Anda di halaman 1dari 57

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XLIV


PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2022
DI KABUPATEN SANGGAU

OPTIMALISASI PELAYANAN INFORMASI OBAT


MELALUI QR CODE
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH M.Th.DJAMAN
KABUPATEN SANGGAU

DISUSUN OLEH :
RONY ANGGRIAWAN SAPUTRA, A.Md.,Far.
NIP. 19860814 202203 1 001
PELAKSANA/TERAMPIL – ASISTEN APOTEKER
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH M. TH. DJAMAN
KABUPATEN SANGGAU

BKPSDM KABUPATEN SANGGAU


BEKERJASAMA DENGAN
BPSDM PROVINSI KALIMANTAN BARAT
LEMBAR PERSETUJUAN

OPTIMALISASI PELAYANAN INFORMASI OBAT


MELALUI QR CODE
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH M.Th.DJAMAN
KABUPATEN SANGGAU

Rancangan Aktualisasi
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XLIV
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022
Di Kabupaten Sanggau

Disusun Oleh :

Nama : Rony Anggriawan Saputra, A.Md.,Far.


NIP : 19860814 202203 1 001
Jabatan : Pelaksana/Terampil – Asisten Apoteker
Instansi : Pemerintah Kabupaten Sanggau
Unit Kerja : RSUD M.Th. Djaman Kabupaten Sanggau

Telah disetujui untuk diseminarkan pada tanggal 02 Juli 2022

Sanggau, 01 Juli 2022

Mentor Coach

BAMBANG SUWEDO, S.Kp. YOH. KRISIA PAULA, S.STP.,M.AP.


NIP. 19700629 200902 1 001 NIP. 19850917 200412 2 002

i
PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU
BADAN KEPEGAWAIAN DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan KH. Dewantara No. 35 Sanggau (78512)
Telepon. (0564) 21193 Fax. 23801 e-mail : bkpsdm@gmail.go.id
Website:http//bkpsdm.sanggau.go.id

BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II ANGKATAN XLIV
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU
PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2022

Pada hari ini, Sabtu tanggal 02 bulan Juli tahun 2022, telah melaksanakan Seminar
Rancangan Aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
II Angkatan XLIV di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan
Barat Tahun 2022 melalui Zoom Meeting:
Nama : Rony Anggriawan Saputra, A.Md.,Far.
Pangkat : Pengatur
NIP : 19860814 202203 1 001
Jabatan : Pelaksana/Terampil – Asisten Apoteker
Unit Kerja : RSUD M.Th.Djaman Kabupaten Sanggau
Mentor : Bambang Suwedo, S.Kp.
Coach : Yoh. Krisia Paula, S.STP.,M.AP.
Penguji : Zainuri, S.Pd., M.Si.
Judul : Optimalisasi Pelayanan Informasi Obat Melalui QR Code di Rumah Sakit
Umum Daerah M.Th. Djaman Kabupaten Sanggau.
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh :

Mentor Penyaji

BAMBANG SUWEDO, S.Kp. RONY ANGGRIAWAN SAPUTRA, A.Md.,Far.


NIP. 19700629 200902 1 001 NIP. 19860814 202203 1 001

Coach Penguji

YOH. KRISIA PAULA, S.STP.,M.AP. ZAINURI, S.Pd. ,M.Si.


NIP. 19850917 200412 2 002 NIP. 19720520 199702 1 002

Mengetahui:
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KABUPATEN SANGGAU

HERKULANUS. H.P, SH
Pembina Tingkat I
NIP. 19720504 200003 1 002

ii
LEMBAR PENGESAHAN

OPTIMALISASI PELAYANAN INFORMASI OBAT


MELALUI QR CODE DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
M.Th.DJAMAN KABUPATEN SANGGAU

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN II ANGKATAN XLIV
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DI KABUPATEN SANGGAU

Nama Peserta : Rony Anggriawan Saputra, A.Md.,Far.


NIP : 19860814 202203 1 001
Jabatan : Pelaksana/Terampil – Asisten Apoteker
Unit Kerja : RSUD M.Th.Djaman Kabupaten Sanggau

Tanggal Pengesahan :
Sanggau, Juli 2022

Menyetujui :
Mentor Penguji Coach

BAMBANG SUWEDO,
Yustinus S.Kp. ZAINURI, S.Pd. ,M.Si. YOH. KRISIA PAULA, S.STP.,M.AP.
NIP. 19700629 200902 1 001 NIP. 19720520 199702 1 002 NIP. 19850917 200412 2 002

Mengetahui:

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAN


PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KABUPATEN SANGGAU

HERKULANUS. H.P, SH
Pembina Tingkat I
NIP. 19720504 200003 1 007

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Rancangan Aktualisasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan judul
“Optimalisasi Pelayanan Informasi Obat Melalui QR Code di Rumah Sakit Umum
Daerah M.Th. Djaman Kabupaten Sanggau.”.

Penulisan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini disusun sebagai salah satu
tugas dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XLIV di lingkungan
Pemerintahan Kabupaten Sanggau Tahun 2022 sebagai bentuk pemahaman nilai-nilai dasar
PNS BerAKHLAK yang akan diterapkan di Rumah Sakit Umum Daerah M. Th. Djaman
Kabupaten Sanggau.

Dalam menyelesaikan Rancangan Aktualisasi nilai-nilai PNS ini, penulis ingin


menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Paulus Hadi, S.IP, M.Si. selaku Bupati Kabupaten Sanggau;

2. Bapak Ir. Kukuh Triyatmaka, M.M. selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Sanggau.
3. Bapak Herkulanus Heri Purnama, S.H. selaku Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten Sanggau.
4. Bapak dr. Edy Suprabowo, M.KM. selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah M.
Th. Djaman Kabupaten Sanggau.
5. Ibu Yoh. Krisia Paula, S.STP., M.AP. selaku Coach yang telah memberikan
bimbingan, masukan dan pengarahan.
6. Bapak Zainuri, S.Pd.,M.Si. selaku Penguji Rancangan Aktualisasi yang telah
memberikan saran kepada penulis.
7. Ibu Nanik Widihastuti, S.KM. selaku Kasubbag Hukum, Humas dan Promosi Rumah
Sakit Umum Daerah M. Th. Djaman Kabupaten Sanggau
8. Bapak Bambang Suwedo, S.Kp. selaku Kepala Seksi Penunjang Medik sekaligus
mentor yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi sehingga Rancangan
Aktualisasi ini dapat terselesaikan.

iv
9. Seluruh Rekan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah M.Th. Djaman
Kabupaten Sanggau yang selalu memotivai dan memberikan dukungan selama
kegiatan

10. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan doa, semangat, dan dukungan baik
secara moral dan materil. Serta motivasi selama pembuatan rancangan aktualisasi.
11. Panitia Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XLIV Kabupaten Sanggau
Provinsi Kalimantan Barat yang turut mensukseskan kegiatan ini.
12. Pegawai dan Staf di Rumah Sakit Umum Daerah M. Th. Djaman Kabupaten Sanggau
yang selalu memberikan dukungan
1 1 . Rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan
XLIV yang telah memberikan bantuan dan motivasi selama kegiatan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini masih


terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu penulis berharap adanya saran
dan kritik yang bersifat membangun sehingga dapat memperbaiki rancangan aktualisasi
ini untuk menjadi lebih baik kedepannva. Semoga laporan aktualisasi ini dapat
beermanfaat bagi pembaca dan enulis khususnya.

Sanggau, Juli 2022

Rony Anggriawan Saputra, A.Md.,Far.

v
DAFTAR ISI

JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN.……………………………………………………….. i
BERITA ACARA…………………………………………………………………… ii
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………… iii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………… iv
DAFTAR ISI………………………………………………………………………... vi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………. vii
DAFTAR TABEL………………………………………………………….………. viii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………….. 1
B. Tujuan…………………………………………………………………… 2
C. Manfaat …………………………………………………………………. 3
D. Waktu dan Tempat Aktualisasi……………………………………………..4
BAB I1 GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Visi dan Misi Kabupaten Sanggau..…………………………………….. 5
B. Profil Organisasi………………………………………………………… 6
C. Visi dan Misi Organisasi………………………………………………… 9
D. Struktur Organisasi ……….…………………………………………….. 11
E. Tugas dan Fungsi Organisasi…………………………………………… 13
F. Tugas Profesi …………………………………………………………… 14
BAB III KONSEP NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA
A. Nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (BerAKHLAK)………………… 15
B. Kedudukan dan Peran PNS menuju Smart ASN ……………………….. 23
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
A. Indentifikasi dan Gagasan Pemecahan Isu……………………………… 28
B. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN …………………………. 33
C. Jadwal Implementasi……………………………………………………. 45
DAFTAR PUSTAKA

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. RSUD M.Th.Djaman …………………………………………………. 7


Gambar 2.2. Struktur Orgnisasi RSUD M.Th.Djaman …………………………….. 12

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Jumlah Pegawai …………………………………………………………. 9


Tabel 4.1. Amalisis Isu dengan Teknik APKL …………………………………… 29
Tabel 4.2. Aspek Prioritas ………………………………………………………….. 31
Tabel 4.3. Rancangan Aktualisasi ………………………………………………….. 34
Tabel 4.4. Jadwal konsultasi dengan coach………………………………………… 47
Tabel 4.5. Jadwal konsultasi dengan mentor……………………………………….. 48
Tabel 4.6. Jadwal Implementasi Aktualisasi ………………………………………. 49

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan UU Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN
adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai Aparatur Sipil
Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan
atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
Pelatihan Dasar Calon PNS yang dalam hal ini diselenggarakan oleh
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).
Hal ini termuat dalam Peraturan LAN Nomor 12 tahun 2018 tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil bahwa Pelatihan Dasar CPNS adalah
pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Berdasarkan Peraturan Bupati Sanggau Nomor 11 tahun 2017 tentang
Peraturan Internal RSUD M.Th. Djaman Kab. Sanggau bahwa rumah sakit
mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna. Pelayanan kesehatan yang diberikan salah satunya yaitu pelayanan
kefarmasian pada Instalasi Farmasi.
Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung
jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan maksud

1
mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Bedasarkan Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor : PER/08/M.PAN/4/2008 tentang Jabatan Fungsional Asisten
Apoteker dan Angka Kreditnya, Sebagai Tenaga Teknis Kefarmasian, Asisten
apoteker memiliki tugas pokok yaitu melaksanakan penyiapan pekerjaan
kefarmasian yang meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian, penyiapan
pengelolaan perbekalan farmasi, dan penyiapan pelayanan farmasi klinik.
Salah satu pelayanan farmasi klinik adalah pelayanan informasi obat.
Pada praktiknya, pelayanan informasi obat tidak dilaksanakan secara
komprehensif padahal hal ini penting dalam menunjang penggunaan obat yang
rasional. Maka disusunlah rancangan aktualisasi ini untuk mengoptimalkan
pelayanan informasi obat mengenai cara pakai obat tertentu berbasis QR Code.
Sebagai Penunjang Pelayanan Informasi Obat kepada Masyarakat (pasien,
keluarga pasien, tenaga kesehatan lainnya, pegawai) maka diperlukan
informasi melalui digital yang dapat diakses secara mudah. Website salah satu
media informasi terutama di rumah sakit yang sangat membantu terutama
informasi instalasi farmasi yang merupakan wadah informasi obat. Akan tetapi,
saat ini akses pelayanan informasi obat pada website rumah sakit masih belum
dapat diperoleh atau ditemukan. Sehingga inilah yang menjadikan indikator
belum optimalnya pelayanan informasi obat yang dapat diakses melalui
website rumah sakit.
Dalam hal ini, penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar CPNS golongan II
akan mengaktualisasikan rancangan kegiatan dengan menerapkan nilai-nilai
ASN yaitu BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adatif dan Kolaboratif) serta melaksanakan tugas pokok dan
fungsi kerja di lingkungan kerja sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik dan perekat dan pemersatu bangsa. Rancangan kegiatan yang disusun
berdasarkan isu yang ada di unit kerja dan telah diketahui dan disetujui oleh
atasan untuk diselesaikan bersama. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
selama agenda habituasi terurai didalam rancangan aktualisasi yang berjudul

2
“Optimalisasi Pelayanan Informasi Obat Melalui QR Code di Rumah
Sakit Umum Daerah M. Th. Djaman Kabupaten Sanggau”.

B. Tujuan
Tujuan dari rancangan aktualisasi ini adalah sesuai dengan UU nomor 5
tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, pasal 63 ayat (3) dan (4) bahwa
Calon PNS wajib menjalani masa percobaan melalui proses pendidikan dan
pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat
dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul
dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. CPNS dapat mengidentifikasi isu-isu yang berkembang di unit kerja
dan dapat mengusulkan inovasi sebagai solusi untuk isu-isu yang berkembang
dengan melakukan kegiatan yang dapat memberikan kontribusi pada unit kerja.

C. Manfaat

Manfaat dari disusunnya rancangan aktualisasi ini berdasarkan penerapan


nilai -nilai daras PNS yaitu BerAKHLAK adalah antara lain:
1. Bagi Peserta
Dalam rancangan aktualisasi ini manfaat yang didapat oleh peserta adalah
pengembangan diri serta munculnya kreativitas dan inovasi dalam
meningkatkan Pelayanan Publik.
2. Bagi Unit Kerja Rumah Sakit Umum Daerah M. Th. Djaman
Untuk meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan bidang Farmasi
sehingga pelayanan dapat dioptimalkan
3. Bagi Masyarakat terutama pasien, keluarga pasien dan pegawai internal
Rumah Sakit Umum Daerah M.Th.Djaman
Manfaat rancangan aktualisasi ini pasien, keluarga pasien dan pegawai
internal Rumah Sakit Umum Daerah M.Th.Djaman adalah untuk
menambah pengetahuan dan meningkatkan pelayanan Informasi Obat
(PIO).

3
D. Waktu dan Tempat Aktualisasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi terhitung dimulai dari tanggal 4 Juli 2022
– 16 Agustus 2022 bertempat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit M.Th. Djaman
Kabupaten Sanggau.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Visi dan Misi Kabupaten Sanggau


Kabupaten Sanggau merupakan salah satu kabupten yang terdapat di
provinsi Kalimantan Barat, dengan dipimpin oleh seorang Bupati. Dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah disusun perencanaan pembangunan
daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional
dengan didukung oleh visi dan misi kabupaten antara lain:

VISI
“Sanggau Maju dan Terdepan”

MISI
1. Membangun dan meningkatkan infrastruktur, sarana dan prasarana publik
yang berkualitas, adil, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
2. Mewujudkan masyarakat yang cerdas, sehat, bermartabat dan berdaya
saing.
3. Meningkatkan taraf hidup masyarakat berbasis ekonomi kerakyatan dan
nilai-nilai kearifan lokal.
4. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik.Meningkatkan tata
kehidupan sosial masyarakat yang harmonis, religius, berbudaya dan
demokratis.
5. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat.Meningkatkan
pembangunan berbasis desa dan kawasan perdesaan.
6. Meningkatkan percepatan pembangunan wilayah perbatasan yang
bersinergi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat

5
Selain visi dan misi tersebut, Kabupaten Sanggau juga memiliki Seven Brand
(7 Brand) Image yaitu :
1. Pintar
2. Sehat
3. Bersih dan Indah
4. Tertib
5. Terang
6. Manjur (Maju Infrastruktur)
7. Budiman (Berbudaya dan Beriman)

B. Profil Organisasi
Rumah Sakit M. Th. Djaman Kabupaten Sangau terletak di jalan Jendral
Sudirman Sanggau, tepatnya berada di kelurahan Beringin Kecamatan
Kapuas, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.
Nama Instansi : Rumah Sakit Umum Daerah M. Th. Djaman,
Kabupaten Sanggau
Alamat : Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Beringin,
Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sangau
Kode Pos : 78512
Kode Area : 0564
Email : rsudsanggau@yahoo.com
Tahun Berdiri : 1935
Akreditas : Utama
Kelas : Tipe C

6
Gambar 2.1 Rumah Sakit Umum Daerah M. Th. Djaman

1. Sejarah Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah M. Th. Djaman adalah Rumah Sakit misi
yang dibangun pada jaman Belanda kurang lebih pada tahun 1935 dengan
direkturnya bernama dr. Rehatta (1935–1938) kemudian digantikan
oleh dr.Soedarso (1938–1943) selanjutnya setelah merdeka dan sudah terbentuk
pemerintah maka pengelolaannya diserahkan ke Pemerintah Republik
Indonesia menjadi Rumah Sakit Sanggau. Sebelumnya Rumah Sakit Sanggau
berlokasi di Kelurahan Tanjung Sekayam di Muara Sungai Sekayam yang
merupakan anak Sungai Kapuas dan merupakan sarana transportasi utama yang
menghubungkan Kota Sanggau dengan beberapa wilayah pedalaman dan
wilayah pesisir serta sampai ke negara Malaysia. Pada awal tahun
1974 seiring dengan perkembangan dan tata ruang kota serta dibukanya akses
jalan antara Kabupaten ke Kecamatan maupun ke Kota lain dalam Propinsi
maka lokasi tersebut sudah tidak sesuai lagi maka keberadaannya dipindahkan

7
(Relokasi) ketempat yang strategis, tidak banjir, dekat dengan
pemukiman dan fasilitas umum serta mudah diakses melalui tranportasi
umum darat dan air terutama dari jalur Sungai Kapuas dengan direktur saat
itu adalah dr. Dahliar Nauli Siregar ( 1972-1974). Adapun lokasinya yaitu di
Jalan Jendral Sudirman Kelurahan Beringin Kecamatan Kapuas dengan
statusnya menjadi Rumah Sakit Tipe D dengan sebutan Rumah Sakit Umum
Sanggau dan sampai sekarang lokasinya belum berpindah.
Kemudian pada tahun 1995 keluar Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia dengan Nomor : 102 / MENKES / SK / I / 1995 pada bulan
Juni 1995 memutuskan bahwa Rumah Sakit Umum Sanggau adalah berubah
pengelolaannya menjadi milik Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten
Sanggau dan kelasnya ditingkatkan menjadi Kelas C dengan sebutan menjadi
Rumah Sakit Umum Daerah Sanggau.
Kemudian ditindak lanjuti dengan PERDA Kabupaten Daerah Tingkat II
Sanggau Nomor 7 tahun 1996 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Umum Daerah dalam Perda tersebut dinyatakan dengan
jelas bahwa RSUD Sanggau merupakan Unit Pelaksana Teknis dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Dati II Sanggau. Otonomi daerah bergulir dengan
cepatnya maka pada tahun 2008 Bupati Sanggau mengeluarkan Peraturan
Bupati ( PERBUP ) Nomor 27 tahun 2008 tanggal 12 Pebruari 2008 yang
berisi tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Sanggau, dimana dalam peraturan ini RSUD adalah unsur
pendukung tugas Kepala Daerah dibidang pelayanan kesehatan dan
bertanggungjawab langsung kepada Kepala Daerah sehingga tidak merupakan
Unit Pelaksana Teknis dari Dinas Kesehatan
Rumah Sakit Umum Daerah Sanggau pada tahun 2014 telah melaksanakan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)
dengan status “BLUD PENUH “, Sesuai Keputusan Bupati Sanggau Nomor
273 Tahun 2013 pada tanggal 30 April 2013. Dan pada tahun 2016 sesuai Surat
Keputusan Bupati No 254 Tahun 2016 nama RSUD Sanggau berubah menjadi
“RSUD M. Th. Djaman” dimana pemberian nama ini diambil dari nama Kepala

8
Daerah Pertama tahun 1958 - 1962, dan Bupati Pertama tahun 1962 - 1967 di
Kabupaten Sanggau yaitu Mozes Thadeus Djaman yang biasa disingkat M. Th.
Djaman.

2. Keadaan Organisasi
Per 31 Mei 2022, Rumah Sakit Daerah M. Th. Djaman di dukung sumber
daya manusia aparatur sebanyak 513 orang yang terdiri dari 279 orang dari
Pegawai Negeri Sipil, 227 orang dari Tenaga Kontrak, 2 orang dari PGSD
(Pendayagunaa Dokter Spesialis), 5 orang dari perjanjian kerja (MoU), dengan
tabel sebagai berikut:

Tabel 2.1 Jumlah Pegawai

Jenis Tenaga Jumlah

PNS 279

Tenaga Kontrak 227

PGSD 2

MOU 5

Jumlah Pegawai 513

C. Visi dan Misi Organisasi


1. Visi
“Menjadikan RSUD M. Th. Djaman Sebagai Rumah Sakit Rujukan
Regional, yang Handal Tahun 2023”

9
2. Misi
a. Mewujudkan Rumah Sakit Kelas B.
b. Memberikan Pelayanan Kesehatan Rujukan, Yang Bermutu,
Paripurna dan Terjangkau
c. Meningkatkan Pengembangan Sumber Daya Manusia Rumah Sakit
yang Profesional
d. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas, Sarana Prasarana Rumah Sakit
yang Sesuai Teknologi Kesehatan.
3. Motto
Melayani Dengan Hati, Berhati-hati, Tidak Sesuka Hati
4. Tujuan
a. Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan melalui standarisasi
pelayanan di Rumah Sakit
b. Meningkatkan kualitas pelayanan melalui pengembangan Sumber
Daya Manusia.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan melalui standarisasi sarana dan
prasarana kesehatan Rumah Sakit.
d. Meningkatkan kualitas pelayanan melalui pembangunan dan
penambahan pelayanan spesialis, penguatan manajemen dan
kemandirian Rumah Sakit.
5. Nilai-Nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah M. Th.
Djaman Kabupaten Sanggau adalah sebagai berikut:
a. Kejujuran
Keyakinan bahwa setiap insan rumah sakit harus jujur, baik dalam
berbicara maupun dalam bertindak, tidak merugikan orang lain dan
organisasi.
b. Keramah tamahan
Tindakan penuh empati, menimbulkan simpati dan kesan baik, sopan,
tidak sombong baik dalam melayani pasien maupun dalam
berinteraksi dengan teman sejawat dan atasan.

10
c. Kesetiaan
Tindakan yang patuh dan taat pada ketentuan yang berlaku, serta
berpegang teguh pada janji dan berkomitmen dalam kebersamaan.
d. Partnership
Suatu tindakan yang mengutamakan kepentingan bersama, organisasi,
dan tidak bersifat individualistis.
e. Prestasi
Setiap insan rumah sakit berupaya mencapai prestasi setinggi -
tingginya dalam mendukung keberhasilan pelayanan kesehatan untuk
mencapai hasil atau kinerja yang telah ditetapkan.
f. Prakarsa
Suatu tindakan yang dilakukan atas kesadaran dan kepentingan
organisasi sesuai dengan tugas dan fungsinya, tanpa menunggu
perintah atasan.
g. Profesionalisme
Suatu tindakan yang didasarkan pada kompetensi yang dimiliki sesuai
dengan norma – norma yang berlaku.

D. Struktur Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah M. Th. Djaman Kabupaten Sanggau adalah
unsur Pemerintah Kabupaten Sanggau yang dipimpin oleh seorang Direktur
Rumah Sakit yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati.
Adapun struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah M. Th. Djaman adalah
sebagai berikut:

11
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH M.TH. DJAMAN KABUPATEN SANGGAU

Gambar 2.2 Struktur Organisasi RSUD M. Th. Djaman

12
E. Tugas dan Fungsi Organisasi
Sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 86 Tahun 2020, tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit
Organisasi Bersifat Khusus Rumah Sakit Umum Daerah M. Th. Djaman pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, maka RSUD mempunyai tugas
memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, RSUD menyelenggarakan fungsi:
1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit.
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan
medis.
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.
5. Pengelolaan ketatausahaan RSUD.
6. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bidang Penunjang Medik dan Non Medik bertugas melaksanakan
sebagian tugas RSUD dibidang penunjang medik dan non medik. Dalam
melaksanakan tugas, Bidang Penunjang Medik dan Non Medik
menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan program keria dibidang penunjang medik dan non medik
meliputi pelayanan penunjang medik dan non medik;
b. Perumusan kebijakan telmis dibidang penunjang medik dan non medik
meliputi pelayanan penunjang medik dan non medik;
c. Pelaksanaan kebijakan dibidang penunjang medik dan non medik meliputi
pelayanan penunjang medik dan non medik;

13
d. Pelaksanaan koordinasi dibidang penunjang medik dan non medik
meliputi pelayanan penunjang medik dan non medik;
e. Pelaksanaan moritoring, evaluasi, dan pelaporan dibidang penunjang
medik dan non medik meliputi pelayanan penunjang medik dan non
medik;
f. Pelaksanaan administrasi bidang penunjang medik dan non medik;
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur.

F. Tugas Profesi
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor: PER/08/M.PAN/4/2008 tentang Jabatan Fungsional Asisten Apoteker
dan Angka Kreditnya, Sebagai Tenaga Teknis Kefarmasian, Asisten apoteker
memiliki tugas pokok yaitu melaksanakan penyiapan pekerjaan kefarmasian
yang meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian, penyiapan pengelolaan
perbekalan farmasi, dan penyiapan pelayanan farmasi klinik. Selain Itu, juga
meiliki tugas:
1. Mengumpulkan bahan-bahan atau data-data dari berbagai sumber/acuan
dalam rangka Penyiapan Rencana Kegiatan Kefarmasian;
2. Mengumpulkan data-data dalam rangka Perencanaan Perbekalan Farmasi;
3. Menimbang dan atau mengukur bahan baku dalam rangka Produksi
Sediaan Farmasi Non Steril;
4. Menyiapkan ruangan, perlatan dan bahan-bahan untuk kegiatan produksi
dalam rangka Produksi Sediaan Farmasi Steril;
5. Mengemas alat-alat dalam rangka Sterilisasi Sentral;
6. Menerima dan memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka Penerimaan
perbekalan Farmasi;
7. Menyimpan perbekalan farmasi dalam rangka Penyimpanan Perbekalan
Farmasi;
8. Menerima dan menyeleksi persyaratan administrasi resep;
9. Menghitung harga obatnya dalam rangka Dispensing Resep Individual;

14
BAB III
KONSEP NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA

A. Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil (BERAKHLAK)


1. Berorientasi Pelayanan
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (UUD 1945) mengamanatkan bahwa tujuan didirikan
Negara Republik Indonesia, antara lain adalah untuk memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Amanat
tersebut mengandung makna negara berkewajiban memenuhi
kebutuhan setiap warga negara melalui suatu sistem pemerintahan
yang mendukung terciptanya penyelenggaraan pelayanan publik yang
prima dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar dan hak sipil setiap
warga negara atas barang publik, jasa publik, dan pelayanan
administrative, sebagaimana tercantum dalam Penjelasan atas
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (UU
Pelayanan Publik). Pelayanan publik yang prima dan memenuhi
harapan masyarakat merupakan muara dari Reformasi Birokrasi,
sebagaimana tertulis dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010
tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025, yang
menyatakan bahwa visi Reformasi Birokrasi adalah pemerintahan
berkelas dunia yang ditandai dengan pelayanan publik yang
berkualitas. Panduan Perilaku Berorientasi Pelayanan Sebagaimana kita
ketahui, ASN sebagai suatu profesi berlandaskan pada prinsip sebagai
berikut:
a. Nilai dasar
b. Kode etik dan kode perilaku
c. Komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan
publik
d. Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas
e. Kualifikasi akademik

15
f. Jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
g. Profesionalitas jabatan.

Pelayanan publik yang baik juga didasarkan pada prinsip- prinsip


yang digunakan untuk merespons berbagai kebutuhan dalam
penyelenggaraan pelayanan publik di lingkungan birokrasi. Berbagai
literatur administrasi publik menyebut bahwa prinsip pelayanan
publik yang baik adalah:
a. Partisipatif
b. Transparan
c. Responsif
d. Tidak Diskriminatif
e. Mudah dan Murah
f. Efektif dan Efisien
g. Aksesibel
h. Akuntabel
i. Berkeadilan

Dari prinsip pelayanan publik yang baik diatas, diketahui bahwa


terdapat Tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya
dalam konteks ASN, yaitu :
1. Penyelenggara pelayanan publik yaitu ASN/Birokrasi,
2. Penerima layanan yaitu masyarakat, stakeholders, atau sektor
privat,
3. Kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima
layanan.
Sebagaimana kita ketahui dalam Pasal 10 UU ASN, pegawai ASN
berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta
sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Untuk menjalankan fungsi
tersebut, pegawai ASN bertugas untuk:

16
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b. memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas;
c. mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Panduan perilaku/kode etik dari nilai Berorientasi Pelayanan sebagai
pedoman bagi para ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu:
a. Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
b. Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan
c. Melakukan Perbaikan Tiada Henti

2. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak
mudah untuk dipahami. Ketika seseorang mendengar kata
akuntabilitas, yang terlintas adalah sesuatu yang sangat penting,
tetapi tidak mengetahui bagaimana cara mencapainya. Dalam banyak
hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau
tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut
memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu, sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan,
Lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada public (Matsiliza dan
Zonke, 2017).
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan
kepadanya. Amanah seorang ASN menurut SE Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah

17
menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN
BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
a. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi;
b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
c. Kemampuan menggunakan Kewenangan Jabatannya dengan
berintegritas tinggi
Berikut ini merupakan Aspek-Aspek Akuntabilitas :
1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a
relationship). Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua
pihak antara individu/kelompok/institusi dengan negara dan
masyarakat.
2. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-
riented). Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku
aparat pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan inovatif.
3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability
requiers reporting). Laporan kinerja adalah perwujudan dari
akuntabilitas.
4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is
meaningless without consequences) Akuntabilitas menunjukkan
tanggung jawab, dan tanggung jawab menghasilkan konsekuensi.
5. kuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves
performance). Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk
memperbaiki kinerja ASN dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu:
1. Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi);
2. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional);
3. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).

18
3. Kompeten
Kompetensi menurut Kamus Kompetensi Loma (1998) dan standar
kompetensi dari International Labor Organization (ILO), memiliki tiga
aspek penting berkaitan dengan perilaku kompetensi meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skill), dan sikap (attitude) yang terindikasikan dalam
kemampuan dan perilaku seseorang sesuai tuntutan pekerjaan.
Kompetensi Pengertian yang sama juga digunakan dalam konteks ASN,
kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang
diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan (Pasal 1 PermenpanRB
Nomor 38 Tahun 2017), dan kompetensi menjadi faktor penting untuk
mewujudkan pegawai professional dan kompetitif. Dalam hal ini ASN
sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan
kompetensi dirinya, termasuk mewujudkannya dalam kinerja.
Terkait dengan perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan
dalam Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 dalam
poin 4, antara lain, disebutkan bahwa panduan perilaku (kode etik)
kompeten yaitu:
1. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah;
2. Membantu orang lain belajar;
3. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

4. Harmonis
Pengertian Harmonis dalam nilai ASN adalah Sikap saling
menghargai tanpa memandang latar belakang, suka menolong dan
membangun kerja yang kondusif. Suasana tempat kerja yang positif dan
kondusif juga berdampak bagi berbagai bentuk organisasi. Dari laman
Wikipedia, Harmoni (dalam bahasa Yunani: harmonia) berarti terikat

19
secara serasi/sesuai). Dalam bidang filsafat, harmoni adalah kerja sama
antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor
tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Ada tiga hal yang
dapat menjadi acuan untuk membangun budaya tempat kerja nyaman dan
berenergi positif. Ketiga hal tersebut adalah:
a. Membuat tempat kerja yang berenergi
b. Memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan kontribusi
c. Berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi
Penerapan sikap perbertika perilaku yang menunjukkan ciri-ciri sikap
harmonis. Tidak hanya saja berlaku untuk sesama ASN (lingkup kerja)
namun juga berlaku bagi stakeholders eksternal. Sikap perilaku ini bisa
ditunjukkan dengan:
a. Toleransi
b. Empati
c. Keterbukaan terhadap perbedaan

5. Loyal
Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai
kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Loyalitas
merupakan suatu hal yang bersifat emosional. Untuk bisa mendapatkan
sikap loyal seseorang, terdapat banyak faktor yang akan memengaruhinya.
Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh organisasi
untuk mengukur loyalitas pegawainya, antara lain:
1. Taat pada Peraturan
2. Bekerja dengan Integritas
3. Tanggung Jawab pada Organisasi
4. Kemauan untuk Bekerja Sama
5. Rasa Memiliki yang Tinggi
6. Hubungan Antar Pribadi
7. Kesukaan Terhadap Pekerjaan

20
8. Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan
9. Menjadi Teladan bagi Pegawai Lain

6. Adatif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk
bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau
ancaman yang timbul. Dengan demikian adaptasi merupakan kemampuan
mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan tetapi juga mengubah
lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri). Sejatinya tanpa
beradaptasi akan menyebabkan makhluk hidup tidak dapat
mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh perubahan
lingkungan. Sehingga kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi
terjaminnya keberlangsungan kehidupan.
Dalam KBBI diuraikan definisi adaptif adalah mudah menyesuaikan
(diri) dengan keadaan. Adaptif adalah kemampuan atau kecenderungan
untuk menyesuaikan diri pada situasi yang berbeda . Ini artinya bahwa
sebagian besar kamus bahasa memberi penekanan dalam pengertian
adaptif pada hal kemampuan (ability) untuk menyesuaikan diri. Soekanto
(2009) memberikan beberapa batasan pengertian dari adaptasi, yakni:
1. Proses mengatasi halangan-halangan dari lingkungan.
2. Penyesuaian terhadap norma-norma untuk menyalurkan
3. Proses perubahan untuk menyesuaikan dengan situasi yang berubah.
4. Mengubah agar sesuai dengan kondisi yang diciptakan
5. Memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk kepentingan
lingkungan dan sistem.
6. Penyesuaian budaya dan aspek lainnya sebagai hasil seleksi alamiah

7. Kolaboratif
Kolaborasi menjadi hal sangat penting di tengah tantang global yang
dihadapi saat ini. Banyak ahli merumuskan terkait tantangan-tantangan
tersebut. Prasojo (2020) mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi

21
saat ini yaitu disrupsi di semua kehidupan, perkembangan teknologi
informasi, tenaga kerja milenal Gen Y dan Z, serta mobilitas dan
fleksibilitas. Morgan (2020) mengungkapkan lima tantangan yang dihadapi
yaitu new behaviour, perkembangan teknologi, tenaga kerja milenial,
mobilitas tinggi, serta globalisasi.
Brenda (2016) dalam penelitiannya menggunakan indicator “work
closely with each other” untuk menggambarkan perilaku kolaboratif. Esteve
et al (2013 p 20) mengungkapkan beberapa aktivitas kolaborasi antar
organisasi yaitu:
1. Kerjasama Informal;
2. Perjanjian Bantuan Bersama;
3. Memberikan Pelatihan;
4. Menerima Pelatihan;
5. Perencanaan Bersama;
6. Menyediakan Peralatan;
7. Menerima Peralatan;
8. Memberikan Bantuan Teknis;
9. Menerima Bantuan Teknis;
Ansen dan gash (2012 p 550) mengungkapkan beberapa proses yang
harus dilalui dalam menjalin kolaborasi yaitu:
1. Trust building : membangun kepercayaan dengan stakeholder mitra
kolaborasi
2. Face tof face Dialogue: melakukan negosiasi dan baik dan
bersungguh-sungguh;
3. Komitmen terhadap proses: pengakuan saling ketergantungan;
sharing ownership dalam proses; serta keterbukaan terkait keuntungan
bersama; Pemahaman bersama: berkaitan dengan kejelasan misi,
definisi bersama terkait permasalahan, serta mengidentifikasi nilai
bersama;

22
B. Kedudukan dan Peran PNS Menuju Smart ASN
1. Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system birokrasi selama ini
dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang professional.
Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang
dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep
yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS);
2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat


tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor
induk pegawai secara nasional. PNS merupakan warga negara Indonesia
yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara
tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Kedudukan
ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri. Namun demikian pegawai
ASN merupakan satu kesatuan.

2. Peran ASN
Untuk menajalankan kedudukan tersebut, maka Pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut:
1. Pelaksana Kebijakan Publik;
2. Pelayan Publik;
3. Perekat dan Pemersatu bangsa

23
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peratuan perundang-undangan;
2. Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Selanjutnya peran dari Pegawai ASN: perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme. ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk
melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN
harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik. ASN berfungsi,
bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang
professional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-
undangan bagi setiap warganegara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administrative yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan. Oleh
karena itu ASN dituntut untuk professional dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat. ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk
mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945,
Negara dan Pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN
serta senantiasa mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan
diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa
dalam penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu
diantaranya asas persatuan dan kesatuan. ASN harus senantiasa

24
mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa
(Kepentingan bangsa dan Negara di atas segalanya).
Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan
pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN
bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan
kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan
berintegritas tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. Melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
5. Melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan dan etika pemerintahan;
6. Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara
bertanggungjawab, efektif, dan efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN;
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai
disiplin Pegawai ASN.

25
3. Good Governance
Dalam konsep Pemerintahan, kita akan mengenal istilah
Government dan Governance. Government jika diartikan dalam bahasa
Indonesia berarti Pemerintah sedangkan Governance berarti
Pemerintahan. Disini sudah terlihat jelas perbedaan antara keduanya.
Perbedaan Government dan Governance terletak pada konsepnya
yaitu Government lebih merujuk kepada subjek yang mengatur suatu
badan/instansi (pemerintah) sedangkan Governance lebih merujuk
kepada tata pengelolaan kestrukturan pemerintah sendiri
(Pemerintahan).
Government adalah sekelompok yang memerintah sebuah
komunitas/unit. Mereka menetapkan dan mengadministrasi kebijakan
publik, dan kekuasaan executive, politik dan berdaulat dalam suatu
negara". Sedangkan Governance adalah bentuk dan tata kelola dari
pemerintah sendiri yang sering di sebut pemerintahan.
Governance haruslah bernilai baik (good governance) dengan
memiliki beberapa aspek berikut :
1. Partisipasi (participation)
2. Hukum (laws )
3. Adil (inclusivity)
4. Daya tanggap (Responsiveness)
5. Transparansi (transparantion)
Untuk memahami good governance, maka perlu mengetahui integrasi
antar 3 aktor utama , dalam suatu mekanisme kerja yang diakui oleh para
pihak.
1. Peran pemerintah harus mampu menciptakan suatu iklim yang
kondusif bagi terselenggaranya berbagai kegiatan (ekonomi, politik,
budaya, keamanan, peraturan).
2. Sektor swasta akan berperan dibidang pengembangan kegiatan
perekonomian yang mampu memberi peluang masyarakat untuk

26
mendapatkan penghasilan lebih baik sehingga kesejahteraannya
meningkat.
3. Peran masyarakat, adalah tuntutan kemampuan untuk mengisi
peluang yang tercipta dibidang ekonomi, social, budaya maupun
politik, serta melakukan pemantauan terhadap mekanisme good
governance tersebut.

4. Smart ASN
Smart ASN merupakan aparatur yang memiliki profil nasionalisme,
integritas, wawasan global, hospitality, networking, teknologi informasi,
bahasa asing dan entrepreneurship yang berperan sebagai digital talent
dan digital leader yang mendukung transformasi birokrasi di Indonesia.
Smart ASN merupakan salah satu kunci sukses tata kelola birokrasi dan
sistem pemerintahan dengan menggunakan nilai efektivitas, efesiensi,
equity, dan ekonomis. Melalui upaya tersebut, tujuan reformasi birokrasi
menjadi birokrasi berkelas dunia dapat terwujud. Dalam agenda reformasi
birokrasi di Indonesia, Smart ASN ditargetkan bisa tercapai pada tahun
2024. Tercapainya Smart ASN 2024 juga sejalan dengan terbentuknya
nilai Apartur Sipil Negara 2024, yakni beretika, berpikir strategis,
berkolaborasi, berkeputusan tegas, berinovasi, dan bekerja tuntas.
Untuk merealisasikan Smart ASN, Kemenpan RB telah memiliki strategi
6P, yakni:
1. Perencanaan,
2. Perekrutan dan seleksi,
3. Pengembangan kapasitas,
4. Penilaian kinerja dan penghargaan,
5. Promosi, rotasi dan karir, dan
6. Peningkatan kesejahteraan.

27
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi dan Gagasan Pemecahan Isu


Harrison (2008:550) dalam (Kriyantono, 2012) memberikan definisi
bahwa isu adalah berbagai perkembangan, biasanya di dalam arena publik, jika
berlanjut, dapt secara signifikan memengaruhi operasional atau kepentingan
jangka panjang dari organisasi. Dari definisi tersebut berdasarkan pengamatan
dan hasil konsultasi dengan mentor (Kepala Seksi Penunjang Medik) serta
Kepala Instalasi Farmasi tentang isu yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah M.
Th. Djaman Kabupaten Sanggau ditemukan isu-isu aktual yaitu sebagai
berikut:
1. Belum Efektifnya Pengeluaran Sediaan Farmasi dari Gudang Farmasi ke
Apotek berdasarkan tanggal kadaluarsa / expired obat.
Berdasarkan PERMENKES RI No. 58 Tahun 2014 tentang STANDAR
PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT, maka Metode
penyimpanan dapat dilakukan berdasarkan kelas terapi, bentuk
sediaan dan jenis Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis
Habis Pakai dan disusun secara alfabetis dengan menerapkan prinsip
First Expired First Out (FEFO) dan First In First Out (FIFO) disertai
sistem informasi manajemen.
2. Belum efektifnya dalam mencari informasi data sediaan farmasi pada
formularium farmasi di Rumah Sakit Umum Daerah M. Th. Djaman
Kabupaten Sanggau.
Dalam penyajian informasi data kepada pihak internal membutuhkan
informasi sediaan farmasi. Penyajian informasi ini yang membuat
keterlambatan farmasis dalam menemukan informasi data sediaan dan
pembaharuan data sediaan farmasi. Hal ini juga terjadi karena belum
adanya sistem informasi khusus formularium sediaan farmasi untuk
Rumah Sakit Umum Daerah M. Th. Djaman Kabupaten Sanggau.

28
3. Belum adanya pemahaman pasien di Rumah Sakit Umum Daerah M.Th.
Djaman tentang kepatuhan dalam aturan minum obat golongan antibiotik.
Dalam aturan minum obat terutama pada antibiotik yang dianjurkan oleh
dokter merupakan salah satu proses pengobatan. Dimana aturan minum
obat golongan antibiotik adalah harus dihabiskan dan diminum secara
teratur.
4. Belum optimalnya pelayanan informasi obat (PIO) mengenai cara pakai
obat tertentu di Rumah Sakit Umum Daerah M.Th. Djaman Kabupaten
Sanggau yang berbasis QR Code.
Dalam pelayanan informasi obat kepada pihak internal maupun
masyarakat umum yang membutuhkan informasi obat terutama dalam cara
menggunakan obat tertentu. Penyajian informasi ini yang membuat
kemudahan dan kemajuan dalam informasi obat rumah sakit. Hal ini juga
terjadi karena belum adanya informasi khusus pelayanan informasi obat
(cara menggunakan obat tertentu) untuk Rumah Sakit Umum Daerah
M.Th.Djaman Kabupaten Sanggau.

Dari masalah-masalah tersebut dilakukan analisis menggunakan teknik


APKL (aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak) dengan skala penilaian 1 –
5, sebagai berikut:

Tabel 4.1. Analisis Isu dengan Teknik APKL


KRITERIA
No. Isu Aktual Jumlah Rank
A P K L
Belum optimalnya Pengeluaran Sediaan
Farmasi dari Gudang Farmasi ke Apotek
1. 3 3 2 3 11 3
berdasarkan tanggal kadaluwarsa/ expired
date obat.

29
Belum optimalnya dalam mencari informasi
data sediaan farmasi pada formularium
2. 3 3 2 2 10 4
farmasi di Rumah Sakit Umum Daerah M.
Th. Djaman Kabupaten Sanggau.
5. Belumn adanya pemahaman pasien di
Rumah Sakit Umum Daerah M.Th. Djaman
3. 4 3 3 3 13 2
tentang kepatuhan dalam aturan minum obat
golongan antibiotik.
Belum optimalnya pelayanan informasi
obat (PIO) mengenai cara pakai obat
4. tertentu di Rumah Sakit Umum Daerah 4 4 3 3 14 1
M.Th. Djaman Kabupaten Sanggau
berbasis QR Code.

Keterangan:
1 : Sangat Rendah
2 : Rendah
3 : Sedang
4 : Tinggi
5 : Sangat Tinggi
Berdasarkan hasil identifikasi isu pada Tabel 4.1 diatas, maka akan
diangkat isu Belum Optimalnya pelayanan informasi obat (PIO) di Rumah
Sakit Umum Daerah M.Th. Djaman Kabupaten Sanggau.
Dampak jika isu tidak dipecahkan:
Belum optimalnya pelayanan informasi obat kepada pasien dalam
menggunakan suatu obat jika pasien tidak memperhatikan secara benar
arahan petugas farmasi.
Adapun faktor-faktor penyebab masalah terjadi, yaitu:
1. Belum adanya pelayanan informasi obat mengenai cara pakai obat
tertentu kepada masyarakat berbasis QR Code khusus untuk Rumah
Sakit Umum Daerah M. Th. Djaman Kabupaten Sanggau.

30
pelayanan informasi obat terutama dalam menggunakan obat tertentu
sangat penting sehingga dalam membuat penyajian pelayanan informasi
obat kepada pihak internal rumah sakit dan masyarakat dapat lebih
mudah dan cepat akses dalam informasi. Dengan belum tersedianya
pelayanan informasi obat ini, maka bagian farmasi membutuhkan waktu
lebih lama untuk mencari informasi dalam penggunan obat tertentu.
2. Belum adanya Sumber Informasi dalam Pelayanan Informasi Obat
mengenai cara pakai obat tertentu pada Rumah Sakit Umum Daerah
M.Th.Djaman Kabupaten Sanggau.
Farmasi mempunyai tugas yang salah satunya adalah memberikan
pelayanan informasi obat kepada masyarakat. Secara umum, Informasi
Obat kepada pasien menjadi tanggung jawab seorang farmasi agar tepat
dan benar dalam penggunaan obat.
3. Belum optimalnya perhatian pasien untuk mendengarkan informasi obat
yang disampaikan oleh petugas farmasi.
Perhatian pasien terhadap arahan informasi obat sering tidak
didengarkan secara maksimal oleh pasien.

Faktor-faktor tersebut kemudian dianalisa untuk menentukan mana


aspek yang menjadi prioritas yang harus segera ditangani karena
berpotensi menjadi masalah dengan menggunakan kriteria Urgency
(Urgensi), Seriousness (Keseriusan) dan Growth (Perkembangan) atau
biasa disingkat dengan USG dengan skala nilai 1 – 5 dapat dijelaskan
pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Aspek Prioritas
Kriteria
No. Penyebab Masalah Jumlah Rank
U S G
Belum adanya pelayanan informasi
1. obat kepada masyarakat berbasis 4 4 5 13 I
QR Code khusus untuk Rumah Sakit

31
Umum Daerah M. Th. Djaman
Kabupaten Sanggau.
Belum adanya Sumber Informasi
dalam Pelayanan Informasi Obat

2. mengenai cara pakai obat tertentu pada 3 3 4 10 II


Rumah Sakit Umum Daerah
M.Th.Djaman Kabupaten Sanggau.

Belum optimalnya perhatian pasien


untuk mendengarkan informasi obat
3. 3 3 3 9 III
yang disampaikan oleh petugas
farmasi.

Keterangan:
1 : Sangat Rendah
2 : Rendah
3 : Sedang
4 : Tinggi
5 : Sangat Tinggi

Dari analisis menggunakan teknik USG maka didapatkanlah penyebab


utama dari isu adalah “Belum adanya sistem pelayanan informasi obat
berbasis QR Code”. Dari hasil dua sistem analisa tersebut, ditetapkan judul
penulisan yaitu: “Optimalisasi Pelayanan Informasi Obat Melalui QR
Code di Rumah Sakit Umum Daerah M. Th. Djaman Kabupaten
Sanggau”.
QR Code adalah media yang dikodekan dalam format dan dapat dibaca
oleh mesin (machine-readable). QR Code dapat dibuat, dilihat,
didistribusikan, dimodifikasi, dan bisa bertahan pada perangkat elektronik
digital.

32
QR code adalah teknologi praktis yang semakin banyak digunakan di
era serba digital ini dan telah menjadi penting. QR Code adalah singkatan
dari quick response code. fitur Quick Response Code atau yang lebih dikenal
dengan QR Code adalah suatu barcode dua dimensi yang didalamnya
berisikan berbagai jenis informasi secara langsung dan merupakan salah satu
teknologi yang sangat praktis dan banyak digunakan di jaman yang serba
digital ini. Untuk membuka QR Code ini dperlukan scan ataupun pemindai
dengan menggunakan smartphone sehingga bisa di akses dengan mudah.
Dalam rancangan ini penulis menggunakan fitur QR Code untuk
menghubungkan data pelayanan informasi obat pada website Rumah Sakit
Umum Daerah M.Th. Djaman kabupaten Sanggau.

B. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai dasar ASN


Rancangan Aktualisasi ini disusun dengan menerapkan nilai-nilai dasar
Pegawai Negeri Sipil yaitu BerAKHLAK dalam setiap kegiatan-kegiatan
yang dilakukan di unit kerja tertera pada tabel 4.3 di bawah ini :

33
Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah M. Th, Djaman Kabupaten Sanggau
Belum Efektifnya Pengeluaran Sediaan Farmasi dari Gudang Farmasi ke Apotek berdasarkan tanggal kadaluarsa /
expired obat.
6. Belum efektifnya dalam mencari informasi data sediaan farmasi pada formularium farmasi di Rumah Sakit Umum
Daerah M. Th. Djaman Kabupaten Sanggau.
Identifikasi Isu :
Belum pemahamnya pasien di Rumah Sakit Umum Daerah M.Th. Djaman tentang kepatuhan dalam aturan minum
obat golongan antibiotik.
Belum adanyaa Sumber Informasi dalam Pelayanan Informasi Obat pada Rumah Sakit Umum Daerah
M.Th.Djaman Kabupaten Sanggau.
Belum adanya Sumber Informasi dalam Pelayanan Informasi Obat pada Rumah Sakit Umum Daerah M.Th.Djaman
Isu yang Diangkat :
Kabupaten Sanggau berbasis QR Code.
Gagasan Pemecahan Optimalisasi Pelayanan Informasi Obat Melalui QR Code di Rumah Sakit Umum Daerah M. Th. Djaman
:
Isu Kabupaten Sanggau

Output/ Kontribusi terhadap Visi dan


No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai-Nilai Dasar
Hasil Kegiatan Misi organisasi
1 2 3 4 5 6
1 Konsultasi kepada 1. Membuat Janji Tersedianya 1. Membuat janji berkonsultasi Dengan tersedianya notulen
Kasi Penunjang konsultasi dengan Kasi Notulen hasil kepada Kasi Penunjang hasil konsultasi dengan Kasi
Medik, Kesubag Penunjang Medik dan konsultasi dengan Medik, Kepala Instalasi Penunjang Medik, Kepala
Hukum, Humas Kepala Instalasi Farmasi Kasi Penunjang Farmasi serta Kasubag Instalasi Farmasi , Kasubag
dan Promosi, serta Kasubag Hukum, Medik dan Kepala Hukum, Humas dan Hukum, Humas dan Promosi
Kepala Instalasi Humas dan Promosi. Instalasi Farmasi . Promosi. maka saya berkontribusi dalam

34
Farmasi 2. Berkonsultasi tentang (Harmonis : Menghargai visi misi organisasi yaitu
Rencana Rancangan setiap orang apapun latar meningkatkan pengembangan
Aktualisasi belakangnya. sumber daya manusia rumah
3. Menentukan Jadwal Kolaboratif : Saling sakit yang profesional
Pelaksanaan Kegiatan Bekerjasama untuk dapat
Rancangan Aktualisasi menghasilkan nilai tambah)
2. Berkonsultasi dengan Kasi
Penunjang Medik, Kepala
Instalasi Farmasi , Kasubag
Hukum, Humas dan
Promosi.
(Akuntabel : melaksanakan
tugas dengan disiplin dan
bertanggung jawab /
menepati janji
Kolaboratif : Saling
Bekerjasama untuk dapat
menghasilkan nilai tambah).
3. membuat rencana jadwal
pelaksanaan Kegiatan
Rancangan Aktualisasi.
(Akuntabel : melaksanakan
tugas dengan disiplin dan
bertanggung jawab)

35
2 Menyiapkan data 1. Membuat Form Tersedianya Data 1. Membuat Form Persetujuan Dengan tersedianya data jenis
yang akan Persetujuan untuk Pelayanan Kepala Instalasi Farmasi / obat hasil konsultasi Kepala
dimasukkan ke Pelayanan Informasi Informasi Obat Apoteker Penanggung jawab Instalasi Farmasi ataupun
dalam Data Obat berbasis QR Code / yang akan Membuat Pelayanan Apoteker Penanggung Jawab
Pelayanan Barcode terhubung melalui Informasi Obar berbasis QR maka saya berkontribusi dalam
Informasi Obat 2. Mengumpulkan Data Website Rumah Code atau Barcode. visi misi organisasi yaitu
(Cara Pakai Obat 3. Mengecek Data Sakit M.Th. (Akuntabel : Tidak meningkatkan pengembangan
tertentu) 4. Berkonsultasi dengan Djaman Kabupaten Menyalahgunakan sumber daya manusia rumah
Kepala Instalasi Farmasi Sanggau wewenang) sakit yang profesional
/ Apoteker 2. Mengumpulkan data dengan
cara mencatat Jenis atau
macam obat yang akan
dijadikan bahan untuk
Pelayanan Informasi Obat
(Akuntabel : melaksanakan
tugas dengan disiplin dan
tanggung jawab)
3. Mengecek Kembali Data
atau bahan materi yang akan
di jadikan Pelayanan
Informasi Obat.
(Akuntabel : melaksanakan
tugas dengan disiplin dan
tanggung jawab)

36
4. Berkonsultai dengan Kepala
Instalasi Farmasi / Apoteker
penanggung jawab tentang
jenis obat yang akan
dijadikan bahan Pelayanan
Infoemasi Obat
(Akuntabel : melaksanakan
tugas dengan tanggung
jawab ; Kolaboratif : Saling
Bekerjasama untuk dapat
menghasilkan nilai tambah)
Membuat Desain 1. Konsultasi Usulan Tampilan 1. Melaksanakan Konsultasi Dengan adanya desain leaflet
Leaflet yang Desain Leaflet, Pelayanan desain leaflet yang akan yang akan menjadi tampilan di
akan tampil pada website Informasi Obat menjadi tampilan di website. website maka saya berkontribusi
website 2. Membuat desain yang terhubung (Akuntabel: Melaksanakan dalam visi misi organisasi yaitu
Leaflet melalui Website Tugas dengan tanggung meningkatkan pengembangan
3. Konsultasi Hasil Rumah Sakit M.Th. jawab; sumber daya manusia rumah sakit
3 Desain Leaflet Djaman Kabupaten Adatif: Terus Berinovasi yang profesional
4. Mengecek Kembali Sanggau akan lebih dan mengembangkan
Hasil Desain yang menarik. kreatifitas).
telah disetujui 2. Membuat desain leaflet yang
telah disetujui berdasarkan
konsultasi usulan awal.
(Akuntabel: Melaksanakan

37
tugas dengan tanggung
jawab)
3. Melaksanakan konsultasi
Kembali dari akhir hasil
desain yang telah disetujui.
(Akuntabel: Melaksanakan
Tugas dengan Tanggung
jawab:
Berorientasi Pelayanan :
Melakukan perbaikan tiada
henti)
4. Mengecek Kembali desain
leaflet sebagai Langkah akhir
kesesuaian desain.
(Akuntabel : Melaksanakan
tugas dengan tanggung
jawab:
Adatif: bertindak Proaktif)
Membuat QR 1. Mencari domain website Tampilan 1. Mencari domain website Dengan adanya QR Code yang
Code / Barcode yang memberikan Pelayanan yang gratis dan permanen digunakan maka saya
sebagai fitur domain gratis dan Informasi Obat agar mudai melaksanakan berkontribusi dalam visi misi
4.
yang akan permanen dengan QR Code pengeditan. organisasi yaitu Mewujudkan
menghubungkan 2. Membuat Penamaan url yang terhubung (Akuntabel: Melaksanakan Rumah Sakit Kelas B d a n
dengan website website melalui Website tugas dengan tangungjawab: meningkatkan pengembangan

38
3. Mengedit Website dan Rumah Sakit M.Th. Adatif: Terus Berinovasi sumber daya manusia rumah sakit
memasukkan data Djaman Kabupaten dan mengembangkan yang profesional
Pelayanan Informasi Sanggau akan lebih kreatifitas)
Obat Mengenai cara menarik. 2. Melaksanakan pendaftaran
pakai jenis obat tertentu akun, melakukan penamaan
4. Mengubah url menjadi url pada akun free domain.
sebuah QR Code. (Akuntabel: Melaksanakan
tugas dengan tangungjawab:
Adatif: Terus Berinovasi
dan mengembangkan
kreatifitas)
3. Mengedit dan memasukkan
materi sesuai dengan hasil
konsultasi.
(Akuntabel: Melaksanakan
tugas dengan tangungjawab:
Adatif: Terus Berinovasi
dan mengembangkan
kreatifitas)
4. Mencari QR Code Gratis dan
mengubah url website yang
akan digunakan untuk
kedalam QR Code.
(Akuntabel: Melaksanakan

39
tugas dengan tangungjawab:
Adatif: Terus Berinovasi
dan mengembangkan
kreatifitas)
5. Menghubungkan 1. Menghubungkan QR Pelayanan 1. Menghubungkan QR Code Dengan adanya QR Code yang
QR Code ke Code dengan website Informasi Obat yang telah dibuat dengan digunakan maka saya
website Rumah Rumah Sakit Umum dengan QR Code websie Rumah Sakit Umm berkontribusi dalam visi misi
Sakit Daerah M.Th.Djaman yang terhubung Daerah M.Th.Djaman organisasi yaitu Mewujudkan
M.Th.Djaman 2. Mengecek ulang melalui Website (Akuntabel : Melaksanakan Rumah Sakit Kelas B d a n
Kembali informasi Rumah Sakit tugas dengan Tanggung meningkatkan pengembangan
yang tampil pada Umum Daerah Jawab; sumber daya manusia rumah sakit
website M.Th. Djaman Adatif : Terus berinovasi yang profesional
3. Melakukan sosialisasi Kabupaten Sanggau dan mengembangkan
tehadap kepada staf akan lebih mudah kreatifitas)
pelayanan kefarmasian diakses oleh 2. Mengecek Kembali tampilan
tentang QR Code siapapun. dan informasi Pelayanan
Pelayanan Informasi Informasi Obat mengenai
Obat. cara pakai obat tertentu yang
4. Memberikan Informasi ada di website Rumah Sakit
Kepada masyarakat Umum Daerah
yang berada M.Th.Djaman.
dilingkungan Rumah (Akuntabel: Melaksanakan
Sakit Umum Daerah tugas dengan tanggung
M.Th.Djaman tentang jawab;

40
QR Code Pelayanan Kompeten: Melaksanakan
Informasi Obat tugas dengan kualitas
mengenai cara pakai terbaik)
jenis obat tertentu 3. Melakukan sosialisasi
kepada staf pelayanan
kefarmasian tentang
Pelayanan Informasi Obat
mengenai cara pakai obat
tertentu yang dapat diakses
dengan mudah melalui QR
Code.
(Akuntabel: Melaksanakan
tugas dengan tanggung
jawab;
Kompeten: Membantu
Orang lain belajar;
Adatif: Bertindak proaktif;
Kolaboratif: Memberikan
kesempatan kepda berbagai
pihak untuk berkontribusi)
4. Memberikan Informasi
kepada pasien, keluarga
pasien, maupun pegawai
internal yang datang ke

41
apotek tentang QR Code
Pelayanan Informasi Obat
mengenai Cara Pakai Obat
tertentu.
(Berorientasi Pelayanan:
Memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat;
Akuntabel : melaksanakan
tugas dengan tanggung
jawab
Adatif : Terus Berinovasi
dan mengembangkan
kreativitas;
Kolaboratif: memberi
kesempatan kepada berbagai
pihak untuk berkontribusi)

6 Evaluasi Hasil 1. Membuat Pernyataan/ Mengetahui 1. Membuat Penyataan / Dengan adanya google form yang
Pelayanan Pertanyaan berhasil atau Pertanyaan terhadap digunakan maka saya
Informasi Obat 2. Membuat Google Form tidaknya penggunaan QR Code berkontribusi dalam visi misi
dengan google 3. Membagikan link penggunaan QR Akuntabel : melaksanakan organisasi yaitu meningkatkan
form google form kepada Code dalam tugas dengan tanggung pengembangan sumber daya
Pengunjung Instalasi Pelayanan jawab manusia rumah sakit yang
farmasi dan atau Informasi Obat di Adatif : Terus Berinovasi profesional

42
pegawai Rumah Sakit Rumah Sakit dan mengembangkan
4. Membuat Kesimpulan kreativitas;
Kolaboratif: memberi
kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi)
2. Memasukkan pernyataan/
pertanyaan ke dalam
google form
(Akuntabel :
melaksanakan tugas
dengan tanggung jawab)
3. Membagikan link google
form kepada Pengunjung
Instalasi farmasi dan atau
pegawai Rumah Sakit
(Berorientasi Pelayanan:
Memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat;
Akuntabel : melaksanakan
tugas dengan tanggung
jawab

43
4. Menarik Kesimpulan dari
hasil pengisian google
form
(Akuntabel :
melaksanakan tugas
dengan tanggung jawab

44
C. Jadwal Implementasi
Agar proses aktualisasi dapat berjalan dengan baik, diperlukan jadwal yang
dapat mengatur seluruh kegiatan atau proses aktualisasi. Berikut jadwal
konsultasi dan perencanaan jadwal aktualisasi :

Tabel 4.4 Jadwal konsultasi dengan Coach

NAMA Rony Anggriawan Saputra,A.Md.,Far.

INSTANSI RSUD M.Th Djaman

TEMPAT AKTUALISASI Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS)

TELP/SMS/WA/EMAIL
NO TANGGAL KEGIATAN Paraf
TATAP MUKA/DLL

Diskusi terkait
1 Selasa, 21 Juni 2022 Via Zoom Meeting
penyusunan RA
Diskusi penyusunan
2 Selasa, 28 Juni 2022 Via Zoom Meeting
BAB 1- BAB 4

3 Selasa, 28 Juni 2022 Konsultasi RA BAB 4 WhatsApp (WA)

Konsultasi RA BAB
4 Kamis, 30 Juni 2022 TATAP MUKA
1- BAB 4

Sanggau, 1 Juli 2022


Coach Peserta Latsar

Yoh. Krisia Paula, S.STP., M.AP Rony Anggriawan Saputra, A.Md.,Far


NIP. 19850917 200412 2 002 NIP. 19860814 202203 1 001

47
Tabel 4.5 Jadwal konsultasi dengan Mentor

NAMA Rony Anggriawan Saputra, A.Md.,Far.

INSTANSI RSUD M.Th Djaman

TEMPAT AKTUALISASI Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS)

TELP/SMS/WA/EMAIL
NO TANGGAL KEGIATAN Paraf
TATAP MUKA/DLL

Konsultasi
1 Kamis, 23 Juni 2022 Tatap Muka
Penetapan isu

Sanggau, 1 Juli 2022


Mentor Peserta Latsar

Bambang Suwedo, S.Kp Rony Anggriawan Saputra, A.Md.,Far


NIP. 19700629 200902 1 001 NIP. 19860814 202203 1 001

48
Tabel 4.6 Jadwal Implementasi Aktualisasi

NAMA Rony Anggriawan Saputra, A.Md.,Far.

INSTANSI RSUD M.Th Djaman

TEMPAT
Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS)
AKTUALISASI

NO TANGGAL KEGIATAN Output

Konsultasi kepada Tersedianya Notulen hasil


Kasi Penunjang konsultasi dengan Kasi Penunjang
04-07 Juli Medik, Kesubag Medik dan Kepala Instalasi Farmasi.
1
2022 Hukum, Humas dan
Promosi, Kepala
Instalasi Farmasi
Menyiapkan data Tersedianya Data Pelayanan
yang akan Informasi Obat yang akan
dimasukkan ke terhubung melalui Website Rumah
12-15 Juli dalam Data Sakit M.Th. Djaman Kabupaten
2
2022 Pelayanan Sanggau
Informasi Obat
(Cara Pakai Obat
tertentu)
Membuat Desain Tampilan Pelayanan Informasi Obat
18-22 Juli Leaflet yang akan yang terhubung melalui Website
3 tampil pada website Rumah Sakit M.Th. Djaman
2022
Kabupaten Sanggau akan lebih
menarik.
Membuat QR Code Tampilan Pelayanan Informasi Obat
25-29 Juli / Barcode sebagai dengan QR Code yang terhubung
4 fitur yang akan melalui Website Rumah Sakit
2022
menghubungkan M.Th. Djaman Kabupaten Sanggau
dengan website akan lebih menarik.
01-05 Menghubungkan atau tidaknya penggunaan QR Code
5 Agustus QR Code ke dalam Pelayanan Informasi Obat di
website Rumah Rumah Sakit
2022 Sakit M.Th.Djaman

49
08–12 Evaluasi Hasil Mengetahui berhasil atau tidaknya
6 Agustus Pelayanan penggunaan QR Code dalam
Informasi Obat Pelayanan Informasi Obat di Rumah
2022 dengan google form Sakit

50

Anda mungkin juga menyukai