NIP. 198908112022032004
Rancangan Aktualisasi
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXXXVII
Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022
Di Kabupaten Sanggau
Disusun Oleh :
Mentor Coach
i
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA MANUSIA
Jalan KH. Dewantara No. 35 Sanggau (78512)
Telepon. (0564) 21193 Fax. 23801 e-mail : bkpsdm@gmail.go.id
Website:http//bkpsdm.sanggau.go.id
BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III ANGKATAN CXXXVII
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU
PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2022
Pada hari ini jumat tanggal lima belas bulan juli tahun dua ribu dua puluh dua, telah
melaksanakan Seminar Rancangan Aktualisasi bagi peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III Angkatan CXXXVII di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Sanggau Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022 melalui Zoom Meeting:
Nama : Elania Resky,SP
Pangkat : Penata Muda
NIP : 198908112022032004
Jabatan : Ahli Pertama Penyuluh Pertanian
UnitKerja : Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perikanan Kabupaten
Sanggau, Koordinator Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Mukok
Mentor : Rusnani,SP
Coach : Hj.Yati Rohayati, S.E., M.M
Penguji : Rinto Helmi Sepriyadi, S.ST
Judul : Optimalisasi Pembinaan kepada Kelompok Tani Di Wilayah Kerja Penyuluh
Pertanian Kecamatan Mukok Desa Inggis
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh :
Mentor Penyaji
Coach Penguji
Mengetahui:
HERKULANUS. H.P, SH
Pembina Tingkat I
NIP. 19720504 200003 1 002
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Tanggal Pengesahan :
Sanggau, 14 Juli 2022
Menyetujui :
Mengetahui:
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KABUPATEN SANGGAU
HERKULANUS. H.P, SH
Pembina Tingkat I
NIP. 19720504 200003 1 007
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi Calon
Pegawai Negeri Sipil dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III CXXXVII di Lingkungan
Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan Barat yang berjudul
“Optimalisasi Pembinaan Kepada Kelompok Tani Di Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian
Kecamatan Mukok Desa Inggis”
Keberhasilan penyusunan rancangan ini tidak terlepas dari dukungan, arahan dan
bimbingan berbagai pihak. Atas arahan dan bimbingannya kepada penulis, dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
iv
12. Rekan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXXXVII Kabupaten
Sanggau.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini masih terdapat
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu penulis berharap adanya kritik dan saran yang
bersifat membangun. Semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
penulis.
Hormat Saya
Elania Resky,SP
NIP. 198908112022032004
v
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................iii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...................................................................................................vii
PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Tujuan dan Sasaran.....................................................................................2
C. Waktu dan Tempat Aktualisasi...................................................................2
BAB II....................................................................................................................3
GAMBARAN UMUM ORGANISASI..........................................................................3
A. Profil Organisasi.............................................................................................3
B. Visi, Misi dan Tujuan Organiasi..................................................................3
C. Struktur Organisasi.....................................................................................4
D. Tugas dan Fungsi Organisasi......................................................................5
E. Uraian Tugas Peserta.................................................................................16
BAB III.................................................................................................................18
KONSEP DASAR ASN..........................................................................................18
A. Nilai- Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil......................................................18
B. Kedudukan dan Peran PNS Menuju Smart ASN........................................23
BAB IV.................................................................................................................26
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI.............................................................26
A. Identifikasi Isu dan Penetapan Isu...........................................................26
B. Identifikasi Masalah..................................................................................28
C. Rancangan Aktualisasi Kegiatan................................................................31
D.Jadwal Implementasi...................................................................................39
E.Strategi Pembimbingan dengan Mentor......................................................40
F. Pembimbingan dengan Coach.....................................................................41
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................42
vi
DAFTAR TABEL
Tabel. 1.1: Isu Aktual di Wilayah Kerja ......................................................................... 29
Penyuluh Pertanian Kecamatan
Mukok Desa Inggis
Tabel.1.2 Analisis Faktor Penyebab ......................................................................... 30
Masalah
Tabel 1.3 Rancangan Aktualisasi Nilai- ......................................................................... 31
nilai Dasar PNS
Tabel 1.4 Jadwal Rencana Pelaksanan ......................................................................... 39
Kegiatan
Tabel 1.5 Jadwal Pembimbingan Dengan ........................................................................ 40
Mentor
Tabel 1.6 Jadwal Pembimbingan Dengan ......................................................................... 41
Coach
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN menurut Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 adalah profesi bagi Pegawai Negeri
Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN
adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara
sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-UndangDasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945,perlu dibangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas,
profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,kolusi,
dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat
dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan
perekat serta pemersatu bangsa yang tertuang dalam pasal 10 Undang-Undang No. 5
Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, maka diperlukan sosok-sosok ASN yang
mampu secara professional melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara
efektif, efisien dan kompeten.
Mengacu pada Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 2021, Kompetensi yang dikembangkan dalam Pelatihan Dasar
CPNS merupakan Kompetensi pembentukan karakter PNS yang profesional sesuai
bidang tugas. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap
perilaku bela Negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif
(BerAKHLAK) dalam pelaksanaan tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan
dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya smart governance sesuai dengan
1
ketentuan peraturan perundang-undangan dan menunjukkan penguasaan Kompetensi
Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.
Peserta Pelatihan Dasar Kepemimpinan (LATSAR) dituntut untuk dapat
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN ditempat kerja. Hal ini diharapkan
calon- calon Aparatur Sipil Negara dapat melaksankan secara langsung dan
menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN sehingga tertanam kuat dalam dirinya
makna nilai-nilai dasar BerAKHLAK dalam setiap kegiatan dalam melaksanakan
Fungsi, Tugas dan Peran ASN.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Profil Organisasi
Dinas Ketahanan Pangan, Tanamnan Pangan, Holtikultura dan Perikanan
Kabupaten Sanggau dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau
Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susinan Perangkat Daerah, perlu
menetapkan Peraturan Bupati tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja. Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikutura
dan Perikanan mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga
daerah dibidang ketahanan pangan, tanaman pangan, hortikutura dan perikanan
serta tugas pembantu yang diberikan Pemerintah dan atau Pemerintah Propinsi di
bidang ketahanan pangan, tanaman pangan, hortikutura dan perikanan. Dinas
mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah dibidang pangan, bidang pertanian dan perikanan,
dan fungsi penyuluhan, serta tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah.
Struktur Organisasi Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perikanan Kabupaten Sanggau dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati Sanggau
Nomor 43 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi
dan Tata Kerja Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perikanan Kabupaten Sanggau, Struktur Organisasinya terdiri dari Kepala Dinas,
Sekretaris,Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Kepala Bidang Tanaman Pangan,
Kepala Bidang Hortikultura, Kepala Bidang Perikanan dan Kepala Bidang
Penyuluhan.
3
3. Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Tanaman
Pangan Hortikultura dan Perikanan
4. Meningkatnya Profesionalitas ASN Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan
Hortikultura dan Perikanan
5. Meningkatnya Kualitas Layanan Publik pada Dinas Ketahanan Pangan
Tanaman Pangan Hortikultura dan Perikanan
C. Struktur Organisasi
Stuktur Organisasi Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perikanan Kabupaten Sanggau
Dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati Sanggau Nomor 43 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan Kabupaten
Sanggau, Struktur Organisasinya terdiri dari Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala
Bidang Ketahanan Pangan, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Kepala Bidang
Hortikultura, Kepala Bidang Perikanan dan Kepala Bidang Penyuluhan.
Susunan organisasi Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Perikanan terdiri dari :
1. KEPALA DINAS
2. SEKRETARIS
Sekretaris, membawahi 3 (tiga) Sub Bagian yang terdiri dari :
a. Subbagian Umum dan Kepegawaian
b. Subbagian Perencanaan dan Akuntabilitas Kinerja
c. Subbagian Keuangan dan Aset.
3. KEPALA BIDANG KETAHANAN PANGAN
Kepala Bidang Ketahanan Pangan membawahi 3 (tiga ) seksi yang terdiri dari:
a. Seksi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan
b. Seksi Distribusi dan Cadangan Pangan
c. Seksi Konsumsi dan Keamanan Pangan.
7
3. Bidang Ketahanan Pangan
Bidang Ketahanan pangan merupakan unsur pelaksana yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris,
dipimpin oleh Kepala Bidang. Bidang Ketahanan Pangan mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang ketahanan
pangan. Dalam melaksanakan tugas Bidang Ketahanan Pangan
menyelenggarakan fungsi :
a. Perumasan kebijakan dibidang ketahanan pangan meliputi ketersediaan,
kerawanan, distribusi, cadangan, konsumsi, dan keamanan pangan.
b. Pelaksanaan kebijakan dibidang ketahanan pangan meliputi ketersediaan,
kerawanan, distribusi, cadangan, konsumsi dan keamanan pangan.
c. Pelaksanaan pembinaan umum dan koordinasi dibidang ketahanan pangan
meliputi ketersediaan, kerawanan, distribusi, cadangan konsumsi dan
keamanan pangan.
d. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang ketahanan
pangan meliputi ketersediaan, kerawanan, distribusi, cadangan, konsumsi
dankeamananpangan
e. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi dibidang ketahanan pangan
meliputi ketersediaan, kerawanan, distribusi, cadangan, konsumsi dan
keamanan pangan.
f. Pelaksanaan administrasi Bidang Ketahanan Pangan.
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bidang Ketahanan Pangan membawahi 3 (tiga) seksi yaitu :
a. Seksi ketersediaan dan Kerawanan Pangan
Seksi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Bidang Ketahanan Pangan dalam
penyiapan dan penyusunan bahan perumusan, koordinasi, pembinaan,
fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan
dibidang ketersediaan dan kerawanan pangan, serta tugas lain yang
diberikan Kepala Bidang Ketahanan Pangan maupun Kepala Dinas
sesuai tugas dan fungsinya.
b. Seksi Distribusi dan Cadangan Pangan dan
Seksi Distribusi dan Cadangan Pangan mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Bidang Ketahanan Pangan dalam
8
penyiapan dan penyusunan bahan perumusan, koordinasi, pembinaan,
fasilitas, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan
dibidang distribusi dan cadangan pangan, serta tugas lain yang
diberikan Kepala Bidang Ketahanan Pangan maupun Kepala Dinas
sesuai bidang tugas dan fungsinya.
c. Seksi Konsumsi dan Keamanan Pangan
Seksi Konsumsi dan Keamanan Pangan mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Bidang Ketahanan Pangan dalam
penyiapan dan penyusunan bahan perumusan, koordinasi, pembinaan,
fasilitas, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan
dibidang distribusi dan cadangan pangan, serta tugas lain yang
diberikan Kepala Bidang Ketahanan Pangan maupun Kepala Dinas
sesuai bidang tugas danfungsinya. Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi
yang membawahi jabatan fungsional umum yang jumlahnya sesuai
kebutuhan berdasarkan analisis kerja.
4. Bidang Tanaman Pangan
Bidang Tanaman Pangan merupakan unsur pelaksanaan yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris, di
pimpin oleh Kepala Bidang. Bidang Tanaman Pangan mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pengembangan tanaman pangan. Dalam melaksanakan tugas Bidang Tanaman
Pangan menyelenggarakan fungsinya :
a. Perumusan kebijakan dibidang tanaman pangan meliputi pembenihan,
produksi, sarana, prasarana, dan perlindungan tanaman pangan.
b. Pelaksanaan kebijakan dibidang tanaman pangan meliputi pembenihan,
produksi, sarana, prasarana dan perlindungan tanaman.
c. Pelaksanaan pembinaan umum dan koordinasi dibidang tanaman pangan
meliputi pembenihan, produksi, sarana, prasarana, dan perlindungan
tanaman pangan.
d. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dibidang tanaman
pangan meliputi pembenihan, produksi, sarana, prasarana, dan
perlindungan tanaman pangan.
9
e. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi dibidang tanaman pangan
meliputi pembenihan, produksi, sarana, prasarana, dan perlindungan
tanaman pangan.
f. Pelaksanaan administrasi Bidang Tanaman Pangan.
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bidang Tanaman Pangan membawahi 3 (tiga) seksi yaitu :
a. Seksi Pembenihan dan Produksi Tanaman pangan
Seksi Pembenihan dan Produksi Tanaman Pangan mempunyai tugas
melaksakan sebagian tugas Bidang Tanaman Pangan dalam penyiapan
dan penyusunan bahan perumusan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan dibidang
Pembenihan dan Produksi Tanaman Pangan, serta tugas lain yang
diberikanKepala Bidang Tanaman Pangan maupun Kepala Dinas
sesuai tugas dan fungsinya.
b. Seksi Sarana dan Prasarana Tanaman Pangan
Seksi Sarana dan Prasarana Tanaman Pangan mempunyai tugas
melaksakan sebagian tugas Bidang Tanaman Pangan dalam penyiapan
dan penyusunan bahan perumusan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan dibidang
Pengembangan Sarana dan Prasarana tanaman pangan, serta tugas lain
yang diberikan Kepala Bidang Tanaman Pangan maupun Kepala Dinas
sesuai tugas dan fungsinya.
c. Seksi Perlindungan Tanaman pangan
Seksi Perlindungan Tanaman Pangan mempunyai tugas melaksakan
sebagian tugas Bidang Tanaman Pangan dalam penyiapan dan
penyusunanbahan perumusan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan dibidang
Perlindungan tanaman pangan, serta tugas lain yang diberikan Kepala
Bidang Tanaman Pangan maupun Kepala Dinas sesuai tugas dan
fungsinya. Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang membawahi jabatan
fungsional umum yang jumlahnya sesuai kebutuhan berdasarkan
analisis beban kerja.
10
5. Bidang Hortikultura
Bidang Hortikultura merupakan unsur pelaksana yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melaui Sekretaris dan dipimpin
oleh Kepala Bidang. Bidang Hortikultura mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang
pengembangan hortikultura. Dalam melaksanakan tugas, bidang hortikultura
menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan bidang pengembangan hortikultura meliputi
pembibitan, produksi, pengolahan, pemasaran hasil, sarana, prasarana, dan
perlindungan hortikultura.
b. Pelaksanaan kebijakan dibidang pengembangan Hortikultura meliputi
pembibitan, produksi, pengolahan, pemasaran hasil, sarana, prasarana, dan
perlindungan hortikultura.
c. Pelaksanaan pembinaan umum dan koordinasi dibidang pengembangan
Hortikultura meliputi pembibitan, produksi, pengolahan, pemasaran hasil,
sarana, prasarana, dan perlindungan hortikultura.
d. Pelaksanaan Pemantauan, evaluasi dan pelaporan dibidang pengembangan
Hortikultura meliputi pembibitan, produksi, pengolahan, pemasaran hasil,
sarana, prasarana, dan perlindungan hortikultura.
e. Pelaksanaan imbingan teknis dan supervisi dibidang pengembangan
Hortikultura meliputi pembibitan, produksi, pengolahan, pemasaran hasil,
sarana, prasarana, dan perlindungan hortikultura.
f. Pelaksanaan administrasi Bidang hortikultura.
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bidang Hortikultura membawahi 3 (tiga) Seksi yaitu :
a. Seksi Pembibitan dan Produksi Hortikultura
Seksi Pembibitan dan produksi Hortikultura mempunyai tugas
melaksakan sebagian tugas Bidang Hortikultura dalam penyiapan dan
penyusunan bahan perumusan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan dibidang
Pengembangan Pembibitan produksi Hortikultura, serta tugas lain yang
diberikan Kepala Bidang Hortikultura maupun Kepala Dinas sesuai
tugas dan fungsinya.
b. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura
11
Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura mempunyai tugas
melaksakan sebagian tugas Bidang Hortikultura dalam penyiapan dan
penyusunan bahan perumusan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan dibidang
pengolahan dan hasil Hortikultura, serta tugas lain yang diberikan
Kepala Bidang Hortikultura maupun Kepala Dinas sesuai tugas dan
fungsinya.
c. Seksi Sarana, Prasarana dan Perlindungan Hortikultura
Seksi Sarana, Prasarana dan perlindungan Hortikultura mempunyai
tugas melaksakan sebagian tugas Bidang Hortikultura dalam penyiapan
dan penyusunan bahan perumusan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan dibidang
Sarana, Prasarana dan perlindungan Hortikultura, serta tugas lain yang
diberikan Kepala Bidang Hortikultura maupun Kepala Dinas sesuai
tugas dan fungsinya. Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang
membawahi jabatan fungsional umum yang jumlahnya sesuai
kebutuhan berdasarkan analisis beban kerja.
6. Bidang Perikanan
Bidang Perikanan merupakan unsur pelaksana yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris, dipimpin oleh
Kepala Bidang. Bidang perikanan mempunyai tugas menyelenggarakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang perikanan. Dalam
melaksanakan tugas, Bidang perikanan menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan bidang Perikanan meliputi produksi, sarana
budidaya, pengelolaan, sumber daya ikan, pengendalian penangkapan,
bina usaha, dan pengendalian mutu perikanan.
b. Pelaksanaan kebijakan dibidang perikanan meliputi produksi, sarana
budidaya, pengelolaan, sumber daya ikan, pengendalian penangkapan,
bina usaha, dan pengendalian mutu perikanan.
c. Pelaksanaan pembinaan umum dan koordinasi dibidang perikanan meliputi
produksi, sarana budidaya, pengelolaan, sumber daya ikan, pengendalian
penangkapan, bina usaha, dan pengendalian mutu perikanan.
12
d. Pelaksanaan Pemantauan, evaluasi dan pelaporan dibidang Perikanan
meliputi produksi, sarana budidaya, pengelolaan, sumber daya ikan,
pengendalian penangkapan, bina usaha, dan pengendalian mutu perikanan
e. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi dibidang Perikanan meliputi
produksi, sarana budidaya, pengelolaan, sumber daya ikan, pengendalian
penangkapan, bina usaha, dan pengendalian mutu perikanan
f. Pelaksanaan administrasi Bidang Perikanan
g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bidang Perikanan Membawahi 3 (tiga) Seksi yaitu :
a. Seksi Produksi dan Sarana Budidaya Perikanan
Seksi Produksi dan Sarana Budidaya Perikanan mempunyai tugas
melaksakan sebagian tugas Bidang perikanan dalam penyiapan dan
penyusunan bahan perumusan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan dibidang
Pengembangan Produksi dan sarana budidaya perikanan, serta tugas
lain yang diberikan Kepala Bidang Perikanan maupun Kepala Dinas
sesuai tugas dan fungsinya.
b. Seksi Pengelolaan Sumber Daya Ikan dan Pengendalian Penangkapan
Seksi Pengelolaan Sumber Daya Ikan dan Pengendalian Penangkapan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf b mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang perikanan dalam penyiapan
dan penyusunan bahan perumusan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan dibidang
Pengelolaan sumber daya ikan dan pengendalian penangkapan, serta
tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Perikanan maupun Kepala
Dinas sesuai tugas dan fungsinya.
c. Seksi Bina Usaha dan Pengendalian Mutu Perikanan.
Seksi Bina Usaha dan Pengendalian Mutu Perikanan mempunyai tugas
melaksakan sebagian tugas Bidang perikanan dalam penyiapan dan
penyusunan bahan perumusan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan dibidang
bina usaha dan pengendalian mutu perikanan, serta tugas lain yang
diberikan Kepala Bidang Perikanan maupun Kepala Dinas sesuai tugas
dan fungsinya. Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi, membawahi jabatan
13
fungsional umum yang jumlahnya sesuai kebutuhan berdasarkan
analisis beban kerja.
7. Bidang Penyuluhan
Bidang Peyuluhan merupakan unsur pelaksana yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris, dipimpin oleh
Kepala Bidang. Bidang Penyuluhan mempunyai tugas menyelenggarakan
perumasan dan pelaksanaan kebijakan dibidang penyuluhan pertanian dan
perikanan. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Penyuluhan menyelenggarakn
fungsinya :
a. Perumusan kebijakan bidang penyuluhan pertanian dan perikanan meliputi
programa penyuluhan dan supervisi, kelembagaan penyuluhan, dan
teknologi informasi.
b. Pelaksanaan kebijakan dibidang penyuluhan pertanian dan perikanan
meliputi programa penyuluhan dan supervisi, kelembagaan penyuluhan,
dan teknologi informasi.
c. Pelaksanaan pembinaan umum dan koordinasi dibidang penyuluhan
pertanian dan perikanan meliputi programa penyuluhan dan supervisi,
kelembagaan penyuluhan, dan teknologi informasi;d. Pelaksanaan
Pemantauan, evaluasi dan pelaporan dibidang penyuluhan
pertanian dan perikanan meliputi programa penyuluhan dan supervisi,
kelembagaan penyuluhan, dan teknologi informasi.
d. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi dibidang penyuluhan
pertanian dan perikanan meliputi programa penyuluhan dan supervisi,
kelembagaan penyuluhan, dan teknologi informasi.
e. Pelaksanaan administrasi Bidang Penyuluhan
f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bidang Penyuluhan membawahi 3 (tiga) seksi yaitu:
a. Seksi Programa Penyuluhan dan Supervisi
Seksi Programa Penyuluh dan Supervisi mempunyai tugas melaksakan
sebagian tugas bidang penyuluhan dalam penyiapan dan penyusunan
bahan perumusan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi, pemantauan,
evaluasidan pelaporan pelaksanaan kebijakan dibidang Programa
Penyuluhan dan Supervisi, serta tugas lain yang diberikan Kepala
Bidang Penyuluhan maupun Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya.
14
b. Seksi Kelembagaan Penyuluhan
Seksi Kelembagaan Penyuluhan mempunyai tugas melaksakan
sebagian tugas bidang penyuluhan dalam penyiapan dan penyusunan
bahan perumusan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi, pemantauan,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kebijakan dibidang Kelembagaan
Penyuluhan, serta tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Perikanan
maupun Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya.
c. Seksi Teknologi dan Informasi
Seksi Teknologi dan Informasi mempunyai tugas melaksakan sebagian
tugas Bidang Penyuluhan dalam penyiapan dan penyusunan bahan
perumusan, koordinasi, pembinaan, fasilitasi, pemantauan, evaluasi
dan pelaporan pelaksanaan kebijakan dibidang Penyebaran Teknologi
dan Informasi, serta tugas lain yang diberikan Kepala Bidang
Perikanan maupun Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya.
Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang membawahi jabatan fungsional
umum yang jumlahnya sesuai kebutuhan berdasarkan analisis beban
kerja.
- Unit Pelaksana Teknis Dinas
UPT merupakan unsur pelaksana yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris,
dipimpin oleh Kepala UPT. Ketentuan lebih lanjut mengenai
pembentukan, jumlah dan klarifikasi UPT diatur dengan Peraturan
Bupati. UPT bertugas membantu kepala Dinas dalam
menyelenggarakan kegiatan yang bersifat teknis oprasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu dalam rangka
pelangsana kebijakan urusan pemerintahan dibidang pangan,
pertanian sub bidang tanaman pangan dan hortikultura, bidang
kelautan dan perikanan dan fungsi penyuluhan.
- Jabatan Fungsional
Jabatan Fungsional terdiri atas :
a. Jabatan Fungsional Umum
Jabatan Fungsional Umum merupakan unsur pelaksana yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Subbagian/ Kepala Seksi.
15
b. Jabatan Fungsional Tertentu
Jabatan fungsional tertentu merupakan unsur pelaksana yang
berada dibawab dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
melalui Sekretaris.
17
BAB III
19
3. Kompeten
Kompeten yaitu terus belajar dan mengembangkan kapabilitas kalimat
afirmasinya yaitu “Kami Terus Belajar dan Mengembangkan Kapabilitas”
dengan kata kunci :
Kinerja terbaik
Sukses
Keberhasilan
Learning agility
Ahli dibidangnya
Adapun Kode etik dari Kompeten:
Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah.
Membantu orang lain belajar.
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Pengertian yang sama juga digunakan dalam konteks ASN, kompetensi adalah
deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam
melaksanakan tugas jabatan (Pasal 1 PermenpanRB Nomor 38 Tahun 2017), dan
kompetensi menjadi faktor penting untuk mewujudkan pegawai profesional dan
kompetitif. Dalam hal ini ASN sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola
dan mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk mewujudkannya dalam
kinerja.
4. Harmonis
Harmonis yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan kalimat afirmasinya
“Kami Saling peduli dan menghargai perbedaan “ dengan kata kunci:
Peduli (caring)
Perbedaan (diversity)
Selaras
Adapun kode etik dari Harmonis:
Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
Suka menolong orang lain.
Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Dari laman Wikipedia, Harmoni (dalam bahasa Yunani: harmonia) berarti
terikat secara serasi/sesuai). Dalam bidang filsafat, harmoni adalah kerja sama
20
antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut
dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur.
Salah satu kunci sukses kinerja suatu organisasi berawal dari suasana tempat
kerja. Energi positif yang ada di tempat kerja bisa memberikan dampak positif
bagi karyawan yang akhirnya memberikan efek domino bagi produktivitas,
hubungan internal, dan kinerja secara keseluruhan.
Penerapan sikap perilaku yang menunjukkan ciri-ciri sikap harmonis tidak
hanya saja berlaku untuk sesama ASN (lingkup kerja) namun juga berlaku bagi
stakeholders eksternal. Sikap perilaku ini bisa ditunjukkan dengan:
b. Toleransi
c. Empati
d. Keterbukaan terhadap perbedaan.
5. Loyal
Loyal yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara,
kalimat afirmasinya “Kami Berdedikasi mengutamakan kepentingan Bangsa dan
Negara” dengan kata kunci:
Komitmen
Dedikasi
Kontribusi
Nasionalisme
Pengabdian
Adapun kode etik dari Loyal yaitu:
Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 setia kepada NKRI serta pemerintahan yang
sah.
Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan Negara
Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial”
yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu
kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari
kesadaran sendiri pada masa lalu.
21
Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai
kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Loyalitas merupakan suatu hal yang bersifat emosional. Untuk bisa
mendapatkan sikap loyal seseorang, terdapat banyak faktor yang akan
memengaruhinya. Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh
organisasi untuk mengukur loyalitas pegawainya, antara lain:
Taat pada Peraturan
Bekerja dengan Integritas
Tanggung Jawab pada Organisasi
Kemauan untuk Bekerja Sama
Rasa Memiliki yang Tinggi
Hubungan Antar Pribadi
Kesukaan Terhadap Pekerjaan
Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan
Menjadi Teladan bagi Pegawai Lain
6. Adaptif
Adaptif yaitu terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan ataupun
menghadapi perubahan, kalimat afirmasiny “Kami Terus Berinovasi dan Antusias
dalama Menggerakan ataupun Menghadapi Perubahan” dengan kata kunci:
Inovasi
Antusias terhadap perubahan
Proaktif
Adapun kode etik dari Adaptif yaitu
Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
Bertindak proaktif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk
bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang
timbul. Dengan demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai
dengan keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan
keadaan (keinginan diri).
22
Dalam KBBI diuraikan definisi adaptif adalah mudah menyesuaikan (diri)
dengan keadaan.
7. Kolaboratif
Kolaboratif yaitu membangun kerjasama yang sinergis, kalimat afirmasinya
“Kami Membangun Kerjasama yang Sinergis” dengan kata kunci:
Kesediaan bekerjasama
Sinergi untuk hasil yang lebih baik
Adapun kode etik dari Kolaboratif yaitu:
Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
Praktik kolaborasi memberikan gambaran tentang panduan perilaku
kolaboratif, hasil penelitian praktik kolaborasi pemerintah, serta studi kasus
praktik kolaborasi pemerintah.
23
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara
nasional.
Sedangkan PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan
perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu
tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
Untuk menjalankan kedudukannya, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai
berikut:
1. Pelaksana kebijakan publik
2. Pelayan publik
3. Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas
3. Mempererat persatuan dan kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Selanjutnya peran dari Pegawai ASN: perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang professional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
2. Smart ASN
Salah satu langkah untuk meningkatan sumber daya manusia yang unggul,
berintegritas dan berdaya saing yaitu dengan menjadi Smart Aparatur Sipil
Negara (ASN).
Smart ASN merupakan pegawai dengan kompetensi, kinerja serta
profesionalisme yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin responsif
terhadap perubahan dan pencapaian tujuan organisasi. Salah satu kompetensi
yang harus dimiliki oleh Smart ASN yaitu ASN tersebut dapat memanfaatkan IT
(media 22 digital) untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi guna
meningkatkan kinerja dalam rangka peningkatan kualitas tugas dan fungsi ASN
dalam pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat.
24
Era Teknologi Informasi saat ini memberikan kemudahan dalam melakukan
segala hal. Banyak manfaat yang diperoleh dari kemajuan teknologi informasi,
salah satunya perkembangan pesat bidang komunikasi. Etika bermedia digial
adalah kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan
diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika
digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.
Literasi digital memiliki 4 pilar wajib yang harus dikuasai oleh para peserta
CPNS yang terdiri dari etika, keamanan, budaya, dan kecakapan dalam bermedia
digital. Seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi digital yang bagus
tidak hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia
digital dengan penuh tanggung jawab.
25
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
Isu-Isu aktual yang dapat ditemukan di Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan
Hortikultura dan Perikanan Kabupaten Sanggau di Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian
Kecamatan Mukok Desa Inggis sebagai berikut:
27
Tabel. 1.1: Isu Aktual di Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian Kecamatan Mukok
Desa Inggis
KRITERIA
NO ISU AKTUAL ∑ RANK
A P K L
Kurang aktifnya kelompok tani di
1. bidang pertanian tanaman 5 5 4 4 18 1
pangan
Kurangnya minat petani untuk
2. 5 5 3 3 16 2
bercocok tanam tanaman pangan
3. Pengalihan fungsi lahan pertanian 5 4 3 3 15 3
Belum ada Sosialisasi di sekitar
4. 4 4 3 3 14 4
lahan perkebunan
Kurangnya Pemanfaatan Lahan
5. 4 3 3 3 13 5
Perkebunan dan Pekarangan
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil analisis APKL yang dipaparkan pada tabel 1.1, isu yang
akan di cari solusi pemecahan masalah yaitu “Kurang aktifnya kelompok tani
dibidang pertanian tanaman pangan” untuk mengatasi masalah tersebut di analisis
menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) dengan skala nilai 1
sampai dengan 5 :
1 Sangat Rendah
2 Rendah
3 Sedang
4 Tinggi
5 Sangat Tinggi
28
Urgency : Seberapa mendesak penyebab isu tersebut harus dibahas dikaitkan
dengan waktu yang tersedia dan seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu tersebut
Seriousness : Seberapa serius penyebab isu tersebut perlu dibahas dan dikaitkan
dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain
kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan.
Growth : Growth, Seberapa kemungkinannya penyebab isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin
memburuk bila dibiarkan
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 1.2, faktor penyebab yang paling utama adalah
“Kurangnya pembinaan dan sosialisasi kepada petani oleh Penyuluh Pertanian”. Dengan
demikian, gagasan pemecahan masalah dalam rancangan aktualisasi ini yang sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi yaitu : “Optimalisasi Pembinaan Kepada Kelompok Tani Di
Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian Kecamatan Mukok Desa Inggis”
29
C. Rancangan Aktualisasi Kegiatan
Tabel 1.3 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Unit Kerja : Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perikanan Kabupaten Sanggau,
Koordinator Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Mukok
Identifikasi Isu : 1. Kurang aktifnya kelompok tani di bidang pertanian tanaman pangan
2. Kurangnya minat petani untuk bercocok tanam tanaman pangan
Gagasan Pemecahan Masalah : Optimalisasi Pembinaan Kepada Kelompok Tani Di Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian
Kecamatan Mukok Desa Inggis
1 Menyusun 1. Berkonsultasi 1. Tersusunnya jadwal 1. Berorientasi Pelayanan : Dalam melaksanaan Kegiatan menyusun
langsung dengan Sosialisasi ke Dalam menyampaikan gagasan rencana kegiatan dengan jadwal sosialisasi
jadwal mentor menyusun kelompok tani saya menggunakan bahasa menyusun jadwal terlebih terlebih dahulu
Sosialisasi jadwal Sosialisasi yang baik dan sopan dahulu maka saya sudah merupakan
memberikan kontribusi perwujudan dari nilai
2. Melakukan konsultasi 2. Akuntabel : terhadap visi Dinas akuntabilitas, yakni
Koordinator BPP
Saya bertemu dengan mentor Ketahanan Pangan bekerja sama untuk
tepat waktu sesuai kesepakatan Tanaman Pangan mencapai suatu tujuan
31
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai –
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output
Pelatihan Visi / Misi Organisasi Nilai Organisasi
3. Menyiapkan bahan bersama Hortikultura dan Perikanan yang telah ditetapkan .
konsultasi Kabupaten Sanggau
3. Kompeten : yaitu : “Terwujudnya
Dalam melakukan konsultasi Pertanian Kabupaten
saya mendapatkan masukan- Sanggau yang
masukan baru untuk dipelajari Berkelanjutan dan
Berdaya Saing” dan misi
Dinas Ketahanan Pangan
Tanaman Pangan
4. Harmonis : Hortikultura dan Perikanan
Saya menyusun bahan Kabupaten Sanggau poin
konsultasi dengan
3), yaitu :
memperhatikan penggunaan
kata dan kalimat agar kalimat “Meningkatnya
tidak memiliki arti ambigu Akuntabilitas Kinerja
yang dikhawatirkan dapat Dinas Ketahanan Pangan
menyinggung pihak-pihak Tanaman Pangan
tertentu
Hortikultura dan
.
Perikanan”
5. Loyal :
Saya Melakukan diskusi atau
musyawarah (sila ke 4)
mengenai isu dan penyelesaian
yang diangkat.
6. Adaptif
Saya menyampaikan inovasi
terkait rencana rencana
kegiatan yang akan saya di
jadwalkan.
7. Kolaboratif :
Dengan Melakukan konsultasi
32
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai –
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output
Pelatihan Visi / Misi Organisasi Nilai Organisasi
dengan rekan-rekan kerja
dapat memberikan nilai
tambah serta memberikan
kesempatan kepada rekan-
rekan untuk berkontribusi
2 Melakukan 1. Menghubungi aparat 1. Terjadinya 1. Berorientasi Pelayanan : Kegiatan melakukan Kegiatan melakukan
desa dan ketua kesepakatan untuk Ketika saya melakukan koordinasi
koordinasi kelompok untuk diadakan sosialisasi saya menyampaikan dengan
koordinasi dengan koordinasi dengan
dengan koordinasi terkait di wilayah Desa bahasa yang baik dan sopan aparat desa dan ketua aparat desa dan
aparat desa Sosialisasi ke dengan kelompok kelompok tani memiliki ketua kelompok
kelompok tani tani 2. Akuntabel:
dan ketua kontribusi terhadap visi tani perwujudan
Saya Bertanggung jawab dalam
kelompok berkoordinasi sehingga maksud Dinas Ketahanan Pangan nilai kolaboratif, yakni
dan tujuan koordinasi bisa Tanaman Pangan bekerja sama dan
tani Hortikultura dan Perikanan
dipahami berkolaborasi.
Kabupaten Sanggau
3. Kompeten : yaitu : “Terwujudnya
Dalam berkoordinasi Pertanian Kabupaten
menyampaikan secara efektif
Sanggau yang
maksud dan tujuan koordinasi
yang akan dilaksanakan Berkelanjutan dan
Berdaya Saing” dan misi
4. Harmonis : Dinas Ketahanan Pangan
Ketika saya akan melaksanakan Tanaman Pangan
kegiatan di wilayah Desa saya Hortikultura dan Perikanan
akan memberi info terlebih dahulu Kabupaten Sanggau poin
terutama kepada para aparat Desa
5), yaitu: “Meningkatnya
agar tidak terjadi kesalah
pahaman. Kualitas Layanan Publik
pada Dinas Ketahanan
Pangan Tanaman
5. Loyal : Pangan Hortikultura dan
Sebelum memulai kegiatan aparat Perikanan”
Desa harus mengetahui maksud
kegiatan tersebut sehingga bisa
33
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai –
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output
Pelatihan Visi / Misi Organisasi Nilai Organisasi
menghindari sesuatu hal yang
tidak diinginkan kelak.
6. Adaptif:
Saya beradaptasi dengan
masyarakat dan petani untuk
melaksankan kegiatan
7. Kolaboratif :
Dalam kegiatan ini saya harus
melibatkan aparat Desa
3 Membuat 1. Menyiapkan materi- 1. Terlaksananya 1. Berorientasi Pelayanan Kegiatan membuat Kegiatan membuat
Leaflet materi yang akan pembuatan Leaflet Saya akan membuat Leaflet Leaflet merupakan
dimasukkan dalam dengan bahasa dan tampilan yang
Leaflet memiliki
yang berisi tentang perwujudan dari nilai
leaflet tumpang sari tanaman mudah untuk dipahami oleh kontribusi terhadap visi
Dinas Ketahanan Pangan Kompeten, yakni
pangan dan petani
2. Berkonsultasi Tanaman Pangan bekerja sesuai
pemanfaatan lahan
dengan mentor dan pekarangan 2. Akuntabel: Hortikultura dan Perikanan menggunakan
Koordinator BPP Sebelum membuat leaflet saya Kabupaten Sanggau teknologi informasi
untuk materi dan mengumpulkan bahan materi
yaitu : “Terwujudnya
rancangan desain terkait, saya baca dengan
leaflet sungguh-sungguh dan cermat Pertanian Kabupaten
Sanggau yang
3. Kompeten: Berkelanjutan dan
Saya mencari rancangan desain Berdaya Saing” dan misi
leaflet dan materi sesederhana Dinas Ketahanan Pangan
mungkin sehingga tidak banyak Tanaman Pangan
memakan tempat pada kertas
Hortikultura dan Perikanan
tetapi tidak sampai mengurangi
informasi yang ingin diberikan Kabupaten Sanggau poin
5), yaitu: “Meningkatnya
Kualitas Layanan Publik
pada Dinas Ketahanan
4. Harmonis : Pangan Tanaman
Dalam melakukan konsultasi Pangan Hortikultura dan
34
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai –
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output
Pelatihan Visi / Misi Organisasi Nilai Organisasi
dengan mentor dan koordinator Perikanan”
BPP saya menggunakan bahasa
yang baik dan sopan.
5. Loyal :
Sebelum membuat Leaflet saya
meminta izin kepada mentor
tentang materi yang akan
ditampilkan pada Leaflet
6. Adaftif:
Saya berinovasi dan
mengembangkan kreatifitas dalam
merancang materi dan desain
leaflet yang akan saya buat.
7. Kolaboratif :
Dalam membuat Leaflet ini saya
bekerjasama meminta masukan
dari mentor dan koordinator BPP.
6. Adaptif :
Saya akan beradaptasi dengan
petani dalam melakukan kegiatan
sosialisasi
7. Kolaboratif :
Saya akan bekerjasama dengan
rekan-rekan saya dalam
melaksanakan kegiatn sosialisasi
36
Coach Mentor Peserta Pelatihan Dasar
37
D.Jadwal Implementasi
Jadwal implementasi kegiatan aktualisasi dijelaskan pada tabel berikut ini.
Tabel 1.4 Jadwal Rencana Pelaksanan Kegiatan
Tersusunnya jadwal
Menyusun Jadwal Sosialisasi 16 Juli – 20 Juli Sosialisasi ke
1.
2022 kelompok tani
Terjadinya
21 Juli – 25 Juli
2 Melakukan koordinasi dengan aparat 2022 kesepakatan untuk
desa dan ketua kelompok tani diadakan sosialisasi di
wilayah Desa dengan
kelompok tani
Terlaksananya
Pembuatan Leaflet
yang berisi tentang
3 26 Juli – 30 Juli
Membuat Leaflet tumpang sari tanaman
2022
pangan dan
pemanfaatan lahan
pekarangan
Terlaksananya
4 Melaksanakan kegiatan Sosialisasi 1 Agustus – 27 Kegiatan Sosialisasi
Agustus 2022 disertai dokumentasi
pelaksanaan kegiatan
39
E.Strategi Pembimbingan dengan Mentor
40
F. Pembimbingan dengan Coach
41
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penulis Modul (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Wawasan
Kebangsaan dan Nilai Bela Negara. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia
Tim Penulis Modul (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Analisis Isu
Kontemporer. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Tim Penulis Modul (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS :
Kesiapsiagaan Bela Negara. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia
Tim Penulis Modul (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Berorientasi
Pelayanan. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Tim Penulis Modul (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Akuntabel.
Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Tim Penulis Modul (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Kompeten.
Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Tim Penulis Modul (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Harmonis.
Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Tim Penulis Modul (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Loyal.
Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Tim Penulis Modul (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Adaptif.
Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Tim Penulis Modul (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Kolaboratif.
Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Tim Penulis Modul (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Manajemen
ASN. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Tim Penulis Modul (2022). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : SMART ASN.
Jakarta. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
42