Laporan Aktualisasi Eni Homnizar
Laporan Aktualisasi Eni Homnizar
JUDUL
Disusun oleh:
NIP : 199104302022032004
NDH : 10
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III
ANGKATAN CLVIII TAHUN 2022
Oleh:
NIP : 199104302022032004
Telah disetujui untuk diseminarkan pada hari Senin tanggal 22 Agustus 2022 di Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Barat.
COACH, MENTOR,
OLEH:
Telah diperiksa/disetujui:
COACH, MENTOR,
Disetujui
PENGUJI,
Ir. Diyanto
NIP. 19640323 198710 1 001
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat, taufik serta hidayahnya sehingga penulis dapat
mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
Angkatan CLVIII dan menyelesaikan laporan hasil aktualisasi nilai-nilai dasar
profesi ASN dengan judul “SOSIALISASI KEAMANAN MUTU PANGAN PSAT dan
PENGAWASAN MUTU PSAT PADA GAPOKTAN CANDRA KIRANA DESA
PANCUR KECAMATAN TANGARAN” .
Sebagai salah satu peserta pada Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022
Angkatan CLVIII, penulis menyadari bahwa keberhasilan implementasi nilai dasar
profesi ASN (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif) dalam pelaksanaan tahapan kegiatan aktualisasi dapat
terwujud atas bantuan dan dukungan berbagai pihak, karenanya pada kesempatan
ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah menciptakan dan memberi karunia dan nikmatnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan hasil aktualisasi ini.
2. Bapak Ir. Satono, M.Si selaku Bupati Kabupaten Sambas yang mendukung
kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Kabupaten Sambas.
3. Bapak Dr. Diyanto selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Sambas.
4. Bapak Ir. Musanif, M.T selaku kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Sambas yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan arahan
kepada peserta sehingga laporan hasil aktualisasi ini dapat terselesaikan.
6. Ibu Hj. Yati Rohayati, SE, MM selaku coach Kelompok II Angkatan CLVIII
yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan arahan kepada peserta sehingga
laporan hasil Aktualisasi ini dapat terselesaikan.
7. Bapak Dr. Yasir Syam Husain, SP.,MM. selaku penguji yang telah memberikan
bimbingan, dukungan dan arahan kepada peserta sehingga laporan hasil Aktualisasi
ini dapat terselesaikan.
8. Bapak Edi Supriyadi, S.PKP selaku mentor yang telah memberikan bimbingan,
dukungan dan arahan kepada peserta sehingga laporan hasil aktualisasi ini dapat
terselesaikan.
9. Para Widyaiswara yang telah memberikan materi dan ilmu yang bermanfaat bagi
penulis serta Panitia penyelenggara BKPSDMAD Kabupaten Sambas yang telah
banyak membantu selama proses kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Tahun 2022.
10. Keluarga tercinta terkhusus orang tua dan suami yang selalu memberikan doa
dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan segala rangkaian kegiatan selama
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Tahun 2022.
11. Teman-teman Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CLVIII, Lingkup
Pemerintahan Kabupaten Sambas untuk kebersamaan yang terjalin selama masa
kegiatan Pelatihan Dasar CPNS.
Laporan hasil aktualisasi ini tidaklah luput dari kesalahan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun akan membantu dalam penyempurnaan isi
dari laporan hasil aktualisasi ini. Penulis berharap semoga laporan aktualisasi ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
NIP. 199104302022032004
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Tujuan Umum
Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN BerAKHLAK yang meliputi
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompoten, Harmonis, Loyal, Adapif dan
Kolaboratif, serta peran dan kedudukan ASN dalam melaksanakan tugas sebagai
Pengawas Mutu Hasil Pertanian di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Sambas.
2. Tujuan Khusus
Adapun Tujuan khusus dari kegiatan aktualisasi dan habitualisasi ini adalah
Meningkatnya pengetahuan pelaku usaha tani melalui sosialisasi dan pengawasan
mutu PSAT pada Gapoktan Candra Kirana Desa Pancur Kecamatan Tangaran’’
:
Nama Instansi : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Kabupaten Sambas
Alamat : Desa Dalam Kaum, Kecamatan Sambas,
Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, 79462
Kab/Kota : Kabupaten Sambas
Tabel 1
Jumlah Pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Berdasarkan Kualifikasi
Pendidikan, Pangkat/Golongan dan Umur
No
1) Komposisi Menurut Pendidikan
- S2
- S1
- D4
- D3
- D2
- D1
- SLTA / Sederajat
- SLTP
2) Komposisi Menurut Pangkat/Golongan
- Pembina Utama Muda (IV/c)
- Pembina Tk. I (IV/b)
- Pembina (IV/a)
- Penata Tk. I (III/d)
- Penata (III/c)
- Penata Muda Tk. I (III/b)
- Penata Muda (III/a)
- Pengatur Tk. I (II/d)
- Pengatur (II/c)
- Pengatur Muda Tk. I (II/b)
- Pengatur Muda (II/a)
- Juru (I/a)
3) Komposisi Menurut Umur
- 20 – 30
- 31 – 40
- 41 – 50
- 51 – 56
- 57 Keatas
B. Visi, Misi dan Tujuan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten
Sambas
C. Struktur Organisasi
Gambar 1
Tabel 1. Uraian Tugas Pokok Pengawas Mutu Hasil Pertanian Ahli Pertama
Penegawasan penerapan
persyaratan dasar melakukan
pengawasan penerapan persyaratan
dasar jaminan mutu hasil di tingkat
panen
Menyusun materi
(sosialiasai,bimbingan dan
pendampingan)
Menghitung ketidakpastian
pengukuran (uncertainty) dengan
jumlah faktor/variabel > 5
BAB III
Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut memiliki nilai – nilai dasar sebagai landasan
dalam menjalankan tugas dan perannya. Terdapat lima nilai dasar PNS yang selanjutnya
dikenal dengan istilah BerAKHLAK, antara lain: (1) Berorientasi Pelayanan (2)
Akuntabilitas; (3) Kompeten; (4) Harmonis; (5) Loyal; (6) Adaptif; dan (7) Kolaboratif.
1. Berorientasi Pelayanan
a. Partisipatif
b. Transparan
c. Responsif
d. Tidak diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara
satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga
negara, seperti status sosial, pandangan politik, agama, profesi, jenis kelamin atau
orientasi seksual, difabel, dan sejenisnya.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh
warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan kendaraan
publik, mudah dilihat, gampang ditemukan, dan lain-lain) dan dapat dijangkau dalam arti
non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat
untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
tertentu. Tugas pelayanan publik dilakukan dengan memberikan pelayanan atas barang,
jasa, dan/atau pelayanan administratif. Untuk menjalankan fungsi tersebut, pegawai ASN
bertugas untuk:
2. Akuntabilitas
Aspek-Aspek Akuntabilitas
3. Kompeten
PERILAKU KOMPETEN
5. Harmonis
Harmonis adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa
hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Pentingnya
Suasana Harmonis Salah satu kunci sukses kinerja suatu organisasi berawal dari
suasana tempat kerja. Energi positif yang ada di tempat kerja bisa memberikan dampak
positif bagi karyawan yang akhirnya memberikan efek domino bagi produktivitas,
hubungan internal, dan kinerja secara keseluruhan. Memperhatikan aspek filosofis dari
kata pengertian harmonis diatas, maka jika diibaratkan suatu aliran dalam seni musik
yang membicarakan tentang hubungan antara nada satu dengan nada yang lain.
Kaidah-kaidah yang dikemukakan oleh seorang komponis dan ahli teori musik bernama
Jean Philippe Rameau (1683—1764) menjadi landasan dasar dalam seni musik sampai
akhir abad ke-19.Pada abad ke-20 tercipta efekefek harmoni baru karena adanya
penggunaan penadaan baru. Dalam suatu orkestra, Orkes Harmoni adalah seperangkat
orkes yang secara khusus meliputi alat-alat musik tiup dari kayu, logam, dan alat musik
pukul yang dapat dilengkapi dengan bas-kontra Brian Scudamore (seorang Founder dan
CEO sebuah peruahaan Brand) menyatakan beberapa hal tentang bagaimana
membangun kultur tempat kerja yang harmonis. Suasana tempat kerja yang positif
dan kondusif juga berdampak bagi berbagai bentuk organisasi. Ada tiga hal yang dapat
menjadi acuan untuk membangun budaya tempat kerja nyaman dan berenergi positif.
Ketiga hal tersebut adalah:
a. Membuat tempat kerja yang berenergi Sebagian besar karyawan atau orang dalam
organisasi menghabiskan separuh hidupnya di tempat kerja. Untuk itu tempat kerja harus
dibuat sedemikian rupa agar karyawan tetap senang dan nyaman saat bekerja. Tata
ruang yang baik dan keberadaan ruang terbuka sangat disarankan. Desain ruang
terbuka dapat meningkatkan komunikasi, hubungan interpersonal dan kepuasan kerja,
sekaligus optimal mengurangi terjadinya disharmonis yang disebabkan kurangnya
komunikasi.
b. Memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan kontribusi Selalu ingat dalam
sebuah organisasi Anda bukan satu-satunya orang yang menjalankan alur produktivitas.
Ketika Anda sudah "mentok", ada baiknya Anda mencari ide dari orang-orang yang
berada dalam tim. Hal tersebut mampu meningkatkan keterlibatan dan rasa memiliki
karyawan dalam sebuah bisnis atau organisasi.
c. Berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi Tak dapat dielakkan jika
pendapatan adalah salah satu motivator terbaik di lingkungan kerja. Demikian juga rasa
memiliki. dengan membagi kebahagiaan dalam organisasi kepada seluruh karyawan
dapat meningkatkan rasa kepemilikan dan meningkatkan antusiasme para karyawan.
6. Loyal
Makna Loyal dan Loyalitas Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa
Prancis yaitu “Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia,
atau suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari
kesadaran sendiri pada masa lalu. Dalam Kamus Oxford Dictionary kata Loyal
didefinisikan sebagai “giving or showing firm and constant support or allegiance to a
person or institution (tindakan memberi atau menunjukkan dukungan dan kepatuhan
yang teguh dan konstan kepada seseorang atau institusi)”. Sedangkan beberapa ahli
mendefinisikan makna “loyalitas” sebagai berikut:
c) Kualitas kesetiaan atau kepatuhan seseorang kepada orang lain atau sesuatu
(misalnya organisasi) yang ditunjukkan melalui sikap dan tindakan orang tersebut.
d) Mutu dari kesetiaan seseorang terhadap pihak lain yang ditunjukkan dengan
memberikandukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang atau
sesuatu.
g) Merupakan kondisi internal dalam bentuk komitmen dari pekerja untuk mengikuti
pihak yang mempekerjakannya. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat
dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Loyalitas merupakan suatu hal
yang bersifat emosional. Untuk bisa mendapatkan sikap loyal seseorang, terdapat banyak
faktor yang akan memengaruhinya.
7. Adaptif
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu
maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Terdapat alasan
mengapa nilai-nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas
jabatan di sektor publik, seperti di antaranya perubahan lingkungan strategis, kompetisi
yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan iklim, perkembangan teknologi dan
lain sebagainya. Adaptif sebagai nilai dan budaya ASN Budaya adaptif dalam
pemerintahan merupakan budaya organisasi di mana ASN memiliki kemampuan
menerima perubahan, termasuk penyelarasan organisasi yang berkelanjutan dengan
lingkungannya, juga perbaikan proses internal yang berkesinambungan. Peter Senge
memperkenalkan paradigma organisasi yang disebutnya Learning Organization, yaitu
untuk menggambarkan bahwa organisasi itu seperti manusia yang butuh pengetahuan
yang perlu terus diperbaharui untuk bertahan hidup, bahkan leading dalam kehidupan.
Untuk memastikan agar organisasi terus mampu memiliki pengetahuan yang mutakhir,
maka organisasi dituntut untuk melakukan lima disiplin, yaitu:
atau gelombang yang sama terhadap suatu visi atau cita-cita yang akan dicapai bersama
(shared vision);
3. Pegawainya memiliki mental model yang mencerminkan realitas yang organisasi ingin
wujudkan (mental model);
5. Pegawainya harus selalu berpikir sistemik, tidak kaca mata kuda, atau bermental silo
(systems thinking).
8. Kolaboratif
yaitu:
5) forum ini bertujuan untuk membuat keputusan dengan konsensus (bahkan jika
konsensus tidak tercapai dalam praktik), dan
6) fokus kolaborasi adalah kebijakan publik atau manajemen.
Whole of Government
- joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan besar
yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
- satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai mekanisme
integratif.
3. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
- aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar yang
menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
Smart ASN adalah profil Aparatur Sipi Negara yang cerdas, berdaya saing dan
menguasai Teknologi dan Informasi dalam menghadapi revolusi industry 4.0 (Pusat
Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian Nomor: 032-Juni 2019) yang disiapkan untuk
mewujudkan birokrasi Indonesia berkelas dunia (World Class Government). Profil ASN
tersebut meliputi Profil Smart ASN meliputi integritas, nasionalisme, profesionalisme,
berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa
entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.
a. Integritas
Integritas adalah konsistensi berperilaku yang selaras dengan nilai, norma dan/atau etika
organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan atasan, rekan kerja, bawahan langsung,
dan pemangku kepentingan, serta mampu mendorong terciptanya budaya etika tinggi,
bertanggung jawab atas tindakan atau keputusan beserta risiko yang menyertainya.
(Permenpan RB Nomor 60 tahun 2020)
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang tumbuh karena adanya persamaan nasib
dan sejarah serta kepentingan untuk hidup bersama sebagai suatu bangsa yang
merdeka, bersatu, berdaulat, demokratis dan maju dalam satu kesatuan bangsa dan
negara serta cita-cita bersama guna mencapai, memelihara dan mengabdi identitas,
persatuan, kemakmuran dan kekuatan atau kekuasaan negara bangsa yang
bersangkutan. Dalam implementasinya, seorang ASN harus bekerja dengan semangat
cinta tanah air Indonesia.
c. Profesionalisme
d. Berwawasan global
ASN yang berwawasan global, disini diartikan sebagai organ birokrasi yang mampu
melihat melampaui (beyond) dinding-dinding kaku tempat ia bekerja melalui pandangan
yang bulat, menyeluruh serta mampu menemukan dan menggunakan perkembangan
atau inovasi lain yang ada baik dalam skala nasional maupun internasional.
e. Menguasai IT dan bahasa asing
ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap Teknologi) dan informasi yakni dapat mengoperasikan
dan memanfaatkan aplikasi-aplikasi produk IT termasuk dapat dengan bijak
memanfaatkan internet yang digunakan dalamn meningkatkan efektifitas dan efisiensi
untuk meningkatlkan kinerja dalam rangka meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya
dalam pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, seorang ASN selain
menguasai Bahasa Indonesia dengan baik dan benar juga memiliki kemampuan
menguasai bahasa asing seperti bahasa Inggris, bahasa Mandarin dan lain sebagainya.
f. Hospitality
g. Entrepreneurship
h. Networking
Networking adalah membangun menjalin hubungan dengan orang lain atau organisasi
yang berpengaruh positif pada kesuksesan professional maupun personal. Literasi
digital merupakan hal paling utama dalam mewujudkan ASN yang berdaya saing dalam
perkembangan teknologi dan informasi. Ada 4 pilar literasi digital, yaitu:
➢ Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata karma, dan etika
berinternet (netiquette).
➢ Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang mengandung hoax dan
tidak sejalan, seperti: pornografi, perundungan, dll.
➢ Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di ruang digital yang sesuai
dalam kaidah etika digital dan peraturan yang berlaku.
➢ Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan berdagang di ruang digital yang
sesuai dengan perturan yang berlaku.
Adapun ruang lingkup etika dalam dunia digital menyangkut pertimbangan perilaku
yang dipenuhi kesadaran, tanggung jawab, integritas (kejujuran), dan nilai kebajikan. Baik
itu dalam hal tata kelola, berinteraksi, perpartisipasi, berkolaborasi dan bertransaksi
elektronik.
➢ Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan
kehidupan berbudaya, berbangsa, dan berbahasa Indonesia.
➢ Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja yang tidak sejalan dengan nilai
Pancasila di mesin telusur, seperti perpecahan, radikalisme, dll.
➢ Pengetahuan dasar fitur proteksi perangkat keras (kata sandi, fingerprint) pengetahuan
dasar memproteksi identitas digital (kata sandi).
➢ Pengetahuan dasar dalam mencari informasi dan data valid dari sumber yang
terverifikasi dan terpercaya, memahami spam, phishing.
➢ Pengetahuan dasar dalam memahami fitur keamanan platform digital dan menyadari
adanya rekam jejak digital dalam memuat konten sosmed.
➢ Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan (scam) dalam transaksi digital
serta protokol keamanan seperti PIN dan kode otentikasi.
➢ Pengetahuan dasar tentang mesin telusur (search engine) dalam mencari informasi
dan data, memasukkan kata kunci dan memilah berita benar.
➢ Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media sosial untuk
berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan mengganti setting.
➢ Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital dan e-commerce untuk
memantau keuangan dan bertransaksi secara digital
Manajemen ASN
1. Kedudukan ASN
2. Peran ASN
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
3.1. IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN ISU
1. Identifikasi isu
No
Pe
l
aksanaan
Tugas Atau Fungsi
Pegawa
i
Yang Be
l
um
Opt
i
mal
Kondisi
Saat
Ini
Isu
Terindentifikasi
Kondisi
Yang
Diharapkan
Deskripsi Keterkaitan
dengan
Agenda
III
Melakukan diseminasi
informasi pertanian
(teknik, sosial dan
ekonomi) sesuai
kebutuhan
Petani
B. Kedudukan dan Peran PNS Menuju Smart ASN
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
A. Identifikasi Permasalahan dalam Pelaksanaan Tugas
B. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Tabel 2.
Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
DAFTAR PUSTAKA
https://pertanian.pontianakkota.go.id/profil-tupoksi.html