kegiatan secara rapi dan berurutan sehingga laporan dokumentasi dapat
dibaca dan dipahami dengan mudah. Apabila nilai disiplin tidak
diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :
2. Kegiatan 6 Tahapan 2
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis, 12 Agustus 2021
bertempat dirumah. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai
berikut:
158
3. Kegiatan yang dilakukan tidak dapat dipertanggungjawabkan
b. Anti Korupsi (Mandiri)
Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
mandiri dan telah saya lakukan dengan cara mengerjakan sendiri laporan
kegiatan aktualisasi yang sudah dilakukan sehingga dapat
mengembangkan kemampuan berpikir dan berdaya guna efektif. Apabila
nilai mandiri tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Jumat, 13 Agustus 2021
bertempat di rumah. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai
berikut:
159
3. Tidak melaksanakan tugasnya dengan baik
b. Akuntabilitas (Konsistensi)
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu
konsistensi dan telah saya lakukan dengan cara laporan disusun secara
berurutan dan lengkap sehingga laporan yang dibuat sudah baik dan
sesuai keinginan. Apabila nilai konsistensi tidak
diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :
Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 14 dan 18 Agustus 2021
bertempat di rumah. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai
berikut:
160
jawabkan tindakan dan kinerja kepada publik tidak diaplikasikan maka
akan berdampak :
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu
mandiri dan telah saya lakukan dengan cara memberikan sendiri kepada
mentor laporan kegiatan aktualisasi tersebut tanpa diwakilkan oleh orang
lain sehingga dapat memastikan mentor menerima sendiri laporan
tersebut. Apabila nilai mandiri tidak diaplikasikan maka akan berdampak :
161
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi telah dilaksanakan dengan baik dan
lancar mulai tanggal 18 Juli 2021 sampai dengan 14 Agustus 2021
dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA).
2. Tersedianya Leaflet cara perawatan bayi baru lahir dapat digunakan
sebagai media informasi tentang cara perawatan bayi baru lahir
kepada ibu atau keluarga sehingga ibu atau keluarga dapat mengerti
cara perawatan bayi yang benar.
3. Video cara perawatan bayi baru lahir dapat digunakan sebagai media
informasi tentang cara perawatan bayi baru lahir agar ibu atau
keluarga dapat lebih memahami cara perawatan bayi baru lahir yang
benar.
4. Terlaksananya pelayanan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
cukup bulan sesuai usia kehamilan yaitu memandikan bayi dan
perawatan tali pusat
5. Terlaksananya pelayanan asuhan kebidanan pada ibu nifas hari
pertama fisiologis yaitu mengajari cara menyusui bayi yang benar.
6. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi telah berkontribusi terhadap
pencapaian Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Bangka Selatan yaitu Terwujudnya Rumah Sakit Kabupaten Bangka
Selatan, Mandiri, Maju, Sejahtera dan Berdaya Saing serta
menguatkan nilai-nilai/motto organisasi yaitu 5S (Senyum, Salam,
Sapa, Sopan dan Santun)
5.2 Saran
162
1. Diharapkan bahwa pemberian informasi secara tepat dan efektif
kepada pasien di RSUD Kabupaten Bangka Selatan dapat terus
dikembangkan agar dapat meningkatkan pengetahuan pasien dan
meningkatkan pelayanan RSUD lebih optimal.
2. Pengamalan nilai-nilai ANEKA bagi CPNS dapat meningkatkan
kapasitas dan kualitas CPNS sehingga perlu untuk diaktualisasikan
secara terus menerus sebagai bentuk pengabdian bagi bangsa dan
negara
3. Menyarankan dan berharap kepada seluruh pegawai untuk
melaksanakan nilai-nilai ANEKA dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan jabatannya.
163
DAFTAR PUSTAKA
164
Lampiran 1 Formulir Rancangan Aktualisasi
NIP : 199607212020122009
1. Unit Kerja : UPT Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bangka Selatan
2. Identifikasi isu :
a. Masih rendahnya pemahaman ibu nifas tentang pentingnya perawatan luka perineum setelah
melahirkan di RSUD Kab. Bangka Selatan.
b. Masih rendahnya pemahaman ibu dan keluarga tentang perawatan bayi baru lahir di RSUD Kab.
Bangka Selatan
c. Masih rendahnya pemahaman ibu nifas tentang pentingnya gizi bagi ibu selama masa nifas dan
menyusui di RSUD Kab. Bangka Selatan
3. Isu yang diangkat/isu prioritas :
Masih rendahnya pemahaman ibu dan keluarga tentang perawatan bayi baru lahir di RSUD Kab. Bangka
Selatan
4. Gagasan Pemecahan isu :
Peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu dan keluarga tentang perawatan bayi baru lahir di RSUD
Kab. Bangka Selatan
165
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Visi
substansi dan Misi Organisasi
dengan mata
pelatihan
1 2 3 4 5 6
1. Melaksanakan Mempersiapkan Adanya Akuntabilitas: Dengan melakukan
konsultasi bahan dan materi rancangan Tanggung konsultasi dengan mentor
dengan mentor konsultasi berupa jadwal, jawab terkait kegiatan aktualisasi
terkait jadwal, design leaflet design leaflet tersebut maka diharapkan
kegiatan dan alat peraga dan alat Anti Korupsi : membangun komunikasi
aktualisasi yang akan peraga Mandiri dan kerja sama yang baik
digunakan pada saat antara kasi keperawatan
memberikan (mentor) dan bidan di
komunikasi, RSUD. Sehingga
informasi dan diharapkan dapat
edukasi (KIE) berkontribusi mendukung
tentang perawatan terwujudnya visi RSUD
bayi baru lahir Kabupaten Bangka
Menjelaskan kepada Adanya Akuntabilitas: Selatan yaitu terwujudnya
mentor tentang kesaamaan Kejelasan Rumah Sakit Kabupaten
pelaksanaan presepsi Bangka Selatan, Mandiri,
kegiatan aktualisasi tentang Etika publik : Maju, Sejahtera dan
yang akan dilakukan pelaksanaan Memelihara dan Berdaya Saing dan
kegiatan menjujung tinggi diharapkan juga dapat
aktualisasi standar etika berkontribusi mendukung
luhur misi RSUD no 4 yakni
Mendengarkan Adanya Etika Publik : menjalin kerjasama
saran dan pendapat saran dan Menghargai dengan pihak swasta dan
mentor pendapat komunikasi, instansi pemerintah untuk
terkait konsultasi dan ikut ambil bagian dalam
kegiatan kerjasama pembangunan dan
yang akan pengembangan rumah
166
dilaksanakan sakit umum daerah.
Anti Korupsi:
Peduli
Membuat Adanya Akuntabilitas :
kesimpulan dari kesimpulan Kejelasan
saran dan pendapat dari saran
yang diberikan dari dan Anti Korupsi :
mentor pendapat Mandiri
mentor
Pelayanan
Publik:
Responsif
Meminta Adanya Etika publik :
persetujuan mentor persetujuan Mengutamakan
untuk melakukan mentor untuk kepemimpinan
kegiatan yang akan melaksanaka berkualitas
dilaksanakan n kegiatan
Anti Korupsi :
Displin
2. Membuat Mencari referensi Adanya Akuntabilitas: dengan membuat leaflet
leaflet materi dan design referensi Tanggung perawatan bayi dan
perawatan yang menarik di materi, jawab mempersiapkan alat
bayi dan internet serta design leaflet peraga yang akan
mempersiapka mempersiapkan dan alat Anti Korupsi: digunakan diharapkan
n alat peraga alat peraga yang peraga Mandiri akan membentuk SDM
yang akan yang memiliki kompetensi
akan digunakan
digunakan dan professional sesuai
Melakukan Adanya Akuntabilitas :
kebutuhan rumah sakit.
konsultasi dengan saran dan Transparansi
Sehingga diharapkan
mentor terkait masukan dari
berkontribusi dalam
design dan materi di mentor Etika publik :
mendukung terwujudnya
leaflet yang sudah terkait design Memelihara dan
167
dibuat dan materi menjunjung visi RSUD Kabupaten
leaflet tinggi etika luhur Bangka Selatan yaitu
terwujudnya Rumah Sakit
WoG : Kabupaten Bangka
Sikronisasi Selatan, mandiri, maju,
Membuat leaflet Adanya Komitmen sejahtera dan berdaya
berdasarkan kreasi leaflet dalam Mutu: saing sehingga diharapkan
sendiri dan atas bentuk soft Inovatif juga mendukung misi
saran mentor file RSUD khususnya no.1
Anti Korupsi : yaitu Tersedianya SDM
Mandiri yang memiliki kompetensi,
Mencetak leaflet Adanya Akuntabilitas : kompetisi, professional,
leaflet yang Tanggung bermoral dan sesuai
sudah Jawab dengan kebutuhan standar
dicetak rumah sakit
Anti Korupsi :
Mandiri
3. Memberikan Memberikan leaflet Ibu/klien Akuntabilitas : dengan memberikan KIE
komunikasi, perawatan bayi menerima Tanggung perawatan bayi baru lahir
168
tinggi etika luhur diharapkan juga
Melakukan Ibu/klien Akuntabilitas : mendukung misi rumah
169
perawatan bayi video cara kesehatan yang bermutu
baru lahir perawatan Etika publik : dan terjangkau
bayi baru Memelihara dan
lahir menjunjung
tinggi etika luhur
Pelayanan
Publik :
Responsif
5. Melakukan Memberikan ibu/klien Akuntabilitas : dengan melakukan
evaluasi kesempatan memperaga Kepercayaan evaluasi kegiatan
170
dalam Kerja Keras kesehatan yang bermutu
mempraktikan cara dan terjangkau
perawatan bayi
baru lahir
6. Melaporkan Menyusun bukti- adanya Akuntabilitas : dengan melaporkan
hasil kegiatan bukti dokumentasi bukti Transparansi hasil kegiatan yang telah
yang telah berdasarkan dokumentas dilakukan kepada
Anti Korupsi:
dilakukan kegiatan i kegiatan mentor diharapkan
Disiplin
kepada dapat membentuk SDM
Membuat laporan adanya Akuntabilitas :
mentor yang professional.
terkait kegiatan laporan Tanggung
Sehingga diharapkan
yang sudah kegiatan Jawab
dapat berkontribusi
dilaksanakan yang sudah
Anti korupsi: mendukung visi RSUD
dilaksanaka
Mandiri Kabupaten Bangka
n
Selatan yaitu
Mencetak laporan adanya Akuntabilitas :
Terwujudnya Rumah
yang telah dibuat laporan Tanggung
Sakit Kabupaten Bangka
dan disusun yang sudah Jawab,
Selatan, Mandiri, Maju,
Konsistensi
secara berurutan dicetak dan
Sejahtera dan Berdaya
disusun
Saing dan diharapkan
berurutan
dapat mendukung misi
Menyerahkan Adanya Etika Publik :
RSUD Kabupaten
laporan hasil penyerahan Mempertanggun
Bangka Selatan no 1
kegiatan kepada laporan g jawabkan
yakni Tersedianya SDM
kepada tindakan dan
mentor
mentor kinerja kepada yang memiliki
publik kompetensi, kompetisi,
professional, bermoral
Anti korupsi : dan sesuai dengan
Mandiri kebutuhan standar
171
rumah sakit
172
LAMPIRAN 2
173
saran dan pendapat yang
diberikan dari mentor
5. Meminta persetujuan
mentor untuk melakukan
kegiatan yang akan
dilaksanakan
Output kegiatan terhadap Output berupa Jumat, 16 Juli
pemecahan isu bukti fisik dan 2021
1. Adanya rancangan jadwal, foto telah
design leaflet dan alat dilampirkan Melalui Zoom
peraga Meeting
2. Adanya kesamaan presepsi
tentang pelaksanaan
kegiatan aktualisasi
3. Adanya saran dan pendapat
terkait kegiatan yang akan
dilaksanakan
4. Adanya kesimpulan dari
saran dan pendapat mentor
5. Adanya persetujuan mentor
untuk melaksanakan
kegiatan
Keterkaitan substansi Semua Jumat, 16 Juli
mata pelatihan tahapan 2021
1. Akuntabilitas (Tanggung kegiatan telah
Jawab) dan Anti Korupsi dilandasi nilai- Melalui Zoom
(Mandiri) nilai dasar Meeting
2. Akuntabilitas (Kejelasan) ANEKA dan
dan Etika Publik Kedudukan
(Memelihara dan dan Peran
menjunjung tinggi standar PNS dalam
etika luhur) NKRI
3. Etika Publik (Menghargai
komunikasi, konsultasi dan
kerjasama) dan Anti Korupsi
(Peduli)
4. Akuntabilitas (Kejelasan),
Anti Korupsi (Mandiri) dan
Pelayanan Publik
(Responsif)
5. Etika Publik
(Mengutamakan
kepemimpinan berkualitas)
174
dan Anti Korupsi (Disiplin)
Kontribusi terhadap visi Kegiatan telah Jumat, 16 Juli
dan misi organisasi berkontribusi 2021
Dengan melakukan konsultasi terhadap
dengan mentor terkait kegiatan pencapaian Melalui Zoom
aktualisasi tersebut maka visi dan misi Meeting
terbangun komunikasi dan organisasi
kerja sama yang baik antara
kasi keperawatan (mentor) dan
bidan di RSUD. Sehingga
berkontribusi mendukung
terwujudnya visi RSUD
Kabupaten Bangka Selatan
yaitu terwujudnya Rumah Sakit
Kabupaten Bangka Selatan,
Mandiri, Maju, Sejahtera dan
Berdaya Saing dan juga
berkontribusi mendukung
tercapainya misi RSUD
khususnya misi RSUD nomor 4
yakni menjalin kerjasama
dengan pihak swasta dan
instansi pemerintah untuk ikut
ambil bagian dalam
pembangunan dan
pengembangan rumah sakit
umum daerah
Penguatan nilai/motto Kegiatan yang Jumat, 16 Juli
organisasi dilaksanakan 2021
Dengan melakukan konsultasi telah
dengan mentor terkait kegiatan memperkuat Melalui Zoom
aktualisasi terbangun nilai/motto Meeting
komunikasi dan kerjasama organisasi
yang baik sehingga
memperkuat nilai/motto
organisasi RSUD Kabupaten
Bangka Selatan khususnya
nilai/motto nomor 4 dan 5 yaitu
nilai sopan, dan santun
175
Penyelesaian Kegiatan Catatan Waktu dan Paraf
Coach Media
Coaching
Tahapan Kegiatan Tahapan telah Jumat, 16 Juli
1. Mencari referensi materi dilaksanakan 2021
dan design yang menarik di sesuai
internet serta rancangan Melalui Zoom
mempersiapkan alat peraga aktualisasi Meeting
yang akan digunakan
2. Melakukan konsultasi
dengan mentor terkait
design dan materi di leaflet
yang sudah dibuat
3. Membuat leaflet
berdasarkan kreasi sendiri
dan atas saran mentor
4. Mencetak leaflet
Output kegiatan terhadap Output berupa Jumat, 16 Juli
pemecahan isu bukti fisik dan 2021
1. Adanya referensi materi, foto telah
design leaflet dan alat dilampirkan Melalui Zoom
peraga Meeting
2. Adanya saran dan masukan
dari mentor terkait design
dan materi leaflet
3. Adanya leaflet dalam
bentuk soft file
4. Adanya leaflet yang sudah
dicetak
176
4. Akuntabilitas (Tanggung
Jawab) dan Anti Korupsi
(Mandiri)
Kontribusi terhadap visi Kegiatan telah Jumat, 16 Juli
dan misi organisasi berkontribusi 2021
Dengan membuat leaflet terhadap
perawatan bayi dan pencapaian Melalui Zoom
mempersiapkan alat peraga visi dan misi Meeting
yang akan digunakan terbentuk organisasi
SDM yang memiliki kompetensi
dan professional sesuai
kebutuhan rumah sakit.
Sehingga berkontribusi dalam
mendukung terwujudnya visi
RSUD Kabupaten Bangka
Selatan yaitu terwujudnya
Rumah Sakit Kabupaten
Bangka Selatan, mandiri, maju,
sejahtera dan berdaya saing
dan juga berkontribusi
mendukung tercapainya misi
RSUD khususnya misi RSUD
nomor 1 yaitu tersedianya SDM
yang memiliki kompetensi,
kompetisi, professional,
bermoral dan sesuai dengan
kebutuhan standar rumah sakit.
Penguatan nilai/motto Kegiatan yang Jumat, 16 Juli
organisasi dilaksanakan 2021
Dengan membuat leaflet telah
perawatan bayi dan memperkuat Melalui Zoom
mempersiapkan alat peraga nilai/motto Meeting
yang akan digunakan terbentuk organisasi
SDM yang memiliki kompetensi
dan professional sesuai
kebutuhan RSUD Sehingga
memperkuat nilai/motto
organisasi RSUD Kabupaten
Bangka Selatan khususnya
nilai/motto Nomor 4 dan 5 yaitu
sopan dan santun.
177
Lampiran : Foto Bimbingan dengan Coach melalui zoom
Tanggal : 16 Juli 2021 (Bimbingan Pertama)
178
menjunjung tinggi etika ANEKA dan
luhur) Kedudukan
2. Akuntabilitas (Kejelasan) dan Peran
dan Etika Publik PNS dalam
(Memelihara dan NKRI
menjunjung tinggi etika
luhur)
3. Akuntabilitas (Kejelasan)
dan Etika Publik
(Memelihara dan
Menjunjung tinggi etika
luhur)
Kontribusi terhadap visi Kegiatan telah Senin, 2
dan misi organisasi berkontribusi Agustus 2021
Dengan memberikan KIE terhadap
perawatan bayi baru lahir pencapaian Melalui telpon
meningkatkan kepuasan klien visi dan misi via WhatsApp
ketika menerima pelayanan. organisasi
Sehingga memberikan
kontribusi mendukung visi
RSUD Kabupaten Bangka
Selatan yaitu Terwujudnya
Rumah Sakit Kabupaten
Bangka Selatan, Mandiri, Maju,
Sejahtera dan Berdaya Saing
dan juga berkontribusi
mendukung tercapainya misi
RSUD khususnya misi RSUD
nomor 3 yaitu meningkatkan
pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau.
Penguatan nilai/motto Kegiatan yang Senin, 2
organisasi dilaksanakan Agustus 2021
Dengan memberikan KIE telah
perawatan bayi baru lahir memperkuat Melalui telpon
meningkatkan kepuasan klien nilai/motto via WhatsApp
ketika menerima pelayanan. organisasi
Sehingga memperkuat
nilai/motto organisasi RSUD
Kabupaten Bangka Selatan
khususnya nilai/motto nomor 1
– nomor 5 nilai Senyum,
Salam, Sapa, Sopan dan
179
Santun.
180
dan misi organisasi berkontribusi Agustus 2021
Dengan melakukan pemutaran terhadap
video perawatan bayi baru lahir pencapaian Melalui telpon
meliputi perawatan tali pusat, visi dan misi via WhatsApp
memandikan bayi dan cara organisasi
pemberian asi sehingga
berkontribusi mendukung
terwujudnya visi RSUD
Kabupaten Bangka Selatan
yaitu terwujudnya Rumah Sakit
Kabupaten Bangka Selatan,
Mandiri, Maju, Sejahtera dan
Berdaya Saing dan juga
berkontribusi mendukung
tercapainya misi RSUD
khususnya misi RSUD nomor 3
yaitu meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan
terjangkau.
Penguatan nilai/motto Kegiatan yang Senin, 2
organisasi dilaksanakan Agustus 2021
Dengan melakukan pemutaran telah
video perawatan bayi baru lahir memperkuat Melalui telpon
meliputi perawatan tali pusat, nilai/motto via WhatsApp
memandikan bayi dan cara organisasi
pemberian asi meningkatkan
pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada pasien/klien
sehingga memperkuat
nilai/motto organisasi RSUD
Kabupaten Bangka Sleatan
khususnya nilai/motto nomor 4
dan 5 yaitu nilai sopan dan
santun.
181
Tanggal : 2 Agustus 2021 (Bimbingan Kedua)
182
kepada ibu/klien
Keterkaitan substansi Semua Rabu, 11
mata pelatihan tahapan Agustus 2021
1. Akuntabilitas kegiatan telah
(Kepercayaan), Anti Korupsi dilandasi nilai- Melalui Zoom
(Adil) dan Pelayanan Publik nilai dasar Meeting
(Responsif) ANEKA dan
2. Akuntabilitas (Tanggung Kedudukan
Jawab dan Transparansi) dan Peran
3. Akuntabilitas (Kejelasan) PNS dalam
dan Anti Korupsi (Kerja NKRI
Keras)
Kontribusi terhadap visi Kegiatan telah Rabu, 11
dan misi organisasi berkontribusi Agustus 2021
Dengan melakukan evaluasi terhadap
kegiatan aktualisasi terhadap pencapaian Melalui Zoom
pengetahuan dan keterampilan visi dan misi Meeting
ibu tentang perawatan bayi organisasi
baru lahir meningkatkan
kepuasan klien ketika
menerima pelayanan.
Sehingga berkontribusi
mendukung terwujudnya visi
RSUD Kabupaten Bangka
Selatan yaitu Terwujudnya
Rumah Sakit Kabupaten
Bangka Selatan, Mandiri, Maju,
Sejahtera dan Berdaya Saing
dan juga mendukung misi
RSUD khususnya misi RSUD
nomor 3 yakni meningkatkan
pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau.
Penguatan nilai/motto Kegiatan yang Rabu, 11
organisasi dilaksanakan Agustus 2021
Dengan melakukan evaluasi telah
kegiatan aktualisasi terhadap memperkuat Melalui Zoom
pengetahuan dan keterampilan nilai/motto Meeting
ibu tentang perawatan bayi organisasi
baru lahir meningkatkan
kepuasan klien ketika
menerima pelayanan.
Sehingga memperkuat
183
nilai/motto organisasi RSUD
Kabupaten Bangka Selatan
khususnya nilai/motto nomor 4
dan 5 yakni sopan dan santun
184
4. Etika Publik NKRI
(Mempertanggung
jawabkan tindakan dan
kinerja kepada publik) dan
Anti Korupsi (Mandiri)
Kontribusi terhadap visi Kegiatan telah Rabu, 11
dan misi organisasi berkontribusi Agustus 2021
Dengan melaporkan hasil terhadap
kegiatan yang telah dilakukan pencapaian Melalui Zoom
kepada mentor terbentuk SDM visi dan misi Meeting
yang professional. Sehingga organisasi
berkontribusi mendukung visi
RSUD Kabupaten Bangka
Selatan yaitu Terwujudnya
Rumah Sakit Kabupaten
Bangka Selatan, Mandiri, Maju,
Sejahtera dan Berdaya Saing
dan juga berkontribusi
mendukung tercapainya misi
RSUD khususnya misi RSUD
nomor 1 yakni Tersedianya
SDM yang memiliki
kompetensi, kompetisi,
professional, bermoral dan
sesuai dengan kebutuhan
standar rumah sakit.
Penguatan nilai/motto Kegiatan yang Rabu, 11
organisasi dilaksanakan Agustus 2021
Dengan melaporkan hasil telah
kegiatan yang telah dilakukan memperkuat Melalui Zoom
kepada mentor sehingga nilai/motto Meeting
terbentuk SDM yang organisasi
professional. Sehingga
memperkuat nilai/motto
organisasi RSUD Kabupaten
Bangka Selatan khususnya
nilai/motto nomor 4 dan 5 yakni
sopan dan santun.
185
Tanggal : 11 Agustus 2021 (Bimbingan ketiga)
186
LAMPIRAN 3
187
saran dan pendapat yang
diberikan dari mentor
5. Meminta persetujuan
mentor untuk melakukan
kegiatan yang akan
dilaksanakan
Output kegiatan terhadap Output berupa Senin, 19 Juli
pemecahan isu bukti fisik dan 2021
1. Adanya rancangan jadwal, foto telah
design leaflet dan alat dilampirkan Melalui tatap
peraga muka
2. Adanya kesamaan presepsi
tentang pelaksanaan
kegiatan aktualisasi
3. Adanya saran dan pendapat
terkait kegiatan yang akan
dilaksanakan
4. Adanya kesimpulan dari
saran dan pendapat mentor
5. Adanya persetujuan mentor
untuk melaksanakan
kegiatan
Keterkaitan substansi Semua Senin, 19 Juli
mata pelatihan tahapan 2021
1. Akuntabilitas (Tanggung kegiatan telah
Jawab) dan Anti Korupsi dilandasi nilai- Melalui tatap
(Mandiri) nilai dasar muka
2. Akuntabilitas (Kejelasan) ANEKA dan
dan Etika Publik Kedudukan
(Memelihara dan dan Peran
menjunjung tinggi standar PNS dalam
etika luhur) NKRI
3. Etika Publik (Menghargai
komunikasi, konsultasi dan
kerjasama) dan Anti Korupsi
(Peduli)
4. Akuntabilitas (Kejelasan),
Anti Korupsi (Mandiri) dan
Pelayanan Publik
(Responsif)
5. Etika Publik
(Mengutamakan
kepemimpinan berkualitas)
188
dan Anti Korupsi (Disiplin)
Kontribusi terhadap visi Kegiatan telah Senin, 19 Juli
dan misi organisasi berkontribusi 2021
Dengan melakukan konsultasi terhadap
dengan mentor terkait kegiatan pencapaian Melalui tatap
aktualisasi tersebut maka visi dan misi muka
terbangun komunikasi dan organisasi
kerja sama yang baik antara
kasi keperawatan (mentor) dan
bidan di RSUD. Sehingga
berkontribusi mendukung
terwujudnya visi RSUD
Kabupaten Bangka Selatan
yaitu terwujudnya Rumah Sakit
Kabupaten Bangka Selatan,
Mandiri, Maju, Sejahtera dan
Berdaya Saing dan juga
berkontribusi mendukung
tercapainya misi RSUD
khususnya misi RSUD nomor 4
yakni menjalin kerjasama
dengan pihak swasta dan
instansi pemerintah untuk ikut
ambil bagian dalam
pembangunan dan
pengembangan rumah sakit
umum daerah
Penguatan nilai/motto Kegiatan yang Senin, 19 Juli
organisasi dilaksanakan 2021
Dengan melakukan konsultasi telah
dengan mentor terkait kegiatan memperkuat Melalui tatap
aktualisasi terbangun nilai/motto muka
komunikasi dan kerjasama organisasi
yang baik sehingga
memperkuat nilai/motto
organisasi RSUD Kabupaten
Bangka Selatan khususnya
nilai/motto nomor 4 dan 5 yaitu
nilai sopan, dan santun
189
Penyelesaian Kegiatan Catatan Waktu dan Paraf
Mentor Media
Mentoring
Tahapan Kegiatan Tahapan telah Senin, 19 Juli
1. Mencari referensi materi dilaksanakan 2021
dan design yang menarik di sesuai
internet serta rancangan Melalui tatap
mempersiapkan alat peraga aktualisasi muka
yang akan digunakan
2. Melakukan konsultasi
dengan mentor terkait
design dan materi di leaflet
yang sudah dibuat
3. Membuat leaflet
berdasarkan kreasi sendiri
dan atas saran mentor
4. Mencetak leaflet
Output kegiatan terhadap Output berupa Senin, 19 Juli
pemecahan isu bukti fisik dan 2021
1. Adanya referensi materi, foto telah
design leaflet dan alat dilampirkan Melalui tatap
peraga muka
2. Adanya saran dan masukan
dari mentor terkait design
dan materi leaflet
3. Adanya leaflet dalam
bentuk soft file
4. Adanya leaflet yang sudah
dicetak
190
4. Akuntabilitas (Tanggung
Jawab) dan Anti Korupsi
(Mandiri)
Kontribusi terhadap visi Kegiatan telah Senin, 19 Juli
dan misi organisasi berkontribusi 2021
Dengan membuat leaflet terhadap
perawatan bayi dan pencapaian Melalui tatap
mempersiapkan alat peraga visi dan misi muka
yang akan digunakan terbentuk organisasi
SDM yang memiliki kompetensi
dan professional sesuai
kebutuhan rumah sakit.
Sehingga berkontribusi dalam
mendukung terwujudnya visi
RSUD Kabupaten Bangka
Selatan yaitu terwujudnya
Rumah Sakit Kabupaten
Bangka Selatan, mandiri, maju,
sejahtera dan berdaya saing
dan juga berkontribusi
mendukung tercapainya misi
RSUD khususnya misi RSUD
nomor 1 yaitu tersedianya SDM
yang memiliki kompetensi,
kompetisi, professional,
bermoral dan sesuai dengan
kebutuhan standar rumah sakit.
Penguatan nilai/motto Kegiatan yang Senin, 19 Juli
organisasi dilaksanakan 2021
Dengan membuat leaflet telah
perawatan bayi dan memperkuat Melalui tatap
mempersiapkan alat peraga nilai/motto muka
yang akan digunakan terbentuk organisasi
SDM yang memiliki kompetensi
dan professional sesuai
kebutuhan RSUD Sehingga
memperkuat nilai/motto
organisasi RSUD Kabupaten
Bangka Selatan khususnya
nilai/motto Nomor 4 dan 5 yaitu
sopan dan santun.
191
Lampiran : Foto Bimbingan dengan Mentor melalui tatap muka
Tanggal : 19 Juli 2021 (Bimbingan Pertama)
192
jawab) dan Etika Publik dilandasi nilai- Melalui pesan
(Memelihara dan nilai dasar Whatsapp
menjunjung tinggi etika ANEKA dan
luhur) Kedudukan
2. Akuntabilitas (Kejelasan) dan Peran
dan Etika Publik PNS dalam
(Memelihara dan NKRI
menjunjung tinggi etika
luhur)
3. Akuntabilitas (Kejelasan)
dan Etika Publik
(Memelihara dan
Menjunjung tinggi etika
luhur)
Kontribusi terhadap visi Kegiatan telah Senin, 2
dan misi organisasi berkontribusi Agustus 2021
Dengan memberikan KIE terhadap
perawatan bayi baru lahir pencapaian Melalui pesan
meningkatkan kepuasan klien visi dan misi Whatsapp
ketika menerima pelayanan. organisasi
Sehingga memberikan
kontribusi mendukung visi
RSUD Kabupaten Bangka
Selatan yaitu Terwujudnya
Rumah Sakit Kabupaten
Bangka Selatan, Mandiri, Maju,
Sejahtera dan Berdaya Saing
dan juga berkontribusi
mendukung tercapainya misi
RSUD khususnya misi RSUD
nomor 3 yaitu meningkatkan
pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau.
Penguatan nilai/motto Kegiatan yang Senin, 2
organisasi dilaksanakan Agustus 2021
Dengan memberikan KIE telah
perawatan bayi baru lahir memperkuat Melalui pesan
meningkatkan kepuasan klien nilai/motto Whatsapp
ketika menerima pelayanan. organisasi
Sehingga memperkuat
nilai/motto organisasi RSUD
Kabupaten Bangka Selatan
khususnya nilai/motto nomor 1
193
– nomor 5 nilai Senyum,
Salam, Sapa, Sopan dan
Santun.
194
(Responsif)
Kontribusi terhadap visi Kegiatan telah Senin, 2
dan misi organisasi berkontribusi Agustus 2021
Dengan melakukan pemutaran terhadap
video perawatan bayi baru lahir pencapaian Melalui pesan
meliputi perawatan tali pusat, visi dan misi Whatsapp
memandikan bayi dan cara organisasi
pemberian asi sehingga
berkontribusi mendukung
terwujudnya visi RSUD
Kabupaten Bangka Selatan
yaitu terwujudnya Rumah Sakit
Kabupaten Bangka Selatan,
Mandiri, Maju, Sejahtera dan
Berdaya Saing dan juga
berkontribusi mendukung
tercapainya misi RSUD
khususnya misi RSUD nomor 3
yaitu meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan
terjangkau.
Penguatan nilai/motto Kegiatan yang Senin, 2
organisasi dilaksanakan Agustus 2021
Dengan melakukan pemutaran telah
video perawatan bayi baru lahir memperkuat Melalui pesan
meliputi perawatan tali pusat, nilai/motto Whatsapp
memandikan bayi dan cara organisasi
pemberian asi meningkatkan
pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada pasien/klien
sehingga memperkuat
nilai/motto organisasi RSUD
Kabupaten Bangka Sleatan
khususnya nilai/motto nomor 4
dan 5 yaitu nilai sopan dan
santun.
195
Tanggal : 2 Agustus 2021 (Bimbingan Kedua)
196
2. Adanya Penilaian cara ibu
mempraktikan perawatan
bayi baru lahir
3. Adanya Saran/Tanggapan
kepada ibu/klien
Keterkaitan substansi Semua Senin, 23
mata pelatihan tahapan Agustus 2021
1. Akuntabilitas kegiatan telah
(Kepercayaan), Anti Korupsi dilandasi nilai- Melalui tatap
(Adil) dan Pelayanan Publik nilai dasar muka
(Responsif) ANEKA dan
2. Akuntabilitas (Tanggung Kedudukan
Jawab dan Transparansi) dan Peran
3. Akuntabilitas (Kejelasan) PNS dalam
dan Anti Korupsi (Kerja NKRI
Keras)
Kontribusi terhadap visi Kegiatan telah Senin, 23
dan misi organisasi berkontribusi Agustus 2021
Dengan melakukan evaluasi terhadap
kegiatan aktualisasi terhadap pencapaian Melalui tatap
pengetahuan dan keterampilan visi dan misi muka
ibu tentang perawatan bayi organisasi
baru lahir meningkatkan
kepuasan klien ketika
menerima pelayanan.
Sehingga berkontribusi
mendukung terwujudnya visi
RSUD Kabupaten Bangka
Selatan yaitu Terwujudnya
Rumah Sakit Kabupaten
Bangka Selatan, Mandiri, Maju,
Sejahtera dan Berdaya Saing
dan juga mendukung misi
RSUD khususnya misi RSUD
nomor 3 yakni meningkatkan
pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau.
Penguatan nilai/motto Kegiatan yang Senin, 23
organisasi dilaksanakan Agustus 2021
Dengan melakukan evaluasi telah
kegiatan aktualisasi terhadap memperkuat Melalui tatap
pengetahuan dan keterampilan nilai/motto muka
ibu tentang perawatan bayi organisasi
197
baru lahir meningkatkan
kepuasan klien ketika
menerima pelayanan.
Sehingga memperkuat
nilai/motto organisasi RSUD
Kabupaten Bangka Selatan
khususnya nilai/motto nomor 4
dan 5 yakni sopan dan santun
198
2. Akuntabilitas (Tanggung ANEKA dan
Jawab) dan Anti Korupsi Kedudukan
(mandiri) dan Peran
3. Akuntabilitas (Tanggung PNS dalam
Jawab dan Konsistensi) NKRI
4. Etika Publik
(Mempertanggung
jawabkan tindakan dan
kinerja kepada publik)
dan Anti Korupsi
(Mandiri)
Kontribusi terhadap visi Kegiatan telah Senin, 23
dan misi organisasi berkontribusi Agustus 2021
Dengan melaporkan hasil terhadap
kegiatan yang telah dilakukan pencapaian Melalui tatap
kepada mentor terbentuk SDM visi dan misi muka
yang professional. Sehingga organisasi
berkontribusi mendukung visi
RSUD Kabupaten Bangka
Selatan yaitu Terwujudnya
Rumah Sakit Kabupaten
Bangka Selatan, Mandiri, Maju,
Sejahtera dan Berdaya Saing
dan juga berkontribusi
mendukung tercapainya misi
RSUD khususnya misi RSUD
nomor 1 yakni Tersedianya
SDM yang memiliki
kompetensi, kompetisi,
professional, bermoral dan
sesuai dengan kebutuhan
standar rumah sakit.
Penguatan nilai/motto Kegiatan yang Senin, 23
organisasi dilaksanakan Agustus 2021
Dengan melaporkan hasil telah
kegiatan yang telah dilakukan memperkuat Melalui tatap
kepada mentor sehingga nilai/motto muka
terbentuk SDM yang organisasi
professional. Sehingga
memperkuat nilai/motto
organisasi RSUD Kabupaten
Bangka Selatan khususnya
nilai/motto nomor 4 dan 5 yakni
199
sopan dan santun.
200
Lampiran 4
Gambar 6.1
Gambar 6.2
Gambar 6.3
201
Gambar 6.4
Gambar 6.5
202
Gambar 6.6
203
Lampiran 6
Hasil Pengamatan/Penilaian kegiatan Aktualisasi
NIP : 199607212020122009
NIP. 1996072120202122009
205
Lampiran 7
NIP : 199607212020122009
206
- Mengingatkan ibu untuk menyendawakan bayi
setelah menyusui bayi
2. Ny. R 1. Cara memandikan bayi
Tanggal : 18 - Memberikan motivasi kepada keluarga
Agustus dengan meyakinkan keluarga bahwa pasti
2021 bisa memandikan bayi.
2. Cara merawat tali pusat
- Keluarga sudah cukup baik dalam melakukan
perawatan tali pusat
3. Cara menyusui bayi
- Menjelaskan kepada ibu cara posisi dan
perlekatan bayi yang benar
- Mengingatkan ibu untuk menyendawakan bayi
setiap selesai menyusui bayi.
NIP. 199607212020122009
207
208