Anda di halaman 1dari 221

LAPORAN AKTUALISASI

PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN IBU DAN


KELUARGA TENTANG PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DI UPT
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DINAS KESEHATAN,
PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN BANGKA SELATAN

DISUSUN OLEH :

WALIJAH ZAHROH S.Tr.Keb

NIP. 199607212020122009

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN III ANGKATAN II KABUPATEN BANGKA SELATAN

BEKERJASAMA DENGAN

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


MANUSIA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN

PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN IBU DAN


KELUARGA TENTANG PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DI UPT RSUD
DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA
BERENCANA KABUPATEN BANGKA SELATAN

Nama : Walijah Zahroh S.Tr.Keb


NIP : 199607212020122009
Jabatan : Ahli Pertama – Bidan
Intansi : UPT Rumah Sakit Umum Daerah Dinas Kesehatan,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten
Bangka Selatan
Telah disetujui sebagai salah satu persyaratan mengikuti seminar aktualisasi
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan II
Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2021 bertempat di Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten Bangka Selatan.

Toboali, 29 Agustus 2021

Tim Pembimbing

Mentor Coach

Adriani, S.ST Drs. Gunawan, MM


NIP. 19810226 201001 2 003 NIP. 19651022 199303 1 004

ii
BERITA ACARA

SEMINAR LAPORAN AKTUALISASI

Pada hari ini, Senin tanggal Tiga Puluh Agustus Dua Ribu Dua Puluh Satu (30-
08-2021), telah dilaksanakan Seminar Laporan Aktualisasi bagi peserta
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan II
Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan di Gedung Diklat BKPSDMD Kabupaten
Bangka Selatan, atas
Nama : Walijah Zahroh S.Tr.Keb
NIP : 19960721 202012 2 009
Pangkat/Golongan : Penata Muda/IIIa
Jabatan : Ahli Pertama - Bidan
Instansi : UPT Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bangka
Selatan
Mentor : Adriani, S.ST
Coach : Drs. Gunawan, MM
Judul : Peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu dan
keluarga tentang perawatan bayi baru lahir di RSUD Dinas
Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Bangka Selatan
Toboali, 30 Agustus 2021
Mentor Peserta

Adriani, S.ST Walijah Zahroh S.Tr.Keb


NIP. 19810226 201001 2 003 NIP. 19960721 202012 2 009

Penguji Coach

Anshori, S.AP., M.Si Drs. Gunawan, MM


NIP. 19861108 200501 1 001 NIP. 19651022 199303 1 004

iii
LEMBAR PENGESAHAN

PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN IBU DAN


KELUARGA TENTANG PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DI UPT RSUD
DINAS KESEHATAN,PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA
BERENCANA KABUPATEN BANGKA SELATAN
Nama : Walijah Zahroh S.Tr.Keb
NIP : 199607212020122009
Jabatan : Ahli Pertama – Bidan
Intansi : UPT Rumah Sakit Umum Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten
Bangka Selatan
Telah Disahkan Berdasarkan hasil seminar Aktualisasi Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan II Kabupaten Bangka Selatan
Tahun 2021 bertempat di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Daerah Kabupaten Bangka Selatan.

Toboali, 30 Agustus 2021


Mentor Coach

Adriani, S.ST Drs. Gunawan, MM


NIP. 19810226 201001 2 003 NIP. 19651022 199303 1 004

Mengetahui,
Plt. Kepala Badan Kepegawaian dan
Penguji Pengembangan SDM Daerah
Kabupaten Bangka Selatan

Anshori, S.AP., M.Si Drs. Gunawar


NIP. 19861108 200501 1 001 NIP. 19660104 199303 1 007

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan
tugas Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III Angkatan II dengan judul “Peningkatan pengetahuan dan
keterampilan ibu dan keluarga tentang perawatan bayi baru lahir di RSUD
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kabupaten Bangka Selatan” guna menunjang implementasi aktualisasi.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-
dalamnya kepada:

1. Bapak Drs. Gunawar selaku Kepala Badan Kepegawaian


Pengembangan SDM Daerah Kabupaten Bangka Selatan yang
senantiasa memfasilitasi dalam pelaksanaan pelatihan dasar
2. Bapak Anshori, S.AP.,M.Si selaku penguji yang sudah memberikan saran
dan masukan dalam penyusunan laporan aktualisasi
3. Bapak Drs. Gunawan, MM selaku coach/pembimbing yang selalu
memberikan ilmu, saran serta masukan dalam penyusunan laporan
aktualisasi.
4. Adriani S.ST, selaku mentor dari bagian staf keperawatan yang selalu
memberikan ilmu, saran serta masukan dalam penyusunan laporan
aktualisasi
5. Segenap Widyaiswara selaku tenaga pengajar dan Panitia
Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS yang telah memberikan ilmu serta
membantu kelancaran dalam menyelesaikan laporan aktualisasi ini
6. Seluruh Panitia Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan II tahun
2021 yang telah membina, membimbing dan mengarahkan.

v
7. Orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan dukungan dan doa
kepada penulis
8. Rekan-rekan seperjuangan golongan III angkatan II khususnya kelompok
II yang selalu memberikan dukungan dan masukan selama penyusunan
laporan aktualisasi

Penulis menyadari dalam penulisan laporan aktualisasi ini masih memiliki


banyak kekurangan dan juga jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mohon
masukan, saran dan kritik sebagai perbaikan dimasa mendatang.

Toboali, 30 Agustus 2021


Penyusun,

Walijah Zahroh S.Tr.Keb


NIP. 19960721 202012 2 009

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................ii

BERITA ACARA SEMINAR LAPORAN AKTUALISASI .............................iii

LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................iv

KATA PENGANTAR......................................................................................v

DAFTAR ISI...................................................................................................vii

DAFTAR TABEL............................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................x

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xiii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................1


1.2 Tujuan dan Manfaat.................................................................................3
1.3 Gambaran Umum Organisasi..................................................................4
1.4 Struktur Organisasi...................................................................................6
1.5 Visi, Misi dan Nilai Organisasi..................................................................6

BAB II. NILAI-NILAI DASAR ANEKA DAN KEDUDUKAN PERAN PNS


DALAM NKRI

1.1 Nilai-Nilai Dasar ANEKA.....................................................................18


1.2 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI...........................................22

BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI

vii
1.1 Identifikasi Isu.....................................................................................34
1.2 Isu yang Diangkat dan Gagasan Pemecahan Isu..............................38
1.3 Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Pemecahan Isu..............................41
1.4 Keterkaitan Kegiatan dengan Nilai ANEKA dan Kedudukan dan peran
PNS.....................................................................................................43
1.5 Jadwal Rencana Kegiatan..................................................................70

BAB IV. CAPAIAN AKTUALISASI

4.1 Deskripsi Core Isu dan Strategi Penyelesaiannya...................................71

4.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi..............................................................72

4.3 Hasil Pelaksanaan Kegiatan aktualisasi .................................................73

4.4 Analisis Dampak Apabila Nilai Dasar Tidak Diaktualisasikan ................132

BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan ..............................................................................................162

5.2 Saran .......................................................................................................162

Daftar Pustaka..............................................................................................164

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pengelompokan Isu.......................................................................37

Tabel 3.2 Analisis Isu Utama dengan Teknik USG........................................38

Tabel 3.3 Jadwal Rencana Aktualisasi..........................................................70

Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ...................................72

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Gambar Organisasi ................................................................. 6

Gambar 3.1 Analisis Penyebab .....................................................................40

Gambar 4.1 Foto Kegiatan 1 Tahapan 1.......................................................75

Gambar 4.2 Dokumentasi kegiatan 1 tahapan 1...........................................76

Gambar 4.3 Screenshoot kegiatan 1 tahapan 1............................................76

Gambar 4.4 Foto Kegiatan 1 tahapan 2.........................................................78

Gambar 4.5 Dokumentasi kegiatan 1 tahapan 2...........................................78

Gambar 4.6 Screenshoot kegiatan 1 tahapan 2............................................79

Gambar 4.7 Foto Kegiatan 1 tahapan 3.........................................................80

Gambar 4.8 Dokumentasi kegiatan 1 tahapan 3...........................................80

Gambar 4.9 Foto Kegiatan 1 Tahapan 4.......................................................80

Gambar 4.10 Dokumentasi kegiatan 1 tahapan 4.........................................82

Gambar 4.11 Screenshoot kegiatan 1 tahapan 4..........................................83

Gambar 4.12 Foto kegiatan 1 tahapan 5.......................................................83

Gambar 4.13 Dokumentasi kegiatan 1 tahapan 5.........................................85

Gambar 4.14 Foto Kegiatan 2 Tahapan 1.....................................................85

Gambar 4.15 Dokumentasi kegiatan 2 tahapan 1.........................................88

Gambar 4.16 Screenshoot Kegiatan 2 tahapan 1..........................................89

x
Gambar 4.17 Foto Kegiatan 2 tahapan 1.......................................................89

Gambar 4.18 Foto Kegiatan 2 tahapan 2.......................................................91

Gambar 4.19 Dokumentasi kegiatan 2 tahapan 2.........................................92

Gambar 4.20 Foto Kegiatan 2 tahapan 3.......................................................93

Gambar 4.21 Dokumentasi kegiatan 2 tahapan 3.........................................94

Gambar 4.22 Foto Kegiatan 2 tahapan 4.......................................................95

Gambar 4.23 Dokumentasi kegiatan 2 tahapan 4.........................................96

Gambar 4.24 Foto kegiatan 3 tahapan 1.......................................................99

Gambar 4.25 Dokumentasi kegiatan 3 tahapan 1.........................................99

Gambar 4.26 Foto kegiatan 3 tahapan 2.......................................................101

Gambar 4.27 Dokumentasi kegiatan 3 tahapan 2.........................................101

Gambar 4.28 Foto kegiatan 3 tahapan 3.......................................................102

Gambar 4.29 Dokumentasi kegiatan 3 tahapan 3.........................................103

Gambar 4.30 Foto kegiatan 4 tahapan 1.......................................................106

Gambar 4.31 Dokumentasi kegiatan 4 tahapan 1.........................................107

Gambar 4.32 Foto kegiatan 4 tahapan 2.......................................................108

Gambar 4.33 Dokumentasi kegiatan 4 tahapan 2.........................................108

Gambar 4.34 Screenshoot kegiatan 4 tahapan 2..........................................109

Gambar 4.35 Foto kegiatan 4 tahapan 3.......................................................110

Gambar 4.36 Dokumentasi kegiatan 4 tahapan 3.........................................110

Gambar 4.37 Foto Kegiatan 4 tahapan 4.......................................................112

xi
Gambar 4.38 Dokumentasi kegiatan 4 tahapan 4.........................................112

Gambar 4.39 Foto kegiatan 5 tahapan 1.......................................................115

Gambar 4.40 Dokumentasi kegiatan 5 tahapan 1.........................................116

Gambar 4.41 Foto Kegiatan 5 tahapan 2.......................................................117

Gambar 4.42 Dokumentasi kegiatan 5 tahapan 2.........................................118

Gambar 4.43 Foto kegiatan 5 tahapan 3.......................................................119

Gambar 4.44 Dokumentasi kegiatan 5 tahapan 3.........................................120

Gambar 4.45 Foto Kegiatan 6 tahapan 1.......................................................123

Gambar 4.46 Dokumentasi kegiatan 6 tahapan 1.........................................123

Gambar 4.47 Screenshoot Kegiatan 6 tahapan 1 .........................................124

Gambar 4.48 Foto kegiatan 6 tahapan 2.......................................................125

Gambar 4.49 Dokumentasi kegiatan 6 tahapan 2.........................................126

Gambar 4.50 Screenshoot Kegiatan 6 tahapan 2..........................................126

Gambar 4.51 Foto kegiatan 6 tahapan 3.......................................................128

Gambar 4.52 Dokumentasi kegiatan 6 tahapan 3.........................................128

Gambar 4.53 Screenshoot kegiatan 6 tahapan 3..........................................129

Gambar 4.54 Foto Kegiatan 6 tahapan 4.......................................................130

Gambar 4.55 Dokumentasi kegiatan 6 tahapan 4.........................................131

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rancangan Aktualisasi................................................................

Lampiran 2 Formulir Pengendalian Mentor....................................................

Lampiran 3 Formulir Pengendalian Coach ...................................................

Lampiran 4 Dokumentasi Seminar rancangan ..............................................

Lampiran 5 Leaflet cara melakukan perawatan bayi baru lahir ....................

Lampiran 6 Hasil pengamatan/penilaian cara perawatan bayi baru lahir .....

Lampiran 7 Saran/Tanggapan cara perawatan bayi baru lahir .....................

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada umur kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dengan berat badan lahir antara 2500 gram
sampai 4000 gram. Masa bayi terbagi menjadi dua yaitu masa neonatal
adalah masa ketika umur bayi 0-28 hari dan masa post-neonatal adalah
masa ketika umur bayi 29 hari-11 bulan. Pada masa neonatal terjadi
perubahan atau adaptasi yang sangat besar dari kehidupan didalam rahim
dan terjadi pematangan organ hampir pada semua sistem sehingga pada
usia kurang dari satu bulan bayi memiliki resiko tinggi untuk terjadinya
gangguan kesehatan. Tanpa penanganan atau perawatan bayi yang tepat
dapat berakibat fatal pada bayi. Oleh karena itu proses adaptasi bayi harus
diimbangi dengan kemampuan perawatan bayi yang diberikan oleh orang
tua agar proses adaptasi bayi dapat berjalan optimal.
Perawatan bayi baru lahir meliputi perawatan tali pusat, mengganti dan
memakaikan popok, memakaikan pakaian bayi, memandikan bayi,
menggendong bayi, mengatur posisi, memberikan ASI, menjaga
kehangatan bayi dan imunisasi. Masih banyak ibu yang belum mengetahui
cara perawatan bayi yang baik dan benar. Ibu baru dapat merasa
kebingungan dengan cara perawatan bayi sehingga pengetahuan cara
perawatan hanya didapatkan dari nenek. Namun cara perawatan bayi yang
dilakukan oleh nenek kadang bertentangan dengan medis atau perawatan
yang diberikan sudah tidak sesuai dengan anjuran medis karena dianggap
dapat berakibat buruk pada bayi. Selama kurang lebih 6 bulan bekerja di
RSUD Kabupaten Bangka Selatan masih ditemukan adanya pemahaman
bahwa bila bayi nangis berarti bayi lapar, masih ditemukan pemberian air

1
putih pada bayi baru lahir dan masih ditemukannya keluarga pasien tidak
menjaga kehangatan bayi sehingga bayi mengalami hipotermi ringan.
Bidan adalah tenaga professional yang bertanggung jawab dan
akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan
dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan
masa nifas, memfasilitasi dan memimpin persalinan atas tanggung jawab
sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Bidan
juga mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan,
tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan
masyarakat. Kegiatan ini mencakup pendidikan antenatal dan persiapan
menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan perempuan,
kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak.
Berdasarkan Undang-Undang No 5 tahun 2014, Aparatur Sipil Negara
(ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Setiap calon PNS harus mengikuti masa percobaan selama 1 tahun. Masa
percobaan yang dimaksud adalah melalui proses pendidikan dan pelatihan
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul
dan bertanggung jawab dan memperkuat profesionalismme serta
kompetensi bidang. Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar
CPNS) adalah pendidikan dan pelatihan dalam masa Prajabatan dengan
tujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara
terintegrasi. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan menunjukan sikap
perilaku bela negara; mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam
pelaksanaan tugas jabatannya; mengaktualisasikan kedudukan dan peran
PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI); dan
menunjukan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai dengan
bidang tugas. Penyelenggraan dilakukan secara terintegrasi berarti

2
penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS memadukan antara pelatihan
klasikal dengan nonklasikal; dan kompetensi social kultural dengan
kompetensi bidang.
Melalui pembaharuan pelatihan tersebut, diharapkan dapat menghasilkan
PNS yang professional berkarakter dalam melaksanakan tugas dan
jabatannya yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan
perekat dan pemersatu bangsa. Dalam melaksanakan tugas tersebut
diharapkan PNS dapat menerapkan nilai-nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Selain itu juga diharapkan dapat mengimplementasikan peran dan
kedudukan ASN di masing-masing intansi.
Berdasarkan uraian tugas pokok dan fungsi saya sebagai Ahli Pertama
Bidan sesuai dengan Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, Nomor :
01/PER/M.PAN/1/2008 tentang Jabatan Fungsional Bidan dan Angka
Kreditnya nomor 26 tugas bidan yaitu Melaksnakan pelayanan kesehatan
masyarakat dengan melaksanakan asuhan kebidanan pada masyarakat
/wilayah/kelompok. Sehingga, berdasarkan uraian diatas, sebagai seorang
bidan salah satu cara untuk mengatasi permasalahan masih kurangnya
pengetahuan dan keterampilan dalam perawatan bayi baru lahir tersebut
adalah dengan “Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Ibu dan
Keluarga tentang Perawatan Bayi Baru Lahir di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Bangka Selatan” dengan menerapkan nilai ANEKA dan
mengimplementasikan peran dan kedudukan ASN dalam NKRI.
1.2 Tujuan dan Manfaat
1.2.1 Tujuan
Tujuan rancangan aktualisasi ini adalah sebagai dasar untuk
mampu mengidentifikasi dan menerapkan nilai-nilai dasar Pegawai
Negeri Sipil (PNS) yaitu ANEKA dan mengimplementasikan peran dan

3
kedudukan PNS dalam melaksanakan tugas sesuai dengan jabatan
didalam NKRI. Tujuan khusus penyusunan rancangan aktualisasi ini
adalah sebagai bentuk peningkatan pelayanan kebidanan terhadap
perawatan bayi baru lahir guna meningkatkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di
Kabupaten Bangka Selatan.
1.2.2 Manfaat
1. Bagi Penulis
Meningkatkan pemahaman dan mampu mengimplementasikan nilai-
nilai dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik,
Komitmen mutu dan Anti korupsi (ANEKA) serta peran dan
kedudukan PNS dalam melaksanakan tugas sesuai jabatan yakni
sebagai bidan.
2. Bagi Instansi
Ikut membantu mewujudkan visi dan misi Rumah Sakit Umum
Daerah Kab. Bangka Selatan dengan mengimplementasikan nilai-
nilai dasar PNS dan mengimplementasikan peran dan kedudukan
PNS
3. Bagi Klien/Pasien/Ibu nifas
Ibu dapat memahami pentingnya mengetahui cara perawatan bayi
yang benar dan dapat melakukan perawatan bayi baru lahir.
1.3 Gambaran Umum Unit Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bangka Selatan
merupakan sebagai rumah sakit rujukan dari puskesmas, dokter maupun
pelayanan swasta diwilayah Kabupaten Bangka Selatan. RSUD Kab.
Bangka Selatan mulai beroperasi pada tanggal 15 mei 2006 dengan izin
rekomendasi operasional oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung No. 188.4/251/Dinas Kesehatan/2007. Izin
penyelenggaraan operasional RSUD Kab. Bangka Selatan Nomor :

4
188.45/259.B/DINKES/2016 Tentang izin Penyelenggaraan Operasional
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bangka Selatan.
A. Tujuan RSUD Kabupaten Bangka Selatan
Tujuan RSUD Kabupaten Bangka Selatan adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan dan meningkatkan sarana dan prasarana (alat-alat
kesehatan pendukung) sehingga pelayanan kesehatan dapat berjalan
optimal
2. Penyediaan tenaga dokter spesialis
3. Menyediakan sumber daya manusia professional dan berkualitas
B. Sasaran RSUD Kabupaten Bangka Selatan
Sasaran RSUD Kabupaten Bangka Selatan adalah sebagai berikut:
1. Tersedianya sarana dan prasarana yang sesuai standar untuk
mengoptimalkan pelayanan kesehatan
2. Tersedianya tenaga dokter spesialis
3. Tersedianya sumber daya manusia bidang kesehatan yang
professional dan bertanggungjawab
4. Tersedianya sumber daya manusia non kesehatan yang professional
dan bertanggungjawab
Berdasarkan peraturan Bupati Bangka Selatan nomor 61 tahun
2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas
Jabatan Struktural di Lingkungan RSUD terdiri dari Direktur, Bagian
Tata Usaha, Seksi Keperawatan, Seksi Pelayanan dan Kelompok
Jabatan Fungsional. Berikut gambaran struktur organisasi RSUD Kab.
Bangka Selatan :

5
Gambar 1.1 Struktur Organisasi RSUD Kab. Bangka Selatan

Plt. Direktur

Komite Sub Bagian Tata SPI


Komite medik
keperawatan Usaha

SMF SMF Koordinator urusan


Koordinator Koordinator keuangan,
urusan umum Urusan perencanaan &
perlengkapan Kepegawaian pelaporan

Seksi Pelayanan
Seksi
dan penunjang
Keperawatan
Medik

Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator


Koordinator penyuluhan dan Koordinator
pelayanan dan pemantauan & pengawasan &
Rawat Inap mutu pelayanan Rawat Jalan
penunjang Penggunaan Pengendalian
medis fasilitas keperawatan
Pasien

Intalasi
Intalasi Rawat IGD Instalasi Instalasi Instal
Inap Instalasi Rontge Instalasi Instalasi
Rawat Laboratoriu UTD Hygiene asi
Farmasi n Rekam Medik Gizi
Jalan m dan sanitasi IPRS

1.4 Visi dan Misi Organisasi


1.4.1 Visi Rumah Sakit Umum Kabupaten Bangka Selatan
Terwujudnya Rumah Sakit Kabupaten Bangka Selatan, Mandiri, Maju,
Sejahtera dan Berdaya Saing
1.4.2 Misi Rumah Sakit Umum Kabupaten Bangka Selatan
1. Tersedianya SDM yang memiliki kompetensi, kompetisi, professional,
bermoral dan sesuai dengan kebutuhan standar rumah sakit

6
2. Melengkapi ketersediaan sarana dan prasarana rumah sakit
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau
4. Menjalin kerjasama dengan pihak swasta dan instansi pemerintah
untuk ikut ambil bagian dalam pembangunan dan pengembangan
Rumah Sakit Umum Daerah
1.4.3 Nilai-nilai/Motto Organisasi Rumah Sakit Umum Kabupaten Bangka
Selatan

Motto : Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun

7
BAB II

NILAI-NILAI DASAR ANEKA & KEDUDUKAN PERAN PNS

DALAM NKRI

2.1 Nilai-Nilai Dasar ANEKA


2.1.1 Akuntabilitas
A. Pengertian Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Amanah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai publik antara lain :
1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan
2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis
3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
4. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.
B. Fungsi utama akuntabilitas publik :
1. Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi);
dengan membangun suatu sistem yang melibatkan
stakeholders dan users yang lebih luas (termasuk
masyarakat, pihak swasta, legislatif, yudikatif dan
dilingkungan pemerintah itu sendiri baik ditingkat
kementerian, lembaga maupun daerah)
2. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
(peran konstitusional)
3. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar)

8
C. Menciptakan nilai-nilai yang akuntabel :
1. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan penting dalam
menciptakan lingkungannya. Pimpinan mempromosikan
lingkungan yang akuntabel dapat dilakukan dengan
memberikan contoh pada orang lain (lead by example), adanya
komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan sehingga
memberikan efek positif bagi pihak lain untuk berkomitmen
pula, terhindarnya dari aspek-aspek yang dapat menggagalkan
kinerja yang baik yaitu hambatan politis maupun keterbatasan
sumber daya, sehingga dengan adanya saran dan penilaian
yang adil dan bijaksana dapat dijadikan sebagai solusi.
2. Transparansi
Tujuan dari adanya transparansi yaitu :
a. Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama
antara kelompok internal dan eksternal
b. Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak
seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan
c. Meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan
d. Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada
pimpinan secara keseluruhan
3. Integritas
Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban
untuk menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang
berlaku, Undang-undang, kontrak, kebijakan dan peraturan
yang berlaku. Dengan adanya integritas institusi, dapat
memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik
dan/atau stakeholders.

9
4. Tanggung Jawab (responsibilitas)
Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan
memberikan kewajiban bagi setiap individu dan lembaga,
bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah
dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab
atas keputusan yang telah dibuat. Responsibilitas terbagi
dalam responsibilitas perorangan dan responsibilitas institusi.
a. Responsibilitas perseorangan
1) Adanya pengakuan terhadap tindakan yang telah
diputuskan dan tindakan yang telah dilakukan
2) Adanya pengakuan terhadap etika dalam pengambilan
keputusan
3) Adanya keterlibatan konstituen yang tepat dalam
keputusan
b. Responsibilitas Institusi
1) Adanya perlindungan terhadap publik dan sumber daya
2) Adanya pertimbangan kebaikan yang lebih besar dalam
pengambilan keputusan
3) Adanya penempatan PNNS dan individu yang lebih baik
sesuai dengan kompetensinya
4) Adanya kepastian kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan dan fungsinya untuk melindungi sumber daya
organisasi
5. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas.
Keadilan harus dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan
pada lingkungan organisasinya. Oleh sebab itu, ketidakadilan
harus dihindari karena dapat menghancurkan kepercayaan dan

10
kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja menjadi
tidak optimal.
6. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas. Dengan
kata lain, lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir dari hal-hal
yang tidak dapat dipercaya.
7. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan serta harapan dan kapasitas. Setiap individu yang
ada di lingkungan kerja harus dapat menggunakan
kewenangannya untuk meningkatkan kinerja. Adanya
peningkatan kerja juga memerlukan adanya perubahan
kewenangan sesuai kebutuhan yang dibutuhkan. Selain itu,
adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga
harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya
dan keahlian (skill) yang dimiliki.
8. Kejelasan
Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk
menciptakan dan mempertahankan akuntabilitas. Agar individu
atau kelompok dalam melaksanakan wewenang dan tanggung
jawabnya, mereka harus memiliki gambaran yang jelas tentang
apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan. Dengan
demikian, fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui
kewenangan, peran, tanggungjawab, misi organisasi, kinerja
yang diharapkan organisasi dan sistem pelaporan kinerja baik
individu maupun organisasi.

11
9. Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak
konsisten dari sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya akan
memiliki konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja
yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan
kredibilitas anggota organisasi.
2.1.2 Nasionalisme
A. Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa
yang mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan
cita-cita dan tujuan, dengan demikian masyarakat suatu bangsa tersebut
merasakan adanya kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa itu
sendiri. Nasionalisme juga dapat berarti rasa cinta tanah air, ras, bahasa
atau sejarah budaya bersama dan merupakan dogma yang mengajarkan
bahwa individu hanya hidup untuk bangsa dan bangsa demi bangsa itu
sendiri. Nasionalisme pada hakekatnya adalah untuk kepentingan dan
kesejahteraan bersama, karena nasonalisme menentang segala bentuk
penindasan terhadap pihak lain, baik itu orang per orang, kelompok-
kelompok dalam masyarakat, maupun suatu bangsa. Adapun prinsip-
prinsip nasionalisme yaitu hasrat untuk mencapai kesatuan, hasrat untuk
mencapai kemerdekaan, hasrat untuk mencapai keaslian dan hasrat
untuk mencapai kehormatan bangsa (LAN RI, 2020).
B. Nilai-nilai Nasionalisme

Nilai-nilai nasionalisme sesuai dengan lima sila pancasila yaitu :

1. Sila pertama (Ketuhanan yang Maha Esa) : memiliki arti bahwa


bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaannya
kepada Tuhan yang Maha Esa. Pancasila mendorong nilai-nilai
ketuhanan untuk mendasari kehidupan masyarakat dan berpolitik.

12
Nilai- nilai nasionalisme yang terkandung dalam sila pertama yaitu
menganut agama yang diakui pemerintahan; menjiwai dan
mengimplementasikan ajaran agama yang dianut; saling toleransi dan
menghormati antar pemeluk agama.
2. Sila Kedua (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) : memiliki arti
konsekuensi ke dalam dan ke luar. Konsekuensi ke dalam berarti
menjadi pedoman negara dalam memuliakan nilai-nilai kemanusiaan
dan hak asasi manusia. Hal ini sesuai dengan cita-cita bangsa yaitu
“melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa”. Sedangkan ke luar berarti menjadi pedoman
politik luar negeri bebas dan aktif dalam rangka “ikut serta
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.” Negara Indonesia untuk
membantu mewujudkan pedamaian dunia dan menjunjung tinggi nilai-
nilai kemanusiaan dan hak asasi manusia. Nilai-nilai nasionalisme
yang terkandung pada sila kedua yaitu berlaku adil terhadap sesame
manusia; menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia seutuhnya;
menghargai adanya HAM.
3. Sila Ketiga (Persatuan Indonesia) : memiliki arti bahwa seluruh rakyat
Indonesia memiliki semangat kebangsaan yaitu semangat untuk
bersatu walaupun memiliki latar belakang yang berbeda-beda.
Keberagaman yang ada di Indonesia harus dipandang sebagai suatu
hal yang positif yaitu adanya limpahan karunia yang bisa memperkaya
kebudayaan Indonesia. Nilai-nilai nasionalisme yang terkandung
dalam sila ketiga yaitu menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia;
dan mengutamakan persatuan dan kesatuan Indonesia.
4. Sila Keempat (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan) : mempunyai arti bahwa bentuk

13
permusyawaratan dapat menjadi badan perwakilan yang bisa menjadi
ajang memperjuangkan aspirasi berbagai golongan yang ada di
masyarakat. Selain itu permusyawaratan juga bisa menguatkan
negara persatuan, bukan negara untuk satu golongan atau
perorangan. Bentuk permusyawaratan diharapkan menjadi landasan
kekeluargaan sehingga bisa mencapai kesepakatan yang membawa
kebaikan bagi semua pihak. Nilai-nilai nasionalisme yang terkandung
didalam sila keempat yaitu menjujung tinggi kedaulatan rakyat;
mementingkan kepentingan orang banyak disbanding kepentingan
individu; musyawarah untuk mufakat; dan gotong royong.
5. Sila Kelima (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia) : Peran
negara dalam mewujudkan keadilan sosial melalui empat kerangka
yaitu melalui (i) perwujudan relasi yang adil disemua tingkat sistem
kemasyarakatan, (ii) pengembangan struktur yang menyediakan
kesetaraan kesempatan, (iii) proses fasilitasi akses atas informasi,
layanan sumber daya yang diperlukan, (iv) dukungan atas partisipasi
bermakna atas pengambilan keputusan bagi semua orang. Nilai-nilai
nasionalisme yang terkandung didalam sila kelima yaitu keadilan
didalam setiap sisi kehidupan; kesejahteraan masyarakat menjadi
target utama dalam pembangunan; keseimbangan antara hak dan
kewajiban.
2.1.3 Etika Publik
A. Pengertian Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar /salah
yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau
benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan
yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya
dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang
standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku,

14
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tentang tingkah
laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya
ditunjukkan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan
tertulis. Sedangkan kode etik profesi adalah dimaksudkan untuk
mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam
masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan
dipegang teguh oleh sekelompok professional tertentu. Berdasarkan
Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yaitu:
1. Melaksnakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan
4. Melaksnakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan.
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan.

15
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN.
12. Melaksnaakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawai ASN.
B. Nilai-Nilai Etika Publik
Nilai-nilai dasar etika publik yang tercantum dalam undang-undang
ASN adalah sebagai berikut :
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945
3. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non-diskriminatif
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
11. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

16
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Fokus utama pelayanan publik
yaitu:

1. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan


2. Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi
3. Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.
2.1.4 Komitmen Mutu
A. Pengertian Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang
lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja
pegawai. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab PNS semua
harus dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan
kepada masyarakat atau stakeholder. Komitmen mutu merupakan
tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja
yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik.
B. Nilai-Nilai Komitmen Mutu
Nilai-nilai dasar komitmen mutu sebagai berikut
1. Efektivitas : Sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang
ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakan.
Efektivitas organisasi berarti memberikan barang atau jasa yang
dihargai oleh pelanggan. (Ricard L. Daft). Sehingga dapat
disimpulkan karakteristik utama yang dapat dijadikan untuk
mengukut tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah

17
direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil
kerja, sehingga dapat memberikan kepuasan.
2. Efisiensi : Jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai
tujuan organisasi. Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa
banyak bahan baku, uang, dan manusia yang dibutuhkan untuk
menghasilkan jumlah keluaran tertentu. Efisiensi dapat dihitung
sebagai jumlah sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan
barang atau jasa. (Richard L.Daft). Karakteristik utama yang dapat
dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efisiensi yaitu diukur dari
penghematan biaya, waktu, tenaga dan pikiran dalam
menyelesaikan kegiatan.
3. Inovatif : Cara utama di mana suatu organisasi beradaptasi
terhadap perubahan-perubahan di pasar, teknologi, dan
persaingan. (Ricard L. Daft). Inovasi bisa muncul karena ada
dorongan dari dalam (internal) untuk melaksanakan perubahan
atau bisa juga inovasi muncul karena ada desakan kebutuhan dari
pihak eksternal, misalnya permintaan pasar. Dengan demikian
esensi yang terkandung dalam istilah inovasi adalah perubahan.
Kreatif adalah kemampuan dalam menciptakan hal-hal baru atau
cara baru yang berbeda dari sesuatu yang sudah ada sebelumnya
4. Beriorientasi pada mutu : Apapun yang menjadi kebutuhan dan
keinginan konsumen. (Edward Deming). Nihil cacat,
kesempurnaan dan kesesuaian terhadap persyaratan. (Crosby).
Kesesuaian terhadap spesifikasi. (Juran). Mutu mencerminkan
nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan pelangan(customer)
sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya dan bahkan
melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang
menjadi dasar untuk capaian hasil kerja.

18
2.1.5 Anti Korupsi
A. Pengertian Anti Korupsi
Tindak pidana adalah suatu perbuatan yang diancam dengan
pidana oleh undang-undang, bertentangan dengan hukum dilakukan
dengan kesalahan oleh seseorang yang mampu bertanggung jawab.
Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang berarti
kerusakan atau kebobrokan. Dalam bahasa yunani corruption
perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak
bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma
agama, material, mental dan umum. Menurut UU No. 31/1999 jo No.
UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri
dari : (1) Kerugian keuangan negara, (2) Suap-menyuap, (3)
Pemerasan, (4) Perbuatan curang, (5) Penggelapan dalam jabatan,
(6) Benturan kepentingan, (7) Gratifikasi. Menurut Syed Husein Alatas
ada 7 jenis korupsi yaitu:
1. Korupsi Transaktif : korupsi yang menunjukan adanya
kesepakatan timbal balik diantara pemberi dan penerima, demi
keuntungan bersama. Kedua pihak harus sama-sama aktif
menjalankan perbuatan tersebut
2. Korupsi Ekstroaktif : korupsi yang menyertakan bentuk-bentuk
tekanan tertentu dimana pihak pemberi dipaksa menyuap guna
mencegah kerugian yang mengancam diri, kepentingan orang-
orangnya atau hal-hal yang dihargai.
3. Korupsi Investif : korupsi yang melibatkan suatu penawaran
barang atau jasa tanpa adanya pertalian langsung dengan
keuntungan bagi si pemberi. Keuntungan diharapkan akan
diperoleh dimasa yang akan datang.

19
4. Korupsi Nepostik : korupsi berupa pemberian perlakuan khusus
kepada teman atau yang mempunyai kedekatan hubungan dalam
rangka menduduki jabatan publik. perlakuan pengutamaan dalam
segala bentuk yang bertentangan dengan norma atau peraturan
yang berlaku.
5. Korupsi Autogenik : korupsi yang dilakukan individu karena
mempunyai kesempatan untuk mendapat keuntungan dari
pengetahuan dan pemahamannya atas sesuatu yang hanya
diketahui sendiri.
6. Korupsi Suportif : korupsi yang mengacu pada penciptaan
suasana yang kondusif untuk melindungi atau mempertahankan
keberadaan tindak korupsi yang lain.
7. Korupsi Defensif : korupsi yang terpaksa dilakukan dalam rangka
mempertahankan diri dalam pemerasan.
B. Nilai-nilai Anti Korupsi
Kesadaran anti korupsi yang paling tinggi akan mencapai spiritual
accountability. Dimana apabila seseorang memiliki spiritual
accountability maka akan ingat pada perjanjian dengan Tuhannya
tersebut, yang pada dasarnya (1) merupakan tujuan hidup dan (2)
kesadaran bahwa hidup harus dipertanggungjawabkan. Spiritual
accountability yang baik akan menghasilkan niat baik yang akan
menghasilkan visi dan misi yang baik, selanjutnya akan diterjemahkan
kedalam usaha terbaik untuk mendapatkan hasil terbaik. Hubungan
tersebut dapat menjamin bahwa spiritual accountability yang baik
akan mendorong public accountability yang baik pula. Adapun nilai-
nilai anti korupsi yaitu :
1) Jujur : bersikap Jujur merupakan nilai dasar yang harus dimiliki
untuk menegakkan nilai integritas dalam diri seseorang. Apabila

20
seseorang sudah bisa bersikap jujur dan transparan maka dapat
membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang
2) Peduli : Sikap peduli terhadap sesama menjadikan seseorang
memiliki sifat kasih sayang. Individu yang memiliki nilai jiwa sosial
yang tinggi yakni peduli maka akan memperhatikan lingkungan
disekitarnya. Hal ini akan mendorong pribadi tersebut untuk menjauhi
diri dari perbuatan memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak
benar.
3) Mandiri : Sikap mandiri akan membentuk karakter yang kuat pada
diri seseorang menjadi pribadi yang tidak bergantung terlalu banyak
pada orang lain. Pembentukan sikap mandiri ini akan mendorong
kemampuan individu untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna
bekerja secara efektif. Individu yang mandiri tidak akan menjalani
hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi
mencapai keuntungan sesaat.
4) Disiplin : Disiplin adalah kunci keberhasilan dalam mencapai suatu
hal. Hal ini dikarenakan ketekunan dan konsistensi akan terus
mengembangkan potensi diri seseorang sehingga mampu
memberdayakan dirinya dalam menjalani tugas. Kepatuhan pada
prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam
bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai
kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam rasa malas yang
mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
5) Tanggung Jawab : Individu yang mengenali diri dengan baik akan
menyadari bahwa tujuan individu adalah bertanggung jawab pada
setiap tugas yang diamanahkannya. Karena setiap tindakan yang
dilakukan akan dipertanggung jawabjan sepenuhnya kepada Tuhan
Yang Maha Esa, Negara dan Masyarakat.

21
6) Kerja Keras : Individu yang memiliki nilai etos kerja yang tinggi
akan selalu berupaya meningkatkan hasil kerjanya demi terwujudnya
kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Hal ini dikarenakan
individu mampu mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk
melaksanakan tugas sebaik-baiknya.
7) Sederhana : Individu yang memiliki jiwa sederhana adalah indivdu
yang menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhan
sebagaimana mestinya tanpa berlebihan. Kekayaan utama yang
menjadi modal hidupnya adalah ilmu pengetahuan karena ia sadar
mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya.
8) Berani : Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki
keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia
tidak akan mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan
penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam
kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya
melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia
tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka
mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
9) Adil : Individu yang bersikap adil akan menyadari bahwa apa yang
ia terima harus sesuai dengan apa yang ia lakukan sesuai jerih
payahnya. Individu tersebut tidak akan menuntut untuk mendapatkan
lebih . Selain itu individu tersebut juga akan memperlakukan orang
lain secara sama tanpa membeda-bedakan latar belakang orang
tersebut.
2.2 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Kedudukan atau status jabatan ASN terdapat dalam UU No. 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Pegawai ASN adalah
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang diangkat oleh pejabat Pembina Kepegawaian dan diserahi tugas

22
dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya
dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pegawai ASN
berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan Instansi Pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.
Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini
dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan
ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran, dan tenaga
pada tugas yang dibebankan kepadanya. Kedudukan ASN berada di
pusat, daerah dan luar negeri. Namun, pegawai ASN merupakan satu
kesatuan.
Peran pegawai ASN yaitu sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional,
bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Untuk dapat menjalankan perannya dengan baik, maka
pegawai ASN memiliki fungsi yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa.
2.2.1 Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah adalah pengelolaan ASN untuk


menghasilkan pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan akan tersedia sumber daya
aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
Profesi ASN berlandaskan kode etik dan kode perilaku yang bertujuan
untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Berikut kode etik dank
ode perilaku berisi pengaturan perilaku agar pegawai ASN :

23
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan
berintegritas tinggi
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan
6. Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan negara
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggungjawab, efektif dan efisien.
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.
2.2.2 Pelayanan Publik
A. Pengertian Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah Sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan


umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan
Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau
jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. (Lembaga

24
Administrasi Negara: 1998). Pelayanan publik adalah suatu proses
bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan
kepekaan dan hubungan interpersonal tercipta kepuasan dan
keberhasilan. Setiap pelayanan menghasilkan produk, baik berupa
barang dan jasa (Pengembangan Kelembagaan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu, 2004). Menurut Undang-Undang No 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik, pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk
atas barang, jasa dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Dengan demikian, terdapat 3 unsur
penting dalam pelayanan publik, unsur pertama yaitu organisasi
penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua yaitu penerima layanan
(pelanggan) adalah orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan, dan unsur ketiga adalah kepuasan yang diberikan dan
atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).

B. Prinsip-Prinsip Pelayanan Publik

Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima


adalah :

1. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
2. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi
warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan
pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut, seperti: persyaratan,

25
prosedur, biaya, dan sejenisnya. Masyarakat juga harus diberi akses
yang sebesar- besarnya untuk mempertanyakan dan menyampaikan
pengaduan apabila mereka merasa tidak puas dengan pelayanan
publik yang diselenggarakan oleh pemerintah.
3. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya.
Tidak hanya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang
mereka butuhkan akan tetapi juga terkait dengan mekanisme
penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya
penyelenggaraan pelayanan.
4. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang
lain atas dasar perbedaan identitas warga negara, seperti: status
sosial, pandangan politik, agama, profesi, jenis kelamin, difabel, dan
sejenisnya
5. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk
memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip
mudah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk
akal dan mudah untuk dipenuhi. Murah dalam arti biaya yang
dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut
terjangkau oleh seluruh warga negara. Hal ini perlu ditekankan karena
pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi
mandat konstitusi.
6. Efektif dan Efisien

26
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-
tujuan yang hendak dicapainya (untuk melaksanakan mandat
konstitusi dan mencapai tujuan-tujuan strategis negara dalam jangka
panjang) dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan
prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang
murah
7. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik
(dekat, terjangkau dengan kendaraan publik, mudah dilihat, gampang
ditemukan, dan lain-lain.) dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik
yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut
8. Akuntabel
Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan menggunakan
fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga negara
melalui pajak yang mereka bayar. Oleh karena itu semua bentuk
penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggung-
jawabkan secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban
di sini tidak hanya secara formal kepada atasan (pejabat atau unit
organisasi yang lebih tinggi secara vertikal) akan tetapi yang lebih
penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada
masyarakat luas melalui media publik baik cetak maupun elektronik.
Mekanisme pertanggungjawaban yang demikian sering disebut
sebagai social accountability.
9. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah
memiliki berbagai tujuan. Salah satu tujuan yang penting adalah
melindungi warga negara dari praktik buruk yang dilakukan oleh

27
warga negara yang lain. Oleh karena itu penyelenggaraan pelayanan
publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi kelompok rentan
dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat
2.2.3 Whole of Government (WoG)
A. Pengertian Whole of Government (WoG)
Whole of Government atau disingkat WoG merupakan sebuah
pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-
upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan- tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency,
yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang
terkait dengan urusan-urusan yang relevan. WoG dipandang untuk
menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik bekerja lintas
batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan bersama dan sebagai
respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu. Selain itu WoG
juga ditekankan pada pengintegrasian upaya-upaya kementerian atau
lembaga pemerintah dalam mencapai tujuan-tujuan bersama sebagai
bentuk kerja sama antar seluruh sektor, pemerintah dan sebaliknya.
Sehingga karakteristik WoG dapat dirumuskan dalam prinsip-prinsip
kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama dan mencakup
keseluruhan aktor seluruh sektor dalam pemerintahan.
WoG menjadi pendekatan yang penting dan mendapat perhatian dari
pemerintah dikarenakan sebagai berikut :
1. Adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam
mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan
pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang
lebih baik. Selain itu perkembangan teknologi informasi, situasi

28
dan dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong
pentingnya WoG dalam menyatukan institusi pemerintah sebagai
penyelenggara kebijakan dan layanan publik.
2. Adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat
dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan.
Satu sektor bisa menjadi sangat superior terhadap sektor lain,
atau masing-masing sektor tumbuh namun tidak berjalan
beriringan, melainkan justru kontraproduktif atau „saling
membunuh‟. Masing-masing sektor menganggap bahwa sektornya
lebih penting dari yang lainnya.
3. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta
bentuk latar belakang lainnya mendrong adanya potensi
disintegrasi bangsa. Pemerintah sebagai institusi formal
berkewajiban untuk mendorong tumbuhnya nilai- nilai perekat
kebangsaan yang akan menjamin bersatunya elemen-elemen
kebangsaan ini dalam satu frame NKRI.

Dengan menggunakan prinsip WoG , diharapkan dapat menjadi


upaya untuk memahami pentingnya kebersamaan dari seluruh sektor
guna mencapai tujuan bersama. Sikap, perilaku, dan nilai yang
berorientasi sektor harus dicairkan dan dibangun dalam fondasi
kebangsaaan yang lebih mendasar, yang mendorong adanya
semangat persatuan dan kesatuan.

B. Praktek Whole of Government (WoG)


Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan,
baik dari sisi penataan institusi formal maupun informal yaitu sebagai
berikut:
1. Penguatan koordinasi antar lembaga

29
Penguatan koordinasi dapat dilakukan jika jumlah lembaga-
lembaga yang dikoordinasikan masih terjangkau dan manageable.
Dalam prakteknya, span of control atau rentang kendali yang
rasional akan sangat terbatas. Salah satu alternatifnya adalah
mengurangi jumlah lembaga yang ada sampai mendekati jumlah
yang ideal untuk sebuah koordinasi. Dengan jumlah lembaga yang
rasional, maka koordinasi dapat dilakukan lebih mudah.
2. Membentuk lembaga koordinasi khusus
Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang bertugas
dalam mengkoordinasikan sektor atau kementerian adalah salah
satu cara melakukan WoG. Lembaga koordinasi ini biasanya
diberikan status kelembagaan setingkat lebih tinggi, atau
setidaknya setara dengan kelembagaan yang dikoordinasikannya.
3. Membentuk gugus tugas
Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi yang
dilakukan di luar struktur formal, yang sifatnya tidak permanen.
Pembentukan gugus tugas biasanya menjadi salah satu cara agar
sumber daya yang terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut
sementara dari lingkungan formalnya untuk berkonsentrasi dalam
proses koordinasi tadi.
4. Koalisi sosial
Koalisi sosial ini merupakan bentuk informal dari penyatuan
koordinasi antar sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk
pelembagaan khusus dalam koordinasi ini.
C. Praktek WoG dalam Pelayanan Publik
Jenis pelayanan publik yang dikenal yang dapat didekati oleh
pendekatan WoG adalah
1. Pelayanan yang Bersifat Administratif

30
Pelayanan publik yang menghasilkan berbagai produk dokumen
resmi yang dibutuhkan warga masyarakat. Dokumen yang
dihasilkan bisa meliputi KTP, status kewarganegaraan, status
usaha, surat kepemilikan, atau penguasaan atas barang,
termasuk dokumen-dokumen resmi seperti SIUP, ijin trayek, ijin
usaha, akta, kartu tanda penduduk, sertifikat tanah, dan lain
sebagainya.
2. Pelayanan Jasa
Pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang
dibutuhkan warga masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan,
ketenagakerjaan, perhubungan, dan lainnya.
3. Pelayanan Barang
Pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang dibutuhkan
warga masyarakat, seperti misalnya jalan, perumahan, jaringan
telepon, listrik, air bersih, dan seterusnya.
4. Pelayanan Regulatif
Pelayanan melalui penegakan hukuman dan peraturan
perundang-undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur
sendi-sendi kehidupan masyarakat.
Berdasarkan polanya pelayanan publik dapat dibedakan menjadi
lima macam pola pelayanan yaitu :
1. Pola Pelayanan Teknis Fungsional

Suatu pola pelayanan publik yang diberikan oleh suatu instansi


pemerintah sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan
kewenangannya. Pada pola pertama ini pelayanan yang dilakukan
adalah pelayanan sektoral, yang bisa jadi sifatnya hanya relevan
dengan sektor itu, atau menyangkut pelayanan di sektor lain. WoG
dapat dilakukan manakala pola pelayanan publik ini mempunyai

31
karakter yang sama atau memiliki keterkaitan antar satu sektor
dengan yang lainnya.

2. Pola Pelayanan Satu Atap

Pola pelayanan yang dilakukan secara terpadu pada satu


instansi pemerintah yang bersangkutan sesuai kewenangan
masing-masing. Pola ini memudahkan masyarakat penguna izin
untuk mengurus permohonan izinnya, walaupun belum
mengurangi jumlah rantai birokrasi izinnya

3. Pola Pelayanan Satu Pintu

Merupakan pola pelayanan masyarakat yang diberikan


secara tunggal oleh suatu unit kerja pemerintah berdasarkan
pelimpahan wewenang dari unit kerja pemerintah terkait
lainnya yang bersangkutan. Ini adalah salah satu bentuk
kelembagaan WoG yang lebih utuh, di mana pelayanan publik
disatukan dalam satu unit pelayanan saja dan rantai izin sudah
dipangkas menjadi 1 (satu) saja.
4. Pola Pelayanan Terpusat

Pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh suatu instansi


pemerintah yang bertindak selaku koordinator terhadap pelayanan
instansi pemerintah lainnya yang terkait dengan bidang pelayanan
masyarakat yang bersangkutan. Pola ini mirip dengan pelayanan
satu atap dan pelayanan satu pintu. Perbedaannya tergantung
pada sejauh mana kewenangan koordinasi yang diberikan kepada
koordinator.

5. Pola Pelayanan Elektronik

32
Pola pelayanan yang paling maju dengan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi yang merupakan otomasi dan
otomatisasi pemberian layanan yang bersifat elekronik atau on-
line sehingga dapat menyesuaikan diri dengan keinginan dan
kapasitas masyarakat pengguna.

D. Nilai-Nilai WoG
Ada empat nilai untuk melakukan pendekatan menggunakan WoG
yaitu :
1. Koordinasi : Kompleksitas lembaga membutuhkan koordinasi yang
efektif dan efisien antar lembaga dalam menjalankan kegiatan
kelembagaan. Koordinasi ini dilakukan dengan tujuan agar semua
lembaga memiliki pemahaman yang sama dalam menyelesaikan
suatu permasalahan yang menyangkut banyak sektor.
2. Integrasi : Integrasi dilakukan dengan pembauran sebuah sistem
antar lembaga sehingga menjadi kesatuan yang utuh.
3. Sinkronisasi :Sinkronisasi merupakan penyelarasan semua
kegiatan/data yang berasal dari berbagai sumber, dengan
menyingkronkan seluruh sumber tersebut.

Simplifikasi : Simplifikasi merupakan penyederhanaan segala sesuatu baik


terkait data/proses di suatu lembaga untuk mengefisienkan waktu, tenaga dan
biaya.

33
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi Isu


Untuk menyusun rancangan kegiatan aktualisasi, maka saya akan
menjelaskan terlebih dahulu jabatan saya. Jabatan saya adalah Ahli
Pertama Bidan yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Bangka Selatan. Adapun uraian tugas pokok dan fungsi saya sebagai Ahli
Pertama Bidan sesuai dengan Peraturan Mentri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, Nomor :
01/PER/M.PAN/1/2008 tentang Jabatan Fungsional Bidan dan Angka
Kreditnya yaitu sebagai berikut:
1. Mempersiapkan pelayanan kebidanan
2. Melaksnakan anamnesa klien/pasien pada kasus patologis kebidanan
3. Melaksanakan pemeriksaan anamnesia klien/pasien pada kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
4. Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus patologis
kebidanan
5. Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruaratan kebidanan
6. Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada
kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
7. Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
8. Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus patologis
kegawatdararuratan kebidanan
9. Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien
dengan kasus patologis kebidanan

34
10. Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien
dengan kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan
11. Mempersiapkan alat dan obat pada kasus patologis kebidanan
12. Mempersiapkan alat dan obat pada kasus patologis kegawatdaruratan
kebidanan
13. Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
14. Melakukan konseling pada klien/pasien pada kasus patologis kebidanan
15. Melakukan konseling pada klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan
16. Melakukan rujukan klien/pasien pada kasus fisiologis
17. Melakukan rujukan klien/pasien kasus patologis
18. Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus
patologis kebidanan
19. Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan
20. Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
21. Melaksanakan tugas pengelola di Puskesmas sebagai penanggungjawab
tugas sore dan malam hari
22. Melaksanakan tugas jaga/shif di tempat rumah sakit
23. Melaksanakan tugas jaga/shif on call
24. Melaksanakan tugas jaga/ shif sepi pasien
25. Melaksanakan tugas pada daerah konflik/rawan/daerah penyakit menular
26. Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan melaksanakan
asuhan kebidanan pada masyarakat /wilayah/kelompok
27. Melaksnakan pelayanan kesehatan masyarakat dengan peta masalah
kebidanan di daerah binaan

35
Berdasarkan pengalaman bekerja selama kurang lebih 6 bulan di UPT
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kab. Bangka Selatan, informasi/
keterangan dari bidan di RSUD dan Pasien yang mendapatkan pelayanan di
RSUD terdapat beberapa masalah atau isu. Adapun isu-isu tersebut antara
lain dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Masih rendahnya pemahaman ibu nifas tentang pentingnya perawatan


luka perineum setelah melahirkan di RSUD Kab. Bangka Selatan.
Isu masih rendahnya pemahaman ibu nifas tentang pentingnya
perawatan luka perineum yaitu dibuktikan dengan:
a. Masih ditemukannya ibu yang memiliki luka perineum jarang
mengganti pembalut (menganti pembalut >6 jam)
b. Masih adanya rasa takut dari ibu/pasien ketika melakukan aktivitas
seperti berjalan, duduk, buang ari kecil (BAK) dan buang air besar
(BAB) karena menganggap jahitannya akan lepas
2. Masih rendahnya pemahaman ibu dan keluarga tentang perawatan bayi
baru lahir di RSUD Kab. Bangka Selatan.
Isu masih rendahnya pemahaman ibu dan keluarga tentang perawatan
bayi baru lahir yaitu dibuktikan dengan :
a. Masih adanya pemahaman bahwa bila bayi nangis berarti bayi lapar
b. Masih ditemukan pemberian air putih pada bayi baru lahir
c. Masih ditemukannya keluarga pasien tidak menjaga kehangatan bayi
sehingga bayi mengalami hipotermi ringan.
3. Masih rendahnya pemahaman ibu nifas tentang pentingnya gizi bagi ibu
selama masa nifas dan menyusui di RSUD Kab. Bangka Selatan
Isu masih rendahnya pemahaman ibu nifas tentang pentingnya gizi bagi
ibu selama masa nifas dan menyusui dibuktikan dengan :
a. Masih adanya tradisi pantangan bagi ibu nifas dan menyusui karena
dianggap dapat menyebabkan luka perineum menjadi bau amis

36
b. Masih adanya makanan tertentu dapat menyebabkan air susu ibu
(ASI) menjadi buruk/jelek.

Dari identifikasi isu diatas berdasarkan pembelajaran agenda 3 yaitu


kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) yaitu manajemen aparatur sipil negara (ASN), Pelayanan publik
dan whole of government (WoG) maka pengelompokan isu dapat dilihat
pada table berikut :

Tabel 3.1 Pengelompokan Isu

Kondisi yang Pengelompokan


No. Kondisi Saat ini
diharapkan isu
1. Masih rendahnya Meningkatnya Manajemen ASN
pemahaman ibu nifas pemahaman ibu
tentang pentingnya nifas untuk merawat
perawatan luka luka perineum
perineum setelah
melahirkan di RSUD
Kab. Bangka Selatan.
2. Masih rendahnya Meningkatknya Pelayanan publik
pemahaman pemahaman
pengetahuan dan pengetahuan dan
keterampilan ibu dan keterampilan ibu dan
keluarga tentang keluarga tentang
perawatan bayi baru perawatan bayi baru
lahir di RSUD Kab. lahir dan tanda-
Bangka Selatan. tanda bahaya bayi
baru lahir
3. Masih rendahnya Meningkatnya Pelayanan publik
pemahaman ibu nifas pemahaman ibu

37
tentang pentingnya tentang gizi selama
gizi bagi ibu selama masa nifas dan
masa nifas dan menyusui
menyusui di RSUD
Kab. Bangka Selatan

Untuk langkah selanjutnya mengkonsultasikan isu yang telah


teridentifikasi diatas kepada staff keperawatan sebagai mentor dan
coach untuk kemudian akan dianalisis sehingga terpilih sebuah isu utama
yang akan diangkat dalam aktualisasi.

3.2 Isu yang Diangkat dan Gagasan Pemecahan Isu


3.2.1 Isu yang Diangkat
Dari identifikasi isu yang telah dikemukaan diatas, berdasarkan
pertimbangan waktu dan wewenang maka dalam menentukan isu utama
untuk menjadi isu prioritas menggunakan alat analisis yaitu urgency,
seriousness, dan growth (USG)
Tabel 3.2
Analisis Isu Utama dengan Teknik USG

Kriteria
No Isu Jumlah Ranking
U S G
1. Masih rendahnya 4 3 3 10 3
pemahaman ibu nifas
tentang pentingnya
perawatan luka perineum
setelah melahirkan di
RSUD Kab. Bangka
Selatan
2. Masih rendahnya 5 4 4 13 1

38
pemahaman pengetahuan
dan keterampilan ibu dan
keluarga tentang
perawatan bayi baru lahir
di RSUD Kab. Bangka
Selatan
3. Masih rendahnya 4 3 4 11 2
pemahaman ibu nifas
tentang pentingnya gizi
bagi ibu selama masa
nifas dan menyusui di
RSUD Kab. Bangka
Selatan

Adapun kriteria penetapan isu utama tersebut dengan menggunakan


indikator USG sebagai berikut :
Urgency (urgensi)
1: Tidak penting
2: Kurang penting
3: Cukup penting
4: Penting
5: Sangat penting
Seriousness (Kepentingan/keseriusan):
1: Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2: Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3: Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4: Akibat yang ditimbulkan serius
5: Akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth (berkembangnya masalah):

39
1: Tidak berkembang
2: Kurang berkembang
3: Cukup berkembang
4: Berkembang
5: Sangat berkembang
Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan alat USG diatas,
maka dapat dilihat tingkat prioritas dari masing-masing isu. Isu yang
menjadi isu prioritas yaitu isu: “Masih rendahnya pemahaman
pengetahuan dan keterampilan ibu dan keluarga tentang perawatan bayi
baru lahir di RSUD Kabupaten Bangka Selatan”. Isu tersebut perlu
dicarikan pemecahan masalah. Isu tersebut sangat penting karena terkait
pelayanan kesehatan, dimana pelayanan kesehatan tersebut
menyangkut kehidupan masyarakat luas dan dapat meningkatkan kulitas
hidup masyarakat. Adapun analisis penyebab dari isu tersebut
ditampilkan dalam diagram fish bone sebagai berikut :
Gambar 3.1 Analisis Penyebab

Penyebab Akibat

Material Metode

Tidak ada Metode


media yang Masih rendahnya
ceramah
digunakan pemahaman pengetahuan
dan keterampilan ibu dan
keluarga tentang
perawatan bayi baru lahir
Belum Keluarga masih di RSUD Kab. Bangka
memahami mempercayai
tradisi perawatan Selatan
perawatan
bayi baru lahir
bayi yang bertentangan
dengan medis

Manpower

40
Jika isu diatas tidak dapat segera diselesaikan maka akan
mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :
1. Bayi mendapat perawatan yang tidak sesuai sehingga bayi merasa
tidak nyaman dan bayi rewel
2. Dalam bentuk kasus berat dapat menimbulkan resiko yang buruk bagi
bayi
3. Ibu merasa tidak mampu mengurusi bayinya
4. Tradisi dalam masyarakat yang memiliki dampak buruk pada bayi
akan terus terjadi
5. Bidan belum melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga
berpengaruh terhadap kualitas kesehatan kelompok masyarakat.
3.2.2 Gagasan Pemecahan Isu
Dalam beberapa minggu setelah kelahiran bayi, ibu dan keluarga
perlu melakukan penyesuaian/ adaptasi. Penyesuaian ini harus diimbangi
dengan adanya pengetahuan ibu, agar ketika memberikan perawatan
pada bayi, bayi mendapatkan perawatan yang benar sehingga bayi
merasa nyaman dan ibu merasa mampu mengurusi bayinya. Namun,
kadang perawatan bayi yang dilakukan oleh keluarga bertentangan
dengan medis karena akan menimbulkan dampak yang buruk bagi bayi.
Oleh karena itu gagasan pemecahan yang diusulkan untuk masalah
tersebut yaitu : Peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu dan
keluarga tentang perawatan bayi baru lahir di RSUD Dinas Kesehatan,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka
Selatan.
3.3 Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Pemecahan Isu
Menyadari bahwa isu prioritas atau isu utama tidak bersifat tunggal atau
bersifat complicated, maka saya mengusulkan beberapa kegiatan dan

41
tahapan kegiatan pemecahan masalah sebagai suatu rangkaian kegiatan
besar dan saling terkait. Kegiatan yang akan saya usulkan ini berdasarkan
hasil diskusi dengan mentor dan juga inisiatif dari saya sendiri yang telah
disetujui mentor. Kegiatan dan tahapan yang diusulkan untuk memecahkan
isu diatas adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan aktualisasi
Dengan tahapan sebagai berikut:
a. Mempersiapkan bahan/materi konsultasi berupa jadwal, design leaflet
dan alat peraga tentang pelaksanaan aktualisasi (yang akan
digunakan pada saat memberikan komunikasi, informasi dan edukasi
(KIE) tentang perawatan bayi baru lahir)
b. Menjelaskan kepada mentor tentang pelaksanaan kegiatan aktualisasi
yang akan dilakukan
c. Mendengarkan saran dan pendapat mentor
d. Membuat kesimpulan dari saran dan pendapat yang diberikan dari
mentor
e. Meminta persetujuan mentor untuk melakukan kegiatan yang akan
dilaksanakan
2. Membuat leaflet perawatan bayi dan mempersiapkan alat peraga yang
akan digunakan
Dengan tahapan sebagai berikut:
a. Mencari referensi materi dan design yang menarik di internet serta
mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan
b. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait design dan materi di
leaflet yang sudah dibuat
c. Membuat leaflet berdasarkan kreasi sendiri dan atas saran mentor
d. Mencetak leaflet
3. Memberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang perawatan
bayi baru lahir

42
a. Memberikan leaflet perawatan bayi baru lahir
b. Memberikan KIE tentang perawatan bayi baru lahir
c. Melakukan demonstrasi cara perawatan bayi baru lahir kepada ibu
dan keluarga (memandikan bayi baru lahir, perawatan tali pusat dan
pemberian asi)
4. Melakukan pemutaran video perawatan bayi baru lahir meliputi
perawatan tali pusat, memandikan bayi dan cara pemberian asi
Dengan tahapan sebagai berikut :
a. Mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan
b. Melakukan pengambilan gambar video perawatan bayi baru lahir
c. Melakukan editing video
d. Melakukan pemutaran video perawatan bayi baru lahir
5. Melakukan evaluasi kegiatan aktualisasi terhadap pengetahuan dan
keterampilan ibu tentang perawatan bayi baru lahir
Dengan tahapan sebagai berikut:
a. Memberikan kesempatan kepada ibu untuk mencoba mempraktikan
perawatan bayi baru lahir yang sudah didemonstrasikan
b. Mengamati/menilai cara ibu mempraktikan perawatan bayi baru lahir
c. Memberikan saran/tanggapan kepada ibu yang masih kurang tepat
dalam mempraktikan cara perawatan bayi baru lahir
6. Melaporkan hasil kegiatan yang telah dilakukan kepada mentor
Dengan tahapan sebagai berikut:
a. Menyusun bukti-bukti dokumentasi berdasarkan kegiatan
b. Membuat laporan terkait kegiatan yang sudah dilaksanakan
c. Mencetak laporan yang telah dibuat dan disusun secara berurutan
d. Menyerahkan laporan hasil kegiatan kepada mentor
3.4 Keterkaitan Kegiatan dengan Nilai ANEKA dan Kedudukan Peran PNS
Kegiatan dan tahapan yang telah diuraikan diatas akan saya laksanakan
pada kegiatan aktualisasi ditempat saya bekerja yakni di UPT RSUD Kab.

43
Bangka Selatan. Adapun keterkaitan/relevansi kegiatan tersebut yang
dimaksud pada judul diatas adalah saya akan melaksanakan kegiatan
tersebut dengan mengaktualisasikan/menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA
seperti yang sudah dipelajari pada waktu agenda pembelajaran kedua dan
ketiga yakni nilai-nilai dasar PNS, dan kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI. Adapun kegiatan yang akan saya laksanakan dengan
mengaktualisasikan niali-nilai diatas akan diuraikan sebagaimana berikut :
1. Kegiatan 1
Melaksanakan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan
aktualisasi.
Kegiatan melaksanakan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan
aktualisasi penting dilakukan agar dapat membangun komunikasi dan
kerjasama yang baik dengan mentor. Hal ini bertujuan agar kegiatan
aktualisasi yang akan dilakukan diketahui, disetujui dan didukung oleh
seluruh pegawai rumah sakit khususnya bagi bidan di RSUD Kab.
Bangka Selatan.
Kegiatan melaksanakan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan
aktualisasi yang akan dilaksanakan dengan melalui tahapan-tahapan
sebagai berikut:
1) Mempersiapkan bahan dan materi konsultasi berupa jadwal, design
leaflet dan alat peraga yang akan digunakan pada saat memberikan
komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang perawatan bayi baru
lahir
2) Menjelaskan kepada mentor tentang pelaksanaan kegiatan aktualisasi
yang akan dilakukan
3) Mendengarkan saran dan pendapat mentor
4) Membuat kesimpulan dari saran dan pendapat yang diberikan dari
mentor

44
5) Meminta persetujuan mentor untuk melakukan kegiatan yang akan
dilaksanakan

Adapun penjelasan pengaktualisasian nilai-nilai dasar PNS (ANEKA)


dan nilai kedudukan dan peran PNS dalam NKRI ketika melaksanakan
tahapan kegiatan adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan 1 Tahapan 1
Mempersiapkan bahan dan materi konsultasi berupa jadwal,
design leaflet dan alat peraga yang akan digunakan pada saat
memberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang
perawatan bayi baru lahir. Adapun nilai-nilai yang akan diterapkan
yaitu sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)
Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan mempersiapkan
bahan dan materi konsultasi berupa jadwal, design leaflet dan alat
peraga yang akan digunakan, saya akan mengaktualisasikan nilai
akuntabilitas yaitu tanggung jawab dengan cara mempersiapkan
bahan dan materi yang baik dan sistematis, design leflet yang
menarik dan mencatat semua alat peraga yang akan digunakan
sehingga ketika melakukan konsultasi dapat menyampaikan
dengan baik kepada mentor.
b. Anti Korupsi (Mandiri)
Pada tahapan ini saya juga akan mengaktualisasikan nilai
anti korupsi yakni mandiri dengan cara mempersiapkan bahan dan
materi, membuat design leaflet dengan tidak bergantung banyak
dengan orang lain sehingga dapat mengoptimalkan kemampuan
dan daya piker untuk bekerja secara efektif.

Adapun hasil/output dari tahapan ini adalah adanya rancangan


jadwal, design leaflet dan alat peraga

45
2) Kegiatan 1 Tahapan 2
Menjelaskan kepada mentor tentang pelaksanaan kegiatan
aktualisasi yang akan dilakukan. Nilai-nilai yang akan
diaktualisasikan/diterapkan sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada saat melaksanakan tahapan kegaiatan menjelaskan
kepada mentor tentang pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang
akan dilakukan, saya akan mengaktualisasikan nilai akuntabilitas
yaitu kejelasan dengan cara berbicara yang baik, menggunakan
bahasa Indonesia yang benar dan menjelaskan secara rinci
rangkaian kegiatan aktualisasi yang akan saya lakukan sehingga
mentor dapat mengerti dan memahami pelaksanaan kegiatan
aktualisasi yang akan dilakukan.
b. Etika Publik (Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika
luhur)
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan nilai etika
publik yakni memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
dengan cara mengucapkan terima kasih kepada mentor terlebih
dahulu karena sudah diberikan kesempatan untuk menjelaskan
rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan dan berbicara
yang sopan, ramah dengan menggunakan bahasa indonesia yang
baik dan benar sehingga komunikasi dapat berjalan dengan
lancar, dapat dipahami dan mentor merasa dihormati sebagai
atasan.

Adapun hasil/output dari tahapan ini adalah adanya kesamaan


presepsi tentang pelaksanaan kegiatan aktualisasi

3) Kegiatan 1 Tahapan 3

46
Mendengarkan saran dan pendapat mentor. Nilai-nilai yang akan
diaktualisasikan/diterapkan sebagai berikut :
a. Etika Publik (Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja
sama)
Pada saat melaksanakan kegiatan mendengarkan saran
dan pendapat mentor tentang rancangan kegiatan yang akan
dilakukan, maka saya akan menerapkan nilai etika publik yaitu
menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama dengan cara
mendengarkan dengan seksama saran yang disampaikan oleh
mentor, mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh mentor
dan tidak menyela ketika mentor memberikan pendapatnya
sehingga mentor merasa lebih dihargai dan komunikasi dapat
berjalan serta kesepakatan rancangan dapat tercapai.
b. Anti Korupsi (Peduli)
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan nilai anti
korupsi yakni peduli dengan cara memperhatikan saran yang
diberikan oleh mentor, mengajukan pertanyaan apabila saran yang
diberikan oleh mentor masih belum dipahami dan
mempertimbangkan saran atau pendapat yang diberikan oleh
mentor sehingga kegiatan aktualisasi diharapkan dapat berjalan
dengan baik dan jelas.

Adapun hasil/output dari tahapan ini adalah adanya saran dan


pendapat terkait kegiatan yang akan dilaksanakan.

4) Kegiatan 1 Tahapan 4
Membuat kesimpulan dari saran dan pendapat yang diberikan dari
mentor. Nilai-nilai yang akan diaktualisasikan/diterapkan sebagai
berikut :
a. Akuntabilitas (Kejelasan)

47
Pada saat melaksanakan kegiatan membuat kesimpulan saran
dan pendapat yang diberikan oleh mentor maka saya akan
menerapkan nilai akuntabilitas yaitu kejelasan dengan cara
menyampaikan kesimpulan dari saran dan pendapat yang telah
diberikan mentor dengan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik sehingga mentor dapat menilai penarikan kesimpulan yang
saya buat sudah sesuai dengan saran dan pendapat mentor.
b. Anti Korupsi (Mandiri)
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan nilai Anti Korupsi
yaitu mandiri dengan cara membuat kesimpulan atas dasar
pemikiran sendiri sehingga dapat mengembangkan kemampuan
berpikir cepat sesuai dengan tugasnya.
c. Pelayanan publik (Responsif)
Selain itu, pada tahapan kegiatan ini juga saya akan
menerapkan prinsip pelayanan publik yaitu responsif dengan cara
memberikan tanggapan pada setiap saran dan pendapat yang
disampaikan oleh mentor sehingga mentor merasa setiap saran
dan tanggapan yang diberikan dipahami dan maksud serta tujuan
dapat tersampaikan dengan baik.

Adapun hasil/output dari tahapan ini adalah adanya kesimpulan dari


saran dan pendapat mentor

5) Kegiatan 1 Tahapan 5
Meminta persetujuan mentor untuk melakukan kegiatan yang akan
dilaksanakan. Adapun nilai-nilai yang akan
diaktualisasikan/diterapkan sebagai berikut :
a. Etika Publik (Mengutamakan kepemimpinan berkualitas)
Pada saat melaksanakan kegaiatan meminta persetujuan
mentor untuk melakukan kegiatan yang akan dilaksanakan, maka

48
saya akan menerapkan nilai etika publik yaitu mengutamakan
kepemimpinan yang berkualitas dengan cara setiap kegiatan
aktualisasi yang akan dilakukan diketahui oleh mentor terlebih
dahulu sehingga setiap pelaksanaan kegiatan mendapat
dukungan dari mentor.
b. Anti Korupsi (Disiplin)
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan nilai anti
korupsi yakni disiplin dengan cara menaati waktu janji temu untuk
meminta persetujuan, misal mentor meminta pukul 09.00 untuk
bertemu di ruangan beliau maka pukul 09.00 saya sudah berada
diruangan beliau, dan memastikan seluruh kegiatan aktualisasi
yang akan dilakukan sudah diketahui dan disetujui dengan mentor
sehingga seluruh kegiatan aktualisasi dapat berjalan dengan baik
dan mendapat dukungan dari rumah sakit khususnya mentor dan
teman sejawat (bidan).

Adapun hasil/output dari tahapan ini adalah adanya persetujuan


mentor untuk melaksanakan kegiatan

Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi

Kontribusi terhadap visi dan misi RSUD Kabupaten Bangka


Selatan adalah dengan melakukan konsultasi dengan mentor terkait
kegiatan aktualisasi tersebut maka diharapkan membangun
komunikasi dan kerja sama yang baik antara kasi keperawatan
(mentor) dan bidan di RSUD. Sehingga diharapkan dapat
berkontribusi mendukung terwujudnya visi RSUD Kabupaten Bangka
Selatan yaitu terwujudnya Rumah Sakit Kabupaten Bangka Selatan,
Mandiri, Maju, Sejahtera dan Berdaya Saing dan diharapkan juga
dapat berkontribusi mendukung misi RSUD nomor 4 yakni menjalin
kerjasama dengan pihak swasta dan instansi pemerintah untuk ikut

49
ambil bagian dalam pembangunan dan pengembangan rumah sakit
umum daerah.

Penguatan Nilai-Nilai/Motto Organisasi

Penguatan nilai-nilai/Motto Organisasi di RSUD Kabupaten


Bangka Selatan yaitu dengan melakukan konsultasi dengan mentor
terkait kegiatan aktualisasi diharapkan akan membangun komunikasi
dan kerjasama yang baik sehingga terjalinnya komunikasi dan kerja
sama untuk mendukung kegiatan aktualisasi sehingga diharapkan
dapat memperkuat nilai organisasi RSUD Kab. Bangka Selatan
khususnya nomor 4 dan 5 yaitu nilai sopan, dan santun.

2. Kegiatan 2
Membuat leaflet perawatan bayi dan mempersiapkan alat peraga
yang akan digunakan. Kegiatan membuat leaflet dan mempersiapkan alat
peraga akan melalui tahapan sebagai berikut :
1) Mencari referensi materi dan design yang menarik di internet serta
mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan
2) Melakukan konsultasi dengan mentor terkait design dan materi di
leaflet yang sudah dibuat
3) Membuat leaflet berdasarkan kreasi sendiri dan atas saran mentor
4) Mencetak leaflet

Adapun penjelasan pengaktualisasian nilai-nilai dasar PNS (ANEKA)


dan nilai kedudukan dan peran PNS dalam NKRI ketika melaksanakan
tahapan kegiatan adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan 2 Tahapan 1
Mencari referensi materi dan design yang menarik di internet serta
mempersiapkan alat peraga yang dibutuhkan. Adapun nilai-nilai yang
akan diaktualisasikan/diterapkan sebagai berikut :

50
a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)
Pada saat melaksanakan kegiatan mencari referensi materi
dan design yang menarik di internet serta mempersiapkan alat
peraga yang akan digunakan, maka saya akan menerapkan nilai
akuntabilitas yaitu tanggung jawab dengan cara mencari materi
yang memiliki sumber yang jelas dan valid, dan mencari design
leaflet yang menarik sehingga ketika pelaksanaan kegiatan
informasi yang disampaikan benar dan leaflet yang dibuat menarik
agar meningkatkan kepuasan pelayanan pasien/klien terhadap
informasi yang diberikan.
b. Anti Korupsi (Mandiri)
Pada tahapan ini juga, saya akan menerapkan nilai anti
korupsi yaitu mandiri dengan cara mencari sendiri dan tidak terlalu
bergantung kepada banyak orang untuk mencari materi/referensi
yang benar dan design leaflet yang menarik sehingga saya dapat
mengembangkan kemampuan dan bekerja secara efektif.

Adapun hasil/output dari tahapan ini adalah adanya referensi materi,


design leaflet dan alat peraga yang akan dibutuhkan

2) Kegiatan 2 Tahapan 2
Melakukan konsultasi dengan mentor terkait design dan materi di
leaflet yang sudah dibuat. Adapun nilai-nilai yang akan
diaktualisasikan/diterapkan sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (Transparansi)
Pada saat melaksanakan kegiatan konsultasi dengan
mentor terkait design dan materi di leaflet yang sudah dibuat,
maka saya akan menerapkan nilai akuntabilitas yaitu transparansi
dengan cara memaparkan secara jelas, rinci dan berurutan materi
dan design yang saya buat beserta menuliskan sumbernya

51
sehingga diharapkan akan terbentuk komunikasi yang jelas dan
data yang digunakan bersifat transparan atau jelas.
b. Etika Publik (Memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur)
Pada tahapan ini juga, saya akan menerapkan nilai etika
publik yaitu memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur dengan
cara ketika melakukan konsultasi berbicara dengan sopan, ramah,
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan
menggunakan pakaian yang rapi dan sopan sehingga konsultasi
yang dilakukan dapat berjalan baik dan lancar.
c. WoG (Sinkronisasi)
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan nilai WoG
yaitu sinkronisasi dengan cara menyamakan pendapat antara
saya dan mentor yaitu dengan mencatat setiap saran atau
pendapat yang diberikan oleh mentor, menanyakan kembali
apabila masih ada saran atau pendapat yang masih belum
dipahami sehingga diharapkan memiliki kesepakatan atau
pemahaman yang sama tentang materi dan design leaflet
tersebut.

Adapun hasil/output dari tahapan ini adalah adanya saran dan


masukan dari mentor terkait design dan materi leaflet

3) Kegiatan 2 Tahapan 3
Membuat leaflet berdasarkan kresi sendiri dan atas saran mentor.
Adapun nilai-nilai yang akan diaktualisasikan/diterapkan sebagai
berikut :
a. Komitmen Mutu (Inovatif)
Pada tahapan membuat leaflet, maka saya akan
menerapkan nilai komitmen mutu yaitu inovatif dengan cara
membuat design leaflet cara perawatan bayi yang menarik dan

52
menggunakan bahasa sederhana yang lebih mudah dipahami oleh
pembaca sehingga diharapkan pembaca/pasien/klien dapat
memahami informasi yang diberikan dalam leaflet tersebut yakni
cara perawatan bayi baru lahir.
b. Anti Korupsi (Mandiri)
Pada tahapan ini juga, saya akan menerapkan nilai anti
korupsi yaitu mandiri dengan cara membuat leaflet sendiri atau
tanpa bantuan banyak dari orang lain sehingga saya dapat
mengembangkan kemampuan dan meningkatkan daya pikir guna
untuk bersikap lebih efektif.

Adapun hasil/output dari tahapan ini adalah adanya leaflet dalam


bentuk soft file.

4) Kegiatan 2 Tahapan 4
Mencetak leaflet. Adapun nilai-nilai yang akan
diaktualisasikan/diterapkan sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)
Pada saat melaksanakan kegiatan mencetak leaflet saya
akan menerapkan nilai akuntabilitas yakni tanggung jawab dengan
cara sebelum mencetak leaflet memastikan kembali design yang
dibuat menarik, tulisan yang terdapat didalam leaflet jelas dan
dapat terbaca sehingga leaflet yang akan dicetak dapat digunakan
sebagai media informasi dengan baik.
b. Anti Korupsi (Mandiri)
Pada tahapan ini juga, saya akan menerapkan nilai anti
korupsi yaitu mandiri dengan cara sebelum mencetak leaflet saya
memilih sendiri jenis kertas yang akan digunakan untuk leaflet
sehingga leaflet yang sudah dicetak sesuai dengan keinginan
yang diharapkan.

53
Adapun hasil/output dari tahapan ini adalah adanya leaflet yang
sudah dicetak.

Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi

Kontribusi terhadap visi dan misi RSUD Kabupaten Bangka


Selatan adalah dengan membuat leaflet perawatan bayi dan
mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan diharapkan akan
membentuk SDM yang memiliki kompetensi dan professional sesuai
kebutuhan rumah sakit. Sehingga diharapkan berkontribusi dalam
mendukung terwujudnya visi RSUD Kabupaten Bangka Selatan yaitu
terwujudnya Rumah Sakit Kabupaten Bangka Selatan, mandiri, maju,
sejahtera dan berdaya saing sehingga diharapkan juga mendukung
misi RSUD khususnya nomor 1 yaitu Tersedianya SDM yang memiliki
kompetensi, kompetisi, professional, bermoral dan sesuai dengan
kebutuhan standar rumah sakit.

Penguatan Nilai-Nilai/Motto Organisasi

Penguatan nilai-nilai/motto organisasi di RSUD Kabupaten Bangka


Selatan adalah dengan membuat leaflet perawatan bayi dan
mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan diharapkan akan
membentuk SDM yang memiliki kompetensi dan professional sesuai
kebutuhan RSUD sehingga dapat mengembangkan kemampuan
untuk kreatif dalam memberikan KIE. Sehingga diharapkan akan
memperkuat nilai RSUD Nomor 4 dan 5 yaitu sopan dan santun.

3. Kegiatan 3

54
Memberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang
perawatan bayi baru lahir. Ketika memberikan KIE tentang perawatan
bayi baru lahir akan melalui tahapan sebagai berikut :
1) Memberikan leaflet perawatan bayi baru lahir
2) Memberikan KIE tentang perawatan bayi baru lahir
3) Melakukan demonstrasi cara perawatan bayi baru lahir kepada ibu
dan keluarga (memandikan bayi baru lahir, perawatan tali pusat dan
pemberian asi)

Adapun penjelasan pengaktualisasian nilai-nilai dasar PNS (ANEKA)


dan nilai kedudukan dan peran PNS dalam NKRI ketika melaksanakan
tahapan kegiatan adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan 3 Tahapan 1
Memberikan leaflet perawatan bayi baru lahir. Apaun nilai-nilai
yang akan diaktualisasikan/diterapkan sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)
Pada saat melaksanakan kegiatan memberikan leaflet
perawatan bayi baru lahir, maka saya akan menerapkan nilai
akuntabilitas yaitu tanggung jawab dengan cara memastikan
leaflet yang diberikan kepada pasien/klien dalam keadaan baik
atau tidak rusak sehingga leaflet dapat dibaca dan dapat
digunakan sebagai media informasi.
b. Etika Publik (Memelihara dan menjunjung tinggi etika publik)
Pada tahapan ini juga, saya akan menerapkan nilai etika
publik yaitu memelihara dan menjunjung tinggi etika publik dengan
cara berbicara dengan sopan dan ramah, menggunakan bahasa
Indonesia atau daerah (disesuaikan dengan keadaan klien/pasien)
yang baik dan benar sehingga pasien/klien merasa nyaman ketika
diberikan leaflet tersebut.

55
Adapun hasil/output dari tahapan ini adalah ibu/klien menerima leaflet.

2) Kegiatan 3 Tahapan 2
Memberikan KIE tentang perawatan bayi baru lahir. Adapun nilai-
nilai yang akan diaktualisasikan/diterapkan sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada saat melaksanakan pemberian KIE perawatan bayi
baru lahir, maka saya akan menerapkan nilai akuntabilitas yaitu
kejelasan dengan cara berbicara menggunakan bahasa Indonesia
atau daerah yang baik dan benar (disesuaikan dengan keadaan
klien/pasien) dengan menggunakan kata-kata yang sederhana
sehingga dipahami oleh orang awam sehingga pasien/klien dapat
mengerti dan memahami cara perawatan bayi baru lahir.
b. Etika Publik (Memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur)
Pada tahapan ini juga, saya akan menerapkan nilai etika
publik yaitu memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur dengan
cara berbicara dengan sopan dan ramah, bersikap sopan dan
ramah serta berpakaian rapi sehingga klien/pasien merasa
dihormati dan dapat meningkatkan kepuasan klien dengan
pemberian KIE yang dilakukan.
Adapun hasil/output dari tahapan ini adalah adanya KIE cara
perawatan bayi baru lahir.
3) Kegiatan 3 Tahapan 3
Melakukan demonstrasi cara perawatan bayi baru lahir kepada ibu
dan keluarga (memandikan bayi baru lahir, perawatan tali pusat dan
pemberian asi). Adapun nilai-nilai yang akan diaktualisasikan/
diterapkan sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada saat melakukan kegiatan demonstrasi cara perawatan
bayi baru lahir, maka saya akan menerapkan nilai akuntabilitas

56
yaitu kejelasan dengan cara berbicara dengan menggunakan
bahasa Indonesia atau daerah (disesuaikan dengan kondisi
pasien) dengan menggunakan kalimat yang sederhana sehingga
mudah dipahami oleh orang awam dan ketika melakukan
demonstrasi melakukannya dengan gerakan pelan sehingga cara
perawatan bayi baru lahir mudah dipahami oleh pasien/klien.
b. Etika Publik (Memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur)
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan nilai etika
publik yaitu memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur dengan
cara berbicara dengan sopan dan ramah, menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, bersikap sopan serta berpakaian
rapi dan sopan sehingga ibu/klien/pasien merasa lebih dihargai
sehingga ibu/klien/pasien memberikan perhatian penuh pada saat
pelaksanaan kegiatan demonstrasi perawatan bayi baru lahir.

Adapun hasil/output dari tahapan ini adalah ibu/klien mengerti cara


perawatan bayi baru lahir.

Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi

Kontribusi terhadap visi dan misi RSUD Kabupaten Bangka


Selatan adalah dengan memberikan KIE perawatan bayi baru lahir
diharapkan dapat meningkatkan kepuasan klien ketika menerima
pelayanan. Sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi
mendukung visi RSUD Kabupaten Bangka Selatan yaitu Terwujudnya
Rumah Sakit Kabupaten Bangka Selatan, Mandiri, Maju, Sejahtera
dan Berdaya Saing dan diharapkan juga mendukung misi rumah sakit
khususnya nomor 3 yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau.

Penguatan Nilai-nilai/Motto Organisasi

57
Penguatan nilai-nilai/ motto organisasi di RSUD Kabupaten
Rumah Sakit yaitu dengan memberikan KIE perawatan bayi baru lahir
Sehingga dapat meningkatkan kepuasan klien ketika menerima
pelayanan. Sehingga diharapkan dapat memperkuat nilai rumah sakit
yakni Nomor 1 – Nomor 5 nilai Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan
Santun.

4. Kegiatan 4
Kegiatan melakukan pemutaran video perawatan bayi baru lahir
meliputi perawatan tali pusat, memandikan bayi dan cara pemberian asi.
Kegiatan tersebut akan melalui tahapan kegiatan sebagai berikut :
1) Mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan
2) Melakukan pengambilan gambar video perawatan bayi baru lahir
3) Melakukan editing video
4) Melakukan pemutaran video perawatan bayi baru lahir

Adapun penjelasan pengaktualisasian nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) dan


nilai kedudukan dan peran PNS dalam NKRI ketika melaksanakan
tahapan kegiatan adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan 4 Tahapan 1
Mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan. Adapun nilai-nilai
yang akan diaktualisasikan/diterapkan sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)
Pada saat melaksanakan kegiatan mempersiapkan alat
peraga yang akan digunakan, maka saya akan menerapkan nilai
aktualisasi yaitu tanggung jawab dengan cara mencatat dan
membuat susunan peralatan yang dibutuhkan agar alat peraga
yang akan digunakan siap dan lengkap sehingga ketika
pengambilan video dapat berjalan lancar.
b. Anti Korupsi (Bekerja Keras)

58
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan nilai anti
korupsi yaitu bekerja keras dengan cara memastikan
perlengkapan lengkap, mencari alat peraga yang dibutuhkan
sehingga isi video semakin jelas karena adanya alat peraga yang
lengkap.
Adapaun hasil/output pada tahapan ini adalah adanya alat peraga
yang siap digunakan.
2) Kegiatan 4 Tahapan 2
Melakukan pengambilan gambar video perawatan bayi baru lahir.
Adapun nilai-nilai yang akan diaktualisasikan/diterapkan sebagai
berikut :
a. Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada saat melaksanakan kegiatan melakukan pengambilan
gambar, maka saya akan menerapkan nilai akuntabilitas yaitu
kejelasan dengan cara ketika menjelasakan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, menggunakan kalimat yang
sederhana sehingga mudah dipahami dan menuliskan kembali
kalimat yang diucapkan ditampilkan didalam video agar penonton
lebih jelas ketika menerima informasi tersebut.
b. Anti korupsi (Berani)
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan nilai anti
korupsi yaitu berani dengan cara memperagakan sendiri dan
menjelaskan sendiri cara perawatan bayi baru lahir sehingga
dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan sikap
professional dalam mengerjakan tugas sesuai jabatan.
Adapun hasil/output pada tahapan ini adalah adanya pengambilan
gambar video cara perawatan bayi baru lahir
3) Kegiatan 4 Tahapan 3

59
Melakukan editing video. Adapun nilai-nilai yang akan
diaktualisasikan/diterapkan sebagai berikut :
a. Komitmen mutu (Inovatif)
Pada saat melaksanakan kegiatan melakukan editing video,
maka saya akan menerapkan nilai komitmen mutu yaitu inovatif
dengan cara mengembangkan isi video menggunakan tulisan
berwarna, menggunakan backsound dan ketepatan isi video.
Sehingga video yang akan ditampilkan menjadi lebih menarik dan
seru.
b. Anti Korupsi (Mandiri)
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan nilai anti
korupsi yaitu mandiri dengan cara mengerjakan editing video
sendiri dengan melibatkan sedikit peran orang lain sehingga dapat
mengembangkan kemampuan berpikir inovatif dan kreatif.
Adapun hasil/output tahapan ini adalah adanya video cara
perawatan bayi baru lahir yang sudah diedit.
4) Kegiatan 4 Tahapan 4
Melakukan pemutaran video perawatan bayi baru lahir. Adapun
nilai-nilai yang akan diaktualisasikan/diterapkan adalah sebagai
berikut:
a. Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada saat melaksanakan kegiatan melakukan pemutaran
video perawatan bayi baru lahir, maka saya akan menerapkan nilai
akuntabilitas yaitu kejelasan dengan cara sebelum memutar video
menjelaskan kepada ibu/pasien/klien tujuan pemutaran video
sehingga ibu/klien/pasien mengerti tujuan pemutaran video
tersebut.
b. Etika Publik (Memelihara dan Menjunjung Tinggi Etika Luhur)

60
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan nilai etika
publik yaitu memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur dengan
cara berbicara dengan sopan dan santun, berpakaian rapi dan
bersikap santun kepada ibu/klien/pasien sehingga ibu/klien/pasien
merasa lebih dihargai dan dapat memberikan perhatian ketika
menonton video tersebut.

Adapun hasil/output kegiatan ini adalah adanya pemutaran video cara


perawatan bayi baru lahir.

Kontribusi visi dan misi organisasi

Kontribusi terhadap visi dan misi RSUD Kabupaten Bangka


Selatan adalah dengan melakukan pemutaran video perawatan bayi
baru lahir meliputi perawatan tali pusat, memandikan bayi dan cara
pemberian asi sehingga diharapkan akan memberikan kontribusi
mendukung terwujudnya visi RSUD Kabupaten Bangka Selatan yaitu
terwujudnya Rumah Sakit Kabupaten Bangka Selatan, Mandiri, Maju,
Sejahtera dan Berdaya Saing dan diharapkan juga dapat mendukung
misi nomor 3 RSUD Kabupaten Bangka Selatan yaitu meningkatkan
pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau.

Penguatan Nilai-Nilai/ Motto Organisasi

Penguatan Nilai-Nilai/ motto organisasi di RSUD Kabupaten


Bangka Selatan yaitu dengan melakukan pemutaran video perawatan
bayi baru lahir meliputi perawatan tali pusat, memandikan bayi dan
cara pemberian asi sehingga diharapkan dapat meningkatkan
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien/klien sehingga
diharapkan dapat memperkuat nilai RSUD Kabupaten Bangka
Selatan nomor 4 dan 5 yaitu nilai sopan dan santun.

5. Kegiatan 5

61
Melakukan evaluasi kegiatan aktualisasi terhadap pengetahuan dan
keterampilan ibu tentang perawatan bayi baru lahir. Kegiatan melakukan
evaluasi kegiatan aktualisasi terhadap pengetahuan dan keterampilan ibu
tentang perawatan bayi baru lahir akan melalui tahapan sebagai berikut :
1) Memberikan kesempatan kepada ibu untuk mencoba mempraktikan
perawatan bayi baru lahir yang sudah didemonstrasikan
2) Mengamati/menilai cara ibu mempraktikan perawatan bayi baru lahir
3) Memberikan saran/tanggapan kepada ibu yang masih kurang tepat
dalam mempraktikan cara perawatan bayi baru lahir

Adapun penjelasan pengaktualisasian nilai-nilai dasar PNS (ANEKA)


dan nilai kedudukan dan peran PNS dalam NKRI ketika melaksanakan
tahapan kegiatan adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan 5 Tahapan 1
Memberikan kesempatan kepada ibu untuk mencoba
mempraktikan perawatan bayi baru lahir yang sudah
didemonstrasikan. Adapun nilai-nilai yang akan diaktualisasikan
/diterapkan sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (Kepercayaan)
Pada saat melaksanakan kegiatan memberikan
kesempatan kepada ibu untuk mempraktikan perawatan bayi baru
lahir, maka saya akan menerapkan nilai akuntabilitas yaitu
kepercyaan dengan cara mempercayai ibu/klien/pasien dapat
melakukan perawatan bayi yang sudah didemonstrasikan
sehingga dapat meningkatkan kemampuan ibu/pasien/klien dalam
merawat bayi baru lahir
b. Anti Korupsi (Adil)
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan nilai anti korupsi
yaitu Adil dengan cara memberikan kesempatan yang sama

62
kepada semua klien/pasien tanpa membeda-bedakan latar
belakangnya sehingga klien/pasien merasa nyaman dan merasa
tidak didiskriminasi.
c. Pelayanan publik (Responsif)
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan prinsip
pelayanan publik yaitu responsif dengan cara apabila ibu merasa
masih belum mengerti cara praktik perawatan bayi baru lahir maka
saya akan menjelaskan dan mendemonstrasikan bagian
perawatan bayi yang belum dimengerti oleh ibu sehingga
ibu/klien/pasien dapat merasa memiliki kepuasan terhadap
demonstrasi yang sudah diberikan

Adapun hasil/output dari tahapan ini adalah ibu/klien memperagakan


cara perawatan bayi baru lahir.

2) Kegiatan 5 Tahapan 2
Mengamati/menilai cara ibu mempraktikan perawatan bayi baru
lahir. Adapun nilai-nilai yang akan diaktualisasikan/diterapkan sebagai
berikut :
a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)
Pada saat melaksanakan kegiatan mengamati/menilai cara
ibu mempraktikan perawatan bayi baru lahir, maka saya akan
menerapkan nilai akuntabilitas yaitu tanggung jawab dengan cara
memperhatikan secara detail cara ibu mempraktikan perawatan
bayi sehingga ketika ibu mempraktikannya masih belum benar
maka akan diberikan koreksi atau saran agar ibu menjadi lebih
mengerti cara perawatan bayi baru lahir.
b. Akuntabilitas (Transparansi)
Pada saat melaksanaan tahapan ini juga, saya akan
melaksanakan nilai akuntabilitas yaitu transparansi dengan cara

63
menjelaskan dengan baik apabila masih ada tindakan ibu yang
kurang tepat ketika melakukan perawatan bayi baru lahir dan
memberikan saran dan masukan secara jelas sehingga
ibu/klien/pasien dapat lebih mengerti cara perawatan bayi baru
lahir.

Adapun hasil/output dari tahapan ini adalah adanya penilaian cara ibu
mempraktikan perawatan bayi baru lahir.

3) Kegiatan 5 Tahapan 3
Memberikan saran/tanggapan kepada ibu yang masih kurang
tepat dalam mempraktikan cara perawatan bayi baru lahir. Adapun
nilai-nilai yang akan diaktualisasikan/diterapkan sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (Kejelasan)
Pada saat melaksanakan kegiatan memberikan
saran/tanggapan kepada ibu yang masih kurang tepat dalam
mempraktikan cara perawatan bayi baru lahir, maka saya akan
menerapkan nilai akuntabilitas yaitu kejelasan dengan cara
menjelaskan menggunakan bahsa Indonesia atau bahasa daerah
yang lebih mudah dipahami oleh pasien, menyampaikan letak
salah atau masih belum tepat cara perawatan bayi dengan bahasa
sopan dan sederhana sehingga pasien/klien mengerti letak
kesalahan atau tindakan yang kurang tepat dalam melakukan
perawatan bayi tersebut.
b. Anti Korupsi (Kerja Keras)
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan nilai anti
korupsi yaitu kerja keras dengan cara melakukan demonstrasi
ulang apabila ibu/klien/pasien masih belum memahami cara
perawatan bayi baru lahir sehingga ibu/klien/pasien dapat
melakukan cara perawatan bayi baru lahir.

64
Adapun hasil/output dari tahapan ini adalah adanya saran/tanggapan
kepada ibu/klien yang masih kurang tepat ketika mempraktikan cara
perawatan bayi.

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Kontribusi terhadap visi dan misi RSUD Kabupaten Bangka


Selatan adalah dengan melakukan evaluasi kegiatan aktualisasi
terhadap pengetahuan dan keterampilan ibu tentang perawatan bayi
baru lahir diharapkan dapat meningkatkan kepuasan klien ketika
menerima pelayanan. Sehingga diharapkan dapat berkontribusi untuk
mendukung visi RSUD Kabupaten Bangka Selatan yaitu Terwujudnya
Rumah Sakit Kabupaten Bangka Selatan, Mandiri, Maju, Sejahtera
dan Berdaya Saing dan diharapkan juga mendukung misi nomor 3
rumah sakit yakni meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu
dan terjangkau.

Penguatan Nilai-nilai/Motto Organisasi

Penguatan nilai-nilai/motto organisasi di RSUD Kabupaten Bangka


Selatan yaitu dengan melakukan evaluasi kegiatan aktualisasi
terhadap pengetahuan dan keterampilan ibu tentang perawatan bayi
baru lahir diharapkan dapat meningkatkan kepuasan klien ketika
menerima pelayanan. Sehingga diharapkan dapat menguatkan nilai
organisasi nomor 4 dan 5 yakni sopan dan santun.

6. Kegiatan 6
Melaporkan hasil kegiatan yang telah dilakukan kepada mentor.
Kegiatan melaporkan hasil kegiatan yan telah dilakukan mentor akan
melalui tahapan kegiatan sebagai berikut:
1) Menyusun bukti-bukti dokumentasi berdasarkan kegiatan
2) Membuat laporan terkait kegiatan yang sudah dilaksanakan

65
3) Mencetak laporan yang telah dibuat dan disusun secara berurutan
4) Menyerahkan laporan hasil kegiatan kepada mentor

Adapun penjelasan pengaktualisasian nilai-nilai dasar PNS (ANEKA)


dan nilai kedudukan dan peran PNS dalam NKRI ketika melaksanakan
tahapan kegiatan adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan 6 Tahapan 1
Menyusun bukti-bukti dokumentasi berdasarkan kegiatan. Adapun
nilai-nilai yang akan diaktualisasikan/diterapkan sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (Transparansi)
Pada saat melaksanakan kegiatan menyusun bukti-bukti
dokumentasi berdasarkan kegiatan, maka saya akan menerapkan
nilai akuntabilitas yaitu transparansi dengan cara melampirkan foto
dan dokumentasi lainnya secara jelas setiap kegiatan aktualisasi
yang sudah dilakukan, disertai keterangan kapan kegiatan
tersebut dilakukan sehingga kegiatan aktualisasi yang dilakukan
terlaksana dengan baik dan jelas.
b. Anti Korupsi (Disiplin)
Pada tahapan ini juga, saya akan menerapkan nilai anti
korupsi yaitu disiplin dengan cara menysun setiap bukti kegiatan
secara rapi dan berurutan sehingga laporan dokumentasi dapat
dibaca dan dipahami dengan mudah.

Adapun hasil/output dari tahapan ini adalah adanya bukti dokumentasi


kegiatan.

2) Kegiatan 6 Tahapan 2
Membuat laporan terkait kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Adapun nilai-nilai yang akan diaktualisasikan/diterapkan sebagai
berikut :
a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)

66
Pada saat melaksanakan kegiatan membuat laporan terkait
kegiatan yang sudah dilaksanakan maka saya akan menerapkan
nilai akuntabilitas yaitu tanggung jawab dengan cara mengerjakan
laporan kegiatan sesuai dengan kegiatan aktualisasi yang sudah
dilaksanakan sehingga kegiatan aktualisasi yang dilakukan dapat
dipertanggungjawabkan dan memiliki bukti yang jelas.
b. Anti Korupsi (Mandiri)
Pada tahapan ini juga, saya akan menerapkan nilai anti
korupsi yaitu mandiri dengan cara mengerjakan sendiri laporan
kegiatan aktualisasi yang sudah dilakukan sehingga dapat
mengembangkan kemampuan berpikir dan berdaya guna efektif.

Adapun hasil/output dari tahapan ini adalah adanya laporan kegiatan


yang sudah dilaksanakan.

3) Kegiatan 6 Tahapan 3
Mencetak laporan yang telah dibuat dan disusun secara berurutan.
Adapun nilai-nilai yang akan diaktualisasikan/diterapkan sebagai
berikut :
a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)
Pada saat melaksanakan kegiatan mencetak laporan yang
telah dibuat, maka saya akan menerapkan nilai akuntabilitas yaitu
tanggung jawab dengan cara sebelum mencetak memastikan
kembali semua laporan dan bukti dokumentasi sudah lengkap
sehingga laporan yang sudah dibuat sesuai dengan keinginan.
b. Akuntabilitas (Konsistensi)
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan nilai
akuntabilitas yaitu konsistensi dengan cara laporan disusun secara
berurutan dan lengkap sehingga laporan yang dibuat sudah baik
dan sesuai keinginan.

67
Adapun hasil/output dari tahapan ini adalah adanya laporan yang
sudah dicetak dan disusun berurutan.

4) Kegiatan 6 Tahapan 4
Menyerahkan laporan hasil kegiatan kepada mentor. Adapun nilai-
nilai yang akan diaktualisasikan/diterapkan sebagai berikut :
a. Etika Publik (Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja
kepada publik)
Pada saat melaksanakan kegiatan menyerahkan laporan
hasil kegiatan kepada mentor, maka saya akan menerapkan nilai
etika publik yaitu mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja
kepada publik dengan cara memberikan sendiri laporan tersebut
secara lengkap kepada mentor sehingga mentor dapat menerima
laporan aktualisasi kegiatan sebagai bentuk pertanggung jawaban
saya dalam melaksanakan kegiatan aktualiasasi.
b. Anti Korupsi (Mandiri)
Pada tahapan ini juga saya akan menerapkan nilai
akuntabilitas yaitu mandiri dengan cara memberikan sendiri
kepada mentor laporan kegiatan aktualisasi tersebut tanpa
diwakilkan oleh orang lain sehingga dapat memastikan mentor
menerima sendiri laporan tersebut.

Adapun hasil/output dari tahapan ini adalah adanya penyerahan


laporan kepada mentor.

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Kontribusi terhadap visi dan misi RSUD Kabupaten Bangka


Selatan adalah dengan melaporkan hasil kegiatan yang telah

68
dilakukan kepada mentor diharapkan dapat membentuk SDM yang
professional. Sehingga diharapkan dapat berkontribusi mendukung
visi RSUD Kabupaten Bangka Selatan yaitu Terwujudnya Rumah
Sakit Kabupaten Bangka Selatan, Mandiri, Maju, Sejahtera dan
Berdaya Saing dan diharapkan dapat mendukung misi RSUD
Kabupaten Bangka Selatan nomor 1 yakni Tersedianya SDM yang
memiliki kompetensi, kompetisi, professional, bermoral dan sesuai
dengan kebutuhan standar rumah sakit.

Penguatan Nilai-nilai/ Motto Organisasi

Penguatan nilai-nilai/ Motto organisasi di RSUD Kabupaten


Bangka Selatan yaitu dengan melaporkan hasil kegiatan yang telah
dilakukan kepada mentor sehingga diharapkan dapat membentuk
SDM yang professional. Sehingga diharapkan dapat menguatkan nilai
organisasi Nomor 4 dan 5 yakni sopan dan santun.

3.5 Jadwal Rencana Kegiatan


Kegiatan yang telah diuraikan diatas akan dilaksanakan selama masa off
campus atau masa habituasi dimana penulis akan melaksanakan aktualisasi
di UPT RSUD Kab. Bangka Selatan dengan jadwal sebagai berikut :

69
Tabel 3.3 Jadwal rencana kegiatan aktualisasi

Pelaksanaan Kegiatan
No. Kegiatan Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Melaksanakan konsultasi dengan mentor
terkait kegiatan aktualisasi
2. Membuat leaflet perawatan bayi dan
mempersiapkan alat peraga yang akan
digunakan
3. Memberikan komunikasi, informasi dan
edukasi (KIE) tentang perawatan bayi baru
lahir
4. Melakukan pemutaran video perawatan
bayi baru lahir meliputi perawatan tali
pusat, memandikan bayi dan cara
pemberian asi
5. Melakukan evaluasi kegiatan aktualisasi
terhadap pengetahuan dan keterampilan
ibu tentang perawatan bayi baru lahir
6. Melaporkan hasil kegiatan yang telah
dilakukan kepada mentor

70
BAB IV

CAPAIAN AKTUALISASI

5.1 Deskripsi Core Isu dan Startegi Penyelesainnya

Berdasarkan isu yang terpilih (core issue) yaitu masih rendahnya


pemahaman ibu nifas tentang pentingnya gizi bagi ibu selama masa nifas
dan menyusui di RSUD Kabupaten Bangka Selatan maka saya berupaya
untuk mengoptimalkan kegiatan untuk dapat memecahkan masalah
tersebut. Karena apabila masalah/isu tersebut belum dapat diselesaikan
maka akan berpengaruh terhadap pencapaian visi, misi dan penguatan
nilai-nilai organisasi yang telah ditetapkan. Sebagaimana disebutkan
diatas jika core issue itu tidak dapat dipecahkan maka akan
mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :

1. Bayi mendapat perawatan yang tidak sesuai sehingga bayi merasa


tidak nyaman dan bayi rewel
2. Dalam bentuk kasus berat dapat menimbulkan resiko yang buruk bagi
bayi
3. Ibu merasa tidak mampu mengurusi bayinya
4. Tradisi dalam masyarakat yang memiliki dampak buruk pada bayi
akan terus terjadi
5. Bidan belum melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga
berpengaruh terhadap kualitas kesehatan kelompok masyarakat.

Pemecahan gagsan untuk menyelesaikan core issue tersebut yaitu


dengan melaksanakan kegiatan melalui tahapan-tahapannya dengan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dan juga mengaktualisasikan
nilai kedudukan dan peran PNS dalam NKRI. Hasil pelaksaan kegiatan
dan tahapan-tahapannya bermanfaat bagi bidang tugas saya namun juga

71
secara umum akan bermanfaat lebih luas yaitu manfaat yang dirasakan
oleh pihak-pihak pemangku kepentingan/ stakeholder.

5.2 Jadwal Aktualisasi

Kegiatan yang telah diuraikan diatas telah dilaksanakan selama masa off
kampus, dimana saya melaksanakan yaitu Di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Bangka Selatan.

Tabel 4.1
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Agustu
Juli Bukti
No. Kegiatan s
Kegiatan
3 4 1 2
18- 26- 2- 9-
23 31 7 14
1. Melaksanakan konsultasi Foto dan
dengan mentor terkait kegiatan dokumen
aktualisasi
2. Membuat leaflet perawatan bayi Foto,
dan mempersiapkan alat dokumen
peraga yang akan digunakan dan leaflet
3. Memberikan komunikasi, Foto, dan
informasi dan edukasi (KIE) dokumen
tentang perawatan bayi baru
lahir
4. Melakukan pemutaran video Foto,
perawatan bayi baru lahir dokumen
meliputi perawatan tali pusat, dan video
memandikan bayi dan cara

72
pemberian asi
5. Melakukan evaluasi kegiatan Foto dan
aktualisasi terhadap dokumen
pengetahuan dan keterampilan
ibu tentang perawatan bayi baru
lahir
6. Melaporkan hasil kegiatan yang Foto dan
telah dilakukan kepada mentor dokumen

5.3 Hasil Pelaksanaan Aktualisasi

Berdasarkan kegiatan aktualisasi yang telah saya laksanakan di UPT


RSUD Kabupaten Bangka Selatan dari tanggal 17 Juli sampai 14
Agustus 2021 terdiri dari 5(lima) kegiatan yaitu :

1. Melaksanakan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan aktualisasi


2. Membuat leaflet perawatan bayi dan mempersiapkan alat peraga
yang akan digunakan
3. Memberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang
perawatan bayi baru lahir
4. Melakukan pemutaran video perawatan bayi baru lahir meliputi
perawatan tali pusat, memandikan bayi dan cara pemberian asi
5. Melakukan evaluasi kegiatan aktualisasi terhadap pengetahuan dan
keterampilan ibu tentang perawatan bayi baru lahir
6. Melaporkan hasil kegiatan yang telah dilakukan kepada mentor

Maka uraian kegiatan yang telah saya aktualisasikan akan saya jelaskan
satu pesatu sebagai berikut :

KEGIATAN 1

73
Melaksanakan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan
aktualisasi.

Melaksanakan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan aktualisasi


sangat penting dilakukan guna membangun kominkasi dan kerjasama
yang baik antara rumah sakit dan bidan di rumah sakit umum daerah
Kabupaten Bangka Selatan sehingga kegiatan aktualisasi dapat
terokoordinasi dan terlaksana dengan baik.

Kegiatan ini telah saya laksanakan selama hari dari tanggal 18 juli- 19
juli 2021 di ruangan staff keperawatan RSUD Kabupaten Bangka
Selatan. Kegiatan tersebut telah saya aktualisasikan sesuai tahapan
yang telah saya rancang/rencanakan sebelumnya dan setiap kegiatan
yang saya lakukan telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi) dan juga nilai-nilai kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
(Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan WoG). Pelaksnaan tahapan
tersebut akan saya uraikan sebagai berikut:

1. Kegiatan 1 Tahapan 1
(Mempersiapkan bahan/materi konsultasi berupa jadwal, design
leaflet dan alat peraga tentang pelaksanaan aktualisasi)
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari minggu tanggal 18 Juli
2021 bertempat di rumah saya. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan
dan peran PNS dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan
ini yaitu sebagai berikut :
a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)

Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan mempersiapkan bahan


dan materi konsultasi berupa jadwal, design leaflet dan alat peraga
yang akan digunakan, saya telah mengaktualisasikan nilai
akuntabilitas yaitu tanggung jawab dan telah saya lakukan dengan

74
cara mempersiapkan bahan dan materi yang baik dan sistematis,
design leflet yang menarik dan mencatat semua alat peraga yang
akan digunakan sehingga ketika konsultasi dapat menyampaikan
dengan baik kepada mentor.

b. Anti Korupsi (Mandiri)

Pada tahapan ini saya juga telah mengaktualisasikan nilai anti korupsi
yakni mandiri dan telah saya lakukan dengan cara mempersiapkan
bahan dan materi, membuat design leaflet dengan tidak bergantung
banyak dengan orang lain sehingga mengoptimalkan kemampuan
dan daya pikir untuk bekerja secara efektif.

Dokumentasi

Adapun hasil/output melaksanakan kegiatan 1 tahapan 1 ini adalah :

a. Foto melaksanakan kegiatan 1 tahapan 1


Gambar 4.1
Kegiatan 1 Tahapan 1

b. Dokumen bahan konsultasi dengan mentor


Gambar 4.2

75
Kegiatan 1 Tahapan 1

c. Screnshoot video kegiatan 1 tahapan 1


Gambar 4.3
Kegiatan 1 Tahapan 1

2. Kegiatan 1 Tahapan 2
(Menjelaskan kepada mentor tentang pelaksanaan kegiatan
aktualisasi yang akan dilakukan)
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 19 Juli 2021
bertempat diruang staff keperawatan RSUD Kabupaten Bangka

76
Selatan. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai
berikut:
a. Akuntabilitas (Kejelasan)

Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan menjelaskan kepada


mentor tentang pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang akan
dilakukan, saya telah mengaktualisasikan nilai akuntabilitas yaitu
kejelasan dan telah saya lakukan dengan cara berbicara yang baik,
menggunakan bahasa Indonesia yang benar dan menjelaskan secara
rinci rangkaian kegiatan aktualisasi yang telah saya lakukan sehingga
mentor mengerti dan memahami pelaksanaan kegiatan aktualisasi
yang akan dilakukan.

b. Etika Publik (Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika


luhur)

Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai etika publik yakni
memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur dan telah saya
lakukan dengan cara mengucapkan terima kasih kepada mentor
terlebih dahulu karena sudah diberikan kesempatan untuk
menjelaskan rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan dan
berbicara yang sopan, ramah dengan menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan benar sehingga komunikasi berjalan dengan
lancar, dipahami dan mentor merasa dihormati sebagai atasan.

Dokumentasi

Adapun hasil/output melaksanakan kegiatan 1 tahapan 2 adalah :

a. Foto melaksanakan kegiatan 1 tahapan 2


Gambar 4.4
Kegiatan 1 Tahapan 2

77
b. Dokumen kegiatan 1 tahapan 2
Gambar 4.5
Kegiatan 1 Tahapan 2

c. Screenshoot video kegiatan 1 tahapan 2


Gambar 4.6
Kegiatan 1 Tahapan 2

78
3. Kegiatan 1 Tahapan 3

(Mendengarkan saran dan pendapat mentor)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 19 Juli 2021
bertempat di ruang staff keperawatan RSUD Kabupaten Bangka Selatan.
Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah
saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut :

a. Etika Publik (Menghargai Komunikasi, konsultasi dan kerjasama)

Pada saat melaksanakan kegiatan mendengarkan saran dan pendapat


mentor tentang rancangan kegiatan yang akan dilakukan, saya telah
menerapkan nilai etika publik yaitu menghargai komunikasi, konsultasi
dan kerja sama dan telah saya lakukan dengan cara mendengarkan
dengan seksama saran yang disampaikan oleh mentor, mencatat hal-hal
penting yang disampaikan oleh mentor dan tidak menyela ketika mentor
memberikan pendapatnya sehingga mentor merasa lebih dihargai dan
komunikasi dapat berjalan serta kesepakatan rancangan tercapai.

b. Anti Korupsi (Peduli)

Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai anti korupsi yakni
peduli dan telah saya lakukan dengan cara memperhatikan saran yang
diberikan oleh mentor, mengajukan pertanyaan atas saran yang diberikan

79
oleh mentor yang masih belum dipahami dan mempertimbangkan saran
atau pendapat yang diberikan oleh mentor sehingga kegiatan aktualisasi
berjalan dengan baik dan jelas.

Dokumentasi

Adapun hasil/output melaksanakan kegiatan 1 tahapan 3 adalah :

a. Foto Melaksanakan kegiatan 1 tahapan 3


Gambar 4.7
Kegiatan 1 Tahapan 3

b. Dokumen kegiatan 1 Tahapan 3


Gambar 4.8
Kegiatan 1 Tahapan 3

80
c. Screenshoot video kegiatan 1 tahapan 3
Gambar 4.9
Kegiatan 1 Tahapan 3

4. Kegiatan 1 Tahapan 4

(Membuat kesimpulan dari saran dan pendapat yang diberikan oleh


mentor)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 19 Juli 2021
bertempat di ruang staff keperawatan RSUD Kabupaten Bangka Selatan.
Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah
saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut :

a. Akuntabilitas (Kejelasan)

Pada saat melaksanakan kegiatan membuat kesimpulan saran dan


pendapat yang diberikan oleh mentor, saya telah menerapkan nilai
akuntabilitas yaitu kejelasan dan telah saya lakukan dengan cara
menyampaikan kesimpulan dari saran dan pendapat yang telah diberikan
mentor dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik sehingga
mentor dapat menilai penarikan kesimpulan yang saya buat sudah sesuai
dengan saran dan pendapat mentor.

b. Anti Korupsi (Mandiri)

81
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai Anti Korupsi yaitu
mandiri dan telah saya lakukan dengan cara membuat kesimpulan atas
dasar pemikiran sendiri sehingga mengembangkan kemampuan berpikir
cepat sesuai dengan tugasnya.

c. Pelayanan Publik (Responsif)

Selain itu, pada tahapan kegiatan ini juga saya telah menerapkan prinsip
pelayanan publik yaitu responsif dan telah saya lakukan dengan cara
memberikan tanggapan pada saran dan pendapat yang disampaikan
oleh mentor sehingga mentor merasa setiap saran dan tanggapan yang
diberikan dipahami dan maksud serta tujuan tersampaikan dengan baik.

Dokumentasi

Adapun hasil/output melaksanakan kegiatan 1 tahapan 4 adalah :

a. Foto melaksanakan kegiatan 1 Tahapan 4


Gambar 4.10
Kegiatan 1 Tahapan 4

b. Dokumentasi Kegiatan 1 Tahapan 4


Gambar 4.11

82
Kegiatan 1 Tahapan 4

c. Screenshoot video Kegiatan 1 Tahapan 4


Gambar 4.12
Kegiatan 1 Tahapan 4

5. Kegiatan 1 Tahapan 5

(Meminta persetujuan mentor untuk melakukan kegiatan yang akan


dilaksanakan)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 19 Juli 2021
bertempat di ruang staff keperawatan RSUD Kabupaten Bangka Selatan.

83
Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah
saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut :

a. Etika Publik (Mengutamakan kepemimpinan berkualitas)

Pada saat melaksanakan kegaiatan meminta persetujuan mentor untuk


melakukan kegiatan yang akan dilaksanakan, saya telah menerapkan
nilai etika publik yaitu mengutamakan kepemimpinan yang berkualitas
dan telah saya lakukan dengan cara setiap kegiatan aktualisasi yang
dilakukan diketahui oleh mentor terlebih dahulu sehingga setiap
pelaksanaan kegiatan mendapat dukungan dari mentor.

b. Anti Korupsi (Disiplin)

Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai anti korupsi yakni
disiplin dan telah saya lakukan dengan cara menaati waktu janji temu
untuk meminta persetujuan, mentor meminta untuk bertemu sebelum jam
12.00 di ruangan beliau. Sebelum pukul 12.00 saya sudah berada
diruangan beliau, dan memastikan seluruh kegiatan aktualisasi yang
dilakukan sudah diketahui dan disetujui dengan mentor sehingga seluruh
kegiatan aktualisasi berjalan dengan baik dan mendapat dukungan dari
rumah sakit khususnya mentor dan teman sejawat (bidan).

Dokumentasi

Adapun hasil/output melaksanakan kegiatan 1 tahapan 5 adalah:

a. Foto Melaksanakan Kegiatan 1 Tahapan 5


Gambar 4.13
Kegiatan 1 Tahapan 5

84
b. Dokumentasi Kegiatan 1 Tahapan 5
Gambar 4.14
Kegiatan 1 Tahapan 5

Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi

Kontribusi terhadap visi dan misi RSUD Kabupaten Bangka Selatan


adalah dengan melakukan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan
aktualisasi tersebut maka terbangun komunikasi dan kerja sama yang

85
baik antara kasi keperawatan (mentor) dan bidan di RSUD. Sehingga
berkontribusi mendukung terwujudnya visi RSUD Kabupaten Bangka
Selatan yaitu terwujudnya Rumah Sakit Kabupaten Bangka Selatan,
Mandiri, Maju, Sejahtera dan Berdaya Saing dan juga berkontribusi
mendukung tercapainya misi RSUD khususnya misi RSUD nomor 4 yakni
menjalin kerjasama dengan pihak swasta dan instansi pemerintah untuk
ikut ambil bagian dalam pembangunan dan pengembangan rumah sakit
umum daerah.

Penguatan Nilai-Nilai/Motto Organisasi

Penguatan nilai-nilai/Motto Organisasi di RSUD Kabupaten Bangka


Selatan yaitu dengan melakukan konsultasi dengan mentor terkait
kegiatan aktualisasi terbangun komunikasi dan kerjasama yang baik
sehingga memperkuat nilai/motto organisasi RSUD Kabupaten Bangka
Selatan khususnya nilai/motto nomor 4 dan 5 yaitu nilai sopan, dan
santun.

Manfaat Kegiatan

Adapun manfaat kegiatan ini bagi pimpinan (Direktur Rumah Sakit)


adalah untuk menjalin komunikasi yang baik dan untuk mendapatkan
paparan secara detail mengenai kegiatan aktualisasi, sedangkan manfaat
bagi stakeholder dalam hal ini tenaga kesehatan yaitu bidan lainnya
dapat dijadikan contoh bagi tenaga kesehatan lain bahwa setiap kegiatan
wajib dikonsultasikan dengan atasan.

KEGIATAN 2

Membuat leaflet perawatan bayi dan mempersiapkan alat peraga


yang akan digunakan

86
Membuat leaflet perawatan bayi dan mempersiapkan alat peraga yang
akan digunakan sangat penting dilakukan untuk meningkatkan pemberian
pelayanan yang optimal kepada klien/pasien sehinga klien/pasien merasa
puas dengan pelayanan yang diberikan.

Kegiatan ini telah saya laksanakan selama 4 hari dari tanggal 19 Juli
sampai 21 Juli 2021 dilaksanakan dirumah dan tempat percetakan.
Kegiatan tersebut telah saya aktualisasikan sesuai tahapan yang telah
saya rancang/rencanakan sebelumnya dan setiap tahapan kegiatan yang
saya lakukan telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dan nilai
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI. Pelaksanaan tahapan tersebut
saya uraikan sebagai berikut:

1. Kegiatan 2 Tahapan 1

(Mencari referensi materi dan design yang menarik di internet serta


mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 19 Juli 2021
bertempat di rumah. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai
berikut:

a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)

Pada saat melaksanakan kegiatan mencari referensi materi dan design


yang menarik di internet serta mempersiapkan alat peraga yang akan
digunakan, saya telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu tanggung
jawab dan telah saya lakukan dengan cara mencari materi yang memiliki
sumber yang jelas dan valid, dan mencari design leaflet yang menarik
sehingga ketika pelaksanaan kegiatan informasi yang disampaikan benar
dan leaflet yang dibuat menarik agar meningkatkan kepuasan pelayanan
pasien/klien terhadap informasi yang diberikan.

87
b. Anti Korupsi (Mandiri)

Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
mandiri dan telah saya lakukan dengan cara mencari sendiri dan tidak
terlalu bergantung kepada banyak orang untuk mencari materi/referensi
yang benar dan design leaflet yang menarik sehingga saya dapat
mengembangkan kemampuan dan bekerja secara efektif.

Dokumentasi

Adapun hasil/output melaksanakan kegiatan 2 tahapan 1 adalah :

a. Foto melaksanakan kegiatan 2 tahapan 1


Gambar 4.15
Kegiatan 2 Tahapan 1

b. Dokumen kegiatan 2 tahapan 1


Gambar 4.16
Kegiatan 2 Tahapan 1

88
c. Screenshoot video kegiatan 2 tahapan 1
Gambar 4.17
Kegiatan 2 Tahapan 1

89
2. Kegiatan 2 Tahapan 2

(Melakukan konsultasi dengan mentor terkait design dan materi di


leaflet yang sudah dibuat)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Rabu, 21 Juli 2021 melalui
WhatssApp. Nilai-nilai dasar PNS dan Kedudukan dan peran PNS telah
saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut :

a. Akuntabilitas (Transparansi)

Pada saat melaksanakan kegiatan konsultasi dengan mentor terkait


design dan materi di leaflet yang sudah dibuat, saya telah menerapkan
nilai akuntabilitas yaitu transparansi dan telah saya lakukan dengan cara
memaparkan secara jelas, rinci dan berurutan materi dan design yang
saya buat beserta menuliskan sumbernya sehingga terbentuk komunikasi
yang jelas dan data yang digunakan bersifat transparan atau jelas.

b. Etika Publik (Memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur)

Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai etika publik yaitu
memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur dan telah saya lakukan
dengan cara ketika melakukan konsultasi berbicara dengan sopan,
ramah, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan
menggunakan pakaian yang rapi dan sopan sehingga konsultasi yang
dilakukan berjalan baik dan lancar.

c. WoG (Sinkronisasi)

Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai WoG yaitu
sinkronisasi dan telah saya lakukan dengan cara menyamakan pendapat
antara saya dan mentor yaitu dengan mencatat setiap saran atau
pendapat yang diberikan oleh mentor, menanyakan kembali saran atau

90
pendapat yang masih belum dipahami sehingga memiliki kesepakatan
atau pemahaman yang sama tentang materi dan design leaflet tersebut.

Dokumentasi

Adapun hasil/output melaksanakan kegiatan 2 tahapan 2 adalah :

a. Foto Melaksanakan Kegiatan 2 Tahapan 2


Gambar 4.18
Kegiatan 2 Tahapan 2

b. Dokumentasi Kegiatan 2 Tahapan 2


Gambar 4.19
Kegiatan 2 Tahapan 2

91
3. Kegiatan 2 Tahapan 3

(Membuat leaflet berdasarkan kreasi sendiri dan atas saran mentor)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Rabu, 21 Juli 2021
bertempat di rumah. Nilai-nilai dasar PNS dan Kedudukan dan Peran
PNS dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu
sebagai berikut:

a. Komitmen Mutu (Inovatif)

Pada tahapan membuat leaflet, saya telah menerapkan nilai komitmen


mutu yaitu inovatif dan telah saya lakukan dengan cara membuat design
leaflet cara perawatan bayi yang menarik dan menggunakan bahasa
sederhana yang lebih mudah dipahami oleh pembaca sehingga
pembaca/pasien/klien dapat memahami informasi yang diberikan dalam
leaflet tersebut yakni cara perawatan bayi baru lahir.

b. Anti Korupsi (Mandiri)

Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
mandiri dan telah saya lakukan dengan cara membuat leaflet sendiri atau

92
tanpa bantuan banyak dari orang lain sehingga saya dapat
mengembangkan kemampuan dan meningkatkan daya pikir guna untuk
bersikap lebih efektif.

Dokumentasi

Adapun hasil/output melaksanakan kegiatan 2 tahapan 3 adalah

a. Foto Melaksanakan kegiatan 2 tahapan 3


Gambar 4.20
Kegiatan 2 Tahapan 3

b. Dokumentasi Kegiatan 2 Tahapan 3


Gambar 4.21
Kegiatan 2 Tahapan 3

93
4. Kegiatan 2 Tahapan 4

(Mencetak Leaflet)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis, 22 Juli 2021
bertempat di tempat percetakan di Toboali. Nilai-nilai dasar PNS dan
Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada
tahapan ini yaitu sebagai berikut :

a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)

Pada saat melaksanakan kegiatan mencetak leaflet saya telah


menerapkan nilai akuntabilitas yakni tanggung jawab dan telah saya
lakukan dengan cara sebelum mencetak leaflet memastikan kembali
design yang dibuat menarik, tulisan yang terdapat didalam leaflet jelas
dan dapat terbaca sehingga leaflet yang dicetak dapat digunakan
sebagai media informasi dengan baik.

b. Anti Korupsi (Mandiri)

Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
mandiri dan telah saya lakukan dengan cara sebelum mencetak leaflet

94
saya memilih sendiri jenis kertas yang digunakan untuk leaflet sehingga
leaflet yang sudah dicetak sesuai dengan keinginan yang diharapkan.

Dokumentasi

Adapun hasil/output melaksanakan kegiatan 2 tahapan 4 adalah

a. Foto melaksanakan kegiatan 2 tahapan 4


Gambar 4.22
Kegiatan 2 Tahapan 4

b. Dokumentasi kegiatan 2 tahapan 4


Gambar 4.23
Kegiatan 2 Tahapan 4

95
Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi

Kontribusi terhadap visi dan misi RSUD Kabupaten Bangka Selatan


adalah dengan membuat leaflet perawatan bayi dan mempersiapkan alat
peraga yang akan digunakan terbentuk SDM yang memiliki kompetensi
dan professional sesuai kebutuhan rumah sakit. Sehingga berkontribusi
dalam mendukung terwujudnya visi RSUD Kabupaten Bangka Selatan
yaitu terwujudnya Rumah Sakit Kabupaten Bangka Selatan, mandiri,
maju, sejahtera dan berdaya saing dan juga berkontribusi mendukung
tercapainya misi RSUD khususnya misi RSUD nomor 1 yaitu tersedianya
SDM yang memiliki kompetensi, kompetisi, professional, bermoral dan
sesuai dengan kebutuhan standar rumah sakit.

Penguatan Nilai-Nilai/Motto Organisasi

Penguatan nilai-nilai/motto organisasi di RSUD Kabupaten Bangka


Selatan adalah dengan membuat leaflet perawatan bayi dan
mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan terbentuk SDM yang
memiliki kompetensi dan professional sesuai kebutuhan RSUD Sehingga
memperkuat nilai/motto organisasi RSUD Kabupaten Bangka Selatan
khususnya nilai/motto Nomor 4 dan 5 yaitu sopan dan santun.

Manfaat Kegiatan

96
Adapun manfaat kegiatan ini bagi pimpinan (direktur) adalah untuk
mempersiapkan pemberian pelayanan yang optimal kepada pasien di
RSUD, Sedangkan manfaat bagi stakeholder dalam hal ini tenaga
kesehatan yaitu bidan lainnya adalah untuk dapat dijadikan contoh
bahwa setiap kegiatan meningkatkan pelayanan kepada pasien perlu
menggunakan media yang menarik agar pelayanan dapat optimal.

KEGIATAN 3

Memberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang


perawatan bayi baru lahir.

Melakukan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang perawatan


bayi baru lahir sangat penting dilakukan untuk memberikan pelayanan
yang optimal kepada pasien di RSUD Kabupaten Bangka Selatan.

Kegiatan ini telah saya laksanakan selama dua hari hari pada tanggal
4,17,18 Agustus 2021 di ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka
Selatan. Kegiatan tersebut telah saya aktualisasikan sesuai tahap-
tahapan yang telah saya rancang/rencanakan sebelumnya dan setiap
kegiatan yang saya lakukan telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi) dan juga nilai-nilai kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI (Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan WoG).
Pelaksanaan tahapan tersebut akan saya uraikan sebagai berikut:

1. Kegiatan 3 Tahapan 1

(Memberikan leaflet perawatan bayi baru lahir)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 4 dan 18 Agustus 2021
bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan. Nilai-nilai

97
dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya
aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:

a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)

Pada saat melaksanakan kegiatan memberikan leaflet perawatan bayi


baru lahir, saya telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu tanggung
jawab dan telah saya lakukan dengan cara memastikan leaflet yang
diberikan kepada pasien/klien dalam keadaan baik atau tidak rusak
sehingga leaflet dibaca dan digunakan sebagai media informasi.

b. Etika Publik (Memelihara dan menjunjung tinggi etika publik)

Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai etika publik yaitu
memelihara dan menjunjung tinggi etika publik dan telah saya lakukan
dengan cara berbicara dengan sopan dan ramah, menggunakan bahasa
Indonesia atau daerah (disesuaikan dengan keadaan klien/pasien) yang
baik dan benar sehingga pasien/klien merasa nyaman ketika diberikan
leaflet tersebut.

Dokumentasi

Adapun hasil/output melaksanakan kegiatan 3 tahapan 1 adalah:

a. Foto melaksanakan kegiatan 3 tahapan 1


Gambar 4.24
Kegiatan 3 Tahapan 1

98
b. Foto dokumentasi Kegiatan 3 Tahapan 1
Gambar 4.25
Kegiatan 3 Tahapan 1

2. Kegiatan 3 Tahapan 2

(Memberikan KIE tentang perawatan bayi baru lahir)

99
Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 4 dan 18 Agustus 2021
bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan. Nilai-nilai
dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya
aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:

a. Akuntabilitas (Kejelasan)

Pada saat melaksanakan pemberian KIE perawatan bayi baru lahir, saya
telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu kejelasan dan telah saya
lakukan dengan cara berbicara menggunakan bahasa Indonesia atau
daerah yang baik dan benar (disesuaikan dengan keadaan klien/pasien)
dengan menggunakan kata-kata yang sederhana sehingga dipahami oleh
orang awam sehingga pasien/klien dapat mengerti dan memahami cara
perawatan bayi baru lahir.

b. Etika Publik (Memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur)

Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai etika publik yaitu
memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur dan telah saya lakukan
dengan cara berbicara dengan sopan dan ramah, bersikap sopan dan
ramah serta berpakaian rapi sehingga klien/pasien merasa dihormati dan
meningkatkan kepuasan klien dengan pemberian KIE yang dilakukan.

Dokumentasi

Adapun hasil/output melaksanakan kegiatan 3 tahapan 2 adalah:

a. Foto Melaksanakan kegiatan 3 tahapan 2


Gambar 4.26
Kegiatan 3 Tahapan 2

100
b. Dokumentasi Kegiatan 3 Tahapan 2
Gambar 4.27
Kegiatan 3 Tahapan 2

3. Kegiatan 3 Tahapan 3

(Melakukan demonstrasi cara perawatan bayi baru lahir kepada ibu


dan keluarga (memandikan bayi baru lahir, perawatan tali pusat dan
pemberian asi)).

Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 4 dan 18 Agustus 2021
bertempat di Ruang Delima, RSUD Kabupaten Bangka Selatan. Nilai-nilai

101
dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya
aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:

a. Akuntabilitas (Kejelasan)

Pada saat melakukan kegiatan demonstrasi cara perawatan bayi baru


lahir, saya telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu kejelasan dan telah
saya lakukan dengan cara berbicara dengan menggunakan bahasa
Indonesia atau daerah (disesuaikan dengan kondisi pasien) dengan
menggunakan kalimat yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh
orang awam dan ketika melakukan demonstrasi melakukannya dengan
gerakan pelan sehingga cara perawatan bayi baru lahir mudah dipahami
oleh pasien/klien.

b. Etika Publik (Memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur)

Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai etika publik yaitu
memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur dan telah saya lakukan
dengan cara berbicara dengan sopan dan ramah, menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, bersikap sopan serta berpakaian rapi dan
sopan sehingga ibu/klien/pasien merasa lebih dihargai dan
ibu/klien/pasien memberikan perhatian penuh pada saat pelaksanaan
kegiatan demonstrasi perawatan bayi baru lahir.

Dokumentasi

Adapun hasil/output melaksanakan kegiatan 3 tahapan 3 adalah:

a. Foto Melaksanakan kegiatan 3 tahapan 3


Gambar 4.28
Kegiatan 3 Tahapan 3

102
b. Dokumentasi Kegiatan 3 Tahapan 3
Gambar 4.29
Kegiatan 3 Tahapan 3

Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi

Kontribusi terhadap visi dan misi RSUD Kabupaten Bangka Selatan


adalah dengan memberikan KIE perawatan bayi baru lahir meningkatkan
kepuasan klien ketika menerima pelayanan. Sehingga memberikan
kontribusi mendukung visi RSUD Kabupaten Bangka Selatan yaitu

103
Terwujudnya Rumah Sakit Kabupaten Bangka Selatan, Mandiri, Maju,
Sejahtera dan Berdaya Saing dan juga berkontribusi mendukung
tercapainya misi RSUD khususnya misi RSUD nomor 3 yaitu
meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau.

Penguatan nilai-nilai/Motto Organisasi

Penguatan nilai-nilai/ motto organisasi di RSUD Kabupaten Rumah Sakit


yaitu dengan memberikan KIE perawatan bayi baru lahir meningkatkan
kepuasan klien ketika menerima pelayanan. Sehingga memperkuat
nilai/motto organisasi RSUD Kabupaten Bangka Selatan khususnya
nilai/motto Nomor 1 – Nomor 5 nilai Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan
Santun.

Manfaat Kegiatan

Adapun manfaat kegiatan ini bagi pimpinan (direktur) adalah untuk


meningkatkan pelayanan optimal dan meningkatkan citra yang baik bagi
RSUD Kabupaten Bangka Selatan. Sedangkan manfaat bagi stakeholder
dalam hal ini pasien yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan pasien dalam merawat bayi dan memberikan pelayanan
yang optimal kepada pasien.

KEGIATAN 4

Kegiatan melakukan pemutaran video perawatan bayi baru lahir


meliputi perawatan tali pusat, memandikan bayi dan cara pemberian
asi

Melakukan kegiatan pemutaran video perawatan bayi baru lahir sangat


penting dilakukan untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada
pasien sehingga pasien dapat mengerti dan memahami cara perawatan
bayi baru lahir yang benar.

104
Kegiatan ini telah saya laksanakan selama tujuh hari pada tanggal 26-31
Juli, 4 Agustus dan 18 Agustus 2021 di RSUD Kabupaten Bangka
Selatan dan di Rumah. Kegiatan tersebut telah saya aktualisasikan
sesuai tahap-tahapan yang telah saya rancang/rencanakan sebelumnya
dan setiap kegiatan yang saya lakukan telah mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dan juga nilai-nilai kedudukan dan
peran PNS dalam NKRI (Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan WoG).

Pelaksanaan tahapan tersebut akan saya uraikan sebagai berikut:

1. Kegiatan 4 Tahapan 1

(mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari senin dan rabu tanggal 26
dan 28 Juli 2021 bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka
Selatan dan di Rumah. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran
PNS dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu
sebagai berikut:

a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)

Pada saat melaksanakan kegiatan mempersiapkan alat peraga yang


akan digunakan, saya telah menerapkan nilai aktualisasi yaitu tanggung
jawab dan telah saya lakukan dengan cara mencatat dan membuat
susunan peralatan yang dibutuhkan agar alat peraga yang akan
digunakan siap dan lengkap sehingga pengambilan video dapat berjalan
lancar.

b. Anti Korupsi (Bekerja Keras)

Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
bekerja keras dan telah saya lakukan dengan cara memastikan

105
perlengkapan lengkap, mencari alat peraga yang dibutuhkan sehingga isi
video jelas karena alat peraga yang lengkap.

Dokumentasi

Adapun hasil/output melaksanakan kegiatan 4 tahapan 1 adalah

a. Foto melaksanakan kegiatan 4 tahapan 1


Gambar 4.30
Kegiatan 4 Tahapan 1

b. Dokumentasi kegiatan 4 tahapan 1


Gambar 4.31
Kegiatan 4 Tahapan 1

106
2. Kegiatan 4 Tahapan 2

(Melakukan pengambilan gambar video perawatan bayi baru lahir)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Rabu dan Kamis, 28-29 Juli
2021 bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan dan
di rumah. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:

a. Akuntabilitas (Kejelasan)

Pada saat melaksanakan kegiatan melakukan pengambilan gambar,


saya telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu kejelasan dan telah saya
lakukan dengan cara ketika menjelasakan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, menggunakan kalimat yang sederhana
sehingga mudah dipahami dan menuliskan kembali kalimat yang
diucapkan ditampilkan didalam video agar penonton lebih jelas ketika
menerima informasi tersebut.

b. Anti korupsi (Berani)

Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
berani dan telah saya lakukan dengan cara memperagakan sendiri dan
menjelaskan sendiri cara perawatan bayi baru lahir sehingga dapat

107
mengembangkan kemampuan berpikir dan sikap professional dalam
mengerjakan tugas sesuai jabatan.

Dokumentasi

Adapun hasil/output melaksanakan kegiatan 4 tahapan 2 adalah

a. Foto melaksanakan kegiatan 4 tahapan 2


Gambar 4.32
Kegiatan 4 Tahapan 2

b. Dokumentasi kegiatan 4 tahapan 2


Gambar 4.33
Kegiatan 4 Tahapan 2

108
c. Screenshoot video kegiatan 4 tahapan 2
Gambar 4.34
Kegiatan 4 Tahapan 2

3. Kegiatan 4 Tahapan 3

(Melakukan editing video)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari jumat dan sabtu pada
tanggal 30-31 Juli 2021 bertempat dirumah. Nilai-nilai dasar PNS dan
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada
tahapan ini yaitu sebagai berikut:

a. Komitmen mutu (Inovatif)

Pada saat melaksanakan kegiatan melakukan editing video, saya telah


menerapkan nilai komitmen mutu yaitu inovatif dan telah saya lakukan
dengan cara mengembangkan isi video menggunakan tulisan berwarna,
menggunakan backsound dan ketepatan isi video. Sehingga video yang
ditampilkan menjadi lebih menarik dan seru.

b. Anti Korupsi (Mandiri)

109
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
mandiri dan telah saya lakukan dengan cara mengerjakan editing video
sendiri dengan melibatkan sedikit peran orang lain sehingga dapat
mengembangkan kemampuan berpikir inovatif dan kreatif.

Dokumentasi

Adapun hasil/output melaksanakan kegiatan 4 tahapan 3 adalah:

a. Foto melaksanakan kegiatan 4 tahapan 3


Gambar 4.35
Kegiatan 4 tahapan 3

b. Dokumentasi kegiatan 4 tahapan 3


Gambar 4.36
Kegiatan 4 tahapan 3

110
4. Kegiatan 4 Tahapan 4

(Melakukan pemutaran video perawatan bayi baru lahir)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 4 dan 18 Agustus 2021
bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan. Nilai-nilai
dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya
aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:

a. Akuntabilitas (Kejelasan)

Pada saat melaksanakan kegiatan melakukan pemutaran video


perawatan bayi baru lahir, saya telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu
kejelasan dan telah saya lakukan dengan cara sebelum memutar video
menjelaskan kepada ibu/pasien/klien tujuan pemutaran video sehingga
ibu/klien/pasien mengerti tujuan pemutaran video tersebut.

b. Etika Publik (Memelihara dan Menjunjung Tinggi Etika Luhur)

Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai etika publik yaitu
memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur dan telah saya lakukan
dengan cara berbicara dengan sopan dan santun, berpakaian rapi dan
bersikap santun kepada ibu/klien/pasien sehingga ibu/klien/pasien
merasa lebih dihargai dan dapat memberikan perhatian ketika menonton
video tersebut.

Dokumentasi

Adapun hasil/output melaksanakan kegiatan 4 tahapan 4 adalah:

a. Foto melaksanakan kegiatan 4 tahapan 4


Gambar 4.37
Kegiatan 4 tahapan 4

111
b. Dokumentasi kegiatan 4 tahapan 4
Gambar 4.38
Kegiatan 4 tahapan 4

Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi

Kontribusi terhadap visi dan misi RSUD Kabupaten Bangka Selatan


adalah dengan melakukan pemutaran video perawatan bayi baru lahir
meliputi perawatan tali pusat, memandikan bayi dan cara pemberian asi
sehingga berkontribusi mendukung terwujudnya visi RSUD Kabupaten
Bangka Selatan yaitu terwujudnya Rumah Sakit Kabupaten Bangka
Selatan, Mandiri, Maju, Sejahtera dan Berdaya Saing dan juga
berkontribusi mendukung tercapainya misi RSUD khususnya misi RSUD

112
nomor 3 yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau.

Penguatan nilai-nilai/Motto Organisasi

Penguatan Nilai-Nilai/ motto organisasi di RSUD Kabupaten Bangka


Selatan yaitu dengan melakukan pemutaran video perawatan bayi baru
lahir meliputi perawatan tali pusat, memandikan bayi dan cara pemberian
asi meningkatkan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
pasien/klien sehingga memperkuat nilai/motto organisasi RSUD
Kabupaten Bangka Sleatan khususnya nilai/motto nomor 4 dan 5 yaitu
nilai sopan dan santun.

Manfaat kegiatan

Adapun manfaat kegiatan ini bagi pimpinan (direktur) adalah untuk


berkontribusi dalam meningkatkan pelayanan yang optimal kepada
pasien RSUD Kabupaten Bangka Selatan, sedangkan manfaat bagi
stakeholder dalam hal ini pasien adalah agar lebih mengerti dan
memahami cara perawatan bayi baru lahir.

KEGIATAN 5

Melakukan evaluasi kegiatan aktualisasi terhadap pengetahuan dan


keterampilan ibu tentang perawatan bayi baru lahir

Melakukan evaluasi kegiatan aktualisasi terhadap pengetahuan dan


keterampilan ibu tentang perawatan bayi baru lahir sangat penting
dilakukan untuk memastikan cara perawatan bayi yang diberikan oleh ibu
dan keluarga sudah sesuai.

Kegiatan ini telah saya laksanakan selama dua hari pada tanggal 4 dan
18 Agustus 2021 di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan.
Kegiatan tersebut telah saya aktualisasikan sesuai tahap-tahapan

113
kegiatan yang telah saya rancang/rencanakan sebelumnya dan setiap
kegiatan yang saya lakukan telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi) dan juga nilai-nilai kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI (Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan WoG).

Pelaksanaan tahapan tersebut akan saya uraikan sebagai berikut:

1. Kegiatan 5 Tahapan 1

(Memberikan kesempatan kepada ibu untuk mencoba mempraktikan


perawatan bayi baru lahir yang sudah didemonstrasikan)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 4 dan 18 Agustus 2021
bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan. Nilai-nilai
dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya
aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:

a. Akuntabilitas (Kepercayaan)

Pada saat melaksanakan kegiatan memberikan kesempatan kepada ibu


untuk mempraktikan perawatan bayi baru lahir, saya telah menerapkan
nilai akuntabilitas yaitu kepercyaan dan telah saya lakukan dengan cara
mempercayai ibu/klien/pasien dapat melakukan perawatan bayi yang
sudah didemonstrasikan sehingga meningkatkan kemampuan
ibu/pasien/klien dalam merawat bayi baru lahir

b. Anti Korupsi (Adil)

Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu Adil
dan telah saya lakukan dengan cara memberikan kesempatan yang
sama kepada semua klien/pasien tanpa membeda-bedakan latar
belakangnya sehingga klien/pasien merasa nyaman dan merasa tidak
didiskriminasi.

114
c. Pelayanan publik (Responsif)

Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan prinsip pelayanan publik
yaitu responsif dan telah saya lakukan dengan cara ibu yang masih
belum mengerti cara praktik perawatan bayi baru lahir maka saya
jelaskan kembali sehingga ibu/klien/pasien dapat merasa memiliki
kepuasan terhadap penjelasan yang sudah diberikan.

Dokumentasi

Adapun hasil/output melaksanakan kegiatan 5 tahapan 1 adalah:

a. Foto melaksanakan kegiatan 5 tahapan 1


Gambar 4.39
Kegiatan 5 Tahapan 1

b. Dokumentasi kegiatan 5 tahapan 1


Gambar 4.40
Kegiatan 5 Tahapan 1

115
2. Kegiatan 5 Tahapan 2

(Mengamati/menilai cara ibu mempraktikan perawatan bayi baru


lahir)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 4 dan 18 Agustus 2021
bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan. Nilai-nilai
dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya
aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:

a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)

Pada saat melaksanakan kegiatan mengamati/menilai cara ibu


mempraktikan perawatan bayi baru lahir, saya telah menerapkan nilai
akuntabilitas yaitu tanggung jawab dan telah saya lakukan dengan cara
memperhatikan secara detail cara ibu mempraktikan perawatan bayi
sehingga ketika ibu mempraktikannya masih belum benar maka akan
diberikan koreksi atau saran agar ibu menjadi lebih mengerti cara
perawatan bayi baru lahir.

b. Akuntabilitas (Transparansi)

116
Pada saat melaksanaan tahapan ini juga, saya telah melaksanakan nilai
akuntabilitas yaitu transparansi dan telah saya lakukan dengan cara
menjelaskan dengan baik apabila masih ada tindakan ibu yang kurang
tepat ketika melakukan perawatan bayi baru lahir dan memberikan saran
dan masukan secara jelas sehingga ibu/klien/pasien dapat lebih mengerti
cara perawatan bayi baru lahir.

Dokumentasi

Adapun hasil/output melaksanakan kegiatan 5 tahapan 2 adalah

a. Foto melaksanakan kegiatan 5 tahapan 2


Gambar 4.41
Kegiatan 5 Tahapan 2

b. Dokumentasi kegiatan 5 tahapan 2


Gambar 4.42
Kegiatan 5 Tahapan 2

117
3. Kegiatan 5 Tahapan 3

(Memberikan saran/tanggapan kepada ibu yang masih kurang tepat


dalam mempraktikan cara perawatan bayi baru lahir)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 4 dan 18 Agustus 2021
bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan. Nilai-nilai
dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya
aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:

a. Akuntabilitas (Kejelasan)

Pada saat melaksanakan kegiatan memberikan saran/tanggapan kepada


ibu yang masih kurang tepat dalam mempraktikan cara perawatan bayi
baru lahir, saya telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu kejelasan dan
telah saya lakukan dengan cara menjelaskan menggunakan bahsa
Indonesia atau bahasa daerah yang lebih mudah dipahami oleh pasien,
menyampaikan letak salah atau masih belum tepat cara perawatan bayi
dengan bahasa sopan dan sederhana sehingga pasien/klien mengerti

118
letak kesalahan atau tindakan yang kurang tepat dalam melakukan
perawatan bayi tersebut.

b. Anti Korupsi (Kerja Keras)

Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu kerja
keras dan telah saya lakukan dengan cara melakukan demonstrasi ulang
apabila ibu/klien/pasien belum memahami cara perawatan bayi baru lahir
sehingga ibu/klien/pasien dapat melakukan cara perawatan bayi baru
lahir.

Dokumentasi

Adapun hasil/output melaksanakan kegiatan 5 tahapan 3 adalah

a. Foto melaksanakan kegiatan 5 tahapan 3


Gambar 4.43
Kegiatan 5 Tahapan 3

b. Dokumentasi kegiatan 5 tahapan 3


Gambar 4.44

119
Kegiatan 5 Tahapan 3

Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi

Kontribusi terhadap visi dan misi RSUD Kabupaten Bangka Selatan


adalah dengan melakukan evaluasi kegiatan aktualisasi terhadap
pengetahuan dan keterampilan ibu tentang perawatan bayi baru lahir
meningkatkan kepuasan klien ketika menerima pelayanan. Sehingga
berkontribusi mendukung terwujudnya visi RSUD Kabupaten Bangka
Selatan yaitu Terwujudnya Rumah Sakit Kabupaten Bangka Selatan,
Mandiri, Maju, Sejahtera dan Berdaya Saing dan juga mendukung misi
RSUD khususnya misi RSUD nomor 3 yakni meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau.

Penguatan nilai-nilai/Motto organisasi

Penguatan nilai-nilai/motto organisasi di RSUD Kabupaten Bangka


Selatan yaitu dengan melakukan evaluasi kegiatan aktualisasi terhadap
pengetahuan dan keterampilan ibu tentang perawatan bayi baru lahir
meningkatkan kepuasan klien ketika menerima pelayanan. Sehingga

120
memperkuat nilai/motto organisasi RSUD Kabupaten Bangka Selatan
khususnya nilai/motto nomor 4 dan 5 yakni sopan dan santun.

Manfaat Kegiatan

Adapun manfaat kegiatan ini bagi pimpinan (direktur) adalah sebagai


bentuk evaluasi kepada pasien atas kegiatan yang sudah dilakukan agar
pelayanan yang diberikan dapat optimal. Sedangkan manfaat bagi
stakeholder lain dalam hal ini pasien adalah untuk memastikan pasien
sudah mengerti informasi mengenai cara perawatan bayi yang benar.

KEGIATAN 6

Melaporkan hasil kegiatan yang telah dilakukan kepada mentor.

Melaporkan hasil kegiatan yang telah dilakukan kepada mentor sangat


penting dilakukan untuk mempertanggungjawabkan kegiatan aktualisasi
yang sudah dilakukan kepada mentor.

Kegiatan ini telah saya laksanakan selama tiga hari di rumah. Kegiatan
tersebut telah saya aktualisasikan sesuai tahap-tahapan yang telah saya
rancang/rencanakan sebelumnya dan setiap kegiatan yang saya lakukan
telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) dan juga nilai-nilai kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
(Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan WoG).

Pelaksanaan tahapan tersebut akan saya uraikan sebagai berikut:

1. Kegiatan 6 Tahapan 1

(Menyusun bukti-bukti dokumentasi berdasarkan kegiatan)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis, 12 Agustus 2021
bertempat di rumah. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS

121
dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai
berikut:

a. Akuntabilitas (Transparansi)

Pada saat melaksanakan kegiatan menyusun bukti-bukti dokumentasi


berdasarkan kegiatan, saya telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu
transparansi dan telah saya lakukan dengan cara melampirkan foto dan
dokumentasi lainnya secara jelas setiap kegiatan aktualisasi yang sudah
dilakukan, disertai keterangan kapan kegiatan tersebut dilakukan
sehingga kegiatan aktualisasi yang dilakukan terlaksana dengan baik dan
jelas.

b. Anti Korupsi (Disiplin)

Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
disiplin dan telah saya lakukan dengan cara menysun setiap bukti
kegiatan secara rapi dan berurutan sehingga laporan dokumentasi dapat
dibaca dan dipahami dengan mudah.

Dokumentasi

Adapun hasil/output melaksanakan kegiatan 6 tahapan 1 adalah

a. Foto melaksanakan kegiatan 6 tahapan 1


Gambar 4.45
Kegiatan 6 Tahapan 1

122
b. Dokumentasi kegiatan 6 tahapan 1
Gambar 4.46
Kegiatan 6 Tahapan 1

c. Screenshoot video melaksanakan


Gambar 4.47
Kegiatan 6 Tahapan 1

123
2. Kegiatan 6 Tahapan 2

(Membuat laporan terkait kegiatan yang sudah dilaksanakan)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis, 12 Agustus 2021
bertempat dirumah. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai
berikut:

a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)

Pada saat melaksanakan kegiatan membuat laporan terkait kegiatan


yang sudah dilaksanakan saya telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu
tanggung jawab dan telah saya lakukan dengan cara mengerjakan
laporan kegiatan sesuai dengan kegiatan aktualisasi yang sudah
dilaksanakan sehingga kegiatan aktualisasi yang dilakukan dapat
dipertanggungjawabkan dan memiliki bukti yang jelas.

b. Anti Korupsi (Mandiri)

124
Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
mandiri dan telah saya lakukan dengan cara mengerjakan sendiri laporan
kegiatan aktualisasi yang sudah dilakukan sehingga dapat
mengembangkan kemampuan berpikir dan berdaya guna efektif.

Dokumentasi

Adapun hasil/output melaksanakan kegiatan 6 tahapan 2 adalah:

a. Foto melaksanakan kegiatan 6 tahapan 2


Gambar 4.48
Kegiatan 6 Tahapan 2

b. Dokumentasi kegiatan 6 tahapan 2


Gambar 4.49
Kegiatan 6 Tahapan 2

125
c. Screenshoot video melaksanakan kegiatan
Gambar 4.50
Kegiatan 6 Tahapan 2

3. Kegiatan 6 Tahapan 3

(Mencetak laporan yang telah dibuat dan disusun secara berurutan)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Jumat, 13 Agustus 2021
bertempat di rumah. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS

126
dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai
berikut:

a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)

Pada saat melaksanakan kegiatan mencetak laporan yang telah dibuat,


saya telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu tanggung jawab dan telah
saya lakukan dengan cara sebelum mencetak memastikan kembali
semua laporan dan bukti dokumentasi sudah lengkap sehingga laporan
yang sudah dibuat sesuai dengan keinginan.

b. Akuntabilitas (Konsistensi)

Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu
konsistensi dan telah saya lakukan dengan cara laporan disusun secara
berurutan dan lengkap sehingga laporan yang dibuat sudah baik dan
sesuai keinginan.

Dokumentasi

Adapun hasil/output melaksanakan kegiatan 6 Tahapan 3 adalah:

a. Foto melaksanakan kegiatan 6 tahapan 3


Gambar 4.51
Kegiatan 6 Tahapan 3

127
b. Dokumentasi kegiatan 6 tahapan 3
Gambar 4.52
Kegiatan 6 Tahapan 3

c. Screenshoot video melaksanakan kegiatan


Gambar 4.53

128
Kegiatan 6 Tahapan 3

4. Kegiatan 6 Tahapan 4

(Menyerahkan laporan hasil kegiatan kepada mentor)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Sabtu dan Rabu, 14 dan 18
Agustus 2021 bertempat di rumah. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan
dan peran PNS dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini
yaitu sebagai berikut:

a. Etika Publik (Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja


kepada publik)

Pada saat melaksanakan kegiatan menyerahkan laporan hasil kegiatan


kepada mentor, saya telah menerapkan nilai etika publik yaitu
mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja kepada publik dan telah
saya lakukan dengan cara memberikan sendiri laporan tersebut secara
lengkap kepada mentor sehingga mentor menerima laporan aktualisasi

129
kegiatan sebagai bentuk pertanggung jawaban saya dalam
melaksanakan kegiatan aktualiasasi.

b. Anti Korupsi (Mandiri)

Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu
mandiri dan telah saya lakukan dengan cara memberikan sendiri kepada
mentor laporan kegiatan aktualisasi tersebut tanpa diwakilkan oleh orang
lain sehingga dapat memastikan mentor menerima sendiri laporan
tersebut.

Dokumentasi

Adapun hasil/output melaksanakan kegiatan 6 tahapan 4 adalah

a. Foto melaksanakan kegiatan 6 tahapan 4


Gambar 4.54
Kegiatan 6 tahapan 4

b. Dokumentasi kegiatan 6 tahapan 4


Gambar 4.55
Kegiatan 6 tahapan 4

130
Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi

Kontribusi terhadap visi dan misi RSUD Kabupaten Bangka Selatan


adalah dengan melaporkan hasil kegiatan yang telah dilakukan kepada
mentor terbentuk SDM yang professional. Sehingga berkontribusi
mendukung visi RSUD Kabupaten Bangka Selatan yaitu Terwujudnya
Rumah Sakit Kabupaten Bangka Selatan, Mandiri, Maju, Sejahtera dan
Berdaya Saing dan juga berkontribusi mendukung tercapainya misi
RSUD khususnya misi RSUD nomor 1 yakni Tersedianya SDM yang
memiliki kompetensi, kompetisi, professional, bermoral dan sesuai
dengan kebutuhan standar rumah sakit.

Penguatan Nilai-nilai/Motto Organisasi

Penguatan nilai-nilai/ Motto organisasi di RSUD Kabupaten Bangka


Selatan yaitu dengan melaporkan hasil kegiatan yang telah dilakukan
kepada mentor sehingga terbentuk SDM yang professional. Sehingga
memperkuat nilai/motto organisasi RSUD Kabupaten Bangka Selatan
khususnya nilai/motto nomor 4 dan 5 yakni sopan dan santun.

131
Manfaat Kegiatan

Adapun manfaat kegiatan ini bagi pimpinan (direktur) adalah membentuk


pegawai untuk memiliki nilai tanggung jawab terhadap semua kegiatan
yang sudah dilakukan. Sedangkan manfaat bagi stakeholder lain dalam
hal ini tenaga kesehatan yaitu bidan lainnya adalah sebagai contoh
bahwa setiap kegiatan yang telah dilakukan harus dilaporkan kepada
atasan sebagai bentuk pertanggungjawaban.

5.4 Analisis Dampak Apabila Nilai-Nilai Dasar PNS Tidak


Diaktualisasikan/ Diaplikasikan dalam Pelaksanaan Tugas dan
Jabatan

Pada pembahasan bagian hasil pelaksanaan aktualisasi (4.3) telah


diuraikan bahwa semua kegiatan dan nilai-nilai dasar profesi PNS, yaitu
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi) semuanya dapat diaktualisasikan atau diaplikasikan. Berikut
ini saya menganalisis dampak apabila kelima nilai dasar ANEKA profesi
PNS tidak dapat diaplikasikan dalam melaksanakan tugas dan jabatan
saya.

Kegiatan 1 : Melaksanakan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan


aktualisasi

1. Kegiatan 1 Tahapan 1

(Mempersiapkan bahan/materi konsultasi berupa jadwal, design leaflet


dan alat peraga tentang pelaksanaan aktualisasi)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari minggu tanggal 18 Juli 2021
bertempat di rumah saya. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan
peran PNS dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu
sebagai berikut :

132
a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)

Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan mempersiapkan bahan dan


materi konsultasi berupa jadwal, design leaflet dan alat peraga yang akan
digunakan, saya telah mengaktualisasikan nilai akuntabilitas yaitu
tanggung jawab dan telah saya lakukan dengan cara mempersiapkan
bahan dan materi yang baik dan sistematis, design leaflet yang menarik
dan mencatat semua alat peraga yang akan digunakan sehingga ketika
konsultasi dapat menyampaikan dengan baik kepada mentor. Apabila
nilai tanggung jawab tidak diaktualisasikan/ diaplikasikan maka akan
berdampak :

1. Bahan dan materi yang akan dikonsultasikan tidak siap sehingga


konsultasi menjadi tidak terarah dan tidak jelas
2. Tidak mengetahui alat peraga yang akan digunakan
3. Kegiatan konsultasi tidak dapat berjalan optimal karena tidak adanya
persiapan
b. Anti Korupsi (Mandiri)

Pada tahapan ini saya juga telah mengaktualisasikan nilai anti korupsi
yakni mandiri dan telah saya lakukan dengan cara mempersiapkan
bahan dan materi, membuat design leaflet dengan tidak bergantung
banyak dengan orang lain sehingga mengoptimalkan kemampuan dan
daya pikir untuk bekerja secara efektif. Apabila nilai mandiri tidak
diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak:

1. Tidak mengetahui secara jelas kegiatan yang akan dilakukan

2. Tidak dapat mempersiapkan kegiatan aktualisasi dengan baik

3. Tidak dapat mengoptimalkan kemampuan dan daya piker secara


efektif

133
2. Kegiatan 1 Tahapan 2

(Menjelaskan kepada mentor tentang pelaksanaan kegiatan aktualisasi


yang akan dilakukan)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 19 Juli 2021
bertempat diruang staff keperawatan RSUD Kabupaten Bangka Selatan.
Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah
saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:

a. Akuntabilitas (Kejelasan)

Pada saat melaksanakan tahapan kegiatan menjelaskan kepada mentor


tentang pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan, saya
telah mengaktualisasikan nilai akuntabilitas yaitu kejelasan dan telah
saya lakukan dengan cara berbicara yang baik, menggunakan bahasa
Indonesia yang benar dan menjelaskan secara rinci rangkaian kegiatan
aktualisasi yang telah saya lakukan sehingga mentor mengerti dan
memahami pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan.
Apabila nilai kejelasan tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan
berdampak :

1. Mentor kesulitan untuk memahami penjelasan rencana kegiatan yang


akan dilakukan karena tidak menggunakan bahasa Indonesia yang
benar.
2. Komunikasi menjadi tidak efektif karena informasi yang didapatkan
menjadi tidak jelas
3. Mentor tidak mengetahui dengan jelas dan detail kegiatan aktualisasi
yang akan dilakukan
b. Etika Publik (Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika
luhur)

134
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai etika publik yakni
memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur dan telah saya
lakukan dengan cara mengucapkan terima kasih kepada mentor terlebih
dahulu karena sudah diberikan kesempatan untuk menjelaskan rencana
kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan dan berbicara yang sopan,
ramah dengan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar
sehingga komunikasi berjalan dengan lancar, dipahami dan mentor
merasa dihormati sebagai atasan. Apabila nilai memelihara dan
menjunjung tinggi standar etika luhur tidak diaktualisasikan/diaplikasikan
maka akan berdampak :

1. Tidak terjadi komunikasi yang baik sehingga menyebabkan kegiatan


tidak berjalan dengan lancar
2. Kegiatan konsultasi tidak dapat menghasilkan keputusan dan
kerjasama yang padu antara pihak-pihak yang terlibat
3. Tidak terciptanya hubungan yang baik dengan mentor.
3. Kegiatan 1 Tahapan 3

(Mendengarkan saran dan pendapat mentor)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 19 Juli 2021
bertempat di ruang staff keperawatan RSUD Kabupaten Bangka Selatan.
Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah
saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut :

a. Etika Publik (Menghargai Komunikasi, konsultasi dan kerjasama)

Pada saat melaksanakan kegiatan mendengarkan saran dan pendapat


mentor tentang rancangan kegiatan yang akan dilakukan, saya telah
menerapkan nilai etika publik yaitu menghargai komunikasi, konsultasi
dan kerja sama dan telah saya lakukan dengan cara mendengarkan
dengan seksama saran yang disampaikan oleh mentor, mencatat hal-hal

135
penting yang disampaikan oleh mentor dan tidak menyela ketika mentor
memberikan pendapatnya sehingga mentor merasa lebih dihargai dan
komunikasi dapat berjalan serta kesepakatan rancangan tercapai.
Apabila nilai menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama tidak
diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :

1. Mentor merasa saran dan pendapat yang telah diberikan tidak


diterima dengan baik
2. Tidak tercipta hubungan yang baik dengan mentor
3. Kegiatan komunikasi tidak dapat berjalan dengan baik karena mentor
merasa tidak dihargai sehingga kesepakatan rancangan tidak
tercapai.
b. Anti Korupsi (Peduli)

Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai anti korupsi yakni
peduli dan telah saya lakukan dengan cara memperhatikan saran yang
diberikan oleh mentor, mengajukan pertanyaan atas saran yang diberikan
oleh mentor yang masih belum dipahami dan mempertimbangkan saran
atau pendapat yang diberikan oleh mentor sehingga kegiatan aktualisasi
berjalan dengan baik dan jelas. Apabila nilai peduli tidak diaktualisasikan/
diaplikasikan maka akan berdampak :

1. Kegiatan komunikasi tidak dapat berjalan dengan baik karena mentor


merasa saran dan tanggapannya dihiraukan
2. Rencana kegiatan yang akan dilakukan menjadi tidak jelas karena
saran dan pendapat mentor tidak diperhatikan dengan baik
3. Tidak tercipta hubungan yang baik dengan mentor

4. Kegiatan 1 Tahapan 4

(Membuat kesimpulan dari saran dan pendapat yang diberikan dari


mentor)

136
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 19 Juli 2021
bertempat di ruang staff keperawatan RSUD Kabupaten Bangka Selatan.
Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah
saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut :

a. Akuntabilitas (Kejelasan)

Pada saat melaksanakan kegiatan membuat kesimpulan saran dan


pendapat yang diberikan oleh mentor, saya telah menerapkan nilai
akuntabilitas yaitu kejelasan dan telah saya lakukan dengan cara
menyampaikan kesimpulan dari saran dan pendapat yang telah diberikan
mentor dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik sehingga
mentor dapat menilai penarikan kesimpulan yang saya buat sudah sesuai
dengan saran dan pendapat mentor. Apabila nilai kejelasan tidak
diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :

1. Tidak tercapai kesepakatan atas kesimpulan saran dan masukan


yang telah diberikan oleh mentor
2. Kesimpulan atas saran, masukan dan pendapat mentor menjadi tidak
jelas karena tidak disampaikan dengan baik menggunakan bahasa
Indonesia yang benar
3. Tidak tercipta hubungan yang baik dengan mentor
b. Anti Korupsi (Mandiri)

Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai Anti Korupsi yaitu
mandiri dan telah saya lakukan dengan cara membuat kesimpulan atas
dasar pemikiran sendiri sehingga mengembangkan kemampuan berpikir
cepat sesuai dengan tugasnya. Apabila nilai mandiri tidak
diaktualisasikan/ diaplikasikan maka akan berdampak:

1. Tidak dapat membuat kesimpulan atas dasar pemikiran sendiri

137
2. Tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir cepat sesuai
dengan tugasnya
3. Tidak mengetahui kesimpulan atas saran dan pendapat yang telah
diberikan oleh mentor
c. Pelayanan Publik (Responsif)

Selain itu, pada tahapan kegiatan ini juga saya telah menerapkan prinsip
pelayanan publik yaitu responsif dan telah saya lakukan dengan cara
memberikan tanggapan pada saran dan pendapat yang disampaikan
oleh mentor sehingga mentor merasa setiap saran dan tanggapan yang
diberikan dipahami dan maksud serta tujuan tersampaikan dengan baik.
Apabila prinsip responsif tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan
berdampak :

1. Komunikasi yang terjadi tidak efektif karena komunikasi yang terjadi


hanya satu arah
2. Kesimpulan atas saran, pendapat dan tanggapan mentor tidak
tercapai
3. Tidak terjalin hubungan yang baik dengan mentor
5. Kegiatan 1 Tahapan 5

(Meminta persetujuan mentor untuk melakukan kegiatan yang akan


dilaksanakan)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 19 Juli 2021
bertempat di ruang staff keperawatan RSUD Kabupaten Bangka Selatan.
Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah
saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut :

a. Etika Publik (Mengutamakan kepemimpinan berkualitas)

Pada saat melaksanakan kegiatan meminta persetujuan mentor untuk


melakukan kegiatan yang akan dilaksanakan, saya telah menerapkan

138
nilai etika publik yaitu mengutamakan kepemimpinan yang berkualitas
dan telah saya lakukan dengan cara setiap kegiatan aktualisasi yang
dilakukan diketahui oleh mentor terlebih dahulu sehingga setiap
pelaksanaan kegiatan mendapat dukungan dari mentor. Apabila nilai
mengutamakan kepemimpinan berkualitas tidak
diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :

1. Mentor tidak mengetahui kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan


2. Tidak tercipta hubungan yang baik dengan mentor
3. Tidak mendapat dukungan dari mentor dan rumah sakit karena
mentor tidak mengetahui kegiatan yang akan dilakukan.
b. Anti Korupsi (Disiplin)

Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai anti korupsi yakni
disiplin dan telah saya lakukan dengan cara menaati waktu janji temu
untuk meminta persetujuan, mentor meminta untuk bertemu sebelum jam
12.00 di ruangan beliau. Sebelum pukul 12.00 saya sudah berada
diruangan beliau, dan memastikan seluruh kegiatan aktualisasi yang
dilakukan sudah diketahui dan disetujui dengan mentor sehingga seluruh
kegiatan aktualisasi berjalan dengan baik dan mendapat dukungan dari
rumah sakit khususnya mentor dan teman sejawat (bidan). Apabila nilai
disiplin tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :

1. Tidak dapat bersikap efektif ketika melaksanakan kegiatan aktualisasi


karena tidak memiliki nilai disiplin
2. Tidak tercipta hubungan yang baik dengan mentor karena tidak
menepati janji
3. Tidak mendapat dukungan dari mentor dan teman sejawat (bidan
lainnya) untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi.

Kegiatan 2 : Membuat leaflet perawatan bayi dan mempersiapkan alat


peraga yang akan digunakan

139
1. Kegiatan 2 Tahapan 1

(Mencari referensi materi dan design yang menarik di internet serta


mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Senin, 19 Juli 2021
bertempat di rumah. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai
berikut:

a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)

Pada saat melaksanakan kegiatan mencari referensi materi dan design


yang menarik di internet serta mempersiapkan alat peraga yang akan
digunakan, saya telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu tanggung
jawab dan telah saya lakukan dengan cara mencari materi yang memiliki
sumber yang jelas dan valid, dan mencari design leaflet yang menarik
sehingga ketika pelaksanaan kegiatan informasi yang disampaikan benar
dan leaflet yang dibuat menarik agar meningkatkan kepuasan pelayanan
pasien/klien terhadap informasi yang diberikan. Apabila nilai tanggung
jawab tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :

1. Materi yang digunakan tidak memiliki sumber yang jelas


2. Design leaflet yang digunakan tidak menarik
3. Tidak dapat mempersiapkan pembuatan media informasi dengan baik
b. Anti Korupsi (Mandiri)

Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
mandiri dan telah saya lakukan dengan cara mencari sendiri dan tidak
terlalu bergantung kepada banyak orang untuk mencari materi/referensi
yang benar dan design leaflet yang menarik sehingga saya dapat
mengembangkan kemampuan dan bekerja secara efektif. Apabila niali
mandiri tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :

140
1. Tidak dapat menggunakan sumber materi yang valid dan benar
2. Design leaflet yang digunakan bukan merupakan hasil karya sendiri
3. Tidak dapat mengembangkan kemampuan dan bekerja secara efektif.
2. Kegiatan 2 Tahapan 2

(Melakukan konsultasi dengan mentor terkait design dan materi di leaflet


yang sudah dibuat)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Rabu, 21 Juli 2021 melalui
WhatssApp. Nilai-nilai dasar PNS dan Kedudukan dan peran PNS telah
saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut :

a. Akuntabilitas (Transparansi)

Pada saat melaksanakan kegiatan konsultasi dengan mentor terkait


design dan materi di leaflet yang sudah dibuat, saya telah menerapkan
nilai akuntabilitas yaitu transparansi dan telah saya lakukan dengan cara
memaparkan secara jelas, rinci dan berurutan materi dan design yang
saya buat beserta menuliskan sumbernya sehingga terbentuk komunikasi
yang jelas dan data yang digunakan bersifat transparan atau jelas.
Apabila nilai transparansi tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan
berdampak:

1. Mentor tidak dapat mengetahui secara jelas sumber materi yang akan
digunakan dalam leaflet
2. Materi yang akan digunakan tidak jelas sehingga kurang dapat
dipertanggungjawabkan
3. Konsultasi dengan mentor tidak berlangsung dengan baik
b. Etika Publik (Memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur)

Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai etika publik yaitu
memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur dan telah saya lakukan
dengan cara ketika melakukan konsultasi berbicara dengan sopan,

141
ramah, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan
menggunakan pakaian yang rapi dan sopan sehingga konsultasi yang
dilakukan berjalan baik dan lancar. Apabila nilai memelihara dan
menjunjung tinggi etika luhur tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka
akan berdampak :

1. Tidak tercipta hubungan yang baik dengan mentor


2. Komunikasi yang terjalin tidak dapat berjalan dengan optimal dan
lancar
3. Kegiatan konsultasi tidak dapat mencapai kesepakatan
c. WoG (Sinkronisasi)

Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai WoG yaitu
sinkronisasi dan telah saya lakukan dengan cara menyamakan pendapat
antara saya dan mentor yaitu dengan mencatat setiap saran atau
pendapat yang diberikan oleh mentor, menanyakan kembali saran atau
pendapat yang masih belum dipahami sehingga memiliki kesepakatan
atau pemahaman yang sama tentang materi dan design leaflet tersebut.
Apabila nilai sikronisasi tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan
berdampak :

1. Tidak tercapai kesepakatan dengan mentor terkait materi dan design


leaflet
2. Memiliki perbedaan pendapat dengan mentor
3. Konsultasi tidak dapat berjalan dengan baik
3. Kegiatan 2 Tahapan 3

(Membuat leaflet berdasarkan kreasi sendiri dan atas saran mentor)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Rabu, 21 Juli 2021
bertempat di rumah. Nilai-nilai dasar PNS dan Kedudukan dan Peran

142
PNS dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu
sebagai berikut:

a. Komitmen Mutu (Inovatif)

Pada tahapan membuat leaflet, saya telah menerapkan nilai komitmen


mutu yaitu inovatif dan telah saya lakukan dengan cara membuat design
leaflet cara perawatan bayi yang menarik dan menggunakan bahasa
sederhana yang lebih mudah dipahami oleh pembaca sehingga
pembaca/pasien/klien dapat memahami informasi yang diberikan dalam
leaflet tersebut yakni cara perawatan bayi baru lahir. Apabila nilai inovatif
tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :

1. Leaflet yang dibuat tidak menarik sehingga kurang diminati oleh


pembaca
2. Bahasa yang digunakan dalam leaflet menggunakan bahasa yang
sulit dipahami oleh pembaca
3. Leaflet sebagai media informasi menjadi tidak efektif
b. Anti Korupsi (Mandiri)

Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
mandiri dan telah saya lakukan dengan cara membuat leaflet sendiri atau
tanpa bantuan banyak dari orang lain sehingga saya dapat
mengembangkan kemampuan dan meningkatkan daya pikir guna untuk
bersikap lebih efektif. Apabila nilai mandiri tidak
diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :

1. Leaflet yang dibuat tidak sesuai dengan kreasi sendiri


2. Tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif
3. Tidak dapat meningkatkan daya pikir untuk bersikap lebih efektif
4. Kegiatan 2 Tahapan 4

(Mencetak leaflet)

143
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis, 22 Juli 2021
bertempat di tempat percetakan di Toboali. Nilai-nilai dasar PNS dan
Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada
tahapan ini yaitu sebagai berikut :

a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)

Pada saat melaksanakan kegiatan mencetak leaflet saya telah


menerapkan nilai akuntabilitas yakni tanggung jawab dan telah saya
lakukan dengan cara sebelum mencetak leaflet memastikan kembali
design yang dibuat menarik, tulisan yang terdapat didalam leaflet jelas
dan dapat terbaca sehingga leaflet yang dicetak dapat digunakan
sebagai media informasi dengan baik. Apabila nilai tanggung jawab tidak
diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :

1. Terdapat tulisan/kalimat yang tidak jelas pada leaflet sehingga


informasi yang disampaikan menjadi tidak jelas
2. Design leaflet tidak menarik
3. Hasil cetakan leaflet kurang bagus
b. Anti Korupsi (Mandiri)

Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
mandiri dan telah saya lakukan dengan cara sebelum mencetak leaflet
saya memilih sendiri jenis kertas yang digunakan untuk leaflet sehingga
leaflet yang sudah dicetak sesuai dengan keinginan yang diharapkan.
Apabila nilai mandiri tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan
berdampak :

1. Jenis kertas yang digunakan untuk mencetak leaflet kurang bagus


2. Tidak dapat memastikan hasil cetakan leaflet
3. Tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir efektif

144
Kegiatan 3 : Memberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
tentang perawatan bayi baru lahir

1. Kegiatan 3 Tahapan 1

(Memberikan leaflet perawatan bayi baru lahir)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 4 dan 18 Agustus 2021
bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan. Nilai-nilai
dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya
aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:

a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)

Pada saat melaksanakan kegiatan memberikan leaflet perawatan bayi


baru lahir, saya telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu tanggung
jawab dan telah saya lakukan dengan cara memastikan leaflet yang
diberikan kepada pasien/klien dalam keadaan baik atau tidak rusak
sehingga leaflet dibaca dan digunakan sebagai media informasi. Apabila
nilai tanggung jawab tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan
berdampak :

1. Pasien tidak menerima leaflet


2. Leaflet yang diterima pasien dalam keadaan rusak atau tidak dapat
dibaca dengan baik
3. Leaflet tidak dapat digunakan sebagai media informasi
b. Etika Publik (Memelihara dan menjunjung tinggi etika publik)

Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai etika publik yaitu
memelihara dan menjunjung tinggi etika publik dan telah saya lakukan
dengan cara berbicara dengan sopan dan ramah, menggunakan bahasa
Indonesia atau daerah (disesuaikan dengan keadaan klien/pasien) yang
baik dan benar sehingga pasien/klien merasa nyaman ketika diberikan

145
leaflet tersebut. Apabila nilai memelihara dan menjunjung tinggi etika
publik tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :

1. Pasien akan merasa tidak nyaman ketika diberikan leaflet


2. Pasien merasa tidak dihargai ketika diberikan leaflet
3. Pasien tidak memberikan rasa tertarik terhadap leaflet yang akan
diberikan
2. Kegiatan 3 Tahapan 2

(Memberikan KIE tentang perawatan bayi baru lahir)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 4 dan 18 Agustus 2021
bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan. Nilai-nilai
dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya
aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:

a. Akuntabilitas (Kejelasan)

Pada saat melaksanakan pemberian KIE perawatan bayi baru lahir, saya
telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu kejelasan dan telah saya
lakukan dengan cara berbicara menggunakan bahasa Indonesia atau
daerah yang baik dan benar (disesuaikan dengan keadaan klien/pasien)
dengan menggunakan kata-kata yang sederhana sehingga dipahami oleh
orang awam sehingga pasien/klien dapat mengerti dan memahami cara
perawatan bayi baru lahir. Apabila nilai kejelasan tidak
diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :

1. Pasien tidak akan mengerti dan memahami cara perawatan bayi yang
benar
2. Komunikasi tidak berjalan dengan efektif dan optimal
3. Informasi tentang cara perawatan bayi tidak tersampaikan dengan
baik dan benar.
b. Etika Publik (Memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur)

146
Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai etika publik yaitu
memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur dan telah saya lakukan
dengan cara berbicara dengan sopan dan ramah, bersikap sopan dan
ramah serta berpakaian rapi sehingga klien/pasien merasa dihormati dan
meningkatkan kepuasan klien dengan pemberian KIE yang dilakukan.
Apabila nilai memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur tidak
diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :

1. Pasien merasa tidak dihormati


2. Pasien tidak memberikan perhatian penuh selama pemberian KIE
3. Tidak tercipta hubungan yang baik dengan pasien
3. Kegiatan 3 Tahapan 3

(Melakukan demonstrasi cara perawatan bayi baru lahir kepada ibu dan
keluarga)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 4 dan 18 Agustus 2021
bertempat di Ruang Delima, RSUD Kabupaten Bangka Selatan. Nilai-nilai
dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya
aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:

a. Akuntabilitas (Kejelasan)

Pada saat melakukan kegiatan demonstrasi cara perawatan bayi baru


lahir, saya telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu kejelasan dan telah
saya lakukan dengan cara berbicara dengan menggunakan bahasa
Indonesia atau daerah (disesuaikan dengan kondisi pasien) dengan
menggunakan kalimat yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh
orang awam dan ketika melakukan demonstrasi melakukannya dengan
gerakan pelan sehingga cara perawatan bayi baru lahir mudah dipahami
oleh pasien/klien. Apabila nilai kejelasan tidak
diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :

147
1. Pasien tidak mengerti dan memahami demonstrasi yang dilakukan
2. Demonstrasi menjadi tidak efektif
3. Komunikasi menjadi tidak efektif karena pasien tidak memahami
dengan jelas
b. Etika Publik (Memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur)

Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai etika publik yaitu
memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur dan telah saya lakukan
dengan cara berbicara dengan sopan dan ramah, menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, bersikap sopan serta berpakaian rapi dan
sopan sehingga ibu/klien/pasien merasa lebih dihargai dan
ibu/klien/pasien memberikan perhatian penuh pada saat pelaksanaan
kegiatan demonstrasi perawatan bayi baru lahir. Apabila nilai memelihara
dan menjunjung tinggi etika luhur tidak diaktualisasikan/diaplikasikan
maka akan berdampak :

1. Pasien merasa tidak dihargai ketika dilakukan demontrasi


2. Pasien tidak memberikan perhatian yang penuh ketika demonstrasi
3. Tidak tercipta hubungan yang baik dengan pasien.

Kegiatan 4 : Melakukan pemutaran video perawatan bayi baru lahir


meliputi perawatan tali pusat, memandikan bayi dan cara pemberian asi

1. Kegiatan 4 Tahapan 1

(Mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari senin dan rabu tanggal 26
dan 28 Juli 2021 bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka
Selatan dan di Rumah. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran
PNS dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu
sebagai berikut:

148
a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)

Pada saat melaksanakan kegiatan mempersiapkan alat peraga yang


akan digunakan, saya telah menerapkan nilai aktualisasi yaitu tanggung
jawab dan telah saya lakukan dengan cara mencatat dan membuat
susunan peralatan yang dibutuhkan agar alat peraga yang akan
digunakan siap dan lengkap sehingga pengambilan video dapat berjalan
lancar. Apabila nilai tanggung jawab tidak diaktualisasikan/diaplikasikan
maka akan berdampak :

1. Alat peraga yang akan digunakan tidak siap digunakan dan tidak
lengkap
2. Pengambilan video tidak berjalan dengan baik karena kekurangan
alat peraga
3. Tidak ada persiapan yang cukup untuk melakukan pengambilan video
b. Anti Korupsi (Bekerja Keras)

Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
bekerja keras dan telah saya lakukan dengan cara memastikan
perlengkapan lengkap, mencari alat peraga yang dibutuhkan sehingga isi
video jelas karena alat peraga yang lengkap. Apabila nilai bekerja keras
tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :

1. Alat peraga yang digunakan tidak lengkap


2. Ketika pengambilan video tidak berjalan dengan baik karena
kekurangan alat peraga
3. Video menjadi tidak jelas karena kurangnya alat peraga yang
digunakan
2. Kegiatan 4 Tahapan 2

(Melakukan pengambilan gambar video perawatan bayi baru lahir)

149
Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Rabu dan Kamis, 28-29 Juli
2021 bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan dan
di rumah. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:

a. Akuntabilitas (Kejelasan)

Pada saat melaksanakan kegiatan melakukan pengambilan gambar,


saya telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu kejelasan dan telah saya
lakukan dengan cara ketika menjelasakan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, menggunakan kalimat yang sederhana
sehingga mudah dipahami dan menuliskan kembali kalimat yang
diucapkan ditampilkan didalam video agar penonton lebih jelas ketika
menerima informasi tersebut. Apabila nilai kejelasan tidak
diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :

1. Informasi yang akan disampaikan mengenai cara perawatan bayi baru


lahir tidak akan tersampaikan dengan baik
2. Isi video menjadi tidak jelas dan kurang komunikatif
3. Penonton video tidak dapat memahami isi video tersebut
b. Anti korupsi (Berani)

Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
berani dan telah saya lakukan dengan cara memperagakan sendiri dan
menjelaskan sendiri cara perawatan bayi baru lahir sehingga dapat
mengembangkan kemampuan berpikir dan sikap professional dalam
mengerjakan tugas sesuai jabatan. Apabila nilai berani tidak
diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :

1. Tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan sikap


professional dalam mengerjakan tugas sesuai jabatan
2. Pada saat memperagakan cara perawatan bayi kurang luwes

150
3. Penggunaan kalimat yang kurang tepat ketika menjelaskan cara
perawatan bayi baru lahir
3. Kegiatan 4 Tahapan 3

(Melakukan editing video)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari jumat dan sabtu pada
tanggal 30-31 Juli 2021 bertempat dirumah. Nilai-nilai dasar PNS dan
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada
tahapan ini yaitu sebagai berikut

a. Komitmen mutu (Inovatif)

Pada saat melaksanakan kegiatan melakukan editing video, saya telah


menerapkan nilai komitmen mutu yaitu inovatif dan telah saya lakukan
dengan cara mengembangkan isi video menggunakan tulisan berwarna,
menggunakan backsound dan ketepatan isi video. Sehingga video yang
ditampilkan menjadi lebih menarik dan seru. Apabila nilai inovatif tidak
diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :

1. Video menjadi kurang menarik dan seru


2. Isi video hanya berisi potongan video dan tidak ada penjelasan pada
setiap tahapan cara perawatan bayi
3. Video menjadi media informasi yang kurang efektif
b. Anti Korupsi (Mandiri)

Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
mandiri dan telah saya lakukan dengan cara mengerjakan editing video
sendiri dengan melibatkan sedikit peran orang lain sehingga dapat
mengembangkan kemampuan berpikir inovatif dan kreatif. Apabila nilai
mandiri tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak

1. Tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir inovatif

151
2. Tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif
3. Tidak dapat menghasilkan suatu karya produksi sendiri
4. Kegiatan 4 Tahapan 4

(Melakukan pemutaran video perawatan bayi baru lahir)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 4 dan 18 Agustus 2021
bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan. Nilai-nilai
dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya
aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:

a. Akuntabilitas (Kejelasan)

Pada saat melaksanakan kegiatan melakukan pemutaran video


perawatan bayi baru lahir, saya telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu
kejelasan dan telah saya lakukan dengan cara sebelum memutar video
menjelaskan kepada ibu/pasien/klien tujuan pemutaran video sehingga
ibu/klien/pasien mengerti tujuan pemutaran video tersebut. Apabila nilai
kejelasan tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :

1. Pasien tidak mengerti tujuan penayangan video perawatan bayi


2. Pasien tidak memberikan perhatian penuh ketika video tersebut
ditayangkan
3. Video menjadi media informasi yang kurang efektif
b. Etika Publik (Memelihara dan Menjunjung Tinggi Etika Luhur)

Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai etika publik yaitu
memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur dan telah saya lakukan
dengan cara berbicara dengan sopan dan santun, berpakaian rapi dan
bersikap santun kepada ibu/klien/pasien sehingga ibu/klien/pasien
merasa lebih dihargai dan dapat memberikan perhatian ketika menonton
video tersebut. Apabila nilai memelihara dan menjunjung tinggi etika
luhur tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :

152
1. Pasien merasa tidak dihargai karena perilaku yang kurang sopan
2. Pasien tidak memberikan perhatian penuh ketika menonton video
3. Tidak tercipta hubungan yang baik dengan pasien.

Kegiatan 5 : Melakukan evaluasi kegiatan aktualisasi terhadap


pengetahuan dan keterampilan ibu tentang perawatan bayi baru lahir

1. Kegiatan 5 Tahapan 1

(Memberikan kesempatan kepada ibu untuk mencoba mempraktikan


perawatan bayi baru lahir yang sudah didemonstrasikan)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 4 dan 18 Agustus 2021
bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan. Nilai-nilai
dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya
aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:

a. Akuntabilitas (Kepercayaan)

Pada saat melaksanakan kegiatan memberikan kesempatan kepada ibu


untuk mempraktikan perawatan bayi baru lahir, saya telah menerapkan
nilai akuntabilitas yaitu kepercyaan dan telah saya lakukan dengan cara
mempercayai ibu/klien/pasien dapat melakukan perawatan bayi yang
sudah didemonstrasikan sehingga meningkatkan kemampuan
ibu/pasien/klien dalam merawat bayi baru lahir. Apabila nilai kepercayaan
tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :

1. Pasien tidak mendapat kesempatan untuk mencoba mempraktikan


cara perawatan bayi baru lahir
2. Ibu dapat bingung ketika mempraktikan dirumah
3. Informasi tentang cara perawatan bayi baru lahir kurang dapat
dipahami
b. Anti Korupsi (Adil)

153
Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu Adil
dan telah saya lakukan dengan cara memberikan kesempatan yang
sama kepada semua klien/pasien tanpa membeda-bedakan latar
belakangnya sehingga klien/pasien merasa nyaman dan merasa tidak
didiskriminasi. Apabila nilai adil tidak diaktualisasikan/ diaplikasikan maka
akan berdampak :

1. Pasien merasa tidak nyaman dan terdiskriminasi


2. Tidak tercipta hubungan yang baik dengan pasien
3. Pasien tidak memberikan perhatian penuh ketika mencoba
mempraktekan.
c. Pelayanan publik (Responsif)

Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan prinsip pelayanan publik
yaitu responsif dan telah saya lakukan dengan cara ibu yang masih
belum mengerti cara praktik perawatan bayi baru lahir maka saya
jelaskan kembali sehingga ibu/klien/pasien dapat merasa memiliki
kepuasan terhadap penjelasan yang sudah diberikan. Apabila prinsip
responsif tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :

1. Pasien merasa tidak diperhatikan ketika mempraktikan perawatan


bayi baru lahir
2. Kepuasan pelayanan yang dirasakan pasien menjadi tidak optimal
3. Pasien tidak mengerti cara perawatan bayi baru lahir

2. Kegiatan 5 Tahapan 2

(Mengamati/menilai cara ibu mempraktikan perawatan bayi baru lahir)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 4 dan 18 Agustus 2021
bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan. Nilai-nilai

154
dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya
aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:

a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)

Pada saat melaksanakan kegiatan mengamati/menilai cara ibu


mempraktikan perawatan bayi baru lahir, saya telah menerapkan nilai
akuntabilitas yaitu tanggung jawab dan telah saya lakukan dengan cara
memperhatikan secara detail cara ibu mempraktikan perawatan bayi
sehingga ketika ibu mempraktikannya masih belum benar maka akan
diberikan koreksi atau saran agar ibu menjadi lebih mengerti cara
perawatan bayi baru lahir. Apabila nilai tanggung jawab tidak
diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :

1. Ketika mempraktikan pasien merasa tidak diperhatikan


2. Tidak ada evaluasi atau koreksi ketika pasien melakukan cara
perawatan bayi yang salah
3. Pelayanan yang diberikan tidak optimal
b. Akuntabilitas (Transparansi)

Pada saat melaksanaan tahapan ini juga, saya telah melaksanakan nilai
akuntabilitas yaitu transparansi dan telah saya lakukan dengan cara
menjelaskan dengan baik apabila masih ada tindakan ibu yang kurang
tepat ketika melakukan perawatan bayi baru lahir dan memberikan saran
dan masukan secara jelas sehingga ibu/klien/pasien dapat lebih mengerti
cara perawatan bayi baru lahir. Apabila nilai transparansi tidak
diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :

1. Ibu tidak mengerti cara perawatan bayi yang benar


2. Komunikasi yang terjadi kurang efektif
3. Pelayanan yang diberikan kurang optimal
3. Kegiatan 5 Tahapan 3

155
(Memberikan saran/tanggapan kepada ibu yang masih kurang tepat
dalam mempraktikan cara perawatan bayi baru lahir)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 4 dan 18 Agustus 2021
bertempat di Ruang Delima RSUD Kabupaten Bangka Selatan. Nilai-nilai
dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI telah saya
aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai berikut:

a. Akuntabilitas (Kejelasan)

Pada saat melaksanakan kegiatan memberikan saran/tanggapan kepada


ibu yang masih kurang tepat dalam mempraktikan cara perawatan bayi
baru lahir, saya telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu kejelasan dan
telah saya lakukan dengan cara menjelaskan menggunakan bahasa
Indonesia atau bahasa daerah yang lebih mudah dipahami oleh pasien,
menyampaikan letak salah atau masih belum tepat cara perawatan bayi
dengan bahasa sopan dan sederhana sehingga pasien/klien mengerti
letak kesalahan atau tindakan yang kurang tepat dalam melakukan
perawatan bayi tersebut. Apabila nilai kejelasan tidak
diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :

1. Pasien kurang memahami saran/tanggapan yang disampaikan


2. Komunikasi menjadi tidak efektif
3. Pasien merasa tidak diberikan pelayanan yang optimal
b. Anti Korupsi (Kerja Keras)

Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu kerja
keras dan telah saya lakukan dengan cara melakukan demonstrasi ulang
apabila ibu/klien/pasien belum memahami cara perawatan bayi baru lahir
sehingga ibu/klien/pasien dapat melakukan cara perawatan bayi baru
lahir. Apabila nilai kerja keras tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka
akan berdampak :

156
1. Pasien kurang mengerti cara perawatan bayi baru lahir
2. Pasien merasa pelayanan yang diberikan kurang optimal
3. Tidak melaksanakan tugas sesuai jabatannya dengan baik

Kegiatan 6 : Melaporkan hasil kegiatan yang telah dilakukan kepada


mentor

1. Kegiatan 6 Tahapan 1

(Menyusun bukti-bukti dokumentasi berdasarkan kegiatan)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis, 12 Agustus 2021
bertempat di rumah. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai
berikut:

a. Akuntabilitas (Transparansi)

Pada saat melaksanakan kegiatan menyusun bukti-bukti dokumentasi


berdasarkan kegiatan, saya telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu
transparansi dan telah saya lakukan dengan cara melampirkan foto dan
dokumentasi lainnya secara jelas setiap kegiatan aktualisasi yang sudah
dilakukan, disertai keterangan kapan kegiatan tersebut dilakukan
sehingga kegiatan aktualisasi yang dilakukan terlaksana dengan baik dan
jelas. Apabila nilai transparansi tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka
akan berdampak :

1. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi tidak jelas


2. Tidak dapat menunjukkan pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang
sudah dilakukan
3. Tidak memiliki bukti yaitu foto dan dokumen sebagai bentuk tanggung
jawab terhadap kegiatan yang dilakukan.
b. Anti Korupsi (Disiplin)

157
Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
disiplin dan telah saya lakukan dengan cara menysun setiap bukti
kegiatan secara rapi dan berurutan sehingga laporan dokumentasi dapat
dibaca dan dipahami dengan mudah. Apabila nilai disiplin tidak
diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :

1. Bukti kegiatan tidak tersusun secara berurutan


2. Laporan kegiatan sulit dibaca dan dipahami
3. Kegiatan yang dilakukan menjadi tidak jelas

2. Kegiatan 6 Tahapan 2

(Membuat laporan terkait kegiatan yang sudah dilaksanakan)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Kamis, 12 Agustus 2021
bertempat dirumah. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai
berikut:

a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)

Pada saat melaksanakan kegiatan membuat laporan terkait kegiatan


yang sudah dilaksanakan saya telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu
tanggung jawab dan telah saya lakukan dengan cara mengerjakan
laporan kegiatan sesuai dengan kegiatan aktualisasi yang sudah
dilaksanakan sehingga kegiatan aktualisasi yang dilakukan dapat
dipertanggungjawabkan dan memiliki bukti yang jelas. Apabila nilai
tanggung jawab tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan
berdampak :

1. Kegiatan yang dilaksanakan tidak memiliki bukti yang jelas


2. Tidak melaksanakan tugas sesuai dengan jabatan

158
3. Kegiatan yang dilakukan tidak dapat dipertanggungjawabkan
b. Anti Korupsi (Mandiri)

Pada tahapan ini juga, saya telah menerapkan nilai anti korupsi yaitu
mandiri dan telah saya lakukan dengan cara mengerjakan sendiri laporan
kegiatan aktualisasi yang sudah dilakukan sehingga dapat
mengembangkan kemampuan berpikir dan berdaya guna efektif. Apabila
nilai mandiri tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :

1. Tidak mengetahui laporan yang akan diberikan kepada mentor


2. Laporan menjadi tidak jelas
3. Tidak dapat mempertanggungjawabkan kegiatan yang sudah
dilaksanakan
3. Kegiatan 6 Tahapan 3

(Mencetak laporan yang telah dibuat dan disusun secara berurutan)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada hari Jumat, 13 Agustus 2021
bertempat di rumah. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai
berikut:

a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)

Pada saat melaksanakan kegiatan mencetak laporan yang telah dibuat,


saya telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu tanggung jawab dan telah
saya lakukan dengan cara sebelum mencetak memastikan kembali
semua laporan dan bukti dokumentasi sudah lengkap sehingga laporan
yang sudah dibuat sesuai dengan keinginan. Apabila nilai tanggung
jawab tidak diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :

1. Laporan yang dicetak berisi bukti kegiatan tidak lengkap


2. Laporan tidak tersusun dengan baik dan berurutan

159
3. Tidak melaksanakan tugasnya dengan baik
b. Akuntabilitas (Konsistensi)

Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu
konsistensi dan telah saya lakukan dengan cara laporan disusun secara
berurutan dan lengkap sehingga laporan yang dibuat sudah baik dan
sesuai keinginan. Apabila nilai konsistensi tidak
diaktualisasikan/diaplikasikan maka akan berdampak :

1. Laporan yang sudah dibuat tidak lengkap


2. Kegiatan yang dilaporkan tidak berurutan
3. Laporan yang dibuat tidak bisa dipertanggungjawabkan sebagai bukti
telah melaksanakan kegiatan
4. Kegiatan 6 Tahapan 4

(Menyerahkan laporan hasil kegiatan kepada mentor)

Tahapan ini telah saya laksanakan pada tanggal 14 dan 18 Agustus 2021
bertempat di rumah. Nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI telah saya aktualisasikan pada tahapan ini yaitu sebagai
berikut:

a. Etika Publik (Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja


kepada publik)

Pada saat melaksanakan kegiatan menyerahkan laporan hasil kegiatan


kepada mentor, saya telah menerapkan nilai etika publik yaitu
mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja kepada publik dan telah
saya lakukan dengan cara memberikan sendiri laporan tersebut secara
lengkap kepada mentor sehingga mentor menerima laporan aktualisasi
kegiatan sebagai bentuk pertanggung jawaban saya dalam
melaksanakan kegiatan aktualiasasi. Apabila nilai mempertanggung

160
jawabkan tindakan dan kinerja kepada publik tidak diaplikasikan maka
akan berdampak :

1. Tidak dapat melaksanakan tugas sesuai dengan jabatannya


2. Kegiatan yang dilakukan tidak dapat dipertanggungjawabkan
3. Tidak meningkatkan kemampuan untuk berpikir sistematis karena
tidak melaporkan kegiatan yang sudah dilakukan.
b. Anti Korupsi (Mandiri)

Pada tahapan ini juga saya telah menerapkan nilai akuntabilitas yaitu
mandiri dan telah saya lakukan dengan cara memberikan sendiri kepada
mentor laporan kegiatan aktualisasi tersebut tanpa diwakilkan oleh orang
lain sehingga dapat memastikan mentor menerima sendiri laporan
tersebut. Apabila nilai mandiri tidak diaplikasikan maka akan berdampak :

1. Tidak menyelesaikan kegiatan yang sudah dilakukan dengan baik


2. Mentor merasa kurang dihargai karena sudah memberikan dukungan
penuh selama kegiatan aktualisasi
3. Tidak tercipta hubungan yang baik dengan mentor.

161
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi telah dilaksanakan dengan baik dan
lancar mulai tanggal 18 Juli 2021 sampai dengan 14 Agustus 2021
dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA).
2. Tersedianya Leaflet cara perawatan bayi baru lahir dapat digunakan
sebagai media informasi tentang cara perawatan bayi baru lahir
kepada ibu atau keluarga sehingga ibu atau keluarga dapat mengerti
cara perawatan bayi yang benar.
3. Video cara perawatan bayi baru lahir dapat digunakan sebagai media
informasi tentang cara perawatan bayi baru lahir agar ibu atau
keluarga dapat lebih memahami cara perawatan bayi baru lahir yang
benar.
4. Terlaksananya pelayanan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
cukup bulan sesuai usia kehamilan yaitu memandikan bayi dan
perawatan tali pusat
5. Terlaksananya pelayanan asuhan kebidanan pada ibu nifas hari
pertama fisiologis yaitu mengajari cara menyusui bayi yang benar.
6. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi telah berkontribusi terhadap
pencapaian Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Bangka Selatan yaitu Terwujudnya Rumah Sakit Kabupaten Bangka
Selatan, Mandiri, Maju, Sejahtera dan Berdaya Saing serta
menguatkan nilai-nilai/motto organisasi yaitu 5S (Senyum, Salam,
Sapa, Sopan dan Santun)
5.2 Saran

162
1. Diharapkan bahwa pemberian informasi secara tepat dan efektif
kepada pasien di RSUD Kabupaten Bangka Selatan dapat terus
dikembangkan agar dapat meningkatkan pengetahuan pasien dan
meningkatkan pelayanan RSUD lebih optimal.
2. Pengamalan nilai-nilai ANEKA bagi CPNS dapat meningkatkan
kapasitas dan kualitas CPNS sehingga perlu untuk diaktualisasikan
secara terus menerus sebagai bentuk pengabdian bagi bangsa dan
negara
3. Menyarankan dan berharap kepada seluruh pegawai untuk
melaksanakan nilai-nilai ANEKA dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan jabatannya.

163
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara.2021. Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara.2021. Anti Korupsi. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara.2021. Etika Publik. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara.2021. Komitmen Mutu. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara.2021. Manajemen ASN. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara.2021. Nasionalisme. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara.2021. Pelayanan Publik. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara.2021. Whole of Government. Modul Pendidikan


dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara

164
Lampiran 1 Formulir Rancangan Aktualisasi

FORMULIR RANCANGAN AKTUALISASI

Nama : Walijah Zahroh S.Tr.Keb

NIP : 199607212020122009

Jabatan : Ahli Pertama - Bidan

1. Unit Kerja : UPT Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bangka Selatan
2. Identifikasi isu :
a. Masih rendahnya pemahaman ibu nifas tentang pentingnya perawatan luka perineum setelah
melahirkan di RSUD Kab. Bangka Selatan.
b. Masih rendahnya pemahaman ibu dan keluarga tentang perawatan bayi baru lahir di RSUD Kab.
Bangka Selatan
c. Masih rendahnya pemahaman ibu nifas tentang pentingnya gizi bagi ibu selama masa nifas dan
menyusui di RSUD Kab. Bangka Selatan
3. Isu yang diangkat/isu prioritas :
Masih rendahnya pemahaman ibu dan keluarga tentang perawatan bayi baru lahir di RSUD Kab. Bangka
Selatan
4. Gagasan Pemecahan isu :
Peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu dan keluarga tentang perawatan bayi baru lahir di RSUD
Kab. Bangka Selatan

165
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Visi
substansi dan Misi Organisasi
dengan mata
pelatihan
1 2 3 4 5 6
1. Melaksanakan Mempersiapkan Adanya Akuntabilitas: Dengan melakukan
konsultasi bahan dan materi rancangan Tanggung konsultasi dengan mentor
dengan mentor konsultasi berupa jadwal, jawab terkait kegiatan aktualisasi
terkait jadwal, design leaflet design leaflet tersebut maka diharapkan
kegiatan dan alat peraga dan alat Anti Korupsi : membangun komunikasi
aktualisasi yang akan peraga Mandiri dan kerja sama yang baik
digunakan pada saat antara kasi keperawatan
memberikan (mentor) dan bidan di
komunikasi, RSUD. Sehingga
informasi dan diharapkan dapat
edukasi (KIE) berkontribusi mendukung
tentang perawatan terwujudnya visi RSUD
bayi baru lahir Kabupaten Bangka
Menjelaskan kepada Adanya Akuntabilitas: Selatan yaitu terwujudnya
mentor tentang kesaamaan Kejelasan Rumah Sakit Kabupaten
pelaksanaan presepsi Bangka Selatan, Mandiri,
kegiatan aktualisasi tentang Etika publik : Maju, Sejahtera dan
yang akan dilakukan pelaksanaan Memelihara dan Berdaya Saing dan
kegiatan menjujung tinggi diharapkan juga dapat
aktualisasi standar etika berkontribusi mendukung
luhur misi RSUD no 4 yakni
Mendengarkan Adanya Etika Publik : menjalin kerjasama
saran dan pendapat saran dan Menghargai dengan pihak swasta dan
mentor pendapat komunikasi, instansi pemerintah untuk
terkait konsultasi dan ikut ambil bagian dalam
kegiatan kerjasama pembangunan dan
yang akan pengembangan rumah

166
dilaksanakan sakit umum daerah.
Anti Korupsi:
Peduli
Membuat Adanya Akuntabilitas :
kesimpulan dari kesimpulan Kejelasan
saran dan pendapat dari saran
yang diberikan dari dan Anti Korupsi :
mentor pendapat Mandiri
mentor
Pelayanan
Publik:
Responsif
Meminta Adanya Etika publik :
persetujuan mentor persetujuan Mengutamakan
untuk melakukan mentor untuk kepemimpinan
kegiatan yang akan melaksanaka berkualitas
dilaksanakan n kegiatan
Anti Korupsi :
Displin
2. Membuat Mencari referensi Adanya Akuntabilitas: dengan membuat leaflet
leaflet materi dan design referensi Tanggung perawatan bayi dan
perawatan yang menarik di materi, jawab mempersiapkan alat
bayi dan internet serta design leaflet peraga yang akan
mempersiapka mempersiapkan dan alat Anti Korupsi: digunakan diharapkan
n alat peraga alat peraga yang peraga Mandiri akan membentuk SDM
yang akan yang memiliki kompetensi
akan digunakan
digunakan dan professional sesuai
Melakukan Adanya Akuntabilitas :
kebutuhan rumah sakit.
konsultasi dengan saran dan Transparansi
Sehingga diharapkan
mentor terkait masukan dari
berkontribusi dalam
design dan materi di mentor Etika publik :
mendukung terwujudnya
leaflet yang sudah terkait design Memelihara dan

167
dibuat dan materi menjunjung visi RSUD Kabupaten
leaflet tinggi etika luhur Bangka Selatan yaitu
terwujudnya Rumah Sakit
WoG : Kabupaten Bangka
Sikronisasi Selatan, mandiri, maju,
Membuat leaflet Adanya Komitmen sejahtera dan berdaya
berdasarkan kreasi leaflet dalam Mutu: saing sehingga diharapkan
sendiri dan atas bentuk soft Inovatif juga mendukung misi
saran mentor file RSUD khususnya no.1
Anti Korupsi : yaitu Tersedianya SDM
Mandiri yang memiliki kompetensi,
Mencetak leaflet Adanya Akuntabilitas : kompetisi, professional,
leaflet yang Tanggung bermoral dan sesuai
sudah Jawab dengan kebutuhan standar
dicetak rumah sakit
Anti Korupsi :
Mandiri
3. Memberikan Memberikan leaflet Ibu/klien Akuntabilitas : dengan memberikan KIE
komunikasi, perawatan bayi menerima Tanggung perawatan bayi baru lahir

informasi dan baru lahir leaflet jawab, diharapkan dapat


meningkatkan kepuasan
edukasi (KIE)
Etika Publik: klien ketika menerima
tentang
Memelihara dan pelayanan. Sehingga
perawatan
menjunjung diharapkan dapat
bayi baru
tinggi etika memberikan kontribusi
lahir publik mendukung visi RSUD
Memberikan KIE adanya KIE Akuntabilitas : Kabupaten Bangka

tentang perawatan cara Kejelasan Selatan yaitu Terwujudnya

bayi baru lahir perawatan Rumah Sakit Kabupaten


Etika Publik : Bangka Selatan, Mandiri,
bayi baru
Memelihara dan Maju, Sejahtera dan
lahir
menjunjung Berdaya Saing dan

168
tinggi etika luhur diharapkan juga
Melakukan Ibu/klien Akuntabilitas : mendukung misi rumah

demonstrasi cara mengerti Kejelasan sakit khususnya no 3 yaitu

perawatan bayi cara meningkatkan pelayanan


perawatan Etika Publik : kesehatan yang bermutu
baru lahir kepada
bayi baru Memelihara dan dan terjangkau
ibu dan keluarga
lahir menjunjung
(memandikan bayi
tinggi etika luhur
baru lahir,
perawatan tali
pusat dan
pemberian asi)
4. Melakukan Mempersiapkan adanya alat Akuntabilitas : dengan melakukan
pemutaran alat peraga yang peraga yang Tanggung pemutaran video

video akan digunakan siap Jawab perawatan bayi baru lahir


meliputi perawatan tali
perawatan digunakan
Anti Korupsi: pusat, memandikan bayi
bayi baru
Bekerja Keras dan cara pemberian asi
lahir meliputi
Melakukan Adanya Akuntabilitas : sehingga diharapkan akan
perawatan
pengambilan pengambilan Kejelasan memberikan kontribusi
tali pusat, mendukung terwujudnya
gambar video gambar video
memandikan Anti Korupsi: visi RSUD Kabupaten
perawatan bayi
bayi dan cara Berani Bangka Selatan yaitu
baru lahir
pemberian terwujudnya Rumah Sakit
Melakukan editing Adanya video Komitmen
asi Kabupaten Bangka
video yang sudah mutu:
Selatan, Mandiri, Maju,
diedit Inovatif
Sejahtera dan Berdaya
Saing dan diharapkan juga
Anti Korupsi :
dapat mendukung misi No.
Mandiri
3 RSUD Kabupaten
Melakukan Adanya Akuntabilitas :
Bangka Selatan yaitu
pemutaran video pemutaran Kejelasan
meningkatkan pelayanan

169
perawatan bayi video cara kesehatan yang bermutu
baru lahir perawatan Etika publik : dan terjangkau
bayi baru Memelihara dan
lahir menjunjung
tinggi etika luhur

Pelayanan
Publik :
Responsif
5. Melakukan Memberikan ibu/klien Akuntabilitas : dengan melakukan
evaluasi kesempatan memperaga Kepercayaan evaluasi kegiatan

kegiatan kepada ibu untuk kan cara aktualisasi terhadap


Anti Korupsi : pengetahuan dan
aktualisasi mencoba perawatan
Adil keterampilan ibu tentang
terhadap mempraktikan bayi baru
perawatan bayi baru lahir
pengetahuan perawatan bayi lahir.
Pelayanan diharapkan dapat
dan baru lahir yang
publik : meningkatkan kepuasan
keterampilan sudah Responsif klien ketika menerima
ibu tentang didemonstrasikan pelayanan. Sehingga
perawatan Mengamati/menilai adanya Akuntabilitas : diharapkan dapat
bayi baru cara ibu penilaian Tanggung berkontribusi untuk
lahir mempraktikan cara ibu jawab, mendukung visi RSUD
Transparansi Kabupaten Bangka
perawatan bayi mempraktik
baru lahir an Selatan yaitu Terwujudnya
Rumah Sakit Kabupaten
perawatan
Bangka Selatan, Mandiri,
bayi baru
Maju, Sejahtera dan
lahir
Berdaya Saing dan
Memberikan Adanya Akuntabilitas:
diharapkan juga
saran/tanggapan saran/tangga Kejelasan
mendukung misi no 3
kepada ibu yang pan kepada
rumah sakit yakni
ibu/klien Anti Korupsi :
masih kurang tepat meningkatkan pelayanan

170
dalam Kerja Keras kesehatan yang bermutu
mempraktikan cara dan terjangkau

perawatan bayi
baru lahir
6. Melaporkan Menyusun bukti- adanya Akuntabilitas : dengan melaporkan
hasil kegiatan bukti dokumentasi bukti Transparansi hasil kegiatan yang telah
yang telah berdasarkan dokumentas dilakukan kepada
Anti Korupsi:
dilakukan kegiatan i kegiatan mentor diharapkan
Disiplin
kepada dapat membentuk SDM
Membuat laporan adanya Akuntabilitas :
mentor yang professional.
terkait kegiatan laporan Tanggung
Sehingga diharapkan
yang sudah kegiatan Jawab
dapat berkontribusi
dilaksanakan yang sudah
Anti korupsi: mendukung visi RSUD
dilaksanaka
Mandiri Kabupaten Bangka
n
Selatan yaitu
Mencetak laporan adanya Akuntabilitas :
Terwujudnya Rumah
yang telah dibuat laporan Tanggung
Sakit Kabupaten Bangka
dan disusun yang sudah Jawab,
Selatan, Mandiri, Maju,
Konsistensi
secara berurutan dicetak dan
Sejahtera dan Berdaya
disusun
Saing dan diharapkan
berurutan
dapat mendukung misi
Menyerahkan Adanya Etika Publik :
RSUD Kabupaten
laporan hasil penyerahan Mempertanggun
Bangka Selatan no 1
kegiatan kepada laporan g jawabkan
yakni Tersedianya SDM
kepada tindakan dan
mentor
mentor kinerja kepada yang memiliki
publik kompetensi, kompetisi,
professional, bermoral
Anti korupsi : dan sesuai dengan
Mandiri kebutuhan standar

171
rumah sakit

172
LAMPIRAN 2

FORMULIR PENGENDALIAN COACH


Nama : Walijah Zahroh S.Tr.Keb
NIP : 19960721 202012 2 009
Unit kerja : UPT Rumah Sakit Umum Daerah Dinas
Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Bangka Selatan

Jabatan : Ahli Pertama – Bidan


Isu yang diangkat :Masih rendahnya pemahaman pengetahuan dan
keterampilan ibu dan keluarga tentang perawatan
bayi baru lahir di RSUD Kabupaten Bangka Selatan
Gagasan pemecahan isu : Peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu dan
keluarga tentang perawatan bayi baru lahir di RSUD
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Selatan.
Kegiatan 1 : Melaksanakan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan
aktualisasi
Penyelesaian Kegiatan Catatan Waktu dan Paraf
Coach Media
Coaching
 Tahapan Kegiatan Tahapan telah Jumat, 16 Juli
1. Mempersiapkan dilaksanakan 2021
bahan/materi konsultasi sesuai
berupa jadwal, design rancangan Melalui Zoom
leaflet dan alat peraga aktualisasi Meeting
tentang pelaksanaan
aktualisasi
2. Menjelaskan kepada mentor
tentang pelaksanaan
kegiatan aktualisasi yang
akan dilakukan
3. Mendengarkan saran dan
pendapat mentor
4. Membuat kesimpulan dari

173
saran dan pendapat yang
diberikan dari mentor
5. Meminta persetujuan
mentor untuk melakukan
kegiatan yang akan
dilaksanakan
 Output kegiatan terhadap Output berupa Jumat, 16 Juli
pemecahan isu bukti fisik dan 2021
1. Adanya rancangan jadwal, foto telah
design leaflet dan alat dilampirkan Melalui Zoom
peraga Meeting
2. Adanya kesamaan presepsi
tentang pelaksanaan
kegiatan aktualisasi
3. Adanya saran dan pendapat
terkait kegiatan yang akan
dilaksanakan
4. Adanya kesimpulan dari
saran dan pendapat mentor
5. Adanya persetujuan mentor
untuk melaksanakan
kegiatan
 Keterkaitan substansi Semua Jumat, 16 Juli
mata pelatihan tahapan 2021
1. Akuntabilitas (Tanggung kegiatan telah
Jawab) dan Anti Korupsi dilandasi nilai- Melalui Zoom
(Mandiri) nilai dasar Meeting
2. Akuntabilitas (Kejelasan) ANEKA dan
dan Etika Publik Kedudukan
(Memelihara dan dan Peran
menjunjung tinggi standar PNS dalam
etika luhur) NKRI
3. Etika Publik (Menghargai
komunikasi, konsultasi dan
kerjasama) dan Anti Korupsi
(Peduli)
4. Akuntabilitas (Kejelasan),
Anti Korupsi (Mandiri) dan
Pelayanan Publik
(Responsif)
5. Etika Publik
(Mengutamakan
kepemimpinan berkualitas)

174
dan Anti Korupsi (Disiplin)
 Kontribusi terhadap visi Kegiatan telah Jumat, 16 Juli
dan misi organisasi berkontribusi 2021
Dengan melakukan konsultasi terhadap
dengan mentor terkait kegiatan pencapaian Melalui Zoom
aktualisasi tersebut maka visi dan misi Meeting
terbangun komunikasi dan organisasi
kerja sama yang baik antara
kasi keperawatan (mentor) dan
bidan di RSUD. Sehingga
berkontribusi mendukung
terwujudnya visi RSUD
Kabupaten Bangka Selatan
yaitu terwujudnya Rumah Sakit
Kabupaten Bangka Selatan,
Mandiri, Maju, Sejahtera dan
Berdaya Saing dan juga
berkontribusi mendukung
tercapainya misi RSUD
khususnya misi RSUD nomor 4
yakni menjalin kerjasama
dengan pihak swasta dan
instansi pemerintah untuk ikut
ambil bagian dalam
pembangunan dan
pengembangan rumah sakit
umum daerah
 Penguatan nilai/motto Kegiatan yang Jumat, 16 Juli
organisasi dilaksanakan 2021
Dengan melakukan konsultasi telah
dengan mentor terkait kegiatan memperkuat Melalui Zoom
aktualisasi terbangun nilai/motto Meeting
komunikasi dan kerjasama organisasi
yang baik sehingga
memperkuat nilai/motto
organisasi RSUD Kabupaten
Bangka Selatan khususnya
nilai/motto nomor 4 dan 5 yaitu
nilai sopan, dan santun

Kegiatan 2 : Membuat leaflet perawatan bayi dan mempersiapkan alat


peraga yang akan digunakan

175
Penyelesaian Kegiatan Catatan Waktu dan Paraf
Coach Media
Coaching
 Tahapan Kegiatan Tahapan telah Jumat, 16 Juli
1. Mencari referensi materi dilaksanakan 2021
dan design yang menarik di sesuai
internet serta rancangan Melalui Zoom
mempersiapkan alat peraga aktualisasi Meeting
yang akan digunakan
2. Melakukan konsultasi
dengan mentor terkait
design dan materi di leaflet
yang sudah dibuat
3. Membuat leaflet
berdasarkan kreasi sendiri
dan atas saran mentor
4. Mencetak leaflet
 Output kegiatan terhadap Output berupa Jumat, 16 Juli
pemecahan isu bukti fisik dan 2021
1. Adanya referensi materi, foto telah
design leaflet dan alat dilampirkan Melalui Zoom
peraga Meeting
2. Adanya saran dan masukan
dari mentor terkait design
dan materi leaflet
3. Adanya leaflet dalam
bentuk soft file
4. Adanya leaflet yang sudah
dicetak

 Keterkaitan substansi Semua Jumat, 16 Juli


mata pelatihan tahapan 2021
1. Etika Publik (Tanggung kegiatan telah
Jawab) dan Anti Korupsi dilandasi nilai- Melalui Zoom
(Mandiri) nilai dasar Meeting
2. Akuntabilitas (Transparansi) ANEKA dan
dan Etika Publik Kedudukan
(Memelihara dan dan Peran
menjunjung tinggi etika PNS dalam
luhur) dan WoG NKRI
(Sinkronisasi)
3. Komitmen mutu (Inovatif)
dan Anti Korupsi (Mandiri)

176
4. Akuntabilitas (Tanggung
Jawab) dan Anti Korupsi
(Mandiri)
 Kontribusi terhadap visi Kegiatan telah Jumat, 16 Juli
dan misi organisasi berkontribusi 2021
Dengan membuat leaflet terhadap
perawatan bayi dan pencapaian Melalui Zoom
mempersiapkan alat peraga visi dan misi Meeting
yang akan digunakan terbentuk organisasi
SDM yang memiliki kompetensi
dan professional sesuai
kebutuhan rumah sakit.
Sehingga berkontribusi dalam
mendukung terwujudnya visi
RSUD Kabupaten Bangka
Selatan yaitu terwujudnya
Rumah Sakit Kabupaten
Bangka Selatan, mandiri, maju,
sejahtera dan berdaya saing
dan juga berkontribusi
mendukung tercapainya misi
RSUD khususnya misi RSUD
nomor 1 yaitu tersedianya SDM
yang memiliki kompetensi,
kompetisi, professional,
bermoral dan sesuai dengan
kebutuhan standar rumah sakit.
 Penguatan nilai/motto Kegiatan yang Jumat, 16 Juli
organisasi dilaksanakan 2021
Dengan membuat leaflet telah
perawatan bayi dan memperkuat Melalui Zoom
mempersiapkan alat peraga nilai/motto Meeting
yang akan digunakan terbentuk organisasi
SDM yang memiliki kompetensi
dan professional sesuai
kebutuhan RSUD Sehingga
memperkuat nilai/motto
organisasi RSUD Kabupaten
Bangka Selatan khususnya
nilai/motto Nomor 4 dan 5 yaitu
sopan dan santun.

177
Lampiran : Foto Bimbingan dengan Coach melalui zoom
Tanggal : 16 Juli 2021 (Bimbingan Pertama)

Kegiatan 3 : Memberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang


perawatan bayi baru lahir
Penyelesaian Kegiatan Catatan Waktu dan Paraf
Coach Media
Coaching
 Tahapan Kegiatan Tahapan telah Senin, 2
1. Memberikan leaflet dilaksanakan Agustus 2021
perawatan bayi baru lahir sesuai
2. Memberikan KIE tentang rancangan Melalui telpon
perawatan bayi baru lahir aktualisasi via WhatsApp
3. Melakukan demonstrasi
cara perawatan bayi baru
lahir kepada ibu dan
keluarga
 Output kegiatan terhadap Output berupa Senin, 2
pemecahan isu bukti fisik dan Agustus 2021
1. Ibu/Klien menerima leaflet foto telah
2. Adanya KIE cara perawatan dilampirkan Melalui telpon
bayi baru lahir via WhatsApp
3. Ibu/Klien mengerti cara
perawatan bayi baru lahir
 Keterkaitan substansi Semua Senin, 2
mata pelatihan tahapan Agustus 2021
1. Akuntabilitas (Tanggung kegiatan telah
jawab) dan Etika Publik dilandasi nilai- Melalui telpon
(Memelihara dan nilai dasar via WhatsApp

178
menjunjung tinggi etika ANEKA dan
luhur) Kedudukan
2. Akuntabilitas (Kejelasan) dan Peran
dan Etika Publik PNS dalam
(Memelihara dan NKRI
menjunjung tinggi etika
luhur)
3. Akuntabilitas (Kejelasan)
dan Etika Publik
(Memelihara dan
Menjunjung tinggi etika
luhur)
 Kontribusi terhadap visi Kegiatan telah Senin, 2
dan misi organisasi berkontribusi Agustus 2021
Dengan memberikan KIE terhadap
perawatan bayi baru lahir pencapaian Melalui telpon
meningkatkan kepuasan klien visi dan misi via WhatsApp
ketika menerima pelayanan. organisasi
Sehingga memberikan
kontribusi mendukung visi
RSUD Kabupaten Bangka
Selatan yaitu Terwujudnya
Rumah Sakit Kabupaten
Bangka Selatan, Mandiri, Maju,
Sejahtera dan Berdaya Saing
dan juga berkontribusi
mendukung tercapainya misi
RSUD khususnya misi RSUD
nomor 3 yaitu meningkatkan
pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau.
 Penguatan nilai/motto Kegiatan yang Senin, 2
organisasi dilaksanakan Agustus 2021
Dengan memberikan KIE telah
perawatan bayi baru lahir memperkuat Melalui telpon
meningkatkan kepuasan klien nilai/motto via WhatsApp
ketika menerima pelayanan. organisasi
Sehingga memperkuat
nilai/motto organisasi RSUD
Kabupaten Bangka Selatan
khususnya nilai/motto nomor 1
– nomor 5 nilai Senyum,
Salam, Sapa, Sopan dan

179
Santun.

Kegiatan 4 : Melakukan pemutaran video perawatan bayi baru lahir


meliputi perawatan tali pusat, memandikan bayi dan cara pemberian asi
Penyelesaian Kegiatan Catatan Waktu dan Paraf
Coach Media
Coaching
 Tahapan Kegiatan Tahapan telah Senin, 2
1. Mempersiapkan alat peraga dilaksanakan Agustus 2021
yang akan digunakan sesuai
2. Melakukan pengambilan rancangan Melalui telpon
gambar video perawatan aktualisasi via WhatsApp
bayi baru lahir
3. Melakukan editing video
4. Melakukan pemutaran video
perawatan bayi baru lahir
 Output kegiatan terhadap Output berupa Senin, 2
pemecahan isu bukti fisik dan Agustus 2021
1. Adanya alat peraga yang foto telah
siap digunakan dilampirkan Melalui telpon
2. Adanya pengambilan via WhatsApp
gambar video
3. Adanya video yang sudah
diedit
4. Adanya pemutaran video
cara perawatan bayi baru
lahir
 Keterkaitan substansi Semua Senin, 2
mata pelatihan tahapan Agustus 2021
1. Akuntabilitas (Tanggung kegiatan telah
Jawab) dan Anti Korupsi dilandasi nilai- Melalui telpon
(Bekerja Keras) nilai dasar via WhatsApp
2. Akuntabilitas (Kejelasan) ANEKA dan
dan Anti Korupsi (Berani) Kedudukan
3. Komitmen Mutu (Inovatif) dan Peran
dan Anti Korupsi (Mandiri) PNS dalam
4. Akuntabilitas (Kejelasan), NKRI
Etika Publik (Memelihara
dan menjunjung tinggi etika
luhur) dan Pelayanan Publik
(Responsif)
 Kontribusi terhadap visi Kegiatan telah Senin, 2

180
dan misi organisasi berkontribusi Agustus 2021
Dengan melakukan pemutaran terhadap
video perawatan bayi baru lahir pencapaian Melalui telpon
meliputi perawatan tali pusat, visi dan misi via WhatsApp
memandikan bayi dan cara organisasi
pemberian asi sehingga
berkontribusi mendukung
terwujudnya visi RSUD
Kabupaten Bangka Selatan
yaitu terwujudnya Rumah Sakit
Kabupaten Bangka Selatan,
Mandiri, Maju, Sejahtera dan
Berdaya Saing dan juga
berkontribusi mendukung
tercapainya misi RSUD
khususnya misi RSUD nomor 3
yaitu meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan
terjangkau.
 Penguatan nilai/motto Kegiatan yang Senin, 2
organisasi dilaksanakan Agustus 2021
Dengan melakukan pemutaran telah
video perawatan bayi baru lahir memperkuat Melalui telpon
meliputi perawatan tali pusat, nilai/motto via WhatsApp
memandikan bayi dan cara organisasi
pemberian asi meningkatkan
pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada pasien/klien
sehingga memperkuat
nilai/motto organisasi RSUD
Kabupaten Bangka Sleatan
khususnya nilai/motto nomor 4
dan 5 yaitu nilai sopan dan
santun.

Lampiran : Foto bimbingan dengan Coach melalui telpon via Whatsapp

181
Tanggal : 2 Agustus 2021 (Bimbingan Kedua)

Kegiatan 5 : Melakukan evaluasi kegiatan aktualisasi terhadap


pengetahuan dan keterampilan ibu tentang perawatan bayi baru lahir
Penyelesaian Kegiatan Catatan Waktu dan Paraf
Coach Media
Coaching
 Tahapan Kegiatan Tahapan telah Rabu, 11
1. Memberikan kesempatan dilaksanakan Agustus 2021
kepada ibu untuk mencoba sesuai
mempraktikan perawatan rancangan Melalui Zoom
bayi baru lahir yang sudah aktualisasi Meeting
didemonstrasikan
2. Mengamati/menilai cara ibu
mempraktikan perawatan
bayi baru lahir
3. Memberikan
saran/tanggapan kepada
ibu yang masih kurang tepat
dalam mempraktikan cara
perawatan bayi baru lahir
 Output kegiatan terhadap Output berupa Rabu, 11
pemecahan isu bukti fisik dan Agustus 2021
1. Ibu/klien memperagakan foto telah
cara perawatan bayi baru dilampirkan Melalui Zoom
lahir Meeting
2. Adanya Penilaian cara ibu
mempraktikan perawatan
bayi baru lahir
3. Adanya Saran/Tanggapan

182
kepada ibu/klien
 Keterkaitan substansi Semua Rabu, 11
mata pelatihan tahapan Agustus 2021
1. Akuntabilitas kegiatan telah
(Kepercayaan), Anti Korupsi dilandasi nilai- Melalui Zoom
(Adil) dan Pelayanan Publik nilai dasar Meeting
(Responsif) ANEKA dan
2. Akuntabilitas (Tanggung Kedudukan
Jawab dan Transparansi) dan Peran
3. Akuntabilitas (Kejelasan) PNS dalam
dan Anti Korupsi (Kerja NKRI
Keras)
 Kontribusi terhadap visi Kegiatan telah Rabu, 11
dan misi organisasi berkontribusi Agustus 2021
Dengan melakukan evaluasi terhadap
kegiatan aktualisasi terhadap pencapaian Melalui Zoom
pengetahuan dan keterampilan visi dan misi Meeting
ibu tentang perawatan bayi organisasi
baru lahir meningkatkan
kepuasan klien ketika
menerima pelayanan.
Sehingga berkontribusi
mendukung terwujudnya visi
RSUD Kabupaten Bangka
Selatan yaitu Terwujudnya
Rumah Sakit Kabupaten
Bangka Selatan, Mandiri, Maju,
Sejahtera dan Berdaya Saing
dan juga mendukung misi
RSUD khususnya misi RSUD
nomor 3 yakni meningkatkan
pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau.
 Penguatan nilai/motto Kegiatan yang Rabu, 11
organisasi dilaksanakan Agustus 2021
Dengan melakukan evaluasi telah
kegiatan aktualisasi terhadap memperkuat Melalui Zoom
pengetahuan dan keterampilan nilai/motto Meeting
ibu tentang perawatan bayi organisasi
baru lahir meningkatkan
kepuasan klien ketika
menerima pelayanan.
Sehingga memperkuat

183
nilai/motto organisasi RSUD
Kabupaten Bangka Selatan
khususnya nilai/motto nomor 4
dan 5 yakni sopan dan santun

Kegiatan 6 : Melaporkan hasil kegiatan yang telah dilakukan kepada


mentor
Penyelesaian Kegiatan Catatan Waktu dan Paraf
Coach Media
Coaching
 Tahapan Kegiatan Tahapan telah Rabu, 11
1. Menyusun bukti-bukti dilaksanakan Agustus 2021
dokumentasi berdasarkan sesuai
kegiatan rancangan Melalui Zoom
2. Membuat laporan terkait aktualisasi Meeting
kegiatan yang sudah
dilaksanakan
3. Mencetak laporan yang
telah dibuat dan disusun
secara berurutan
4. Menyerahkan laporan hasil
kegiatan kepada mentor
 Output kegiatan terhadap Output berupa Rabu, 11
pemecahan isu bukti fisik dan Agustus 2021
1. Adanya bukti dokumentasi foto telah
kegiatan dilampirkan Melalui Zoom
2. Adanya laporan kegiatan Meeting
yang sudah dilaksanakan
3. Adanya laporan yang sudah
dicetak dan disusun
berurutan
4. Adanya penyerahan laporan
kepada mentor
 Keterkaitan substansi Semua Rabu, 11
mata pelatihan tahapan Agustus 2021
1. Akuntabilitas (Transparansi) kegiatan telah
dan Anti Korupsi (Disiplin) dilandasi nilai- Melalui Zoom
2. Akuntabilitas (Tanggung nilai dasar Meeting
Jawab) dan Anti Korupsi ANEKA dan
(mandiri) Kedudukan
3. Akuntabilitas (Tanggung dan Peran
Jawab dan Konsistensi) PNS dalam

184
4. Etika Publik NKRI
(Mempertanggung
jawabkan tindakan dan
kinerja kepada publik) dan
Anti Korupsi (Mandiri)
 Kontribusi terhadap visi Kegiatan telah Rabu, 11
dan misi organisasi berkontribusi Agustus 2021
Dengan melaporkan hasil terhadap
kegiatan yang telah dilakukan pencapaian Melalui Zoom
kepada mentor terbentuk SDM visi dan misi Meeting
yang professional. Sehingga organisasi
berkontribusi mendukung visi
RSUD Kabupaten Bangka
Selatan yaitu Terwujudnya
Rumah Sakit Kabupaten
Bangka Selatan, Mandiri, Maju,
Sejahtera dan Berdaya Saing
dan juga berkontribusi
mendukung tercapainya misi
RSUD khususnya misi RSUD
nomor 1 yakni Tersedianya
SDM yang memiliki
kompetensi, kompetisi,
professional, bermoral dan
sesuai dengan kebutuhan
standar rumah sakit.
 Penguatan nilai/motto Kegiatan yang Rabu, 11
organisasi dilaksanakan Agustus 2021
Dengan melaporkan hasil telah
kegiatan yang telah dilakukan memperkuat Melalui Zoom
kepada mentor sehingga nilai/motto Meeting
terbentuk SDM yang organisasi
professional. Sehingga
memperkuat nilai/motto
organisasi RSUD Kabupaten
Bangka Selatan khususnya
nilai/motto nomor 4 dan 5 yakni
sopan dan santun.

Lampiran : Foto bimbingan dengan Coach melalui zoom meeting

185
Tanggal : 11 Agustus 2021 (Bimbingan ketiga)

186
LAMPIRAN 3

FORMULIR PENGENDALIAN MENTOR


Nama : Walijah Zahroh S.Tr.Keb
NIP : 19960721 202012 2 009
Unit kerja : UPT Rumah Sakit Umum Daerah Dinas
Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Bangka Selatan

Jabatan : Ahli Pertama – Bidan


Isu yang diangkat : Masih rendahnya pemahaman pengetahuan dan
keterampilan ibu dan keluarga tentang perawatan
bayi baru lahir di RSUD Kabupaten Bangka Selatan
Gagasan pemecahan isu : Peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu dan
keluarga tentang perawatan bayi baru lahir di RSUD
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Selatan.
Kegiatan 1 : Melaksanakan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan
aktualisasi
Penyelesaian Kegiatan Catatan Waktu dan Paraf
Mentor Media
Mentoring
 Tahapan Kegiatan Tahapan telah Senin, 19 Juli
1. Mempersiapkan dilaksanakan 2021
bahan/materi konsultasi sesuai
berupa jadwal, design rancangan Melalui tatap
leaflet dan alat peraga aktualisasi muka
tentang pelaksanaan
aktualisasi
2. Menjelaskan kepada mentor
tentang pelaksanaan
kegiatan aktualisasi yang
akan dilakukan
3. Mendengarkan saran dan
pendapat mentor
4. Membuat kesimpulan dari

187
saran dan pendapat yang
diberikan dari mentor
5. Meminta persetujuan
mentor untuk melakukan
kegiatan yang akan
dilaksanakan
 Output kegiatan terhadap Output berupa Senin, 19 Juli
pemecahan isu bukti fisik dan 2021
1. Adanya rancangan jadwal, foto telah
design leaflet dan alat dilampirkan Melalui tatap
peraga muka
2. Adanya kesamaan presepsi
tentang pelaksanaan
kegiatan aktualisasi
3. Adanya saran dan pendapat
terkait kegiatan yang akan
dilaksanakan
4. Adanya kesimpulan dari
saran dan pendapat mentor
5. Adanya persetujuan mentor
untuk melaksanakan
kegiatan
 Keterkaitan substansi Semua Senin, 19 Juli
mata pelatihan tahapan 2021
1. Akuntabilitas (Tanggung kegiatan telah
Jawab) dan Anti Korupsi dilandasi nilai- Melalui tatap
(Mandiri) nilai dasar muka
2. Akuntabilitas (Kejelasan) ANEKA dan
dan Etika Publik Kedudukan
(Memelihara dan dan Peran
menjunjung tinggi standar PNS dalam
etika luhur) NKRI
3. Etika Publik (Menghargai
komunikasi, konsultasi dan
kerjasama) dan Anti Korupsi
(Peduli)
4. Akuntabilitas (Kejelasan),
Anti Korupsi (Mandiri) dan
Pelayanan Publik
(Responsif)
5. Etika Publik
(Mengutamakan
kepemimpinan berkualitas)

188
dan Anti Korupsi (Disiplin)
 Kontribusi terhadap visi Kegiatan telah Senin, 19 Juli
dan misi organisasi berkontribusi 2021
Dengan melakukan konsultasi terhadap
dengan mentor terkait kegiatan pencapaian Melalui tatap
aktualisasi tersebut maka visi dan misi muka
terbangun komunikasi dan organisasi
kerja sama yang baik antara
kasi keperawatan (mentor) dan
bidan di RSUD. Sehingga
berkontribusi mendukung
terwujudnya visi RSUD
Kabupaten Bangka Selatan
yaitu terwujudnya Rumah Sakit
Kabupaten Bangka Selatan,
Mandiri, Maju, Sejahtera dan
Berdaya Saing dan juga
berkontribusi mendukung
tercapainya misi RSUD
khususnya misi RSUD nomor 4
yakni menjalin kerjasama
dengan pihak swasta dan
instansi pemerintah untuk ikut
ambil bagian dalam
pembangunan dan
pengembangan rumah sakit
umum daerah
 Penguatan nilai/motto Kegiatan yang Senin, 19 Juli
organisasi dilaksanakan 2021
Dengan melakukan konsultasi telah
dengan mentor terkait kegiatan memperkuat Melalui tatap
aktualisasi terbangun nilai/motto muka
komunikasi dan kerjasama organisasi
yang baik sehingga
memperkuat nilai/motto
organisasi RSUD Kabupaten
Bangka Selatan khususnya
nilai/motto nomor 4 dan 5 yaitu
nilai sopan, dan santun

Kegiatan 2 : Membuat leaflet perawatan bayi dan mempersiapkan alat


peraga yang akan digunakan

189
Penyelesaian Kegiatan Catatan Waktu dan Paraf
Mentor Media
Mentoring
 Tahapan Kegiatan Tahapan telah Senin, 19 Juli
1. Mencari referensi materi dilaksanakan 2021
dan design yang menarik di sesuai
internet serta rancangan Melalui tatap
mempersiapkan alat peraga aktualisasi muka
yang akan digunakan
2. Melakukan konsultasi
dengan mentor terkait
design dan materi di leaflet
yang sudah dibuat
3. Membuat leaflet
berdasarkan kreasi sendiri
dan atas saran mentor
4. Mencetak leaflet
 Output kegiatan terhadap Output berupa Senin, 19 Juli
pemecahan isu bukti fisik dan 2021
1. Adanya referensi materi, foto telah
design leaflet dan alat dilampirkan Melalui tatap
peraga muka
2. Adanya saran dan masukan
dari mentor terkait design
dan materi leaflet
3. Adanya leaflet dalam
bentuk soft file
4. Adanya leaflet yang sudah
dicetak

 Keterkaitan substansi Semua Senin, 19 Juli


mata pelatihan tahapan 2021
1. Etika Publik (Tanggung kegiatan telah
Jawab) dan Anti Korupsi dilandasi nilai- Melalui tatap
(Mandiri) nilai dasar muka
2. Akuntabilitas (Transparansi) ANEKA dan
dan Etika Publik Kedudukan
(Memelihara dan dan Peran
menjunjung tinggi etika PNS dalam
luhur) dan WoG NKRI
(Sinkronisasi)
3. Komitmen mutu (Inovatif)
dan Anti Korupsi (Mandiri)

190
4. Akuntabilitas (Tanggung
Jawab) dan Anti Korupsi
(Mandiri)
 Kontribusi terhadap visi Kegiatan telah Senin, 19 Juli
dan misi organisasi berkontribusi 2021
Dengan membuat leaflet terhadap
perawatan bayi dan pencapaian Melalui tatap
mempersiapkan alat peraga visi dan misi muka
yang akan digunakan terbentuk organisasi
SDM yang memiliki kompetensi
dan professional sesuai
kebutuhan rumah sakit.
Sehingga berkontribusi dalam
mendukung terwujudnya visi
RSUD Kabupaten Bangka
Selatan yaitu terwujudnya
Rumah Sakit Kabupaten
Bangka Selatan, mandiri, maju,
sejahtera dan berdaya saing
dan juga berkontribusi
mendukung tercapainya misi
RSUD khususnya misi RSUD
nomor 1 yaitu tersedianya SDM
yang memiliki kompetensi,
kompetisi, professional,
bermoral dan sesuai dengan
kebutuhan standar rumah sakit.
 Penguatan nilai/motto Kegiatan yang Senin, 19 Juli
organisasi dilaksanakan 2021
Dengan membuat leaflet telah
perawatan bayi dan memperkuat Melalui tatap
mempersiapkan alat peraga nilai/motto muka
yang akan digunakan terbentuk organisasi
SDM yang memiliki kompetensi
dan professional sesuai
kebutuhan RSUD Sehingga
memperkuat nilai/motto
organisasi RSUD Kabupaten
Bangka Selatan khususnya
nilai/motto Nomor 4 dan 5 yaitu
sopan dan santun.

191
Lampiran : Foto Bimbingan dengan Mentor melalui tatap muka
Tanggal : 19 Juli 2021 (Bimbingan Pertama)

Kegiatan 3 : Memberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang


perawatan bayi baru lahir
Penyelesaian Kegiatan Catatan Waktu dan Paraf
Mentor Media
Mentoring
 Tahapan Kegiatan Tahapan telah Senin, 2
1. Memberikan leaflet dilaksanakan Agustus 2021
perawatan bayi baru lahir sesuai
2. Memberikan KIE tentang rancangan Melalui pesan
perawatan bayi baru lahir aktualisasi Whatsapp
3. Melakukan demonstrasi
cara perawatan bayi baru
lahir kepada ibu dan
keluarga
 Output kegiatan terhadap Output berupa Senin, 2
pemecahan isu bukti fisik dan Agustus 2021
1. Ibu/Klien menerima leaflet foto telah
2. Adanya KIE cara perawatan dilampirkan Melalui pesan
bayi baru lahir Whatsapp
3. Ibu/Klien mengerti cara
perawatan bayi baru lahir
 Keterkaitan substansi Semua Senin, 2
mata pelatihan tahapan Agustus 2021
1. Akuntabilitas (Tanggung kegiatan telah

192
jawab) dan Etika Publik dilandasi nilai- Melalui pesan
(Memelihara dan nilai dasar Whatsapp
menjunjung tinggi etika ANEKA dan
luhur) Kedudukan
2. Akuntabilitas (Kejelasan) dan Peran
dan Etika Publik PNS dalam
(Memelihara dan NKRI
menjunjung tinggi etika
luhur)
3. Akuntabilitas (Kejelasan)
dan Etika Publik
(Memelihara dan
Menjunjung tinggi etika
luhur)
 Kontribusi terhadap visi Kegiatan telah Senin, 2
dan misi organisasi berkontribusi Agustus 2021
Dengan memberikan KIE terhadap
perawatan bayi baru lahir pencapaian Melalui pesan
meningkatkan kepuasan klien visi dan misi Whatsapp
ketika menerima pelayanan. organisasi
Sehingga memberikan
kontribusi mendukung visi
RSUD Kabupaten Bangka
Selatan yaitu Terwujudnya
Rumah Sakit Kabupaten
Bangka Selatan, Mandiri, Maju,
Sejahtera dan Berdaya Saing
dan juga berkontribusi
mendukung tercapainya misi
RSUD khususnya misi RSUD
nomor 3 yaitu meningkatkan
pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau.
 Penguatan nilai/motto Kegiatan yang Senin, 2
organisasi dilaksanakan Agustus 2021
Dengan memberikan KIE telah
perawatan bayi baru lahir memperkuat Melalui pesan
meningkatkan kepuasan klien nilai/motto Whatsapp
ketika menerima pelayanan. organisasi
Sehingga memperkuat
nilai/motto organisasi RSUD
Kabupaten Bangka Selatan
khususnya nilai/motto nomor 1

193
– nomor 5 nilai Senyum,
Salam, Sapa, Sopan dan
Santun.

Kegiatan 4 : Melakukan pemutaran video perawatan bayi baru lahir


meliputi perawatan tali pusat, memandikan bayi dan cara pemberian asi
Penyelesaian Kegiatan Catatan Waktu dan Paraf
Mentor Media
Mentoring
 Tahapan Kegiatan Tahapan telah Senin, 2
1. Mempersiapkan alat peraga dilaksanakan Agustus 2021
yang akan digunakan sesuai
2. Melakukan pengambilan rancangan Melalui pesan
gambar video perawatan aktualisasi Whatsapp
bayi baru lahir
3. Melakukan editing video
4. Melakukan pemutaran video
perawatan bayi baru lahir
 Output kegiatan terhadap Output berupa Senin, 2
pemecahan isu bukti fisik dan Agustus 2021
1. Adanya alat peraga yang foto telah
siap digunakan dilampirkan Melalui pesan
2. Adanya pengambilan Whatsapp
gambar video
3. Adanya video yang sudah
diedit
4. Adanya pemutaran video
cara perawatan bayi baru
lahir
 Keterkaitan substansi Semua Senin, 2
mata pelatihan tahapan Agustus 2021
1. Akuntabilitas (Tanggung kegiatan telah
Jawab) dan Anti Korupsi dilandasi nilai- Melalui pesan
(Bekerja Keras) nilai dasar Whatsapp
2. Akuntabilitas (Kejelasan) ANEKA dan
dan Anti Korupsi (Berani) Kedudukan
3. Komitmen Mutu (Inovatif) dan Peran
dan Anti Korupsi (Mandiri) PNS dalam
4. Akuntabilitas (Kejelasan), NKRI
Etika Publik (Memelihara
dan menjunjung tinggi etika
luhur) dan Pelayanan Publik

194
(Responsif)
 Kontribusi terhadap visi Kegiatan telah Senin, 2
dan misi organisasi berkontribusi Agustus 2021
Dengan melakukan pemutaran terhadap
video perawatan bayi baru lahir pencapaian Melalui pesan
meliputi perawatan tali pusat, visi dan misi Whatsapp
memandikan bayi dan cara organisasi
pemberian asi sehingga
berkontribusi mendukung
terwujudnya visi RSUD
Kabupaten Bangka Selatan
yaitu terwujudnya Rumah Sakit
Kabupaten Bangka Selatan,
Mandiri, Maju, Sejahtera dan
Berdaya Saing dan juga
berkontribusi mendukung
tercapainya misi RSUD
khususnya misi RSUD nomor 3
yaitu meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan
terjangkau.
 Penguatan nilai/motto Kegiatan yang Senin, 2
organisasi dilaksanakan Agustus 2021
Dengan melakukan pemutaran telah
video perawatan bayi baru lahir memperkuat Melalui pesan
meliputi perawatan tali pusat, nilai/motto Whatsapp
memandikan bayi dan cara organisasi
pemberian asi meningkatkan
pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada pasien/klien
sehingga memperkuat
nilai/motto organisasi RSUD
Kabupaten Bangka Sleatan
khususnya nilai/motto nomor 4
dan 5 yaitu nilai sopan dan
santun.

Lampiran : Foto bimbingan dengan mentor melalui pesan WhatsApp

195
Tanggal : 2 Agustus 2021 (Bimbingan Kedua)

Kegiatan 5 : Melakukan evaluasi kegiatan aktualisasi terhadap


pengetahuan dan keterampilan ibu tentang perawatan bayi baru lahir
Penyelesaian Kegiatan Catatan Waktu dan Paraf
Mentor Media
Mentoring
 Tahapan Kegiatan Tahapan telah Senin, 23
1. Memberikan kesempatan dilaksanakan Agustus 2021
kepada ibu untuk mencoba sesuai
mempraktikan perawatan rancangan Melalui tatap
bayi baru lahir yang sudah aktualisasi muka
didemonstrasikan
2. Mengamati/menilai cara ibu
mempraktikan perawatan
bayi baru lahir
3. Memberikan
saran/tanggapan kepada
ibu yang masih kurang tepat
dalam mempraktikan cara
perawatan bayi baru lahir
 Output kegiatan terhadap Output berupa Senin, 23
pemecahan isu bukti fisik dan Agustus 2021
1. Ibu/klien memperagakan foto telah
cara perawatan bayi baru dilampirkan Melalui tatap
lahir muka

196
2. Adanya Penilaian cara ibu
mempraktikan perawatan
bayi baru lahir
3. Adanya Saran/Tanggapan
kepada ibu/klien
 Keterkaitan substansi Semua Senin, 23
mata pelatihan tahapan Agustus 2021
1. Akuntabilitas kegiatan telah
(Kepercayaan), Anti Korupsi dilandasi nilai- Melalui tatap
(Adil) dan Pelayanan Publik nilai dasar muka
(Responsif) ANEKA dan
2. Akuntabilitas (Tanggung Kedudukan
Jawab dan Transparansi) dan Peran
3. Akuntabilitas (Kejelasan) PNS dalam
dan Anti Korupsi (Kerja NKRI
Keras)
 Kontribusi terhadap visi Kegiatan telah Senin, 23
dan misi organisasi berkontribusi Agustus 2021
Dengan melakukan evaluasi terhadap
kegiatan aktualisasi terhadap pencapaian Melalui tatap
pengetahuan dan keterampilan visi dan misi muka
ibu tentang perawatan bayi organisasi
baru lahir meningkatkan
kepuasan klien ketika
menerima pelayanan.
Sehingga berkontribusi
mendukung terwujudnya visi
RSUD Kabupaten Bangka
Selatan yaitu Terwujudnya
Rumah Sakit Kabupaten
Bangka Selatan, Mandiri, Maju,
Sejahtera dan Berdaya Saing
dan juga mendukung misi
RSUD khususnya misi RSUD
nomor 3 yakni meningkatkan
pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau.
 Penguatan nilai/motto Kegiatan yang Senin, 23
organisasi dilaksanakan Agustus 2021
Dengan melakukan evaluasi telah
kegiatan aktualisasi terhadap memperkuat Melalui tatap
pengetahuan dan keterampilan nilai/motto muka
ibu tentang perawatan bayi organisasi

197
baru lahir meningkatkan
kepuasan klien ketika
menerima pelayanan.
Sehingga memperkuat
nilai/motto organisasi RSUD
Kabupaten Bangka Selatan
khususnya nilai/motto nomor 4
dan 5 yakni sopan dan santun

Kegiatan 6 : Melaporkan hasil kegiatan yang telah dilakukan kepada


mentor
Penyelesaian Kegiatan Catatan Waktu dan Paraf
Mentor Media
Mentoring
 Tahapan Kegiatan Tahapan telah Senin, 23
1. Menyusun bukti-bukti dilaksanakan Agustus 2021
dokumentasi berdasarkan sesuai
kegiatan rancangan Melalui tatap
2. Membuat laporan terkait aktualisasi muka
kegiatan yang sudah
dilaksanakan
3. Mencetak laporan yang
telah dibuat dan disusun
secara berurutan
4. Menyerahkan laporan hasil
kegiatan kepada mentor
 Output kegiatan terhadap Output berupa Senin, 23
pemecahan isu bukti fisik dan Agustus 2021
1. Adanya bukti dokumentasi foto telah
kegiatan dilampirkan Melalui tatap
2. Adanya laporan kegiatan muka
yang sudah dilaksanakan
3. Adanya laporan yang sudah
dicetak dan disusun
berurutan
4. Adanya penyerahan laporan
kepada mentor
 Keterkaitan substansi Semua Senin, 23
mata pelatihan tahapan Agustus 2021
1. Akuntabilitas kegiatan telah
(Transparansi) dan Anti dilandasi nilai- Melalui tatap
Korupsi (Disiplin) nilai dasar muka

198
2. Akuntabilitas (Tanggung ANEKA dan
Jawab) dan Anti Korupsi Kedudukan
(mandiri) dan Peran
3. Akuntabilitas (Tanggung PNS dalam
Jawab dan Konsistensi) NKRI
4. Etika Publik
(Mempertanggung
jawabkan tindakan dan
kinerja kepada publik)
dan Anti Korupsi
(Mandiri)
 Kontribusi terhadap visi Kegiatan telah Senin, 23
dan misi organisasi berkontribusi Agustus 2021
Dengan melaporkan hasil terhadap
kegiatan yang telah dilakukan pencapaian Melalui tatap
kepada mentor terbentuk SDM visi dan misi muka
yang professional. Sehingga organisasi
berkontribusi mendukung visi
RSUD Kabupaten Bangka
Selatan yaitu Terwujudnya
Rumah Sakit Kabupaten
Bangka Selatan, Mandiri, Maju,
Sejahtera dan Berdaya Saing
dan juga berkontribusi
mendukung tercapainya misi
RSUD khususnya misi RSUD
nomor 1 yakni Tersedianya
SDM yang memiliki
kompetensi, kompetisi,
professional, bermoral dan
sesuai dengan kebutuhan
standar rumah sakit.
 Penguatan nilai/motto Kegiatan yang Senin, 23
organisasi dilaksanakan Agustus 2021
Dengan melaporkan hasil telah
kegiatan yang telah dilakukan memperkuat Melalui tatap
kepada mentor sehingga nilai/motto muka
terbentuk SDM yang organisasi
professional. Sehingga
memperkuat nilai/motto
organisasi RSUD Kabupaten
Bangka Selatan khususnya
nilai/motto nomor 4 dan 5 yakni

199
sopan dan santun.

Lampiran : Foto bimbingan dengan mentor melalui tatap muka


Tanggal : 23 Agustus 2021 (Bimbingan ketiga)

200
Lampiran 4

Dokumentasi Seminar Rancangan Aktualisasi

Tanggal : 15 Juli 2021

Tempat : Gedung Diklat BKPSDMD Kabupaten Bangka Selatan

Gambar 6.1

Foto peserta ketika melakukan presentasi seminar rancangan aktualisasi

Gambar 6.2

Foto coach ketika seminar rancangan aktualisasi

Gambar 6.3

Foto mentor ketika seminar rancangan aktualisasi

201
Gambar 6.4

Foto Penguji ketika seminar rancangan aktualisasi

Gambar 6.5

Foto bersama setelah seminar rancangan aktualisasi

202
Gambar 6.6

Foto seluruh kelompok 2 setelah selesai seminar rancangan aktualisasi

203
Lampiran 6
Hasil Pengamatan/Penilaian kegiatan Aktualisasi

Cara ibu dan keluarga melakukan perawatan bayi baru lahir

Nama : Walijah Zahroh S.Tr.Keb

NIP : 199607212020122009

Jabatan : Ahli Pertama - Bidan

Judul : Peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu dan keluarga


tentang perawatan bayi baru lahir di RSUD Dinas Kesehatan, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Selatan

No. Identitas Hasil Pengamatan


Pasien
1. Ny. N 1. Cara memandikan bayi
Tanggal : 4 - Ibu masih merasa takut untuk memandikan
Agustus 2021 bayi
- Ibu masih takut untuk membalikan badan
bayi ketika mandi
2. Cara melakukan perawatan tali pusat
- Ibu sudah cukup baik dalam melakukan
perawatan tali pusat
3. Cara menyusui bayi
- Posisi bayi masih kurang tepat ketika
menyusui hanya kepala saja yang miring
- Perlekatan bayi masih kurang tepat yaitu
hanya puting saja yang masuk kedalam
mulut
- Perlekatan bayi masih kurang tepat hanya
puting yang masuk kedalam mulut
- Selesai menyusu bayi tidak disendawakan
2. Ny. R 1. Cara memandikan bayi
Tanggal : 18 - Keluarga merasa takut memandikan
Agustus 2021 bayinya
2. Cara melakukan perawatan tali pusat
- Keluarga sudah cukup baik dalam
melakukan perawatan tali pusat
3. Cara menyusui bayi
- Posisi bayi kurang tepat : hanya kepala
yang miring
- Perlekatan bayi kurang tepat : hanya
putting yang masuk kedalam mulut
- Selesai menyusu bayi tidak disendawakan.

Toboali, 18 Agustus 2021

Walijah Zahroh S.Tr.Keb

NIP. 1996072120202122009

205
Lampiran 7

Saran/Tanggapan Kegiatan Aktualisasi

Cara ibu dan keluarga melakukan perawatan bayi baru lahir

Nama : Walijah Zahroh S.Tr.Keb

NIP : 199607212020122009

Jabatan : Ahli Pertama - Bidan

Judul : Peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu dan keluarga


tentang perawatan bayi baru lahir di RSUD Dinas Kesehatan, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Selatan

No. Identitas Saran/Tanggapan


Pasien
1. Ny. N 1. Cara memandikan bayi
Tanggal : 4 - Memberikan motivasi kepada ibu dengan
Agustus meyakinkan ibu pasti bisa memandikan
2021 bayinya
- Menjelaskan kepada ibu tidak masalah
apabila masih takut untuk membalikan bayi
ketika mandi, namun tetap harus
membersihkan area punggung bayi
2. Cara merawat tali pusat
- Ibu sudah melakukan cara perawatan tali
pusat dengan cukup baik
3. Cara menyusui bayi
- Menjelaskan kepada ibu posisi dan perlekatan
bayi yang benar

206
- Mengingatkan ibu untuk menyendawakan bayi
setelah menyusui bayi
2. Ny. R 1. Cara memandikan bayi
Tanggal : 18 - Memberikan motivasi kepada keluarga
Agustus dengan meyakinkan keluarga bahwa pasti
2021 bisa memandikan bayi.
2. Cara merawat tali pusat
- Keluarga sudah cukup baik dalam melakukan
perawatan tali pusat
3. Cara menyusui bayi
- Menjelaskan kepada ibu cara posisi dan
perlekatan bayi yang benar
- Mengingatkan ibu untuk menyendawakan bayi
setiap selesai menyusui bayi.

Toboali, 18 Agustus 2021

Walijah Zahroh, S.Tr.Keb

NIP. 199607212020122009

207
208

Anda mungkin juga menyukai